You are on page 1of 18

MANAJEMEN WAKTU DALAM PANDANGAN ISLAM

KAITANNYA DENGAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Islam dan Sains
Dosen Pengampu: Imelda Fajriati, M.Si

Disusun Oleh :
Masharyono (07660002)
Fiq Ainul Haaq (07660008)
Muhammad Khoiruddin (07660011)
Ipan Rudiansyah (07660014)

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2009
BAB I
PENDAHULUAN

11 Latar Belakang
Awal mula waktu, dan juga akhirnya, merupakan rahasia semesta.
Waktu adalah sebuah hal ghaib, invisible dan tak terlihat. Akan tetapi, hanya
karena kita tidak dapat melihatnya, bukan berarti waktu itu tidak ada. Waktu itu
nyata sekaligus tidak nyata. Barangkali kita tidak perlu terlalu jauh membahas
maalah fisika atau meta-fisika di sini. Yang perlu kita tegaskan adalah
kemyataan bahwa waktu terus berjalan. The clock is ticking. Waktu tidak akan
pernah menunggu dan tidak akan kembali. Leh karena itu, sebuah keniscayaan
bagi kita untuk memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya.
Kesuksesan merupakan sebuah proses, sebuah kualitas pikiran dan
sebuah tata cara dan sebuah penegasan hidup.1 Manajemen waktu bukan
sekedar pilihan. Manajemen waktu merupakan sebuah hal yang harus
dipertimbangkan oleh yang ingin bekerja secara efektif, baik secara formal
maupun informal.2
Bagi seorang mahasiswa yang telah banyak mengenyam asam garam
pendidikan tentunnya mendengar kata-kata “malas kuliah” sudah biasa. Bahkan
mungkin penyakit tersebut telah dialaminya sendiri. Bagi mereka yang kurang
sreg dengan perkuliahan akan menganggap bahwa kuliah itu memang
membosankan. Kuliah itu hanya sekedar duduk manis dan mendengarkan ragam
bicara seorang dosen. Kuliah itu tidak senikmat begadang, atau keluyuran ke
maal, diskotik, atau tempat-tempat menyenangkan lainnya. Baginya tidak ada
hal yang istimewa dari perkuliahan.3 Rasa malas telah menjangkiti kehidupan
mahasiswa, hal ini perlu kita cari solusinya untuk melawan rasa malas tersebut.

1 Alex Noble
2 Patrick F. Jangan Sia-siakan Waktumu. Cet.1. (Yogyakarta: Garailmu, 2009) hal. 21
3 Azam Syukur Rahmatullah. Problematika Anak Kampus. Cet. 1. (yogyakarta: Quranic Media
Pustaka, 2005). Hal. 14
Hal lain yang menjadi persoalan bagi para mahasiswa yang sampai
saat ini masih mengalir bagai air yang tidak berujung adalah sulitnya membagi
(manage) waktu atau mengatur jadwal sehari-harinya. Ini merupakan persoalan
sulit yang tidak semua mahasiswa mampu menyelesaikan persoalan tersebut.
Permasalahan mengatur waktu (manajemen waktu) meskipun terbilang
bukan permasalahan yang besar, namun jika tidak melatih diri sejak dini akan
berakibat fatal. Imbasnya terjadilah ketidakprofesionalan dalam berbagai hal
yang digelutinya. Selain itu terjadi pula hasil yang setengah-setengah bahkan
mungkin “blong sama sekali” tidak menghasilkan apapun kecuali hanya sebuah
kerugian. 4
Firman Allah SWT :

ΎóÇyèø9$#ur ÇÊÈ ¨bÎ) z`»|¡SM}$# ŽÅ"s9


AŽô£äz ÇËÈ ŽwÎ) tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä
(#qè=ÏJtãur ÏM»ysÎ=»¢Á9$# (#öq|¹#uqs?ur
Èd,ysø9$$Î/ (#öq|¹#uqs?ur Ύö9¢Á9$$Î/ ÇÌÈ
1. Demi masa.
2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
3. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat
menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya
menetapi kesabaran.5

