Professional Documents
Culture Documents
KIMIADASARI
OLEH:
Dra.TritiyatmaH.,M.Si
Dr.Yusmaniar,M.Si
LABORATORIUMKIMIA
FAKULTASMATEMATIKADANILMUPENGETAHUANALAM
UNIVERSITASNEGERIJAKARTA
ii
KATA PENGANTAR
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar
iii
Daftar Isi
iv
Percobaan 1
I. Keterampilan Dasar Di Laboratorium
10
13
16
18
21
Percobaan 2
Stoikhiometri
25
Percobaan 3
Reaksi Kimia
28
Percobaan 4
Massa Zat-zat Pada Reaksi Kimia
34
Percobaan 5
Termokimia
36
Percobaan 6
Reaksi NaOH Padat dengan Reaksi Kimia
39
Percobaan 7
iv
Pemurnian
41
Percobaan 8
Pengaruh Perubahan Konsentrasi Pada Sistem
Kesetimbangan
46
Percobaan 9
Hubungan Antara Konsentrasi Komponen dalam Sistem
Kesetimbangan
49
PERCOBAAN1
I. KETERAMPILANDASARDILABORATORIUM
A. TUJUANPERCOBAAN
Mengenalkanbeberapamacamalatyangsederhanadanpenggunaannya.
B. TEORISINGKAT
Laboratoriumkimiamerupakansaranapentinguntukpendidikan,penelitian,pelayanan,
dan uji mutu (quality control). Mengingat perbedaan fungsi tersebut, maka berbeda pula
dalam desain, fasilitas dan penggunaan bahan serta prioritas peralatan yang diperlukan.
Walaupun demikian, apabila ditinjau dari aspek keselamatan kerja, laboratorium kimia
mempunyaibahayadasaryangsamasebagaiakibatpenggunaanbahankimiadantekniknya.
Berikutiniakandiperkenalkanbeberapaalatsederhanadanpenggunaannya.
1. Tabungreaksi
Terbuat
dari
gelas,
gunanya
untuk
2. Penjepit
Terbuat dari kayu atau logam, gunanya
untuk pemanasan menjepit tabung reaksi
pada pemanasan atau mengambil cawan
dalamkeadaanpanas.
3. RakTabungReaksi
Terbuat dari kayu atau logam, gunanya
untukmenempatkantabungreaksi
4. Pengaduk
Terbuat
dari
gelas,
gunanya
untuk
cairan
dalam
proses
wadahkewadahyanglain
5. Corong
Biasanya terbuat dari gelas, gunanya untuk
membantupadasaatmemasukkancairanke
dalam suatu tempat yang mulutnya sempit
seperti labu ukur, botol, buret dan
sebagainya. Dapat juga untuk membantu
dalampenyaringan.
6. PipaBengkok
Terbuat
dari
gelas,
gunanya
untuk
7. GelasArloji
Gunanyauntuktempatmenimbangzatyang
berbentuk Kristal dan tidak higroskopis,
dapat juga digunakan untuk menguapkan
larutandalamjumlahsedikit.
8. GelasUkur
Gunanya untuk mengukur volume zat kimia
dalambentukcair(volumekirakira),alatini
mempunyai skala terdiri dari bermacam
macam ukuran, jangan digunakan untuk
mengukurlarutanyangpanas.
9. GelasPiala/BeakerGlass
Digunakan sebagai tempat larutan dan
dapat juga untuk memanaskan (untuk
menguapkan pelarut atau memekatkan).
Alat ini bukan alat pengukur (walaupun
volumekirakira).
10. Erlenmeyer
Terbuat dari gelas. Digunakan sebagai
tempatlarutanzatyangakandititrasi,boleh
untukmemanaskanlarutan.
11. LabuUkur
Terbuat dari gelas, mempunyai berbagai
ukuran. Digunakan untuk membuat larutan
standar atau larutan tertentu dengan
volume setepat mungkin. Sering juga
digunakan untuk pengenceran dengan
volume tertentu. Jangan digunakan untuk
mengukurlarutan/pelarutpanas.
12. Buret
Terbuat dari gelas, mempunyai skala dan
kran. Digunakan untuk titrasi atau sebagai
tempattitrantyangdikeluarkansedikitdemi
sedikit melalui kran. Volume dari zat yang
dipakaidapatdilihatpadaskala.
13. Pipet
a. PipetGondok
Pada bagian tengah dari pipet ini
membesar (gondok), ujungnya runcing.
Digunakan untuk mengambil larutan
dengan volume tertntu dan tepat.
Tersediadenganberbagaiukuran.
b. PipetUkur
Bagian tengah dari pipet ini sama besar
(lurus). Digunakan untuk mengambil
larutan
dengan
volume
tertentu,
15. BotolPencuci
Terbuatdariplastic,dilengkapidenganpipa
agar air yang keluar bias diatur. Botol ini
mempunyaiskala.
16. Kasaasbes
Kasayangseringdipakaiterbuatdarikawat
tembagaatausengdanditengahnyaberlapis
asbes. Alat ini digunakan sebagai alas pada
pemanasan alatalat kaca yang berisi cairan
18. KakiTiga
Kaki tiga terbuat dari besi dan merupakan
alat penopang kasa asbes atau segitiga
porselen yang ditumpangi alat kaca atau
cawan porselen yang akan dipanaskan.
Diantara ketiga kakinya, dapat ditempatkan
C. CARAKERJA
Agar mengerti tentang alatalat yang sudah diperkenalkan tersebut di atas, maka akan
dilakukanbeberapapercobaan.Yangterpentingdisiniadalahbagaimanamenggunakanalat
alattersebutdenganbaikdanbekerjadenganbenar.
1. Pembuatandanpengenalansuatugas.
Gas NH3 adalah gas yang mempunyai bau. Gas ini dapat dibuat dengan mereaksikan
larutan Amonium Klorida dengan Natrium Hidroksida dan dipanaskan. Terbentuknya gas
dapat diketahui dari baunya. Dalam membaui jangan sekalikali menghirup langsung
terhadapgasyangberbahaya.Caramembauiadalahdenganmengipasngipaskantangandi
atasmuluttabungdanhidungberadapadajarakrelatifjauhuntukmembauigasyangkeluar
(sepertipadagambar).Untukmengetahuisifatgastersebut,letakkankertaslakmusmerah
danbirupadapermukaantabungdanamatiperubahanwarnanya.
CaraKerja:
a) AmbilkristalNH4Cl0,5g,masukkankedalamtabungreaksi,kemudiantambahkan3mL
larutanNaOH2M.
b) Pegangtabungreaksidenganpenjepit,kemudianpanaskansambildigoyanggoyangkan
dengan posisi tabung agak condong ke arah tempat yang kosong (jangan ke arah diri
sendiriatauoranglain).
c) Padasaatmendidih,jagalahagarlarutandalamtabungtidaksampaikeluar(lebihlebih
untukzatyangmudahterbakar).Caranyadenganmengangkattabungdariatasapibila
larutandalamtabungmulainaikataumendidih.
d) Praktekkancaramembauidiatas,catatbagaimananbaugasyangterjadidanamatizat
zatsebelumdansesudahreaksi.
e) Peganglah kertas lakmus merah di dekat mulut tabung, kemudian lakmus biru. Amati
perubahanwarnayangterjadidanberikankesimpulan.
2. Pengencerandenganlabuukur.
Untuk membuat larutan standar, kadangkadang dilakukan pengenceran larutan yang
sudah tersedia. Misal membuat larutan standar HCl 0,1 M dari larutan HCl 0,2 M. caranya
yaitudenganmenentukanlebihdahuluberapabanyaklarutanstandaryangakandibuatdan
hitungberapabanyaklarutanawalyangharusdiencerkandenganmenggunakanpersamaan
:
V1M1=V2M2
V1=V2M2
M1
Dimana:V1=volumelarutanawalyangdiperlukan.
M1=molaritaslarutanawal.
V2 =volumelarutanstandaryangakandibuat.
M2=molaritaslarutanstandaryangakandibuat.
CaraKerja:
a) Buat50mLlarutanHCl0,1Mdenganmenggunakanpipetgondok,perhatikanminiskus
(permukaancekungdarizatcair)harustepatmenyinggunggarispadapipetgondok.
b) Masukkan larutan HCl tersebut ke dalam labu ukur, dan encerkan sampai tanda batas.
