Professional Documents
Culture Documents
Oleh
Kelompok IX
JAKARTA 2009
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.........................................................................................1
KATA PENGANTAR...........................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................3
1.1 Latar Belakang.....…….............................................................3
1.2 Tujuan Pembuatan Makalah.....................................................3
1.3 Sistematika Penulisan...............................................................3
1.4 Metode Penelitian.....................................................................4
BAB II ISI……………….....................................................................5
2.1 Pengertian Kurs Valuta Asing dan Neraca Pembayaran..........5
2.2 Hubungan Antara Kurs Valuta Asing Dengan Neraca
Pembayaran..............................................................................5
2.3 Sisitem Kurs Valuta Asing.......................................................6
2.4 Kurs Valuta Asing Sebagai Penyeimbang Neraca
Pembayaran..............................................................................8
BAB III PENUTUP............................................................................10
3.1 Kesimpulan.............................................................................10
3.2 Saran.......................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................11
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT. yang telah memberikan rahmat, nikmat, dan karunia-
Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah ini. Karena tanpa kekuatan dan keridhaan-
Nya penulis tidak akan dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam senantiasa
kita curahkan kepada junjungan kita, Rasulullah muhamad SAW Serta kepada keluarga,
sahabat, dan kita semua sebagai umat-Nya yang hidup di akhir zaman.
Makalah ini ditujukan sebagai tugas kelompok mata kuliah Prinsip Ekonomi Islam.
Penulis akan membahas materi Lembaga Keuangan Syariah. Mungkin pada awalnya penulis
tidak begitu mengerti tentang Lembaga Keuangan Syariah. Tetapi setelah mengetahui penulis
sadar bahwa isi makalah ini menjadi sangat penting mengingat perkembangan yang pesat
pada lembaga keuangan syariah di Indonesia. Sehingga kita bisa menjadi individu yang siap
bersaing di era perkembangan ekonomi.
Dalam pembuatan makalah ini penulis ingin mengucapkan terima kasih sebanyak –
banyaknya kepada semua pihak yang telah membantu –baik secara langsung maupun tidak-
dalam proses pembuatan makalah ini. Penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Karena penulis masih dalam tahap belajar, sehingga apabila terdapat kesalahan
mohon dimaafkan dan diharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sebagai
bahan pembelajaran bagi penulis. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Selamat menikmati.
Hormat Kami
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
ISI
Berikut ini adalah produk yang ditawarkan oleh Bank Syraiah, antara lain:
1. Al-wadiah
Al-wadi’ah dapat diartikan sebagai titipan murni dari satu pihak ke pihak yang
lain, baik individu maupun badan hukum, yang harus dijaga dan dikembalikan
kapan saja si penitip menghendakinya. Aplikasinya dalam produk perbankan, di
mana bank sebagai penerima simpanan dapat memanfaatkan prinsip ini yang
dalam bank konvensional dikenal dengan produk giro. Sebagai konsekuensi,
semua keuntungan yang dihasilkan dari dana titipan tersebut menjadi milik bank
(demikian pula sebaliknya). Sebagai imbalan, si penyimpan mendapat jaminan
keamanan terhadap hartanya, dan juga fasilitas-fasilitas giro lain.
2. Al-Mudharabah
Al-mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak,di mana pihak
pertama menyediakan seluruh (100 persen) modal, sedangkan pihak lain menjadi
pengelola. Keuntungan usaha secara mudharabah dibagi menurut kesepakatan
yang dituangkan dalam kontrak, sedangkan apabila rugi, ditanggung oleh pemilik
modal selama kerugian tersebut bukan akibat kelalaian di pengelola. Seandainya
kerugian itu diakibatkan karena kecurangan atau kelalian si pengelola, maka
pengelola harus bertanggung jawab atas kerugian tersebut.
Pola transaksi mudharabah, biasanya diterapkan pada produk-produk
pembiayaan dan pendanaan. Pada sisi penghimpunan dana, al-mudharabah
diterapkan pada: tabungan dan deposito. Sedangkan pada sisi pembiayaan, al-
mudharabah, diterapkan untuk: pembiayaan modal kerja. Dengan menempatkan
dana dalam prinsip al-mudharabah, pemilik dana tidak mendapatkan bunga
seperti halnya di bank konvensional, melainkan nisbah bagian keuntungan.
