You are on page 1of 27

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masalah remaja merupakan masa di mana seorang individu mengalami peralihan

dari suatu tahap ke tahap berikutnya dan mengalami perubahan baik emosi, tubuh,

minat, pola prilaku dan juga penuh dengan masalah-masalah (Hurelock, 1998).

Oleh karenanya remaja sangat rentan sekali mengalami masalah psikososial, yaitu

masalah psikis atau kejiwaan yang timbul sebagai akibat terjadinya perubahan

sosial.

Masa remaja adalah sebuah periode dalam kehidupan manusia yang batasan usia

maupun peranannya sering kali tidak jelas. Pubertas yang dahulu dianggap

sebagai tanda awal keremajaan, ternyata tidak lagi valid sebagai patokan atau

batasan umur untuk mengkategorikan remaja, sebab usia pubertas yang dahulu

terjadi pada akhir usia belasan (15-18) kini terjadi pada belasan tahun bahkan

sebelum usia 11 tahun. Seorang anak usia 10 tahun mungkin saja sudah (atau

sedang) mengalami pubertas, namun tidak berarti ia sudah bisa dikatakan sebagai

remaja dan sudah siap menghadapi dunia orang dewasa, ia belum siap

menghadapi dunia nyata orang dewasa meski di saat yang sama ia juga bukan

anak-anak lagi.

1
Secara psikologis, remaja adalah usia dimana individu terintegrasi ke dalam

masyarakat, suatu usia di mana anak tidak merasa sama atau paling tidak sejajar.

Memasuki masyarakat dewasa, ini mengandung efektif lebih atau kurang dari usia

pubertas. (Hurlock dalam Ali dan Asrori, 2006:9). Adapun tugas-tugas

perkembangan anak usia remaja adalah mampu menerima keadaan dirinya,

memahami peran seks/jenis kelamin, mengembangkan kemandirian,

mengembangkan tanggung jawab pribadi sosial dan menginternalisasikan nilai-

nilai moral dan merencanakan masa depan.

Dewasa ini tidak sedikit remaja dapat melakukan perbuatan anti sosial dan asusila

karena tugas-tugas prkembangan tersebut kurang berkembang dengan baik.

(Mohammad Ali dan Mohammad Asrori 2006:12).

Terkait dengan karakteristik remaja yang erat dengan keinginan adanya

kebebasan, independensi, dan berontak dari norma-norma, maka merokok di usia

remaja merupakan suatu hal yang bisa dikatakan menyimpang dari norma-norma.

Merokok di usia remaja perlu mendapat perhatian khusus dari semua pihak dan

lapisan masyarakat. Hal ini disebabkan karena kebiasaan merokok bagi remaja

yang dimulai sejak muda dapat memperburuk kesehatan di usia produktifnya.

Berdasarkan data hasil sidak yang dilakukan oleh guru BK dan guru mata

pelajaran serta wali kelas pada bulan April tahun 2009 di SMK Muhammadiyah

Ambarawa diperoleh data sebagai berikut.

2
Tabel 1 : Data hasil sidak SMK Muhammadiyah Ambarawa tahun 2009

No Jenis Pelanggaran F %

1 Merokok di luar jam sekolah 11 17


2 Membawa rokok 21 33
3 Membawa korek api 20 32
4 Membawa tembakau kemasan kecil 5 8
5 Membawa cengkeh 6 10

Jumlah 63 100%
Sumber : BK SMK Muhammadiyah Ambarawa tahun 2009

Dari data di atas dapat diketahui yang menjadi frekuensi tertinggi adalah

membawa rokok dan membawa korek api. Untuk itulah menarik bagi peneliti

untuk mengadakan penelitian secara ilmiah tentang faktor-faktor penyebab remaja

suka merokok pada siswa SMK Muhammadiyah Ambarawa tahun 2009.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut :

“Apa saja faktor penyebab remaja suka merokok pada siswa SMK

Muhammadiyah Ambarawa tahun 2009”.

Dari rumusan masalah di atas maka penulis merumuskan judul penelitian sebagai

berikut :

“FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB REMAJA SUKA MEROKOK”

3
C. Ruang Lingkup Penelitian

Agar peneliti ini tidak menyimpang dari permasalahan yang ada maka penulis

membatasi ruang lingkup penelitian sebagai berikut :

1. Subjek penelitian adalah seluruh siswa laki-laki SMK Muhammadiyah

Ambarawa tahun 2009

2. Objek penelitian adalah faktor-faktor penyebab remaja suka merokok

3. Tempat penelitian adalah di SMK Muhammadiyah Ambarawa

4. Waktu penelitian adalah pada tahun 2009

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab remaja suka merokok pada siswa

SMK Muhammadiyah Ambarawa tahun 2009.

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut:

a. Bagi Siswa

Menambah pengetahuan bahwa merokok tidak baik untuk kesehatan.

b. Bagi Orang Tua

Memperoleh informasi tentang dampak dan bahaya merokok sehingga

orang tua tersebut lebih berhati-hati dan waspada dalam mendidik anak-

anak mereka terutama remaja.

c. Bagi Peneliti

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana pendidikan.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Remaja

1. Pengertian Remaja

Ada beberapa pengertian mengenai remaja, menurut Andi Mappiere (Ali


dan Asrori, 2006 : 9) bahwa “Masa remaja berlangsung antara umur 12
tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22
tahun bagi pria. Rentang usia remaja dibagi menjadi dua bagian yaitu usia
12/13 tahun sampai dengan 17/18 tahun sampai dengan 21/22 tahun adalah
remaja akhir”.