Pengenceraniniharussekalijadi(maksudnyajangansampaimenambahkanairmelebihi
tanda batas, lalu membuangnya sampai tanda batas, hal ini akan menimbulkan
kesalahanyangcukupbesar).Pengenceranharusdilakukandenganhatihatidansedikit
demi sedikit setelah dekat dengan tanda batas. Gunakan pipet tetes untuk
menambahkannya.
3. PengenceranH2SO4pekat.
Pada pengenceran HCl di atas, dilakukan dengan cara menambahkan pelarut ke dalam
larutanyangakandiencerkan.Carainimerupakancarapengenceranyanglazimdilakukan.
Sedangkan untuk zatzat yang menunjukkan reaksi eksoterm seperti pada pengenceran
H2SO4 pekat, maka pengenceran dilakukan dengan cara menuangkan H2SO4 pekat sedikit
demisedikitkedalampelarut(air).
CaraKerja:
a) Ambil 5 mL air suling dengan menggunakan gelas ukur. Perhatikan bagian bawah dari
miniskus,airharustepatmenyinggungskala5mL.Pandanganmataharustepatsejajar
dengantinggiminiskusair.Tuangkankedalamtabungreaksibesar.
b) Ambil1mLH2SO4pekatdenganpipetukur(perhatikanminiskus).
c) MasukkanH2SO4pekatinikedalamtabungreaksiyangberisiairsuling,lakukandengan
perlahandanhatihati.Perhatikanperubahanpanassebelumdansesudahditambahkan
H2SO4pekatkedalamtabungreaksi.
4. Penyaringan.
Menyaring merupakan salah satu metoda pemisahan, yaitu cara untuk memisahkan
suatuendapandarisuatularutan.DalampercobaaniniakandilakukanpenyaringanPbSO4,
yangdibuatdenganmereaksikanlarutanH2SO4danPbAsetat.
CaraKerja:
a) Tuangkan5mLlarutanPbAsetat0,1Mdalamtabungreaksi,kemudiantambahkan1mL
H2SO4hasilpengencerandiatas.Amatiyangterjadidancatatwarnanya.
b) Ambil kertas saring yang berbentuk lingkaran, dan lipat menjadi lingkaran (seperti
padagambar).
c) Masukkan kertas saring yang telah dilipat pada corong, dan basahi dengan sedikit air
sulinghinggakertasmenempelpadadindingcorong.
d) Tempatkan corong tersebut di atas erlenmeyer untuk menampung filtratnya, dan
tuangkan larutan yang akan disaring ke dalam corong dengan bantuan pengaduk gelas
(memegangpengaduktepatpadamuluttabung).Tujuannyaagartidakadacairanyang
jatuhdiluarkertas(sepertipadagambar).
5. TitrasiAsamBasa.
Dasar reaksi titrasi asambasa merupakan reaksi penetralan, pada titrasi larutan basa
denganlarutanstandarasam(asidimetri)atausebaliknyapadatitrasilarutanasamdengan
larutan standar basa (alkalimetri). Pada dasarnya titrasi ini bertujuan untuk menentukan
banyaknyaasamataubasayangsecarakimiatepatekivalen(setara)denganbanyaknyabasa
atauasamdidalamlarutan.Titikataupadasaatdimanakeadaantersebuttercapaidisebut
titikekivalenatautitikakhirteoritis.
Untukmengetahuisaattercapainyatitikekivalendalamsuatuprosestitrasi,digunakan
suatuzatpenunjukyangdidalamlarutanmempunyaiwarnayangberbeda,tergantungdari
besarnyakonsentrasiionH+yangterdapatdalamlarutan.Zatpenunjuktersebutdinamakan
indikator netralisasi/indikator asambasa. Sifat penting dari indikator adalah terjadinya
perubahan warna dalam larutan, baik yang bersifat asam atau basa. Perubahan warna
tersebut tidak terjadi secara drastis, tetapi terjadi secara perlahanlahan sesuai dengan
terjadinyaperubahanpHlarutan.
CaraKerja:
a) Ambillah 10 mL larutan HCl hasil pengenceran percobaan No. 2 dengan menggunakan
pipetgondokataupipetukur,masukkankedalamerlenmeyer50mLatau100mL.
b) Tambahkan3tetesindikatorPPkedalamlarutantersebutdancatatwarnalarutannya.
LABORATORIUM KIMIA FMIPA
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
c) TitrasilahlarutaninidenganlarutanNaOH0,1Myangtelahdisediakan.
d) CatatlahvolumelarutanNaOHyangdigunakanpadasaatlarutanberwarnamerahmuda.
e) Ulangititrasiinihinggadiperolehduahasilyangtetap(perbedaannyasedikit).
f) HitunglahkonsentrasiHClyangsebenarnya.
II.
10
LABELDANPENYIMPANANBAHANKIMIA
Penandaanataupemberianlabelterhadapjenisjenisbahankimiadiperlukanuntuk
dapatmengenaldengancepatdanmudahsifatbahayadarisuatubahankimia.Pengenalan
denganlabeliniamatpentingdalampenanganannya,transportasidanpenyimpananbahan
bahanataupergudangan.Carapenyimpananbahanbahankimiamemerlukanpengetahuan
dasar akan sifat bahaya serta kemungkinan interaksi antar bahan serta kondisi yang
mempengaruhinya. Tanpa memperhatikan semua faktor tersebut, dapat mengakibatkan ;
kebakaran, ledakan, keracunan, atau kombinasi di antara kemungkinan ketiga akibat
tersebut.
LABELATAUSIMBOLBAHAYA
Label atau simbol bahaya bahanbahan kimia serta cara penanganan secara umum
dapatdiberikansebagaiberikut:
Bahaya:eksplosifpadakondisitertentu
Contoh:ammoniumnitrat,nitroselulosa
Keamanan : hindari benturan, gesekan,
loncatanapi,danpanas.
lain,
penyebab
terbakar
reduktor.
dan
11
Bahaya:mudahterbakar,meliputi:
(1)
Zatterbakarlangsung
Contoh:aluminiumalkilfosfor
Keamanan : hindari campuran dengan
udara
(2)
Gasamatmudahterbakar
Contoh:butane,propane
dan
hindari
sumberapi
(3)
(4)
Cairanmudahterbakar
Cairandenganflashpointdibawah21C
Contoh:asetondanbenzene
Keamanan : jauhkan dari api terbuka,
sumber api, dan loncatan
api.
bila
terhisap,
dan
juga
dapat
mematikan.
Contoh:arsentriklorida,merkuriklorida
Keamanan : hindari kontak atau masuk
ke
dalam
berobat
ke
tubuh,
segera
dokter
kemungkinankeracunan.
bila
12
atau
hindari
penghirupan,
berobat
segera
bila
terkena
bahan.
hindari
kontaminasi
pernafasan, kontak
dengan kulit dan
mata.
III.
13
SYARATSYARATPENYIMPANANBAHAN
b) Pengaruhkelembaban.
Zatzat higroskopis mudah menyerap uap air dari udara dan reaksi hidrasi yang
eksotermisakanmenimbulkanpemanasanruang.
c) Interaksidenganwadah.
Bahankimiadapatberinteraksidenganwadahnyadanbocor.
d) Interaksiantarbahan.
Kemungkinan interaksi antar bahan dapat menimbulkan ledakan, kebakaran atau
timbulnyagasberacun.
:Sianida,ArsenidadanPosfor.
Syaratpenyimpanan :ruangandingindanberventilasi.
- jauhdaribahayakebakaran.
- Dipisahkandaribahanbahanyangmungkinbereaksi.
- Disediakanalatpelindungdiri,pakaiankerja,masker,gloves.
2. Bahankorosif.
Contoh
:asamasam,anhidridaasamdanalkali.
Merusak wadah dan bereaksi dengan zatzat beracun
menghasilkanuap/gasberacun.
Syaratpenyimpanan
: Ruangandingindanberventilasi.
- Wadahtertutupdanberetiket.
14
- Dipisahkandarizatzatberacun.
3. Bahanmudahterbakar.
Contoh
:Benzena,Aseton,Eter,Heksandansebagainya.
Syaratpenyimpanan
:suhudingindanberventilasi.
- jauhkan dari sumber api atau panas, terutama loncatan api,
listrikdanbararokok.
- tersediaalatpemadamkebakaran.
4. Bahanmudahmeledak.
Contoh
:AmoniumNitrat,Nitrogliserin,Trinitrotoluen(TNT).
Syaratpenyimpanan
:ruangandingindanberventilasi.
