Professional Documents
Culture Documents
240210080120
Bab 5
Hasil dan Pembahasan
a. Gelatinasi pati
Sampel: tapioca 5%
Suhu
Kel Pengamat Kekeruha Kekental
Panas Warna
. Dingin an n an
(850)
Panas
Bening + +
(850)
9
Dingin
Bening ++ ++
(350)
Panas Bening
+ +
(850) kekuningan
10
Kuning
Dingin ++ ++
kusam
Panas
Putih ++ +++
(850)
12
Dingin Putih +++ +++++
b. Identifikasi Pati
Sebelum Sesudah
Kel. Sampel
+ KI + KI
9 Tepung beras
10 Tepung terigu
11 Maizena
12 Tepung tapioka
c. Pengujian Pektin
1. Penentuan kadar metoksil
Kel. V. NaOH (ml) % metoksil
9 7,3 45,26%
10 11 68,5%
11 10,9 67,58%
12 13,5 83,7%
Uji ini dilakukan terhadap sampel buah segar (pepaya) dan jam nanas. Jam
atau biasa disebut dengan selai adalah produk awetan yang terbuat dari daging
buah (45%) yang dihaluskan, gula pasir (35%), dan ¼ sdt asam sitrat. Untuk buah
yang mengandung pectin tinggi seperti jeruk, stroberi dan anggur, tidak
diperlukan penambahan bahan pengental seperti gelatin. Sedangkan untuk buah
yang pektinnya rendah namun airnya tinggi (melon, ceri,semangka dll), perlu
ditambah bahan pengental agar tekstur selai yang dihasilkan lebih baik.
Percobaan ini menguji kadar pectin sebagai calcium pektat. Percobaan
dilakukan dengan menimbang 25 gr sampel kemudian ditambahkan air panas,
setelah itu larutan tadi dimasukkan kedalam labu ukur. Setelah larutan menjadi
homogen, larutan tadi dituang kedalam Erlenmeyer dengan cara disaring
menggunakan kertas saring. Kemudian hasil saringan tadi dipipet sebanyak 50ml
dan dipindahkan kedalam baker glass. Setelah dipindahkan, ditambahkan 120ml
aquades, 2 tetes indikator pp dan NaOH 1N hingga larutan berubah warna
menjadi pink. Kemudian kami mendiamkan selama 1 malam.
Setelah didiamkan selama semalam dilakukan penetapan sampel.
Penetapan sampel dilakukan dengan memasukkan 25ml asam asetat kedalam
baker glass berisi larutan yang telah didiamkan semalam, kemudian didiamkan
selama 5 menit. Setelah itu ditambahkan 12,5ml CaCl2 1N dan diaduk hingga
homogen. Hal ini dilakukan agar terbentuk asam pektat dengan hasil sampingan
HCl. Larutan ini kemudian disaring menggunakan kertas saring yang telah
dipanaskan didalam oven, kemudian diletakkan didalam desikator selama 15
menit. Setelah 15 menit kertas saring dikeluarkan dari desikator dan diimbang
beratnya, baru kemudian digunakan untuk menyaring larutan tadi. Setelah larutan
selesai disaring, kertas saring tadi dicuci menggunakan air panas. Hal ini
dilakukan agar Cl larut bersama dengan air panas, karena bila dalam kalsium
pektat masih terdapat unsure Cl akan sangat berpengaruh terhadap perhitungan.
Kemudian air cuci tadi diuji dengan AgNO3. Bila larutan belum jernih maka
dilakukan pencucian dan uji lagi hingga jernih. Setelah jernih, kertas saring tadi
diletakkan dalam gelas arloji dan dikeringkan selama semalam dengan suhu
1000C. Setelah dipanaskan kertas saring didinginkan didalam desikator, kemudian
ditimbang beratnya.
Nilai kalsium pektat yang didapat untuk sampel jam nanas ialah 0,4245%.
Nilai yang didapat untuk buah segar ialah 0,38%. Dari data didapatkan hasil
bahwa kadar calcium pektat jem lebih banyak daripada buah segar. Hal ini dapat
disebabkan karena dalam jam, pectin yang dikandung lebih banyak karena
padatan daging buah yang dikandung lebih banyak dari buah segar.
Rumus menghitung pektin
% Pektin=berat akhir-berat awalberat sampel.100%
Bab 6
Kesimpulan dan Saran
• Bentuk dan ukuran granula pati berbeda-beda.
• Pati terdiri dari dua fraksi, yaitu amilosa (terlarut) dan amilopektin (tidak
terlarut).
• Gelatinisasi merupakan fenomena pembentukan gel yang diawali dengan
pembengkakan granula pati akibat penyerapan air.
• Struktur pati yang berbentuk spiral akan mengikat molekul iodine dan
membentuk warna hitam kecoklatan.
• Semakin tinggi konsentrasi pati, maka semakin tinggi suhu yang dibutuhkan
agar pati mengental.
Pertanyaan
Daftar Pustaka
Anonim a. 2007. Tips Tentang Bersd dan Tepung Beras. Available online at:
http://www.lautanindonesia.com/serbarasa/artikel/in-topic/tips-
tentang-beras-dan-tepung-beras (diakses tanggal 13 September 2009).
Irawan, M. Anwari. Gandum Didapatkan dari situs
http://id.wikipedia.org/wiki/Gandum. (diakses pada tanggal 13
Oktober 2009)
Buckle, K.A., R.A Edwards., G.H Fleet., dan M. Wootton. 1987. Ilmu Pangan.
Penerjemah Hari Purnomo dan Adiono. Penerbit Universitas Indonesia.
Jakarta.
DeMan John M. 1997. Kimia Makanan. Penerjemah Prof. Dr. Kosasih
Padmawinata. Penerbit ITB. Bandung.
Winarno, F.G. 1997. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Bab III
Alat dan Bahan
3.1 Alat
• Cover glass • Kertas saring
• Timbangan • Corong
• Baker glass
3.2 Bahan
• Kertas saring
• Tepung beras
• Buret
• Tepug terigu
• Pengangas air
• Maizena
• Batang pengaduk
• Tapioka
• Mikroskop
• Kertas saring
• Corong
• Larutan iodium dalam KI 0,01 N
• Asam asetat 1 N
• Kalsium klorida 1 N
• Perak nitrat 1%
• Pepaya
• Jam
• NaOH 0,25 N
• HCl 0,25 N
• Pektin
• Aquades
• Jam