Professional Documents
Culture Documents
EVALUASI PENDIDIKAN
Oleh:
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA
2009
TUGAS MAKALAH
MATA KULIAH EVALUASI PENDIDIKAN
DOSEN PENGAMPU : Prof. DR. H ABDUL MADJID LATIF, MM, M.Pd
EVALUASI PENDIDIKAN
KELAS 19.1
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA
2009
MATERI PEMBAHASAN :
JENIS EVALUASI
INSTRUMEN EVALUASI
1
Djemari Mardapi, 2008,Teknik penyusunan instrumen tes dan non tes. Yogyakarta: Mitra
Cendekia, hal 67.
2
Oriondo, Oriondo, L. L. & Antonio, E. M.D. 1998, Evaluating educational outcomes (Test,
measurement and evaluation). Manila: Rex Book Store hal.2
3
Griffin, P. & Nix, 1991. Educational assessment and reporting. Sydney: Harcout Brace
Javanovich, Publisher. Hal. 3.
4
Ebel, R.L. & Frisbie, D.A.1986. Essentials of educational measurement. Englewood Cliffs:
Prentice- Hall, Inc. hal. 14
5
Djemari Mardapi, 2000: 1
Penilaian (assessment) memiliki makna yang berbeda dengan
6
evaluasi. Popham mendefinisikan asesmen dalam konteks pendidikan
sebagai sebuah usaha secara formal untuk menentukan status siswa
berkenaan dengan berbagai kepentingan pendidikan. Boyer & Ewel
mendefinisikan asesmen sebagai proses yang menyediakan informasi
tentang individu siswa, tentang kurikulum atau program, tentang institusi
atau segala sesuatu yang berkaitan dengan sistem institusi. “processes
that provide information about individual students, about curricula or
programs, about institutions, or about entire systems of institutions” 7.
Berdasarkan berbagai uraian di atas dapat disimpulkan bahwa assessment
atau penilaian dapat diartikan sebagai kegiatan menafsirkan data hasil
pengukuran.
Evaluasi memiliki makna yang berbeda dengan penilaian,
pengukuran maupun tes. Menurut Stufflebeam dan Shinkfield menyatakan
bahwa : Evaluation is the process of delineating, obtaining, and providing
descriptive and judgmental information about the worth and merit of some
object’s goals, design, implementation, and impact in order to guide
decision making, serve needs for accountability, and promote
understanding of the involved phenomena 8.
Evaluasi merupakan suatu proses menyediakan informasi yang
dapat dijadikan sebagai pertimbangan untuk menentukan harga dan jasa
(the worth and merit) dari tujuan yang dicapai, desain, implementasi dan
dampak untuk membantu membuat keputusan, membantu pertanggung
jawaban dan meningkatkan pemahaman terhadap fenomena. Menurut
rumusan tersebut, inti dari evaluasi adalah penyediaan informasi yang
dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan.
Komite Studi Nasional tentang Evaluasi (National Study Committee
6
Popham, W. J. 1995. Classroom assessment. Boston: Allyn and Bacon.
Oriondo, L. L. & Antonio, E. M.D. (1998). Evaluating educational outcomes (Test,
measurement and evaluation). Manila: Rex Book Store hal.3
7
Stark, J.S. & Thomas, A. 1994. Assessment and program evaluation. Needham Heights: Simon
& Schuster Custom Publishing. Hal. 46.
8
Ibid. Hal. 159
on Evaluation) dari UCLA, menyatakan bahwa : Evaluation is the process
of ascertaining the decision of concern, selecting appropriate information,
and collecting and analyzing information in order to report summary data
useful to decision makers in selecting among alternatives 9.