Sedangkan menurut Zakiyah Drajat (1996:101) masa remaja adalah “Masa


peralihan di antara masa anak-anak dan masa dewasa, dimana anak-anak
mengalami pertumbuhan cepat disegala bidang baik bentuk badan, sikap,
cara berfikir, cara bertindak tetapi bukan pula orang dewasa yang telah
matang pada masa ini kira-kira remaja pada umur 13 tahun dan berakhir 23
tahun”.

Sementara Singgih D. Gunarso dan Ny. Ningsih D. Gunarso (2007:6)

mengemukakan “Masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak ke

masa dewasa, meliputi perkembangan yang dialami sebagai persiapan

memasuki masa dewasa.

Seiring dengan pendapat di atas, Show dan Castanzo (Ali dan Asrori,
2006:9) “Mengemukakan bahwa remaja juga sedang mengalami
perkembangan besar dalam aspek intelektual. Transformasi intelektual dari
cara berfikir remaja ini memungkinkan mereka tidak hanya mampu
mengintegrasikan dirinya kedalam masyarakat dewasa, tapi juga merupakan
karakteristik paling menonjol dari semua periode perkembangan”.

5
Berdasarkan keempat pendapat di atas, dapat penulis simpulkan bahwa

remaja adalah masa peralihan dari masa anak ke masa dewasa yang berkisar

umur 12 tahun sampai 21 tahun bagi perempuan dan 13 tahun sampai 22

tahun bagi pria di mana mereka sedang mengalami pertumbuhan yang cepat

di segala bidang baik bentuk badan, sikap, dan cara berfikir serta mampu

mengintegrasikan dirinya ke dalam masyarakat.

2. Ciri-ciri Remaja

Setiap individu melalui beberapa periode yang penting selama

rentang/perjalanan kehidupannya, masa anak usia remaja ciri-ciri tertentu

yang membedakannya dengan periode sebelum dan sesudahnya.

Menurut Singgih dan Ny Singgih D. Gunarso (2007:67-68) ciri-ciri anak


usia remaja adalah sebagai berikut:
a. Kegelisahan adalah keadaan yang tidak tenang menguasai diri remaja.
Mereka mempunyai keinginan yang selalu tidak dapat dipenuhi yaitu
ingin tahu segala peristiwa yang terjadi di lingkungan luas, tetapi tidak
berani mengambil untuk mencari pengalaman dan pengetahuan yang
langsung dari sumbernya.
b. Pertentangan yaitu sebagai individu yang sedang mencari jati diri,
remaja berada pada situasi psikologis antara ingin melepaskan diri dari
orang tua dan perasaan masih belum mampu untuk mandiri. Remaja
sering mengalami kebingungan karena sering terjadi pertentangan
pendapat antara mereka dengan orang tua yang menyebabkan timbulnya
keinginan untuk melepaskan diri dari orang tua kemudian ditentangnya
sendiri karena dalam keadaan diri remaja ada keinginan untuk
memperoleh rasa aman.
c. Berkeinginan mencoba segala hal yang belum diketahuinya. Pada
umumnya, anak usia remaja memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, remaja
cenderung ingi berpetualang., menjelajah dan mencoba segala sesuatu
yang belum pernah dialaminya. Anak usia remaja juga ingin mencoba
apa yang dilakukan oleh orang dewasa. Akibatnya, remaja pria merokok
secara sembunyi seolah-olah ingin membuktikan apa yang dilakukan
orang dewasa dapat pula dilakukan oleh remaja. Kemudian remaja putri

6
seringkali mencoba memakai kosmetik baru, meskipun sekolah
melarangnya.
d. Keinginan mencoba sering juga diarahkan pada diri sendiri maupun
orang lain. Keinginan mencoba dalam bidang penggunaan obat-obatan
atau narkotika.
e. Keinginan menjelajah alam sekitar pada remaja lebih luas. Bukan hanya
lingkungan dekatnya saja yang ingin dijelajah tetapi juga lingkungan
yang lebih luas lagi. keinginan menjelajah dan menyelidiki ini dapat
disalurkan dengan baik ke penyelidikan yang bermanfaat, seperti
penemuan alat baru atau modifikasi radio serta alat-alat elektronik
lainnya.
f. Mengkhayal dan berfantasi, keinginan menjelajah dan bertualang tidak
semua tersalurkan. Karena banyak faktor penghambatnya yaitu dari segi
keuangan atau lebih luas membutuhkan biaya yang banyak,sedangkan
remaja hanya memperoleh uang dari pemberian orang tuanya. Akibatnya
remaja mengkhayal, mencari kepuasan, bahkan menyalurkan khayalanya
melalui dunia fantasi.
g. Aktivitas berkelompok. Berbagai macam keinginan para remaja
seringkali tidak dapat dipenuhi karena bermacam-macam kendala, dan
yang sering terjadi tidak tersedianya biaya. Kemudian adanya
bermacam-macam larangan dari orang tua seringkali melemahkan
semangat anak usia remaja, sehingga mereka memilih berkumpul-
kumpul melakukan kegiatan bersama dan mengadakan penjelajahan
secara berkelompok. Keinginan berkelompok ini tumbuh sedemikian
besarnya dan dapat dikatakan ciri umum remaja.

