Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
yang tertera dalam UU. No. 20 tahun 2003 tersebut membutuhkan usaha dan
banyak faktor pendukung yakni faktor internal yang berupa minat belajar dan
matematika.
apa yang menjadi harapan sebenarnya. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar
sesuatunya berarti, setiap kata, pikiran, tindakan, asosiasi, dan sampai sejauh
1
mana dapat mengubah lingkungan dengan sebuah rancangan pembelajaran
dalam proses belajar mengajar. Salah satu usaha untuk meningkatkan mutu
Kenyataan riil yang ada di SDN 3 Rarang bahwa masih banyak siswa
Dalam hal ini guru sebagai pendidik memiliki peran penting dalam
dunia pendidikan. Seorang guru dituntut untuk berupaya keras agar proses
termotivasi untuk belajar. Untuk itu salah satu upaya yang harus dilakukan
untuk memperbaiki kondisi ini adalah dengan memilih metode belajar yang
tepat, oleh karena itu, salah satu metode pembelajaran yang dianggap mampu
SDN 3 Rarang, metode Realistic Matematic Education (RME) ini akan lebih
anak untuk berfikir dan bertindak secara logis, kreatif dan kritis.
2
Antara metode Realistic Matematic Education (RME) dengan hasil
memperoleh hasil belajar yang baik dalam proses belajar mengajar. Guru
Rarang.
B. Identifikasi Masalah
masalah yang dapat diajukan antara lain prestasi belajar siswa dari segi
kehidupan, dan dari segi keterampilan (psikomotor) masih jauh dari yang
diharapkan.
dari para siswa seperti ini tentu saja bertolak belakang dengan tujuan
berikut.
3
1. Faktor lingkungan sekolah.
C. Pembatasan Masalah
dan tenaga, maka tidak semua faktor tersebut menjadi objek penelitian.
Agar penelitian ini berjalan lancar, objektif, dan terarah perlu adanya
dalam satu minggu, satu jam pelajaran 30 menit. Objek penelitian ini
4
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
2009/2010.
F. Manfaat Penelitian
1. M
anfaat Teoretis
2. Manfaat Praktis
5
c. Sebagai bahan masukan bagi guru di sekolah tempat pelaksanaan
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Deskripsi Teoretis
2003:1.28).
yang nyata atau telah dikuasai dapat dibayangkan dengan baik oleh
pengertian bahwa tidak hanya situasi yang ada di dunia nyata, tetapi
7
Berdasarkan pengertian para ahli di atas, disimpulkan bahwa
proses tertentu.
(RME)
berikut.
8
5) Menarik kesimpulan proses pembelajaran yang telah dilaksanakan.
matematika formal.
berikut.
9
3) Siswa akan merasa dihargai dan semakin terbuka karena setiap
pendapat.
model.
10
2. Hasil Belajar
a. Pengertian
sebagai berikut.
belajar) dilakukan melalui tes prestasi belajar. Berdasarkan tujuan dan ruang
sebagai berikut.
11
1) Tes Formatif
daya serap siswa terhadap pokok bahasan tersebut. Hasil tes ini
tertentu.
2) Tes Subsumatif
3) Tes Sumatif
Tes ini diadakan untuk mengukur daya serap siswa terhadap bahan
belajar siswa dalam periode belajar tertentu. Hasil dari tes ini
12
1) Faktor yang bersifat internal
pengalaman (skemata).
13
Kelas VI MI Mambaul Ulum dengan Menggunakan Pendekatan RME
representasi yang semula hanya mencapai IPK 6,2 naik menjadi 7,5.
bersusun, siswa lebih cepat menyelesaikan tes dan hasilnya menjadi lebih
baik.
C. Kerangka Berfikir
tidak luput dari metode mengajar seorang guru. Untuk itu, strategi mengajar
yang salah dan terus menerus diberikan kepada siswa akan mempengaruhi
struktur otak siswa yaitu kecerdasan, bakat serta minat siswa yang pada
14
proses belajar mengajar. Metode pembelajaran yang sering digunakan adalah
metode ceramah.
