Professional Documents
Culture Documents
Gambaran Umum
Pengelolaan BMM
1.1. Pendahuluan
1.3. Strategi
1.4. Pendanaan
Dana pelaksanaan program secara menyeluruh diharapkan dapat
diperoleh dari berbagai pihak, dalam hal ini pinjaman jangka panjang,
lembaga donor, pemerintah, simpatisan/donatur maupun masyarakat.
Dana tersebut dipinjamkan oleh KOWINA JABAR kepada BMM yang harus
dikembalikan dalam jangka waktu tiga tahun.
1.5. Pelaksanaan
Pada dasarnya, BMM merupakan lembaga keuangan mikro syariah
yang akan diproyeksikan menjadi koperasi syariah atau BPRS yang
benar-benar murni dari-oleh-dan untuk masyarakat.
BMM dibina dan diawasi oleh Koperasi Wirausaha Nasional Jawa Bara
yang dalam operasionalnya melibatkan unsur—unsur tenaga ahli di
bidang syariah, ekonomi, pemerintah, dan tokoh masyarakat.
KOWINA DT II /
HIMPUNAN
PENGUSAHA / BMM
LEMBAGA
SOSIAL
MASYARAKAT /
NASABAH BMM
A. KSM
1. Warga Nahdliyin
2. Pendidikan minimal SMA untuk staf dan minimal D3 untuk
manajer. Bagi staf keuangan diutamakan lulusan SMEA
jurusan akuntansi atau setingkat SMU dan menguasai
akuntansi.
3. Mampu mengoperasikan komputer
4. Bertanggung jawab, jujur dan memiliki integritas tinggi
terhadap pekerjaannya (amanah).
5. Bagi manajer diutamakan yang memiliki kemampuan
memimpin dan mendapatkan dukungan tokoh masyarakat,
serta memiliki relasi yang kuat.
6. Pernah/sedang aktif dalam organisasi.
7. Mengetahui teori kewirausahaan dan pendampingan,
Rapat Anggota
MANAGER Penasehat/
umum Staf ahli ekonomi
dan syariah
o Penasehat
• Memberikan masukan dan usulan dalam kegiatan BMM
• Memberikan rekomendasi dan penilaian calon anggota
o Pengelola
a. Manager Umum
Dalam fungsinya merangkap sebagai fungsi pengerahan
dana
• Memimpin seluruh operasional sehari-hari.
• Memimpin pelaksanaan teknis program kerja.
• Mengangkat dan memberhentikan karyawan atas usul manager.
Penasehat
Terdiri dari tokoh masyarakat yang dituakan dan mempunyai
keahlian dalam bidang syariah serta ekonomi.
MANAGER Penasehat /
umum Staf ahli syariah
dan ekonomi
SEKRETARIS AUDITOR
INTERNAL
KA KA KA KA KA KA KA KA
BAG BAG BAG BAG BAG BAG BAG BAG
I II I I I II
II II
b. Deskripsi Kerja
PENASEHAT
Pengelola BMM
1. Manager Umum
• Memimpin seluruh operasional sehari-hari.
• Memimpin pelaksanaan teknis program kerja.
• Mengangkat dan memberhentikan karyawan atas usul manager.
• Mengajukan usulan kepada pengurus untuk kebijakan strategis
yang diperlukan untuk pelaksanaan teknis.
• Bertanggung jawab kepada DPPEK
a. Sekretaris
• Membantu manager umum dalam administrasi, arsip, surat
dan penjadwalan kegiatan manager.
• Bertanggung jawab kepada manager umum
b. Auditor internal
• Memeriksa semua laporan keuangan.
a. Kabag Donatur
• Mendata para donatur.
• Melakukan pendekatan terhadap para donatur.
• Membantu perhitungan zakat para muzakki.
• Mengusulkan pengangkatan karyawan kepada manager
baitul maal.
• Bertanggungjawab kepada manager baitul maal.
• Kabag Mustahiq
• Mendata para mustahiq.
• Melakukan pembagian dan penyaluran dana haq
mustahiq.
• Menyusun skala prioritas dan kebutuhan mustahiq.
• Membina para mustahiq.
• Mengusulkan pengangkatan karyawan kepada manager
baitul maal.
• Bertanggung jawab kepada manager baitul maal
c. Karyawan
Melaksanakan tugas sesuai bidangnya di bawah kabagnya
masing-masing.
Karyawan
Melaksanakan tugas sesuai bidangnya di bawah kabagnya
masing-masing.
Kabag Pembinaan
Karyawan
Melaksanakan tugas sesuai bidangnya di bawah kabagnya
masing-masing.
Karyawan
Bab II.
PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN
BAITUL MAAL WAL MUAWANAH
Untuk mempermudah pelaksanaan pengelolaan Baitul Maal wal
Muaawanah di daerah, Koperasi Wirausaha Nasional Jawa Barat, telah
merancang sejumlah petunjuk kerja. Petunjuk-petunjuk ini sengaja
disusun dalam bagian-bagian saling terpisah, agar pelaksana dapat
memilih petunjuk mana yang diperlukan pada tahap-tahap tertentu
pelaksanaan tugasnya.Beberapa petunjuk dilengkapi dengan lampiran
yang memberikan penjelasan lebih jauh dan sejumlah format formulir
yang siap digunakan oleh para pelaksana.
I. Pengertian
II. Tujuan
V. Keluaran
BMM
Mengajukan
Usulan Kepada Divisi Permodalan
Div Permodalan
Melakukan Survey
Usulan Tidak
dianalisis Layak
BMM Dibentuk
VIII. Langkah Kerja
II. Tujuan
V. Keluaran
BMM Yang
Sudah Dibentuk
Div Permodalan
Melakukan penilaian
Proposal dan Usulan Anggaran
Usulan Tidak
dianalisis Layak
Layak
C. PETUNJUK PELAKSANAAN
PENGELOLAAN Baitul Maal wal
Muaawanah
I. Pengertian
II. Tujuan
V. Keluaran
Baitul Maal adalah bagian dari BMM yang berfungsi mengelola dana-
dana sosial, seperti zakat, infaq, sedekah.. Dana sosial yang dikelola
oleh Baitul Maal didistribusikan dengan sesuai dengan peruntukkan
dengan dua peruntukkan :
1. Konsumtif
Untuk dana konsumtif diprioritaskan untuk dana pendidikan dan
kesehatan. Adapun untuk kebutuhan sehari-hari dilakukan sebagai
langkah penanggulangan sementara sebelum kegiatan produktif yang
dibiayai mendapatkan hasil.
2. Produktif
Dana produktif diberikan dengan memperhatikan kebutuhan
modal usaha. Dana produktif tersebut dapat berupa pemberian ataupun
pinjaman.
