You are on page 1of 11

TUGAS KURIKULUM DAN TEKS

OLEH :

ANJA NILA MANIK 085544066


FEBRIANA AYU 085544095
ZULIATUL IFFAH M. 085544113
KHOIRUN NIFAH 085544204

S1-TATA BOGA
PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEHNIK
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2010
BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Konsep kurikulum sangat penting untuk menunjang keberhasilan
pendidikan. Oleh karenanya, konsep-kensep kurikulum perlu kita pahami
agar dalam proses belajar mengajar bisa berjalan lancar.

2. RUMUSAN MASALAH
a. menjelaskan pengertian organisasi kurikulum?
b. Menjelaskan tujuan organisasi kurikulum ?
c. Menjelaskan jenis – jenis organisasi kurikulum?
d. Menjelaskan fakto – faktor organisasi kurikulum?

3. TUJUAN
- mengetahui pengertian organisasi kurikulum?
- mengetahui tujuan organisasi kurikulum ?
- mengetahui jenis – jenis organisasi kurikulum?
- mengetahui faktor – faktor organisasi kurikulum?
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ORGANISASI KURIKULUM


Organisasi kurikulum, yaitu pola atau bentuk bahan pelajaran di susun dan di
sampaikan kepada murid – murid, merupakan suatu dasar yang sekali dalam
pembinaan kurikulum dan bertalian erat dengan tujuan program pendidikan yang
hendak tercapai, karena bentuk kurikulum turut menentukan bahan pelajaran,
urutannya dan cara menyajikannya kepada murid – murid.

B. TUJUAN ORGANISASI KURIKULUM


Karena kurikulum merupakan rencana untuk keperluan pelajaran anak, maka
bahan pelajaran harus dituangkan dalam organisasi tertentu agar tujuan pendidikan
dapat tercapai. Organisasi kurikulum dimaksudkan untuk memudahkan anak belajar.
Organisasi atau disain kurikulum bertalian erat dengan tujuan pendidikan yang akan
dicapai.

