Professional Documents
Culture Documents
MAKALAH
untuk memenuhi tugas mata kuliah
Biologi Umum
yang dibina oleh Prof. Dra. Herawati Susilo, M.Sc, Ph.D.
Oleh
(140341601596)
Haninda Lintang G
(140341600785)
(140341603411)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat hidayah dan nikmat-Nya berupa kesehatan, waktu dan segala hal yang
kami butuhkan sehingga dapat menyelesaikan makalah untuk mata kuliah biologi
umum yang berjudul Hubungan Antara Organ dengan Fungsinya pada Sistem
Ekskresi, Sistem Respirasi, Sistem Saraf dan Kaitannya dengan Bioprosesnya
serta Gangguan Fungsi yang Mungkin Terjadi ini dengan lancar.
Dalam pembuatan makalah ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai
pihak, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesarbesarnya kepada Ibu Prof. Dra. Herawati Susilo, M.Sc, Ph.D. selaku dosen
pembimbing mata kuliah Biologi umum, juga kepada dosen PPL dan ucapan
terimakasih secara khusus penulis barikan kepada orang tua yang selalu
mendukung segala aktifitas perkuliahan.
Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi semua pembaca.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun demi perbaikan ke arah kesempurnaan. Akhir kata penulis
menyampaikan terimakasih.
Penulis
DAFTAR ISI
2
2
2
2
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem organ merupakan bentuk kerja sama antarorgan untuk melakukan
fungsi-fungsi yang lebih kompleks. Sistem organ disebut juga kumpulan beberapa
organ yang melakukan fungsi tertentu. Dalam melaksanakan kerja sama ini, setiap
organ tidak bekerja sendiri-sendiri, melainkan organ-organ saling bergantung dan
saling memengaruhi satu sama lainnya. Pada tubuh manusia terdapat beberapa
sistem organ yang memiliki fungsi berbeda antara satu dengan yang lainnya.
Sistem pernafasan atau sistem respirasi merupakan sistem yang penting
bagi manusia karena melalui sistem inilah sel pada tubuh manusia mendapat
oksigen untuk reaksi metabolik yang melepaskan energi dari molekul nutrien dan
menghasilkan ATP. Pada waktu yang sama, reaksi tersebut melepaskan
karbondioksida. Konsumsi oksigen dan produksi karbondioksida terjadi di dalam
mitokondria seiring dengan terjadinya respirasi seluler. Jumlah karbondioksida
yang berlimpah menghasilkan keasaman yang bersifat racun bagi sel tubuh, maka
karbondioksida yang berlimpah tersebut harus segera dibuang dari tubuh.
Didalam tubuh manusia juga terdapat sistem ekskresi sebagai pembuang
sisa metabolisme tubuh, seperti:
Menghembuskan gas CO2 ketika kita bernafas
Berkeringat
Buang air kecil (urine)
Sistem ekskresi membantu memelihara homeostasis dengan tiga cara,
yaitu melakukan osmoregulasi, mengeluarkan sisa metabolisme, dan mengatur
konsentrasi sebagian besar penyusun cairan tubuh. Zat sisa metabolisme adalah
hasil pembongkaran zat makanan yang bermolekul kompleks. Zat sisa ini sudah
tidak berguna lagi bagi tubuh. Sisa metabolisme antara lain, CO2, H20, NHS, zat
warna empedu, dan asam urat.
Selain dua system diatas masih terdapat system saraf yang mengendalikan
tubuh serta bagian-bagiannya. Sistem saraf terdiri atas serabut saraf yang tersusun
atas sel-sel saraf yang saling terhubung dan esensial untuk persepsi sensoris
indrawi, aktivitas motorik volunter dan involunter organ atau jaringan tubuh, dan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sistem Eksresi
Tubuh merupakan tempat berlangsungnya berbagai proses metabolisme.
Metabolisme adalah perubahan kimia, dengan bantuan enzim yang terjadi di
dalam tubuh organisme.Proses metabolisme menghasilkan energi dan zat yang
berguna bagi kehidupan . Selain itu, juga terbentuk zat sisa yang merupakan racun
bila tetap berada di dalam tubuh. Oleh karena itu, zat sisa harus dikeluarkan dari
tubuh melalui sistem ekskresi.
Sistem ekskresi pada manusia dan Vertebrata terdiri atas ginjal, kulit, paruparu dan hati.Ekskresi merupakan proses pengeluaran zat sisa 3emperatur tubuh,
seperti CO2, H2O, NH3, zat warna empedu dan asam urat. Beberapa istilah yang
erat kaitannya dengan ekskresi adalah sebagai berikut:
1. Defekasi : yaitu proses pengeluaran sisa pencernaan makanan yang
disebut feses. Zat yang dikeluarkan belum pernah mengalami 3emperatur
di dalam jaringan. Zat yang dikeluarkan meliputi zat yang tidak diserap
usus sel epitel, usus yang rusak dan mikroba usus.