Dalam dunia Industri waktu merupakan hal yang menjadi sangat


penting dalam produktifitas produk maupun dalam mengatur seluruh
infrastruktur maupun hal lain yang terkait dalam sebuah industri. Jika kita
memesan (order) barang, maka yang menjadi acuan adalah waktu, yakni lead
time. Lead time adalah waktu yang dibutuhkan sejak barang itu dipesan sampai
datang atau sampai kepada yang memesannya. Dalam hal produktifitas

4 Ibid. Hal.27
5 QS: al-Ashr (1-3)
manufaktur yang menjadi acuan utama adalah waktu, baik itu waktu siklus
ataupun juga waktu normal. Barang siapa mampu menghasilkan output lebih
cepat, maka ia akan lebih baik dibandingkan yang lain tentunya. Sebagaimana
terdapat dalam surah al-Ashr di atas maka kita harus pandai-pandai mengatur
(manage) waktu agar kita tidak termasuk orang yang merugi. Dalam industri
juga demikian, inti dari adanya sebuah industri adalah untung, untung dan
untung.6 Untuk itu yang melatarbelakangi penulisan makalah ini adalah
bagaimana cara kita untuk mngatur (manage) waktu kita dalam kehidupan
sehari-hari sesuai dengan syariat islam agar kita menjadi orang-orang yang
beruntung (mempunyai keberuntungan yang sejati dan bernasib baik, baik di
dunia maupun di akherat kelat).

‫ربنا ءاتنا فى الدنيا حسسسنة وفسسى الخسسرة حسسسنة‬


‫وقنا عذاب النار‬
“Ya Rabb Tuhan kami, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia
dan kebaikan di akherat dan jauhkanlah kami dari adzab neraka.”7

“Keberuntungan (sesaat) tidak bertahan lama, karena hal itu tidak


bergantung padamu. Nasib baik diciptakan dari masing-masing diri kita sendiri,
itulah mengapa bertahan selamanya. Banyak orang yang menginginkan nasib
baik, namun hanya sedikit orang yang bersedia mengupayakannya.”8

12 Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk:

6 Hal ini sebagaimana dikatakan oleh bapak Bambang Prayogo Rachmadi dalam perkuliahan pada
mata kuliah Organisasi Manajemen Industri (OMNI) yang mengatakan bahwa inti dari industri
adalah untung, untung dan untung.
7 Doa untuk kebaikan di dunia dan akherat.
8 Alex rovira dan Fernando Trias de Bes.Good Luck. Edisi bahasa Indonesia. Cet. 1 (Yogyakarta:
Oryza, 2005). hal. 39. mengenai aturan nasib baik pertama dan kedua.
 Mampu mengatur (manage) waktu yang kita punya sebagai
seorang mahasiswa dengan baik (efektif dan efisien).
 Mampu memahami konsep manjemen waktu dalam islam
dan pentingnya waktu tersebut.
 Mampu mengaplikasikan manajemen waktu dalam
kehidupan sehari-hari.
 Mampu mengubah gaya hidup yang kurang efektif dengan
manajemen waktu yang islami.

13 Manfaat Penulisan
Manfaat yang dapat diambil dari makalah ini adalah:
 Kita sebagai mahasiswa mampu mengetahui konsep
manajemen waktu dalam islam.
 Mampu mengobati rasa malas yang biasanya hinggap dalam
diri seorang mahasiswa.
 Mampu menerapkan dan mengaplikasikan manajemen waktu
yang sesuai ajaran islam dalam kehidupan sehari-hari.

BAB II
ISI

21 Konsep Manajemen Waktu dalam Islam


Manajemen Waktu yang islami ialah manajemen waktu yang
menjdikan al-Qur’an dan Sunnah Nabi sebagai postulat. Hal ini sejalan
dengan apa yang dikatakan Nabi Muhammad SAW bahwa:

‫تركت فيكم أمرين لن تضلوا ما تمسكتم بهما كتاب‬


‫الله وسنة رسول الله‬
“Aku tinggalkan untuk kalian dua urusan, kamu tidak akan tersesat selama
berpegang pada keduanya. Kitab Allah dan Sunnah Rasul Allah.”9