C. JENIS – JENIS ORGANISASI KURIKULUM


Telah kita bicarakan bahwa sumber bahan pelajaran untuk kurikulum ialah:
pengetahuan, masyarakat dan anak. Kurikulum bermacam bentuknya. Yang paling
terkenal dan pemakaian yang luas adalah subjec curiculum. Subjec curiculum yaitu
mata pelajaran. setiap kurikulum juga mempunyai subjec mater yaitu bahan
pelajaran(integreted kurikulum). Maka dengan demikian diperoleh jenis organisasi
kurikulum sebagai berikut:
1. kurikulum berdasarkan mata pelajaran (subjec curiculum)
 mata pelajaran terpisah-pisah(separate subject curiculum)
 mata pelajaran gabungan (correlated curiculum)
2. kurikulum terpadu (integreted curiculum)
 berdasarkan “social functions” atau “major areas of living”
 berdasarkan masalah-masalah, minat dan kebutuhan pemuda
 berdasarkan pengalaman pemuda (experince curriculum, activity
curriculum)
 kurikulum inti (core curriculum)
Kuriculum Berdasarkan Mata Pelajaran (Subject Curriculum)
Kurikulum ini bertujuan agar generasi muda mengenal hasil kebudayaan dan
pengetahuan umat manusia yang telah dikumpulkan sejak berabad-abad, gar mereka
tidak perlu mencari dan menemukan kembali apa yang telah diperoleh generasi-
generasi terdahulu. Keuntungan ialah pengetahuan bahwa pengetahuan yang telah
dimiliki itu telah disusun secara logis dan sisitematis dalam bentuk disiplin ilmu oleh
para ahli dan ilmuwan. Adapun keuntungan-keuntungannya sebagai berikut :
1. memberikan pengetahuan berupa hasil pengalaman generasi lampau yang dapat
digunakan untuk menafsirkan pengalaman orang
2. mempunyai organisasi yang mudah strukturnya, mudah diubah , diperluas atau
dipersempit, mudah disesuaikan dengan perkembangan baru dalam ilmu
pengetahuan.
3. mudah dievaluasi bila perlu dengan menggunakan yes obyektif yang dapat
dinilai secara otomatis dengan komputer sehingga memudahkan penilaian ujian
atau tes secara masal.
4. didukung bahkan dituntut oleh perguruan tinggi dalam penerimaan mahasiswa
baru.
5. telah diterima baik dan mudah dipahami oleh guru, orang tua, dan siswa.
6. mengandung logika yang terdiri menurut disiplin masing-masing, memberikan
pengetahuan secara sistematik dan karenai tu memberikan metode yang logis
dan efektif untuk menguasai bahan pelajaran.
Sebagai kelemahan antara lain dikemukakan bahwa :
1. terdapat kesenjangan antara pengalaman anak dan umat manusia yangtersusun
logis-sistematis sehingga timbul bahaya verbalisme.
2. sering pengetahuan yang logis-sistematis itu tidak fungsional dalam
menghadapi masalah-masalah masyarakat dan tidak sesuai dengan minat,
kebutuhan serta masalah-masalah para siswa dalam hidupnya.
3. kurikulum memberikan pengatehuan lepas berupa fakta dan informasi yang
perlu dihafal sehingga siswa memperoleh pengetahuan yang dangkal tentang
banyak hal.
Kurikulum Gabungan (Corelate Curriculum)
Kurikulum ini merupakan modifikasi kurikulum subjek yng terpisah-terpisah.
Agar pengetahuan anak tidak terlepas-lepas maka diusahakan hubungan diantara dua
mata pelajaran atau lebih yang dapat dipandang sebagai kelompok pada hakekatnya
memiliki hubungan yang erat.
Beberapa keuntungan kurikulum ini :
1. korelasi memajukan integrasi pengetahuan pada murid-murid
2. minat murid bertambah apabila ia meilahat hubungan antara mata pelajaran
dengan mata pelajaran lain
3. pengertian murid-murid tentang sesuatu lebih mendalam
4. korelasi memberikan pengertian yang lebih luas
5. korelasi memungkinkan murid-murid menggunakan pengaetahuan lebih
functional
6. korelasi antara meta pelajaran lebih mengutaman pengertian dan prinsip-
prinsip daripada pengetahuan dan penguasaan fakta-fakta.
Beberapa kekurangan kurikulum ini :
1. pada hakekatnya kurikulum ini adalah subject centered dan tidak
menggunakan bahan yang langsung berhubungan dengan kebutuhan dan minat
anak-anak.
2. kurikulum ini tidak memberi pengetahuan yang sistematis yang mendalam
mengenai berbagai mata pelajaran
3. guru sering tidak mengusai pendekatan inter-disipliner

Kurikulum terpadu (integrated curriculum)


usaha mengintegrasikan bahan pelajaran dari berbagai mata pelajaran yang
menghasilkan kurikulum yang terpadu. Kurikulum ini membuka kesempatan lebih
besar untuk mengadakan kerja kelompok, memanfaatkan masyarakat dan lingkungan
sebagai sumber belajar, memperhatikan perbedaan individual, melibatkan siswa
dalam perencanaan pelajaran.
Manfaat-manfaat kurikulum ini:
1. segala sesuatu yang dipelajari dalam unit bertalian erat
2. kurikulum ini sesuai dengan pendapat-pendapat modern tentang belajar.
3. kurikulum ini memungkinkan hubungan yang erat antara sekolah dengan
masyarakat
4. kurikulum ini sesuai dengan paham demokratis
Social functions

