You are on page 1of 7

BAB 2 = PERMINTAAN TERHADAP JASA AUDIT DAN JASA ASSURANCE LAINNYA

1.

SIFAT AUDIT

Peran auditor dalam masyarakat, dan bagaimana tanggung jawab auditor makin
meningkat hingga mencakup pelaporan mengenai efektivitas pengendalian internal atas
pelaporan keuangan perusahaan terbuka.
Auditing adalah pengumpulan dan evaluasi bukti tentang informasi untuk menentukan dan
melaporkan derajat kesesuaian antara informasi itu dan criteria yang telah ditetapkan.
Auditing harus dilakukan oleh orang yang berkompeten dan independen.
Untuk melakukan audit harus ada informasi yang dapat di verifikasi dan beberapa
standar (criteria) yang dapat dopakai auditor untuk mengevaluasi informasi itu. Informasi ini
bisa dan memiliki beberapa bentuk. Auditor biasanya menggunakan informasi yang terukur
termasuk laporan keuangan perusahaan dan PPh seseorang.

Informasi dan kinerja yang telah ditetapkan

Untuk melakukan audit, harus tersedia informasi dalam bentuk yang dapat diverifikasi
dan beberapa standar (kriteria) yang dapat digunakan auditor untuk mengevaluasi informasi
tersebut, yang dapat dan memang memiliki banyak bentuk.auditor juga mengaudit informasi
yang lebih subjektif, seperti efektivitas sistem komputer dan efisiensi operasi manufaktur.
Untuk kriteria yang lebih subjektif, kriterianya lebih sulit ditetapkan. Biasanya auditor
dan entitas yang diaudit telah menyepakati kriteria yang akan digunakan sebelum audit
dimulai. Sebagai contoh, dalam audit atas efektivitas aspek-aspek khusus dalam operasi
komputer, kriterianya mungkin mencakup tingkat kesalahan input atau output yang masih
bias ditolerir.
Kriteria untuk mengevaluasi informasi juga bervariasi, tergantung pada informasi
yang sedang diaudit. Dalam audit ataslaporan keuangan historis oleh kantor akuntan publik
(KAP), kriteria yang berlaku biasanya adalah prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia.

Mengumpulkan dan mengevaluasi bukti

Bukti (evidence) adalah setiap informasi yang digunakan auditor untuk menentukan
apakah informasi yang diaudit dinyatakan sesuai dangan kriteria yang telah ditetapkan.
Bukti memiliki banyak bentuk yang berbeda, termasuk:
1.

Kesaksian lisan pihak yang diaudit (klien)

2.

Komunikasi terulis dengan pihak luar

3.

Observasi oleh auditor

4.

Data elektronik dan data lain tentang transaksi

Untuk memenuhi tujuan audit,auditor harus memperoleh bukti dengan kualitas dan
jumlah yang mencukupi. Auditor harus menentukan jenis dan jumlah bukti yang diperlukan
serta mengevaluasi apakah informasi itu sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.

Kompeten dan independen

Auditor harus memiliki kualifikasi untuk memahami kriteria yang digunakan dan
harus kompeten untuk mengetahui jenis serta jumlah bukti yang akan dikumpulkan guna
mencapai kesimpulan yang tepat setelah memeriksa bukti tersebut. Auditor juga harus
memiliki sikap mental yang independen.
Auditor independen adalah auditor yang mengeluarkan laporan mengenai laporan
keuangan perusahaan. Walaupun auditor ini menerika fee dari perusahaan,mereka biasanya
cukup independen dalam melekukan audit yang dapat diandalkan oleh para pemakai. Bahkan
auditor internal yang bekerja pada perusahaan yang mereka audit biasanya langsung melapor
ke manajemen puncak dan dewan komisaris, sehingga para auditor ini tetap independen dari
unit operasi yang mereka audit.