Evaluasi merupakan suatu proses atau kegiatan pemilihan,
pengumpulan, analisis dan penyajian informasi yang sesuai untuk
mengetahui sejauh mana suatu tujuan program, prosedur, produk atau
strategi yang dijalankan telah tercapai, sehingga bermanfaat bagi
pengambilan keputusan serta dapat menentukan beberapa alternatif
keputusan untuk program selanjutnya.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi
merupakan proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk
mengumpulkan, mendeskripsikan, mengintepretasikan dan menyajikan
informasi untuk dapat digunakan sebagai dasar membuat keputusan dan
atau menyusun kebijakan. Adapun tujuan evaluasi adalah untuk
memperoleh informasi yang akurat dan objektif tentang suatu program.
Informasi tersebut dapat berupa proses pelaksanaan program,
dampak/hasil yang dicapai, efisiensi serta pemanfaatan hasil evaluasi yang
difokuskan untuk program itu sendiri, yaitu untuk mengambil keputusan
apakah dilanjutkan, diperbaiki atau dihentikan. Selain itu, juga
dipergunakan untuk kepentingan penyusunan program berikutnya maupun
penyusunan kebijakan yang terkait dengan program.
B. PEMBAHASAN
9
Op.Cit. hal. 12
B.1. JENIS EVALUASI
1. Evaluasi diagnostik
Evaluasi diagnostik adalah evaluasi yang di tujukan untuk menelaah
kelemahan-kelemahan siswa beserta faktor-faktor penyebabnya.
2. Evaluasi selektif
Evaluasi selektif adalah evaluasi yang di gunakan untuk memilih siswa
yang paling tepat sesuai dengan kriteria program kegiatan tertentu.
3. Evaluasi penempatan
Evaluasi penempatan adalah evaluasi yang digunakan untuk menempatkan
siswa dalam program pendidikan tertentu yang sesuai dengan karakteristik
siswa.
4. Evaluasi formatif
Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilaksanakan untuk memperbaiki
dan meningkatan proses belajar dan mengajar.
6. Evaluasi sumatif
Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan untuk menentukan hasil
dan kemajuan bekajra siswa.
1. Evaluasi konteks
Evaluasi yang ditujukan untuk mengukur konteks program baik mengenai
rasional tujuan, latar belakang program, maupun kebutuhan-kebutuhan
yang muncul dalam perencanaan
2. Evaluasi input
Evaluasi yang diarahkan untuk mengetahui input baik sumber daya
maupun strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan.
3. Evaluasi proses
Evaluasi yang di tujukan untuk melihat proses pelaksanaan, baik mengenai
kalancaran proses, kesesuaian dengan rencana, faktor pendukung dan
faktor hambatan yang muncul dalam proses pelaksanaan, dan sejenisnya.
4. Evaluasi hasil atau produk
Evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil program yang dicapai sebagai
dasar untuk menentukan keputusan akhir, diperbaiki, dimodifikasi,
ditingkatkan atau dihentikan.
5. Evaluasi outcom atau lulusan
Evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil belajar siswa lebih lanjut,
yankni evaluasi lulusan setelah terjun ke masyarakat.
Berdasarkan objek :
1. Evaluasi input
Evaluasi terhadap siswa mencakup kemampuan kepribadian, sikap,
keyakinan.
2. Evaluasi tnsformasi
Evaluasi terhadao unsur-unsur transformasi proses pembelajaran anatara
lain materi, media, metode dan lain-lain.
3. Evaluasi output
Evaluasi terhadap lulusan yang mengacu pada ketercapaian hasil
pembelajaran.
Berdasarkan subjek :
1. Evaluasi internal
2. Evaluasi eksternal
4. Evaluasi Diagnostik
Adalah evaluasi yang ditujukan guna membantu memecahkan kesulitan
belajar yang dialami oleh siswa tertentu. Jenis evaluasi formatif dan sumatif
terutama menjadi tanggungjawab guru (guru bidang studi), evaluasi
penempatan dan diagmostik lebih merupakan tanggungjawab petugas
bimbingan penyuluhan. Oleh karena itu wajar apabila dalam tulisan ini
hanya mengaksentuasi pada jenis penilaian yang pertama dan jenis yang
kedua.