2. Ekskresi : yaitu pengeluaran zat sampah sisa 3emperatur yang tidak
berguna lagi bagi tubuh.
3. Sekresi : yaitu pengeluaran getah oleh kelenjar pencernaan ke dalam
saluran pencernaan. Getah yang dikeluarkan masih berguna bagi tubuh dan
umumnya mengandun genzim.
4. Eliminasi : yaitu proses pengeluaran zat dari rongga tubuh, baik dari
rongga yang kecil (saluran air mata) maupun dari rongga yang besar
(usus).
Fungsi Sistem Ekskresi
1. Membuang limbah yang tidak berguna dan beracun dari dalam tubuh
2. Mengatur konsentrasi dan volume cairan tubuh (osmoregulasi)
3. Mempertahankan temperature tubuh dalam kisaran normal (termoregulasi)
4. Homeostasis
a. Ginjal (ren)
Ginjal (ren) manusia berjumlah sepasang, terletak di rongga perut sebelah
kanan depan dan kiri depan ruas-ruas tulang belakang bagian pinggang. Ginjal
kanan lebih rendah dari pada ginjal kiri karena di atas ginjal kanan terdapat hati.
Ginjal berbentuk seperti biji ercis dengan panjang sekitar 10 cm dan berat sekitar
200 gram. Ginjal yang dibelah secara membujur akan memperlihatkan bagianbagian korteks yang merupakan lapisan luar. Medula (sumsum ginjal), dan pelvis
(rongga ginjal). Di bagian korteks terdapat jutaan alat penyaring yang disebut
nefron. Setiap nefron terdiri atas badan Malpighi dan tubulus kontortus. Badan
Malpighi terdiri atas kapsula (simpai) Bowman Dan glomerulus. Glomrerulus
merupakan anyaman pembuluh kapiler. Kapsula Bowman berbentuk mangkuk
yang mengelilingi glomerulus.Iubulus kontortus terdiri atas tubulus kontortus
proksimal. tubulus kontortus distal. Dan tubulus kontortus kolektivus.
Di antara tubuIus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal terdapat
gelung/lengkung Henle pars ascenden (naik) dan pars descenden (turun).
Penamaan beberapa bagian ginjal mengambil nama ahli yang berjasa dalam
penelitian ginjal. Kapsula Bowman mengambil nama William Bowman (l816
1892). Seorang ahli bedah yang merupakan perintis di bidang saluran kentih yang
mengidentifikasi kapsula tersebut. Lengkung Henle mengambil nama Jacob Henle
(1809-1885), seorang ahli anatomi berkebangsaan Jerman yang mendeskripsikan
lengkung di dalam ginjal tersebut. Glomerulus di identifikasi oleh seorang ahli
Fungsi ginjal
Ginjal merupakan alat ekskresi penting yang mempunyai beberapa fungsi,
antara lain menyaring darah sehingga menghasilkan urine; mengekskresikan zatzat yang membahayakan tubuh. misalnya protein-protein asing yang masuk ke
dalam tubuh, urea, asam urat. dan bermacam -macam garam; mengekskresikan
zat-zat yang jumlahnya berlebihan, misalnya kadar gula darah yang melebihi
normal;
mempertahankan
tekanan
osmosis
cairan
ekstraseluler;
dan
2.
garam anorganik
3.
b. Kulit
Susunan Kulit
Kulit tersusun atas tiga lapisan, yaitu epidermis (lapisan luar/kulit ari), dermis
(lapisan dalam/kulit jangat). Dan hipodermis (jaringan ikat bawah kulit).
Akar rambut
Pembuluh darah
Syaraf
Fungsi kulit
Sebagai alat ekskresi. kulit berfungsi mengeluarkan keringat. Fungsi kulit
yang lain, antara lain melindungi tubuh terhadap gesekan, kuman, penyinaran,
panas. dan zat kimia; mengatur suhu tubuh; menerima rangsang dari luar, serta
mengurangi kehilangan air.
Kelenjar keringat menyerap air dan garam, terutama garam dapur dan
darah di pembuluh kapiler. Keringat yang dikeluarkan melalui pori-pori di
permukaan kulit akan menyerap panas tubuh sehingga suhu tubuh menjadi tetap.
Pada keadaan normal. keringat akan keluar dari tubuh sebanyak sekitar 50 mL
setiap jam. Beberapa faktor yang dapat memacu pengeluaran keringat. antara lain
peningkatan aktivitas tubuh. peningkatan suhu lingkungan, dan goncangan emosi.