- jauhkandaripanasdanapi.
- hindarkandarigesekanatautumbukanmekanis.
5. Bahanoksidator.
Contoh
:perklorat,permanganat,peroksidaorganik.
Syaratpenyimpanan :suhuruangandingindanberventilasi.
- jauhkan dari sumber api dan panas termasuk loncatan api,
listrikdanbararokok.
- Jauhkan dari bahanbahan cairan mudah terbakar atau
reduktor.
Catatan
6. Bahanreaktifterhadapair.
Contoh
:Natrium,Hidrida,Karbit,Nitridadansebagainya.
Syaratpenyimpanan
: suhuruangandingin,keringdanberventilasi.
- jauhdarisumbernyalaapiataupanas.
- bangunankedapair.
- disediakan pemadam kebakaran tanpa air (CO2, Halon, dry
powder).
7. Bahanreaktifterhadapasam.
Contoh
:Natrium,Hidrida,Sianida.
Zatzat tersebut kebanyakan dengan asam menghasilkan gas
yangmudahterbakaratauberacun.
Syaratpenyimpanan
15
: ruangandingindanberventilasi.
- jauhkandarisumberapi,panasdanasam.
- ruang
penyimpanan
perlu
di
desain
agar
tidak
memungkinkanterbentukkantongkantongHidrogen.
- disediakan alat pelindung diri seperti kacamata, gloves dan
pakaiankerja.
8. Gasbertekanan.
Contoh
:gasN2,Asetilen,H2danCl2dalamsilinder.
Syaratpenyimpanan
: disimpandalamkeadaantegakberdiridanterikat.
- ruangandingindantidakterkenalangsungmatahari.
- jauhkandariapiadanpanas.
- jauhdaribahankorosifyangdapatmerusakkrandankatup
katup.
IV.
16
BAHANBAHANKIMIAINCOMPATIBLE
Seperti diuraikan sebelumnya, ada bahanbahan kimia yang tak boleh dicampur
dalam penyimpanannya seperti asam dengan bahan beracun, bahan mudah terbakar dari
oksidator dan sebagainya. Bahanbahan demikian disebut incompatible dan harus
disimpansecaraterpisah.
Faktor lain yang perlu dipertimbangkan adalah lamanya waktu penyimpanan untuk
zatzat tertentu. Eter, parafin cair dan olefin membentuk peroksida karena kontak dengan
udaradancahaya.Semakinlamadisimpansemakinbesarjumlahperoksida.Isopropileter,
etileter,dioksandantetrahidrofuranadalahzatzatyangseringmenimbulkanbahayaakibat
terbentuknya peroksida dalam penyimpanan. Zat sejenis eter tak boleh disimpan melebihi
satutahun,kecualiditambahinhibitor.Eteryangtelahdibukaharusdihabiskanselamaenam
bulan, atau sebelum dipakai dites dahulu kadar peroksidanya, dan bila positif, peroksida
tersebutdipisahkanataudihilangkansecarakimia.
Contoh bahanbahan demikian seperti pada tabel 3.1. Zat pada kolom A kontak
denganzatpadakolomBakanmenghasilkangasracun(kolomC).
3.1
Bahanbahankimiaincompatibledanmenghasilkanracunbiladicampur:
KolomA
KolomB
Bahayayangtimbulbila
dicampur(kolomC)
Sianida
Asam
Asamsianida
Hipoklorit
Asam
Klordanasamhipoklorit
Nitrat
Asamsulfat
Nitrogendioksida
Asamnitrat
Tembaga,logamberat
Nitrogendioksida
Nitrit
Asam
Asamnitrogenoksida
Asida
Asam
Hidrogenasida
Senyawaarsenik
Reduktor
Arsen
Sulfida
Asam
Hidrogensulfida
3.2
17
Bahanbahanreaktifyangbiladicampurmenimbulkanreaksihebat,kebakarandan
atauledakan:
BahanKimia
Amoniumnitrat
Hindarkankontakdengan:
Asam klorat, nitrat, debu organik, pelarut organik
mudahterbakardanbubuklogam.
Asamasetat
Asamkromat,Asamnitrat,perkloratdanperoksida.
Karbonaktif
Oksidator(klorat,perklorat,hipoklorit).
Asamkromat
Cairanmudahterbakar
Hidrokarbon(butana,benzena,
Asamasetat,gliserin,alkoholdanbahankimiamudah
terbakar.
Amonium nitrat, Asam kromat, Hidrogen peroksida
danAsamnitrat.
Fluor,Klor,Asamkromatdanperoksida.
benzin,terpentin)
Kaliumklorat/perklorat
Asamsulfatdanasamlainnya.
Kaliumpermanganat
Gliserin,Etilenglikol,Asamsulfat.
V.
18
PERTOLONGANPERTAMAPADAKECELAKAAN(P3K)DALAMLABORATORIUM
Banyakcaracaradanusahauntukmencegahkecelakaan,tetapimasihdapatterjadi
kecelakaan dalam laboratorium. Oleh karena itu, untuk menghindari akibat yang tidak
diinginkan,diperlukanusahausahapertolonganpertamabilaterjadikecelakaan.Meskipun
banyak cara P3K yang umumnya cukup luas, tetapi P3K dalam laboratorium kimia dapat
diarahkanpadakecelakaanyangberupalukabakar,lukapadamatadankeracunan.
Biasanya pertolongan pertama selalu diikuti pengobatan dengan pemberian
antidote (penangkal). Dan selanjutnya harus segera diikuti pengobatan oleh dokter.
Namun demikian, dokter memerlukan informasi yang jelas tentang penyebab terjadinya
kecelakaan, terutama jika terjadi keracunan, agar dokter yang bersangkutan dapat
memberikanobatyangtepat.
LUKABAKAR
Lukabakarkarenabahankimia(chemicalburns).
Bahan kimia seperti asam kuat, alkali dan oksidator, dapat melukai kulit, terasa panas
seperti terbakar. Pertolongan yang harus dilakukan adalah melepaskan kontak dengan
bahantersebutsecepatmungkin,danbagiantubuhyangterlukasegeradicucidenganair
sebanyakmungkin.Selanjutnyajikaterkenaasam,bilasdenganlarutansoda3%,danjika
terkenabasa,bilasdenganAsamasetat1%,kemudianoleskanBOORSALP.
Lukabakarkarenapanas(thermalburns).
Luka bakar karena panas dapat terjadi oleh kebakaran atau kontak dengan gelas atau
logam panas. Pertolongan yang harus dilakukan adalah mencelupkan bagian yang
terkenapanaskedalamairessecepatmungkin,danselanjutnyaolesidenganBOORSALP
atau dibalut dengan larutan Asam pikrat 1%. Jika luka agak parah, jangan pakai lemak
atauminyak,tetapibalutlahdenganlarutanTannin5%yangbarudibuat.
LUKAPADAMATA
Bendaasingpadamata.
Benda asing seperti pecahan kaca dapat masuk pada mata. Bendabenda yang
menempelatau terikat longgar dapat diambildengan hatihati. Tetapi jika terikatkuat,
segeralahbawakedokterkarenahanyadokteryangdapatmengambilnya.
Mataterkenabahankimia.
19
Percikanatauaerosoldaribahankimiayangkorosifatauiritandapatmelukaimatajika
lupamemakaipelindungmata.Pertolonganyangsegeradiberikanadalahmencucimata
dengan air bersih yang mengalir (air kran). Pada saat pencucian, kelopak mata harus
dibukaagarbersihdiseluruhpermukaanmata.Pencucianinisebaiknyadilakukanterus
menerus selama 515 menit. Selanjutnya lakukan pencucian dengan larutan bikarbonat
3% jika terkena asam, dan dengan Asam borat 13% jika terkena basa. Bahanbahan
kimiasepertiAsamsulfat,Asamnitrat,Asamklorida,Asamfluorida,NatriumatauKalium
hidroksida, Amonia dan senyawasenyawa amina, sangat berbahaya jika terkena mata.
Oleh karena itu, gunakan kacamata atau GOGGLES untuk mencegah terjadinya halhal
yangmembahayakanmata.
KERACUNAN
Keracunan merupakan kecelakaan yang sering terjadi dalam laboratorium.
Kebanyakan disebabkan oleh masuknya bahan kimia ke dalam tubuh lewat saluran
pernafasanataulewatkulit,dansangatjaranglewatmulut.
Keracunanlewatpernafasan.