Selanjutnya menurut Mohammad Ali dan Mohammad Asrori (2006:16) ciri-


ciri remaja adalah:
a. Kegelisahan, remaja mempunyai banyak keinginan atau
angan-angan yang hendak diwujudkan di masa depan.
b. Pertentangan sebagai individu yang sedang mencari jati diri
remaja pada situasi psikologis antara ingin melepaskan diri dari orang
tua dan perasaan masih belum mampu untuk mandiri.
c. Menghayal keinginan untuk menjelajah dan berpetualang
tidak semuanya tersalurkan karena tidak tersedianya biaya.
d. Keinginan mencoba segala sesuatu, remaja memiliki rasa
ingin tahu yang tinggi.

Dari dua pendapat di atas, dapat dismipulkan bahwa ciri-ciri remaja adalah :

(a) kegelisahan, (b) pertentangan, (c) keinginan mencoba, (d) mengkhayal,

(e) aktivitas berkelompok, (f) keinginan menjelajah ke alam sekitar.

7
3. Tugas-tugas Perkembangan Remaja

Setiap individu tumbuh dan berkembang selama perjalanan kehidupannya

melalui beberapa fase-fase perkembangan. Setiap fase perkembangan

mempunyai serangkaian tugas perkembanan yang harus diselesaikan dengan

baik oleh setiap individu.

Havigurs ( Ali dan Asrori, 2006:164 ) mengatakan bahwa “Tugas


perkembangan adalah tugas yang muncul pada saat atau sekitar satu periode
tertentu dari kehidupan inividu dan jika berhasil akan menimbulkan fase
bahagia dan membawa keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas
berikutnya.

Menurut R.J. Havigurs ( Singgih dan Ny Singgih D.Gunarso, 2007:35 ) ada


sejumlah tugas perkembangan pada remaja sebagai berikut :
a. Memperluas hubungan antar pribadi dan berkomunikasi
secara lebih dewasa dengan teman sebaya, baik pria maupun wanita.
b. Memperoleh peranan sosial.
c. Menerima kebutuhan dan menggunakan dengan efektif.
d. Memperoleh kebebasan emosionil dari orang tua dan orang
dewasa lain.
e. Mencapai kepastian akan kebebasan dan kemampuan berdiri
sendiri.
f. Memilih dan mempersiapkan lapangan pekerjaan.
g. Memilih dan mempersiapkan diri dalam membentuk
keluarga.
h. Membentuk sistem nilai-nilai moral dan falsafah hidup.

Menurut Hurlock (Ali dan Asrori, 2006:10) tugas-tuga perkembangan


remaja adalah sebagai berikut :
a. Mampu menerima keadaan fisiknya.
b. Mampu menerima dan memahami peran seks usia
dewasa.
c. Mampu membina hubungan baik dengan anggota
kelompok yang berlainan jenis.
d. Memcapai kemandirian emosional.
e. Mencapai kemandirian ekonomi.

8
f. Menembangkan konsep dan keterampilan
intelektual yang sangat diperlukan untuk melakukan peran sebagai
anggota masyarakat.
g. Memahami dan menginternalisasikan nilai-nilai
orang dewasa dan orang tua.
h. Mengembangkan perilaku tanggung jawab sosial
yang diperlukan untuk memajukan dunia dewasa.
i. Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan.
j. Memahami dan mempeersiapkan berbagai tanggung
jawab keluarga.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa tugas perkembangan pada

remaja adalah : (a) sebagai individu remaja harus mampu menerima dan

memahami peran seksnya, (b) memperoleh peranan sosial baik dalam

anggota kelompok maupun anggota masyarakat, (c) memperoleh kebebasan

serta memahami dan menginternalisasikan nilai-nilai orang dewasa dan

orang tua serta mampu memilih dan mampu mempersiapkan berbagai

tanggung jawab keluarga.

4.Kebutuhan-kebutuhan Anak Usia Remaja

Menurut Sed Cole dan Bruce (Sunerto dan Ny. Agung Hartono, 1999:61)

“Membedakan kebutuhan menjadi dua kelompok, yaitu kebudayaan

fisiologis dan kebutuhan psikologis,” Kebutuhan fisiologis misalnya, makan

minum, istirahat dan perlindungan diri. Sedangkan kebutuhan psikologis,

seperti dikemkakan oleh Maslow (Sunarto dan Ny. Agung Hartono,

1999:61) mencakup : (a) kebutuhan memiliki sesuatu, (b) kebutuhan akan

cinta kasih sayang, (c) kebutuhan akan keyakinan diri, (d) kebutuhan

aktualisasi diri.

9
Sedangkan menurut Garisson (Andi Mapiare, 1982:152) menyatakan tujuh

kebutuhan anak usia remaja secara khusus (khas) yaitu :

a. Kebutuhan akan kasih sayang, yaitu terlihat adanya sejak

merasa yang lebih muda dan menunjukkan berbagai cara perwujudan

selama remaja.

b. Kebutuhan akan keikutsertaan dan diterima dalam kelompok

merupakan hal yang sangat penting sejak remaja “Melepaskan diri” dan

keterkaitan keluarga dan berusaha memantapkan hubungan-hubungan

dengan teman lawan jenis.

c. Kebutuhan untuk berdiri sendiri yang dimulai sejak usia

lebih muda (remaja awal), menjadi sangat penting selama masa remaja,

manakala remaja dituntut untuk membuat berbagai pilihan dan

mengambil keputusan.

d. Kebutuhan akan berpartsisipasi menjadi sangat penting dan

pasti seirama dengan pertumbuhan, secara individu mengarah pada

kematangan atau kedewasaa.

e. Kebutuhan akan pengakuan dari orang lain sangat penting,

sejak mereka begantung dalam hubungan teman sebaya dan penerimaan

tema sebaya.

f. Kebutuhan untuk dihargai dirasaannya berdasarkan

pandangan oleh ukuran sendiri, yang menurutnya pantas bagi dirinya

(sesuai dengan kenyataan), dan menjadi bertambah penting seirama

dengan pertambahan kematangan.

