Professional Documents
Culture Documents
Mengapa kita harus menghindari bahaya narkoba sejak dini, narkoba bukan sekedar
binatang buas atau penyakit menular yang perlu diwaspadai, lebih dari pada itu
penyalahgunakan narkoba membawa penyakit yang membahayakan terhadap fisik/badan,
mental yang membahaykan dirinya, keluarga masyarakat, bangsa dan negara. Apabila kalau
narkoba sudah meracuni salah satu keluarga kita, maka semua keluarga tersebut akan
menderita.
Seperti yang kita lihat di televisi atau kita di majalah dan surat kabar
penyalahgunakan narkoba ini sidah tidak mengenal usia, tempat maupun golongan ekonomi,
semuanya dapat menjadi batas usia 10-13 tahun atau anak usia SD kelas IV-VI, merupakan
kelompok anak pada usia ini sikap kemandirian anak terus meningkat.
Tidak ada gading yang tak retak begitu katapepatah , maka bila dalam penyajian buku
ini ada hal yuang menyinggung dan kurang berkenan di hati. Penulis mohon maaf,
akhirulkalam harapan penulis tidak lain, semoga buku ini bermanfaat hendaknya.
PENDAHULUAN
Kita harus memahami dan menghindari bahaya narkoba sejak dini. Narkoba bukan
sekedar binatang buas atau penyakit menular yang perlu diwaspadai. Lebih dari itu,
penyalahgunaan narkoba membawa penyakit yang membahayakan terhadap fisik/badan,
perilaku, mental yang menyusahkan diri sendiri, keluarga masyarakat, bangsa, dan negara.
Mungkin kiata pernah melihat dan mendengar berita di televisi atau radio, dan
membaca di surat kabar atau majalah atau mendengar dari teman kita bagaimana akibat dari
penyalahgunaan narkoba. Seperti yang baru-baru ada salah satu artis dan aktor senior “ Roy
Martin “ yang menjalani hukuman di penjara gara-gara penyalahgunakan Narkoba. Atau
juga kita melihat ditelevisi tentang penyanyi cantik Alda meninggal disinyalir karena
Narkoba. Bahkan remaja pun banyak yang awalnya sekedar mencoba-coba, tetapi akhirnya
ketagihan sampai akhirnya overdosis(OD) dan meninggal dunia karena penyalahgunakan
Narkoba. Sudah banyak korban penyalahgunakan Narkoba yang di rawat di rumah sakit
RSKO ( Rumah Sakit Ketergantungan Obat ) di jakarta, di panti-panti rehabilitasi, di
Pesantren Suryala Tasikmalaya, di Pesantren AL-maghfiroh Gunung Geulis Bogor, dan
banyak tempat-tempat sejenisnya. Mereka di rawat cukup lama dan membutuhkan biaya
yang cukup besar. Bahkan tidak sedikit para pengedar yang di tangkap oleh pihak kepolisian,
dan menjalani hukuman di penjara bahkan ada yang sampai dihukum mati.
Nenek moyang kita dulu sudah mengenal dan menggunakan daun, ranting, akar,
bunga, atau getah dari tumbuhan tertentu yang mengandung bahan yang berkhasiat
mengurangi rasa sakit, menghilangkan rasa letih atau meninbulkan perubahan suasana batin
dan perilaku. Namun, jika di salahgunakan, digunakan diluar tujuan pengobatan serta tanpa
pengawasan dokter secara berlebihan dan berulang kali atau terus menerus, bahan tersebut
dapat menimbulkan ketergantungan. Bahan tersebut selanjutnya dalam buku ini akan di
sebut Narkoba, untuk merujuk dan sebagai sinkatan dari Narkotika. Psikotropika, dan
Bahan/Zat Aiktif lainnya. Atau istilah lainnya adalah Napza ( Narkotika, Alkohol,
Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya).
