You are on page 1of 85

1

BAB I

PENGENALAN PUTM YOGYAKARTA

A. Identitas

Persyarikatan Muhammadiyah memandu diri untuk meneruskan amal usaha kemanusiaan.


Muhammadiyah menjadi gerakan ilmu yang mendorong berkembangnya ijtihad masyarakat,
bangsa dan negara untuk mengantisipasi percepatan perubahan sosial. Ijtihad Muhammadiyah
adalah ijtihad yang dikembangkan berdasarkan Al- Qur’an dan As- Sunnah, rasionalitas dan
pencerahan dalam berilmu pengetahuan.

Menyebarkan diri dalam bidang keahlian semua sektor kehidupan adalah wajib kifayah bagi
umat Islam dan mendalami ilmu agama untuk menyempurnakan ibadah, mu’amalah dan akhlak
adalah wajib ‘ain bagi umat Islam. Muhammadiyah dapat mengembangkan peranannya menjadi
gerakan moral intelektual Islam, sekaligus memberdayakan amal usaha kemanusiaan dan
kesejahteraan umat.

Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah ( PUTM ) adalah bagian dari gerakan amal usaha
Muhammadiyah yang mempunyai program khusus, yaitu mendidik dan mempersiapkan ulama’
tarjih muhammadiyah yang memiliki kompetensi utama dalam mengembangkan keilmuan pada
tafaqquh fid-din, keulamaan, da’wah, pendidikan dan kepemimpinan Islami, yang mampu
mengintegrasikan ilmu dan agama.

Maka para thalabah akan diberikan berbagai macam keahlian yang bersifat multidisipliner
dan /atau interdisipliner.

B. Visi dan Misi PUTM

1. Visi PUTM

Menjadi Perguruan Tinggi Muhammadiyah berkelas nasional berbasis pada nilai


keulamaan/keislaman.

2. Misi PUTM

Untuk merealisasikan Visi tersebut, PUTM menetapkan misi sebagai berikut :


a. Menyelenggarakan program-program akademik bermutu dan relevan dengan tujuan
Persyarikatan dalam suasana kampus Islam.

b. Menyelenggarakan penelitian yang berorientasi pada integrasi seluruh bidang keilmuan


untuk pencapaian masyarakat Islami.

c. memberikan layanan kepakaran yang berorientasi pada pembentukan ulama’


Muhammadiyah.
2

C. Lokasi PUTM

Secara geografis PUTM kelas putra berada dikampung Ngipiksari kecamatan Pakem
kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta, menempati lahan seluas ± 2500 m2. Seluruh
tanah tersebut digunakan sebagai prasarana pendidikan dan asrama mahasiswa (thalabah).

Adapun lokasi PUTM kelas putri berada di kampung Tundan Ngrame Kecamatan
Tamantirto Utara, Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta, menempati lahan+ 700 m2
dan seluruh lahan tersebut digunakan sebagai prasarana pendidikan dan asrama mahasisiwi
(thalibat).

D.Tujuan PUTM

Adapun tujuan PUTM adalah :

1. Membentuk peserta didik untuk menjadi sarjana muslim yang beriman, bertaqwa, dan
berakhlak mulia, yang mempunyai kemampuan akademik, professional dan beramal
menuju terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

2. Membentuk peserta didik menjadi kader ulama’ dan pemimpin yang berkepribadian
Muhammadiyah.

3. Mengembangkan dan menyebarluaskan Risalah Islamiah dalam rangka Li-I’lai-kalimati-


Allah dan meningkatkan kesejahteraan umat manusia.

E. Lambang PUTM

Lambang PUTM adalah lambang Muhammadiyah dan lambang Perguruan Tinggi


Muhammadiyah yang dirangcang khas untuk PUTM. Warna lambang PUTM adalah :

1. Biru tua-kuning emas dan putih. Warna ini dipergunakan untuk mendorong peserta didik
belajar dengan tekun agar dapat menjadi ulama’ sebagaimana dicita-citakan para Ulama’
Muhammadiyah.

2. Dicantumkannya sinar sebanyak 12, menujukkan tahun berdirinya Muhammadiyah.

3. Pengambilan ayat Al-Qur’an Surat Fathir (35) : 28, melambangkan ketaqwaan,


keulamaan dan keshalihan.

4. Tahun 68, mengingatkan tahun berdirinya PUTM

5. Dicantumkannya kata Muhammadiyah menunjukkan bahwa persyarikatan


Muhammadiyah sebagai induk Organisasi.
3

6. Dicantumkannya gambar padi dan kapas, melambangkan kesejahteraan bagi umat


manusia.

BAB II

SEJARAH SINGKAT PUTM


4

A. Sejarah berdirinya PUTM

Pada tahun 1968, Persyarikatan Muhammadiyah sudah berumur 56 tahun. Para pendiri
Persyarikatan sebagian besar sudah wafat, sedang kader-kadernya sangat kurang, karena
sebagian besar pemuda Islam lebih berminat belajar di sekolah/ perguruan tinggi umum,
padahal Persyarikatan Muhammadiyah sangat membutuhkan ulama’-ulama’ yang handal
untuk meneruskan cita-cita Persyarikatan.

Ketika itulah muncul ide untuk mendirikan Pendidikan Ulama’ dengan gratis, sehingga
tidak memberatkan para peserta didik. Maka pada tahun 1968, tepatnya pada
tangga 1 Juli 1968 didirikanlah Pendidikan Ulama’ Tarjih oleh Majelis Tarjih PP
Muhammadiyah, dengan biaya swadaya dari para aghniya’ di Yogyakarta.

Karena satu dan lain hal, Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah (PUTM) tidak
menerima thalabah pada setiap tahun melainkan pada setiap angkatan.

Angakatan-angkatan yang sudah berjalan adalah sebagai berikut :

1. Angkatan pertama, Tahun 1968-1971; menerima 18 orang thalabah, yang dapat


menyelesaikan studynya sebanyak lima orang. Pada tahun 1972-1974 tidak ada
kegiatan (vakum)

2. Angkatan kedua, tahun 1975-1978; menerima 10 orang mahasiswa, yang dapat


menyelesaiakan studynya hanya satu orang. Pada tahun 1979-1989 tidak ada kegiatan
(vakum)

3. Angkatan ketiga, tahun 1990-1993; angkatan ini dikelola PWM DIY, menerima 25
orang mahasiswa, yang dapat menyelesaiakan studynya hanya tiga belas orang
setelah melalui ujian akhir. Angkatan pertama hingga ketiga diselenggarakan di
Suranatan.

4. Angkatan keempat, tahun 1993-1997; menerima 25 orang mahasiswa, yang dapat


menyelesaiakan studinya hanya empat belas orang.

5. Angkatan kelima, tahun 1999-2002; menerima 25 orang mahasiswa, yang dapat


menyelesaiakan studynya hanya dua puluh orang.

6. Angkatan keenam, tahun 2003-2006; menerima 25 orang mahasiswa, yang dapat


menyelesaiakan studynya 25 orang. Angakatan keempat sampai dengan keenam
diselenggarakan di Gedong kiwo, jalan bantul Yogyakarta

7. Angkatan ketujuh, tahun 2005-2009. Berdasarkan hasil keputusan sidang pleno PP.
Muhammadiyah, penyelenggaraan pendidikan selanjutnya diambil alih oleh PP
Muhammadiyah, sedangkan pengelolaanya diserahkan kepada Majelis Tarjih dan
5

Tajdid PP Muhammadiyah. Kemudian berdasarkan keputusan sidang tanwir


Muhammadiyah tahun 2007 di Yogyakarta Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah
(PUTM) dijadikan lembaga pendidikan untuk pengkaderan tarjih yang berijazah
formal.

Pada angkatan ini PUTM menerima 25 thalabah dan semuanya berhasil


menyelesaikan studinya, mulai angkatan ketujuh ini lokasi perkuliahannya dipindah
ke jalan Kaliurang Km.23,3 di kampung Ngipiksari Kelurahan Hargobinangun
Kecamatan Pakem Kabupatan Sleman Daerah Istimewa Yogykarta.

8. Angkatan kedelapan, tahun 2007-2010; menerima 16 orang mahasiswa, yang masih


berjalan hingga kini sebanyak sepuluh orang.

9. Angkatan kesembilan, tahun 2009-2012; mulai angkatan ini PUTM menerima dua
kelas yaitu, kelas putra dan kelas putri : Kelas putra menerima 25 orang mahasiswa,
ditempatkan dijalan Kaliurang, kelas putri menerima 16 orang ditempatkan
dikampung Tundan Ngrame kelurahan Tamantirto Utara Kecamatan Kasihan
Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta.

Sekalipun menerima putra dan putri penyebutan mereka tetap menggunakan istilah “
Thalabah ”sebagai singkatan” thalabah dan thalibah”. Semua alumni PUTM diwajibkan
berbakti kepada persyarikan Muhammadiyah selama empat tahun ditempatkan didaerah
yang membutuhkan.

B. Pimpinan PUTM

Mengenai pergantian pimpinan di Persyarikatan Muhammadiyah tidak menimbulkan


masalah besar, karena pergantian tersebut berpedoman pada qaidah/statuta Perguruan Tinggi
Muhammadiyah, dan juga berlandaskan keikhlasan bekerja.

Sejak awal berdirinya PUTM hingga saat ini telah terjadi pergantian pimpinan sebagai berikut:

1. Kurun waktu 1968-1971 dan 1975-1978 Mudir PUTM dijabat oleh KH. Umar Efendi.

2. Kurun waktu 1990-1993 dan 1993-1997 Mudir PUTM dijabat oleh KH. M. Suprapto
Ibnu Juraimi.

3. Kurun waktu 1999-2002 Mudir PUTM dijabat oleh KH. Drs. Ghozali Mukri.

4. Kurun waktu 2003-2006 dan 2006-2009 Mudir PUTM dijabat oleh KH. Suprapto Ibnu
Juraimi.

5. Kurun waktu 2009 – saat ini Mudir PUTM dijabat oleh Prof. Drs. H. Sa’ad Abdul Wahid.

C. Pimpinan Badan Pelaksana Harian (BPH)


6

1. Kurun Waktu 1968-1978, tidak ada pengangkatan BPH

2. Kurun waktu 1990-1997 Pimpinan BPH dijabat oleh KH. Mukhlas Abror.

3. Kurun waktu 1997-2001, Pimpinan BPH dijabat oleh Drs. Saad Abdul Wahid.

4. Kurun waktu 2001-2005, Pimpinan BPH dijabat oleh Drs. H. Zamroni

5. Kurun waktu 2005 – saat ini pimpinan BPH dijabat oleh Drs. H. Fahmi Muqoddas,
M.Hum.

BAB III

Struktur Organisasi PUTM


7

A. Organisasi PUTM

Organisasi PUTM terdiri atas

1. Mudir PUTM

2. Wakil Mudir PUTM(Bidang akademik , kethalabahan dan alumni untuk kelas putra dan
putri.

3. Kepala Tata Usaha (KTU)

4. Unsur-unsur Pelaksana Lapangan: Pengasuh Asrama, Musyrif/musyrifah dan Dosen.

PUTM dapat mengembangkan organisasi tersebut di atas sesuai dengan kebutuhan dan
perkembangan dengan persetujuan MTT PP Muhammadiyah dan BPH PUTM

B. Tugas Pokok Pimpinan PUTM

1. Mudir bertugas memimpin PUTM dalam menyelenggarakan pendidikan, penelitian,


pengabdian kepada masyarakat, pengembangan Islam, kemuhammadiyahan dan
membina kerjasama dengan lembaga-lembaga lain.

2. Wakil Mudir bidang akademik dan kethalabahan dan alumni bertugas membantu Mudir
dalam mengkoordinasikan peningkatan mutu pelaksanaan pendidikan dan pengajaran,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat serta pembinaan dan pelayanan
kesejahteraan Thalabah dengan mengedepankan konsep Islamisasi kampus dan
pemberdayaan alumni.

3. Kepala Tata Usaha bertugas membantu Mudir dalam mengkoordinasikan pengelolaan


sumber-sumber keuangan, pelayanan administrasi dan kerumah-tanggaan.

4. Pengasuh asrama dan musyrif bertugas membimbing , membina dan mengawasi para
Thalabah dalam aktifitas pelaksanaan ibadah, aktifitas belajar, serta mu’amalah, baik
dalam kampus maupun di luar kampus serta aktifitas lainnya.

BAB IV

Sistem Pendidikan dan Pengajaran


8

A. Jenjang dan Program Pendidikan

Pendidikan Ulama Tarjih menyelenggarakan program akademik jenjang Strata Satu (S.1),
dengan landasan aqidah Islamiyah, berasaskan Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Lulusan dari PUTM diharapkan memiliki kualifikasi sebagai berikut:

1. Menjadi Sarjana muslim yang beriman dan bertaqwa, berakhlak mulia, yang mempunyai
kemampuan akademik, professional dan beramal menuju terwujudnya masyarakat Islam
yang sebenar-benarnya.

2. Menjadi kader ulama dan pemimpin yang berkepribadian Muhammadiyah.

3. Mampu mengembangkan dan menyebarluaskan risalah Islamiyah dalam rangka li’ilaa’I


kalimatillah dan meningkatkan kesejahteraan umat manusia.

4. Menguasai dasar-dasar ilmiah dan pengetahuan serta wawasan yang luas tentang
ketarjihan, sehingga mampu menentukan, memahami, menjelaskan dan merumuskan cara
pengambilan keputusan dan penyelesaian masalah yang dihadapinya.

5. Mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

B. Pelaksanaan Program

1. Awal Penyelenggaraan Pendidikan

Penyelenggaraan pendidikan di PUTM di awalai dengan seleksi penerimaan thalabah baru;


kegiatan ini dilaksanakan sekitar awal bulan April s.d Juli pada setiap tahun.

