You are on page 1of 6

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Komunitas
Komunitas ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu
dan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain.
Komunitas memiliki derajat keterpaduan yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan
individu dan populasi.

B. Nama Komunitas
Nama komunitas harus dapat memberikan keterangan mengenai sifat-sifat
komunitas tersebut. Cara yang paling sederhana, memberi nama itu dengan menggunakan
kata-kata yang dapat menunjukkan bagaimana wujud komunitas seperti padang rumput,
padang pasir, hutan jati.
Cara yang paling baik untuk menamakan komunitas itu adalah dengan mengambil
beberapa sifat yang jelas dan mantap, baik hidup maupun tidak. Ringkasannya pemberian
nama komunitas dapat berdasarkan :
1. Bentuk atau struktur utama seperti jenis dominan, bentuk hidup atau indikator
lainnya seperti hutan pinus, hutan agathis, hutan jati, atau hutan Dipterocarphaceae,
dapat juga berdasarkan sifat tumbuhan dominan seperti hutan sklerofil
2. Berdasarkan habitat fisik dari komunitas, seperti komunitas hamparan lumpur,
komunitas pantai pasir, komunitas lautan,dll
3. Berdasarkan sifat-sifat atau tanda-tanda fungsional misalnya tipe metabolisme
komunitas. Berdasarkan sifat lingkungan alam seperti iklim, misalnya terdapat di
daerah tropik dengan curah hujan yang terbagi rata sepanjang tahun, maka disebut
hutan hujan tropik.

C. Macam-macam Komunitas
Di alam terdapat bermacam-macam komunitas yang secara garis besar dapat dibagi
dalam dua bagian yaitu:
1. Komunitas akuatik
Komunitas ini misalnya yang terdapat di laut, di danau, di sungai, di parit atau di
kolam
2. Komunitas terestrial
Yaitu kelompok organisme yang terdapat di pekarangan, di hutan, di padang
rumput, di padang pasir, dll.
D. Struktur Komunitas
Karakter komunitas
1. Kualitatif, seperti komposisi, bentuk hidup, fenologi dan
vitalitas.
Vitalitas menggambarkan kapasitas pertumbuhan dan perkembangbiakan
organisme.
2. Kuantitatif, seperti Frekuensi, densitas dan densitas relatif.
Frekuensi kehadiran merupakan nilai yang menyatakan jumlah kehadiran suatu
spesies di dalam suatu habitat.
Densitas (kepadatan) dinyatakan sebagai jumlah atau biomassa per unit contoh,
atau persatuan luas/volume, atau persatuan penangkapan
3. Sintesis adalah proses perubahan dalam komunitas yang
berlangsung menuju ke satu arah yang berlangsung lambat secara teratur pasti
terarah dan dapat diramalkan. Suksesi-suksesi terjadi sebagai akibat dari
modifikasi lingkungan fisik dalam komunitasnya dan memerlukan waktu. Proses
ini berakhir dengan sebuah komunitas atau ekosistem yang disebut klimas. Dalam
tingkat ini komunitas sudah mengalami homoestosis. Menurut konsep mutahir
suksesi merupakan pergantian jenis-jenis pioner oleh jenis-jenis yang lebih
mantap yang sangat sesuai dengan lingkungannya.

Suksesi dapat dibagi menjadi dua, yaitu :


 Suksesi primer yaitu bila ekosistem¬ mengalami gangguan
yang berat sekali, sehingga komunitas awal (yang ada) menjadi hilang atau
rusak total, menyebabkan ditempat tersebut tidak ada lagi yang tertinggal dan
akhirnya terjadilah habitat baru.
 Suksesi sekunder yaitu prosesnya sama dengan yang terjadi
pada suksesi primer, perbedaannya adalah pada keadaan kerusakan ekosistem
atau kondisi awal pada habitatnya. Ekologi tersebut mengalami gangguan,
akan tetapi tidak total, masih ada komunitas yang tersisa.
E. Interaksi
Dalam komunitas, semua organisme merupakan bagian dari komunitas dan antara
komponennya saling berhubungan melalui keragaman interaksinya. Interaksi
antarkomponen ekologi dapat merupakan interaksi antarorganisme, antarpopulasi, dan
antar komunitas.
1. Interaksi antar organisme
Semua makhluk hidup selalu bergantung kepada makhluk hidup yang lain. Tiap
individu akan selalu berhubungan dengan individu lain yang sejenis atau lain
jenis, baik individu dalam satu populasinya atau individu-individu dari populasi
lain. Interaksi demikian banyak kita lihat di sekitar kita.
Interaksi antar organisme dalam komunitas ada yang sangat erat dan ada yang
kurang erat. Interaksi antarorganisme dapat dikategorikan sebagai berikut .
 Netral adalah hubungan tidak saling mengganggu¬ antarorganisme dalam
habitat yang sama yang bersifat tidak menguntungkan dan tidak merugikan
kedua belah pihak, disebut netral. Contohnya : antara capung dan sapi.
 Predasi adalah hubungan antara mangsa dan¬ pemangsa (predator).
Hubungan ini sangat erat sebab tanpa mangsa, predator tak dapat hidup.
Sebaliknya, predator juga berfungsi sebagai pengontrol populasi mangsa.
Contoh : Singa dengan mangsanya, yaitu kijang, rusa,dan burung hantu
dengan tikus.
 Parasitisme adalah¬ hubungan antarorganisme yang berbeda spesies,
bilasalah satu organisme hidup pada organisme lain dan mengambil makanan
dari hospes/inangnya sehingga bersifat merugikan inangnya. Contoh :
Plasmodium dengan manusia, Taeniasaginata dengan sapi, dan benalu dengan
pohon inang.
 Komensalisme adalah merupakan hubunganantara dua organisme yang
berbeda spesies dalam bentuk kehidupan bersama untuk berbagi sumber
makanan; salah satu spesies diuntungkan dan spesies lainnya tidak dirugikan.
Contohnya anggrek dengan pohon yang ditumpanginya.
 Mutualisme adalah hubungan antara dua organisme yang berbeda spesies
yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Contoh, bakteri Rhizobium
yang hidup pada bintil akar kacang-kacangan.