Gasgas seperti Cl2, HCl, SO2, NH3 dan formaldehida adalah sangat iritan dan dapat
segera dirasakan akibatnya bila kita menghirupnya karena efek lokal terhadap saluran
pernafasan. Demikian pula uap seperti CHCl3, Benzena, Karbon disulfida dapat tercium
baunya.Sebaliknya,gassepertiCO,Metilklorida,Airraksa(Hg)sangatberbahayakarena
tak tercium baunya saat kita menghirup gasgas tersebut. Pertolongan pertama yang
harus segera diberikan adalah segera memindahkan korban secepat mungkin menuju
udarasegar.Jikakeracunanberatterjadisegerabawakedokter.
Keracunanlewatkulit.
Kulitdapatmengalamikerusakanberupalarutnyalemakolehpelarutorganik(sehingga
kulitmenjadisensitif)ataukerusakanjaringanolehasamasamkuat.
Disamping itu kontak dengan bahanbahan seperti sianida, Nitrobenzen, TEL, Fenol,
ArsentrikloridadanKresol,dapatjugamenimbulkankeracunansistemikkarenaadsorbsi
ke dalam tubuh melalui permukaan kulit. Pertolongan pertama yang harus dilakukan
adalahmenyiramataumencucidenganairyangcukup,baikuntukzatyanglarutataupun
tidaklarutdalamair.Selanjutnyabawalahkedokteragarmendapatkanpengobatanyang
tepat.
20
Keracunanlewatmulut(tertelan).
Keracunan jenis ini jarang terjadi di dalam laboratorium kecuali kontaminasi makanan
atau minuman dan kesalahan mengambil bahan. Sebaiknya lebih hatihati dalam
penanganan bahanbahan beracun, karena cara ini merupakan upaya praktis dalam
mencegah keracunan lewat mulut. Pertolongan pertama yang harus segera dilakukan
adalah bila korban muntahmuntah, beri air minum hangat agar muntah lagi dan
sekaligus mengencerkan racun dalam perut. Jika korban tidak muntah maka berilah
minum segelas air ditambah 2 sendok garam dapur agar dapat muntah. Cara ini
bertujuan untuk segera mengeluarkan racun secepat mungkin sebelum terserap oleh
usus. Selanjutnya memanggil dokter atau membawa korban ke rumah sakit dan
meberikanketerangantentangjenisbahankimiapenyebabkeracunan.
VI.
21
BEBERAPAPETUNJUKCARAKERJALABORATORIUMKIMIA
1. Caramembauizat
2. Caramengambillarutandenganpipakacadaribotol
3. Caramelipatkertassaring
22
4. Caramenuanglarutan
5. Caramembacatinggilarutandalamgelasukur
6. Caramencampurlarutan
Diaduk dengan batang pengaduk. Ujung batang pengaduk jangan mengenai dasar tabung
reaksi.
Diadukdenganmemutartabungreaksi.
23
7. Caramencuciendapan
8. Caramengambillarutandenganpipetukuruntuklarutanyangtidakberbahaya
1. Hisap
larutan
sampai
9. Caramentitrasilarutan
24
LaboratoriumKimia
FMIPAUniversitasNegeriJakarta
PERCOBAAN2
STOIKHIOMETRI
A. TUJUANPERCOBAAN
MenentukanangkakoefisienreaksiNatriumhidroksidadenganTembagaIIsulfat.
B. TEORISINGKAT
Koefisien reaksi adalah angka yang menunjukkan banyaknya mol zat yang
bereaksiataubanyaknyamolzatyangdihasilkandarisuatureaksi.Koefisienreaksidapat
ditentukandengancaraperhitunganataudenganpercobaan.
Salahsatucarayangmudahuntukmempelajaristoikhiometribeberapareaksi
adalah dengan percobaan. Metoda yang digunakan adalah metoda variasi kontinyu.
Dalammetodainidilakukansederetanpengamatandarisuatureaksidimanajumlahmol
seluruh pereaksi adalah sama, tetapi jumlah mol masingmasing zat yang bereaksi
berbedabedaataubervariasi.
Salahsatusifatfisikadansifatkimiayangdapatdipilihuntukdiamatidalam
suatureaksikimiaadalahmassa,volumedansuhu,karenakuantitaspereaksiberlainan
perubahanketigasifatkimiadapatdigunakanuntukmeramalkanangkakoefisienreaksi.
Pada percobaan ini sifat kimia yang akan diamati adalah massa dari hasil
suatureaksiantaraNaOHdenganCuSO4.
C. ALATDANBAHAN
NO.
NAMAALAT/BAHAN
UKURAN/
JUMLAH
KONSENTRASI
KEBUTUHAN
Corong
Gelaskimia
100mL
4buah
Gelasukur
50mL
2buah
Botolsemprot
Batangpengaduk
Kertassaring
NaOH
0,5M
100mL
CuSO4
0,5M
100mL
LaboratoriumKimia
FMIPAUniversitasNegeriJakarta
25
D. CARAKERJA
1. Sediakan2buahgelaskimia100mL,laluisidenganNaOHmasingmasingsebanyak10
mLdan20mL.
2. Ambillagi2buahgelaskimia100mL,kemudianisidenganlarutanCuSO4masingmasing
sebanyak40mLdan30mL.
3. Tuangkan perlahanlahan larutan CuSO4 ke dalam larutan NaOH sehingga terjadi
endapan,danbiarkanbeberapasaatsampaisemuaendapanturunkedasargelaskimia.
4. Saringendapandengankertassaringyangsudahdiketahuiberatnya,lalucuciendapan
dengan aquades dan keringkan, kemudian timbang. Catat berat endapan yang di
hasilkan.
5. Lakukanpercobaaninisesuaidengantabelberikut:
NamaLarutan
Volume(mL)
NaOH
10
30
40
CuSO4
40
20
10
6. Buat grafik yang menunjukkan mol NaOH sebagai sumbu X dan berat endapan sebagai
sumbuY.
7. Titikpotonggarissebelahkiridangarissebelahkananmenunjukkanperbandinganmol
NaOHdenganCuSO4.
E. LEMBARKERJA
1. Pengamatan
Percobaan
molNaOH
Beratendapan(gram)
(x103)
CuSO4
(x103)
LaboratoriumKimia
FMIPAUniversitasNegeriJakarta
26
2. Tugas
PadareaksiAdenganBperubahansifatkimiayangdiamatiadalahsuhu.Hasilpengamatan
ditunjukkandalamtabelberikut:
VolA
10
20
30
40
50
60
70
80
90
90
80
70
60
50
40
30
20
10
Tawal
28,6
28,2
28,5
27,1
27,5
27,0
29,2
28,2
Takhir
29,8
30,8
32,4
32,3
34,1
34,9
34,9
32,0
(mL)
VolB
(mL)
29,1
31,1
Dengan membuat grafik yang menghubungkan T dan volume A, tentukan rumus empiris
senyawayangterjadi.
27
LaboratoriumKimia
FMIPAUniversitasNegeriJakarta
PERCOBAAN3
REAKSIKIMIA
A. TUJUANPERCOBAAN
Mempelajarireaksireaksikimia.
B. TEORISINGKAT
Reaksi kimia merupakan salah satu bagian dari ilmu kimia yang mempelajari sifat
sifat kimia dari suatu zat seperti apakah suatu zat dapat bereaksi dengan zat lain. Apakah
reaksi tersebut menghasilkan gas atau endapan atau apakah reaksi tersebut memerlukan
panasataumemerlukanpHtertentu,carauntukmengetahuisifatsifatkimiadarisuatuatau
berbagai zat dilakukan dengan melalui percobaan kemudian diamati perubahan apa yang
terjadi.Perubahanyangterjadikemudiandicatatsebagaidatakomulatif.
Pada percobaan ini akan dipelajari berbagai reaksi kimia dari bebrapa zat yang
bereaksi.
