Professional Documents
Culture Documents
Dosen
Muchlisin M.Ag
IDENTITAS BUKU
Judul Buku : PengantarPIlmu Pendidikan
Penyusun Buku : Drs. Amir Daien Indrakusuma
Penerbit Buku : “Usaha Nasional”
Tahun Terbit buku : Juli 1973
Tebal Buku : 218 Halaman
BAB I
PENDAAHULUAN
Ilmu pengetahuan adalah suatu uraian yang sistematis dan
metodis tentang suatu hal atau masalah.Setelah melihat
pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa syarat ilmu
pengetahuan sebagai berikut:
• Ilmu pengetahuan harus ada
obyeknya Adapun obyek ilmu
pengetahuan adalah obyek material dan formal. Obyek
matrial adalah bahan yang menjadi sasaran suatu ilmu
pengetahuan sedangkan obyek formal adalah sudut
pembahasan suatu ilmu pengetahuan, misal: ilmu jiwa dan
ilmu manusia yang kwdua macam ilmu pengetahuan itu
mempunyai obek material sama (manusia), akan tetapi obyek
formalnya berbeda. Oleh karena itu obyek material ilmu
pengetahuan dapat sama sedang obyek formalnya berbeda.
• Ilmu pengetahuan harus metodis :
ilmu pengetahuan dalam mengdakan pembahasan serta
penyelidikan untuk suatu ilnmi pengrtahuan harus
menggunakan metode yang ilmiah.
• Ilmu pengetahuan harus sistematis.
• Harus mempunyai dinamika : ilmi
pengetajhuan harus tumbuh dan berkembang untuk
mepunyai kesempuranaan.
• Harus praktis : ilmi pengetahuan
harus berguna dan dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
• Harus diabadikan untuk
kesejahteraan manusia.
2
Obyek ilmu pendidikan adalah anak didik, pendidik,
materi, metode, evaluasi, alat pendidikan, lingkungan
dan dasar pendidikan.
1.6 Ilmu bantu ilmu pendidikan
Ilmu bantu ilmu pendidikan adalah ilmu biologi, ilmu
jiwa dan ilmu-ilmu sosial.
3
memenuhi persyaratan tambahan lainnya. Misal, praktis ,
dinamika dan tentunya diabdikan untuk kesejahteraan umat
manusia.
Ilmu pengetahuan
Matematika - Ilmu Berhitung
- Ilmu Aljabar
- Ilmu Ukur
- Ilmu Mekanik
Biologi - Botani
- Zoologi
- Antropologi
- Etnologi
4
- Sosiologi
Metafisika - Ontologi
- Antropologi Filsafat
- Cosmologi
- Theodicee
5
Ilmu – Ilmu Bantu Ilmu Pendidikan
Ilmu bantu yang diperlukan dalam ilmu pendidikan antara
lain :
Ilmu – Ilmu Biologi, misal; Embriologi,
Anatomi, Fisiologi dan lain sebagainya.
Ilmu jiwa, misal; Ilmu Jiwa Umum, Ilmu
Jiwa Perkembangan, Ilmu Jiwa Social.
Ilmu – Ilmu Social, misal; Social, Ekonomi,
Hukum, dan lain sebagainya.
BAB II
PENDIDIKAN
Adapun unsur-unsur pendidikan adalah:
1.Anak didik : pihak yang menjadi obyek utama pendidikan
2. Pendidik : pihak yang menjadi subyek dari pelaksanaan
pendidikan
3. Materi : bahan atau pengalaman belajar yang disusun
menjadi kurikulum
4. Alat pendidikan : tindakan yang menjdi kelamgsungan
mendidik
5. Lingkumgan : keadaan yang berbengaruh terhadap hasil
pendidikan
6.Dasar dan landasan pendidikan : landasan yang menjadi
fundamental dari segala kegiatn pendidikan.
Pendidikan adalah suatu usaha sadar yang teratur dan
tematis,yang dilakukan seseorang untuk mempengaruhi agar
6
anak mempunyai siafat dan tabiat yang sesuai dengan tujan
pendidikan .Yang menjadi eksistensi mendidik terletak pada
tujuan mendidik, sedang mengajar eksistensinya terletak
pada materinya.Oleh karena itu daapat disimpulkan mendidik
lebih luas dari pda mengajar,dan mengajar merupakan sarana
dalam mendidik.