C.1. Tabungan
1. Jenis tabungan :
a. Tabungan harian
dalam bentuk tabungan wadiah
: titipan dana kerja sama yang dapat diambil kapan saja.
b. Tabungan program ; titipan dana kerja sama yang hanya dapat
diambil pada jangka waktu dengan tujuan yang telah disepakati
(untuk biaya pendidikan, hari raya, walimah, qurban atau bentuk
yang diminati masyarakat).
2. Syarat ketentuan tabungan :
a. Ketentuan Umum.
Tabungan adalah perjanjian kerjasama antara penabung
dan BMM dalam bentuk titipan.
Tabungan dapat diperuntukkan bagi perorangan maupun
lembaga.
Pembukaan tabungan dilakukan dengan mengisi formulir
pembukaan rekening dan dilengkapi oleh photo copy kartu
pengenal (KTP/SIM/KTM).
Apabila saldo tabungan berbeda antara buku tabungan dan
catatan BMM, maka yang berlaku adalah catatan BMM.
Apabila terjadi kesalahan, maka penabung wajib
mengembalikan dana lebih yang telah diambil penabung.
b. Bagi Hasil.
Bagi hasil tidak dianjurkan pada tahap awal pendirian
BMM. Adapun, pemberian bagi hasil dimungkinkan dalam
bentuk pemberian bonus Bagi hasil diberikan oleh BMM
setiap tanggal 16 dari tiap bulannya.
d. Biaya Administrasi
Buku tabungan dibeli dengan harga Rp. 2.500,00 (dua
ribu lima ratus rupiah).
Biaya administrasi di awal dikenakan Rp 5.000,- (lima
ribu rupiah), sedangkan biaya administrasi bulanan
tidak ada.
Setiap penggantian buku tabungan, maka penabung
dikenakan biaya pembelian buku tabungan yang baru.
C.2. Pembiayaan
Pembiayaan merupakan jenis pelayanan yang diberikan kepada
anggota/ nasabah BMM. Pembiayaan hanya akan diberikan kepada
anggota/nasabah yang telah menabung atau memiliki simpanan di
BMM. Tujuan pemberian persyaratan tersebut, sehubungan bentuk
badan hokum BMM yang merupakan lembaga keuangan non bank,
sehingga tidak boleh memberikan pembiaayaan pada orang lain diluar
anggota/nasabah.
1. Jenis Pembiayaan
a. MUDHARABAH
Mudharabah adalah memberikan bantuan modal usaha
dengan sistem bagi hasil. Dalam pola mudharabah, bantuan
modal usaha harus dikembalikan sesuai dengan perjanjian yang
disepakati oleh pihak BMM dan pihak penerima manfaaat. Pada
pola mudharabah, BMM tidak terlibat dalam pengelolaan.
Nisbah bagi hasil mudharabah bervariasi sebagai berikut ;
Untuk usaha harian dapat mencapai nilai terendah 5 %
berbanding 95 %
Untuk usaha mingguan dapat mencapai nilai terendah
senilai yang diperkirakan ekuivalen dengan 15% dari nilai
pembiayaan. Diperkirakan nisbah terendahnya adalah 15 % : 85
%
Untuk usaha bulanan dapat mencapai nilai terendah senilai
yang diperkirakan ekuivalen dengan 25 % dari nilai pembiayaan.
Diperkirakan nisbah terendah adalah 25 % : 75 %
b. MURABAHAH
c. MUSYARAKAH
Musyarakah (kemitraan) ; pembiayaan dengan sistem bagi
hasil. Pada pola ini, BMM terlibat dalam pengelolaan. BMM
berstatus sebagai pemilik sebagian modal. Modal milik BMM
dapat dikembalikan pada waktu tertentu sehingga BMM
kehilangan kepemilikannya dan dapat pula tidak dikembalikan,
sehingga BMM menjadi pemilik sebagian modal seterusnya.
Dalam prakteknya, BMM diarahkan untuk memegang peranan dalam
kebijakan strategisnya saja.
2. Kelayakan Pembiayaan
Kelayakan pembiayaan usaha dilakukan sebagai persyaratan untuk
memperoleh bantuan pembiayaan.
3. Syarat pembiayaan.
Nasabah yang mengajukan pembiayaan harus melengkapi persyaratan
sebagai berikut
Telah memiliki simpanan di BMM
4. Pengembalian
a. Mudharabah dan Murabahah
Pengembalian pembiayaan usaha dilakukan dengan cara mencicil
setiap jatuh tempo sesuai dengan kesepakatan. Nilai cicilan merupakan
hasil bagi dari nilai pembiayaan oleh waktu pengembalian yang
disepakati. Setiap terjadi cicilan, maka terjadi pengurangan nilai
prosentase pembiayaan yang dipergunakan sebagai modal usaha.
Setiap terjadi cicilan, maka terjadi pengurangan nilai prosentase
pembiayaan yang dipergunakan sebagai modal usaha. Untuk
meringankan nasabah dalam mencicil, maka nasabah disarankan untuk
menabung setiap hari. Sehingga pada saat jatuh tempo, maka
tabungan yang ada dapat dibayarkan untuk cicilan pembiayaan.
d. Musyarakah
5. Cicilan
Pembayaran cicilan dilakukan setiap jatuh tempo, sesuai dengan
perjanjian yang disepakati (harian/mingguan/bulanan). Cicilan dapat
dibayarkan di kas atau ditagihkan. Setiap pembayaran cicilan akan
memperoleh bukti pembayaran dari penagih/kasir.
6. Bagi Hasil
Bagi hasil dilakukan antara BMM dengan KOWINA JABAR dan antara
BMM dengan nasabah.
Contoh :
Apabila keuntungan BMM adalah Rp. 2.000.000,00
Nilai tabungan total adalah Rp. 10.000.000,00
Nilai tabungan nasabah adalah Rp. 500.000,00
Rp. 500.000,00
Bagi hasil nasabah = -------------------------- X (5 % X Rp. 2.000.000,00)
Rp. 10.000.000,00
Rp. 500.000,00
Bagi hasil nasabah = -------------------------- X Rp. 100.000,00
Rp. 10.000.000,00
8. PENUTUPAN BMM
BMM dapat ditutup apabila :
1. Dinyatakan pailit (tidak dapat menunaikan kepada nasabah) dan tidak
dapat diperbaiki.
Pailit dapat terjadi karena kerugian yang diderita BMM atau pun
pelanggaran yang dilakukan oleh pengelola.
2. Tidak prospektif ; BMM tidak mempunyai kemampuan untuk
berkembang.
Parameter yang dipergunakan adalah analisa likuiditas. BMM yang tidak
mampu untuk mencapai 50 % dari tolok ukur dinyatakan tidak prospektif.
I. Pengertian
II. Tujuan
Divisi Permodalan
Hasil
Monitoring
dianalisis
I. Pengertian
II. Tujuan
6.1. Pelaporan
Laporan yang disampaikan adalah laporan keuangan dan laporan
kegiatan. Untuk lebih jelasnya, bentuk pelaporan dapat dilihat pada
buku panduan penyusunan laporan BMM.