C. ALATDANBAHAN
NO
NAMAALAT/BAHAN
UKURAN/
JUMLAH
KONSENTRASI
KEBUTUHAN
16x150mm
6buah
Tabungreaksibiasa
Pipettetes
Panjang
6buah
Pengaduk
Kertassaring
Lakmusmerah
Lakmusbiru
Indikatoruniversal
HCl
0,05M
NaOH
0,05M
10
IndikatorPP
11
IndikatorMM
12
Al2(SO4)3
0,1M
13
NH4OH
1M
14
NaOH
1M
15
ZnSO4
0,1M
16
BaCl2
0,1M
LaboratoriumKimia
FMIPAUniversitasNegeriJakarta
28
17
K2CrO4
0,1M
18
CaCO3
Kristal
19
HCl
3M
20
Ba(OH)2
2M
21
NH4Cl
Kristal
22
Airklor
23
KI
0,05M
24
CHCl3
25
CCl4
26
H2C2O4
0,1M
27
KmnO4
0,05M
28
KSCN
0,1M
29
FeSO4
0,1M
30
Na3PO4
Kristal
31
H2SO4
2M
32
FeCl3
0,1M
D. CARAKERJA
1. Indikatorsebagaipetunjuksifatasamataubasa
a) Ambil2(dua)buahtabungreaksidanisimasingmasingdenganlarutanHCl0,05Mdan
1mLlarutanNaOH0,05M.
b) Tambahkan 1 tetes indikator PP pada kedua tabung, amati apa yang terjadi dan catat
padalembarkerjaanda.
c) UlangipercobaanadanbdenganmenggantiindikatorPPdenganindikatorMM.
2. Reaksipembentukanendapan
a) EndapanAl
1) Masukkan 1 mL Al2(SO4)3 0,1 M lalu tambahkan 1 mL NH4OH 1 M. tambahkan lagi
tetesdemitetesNH4OH1M,amatiapayangterjadi.
2) Pada tabung reaksi yang lain masukkan 1 mL Al2(SO4)3 0,1 M lalu tambahkan 1 mL
NaOH1M.tambahkanlagitetesdemitetesNH4OH1M,amatiapayangterjadi.
b) EndapanZn
Ulangipercobaandiatas,tetapilarutanAl2(SO4)30,1MdigantidenganlarutanZnSO40,1
M.
LaboratoriumKimia
FMIPAUniversitasNegeriJakarta
29
c) EndapanBa
1) Ambil1mLlarutanBaCl20,1M,masukkankedalamtabungreaksi,lalutambahkan1
mLlarutanK2CrO40,1M,amatiapayangterjadi.
2) Masukkan 1 mL larutan BaCl2 0,1 M ke dalam tabung reaksi, lalu tambahkan
kedalamnya 1 mL HCl 0,1 M, kemudian tambahkan lagi 1mL larutanK2CrO4 0,1 M.
Amatidancatathasilpengamatananda.
3. Reaksipembentukangas
a) Ambil1buahtabungreaksipipasampingdanpasangselangpadapipatabungtersebut
untukmengalirkangashasilreaksi.
b) Masukkan 2 gram batu pualam (CaCO3) ke dalam tabung reaksi tersebut diatas, lalu
tambahkan3mLHCl3M,segeratutuptabungdengansumbatgabus/karetdangasyang
terbentukdialirkankedalamlarutanjernihBa(OH)2.Perhatikanapayangterjadi.
c) Masukkan1gramkristalNH4Clkedalamtabungreaksi,lalutambahkan2mLNaOH1M.
letakkan kertas lakmus merah pada mulut tabung, amati dan catat perubahan warna
lakmus.
d) Kedalam2buahtabungreaksi,masingmasingdiisidengan1mLairklordan1mLKI
0,05M.perhatikanwarnakedualarutan.Kedalammasingmasingtabungtambahkan1
mLCHCl3.Perhatikanwarnakedualarutan.
4. Reaksipembentukanwarna
a) Kedalamcampuran1mLH2C2O40,1Mdan2tetesH2SO4,masukkansetetesdemisetetes
larutanKmnO4sampaiwarnaKmnO4hilang.
b) KedalamlarutanFeSO40,1Mbubuhi2tetesH2SO42M,dantambahkantetesdemitetes
KmnO40,05M.bandingkankecepatanhilangnyawarnaKmnO4padapercobaan4adan
4b.
c) Kedalamduabuahtabungreaksimasingmasingmasukkan2mLFeCl3 0,1Mdan 2mL
KSCN 0,1 M. kedalam salah satu tabung masukkan beberapa butir Na3PO4 kristal.
Bandingkanwarnakedualarutan.
LaboratoriumKimia
FMIPAUniversitasNegeriJakarta
30
E. LEMBARKERJA
1. Indikatorsebagaipenunjuksifatasamataubasa
Indikator/larutan
HCl0,05M
NaOH0,05M
PP
MM
Kesimpulan:.
2. Reaksipengendapan
a) EndapanAl
Reaksi
Pengamatan
Al2(SO4)3+NH4OH
+NH4OH
Kesimpulan:.
Al2(SO4)3+NaOH
+NaOH
Kesimpulan:.
b) EndapanZn
Reaksi
Pengamatan
ZnSO4+NH4OH
+NH4OH
Kesimpulan:.
ZnSO4+NaOH
+NaOH
Kesimpulan:.
c) EndapanBa
Reaksi
Pengamatan
BaCl2+K2CrO4
Kesimpulan:.
BaCl2+HCl+K2CrO4
Kesimpulan:.
LaboratoriumKimia
FMIPAUniversitasNegeriJakarta
31
3. Reaksipembentukangas
a) PembentukangasCO2
Reaksi
Pengamatan
CaCO3+HCl
.+Ba(OH)2
Kesimpulan:.
b) PembentukangasNH3
Reaksi
Pengamatan
NH4Cl+NaOH+lakmusmerahbasah
NH4Cl+NaOH+lakmusbirubasah
Kesimpulan:.
c) PembentukangasI2
Reaksi
Pengamatan
Airklor+KI
Airklor+KI+CHCl3
Airklor+KI
Airklor+CCl4
Kesimpulan:
4. Reaksipembentukanwarna
Reaksi
Pengamatan
H2C2O4+H2SO4
.+KmnO4
Kesimpulan:.
Reaksi
Pengamatan
FeSO4+H2SO4
+KmnO4
Kesimpulan:.
LaboratoriumKimia
FMIPAUniversitasNegeriJakarta
32
Reaksi
Pengamatan
FeCl3+KSCN
..+Na3PO4
Kesimpulan:.
33
LaboratoriumKimia
FMIPAUniversitasNegeriJakarta
PERCOBAAN4
MASSAZATZATPADAREAKSIKIMIA
A. TUJUANPERCOBAAN
UntukmembuktikanHukumKekekalanMassa
B. TEORISINGKAT
Para ahli di bidang kimia pada abad ke18 menemukan konsepkonsep ilmiah yang
kemudian dikenal sebagai hukumhukum dasar kimia, salah satu hukum tersebut adalah
HukumKekekalanMassayangmenyatakanbahwa:
Massazatsebelumreaksiadalahsamadenganmassazatsetelahreaksi.
Contoh:Zn(s)+S(s)
ZnS(s)
65,4g32g97,5g
Walaupunsuatuzatmengalamiperubahankimiasehinggamembentukzatzatbaru,namun
tidakmengalamiperubahanmassa.
C. ALATDANBAHAN
NO.
NAMAALAT/BAHAN
Labuerlenmeyer
UKURAN/KONSENTRASI
JUMLAH
KEBUTUHAN
250mL
2buah
Sumbatgabus/karet
Seukuranmuluterlenmeyer
2buah
Tabungreaksi
10x100mm(ukuran10mL)
2buah
Benang
Secukupnya
Gelasukur
10mL
2buah
Pipettetes
Panjang
4buah
Neraca
1buah
LarutanNaOH
0,1M
10mL
LarutanCuSO4
0,1M
5mL
10
LarutanKI
0,1M
10mL
11
LarutanPb(NO3)2
0,1M
5mL
D. CARAKERJA
1. Masukkan10mLlarutanNatriumhidroksida0,1Mkedalamlabuerlenmeyerdan5mL
larutanTembagaIIsulfat0,1Mkedalamtabungreaksikecil(yangsudahdiikatdengan
LaboratoriumKimia
FMIPAUniversitasNegeriJakarta
34
benang). Masukkan tabung itu ke dalam erlenmeyer dan beri sumbat labu tersebut.
(lihatgambar13.1).
2. Timbanglabuerlenmeyerdenganisinyadancatatmassanyapadalembarkerjaanda.
3. Miringkan labu sehingga kedua larutan dapat bercampur. Catat perubahan apa yang
terjadi?
4. Timbanglagilabuerlenmeyerdenganisinyadancatatmassanya.
5. Lakukan percobaan yang sama dengan 10 mL larutan Kalium iodida 0,1 M dan 5 mL
larutanTimbalIInitrat0,1M.