Adapun faktor-faktoryang membatasi kemampuan
pendidikan :
Faktor anak didik:di dalam anak didik terdpt
potensi-potensi yang butuh pendidikan dari luar
Faktor pendidik:guru mempunyai metode
penyampian yang berbeda dan beragam.
Faktor lingkumgan:limgkungan sangat
berpengaruh baik positif maupun negatif.
7
Pendidikan adalah bantuan yang diberikan dengan
sengaja kepada anak dalam pertumbuhan jasmani
maupun rohaninya untuk mencapai tingkat dewasa.
2.2 Mendidik dan Mengajar
Mendidik lebih luas dari pada mengajar, mengajar
hanyalah merupakan alat atau sarana di dalam
mendidik. Sedangkan mendidik harus mempunyai
tujuan nilai-nilai yang tinggi.
2.3 Batas-batas Kemampuan Penduduk
Adapun faktor-faktor yang membatasi kemampaun
pendidikan adalah :
1) Faktor yang terletak pada anak didik
2) Faktor yang terletak pada si pendidik
3) Faktor yang ada pada lingkungan.
2.4 Lama Pendidikan dan Kedewasaan
Menr langeveld, batas bawah dari pendidikan itu ada
saat dimana anak telah mengenal kewibawaan.
2.5 Macam-macam Pendidikan
1) Membedakan menurut filsafat atau pandangan hidup
2) Membedakan menurut aspek-aspek pendidikan
3) Membedakan menurut tingkatnya
4) Membedakan menurut umumnya
5) Membedakan menurut tempat pendidikannya
6) Membedakan menurut isi pendidikan
7) Membedakan menurut sifat anak didik
8) Membedakan menurut sifat pelaksanaan
8
Mengenai pertanyaan apa pendidikan itu dapat kita jawab.
Bahwasannya dalam buku ini dikemukakan dua pengertian
secara umum, berikut pengertian tersebut:
Definisi I : Pendidikan ialah suatu usaha yang sadar yang
teratur dan sitematis, yang dilakukan oleh orang –
orang yang diserahi tanggung jawab untuk
mempengaruhi anak agar mempunyai sifat dan
tabiat yang sesuai dengan cita – cita pendidikan.
Definisi II : bantuan yang diberikan secara sengaja kepada
anak dalam pertumbuhan jasmani maupun
rohani.
9
Adapun factor – factor yang membatasi kemampuan
pendidikan ialah :
Faktor anak didik, Anak didik adalah pihak yang dibantu. Pada
dasarnya dalam diri anak tersebut sudah terdapat potensi –
potensi yang kemungkinan dapat dikembangkan yang mana
dalam pengembangannya membutuhkan bantuan pihak lain.
Factor si pendidik, Pendidik adalah pihak yang memberi bantuan
kepada anak didik . dalam hal ini pendidik memberi bantuan
guna mengemabangkan potensi – potensi yang ada dalm diri
anak didik.para pendidik tentunya mempunyai cara – cara
tersendiri guna memberikan bantuan anak dan cara tersebut
belum tentu sesuai dengan anak, inilah yang menjadi penentu
pada akhirnya dalam keberhasilan pendidikan.
Factor lingkungan, Lingkungan disini dapat berupa benda –
benda, orang –orang , dan lain sebagainya yang ada di sekitar
anak didik. Suatu hal disekitar anak dapat memberi pengaruh
langsung terhadap pembentukan dan perkembangan anak.