Pelaporan

Tahap terakhir dalam proses audit adalah menyiapkan laporan audit(audit report),
yang menyampaikan temuan-temuan auditor kepada pemakai.laporan seperti ini memiiki sifat
yang berbeda-beda, tetapi semuanya harus memberikan kepada para pembaca tentang derajat
kesesuaian antara informasi dengan kriteria yang telah ditetapkan.setelah menyelesaikan
audit, auditor tersebut mengeluarkan laporan kepada wajib pajak yang berisi perhitungan
wajib pajak tambahan, pemberitahuan bahwa terdapat restitusi, atau menyatakan bahwa tidak
ada perubahan dalam situs pajak.
2.

PERBEDAAN ANTARA AUDIT DAN AKUNTANSI

Audit adalah pengumpulan dan evaluasi bukti mengenai informasi untuk menentukan dan
melaporkan derajat kesesuaian antara informasi tersebut dengan kriteria yang telah
ditetapkan. Sedangkan akuntansi adalah proses pencatatan, pengklasifikasian dan
penjumlahan dari kejadian ekonomi yang logis yang memiliki tujuan untuk menyediakan
informasi keuangan yang diperlukan dalam pengamilan keputusan.
Ketika mengaudit data akuntansi, auditor berfokus untuk memeriksa apakah informasi yang
tercatat mencerminkan dengan benar peristiwa ekonomi yang terjadi sepanjang periode
akuntansi. Karena GAAP menjadi dasar dalam kritera mengevaluasi informasi akuntansi,
maka auditor harus memahami GAAP. Auditor juga harus memiliki keahlian dalam
mengumpulkan dan menginterprestasikan bukti audit.
3.

ASPEK EKONOMI DALAM PERMINTAAN AKAN AUDIT

Resiko informasi menggambarkan kemungkinan bahwa informasi terkait dengan keputusan


bisnis dibuat tidak akurat. Auditing dapat menggambaran signifikan resiko informasi. Sebagai
gambaran kebutuhan akan auditing adalah pertimbangan manahger bank dalam keputusan
untuk pinjaman bisnis. Keputusan ini berdasarkan faktor-faktor seperti hubungan keuangan
sebelumnya dengan usaha dan kondisi keuangan usaha sebagaimana tercermin dari laporan
keuangan. Jika bank membuat pinjaman tersebut, ia akan mengenakan tingkat bunga
ditentukan terutama oleh tiga faktor:

1.

Risiko Suku bunga bebas

Ini adalah perkiraan mengandalkan tingkat bank bisa mendapatkan dengan berinvestasi
catatan US treasury untuk jangka waktu yang sama dengan pinjaman bisnis.
2.

Risiko bisnis bagi pelanggan

Risiko ini mencerminkan kemungkinan bahwa bisnis tidak akan mampu membayar
kembali pinjamannya karena kondisi ekonomi atau bisnis seperti resesi, yang lain.

3.

Resiko Informasi

Risiko informasi mencerminkan kemungkinan bahwa informasi di atas dimana


keputusan risiko usaha dibuat tidak akurat. Penyebab kemungkinan risiko informasi adalah
kemungkinan laporan keuangan tidak akurat.
Ada beberapa alasan terjadinya resiko informasi:
Jauhnya informasi => kemungkinan adanya penyalahsajian baik sengaja maupun tidak
sengaja karena informasi diperoleh dari pihak lain tidak diperoleh dari pihak pertama secara
langsung.
Bias dan motif pihak penyedia => informasi yang sengaja dibiaskan demi keuntungan
pihak penyedia.
Data yang sangat banyak => semakin banyak volume transaksi semakin besar
kemungkinan pencatatan informasi yang kurang tepat bahkan mungkin terkubur oleh
informasi lainnya.
Transaksi perusahaan yang kompleks antarorganisasi yang membuat transaksi lebih sulit
dicatat dengan tepat.