Sebagai seorang muslim yang baik sudah sepantasnya kita


menghargai waktu kita dan menggunakannya dengan baik pula, dalam islam
sendiri waktu itu ibaratkan sebuah pedang yang jika seseorang dapat
menggunakannya maka ia akan selamat dan dapat mengambil manfaat dari
pedang tersebut, akan tetapi jika ia tidak dapat menggunakannya dengan baik
maka ia akan celaka atau bisa terbunuh karena pedang tersebut.10
Sebagaimana dalam surah al-Ashr disebutkan batapa pentingnya waktu.
Waktu adalah kehidupan itu sendiri11, bisa kita bayangkan jika di dunia ini
tidak ada waktu apa yang akan terjadi? Yang terjadi adalah tidak ada
kehidupan, karena kehidupan dan waktu adalah sesuatu yang sudah menjadi
satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Ibarat langit dan bumi, siang dan
malam dan lain sebagainya. Karena Allah SWT menciptakan segala sesuatu
secara berpasang-pasangan.

9 H.R Muslim
10 Hard (group nasyid). Motivasion Training mp3. Dalam judul Date with Destiny
11 Hal ini didapat dari kultum ramadhan yang memaparkan tafsir surah al-Ashr yang berkaitan
dengan waktu . di masjid Safinaturrahmah Sapen Yogyakarta. 2009
Firman Allah SWT:

ŽÏ%©!$# t,n=y{ yìö7yŽ ;Nºuq»yJyŽ $]%$t7ÏÛ ( $¨B


3ŽtŽs? ŽÎû È,ù=yz Ç`»uH÷q§Ž9$# `ÏB ;Nâq»xÿs?
( ÆìÅ_öŽ$$sù uŽ|Çt7ø9$# ö@yd 3ŽtŽs? `ÏB
9ŽqäÜèù ÇÌÈ
“Yang Telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. kamu sekali-kali tidak
melihat pada ciptaan Tuhan yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak
seimbang. Maka Lihatlah berulang-ulang, Adakah kamu lihat sesuatu yang
tidak seimbang?”12

ŽcÎ) ãNä3/uŽ ª!$# ŽÏ%©!$# t,n=y{ ÏNºuq»yJ¡¡9$#


uÚöŽF{$#ur ŽÎû ÏpGŎ 5Q$Žr& §NèO
3ŽuqtGóŽ$# Žn?tã ĸóŽyêø9$# ÓÅ´øóãŽ
Ž@øŽ©9$# uŽ$pk¨]9$# ¼çmç7è=ôÜtŽ $ZWŽÏWym }
§ôJ¤±9$#ur tŽyJs)ø9$#ur tPqàfŽZ9$#ur
¤NºtŽ¤Ž|¡ãB ÿ¾Ín͎öDr'Î/ 3 Žwr& ã&s!
ß,ù=sŽø:$# âŽöDF{$#ur 3 x8uŽ$t6s? ª!$# Ž>uŽ
“Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang Telah menciptakan langit dan
bumi dalam enam masa, lalu dia bersemayam di atas 'Arsy.13 Dia menutupkan
malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya
pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada
perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah.
Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.”14

Persoalan sholat adalah merupakan persoalan fundamental dan


signifikan dalam islam. Dalam menunaikan kewajiban sholat, kaum muslim

12 QS: al-Mulk (3)


13 Bersemayam di atas 'Arsy ialah satu sifat Allah yang wajib kita imani, sesuai
dengan kebesaran Allah dan kesucian-Nya.
14 QS: al-A’raf (54)
terikat pada waktu-waktu yang sudah ditentukan.15 “Barang siapa sholat
sebelum masuk waktu, maka sholatnya tidak sah menurut pendapat mayoritas
ulama, baik ia melakukannya secara sengaja atau karena tidak tahu, baik
melaksanakan seluruhnya maupun hanya sebagian.”16 Pada umumnya dalam
syariat Islam sholat memiliki waktu-waktu tertentu, diawali ketika masuk
setiap waktu masing-masing sholat.17

‫إن الصلة كانت على المؤمنين كتابا‬


.‫موقوتا‬
“Sesungguhnya sholat diwajibkan atas orang-orang beriman dengan
penetapan yang sudah ditetapkan waktunya.”18

Untuk itu dalam islam mengenal adanya konsep tepat waktu.


