You are on page 1of 28

Kata pengantar

Mengapa kita harus menghindari bahaya narkoba sejak dini, narkoba bukan sekedar
binatang buas atau penyakit menular yang perlu diwaspadai, lebih dari pada itu
penyalahgunakan narkoba membawa penyakit yang membahayakan terhadap fisik/badan,
mental yang membahaykan dirinya, keluarga masyarakat, bangsa dan negara. Apabila kalau
narkoba sudah meracuni salah satu keluarga kita, maka semua keluarga tersebut akan
menderita.

Seperti yang kita lihat di televisi atau kita di majalah dan surat kabar
penyalahgunakan narkoba ini sidah tidak mengenal usia, tempat maupun golongan ekonomi,
semuanya dapat menjadi batas usia 10-13 tahun atau anak usia SD kelas IV-VI, merupakan
kelompok anak pada usia ini sikap kemandirian anak terus meningkat.

Betapa bahayanya narkoba sehingga penulis tergerak untuk sebuah buku “


MENGHINDARI BAHAYA NARKOBA “.

Tidak ada gading yang tak retak begitu katapepatah , maka bila dalam penyajian buku
ini ada hal yuang menyinggung dan kurang berkenan di hati. Penulis mohon maaf,
akhirulkalam harapan penulis tidak lain, semoga buku ini bermanfaat hendaknya.

PENDAHULUAN
Kita harus memahami dan menghindari bahaya narkoba sejak dini. Narkoba bukan
sekedar binatang buas atau penyakit menular yang perlu diwaspadai. Lebih dari itu,
penyalahgunaan narkoba membawa penyakit yang membahayakan terhadap fisik/badan,
perilaku, mental yang menyusahkan diri sendiri, keluarga masyarakat, bangsa, dan negara.

Mungkin kiata pernah melihat dan mendengar berita di televisi atau radio, dan
membaca di surat kabar atau majalah atau mendengar dari teman kita bagaimana akibat dari
penyalahgunaan narkoba. Seperti yang baru-baru ada salah satu artis dan aktor senior “ Roy
Martin “ yang menjalani hukuman di penjara gara-gara penyalahgunakan Narkoba. Atau
juga kita melihat ditelevisi tentang penyanyi cantik Alda meninggal disinyalir karena
Narkoba. Bahkan remaja pun banyak yang awalnya sekedar mencoba-coba, tetapi akhirnya
ketagihan sampai akhirnya overdosis(OD) dan meninggal dunia karena penyalahgunakan
Narkoba. Sudah banyak korban penyalahgunakan Narkoba yang di rawat di rumah sakit
RSKO ( Rumah Sakit Ketergantungan Obat ) di jakarta, di panti-panti rehabilitasi, di
Pesantren Suryala Tasikmalaya, di Pesantren AL-maghfiroh Gunung Geulis Bogor, dan
banyak tempat-tempat sejenisnya. Mereka di rawat cukup lama dan membutuhkan biaya
yang cukup besar. Bahkan tidak sedikit para pengedar yang di tangkap oleh pihak kepolisian,
dan menjalani hukuman di penjara bahkan ada yang sampai dihukum mati.

Nenek moyang kita dulu sudah mengenal dan menggunakan daun, ranting, akar,
bunga, atau getah dari tumbuhan tertentu yang mengandung bahan yang berkhasiat
mengurangi rasa sakit, menghilangkan rasa letih atau meninbulkan perubahan suasana batin
dan perilaku. Namun, jika di salahgunakan, digunakan diluar tujuan pengobatan serta tanpa
pengawasan dokter secara berlebihan dan berulang kali atau terus menerus, bahan tersebut
dapat menimbulkan ketergantungan. Bahan tersebut selanjutnya dalam buku ini akan di
sebut Narkoba, untuk merujuk dan sebagai sinkatan dari Narkotika. Psikotropika, dan
Bahan/Zat Aiktif lainnya. Atau istilah lainnya adalah Napza ( Narkotika, Alkohol,
Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya).

Ketergantungan terhadap Narkoba atau Napza dapat menimbulkan gangguan


kesehatan jasmani dan rohani, yang lebih jauh dapat menyebabkan penderitaan dan
kesengsaraan sampai pada kematian sia-sia. Sebagai siswa dan manusia beriman yang
memiliki akal sehat harus mampu menghindari dan menjahui penyalahgunakan Narkoba.

Penyalahgunaan Narkoba biasanya diawati oleh penggunaan coba-coba yang sekedar


mengikuti teman, untuk mengurangi atau menghilanhkan rasa nyeri, kelelahan, ketegangan
jiwa, atau sebagai hiburan, maupun untuk pergaulan. Jika yang pada awalnya coba-coba di
lanjutkan secara terus menerus akan berubah menjadi ketergantungan.

Bahaya Narkoba penting menjadi sumber pengetahuan bagi siswa tingkat Sekolah
Dasar dan Menengah untuk memahami betapa bahaya dan merusaknya narkoba bagi para
siswa khususnya dan umumnya bagi masyarakat, bangsa dan negara. Dewan guru selaku
pendidik juga dapat membimbing dan mendidik anak didiknya supaya terhindar dari bahaya
narkoba. Pemerintah di harapkan juga mengambil tindakan preventif untuk menyelamatkan
generasi muda, bangsa, dan agama khususnya para siswa sekolah dasar dan menengah
sebagai tunas bangsa dari bahaya Narkoba dan masyarakat pada umumnya.

BAB I

A. Pengertian Narkoba
Narkoba kepanjangan dari Narkotika, Alkohol, dan Bahan/Zat Adiktif lainnya atau dalam
istilah lain adalah Napza(Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya ).