Emosi akan merangsang saraf simpatis untuk memperkecil pengeluaran keringat
dengan cara mempersempit pembuluh darah. Pengeluaran keringat yang
berlebihan, misalnya karena terik matahari atau kegiatan tubuh yang berlebihan,
dapat menyebabkan terjadi lapar garam. Kekurangan kadar garam darah dapat
mengakibatkan kekejangan dan pingsan.
c. Paru-paru (pulmo)
Selain sebagai alat pernafasan, paru-paru juga sebagai alat ekskresi yaitu
mengeluarkan karbondioksida dan uap air.
Paru-paru terletak dalam rongga dada dan bagian bawahnya menempel
pada
diafragma.Penguraian
karbohidrat
(glukosa)
dan
lemak
kecuali
menghasilkan energi akan menghasilkan zat sisa berupa CO2 dan H2O yang akan
dikeluarkan lewat paru-paru. Seseorang yang berada dalam daerah dingin waktu
ekspirasi akan tampak menghembuskan uap. Uap tersebut sebenarnya merupakan
carbondioksisa dan uap air yang dikeluarkan saat terjadi pernafasan.
d. Hati (hepar)
Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh, terdapat di rongga perut
sebelah kanan atas, berwarna kecoklatan. Hati mendapat suplai darah dari
pembuluh nadi (arteri hepatica) dan pembuluh gerbang (vena porta) dari usus.
Hati dibungkus oleh selaput hati (capsula hepatica). Hati terdapat pembuluh darah
dan empedu yang dipersatukan selaput jaringan ikat (capsula glison). Hati juga
terdapat sel-sel perombak sel darah merah yan gtelah tua disebut histiosit.
Sebagai alat eksresi hati menghasilkan empedu yang merupakan cairan jernih
kehijauan, di dalamnya mengandung zat warna empedu (bilirubin), garam
empedu, kolesterol dan juga bacteri serta obat-obatan. Zatr warna empedu
terbentuk dari rombakan eritrosit yang telah tua atau rusak akan ditangkap
histiosit selanjutnya dirombak dan haeglobinnya dilepas.
Fungsi hati :
1. Menyimpan kelebihan gula dalam bentuk glikogen (gula otot)
2. Merombak kelebihan asam amino (deaminasi)
3. Menawarkan racun
4. Membentuk protombin dan fibrinogen
5. Membentuk albumin dan globulin
6. Mengubah provitamin A menjadi vitamin A
7. Tempat pembentukan urea
8. Menghasilkan empedu
9. Tempat pembentukan dan penghancuran eritrosit yang telah tua
2. Hematuria
Hematuria (kencing darah) adalah penyakit pada sistem ekskresi
yang ditandai dengan urine penderita mengandung darah. Penyakit ini
antara lain disebabkan oleh peradangan gnjal, batu ginjal, dan kanker
kandung kemih.
3. Nefrolitiasis
Nefrolitiasis (batu ginjal) adalah penyakit pada sistem ekskresi
yang ditandai dengan adanya batu pada ginjal. saluran ginjal, atau kandung
kemih. Batu ginjal pada umumnya mengandung garam kalsium (zat kapur)
antara lain kalsium oksalat, kalsium fosfat, atau campurannya. Batu ginjal
terbentuk karena konsentrasi unsur-unsur tersebut dalam urine tinggi. yang
dipercepat dengan infeksi dan penyumbatan pada ureter. Penyakit ini
diobati dengan cara mengeluarkan batu ginjal. Apabila batu ginjal masih
berukuran kecil, dapat dihancurkan dengan obat-obatan. Apabila batu
ginjal sudah berukuran besar, harus dikeluarkan dengan tindakan operasi.
Dengan kemajuan ilmu dan teknologi, batu ginjal dapat dihancurkan
dengan gelombang suara yang berintensitas tinggi tanpa perlu tindakan
operasi.
4. Nefritis
Nefritis adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan
peradangan ginjal. khususnya nefron. Proses peradangan biasanya berasal
dari glomerulus, kemudian menyebar ke jaringan sekitarnya. Penyakit ini
harus segera ditangani dokter.
5. Gagal Ginjal
Gagal
ginjal
adalah
ketidakmampuan,
ginjal
menjalankan
10
6. Diabetes Insipidus
Diabetes insipidus adalah penyakit pada sistem ekskresi yang
ditandai dengan meningkatnya jumlah urine sampai 20-30 kali lipat karena
kekurangan hormon antidiuretika (ADFI). Penyakit ini dapat diatasi
dengan pemberian ADH sintetik.
