You are on page 1of 14

Kiat

Kiat menulis
menulis
Cerpen
Cerpen

Pengembangan Materi Bahasa indonesia


Di
SMP Negeri PERISAI
Di susun oleh :
Heri Jaya M, SPd.
Apakah
Apakah Hakikat
Hakikat Cerpen
Cerpen
itu?
itu?

Cerpen yang merupakan


akronim dari cerita pendek
merupakan jenis fiksi yang
paling banyak di tulis orang di
media massa sehingga cerpen
sangat dekat dengan
kehidupan kita sehari-hari
Dorongan Cerpen
• Merekam obyek
• Pelatuk ( secaca mendadak)
• Rekayasa Imajinasi
Kiat-kiat menulis Cerpen
• Menentukan paragraf pertama
• Mempertimbangkan pembaca
• Menggali suasana
• Menggunakan kalimat efektif
• Menambahkan bumbu-bumbu
• Menggerakan karakter tokoh
• fokus cerita
• Sentakan akhir
• Menyunting
• Memberi judul
A. Paragraf pertama
paragraf pertama merupakan kunci pembuka sebuah
cerpen. Mengingat cerpen merupakan karangan pendek,
maka paragraf pertama langsung ke pokok persoalan.

Lihat kutipan berikut:


“ Dalam hidup dan kehidupan ini, manusia selalu
di hadapkan pada pilihan nasib. Nasib tak selalu
cocok dengan pilihan. Terkadang terlalu jauh dari
pilihan cita-cita hingga terragedi demi teragedi
terjadi. Tragedi yang menyayat perasaan dan
memeras air mata. Begitulah yang terjadi pada
diri Tiwi, gadis manis yang malang itu…”
B. Mempertimbangkan pembaca.
Pembaca adalah konsumen, sedangkan
pengarang adalah perodusen. Pembacaan sebagai
konsumen jelas memerlukan bacaan yang segar,
unik, menarik, dan menyentuh rasa kemanusiaan.
Tema cinta remaja merupakan tema cerpen yang
sering di tulis penulis pemula :
”Orang lain menganggap ku sebagai anak kecil yang suka
berhayal dan membual. Tidak terkecuali orang tua dan
saudara- saudaraku semua.
Hanya mas Heri yang bisa ku ajak main badminton setiap
sore,…”

”… sejak saat itu, setiap sore, dari balik tirai kamarku, aku
melihat Mas Heri dan Mbak Nuri berboncengan dengan
mesra. Kalau begitu, aku akan mengaduk- aduk laciku dan
memusnahkan puisi ku tentang Mas…”
C. Menggali suasana
Dalam proses membaca seseorang sering
hanyut di bawa suasana yang di lukiskan
sebuahfiksi
“ lampu-lampu yang bekilauan terasa menusuk-
nusuk matanya, sedangkan kebisingan kota
menyayat- nyayat hatinya. Samar- samar Ia sadari
bahwa Dia telah kehilangan adiknya: Paijo tercinta!
Pak pong yang malang menatap kota dengan
dendam di hati. Jakarta, kesibukannya, Bina Graha,
gedung-gedung itu…”
D. Kalimat Efektif
Kalimat- kalimat dalam sebuah cerpen berkategori
kalimat efektif.kalimat efektif berfungsi memberi
kesan langsung kepada pembaca.

A- : “ aku kurang setuju dengan sikapmu terhadap


diriku “
B- : “ aku benci kamu”
A+ :”aku tidak bermaksud tak baik terhadapmu”
B+ : “ Aku tidak benci kamu”
E. Bumbu-bumbu
Nilai tambah suatu cerpen di lihat dari bumbu-bumbu yang di
tambahkan, bumbu-bumbu cerpen biasanya cerita seks ( porno )
dan cerita humor.
Cerpen 1
“ Waktu dilihatnya yati tidak melawan dan hanya memejamkan matanya, yusuf
menjadi lebih berani. Di cium nya berkali-kali mulut dan pipi gadis itu. Naluri atau
nafsu laki-laki yang sudah menduda tiga tahun itu, agaknya sudah tidak dapat di
tahan lagi. Dan sejak saat itu mereka semakin sering bertemu, berkencan, melihat
film, makan di restoran,makan di restohan, bahkan sekali dua kali menginap di
hotel.
“ Yat, kau suka anak kecil enggak?”
“ Tergantung anaknya bagaimana dan anak siapa? “

cerpen 2
“ Begitu , berangsur-angsur gemuruh tangan mereda pula . Sugeng
menghembuskan nafasnya keras-keras, lalu ikut duduk di samping seseorang
penonton. Ia pun mengambil sebatang rokok dan menyalakannya hati-hati,
menghisapnya pelan, mengepulkan asap nya penuh kenikmatan . “ Bagus ya pak,
paduan suaranya?”
“ yah, bagus nggak bagus kita tepuk tangan sajalah. Anak pak Pak Gubernur yang
menyanyi , masa kita teriaki suruh turun,”
sekonyong- konyong Sugeng tersedak, mirip orang baru belajar merokok.
F. Menggerakkan karakter tokoh

Gerak- gerik tokoh, identitas nya ( berkacamata) serta


situasi kejiwaannya jelas terrgambar dalam paragraf di
bawah ini.
“ Lelaki berkaca mata itu membuka kancing baju
kemejanya bagian atas. Ia kelihatan gelisah,berkeringat,
meski ia sedang berada di dalam ruangan yang
berpendingin. Akan tetapi, ketika seorang perempuan
cantik muncul dari balik koridor menuju lobi tempat
lelaki berkaca mata itu menunggu, wajahnya berubah
bersri-seri. Seakan lelaki itu begitu pandai menyimpan
kegelisahaannya.
“ sudah lama?” tanya gadis sambil melempar senyum.
“ Baru setengah jam, “ jawabnya setengah bergurau”.
G. Fokus cerita.

Cerpen juga memerlukan fokus seperti


halnya sebuah karya photo yang baik. Jika
fokusnya kabur atau objeknya tenggelam
dalam objek sekelilingnya , maka karya
photo itu bukan karya photo yang bagus.
Pada dasar nya, dalam sebuah cerpen
hanya ada satu satu persoalan pokok yang
di namakan fokus.
H. Sentakan akhir
cerpen harus di akhiri ketika persoalan dianggap
selesai. Sebagai pemula , dianjurkan menghentikan
cerita ketika konflik telah selesai tanpa perlu
menambah khutbah di akhir cerita. Misalnya
berakhir sebuah petualangan penjahat di ujung
peluru polisi, mungkin cerpen itu lebih baik berhenti
setelah kalimat selesai.
Contoh :
ketika sekelumit terbayang kekasihnya yang di
sandera polisi , lalu wajah dua orang bocah hadiah
istrinya yang telah tiada, saat itulah sebutir peluru
menembus dadanya.
I. Menyunting
menyunting artinya membenahi pekerjaan yang
baru saja selesai. Kesalahan utama adalah
ejaan dan tanda baca,serta memperhatikan
hubungan antar kalimat fan kaidah bahasa
lainnya.
J. Memberi judul.
Memberikan judul pada sebuah cerpen adalah
pekerjaan gampang-gampang susah. Karena judul
merupakan daya tarik sendiri pada seorang
pembaca. Mengingat judul merupakan cerminan
dari isi sebaikinya di tulis belakangan, meski
sebelumnya anda telah menentukan judul dan
berangkat dari judul itu

You might also like