B. Mengenal Berbagai Jenis Narkoba

1. Narkotika

Narkotika adalah zat atau obat, baik yang berasal dari tanaman maupun bukan,
baik sintesis maupun simesintesis, yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya, hilangnya rasa, sampai menghilangkan rasa nyeri
dan menimbulkan ketergantungan (kecanduan ). Yang di golongkan narkotika
menurut undang-undang No. 22 tahun 1976, antara lain opioda, canabia ( ganja ),
kokain dan turunannya yang di kenal sebagai putaw.

a. Opioida ( opium, morfin, codein, phetidin )

Opioda adalah sekelompok zat alamiah, semisintetis, atau sistetis yang


mempunyai khasiat farmakologi yaitu berfungsi mengurangi atau menghilangkan
rasa nyeri ( analgesik ). Opioda antara lain sebagai berikut:

1) Opioda alamiah, yaitu opium, morfin dan heroin.

2) Opioda semesintesis, yaitu hidromorfin dan heroin. Heroin dalah hasil


pemprosesan opiodata alamiah dengan sedikit perubahan kimiawi.

3) Opioda sintesis meliputi meperidin, propoksifen, leforfanol, dan levarolfan.

b. Cannabis ( ganja )

Ganja ( tetrahidrocanabino/THC) dalam pengalaman emperis, ternyata


pemakai ganja dapat menjadi pencetus bagi terjadinya gangguan jiwa, yaitu
adanya waham ( delusi ) yang mirip dengan waham yang terdapat pada gangguan
jiwa skizofrenia. Bagi mereka yang sudah mempunyai faktor predisposisi.
Misalnya pada kepribadian skizoid, maka pemakaian ganja akan mempercepat
munculnya gangguan jiwa skizofrenia tersebut.

Ciri-ciri tanaman ganja antara lain sebagai berikut:

1) Dapat tumbuh dihampir semua daerah di indonesia

2) Termasuk golongan tanaman perdu, dapat mencapai ketinggian 1-4 meter

3) Berumur antara 6 bulan- 2 tahun.

4) Helai daun bentuknya memanjang, pinggir bergerigi ujung lancip, dan bagian bawah
daun berbulu halus.
5) Julah helau daun selalu ganjil yaitu berjumlah 5,7,9 dan seterusnya.

6) Secara laboratium mengandung zat THC ( tetra Hydro Cannabinol ), yaitu zat
psikoatif yang mempunyai efek halusinasi.

7) Di pasaran gelap berbentuk tembakau ganja, ganja kering dalam ukuran linting,
amplop, bungkus budha stick, dan minyak.

Gejala-gejala orang yang baru menghisap ganja antara lain sebagai berikut:

1) Jantung berdebar-debar

2) Paling sedikit tedapat satu dari gejala psikologis yang timbul dalam waktu 2 jam
setelah pemakaian ganja yaitu :

a. Eoforia, rasa gembira tanpa sebab ( aneh )

b. Perasaan intensifikasi persepsi sebagai subjektif yaitu mengalami gangguan


persepsi tentang dirinya maupun sekelilingnya, termasuk halusinasi dan delusi
( waham ).

c. Perasaan waktu berlalu lambat misalnya waktu 10 menit dapat dirasakan satu jam.

d. Apati, merupakn sikap acuh terhadap dirinya maupun sekitarnya, tidak ada
kemauan atau inisatif atau dorongan kehendak dan masa bodoh.

3) Paling sedikit satu dari gejala fisik ini dalam waktu 2 jam setelah pemakaian ganja ,
yaitu ;

a) Mata merah ( kemerahan konjungtiva )

b) Nafsu makan bertambah, dan

c) Mulut kering.

4) Efek tingkah laku maladatif, yaitu gangguan dalam perilaku misalnya


kecemasan/ketakutan berlebihan, kecurigaan berlebiahan atau pikiran paranoid,
gangguan dalam menilai realitas, gangguan dalam fungsi sosial ( pergaulan ), sekolah
atau pekerjaan.

C. Kokain secra turunannya yang lain dikenal sebagai putaw

Biasanya mereka memakai putaw, maka dengan cara mengejar dragon atau
naga, yaitu bubuk / kristal heroin tadi di panaskan di atas kertas timah. Lalu keluarlah
asap yang menyerupai bentuk naga, kemudian asap itu di hisapnya melalui hidung
atau mulut. Cara lain adalah dengan nyipet, yaitu cara menyuntikannya heroin yang
di larutkan dalam air hangat ke dalam pembuluh darah.

Mereka yang baru saja memakai putaw ( heroin ), akan mengalami “ gangguan mental
organik “ ( GMO ), yang di tandai dengan gejala-gejala sebagai berikut :

1) Puput mata mengecil atau melebar akibat anoksia ( kekurangan zat asam/02 )
sebab dosis berlebihan.

2) Rasa gembira berlebihan yang tidak wajar ( eoforia ) atau sebaliknya ( disforia ).

3) Acuh tak acuh ( apatis )

4) Lemah tiada tenaga ( retardasi psikomotor ).

5) Mengantuk, bicara cadel, hendaya ( impairment ) dalam pemusatan perhatian/


konsentrasi dan daya ingat.

6) Tingkah laku maladatif dan hendaya nilai realitas.

7) Hambatan dalam fungsi sosial atau pekerjaan.

2. Psikotropika

Psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah maupun sintetis, bukan narkoba
yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan sarafpusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku yang di golongkan
psikotropika menurut Undang-Undang RI antara lain sebagai berikut :

1) Obat penenang ( bromozepam, diazepam, dan nitrazepam ).

2) Obat tidur ( BK, BUM, MS dan lain-lain ).

3) Zat halusinogenik ( LSD, fenobarbita ).

3. Zat Adiktif ( Zat Psikoaktif )

Zat adiktif dalah zat atau bahan kimia yang apabila masuk ke dalam tubuh
manusia akan mempengaruhi tubuh, terutama susunan saraf pusat, sehingga
menyebabkan perubahan aktivitas mental, emosional, dan perilaku

Yang termasuk dalam zat adiktif ini selain narkotika, psikotropika, dan alkohol
antara lain minuman keras, nikotin, solvent, dan kafein.

a. Minuman keras (miras )


Minuman keras dapat diperoleh baik secara impor maupun tradisonal. Miras
atau minuman keras adalah jenis minuman yang mengandung alkohol, tidak
peduli seberapa banyak kadar alkohol di dalamnya.