2. Tahun Akademik

Tahun Akademik penyelenggaraan pendidikan dimulai pada awal bulan Juli dan berakhir
bulan Juni tahun berikutnya, yang terbagi dalam dua semester , semester gasal dan semester
genap.

3. Bentuk Pendidikan

Pendidikan diberikan dalam bentuk perkuliahan, pemberian tugas, praktik lapangan, seperti
diskusi, latihan ketarjihan, latihan ibadah, praktik astronomi dan kegiatan ilmiah lainnya.
Kegiatan pendidikan tersebut dilaksanakan berdasarkan kurikulum yang telah disusun.

C. Sistem Penyelenggaraan Pendidikan.

1. Sistem Kredit Semester


9

Sistem Kredit Semester adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang dinyatakan dengan
beban studi thalabah , beban kerja dengan pengajar dan beban penyelenggaraan pendidikan.

2. Semester

Semester adalah satuan waktu terkecil untuk menyatakan lamanya suatu program pendidikan
dalam suatu jenjang pendidikan, satu semester setara dengan 16 minggu kerja.

3. Satuan Kredit Semester

Satuan kredit semester yang disingkat sks adalah takaran penghargaan terhadap pengalaman
belajar yang diperoleh selama satu semester melalui kegiatan terjadwal perminggu sebanyak satu
jam perkuliahan atau dua jam praktikum atau empat jam kerja lapangan yang masing-masing
diiringi oleh sekitar 1-2 jam kegiatan mandiri.

4. Tujuan penerapan Sistem Kredit Semester antara lain ialah:

a. Memberi kesempatan kepada yang pandai dan yang tekun belajar agar dapat
menyelesaikan studinya dalam waktu yang lebih singkat.

b. Agar perguruan tinggi dapat memenuhi tuntutan masyarakat , karena di dalamnya


dimungkinkan penyajian program pendidikan yang fleksibel.

c. Mempermudah penyelesaian kurikulum dari waktu ke waktu terhadap perkembangan


ilmu pengetahuan yang sangat pesat dewasa ini.

d. Untuk memungkinkan perpindahan thalabah dari perguruan tinggi yang satu ke


perguruan tinggi yang lain

5. Prinsip-prinsip Umum Sistem Kredit

a. Tidak ada kenaikan tingkat pada setiap tahun ajaran.

b. Jumlah kredit semester tiap semester yang diambil tidak perlu sama antara satu thalabah
dengan thalabah yang lainnya.

c. Waktu penyelesaian studi bisa tidak sama antara satu thalabah dengan thalabah lain.

6. Ciri-ciri Kredit Semester

Ciri-ciri Kredit Semester antara lain ialah:

a. Bobot tiap-tiap kegiatan pendidikan dinyatakan dengan satuan kredit


10

b. Besarnya satuan kredit untuk setiap kegiatan pendidikan tidak selalu sama

c. Kegiatan pendidikan terdiri dari kegiatan wajib dan kegiatan pilihan, kegiatan wajib ialah
sesuai kegiatan yang wajib diikuti oleh semua thalabah. Kegiatan pilihan ialah kegiatan
yang disediakan untuk dipilih oleh thalabah sendiri.

d. Banyaknya satuan kredit yang diambil oleh thalabah pada semester tertentu ditentukan
oleh hasil studi (indeks prestasi) pada semester sebelumnya.

7. Beban Kredit dan Waktu

a. Jumlah beban kredit untuk program Strata 1 (S.1) adalah 144-160 sks

b. Thalabah yang dipersiapkan sebagai calon sarjana harus menyelesaikan program studinya
dengan menyusun tugas akhir (skripsi).

c. Waktu yang disediakan untuk menyelesaikan strata 1 (S1) adalah 8 (delapan) semester
atau kurang dan paling lama 14 (empat belas) semester.

d. Program S1 terdiri atas komponen-komponen inti dan pendukung berdasarkan Surat


Keputusan Mendiknas No. 184/U/2001, meliputi;

1. Mata kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)

2. Mata kuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK)

3. Mata kuliah Perilaku Berkarya (MPB)

4. Mata kuliah Kahlian Berkarya (MKB)

5. Mata kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB)

8. Pengawasan/Bimbingan:

a. Pengawasan/bimbingan bertujuan agar thalabah dapat menyelesaikan studinya dengan


baik.

b. Pengawsan/bimbingan dilaksanakan oleh musyrif dengan tugas sebagai berikut:

1. Mengawasi dan membimbing shalat berjama’ah, shalat tahajjud, puasa sunnah dan ibadah
lainnya

2. Memberikan pengarahan secara tepat kepada thalabah dalam menyususn beban studi.

3. Membantu thalabah dalam mengatasi masalah-masalah studi yang dialaminya.

4. Memberikan rekomendasi tentang tingkat keberhasilannya untuk keperluan tertentu.


11

5. Musyrif wajib memberikan pengawasan dan bimbingan secara teratur selama mereka
dalam masa studi.

6. Setiap awal semester Musyrif berkewajiban melaksanakan tugas pengawasan bimbingan


pada waktu yang telah dijadwalkan, dengan:

a. Memproses pengisian Kartu Rencana Studi (KRS)

b. Menetapkan jumlah kredit yang boleh diambil thalabah dalam semester yang
bersangkutan sesuai dengan IP yang diperoleh pada semester yang baru lalu.

c. Memberikan persetujuan terhadap rencana studi semester yang disusun oleh thalabah
dalam KRS

9. Perencanaan Beban Studi

a. Perencanaan beban studi adalah penyusunan program akademik oleh thalabah dengan
bimbingan Musyrif, berdasarkan syarat dan peraturan yang berlaku atau IP yang
diperoleh sebelumnya

b. Semua perencanaan beban studi wajib mendapatkan persetujuan dari Musyrif dan
maksimal 24 sks per semester

10. Penentuan Beban Kredit Semester

a. Beban kredit semester adalah jumlah sks yang diambil thalabah dalam satu semester.

b. Pada semester pertama diberlakukan system paket, dan setiap thalabah baru diwajibkan
mengambil mata kuliah paket yang telah ditentukan oleh PUTM.

c. Beban kredit semester berikutnya ditentukan oleh Musyrif atas dasar indeks prestasi (IP)
studi thalabah pada semester sebelumnya dan paling banyak 24 sks.

d. Indeks prestasi adalah bilangan yang menunjukan tingkat keberhasilan thalabah secara
kuantitatif.

11. Mubaligh Hijrah

a. Mubaligh Hijrah (MH) ialah suatu bentuk pengintegrasian kegiatan pengabdian kepada
masyarakat dan kegiatan tabligh/dakwah, pendidikan yang dilakukan oleh thalabah
dengan bimbingan dari pihak PUTM dan masyarakat. Dan kegiatan ini termasuk
intrakulikuler.

b. Thalabah yang telah menempuh perkuliahan pada semester 1 dan 2 wajib mengikuti
Mubaligh Hijrah setelah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan, dengan beban kredit 4
sks.
12

c. Mubaligh Hijrah diselenggarakan pada setiap tahun, pada bulan Ramadhan.

d. Syarat-syarat peserta Mubaligh Hijrah, akan ditetapkan dalam peraturan PUTM.

Dengan ditetapkannya MH , sebagai kegiatan intrakulikuler wajib, maka perlu dievaluasi


secara akademik, untukmendapatkan nilai prestasi sebagai ukuran keberhasilan thalabah.

Adapun penilaian tersebut dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Melihat hasil yang telah di capai selama melaksanakan MH.

b. Laporan Akhir; dengan menelaah hasil penyusunan laporan dan isi laporan

c. Kehadiran thalabah di lokasi Mubaligh Hijrah, dengan menghitung jumlah kehadirannya

d. Perilaku dan akhlaq thalabah selama melaksanakan Mubaligh Hijrah

Adapun sumber nilai diperoleh dari:

a. Bidang Pembekalan

b. Musyrif / Musyrifah dilapangan

c. Tokoh masyarakat di tempat mereka di tugaskan

12. Tugas Akhir

a. Tugas akhir bisa berbentuk skripsi/risalah atau non skripsi/risalah.

b. Non skripsi/ risalah adalah penyelesaian tugas-tugas akhir, dengan dibebani tugas-tugas
tertentu sebagai equivalensi skripsi/risalah, yaitu pembuatan makalah dan mengambil
mata kuliah pengganti skripsi/risalah.

13. Penilaian Hasil Belajar

Tujuan penilaian hasil belajar adalah untuk mengetahui tingkat pencapaian pendidikan yang
telah ditetapkan. Penilaian hasil belajar ditentukan berdasarkan hasil penilaian terhadap hasil
ujian dari mata kuliah yang tercantum dalam KRS pada semester terkait dan hasil penyelesaian
tugas-tugas yang diberikan kepada thalabah.

Adapun bentuk ujian yang diterapkan adalah sebagai berikut:

a. Ujian Tengah Semester

b. Ujian Akhir Semester

c. Ujian Tugas Akhir


13

d. Ujian Praktik pengalaman lapangan ketika di tugaskan sebagai Mubaligh Hijrah

14. Persyaratan Ujian

a. Terdaftar sebagai thalabah pada semester yang sedang berjalan.

b. Menggikuti perkuliahan pada semester yang sedang berjalan minimal 75 % sesuai


ketentuan kalender akademik.

c. Tidak mengambil cuti pada semester yang sedang berjalan.

d. Thalabah yang tidak memenuhi persyaratan tidak di perbolehkan mengikuti ujian.

15. Sistem Ujian

Ujian-ujian baik ujian mid semester , ujian akhir semester, maupun ujian lainnya, dapat
dilaksanakan dengan cara:

a. Ujian tertulis

b. Ujian lisan

c. Ujian praktik

d. Ujian pendadaran

16. Sistem Penilaian

a. Dengan memperhatikan sistem kredit semester, penilaian ditentukan dengan


menggunakan nilai huruf sebagai berikut:

(a) Nilai A = baik sekali =4

(b) Nilai B = baik =3

(c) Nilai C = cukup =2

(d) Nilai D = kurang =1

(e) Nilai E = nihil =0


b. Sistem penilaian menggunakan prinsip Penilaian Acuan Patokan (PAP) sebagai berikut:

(1) Nilai 80-100 =A=4

(2) Nilai 65-79 =B=3


14

(3) Nilai 55-64 =C=2

(4) Nilai 40-54 = D =1

(5) Nilai 0-39 =E=0


17. Indeks Prestasi

Tingkat prestasi studi digambarkan dalam koefisien indeks prestasi (IP) sebagai nilai rata-
rata yang dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Indeks Prestasi (IP) =

Jumlah sks mata kuliah yang diambil x harkat nilai


Jumlah sks

Untuk menghitung jumlah indeks prestasi tersebut nilai huruf masing-masing mata kuliah
yang ditempuh di ubah menjadi angka. Penghitungan IP dilakukan sekurang-kurangnya pada
akhir semester, Indeks Prestasi akhir semester digunakan untuk menentukan banyaknya sks yang
dapat diambil pada semester berikutnya, yang ditentukan dengan pedoman sebagai berikut:

a. IP lebih dari 3.00 dapat mengambil 24 sks

b. IP 2.50 sampai 2.99 dapat mengambil 22 sks

c. IP 2.00 sampai 2.49 dapat mengambil 20 sks

d. IP 1.50 sampai 1.99 dapat mengambil 18 sks

e. IP kurang dari 1.50 dapat mengambil 15 sks

18. Indeks Prestasi Kumulatif

Prestasi studi diakhir program studi ditunjukkan oleh Indeks Prestasi Kumulatif (IPK).
Penghitungan IPK dilakukan dengan rumus seperti pada perhitungan IP di atas dengan jumlah
sks menyeluruh dari semester satu hingga semester akhir (keseluruhan sks pada keseluruhan
matakuliah). Thalabah yang dinyatakan lulus dapat diberikan predikat sebagai berikut:

a. IPK 3.51 s.d 4.00 = pujian (cumloude) dengan masa studi maksimum lima tahun (10
semester)

b. IPK 2.76 s.d 3.50 = sangat memuaskan

c. IPK 2.00 s.d 2.75 = memuaskan

19. Pengumuman Hasil Studi Semester


15

Pengumuman Hasil Studi Semester diberikan kepada thalabah setelah selesai ujian semester
oleh KTU berupa Kartu Hasil Studi (KHS). Penyampaian KHS ditentukan jadwalnya dalam
kalender akademik.

20. Yudisium

Yudisium dilaksanakan setelah thalabah yang bersangkutan menyelesaikan semua beban


akademik dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Telah menempuh semua matakuliah.

b. Indeks Prestasi Kumulatif minimal 2.00

c. Jumlah sks matakuliah dengan nilai D minimal 10 %.

d. Lulus ujian tugas akhir.

e. Tidak ada nilai E.

f. Menyerahkan semua makalah yang ditugaskan oleh para dosen.

g. Menyelesaikan kewajiban administrasi lainnya.

21. Wisuda Sarjana

Setiap peserta yang telah memenuhi persyaratan wisuda akan diwisuda dengan ketentuan
sebagai berikut:

a. Menyerahkan surat keterangan yang menyatakan bahwa yang bersangkutan telah lulus
yudisium dan telah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan PUTM.

b. Surat Bukti bebas perpustakaan.

c. Menyerahkan surat bebas dari pinjaman peralatan dari PUTM.

d. Menyerahkan pas photo dengan ukuran 4x6 sebanyak 7 lembar.