“sholatlah tepat pada waktunya” dan yang lebih awal adalah lebih baik.
Dalam industri kita mengenal adanya konsep Manajemen JIT (Just In Time).
JIT ialah metode manajemen manufaktur gaya jepang yang dikembangkan
tahun 1970an. Metode ini menjadi dasar dari pengendalian persediaan dan
pemenuhan kebutuhan tepat waktu. Pertama kali konsep JIT ini
dikembangkan oleh Taiichi Ohno di pabrik perakitan mobil Toyota. Dan
kemudian Taiichi Ohno dianggap sebagai penemu dan bapak dari JIT. Salah
satu motivasi di balik pengembangan JIT adalah untuk mendapatkan metode
produksi yang lebih baik khususnya dalam produksi manufaktur, untuk
mengejar ketinggalan Jepang dari dunia barat karena kekalahan Jepang pada
perang dunia II pada tahun 1945.19
15 Susiknan Azhari. Ilmu Falak, perjumpaan Khazanah Islam dan Sains Modern. Cet.2
(Yogyakarta: Suara Muhammadiyah, 2007). Hal. 63
16 Ibnu Qudamah
17 Imad Ali Abdus Sami Husain. Keajaiban Sholat Subuh. Edisi bahasa Indonesia. Cet. XVII
(Surakarta: Wacana Ilmiah Press, 2008) hal. 29
18 QS: an-Nisa’ (103)
19 Richardus Eko Indrajit. Manajemen Manufaktur, Tinjauan Praktis Membangun dan Mengelola
Firman Allah:

pkš š r'¯»tš š úïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qà)®?$# ©!$


$# öš ÝàZtFø9ur Ó§øÿtR $¨B ôMtB£š s% 7ŽtóÏ9 (
(#qà)¨?$#ur ©!$# 4 ¨bÎ) ©!$# 7š š Î7yz $yJÎ/
tbqè=yJ÷ès? ÇÊÑÈ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah
setiap diri memperhatikan apa yang Telah diperbuatnya untuk hari esok
(akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha
mengetahui apa yang kamu kerjakan.”20
Manajemen waktu yang baik bertujuan untuk mendapatkan hasil
esok yang lebih baik. Janganlah dari kita mengatakan untuk mengundur-undur
waktu dan mengerjakan pekerjaan pada esok hari. Karena semakin kita
mengundur-undur waktu kita, menjadi buruklah kita nantinya.

š wur £`s9qà)s? >äôš ($t±Ï9 š ÎoTÎ) ×@Ïã$sù


Žš Ï9ºsš #´Žxî ÇËÌÈ
Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan tentang sesuatu:
"Sesungguhnya Aku akan mengerjakan Ini besok pagi.21

“Besok akan selalu menjadi hari tersibuk minggu ini” 22

22 Manajemen Waktu yang Islami Kaitannya Dengan Program Studi


Teknik Industri
Dalam dunia industri, khususnya industri di bidang perakitan,
Industri. (Yogyakarta: Pustaka Fahima, 2005) hal. 381
20 QS: al-Hashr (18)
21 QS: al-Kahfi (23)
22 Jonathan Lazear
produktifitas merupakan hal yang sangat penting mengingat perusahaan ingin
meningkatkan produktifitas yang paling optimal yang dapat dilakukan oleh
perusahaan tersebut demi mendapatkan keuntungan yang besar dan demi
lancarnya kegiatan operasi dari perusahaan tersebut. Untuk itu factor-faktor
yang terkait dengan itu harus diteliti dan dianalisis sedemikian rupa sehingga
menjadikan perusahaan mempunyai tingkat produktifitas yang tinggi.
Adapun factor yang mempengaruhi tingkat produktifitas sebuah
perusahaan antara lain adalah masalah waktu. Bagaimanapun juga waktu
ibarat uang, siapa yang bisa mengatur waktu maka dia akan untung.
Dalam perkembangan dunia industri kita mengenal istilah waktu
yang terbagi menjadi tiga macam yakni: waktu siklus, waktu normal dan
waktu baku.
• Waktu Siklus adalah waktu yang dibutuhkan seorang operator untuk
melakukan suatu pekerjaan
• Waktu Normal adalah waktu rata-rata yang dibutuhkan operator
terlatih untuk melakukan suatu pekerjaan dalam kondisi kerja yang
biasa dan bekerja dalam kecepatan normal (dalam hal ini tidak
termasuk waktu longgar untuk kebutuhan pribadi dan waktu tunggu
yang mungkin akan sangat penting jika pekerjaan tersebut dilakukan
selama 8 jam).23
• Waktu Baku adalah waktu yang dipengaruhi waktu normal dan
kelonggaran yang diberikan.
Ada sebuah pepatah yang mengatakan bahwa: “sains without
religion is blind and religion without sains is lame”.24 Begitulah, sudah
seharusnya sains dan agama harus dapat terintegrasi sedemikian rupa sehingga
baik agama maupun sains dapat sama-sama berjalan sesuai fungsinya dan