Bahaya Narkoba penting menjadi sumber pengetahuan bagi siswa tingkat Sekolah
Dasar dan Menengah untuk memahami betapa bahaya dan merusaknya narkoba bagi para
siswa khususnya dan umumnya bagi masyarakat, bangsa dan negara. Dewan guru selaku
pendidik juga dapat membimbing dan mendidik anak didiknya supaya terhindar dari bahaya
narkoba. Pemerintah di harapkan juga mengambil tindakan preventif untuk menyelamatkan
generasi muda, bangsa, dan agama khususnya para siswa sekolah dasar dan menengah
sebagai tunas bangsa dari bahaya Narkoba dan masyarakat pada umumnya.
BAB I
A. Pengertian Narkoba
Narkoba kepanjangan dari Narkotika, Alkohol, dan Bahan/Zat Adiktif lainnya atau dalam
istilah lain adalah Napza(Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya ).
1. Narkotika
Narkotika adalah zat atau obat, baik yang berasal dari tanaman maupun bukan,
baik sintesis maupun simesintesis, yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya, hilangnya rasa, sampai menghilangkan rasa nyeri
dan menimbulkan ketergantungan (kecanduan ). Yang di golongkan narkotika
menurut undang-undang No. 22 tahun 1976, antara lain opioda, canabia ( ganja ),
kokain dan turunannya yang di kenal sebagai putaw.
b. Cannabis ( ganja )
4) Helai daun bentuknya memanjang, pinggir bergerigi ujung lancip, dan bagian bawah
daun berbulu halus.
5) Julah helau daun selalu ganjil yaitu berjumlah 5,7,9 dan seterusnya.
6) Secara laboratium mengandung zat THC ( tetra Hydro Cannabinol ), yaitu zat
psikoatif yang mempunyai efek halusinasi.
7) Di pasaran gelap berbentuk tembakau ganja, ganja kering dalam ukuran linting,
amplop, bungkus budha stick, dan minyak.
Gejala-gejala orang yang baru menghisap ganja antara lain sebagai berikut:
1) Jantung berdebar-debar
2) Paling sedikit tedapat satu dari gejala psikologis yang timbul dalam waktu 2 jam
setelah pemakaian ganja yaitu :
c. Perasaan waktu berlalu lambat misalnya waktu 10 menit dapat dirasakan satu jam.
d. Apati, merupakn sikap acuh terhadap dirinya maupun sekitarnya, tidak ada
kemauan atau inisatif atau dorongan kehendak dan masa bodoh.
3) Paling sedikit satu dari gejala fisik ini dalam waktu 2 jam setelah pemakaian ganja ,
yaitu ;
c) Mulut kering.
Biasanya mereka memakai putaw, maka dengan cara mengejar dragon atau
naga, yaitu bubuk / kristal heroin tadi di panaskan di atas kertas timah. Lalu keluarlah
asap yang menyerupai bentuk naga, kemudian asap itu di hisapnya melalui hidung
atau mulut. Cara lain adalah dengan nyipet, yaitu cara menyuntikannya heroin yang
di larutkan dalam air hangat ke dalam pembuluh darah.
Mereka yang baru saja memakai putaw ( heroin ), akan mengalami “ gangguan mental
organik “ ( GMO ), yang di tandai dengan gejala-gejala sebagai berikut :
1) Puput mata mengecil atau melebar akibat anoksia ( kekurangan zat asam/02 )
sebab dosis berlebihan.
2) Rasa gembira berlebihan yang tidak wajar ( eoforia ) atau sebaliknya ( disforia ).
2. Psikotropika
Psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah maupun sintetis, bukan narkoba
yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan sarafpusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku yang di golongkan
psikotropika menurut Undang-Undang RI antara lain sebagai berikut :
Zat adiktif dalah zat atau bahan kimia yang apabila masuk ke dalam tubuh
manusia akan mempengaruhi tubuh, terutama susunan saraf pusat, sehingga
menyebabkan perubahan aktivitas mental, emosional, dan perilaku
Yang termasuk dalam zat adiktif ini selain narkotika, psikotropika, dan alkohol
antara lain minuman keras, nikotin, solvent, dan kafein.