Pakaian pas photo:

1. Pria mengenakan PSL

2. Perempuan mengenakan busana muslimah

e. Menyerahkan Kartu Thalabah

f. Membayar Uang wisuda yang di tetapkan oleh Panitia


16

22. Admiministrasi Akademik

Thalabah yang dapat diterima sebagai thalabah PUTM adalah mereka yang memenuhi
persyaratan sebagaimana ditentukan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 30
Tahun 1990 yaitu:

1) Memiliki Surat Tanda Tamat Belajar Pendidikan Menengah Atas.

2) Memiliki kemampuan mengikuti program studi di PUTM.

3) Thalabah yang telah diterima akan diberi nomor Induk Thalabah dengan kode =
digit tahun angkatan yang dikeluarkan oleh PUTM.

BAB V

Fasilitas PUTM

Sebagai lembaga pendidikan, PUTM belum melengkapi dirinya dengan berbagai fasilitas
yang memadai, baik sarana maupun prasarana, atau fasilitas pendukung lain yang dibutuhkan
untuk kelancaran jalannya aktifitas pendidikan. Adapun fasilitas yang telah disiapkan antara lain
ialah:

A. Masjid
17

Masjid yang berdiri di tengah-tengah komplek PUTM ini boleh dikata mempunyai multi
fungsi. Disamping sebagai tempat shalat berjama’ah juga sebagai tempat perkuliahan, serta
untuk aktifitas sosial. Sekalipun tempat perkuliahan tersebut kurang memenuhi syarat, namun
para thalabah tetap mempunyai semangat belajar.

B. Asrama Thalabah

Asrama thalabah yang berdiri ditengah-tengah komplek ini, mempunyai dua ruang, yang
dihuni oleh 35 orang thalabah, satu kamar tidur, satu ruang tamu dan ruang kerja. Maka Badan
Pelaksana Harian (BPH) PUTM bekerjasama dengan Majelis Tarjih dan Tajdid
PP Muhammadiyah, bekerja keras ingin mewujudkan asrama Thalabah yang representatif.

Alhamdulillah pada bulan Ramadhan 1430 H, dapat dicanangkan batu pertama bagi
bangunan asrama tersebut, dengan dua lantai yang terdiri dari 26 kamar. Insya Allah pada tahun
akademik yang akan datang sudah dapat dipergunakan.

C. Perpustakaan

Perpustakaan bagi lembaga pendidikan adalah bagaikan jantungnya. Lembaga pendidikan


tanpa perpustakaan bagai orang tanpa jantung. Maka PUTM berusaha untuk mewujudkan
Perpustakaan yang lengkap. Namun, hingga kini cita-cita tersebut belum terwujud. Maka untuk
memenuhi kebutuhan thalabah PUTM mengadakan kerjasama dengan Universitas lain.

D. Fasilitas Kesejahteraan

Dalam melayani kesejahteraaan bagi segenap civitas akademika, PUTM tidak menyediakan
poliklinik khusus, melainkan mengadakan kerjasama dengan PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
PKU Muhammadiyah dapat melayani kesehatan setiap hari dan jam kerja.

BAB VI

Kethalabahan

Aktifitas kethalabahan harus dilakukan secara terencana, terarah, dan bertangungjawab,


agar dapat mengembangkan sikap mental, kepribadian, pengetahuan dan keterampilan yang
relevan dengan tujuan pendidikan nasional. Mekanisme pembinaan thalabah PUTM dilakukan
melalui dua jalur, yaitu jalur lembaga kethalabahan dan jalur birokrasi PUTM, yang
penanganannya dipimpin oleh Wadir I.

Aktifitas kethalabahan meliputi:

A. Penalaran dan Keilmuan.


18

Kegiatan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pokok thalabah dalam


mengembangkan tradisi keilmuan, misalnya: diskusi ilmiah, seminar, lomba karya tulis
ilmiah, stadium general dan sebagainya.

B. Minat dan Kegemaran

Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan minat yang meliputi: olah raga, kesenian
dan kegemaran lainnya.

C. Kesejahteraan Thalabah

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan kesejahteraan kepada mahasiswa baik jasmani
maupun rohani, seperti: pengajian, pengabdian kepada masyarakat, kesehatan dan
sebagainnya.

D. Organisasi Kethalabahan

Organisasi kethalabahan ini merupakan wahana dan sarana penyaluran aspirasi dan
pengembangan diri yang meliputi : pengembangan kecerdasan intelektual, emosional,
spiritual keagamaan untuk memperluas wawasan dan meningkatkan integritas pribadi.

Organisasi ke thalabahan terdiri atas:

1. Lembaga kethalabahan yang meliputi:

a. Dewan Perwakilan Mahasiswa (Thalabah) PUTM (DPM PUTM)

b. Badan Eksekutif Mahasiswa (Thalabah) PUTM (BEM)

2. Unit Kegiatan Kethalabahan yang meliputi:

a. UKM Pencak Silat (Tapak Suci)

b. UKM Paduan Suara

c. UKM Pramuka

d. UKM KOPMA dan sebagainya.

E. Tugas Organisasi Mahasiswa (thalabah)

1. Tugas DPM PUTM


19

a. Mengawasi BEM PUTM

b. Merumuskan aspirasi PUTM dan menyalurkannya kepada BEM PUTM

c. Menjalin koordinasi dengan lembaga legislative di tinggkat Perguruan Tinggi


2. Tugas BEM

a. Menyusun perencanaan kegiatan

b. Melaksanakan ketentuan hasil musyawarah

c. Mewakili thalabah PUTM di berbagai Forum Tingkat Perguruan Tinggi

F. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM)

IMM adalah satu-satunya organisasi thalabah otonom (ORTOM) di PUTM, yang


pembinaannya menjadi tanggung jawab Pimpinan PUTM. IMM (Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah) mempunyai hubungan yang bersifat nasional aspiratif non structural
dengan pimpinan PUTM.

BAB VII
STRUKTUR KURIKULUM
PENDIDIKAN ULAMA TARJIH MUHAMMADIYAH
PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH
A. Struktur Kurikulum
Elemen
Indikator Mata Kuliah
Kompetensi

Landasan a. Beriman, bertaqwa kepada 1. Aqidah (Tauhid) (4


Pengembangan Allah SWT, bertauhid, sks)
Kepribadian berakhlak mulia dan 2. Akhlak Tasawuf (2
berwawasan luas sks)
b. Mampu menegakkan dan 3. Tafsir al-Qur'an
menjunjung tinggi agama (non sks)
Islam untuk mewujudkan 4. Tafsir Ahkam I
masyarakat madani (non sks)
20

c. Mampu memahami 5. Hadits Ahkam I


kepribadian Muhammadiyah (non sks)
d. Memahami sunnah 6. Hadits Akhlak I
hasanah/ urf yang hidup dalam (non sks)
masyarakat 7. Filsafat Islam (2
e. Mengembalikan semua sks)
masalah kepada al-Qur’an dan 8. Fiqh Ibadah (4 sks)
al-Hadits. 9. Bhs. Indonesia (2
f. Mengembangkan amar sks)
ma’ruf nahi munkar 10. Ilmu Jiwa Sosial (2
sks)
11. Sirah Nabawiyah
(2 sks)
12. Sejarah Peradaban
Islam (2 sks)
13. Kemuhammadiya
han/ Keaisyiyahan (4 sks)
14. Tarikh Tasyri’ (2
sks)
15. Ilmu Mantiq (2
sks)
16. Filsafat
Umum/Pendidikan (2 sks)
17. Filsafat Ilmu (2
sks)

Jumlah 32 sks

Kemampuan a. Menguasai dasar-dasar 1. Ulumul Qur’an / Ulumut-


Penguasaan Ilmu pengetahuan dan ketrampilan Tafsir (4 sks)
dan Ketrampilan dalam bidang hukum Islam 2. Ulum al-Hadits (4 sks)
b. Mampu merumuskan 3. Bahasa Arab
konsep dan pengembangan a. Ilmu
ilmu dalam bidang hukum Nahwu (6 sks)
Islam b. Sharaf
c. Menguasai filosofi dan (4 sks)
sosiologi dalam pemahaman c. Balagh
al-Qur’an dan al-Hadits. ah (4 sks)
d. Mampu mengembangkan d. Muhad
kajian al-Qur’an dan al-Hadits atsah (2 sks)
e. Menguasai aspek-aspek e. Insya' /
yang mendukung ilmu hukum Imla' (2 sks)
Islam f. Tadriba
t (non sks)
5. Ushul Fiqh (4
sks)
21

6. Metodologi
Studi Islam (2 sks)
7. Fiqh Muamalat
(4 sks)
8. Fiqh Jinayat (2
sks)
9. Fiqh Siyasah (2
sks)
10. Hukum Pidana
(2 sks)
11. Hukum Perdata
(2 sks)
12. Hukum Tata
Negara (2 sks)
13. Tahfidz al-
Qur’an (non sks)
14. Manhaj Tarjih (4
sks)
15. Bahasa Inggris
(4 sks)
16. Ilmu Dakwah (2
sks)
17. Metodologi
Dakwah (2 sks)
18. Ilmu
Komunikasi (2 sks)
19. Ilmu Pendidikan
(2 sks)
20. Psikologi
Pendindikan (2 sks)
21. Evaluasi
Pendidikan (2 sks)
22. Metodologi
Pengajaran (2 sks)
23. Manajemen dan
Kepemimpinan Islam (2
sks)
24. Teknologi
Informasi (2 sks)
25. Perkembangan
Pemikiran Islam (2 sks)
26. Kristologi (2
sks)

Jumlah 76 sks
22

Kemampuan a. Mampu dan terampil 1. Perbandingan Madzab (2


Berkarya menerapkan teori-teori sks)
berijtihad 2. Fiqh Mawaris (2 sks)
b. Mampu dan terampil 3. Fiqh Munakahat (2 sks)
memecahkan masalah hukum 4. Zakat dan wakaf (2 sks)
dalam masyarakat 5. Fiqh Kontemporer (2 sks)
c. Mampu memahami al-Qur’an 6. Ilmu Falaq (4 sks)
dan al-Hadits 7. Tafsir Ahkam II (non sks)
d. Mampu melakukan ijtihad 8. Hadits Ahkam II (non sks)
dalam menyelesaikan masalah 9. Metodologi Penelitian (2
hukum Islam sks)
e. Mampu mengembangkan teori- 10. Tugas Akhir (4 sks)
teori ijtihad dalam hukum
Islam
Jumlah 20 sks

Sikap dan a. Memiliki motivasi untuk 1. Filsafat Hukum


Perilaku dalam mengikuti perkembangan Islam (2 sks)
Berkarya hukum Islam dan Sosial. 2. Praktik
b. Memiliki kepekaan terhadap Berijtihad (non sks)
permasalahan masyarakat 3. Praktik
c. Mampu memecahkan berbagai Tarjamah (non sks)
permasalahan hukum untuk 4. Praktek
kemaslahatan Astronomi (non
d. Mampu memahami hak asasi sks)
manusia

Jumlah 2 sks

Kemampuan a. Mampu menerapkan hukum Latihan praktik berdakwah,


Berkehidupan Islam dalam masyarakat berijtihad dan berorganisasi
Bermasyarakat b. Mampu membina hubungan
baik (silaturrahim) dalam (non sks)
masyarakat
c. Mampu berdakwah/ bertabligh/
amar ma’ruf nahi munkar
dalam masyarakat
d. Mampu memberikan
pemahaman kepada masyarakat
dalam berbagai masalah
TOTAL 132SKS

Yogyakarta, 24 Dzulqo’dah 1430 H


11 November 2009 M
Mudir

Ttd
23

Prof. Drs. Sa’ad Abdul Wachid


NBM: 548 443

B. DAFTAR MATA KULIAH PUTM PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH

SEM MATA KULIAH SKS KETERANGAN


I 4. Bahasa Arab
a. Ilmu Nahwu 6
b. Sharaf 4
c. Muhadatsah 2
d. Insya’ dan Imla’ 2
e. Tadribat/Tathbiqul lughah non sks
5. Aqidah (Tauhid) 4
6. At-Targhib wat-Tarhib non sks
7. Kajian Tafsir I (Tafsir Jalalain) non sks
8. Tahfidz al-Qur'an non sks
----------
18
II 1. Bahasa Arab
a. Nahwu/Sharaf non sks
b. Muthalaah non sks
2. Akhlak Tasawuf 2
3. Fiqh Ibadah I 4
4. Ulumul Qur’an/ Ulumut Tafsir I 2
5. Ulum al-Hadits I 2
6. Sirah Nabawiyah 2
7. Kemuhammadiyahan / Keaisyiyahan I 2
8. Tarikh Tasyri’ 2
9. Ushul Fiqh I 2
10. Metodologi Studi Islam 2
24

11. Kajian Tafsir II (Tafsir Jalalain) non sks


12. Tahfidz al-Qur'an non sks
13. At-Targhib wat-Tarhib non sks
----------
20
III 1. Ushul Fiqh II 2
2. Ulumul Qur’an/ Ulumut Tafsir II 2
3. Ulum al-Hadits II 2
4. Fiqh Muamalat 4
5. Hukum Perdata 2
6. Kemuhammadiyahan / Keaisyiyahan 2
II 2
7. Hukum Tata Negara 2
8. Filsafat Pendidikan 2
9. Ilmu Falak I 2
10. Balaghah I non sks
11. Kajian Tafsir III (Tafsir Ibnu Katsir) non sks
12. Kajian Hadits I (Subulus Salam) non sks
13. Tahfidz al-Qur'an ----------
22
IV 1. Fiqh Jinayat 2
2. Fiqh Siyasah 2
3. Balaghah II 2
4. Perbandingan Madzhab 2
5. Fiqh Munakahat 2
6. Hukum Pidana 2
7. Filsafat Ilmu 2
8. Filsafat Islam 2
9. Filsafat Hukum Islam 2
10. Manhaj Tarjih I 2
11. Ilmu Falak II 2
12. Ilmu Dakwah 2
13. Kajian Tafsir IV (Tafsir al-Manar) non sks
14. Kajian Hadits II (Subulus Salam) non sks
15. Tahfidz al-Qur'an non sks
----------
24
Fiqh Kontemporer 2
2. Fiqh Mawaris 2
3. Fiqh Zakat dan wakaf 2
4. Ilmu Mantiq 2
5. Sejarah Peradaban Islam 2
6. Ilmu Pendidikan 2
7. Bahasa Inggris 2
8. Bhs. Indonesia 4
9. Metodologi Penelitian 2
25

