Professional Documents
Culture Documents
4. Tujuan Hukum
Tujuan hukum ialah mengatur pergaulan hidup secara damai.
Perdamaian di antara manusia dipertahankan oleh hukum dengan
melindungi kepentingan-kepentingan manusia yang tertentu,
kehormatan, kemerdekaan, jiwa, harta benda, dsb terjhadap yang
merugikan. Karena hukum hanya dapat mencapai tujuan jika
menuju peraturan yang adil, artinya aturan pada mana terdapat
keseiombangan antara kepentingan-kepentingan yang dilindungi.
Keadilan tidak boleh dipandang sama arti dengan persamarataan.
Keadilan bukan berarti bahwa tiap-tiap orang memperoleh bagian
yang sama. Aristoteles dua macam keadilan, keadilan distributief”
dan keadilan “commutatief”. Keadilan distributief ialah keadilan
yang memberikan kepada tiap-tiap orang jatah menurut jasanya.
Keadialan comutatief ialah keadilan keadilan yang memberikan
pada setiap orang sama banyaknya dengan tidak melihat jasa-jasa
perseorangan. Ada teori yang mengajarkan bahwa bahwa hukum
semata-mata menghedaki keadilan. Jika hukum semata-mata
menghendaki keadilan, jadi semata-mata mempenyuai tujuan
memberi tiap-tiap orang apa yang patut diterimanya, maka ia tak
dapat membentuk peraturan umum.Hukum ingin menjamin
kebahagian yang terbesar untuk jumlah manusia yang terbesar. Jadi
tujuan hukum adalah tata tertib masarakat yang damai dan adil.
1.2 Undang-Undang
Undang-undang adalah suatu peraturan hukum yang di susun
dan ditetapkan oleh negara berlaku bagi masarakat hukum yang
bersangkutan.Undang undang dapat dibedakan kedalam dua macam
yaitu undang-undang dalam arti pormil dan undag-undang dalm arti
materil.Undang-undang dal;am arti materil di sebut juga undang-
undang dalam arti luas, sedangkan undang-undang dalam arti formil
di sebut juga undang-undang dalam arti sempit
1.3 Kebiasan
Kebiasaan adalah suatu tata cara hidup yang di anut oleh suatu
masarakat atau suatu negara pada waktu yang lama pada hakekatnya
memberikan pedoman bagi masarakat atau bangsa yang
bersangkutan untuk berfikir dan bersikaf tindak dalam menghadapi
berbagai hal dalam kehidupannya.
Kebiasan menurut para ahli hukum sebagai berikut:
a. Mr. J.H.Belleforid mengatakan hukum kebiasaan adalah juga
dinamakan kebiasan saja, meliputi semua peraturan-peraturan
yang walaupun tidak ditetapkan oleh pemerintah tetapi di taati
oleh seluruh rakyat, karene mereka yakin bahwa peraturan itu
berlaku sebagai hukum.
b. Utrech/Moh. Saleh djindang, S.H mengatakan bahwa hukum
kebiasaan adalah himpunan kaidah-kaidah yang biarpun tidak
ditentukan oleh badan perundang-undangan dalam suatu realitas
ditaati juga karena orang sanggup menerima kaidah itu sebagai
kaidah hukum dan telah nyata kaidah-kaidah tersebut
dipertahankan oleh kekuatan-kekuatan kemasarakatan yang tidak
termasuk lingkungan badan-badan pemerintahan.
1.4 Perjanjian
Traktat adalah suatu perjanjian yang diadakan oleh dua negara
atau lebih yang isinya mengatur masalah-masalah tertentu yang
berkenaan dengan kepentingan-kepentingan masing-masing
negara, misalnya kepentingan batas wilayah, hubungan diflomatik,
kepentingan perekonomian, pertahanan keamanan bersama dan
sebagainya. Traktat ada beberapa macam, yaitu traktat bilateral
dan teraktat multilateral.
- Traktat bilateral adalah suatu perjanjian yang diadakan
antara dua negara tertentu dan hanya berlaku bagi kedua
negara yang bersangkutan, contohnya: Perjanjian antar
Pemerintah Republik Indonesia dengan Pmerintah Rakyat
Cina mengenai penyelesaian nasalah Dwi Kewarganegaraan.
- Traktat multilateral adalah suatu perjanjian yang
diadakan oleh lebih dari dua negara mengenai masalah-
masalah tertentu yang mereka hadapi bersama,
contohnya:perjanjian pertahanan bersama negara-negara eropa
(NATO) yang diadakan oleh beberapa negara Eropa.