Alkohol termasuk zat adiktif, artinya zat tersebut dapat menimbulkan adiksi
(addiction ), yaitu ketagihan dan ketergantungan.
GMO yang terjadi pada diri seseorang dapat di tandai dengan gejala-gejala antara
lain sebagai berikut :
b. Gangguan koordinasi.
e. Muka merah.
b. Kelemahan
c. Hiperaktivitas saraf autonom , misalnya jantung berdebar-debar, berkeringat
berlebihan, dan tekanan darah meninggi.
f. Hipotensi ortostatik yaitu tekanan darah menurun karena perubahan posisi tubuh
seperti berbaring, duduk, dan berdiri.
b. Solvent
Solvent terdapat pada lem yang mengandung tiner seperti lem aibon atau yang
mengandung bau bensin. Seperti Tiner, acetone dan lain-lain.
c. Nikotin ( rokok )
Nikotin terdapat dalam tumbuahan tembakau dengan kadar 1-4%. Dalam setiap
batang rokok terdapat sekitar 1,2 mg nikotin.
a) Oral atau melalui mulut, yaitu menelan ( neken ) narkoba dalam berbagai bentuknya
seperti amphetamine, ekstasi dan obat-obat daftar G.
d) Injeksi intravena, yaitu memasukkan narkoba dalam bentuk cair atau dicairkan
melalui jarum suntik ke dalam darah, masuk ke paru-paru, hati, dan kemudian ke
otak. Contohnya putaw, sabu, dan amphetamin.
e) Ditaruh dalam luka, yaitu dengan cara menaburkan narkoba berbentuk tepung pada
bagian kulit yang dibuat luka terlebih dahulu dengan benda tajam. Narkoba ini akan
memasuki aliran darah, kemudian ke paru-paru, hati, dan otak. Misalnya LSD.
f) Inersi anal, yaitu memasukkannarkoba yang berbentuk padat melalui lubang dubur
( secara edik dapat dilakukan ).
BAB II
- Keingintahuan yang besar untuk mencoba, tanpa sadar atau berfikir panjang
tentang akibatnya di kemudian hari:
- Pengertian yang salah bahwa bahwa mencoba sekali-kali tidak akan menimbulkan
;
- Tidak mampu atau tidak berani menghadapi tekanan dari lingkungan atau
kelompok pergaulanuntuk menggunakan narkoba ;
3. Faktor zat yang ada di dalam narkoba itu sendiri. Ketika seseorang yang sudah
terbiasa menggunakan narkoba, secara fisik ia akan merasa kesakitan dan sangat tidak
nyaman apabila tidak ada zat yang biasanya ada di dalam tubuhnya.
Menurut efeknya pada sistem saraf pusat pemakai narkoba Zat adiktif lainnya,
narkoba dibedakan menjadi 3 (tiga) jenis yaitu dipresan, stimulan, dan halusinogen.
1. Depresan, menekan sistem saraf pusat, adalah jenis obat yang berfungsi
mengurangi aktifitas funsional tubuh. Obat jenis ini dapat membuat pemakai
merasa tenang dan bahkan membuat tertidur atau tiadak sadarkan diri.
Contohnya, opioda/opiat ( ophim, morphin, heroin, dan kodein ) alkohol, sedatifa
atau obat tidur, dan trankuiliser atau obat penenang.
2. Stimulan, merangsang sistem saraf pusat, adalah jenis zat yang dapat merangsang
sistemsaraf pusat dan meningkatkan kegairahan ( segar dan bersemangat ) dan
kesadaran. Contohnya kafein, kokain, amphetamin, MDMA atau ekstasi,
methamphetamin, dan tembakau.
3. Halusinogen, menimbulkan kesan palsu atau halusinasi adalah obat alamiah aau
sintesis yang mengubah persepsi dan pikiran seseorang ( halusinasi ).