Alkohol termasuk zat adiktif, artinya zat tersebut dapat menimbulkan adiksi
(addiction ), yaitu ketagihan dan ketergantungan.

GMO yang terjadi pada diri seseorang dapat di tandai dengan gejala-gejala antara
lain sebagai berikut :

1) Terdapat dampak berupa perubahan perilaku, misalnya perkelahian dan tindak


kekerasan lainnya.ketidakmampuan menilai realitas ( hendaya daya nilai ),
serta gangguan dalam fungsi sosial dan pekerjaan.

2) Paling sedikit ada satu dari gejala psikologi berikut.

a. Perubahan perasaan ( efek ).

b. Mudah marah dan tersinggung ( iritabilitas )

c. Banyak bicara ( ngelantur )

d. Hendaya atau gangguan perhatian/ konsentrasi. Hendayav ini besar


pengaruhnya bagi kecelakaan lalu lintas.

3) Paling sedikit ada satu dari gejala pisiologis berikut.

a. Pembicaraan cedel ( slurred )

b. Gangguan koordinasi.

c. Cara berjalan tidak manatap ( sempoyongan )

d. Mata jereng ( nistakmus )

e. Muka merah.

Gejala-gejala sindrom putus alkohol antara lain sebagai berikut.

1) Gemeteran ( tremor ) kasar pada tangan, lidah, dan kelopak mata.

2) Paling sedikit ada satu dari gejala berikut.

a. Mual dan muntah

b. Kelemahan
c. Hiperaktivitas saraf autonom , misalnya jantung berdebar-debar, berkeringat
berlebihan, dan tekanan darah meninggi.

d. Kecemasan ( gelisah, tidak tenang, dan rasa ketakutan ).

e. Perubahan dalam perasaan yaitu menjadi pemurung dan mudah tersinggung.


Banyak di antara peminum berat jatuh dalam keadaan defresi berat, timbulnya
pikiran ingin bunuh diri, dan melakukan bunuh diri.

f. Hipotensi ortostatik yaitu tekanan darah menurun karena perubahan posisi tubuh
seperti berbaring, duduk, dan berdiri.

g. Halusinasi dengar misalnya mendengar suara-suara ancaman padahal tidak ada


sumber/stimulan suara itu.

b. Solvent

Solvent terdapat pada lem yang mengandung tiner seperti lem aibon atau yang
mengandung bau bensin. Seperti Tiner, acetone dan lain-lain.

c. Nikotin ( rokok )

Nikotin terdapat dalam tumbuahan tembakau dengan kadar 1-4%. Dalam setiap
batang rokok terdapat sekitar 1,2 mg nikotin.

d. Kafein ( kopi dan teh )

Kafein adalah alkaloida yang terdapat dalam buah tanaman kopi.

4. Cara Orang Menggunakan Narkoba

Penggunaan narkoba adalah pemakaian obat-obatan atau zat-zat berbahaya


lain dengan maksud bukan untuk pengobatan dan/atau serta digunakan tanpa
mengikuti aturan disis yang benar.

Beberapa cara yang bisa di pakai dalam penyalahgunakan narkoba :

a) Oral atau melalui mulut, yaitu menelan ( neken ) narkoba dalam berbagai bentuknya
seperti amphetamine, ekstasi dan obat-obat daftar G.

b) Dihirup ( inhalansia ). Caranaya adalah narkoba dibakar seperti rokok, lansung


menuju paru-paru, hati, dan otak. Narkoba yang dipakai dengan cara ini misalnya
putaw, sabu-sabu, ganja, cocaine, lem, dan sebagainya.
c) Dihisap ( intranasal, sniffed ), yaitu menghirup narkoba langsung dalam bentuk
tepung melalui hidung, dan mengalir melalui aliran darah menuju paru-paru, hati , dan
otak, Contohnya cocain, lem, dan tiner.

d) Injeksi intravena, yaitu memasukkan narkoba dalam bentuk cair atau dicairkan
melalui jarum suntik ke dalam darah, masuk ke paru-paru, hati, dan kemudian ke
otak. Contohnya putaw, sabu, dan amphetamin.

e) Ditaruh dalam luka, yaitu dengan cara menaburkan narkoba berbentuk tepung pada
bagian kulit yang dibuat luka terlebih dahulu dengan benda tajam. Narkoba ini akan
memasuki aliran darah, kemudian ke paru-paru, hati, dan otak. Misalnya LSD.

f) Inersi anal, yaitu memasukkannarkoba yang berbentuk padat melalui lubang dubur
( secara edik dapat dilakukan ).
BAB II

Beberapa Narkoba Yang Di Salah Gunakan

A. Faktor-faktor yang Mendorong Penyalahgunakan Narkoba

Ada 3 ( tiga ) faktor utama yang menyebabkan orang menyalahgunakan


narkoba, yaitu faktor individu, faktor lingkungan dan faktor zat yang ada di dalam
narkoba sendiri.

1. Faktor individu, penyebab penyalahgunaan narkoba antara lain :

- Keingintahuan yang besar untuk mencoba, tanpa sadar atau berfikir panjang
tentang akibatnya di kemudian hari:

- Keinginan untuk mencoba-coba karena penasaran;

- Keinginan untuk bersenang-senang;

- Keinginan untuk mengikuti tren gaya hidup ;

- Kenginan untuk dapat diterima dalam satu kelompok ;

- Lari dari masalah, kebosanan , atau kegetiran hidup ;

- Pengertian yang salah bahwa bahwa mencoba sekali-kali tidak akan menimbulkan
;

- Tidak mampu atau tidak berani menghadapi tekanan dari lingkungan atau
kelompok pergaulanuntuk menggunakan narkoba ;

- Tidak dapat atau mampu mengatakan TIDAK pada narkoba ;

2. Faktor lingkungan, yang tidak mampu mencegah atau mengurangi pengalahgunaa


narkoba, bahkan membuka kesempatan pemakaian narkoba. Yang di maksud dengan
faktor kesempatan penakaian narkoba adalah tersedianya situasi-situasi yang
memungkinkan untuk memakai narkoba, di waktu-waktu luang, di
tempatrekreasi/hiburan, diskotik, pesta dan lain-lain.