Mengurangi resiko informasi :


a)

Pengguna memverifikasi informasi

Pengguna biasanya memperoleh informasi tentang keandalan dan reabilitas secara langsung.
Akan tetapi cara tersebut tidak efisien dan tidak praktis dari segi biaya. Secara ekonomis juga
tidak efisien bagi semua pemakai untuk memverifikasi sendiri informasi itu.
b)

Pengguna berbagi resiko informasi dengan manajemen

Pengguna dapat menjadi dasar tuntutan hukum kepada manajemen. Jika pengguna
mengandalkan laporan keuangan yang tidak akurat dan sebagai akibatnnya akan menanggung
kerugian keuangan. Hal ini memungkinkan kesulitan dalam informasi manajemen adalah
pengguna tidak akan menerima penggantian atas kerugian yang dideritanya.
c)

Laporan keuangan yang diaudit sudah disediakan dari sisi ini peran auditor sangat

diharapkan untuk meminimalisir resiko informasi

Pengambilan keputusan dapat memanfaatkan hasil audit dengan asumsi lengkap, akurat, dan
tidak bias. Biasanya manajemen suatu perusahaan tertutup atau komite audit perusahaan
terbuka menugaskan auditor untuk memberikan kepastian kepada pemakai bahwa laporan
keuangan perusahaan tersebut itu dapat diandalkan.

4.

JASA ASSURANCE

Jasa assurance adalah jasa profesional independen yang meningkatkan kualitas informasi
bagi para pengambil keputusan. Individu individu yang bertanggung jawab membuat
keputusan bisnis memerlukan jasa asurance untuk membantu meningkatkan keandalan dan
relevansi informasi yang digunakan sebagai keputusannya.
Jasa assurance dapat dilakukan oleh akuntan publik atau oleh berbagai profesional
lainnya. Sebagai contoh, Yayasan lembaga konsumen indonesia (YLKI),Sebuah organisasi
nirlaba, menguji beraneka macam produk yang digunakan konsumen dan melaporkan hasil
evaluasinya atas mutu produk yang diuji dalam warta konsumen.
a)

Jasa astetasi

Salah satu kategori jasa assurance yang diberikan oleh akuntan publik adalah jasa
atestasi. Jasa atestasi (attestation service) adalah jenis jasa assurance dimana KAP
mengeluarkan laporan tentang realibilitas suatu asersi yang disiapkan pihak lain. Jasa atestasi
dibagi menjadi lima kategori, yaitu:
1.
Audit atas laporan keuangan historis => laporan tertulis yang menyatakan pendapat
bahwa laporan keuangan secara wajar sesuai dengna prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku
umum.
2.
Atestasi mengenai pengendalian internal aas pelaporan keuangan => menegaskan
bahwa pengendalian internal telah dikembangkan dan diimplementasikan mengikuti kriteria
yang sudah ditentukan.
3.
Telaah (review) atas laporan keuangan historis => tingkat kepastian moderat atas
laporan keuangan biasanya dilakukan oleh organisasi non publik.Jasa atestasi mengenai
teknologi informasi => jasa web trust yaitu memberi kepastian kepada pengguna situs
internet ada juga jasa sys strust yaitu mengevaluasi dan menguji reliabilitas sistem dalam
berbagai bidang.
4.
Jasa atestasi lain => memenuhi keinginan klien yang menginginkan kepastian yang
independen suatu informasi .
5.
Jasa assurance lainnya : meningkatkan mutu informasi bagi pengambil keputusan,
misalnya ISO 9000, audit lingkungan, jasa konsultan manajemen (konsultasi adalah
memberikan rekomendasi) untuk itu auditor harus memahami tentang GAAP, keahlian dalam
mengumpulkan dan menginterpretasikan bukti audit, serta informasi yang berorientasi
modern seperti penggunaan teknologi internet untuk memberikan rekomendasi yang dapat
meningkatkan mutu perusahaan.

b.