23 Wayne C Turner. Dkk. Pengantar Teknik dan Sistem Industri. Edisi bahasa Indonesia.
(Surabaya: Guna Widya, 2000). Hal 208
24 Albert Enstein
dapat saling tolong menolong (membantu) satu dengan yang lainnya dalam
hal kebaikan.

qçRur$yès?ur Žn?tã ÎhŽÉ9ø9$# 3Žuqø)- # )¢


G9$#ur ( Žwur (#qçRur$yès? Žn?tã ÉOøOM}$#
ÈbºurôŽãèø9$#ur 4
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan
takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran.”25

Di dalam al-Qur’an terdapat sebuah kisah menarik tentang


bagaimana seharusnya umat islam mengatur waktu yang baik untuk hari esok
yang lebih baik, yakni dalam surah Yusuf disebutkan sebagai berikut:

tA$s%ur à7Î=yJø9$# þŽÎoTÎ) 3ŽuŽr& yìö7yŽ


;NºtŽs)t/ 5b$yJŎ £`ßgè=à2ù'tŽ ììö7yŽ Ô$
$yfÏã yìö7yŽur BM»n=ç7/Yߎ 9ŽôØäz
tŽyzé&ur ;M»|¡Î0$tŽ ( $pkŽŽr'¯»tŽ _|
yJø9$# ŽÎTqçFøùr& ŽÎû }Ž» tŽöä⎠bÎ)
óOçGYä. $tŽö䎎=Ï9 ŽcrçŽã9÷ès? ÇÍÌÈ
“ Raja Berkata (kepada orang-orang terkemuka dari kaumnya):
"Sesungguhnya Aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk-
gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir
(gandum) yang hijau dan tujuh bulir lainnya yang kering." Hai orang-orang
yang terkemuka: "Terangkanlah kepadaku tentang ta'bir mimpiku itu jika
kamu dapat mena'birkan mimpi."26

25 QS: al-Maidah (2)


26 QS: Yusuf (43)
Lalu dijawab oleh Nabi Yusuf arti mimpi tersebut (dan ini
merupakan salah satu cara untuk mengatur waktu dengan baik):

tA$s% tbqããuŽ÷Žs? yìö7yŽ tûüÏZŎ $\/r&yŽ


$yJsù ôMŽ?Ž|Áym çnrâŽxŽsù ŽÎû
ÿ¾Ï&Î#ç7.^ߎ ŽwÎ) Wx ŽÎ=s% $£JÏiB
tbqè=ä.ù's? ÇÍÐÈ §NèO ŽÎAù'tŽ .`ÏB ώ÷èt/
y7Ï9ºsŽ Óìö7yŽ ׎#yŽÏ© z`ù=ä.ù'tŽ $tB
÷LäêøB£Žs% £`çlm; ŽwÎ) WxŽÎ=s% $£JÏiB
tbqãYÅÁøtéB ÇÍÑÈ §NèO ŽÎAù'tŽ .`ÏB ώ÷èt/
y7Ï9ºsŽ ×P%tæ Ïm ŽÏù ß^$tó㎠â¨$¨Z9$#
Yusuf berkata: "Supaya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya)
sebagaimana biasa; Maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan
dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan.
Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit, yang
menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit),
kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpan.
Kemudian setelah itu akan datang tahun yang padanya manusia diberi
hujan (dengan cukup) dan dimasa itu mereka memeras anggur."27