3. Faktor zat yang ada di dalam narkoba itu sendiri. Ketika seseorang yang sudah
terbiasa menggunakan narkoba, secara fisik ia akan merasa kesakitan dan sangat tidak
nyaman apabila tidak ada zat yang biasanya ada di dalam tubuhnya.

B. Berbagai Jenis Narkoba Yang Disalahgunakan

Menurut efeknya pada sistem saraf pusat pemakai narkoba Zat adiktif lainnya,
narkoba dibedakan menjadi 3 (tiga) jenis yaitu dipresan, stimulan, dan halusinogen.
1. Depresan, menekan sistem saraf pusat, adalah jenis obat yang berfungsi
mengurangi aktifitas funsional tubuh. Obat jenis ini dapat membuat pemakai
merasa tenang dan bahkan membuat tertidur atau tiadak sadarkan diri.
Contohnya, opioda/opiat ( ophim, morphin, heroin, dan kodein ) alkohol, sedatifa
atau obat tidur, dan trankuiliser atau obat penenang.

2. Stimulan, merangsang sistem saraf pusat, adalah jenis zat yang dapat merangsang
sistemsaraf pusat dan meningkatkan kegairahan ( segar dan bersemangat ) dan
kesadaran. Contohnya kafein, kokain, amphetamin, MDMA atau ekstasi,
methamphetamin, dan tembakau.

3. Halusinogen, menimbulkan kesan palsu atau halusinasi adalah obat alamiah aau
sintesis yang mengubah persepsi dan pikiran seseorang ( halusinasi ).
Contohnya : LSD, jamur, pala, kecubung, dan berbagai tanaman khas lainnya
yanga tumbuh dan terdapat di seluruh dunia.

Menurut jenisnya, narkoba yang sering disalahgunakan antara lain :

- Ganja ( ciming/gelek/rumput/mariyuna )

- Heroin ( putaw/pete/step )

- Amphetamin ( XTC/inex ), dan

- Methaphetamin ( sabu )

1. Ganja/cannabis

Ganja mengandung zat kimia THC ( tetra hydrocannabional ), yaitu zat


psikoaktif yang berefek halusinasi.

Efek dari rasa ganja tergolong sangat cepat. Pemakai akan merasakan gejala-gejala
sebagai berikut :

- Cenderung akan lebih santai ,

- Euphoria/ rasa gembira yang berlebihan dan mudah tertawa,

- Perasaan waktu yang lebih lambat,

- Persepsi jarak yang lebih terganggu,

- Sering berfantasi

- Aktif berkomunikasi,

- Mempuyai selera makan yang tinggi,


- Lebih sensitif pada hal yang sedang mereka hadapi,

- Denyut nadi bertambah cepat,

- Suhu badan naik,

- Kering pada mulut dan tenggorokan

Ciri-ciri yang mencolok bagi yang keracuna cannabis terdapat pada matanya
yang memerah dengan bola mata turun.

2. Opiat ( heroin atau Putaw )

Heroin alias heroisch diambil dari bahasa Jerman ( hero ).

Heroin yang murni berbentuk bubuk putih, sedangkan heroin yang tidak murni
berwarna putih keabu-abuan.heroin menjerat pemakainya dengan cepat baik secara
fisik ataupun mental.

Dampaknya antara lain dapat menularkan virus HIV, hepatitis A, hepatitis B,


hepatitis D, dan infeksi lainnya.

Untuk para pemula, saat pemakaian pertama kali akan menimbulkan efek rasa sebagai
berikut :

- Rasa tidak enak badan ( dyspitoria ).

- Rasa mual, kemudian muntah.

- Kesadaran berkabut dan penglihatan tidak fokus.

- Gelisah dan ketakutan.

Tanda-tanda orang yang menggunakan zat adiktif jenis ini antara lain :

- Gatal-gatal di kulit, terutama di sekitar hidung ;

- Euphoria ;

- Rasa melayang –layang ;

- Mengantuk ( nodding ) ;

- Malas mandi ;

- Penurunan kesadaran ;

- Suhu badan sedikit merendah ;


- Denyut nadi la,bat ;

- Tekanan darah turun ;

- Pernapasan lebih lambat ;

- Gerakan usus melambat dan ;

- Pupil ( anak mata ) menyempit .

Bagi orang yang sudah kecanduan yaitu pada saat ia ketagihan atau gejala putus
obat, ia akan merasakan gejala-gejala antara lain:

- Badan panas dingin seperti meriang ;

- Bersin-bersin seperti pilek, mata berair serta ;

- Tangan merinding ;

Ciri-ciri pada kelebihan obat/ over dosis antara lain :

- Pupil mata lebih menyempit ;

- Pernafasan lambat dan dangkal ;

- Kulit pucat dan dingin ;

- Kejang-kejang ;

- Kesadaran menurun hingga koma, dan dapat mengakibatkan kematian .

Tahap penyembuaha bagi pecandu heroin antara lain .

- Tiga sampe empat jam pertama dihentikan pemakaian, pecandu akan merasakan
ketakutan gejala putus obat ( mengiginkan obat pengganti )

- Delapan sampai sepuluh jam berikutnya si pecandu akan berkeringat, merasa


gelisah, perut sakit disertai kejang-kejang pada perut ( kram ).