10
E. Macam – Macam Pendidikan
Ditinjau dari segi pelaksanaan pendidikan dapat dibedakan
sebagai berikut:
11
Pendidikan Orang Dewasa
Pembedaan menurut tempat pendidikan
Pendidikan Di Rumah
Pendidikan Di Sekolah
Pendidikan Masyarakat
Menurut isi pendidikan
Pendidikan Umum
Pendidikan Kejuruan
Menurut segi pelaksanaan
Pendidikan Formal
Pendidikan Non Formal
Pendidikan Informal
Menurut sifat atau keadaaan anak didik
Pendidikan Biasa
Pendidikan Luar Biasa
12
BAB III
DASAR DAN TUJUAN PENDIDIKAN
Hubungan kurikulum dengan falsafah dapat digambarkan
sebagai berikut:
Falsfat Negara
Kurikulum Pendidikan
Harus sesuai dengan
Anak Didik
Tujuan Pendidikan
13
Menurut M.J.Langeveld bahwa pandangan pendidikan yang
cocok untuk pendidikan adalah mengakui manusia sebagai
makhluk sosial,individual dan dwi tunggal.dapun tujuan
pendidikan adalah:
Tujuan umum:membentuk Insan Kamil
Tujuan khusus:tujuamn dalam rangka mencapai tujuan
umum
Tujuan tak lengkap:tujuan dari masing-masing aspek
pendidikan sendiri
Tujuan insidental:tujuan seketika karena timbul secara
kebetulan
Tujuan sementara:tujuan yang ingin dicapai dalam
pendidikan
Tujuan perantara(intermediasi):alat untuk mencapai tujuan
yang lain
14
Pandangan hidup
falsafah bangsa
Dasar-dasar
Pendidikan
Sesuai dengan
Manusia Baik dan
Kurikulum Berguna
Pendidikan
Anak didik
Tujuan
Pendidikan
15
A. Filsafat Negara
Sebagai Dasar
Dan Tujuan
Pendidikan
Mengingat sangat urgentna masalah pendidikan bagi
bangsa dan negara, maka hampir seluruh negara di dunia ini
menangani secara langsung masalah – masalah yang
berhubungan dengan pendidikan. Terutama yang menyangkut
masalah kebijakan atau policy. Dalam hal ini masing – masing
negara mempunyai kebijakan sendiri – sendiri yang sesuai
dengan keadaan.
16
Bahwasannya manusia mempunya dua macam sifat
azasi ; sebagai makhluk indifidual dan sebagai makhluk
social.
Manusia sebagai makhluk susila ; makhluk bertuhan ,
makhluk bertaqwa.
17
penting namun sesuatu tentang keindahan itu ada dalam
setiap aspek kehidupan kita. Oleh karena itu tak salah
tentunya kalau hal ini juga dipelajari. Pendidikan ini
bertujuan agar semua anak mempunyai rasa keharuan
terhadap keindahan.
Pendidikan jasmani . pendidikan ini tidak
hannya utnuk membentuk tubuh yang atletis , melainkan
juga bertujuan untuk membentuk watak.
Pendidikan Agama. Agama tidak lain
adalah sumber moral. Oleh karena itu tujuan pendidikan
agama tidak lain adalah menuntun anak untuk menjadi
anal yang bermoral, manusia yang berbudi luhur, manusia
yang bertaqwa kepada tuhan, manusia yang meyakini dan
mengamalkan ajaran – ajaran agama.
Pendidikan kesejahteraan keluarga,
tujuan pendidikan ini secara luas adalah untuk
meningkatkan taraf kehidupan dan penghidupan keluarga,
untuk terwujudnya keluarga yang sejahtera menuju kepada
terwujudnya masyarakat yang sejahtera.
18
Tujuan khusus. Adalah tujuan – tujuan pendidikan yang telah
disesuaikan dengan keadaan tertentu, dalam rangka untuk
mencapai yujuan umum pendidikan.
Tujuan tak lengkap. Adalah tujuan dari masing – masing aspek
pendidikan.
Tujuan insidental adalah tujuan yang timbul secara kebetulan.
Secara mendadak, misal tujuan untuk mengadakan hiburan atau
variasi dalam kehidupan sekolah.
Tujuan sementara adalah tujuan – tujuan yang ingin kita capai
dalam fase – fase tertentu dari pendidikan.
Tujuan perantara adalah merupakan alat atau sarana untuk
mencapai tujuan – tujuan lain. Misal mempelajari bahasa guna
mempelajari literatur – literatur asing.
BAGAN
SEJARAH PERKEMBANGAN KEBIJAKSANAAN
PENDIDIKAN DISEKOLAH
19
Tap . MPRS no. XXVII Th 1966
Dekrit Presiden
5 Juli 1959
UU no.12 Th 1954
UU no. 4 Th 1950
UUD 45
BAB IV
PERKEMBANGAN ANAK
Anak merupakan obyek utamadari pendidikan dan di dalam
anak mempunyai pembawaan yang disebut Bakat. Adapun
aliran yang berpendapat bahwa pembwaan itu berperan pada
perkembngan sebagai berikut:
1.Aliran nativisme”perkembangan seorang anak ditentukan oleh
pembawaannya”.