6.2. PENGADUAN
a. Penghargaan.
Seluruh BMM akan mendapatkan penilaian dan akreditasi dari Divisi
Permodalan dengan berdasarkan parameter yang telah disusun..
Secara bertingkat dari akreditasi tersebut setiap BMM akan
mendapatkan fasilitas berbeda dalam bentuk
1. Pelatihan.
2. Program kesejahteraan untuk pengelola.
Alur Pengaduan
Nasabah
Mengadukan penyimpangan
Yang dilakukan BMM kepada
Divisi Permodalan.
Divisi Permodalan
melakukanCross Chek
ke lapangan.
Penyimpangan Tidak
Menyerahkan laporan
Keuangan dan kegiatan pada
Tanggal 10 setiap bulan
Kepada Divisi Permodalan
Laporan Tidak
dianalisis Benar
Sesuai
Laporan Didokumentasikan
A .PENDAHULUAN
Suatu laporan keuangan bermanfaat apabila informasi yang disajikan dalam laporan
keuangan tersebut dapat dipahami, relevan, andal dan dapat diperbandingkan.
Pedoman akuntansi BMM ini akan direvisi secara berkala, sehingga dapat
menampung setiap perkembangan yang terjadi di lapangan dan sesuai dengan
Standar Akuntansi yang terbaru.
Sistematika
Sistematika dari Pedoman Akuntansi BMM ini sbb :
a. Pendahuluan
b. Sistem Akuntansi Pokok BMM
c. Penutup
d. Daftar Pustaka
e. Lampiran-Lampiran
Masa Berlaku
Pemberlakukan Pedoman ini sejak tanggal ditetapkan dengan mempertimbangakan
kondisi masing-masing BMM untuk dapat melaksanakan secara bertahap.
A. Dasar
1. Siklus Akuntansi BMM
Dalam upaya menyajikan Laporan Keuangan yang diperlukan, dibutuhkan langkah-
langkah di dalam proses akuntansi (Siklus Akuntansi). Hal ini merupakan prosedur
yang biasanya digunakan untuk memastikan bahwa pengaruh transaksi dicatat
dengan benar.
SIKLUS AKUNTANSI
(Tahap-Tahap Kegiatan)
POSTING
Buku Besar (General Ledger)
Buku Pembantu (Subsidiary Ledger)
JURNAL PENUTUP
LAPORAN KEUANGAN
(CLOSING ENTRIES)
Laporan Laba Rugi
Laporan Perubahan NERACA SALDO
Ekuitas (TRIAL BALANCE)
NERACA
Laporan Arus Kas
Lap. Perubahan Dana
Investasi
• Terikat
Jurnal Yang dipakai ada 2 yaitu :
Work Sheet
Lap. Sumber dan AYAT JURNAL PENYESUAIAN
(Optional) (ADJUSTMENT ENTRIES)
Penggunaan Dana ZIS
Lap. Sumber dan
Penggunaan Dana Qardh
Catatan Atas Lap.
Keuangan
f) Kebijakan akuntansi
Kebijakan akuntansi harus mencerminkan prinsip kehati-hatian dan mencakup
semua informasi yang material dan sesuai dengan ketentuan dalam PSAK
g) Penyajian
Laporan keuangan harus menyajikan secara wajar posisi keuangan dan laporan
keuangan lainnya disertai pengungkapan yang diharuskan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku. Pada setiap lembar laporan keuangan harus diberikan pernyataan
h) Konsistensi Penyajian
Penyajian dan klasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan antar periode harus
konsisten kecuali diperkenankan oleh PSAK
i) Materialitas
Penyajian laporan keuangan didasarkan pada konsep materialitas
j) Saling hapus
Jumlah aktiva dan kewajiban yang disajikan pada neraca tidak boleh saling
dihapuskan keuali dibenarkan oleh hukum
k) Periode laporan
Laporan keuangan wajib disajikan secara tahunan berdasarkan tahun takwim.
Dalam hal BMM batu berdiri laporan keuangan dapat disajikan untuk periode yang
lebih pendek dari satu tahun takwim.
l) Informasi komparatif
Laporan keuangan tahunan dan interm harus disajikan secara komparatif dengan
periode yang sama pada tahun sebelumnya. Sedangkan untuk laporan interim harus
mencakup periode sejak awal tahun buku sampai dengan akhir periode interim
yang dilaporakan.
3. Kebijakan Akuntansi
a) Dasar pengukuran laporan keuangan
Laporan keuangan untuk aktiva, kewajiban, investasi tidak terikat, penghasilan
dan beban disajikan berdasarkan konsep biaya historis
d) Aktiva Tetap
Bangunan 20 tahun 5%
Litelatur 2 tahun 50 %
e) Pengakuan Pendapatan
Pendapatan dari sumbangan diakui sebagai pendapatan pada saat diterima. Namun
jumlah komitmen dari pendapatan yang diberikan secara bertahap, diungkapkan
dalam laporan keuangan
f) Pengakuan Beban
Semua beban dicatat pada saat transaksi terjadi. Pembayaran yang dilakukan
terhadap program yang belum pasti diketahui jumlahnya dicatat sebagai uang
muka.
Jika pengeluaran untuk pemeliharaan atau perbaikan aktiva tetap tidak menambah
masa manfaat aktiva tetap yang bersangkutan namun jumlahnya cukup material,
maka pengeluaran tersebut dicatat sebagai beban pemeliharaan dan perbaikan
yang ditangguhkan.
3. Slip Setoran
Formulir Slip Setoran berfungsi untuk merekam data transaksii pengumpulan dana,
seperti :
a) Tabungan Wadiah
b) Simpanan Mudharabah dan Simpanan Mudharabah Berjangka (sesuai akad)
c) …
4. Slip Penarikan
Formulir Slip Penarikan berfungsi untuk merekam data transaksii penarikan dana yang
telah dihimpun, seperti :
a) Tabungan Wadiah
b) Simpanan Mudharabah, Simpanan Mudharabah Berjangka (sesuai akad)
c) …
7. Kartu Pembiayaan
Formulir/Kartu Pembiayaan berfungsi untuk mencatat data transaksi pembiayaan
(murabahah, bai bithaman ajil, mudharabah dan musyarakah)
8. Bukti Memorial
Formulir Bukti Memorial berfungsi untuk mencatat data transaksi intern, seperti :
a) Penyusutan Aktiva Tetap,
b) Pemakaian Perlengkapan,
c) Kerugian dan Penghapusan Piutang,
d) Catatan pembayaran bagi hasil,
e) Penerimaan hibah/wakaf berbentuk barang dll
f) …
9. Jurnal
Format jurnal digunakan untuk membuat catatan Akuntansi baik untuk Jurnal Umum, Jurnal
Penyesuaian, Jurnal Penutup maupun Jurnal Pembalik
11.Neraca Saldo
Format Neraca Saldo digunkan untuk mengikhtisarkan saldo dari setiap Akun Buku Besar
sebelum disajikan Laporan Keuangan dan Neraca Saldo Setelah Penutupan setelah dibuat
Jurnal Penutup.