1. Formatif
2. Sumatif
Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan pada setiap akhir satu
satuan waktu yang didalamnya tercakup lebih dari satu pokok bahasan, dan
dimaksudkan untuk mengetahui sejauhmana peserta didik telah dapat berpindah
dari suatu unit ke unit berikutnya. Winkel mendefinisikan evaluasi sumatif sebagai
penggunaan tes-tes pada akhir suatu periode pengajaran tertentu, yang meliputi
beberapa atau semua unit pelajaran yang diajarkan dalam satu semester, bahkan
setelah selesai pembahasan suatu bidang studi.
10
Wirawan,2008. Pengantar Evaluasi program (Modul Kuliah), PPS Uhamka, hal 38
Formatif and Summatif Evaluation Model.
Penyimpangan
pelaksanaan Koreksi
program mengembalikan
program ke
treknya
Trak seharusnya
1 2 3 Trak
seharusnya
3
3. Diagnostik
E. Kriteria Evaluasi
Teknik evaluasi digolongkan menjadi 2 yaitu teknik tes dan teknik non Tes
b. tes formatif
c. tes sumatif
Salah satu contoh kuesioner tertutup adalah :Umur anda saat ini adalah :
a. 15 – 20 tahun
b. 20 – 25 tahun
c. 25 – 30 tahun
d. 35 – 35 tahun
Setiap idul fitri tiba tiba, ribuan orang seperti digerakkan untuk
beridulfitri di kampung halamannya. Uraikanlah menurut pendapat anda
apa yang menjadi penyebab pulangkampungnya orang yang ada
diperantauan ketika Idul Fitri.
DESAIN EVALUASI
1 . Latar belakang.
2. Problematika (yang akan dicari jawabannya).
3. Tujuan evaluasi.
4. Populasi dan sampel
5. Instrumen dan sumber data
6.Teknik analisis data.
Kriteria Evaluator
Untuk memperoleh hasil evaluasi yang akurat, maka diperlukan kriteria
keberhasilan dan kriteria tertentu terutama bagi evaluator program, di
bawah ini diuraikan kriteria tersebut
Memahami mated
Memahami mated yaitu memahami tentang seluk beluk program yang
dievaluasi, antara lain :
Menguasai Teknik
Menguasai teknik yaitu menguasai cara cara atau teknik yang digunakan di
dalarn melaksanakan evaluasi program. Karena kegiatan evaluasi program
mengenai sejumlah evaluasi, maka evaluator program dituntut agar
menguasai metodologi evaluasi, yang meliputi
Latar belakang :
Dari pengamatan beberapa tahun diketahui bahwa program program
peningkatan pendapatan dan ketrampilan ternyata kurang berhasil dari
yang diharapkan. Dit. Diktentis sebagai lembaga yang menangani
pembinaan teknis edukatif ingin mencoba program baru EMPE di SKB.
Pedoman disusun oleh tim Dit. Diktentis yang dikoordinasikan oleh Direktur
Diktentis dan dikirim langsung ke SKB dalam bentuk jadi, disertai dengan
biaya penunjang.
Setelah program tersebut berlangsung beberapa bulan, Balitbang
Dikbud ingin mengetahui efektifitas modul, untuk menentulkan
kebijaksanaan selanjutnya: karena dipikirkan kelangsungan dan
penyebarannya untuk sekolah sekolah lain.