23 Obat Malas dalam Prespektif Islam

tBur óOßgyèuZtB br& Ž@t6ø)è? öNåk÷]ÏB $


óOßgçG»s)xÿtR HwÎ) óOßg¯Rr& (#rãŽxÿŽ2 «!$
$Î/ ¾Ï&Î!qߎtŽÎ/ur Žwur tbqè?ù'tŽ no4qn=
27 QS: Yusuf (47-49)
¢Á9$# ŽwÎ) öNèdur 4Žn<$|¡à2 Žwur
.tbqà)ÏÿZ㎠ŽwÎ) öNèdur tbqèd̎»x
“Dan tidak ada yang menghalangi mereka untuk diterima dari mereka nafkah-
nafkahnya melainkan Karena mereka kafir kepada Allah dan RasulNya dan
mereka tidak mengerjakan sembahyang, melainkan dengan malas dan tidak
(pula) menafkahkan (harta) mereka, melainkan dengan rasa enggan.”28

Malas bisa menyebabkan seseorang ketagihan atau kecanduan. Pertama


mungkin hanya sekedar mencoba. Tapi semakin dirasakan membawa kenikmatan
tersendiri. Akhirnyadiapun mencobanya lagi dan terus mencoba. Begitulah rasa
malas, bila dimanjakan akan berakibat membutakan mata batin. Sekali saja dia
menyatakan kemalasannya maka akan semakin terus terpedaya oleh kenikmatan
yang disuguhkan olehnya. Ada sebuah pribahasa arab yang berbunyi : “
bersungguh-sungguhlah dan janganlah bermalas-malasan dan jangan pula lengah,
sebab penyesalan suatu saat akan datang kepada orang-orang yang malas.”
Bila dihayati secara seksama pribahasa tersebut menyimpan sejuta nasehat
yang seharusnya memang kita perhatikan. Malas hanya akan membawa kesialan.
Tidak ada orang menjadi sukses karena meminum racun malas. Malas hanya akan
menghasilkan buah penyesalan sekarang maupun yang akan datang.
Ikutilah jejak mereka meski tidak persis karena mengikuti jejak orang-orang
besar sudah merupakan keberuntungan.29
Tidak ada satupun orang-orang besar yang mengawali kehidupannya dengan
bermalas-malasan. Para ulama besar klasik misalnya, mereka demikian gigihnya
berjuang mencari ilmu dari satu kota ke kota lainnya dengan berjalan kaki.
Padahal jarak kota tersebutditempuh berhari-hari bahkan berbulan-bulan. Namun
jauhnya perjalann tidak menyurutkan langkahnya untuk terus menggali ilmu dari