10
g. Kebutuhan untuk memperoleh falsafah hidup yang utuh,

terutama nampak dengan bertambahnya kematangan (kedewasaan).

Selanjutnya menurut Andi Mapiare ( 1982:139-153 ) mengemukakan ada

sepuluh kebutuhan anak usia remaja umum yaitu :

a. Semua pemuda butuh akan pengembangan

keterampilan untuk bekerja menghasilkan uang. Artinya remaja

membutuhkan adanya persiapan untuk kelak dapat melaksanakan

pekerjaan-pekerjaan dalam suatu jabatan yang dipilihnya.

b. Semua pemuda butuh untuk berkembang dari

memelihara kesehatan dan kesegaran fisik. Artinya remaja

membutuhkan pengetahuan tentang menstruasi, nocturnal emosion,

masturbasi, dan sebagainya untuk menghindari akibat-akibat negatif dari

salah pengertian terhadapnya, perlu atau butuh mengetahui dan

melaksanakan latihan-latihan fisik dan pemenuhan gaji.

c. Semua pemuda butuh untuk mengerti tentang hak

dan kewajiban warga negara dalam masyarakat demokratis. Artinya

remaja butuh untuk mengerti dan menerima apa dan sejauh mana yang

boleh dilakukan dan harus dilakukan sebagai warga negara.

d. Semua pemuda butuh untuk mengerti arti

(pentingnya) keluarga bagi individu dan masyarakat. Artinya keluarga

(suatu lembag yang kelak dibentuk oleh remaja) mempunyai yang

sangat penting bagi kehidupan individu dan masyarakat.

11
e. Semua pemuda butuh untuk mengerti bagaimana

memperoleh dan menggunakan barang serta mengerti bagaimana

pemeliharaannya secara baik. Artinya remaja membutuhkan

pengetahuan tentang seluk beluk suatu barang tertentu sebelum barang

itu dibelinya.

f. Semua pemuda butuh untuk mengerti pengaruh

(peranan) ilmu pengetahuan (science) bagi kehidupan manusia. Remaja

butuh untuk mengerti apa arti peranan ilmu-ilmu pengetahuan yang

dipelajarinya di sekolah dalam hubungannya dengan kehidupan sehari-

hari.

g. Semua pemuda butuh peresapan makna (apresiasi)

atau penghargaan terhadap seni musik dan keindahan alam. Remaja

butuh memiliki rasa, piker, sikap, dan tingkah laku positif dalam

“Membaca” informasi atau objek seni yang berupa bacaan-bacaan atau

penorama alam yang indah.

h. Semua pemuda butuh untuk bisa menggunakan

waktu luang mereka dengan baik. Remaja diharapkan memiliki

keterampilan-keterampilan, ketekunan dan sikap yang bertanggung

jawab terhadap suatu kegiatan (hobby) yang menguntungkan.

i. Semua remaja butuh mengembangkan rasa hormat

(serpek) terhadap individu lain. Bahwa remaja butuh untuk mengerti dan

melaksanakan etika dan teknik-teknik bergaul dan memberikan

12
penghargaan, rasa hormat (respek) terhadap orang lain teman

bergaulnya.

j. Semua pemuda butuh tumbuh dalam kemampuan

untuk berfikir secara rasional. Remaja membutuhkan cara-cara yang

dapat ditempuh dan menumbuhkan kemampuan melihat permasalahan-

permasalahan yang dihadapi, membuat dan menentukan pilihan-pilihan

serta membuat keputusan-keputusan dengan mempertimbangkan akal

yang intelegen.

Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa kebutuhan-kebutuhan

anak usia remaja adalah : (a) kebutuhan fisiologis, (b) kebutuhan psikologis,

(c) kebutuhan secara umum, dan (d) kebutuhan secara khusus.

B. Rokok

1. Sejarah Singkat tentang Rokok

Dalam bukunya, Abu Umar Basyir (2005:14-15) mengemukakan tentang

sejarah singkat tentang rokok, sebagai berikut :

Rokok terbuat dari bahan dasar tembakau yang diperoleh dari tanaman

Nicotiana Tabacum L. Tembakau dipergunakan sebagai bahan untuk sigaret

dan cerutu, baik penggunaannya dengan pipa maupun tanpa pipa.

Tembakau berasal dari Amerika Selatan dan Hindia Barat. Walaupun

tembakau dipergunakan pertama kali Amerika Utara. Dari Amerika Utara

tembakau mausk ke Eropa melalui Spanyol.

13
Tembakau pertama kali di Meksiko sejak lebih 2500 tahun yang lalu, ia

mulai dikenal luas di berbagai negara bagian Amerika Utara dan Selatan.

Sekitar tahun 1942 Masehi, sebagian pelaut Eropa menemukan pohon

tembakau sebagai bahan dasar rokok ketika mereka pertama kali

menemukan benua Amerika. Setelah itu, tembakau mulai di pasok ke

berbagai belahan benua Eropa.

Pada decade 1960-an, tembakau secara permanen menjadi tanaman yang

mendatangkan hasil pendapatan besar bagi wilayah Virginia. Sebagaimana

dituturkan oleh Thomas Jefferson, presiden ketiga Amerika Serikat, dalam

laporannya “Kreasi terbesar yang dapat dilakukan oleh negeri manapun

sekarang adalah menambahkan suatu jenis pokok yang amat berguna demi

kemajuan bangsa,”

Dalam abad ke-17, para ahli perniagaan Eropa memperkenalkan tembakau

diseluruh Asia dan Afrika. Lalu pada abad ke-19 orang-orang Spanyol

memperkenalkan cerutu ke Asia lewat Filipina dan kemudian ke Rusia dan

Turki. Dengan cara itulah, tembakau menyebar ke dalam negeri-negeri

Islam.