- Satu sampai tiga hari sesudah itu si pecandu akan merasakan mual kemudian
muntah desertai demam, otot badan mengencang, rasa gelisah yang berlebih, dan
sakit kepala. Pecandu akan mengalami post adductiaon syndrome ( gejala
ketagihan ).

- Sesudah enam bulan si pecandu akan mengalam kesulita tidur, merasa lemas atau
kehilangan energi dan kehilangan nafsu makan, kemudian terkadang post
adducation syndrome akan muncul kembali.
- Jika berhasil melewati tahapan penyembuhan di atas para pecandu dapat
dikatagorikan pulih dan dapat kembali hidup normal. Namun tahapan tersebut
harus disertai dengan kemauan diri yang kuat dan ketabahan iman, karena pada
tahap penyembuahan problem yang paling berat ialah melawan keinginan si
korban untuk memakai heroin kembali atau melawan ketergantungan psikologi
akan zat tersebut.

3. Ektasi

Ekstasi termasuk zat psikotropika dan biasanya diproduksi secara illegal di dalam
laboratorium dan di buat dalam bentuk tablet atau kapsul.

Ciri yang mencolok bagi pengguna ekstasi antara lain :

- Tidak bisa diam atau hiperaktif,

- Ingin selalu menggoyangkan badan ( irama musik ),

- Apatis,

- Susah tidur,

- Euphoria,

- Halusinasi,

- Kerongkongan kerin dan rasa haus,

- Berbicara lancar ( menimbulkan percaya diri yang berlebihan ), serta

- Pada saat klimaks/ mabuk matanya merem melek.

4. Sabu-sabu

Sabu-sabu merupakan jenis zat yang mengadung methylamphetamin.

Ciri-ciri awal yang di alami oleh pemakai sabu-sabu antara lain :

- Euphoria,

- Apatis,

- Rasa baik hati dan ramah tamah yang berlebihan,

- Hiperaktif,

- Tak bisa tidur,


Ciri-ciri orang yang keracunan sabu-sabu antara lain :

- Rasa gembira,

- Rasa harga diri meningkat,

- Banyak bicara,

- Waspada berlebihan,

- Denyut jantung cepat,

- Pupil mata melebar,

- Berkeringat atau rasa dingin,

- Mual hingga muntah,

- Emosi yang tidak stabil, dan

- Gangguan daya nilai realitas.

Cara penggunaan sabu-sabu yang umum adalah sebagai berikut.

a. Dibakar dengan mengguanakan kertas allumunium foil dan asapnya diisap.

b. Dibakar dengan menggunakan botol kaca yang dirancang khusus ( bong ).

c. Penggunaan dengan cara disuntik akan menyebabkan penyumbatan pada


pembuluh darah dan dapat mengakibatkan kematian pada sipemakai.

5. Amphetamin ( stimulan sintetis )

Amphetamin adalah obat terlarang yang berbentuk pil kapsul , atau tepung.

Pemakaian yang sangat berat akan menimbulkan depresi. Tanda-tanda orang


yang keracunan amphetamin anatara lain :

- Rasa gembira yang berlebihan,

- Waspada berlebihan,

- Denyut jantung cepat,

- Pupil mata melebar,

- Tekanan darah naik,

- Mual hingga muntah,


- Emosi yang tidak stabil,

- Rasa harga diri meningkat,

- Berkeringat atau rasa dingin,

- Gangguan daya nilai realitas.

Gejala-gejala yang terjadi jika dalam keadaan kronis maka akan terjadi siklus
lingkaran sebagai berikut:

Fase I : 1-2 minggu akan mengalami seperti depresi craving ( menginginkan obat ),
depresi dan agitansi ( rebut ).

Fase II : 1-10 minggu kerinduan obat akan menurun tidur normal, gejala depresi,
cemassampai pada saraf yang ekstrim (craving yang lebih berat dari sebelumnya ).

Fase III : mulai normal timbul craving yang lebih hebat terutama jika berada pada
kondisi yang mengingatkan pada pemakaian obat tersebut dan jika mentalnya tidak
kuat pecandu akan memakainya lagi.

6. Zat Adiktif/Sniffing

Sniffing adalah penyalahgunaa benda dengan cara dihirup ( in halen ).

Ciri-ciri orang keracunan solvent antara lain :

- Rasa gembira,

- Agresifitas,

- Emosi yang tidak stabil sehingga mudah berkelahi,

- Gangguan daya ingat,

- Berhalusinasi ringan,

- Bicara cadel,

- Pusing, serta

- Kekurangan zat asam hingga kulit membiru.

C. Bahaya Penyalahgunaan Narkoba

Setiap jenis obat dapat membahayakan tubuh jika penggunaannya tidak sesuai
dengan aturan pemakainnya. Efek obat terhadap tubuh manusia tergantung dari
berbagai faktor psikologis seperti kepribadian, harapan, atau perasaan memakai dan
faktor biologis seperti berat badan dan kecenderungan alergi.

1. Pengaruh Penyalahgunaan Narkoba

Penyalahgunaan narkoba bagi pemakai, selain tidak dapat hidup normal, juga
dapat menghadapi kematian karena over dosis atau penyakit lain.

Petredaran obat-obat terlarang dikalangan remaja dari hari-kehari semakin


menghawatirkan. Obat-obatan terlarang tersebut layaknya permen yang dijual
umum di toko pinggir sekolah.

Peningkatan secara kualitas penyalahgunaan narkoba menurut data dari BNN (


Badan Narkotika Nasional ) yang diperoleh dari RSKO ( Rumah Sakit Kecanduan
Obat ) fatmawati tahun 1995 s/d 2002 disajikan pada tabel berikut ;

Tabel Jumlah Pengguna Narkoba dari RSKO


No Tahun Pasien Rawat Inap Kasus Keterangan

1. 1995-1996 313 2645

2. 1997 655 3652 meningkat

3. 1998 733 5008 meningkat

4. 1999 891 8823 meningkat

5. 2000 753 6196 menurun

6. 2001 534 4160 menurun

Ada beberapa jenis narkoba yang di konsumsi oleh mereka selama ini
mempunyai kecenderungan dari tahun ke tahun semakin bertamabah.