7. Diabetes Melitus
Diabetes melitus (kencing manis) adalah penyakit pada sistem
ekskresi yang ditandai dengan kadar glukosa darah melebihi normal
karena kekurangean hormon insulin. Kelebihan glukosa darah akan
dikeluarkan bersama urine. Diabetes melitus pada anak diatasi dengan
penyuntikan insulin secara rutin. Diabetes melitus pada orang dewasa
dapat diatasi dengan mengatur diet, olahlaga. dan pemberian obat-obatan
penurun kadar glukosa darah.
8. Hepatitis
Hepatitis adalah radang hati yang umumnya disebabkan oleh virus.
Penyakit ini dapat dicegah dengan vaksin hepatitis, menjaga kebersihan
lingkungan. menghindari kontak langsung dengan penderita hepatitis dan
tidak menggunakan jarum suntik untuk pemakaian lebih baik satu kali.
Beberapa hepatitis. antara lain hepatitis A dan B. Penderita hepatitis
mengalami perubahan warna kulit dan putih mata menjadi berwarna
kuning. Urine penderita pun berwarna kuning. bahkan kecokelatan seperti
teh.
9. Sirosis Hati
Sirosis hati adalah kelainan pada hati yang ditandai dengan
timbulnya jaringan parut dan kerusakan sel-sel normal hati. Sirosis hati
sering terjadi pada peminum alkohol, keracunan obat-obatan, infeksi
11
10. Gangren
Gangren adalah kematian jaringan lunak yang disebabkan oleh
gangguan pengaliran darah ke jaringan tersebut. Gangren sering terjadi di
tangan dan kaki karena gangguan aliran darah. Ganggren banyak terjadi
pada penderita diabetes melitus dan aterosklerosis yang sudah lanjut.
Jaringan yang terkena mula-mula menjadi kebiruan dan terasa dingin jika
disentuh. kemudian menghitam dan berbau busuk. Untuk mengatasi
infeksi diperlukan antibiotik. Pada keadaan yang tidak tertolong bagian
tubuh yang terkena gangren harus diamputasi.
12
perantaraan alat pernapasan yang berada di luar. Pada manusia, alveolus yang
terdapat di paru-paru berfungsi sebagai permukaan untuk tempat pertukaran gas.
1. Hidung
Hidung berbentuk seperti pyramid yang tersusun dari tulang kartilago
hialin dan jaringan fibroaerolar. Bagian dalam hidung merupakan suatu lubang
yang dipisahkan menjadi lubang kiri dan kanan oleh sekat (septum). Rongga
hidung mengandung rambut (fimbriae) yang berfungsi sebagai penyaring (filter)
kasar terhadap benda asing yang masuk. Pada permukaan (mukosa) hidung
terdapat epitel bersilia yang mengandung sel goblet. Sel tersebut mengeluarkan
lendir sehingga dapat menangkap benda asing yang masuk ke dalam saluran
pernapasan. Kita dapat mencium aroma karena di dalam lubang hidung terdapat
reseptor. Reseptor bau terletak pada cribriform plate, di dalamnya terdapat ujung
dari saraf kranial I (Nervous Olfactorius). Hidung berfungsi sebagai jalan napas,
pengatur udara, pengatur kelembaban udara (humidifikasi), pengatur suhu,
pelindung dan penyaring udara, indra pencium, dan resonator suara.
2. Sinus paranasalis
Sinus paranasalis merupakan daerah yang terbuka pada tulang kepala.
Dinamakan sesuai dengan tulang tempat dia berada yaitu sinus frontalis, sinus
ethmoidalis, sinus sphenoidalis, dan sinus maxillaris. Sinus berfungsi untuk:
1. Membantu menghangatkan dan humidifikasi
13
3. Faring
Faring merupakan pipa berotot berbentuk cerobong yang letaknya bermula
dari dasar tengkorak sampai persambungannya dengan esofagus pada ketinggian
tulang rawan (kabrtilago) krikoid. Faring digunakan pada saat digestion
(menelan) seperti pada saat bernapas. Berdasarkan letaknya faring dibagi menjadi
tiga yaitu di belakang hidung (naso-faring), belakang mulut (oro-faring), dan
belakang laring (laringo-faring).
Naso-faring terdapat pada superior di area yang terdapat epitel bersilia
(pseudo stratified) dan tonsil (adenoid), serta merupakan muara tube eustachius.
Tenggorokan dikelilingi oleh tonsil, adenoid, dan jaringan limfoid lainnya.
Struktur tersebut penting sebagai mata rantai nodus limfatikus untuk menjaga
tubuh dari invasi organisme yang masuk ke dalam hidung dan tenggorokan.
Oro-faring berfungsi untuk menampung udara dari naso-faring dan
makanan dari mulut. Pada bagian ini terdapat tonsili platina (posterior) dan tonsili
lingualis (dasar lidah).