2. Pengertian Rokok

Merokok dalam bahasa Arab disebut “Tadkhim” dan dalam bahasa Inggris

disebut “Smoking” merupakan istilah yang digunakan aktivitas menghisap

rokok atau tembakau dengan berbagai cara.

14
Kata mereka itu sendiri nampaknya ditujukan untuk perbuatan menyalakan

api pada rokok sigaret atau cerutu, atau tembakau dalam pipa rokok.

Termasuk juga dengan sejenis pipa khusus yang mengandung air di bagian

tengahnya, walaupaun bahannya ukan berasal dari tembakau, atau sejenis

bahan mirip tembakau yang memberikan cita rasa sama seperti cita rasa

tembakau.

Asap dari tembakau atau bahan sejenis yang terkena api itu disedot melaluui

mulut sehingga merasuk kebagian dalam tubuh, lalu dihisap melalui hidung

atau mulut atau melalui kedua-duanya sekaligus. Itulah yang disebut

“Merokok”. http://www.scribd.com/donydonkers).

Abu Umar Basyir (2005:17) melalui berbagai sumber buku-buku ilmiah

mengemukakan bahwa :Rokok terdiri dari berbagai macam materi beracun

yang dapat mengakibatkan perubahan struktur dan dikoodinasi pada

mayoritas organ tubuh, bahkan merusak proses pertumbuhan tubuh

manusia.

Diantara materi beracun tersebut misalnya :

1. Nikotin

Sejenis unsur kimia beracun, mirip dengan alkaline. Ia merupakan salah

satu jenis obat perangsang yang dapat merusak jantung dan sirkulasi

darah. Nikotin membuat pemakainya kecanduan. Bahayanya bisa

15
dijelaskan oleh faktor 4 cc nikotin terbkti cukup untuk membunuh

seekor kelinci besar.

2. Distilasi

Proses menciptakan unsur hedrokarbon yang sangat dikenal sebagai

penyebab penyakit kanker.

3. Arsenic

Sejenis unsur kimia yang biasa digunakan untuk membunuh serangga.

4. Gas Karbon Monooksida

Gas beracun yang dapat mengurangai kemampuan darah membawa

oksigen. Yaitu gas yang terbentuk ketika pembakaran tembakau dan

kertas pembungkus rokok dalam waktu lama. Unsur ini memiliki

kemampuan sekali bersenyawa dengan Homoegilobine. Akibatnya

suplai oksigen keseluruh organ tubuh terhambat. Sebagai gantinya,

tubuh terpaksa menyerap unsur timah berat yang beracun.

5. Nitrogen Oksigen

Unsur kimia yang dapat mengganggu saluran pernafasan bahkan

merangsang kerusakan dan perubahan kulit tubuh.

6. Amonium Karbonat

Unsur kimia yang membentuk plak kuning pada permukaan lidah dan

mengganggu kelenjar makanan dan perasa yang terdapat dipermukaan

lidah tersebut. Unsur ini juga merangsang produksi air liur,

16
menimbulkan batuk dan membantu tubuh untuk menerima berbgaai

macam penyakit seperti pilek, radang mulut, tenggorokan dan amandel.

7. Tar

Bahan rokok yang mengandung bahan kimia beracun yang merusak sel

paru-paru dan menyebabkan kanker.

8. Ammonia

Sejenis gas tidak berwarna yang terdiri dari nitrogen dan hydrogen. Zat

ini sangat tajam baunya dan merangsang. Ammonia ini sangat mudah

memasuki sel-sel tubuh. Begitu kerasnya racun yang terdapat pada

ammonia itu, sehingga jika disuntikkan seidikit saja ke dalam peredaran

darah akan mengakibatkan seseorang pingsan.

9. Formic Acid

Jenis cairan yang ridak berwarna yang bergerak bebas dan dapat

mengakibatkan lepuh. Cairan ini sangat tajam dan baunya menusuk. Zat

ini menyebabkan seseorang seperti merasa digigit semut.

Bertambahnya jenis acid apapun dalam peredaran darah akan

mengakibatkan pernapasan menjadi cepat.

10. Acrolein

Sejenis zat cair tidak berwarna, seperti aldehyde. Zat ini diperoleh

dengan mengambil cairan dari glyceril atau dengan metode pengeringan.

Zat ini sedikit banyak mengandung kadar alcohol. Dengan kata lain

Acrolein adalah alcohol yang cairannya telah di ambil. Cairan ini sangat

mengganggu dan berbahaya bagi kesehatan.

17
11. Hydrogen Cyanide

Sejenis gas tidak berwarna tidak berbau dan tidak mempunyai rasa. Zat

ini merupakan zat yang paling ringan serta gampang terbakar. Dapat

membahayakan seperti yang terdapat dalam bom hydrogen. Zat ini

sangat efisien untuk menghalangi pernapasan. Cyanide adalah salah satu

zat yang mengandung racun yang sangat berbahaya. Sedikit saja

Cyanide yang dimasukkan langsung ke dalam tubuh dapat

mengakibatkan kematian.

12. Nitrous Oxide

Sejanis gas tidak berwarna yang jika dihisap dapat menghilangkan

pertimbangan dan mengakibatkan rasa sakit. Nitrous Oxide adalah jenis

zat yang pada mulanya dapat digunakan sebagai anesthesia (obat bius)

dalam operasi.