10. Manhaj Tarjih II 2


11. Kajian Tafsir V (Tafsir al- non sks
Maraghi) non sks
12. Kajian Hadits III (Nailul- non sks
Awthar) ----------
13. Tahfidz al-Qur'an 22

VI 1. Teknologi Informasi 2
2. Perkembangan Pemikiran Islam 2
3. Kristologi 2
4. Metodologi Dakwah 2
5. Manajemen dan Kepemimpinan 2
Islam 2
6. Psikologi Pendidikan 2
7. Metodologi Pengajaran 2
8. Evaluasi Pendidikan 2
9. Ilmu Komunikasi 2
10. Ilmu Jiwa Sosial 4
11. Tugas Akhir non sks
12. Praktek Berijtihad non sks
13. Kajian Tafsir VI (Rawai'ul-Bayan) non sks
14. Kajian Hadits IV (Nailul-Awthar) non sks
15. Tahfidz al-Qur'an ----------
24

JUMLAH SKS 130

Yogyakarta, 24 Dzulqo’dah 1430 H


11 November 2009 M
Mudir

Ttd

Prof. Drs. Sa’ad Abdul Wachid


NBM: 548 443

C. DAFTAR MATA KULIAH TAMBAHAN S 1 FAI UMY DAN UAD

JURUSAN TARBIYAH JURUSAN TAFSIR HADIS


SEM SKS SKS
UMY UAD
26

VII 1. Statistik I 2 1. Ilmu Ma’anil Hadits 2


2. Statistik II 2 2. Ilmu Rijalil Hadits 2
3. Sejarah Pemikiran Pendidikan 2 3. Ilmu Tahqiqil Hadits 2
Islam 4. Metodologi Penelitian Tafsir 2
4. Psikologi Pengembangan 2 5. Tafsir Indonesia 2
Peserta Didik 6. Madzahibut Tafsir 2
5. Sosiologi Pendidikan Islam 2 7. Hermeneutika Qur’an 2
6. Penelitian Tindakan Kelas 2 8. Pancasila dan
7. Perencanaan Sistem PAI 3 Kewarganegaraan 2
8. Media Pembelajaran Berbasis 2 -----
IT 16
9. Aplikasi Komputer 2
Pendidikan
10.Manajemen Pendidikan 3
11.Pengembangan Kepribadian 2
-----
24
VIII 1. Pengembangan dan Analisis 3 1. Islam dan Budaya Lokal 2
Kurikulum PAI 2. Filologi 2
2. Pendidikan Kewirausahaan 2 3. Orientalisme dan 2
3. Apresiasi Seni dan Budaya 2 Oksidentalisme
Islam 4. Sejarah Pemikiran Tafsir 2
4. Micro Teaching 2 Kontemporer
5. Desain pelatihan 2 5. Seminar Skripsi 2
6. Seminar Skripsi 1 6. Skripsi 6
7. Skripsi 6 -----
8. Praktek Mengajar 2 16
9. Mk Pil. I: Pengembangan 3
Materi PAI di Sekolah/
Madrasah
10. Mk Pil. II: Pengembangan 3
Materi dan Metode Pelatihan
11. Mk Pil. III: Pengembangan 3
Manajemen Pendidikan
12. Mk Pil. lV: Pengembangan 3
Materi Penelitian Pendidikan
-----
23
JUMLAH SKS 47 32

Yogyakarta, 24 Dzulqo’dah 1430 H


11 November 2009 M
Mudir

Ttd
27

Prof. Drs. Sa’ad Abdul Wachid


NBM: 548 443

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1

STATUTA
PENDIDIKAN ULAMA TARJIH MUHAMMADIYAH
(PUTM)
PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH
28

YOGYAKARTA

2010

STATUTA

PENDIDIKAN ULAMA TARJIH MUHAMMADIYAH


(PUTM)

PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH

MUQADDIMAH

Sesungguhnya ilahiyah adalah hak Allah semata. Agama Islam adalah hidayah Allah
kepada umat manusia sepanjang masa, universal dan selalu relevan di setiap zaman. Oleh karena
itu, al-Qur’an dan as-Sunnah perlu terus dimaknai sebagai hudan, furqan (penetap dan
pembeda), rahmah, ayat, isyarat, yang dipandu keimanan kita.

Menyadari kebesaran persyarikatan Muhammadiyah, sivitas akademika memandu diri


untuk meneruskan gerakan amal usaha kemanusiaan Muhammadiyah menjadi gerakan ilmu yang
mendorong berkembangnya ijtihad masyarakat, bangsa dan negara menanggapi dan
mengantisipasi percepatan perubahan sosial. Ijtihad Muhammadiyah adalah ijtihad yang
dikembangkan berdasar al-Qur’an dan as-Sunnah, rasionalitas, dan pencerahan dalam berilmu
pengetahuan.

Menyebarkan diri dalam bidang keahlian semua sektor kehidupan adalah wajib kifayah
bagi umat Islam dan mendalami ilmu agama untuk menyempurnakan ibadah, mu’amalah, dan
akhlak adalah wajib ‘ain bagi umat Islam. Muhammadiyah dapat mengembangkan peranannya
menjadi gerakan moral intelektual Islam, sekaligus memberdayakan amal usaha kemanusiaan
29

dan kesejahteraan umat. Pemberdayaan umat perlu menjadi sasaran lanjut semua program studi
di PUTM.

Sifat ijtihad yang komprehensif lebih memerlukan keahlian dalam banyak bidang, bersifat
multidisipliner dan/ atau interdisipliner, maka perlu lebih dikembangkan ijtihad jama’i.
Kemampuan kepemimpinan yang dibina bukan kemampuan elitis, tetapi kepemimpinan yang
menyatu dan membaur dengan umat yang dipimpinnya; serta mementingkan musyawarah
mufakat yang berdasarkan pada al-Qur’an dan as-Sunnah.

BAB I

KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bersama ini yang dimaksud dengan:

1. Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah (PUTM) adalah pendidikan ulama setingkat


Perguruan Tinggi yang berkedudukan di Yogyakarta dalam kerjasama dengan Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta dan Universitas Ahmad Dahlan, diselenggarakan oleh Pimpinan
Pusat Muhammadiyah
2. Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah (PUTM) yang dimaksud pada butir 1 adalah:
a. PUTM yang didirikan pada bulan Juli 1968 oleh Majelis Tarjih
Pimpinan Pusat Muhammadiyah; dikelola oleh K.H. Umar Afandi; dan selanjutnya pada
tahun 1979 s.d. 1989 berhenti, dan pada tahun akademik 1990 s.d. 2006 penyelenggaraan
pendidikan dilaksanakan oleh PWM DIY; dan selanjutnya diserahkan kembali kepada
Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada tahun 2006; adapun pengelolaannya diserahkan
kepada Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.
b. Berdasarkan Keputusan Sidang Tanwir Muhammadiyah tahun 2007 di
Yogyakarta Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah (PUTM) dijadikan lembaga
pendidikan untuk perkaderan tarjih yang berijazah formal.
3. Statuta PUTM adalah pedoman dasar penyelenggaraan dan pengembangan yang dipakai
sebagai acuan pengembangan peraturan umum, peraturan akademik, dan prosedur
operasional PUTM.
30

4. Persyarikatan adalah Persyarikatan Muhammadiyah yang menjadi Badan Penyelenggara


semua Perguruan Tinggi Muhammadiyah.
5. Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan
pendidikan tinggi di lingkungan Persyarikatan Muhammadiyah yang bertugas
menyelenggarakan pembinaan ketaqwaan dan keimanan kepada Allah SWT., pendidikan dan
pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat menurut tuntunan Islam.
6. Pimpinan Pusat (PP) adalah Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang menjadi Pimpinan Badan
Penyelenggara semua Perguruan Tinggi Muhammadiyah.
7. Majelis adalah Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang bertugas
mewakili Pimpinan Pusat yang bertugas membina dan mengkoordinasikan penyelenggaraan
PUTM.
8. PWM adalah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta.
9. Badan Pelaksana Harian (BPH) PUTM adalah badan yang dibentuk oleh Pimpinan Pusat
Muhammadiyah atas usulan Majelis Tarjih dan Tajdid untuk melaksanakan langsung tugas
sehari-hari dalam membina dan mengelola PUTM
10. Pimpinan PUTM adalah jabatan struktural yang terdiri dari Mudir dan Wakil Mudir.
11. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan tentang pelaksanaan proses
pembelajaran yang berisi tujuan, isi, dan bahan serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tinggi di PUTM.
12. Sivitas akademika atau masyarakat akademik adalah satuan komunitas akademik yang
mencakup dosen dan mahasiswa.
13. Tenaga Kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk
menunjang penyelenggaraan pendidikan yang terdiri dari dosen dan tenaga penunjang
akademik.
14. Dosen adalah tenaga kependidikan yang berdasarkan pendidikan dan keahliannya diangkat
oleh Mudir atau Badan Pelaksana Harian dengan tugas melaksanakan pembelajaran,
penelitian, dan pengabdian masyarakat berdasar pada standar mutu yang ditetapkan
universitas.
15. Thalabah/Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada PUTM.
16. Alumni adalah seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan yang tertuang dalam
kurikulum di program studi yang ditempuh di lingkungan PUTM.
31

17. Kebebasan akademik, kebebasan mimbar dan otonomi keilmuan adalah kebebasan yang
dimiliki anggota sivitas akademika untuk melaksanakan kegiatan yang terkait dengan
pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi secara bertangungjawab dan
mengacu pada moralitas al-Qur’an dan as-Sunnah.
18. RAPB atau Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja adalah dokumen yang merencanakan
pendapatan dan pengeluaran untuk menjalankan Rencana Aktivitas Tahunan Pendidikan.

BAB II

ASAS DAN DASAR

Pasal 2
(1) PUTM sebagai Perguruan Tinggi Muhammadiyah berasaskan Islam
(2) Penyelenggaraan pendidikan berdasarkan al-Qur’an dan as-Sunnah.

BAB III

VISI, MISI, DAN TUJUAN PUTM


Pasal 3
(1) PUTM memiliki visi Menjadi Perguruan Tinggi Muhammadiyah berkelas nasional berbasis
pada nilai keislaman.
(2) PUTM memiliki misi:
a. Menyelenggarakan program-program akademik yang bermutu dan relevan dengan tujuan
Persyarikatan dalam suasana kampus Islami;
b. Menyelenggarakan penelitian yang berorientasi pada integrasi seluruh bidang keilmuan
untuk pencapaian masyarakat Islami;
c. Memberikan layanan kepakaran yang berorientasi pada pembentukan ulama’
Muhammadiyah.
(3) PUTM memiliki tujuan:
a. Membentuk peserta didik untuk menjadi sarjana muslim yang beriman dan bertaqwa,
berakhlaq mulia, yang mempunyai kemampuan akademik, profesional dan beramal
menuju terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya;
32

b. Membentuk peserta didik menjadi kader ulama’ dan pemimpin yang berkepribadian
Muhammadiyah;
c. Mengembangkan dan menyebarluaskan Risalah Islamiyah dalam rangka li-i’la’i
kalimatillah dan meningkatkan kesejahteraan umat manusia.

BAB IV

IDENTITAS PENDIDIKAN

Pasal 4
(1) PUTM memiliki kompetensi utama dalam pengembangan keilmuan pada: tafaqquh fiddin,
keulamaan, dakwah, pendidikan dan kepemimpinan islami.
(2) Motto PUTM adalah integritas ilmu dan amal.
(3) Lambang PUTM:

(4) Lagu/ Hymne PUTM

BAB V

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PENUGASAN


33

Pasal 5
(1) PUTM menyelenggarakan pendidikan/pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat selama empat tahun.
(2) Tahun akademik penyelenggaraan pendidikan PUTM dimulai bulan Juli dan diakhiri bulan
Juni tahun berikutnya.
(3) Pendidikan diselenggarakan dalam bentuk model-model pembelajaran terbaik dan terkini
dengan memanfaatkan seluruh sumber belajar yang relevan.
(4) Proses pembelajaran diselenggarakan menggunakan Sistem Kredit Semester (SKS) yang
pelaksanaannya disesuaikan dengan model pembelajaran yang berlaku di PUTM.
(5) Pelaksanaan seleksi penerimaan thalabah/mahasiswa baru diatur dengan Surat Keputusan
Mudir
(6) Periode wisuda diselenggarakan sesuai kebutuhan yang berorientasi pada layanan akademik
terbaik
Pasal 6
Program penugasan bagi thalabah yang telah menyelesaikan pendidikan dilaksanakan di amal-
amal usaha Muhammadiyah dan atau dalam kegiatan-kegiatan Muhammadiyah selama 4 tahun.

BAB VI

KURIKULUM

Pasal 7
(1) Penyelenggaraan pendidikan dilakukan berdasarkan satuan kurikulum yang disusun
berdasarkan kompetensi utama dalam kerangka pencapaian visi, misi, dan tujuan PUTM.
(2) Evaluasi kurikulum dilakukan setiap empat tahun sekali, sedangkan isi matakuliah dievaluasi
paling lama setiap dua tahun sekali untuk menyesuaikan perubahan bidang ilmu terkait dan
pemenuhan standar mutu akademik tertentu.