4. Laring
Laring sering disebut dengan voice box dibentuk oleh struktur
epiteliumlined yang berhubungan dengan faring (di atas) dan trakhea (di bawah).
Laring terletak di anterior tulang belakang (vertebrae) ke-4 dan ke-6. Bagian atas
dari esofagus berada di posterior laring. Laring berbentuk seperti kotak triangular
dan ditopang oleh sembilan kartilago, tiga berpasangan dan tiga lainnya tidak
berpasangan. Tiga kartilago yang tidak berpasangan adalah kartilago tiroid yang
terlrtak di bagian proksimal kelenjar tiroid, kartilago krikoid yang merupakan
cincin anterior yang lebih dalam dan lebih tebal, epiglotis yang merupakan katup
kartilago yang melekat pada tepi anterior kartilago tiroid. Epiglotis menutup pada
saat menelan untuk mencegah masuknya makanan dan cairan ke saluran
14
pernapasan bawah. Epiglotis juga merupakan batas antara saluran napas atas dan
bawah.
5. Trakea
Trakhea merupakan perpanjangan laring pada ketinggian tulang vertebre
torakal ke-7 yang bercabang menjadi dua bronkhus. Ujung cabang trakhea disebut
carina. Trakhea bersifat sangat fleksibel, berotot, dan memiliki panjang 12 cm
dengan cincin kartilago berbentuk huruf C. Trakea bermula dari bagian bawah
tulang rawan krikoid laring dan berakhir setinggi vertebra thorakal 4 atau 5.
Trakea kemudian bercabang menjadi bronkus principallis dextra dan sinistra di
tempat yang disebut carina.
6. Bronkus
Bronkus merupakan struktur dalam mediastinum, bronkus adalah percabangan
dari trakea. Bronkus kanan lebih pendek, lebar dan lebih dekat dengan trakea.
Setiap bronkus primer bercabang membentuk bronkus sekunder dan tersier
dengan diameter yang semakin mengecil dan menyempit, batang atau lempeng
kartilago mengganti cincin kartilago. Hal tersebut menyebabkan benda asing lebih
mudah masuk ke dalam cabang sebelah kanan dari pada bronkhus sebelah kiri.
7. Bronkhiolus
Bronkiolus merupakan jalan napas intralobular dengan diameter 5 mm, tidak
memiliki tulang rawan maupun kelenjar di dalam mukosanya. Bronkhiolus
berakhir pada saccus alveolaris. Awal proses pertukaran gas terjadi di bronkhiolus
respiratorius.
8. Alveolus
Alveolus adalah kantung udara berukuran sangat kecil dan merupakan akhir
dari bronkiolus respiratorius sehingga memungkinkan pertukaran oksigen dan
karbondioksida. Alveolus terdiri dari membran alveolar dan ruang intesrstisial.
Seluruh dari unit alveoli (zona respirasi) terdiri ats bronkhiolus respiratorius,
duktus alveolus, dan alveolar sacs (kantong alveolus).
15
9. Paru-paru
Paru adalah organ berbentuk piramid seperti spons dan berisi udara yang
terletak di rongga toraks. Paru merupakan jalinan atau susunan bronkus,
bronkiolus, bronkiolus respiratori, alveoli, sirkulasi paru, saraf dan sistem
limfatik. Paru adalah alat pernapasan utama yang merupakan organ berbentuk
kerucut dengan apex di atas dan sedikit lebih tinggi dari klavikula di dalam dasar
leher. Paru-paru kanan mempunyai tiga lobus sedangkan paru-paru kiri
mempunyai dua lobus. Kelima lobus tersebut dapat terlihat dengan jelas. Setiap
paru-paru terbagi lagi menjadi beberapa subbagian menjadi sekitar sepuluh unit
terkecil yang disebut bronchopulmonary segments.
16
17
paru-paru,
oksigen berdifusi
lebih cepat
dari pada
karbondioksida karena berat jenisnya lebih rendah. Difusi gas dalam jaringan
tubuh angat dipengaruhi oleh daya larutnya di dalam cairan-cairan jaringan dan
darah, dan oleh karena karbondioksida berkurang lebih 24 kali lebih mudah larut
dalam
darah
dibanding
oksigen,
maka
keseluruhan
kecepatan
difusi
18
19
daya afinitas hemoglobin juga lebih besar terhadap racun dibanding terhadap O2.
Asfiksi dapat pula disebabkan karena penyumbatan saluran pernapasan oleh
kelenjar limfa, misalnya polip, amandel, dan adenoid. Gangguan pernapasan yang
sering terjadi adalah emfisema berupa penyakit yang terjadi karena susunan dan
fungsi alveolus yang abnormal.
1.
