You are on page 1of 3

D.

Pembahasan
Blastulasi ( proses pembentukan blastula ) menunjukan perbedaan pada tingkatan
takson masing-masing. Proses blastulasi akan diiringi oleh suatu proses berikutnya yaitu
gastrulasi. Pada tingkat gastrula ini akan terjadi proses dinamisasi daerah-daerah bakal
pembentuk alat pada blastula, diatur dan dideretkan sesuai bentuk dan susunan tubuh
spesies yang bersangkutan. ( Wildan Yatim, 1982 ; 136-179). Dalam gastrulasi sel masih
terus membelah dan memperbanyak sel. Selain terjadi perbanyakan sel, di dalam proses
gastrulasi juga terjadi berbagai gerakan untuk mengatur dan menyusun deretan sesuai
dengan bentuk dan susunan tubuh dari individu spesies masing-masing.
Dalam hal ini ada dua kelompok gerakan :
a.Epiboli
b.Emboli
1. Epiboli
Epiboli adalah gerakan melingkup yang berlangsung disebelah luar embrio.
Kegiatan ini berlangsung pada bakal ectoderm epidermis dan saraf. Gerakan berlangsung
berdasarkan poros bakal anterior dan posterior tubuh. Bersamaan dengan terus
bergeraknya bakal mesoderm dan endoderm, epiboli menyesuaikan diri sehingga
ectoderm terus menyelaputi seluruh embrio.
2. Emboli
Emboli merupakan gerakan menyusup, gerakan ini berlangsung disebelah dalam
embrio yaitu pada daerah-daerah bakal mesoderm, notochord, pre-chorda dan endoderm.
Gerakan-gerakan tersebut mengarah ke blastocoel.
Ada 7 macam pergerakan pada emboli yaitu :
Involusi ( Gerakan membelok kedalam)
Konvergensi ( Gerakan menyempit)
Invaginasi ( Gerakan mencekuk dan melipat suatu lapisan)
Evaginasi ( Gerakan menjulur )
Delaminasi ( Gerakan memisahkan diri)
Divergensi ( Gerakan memencar)
Extensi ( Gerakan meluas)
Gastrulasi pada Katak ( Amphibi)
Gerakan epiboli berlangsung pada ectoderm yang bersamaan dengan terjadinya
berbagai proses emboli sehingga ectoderm selalu menyelaputi seluruh embrio. Di lain
pihak ectoderm saraf meluas pada daerah dorso-median embrio di sepanjang poros
anterior-posterior berbentuk prisai yang di sebut keping neural atau keping saraf.
Pada proses gastrulasi pada katak juga melibatkan beberapa gerak yang di mulai dengan
berinvaginasinya hypoblast pada celah yang terbentuk pada awal proses ( bibir dorsal
blastopore). Invaginasi ini disertai oleh pre-chorda di daerah dosrso-median bibir dorsal
yang bergerak kearah anterior bakal embrio. Gerakan ini diikuti oleh bakal notochord
yang bergerak keposterior kearah bibir dorsal yang kemudian berinvolusi di daerah
dorso-median menyertakan pre-chorda. Sel-sel notochord yang terletak di bibir lateral
berkonvergensi secara perlahan menuju bibir dorsal. Notochord akan berada persis di
bawah bakal ectoderm saraf di dorsal-median.
Bakal mesoderm yang terletak pada kedua sisi bakal notochord berkonvergensi
kebibir dorsal kemudian berinvolusi ke celah antara ectoderm dan endoderm. Di kedua
sisi embrio, dan juga kearah ventral.
Pada saat proses epiboli dan emboli, perpusingan gastrulasi sebesar 400
berlangsung di daerah plug yolk berlawanan arah dengan jarum jam, sehingga gumpalan
yolk yang banyak yang tadinya berada di posterior embrio menjadi daerah ventral atau
daerah bakal perut.
E. KESIMPULAN
Dalam praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa pada amphibia, epiboli
berlangsung pada ectoderm yang bersamaan dengan prosem emboli, sehingga ectoderm
selalu menyelimuti seluruh embrio. Pada proses gastrulasi pada katak juga melibatkan
beberapa gerak yang di mulai dengan berinvaginasinya hypoblast pada celah yang
terbentuk pada awal proses ( bibir dorsal blastopore). Pada saat proses epiboli dan
emboli, perpusingan gastrulasi sebesar 400 berlangsung di daerah plug yolk berlawanan
arah dengan jarum jam, sehingga gumpalan yolk yang banyak yang tadinya berada di
posterior embrio menjadi daerah ventral atau daerah bakal perut.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.biologyreference.com/Co-Dn/Development.html
http://8e.devbio.com/article.php?ch=23&id=242
http://www.usm.maine.edu/bio/courses/bio205/06_development_1.html
http://www-rohan.sdsu.edu/%7Erhmiller/chordates1/Chordates1.htm
Novy Eurika.2009.Petunjuk Praktikum Embriologi Reproduksi Hewan.FKIP-Jurusan
Biologi UMJ
Yatim, Wildan. 1982. Reproduksi dan Embryologi. Tarsito : Bandung.

You might also like