13. Formaldehyde

Salah satu jenis dari formaldehyde ini adalah formalin. Formaldehyde

hanya digunakan sebagai pengawet dalam laboratorium. Karena itu,

formaldehyde itu mengandung racun keras terhadap semua organisme

hidup.

14. Phenol

Merupakan campuran yang terdiri dari kristal yang dihasilkan dari

destilasi beberapa zat organik seperti kayu dan arang, selain diperoleh

18
dari ter arang. Bahan ini merupakan zat racun yang sangat berbahaya.

Phenol ini terikat ke protein dan menghalangi aktivitas enzim.

15. Acetol

Merupakan hasil pemanasan aldehyde (sejanis zat yang tidak berwarna

yang bebas bergerak) dan mudah menguap dengan alcohol.

16. Hydrogen Sulfide

Sejenis gas beracun yang gampang terbakar dengan bau yang keras. Zat

ini manghalangi oxidasi enxym (zat besi yang berisi pigmen).

17. Pyridine

Sejenis cairan tidak berwarna dan berbau tajam. Ia diperoleh dari

penyulingan minyak tulang-tulang, ter arang, serta dari pembungkusan

dari sejenis alkaloid tertentu. Sejenis alkalid dari tumbuh-tumbuhan.

Pyridine ini juga terdapat pada tembakau zat ini dapat digunakan untuk

mengubah sifat alkohol sebagai pelarut dan pembunuh hama.

18. Methyl Cloride

Suatu campuran dari zat-zat bervalensi satu dimana hydrogen dan

karbon merupakan unsurnya yang utama. Gas hydrogen gampang

terbakar. Zat ini adalah merupakan Compound organis yang sangat

beracun.

19. Methanol

Sejenis cairan ringan yang mudah menguap dan mudah terbakar. Cairan

ini dapat diperoleh melalui penyulingan bahan kayu atau dari sintesis

19
karbon monooksida dan hydrogen. Meminum atau menghisap methanol

dapat mengakibatkan kebutaan, bahkan kematian.

3. Tipe-tipe Perokok

Ada baiknya juga kita mengenal tipe-tipe perokok. Sebagaimana kebiasaan

yang sangat melekat dalam keseharian banyak orang, muncul pula tingkat

kecanduan yang berbeda-beda dan bentuk implementasi yang juga tidak

sama, antara perokok yang satu dengan yang lain.

Mereka yang dikatakan perokok sangat berat adalah jika mengkonsumsi


rokok lebih dari 31 batang per hari dan selang merokoknya 5 menit setelah
bangun pagi. Perokok berat merokok sekitar 21-30 batang per hari dengan
selang waktu bangun pagi berkisar antara 6-30 menit. Perokok sedang
menghabiskan rokok 11-21 batang dengan selang waktu 31-60 menit setelah
bangun pagi. Perokok ringan menghabiskan rokok sekitar 10 batang dengan
selang waktu 60 menit dari bangun pagi. (Abu Umar Basyir, 2005:23).
Menurut Silvan Tamkins (Al-Bachri,1991) terdapat empat kategori prilaku
merokok berdasarkan Managemen of Affect Theory:

Pertama,perokok yang dipengaruhi oleh perasaan positif. Dengan merokok


seseorang merasakan brtambahnya rasa positif. Green (Psychological Factor
Indonesia Smoking,1978) menambahkan ada tiga sub pada tipe ini:
a. Pleasure Relaxation. Yakni , prilaku merokok hanya untuk
menambah atau mengkatkan kenikmatan yang sudah diperoleh,
misalnya merokok setelah minum kopi atau makan.
b. Stimulation to pick them up. Yakni perilaku merokok hanya
dilakukan sekedarnya untuk menyenangkan perasaan.
c. Pleasure of handling the cigarette. Yakni kenikmatan yang
diperoleh dengan memegang rokok khusus pada perokok pipa. Perokok
pipa akan menghabiskan waktu untuk mengisis pipa dengan tembakau.
Sedangkan untuk mengisapnya hanya dibutuhkan waktu beberapa menit
saja. Termasuk dalam kategori ini adalah perokok yang lebih senang
berlama-lama memainkan rokoknya dengan jari-jarinya sebelum ia
nyalakan dengan api.

Kedua, perilaku merokok yang dipengaruhi oleh perasaan negatif. Banyak


orang menggunakan rokok untuk mengurangi perasaan negatif. Misalnya,
ketika seseorang marah, cemas dan gelisah, maka rokok dianggap sebagai

20
penenang. Mereka menggunakan rokok untuk mengurangi perasaan tidak
enak yang dirasakan.

Ketiga, perilaku merokok yang adiktif (kecanduan). Green menyebutnya


sebagai psychological Addictifn. Mereka yang sudah kecanduan akan
menambah dosis rokokyang digunakan setiap saat setelah efek dari rokok
yang dihisapnya berkurang. Mereka umumnya pergi keluar rumah membeli
rokok, walau tengah malam sekalipun. Karena khawatir kalau rokok tidak
tersedia setiap saat ia menginginkannya.

Keempat, perilaku merokok yang sudah menjadi kebiasaan. Mereka


menggunakan rokok sama sekali bukan karena untuk mengendalikan
perasaan mereka. Tapi karena benar-benar sudah menjadi kebiasaan
rutinnya. Dapat dikatakan, bagi orang-orang tipe ini merokok merupakan
prilaku yang bersifat otomatis, sering kali tanpa dipikirkan dan tanpa
disadari. Ia menghidupkan api rokoknya ketika rokok yang sebelumnya
telah benar-benar habis.

