Professional Documents
Culture Documents
TENTANG
REMAJA DAN SEX
Disusun oleh:
1. Fadriana
2. Herliana
3. Nurul Haeni
4. Siti Hidayati
5. Rosita Dewi
6. Baiq Seftia Indra L.
7. Muliana
HALAMAN JUDUL.............................................................................................i
KATA PENGANTAR..........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................1
B. Alasan Pemilihan Judul..................................................................1
C. Tujuan Memilih Judul....................................................................1
D. Sistematik Penulisan.......................................................................2
BAB II PEMBAHASAN MASALAH..............................................................3
A. Pengertian Remaja..........................................................................3
B. Pengertian Sex.................................................................................4
C. Seputar Remaja dan Sex................................................................5
D. Sumber Masalah Sex Remaja........................................................6
E. Gelombang Kejahatan Sex.............................................................7
F. Bahaya Sex Bebas dan Fornografi...............................................12
G. Pendidikan Sex Di Keluarga Menurut Islam..............................19
H. Sex Ketidak Berdayaan Wanita...................................................20
BAB III Akibat Dari Buah Sex..........................................................................22
1. Penyakit Kelamin Selain Aids......................................................22
2. Aids Akibat Buah Terlarang........................................................23
3. Tempat-Tempat yang digunakan Remaja Melakukan Sex.......24
4. Kisah “Cinta Yang Berarti Birahi (Sex)”....................................25
BAB IV PENUTUP............................................................................................26
1. Kesimpulan.....................................................................................26
2. Saran-Saran....................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................28
A. Pengertian remaja
Istilah remaja nampaknya istilah yang paling popular yang sering
digunakan untuk menilai kedewasaan seseorang. Setiap kali disebut remaja
maka pikiran seseorang pasti berfokus pada manusia yang berpikiran dewasa.
Para psikolog sendiri sulit mendefenisikan secara pasti arti dari remaja. Maka
tak heran jika dalam berbagai perundang-undang dunia termsuk Indonesia
tidak ditemukan masalah remaja dalam berbagai perundang-undangannyan.
Dalam perundang-undangan Indonesia hanya dikenal istilah anak-anak dan
dewasa.
Zakiyah Dardjat (1975) mendefenisikan Remaja sebagai anak yang ada
pada masa peralihan, dari masa anak-anak menuju usia dewasa. Pada masa
peralihan ini bisaanya terjadi percepatan pertumbuhan dalam segi fisik
maupun psikis. Baik ditijau dari bentuk badan, sikap, cara berpikir, dan
bertindak mereka bukan lagi anak-anak. Zakiyah Dardjat membatasi masa
remaja ini antara Usia 13 tahun hingga 24 tahun.
Menurut Drs. Hasan Bashri dalam buku Remaja berkualitas, problematika
dan solusinya menilai remaja sebagai kelompok manusiayang tengah
meninggalkan masa kanak-kanak yang penuh dengan ketergantungan dan
menuju masa pembentukan tanggung jawab.
Dr. Sartiko Wirawan Sarwono (1994) mendefenisikan remaja sebagai
individu yang tengah mengalami perkembangan fisik dan mental. Beliau
membatasi usia remaja 11 – 24 tahun dengan pertimbangan sebagai berikut:
1) Usia 11 tahun adalah usia dimana pada umumnya tanda-
tanda sexual sekunder mulai nampak (kritera fisik).
2) Dibanyak masyarakat Indonesia, Usia 11 tahun sudah
dianggap Akil Baligh baik menurut adapt maupun agama. Sehingga
B. Pengertian Sex
Jika pornografi merupakan upaya menampakan arurat untuk maksud-
maksud-maksud tertentu maka sex adalah menu pornografi itu sendiri. Sex
bisa berarti hal-hal yang menarik birahi dan pada lokasi tertentu dari tubuh
wanita dan laki-laki. Sex mencari dari paha, dada, dan lain-lain dari tubuh
wanita. Sex itu sendiri adalah fitroh yang diberitikan pada setiap makhluk
hidup terutama manusia. Sex dimaksu untuk melangsungkan dan melestarikan
keturunannya. Maka sex adalah potensi bahwa sebagai modal bagi manusia
untuk mendekati lawan jenisnya.1
C. Seputar Remaja Dan Sex
1
Gelombang Kejahatan Seks Remaja Modern
Hal. 21 - 31
b) Bisexsual
3
Gelombang Kejahatan Seks Remaja Moderen
Hal. 73 - 76
A. Cara penularan
1. Hubungan kelamin
Kontok sexsual dengan gonta-ganti pasangan sex baik homo sex.
Basex atau hetero sexsual merupakan merupakan cara paling rawan
penularan aids. Tinggi angka penderita aids atau yang terinfeksi HIV
tiap tahunnya seiring menjamurnya lokalisasi pelacuran diberbagai
pelosok. Menurut penelitian badan kesehatan dunia (WHO) 70%
pengidap AIDS disebabkan hubungan kelamin. Negara paling parah
diserang AIDS adalah Negara amerika serikat. Hal tersebut dapat
dipahami kaum gay disana mempunyai undang-undang perlindungan
sejak tahun 1960.
1. KESIMPULAN
Dari apa yang kami bahas diatas agar lebih mudah untuk dibaca dan muda
di ketahui maka kami sebagai penulis akan mengambil keputusan yang lebih
singkat.
a. Zakiah Dardjat (1975)
Mendefinissikan remaja sebagai anak yang ada pada masa pilihan
dari masa anak-anak menuju usia dewasa. Pada masa peralihan ini
biasanya terjadi percepatan pertumbuhan dalam segi fisik maupun fisikis.
Baik ditinjau dari bentuk badan, sikap cara berfikir, dan bertindak, mereka
bukan lagi anak-anak. Mereka juga belum dikatakan manusia biasa yang
memiliki kematengan berfikir. Zakiah Dardjat membatasi masa remaja ini
antara usia 13 tahun hingga 24 tahun.
b. WHO mendepenisikan remaja sebagai fase ketika seorang anak
mengalami hal-hal sebagai berikut :
1. Individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukan tanda-
tanda sexsual sekedarnya sampai ia mencapai kematengan sexsualnya
2. Individu mengalami perkembangan psikologis dan pola indentisasi
dari anak-anak menuju dewasa.
3. Terjadi peralihan dari pergantungan social ekonomi yang penuh
kepada keadaan yang lebih relative lebih menyendiri
c. Jika pornografi merupakan upaya penampakan aurat untuk maksud
tertentu, maka sex adalah menu etar pornografi itu sendiri. Sex bis berarti
hal yang menatik birahi dan ada pada “lokasi” tertentu dari tubuh wanita
dan laki-laiki. Jadi sex memancar dari paha, dada, lain-lain dari tubuh
wanita. Sex itu sendiri adalah fitroh yang diberikan pada setiap mahluk
hidup terutama manusia sex dimaksudkan untuk mendorong manusia
2. Saran-Saran
a. Penulis mengharap mudah-mudahan karya tulis ini bermanfaat, dipahami,
diamal bagi pembaca.
b. Pembaca yang budiman….!!! Jadikanlah karya tulis ini sebagai pelajaran
yang memetik inti sari dan hikmah yang berharga dari lembaran-lembaran
dari karya tulis ini.
c. Penulis berdo’a dan berharap pada pembaca karya tulis ini agar termasuk
orang-orang yang menyandang pridikat “TABI’IN”. amin ya rabbal
alamin