12.Neraca Lajur
Neraca Lajur digunakan sebagai kertas kerja untuk memudahkan penyajian Laporan Keuangan
yang diperlukan
2) Perlakuan Akuntansi
Pengakuan dan Perlakuan
Transaksi Kas diakui sebesar nilai nominal
Penyajian
Kas merupakan pos neraca yang paling likuid (lancar), dasn lazim disajikan
pada urutan pertama pada aktiva
3) Contoh Jurnal
Penerimaan Setoran :
Db. Kas xxx
Kr. Rekenig yang dituju xxx
Penarikan :
Db. Rekening Yang ditarik xxx
Kr. Kas xxx
2) Perlakuan Akuntansi
Pengakuan dan Pengukuran:
Penempatan pada Bank diakui pada saat penyerahan sebesar jumlah
yang diserahkan
Penyajian :
o Penempatan pada Bank disajikan dalam neraca sebesar nilai
bruto tagihan Bank
o Saldo penempatan pada Bank tidak boleh
dikurangi/dikompensasikan dengan saldo kewajiban kepada bank
3) Contoh Jurnal
Pada Saat Penempatan
Db. Giro pada Bank xxx
Kr. Kas xxx
Saat Pengakuan Pendapatan Bagi Hasil/Bonus
Db. Giro pada Bank xxx
Kr. Pendapatan Bagi Hasil/Bonus xxx
Saat Jatuh Tempo
Db. Kas xxx
Kr. Giro pada Bank xxx
2) Perlakuan Akuntansi
Pengakuan dan Pengukuran :
o Transaksi efek untuk pertama kali diakui berdasarkan
biaya perolehan. Biaya perolehan efek/surat berharga terdiri dari jumlah
harga beli ditambah biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan perolehan
efek/surat berharga tersebut. Biaya-biaya yang terjadi, misalnya : biaya
pencatatan, biaya pendaftaran, biaya provisi dan brokerage fee.
o Transaksi efek dengan tujuan untuk dimiliki hingga jatuh
tempo dinilai sebesar harga perolehan.
Penyajian :
o Efek disajikan berdasarkan tingkat likuiditasnya
o Efek yang dimliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar
harga perolehan
o Dalam laporan arus kas, arus kas yang digunakan untuk
atau berasal dari pembelian, penjualan dan jatuh tempo efek dalam
kelompok dimiliki hingga jatuh tempo harus diklasifikasikan sebagai arus
kas aktivitas investasi dan dilaporkan sebesar nilai bruto dalam laporan arus
kas.
3) Contoh Jurnal
Pada saat pembelian efek/surat berharga :
Db. Efek/Surat berharga xxx
Kr. Kas xxx
Pada saat pengakuan bagi hasil :
Db. Piutang bagi hasil efek xxx
Kr. Pendapatan bagi hasil efek xxx
Pada saat penerimaan bagi hasil :
2) Perlakuan Akuntansi :
Pengakuan dan Pengukuran :
o Pengakuan dan pengukuran urbun (uang muka)
a Urbun diakui sebagai uang muka pembelian sebesar
jumlah yang diterima
b Jika transaksi murabahah dilaksanakan, maka urbun
diakui sebagai bagian dari pelunasan piutang
c Jika transaksi murabahah tidak dilaksanakan, maka urbun
dikembalikan kepada nasabah setelah dikurangi dengan biaya-biaya yang telah
dikeluarkan oleh BMM
o Pengakuan piurang
Pada saat akad transaksi murabahah, putang murabahah diakui sebesar
nilai perolehan ditambah keuntungan (margin) yang disepakati
o Pengakuan keuntungan
Keuntungan murabahah diakui :
a Pada periode terjadinya, apabila akad berakhir pada
periode laporan keuangan yang sama; atau
b Selama periode akad secata proporsional, apabila akad
melampaui satu periode laporan keuangan
o Pengakuan potongan pelunasan dini diakui dengan
menggunakan salah satu metode :
a Pada saat penyelesaian, BMM mengurangi piutang
murabahah dan keuntungan murabahah, dan
b Setelah penyelesaian, BMM terlebih dahulu menerima
pelunasan piutang murabahah dari nasabah, kemudian BMM membayar
potongan pelusanan dini kepada nasabah dengan mengurangi keuntungan
murabahah.
o Pengakuan denda
Denda diakui sebagai dana kebajikan pada saat diterima
Penyajian :
e) Pembiayaan Mudharabah
1) Definisi
Pembiayaan Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara BMM sebagai
pemilik dana (shabibul maal) dan nasabah sebagai pengelola dana (mudharib)
untuk melakukan kegiatan usaha dengan nisbah pembagian hasil (keuntungan
atau kerugian) menurut kesepakatan dimuka.
2) Perlakuan Akuntansi
Pengakuan dan Pengukuran :
o Pembiayaan mudharabah dalam bentuk kas diakui pada saat
pembayaran sebesar jumlah uang yang diberikan BMM kepada pengelola dana
o Pembiayaan mudharabah yang diberikan dalam bentuk aktiva
non-kas dinilai sebesar nilai wajar akitiva non-kas. Selisih antara nilai wajar
dan nilai buku aktiva non-kas diakui sebagai keuntungan atau kerugian BMM
pada saat penyerahan kepada pengelola dana
o Pembiayaan mudharabah yang diberikan secara bertahap diakui
pada setiap tahap pembayaran
o Biaya yang terjadi akibat akad mudharabah tidak dapat diakui
sebagai bagian pembiayaan mudharabah kecuali telah disepakati bersama
o Pembayaran kembali pembiayaan mudharabah oleh mudahrib
akan mengurangi pembiayaan mudharabah
o Apabila sebagian pembiayaan mudharabah hilang sebelum
dimulainya pekerjaan/proyek karena adanya kerusakan atau sebabga lainnya
tanpa adanya kelalaian atau kesalahan pihak mudharib, maka kerugian tersebut
mengurangi pembiayaan mudharabah dan diakui sebagai kerugian BMM.
Apaabila khilangan tersebut terjadi setelah dimulainya perkerjaan, hal ini tidak
mempengaruhi penilaian pembiayaan mudharabah.
o Apabila seluruh pembiayaan mudharabah hilang dan bukan
disebabkan oleh kelalaian atau kesalahan mudharib, maka pembiayaan
mudharabah diakhiri dan kerugian yang timbul diakui sebagai beban BMM
o Apabila akad mudharabah diakhiri sebelum jatuh tempo dan
saldo pembiayaan mudharabah tidak langsung dibayar oleh mudharib, maka
pembiayaan mudharabah diakui sebagai piutang mudharbah jatuh tempo.