28 QS: at-Taubah (54)


29 As-Sayid Abu Bakar Ibn Muhammad Syata
para ulama-ulama yang dipandangnya lebih tinggi ilmunya.
Demikian pula seorang professor dan pengusaha logam ternama di Jogjakarta
yaitu Prof. Dr. Musa Asy’ari. Beliau mengawali karier bisnisnya dengan bersusah
payah. Jatuh bangun dalam usaha baginya adalah hal yang sangat biasa. Asalkan
ditekuni, Diterima dengan lapnga dada, terus berjuang pantang mundur, dan tidak
mudah patah arang, insyaallah kemudahan pasti akan datang dan membawa buah
keberuntungan.
Prof. Dr. Musa Asy’ari menikah diusia kuliah. Istrinya pun kala itu masih
kuliah. Bisa dibayngkan bagaimana beratnya tanggung-jawab yang beliau pikul.
Selain kuliah harus tetap berjalan, beliau pun berkewajiban membiayai kehidupan
istrinya. Maka tidak heran apabila beliau bekerja keras mencari penghidupan.
Apapun dijalaninya, beliau pernah berjualan baju. Selain itu usaha logam yang
ditekuninya sering mengalami pasang surut bahkan pernah surut dalam jangka
yang cukup lama.
Namun berkat kesabarannya dan tanpa malas sedikitpun semuanya bisa
berjalan dengan baik tentunya atas pertolongan Allah swt. Sungguh suatu
kelebihan yang tidak semua orang mampu menerimanya ; kuliah lancer tanpa
hambatan bahkan gelar Prof. Dr-pun diraihnya, bisnis pun demikian sukses
bahkan sempat mendapatkan penghargaan dari presiden atas bisnis logam yang
dikelolanya dan perjalanan buah cintanya bersama istri tercintanya pun kekal.
Hanya dengan dua buah kata “ Don’t be lazy” itulah para ilmuwan, usahawan
besar bisa mearih keberhasilan. Malas adalah sumber penyakit. Tidak ada
keuntungan yang bisa dipetik dari “malas”. Malas itu ibarat benalu yang
menempel pada pohon nan rindang. Selama benalu itu masih menempel pada
pohon tersebut maka gerak langkah perkembangan pohon akan terhambat.
Demikian pula bila rasa malas masih tetap bertngger di benak mahasiswa calon
penerus bangsa maka laju perjalanan menuju cita-cita yang diimpikan pun akan
tesandung kerikil tajam.
Oleh karena itulah “malas” harus dibasmi. Malas harus segera disingkirkan
dari pribadi seorang mahasiswa. Maka harus segera dibuang jauh-jauh dan
usahakan tak kembali lagi.
Ada beberapa resep obat yang bisa dikonsumsi oleh para penderita penyakit
“malas” utamanya dan bagi mereka yang sehat wal’afiat umumnya sebagai
pencegahan agar terhindarkan diri dari penyakit “malas” yaitu :
1. Sering-seringlah membaca biografi orang-orang besar. Misalkan Prof. Dr.
Zakiyah Darajat, Prof. Dr. Ing. BJ. Habibie serta tokoh-tokoh besar lainnya.
Selamilah dan hayatilah perjalanan hidupnya dari masa kecil hingga meraih
kesuksesan. Hal ini dimaksudkan agar hati tergugah dan bersemangat
kembali, bak tanah kering yang sudah berbulan-bulan, disiram hujan sehari,
terasa sejuk dan seperti ada kekuatan lain yang mendorong diri untuk segera
bangkit dari keterpurukan.
2. Selalu ingat-ingatlah akan tujuan utamamu yakni mencari ilmu. Meskipun
secar dhohir makna “ilmu” itu luas ; bisa ilmu organisasi, ilmu bisnis dan
ilmu-ilmu lainnya, tetrapi tetap saja ilmu melalui perkuliahan tidak boleh
dianggap remeh apalagi ditinggalkan.
3. Bertanyalah pada hatimu yang paling dalam ”sudah benarkah langkah yang
kamu ambil meninggalkan bangku kuliah demi mengutamakan sesuatu yang
lain ? lebih mengutamakan organisasi atau hal lainnya bukanlah jalan terbaik.
Yang terbaik adalah usaha dan kemauan keras untuk tetap masuk kuliah dan
organisasi serta kegiatan lain pun tidak terlantar. Sungguh ironis jika ia sukses
dalam hal perkuliahan, misalkan jadwal lulus 8 atau 9 semester ditempuh 10
hingga 12 semester. Hal tersebut akan menjadikan tanda Tanya bagi pihak-
pihak kerabat, saudara dan kawan” Kapan kuliah lulus ?” dengan demikian
berusahalah bangkitkan diri dari rasa malas kuliah. Sekali lagi tak ada ruginya
jikalau”aktif kuliah”. Fakkir qabla an Ta’zima !
4. Lawanlah rasa malas sekuat-kuatnya. Jangan biarkan dia bertelor didalam
dirimu. Berniatlah yang sungguh-sungguh paksakan dirimu untuk tidak
memperdengarkan bisikan-bisikan penuh rayuan gombal dari sng durjana.
Teruslah melangkah, jangan menoleh kebelakang ! kesuksesan berada
didepan, bukan di belakang ! Yakinlah bhwa dirimu bisa melawan rasa
malas !
5. Berpikirlah dengan sebenar-benarnya dan lihatlah keadaan kawan-kawanmu
yang terkena penykit malas. Apakah dia termasuk orang yang beruntung ?
Apakah dia menjadi orang sukses karena kemalasannya ? Apakah dia hidup
bahagia dengan kemalasan yang disandangnya ? Bukankah dia menjadi orang
yang tidak tentu arah ? Bukankah dia menjadi orang yang mudah terpengaruh
pergaulan bebas ? Bukankah dia selalu tidak optimis menatap ke depan ?
Kawanku ! Sebelum terlambat terlalu jauh. Sebelum penyesalan datang
bertubi-tubi padamu. Segeralah bangkitkan dirimu dari rasa malas yang
membelenggu nafsimu.30
6. Puasa 6 dan Allahu Akbar. Nabi SAW bersabda:
Siapa puasa ramadhan, kemudian dilanjutkan dengan enam dari syawal,
adalah seperti puasa sepanjang zaman.31Kalau nyamuk di kamarmu dapat
kemu bunuh, maka bagaimana dengan seekor nyamuk malas di dalam dirimu?
Jawabannya adalah “kerjakan sholat sunnat rawatib.”32 Kalau kita
melaksanakan sholat sunnat rawatib, maka dalam setahun qomariyah kita
mengucapkan Allahu Akbar sebanyak: 354 x 171= 60.534 kali ! satu bilangan
yang cukup besar untuk mengusir nyamuk-nyamuk malas di dalam diri.