BAB VII
PENILAIAN HASIL BELAJAR
Pasal 8
34

(1) Penilaian hasil belajar mengacu pada teknik penilaian yang sesuai dengan metode
pembelajaran yang digunakan dengan tetap memperhatikan peraturan yang berlaku dan
mekanisme penilaian tersebut ditetapkan dalam standar penilaian tertentu.
(2) Penilaian hasil belajar secara umum dinyatakan dengan huruf A, B, C, D, dan E yang
masing-masing berbobot 4, 3, 2, 1 dan 0; dan untuk kebutuhan tertentu dapat dikembangkan
penghalusan gradasi nilai yang diatur dalam panduan akademik.
(3) Derajat kelulusan (yudisium) dinyatakan dengan derajat memuaskan, sangat memuaskan,
cum laude, atau summa cum laude yang persyaratannya akan diatur dalam ketetapan
tersendiri.
(4) Ujian skripsi, ujian komprehensif, atau penyajian karya tugas akhir lainnya diadakan dalam
rangka melengkapi penilaian hasil belajar yang dilakukan pada akhir studi untuk
memperoleh gelar sarjana.

BAB VIII

KEBEBASAN AKADEMIK, KEBEBASAN MIMBAR AKADEMIK, DAN OTONOMI


KEILMUAN

Pasal 9
(1) Kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan merupakan
kebebasan yang dimiliki anggota sivitas akademika untuk melaksanakan kegiatan yang
terkait dengan pendidikan maupun pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi secara
bertanggungjawab dan mandiri.
(2) Pelaksanaan kebebasan akademik dan kebebasan mimbar akademik diatur dan dilaksanakan
berdasarkan pedoman yang disusun oleh Mudir PUTM.
(3) Pengembangan ilmu pengetahuan dan aktivitas akademik berpedoman pada otonomi
keilmuan dengan dilandasi iman dan taqwa kepada Allah subhanahu wata’ala.
(4) Perwujudan otonomi keilmuan diatur oleh Mudir PUTM.

BAB IX

JENJANG PENDIDIKAN, GELAR, SEBUTAN LULUSAN, DAN PENGHARGAAN


35

Pasal 10
Jenjang Akademik

Program pendidikan akademik merupakan jenjang pendidikan tinggi program Strata 1.

Pasal 11
Gelar dan Sebutan Akademik

(1) Peserta didik yang telah menyelesaikan program pendidikan, diberi gelar Sarjana sesuai
dengan program yang dipilih untuk penyelesaian akademiknya di UAD atau UMY.
(2) Sebutan gelar dan cara pemakaiannya serta penyingkatan diatur sesuai dengan peraturan
yang berlaku.

Pasal 12
Penghargaan
(1) PUTM dapat memberikan penghargaan kepada dosen, karyawan dan thalabah/mahasiswa
PUTM yang telah menunjukkan kesetiaan, prestasi atau telah berjasa terhadap PUTM.
(2) PUTM dapat memberikan penghargaan atau tanda jasa kepada anggota masyarakat yang
telah berjasa terhadap pengembangan PUTM.
(3) Penghargaan yang diberikan disesuaikan dengan prestasi, kesetiaan dan jasa yang
disumbangkan.
(4) Penghargaan yang dimaksud ayat (1) dan (2) dapat berupa piagam, lencana, uang, benda,
atau kenaikan pangkat istimewa.
(5) Penghargaan dan tanda jasa tersebut pada ayat (1) dan ayat (2) dianugerahkan oleh Mudir
berdasarkan persetujuan BPH.
(6) Pedoman pemberian penghargaan dan/ atau tanda jasa yang dimaksud pada ayat (1) dan (2)
diatur berdasarkan Surat Keputusan Mudir.

BAB X

PELAKSANA HARIAN
36

Pasal 13
(1) BPH PUTM dalam menetapkan kebijakan strategis yang menimbulkan dampak keluar
dikoordinasikan dengan PP Muhammadiyah melalui Majelis Tarjih dan Tajdid PP
Muhammadiyah
(2) BPH PUTM bertugas untuk melaksanakan tugas dan fungsi Pimpinan Pusat Muhammadiyah
dalam hal:
a. menggali sumber dana dan mengadakan sarana dan prasarana serta kesejahteraan bagi
PUTM;
b. bersama pimpinan PUTM menyusun Rencana Anggaran Tahunan.
c. mengangkat dan memberhentikan tenaga kependidikan dan tenaga non kependidikan
tetap persyarikatan atas usul Mudir;
d. memberi sanksi atas pelanggaran yang dilakukan oleh tenaga kependidikan dan tenaga
non kependidikan;
e. memberikan pertimbangan kepada Pimpinan PUTM dalam hal memimpin,
menyelenggarakan dan mengembangkan PUTM;
f. mewakili persyarikatan dalam hal yang berhubungan dengan pihak-pihak eksternal.
g. bersama Mudir mengembangkan Statuta dan Rencana Strategis.
(3) Anggota BPH terdiri dari unsur Persyarikatan, Aisyiyah dan tokoh-tokoh fungsional dalam
masyarakat yang memahami pendidikan keulamaan dan pendidikan tinggi di
Muhammadiyah.
(4) BPH diangkat dan diberhentikan oleh Pimpinan Pusat Muhamadiyah berdasarkan usul dari
Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
(5) Anggota BPH tidak dibenarkan merangkap sebagai pimpinan PUTM, agar fungsi BPH dan
fungsi akademik PUTM dapat berjalan dengan baik dan tidak terjadi konflik kepentingan.

BAB XI

STRUKTUR ORGANISASI PUTM

Organisasi

Pasal 14
(1) Organisasi PUTM terdiri atas:
37

a. Mudir PUTM;
b. Wakil Mudir Kelas Putra
c. Wakil Mudir Kelas Putri
d. Unsur-Unsur Pelaksana Lapangan: Pengasuh Asrama, Musyrif/Musyrifah dan Tenaga
Kependidikan
e. Unit Pelaksana Teknis: Kepala Tata Usaha
(2) BPH dapat mengembangkan organisasi sebagaimana tersebut dalam ayat (1) sesuai dengan
kebutuhan dan perkembangan dengan pertimbangan MTT PP Muhammadiyah

Pimpinan PUTM

Pasal 15
(1) PUTM dipimpin oleh seorang Mudir dan dibantu oleh Wakil Mudir yang terdiri atas Wakil
Mudir Kelas Putra, dan Wakil Mudir Kelas Putri.
(2) Mudir bertanggung jawab kepada MTT PP Muhammadiyah.
(3) Mudir bertugas memimpin PUTM dalam penyelenggaraan pendidikan, penelitian,
pengabdian kepada masyarakat, pengembangan al-Islam dan Kemuhammadiyahan, dan
kerjasama dengan lembaga-lembaga lain.
(4) Mudir bersama BPH menyusun Rencana Induk Pengembangan dan Rencana Anggaran
Tahunan untuk disahkan oleh MTT PP Muhammadiyah
(5) Mudir dapat mendelegasikan tugas dan wewenangnya kepada Wakil Mudir sesuai bidang
tugas masing-masing.
(6) Bilamana Mudir berhalangan tidak tetap, Wakil Mudir bertindak sebagai Pelaksana Harian
Mudir.
(7) Bilamana Mudir berhalangan tetap, BPH mengusulkan kepada MTT PP Muhammadiyah
untuk ditetapkan pejabat Mudir oleh PP Muhammadiyah.
(8) Wakil Mudir bertanggung jawab langsung kepada Mudir.
(9) Wakil Mudir membantu Mudir dalam penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian
kepada masyarakat, pengembangan al-Islam dan Kemuhammadiyahan, serta pembinaan
thalabah dan alumni.
38

(10) Kepala Tata Usaha dan Kerumahtanggaan membantu Mudir dalam mengkoordinasikan
pengelolaan sumber-sumber keuangan, pelayanan administrasi dan kerumahtanggaan.

Persyaratan dan Tatacara Pemilihan Pimpinan

Pasal 16

(1) Pimpinan PUTM harus memenuhi syarat sebagai berikut:


a. beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT;
b. mempunyai akhlaq dan kepribadian Islam yang tinggi;
c. anggota Persyarikatan dan bersedia melaksanakan seluruh kebijakan Persyarikatan;
d. memiliki pengalaman dan reputasi kepemimpinan akademik yang baik;
e. memiliki integritas, loyalitas dan dedikasi yang tinggi terhadap PUTM dan
Persyarikatan;
f. Pendidikan serendah-rendahnya S2 bergelar Master, Magister atau yang sederajat;
(2) BPH PUTM mengusulkan bakal calon mudir kepada MTT PP Muhammadiyah untuk
mendapatkan rekomendasi.
(3) Bakal calon yang telah mendapatkan rekomendasi dari MTT PP Muhammadiyah dipilih oleh
BPH PUTM untuk menjadi calon mudir dan disampaikan kepada MTT PP Muhammadiyah.
(4) Calon Mudir terpilih diusulkan oleh MTT PP Muhammadiyah kepada Pimpinan Pusat
Muhammadiyah untuk mendapatkan penetapan.
(5) Calon Wakil Mudir diusulkan oleh Mudir kepada Majelis Tarjih dan Tajdid PP
Muhammadiyah untuk memperoleh penetapan setelah mendapat pertimbangan dari BPH
PUTM.
Masa Jabatan Pimpinan

Pasal 17

(1) Masa jabatan pimpinan PUTM selama 5 tahun dan dapat dipilih kembali untuk 1 (satu) masa
jabatan berikutnya dalam jabatan yang sama.
39

(2) Pelantikan Mudir dilakukan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah diikuti dengan serah
terima jabatan dan disertai berita acara serah terima dan laporan pertanggungjawaban secara
tertulis.
BAB XII
TENAGA KEPENDIDIKAN
Pasal 18
Dosen
(1) Dosen terdiri dari dosen tetap persyarikatan, dosen luar biasa dan dosen tamu.
(2) Dosen tetap persyarikatan merupakan dosen yang diangkat dan ditetapkan oleh Badan
Pelaksana Harian atas usulan Mudir.
(3) Dosen luar biasa merupakan dosen yang terikat oleh lembaga, instansi swasta maupun
pemerintah di luar PUTM yang karena keahliannya diserahi tugas berdasarkan Surat
Keputusan Mudir untuk membina dan mengembangkan matakuliah tertentu dengan
mendapatkan honorarium sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
(4) Dosen Tamu adalah seseorang karena reputasinya, karyanya atau keahliannya khusus
diundang oleh Mudir untuk berpartisipasi dalam suatu program akademik tertentu untuk
jangka waktu tertentu.
(5) PUTM dalam rangka kerjasama yang lebih luas dapat mengangkat dosen selain yang
dimaksud dalam ayat (1) dalam suatu kerjasama yang saling menguntungkan dengan
konsekuensi akademik dan finansial diatur bersama sesuai ketentuan yang berlaku di PUTM.

Pasal 19
Tenaga Penunjang
(1) Tenaga penunjang terdiri dari penunjang akademik dan penunjang administratif.
(2) Tenaga penunjang akademik terdiri dari Murobbi (pengasuh), musyrif, pengembang di
bidang pendidikan, pustakawan, dan teknisi sumber belajar.
(3) Tenaga penunjang administratif terdiri dari para karyawan yang bekerja dalam bidang
pendukung layanan akademik.
(4) Persyaratan, tatacara pengangkatan, dan hak serta wewenang tenaga penunjang diatur
berdasarkan Surat Keputusan Mudir.
40

Pasal 20
Persyaratan Dosen dan Tenaga Penunjang
(1) Syarat untuk menjadi dosen dan tenaga penunjang tetap persyarikatan adalah:
a. muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT;
b. memiliki pemahaman yang cukup mengenai Muhammadiyah;
c. anggota Persyarikatan dan bersedia melaksanakan seluruh kebijakan Persyarikatan;
d. memiliki kualifikasi untuk diangkat sebagai dosen atau tenaga penunjang di PUTM;
e. mempunyai akhlaq dan kepribadian Islam yang tinggi;
f. memiliki tanggung jawab yang besar terhadap masa depan bangsa, negara, dan agama
Islam;
g. Untuk dosen serendah-rendahnya berpendidikan S1 bergelar Sarjana atau yang sederajat.
(2) Tatacara dan persyaratan untuk seleksi dosen, dan tenaga penunjang ditetapkan berdasarkan
Surat Keputusan Mudir.

BAB XIII
MAHASISWA DAN ALUMNI
Pasal 21
Persyaratan Thalabah/Mahasiswa

(1) Persyaratan akademik untuk menjadi thalabah/mahasiswa adalah:


a. memiliki Surat Tanda Tamat Belajar Sekolah Lanjutan Tingkat Atas atau yang sederajat;
b. memiliki kemampuan akademik yang disyaratkan.
(2) Persyaratan non akademik untuk menjadi mahasiswa adalah:
a. Warga negara Indonesia;
b. Warga Negara Asing dapat menjadi thalabah/mahasiswa setelah memenuhi persyaratan
tambahan dan prosedur tertentu yang diatur sesuai dengan peraturan perundang-
undangan;
c. Kemampuan awal menguasai baca tulis huruf al-Qur’an dan dasar-dasar bahasa Arab
bagi calon thalabah/mahasiswa.
(3) Persyaratan, prosedur, dan tatacara pendaftar thalabah/mahasiswa diatur oleh Mudir berdasar
ketentuan yang berlaku.
(4) Pada kasus yang bersifat khusus dan strategis, Mudir dapat menetapkan lain setelah
mendapat persetujuan dari BPH.
41

Pasal 22
Hak Thalabah/Mahasiswa
(1) Thalabah/Mahasiswa mempunyai hak:
a. menggunakan kebebasan akademik secara bertanggung jawab untuk menuntut dan
mengkaji ilmu sesuai dengan norma dan susila yang berlaku dalam lingkungan akademik;
b. memperoleh pengajaran sebaik-baiknya dan layanan bidang akademik sesuai dengan
standar akademik yang telah ditetapkan oleh Lembaga;
c. memanfaatkan fasilitas Lembaga untuk memperlancar tugas-tugas akademi;
d. ikut serta dalam kegiatan organisasi mahasiswa, baik pada tingkat internal maupun
eksternal.
(2) Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur oleh Pimpinan PUTM.
Pasal 23
Kewajiban Thalabah/Mahasiswa
(1) Mahasiswa berkewajiban untuk:
a. mematuhi semua ketentuan dan peraturan yang berlaku di PUTM;
b. menghargai ilmu pengetahuan, menjaga kewibawaan dan nama baik PUTM serta
menjunjung tinggi budaya Muhammadiyah dalam usaha menjalankan nilai-nilai
keislaman dalam kehidupan.
(2) Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud ayat (1) diatur oleh Pimpinan PUTM.