- Traktat kolektif terbuka ialah perjanjian antar beberapa
negara, negara-negara yang bergabung itu memberikan
kesempatan kepada negara lain untuk ikut bergabung,
contohnya: Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa.
- Traktat kolektif tertutup ialahnegara yang bergabung itu
itu tidak memberi kesempatan kepada negara lain untuk ikut
bergabung menjadi anggota.
1.6. Doktrin
Kata doktrin dalam bahasa Belanda adalah pendapat para
ahli hukum yang ternama kemudian di teroima sebagai dasar atau
asas-asas penting dalam hukum dan penerapannya atau di sebut
ajaran kaum sarjana hukum. Dalam piagam Mahkamah
Internasional (Statute of International Court Of Justice) pasal 38
ayat 1 memberi dasar-dasar pegangan pada hakim-hakim
Mahkamah Intrnasional, bahwa dalam menimbang dan
memutuskan sesuatu perselisihan dapat mempergunakan pedoman
sebagai berikut:
a. Perjanjian-perjanjian Internasional
b. Kebiasan-kebiasan Internasional
c. Asas-asas hukum yang diakui oleh bangsa-bangsa yang
beradab
d. Keputusan hakim (judical decisions) dan pendapat
sarjana-sarjana hukum.
1. Kesimpulan
Fikiran anggapan tentang adil dan tidak adilnya mengenai hubungan
antar manusia. Apabila kita tinjau secara pormal, kita dapat memakai
beberapa metode , yaitu metode monoisme dan metode dualiesme.
Menurut metode monoisme, maka hukum adalah himpunan kaidah-
kaidah atau dassolen juga hukum adalah gejala masarakat atau dassein.
Metode dualisme adalah merupakan gabungan dari metodr deduktif dan
induktif. Hukum dalam arti materil mengimplikasikan beberapa
pendapat. Kaitannya dengan pengertian hukum, maka Zenseimer dalam
bukuknya rechtsociologis membedakan hukum normatif, ideal dan
hukum wajar.
Selanjutnya hukum mempunyai sumber yang mana sumber hukum
ini didefinisikan segala sesuatu yang dapat menimbulkan aturan hukum
yaitu aturan-aturan yang mempunyai kekuasaan hukum yang bersifat
memaksa dan mempertahankan dengan sanksi. Sumber hukum dapat di
bedakan dalam
1. Sumber hukum historis seperti code civil untuk pembuatan kitab
undang-undang hukum sipil, dokumen-dokumen surat dan
keterangan lain yang memungkinkan untuk mengetahui hukum yang
berlaku pada masa tertentu.
2. Sumber hukum yang filosofis,yang terdiri dari, akal manusia, tuhan
yang maha esa.
Menurut D.r Juhaya s. Praja, sekurang-kurangnya ada lima teori
berlakunya hukum islam di Indonesia, yaitu:
1. Teori kredo/sahadat
2. Teori reception
3. Teori receptie
4. Teori receftie exit
5. Teori receftie a cotraio
Sumber hukum yang dipakai di Indonesia yaitu sumber hukum
pormal dari hukum fositif yang mencakup:
1. undang-undang, termasuk undang-undag dasar
2. Kebiasan
3. Traktat
4. Yurisfrudensi
2.Saran saran
Kita sebagai manusia yang normal dan berakal, hendaknya patuh
dan tunduk pada hukum. Kita jangan merasa terhimpit dengan adanya
hukum. Hukum tidak bakalan mencekik terhadap orang yang sadar akan
ketentraman dan kedamaian walaupun hukum itu bagaikan penguasa
yang bersifat memaksa.
Kita banyak menyaksikan orang yang tidak sadar akan hukum dia
seolah-olah terkekang kebebasannya, bahkan dia benci terhadap
penegak hukum walaupun dia sendiri yang bersalah. Kita ambil contoh,
ketika soerang pengendara kendaraan melanggar lalu lintas, lalu pak
polisi menilang karena kesalahannya, apa yang terjadi? Kebanyakan si
pengendara bukanlah sadar akan kesalahannya dan berterima kasih pada
pak polisi eh malah dia mengutuk dan membenci sipenegak hukum.
Tetapi di samping itu saya agak menyesalkan kepada para
penegak hukum yang toloheor yang mana mereka memilih dan memilah
antara si pelanggar yang kecil (miskin red) dan si pelanggar yang gede
(kaya red). Mereka hanya menindas yang kecil. Dan saya juga
menyesalkan oknum-oknum yang dapat di suap, walaupun dengan
sebatang rokok. Padahal tegaknya hukum bermodal dari kesadaran
antara si penegak dan si terdakwa