Jasa assurance lainnya

Kebanyakan layanan jaminan lainnya tidak memenuhi definisi formal jasa atestasi.
Persyaratan KAP ke layanan jaminan lain:
1. KAP harus mandiri.
2. KAP harus memberikan jaminan.
3. KAP tidak diharuskan untuk memberikan laporan tertulis.
Komite Elliott telah dibebankan dengan meneliti dan mengembangkan pelayanan peluang
jaminan bagi KAP untuk memberikan kepada nasabah bisnis dan individu yang
membutuhkan informasi yang relevan dan dapat diandalkan untuk pengambilan keputusan
baru kritis.
Contoh Jasa Assurance Lain
1. Kontrol atas dan risiko yang berkaitan dengan investasi, termasuk kebijakan yang terkait
dengan derivatif, melibatkan penilaian proses dalam praktek-praktek investasi perusahaan
untuk mengidentifikasi risiko dan untuk menentukan efektivitas proses-proses tersebut.
2. Mystery shopping, melibatkan melakukan belanja anonim untuk menilai tenaga penjual
yang transaksi dengan pelanggan dan prosedur yang mereka ikuti.
3.
Menilai risiko akumulasi, distribusi, dan penyimpanan informasi digital, melibatkan
resiko keamanan menilai dan terkait kontrol atas data dan informasi lainnya disimpan secara
elektronik, termasuk kecukupan cadangan penyimpanan dan off-site.
4. Penilaian Resiko tindakan Fraud dan ilegal, meliputi pengembangan profil resiko fraud
dan menilai kecukupan sistem dan kebijakan perusahaan dalam mencegah dan mendeteksi
fraud dan tindakan-tindakan ilegal.
5.
Kepatuhan terhadap kebijakan perdagangan dan prosedur, melibatkan memeriksa
transaksi antara mitra dagang untuk memastikan bahwa transaksi sesuai dengan perjanjian,
mengidentifikasi dalam perjanjian
6. Kepatuhan terhadap perjanjian royalti hiburan, melibatkan menilai apakah royalti
dibayarkan kepada seniman, penulis, dan lain-lain sesuai dengan perjanjian royalty
7.
Sertifikasi ISO 9000, melibatkan sertifikasi kepatuhan perusahaan ISO 9000 standar
kualitas kontrol, yang membantu memastikan produk perusahaan berkualitas tinggi
8.
Lingkungan audit, melibatkan menilai apakah kebijakan perusahaan dan praktek
memastikan kepatuhan perusahaan dengan standar lingkungan dan hukum,
c.

Jasa-jasa non- Assurance yang diberikan Akuntan Publik

Kantor Akuntan Publik melakukan berbagai layanan lain yang umumnya berada di luar
cakupan layanan jaminan. Contoh spesifik jasa non assurance dari KAP adalah menyediakan
termasuk jasa akuntansi dan pembukuan, jasa perpajakan, dan jasa konsultasi manajemen.

5.

JENIS-JENIS AUDIT

Akuntan publik melakukan tiga jenis utama aktivitas audit berikut ini :

1.
Audit operasional , mengevaluasi efisiensi dan efektifitas setiap bagian dari prosedur
dan metode operasi organisasi. Pada akhir audit operasionaln, manajemen biasanya
mengharapkan saran-saran untuk memperbaiki operasi. Sebagai Contoh, auditor mungkin
mengevaluasi efisiensi dan akurasi pemrosesan transaksi penggajian dengan sisitem
komputer yang baru dipasang. Contoh lainnya, di mana kebanyakan akuntan merasa kurang
menguasai bidang ini, adalah mengevaluasi efisiensi, akurasi, dan kepuasan pelanggan atas
pemrosesan pendistribusian surat dan paket oleh perusahaan semacam federal express.
2.
Audit ketaatan ( kompliance audit) dilaksanakan untuk menentukan apakah pihak yang
diaudit telah mengikuti prosedur, aturan, atau ketentuan tertentu yang ditetapkan oleh otoritas
yang lebih tinggi.
Contohnya :
a.
Menentukan apakah personel akuntansi mengikuti prosedur yang digariskan oleh
pengawas perusahaan.
b.

Telaah tarif upah untuk melihat ketaatan dengan ketentuan upah minimum

c.
Memeriksa perjanjian kontraktual dengan bankir dan pemberi pinjaman lainnya untuk
memastikan bahwa perusahaan menaati persyaratan-persyaratan hukum.