Pasal 24
Organisasi Kemahasiswaan
(1) Organisasi kemahasiswaan di PUTM dibentuk untuk meningkatkan dan mengembangkan
keimanan, penalaran, minat, bakat, kemampuan kepemimpinan, pengamalan ilmu dan/ atau
memberikan darma bakti kepada masyarakat dan persyarikatan.
(2) Ragam organisasi, bentuk dan susunan organisasi, tatacara pemilihan pengurus, kewajiban
dan tanggung jawab pengurus organisasi kemahasiswaan diatur dengan memperhatikan
saran dan pertimbangan Pimpinan PUTM sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
42

(3) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) adalah satu-satunya organisasi kemahasiswaan


ekstra kampus yang secara organisasi persyarikatan dibina oleh Pimpinan PUTM.
(4) Unit-unit kegiatan kemahasiswaan yang ada dibina oleh PUTM melalui mekanisme yang
ditetapkan oleh Pimpinan PUTM.

Pasal 25
Alumni
(1) Thalabah/Mahasiswa yang telah menyelesaikan pendidikan di PUTM disebut alumni dan
menjadi anggota organisasi alumni yang bertujuan untuk membina hubungan dengan
Lembaga dan upaya untuk menunjang pencapaian tujuan PUTM.
(2) Keberadaan dan fungsi organisasi alumni diatur oleh musyawarah alumni dengan
memperhatikan saran dan pertimbangan Pimpinan PUTM.

BAB XIV
KODE ETIK DAN SANKSI

Pasal 26
(1) Semua warga PUTM wajib mentaati kode etik, disiplin dan peraturan-peraturan yang berlaku
di PUTM.
(2) Peraturan kode etik dan disiplin ditetapkan oleh Ketua BPH atas usul Mudir.
(3) Dosen, karyawan, ataupun mahasiswa yang melanggar kode etik dan disiplin dapat dijatuhi
sanksi sesuai peraturan yang berlaku.
(4) Pedoman penjatuhan sanksi untuk dosen dan karyawan diatur dalam peraturan bersama
Mudir dan Ketua BPH.
(5) Pedoman penjatuhan sanksi untuk mahasiswa diatur berdasarkan Surat Keputusan Mudir.

BAB XV
SARANA, PRASARANA, DAN PEMBIAYAAN
Pasal 27
43

Pengelolaan sarana dan prasarana


(1) Pengembangan dan pengelolaan sarana dan prasarana PUTM baik yang diperoleh dengan
dana dari pemerintah, persyarikatan, masyarakat maupun bantuan lain yang tidak mengikat,
dilaksanakan berdasarkan ketentuan yang berlaku.
(2) Tatacara pendayagunaan sarana dan prasarana guna menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi
Lembaga diatur oleh Mudir bersama Ketua Badan Pelaksana Harian.

Pasal 28

Sumber Pembiayaan dan Pengelolaan


(1) Pembiayaan PUTM diperoleh dari sumber-sumber masyarakat, pemerintah, persyarikatan
dan bantuan serta usaha-usaha lain yang halal dan tidak mengikat.
(2) Pembiayaan yang berasal dari bantuan pemerintah penggunaannya diatur sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(3) Pembiayaan yang berasal dari sumber masyarakat, persyarikatan dan bantuan lainnya diatur
sesuai dengan peraturan dan pedoman yang berlaku bagi Perguruan Tinggi Muhammadiyah.
(4) Usaha mencari dukungan dana dari pihak-pihak luar selalu berpegang pada prinsip-prinsip
persyarikatan.
(5) Tatacara pembukuan, penerimaan, penyimpanan, penggunaan, dan pelaporan keuangan
PUTM diatur sesuai dengan standar akuntansi dengan tetap memperhatikan ketentuan yang
berlaku.
(6) Rencana aktivitas tahunan berbasis kinerja Lembaga yang dilampiri Rencana Anggaran yang
disusun oleh pimpinan PUTM diajukan oleh Mudir untuk mendapat pengesahan Ketua
BPH dan menjadi Rencana Aktivitas Tahunan PUTM.

BAB XVI
PENJAMINAN MUTU
Pasal 29
Pengelolaan Mutu
(1) Pengelolaan mutu PENDIDIKAN di PUTM dilakukan sepenuhnya untuk pencapaian
masyarakat utama yang berlandaskan pada nilai-nilai keislaman.
44

(2) Pengawasan pencapaian kinerja mutu di PUTM dilakukan melalui penilaian berkala oleh
Mudir dengan mekanisme penjaminan mutu berkelanjutan.
(3) Langkah-langkah perbaikan dan pengembangan selanjutnya ditetapkan oleh Mudir sehingga
terjadi peningkatan mutu berkelanjutan yang tercermin pada kualitas alumni.
(4) Evaluasi dan verifikasi terhadap mutu dilakukan melalui mekanisme audit mutu baik internal
maupun eksternal oleh suatu tim auditor yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan
Mudir.
BAB XVII

KERJASAMA
Pasal 30
(1) PUTM dapat menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi, dunia industri dan dunia usaha
atau lembaga-lembaga lain baik di dalam maupun di luar negeri yang mendukung tujuan
PUTM.
(2) Kerjasama yang bertujuan untuk peningkatan kualitas pendidikan dan pencapaian tujuan
pendidikan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat berbentuk:
a. penyelenggaraan bersama aktivitas akademik baik pengajaran, penelitian, maupun
pengabdian kepada masyarakat;
b. pemanfaatan bersama sumber daya dalam pelaksanaan kegiatan akademik;
c. bentuk-bentuk kerjasama lain yang dipandang perlu.
(3) Kerjasama dimaksud dalam ayat (1) dilakukan sepanjang tidak mengganggu tujuan dan tugas
pokok PUTM, dilaksanakan dengan tujuan saling menguntungkan, dan tidak bertentangan
dengan peraturan yang berlaku.
(4) Secara khusus PUTM juga menjalin kerjasama dengan badan, lembaga, majelis dan
Perguruan Tinggi Muhammadiyah di lingkungan Persyarikatan Muhammadiyah, baik di
tingkat pusat, wilayah maupun daerah.
(5) Kerjasama sebagaimana disebut dalam ayat (4) dapat berupa kerjasama yang telah disebut
dalam pasal 30 ayat (2) dapat juga berupa hal-hal lain yang lebih luas, antara lain
pengembangan sumber daya umat, pemanfaatan sumber daya perguruan tinggi untuk
keperluan persyarikatan Muhammadiyah dan hal-hal lain yang dipandang strategis dalam
kaitannya dengan pengembangan kehidupan beragama Islam.
45

(6) Semua bentuk kerjasama dituangkan dalam naskah kerja sama yang ditandatangani oleh
pihak-pihak terkait.

BAB XVII
KETENTUAN PERALIHAN DAN PENUTUP
Pasal 31
(1) Segala ketentuan yang ada saat diberlakukannya Surat Keputusan Bersama ini masih tetap
berlaku sepanjang tidak bertentangan dan belum diganti berdasarkan Surat Keputusan
Bersama ini.
(2) Pelaksanaan Surat Keputusan Bersama ini selanjutnya diatur oleh Mudir setelah mendapat
pertimbangan Badan Pelaksana Harian.
(3) Perubahan terhadap Surat Keputusan bersama ini dapat dilakukan agar selalu berorientasi
pada cita ideal penegakan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin dengan persetujuan
Badan Pelaksana Harian.
(4) Segala sesuatu yang bersifat strategis dan belum diatur dalam Surat Keputusan Bersama ini
akan ditetapkan oleh Mudir setelah mendapat persetujuan Badan Pelaksana Harian.

Ditetapkan Di : Yogyakarta
Pada Tanggal : 10 Shafar 1431 H / 25 Januari 2010

Ketua Sekretaris
Majelis Tarjih dan Tajdid
PP Muhammadiyah
ttd
ttd
Prof. Dr. H. Syamsul Anwar, M.A
Drs.H.Dahwan, M.Si.

Ketua Mudir PUTM


46

Badan Pelaksana Harian


PUTM
ttd
ttd

Drs. H. Fahmi Muqaddas, M.Hum Prof. Drs. H. Sa’ad Abdul Wachid

Lampiran 2

KODE ETIK DOSEN


PERGURUAN TINGGI MUHAMMADIYAH

MUKADIMAH

Bahwasanya Muhammadiyah adalah gerakan amar ma’ruf nahi munkar yang bertujuan
untuk mewujudkan masyarakat utama di Negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar 1945.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Muhammadiyah menyelenggarakan pendidikan tinggi
yang bertujuan untuk menghasilkan sarjana muslim yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia
dan memiliki pengetahuan yang luas serta menguasai keterampilan untuk diabdikan kepada
kesejahteraan umat manusia.
Dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi, dosen menempati posisi yang sangat tinggi,
dosen menempati posisi yang sangat strategis dan menentukan. Oleh karena itu, untuk
mewujudkan tujuan pendidikan tersebut di atas maka Majelis Pendidikan Tinggi menetapkan
kode etik dosen PTM.

BAB I
KEPRIBADIAN DOSEN PTM

Pasal 1
Kepribadian Dosen Perguruan Tinggi Muhammadiyah adalah

1. Beriman dan bertaqwa kepada Allah swt.


2. Berjiwa Pancasila dan taat pada UUD 1945.
3. Berkepribadian Muhammadiyah.
4. Berpengetahuan luas.
47

5. Berpendidikan sarjana atau berkemampuan akademik yang sederajat, sehingga mampu


melaksanakan tugas dan tangung jawabnya dengan sebaik-baiknya dan seikhlas-
ikhlasnya sebagai rangkaian untuk mencapai tujuan Persyarikatan Muhammadiyah.

BAB II
TANGUNG JAWAB DOSEN PTM

Pasal 2
Tangung Jawab sebagai Dosen PTM

1. Menghayati dan mengamalkan ilmu yang dimiliki disertai konsenterasi dalam satu kata
dengan perbuatan.
2. Secara terus-menerus meningkatkan diri dalam penguasaan ilmu pengetahuan.
3. Menegakkan akhlaqul karimah secara konsisten pada diri sendiri dan mahasiswa.
4. Tidak takabur dengan ilmu yang dimilkinya dan tidak meremehkan kemampuan orang
lain, termasuk mahasiswa.
5. Senantiasa membina hubungan baik dengan sejawat dan tidak menyimpang dari norma-
norma agama dan susila.
6. Menjaga martabat dan nama baik diri sendiri, kolega serta Perguruan Tinggi
Muhammadiyah dan Persyarikatan sesuai dengan aturan dan etika yang ada.

Pasal 3
Tangung Jawab dalam Bidang Pengajaran

1. Senantiasa melaksanakan amanat dan tangung jawab untuk mengembangkan potensi


mahasiswa secara maksimal.
2. Dalam melaksanakan perkuliahan, dosen akan menyampaikan materi paling tidak
sebagaimana tercantum dalam kurikulum dan silabi serta senantiasa meng-up to date
materi perkuliahan.
3. Dosen PTM menguasai materi yang harus disampaikan kepada mahasiswa dan
mempersiapkan perkuliahan dengan sebaik-baiknya.
4. Dosen PTM menyampaikan materi dengan senantiasa mengindahkan prinsip-prinsip
perkuliahan sebagaimana ditentukan lembaga.
48

5. Dosen PTM dalam melaksanakan perkuliahan bersifat terbuka, responsive, dan


menghargai kreatifitas mahasiswa.

Pasal 4
Tangung Jawab dalam Bidang Penelitian

1. Melakukan penelitian yang bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya dan


Persyarikatan Muhammadiyah pada khususnya.
2. Tidak mempublikasikan hasil penelitian yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat
atau kegoncangan Negara, sehingga merugikan pada masyarakat pada umumnya dan
Persyarikatan pada khususnya.
3. Melaksanakan penelitian dengan senantiasa menjunjung tinggi integritas akademik dan
penuh tangung jawab untuk mengembangkan ilmu pengetahuan demi kesejahteraan
bangsa serta Negara pada umumnya, dan warga Persyarikatan Muhammadiyah pada
khususnya.

Pasal 5
Tangung Jawab dalam Bidang Pengabdian pada Masyarakat

1. Senantiasa mengabdikan ilmunya bagi kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan


Persyarikatan Muhammadiyah pada khususnya
2. Senantiasa bisa dijadikan suri tauladan bagi masyarakat pada umumnya dan anggota
profesi pada khususnya.