Sedangkan dalam sisi pembiayaan, bila seorang pedagang membutuhkan modal
untuk berdagang maka dapat mengajukan permohonan untuk pembiayaan bagi
hasil seperti al-mudharabah. Caranya dengan menghitung terlebih dahulu
perkiraan pendapatan yang akan diperoleh oleh nasabah dari proyek tersebut.
3. Al-Musyarakah
Dalam sistem ini terjadi kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk suatu
usaha tertentu. Para pihak yang bekerja sama memberikan kontribusi modal.
Keuntungan ataupun risiko usaha tersebut akan ditanggung bersama sesuai
dengan kesepakatan. Dalam sistem ini, terkandung apa yang biasa disebut di
bank konvensional sebagai sarana pembiayaan. Secara konkret, bila Anda
memiliki usaha dan ingin mendapatkan tambahan modal, Anda bisa
menggunakan produk al-musyarakah ini.
Inti dari pola ini adalah, bank syariah dan Anda secara bersama-sama
memberikan kontribusi modal yang kemudian digunakan untuk menjalankan
usaha. Porsi bank syariah akan diberlakukan sebagai penyertaan dengan
pembagian keuntungan yang disepakati bersama. Dalam bank konvensional,
pembiayaan seperti ini mirip dengan kredit modal kerja.
4. Al-Murabahah
Dalam sistem, terjadi jual beli suatu barang pada harga asal dengan tambahan
keuntungan yang nilainya disepakati kedua belah pihak. Penjual dalam hal ini
harus memberi tahu harga produk yang ia beli dan menentukan suatu tingkat
keuntungan sebagai tambahan. Misalkan Anda membutuhkan kredit untuk
pembelian mobil. Dalam bank konvensional Anda akan dikenakan bunga dan
Anda diharuskan membayar cicilan bulanan selama waktu tertentu. Di sektor
perbankan, suku bunga yang berlaku mungkin saja berubah.
Dalam sistem bank syariah, tentu saja produk seperti ini juga tersedia. Namun
bentuknya bukan kredit, melainkan menggunakan prinsip jual-beli, yang
diistilahkan dengan Murabahah. Dalam hal ini, bank syariah akan membeli mobil
yang Anda inginkan terlebih dahulu, kemudian menjualnya lagi kepada Anda.
Tapi, karena bank syariah menalanginya dulu, maka pada saat menjual kepada
Anda, harganya sedikit lebih mahal, sebagai bentuk keuntungan buat bank
syariah. Karena bentuk keuntungan bank syariah sudah disepakati di depan,
maka nilai cicilan yang harus Anda bayarkan relatif lebih tetap.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Neraca pembayaran merupakan gambaran tentang perekonomian suatu negara,
oleh karena itu untuk menyelamatkan neraca pembayaran pemerintah menetapkan
suatu kebijakan untuk valuta asing agar tetap berada pada kisaran harga yang tidak
merugikan perekonomian negaranya. Fluktuasi kurs valuta asing merupakan suatu hal
yang wajar dalam perekomian internasional mengingat banyaknya jenis dan kuantitas
valuta asing yang dipakai dalam melakukan transaksi atau inevstasi, tetapi yang
terpenting adalah mempertahankan kurs agar harga barang tetap berada pada harga
yang wajar sehingga tidak mengurangi permintaan atau penawaran terhadap barang
tersebut.
3.2 Saran
Dalam menghadapi krisis perekonomian global saat ini pemerintah diminta lebih
jeli dalam mengamati peredaran valuta asing agar tidak terjadi fluktuasi yang
berlebihan yang dapat merugukan importir maupun eksportir. Pemerintah dapat
melakukan berbagai macam cara seperti mengendalikan persebaran valuta asing untuk
mempertahankan kurs dalam angka yang aman.
Hindari tindakan ”profit taking” dalam bermain valuta asing karena hal tersebut
akan memperparah perekonomian negara. Selain itu para pelaku ekonomi diminta
untuk tidak terlalu khawatir dengan kondisi perekonomian saat ini yang kurang
menguntungkan. Jika terjadi kekhawatiran yang berlebihan hal tersebut juga akan
mengacaukan perekonomian dalam negri.
DAFTAR PUSTAKA