Peningkatan secara kualitas terlihat dari jenis narkoba yang digunakan seperti data
Tabel berikut :

Tabel Jenis-jenis Penggunaan Narkoba


Tahun Jenis
1968-1990 Cannabis (ganja), barbitural (luminal), alkohol,morpin

1991 Ditambah dengan jenis sedative hipnotik (rohypnol,


nipam)

Campuran jenis sedative hipnoitik, cannabis,alkohol, dan


1992
XTC
1994
Mulai digunakan heroin
1997
Ditambah dengan jenis kokain dan amphetamin ( sabu )
1998
Opiat, ganja, tipe amphetamin, sedative hipnotyik,
inhalasia, alkohol, tembakau, multiple, dan kokain.

2. Akibat Penyalahgunaan Narkoba

Mereka tidak dapat hidup secara normal. Mereka bertingkah laku aneh dan
menciptakan ketergantungan fisik dan psikologis pada tingkat yang berbeda-beda.

Cara mudah untuk menolak kebiasaan mengonsumsi narkoba adalah dengan


tidak mencoba memulainya sama sekali.

Apabila suatu zat bersifat adiktif, maka dapat diketahui dari gejala awal
penderita penyalahgunaan narkoba sebagai berikut:

a) Ketahanan fisik menurun,

b) Badan kurus, lemah, malas dan tidak nafsu makan,

c) Pupilo mata mengecil,

d) Sifat mudah kecewa dan cenderung menjadi agresif dan destrukstif.

e) Cenderung mengabaikan peraturan-peraturan.

f) Cebderung memiliki gangguan jiwa, seperti kecemasan, apatis, menarik diri


dari pergaulan, depresi, kurang mampu menghadapi stress, atau sebaliknya
yaitu heperaktif, serta seringberbohong.
g) Sekali-kali dijumpai dalam keadaan mabuk, bicara pelo dan jalan
sempoyongan.

h) Pola tidur berubah,yaitu pagi susah bangun, dan malam suka begadang.

i) Muka pucat, mata merah/layu/cekung, bibir hitam/pucat.

j) Sering buang air kecil/besar.

k) Tangan dan lengan ada bekas tusukan jarum ( seperti bekas gigitan nyamuk ),
dan bengkak.

l) Sangat sensitif ( mudah tersinggung, mudah marah dan sedih ).

m) Cepat curiga.

Tanda-tanda lain bagi pemakai akan terlihat jelas saat berada di tempat-tempat
tertentu, antara lain sebagai berikut .

- Dirumah sering berbohong.

- Mencuri uang dan barang yang ada di rumah sendiri.

- Susah bangun pagi.

- Melawan orang tua.

- Sering menyendiri dan berlama-lama di kamar.

- Acuh tak acuh terhadap lingkunganya.

- Sering pergi ke diso, mall, atau berpesta.

- Sering menginap dirumah teman.

- Menghabiskan uang tabungannya dan selalu kehabisan uang ( bokek ).

- Mungkin sering batuk-batuk berkepanjangan.

- Sering pusing.

- Sering tersinggung dan mudah marah.

- Mendengarkan musik keras-keras.

- Senang memakai kacamata gelap.

- Tidak mengizinkan orang tua masuk kamarnya.

- Kamarnya ada lilin atau pewangi ruangan.


- Sering makan permen kakret atau menthol menghilangkan bau mulut.

- Sering membawa obat tetes mata.

Tanda-tanda orang yang memakai narkoba saat di sekolah sebagai berikut:

- Suka membolos dan tidak disiplin.

- Tidak ada perhatian terhadap lingkungan.

- Sering mengantuk pada saat jam pelajaran berlangsung.

- Sering terlambat masuk ke kelas setelah jam istirahat.

- Prestasi di sekolah tiba-tiba menuru drastis.

- Sekali-kali dijumpa dalam keadaan mabuk,bicara pelo ( cadel ), dan jalan


sempoyongan.

- Mengeluh dirumah karena terlalu menegakkan disiplin.

- Mulai berkumpul dengan anak-anak yang tidak bersalah.

- Sering meminjam uang kepada teman.

- Mudah tersinggung dan mudah marah di sekolah.

- Berubah gaya berpakaian dan tidak peduli pada kebersihannya.

- Teman lama di tinggalkan.

- Sering terlambat masuk sekolah dengan alasan terlambat bangun tidur.

- Sering tidak membayarkan uang sekolah dengan alasan hilang.

Gejala-gejala kegiatan siswa-siswi sehari-hari secara umum sebagai berikut.

1) Sifat mudah kecewa dan cenderung menjadi agresif dan destruktif.

2) Perasaan rendah diri.

3) Tidak bisa menunggu.

4) Suka mencari sensasi dengan melakukan hal-hal yang menanggung risiko bahaya
yang berlebihan.

5) Cepat menjadi bosan dan merasa tidak sanggup berfungsi dalam kehidupan sehari-
hari.
6) Keterbelakangan ( retardasi ) mental, terutama yang tergolong pada taraf
perbatasan.

7) Kurangnya motivasi atau dorongan untuk mencapai suatu keberhasilan dalam


pendidikan atau pekerjaan/lapangan kegiatan lainnya.

8) Prestasi belajar cenderung menurun.

9) Kurang berprestasi dalam kegiatan ekstrakurikulum.

10) Cenderung memiliki gangguan jiwa, seperti kecemasan, obsesi, apatis, menarik
diri dalam pergaulan, depresi kurang mampu menghadapi stress atau sebaliknya
yaitu hiperaktif.

11) Cenderung mengabaikan peraturan-peraturan.

12) Putus sekolah pada usia dini, mengakibatkan perilaku sosial sebagai berikut.

• Sering mencuri.