Contohnya : LSD, jamur, pala, kecubung, dan berbagai tanaman khas lainnya
yanga tumbuh dan terdapat di seluruh dunia.
- Ganja ( ciming/gelek/rumput/mariyuna )
- Heroin ( putaw/pete/step )
- Methaphetamin ( sabu )
1. Ganja/cannabis
Efek dari rasa ganja tergolong sangat cepat. Pemakai akan merasakan gejala-gejala
sebagai berikut :
- Sering berfantasi
- Aktif berkomunikasi,
Ciri-ciri yang mencolok bagi yang keracuna cannabis terdapat pada matanya
yang memerah dengan bola mata turun.
Heroin yang murni berbentuk bubuk putih, sedangkan heroin yang tidak murni
berwarna putih keabu-abuan.heroin menjerat pemakainya dengan cepat baik secara
fisik ataupun mental.
Untuk para pemula, saat pemakaian pertama kali akan menimbulkan efek rasa sebagai
berikut :
Tanda-tanda orang yang menggunakan zat adiktif jenis ini antara lain :
- Euphoria ;
- Mengantuk ( nodding ) ;
- Malas mandi ;
- Penurunan kesadaran ;
Bagi orang yang sudah kecanduan yaitu pada saat ia ketagihan atau gejala putus
obat, ia akan merasakan gejala-gejala antara lain:
- Tangan merinding ;
- Kejang-kejang ;
- Tiga sampe empat jam pertama dihentikan pemakaian, pecandu akan merasakan
ketakutan gejala putus obat ( mengiginkan obat pengganti )
- Satu sampai tiga hari sesudah itu si pecandu akan merasakan mual kemudian
muntah desertai demam, otot badan mengencang, rasa gelisah yang berlebih, dan
sakit kepala. Pecandu akan mengalami post adductiaon syndrome ( gejala
ketagihan ).
- Sesudah enam bulan si pecandu akan mengalam kesulita tidur, merasa lemas atau
kehilangan energi dan kehilangan nafsu makan, kemudian terkadang post
adducation syndrome akan muncul kembali.
- Jika berhasil melewati tahapan penyembuhan di atas para pecandu dapat
dikatagorikan pulih dan dapat kembali hidup normal. Namun tahapan tersebut
harus disertai dengan kemauan diri yang kuat dan ketabahan iman, karena pada
tahap penyembuahan problem yang paling berat ialah melawan keinginan si
korban untuk memakai heroin kembali atau melawan ketergantungan psikologi
akan zat tersebut.
3. Ektasi
Ekstasi termasuk zat psikotropika dan biasanya diproduksi secara illegal di dalam
laboratorium dan di buat dalam bentuk tablet atau kapsul.
- Apatis,
- Susah tidur,
- Euphoria,
- Halusinasi,
4. Sabu-sabu
- Euphoria,
- Apatis,
- Hiperaktif,
- Rasa gembira,
- Banyak bicara,
- Waspada berlebihan,
Amphetamin adalah obat terlarang yang berbentuk pil kapsul , atau tepung.
- Waspada berlebihan,
Gejala-gejala yang terjadi jika dalam keadaan kronis maka akan terjadi siklus
lingkaran sebagai berikut:
Fase I : 1-2 minggu akan mengalami seperti depresi craving ( menginginkan obat ),
depresi dan agitansi ( rebut ).
Fase II : 1-10 minggu kerinduan obat akan menurun tidur normal, gejala depresi,
cemassampai pada saraf yang ekstrim (craving yang lebih berat dari sebelumnya ).
Fase III : mulai normal timbul craving yang lebih hebat terutama jika berada pada
kondisi yang mengingatkan pada pemakaian obat tersebut dan jika mentalnya tidak
kuat pecandu akan memakainya lagi.