Menurut Abu Umar Basyir, 2005 dalam bukunya, tempat merokok juga

mencerminkan pola perilaku perokok. Berdasarkan tempat-tempat dimana

seseorang mengisap rokok, maka dapat digolongkan atas:

a. Merokok di tempat umum/ruang publik

Kelompok homogen (sama-sama perokok) secara bergerombol mereka

menikmati kebiasaannya. Umumnya mereka masih menghargai orang

lain, karena itu mereka menempatkan diri di tempat yang dibolehkan

merokok (Smoking Area).

Kelompok heterogen (merokok di tengah-tengah orang lain yang tidak

merokok, anak kecil, orang jompo, orang sakit, dan lain-lain). Mereka

yang berani merokok di tempat tersebut tergolong orang yang tidak

berperasaan, tidak etis dan tidak punya tata krama, bertindak kurang

terpuji dan kurangsopan. Mereka tega menyebar “Racun” kepada orang

lain yang tidak bersalah.

21
b. Merokok di tempat pribadi

Misalnya di kantor atau di kamar tidur pribadi. Mereka memilih tempat-

tempat seperti ini sebagai tempat merokok dapatdigolongkan sebagai

individu yang kurang menjaga kebersihan diri, penuh dengan perasaan

gelisah yang mencekam.

c. Merokok di toilet

Perokok jenis ini dapat digolongkan sebagai orang yang suka berfantasi.

4. Dampak dan Bahaya Merokok

Meski semua orang tahu akan bahaya yang ditimbulkan akibat merokok,

perilaku merokok tidak pernah surut dan tampaknya merupakan perilaku

yang masih dapat di tolerir oleh masyarakat. Hal ini dapat dirasakan dalam

kehidupan sehari-hari, dilingkungan rumah, kantor, angkutan umum

maupun di jalan-jalan. Hampir setiap saat dapat disaksikan dan dijumpai

orang yang sedang merokok.

Dalam bukunya Abu Umar Basyir (2005:178-189) mengemukakan tentang


dampak dan bahaya merokok yang diklasifikasikan menjadi dua bagian
yaitu:
a. Dampak Ekonomi
1. Sebagaimana diketahui, harga rokok itu
mahal, dari waktu ke waktu ia makin bertambah mahal, akibatnya
pajak yang ditetapkan oleh pemerintah terhadap produksi rokok.
Selain itu rokok dapat menyebabkan berbagai macam penyakit,
kalau seorang perokok terserang penyakit akibat kebiasaannya itu,
maka terpaksa ia harus berobat. Uangnya akan digelontorkan keluar
untuk usaha pengobatan tersebut.

22
2. Dampak Sosial dan Psikologis
Berbagai lembaga pendidikan ilmu psikologis menandaskan, seorang
remaja yang pertama kali merokok biasanya melakukannya demi
mengisi kekosongan, ingin mempengaruhi teman atau sekedar
inginmeniru orang dewasa saja.dalam hal ini keluarga berperan
sangat penting. Sebuah sensus membuktikan, kebanyakan perokok
berorientasi pada keluarga yang salah satu dari orang tuanya juga
punya kebiasaan merokok.

b. Bahaya Merokok

1) Bahaya merokok bagi penghisapnya


Rokok dapat menimbulkan berbagai penyakit, antara lain kanker,
TBC, dan berbagai jenis penyakit mulut, bibir, lidah, gigi, dan
amandel, penyakit pencernaan, penyakit pernafasan, penyakit syaraf
dan kandungan kencing. Rokok juga dapat mengganggu jantung,
yang menjadi faktor penyebab penyumbatan pembuluh darah dan
saluran darah ke otak, sehingga menyebabkan berkurangnya daya
ingat. Rokok juga mempengaruhi keturunan dan reproduksi.

2) Bahaya rokok bagi orang lain


Bagi perokok pasif, yaitu orang yang tidak merokok, namun ikut
menghirup asap rokok secara tidak sengaja, juga akan menjadi
korban bahaya rokok karena turut menghisp asap sampingan. Selain
asap utama yang dihembuskan balik oleh perokok. Perokok pasif
memiliki resiko cukup tinggi terhadap kanker paru-paru, jantung
koroner, dan gangguan pernafasan. Bagi anak-anak dibawah umur,
terdapat resiko kematian mendadak akibat asap rokok tersebut.

3) Bahaya rokok terhadap remaja


Tren merokok di kalangan remaja harus diwaspadai selain
memperbesar jalan kecanduan narkoba. Sebanyak 90% pecandu
narkoba adalah perokok. Remaja yang telah kecanduan rokok, tak
akan mempan lagi terhadap zat adiktif (nikotin dan tar) dalam rokok.
Mereka mencari lagi yang lebih “Enak”. Pada saat seperti inilah,
narkoba akan mulai dicoba. Jika sudah terkena narkoba, akan disusul
kemungkinan tertular HIV/AIDS. Sebab, umumnya anak-anak
pecandu narkoba menggunakan jarum suntik secara bergantian.
Perilaku inilah yang membuka mereka tertular HIV/AIDS.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa begitu banyak dampak dan

bahaya dari merokok baik untuk diri sendiri maupun orang lain, terlebih

23
lagi bagi para remaja sebagai penerus generasi untuk mencapai cita-cita

bangsa.