• Sering berbohong.

• Sering tidak tidur atau tidur larut malam ( begadang ).

• Kurang suka berolahraga.

• Mempunyai persepsi bahwa hubungan keluarga kurang dekat walaupun


sering kali kenyataannya tidak demikian.

• Adanya anggota keluarga yang lain atau teman yang tergolong peminum
alkohol yang berat atau pemakai obat secara berlebihan.

• Sudah mulai merokok sejak usia dini.

• Kehidupan keluarga/dirinya kurang regilius.

Ketergantungan tehadap narkoba inilah yang mengakibatkan berbagai dampak


negatif dan berbahaya, baik secara fisik, psikologis, maupun sosial.

Pada dasarnya penyalahgunaan narkoba akan mengakibatkan komplikasi pada


seluruh organ tubuh, antara lain.

- Gangguan pada sistem saraf,

- Gangguan pada jantung,


- Gangguan pada kulit,

- Gangguan pada paru-paru,

- Gangguan pada darah,

- Gangguan pada pencernaan,

- Gangguan sistem reproduksi,

- Gangguan pada otot dan tulang,

- Dapat terinfeksi virus hepatitis B dan C serta HIV/ AIDS,

- Dapat mengakibatkan kematian.

Gejala psikologis yang biasa dialami para pengguana narkoba antara lain:

- Intosikasi ( keracunan )

- Toleransi yakni istilah untuk tubuh membutuhkan jumlah tertentu untuk


menimbulkan efek yang di inginkanlah tertentu untuk menimbulkan efek yang di
inginkan.

- Gejala putus obat yaitu keadaan gangguan fisik dan psikologis saat tubuh tidak
memeroleh zat yang biasa dipakai.

- Ketergantungan, yaitu keadaan dimana seseorang selalu membutuhkan zat/obat


tertentu agar dapat berfungsi secara wajar baik maupun psikis.

BAB III

Menghindari Bahaya Narkoba

Untuk menghindari bahaya narkoba di perlukan peran keluarga, agama, masyrakat,


bahkan pemerintah. Masing-masing bagian tersebut sangat menentukan dan memengaruhi
kita dalam bersikap dan berperilaku dalam kehidupan sehari-hari.
A. Peran Keluarga Menghindari Bahaya Narkoba

Peran keluarga khususnya orang tua dalam menghindari bahaya narkoba


sangat menentukan kerena orang tua adalah sebagai pengemban amanah dari Tuhan
untuk memelihara, mendidik, dan membesarkan anaknya sampai tumbuhdewasa
menjadi manusia seutuhnya.

Peran orang tua antara lain sebagai berikut.

- Anak usia play gruop, oarang tua perlu mengajarkan cara menghargai tubuh
sendiri, memberitahu barang-barang beracun yang ada di rumah seperti obat
pembasmi serangga, cairan pembersih lantai, dan lain-lain.

- Anak usia 4-6 tahun, orang tua sudah membiasakan anak bergaul dengan teman
sebayanya di luar rumah, memperbanyak kegiatan bersama anak baik di dalam
rumah atau diluar rumah, melakukan komunikasi terbuka dan jujur dengan anak,
serta memberikan cinta kasih yang tulus pada anak.

- Anak 7-9 tahun, orang gtua hendaknya menjelaskan perihal masalah yang sering
dihadapi anak seusianya, menjelaskan perbedaan antara obat yang baik dan
bermanfaat jika dikomsumsi, serta obat yang bersifat buruk dan berbahaya bagi
kesehatan jika dimakan.

- Anak usia 10-13 tahun, orang tua lebih mengetahui dan memahami masalah
narkoba dibandingkan dengan anak-anak, menjalin kerja sama dengan lembaga-
lembaga hukum dan pelatihan-pelatihan, sehingga pengetahuan orang tua semakin
luas, aktif mengikuti perkembangan jenis-jenis narkoba yang beredar di pasaran.

Gejala-gejala awal anak yang menyalahgunakan narkoba antara lain sebagai berikut.

- Mudah marah.

- Membangkang terhadap nasihat orang tua di rumah dan guru sekolah.

- Suka menjual barang-barang berharga milik sendiri atau orang lain.

- Kadang-kadang suka memakai kaca mata hitam bukan pada waktu yang tepat.

- Suka berlama-lama dikamar mandi.

- Suka bolos sekolah, nilai rapornya turun

- Sering membohong.

- Kesehatannya menurun dan badannya menjadi kurus.


- Berpakaian sembarangan tidak terurus.

- Sering didatangi orang asing.

Setelah mengetahui gejala-gejalanya orang tua harus melakukan langkah-langkah


sebagai berikut.

a) mendiskusikan kenapa dan apa yang tengah terjadi di dalam diri si anak.

b) berbicara dan berkomunikasi dari hati ke hati.

c) bersikap tenang dan objektif.

d) bertindak secara sportif dan sabar.

e) mencari bantuan seorang yang profesional dari dokter keluarga atau seseorang yang
terlatih.

1. membantu mereka untuk berfikir positif tentang dirinya

Anak-anak sering menggunakan opbat agar merasa “ tinggi” dan hebat tentang dirinya.

Untuk meningkatkan kepercayaan diri cobalah lakukan hal-hal berikut.

- Berila pujian dan dorongan, ungkapan “ terima kasih atas bantuannya “ atau “
kamu telah mencoba “ dan seterusnya.

- Tunjukkan rasa sayang dengan memeluk dengan menyetuhnya.

- Cintailah anak dengan sepenuh hati.

- Luangkan waktu bersama anak.

- Berikan tanggung jawab kepada anak.

- Ajarkan anak untuk berkata “ tidak “ pada narkoba.

2. anak-anak sebagaian menggunakan narkoba karena coba-coba ( ingin tahu ) dan ada
laragan.

Hal-hal yang penting dalam memecahkan masalah ini adalah sebagai berikut:

- Memanfaatkan informasi yang ada dalam masyarakat untuk mengetahui tentang


penyalahgunaan narkoba.