Kurikulum ini dapat di dasarkan atas analisis kegiatan – kegiatan utama manusia
dalam masyarakat yang di sebut social functions atau major areas of living. Untuk
mengetahui social functions apakah yang terdapat dalam hidup manusia, banyak di
gunakan sosial dan antropologi kebudayaan. Sebenarnya jalan pikiran itu telah di
sampaikan oleh beberapa ahli seperti herbert spenser (1859), h,l Caswel, dan
statemeyer, forkner, dan Mc. Kim.
Keuntungan kurikulum ini adalah sebagai berikut:
1. Dengan kurikulum ini terdapat hubungan erat antara pelajaran dengan
kehidupan sehari – hari
2. Kurikulum ini lebih bermanfaat dan mengandung arti bagi murid – murid.
3. kurikulum ini sesuai dengani tugas sekolah, yaitu mempersiapkan murid
untuk kehidupan dalam masyarakat.
4. kurikulum ini menyajikan bahan pelajaran yang bulat.

Kurikulum berdasarkan minat dan kebutuhan pemuda


Akhirnya kurikulum terpadu ini dapat pula di dasarkan atas kebutuhan, minat,
dan masalah – masalah yang di hadapi para siswa. Dasar pikiran kurikulum ini ialah
memberikan pelajaran kepada anak – anak yang timbul dari kebutuhan anak – anak.
Tujuannya ialah, agar anak – anak belajar memecahkan masalah – masalah yang
bertalian dengan kebutuhannya dalam kebutuhan sehari – hari.

Kurikulum berdasarkan pengalaman pemuda( activity curriculum)


Activity curiculum juga di sebut experiense curriculum, atau proyek. Kurikulum
ini mengutamakan kegiatan dan pengalaman anak, walaupun dalam tiap kurikulum
anak dapat di berikan berbagai kegiatan dan pengalaman. Kurikulum jenis ini di
jalankan pertama kali oleh john dewey di university of chicago(1904), Dasar pikiran
activity curriculum adalah sebagai berikut : orang hanya belajar berkat pengalaman.
Belajar atau perubahn kelakuan hanya terjadi, bila pertalian dengan sutu tujuan yang
brmakna bagi individu, dengan kebutuhan atau minatnya. Sebagai kesimpulan kami
cantumkan beberapa ciri activity curriculum:
1. Kurikulum ini di tentukan programnya oleh minat dan tujuan anak.
2. Sambil melakukan kegiatan – kegiatan untuk memecahkan masalah
anak – anak memperoleh berbagai pengetahian dan keterampilan.
3. Kurikulum ini tidak di rencanakan lebih dahulu. Rencana itu
berkembang sambil menjalankan kegiatan.
4. Metode utama yang di gunakan adalah metode pemecahan masalah.

Berdasarkan kurikulum inti ( core curriculum )


Yang di maksud core currikulum merupakan bagian dari seluruh program
pendidikan yang di anggap penting, fundamental, dan esensial yang harus di berikan
kepada setiap murid agar ia menjadi warga negara yang berharga, berguna, serta
efektif. Jadi core curriculum mempunyai arti yang sama dengan pendidikan umum.
Dengan demikian core currikulum mengandung ciri – ciri integrated curriculum.
Metode yang di utamakan adalah problem solving. Seperti unit lainnya dalam
memecahkan masalah pelajaran di manfaatkan bahan dari semua mata pelajaran yang
di perlukan. Kegiatan belajar lebih banyak ragamnya jika di bandingkan dengan
subject curriculum.

D. FAKTOR – FAKTOR DALAM ORGANISASI KURIKULUM

1. SCOPE
Scope atau ruang lingkup kurikulum berkenaan dengan bahan pelajaran yang
harus di liputi. Scope menentukan apa yang akan di pelajari, Biasanya yang
menentukan scope termasuk sequence (urutan) adalah para ahli pengembang
kurikulum di bantu oleh ahli di siplin ilmu, juga pengarang buku, penyusun
program latiahan atau kursus.