2.Aliran naturalisme (JJ Rousseu)”anak itu lahir dengan sifat-
sifatnya sesuai dengan alamnya sendiri”
20
3.Aliran predestinasi/predeterminasi”perkembangan anak
ditentukan oleh nasibnya”
21
lain.Lingkungn ini tidak berperan dalam mendidik hanya
memberi pengaruh.
Selain lingkungan di atas dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Lingkungan alam :limgkungan ini bersifat
klimatologis,geografis dan keadaan tanah
2. Lingkungan sosisal:lingkungan ini dibagi dua yaitu sosial
keluarga dan masyarakat
22
Aspek perkembangan yaitu : perkembangan motorik,
pengamatan, berfikir, kepribadian dan kedewasaan.
A. Peran
Pembawaaan
Dalam
Perkembangan
Pembawaan atau bakat adalah merupakan potensi –
potensi , atau kemungkinan – kemungkinan yang memberikan
kemungkinan kepada seseorang untuk berkembang menjadi
sesuatu. Berkembang tidaknya potensi yang ada pada anak
masih sangat tergantung pada faktor – faktor pendidikan yang
lain .
23
manusia terdapat kemampuan dan kemauan untuk
menggerakan dan mengarahkan kemana perkambangan itu
ditujukan, inilah yang dimaksud peranan aktivitas pribadi.
24
Perkembangan kedewasaan, perkembangan ini tidak dapat
dilepas dari perkembangan kepribadian. Terbentuknya
kepribadian yang bulat, berarti pula tercapainya
kedewasaan.
BAB V
LEMBAGA DAN PUSAT – PUSAT PENDIDIKAN
5.1 Orang Tua sebagai Lembaga Pendidikan karena orang
tua merupakan lingkungan pendidikan yang pertama
dan utama bagi anak
5.2 Yayasan sebagai lembaga pendidikan karena orang
tua tidak bisa mendidik anak secara penuh, sehingga
mereka menitipkan anaknya ke lembaga sekolah
5.3 Lembaga keagamaan sebagai lembaga pendidikan
karena lembaga ini mempunyai bidang pendidikan
yang mana orang tua kurang mampu untuk
melaksanakannya.
5.4 Negara sebagai lembaga pendidikan merupakan
suatau lembaga persekutuan hidup yang tinggi.
5.5 Tri pusat pendidikan diantaranya : lingkungan
keluarga, sekolah dan masyarakat.
5.6 Perkumpulan pemuda.
25
5.7 Catatan tambahan tentang lingkungan
1) Lingkungan alam : Klemotologis, geografis,
keadaan tanah
2) Lingkungan sosial : keluarga dan masyarakat
A. Orang Tua
Sebagai
Lembaga
Pendidikan
Orang tua merupakan orang yang pertama dan terutama
yang wajib bertanggung jawab atas pendidikan anak. Hal ini
dikarenakan orang tua adalah orang yang menjadikan sebab
seorang anak itu ada di dunia ini. Dan hal itu dikarenakan juga
anak dilahirkan didunia ini tanpa mempunyai daya sama
sekali oleh karena itu kepada siapa lagi anak bergantung diri
kalau tidak pada orang tua.
26
pendidikan agama bagi umatnya.lembaga keagamaan
mempunyai tanggung jawab atas pendidikan agama bagi
anak – anak termasuk juga orang dewasa.
Perkumpulan Pemuda
Perkumpulan pemuda juga termasuk lembaga pendidikan
karena dalam perkumpulan ini pihak yang ikut didalamnya
akan mendapatkan segudang pengalaman yang itu semua
sangat berguna bagi pengetahuan – pengtahuan masing –
masing individu.