E. LEMBARKERJA
1. Pengamatan
a) ReaksilarutanNatriumhidroksidadenganlarutanTembagaIIsulfat
Perubahan
apa
yang
terjadi
.
Massaalat+zatzat
Sebelumreaksi=gram
Sesudahreaksi=gram
b) ReaksilarutanKaliumiodidadenganlarutanTimbalIInitrat
Perubahan
apa
yang
terjadi
.
Massaalat+zatzat
Sebelumreaksi=gram
Sesudahreaksi=gram
2. Pertanyaan
a) Kesimpulanapayangdapatdiambildaripercobaanini?
b) Padareaksi:
35
Mg(s)+HCl(aq)
MgCl(aq)+H2(g)
Dihasilkan 0,1 mol gas H2 (1 atm, 0C). buktikan bahwa massa zat sebelum dan
sesudahreaksisama.
Diket:ArMg=24
LaboratoriumKimia
FMIPAUniversitasNegeriJakarta
ArH=1
ArCl=35,5
PERCOBAAN 5
TERMOKIMIA
A. TujuanPercobaan
1. Menentukantetapancalorimeter
2. Menentukankalorreaksinetralisasi
B. TeoriSingkat
Padapercobaanmenentukantetapancalorimeter,didalamcalorimeter,sejumlahair
yangmassadansuhunyadiketahuidicampurdengansejumlahairyanglebihpanasyang
massa jdan suhunya juga telah diketahui. Jika calorimeter tidak menyerap kalor pada
pencampuran ini, maka kalor yang diberikan oleh air panas harus sama dengan kalor
yang diserap oleh air dingin. Bagian kalor yang hilang akan diserap oleh system
calorimeteritusendiri,sehinggakaloryangdiserapolehcalorimeteradalahselisihkalor
yang diberikan oleh air panas dikurangi dengan kalor yang diserap oleh air yang lebih
ringan.
Nilaitetapancalorimeteryangdiperolehdidapatdenganmembagijumlahkaloryang
diserap calorimeter dengan perubahan suhu calorimeter. Satuan tetapan calorimeter :
JK1.Besarnyaperubahansuhudapatditentukanmelaluigrafik.
Tujuan dari percobaan menentukan kalor reaksi netralisasi Hn adalah untuk
menentukankalorpenetralanHCl(aq)+NaOH(aq).Reaksiiniadalahreaksiasamdengan
basayangmenghasilkangaramdanair.Kalorreaksipenetralandariasamdanbasayang
cukupencerdapatmenaikkansuhucalorimeter.
C. AlatdanBahan
No
NamaAlat/Bahan
Ukuran/Konsentrasi
Jumlah
Kebutuhan
Kalorimetersederhana
250mL
1buah
Pengaduklingkar
1buah
Gelasukur
50mL
2buah
Gelaskimia
250mL
1buah
Pipettetes
Panjang
2buah
Termometer
0100C
1buah
Pemanas
1buah
Airsuling
100mL
LaboratoriumKimia
FMIPAUniversitasNegeriJakarta
36
HCl
10 NaOH
2M
20mL
2M
20mL
D. CaraKerja
1. Menentukantetepankalorimeter
a. Siapkan50mLairdalamkalorimeter,catatsuhunya(dianggapsuhukamar)
b. Siapkan pula 50 mL air yang suhunya + 10C lebih tinggi dari suhu air yang
pertama,dancatatsuhuyangsebenarnya
c. Kemudian keduanya dicampurkan (dalam kalorimeter), aduk, catat suhunya
denganselangwaktutertentu(misalnya,1menit,.)
d. Buatkurvapengamatandantentukansuhukalorimeter
2. MenentukankalorreaksinetralisasiHn
a. Masukkan20mLHCl2Mkedalamkalorimeter,catatsuhunya
b. Siapkan 20 mL NaOH 2 M dalam gelas ukur, dan catat suhunya (aturlah
sedemikianrupasehinggasuhunyasamadengansuhuHCl)
c. CampurkanNaOHkedalamkalorimeterdancatatsuhucampuranselama5menit
denganselangwaktumenit
d. Buatgrafikuntukmemperolehperubahantemperaturakibatreaksiini
e. HitungHpenetralanjikakerapatanlarutan1,03g/cm3,dankalorjenisnya3,96
Jg1K1
37
LaboratoriumKimia
FMIPAUniversitasNegeriJakarta
E. LembarKerja
1. Pengamatan
a. Menentukantetapankalorimeter
Sistem
Suhu(C)
Waktu(menit)
Air(a)
Air(b)
CampuranAir(a)danAir(b)
0,5
1,5
2,5
3,5
4,5
b. MenentukankalorreaksinetralisasiHn
Sistem
Suhu(C)
Waktu(menit)
a. HCl(2M)
b. NaOH(2M)
Campuranlarutan(a)danAir(b)
0,5
1,5
2,5
3,5
4,5
LaboratoriumKimia
FMIPAUniversitasNegeriJakarta
38
PERCOBAAN6
REAKSINaOHPADATDENGANLARUTANHCl
A. Tujuan
Untukmengetahuiapakahjalanreaksimempengaruhiperubahanentalpireaksi
B. TeoriSingkat
Padaeksperimenini,natriumhidroksidapadatdireaksikandenganlarutanasam
kloridadenganduajalan:
1. Natriumhidroksidapadatditambahkanpadalarutanasamklorida.
2. Natriumhidroksidapadatdilarutkandalamair,kemudianlarutannatriumhidroksida
ditambahkanpadalarutanasamklorida.
Reaksi1:NaOH(s)+HCl(aq)NaCl(aq)+H2O(l)
Reaksi2a:H2O(aq)+NaOH(s)NaOH(aq)+H2O(aq)
Reaksi2b:NaOH(aq)+HCl(aq)NaCl(aq)+H2O(l)
C. AlatdanBahan
No
NamaAlat/Bahan
Ukuran/Konsentrasi
Jumlah
Kebutuhan
Gelasukur
100mL
Kalorimeter
Gelaskimia
100mL
Termometer
50C,skala0,2C
Neraca
NaOH
Padat
2gram
NaOH
0,5M
100mL
HCl
0,5M;0,25M
100mL
D. CaraKerja
1. Reaksi2a
a. Masukkan100mLairkedalamkalorimeterdancatatsuhunya
b. Timbang1gramNaOHpadatseteliti0,01gram
c. MasukkanNaOHpadatitukedalamkalorimeter,guncangkankalorimeteruntuk
melarutkanNaOH
d. CatatsuhuyangdicapaisetelahsemuaNaOHlarut
LaboratoriumKimia
FMIPAUniversitasNegeriJakarta
39
2. ReaksiI
a. Dengancarasepertidiatas,tentukankenaikansuhupadareaksi100mLlarutan
HCl0,25Mdengan1gramNaOHpadat
3. Reaksi2b
a. Masukkan50mLlarutanNaOH0,5Mkedalamsuatugelaskimiadan50mL
larutanHCl0,5Mkedalamgelaskimiayanglain
b. Ukursuhukedualarutantersebutdancatat
c. Tuangkankedualarutankedalamkalorimeter,aduklarutandancatatsuhuyang
dicapai
E. LembarKerja
ReaksiNaOHpadatdenganlarutanHCl
Reaksi1:NaOH(s)+HCl(aq)NaCl(aq)+H2O(l)
Reaksi2a:H2O(l)+NaOH(s)NaOH(aq)+H2O(l)
Reaksi2b:NaOH(aq)+HCl(aq)NaCl(aq)+H2O(l)
Pengamatandanperhitungan:
Reaksi1
Reaksi2a
Reaksi2b
JumlahNaOHyangdigunakan
g
50mL0,50M
Mol
mol
mol
Perubahansuhularutan
TawalC
TawalC
TawalC
HpermolNaOHyangbereaksi
H1
H2
PerbedaanantaraH1dan(H2+H3)dalam%=
F. Pertanyaan
Apakah H dipengaruhi oleh jalannya reaksi
LaboratoriumKimia
FMIPAUniversitasNegeriJakarta
40
H3
PERCOBAAN7
PEMURNIAN
A. Tujuan Percobaan
1. Untuk memurnikan naftalena dengan cara penguapan dan pengkristalan dari uapnya.
2. Untuk memisahkan dan memurnikan zat cair larutan dengan cara penyulingan.
B. Teori Singkat
Adapun beberapa cara untuk memisahkan dan memurnikan suatu zat cair yaitu :
1. Sublimasi
Jika pada kondisi biasa senyawa berupa padatan dapat menguap tanpa
melelehkan pada suhu tertentu yang tergantung pada tekanan, sedangkan uap dapat
langsung menjadi padatan tanpa pembentukan cairan.