Siswa hanya bekerja karena atas perintah guru menurut cara yang ditentukan
guru, begitu juga berfikir menurut apa yang digariskan oleh guru. Proses
belajar mengajar seperti ini jelas tidak mendorong siswa untuk berfikir. Hal
ini tentu tidak sesuai dengan hakekat pribadi siswa sebagai pelajar. Oleh
karena itu, perlu diupayakan model pembelajaran yang lebih efektif. Dalam
Realistic Matematic Education (RME) yang dapat membuat siswa lebih aktif
masalah sendiri dan bergelut dengan ide-ide, siswa juga dibiasakan untuk
D. Hipotesis Penelitian
15
Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 64) hipotesis merupakan suatu
terbukti melalui data yang terkumpul. Sementara itu Nasution (2002: 39)
dugaan atau terkaan tentang apa saja yang kita amati dalam usaha untuk
16
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian akan diadakan pada siswa kelas II SDN 3 Rarang, mulai dari
bulan Juli 2009 sampai dengan selesai. Subjek penelitian berjumlah 20 orang
1. Pendekatan
kategori alur cerita yang diungkapkan oleh subjek yeng diteliti (Iskandar,
2009: 21).
17
2. Jenis Penelitian
18
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini direncanakan selama tiga
dibuat, pada setiap siklus terdiri dari empat kegiatan yang akan dilakukan,
refleksi. Hal ini dapat dilihat sebagaimana pada gambar di bawah ini.
Rencana
Tindakan
Refleksi
Siklus I Observasi
Pelaksanaan
Tindakan
Rencana
Tindakan
Refleksi
Siklus II Observasi
Pelaksanaan
Tindakan
Siklus Berikutnya
19
1. Siklus I
c. Tahapan observasi/pengamatan
20
diobservasi oleh oberver yaitu peneliti dengan melakukan kolaborasi
dengan guru pamong atau guru bidang studi tentang perubahan sikap
d. Tahapan refleksi
terkumpul perlu diurai, dicari kaitan antara yang satu dengan yang
dengan teori tertentu, dan atau hasil penelitian yangka relevan. Melalui
2. Siklus II
21
pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Pelaksanaan siklus II ini
mengacu pada hasil refleksi pada siklus I. jika siklus II hasil belajar belum
1. Data Penelitian
kelas.
b. Data hasil belajar siswa yang diperoleh dari tes sebelum dilakukan
tindakan (pre tes) dan tes evaluasi yang dilakukan setelah proses
Sumber data dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas II SDN
terdiri atas :
hasil belajar siswa pada materi pokok perkalian yang hasilnya dua
22
angka, yang diberikan sebelum tindakan (pre tes) dan setiap
berkahirnya siklus.
E. Instrumen Penelitian
data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti
sebagai berikut.
1. Lembar Observasi
pembelajaran, (3) Interaksi siswa dengan guru, (4) Interaksi siswa dengan
siswa, (5) Kemampuan siswa dalam menyusun peta konsep, (6) Partisipasi
guru terdiri dari : (1) Meningkatkan minat siswa dan motivasi siswa dalam
belajar, (2) Pemberian apersepsi pada siswa, (3) Penyampaian materi pada
23
dalam mengerjakan tugas, (8) Kemampuan menciptakan suasana belajar
kegiatan selanjutnya.
angka. Soal yang digunakan adalah berbentuk uraian dan terdiri dari 5
soal dengan skor total 100, karena bentuk soal seperti ini akan
menyelesaikan masalah.
M =
∑ fx
N
Keterangan :
R = nilai rata-rata
24
Σ fx = total nilai seluruh sampel
N = jumlah sampel
MI = 1 X SMI SDi = 1 X MI
2 3
= 1 X SMI = 1 X 50
2 3
= 50 = 16,7
Batas atas
M + 1 Sdi = 50 + 16,7 = 66,7 kemampuan tinggi
a) M = ∑
fx
N
M
b) IPK = X 100
SMi
M = Mean
2) 75-89 = Tinggi
3) 55-74 = Normal
4) 31-54 = Kurang
25
2. Data Kegiatan Guru
100.
b. 75-89 = Baik
c. 55-74 = Sedang
d. 31-54 = Kurang
26