6. Zat Adiktif/Sniffing
- Rasa gembira,
- Agresifitas,
- Berhalusinasi ringan,
- Bicara cadel,
- Pusing, serta
Setiap jenis obat dapat membahayakan tubuh jika penggunaannya tidak sesuai
dengan aturan pemakainnya. Efek obat terhadap tubuh manusia tergantung dari
berbagai faktor psikologis seperti kepribadian, harapan, atau perasaan memakai dan
faktor biologis seperti berat badan dan kecenderungan alergi.
Penyalahgunaan narkoba bagi pemakai, selain tidak dapat hidup normal, juga
dapat menghadapi kematian karena over dosis atau penyakit lain.
Ada beberapa jenis narkoba yang di konsumsi oleh mereka selama ini
mempunyai kecenderungan dari tahun ke tahun semakin bertamabah.
Peningkatan secara kualitas terlihat dari jenis narkoba yang digunakan seperti data
Tabel berikut :
Mereka tidak dapat hidup secara normal. Mereka bertingkah laku aneh dan
menciptakan ketergantungan fisik dan psikologis pada tingkat yang berbeda-beda.
Apabila suatu zat bersifat adiktif, maka dapat diketahui dari gejala awal
penderita penyalahgunaan narkoba sebagai berikut:
h) Pola tidur berubah,yaitu pagi susah bangun, dan malam suka begadang.
k) Tangan dan lengan ada bekas tusukan jarum ( seperti bekas gigitan nyamuk ),
dan bengkak.
m) Cepat curiga.
Tanda-tanda lain bagi pemakai akan terlihat jelas saat berada di tempat-tempat
tertentu, antara lain sebagai berikut .
- Sering pusing.
4) Suka mencari sensasi dengan melakukan hal-hal yang menanggung risiko bahaya
yang berlebihan.
5) Cepat menjadi bosan dan merasa tidak sanggup berfungsi dalam kehidupan sehari-
hari.
6) Keterbelakangan ( retardasi ) mental, terutama yang tergolong pada taraf
perbatasan.
10) Cenderung memiliki gangguan jiwa, seperti kecemasan, obsesi, apatis, menarik
diri dalam pergaulan, depresi kurang mampu menghadapi stress atau sebaliknya
yaitu hiperaktif.
12) Putus sekolah pada usia dini, mengakibatkan perilaku sosial sebagai berikut.
• Sering mencuri.
• Sering berbohong.
• Adanya anggota keluarga yang lain atau teman yang tergolong peminum
alkohol yang berat atau pemakai obat secara berlebihan.
Gejala psikologis yang biasa dialami para pengguana narkoba antara lain:
- Intosikasi ( keracunan )
- Gejala putus obat yaitu keadaan gangguan fisik dan psikologis saat tubuh tidak
memeroleh zat yang biasa dipakai.
BAB III
- Anak usia play gruop, oarang tua perlu mengajarkan cara menghargai tubuh
sendiri, memberitahu barang-barang beracun yang ada di rumah seperti obat
pembasmi serangga, cairan pembersih lantai, dan lain-lain.
- Anak usia 4-6 tahun, orang tua sudah membiasakan anak bergaul dengan teman
sebayanya di luar rumah, memperbanyak kegiatan bersama anak baik di dalam
rumah atau diluar rumah, melakukan komunikasi terbuka dan jujur dengan anak,
serta memberikan cinta kasih yang tulus pada anak.
- Anak 7-9 tahun, orang gtua hendaknya menjelaskan perihal masalah yang sering
dihadapi anak seusianya, menjelaskan perbedaan antara obat yang baik dan
bermanfaat jika dikomsumsi, serta obat yang bersifat buruk dan berbahaya bagi
kesehatan jika dimakan.
- Anak usia 10-13 tahun, orang tua lebih mengetahui dan memahami masalah
narkoba dibandingkan dengan anak-anak, menjalin kerja sama dengan lembaga-
lembaga hukum dan pelatihan-pelatihan, sehingga pengetahuan orang tua semakin
luas, aktif mengikuti perkembangan jenis-jenis narkoba yang beredar di pasaran.