5. Faktor-faktor Penyebab remaja Suka Merokok

Sebagaimana telah kita ketahui bersama, rokok bukanlagi sekedar konsumsi

orang dewas. Kaum remaja pun telah terbias mengkonsumsinya. Kebiasaan

itu dilatari oleh berbagai sebab. Sebagaimana dikemukakan oleh Abu Umar

Basyir (2005:31-35) bahwa ada empat faktor yang menyebabkan remaja

suka merokok, yaitu:

a. Pengaruh Orang tua

Salah satu temuan tentang remaja perokok adalah mereka berasal dari anak-

anak dari rumah tangga yang tidak bahagia. Orang tua tidak begitu

memperhatikan anak-anaknya dan terbiasa memberikan hukuman fisik yang

keras lebih mudah dibanding anak-anak muda yang berasal dari lingkungan

rumah tangga yang bahagia (Bea dan corado dalam Arkinson, pengantar

psikologi, 1999 : 294).

Karenanya, merokok sering dianggap sebagai pelampiasan rasa frustasi dan

kegundahan hati. Remaja yang berasal dari keluarga yang menekankan

nilai-nilai sosial dan agama dengan baik, dengan tujuan jangka panjang

lebih sulit untuk terlibat dengan rokok. Tembakau atau narkoba

dibandingkan dengan keluarga permisif yang menekankan falsafah

“kerjakan unsur-unsurmu sendiri-sendiri”. Yang paling kuat pengaruhnya

24
adalah ketika orang tua sendiri menjadi vigur contohnya sebagai perokok

berat. Dengan begitu, anak-anaknya sangat semakin mencontohnya.

b. Pengaruh teman

Berbagai faktor mengungkapkan, semakin banyak remaja merokok maka

semakin besar kemungkinan teman-temannya adalah perokok juga. Begitu

juga sebaliknya faktor tersebut menyatakan dua kemungkinan: remaja itu

terpengaruh oleh teman-temannya atau teman-teman remaja tersebut

dipengaruhi olehnya, sehingga semua akhirnya menjadi perokok. Diantara

remaja perokok, terdapat 87% mempunyai sekurang-kurangnya satu atau

lebih sahabat yang perokok. Begitu pula dengan remaja non perokok. Begitu

hebatnya pengaruh teman dalam pergaulan, sehingga mudah seseorang

mengikuti kebiasaan temannya yang suka merokok.

c.Faktor kepribadian

Orang mencoba rokok karena alasan ingin tahu, atau ingin melepaskan diri

dari rasa sakit fisik atau jiwa, membebaskan diri dari rasa bosan. Namun,

salah satu sifat kepribadian prediktif pada pengguna obat-obatan (termasuk

rokok) adalah konformitas sosial. Orang, yang memiliki skor tinggi dari

berbagai tes konformitas sosial lebih mudah menjadi pengguna

dibandingkan dengan mereka yang memiliki skor rendah.

d. Pengaruh iklan

25
iklan diberbagai media masa yang menampilkan bahwa perokok adalah

lambang kejantanandan glamour membuat remaja sering terpicu untuk

mengikuti prilaku seperti yang terdapat dalam iklan tersebut (buleti RSKO

tahun IX/1991 oleh Mari Jumiarti).

Iklan juga berpengaruh memberikan kesempatan bagi remaja untuk mengikuti

dan mencontoh dalam kehidupan sehari-hari, sehingga tidak disadari mereka

telah menirunya, dalam hal ini tokoh idola dalam iklan.

Tokoh idola yang dimaksud adalah orang-orang yang dipersepsi menjadi idola

atau pujaan remaja berasal dari kalangan selebritis seperti para penyanyi,

bintang film, dan tokoh idola remaja, itu juga berasal dari para tokoh

masyarakat pejuang atau pahlawan (Syamsu Yusuf, 2006:202).

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor penyebab remaja suka

merokok adalah (a) faktor orang tua, (b) pengaruh teman,(c) faktor kepribadian,

(d) pengaruh iklan.

C. Kerangka Pikir

Remaja adalah masa peralihan dari masa ana ke masa dewasa yang berkisar

umur 12 tahun sampai 21 tahun bagi wanita, dan 13 tahun sampai 22 tahun bagi

pria dimana mereka sedang mengalami pertumbuhan secara cepat di segala

bidang baik bentuk, sikap, dn tata cara berfikir serta mampu mengintregasikan

dirinya ke dalam masyarakat. Merokok merupakan suatu pandangan yang tidak

26
asing, terlebih lagi usia perokok yang semakin tahun semakin muda, bukan

hanya kalangan orang tua dan orang dewasa saja, golongan anak-anak yang

masih duduk di bangku SD ikut mencoba rokok. Tak lepas dari semua itu

merokok juga sudah menjadi tren bagi remaja dengan berbagai macam alasan

yang mendasarinya,

Kebiasaan merokok dianggap dapat memberikan kenikmatan bagi si perokok,

namun dilain pihak dapat menimbulkan dampak buruk dan bahaya bagi si

perokok sendiri maupun orang-orang disekitarnya. Remaja dapat melaksanakan

tugas perkembangannya dengan baik apabila di dukung faktor keluarga (orang

tua) yang memiliki perhatian dan kasih sayang terhadap anak-anaknya,

pergaulan dengan teman-temannya secara lebih terarah, memiliki kepribadian

yang baik serta berusaha memperoleh informasi dari media cetak maupun media

media elektronik yang baik dan menambah pengetahuan remaja itu sendiri.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada skema kerangka pikir sebagai berikut :

SKEMA KERANGKA PIKIR

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB REMAJA

SUKA MEROKOK
Indikator-indikator :
1. Pengaruh orang tua

2. Pengaruh teman

3. Faktor-faktor kepribadian

4. Pengaruh iklan

27

You might also like