3.
Audit laporan keuangan (financial statement audit) dilakukan untuk menentukan
apakah laporan keuangan (informasi yang diverifikasi) telah dinyatakan sesuai dengan
kriteria tertentu. Kriteria yang berlaku adalah prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum
(GAAP), walaupun auditor mungkin saja melakukan audit atas laporan keuangan yang
disusun dengan menggunakan akuntansi dasar kas atau beberapa dasar lainnya yang cocok
untuk organisasi tersebut. Contoh: Audit Tahunan laporan keuangan perusahaan Boing,
Informasi yang telah disetujui adalah laporan keuangan Boeing; Didirikan Kriteria umum
prinsip-prinsip akuntansi, Tersedia Dokumen Bukti, catatan, dan sumber-sumber di luar bukti.

6.

JENIS-JENIS AUDITOR

Ada beberapa jenis auditor diantaranya:


1.

Kantor akuntan publik

Kantor akuntan publik bertanggung jawab mengaudit laporan keuangan historis yang
dipublikasikan oleh semua perusahaan terbuka, kebanyakan perusahan lain yang besar,dan
banyak perusahaan serta organisasi nonkomersial yang lebih kecil.
2.

Auditor internal pemerintah

Auditor internal pemerintah adalah auditor yang bekerja untuk badan pengawasan
keuangan dan pembangunan (BPKP), guna melayani kebutuhan pemerintah.

3.

Auditor badan pemeriksaan keuangan

4.
Auditor badan pemeriksaan keuangan adalah auditor yang bekerja untuk
badan pemeriksa keuangan (BPK) Republik indonesia,badan yang didirikan berdasarkan
konstitusi indonesia.
5.

Auditor pajak

Auditor pajak ini bertanggung jawab untuk memberlakukan peraturan pajak. Salah satu
tanggung jawab dirjen pajak adalah mengaudit SPT wajib pajak untuk menentukan apakah
SPT itu mematuhi peraturan pajak yang berlaku. Audit ini murni bersifat ketaatan. Audit yang
melakukan pemeriksaan ini disebut auditor pajak.
6.

Auditor internal

Auditor internal dipekerjakan oleh perusahaan untuk melakukan audit bagi manajemen,
sama seperti BPK mengaudit untuk DPR. Tanggung jawab auditor internal sangat beragam,
tergantung dari yang mempekerjakan mereka. Ada staf audit internal yang hanya terdiri dari
satu atau dua karyawan yang melakukan audit ketaatan secara rinci.

7.

Akuntan Public Bersertifikat (CPA)

Pemakaian gelar certified public accounting (CPA) diatur oleh hukum Negara bagian melalui
departemen pemberi lisensi disetiap Negara bagian. Dalam setiap Negara bagian, peraturan
untuk mempertahankan lisensi demi berpraktik setelah gelar itu diperoleh untuk pertama
kalinya. Sebagian besar professional muda yang ingin menjadi CPA memulai karir mereka
dengan bekerja pada sebuah KAP. Setelah menjadi CPA, banyak yang meninggalkan KAP
asalnya dan bekerja di lingkungan industry, pemerintahan, atau pendidikan.
Persyaratan Menjadi Akuntan Publik (CPA)
1.

Persyaratan Pendidikan

Lulus sarjana akuntansi atau sarjana ekonomi bidang akuntansi dan sudah mendapatkan
nomor register Negara bidang akuntan.

2.

Persyaratan Ujian Sertifikasi Akuntan Publik

Lulus ujian sertifikasi akuntan public yang terdiri dari empat ujian yakni:Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan; Lingkungan Bisnis, Hukum Komersial dan Perpajakan; Auditing dan
Assurance; dan Akuntansi Manajemen, Manajemen Keuangan dan System Informasi
3. Persyaratan Pengalaman
Bervariasi dari pengalaman audit tidak sampai 2 tahun.beberapa negara bagian mengharuskan
memiliki pengalaman kerja dilembaga pemerintah atau auditing internal.

You might also like