2. Interaksi Antar Populasi


Antara populasi yang satu dengan populasi lain selalu terjadi interaksi secara
langsung atau tidak langsung dalam komunitasnya.Contoh interaksi antarpopulasi
adalah sebagai berikut.
Alelopati merupakan interaksi antarpopulasi, bila populasi yang satu
menghasilkan zat yang dapat menghalangi tumbuhnya populasi lain. Contohnya,
di sekitar pohon walnut (juglans) jarang ditumbuhi tumbuhan lain karena
tumbuhan ini menghasilkan zat yang bersifat toksik. Pada mikroorganisme istilah
alelopati dikenal sebagai anabiosa.Contoh, jamur Penicillium sp. dapat
menghasilkan antibiotika yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri tertentu.
Kompetisi merupakan interaksi antarpopulasi, bila antarpopulasi terdapat
kepentingan yang sama sehingga terjadi persaingan untuk mendapatkan apa yang
diperlukan. Contoh, persaingan antara populasi kambing dengan populasi sapi di
padang rumput.

3. Interaksi Antar Komunitas


Komunitas adalah kumpulan populasi yang berbeda di suatu daerah yang sama
dan saling berinteraksi. Contoh komunitas, misalnya komunitas sawah dan sungai.
Komunitas sawah disusun oleh bermacam-macam organisme, misalnya padi,
belalang, burung, ular, dan gulma. Komunitas sungai terdiri dari ikan, ganggang,
zooplankton, fitoplankton, dan dekomposer. Antara komunitas sungai dan sawah
terjadi interaksi dalam bentuk peredaran nutrien dari air sungai ke sawah dan
peredaran organisme hidup dari kedua komunitas tersebut.
Interaksi antarkomunitas cukup komplek karena tidak hanya melibatkan
organisme, tapi juga aliran energi dan makanan. Interaksi antarkomunitas dapat
kita amati, misalnya pada daur karbon. Daur karbon melibatkan ekosistem yang
berbeda misalnya laut dan darat.

4. Interaksi Antar Komponen Biotik dengan Abiotik


Interaksi antara komponen biotik dengan abiotik membentuk ekosistem.
Hubunganantara organisme dengan lingkungannya menyebabkan terjadinya aliran
energi dalam sistem itu. Selain aliran energi, di dalam ekosistem terdapat juga
struktur atau tingkat trofik, keanekaragaman biotik, serta siklus materi.
Dengan adanya interaksi-interaksi tersebut, suatu ekosistem dapat
mempertahankan keseimbangannya. Pengaturan untuk menjamin terjadinya
keseimbangan ini merupakan ciri khas suatu ekosistem. Apabila keseimbangan ini
tidak diperoleh maka akan mendorong terjadinya dinamika perubahan ekosistem
untuk mencapai keseimbangan baru.
BAB III
KESIMPULAN

Dari pemaparan isi makalah di atas, kami dapat menyimpulkan sebagai berikut :
Komunitas ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan
daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain.
Cara penamaan suatu komunitas harus dapat memberikan keterangan mengenai sifat-sifat
komunitas tersebut seperti bentuk atau struktur utama (jenis yang didominan),
berdasarkan habitat fisik dari komunitas, atau pun berdasarkan sifat-sifat atau tanda-tanda
fungsionalnya.
Macam-macam dari komunitas yaitu komunitas akuantik dan komunitas terestrial.
Yang menyusun dari suatu komunitas yaitu karakter komunitas seperti kualitatif,
kuantitatif, dan sintesis, dan interaksi pada ekosistem dibagi menjadi empat, yaitu
interaksi antar organisme, interaksi antar populasi, interaksi antar komunitas, dan
interaksi antar komponen biotik dengan abiotik.
DAFTAR PUSTAKA

Irwan, Djamal Zoer’aini, 2003, Prinsip-prinsip Ekologi dan Organisasi


Ekologi Komunitas dan Lingkungan, Jakarta: Bumi Aksara
http://free.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi
http://rantanie.blogspot.com/2009/04/ekologi-hubungan-dengan-ilmu-lain.html

You might also like