Asma
Penyakit asma adalah suatu jenis penyakit gangguan pernapasan
khususnya pada paru- paru. Asma merupakan suatu penyakit yang dikenal
dengan penyakit sesak napas yangdikarenakan adanya penyempitan pada
saluran pernapasan karena adanya aktivitas berlebihyang mengakibatkan
terhadap suatu rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan dan
penyempitan pada pembuluh darah dan udara yang mengalirkan oksigen ke
paru-paru danrongga dada. Umumnya seseorang yang menderita sesak napas
atau asma bersifat sementaradan dapat sembuh seperti sedia kala dengan atau
tanpa bantuan obat.Gejala awal dari timbulnya penyakit asma adalah adanya
gejala sesak napas, batuk dan suara mengi (bengek) yang dikarenakan adanya
penyempitan dan sumbatan pada pembuluh darah yang mengalirkan oksigen
ke paru-paru dan rongga dada yang membuatsaluran udara menjadi
terhambat.
2.
Emfisema
Emfisema Paru-paru adalah penyakit saluran pernafasan yang berciri
Kanker Paru-Paru
Kanker paru-paru adalah pertumbuhan sel kanker yang tidak
20
karsinogen lingkungan, terutama asaprokok. Sebagian besar kanker paruparu berasal dari sel-sel di dalam paru-paru tetapi kanker paru-paru bisa
juga berasal dari kanker di bagian tubuh lainnya yang menyebar ke paruparu.Merokok merupakan penyebab utama dari sekitar 90% kasus kanker
paru-paru pada pria dan sekitar 70% pada wanita. Semakin banyak rokok
yang dihisap, semakin besar resikountuk menderita kanker paru-paru.Hanya
sebagian kecil kanker paru-paru (sekitar 10%-15% pada pria dan 5%
padawanita) yang disebabkan oleh zat yang ditemui atau terhirup di tempat
bekerja. Bekerjadengan asbes, radiasi, arsen, kromat, nikel, klorometil eter,
gas mustard dan pancaran ovenarang bisa menyebabkan kanker paru-paru,
meskipun biasanya hanya terjadi pada pekerjayang juga merokok. Peranan
polusi udara sebagai penyebab kanker paru-paru masih belum jelas.
Beberapa kasus terjadi karena adanya pemaparan oleh gas radon di rumah
tangga.Kadang kanker paru (terutama adenokarsinoma dan karsinoma sel
alveolar) terjadi pada orang yang paru-parunya telah memiliki jaringan parut
karena penyakit paru-parulainnya, seperti tuberkulosis dan fibrosis.
21
motorik. Input dari otak dan medulla spinalis memperoleh respon yang sesuai dari
otot dan kelenjar tubuh , yang disebut sebagai efektor.
Fungsi saraf
Fungsi saraf adalah sebagai berikut :
a) Menerima rangsangan (oleh indera)
b) Meneruskan impuls saraf ke sistem saraf pusat (oleh saraf sensorik)
c) Mengolah rangsangan untuk menentukan tanggapan (oleh sistem saraf pusat)
d) Meneruskan rangsangan dari sistem saraf pusat ke efektor (oleh saraf motorik)
Sel Saraf
- Neuron
Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung
membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan). Satu sel
saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.
a. Badan sel
Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf. Badan sel
berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson.
Pada badan sel saraf terdapat inti sel, sitoplasma, mitokondria, sentrosom, badan
golgi, lisosom, dan badan nisel. Badan nisel merupakan kumpulan retikulum
endoplasma tempat transportasi sintesis protein.
b. Dendrit
22
3) Sel saraf penghubung adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf
satu dengan sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum
tulang belakang. Sel saraf yang dihubungkan adalah sel saraf sensorik dan sel
23
- Impuls
Impuls adalah rangsangan atau pesan yang diterima oleh reseptor dari lingkungan
luar, kemudian dibawa oleh neuron. Impuls dapat juga dikatakan sebagai
serangkaian pulsa elektrik yang menjalari serabut saraf. Contoh rangsangan
adalah sebagai berikut:
1. Perubahan dari dingin menjadi panas.
2. Perubahan dari tidak ada tekanan pada kulit menjadi ada tekanan.
3. Berbagai macam aroma yang tercium oleh hidung.
4. Suatu benda yang menarik perhatian.
5. Suara bising.
6. Rasa asam, manis, asin dan pahit pada makanan.
24
1) Otak
Otak merupakan organ yang telah terspesialisasi sangat kompleks. Berat
total otak dewasa adalah sekitar 2% dari total berat badannya atau sekitar 1,4
kilogram dan mempunyai sekitar 12 miliar neuron. Pengolahan informasi di otak
dilakukan pada bagian-bagian khusus sesuai dengan area penerjemahan neuron
sensorik. Permukaan otak tidak rata, tetapi berlekuk-lekuk sebagai pengembangan
neuron yang berada di dalamnya. Semakin berkembang otak seseorang, semakin
banyak lekukannya. Lekukan yang berarah ke dalam (lembah) disebut sulkus dan
lekukan yang berarah ke atas (gunungan) dinamakan girus.