Untuk memahami kondisi yang mengontrol sublimasi, perlu dipelajari
keseimbangan padat-cair-uap. Pada gambar, kurva TW merupakan kurva tekanan uap
cairan yang menunjukkan kondisi keseimbangan suhu dan tekanan untuk system cair
dan uap. Kurva TS merupakan kurva tekanan uap padatan. Dua kurva ini berpotongan
di T, titik ini dikenal sebagai titik berkaki tiga dimana terdapat padat, cair dan uap
bersama kurva TV menunjukkan suhu dan tekanan dimana padatan dan cairan dapat
berada pada keseimbangan. Hal ini menunjukkan pengaruh pada titik leleh. Kurva ini
berpotongan dengan kurva lainnya pada titik berkaki tiga T.
Titik leleh normal suatu senyawa adalah suhu dimana padatan dan cairan
berada pada keseimbangan pada tekanan atmosfer. Pada titik berkaki tiga, tekanan
tersebut seimbang dengan system (padat-cair-uap) dan suhu ini berada dengan suhu
titik leleh. Perbedaan ini biasanya sangat kecil, karena garis TV hanya menyimpang
sedikit dari garis tegak.
Jelaslah bahwa uap dibawah tekanan titik berkaki tiga T, jika didinginkan akan
melakukan kondensasi terbentuk padat atau sublimasi. Supaya padatan dapat langsung
menjadi uap, tekanan uap harus tidak lebih besar dari pada titik T. Hal ini dengan
mudah dapat dilakukan jika tekanan uap pada titik T cukup tinggi, karena itu
kecepatan penguapan perlu dipertimbangkan.
Jika naftalena dipanaskan akan meleleh pada T (80) dan akan mendidih ketika
tekanan uapnya 760 mmHg (218). Diatas suhu ini senyawa tersebut perlu dijaga jika
ingin sejumlah besar diubah sempurna menjadi uap. Pada pendinginan uap itu,
naftalena akan menjadi cairan dan kemudian padatan.
LaboratoriumKimia
FMIPAUniversitasNegeriJakarta
41
2. Destilasi
Jika suatu cairan dipanaskan dalam sebuah labu dengan kasa asbes dan
pembakar Bunsen, pembentukan gelembung uap pada permukaan cairan yang
bersinggungan dengan gelas yang dipanasi dipermudah oleh adanya udara terlarut
dalam cairan itu atau udara yang menempel sebagai lapisan tipis pada gelas sebagai
akibat kekasatan permukaan gelas. Jika suatu gelembung kecil terbentuk, gelembung
ini akan tertindak sebagai inti untuk gelembung yang lebih besar. Pada titik didih
cairan (tekanan uap 760 mmHg) akan memberikan uap dalam jumlah besar pada
gelembung udara. Jika pemberian panas dilanjutkan, jumlah tekanan di dalam
gelembung akan melebihi tekanan atmosfer dan tekanan yang disebabkan oleh kolom
cairan, gelembung uap kemudian dihembuskan. Jika suatu sumber gelembung udara
kecil atau inti lainnya terdapat dalam cairan, akan dihasilkan pendidihan yang tenang.
Tetapi jika cairan itu bebas dari udara lain jika dinding labu bersih dan sangat halus,
pembentukan gelembung menjadi lebih sukar dan suhu cairan cukup tinggi diatas titik
didihnya. Hal ini lalu dikatakan lewat panas, ketika pada akhirnya terbentuk
gelembung, tekanan uap pada suhu itu sangat lebih besar daripada jumlah tekanan
atmosfer dan tekanan kolom cairan, maka uap akan berkembang. Ukuran gelembung
cepat membesar dan pada saat yang sama suhu cairan turun sedikit. Kondisi percobaan
ini menghasilkan pendidihan tak teratur dan disebut tumbukan.
Cara yang banyak digunakan untuk mencegah tumbukan suatu cairan selama
penyulingan di bawah tekanan atmosfer yaitu dengan menambahkan beberapa
potongan porselen berpori yang biasanya dinamakan batu didih. Batu ini akan
mengeluarkan udara sedikit sehingga menyebabkan pendidihan yang teratur. Batu
didih ditambahkan pada cairan yang masih dingin sebelum penyulingan dimulai, jika
batu didih ditambahkan pada cairan yang dipanaskan, perubahan yang mendadak,
dapat menghasilkan semprotan dan kadang-kadang sejumlah cairan keluar dari mulut
labu.
Titik didih suatu cairan murni jika ditetapkan dengan seksama, mempunyai
nilai tertentu dan tetap pada tekanan tetap titik didih cairan tidak murni akan
tergantung terutama pada sifat fisik zat pengotor. Jika zat pengotor tidak menguap,
cairan akan mempunyai titik didih tetap dan zat pengotor akan tertinggal ketika cairan 42
telah tersuling. Tetapi jika zat pengotor mudah menguap, titik didih dapat naik
berangsur-angsur sesuai dengan cairan yang tersuling atau titik didihnya tinggal tetap
suatu suu tertentu sebagai hasil dari pembentukan dua atau lebih senyawa yang
mempunyai titik didih tetap.
LaboratoriumKimia
FMIPAUniversitasNegeriJakarta
Nama Alat/Bahan
Ukuran/Konsentrasi
Jumlah
Kebutuhan
Pinggan penguap
100 cc
1 buah
Corong
Diameter 6,5 cm
1 buah
Diameter 10 cm
1 buah
Kaki Tiga
1 buah
Kasa Asbes
14 x 14 cm
1 buah
Lampu Spirtus
1 buah
Erlenmeyer
100 mL
1 buah
Sumbat gabus
Seukuran
mulut 1 buah
Erlenmeyer
9
Pipa penghubung
1 buah
10
16 x 150 mm
1 buah
11
Statif
50 cm
2 buah
12
Klem 4 jari
2 buah
13
Klem holder
2 buah
14
Labu destilasi
100 mL
1 buah
15
Pendingin liebig
30 cm
1 buah
16
Thermometer
0C - 110C
1 buah
17
Batu didih
1 butir
18
Sendok tanduk
1 buah
19
Kapas
Secukupnya
20
Kertas HVS
10 x 10 cm
1 lembar
21
Kamper kotor
1 sendok the
22
Air teh
100 mL
D. Cara Kerja
1. Sublimasi
a. Masukkan satu sendok the naftalena (kamper) kotor ke dalam pinggan penguap.
Tutup pinggan dengan sepotong kertas yang telah diberi lubang-lubang dengan
jarum. Letakkan sebuah corong terbalik diatasnya dan tutup ujung tangkai corong
dengan sedikit kapas.
b. Panaskan pinggan dengan nyala api yang kecil. Perhatikan uap yang naik melalui
lubang-lubang pada kertas dan pembentukan Kristal-kristal dalam corong.
c. Amati bentuk Kristal naftalena yang dihasilkan dengan menggunakan kaca
pembesar.
LaboratoriumKimia
FMIPAUniversitasNegeriJakarta
43
E. Lembar Kerja
Gambar rangkaian alat destilat
1. Pengamatan
44
LaboratoriumKimia
FMIPAUniversitasNegeriJakarta
Keterangan :
1. Thermometer
2. Penghubung
3. Labu alas bulat
4. Pendingin
5. Adaptor
6. Labu alas bulat
a. Bentuk dan warna Kristal naftalena
Sebelum
sublimasi
.
Sesudah
sublimasi
2. Pertanyaan
1. Apakah perbedaan antara destilat dengan zat cair sebelum penyulingan ?
2. Berapa titik didih air, berdasarkan pengamatan anda ?
3. Apa sebabnya aliran air dalam pendingin liebig dibuat berlawanan arah dengan aliran
destilat ?
4. Air hujan sebagian berasal dari penguapan air laut, mengapa air hujan tidak asin
rasanya ?
LaboratoriumKimia
FMIPAUniversitasNegeriJakarta
45
PERCOBAAN8
PENGARUHPERUBAHANKONSENTRASIPADASISTEMKESETIMBANGAN
A. TUJUANPERCOBAAN
Mempelajaripengaruhperubahankonsentrasipadasistemkesetimbangan.