BAB III
DEWAN PENGAWAS KODE ETIK

Pasal 6
Kelembagaan Pengawas Kode Etik

1. Untuk mengawasi pelaksanaan kode etik dosen PTM, perlu disusun Dewan Kehormatan
Kode Etik di Tinggkat Pusat.
2. Anggota Dewan Kehormatan Kode Etik ditunjuk oleh Majelis Pendidikan Perguruan
Tinggi untuk masa kerja 5 tahun.
3. Ketua Dewan Kehormatan Kode Etik ditentukan oleh anggota pada rapat pertama Badan
Pengawas Kode Etik.

Pasal 7
Mekanisme Kerja
49

1. Dewan Kehormatan Kode Etik membahas kasus pelanggaran kode etik atas dasar laporan
atau pengaduan.
2. Keputusan Dewan Kehormatan Kode Etik diambil dengan suara bulat.

Pasal 8
Sanksi

1. Sanksi yang diambil oleh Dewan Kehormatan Kode Etik adalah bisa berupa:

a. Peringatan atau terguran tertulis


b. Skorsing untuk jangka waktu tertentu
c. Skorsing untuk jangka waktu tidak terbatas
d. Pemecatan sebagai dosen PTM

BAB IV
KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 9

Semua ketentuan yang mengatur mengenai kode etik dosen Perguruan Tinggi Muhammadiyah
(PTM) yang telah ada pada saat ditetapkannya Keputusan ini dinyatakan tidak berlaku.

BAB V
PENUTUP

Pasal 10

Hal-hal yang belum diatur dalam Keputusan ini akan diatur lebih lanjut dalam ketentuan-
ketentuan tersendiri.

Pasal 11
50

Keputusan ini dapat ditinjau kembali apabila dipandang perlu.

Pasal 12

Keputusan ini mulai berlakku sejak tanggal ditetapkan, agar semua orang dapat mengethauinya,
memerintahkan pemberitahuan keputusan ini dengan penetapannya dalam warta PTM.

Lampiran 3

KEPUTUSAN
MUDIR PENDIDIKAN ULAMA TARJIH MUHAMMADIYAH
No. 01. TAHUN 2010
TENTANG
TATA TERTIB THALABAH
DI KAMPUS PENDIDIKAN ULAMA TARJIH MUHAMMADIYAH

Bismillahir-Rahmaanir-Rahiim.

MUDIR PENDIDIKAN ULAMA TARJIH MUHAMMADIYAH

Menimbang:

a. Bahwa PUTM memilki tujuan membentuk peserta didik untuk menjadi sarjana muslim
yang beriman dan bertaqwa, berakhlak mulia, yang mempunyai kemampuan professional
dan beramal menuju terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, dan
membentuk peserta didik menjadi kader ulama dan pemimpin yang berkepribadian
Muhammadiyah, serta mengembangkan dan menyebarluaskan risalah Islamiyah dalam
rangka li ilai kalimatillah dan meningkatkan kesejahteraan umat manusia.

b. Untuk memenuhi tujuan tersebut, maka Mudir memandang perlu untuk menetapkan tata
tertib mahasiswa (thalabah) di kampus PUTM.

Mengingat:

1. Surat Keputusan Mendiknas No. 232/U/2000.


51

2. Surat Keputusan Mendiknas No. 184/U/2001.

3. Surat Keputusan Mendiknas No. 845/U/2002.

4. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah.

5. Kaidah Perguruan Tinggi Muhammadiyah

6. Statuta Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah

Memutuskan

Menetapkan:

Keputusan Mudir

Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah

Tentang

Tata Tertib Thalabah

Di Kampus

Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah

Pasal 1

Tata Tertib Thalabah


52

1. Thalabah diwajibkan:

a. Mentaati peraturan akademik yang berlaku.

b. Mengembangkan sikap dan perilaku ilmiah.

c. Mengikuti kuliah, muraja’ah dan tugas-tugas lainnya.

d. Mengawali kuliah dan kegiatan akademik lainnya dengan membaca “Basmalah” dan
mengakhiri dengan membaca “Hamdalah”

e. Menggunakan kebebasan akademik dengan bertangung jawab sesuai dengan norma


dan susila yang berlaku.

f. Menempatkan diri pada tempat duduk dalam deretan yang terpisah, apabila mengikuti
kuliah bersama antara putra dan putri.

2. Thalabah di larang:

a. Terlambat masuk kuliah dan/atau meninggalkan kuliah sebelum kuliah berakhir tanpa
izin.

b. Berbuat curang dalam ujian dan tugas-tugas akademik lainnya.

c. Merokok baik di dalam lingkungan kampus maupun di luar kampus.

d. Menikah selama dalam pendidikan.

e. Mengundurkan diri dari pendidikan.

Pasal 2

Tata Tertib Penampilan

1. Thalabah diwajibkan:

a. Berbusana Islami, rapi, sopan dan menutup aurat.

b. Bertata rias rapi, sopan tidak mencolok dan tidak berlebihan.

c. Bersepatu atau bersepatu sandal dengan rapi


53

2. Thalabah dilarang:

a. Memakai kaos oblong dan/atau celana dengan lutut terbuka.

b. Memakai asesoris yang tidak semestinya; misalmya; laki-laki menggunakan asesoris


khusus perempuan.

c. Memakai busana yang ketat dan/atau transparan, dan mengunakan kosmetik secara
berlebihan, (bagi Thalibat)

d. Memakai sandal, kecuali ada keperluan lain.

Pasal 3

Tata Tertib Pergaulan

1. Thalabah/ Thalibat diwajibkan:

a. Mentradisikan pergaulan yang Islami.

b. Mengucapkan salam dalam pergaulan.

c. Berperilaku sopan dalam pergaulan.

d. Berperilaku hormat kepada pimpinan, dosen, karyawan dan sesama thalabah/thalibat.

2. Thalabah/thalibat dilarang:

a. Berdua-duan dengan lain jenis yang bukan mahramnya di tempat yang sepi
(berkhalwat).

b. Melakukan tindakan yang merugikan orang lain.

Pasal 4

Tata Tertib Lingkungan


54

1. Thalabah/Thalibat diwajibkan:

a. Segera meningalkan aktifitas, dan langsung menuju kemasjid/ mushala untuk


mengerjakan shalat, setelah adzan dikumandangkan.

b. Menjaga kebersihan, keindahan, ketertiban, keamanan, kenyamanan dan ketenangan


kampus.

c. Segera bangun , dan mengerjakan shalat tahajjud setelah adzan awal (malam)
dikumandangkan.

2. Thalabah Thalibat dilarang:

a. Melakukan kegiatan yang dapat merugikan kehormatan Negara, pemerintah,


Persyarikatan Muhammadiyah dan nama baik kampus.

b. Melakukan perbuatan yang berbau SARA atau diskriminatif.

c. Menganggu jalannya proses belajar mengajar dan kegiatan akademik lainnya.

d. Membawa senjata api dan/atau senjata tajam.

e. Membawa/mengkonsumsi narkotika, obat-obatan terlarang dan/atau minuman keras.

f. Membawa/menyaksikan gambar yang terlarang, pornografi atau pornoaksi.

Pasal 5

Tingkatan Pelanggaran

1. Pelanggaran Ringan seperti:

a. Tidak mengikuti kuliah tanpa izin/pemberitahuan.

b. Tidak menjaga kebersihan dengan baik.

c. Tidak aktif belajar.

d. Memarkir kendaraan tidak pada tempatnya dan semacamnya.

2. Pelanggaran Sedang seperti:


55

a. Merokok di kampus.

b. Memakai kaos oblong ketika mengikuti kukliah.

c. Memakai asesoris yang tidak semestinya.

d. Berperilaku tidak sopan dan semacamnya.

3. Pelanggaran Berat seperti:

a. Berbuat curang dalam ujian.

b. Berduaan dengan lain jenis yang bukan mahramnya.

c. Bertindak yang merugikan pimpinan, dosen, karyawan dan sesama thalabah/thalibat.

d. Melakukan hal-hal yang merugikan Pemerintah, Negara dan Persyarikatan


Muhammadiyah.

e. Melakukan tindakan yang menimbulkan konflik “SARA”.

f. Membawa senjata api dan/atau senjata tajam.

g. Membawa/mengkonsumsi narkoba dan sesamanya.

h. Menikah dalam masa pendidikan.

i. Mengundurkan diri dari pendidikan.

Pasal 6

Sanksi Pelanggaran

1. Sanksi Pelanggaran Ringan:

a. Teguran secara lisan.

b. Teguran secara tertulis.

c. Teguran secara tertulis dengan diumumkan di papan tulis, ditembuskan kepada


PDM/PWM.
56

2. Sanksi Pelanggaran Sedang:

a. Menyusun makalah ilmiah.

b. Pemberian Skorsing selama satu semester.

c. Pemberian Skorsing selama dua semester.

3. Sanksi Pelanggaran Berat:

Dicabut statusnya sebagai Thalabah/thalibat, dan dikeluarkan dari PUTM.

Pasal 7

Penutup

Hal-hal yang belum diatur dalam keputusan ini akan diatur kemudian. Keputusan ini berlaku
sejak tanggal ditetapkan, dengan catatan akan di tinjau kembali apabila terdapat kekeliruan
dalam penetapan ini.

Ditetapkan di Yogyakarta, 15 Muharram 1431 H

01 Januari 2010 M

Mudir

ttd

Prof. Drs. Sa’ad Abdul Wachid

NBM: 548 443


57

Lampiran 4

Keputusan
Mudir Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah
No. 02 tahun 2010
Tentang
Tata Tertib Penggunaan Barang Inventaris

Bissmillahir-Rahmani-Rahim

Mudir Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah

Menimbang:
a. Bahwa PUTM wajib memelihara, menjaga, dan mengatur penggunaan barang-barang
inventaris milik PUTM dengan sebaik-baiknya.

b. Untuk memenuhi tujuan tersebut, maka memandang perlu untuk menetapkan peraturan
tata-tertib penggunaan barang-barang inventaris milik PUTM.

Mengingat:

a. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah.

b. Kaidah Perguruan Tinggi Muhammadiyah.

c. Statuta Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah.

Memutuskan
58

Menetapkan:

Keputusan Mudir
Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah
Tentang
Tata Tertib Penggunaan Barang Inventaris

Pasal 1
Pemeliharaan Inventaris

1. Semua barang inventaris wajib dijaga dan dipelihara dengan sebaik-baiknya.

2. Semua barang inventaris wajib disimpan di tempat yang telah disediakan.

Pasal 2
Penggunaan Barang Inventaris

1. Semua barang inventaris hanya digunakan di kampus, untuk kepentingan PUTM.

2. Barang inventaris boleh dipinjam dan dibawa keluar kampus paling lama tiga hari, dan
harus dengan izin Mudir.

3. Mobil hanya untuk kepentingan PUTM.

4. Mobil boleh dipinjam dengan catatan, semua biaya ditanggung peminjam dan dengan
sopir PUTM.

Pasal 3
Kewajiban Peminjam

1. Peminjam barang inventaris wajib menjaga keamanannya, dan mengembalikan dalam


keadan baik.

2. Apabila terjadi kerusakan karena kesalahan peminjam atau hilang maka peminjam wajib
memperbaikinya atau menggantinya.

Pasal 4
Penutup
59

Hal-hal yang belum di atur dalam keputusan ini, akan diatur kemudian. Keputusan ini, berlaku
sejak tanggal ditetapkan, dengan catatan akan ditinjau kembali apabila terdapat kekeliruan dalam
penetapan ini.

Ditetapkan di Yogyakarta, 17 Shafar 1431 H


01 Februari 2010 M
Mudir

ttd

Prof. Drs. Sa’ad Abdul Wachid


NBM: 548 443

Lampiran 5

TUGAS, KEWENANGAN DAN


TANGGUNG JAWAB PIMPINAN PUTM

A. Tugas, Kewenangan dan Tangung Jawab Mudir:

1. Mudir bertangungg jawab kepada PP Muhammadiyah melalui Majelis Tarjih dan


Tajdid (MTT) PP Muhammadiyah.

2. Mudir bertugas memimpin PUTM dalam menyelenggarakan pendidikan, penelitian,


pengabdian kepada masyarakat, pengembangan Al-Islam dan kemuhammadiyahan
serta kerjasama dengan lembaga lain.

3. Mudir bersama BPH (Badan Pelaksana Harian) menyusun Anggaran Tahunan untuk
di sahkan Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.

4. Mudir dapat mendelegasikan tugas dan wewenang kepada Wakil Mudir sesuai
dengan bidang tugasnya.

5. Mengusulkan nama-nama dosen dan asisten kepada BPH untuk ditetapkan sebagai
dosen PUTM, setiap tahun.

6. Mengevaluasi kinerja dosen sekali dalam setahun.


60

7. Menandatangani ijazah dan transkip nilai wisudawan/wisudawati yang telah


diverifikasi Wadir I.

8. Membentuk Panitia dan Pengawas Ujian, baik ujian akhir semester maupun ujian
masuk.

9. Memimpin rapat evaluasi proses ujian tiap periode ujian.

10. Menverifikasi usulan kurikulum, baik mata kuliah inti, maupun pendukung.

11. Mengkoordinasikan kegiatan penunjang perkuliahan yang wajib diikuti thalabah.

B. Tugas, Kewenangan dan Tanggung Jawab Wadir Bidang Akademik dan


Kethalabahan:

1. Bertindak sebagai Pelaksana Harian Mudir, bilamana Mudir berhalangan tidak tetap.

2. Wakil Mudir bertangung jawab langsung kepada Mudir.

3. Membantu Mudir dalam mengkoordinasikan peningkatan mutu pelaksanaan


pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat serta
pembinaan dan pelayanan kesejahteraan thalabah dengan mengedepankan konsep
Islamisasi kampus dan pemberdayaan alumni.