3) Contoh Jurnal
Pada saat BMM melakukan pembayaran pembiayaan
mudharabah dalam bentuk kas kepada mudharib
Db. Pembiayaan mudharabah xxx
Kr. Kas xxx
Pada saat BMM menyerahkan aktiva non-kas pembiayaan
mudharabah kepada mudharib
o Jika nilai wajar aktiva yang diserahkan lebih rendah dari
nilai buku :
Db. Pembiayaan mudharabah xxx
Db. Kerugian penyerahan aktiva xxx
Kr. Aktiva non-kas xxx
o Jika nilai wajar aktiva yang diserahkan lebih tinggi dari
nilai buku :
Db. Pembiayaan mudharabah xxx
Kr. Aktiva non-kas xxx
Kr. Keuntungan penyerahan aktiva xxx
Pengeluaran biaya dalam rangka akad mudharabah
Db. Uang muka dalam rangka mudharabah xxx
Kr. Kas xxx
Pengakuan biaya-biaya yang dikeluarkan atas pemberian
pembiayaan mudharabah
o Jika berdasarkan kesepakatan dapat diakui sebgai biaya
pembiayaan mudharabah
Db. Beban akad mudharabah xxx
Kr. Uang muka dalam rangka akad mudharabah xxx
o Jika berdasarkan kesepakatan dapat diakui sebagai
pembiayaan
Db. Pembiayaan mudharabah xxx
Kr. Uang muka dalam rangka akad mudharabah xxx
Apabila sebagian pembiayaan mudharabah hilang sebelum
dimulainya pekerjaan karena adanya kerusakan atau seban lainnya tanpa
adanya kelalaian mudharib
Db. Kerugian pembiayaan mudharabah xxx
Kr. Pembiayaan mudharabah xxx
Apabila sebagaian pembiayaan mudharabah hilang setelah
dimulainya pekerjaan karena adanya kerusakan atau sebab lainnya tanda
adanya kelalaian mudharib
Tidak ada jurnal;
f) Pembiayaan Musyarakah
1) Definisi
Musyarakah adalah akad kerjasama yang terjadidiantara para pemilik modal
(mitra musyarakah) untuk menggabungkan modal dan melakukan usaha secara
bersama dalam suatu kemitraan, dengan nisbah pembagian hasil sesuai dengan
kesepakatan, sedangkan kerugian ditanggung secara proporsional sesuai dengan
kontribusi modal
2) Perlakuan Akuntansi
Pengakuan dan Pengukuran
o Pembiayaan musyarakah dalam bentuk kas diniai sebesar
jumlah yang dibayar
o Pembiayaan musyarakah yang diberikan dalam bentuk
non-kas dinilai sebesar nilai wajair aktiva non-kas. Selisih antara nilai
Penyajian
Penyajian pembiayaan musyarakah pada akhir periode akuntansi :
o Pembiayaan musyarakah permanen dinilai sebesar nilai perolehan
(jumlah kas yang dibayarkan tau nlai wajar aktiva pada saat akad) setelah dikurangi
dengan kerugian yang telah diakui
2) Perlakuan akuntansi
Pengakuan dan Pengukuran
o Pinjaman qardhul hasan diakui sebesar jumlah yang dipinjamkan
pada saat terjadinya
o Pengenaan biaya adiminstrasi diakui sebagai pendaptan oprasional
lainnya.
o Penerimaan imbalan diakui sebagai pendapatan operasional lainnya
sebesar jumlah yang diterima
Penyajian
Pinjaman qardhul hasan yang bersumber dasri intern BMM, disajian dalam
neraca BMM pada pos pinjaman qardhul hasan, sedangkan yang bersumber
dari ekstern BMM, disajikan dalam laporan sumber dan pengunaan dana
qardhul hasan.
3) Contoh Jurnal
Pada saat pinjaman qardh diberikan
Db. Pinjaman qardh xxx
Kr. Kas xxx
Pada saat penerimaan biaya administrasi
Db. Kas xxx
Kr. Pendapatan adm. Pinjaman qardh xxx
Pada saat penerimaan imbalan
Db. Kas xxx
Kr. Pendapatan adm pinjaman qardh xxx
Pada saat pelunasan/cicilan
Db. Kas xxx
Kr. Pinjaman qardh xxx
Pada saat penghapusan pinjaman qardh
Db. Cadangan penyisihan kerugian piutang qardh xxx
Kr. Pinjamn qardh xxx
2) Perlakuan Akuntansi
Pengakuan, Pengukuran dan Penyajian :
Sesuai dengan prinsip-prinsip penyaluran dana yang ada dan mengikuti
ketentuan pada masing-masing penyaluran dana tersebut
3) Contoh Jurnal
Lihat contoh jurnal masing-masing prinsip penyaluran dana
j) Persediaan
1) Definisi
Persediaan adalah aktiva non-kas tersedia untuk :
Dijual dengan akad murabahah
Diserahkan sebagai bagian modal BMM dalam akad pembiayaan
mudharabah/musyarakah
2) Perlakuan Akuntansi
Pengakuan dan Pengukuran
o Persediaan aktiva murabahah diakui pada awal perolehan
sebesar biaya perolehan
o Potongan pembelian dari pemasok sebelum akad ditandatangani
diakui sebagai pengurang biaya perolehan aktiva murabahah
o Pada akhir periode laporan keuangan, persediaan aktiva
murabahah diukur :
(1) Sebesar biaya perolehan jika aktiva tersebut tersedia untuk
dijual dalam murabahah pesanan mengikat
(2) Sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi atau biaya
perolehan mana yang lebih rendah, jika aktiva tersedia untuk dijual dalam
murabahah pesanan tidak mengikat atau murabahah tanpa pesanan. Selisih kurang
antara biaya perolehan dengan nilai bersih yang dapat direalisasi diakui sebagi
kerugian
o Pada akhir periode laporan keuangan, persediaan diukur sebesar
nilai bersih yang dapta direalisasi atau biaya perolehan mana yang lebih rendah (the
lower of cost and net realizable value). Serlisih kurang antara biaya perolehan
dengan nilai bersih yang dapat direalisasi diakuui sebagai kerugian
Penyajian
Persediaan disajikan sebagai aktiva persediaan
3) Contoh Jurnal
Pada saat pembayaran uang muka kepada pemasok
Db. Uang muka pembelian persediaan xxx
Kr. Kas xxx
2) Perlakuan Akuntansi
Perlakuan dan Pengukuran
Penyajian
o Aktiva tetap disajikan berdasarkan nilai perolehan aktiva tersebut
dikurangi akumulasi penyusutan