Otak mendapatkan impuls dari sumsum tulang belakang dan 12 pasang
saraf kranial. Setiap saraf tersebut akan bermuara di bagian otak yang khusus.
25
Otak manusia dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu otak depan, otak tengah,
dan otak belakang (Gambar 9.10). Para ahli mempercayai bahwa dalam
perkembangannya, otak vertebrata terbagi menjadi tiga bagian yang mempunyai
fungsi khas. Otak belakang berfungsi dalam menjaga tingkah laku, otak tengah
berfungsi dalam penglihatan, dan otak depan berfungsi dalam penciuman
(Campbell, et al, 2006: 578)
a) Otak depan
Otak depan terdiri atas otak besar (cerebrum), talamus, dan hipotalamus.
Otak besar merupakan bagian terbesar dari otak, yaitu mencakup 85% dari
volume seluruh bagian otak. Bagian tertentu merupakan bagian paling penting
dalam penerjemahan informasi yang Anda terima dari mata, hidung, telinga, dan
bagian tubuh lainnya. Bagian otak besar terdiri atas dua belahan (hemisfer), yaitu
belahan otak kiri dan otak kanan (Gambar 9.11). Setiap belahan tersebut akan
mengatur kerja organ tubuh yang berbeda.
Gambar 9.11 Otak besar terdiri atas dua belahan, yaitu hemisfer otak kiri dan hemisfer otak kanan.
Otak kanan sangat berpengaruh terhadap kerja organ tubuh bagian kiri,
serta bekerja lebih aktif untuk pengerjaan masalah yang berkaitan dengan seni
26
atau kreativitas. Bagian otak kiri mempengaruhi kerja organ tubuh bagian kanan
serta bekerja aktif pada saat Anda berpikir logika dan penguasaan bahasa atau
komunikasi. Di antara bagian kiri dan kanan hemisfer otak, terdapat jembatan
jaringan saraf penghubung yang disebut dengan corpus callosum. Talamus
mengandung badan sel neuron yang melanjutkan informasi menuju otak besar.
Talamus memilih data menjadi beberapa kategori, misalnya semua sinyal
sentuhan dari tangan. Talamus juga dapat menekan suatu sinyal dan memperbesar
sinyal lainnya. Setelah itu talamus menghantarkan informasi menuju bagian otak
yang sesuai untuk diterjemahkan dan ditanggapi.
Hipotalamus mengontrol kelenjar hipofisis dan mengekspresikan berbagai
macam hormon. Hipotalamus juga dapat mengontrol suhu tubuh, tekanan darah,
rasa lapar, rasa haus, dan hasrat seksual. Hipotalamus juga dapat disebut sebagai
pusat kecanduan karena dapat dipengaruhi oleh obatobatan yang menimbulkan
kecanduan, seperti amphetamin dan kokain. Pada bagian lain hipotalamus,
terdapat kumpulan sel neuron yang berfungsi sebagai jam biologis. Jam biologis
ini menjaga ritme tubuh harian, seperti siklus tidur dan bangun tidur. Di bagian
permukaan otak besar terdapat bagian yang disebut telensefalon serta diensefalon.
Pada bagian diensefalon, terdapat banyak sumber kelenjar yang menyekresikan
hormon, seperti hipotalamus dan kelenjar pituitari (hipofisis). Bagian telensefalon
merupakan bagian luar yang mudah kita amati dari model torso.
Gambar 9.12 Pembagian fungsi otak yang berada dibelahan (hemisfer) otak besar.
28
ruas tulang belakang. Sumsum tulang belakang memanjang dari pangkal leher,
hingga ke selangkangan. Bila sumsum tulang belakang ini mengalami cidera
ditempat tertentu, maka akan mempengaruhi sistem saraf disekitarnya, bahkan
bisa menyebabkan kelumpuhan di area bagian bawah tubuh, seperti anggota gerak
bawah (kaki).
Secara anatomis, sumsum tulang belakang merupakan kumpulan sistem
saraf yang dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang. Sumsum tulang belakang
atau biasa disebut medulla spinalis ini, merupakan kumpulan sistem saraf dari dan
ke otak. Secara rinci, ruas-ruas tulang belakang yang melindungi sumsum tulang
belakang ini adalah sebagai berikut:
Sumsum tulang belakang terdiri dari 31 pasang saraf spinalis yang terdiri dari 7
pasang dari segmen servikal, 12 pasang dari segmen thorakal, 5 pasang dari
segmen lumbalis, 5 pasang dari segmen sacralis dan 1 pasang dari segmen
koxigeus.