-------‫والله أعلم بالصواب‬-------


BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Dalam makalah yang singkat ini dapat kami simpulkan bahwa:
30 (Azam Syukur Rahmatullah. Problematika Anak Kampus. Cet. 1. (yogyakarta: Quranic Media
Pustaka, 2005). Hal. 25)
31 Shahih Muslim (No.1134)
32 Fahmi Basya, Matematika Islam. (Jakarta: Penerbit Replubika, 2007) hal. 91
 Islam sangat memperhatikan waktu, waktu adalah kehidupan itu sendiri. Hal ini
sesuai dengan pendapat Einstein tentang ruang dan waktu yang merupakan satu
kesatuan dan tidak dapat dipisahkan.
 Dalam Teknik Industri waktu merupakan hal utama dalam perencanaan
sekaligus untuk mendapatkan produktifitas yang optimal. Dalam hal ini terdapat
tiga macam waktu, yakni waktu siklus, normal dan baku.
 Cara menghindari rasa malas yakni dengan cara : Sering membaca biografi
orang-orang sukses, ingat tujuan utama kita (mencari ilmu), bertanya pada hati
nurani tentang pengambilan keputusan untuk suatu hal, lawan rasa malas
sekuat-kuatnya, berpikir dengan sebenar-benarnya dan melihat kondisi teman
yang dihinggapi rasa malas dan puasa 6 hari ditambah Allahu Akbar.

DAFTAR PUSTAKA

1. Basya, Fahmi. Matematika Islam, Sebuah Pendekatan Rasional untuk


Yakin. Jakarta: Penerbit Republika. 2007
2. Depag RI. Al-Qur’an dan TerjemahanI.Medinah: Mujamma Khadim al-
Haramain asy-Syarifain. 1411 H.
3. Falino, David F. Manajemen Karyawan, Memimpin Karyawan Dengan
Sukses. Edisi Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Tugu.2007
4. Husain, Imam Ali Abdus Sami. Keajaiban Sholat Subuh. Edisi bahasa
Indonesia. Cet. XVII. Surakarta: Wacana Ilmiah Press. 2008
5. Indrajit, Richardus Eko. Manajemen Manufaktur, Tinjauan Praktis
Membangun dan Mengelola Industri. Yogyakarta: Pustaka Fahima. 2005
6. Patrick F. Jangan Sia-siakan Waktumu. Edisi bahasa Indonesia.
Yogyakarta: Garailmu. 2009
7. Rachmatullah, Azam Syukur. Problematika Anak Kampus. Yogyakarta:
Quranic Media Pustaka. 2005
8. Rovira, Alex dan Fernando Trias de Bes. Good Luck. Menciptakan
Kondisi Untuk Sukses dalam Kehidupan dan Bisnis. Edisi Bahasa
Indonesia. Yogyakarta: Oryza. 2005
9. Susiknan, Azhari. Ilmu Falak. Perjumpaan Khazanah Islam dan Sains
Modern. Yogyakarta: Suara Muhammadiyah. 2007
10. Syaikhu, Basel. Lubang Pada Tembok Akal, Cara berpikir lurus cara
berpikir bengkok. Edisi bahasa Indonesia. Surakarta: Aulia Press. 2007
11. Turner, Wayne C. Pengantar Teknik dan Sistem Industri. Edisi bahasa
Indonesia. Surabaya: Guna Widya. 2000
12. Wignjosoebroto, Sritomo. Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu. Surabaya:
Guna Widya. 2000
13. Wirabhuana, Arya. Panduan Praktikum Analisis Perancangan Kerja.
Program Studi Teknik Industri UIN Sunan Kalijaga. Yogyakarta:
Laboratorium Ergonomi UIN Sunan Kalijaga. 2008

You might also like