o Tanah disajikan sebagai bagian kelompok aktiva tetap berwujud
hanya sebesar harga perolehan
3) Contoh Jurnal
Perolehan aktiva tetap dapat dilakukan melalui :
o Pembelian
Db. Aktiva tetap xxx
Kr. Kas xxx
o Sumbangan
Db. Aktiva tetap xxx
Kr. Modal sumbangan xxx
o Pertukaran
Db. Aktiva tetap (baru) xxx
Db. Akumulasi penyusutan xxx
Kr. Aktiva lama xxx
Keterangan :
Dalam pertukaran aktiva tetap yang tidak sejenis dimungkinkan terjadi
keuntungan atau kerugian pertukaran aktiva tetap
Alokasi penyusutan
Db. Beban penyusutan xxx
Kr. Akumulasi penyusutan xxx
Pada saat penghentian aktiva tetap
Db. Kerugian penghentian aktiva tetap xxx
Db. Akumulasi penyusutan xxx
Kr. Aktiva tetap xxx
Pada saat penjualan
o Jika mengalami keuntungan
Db. Kas xxx
Db. Akumulasi penyusutan xxx
Kr. Aktiva tetap xxx
Kr. Keuntugan penjualan aktiva tetap
o Jika pengalami kerugian
Db. Kas xxx
Db. Akumulasi penyusutan xxx
Db. Kerugian penjualan aktiva tetap xxx
Kr. Aktiva tetap xxx
Pada saat terjadi perbaikan yang menambah manfaat ekonomis aktiva
tetap
Db. Aktiva tetap xxx
Kr. Kas xxx
Atau
2) Perlakuan Akuntansi
Pengakuan dan Pengukuran
Piutang pendapatan bagi hasil diakui pada saat BMM menerima laporan
bagi hasil dari mudharib (pengelola dana) sebesar jumlah bagi hasil yang
menjadi hak BMM
Penyajian
Piutang pendapatan bagi hasil disajikan dalam neraca sebesar jumlah bagi
hasil yang menjadi hak BMM
3) Contoh Jurnal
Pada saat pengakuan pendapatan bagi hasil
Db. Piutang pendapatan bagi hasil xxx
Kr. Pendapatan bagi hasil xxx
Pada saat penerimaan pendapatan bagi hasil
Db. Kas xxx
Kr. Piutang pendapatan bagi hasil xxx
2. Akuntansi Kewajiban
a) Kewajiban Segera
1) Definisi
Kewajiban segera adalah kewajiban kepada pihak lain yang sifatnya wajib
segera dibayarkan sesuai perintah pemberi amanat
2) Perlakuan Akuntansi
Pengakuan dan Pengukuran
Transaksi kewajiban segera diakui pasa saat :
o Timbulnya kewajiban, atau
o Diterima perintah dari pemberi amanat, baik dari masyarakat
maupun dari pihak lain
Penyajian
Kewajiban segera disajikan di neraca sebesar jumlah kewajiban BMM yang
wajib segera dibayarkan
3) Contoh Jurnal
Bagi hasil simpanan berjangka mudharabah yang belum diambil
shahibul maal
o Pada saat bagi hasil simpanan berjangka mudharabah yang jatuh
tempo dikeluarkan namun belum diambil oleh shahibul maal
Db. Beban bagi hasil
2) Perlakuan Akuntansi
Pengakuan dan Pengukuran
Bagi hasil yang belum dibagikan diakui pada saat dana diterima atau
dipindahkan dari rekening asal
Penyajian
Bagi hasil yang belum dibagikan disajikan di neraca sebesar jumlah
kewajiban BMM yang wajib segera dibayarkan
3) Contoh Jurnal
Pada saat perhitungan bagi hasil yang harus dibagikan kepada shahibul
maal
Db. Beban bagi hasil xxx
Kr. Bagi hasil yang masih harus dibagikan xxx
Pada saat bagi hasil dibagikan kepada shahibu maal
Db. Bagi hasil yang masih harus dibagikan xxx
Kr. Kas xxx
c) Simpanan
1) Definisi
Simpanan adalah kewajiban BMM kepada pihak ketiga berupa giro dan
tabungan yang mempergunakan prinsip wadiah
Wadiah adalah titipan nasabah yang harus dijaga dan dikembalikan
setiipa saat bila nasabah yang bersangkutan menghendaki. BMM bertanggungjawab
atas pengembalian titipan dana tersebut.
2) Perlakuan Akuntansi
Penyajian
Saldo simpanan wadiah disajikan sebesar jumlah nominalnya untuk masing-
masing bentuk simpanan
3) Contoh Jurnal
Pada saat penerimaan titipan
Db. Kas xxx
Kr. Giro/Tabugan wadiah xxx
Pada saat penarikan
Db. Giro/Tabungan wadiah xxx
Kr. Kas xxx
Pembayaran bonus giro/tabungan wadiah
Db. Beban bonus giro/tabungan wadiah xxx
Kr. Giro/Tabungan wadiah xxx
Kr. Kewajiban pajak penghasilan xxx
2) Perlakuan Akuntansi
Pengakuan dan Pengukuran
o Apabila BMM tidak menanggung risiko atas penyaluran dana
investasi terikat (chanelling agent), maka dana investasi terikat tersebut dicatat sebesar
jumlah uang yang diterima
o Apabila BMM menanggung risiko atas penyaluran dana investasi
terikat (xecuting agent), maka pelaporannya dilakukan dalam neraca sebesar porsi
risiko yang ditanggung oleh BMM
Penyajian
3) Contoh Jurnal
Pada saat penerimaan setoran
Db. Kas xxx
Kr. Investasi terikat- Simpanan Mudharabah
/Simp berjangka mudharabah xxx
Pada saat penarikan simpanan
Db. Investasi terikat-Simpanan Mudharabah
/Simpanan berjangka mudharabah xxx
Kr. Kas xxx
Pada akhir periode dilakukan perhitungan bagi hasil
simpanan/simp. Berjangka mudharabah
Db. Beban bagi hasil investasi terikat-
Simpanan/simp. Berjangka mudharabah xxx
Kr. Bagi hasil yang berlum dibagikan-
Investasi terikat simp/simp.berjangka mudharabah xxx
Pada saat realisasi pembayaran bagi hasil ke rekening
masing-masing penabung
Db. Bagi hasil yang belum dibagikan-
Investasi terikat simp./simp. Berjangka mudharaabah xxx
Kr. Kas xxx
Pada saat simp. Berjangka mudharabah jatuh tempo :
Db. Investasi terikat-simp. Berjangka mudharabah xxx
Kr. Kas xxx
Pada saat penyaluran sesuai dengan akadnya
Db. Penyaluran Investasi terikat (sesuai dengan akadnya) xxx
Kr. Kas xxx
3. Akuntansi Investasi
a) Investasi Tidak Terikat
1) Definisi
Mudharabah adalah akad kerjasama antara pemilik dana
(shahibul maal) dan pengelola dana (mudharib) untuk melakukan kegiatan