27
BAB VI
BEBERAPA MASALAH DALAM PELAKSANAAN
Adapun masalah-masalah dalam pelaksanaan pendidikan
yaitu:
a. Kewibawaan:pengakuan secara sukarel;a terhdap
pengaruh yang datang dari orang lain.
b. Tanggung jawab:yang dimksud tanggung jawab di
sini adalah bertanggung jawab atas pendidikan anak
c. Alat dan faktor.Keadaan yang ikut serta menntukan
berhasilnya pendidikan disebut faktor pendidikan, sedangkan
Alat pendidikan adalah langkah-langkah yang diambil demi
kelancaran proses pelaksanaan pendidikan.Alat pendidkan
ada dua:
28
1. Alat preventif:alat yang bersifat pencegahan
2. Alat represif/kuratif/korektif: bertujuan untuk menyadarkan
kepada yang benar
d. Hukuman dan ganjaran
e. Motivasi belajar:kekuatan-kekuatan yang
memberikan dorongan kepada kegiatan belajar murid
29
terhadap anjuran dan pengaruh yang datang dari orang lain.
Jadi penerimaan dan pengakuan anjuran dari oramg lain itu
diterima dengan sukarela atas dasar sadar keikhlasan, atas
kepercayaan yang penuh, bukan didasarkan rasa terpaksa,
rasa takut akan sesuatu, dan sebagainya.
30
sekolah, keadaaan alat – alat pelajaran, dan fasilitas – fasilitas
yang lain.
Mengenai alat pendidikan dapat digolongkan menjadi dua ;
Alat pendidikan preventif, alat pendidikan yang berupa
pencegahan:
Tata tertib
Anjuran dan perintah
Larangan
Paksaan
disiplin
Alat pendidikan represif, disebut juga alat pendidikan
kuratif atau korektif:
Pemberitahuan
Teguran
Peringatan
Hukuman
ganjaran
31
Adapun dalam hukuman ini ada beberapateori:
Teori hukuman alam
Teori ganti rugi
Teori menakut – nakuti
Teori balas dendam
Teori memperbaiki
Motivasi Belajar
Motivasi belajar dapat dibedakan menjadi dua macam :
Motivasi intrinsik, ialah motivasi yang ada pada diri anak
sendiri :
Adanya kebutuhan
Adanya pengetahuan tentang kemajuannya sendiri
Adanya aspirasi atau cita - cita
Motivasi ekstrinsik, ialah motivasi yang datang dari luar
anak didik :
Ganjaran
Hukuman
Persaingan atau kompetisi
32
BAB VII
PERSYARATAN PENDIDIK
7.1 Persyaratan jasmani dan rohani untuk menjadi
guru harus sehat jasmanai dan rohani
7.2 Persyaratan pengetahuan pendidikan untuk
menjadi guru profesional maka harus mempunyai
wawasan dan IP yang luas.
7.3 Persyaratan kepribadian seorang guru harus
mempunyai kecerdasan, kecakapan, pengetahuan
dan sikap, minat, tabi’at, keteladanan dan
sebagainya.
7.4 Persyaratan-persyaratan khusus, biasanya
disesuaikan dengan pandangan dan falsafah hidup
bagus sendiri-sendiri.
7.5 Persyaratan menurut Ronggowarsito :
1) Bangsaneng awiryo (berkebangsaan tinggi)
2) Bangsaneng sajano (orang yang baik)
3) Bangsaneng aguno (pandai)
4) Hawicerito (kaya cerita)
5) Nawung krido (mempunyai pandangan yang
tinggi)
33
6) Asih ing murid (cinta kepada anak didik)
Sambegana (mempunyai daya ingat
A. Persyaratan
Jasmaniah Dan
Kesehatan
Guru adalah petugas lapangan dalam pendidikan. Oleh
karena itu syarat pertama yang harus dipenuhi oleh seorang
guru antara lain
Guru tidak boleh mempunyai cacat tubuh yang nyata.
Guru harus sehat jasmani (tidak sakit apapun)
Guru harus sehat jiwa
Persyaratan Kepribadian
Kepribadian pada dasarnya adalah keseluruhan dari ciri –
ciri dan tingkah laku dari seseorang. Dalam pembicaraan
disini pengertian kepribadian lebih ditekankankepada
kelakuan, tabiat, sikap dan minat.
34
Kelakuan dan tabiat adalah sesuatu yang berhubungan
dengan moral. Dalam kaitannya persyaratan seorang guru.
Guru haruslah mempunyai kepribadian yang luhur. Sebab
guru adalah sosok yang dijadikan panutan oleh anak didik.
35