30
Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang
bertindak sebagai reseptor adalah organ indera.
31
Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas
serabut penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel
khusus yang memanjang dan meluas. Sel saraf disebut neuron.
Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan
oleh penghantar impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah
otot dan kelenjar.
Gerak sadar
Gerak sadar atau gerak biasa adalah gerak yang terjadi karena disengaja atau
disadari. Impuls yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang
panjang. Bagannya adalah sebagai berikut.
Gerak refleks
Gerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari. Impuls
yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang sangat singkat dan
tidak melewati otak. Bagannya sebagai berikut. Contoh gerak refleks adalah sebagai
berikut:
Terangkatnya kaki jika terinjak sesuatu.
Gerakan menutup kelopak mata dengan cepat jika ada benda asing yang
masuk ke mata.
Menutup hidung pada waktu mencium bau yang sangat busuk.
Gerakan tangan menangkap benda yang tiba-tiba terjatuh.
Gerakan tangan melepaskan benda yang bersuhu tinggi.
Sistem Saraf Sadar
- Sistem saraf sadar bekerja atas dasar kesadaran dan kemauan kita. Ketika Anda
makan, menulis, berbicara, maka saraf inilah yang mengkoordinirnya. Saraf ini
meneruskan impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat, dan meneruskan impuls
dari sistem saraf pusat ke semua otot kerangka tubuh. Sistem saraf sadar terdiri
atas 12 pasang saraf kranial, yang keluar dari otak dan 31 pasang saraf spinal yang
keluar dari sumsum tulang belakang 31 pasang saraf spinal terlihat pada Gambar
8.8. Saraf-saraf spinal tersebut terdiri atas gabungan saraf sensorik dan motorik.
Dua belas pasang saraf kranial tersebut, antara lain sebagai berikut.
a) Saraf olfaktori, saraf optik, dan saraf auditori. Saraf-saraf ini merupakansaraf
sensori.
b) Saraf okulomotori, troklear, abdusen, spinal, hipoglosal. Kelima saraf tersebut
merupakan saraf motorik.
32
33
mengandung
Gamapeptide
(tidak
ditemukan
pada
spesies
lain).
K. Alzheimer
Gangguan
ditandai
dengan
berkurangnya
kemampuan
34
L. Parkinson,
penyakit
yang
disebabkan
oleh
berkurangnya
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1.
2.
35
dibutuhkan untuk proses respirasi sel ini berasal dari atmosfer, yang
menyediakan gas oksigen sebanyak 21% dari seluruh gas yang ada. Oksigen
masuk ke dalam tubuh melalui perantaraan alat pernapasan yang berada di
luar. Pada manusia, alveolus yang terdapat di paru-paru berfungsi sebagai
permukaan untuk tempat pertukaran gas.
3.
3.2 Saran
Beberapa saran dan rekomendasi kepada :
1. Penulis
Makalah ini diharapkan untuk diperbaiki lagi agar lebih berguna
dan bermanfaat bagi pembaca.
2. Mahasiswa
Makalah ini dapat dijadikan sebagai sumber pelajaran, sumber
informasi, dan dapat digunakan sebagai referensi mahasiwa.
36
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous.Anatomi Fisiologi Sistem Saraf(Online)
http://staff.unila.ac.id/gnugroho/files/2012/11/ANATOMI-FISIOLOGI-SISTEM-SARAF.pdf.
(diakses Oktober 2014)
Anonymous. Chapter II(Online)
http://www.repository.usu.ac.id/bitstream/.../4/Chapter%20II.pdf. (diakses pada 27
Oktober 2014)
Anonymous. sistem-syaraf(Online)
https://mulyanipharmaco.files.wordpress.com/2013/04/sistem-syaraf.pdf. (diakses
Oktober 2014)
Anonymous. macam-macam kelainan pada system saraf(Online)
http://www.upeksa.tk/2014/04/macam-macam-kelainan-pada-sistem-saraf.html.
(diakses pada Oktober 2014)
Arinazulfayunitayunus. Sistem Ekskresi (Online)
https://arinazulfayunitayunus.wordpress.com/2012/04/09/modul-sistem-ekskresi/.
(diakses pada Oktober 2014)
Campbell et all. 2006. Biology. Jakarta : Erlangga
Hermawati. Sistem Pernapasan Manusia Pada Kondisi Latihan Dan Perbedaan
Ketinggian(Online)
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/197003311997022HERNAWATI/FILE_14.pdf. (diakses 27 Oktober 2014)
iii