Gejala-gejala awal anak yang menyalahgunakan narkoba antara lain sebagai berikut.
- Mudah marah.
- Kadang-kadang suka memakai kaca mata hitam bukan pada waktu yang tepat.
- Sering membohong.
a) mendiskusikan kenapa dan apa yang tengah terjadi di dalam diri si anak.
e) mencari bantuan seorang yang profesional dari dokter keluarga atau seseorang yang
terlatih.
Anak-anak sering menggunakan opbat agar merasa “ tinggi” dan hebat tentang dirinya.
- Berila pujian dan dorongan, ungkapan “ terima kasih atas bantuannya “ atau “
kamu telah mencoba “ dan seterusnya.
2. anak-anak sebagaian menggunakan narkoba karena coba-coba ( ingin tahu ) dan ada
laragan.
Hal-hal yang penting dalam memecahkan masalah ini adalah sebagai berikut:
- Diskusikan tentang obat terlarang secara jujur dan tanpa rasa marah
- Dengan anak yang lebih tua sampaikan ide, perasaan dan nilai-nilai yang memilik
orang tua.
Dalam ayat lain dikatakan bahwa narkoba ada manfaat tapi madhoratnya jauh lebih
besar dari pada manfaatnya sebagaimana yang gambarkan dalam surat Al- baqorah ayat 219.
Yang artinya ‘ Mereka bertanya kepadamu tentang khopmar dan judi. Katakanlah “
pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa
keduanya lebih besar dari pada manfaatnya “
Dalam menanggulangi bahaya narkoba yang semakin rawan dan rentan dalam
nasyarakat, Islam mengajarkan untuk melakukan langkah-langkah preventif, sebagaimana
firman Allah SWT yang artinya: “ kamu adalah ummat yang terbaik yang dilahirkan untuk
manusia, yang menyuruh kepada kebaikan dan mencegah dari kejahatan “. ( QS. An- Nah :
110 )
Yang pertama, Pererat diri dengan keimanan dan ketaqwaan serta berbudi pekerti
luhur.
Yang kedua, Membiasakan diri berpola hidup sehat dapat mendorong untuk
mencegah penyalalhgunaan narkoba. Kegiatan/ hidup sehari-hari yang teratur dari mulai
bangun tidur, mandi, ibadah/shalat, makan dengan menu sehat, pergi ke sekolah, olahraga/
bermain, belajar dirumah, tidur dengan teratur dan sebagainya akan dapat menangkal
gangguan penyalahgunaan narkoba.
Yang ketiga menolak bujukan teman, tolahlah bujukan teman siapapun juga yang
menawarkan narkoba walaupun sekedar Cuma-Cuma.
- Ogah ah ! teman saya masuk rumah sakit dan sampai sekarang belum sembuh-
sembuh...
- Dari pada kita beli rokok atau minuma keras, bagaimana kalau kita...
- Aku ngeri badan menjadi tersiksa bahkan banyak yang mati kerena narkoba, lain
kali aja ya , saat ini aku sedang sibuk.
- Tidak, akau aku tidak mau menjadi orang-orang narkoba seperti orang gila atau
putus asa.
Yang kelima, mengisi waktu luang dengan kegiatan yang lebih bermanfaat, turut
aktif mengisi waktu luang dengan kegiatan yang lebih bermanfaat melaluib kelompok
pengembangan minat bakat, keghiatan ektra kurikuler atau kelompok lainnya dapat
membantu menekan keinginan pada hal-hal yang tidak berguna seperti: tawuran,
penyalahgunaan narkoba dan sebagainya.
Daftar Pustaka
H. dadang Hawari, prof. Dr.dr., 1997. Al-Qur’an dan Kesehatan jiwa, Al-Qur’an ilmu
kedokteran Jiwa dan Kesehatan jiwa, yogyakarta: PT. Dana Bhakti Prima Yasa.