usaha dengan nisbah bagi hasil (keuntungan atau kerugian) menurut
kesepakatan di muka
Mudharabah muthlaqah adalah akad mudharabah dimana
shahibul maal membeikan kebebasan kepada pengelola dana (mudharib)
dalam pengelolaan investasinya
2) Perlakuan Akuntansi
Pengakuan dan Pengukuran
o Investasi tidak terikat dari pihak ketiga diakui pada saat diterima
sebesar jumlah yang diterima
Penyajian
o Investasi tidak terikat dari pihak ketiga disajikan sebesar nominalnya
untuk masing-masing bentuk investasi tidak terikat, antara lain simpanan mudharabah
dan simpanan berjangka mudharabah
o Bagi hasil investasri tidak terikat yang sudah diperhitungkan dan
telah jatuh tempo tetapi belum diserahkan kepada nasabah disajikan dalam pos
kewajiban segera
o Bagi hasil investasi tidak terikat yang sudah diperhitungkan pada
akhir periode tetapi belum jatuh tempo disajikan dalam pos bagi hasil yang berlum
dibagikan
3) Contoh Jurnal
Pada saat penerimaan setoran
Db. Kas xxx
Kr. Investasi tidak terikat- Simpanan Mudharabah
/Simp berjangka mudharabah xxx
Pada saat penarikan simpanan
Db. Investasi tidak terikat-Simpanan Mudharabah
/Simpanan berjangka mudharabah xxx
Kr. Kas xxx
Pada akhir periode dilakukan perhitungan bagi hasil
simpanan/simp. Berjangka mudharabah
Db. Beban bagi hasil investasi tidak terikat-
Simpanan/simp. Berjangka mudharabah xxx
Kr. Bagi hasil yang berlum dibagikan-
Investasi tidak terikat simp/simp.berjangka mudharabah xxx
Pada saat realisasi pembayaran bagi hasil ke rekening
masing-masing penabung
Db. Bagi hasil yang belum dibagikan- Investasi tidak terikat
simp./simp.Berjangka mudharaabah xxx
Kr. Kas xxx
Pada saat simp. Berjangka mudharabah jatuh tempo :
Db. Investasi tidak terikat-simp. Berjangka mudharabah xxx
Kr. Kas xxx
Pada saat penyaluran sesuai dengan akadnya
Db. Penyaluran Investasi tidak terikat xxx
Kr. Kas xxx
4. Ekuitas
a) Modal Penyertaan KOWINA Prop. Jabar
1) Definisi
Modal penyertaan KOWINA Prop Jabar adalah seluruh nilai modal penyertaan
yang diterima BMM sesuai dengan Kebijakan KOWINA Prop. Jabar/Panduan
Umum BMM
Penyajian
Penyajian modal penyertaan KOWINA dalam neraca harus dilakukan sesuai
dengan ketentuan/peraturan yang berlaku
3) Contoh Jurnal
Pada saat penyetoran awal modal penyertaan oleh KOWINA
Prop Jabar secara tunai
Db. Kas xxx
Kr. Modal Penyertaan KOWINA xxx
Penyetoran modal dalam bentuk barang
Db. Aktiva yang diterima (nilai wajar) xxx
Kr. Modal Penyertaan KOWINA xxx
b) Saldo Laba/Rugi
1) Definisi
Saldo laba/rugi adalah akumulasi hasil usaha periodik setelah memperhitungkan
pembagian laba/rugi untuk Pengelola BMM dan KOWINA
2) Perlakuan Akuntansi
Saldo laba tidak boleh dibebani atau dikredit dengan pos-pos
yang seharusnya diperhitungkan pada laba/rugi tahun berjalan
Kewajiban pembagian laba untuk Pengelola BMM dan
KOWINA pada saat berakhirnya satu tahun periode akuntansi dan dengan
demikian pada saat tersebut saldo laba akan dibebani dengan jumlah yang
dibagikan tersebut.
3) Contoh Jurnal
Pemindahan laba tahun berjalan ke saldo laba
Db. Ikhtisar Laba/rugi xxx
Kr. Saldo laba xxx
Pemindahan rugi tahun berjalan ke saldo laba
Db. Saldo Laba xxx
Kr. Ikhtisar Laba/rugi xxx
Pembagian laba secara tunai
o Pada saat kewajiban timbul
Db. Saldo laba xxx
Kr. Utang pembagian laba xxx
o Pada saat dibayar
Db. Utang pembagian laba xxx
Kr. Kas xxx
1 KELOMPOK AKTIVA
10 Golongan Kas dan Setara Kas
101 Kas
102 Bank
10201 Giro pada Bank Jabar Syariah
10202 Giro pada BNI ‘46
15 Golongan Pembiayaan
151 Pembiayaan Musyarakah
15101 Pembiayaan Musyarakah A
15102 Pembiayaan Musyarakah B
152 Pembiayaan Musyarakah-Piutang Jatuh Tempo
153 Pembiayaan Mudharabah
15301 Pembiayaan Mudharabah A
17 Golongan Investasi
171 Investasi pada Wartel
172 Investasi pada Mini Market
2 KELOMPOK KEWAJIBAN
20 Golongan Kewajiban Jangka Pendek
201 Tabungan Wadiah
202 Kewajiban Pajak Penghasilan
203 Kewajiban Segera-Bagi Hasil
204 Kewajiban Segera-Pajak Nasabah
205 Kewajiban Segera-Penutupan Rekening
206 Dana ZIS
20601 Dana Zakat
20602 Dana Infak/Shodaqoh
207 Dana Nonsyariat
3 KELOMPOK EKUITAS
31 Golongan Modal
311 Modal Penyertaan KOWINA
312 Saldo Laba
313 Laba yang Dibagikan
315 Modal Sumbangan
319 Ikhtisar Laba Rugi
4 KELOMPOK PENDAPATAN
40 Golongan Pendapatan Operasi
401 Pendapatan Bagi Hasil dan Margin
40101 Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah
40102 Pendapatan Bagi Hasil Musyarakah
40103 Pendapatan Margin Bai Bithaman Ajil (BBA)
40104 Pendapatan Margin Murabahah (MBA)
41 Golongan Pendapatan Operasi Lainnya
411 Hasil Investasi
41001 Hasil Investasi – Wartel
41002 Hasil Investasi – Mini Market
412 Pendapatan Bagi Hasil/Bonus lainnya
41201 Pendapatan Bagi Hasil/Bonus Giro
41202 Pendapatan Bagi Hasil Surat Berharga
41203 Pendapatan Operasional
41204 Pendapatan Administrasi Pinjaman Qardhul Hasan
41205 Keuntungan Penyelesaian Pembiayaan Musyarakah
41206 Keuntungan Penyelesaian Pembiayaan Mudharabah
5 KELOMPOK BEBAN
50 Golongan Beban Bagi Hasil
PENUTUP
Perjalanan BMM mulai digulirkan. Ada harapan besar sebagai muslim bahwa setahap demi
setahap kajian menurut syariat mulai diimplementasikan.