2. SEQUENCE atau URUTAN


Sequence menentukan urutan bahan pelajaran di sajikan, apa yang dahulu
apa yang kemudian, dengan maksud agar poses belajar berjalan dengan baik.
Faktor – faktor yang turut menentukan urutan bahan pelajaran antara lain :
kematangan anak, latar belakang pengalaman atau pengatahuan, tingkat
inteligenci, minat, kegunaan bahan, dan kesulitan bahan pelajaran.

3. CONTINUITAS
Dengan continuitas di maksud bahwa bahan pelajaran senantiasa meningkat
dalam keluasan dan kedalamannya. Dengan bahan yang di pelajari siswa di
hadapkan dengan bahan yang lebih kompleks, buah fikiran yang lebih sulit,
nilai – nilai yang lebih tinggi, sikap yang lebih halus, ketelitian yang lebih
cermat, operasi mental yang lebih matang

4. INTEGRASI
Dengan kurikulum berdasarkan mata pelajaran yang terpisah – pisah besar
kemungkinan pengetahuan yang di miliki para siswa lepas – lepas. Adnya
fokus bahan pelajara terpadu berupa konsep, prinsip, masalah membuka
kemungkinan menggunakan berbagai di siplin secara fungsional.

5. KESEIMBANGAN
Keseimbangan dapat di pandang dari dua segi, yaitu (1). Keseimbangan isi,
yaitu tentang apa yang di pelajari dan (2) keseimbangan cara atau proses
belajar. Tidak semua siswa dapat belajar secara efektif dengan cara yang
sama. Maka perlu berbagai macam metode dan kegiatan belajar.
6. DISTRIBUSI WAKTU
Kurikulum harus di tuangkan dalam bentuk kegiatan belajar beserta waktu
yang di sediakan untuk masing – masing pelajaran. Di sini di hadapi masalah
distribusi atau pembagian waktu, yang harus menjawab pertanyaan seperti
berapa tahun suatu mata pelajaran harus di berikan, berapa kali seminggu
dan berapa lama tiap pelajaran.
BAB III

PENUTUP
1. Kesimpulan
Kurikulum merupakan hal penting dalam suatu pendidikan. Oleh
karena itu, dalam pembuatannya perlu diperhatikan organisasi kurikulum
yang membuat kurikulum tersebut sesuai dengan tujuan nasional.
Pembuatan dan pembaharuan kurikulum didasarkan pada pancasila, undang-
undang dasar 1945, dan undang-undang sisdiknas.
Kurikulum tidak hanya berisi mata pelajaran yang akan diberikan
kepada siswa, tetapi juga meliputi kegiatan di dalam dan di luar sekolah di
bawah tanggung jawab sekolah. Termasuk metode mengajar dan belajar,
cara mengevaluasi murid dan seluruh program, supervisi dan administrasi,
dan lain-lain.

2. Saran
Kami menyarankan kepada tenaga pendidik agar memahami akan
pentingnya organisasi kurikulum dalam pendidikan. Sehingga kurikulum
tersebut dapat mencapai tujuan nasional yang telah ada.
DAFTAR PUSTAKA

Drs Soetomo, Hendyat, dkk. 1986. Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum,


Jakarta: Bina Aksara

Prof. Drs. Nasution. 2003. Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT. Citra Aditya
Bakti

Redaksi Fokus Media. 2007. UUD ’45 dan Amandemen. Bandung: Fokus Media

Prof. Dr. S. Nasution , M.A. 2006. Asas – asas kurikulum. Jakarta:PT bumi angkasa
PERTANYAAN

1. sebutkan perbedaan antara kurikulum bersdasarkan mata pelajaran (subject


curriculum) dengan kurikulum terpadu (Integrated curriculum) ?

2. Dari berbagai jenis organisasi kurikulum, mana yang lebih baik di terapkan
di sekolah SMK?

3. Pada sparate subject curriculum pada manfaatnya terdapat istilah subject


curriculum esensial, apakah yang di maksud dengan itu?

4. Sebutkan keuntungan di terapkannya unit berdasarkan social functions?

You might also like