Problematika :
Sebagai problematika umum yang akan dicari jawabannya adalah
"apakah program EMPE dapat meningkatkan ketrampilan dan pendapatan
anggotanya dalarn kurun waktu tertentu ? untuk mempermudah mencari
jawaban, maka dirinci sebagai berikut:
Tujuan khusus : dari tujuan umum tersebut dapat dirinci atas tujuan-tujuan
khusus sebagai berikut :
a) Untuk mengetahui tanggapan warga belajar, pengelola, tutor, fasilitator
dan penanggung jawab program terhadap kegiatan EMPE.
b) Untuk mengetahui hal hal yang berhubungan dengan kegiatan EMPE.
c) Untuk mengetahui ketepatan sarana dalam menunjang pelaksanaan
kegiatan EMPE.
d) Untuk mengetahui kesulitan yang dihadapi pengelola, fasilitator,
penanggung jawab dan orang yang terlibat dalam kegiatan EMPE.
e) Untuk mengetahui prosentase peningkatan ketrampilan dan pendapat
warga belajar.
7. Populasi dan sampel
Evaluasi dilakukan pada SKB yang dilaksanakan EMPE. SKB yang akan
dijadikan tempat evaluasi dilakukan terhadap populasi maupun sampel,
menurut variabel yang dinilai.
8. Instrumen dan sumber data :
Khusus evalusi program ini cukup banyak dan komprehensif, oleh karena
itu instrumen untuk rnengumpulkan data perlu bervariasi.
a. Untuk rnengetahui tanggapan warga belajar tentang kegiatan EMPE
dengan modul digunakan wawancara dan pengamatan dengan sumber
data para warga belajar yang aktif dalam kelompok.
b. Untuk mengetahui hal hal yang berhubungan dengan kegiatan
pengelola digunakan :
1. Pengamatan di dalam kelompok dengan sumber data kegiatan
langsung dari aktifitas yang diamati.
2. Wawancara dengan sumber data yaitu : pengelola, tutor dan orang
orang yang terlibat aktif.
3. Dokumentasi tentang pelaksanaan kegiatan EMPE dengan sumber
data buku pengelolaan, buku kerja, buku laporan tugas, dan catatan
catatan lain (paper).
4. Angket tentang pengelolaan sarana / alat kepada pengelola.
5. Untuk mengetahui ketetapan sarana yang digunakan dalam
kegiatan, data dikumpulkan melalui pengamatan, wawancara, dan
dokumentasi, sumber data dapat laboratorium, kegiatan praktikum
warga belajar dan pengelola.
6. Untuk mengetahui kesulitan yang dihadapi dalam pelaksanaan
sistem EMPE data dikumpulkan melalui wawancara dengan
fasilitator, warga belajar pengelola dan tanggung jawab.
7. Untuk mengetahui peningkatan ketrampilan dan pendapatan warga
belajar, datanya dikumpulkan melalui : dokumentasi pembukuan,
pengamatan terhadap kegiatan warga belajar, wawancara kepada
warga belajar mengenai hasilnya. Sedangkan untuk mengetahui
pengelolaan sistem EMPE, datanya dikumpulkan melalui wawancara
dengan para pengelola kelompok.
Hal yang menjadi penyebab di atas, dikarenakan BME itu sendiri terdiri dari
tiga kegiatan yang berbeda, yaitu:
Daftar Pustaka
Djemari Mardapi. ( 2008). Teknik penyusunan instrumen tes dan non tes.
Yogyakarta: Mitra cendekia
buangan
Menilai kurikulum
penyebabnya
hasilnya menurun.
siswa mana pula yang belum. Dalam hal ini hendaknya guru
diharapkan.
pendidikan, yaitu :
sekolahnya.
bernaung didalamnya.
dari nya kita akan mengetahui apa-apa yanga harus dan yang
Evaluasi Formatif
Evaluasi Sumatif
Tujuannya untuk memperbaiki Tujuannya untuk mengetahui
PBM.
hasil atau tingkat kemajuan
belajar siswa.
1. Dilaksanakan setelah
1. Dilaksanakan setelah selesai
mengajarkan seluruh unit
mengajarkan suatu unit
pengajaran, yang menjadi
pengajaran tertentu.
forsi sesuatu semester.
2. Frekuensinya 1 x dalam satu
2. Frekuensi 2 – 4 kali dalam
semester.
satu semester.