- Mengetahuia fakta-fakta yang ada.

- Diskusikan tentang obat terlarang secara jujur dan tanpa rasa marah
- Dengan anak yang lebih tua sampaikan ide, perasaan dan nilai-nilai yang memilik
orang tua.

- Terangkan pemikiran anda mengenai mengurangi abat-obat terlarang tetapi


lakukan tanpa mengurangi dan didikuti dengan contoh-contoh yang dapat
dipertanggung jawabkan.

B. peran Agama Menghindari Bahya Narkoba

“ Materi Advokasi Penyalahgunaan Narkoba “ yang di terbitkan oleh BNN ( Badan


narkotika Nasional )

Pandangan Agama Islamtentang pemakai narkoba adalah perbuatan sistem maka


harus dijauhi sebagaimana digambarkan dalam Al-Qur’an Surat Al- maidah ayat 90-91.

Yang artinya “ Hai orang-oang yang beriman, sesungguhnya meminum khomar,


berjudi, berkorban untuk berhala, perbuatan syetan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu
agar kamu mendapat keberuntungan.

Dalam ayat lain dikatakan bahwa narkoba ada manfaat tapi madhoratnya jauh lebih
besar dari pada manfaatnya sebagaimana yang gambarkan dalam surat Al- baqorah ayat 219.

Yang artinya ‘ Mereka bertanya kepadamu tentang khopmar dan judi. Katakanlah “
pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa
keduanya lebih besar dari pada manfaatnya “

Dalam menanggulangi bahaya narkoba yang semakin rawan dan rentan dalam
nasyarakat, Islam mengajarkan untuk melakukan langkah-langkah preventif, sebagaimana
firman Allah SWT yang artinya: “ kamu adalah ummat yang terbaik yang dilahirkan untuk
manusia, yang menyuruh kepada kebaikan dan mencegah dari kejahatan “. ( QS. An- Nah :
110 )

C. kiat-Kiat Menghindari Narkoba

Yang pertama, Pererat diri dengan keimanan dan ketaqwaan serta berbudi pekerti
luhur.

Aktif mengikuti kegiatan keagamaan baik di sekolah, dirumah maupun di lingkungan


masyarakat di harapkan dapat membentuk pribadi yang beriman dan bertaqwa, pribadi yang
beriman dan bertaqwa merupakan pribadi yang tengguh dan paling aman dari bahaya
narkoba.

Yang kedua, Membiasakan diri berpola hidup sehat dapat mendorong untuk
mencegah penyalalhgunaan narkoba. Kegiatan/ hidup sehari-hari yang teratur dari mulai
bangun tidur, mandi, ibadah/shalat, makan dengan menu sehat, pergi ke sekolah, olahraga/
bermain, belajar dirumah, tidur dengan teratur dan sebagainya akan dapat menangkal
gangguan penyalahgunaan narkoba.

Yang ketiga menolak bujukan teman, tolahlah bujukan teman siapapun juga yang
menawarkan narkoba walaupun sekedar Cuma-Cuma.

Tolaklah secara halus misalnya:

- Maaf aku tidak mwmakai...

- Terimakasih, tetapi saya tidak bisa melakukannya....

- Ogah ah ! teman saya masuk rumah sakit dan sampai sekarang belum sembuh-
sembuh...

Atau buat kesepakatan seperti ;

- Dari pada kita beli rokok atau minuma keras, bagaimana kalau kita...

Atau tuda, misalnya ;

- Maaf, aku sedang tidak enak badan...

- Aku ngeri badan menjadi tersiksa bahkan banyak yang mati kerena narkoba, lain
kali aja ya , saat ini aku sedang sibuk.

Atau tolak dengan tegas misalnya :

- Pokoknya aku tidak mau.

- Tidak, akau aku tidak mau menjadi orang-orang narkoba seperti orang gila atau
putus asa.

Yang keempat, belajar dengan sungguh-sungguh, berprestasi akan mempermudah


langkah kita menuju cita-cita masa depan yang gemilang.

Yang kelima, mengisi waktu luang dengan kegiatan yang lebih bermanfaat, turut
aktif mengisi waktu luang dengan kegiatan yang lebih bermanfaat melaluib kelompok
pengembangan minat bakat, keghiatan ektra kurikuler atau kelompok lainnya dapat
membantu menekan keinginan pada hal-hal yang tidak berguna seperti: tawuran,
penyalahgunaan narkoba dan sebagainya.

Yang keenam, hindari tidakan yang tidak bermanfaat, mempertimbangkan terlebih


dahulu untung dan ruginya bagi diri lingkungannya sebelum bertindak merupakan wujud
kwsadaran siswa dalam memperjuangkan keberhasilan pelajarannya, seperti tawuran
antarsiswa, corat-coret di sembarang tempat, cara mencegat kendaraan umum dan
sebagainya.

Daftar Pustaka

Al Ahmady Abu An Nur, Dr., 2000. Narkoba, Darul Falah, Jakarta.

BNN, 2004. Materi Advokasi Pencegahan Narkoba, Jakarta.

2004. pedoman Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba bagi Pemuda , Jakarta.


Departemen Pendidikan Nasional, 2002. Sekolah Bebas Narkoba, Jkarta.

H. dadang Hawari, prof. Dr.dr., 1997. Al-Qur’an dan Kesehatan jiwa, Al-Qur’an ilmu
kedokteran Jiwa dan Kesehatan jiwa, yogyakarta: PT. Dana Bhakti Prima Yasa.

2004. psikiater, kosep Agama ( Islam ) Menanggulangi napza, Departemen


Pendidikan Nasional.

H. masruhi sudiro, Drs., 2004. Islam Melawan Narkoba, yogyakarta ; Madani


Pustaka Hikamah.

Mjala Media Informasi & komunikasi, BNN No. 1 Tahun III/2005.

You might also like