BMM sebagai lembaga keuangan non bank yang bergerak dalam pengelolaan keuangan
sosial (Zakat, infak dan shodaqah) dan pembiayaan pada saat digulirkan layaknya seorang
bayi yang baru dilahirkan, masih kecil dan belum dapat berbuat banyak. Namun dengan
perhatian dan kasih sayang bayi dapat tumbuh besar dan yang banyak menentukan pada
awal pertumbuhan adalah orang tua dan lingkungannya. Begitupun dengan BMM yang
dilahirkan oleh KOWINA Propinsi Jawa Barat, perkembangan dan pertumbuhan BMM
pada awal pertumbuhan perhatian, pembinaan dan pengawasan KOWINA lah yang
memberikan andil utama.
Kepada pengelola BMM (BMM yang baru lahir) penyusun mengajak untuk aaling
mengingatkan dalam operasional BMM : “Jangan menginginkan segera melakukan
perkerjaan besar, atau mengharapkan datangnya pekerjaan besar, karena pekerjaan besar
belum saatnya datang. Yang sekarang ada dihadapan mata adalah pekerjaan kecil, namun
Salah satu infrastruktur yang ditawarkan untuk dijadikan acuan dalam mengelola data
keuangan di BMM adalah Pedoman Akuntansi BMM Revisi.0 yang msaih sederhana (baru
lahir).Mudah-mudahan Allah SWT selalu memberikan kekuatan kepada kita semua dalam
upaya untuk mencobanya. Amin
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
B. LAMPIRAN FORMULIR-FORMULIR
E. ANGGARAN.
31 Desember 30 Nopember
PENDAPATAN OPERASIONAL
Pendapatan Bagi Hasil dan Margin
Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah xxx xxx
Pendapatan Bagi Hasil Musyarakah xxx xxx
Pendapatan Margin Bai Bithaman Ajil (BBA) xxx xxx
Pendapatan Margin Murabahah (MBA) xxx xxx
BEBAN OPERASIONAL
Beban Bonus Tabungan Wadiah (xx) (xx)
Beban Administrasi dan Umum
Beban Personalia (xx) (xx)
Beban Listrik, Air dan Telepon (xx) (xx)
Beban Penyusutan Bangunan (xx) (xx)
Beban Penyusutan Peralatan (xx) (xx)
Beban Pemeliharaan Aktiva Tetap (xx) (xx)
Beban Sewa (xx) (xx)
Beban Perlengkapan (xx) (xx)
Beban Penghapusan Piutang (xx) (xx)
Beban Penghapusan Pembiayaan (xx) (xx)
Beban Akad Mudharabah (xx) (xx)
Beban Akad Musyarakah (xx) (xx)
Beban Pendidikan dan Latihan (xx) (xx)
Total Beban Operasional (xx) (xx)
31 Desember 30 Nopember
ARUS KAS DARI OPERASI
Penerimaan kas dari Bagi Hasil dan Margin xxx xxx
Penerimaan kas dari Sumbangan xxx xxx
Penerimaan kas dari Pengembalian Piutang & Pembiayaan xxx xxx
Penerimaan kas dari Penabung xxx xxx
Penerimaan dana ZIS xxx xxx
Penerimaan dari dana Non Syariah xxx xxx
Penyaluran Piutang dan Pembiayaan (xx) (xx)
Pengambilan oleh Penabung (xx) (xx)
Pembayaran Bagi Hasil (xx) (xx)
Pembayaran Bonus (xx) (xx)
Pembayaran Beban Administrasi Umum (xx) (xx)
Penyaluran Dana ZIS (xx) (xx)
Kas Bersih yang Diterima (Digunakan) dari Aktivitas Operasi xxx xxx
PENGGUNAAN DANA
Fakir dan Miskin xxx xxx
Gharimin xxx xxx
Ibnu Sabil xxx xxx
Fi Sabilillah xxx xxx
Muallaf xxx xxx
Amil xxx xxx
Total Penggunaan Dana xxx xxx
KENAIKAN (PENURUNAN) SUMBER ATAS PENGGUNAAN xxx xxx
SALDO AWAL DANA ZAKAT xxx xxx
SALDO AKHIR DANA ZAKAT xxx xxx
PENGGUNAAN DANA
Sumbangan xxx xxx
Piutang Al Qordhul Hasan xxx xxx
Total Penggunaan Dana xxx xxx
KENAIKAN (PENURUNAN) SUMBER ATAS PENGGUNAAN xxx xxx
SALDO AWAL DANA INFAQ/SHODAQOH xxx xxx
SALDO AKHIR DANA INFAQ /SHODAQOH xxx xxx
Formulir Keuangan
1. BUKTI KAS MASUK
Transaksi :
Tabungan Wadi'ah Rp.
Simpanan Mudharobah Rp.
Simp. Berjangka. Mudharobah :
Simpanan Idul Fitri Rp.
Simpanan Idul Qurban Rp.
Simpanan Haji Rp.
Simpanan Pendidikan Rp
Simpanan Kesehatan Rp.
Beban Administrasi Rp
………………………. Rp.
J u m l a h Rp.
Terbilang : ……………………………………………………………………
…………………………………………………………………….
…………………
Petugas BMM Penyetor
Transaksi :
Tabungan Wadi'ah Rp.
Simp. Berjangka. Mudharobah :
Simpanan Idul Fitri Rp.
Simpanan Idul Qurban Rp.
Simpanan Haji Rp.
Simpanan Pendidikan Rp
Simpanan Kesehatan Rp.
………………………. Rp.
J u m l a h Rp.
Terbilang : ……………………………………………………………………
…………………………………………………………………….
…………………
Petugas BMM Penyetor
…………………. ………………….
2004
KOWINA PROPINSI JAWA BARAT
__________________________________100
5. SLIP SETORAN ZIS DAN SUMBANGAN
Terbilang : ………………………...………………….……………………………………
………………………………………………………………………………….
Penerima Penyetor
…………………………. ………………………
2004
KOWINA PROPINSI JAWA BARAT
__________________________________101
6. BUKU TABUNGAN
Nomor Rekening
Nama
Alamat
No. Telp.
Tanda Pengenal
2004
KOWINA PROPINSI JAWA BARAT
__________________________________102
7. KARTU PEMBIAYAAN
KARTU PEMBIAYAAN
SLIP MEMO
Tanggal : …………….
Uraian : …………………………………………
…………………………………………
…………………………………………
Keterangan / Nama Akun No.Akun Debet Kredit
………………………20…
(……………………………)
2004
KOWINA PROPINSI JAWA BARAT
__________________________________103
9. RANCANGAN FORMAT JURNAL
Saldo Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
2004
KOWINA PROPINSI JAWA BARAT
__________________________________104
13. DAFTAR UANG MASUK (DUM)ZIS
E. ANGGARAN.