B. TEORISINGKAT
Dalam keadaan kesetimbangan konsentrasi masingmasing komponen sistem tidak
berubah. Tujuan eksperimen ini adalah untuk mengamati apa yang dilakukan oleh suatu
sistem kesetimbanagan jika konsentrasi satu atau semua komponen diubah oleh pihak
luar.
Sistem yang diamati adalah yang terjadi padapencampuran larutan Besi III
kloridadenganlarutanKaliumtiosianat:
Fe3+(aq)+SCN(aq)
FeSCN2+(aq)
IonFeSCN2+ (aq)berwarnamerah.JikajumlahIonFeSCN2+bertambahsedangkanvolume
larutan tetap, warna larutan menjadi lebih tua. Pada eksperimen ini kita menggunakan
tabungreaksiyangsamaukurannyakarenaintensitaswarnalarutantidakhanyabergantung
pada konsentrasi zat berwarna, melainkan juga pada dalamnya larutan. Perhatikan gelas
yang penuh dengan air teh, warnanya tampak lebih tua jika dilihat dari atas ke bawah
daripadadarimukakebelakang.
LaboratoriumKimia
FMIPAUniversitasNegeriJakarta
46
C. ALATDANBAHAN
NO
NAMAALAT/BAHAN
UKURAN/
JUMLAH
KONSENTRASI
KEBUTUHAN
Gelasukur
50mL
2buah
Gelaskimia
100mL
2buah
Batangpengaduk
15cm
2buah
Tabungreaksi
15mL
8buah
Raktabungreaksi
1buah
Pipettetes
2buah
KCNS
0,2M,pekat
FeCl3
0,2M,pekat
Na2HPO4
kristal
10
Airthe
D. CARAKERJA
1. Masukkan25mLairkedalamgelaskimia.Tambahkan3teteslarutanKCNS0,2M
dan 2 tetes larutan FeCl3 0,2 M. aduk larutan dan kemudian bagi larutan itu sama
banyaknyadalam5tabungreaksi.Tabungpertamadigunakanuntukpembandingwarna.
2. Tambahkan:
a) 1teteslarutanKSCNpekatpadatabungkedua.
b) 1teteslarutanFeCl3pekatpadatabungketiga.
c) SedikitkristalNa2HPO4padatabungkeempat
(ionFe3+mengikationHPO42).
3. Guncangkanketigatabungdanbandingkanwarnalarutandalammasingmasingtabung
itudenganwarnalarutandalamtabungpertama.
4. Tambahkan5mLairpadatabungkelima.Guncangkantabungitudanbandingkanwarna
larutannya dengan warna larutan dalam tabung pertama dengan melihat dari atas ke
bawah.
5. Masukkan5mLairtehkedalammasingmasingduatabungreaksiyangsamaukurannya. 47
Tambahkan5mLpadasalahsatutabung.Bandingkanwarnaairthedalamkeduatabung
itudenganmelihatdariataskebawah.
LaboratoriumKimia
FMIPAUniversitasNegeriJakarta
E. LEMBARKERJA
Sistemkesetimbangan:
Fe3+(aq)+SCN(aq)
FeSCN2+(aq)
berwarnamerah
1. Pengamatan
a) Konsentrasisatukomponendiubah
Warnadibandingkandengan
No.tabung
Perubahanyangdiadakan
tabung1(lebihtua,sama,
lebihmuda)
(SCN)diperbesar
(Fe3+)diperbesar
(Fe3+)diperkecil
b) Larutandiencerkan
Warna larutan sesudah pengenceran dibandingkan dengan sebelum diencerkan,
dilihatdariataskebawah.
-
sistemkesetimbangan
airteh
2. Pertanyaan
Apayangdilakukanolehsistemkesetimbanganjikapihakluar:
a) Memperbesarkonsentrasisuatukomponen
b) Memperkecilkonsentrasisuatukomponen
c) Memperkecilkonsentrasisemuakomponen(mengencerkanlarutan)
LaboratoriumKimia
FMIPAUniversitasNegeriJakarta
48
PERCOBAAN9
HUBUNGANANTARAKONSENTRASIKOMPONENDALAMSISTEM
KESETIMBANGAN
A. TUJUANPERCOBAAN
Mempelajarihubunganantarakonsentrasikomponendalamsistemkesetimbangan.
B. TEORISINGKAT
Tujuan eksperimen ini adalah untuk memeriksa bagaimana hubungan antara
konsentrasikomponendidalamsuatusistemkesetimbangan.Sistemyangdipelajari:
Fe3+(aq)+SCN(aq)
FeSCN2+(aq)
c1xd1=c2xd2
c1=konsentrasipartikelberwarnadalamlarutan1
c2=konsentrasipartikelberwarnadalamlarutan2
d1=tinggilarutan1
d2=tinggilarutan1
LaboratoriumKimia
FMIPAUniversitasNegeriJakarta
49
C. ALATDANBAHAN
NO
NAMAALAT/BAHAN
Tabungreaksi
Raktabungreaksi
UKURAN/KONSENTRASI
JUMLAH
KEBUTUHAN
15mL
5buah
1buah
Gelasukur
10mL
2buah
Pipettetes
2buah
Gelaskimia
100mL
2buah
KCNS
0,002M
FeCl3
0,2M;0,05M;0,02M;0,005M
D. CARAKERJA
1. Sediakan5tabungreaksiyanggaristengahnyasama.Berikannomor1,2,3,4dan5pada
tabungtabungitu.
2. Masukkan 5 mL larutan KSCN 0,002 M kedalam masingmasing tabung itu dan
tambahkan:
a) 5mLlarutanFeCl30,2Mpadatabung1
b) 5mLlarutanFeCl30,05Mpadatabung2
c) 5mLlarutanFeCl30,02Mpadatabung3
d) 5mLlarutanFeCl30,005Mpadatabung4
Guncangkantabungtabungitu,
3. Bandingkan warna larutan 1 dan 2. Jika warnanya berbeda keluarkan larutan yang
warnanya lebih tua dengan pipet tetes sampai kedua larutan mempunyai warna yang
sama bila dilihat dari atas ke bawah (larutan yang dikeluarkan harus ditempatkan di
dalamgelaskimiayangbersihdankeringagarlarutanitudapatdikembalikankedalam
tabungnyabilaperlu).Ukurdancatattinggikedualarutandalammm.
4. Dengancarasepertidiatas,tentukantinggilarutantabung1dan3yangsamawarnanya,
kemudiantinggilarutantabung1dan4yangsamawarnanya.
50
E. LEMBARKERJA
1. Perhitungan
a) HitunglahFeSCN2+dalamtabung1denganmenganggapbahwa:
DalamlarutanFeCl3danlarutanKSCN,keduazatituteruraiseluruhnyamenjadiion
ionFe3+danCl,K+danSCN
SemuaionSCNyangdimasukkankedalamtabung1diikatmenjadiionFeSCN2+
LaboratoriumKimia
FMIPAUniversitasNegeriJakarta
(FeSCN2+)(Fe3+)(SCN)
(FeSCN2+)(Fe3+)
(SCN)
(FeSCN2+)
(Fe3+)(SCN)
Persamaankesetimbangan:
Fe3+(aq)+SCN(aq)
FeSCN2+(aq)
berwarnamerah
2. Pengamatan
Tinggilarutan(mm)
a
Tabung1.
Tabung1.
Tabung1.
Tabung2.
Tabung3.
Tabung4.
a) (FeSCN2+)dalamtabung1
b) (FeSCN2+)dalamsistemkesetimbangan
tabung2
tabung3
tabung4
51
c) (Fe3+)dan(SCN)dalamsistemkesetimbangan
Tabung
Konsentrasiawal(M)
(Fe3+)
Konsentrasikesetimbangan(M)
(SCN)
(FeSCN2+)
(Fe3+)
(SCN)
LaboratoriumKimia
FMIPAUniversitasNegeriJakarta
d) Hubunganantarakonsentrasikomponendalamsistemkesetimbangan
Hubungan
a) (FeSCN2+)(Fe3+)(SCN)
Tabung2
Tabung3
Tabung4
b) (FeSCN2+)(Fe3+)
(SCN)
c) (FeSCN2+)
(Fe3+)(SCN)
3. Pertanyaan
Kesimpulanapayangdapatdiambiltentanghubungankonsentrasikomponendalamsistem
kesetimbanganini?
Catatan:Dalammenjawabpertanyaanhendaknyadiperhitungkankesalahan/ketidakpastian
padaeksperimenini.
LaboratoriumKimia
FMIPAUniversitasNegeriJakarta
52