3. Lingkup atau scope
3. Lingkup atau scope
bahannya luas.
bahannya sempit.
4. Obyeknya meliputi berbagai
4. Obyeknya hanya terdapat
aspek perilaku.
suatu aspek perilaku.
Bobot atau kadar nilainya
5. Bobot atau kadar nilainya
tinggi.
rendah.
TEKNIK EVALUASI
Teknik evaluasi digolongkan menjadi 2 yaitu teknik tes dan teknik non Tes
a. Rating scale atau skala bertingkat menggambarkan suatu nilai dalam bentuk
angka. Angka-angak diberikan secara bertingkat dari anggak terendah hingga
angkat paling tinggi. Angka-angka tersebut kemudian dapat dipergunakan untuk
melakukan perbandingan terhadap angka yang lain.
b. Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang terbagi dalam beberapa kategori. Dari
segi yang memberikan jawaban, kuesioner dibagi menjadi kuesioner langsung dan
kuesioner tidak langsung. Kuesioner langsung adalah kuesioner yang dijawab
langsung oleh orang yang diminta jawabannya. Sedangkan kuesiioner tidak
langsung dijawab oleh secara tidak langsung oleh orang yang dekat dan
mengetahui si penjawab seperti contoh, apabila yang hendak dimintai jawaban
adalah seseorang yang buta huruf maka dapat dibantu oleh anak, tetangga atau
anggota keluarganya. Dan bila ditinjau dari segi cara menjawab maka kuesioner
terbagi menjadi kuesioner tertutup dan kuesioner terbuka. Kuesioner tertututp
adalah daftar pertanyaan yang memiliki dua atau lebih jawaban dan si penjawab
hanya memberikan tanda silang (X) atau cek (√) pada awaban yang ia anggap
sesuai. Sedangkan kuesioner terbuka adalah daftar pertanyaan dimana si penjawab
diperkenankan memberikan jawaban dan pendapat nya secara terperinci sesuai
dengan apa yang ia ketahui.
c. Daftar cocok adalah sebuah daftar yang berisikan pernyataan beserta dengan
kolom pilihan jawaban. Si penjawab diminta untuk memberikan tanda silang (X)
atau cek (√) pada awaban yang ia anggap sesuai.
d. Wawancara, suatu cara yang dilakukan secara lisan yang berisikan pertanyaan-
pertanyaan yang sesuai dengan tujuan informsi yang hendak digali. wawancara
dibagi dalam 2 kategori, yaitu pertama, wawancara bebas yaitu si penjawab
(responden) diperkenankan untuk memberikan jawaban secara bebas sesuai dengan
yang ia diketahui tanpa diberikan batasan oleh pewawancara. Kedua adalah
wawancara terpimpin dimana pewawancara telah menyusun pertanyaan pertanyaan
terlebih dahulu yang bertujuan untuk menggiring penjawab pada informsi-
informasi yang diperlukan saja.
e. Pengamatan atau observasi, adalah suatu teknik yang dilakuakn dengan
mengamati dan mencatat secara sistematik apa yang tampak dan terlihat
sebenarnya. Pengamatan atau observasi terdiri dari 3 macam yaitu : (1) observasi
partisipan yaitu pengamat terlibat dalam kegiatan kelompok yang diamati. (2)
Observasi sistematik, pengamat tidak terlibat dalam kelompok yang diamati.
Pengamat telah membuat list faktor faktor yang telah diprediksi sebagai
memberikan pengaruh terhadap sistem yang terdapat dalam obejek pengamatan.
f. Riwayat hidup, evaluasi ini dilakukan dengan mengumpulkan data dan informasi
mengenai objek evaluasi sepanjang riwayat hidup objek evaluasi tersebut.
a. tes diagnostik
b. tes formatif
c. tes sumatif
Dirangkum dari berbagai sumber Copyright © 2008 Mixing Blogging