4. Mengkoordinasikan kegiatan perkuliahan.

5. Memeriksa ketersediaan silabi, SAP dan bahan ajar; 1 minggu sebelum perkuliahan
dimulai.

6. Menyusun jadwal kuliah paling lambat dua minggu sebelum kuliah dimulai.

7. Memeriksa ketersediaan daftar hadir kuliah, daftar hadir mengajar, daftar realisasi
SAP dan bahan ajar, satu minggu sebelum perkuliahan dimulai.

8. Memeriksa ketepatan waktu thalabah melakukan pengisian KRS.

9. Memeriksa jumlah kehadiran dosen, kehadiran thalabah dalam kuliah dan kesesuaian
dosen mengajar dengan SAP tiap akhir semester.

10. Memeriksa jumlah kehadiran dosen tiap akhir semester, minimal 80 %.

11. Memeriksa kehadiran thalabah minimal 75 % dari jumlah tatap muka yang ada setiap
semester.
61

12. Bertanggung jawab atas proses ujian.

13. Memverifikasi jadwal ujian.

14. Memverifikasi nilai hasil ujian.

15. Memeriksa jadwal pengawas ujian.

16. Memeriksa keikutsertaan thalabah.

17. Memeriksa kehadiran thalabah dalam Mubaligh Hijrah.

18. Memeriksa ketepatan waktu studi thalabah tiap periode wisuda.

19. Mengkoordinasikan penempatan alumni PUTM di lokasi yang telah ditetapkan.

20. Mengkoordinasikan kelanjutan kuliah thalabah di UAD atau di UMY.

21. Menyusun Kalender Akademik setiap dua semester.

22. Menyiapkan kartu thalabah setiap akhir semester, dan sebagainya yang ada kaitannya
dengan akademik dan kethalabahan.

23. Mempersiapkan acara wisuda thalabah.

C. Tugas, Kewenangan dan Tangung Jawab KTU (Kepala Tata Usaha):

1. Membantu Mudir dalam mengkoordinasikan pengelolaan sumber-sumber keuangan,


pelayanan administrasi dan kerumahtanggaan, dan bertangung jawab kepada Mudir.

2. Mengarsip kurikulum yang telah disahkan Mudir dan memasukkannya kedalam file.
(catatan khusus)

3. Mengarsip SAP yang telah disahkan Mudir dan memasukkannya dalam file
(computer)

4. Mengumpulkan bahan ajar yang disusun oleh dosen/tenaga pengajar.

5. Mendistribusikan Buku Pedoman Akademik pada saat registrasi thalabah baru.

6. Mendistribusikan jadwal kuliah dan SK mengajar kepada para dosen dua minggu
sebelum perkuliahan dimulai.
62

7. Menyiapkan formulir daftar hadir kuliah, daftar hadir mengajar, sarana dan prasarana
perkuliahan.

8. Menyiapkan peralatan dan sarana perkuliahan yang diperlukan sesuai dengan


kebutuhannya.

9. Melaporkan kondisi akhir persiapan perkuliahan dan diserahkan kepada wakil Mudir
sebelum perkuliahan dimulai.

10. Memeriksa daftar hadir kuliah dan memasukkan data kehadiran tersebut ke dalam
computer bersama dengan kehadiran dosen, tiap pertemuan kuliah.

11. Mendistribusikan jadwal ujian kepada dosen, menyediakan ruang ujian,


menggandakan soal dan menjamin kerahasiaan soal dan seluruh berkas yang terkait
dengan pelaksanaan ujian.

12. Menyusun daftar peserta ujian paling lambat 5 hari sebelum ujian di mulai.

13. Memeriksa sarana dan prasarana ujian 1 hari sebelum ujian dimulai.

14. Menyerahkan berkas lembar jawaban kepada dosen pengampu.

15. Memasukan nilai ujian kedalam computer setelah diverifikasi wakil Mudir.

16. Mengumumkan hasil ujian kepada para thalabah.

17. Mencatat barang-barang inventaris, memberikan nomor dan tahun penerimaannya.

18. Menyimpan barang-barang inventaris ditempat tertentu dan menjaganya sebaik-


baiknnya.

19. Menjaga dan mengatur peminjaman kitab/buku perpustakaan dengan baik.

20. Menjaga keamanan, kebersihan dan keindahan kampus.

21. Mengkoordinasikan penjemputan para dosen.

D. Tugas, Kewenangan, dan Tangung Jawab Musyrif/Murabbi:

1. Mengawasi dan membimbing thalabah dalam melaksanakan ibadah, seperti: shalat


berjama’ah, shalat tahajjud, shalat dhuha, puasa sunnah dan sebagainya.
63

2. Musyrif/murabbi bertanggung jawab kepada wadir bidang akademik dan


kethalabahan.

3. Mengawasi dan membimbing thalabah dalam kegiatan belajar, muraja’ah dan


sebagainnya.

4. Membangunkan thalabah setelah adzan awal di tengah malam, agar mengerjakan


shalat tahajjud.

5. Mengawasi dan menjaga keamanan, kebersihan dan keindahan kampus dengan


bekerjasama / berkoordinasi dengan KTU PUTM.

6. Melaporkan kondisi kampus kepada Mudir.

7. Mengatur dan mengkondisikan kerja bakti kepada thalabah, sehingga kampus


menjadi bersih dan indah.

Lampiran 6

NOTA KESEPAHAMAN
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
DENGAN
MAJELIS TARJIH DAN TAJDID PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH

‫بسم الله الرحمن الرحيم‬

Pada hari ini Selasa tanggal dua puluh tujuh bulan Jumadats-Tsaniyah tahun seribu empat ratus
dua puluh sembilan Hijriyah bertepatan dengan tanggal satu bulan Juli tahun dua ribu delapan
Masehi bertempat di Kampus Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah (PUTM) Ngipiksari
Pakem Sleman Yogyakarta, kami yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Drs. H. Kasiyarno, M.Hum.

Jabatan : Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD)


64

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Universitas Ahmad Dahlan yang selanjutnya
disebut PIHAK PERTAMA

Nama : Prof. Dr. H. Syamsul Anwar, M.A.

Jabatan : Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat
Muhammadiyah yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA

Kedua belah pihak bersepakat untuk mengadakan perjanjian kerjasama dalam rangka mencetak
kader ulama Tarjih Muhammadiyah yang berkualitas dengan ketentuan-ketentuan sebagai
berikut:

Pasal 1

Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan kerjasama ini adalah untuk saling membantu dalam hal pengembangan dan
peningkatan kualitas kader ulama Tarjih yang menempuh studi di Pendidikan Ulama Tarjih
Muhammadiyah (PUTM) berdasarkan atas kerjasama yang saling mendukung, melengkapi,
menyempurnakan, dan menguntungkan kedua belah pihak.

Pasal 2

Ruang Lingkup

Ruang lingkup kerjasama kedua belah pihak ini adalah:

1. Pengembangan Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian


2. Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)
3. Promosi Perguruan Tinggi
4. Penerimaan Mahasiswa Baru
5.
Pasal 3
65

Kewajiban Para Pihak

(1) Pihak Pertama berkewajiban


Membantu Pengembangan SDM PUTM melalui pendidikan, pelatihan, seminar dan
workshop.

(2) Pihak Kedua berkewajiban:

a. membantu Pihak Pertama dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian;


b. membantu Pihak Pertama dalam penjaringan bibit unggul dan calon mahasiswa baru;
c. Membantu Pihak Pertama dalam promosi dan penerimaan mahasiswa baru.

Pasal 4
Jangka Waktu
Nota kesepahaman ini berlaku selama 5 (lima) tahun, terhitung sejak ditandatangani oleh
masing-masing pihak yang bersepakat, dan akan ditinjau kembali serta dapat dipertimbangkan
untuk diperpanjang kembali.

Pasal 5

Perselisihan

Apabila terjadi perselisihan antara kedua belah pihak akan diselesaikan secara musyawarah
untuk mufakat.

Pasal 6

Ketentuan Lain

Hal-hal yang belum diatur dalam nota kesepahaman serta penjelasan lebih rinci dari nota
kesepahaman ini akan diatur kemudian dalam bentuk Perjanjian Kerjasama (PK) dan akan
menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari nota kesepahaman ini.

Pasal 7

Penutup

Nota kesepahaman ini dibuat rangkap 2 (dua), masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang
sama dan ditandatangani oleh masing-masing pihak yang bersepakat.
66

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


Rektor Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid
Universitas Ahmad Dahlan Pimpinan Pusat Muhammadiyah

ttd ttd

Drs. H. Kasiyarno, M.Hum. Prof. Dr. H. Syamsul Anwar, M.A.

Lampiran 7
NOTA KESEPAHAMAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
DENGAN
MAJELIS TARJIH DAN TAJDID PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH

‫بسم الله الرحمن الرحيم‬

Pada hari ini Selasa tanggal dua puluh tujuh bulan Jumadats-Tsaniyah tahun seribu empat ratus
dua puluh sembilan Hijriyah bertepatan dengan tanggal satu bulan Juli tahun dua ribu delapan
Masehi bertempat di Kampus Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah (PUTM) Ngipiksari
Pakem Sleman Yogyakarta, kami yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ir. H.M. Dasron Hamid, M.Sc.

Jabatan : Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY)

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang
selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA
67

Nama : Prof. Dr. H. Syamsul Anwar, M.A.

Jabatan : Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat
Muhammadiyah yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA

Kedua belah pihak bersepakat untuk mengadakan perjanjian kerjasama dalam rangka mencetak
kader ulama Tarjih Muhammadiyah yang berkualitas dengan ketentuan-ketentuan sebagai
berikut:

Pasal 1

Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan kerjasama ini adalah untuk saling membantu dalam hal pengembangan dan
peningkatan kualitas kader ulama Tarjih yang menempuh studi di Pendidikan Ulama Tarjih
Muhammadiyah (PUTM) berdasarkan atas kerjasama yang saling mendukung, melengkapi,
menyempurnakan, dan menguntungkan kedua belah pihak.

Pasal 2

Ruang Lingkup

Ruang lingkup kerjasama kedua belah pihak ini adalah:

6. Penguatan Kemampuan Finansial Institusi PUTM


7. Pengembangan Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian
8. Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)
9. Promosi Perguruan Tinggi
10. Penerimaan Mahasiswa Baru
Pasal 3

Kewajiban Para Pihak

(2) Pihak Pertama berkewajiban


68

a. membantu biaya operasional pendidikan kader ulama Tarjih yang diselenggarakan


oleh pihak ke dua;
b. membantu Pengembangan SDM PUTM melalui pendidikan, pelatihan, seminar dan
workshop.
(2) Pihak Kedua berkewajiban:

d. membantu Pihak Pertama dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian;


e. membantu Pihak Pertama dalam penjaringan bibit unggul dan calon mahasiswa baru;
f. Membantu Pihak Pertama dalam promosi dan penerimaan mahasiswa baru.
Pasal 4
Jangka Waktu
Nota kesepahaman ini berlaku selama 5 (lima) tahun, terhitung sejak ditandatangani oleh
masing-masing pihak yang bersepakat, dan akan ditinjau kembali serta dapat dipertimbangkan
untuk diperpanjang kembali.

Pasal 5

Perselisihan

Apabila terjadi perselisihan antara kedua belah pihak akan diselesaikan secara musyawarah
untuk mufakat.

Pasal 6

Ketentuan Lain

Hal-hal yang belum diatur dalam nota kesepahaman serta penjelasan lebih rinci dari nota
kesepahaman ini akan diatur kemudian dalam bentuk Perjanjian Kerjasama (PK) dan akan
menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari nota kesepahaman ini.

Pasal 7

Penutup

Nota kesepahaman ini dibuat rangkap 2 (dua), masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang
sama dan ditandatangani oleh masing-masing pihak yang bersepakat.
69

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


Rektor Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid
UniversitasMuhammadiyah Yogyakarta Pimpinan Pusat Muhammadiyah
ttd ttd

Ir. H.M. Dasron Hamid, M.Sc. Prof. Dr. H. Syamsul Anwar, M.A.
Lampiran 8

NOTA KESEPAHAMAN
MAJELIS TARJIH DAN TAJDID PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH

DENGAN

MADRASAH MU’ALLIMIN MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

‫بسم الله الرحمن الرحيم‬

Pada hari ini Kamis tanggal sembilan bulan Syawwal tahun seribu empat ratus dua puluh
sembilan Hijriyah bertepatan dengan tanggal sembilan bulan Oktober tahun dua ribu delapan
Masehi bertempat di Rumah Bapak H. Rosil Bakir, MBA., Jl. H. Agus Salim No. 59 Yogyakarta,
kami yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Drs. H. M. Fahmi Muqoddas, M.Hum.

Jabatan : Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat
Muhammadiyah yang selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA

Nama : Muhammad Ikhwan Ahada, S.Ag.

Jabatan : Direktur Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta
yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA
70

Kedua belah pihak bersepakat untuk mengadakan perjanjian kerjasama dalam rangka
penyelenggaraan program pengabdian thalabah Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah
(PUTM) di Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta dengan ketentuan-ketentuan
sebagai berikut:

Pasal 1

Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan kerjasama ini adalah untuk saling membantu dalam hal penyelenggaraan
program pengabdian Thalabah Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah (PUTM) di Madrasah
Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta selama Thalabah menyelesaikan pendidikannya di
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dan Universitas Ahmad Dahlan (UAD);
berdasarkan atas kerjasama yang saling mendukung, melengkapi, menyempurnakan, dan
menguntungkan kedua belah pihak.

Pasal 2

Ruang Lingkup

Ruang lingkup kerjasama kedua belah pihak ini adalah:

11. Penyediaan Sumber Daya Manusia (SDM)


12. Penguatan Pembinaan dan Pendidikan
13. Penyediaan Lapangan Pengabdian dan Fasilitas
14. Pengembangan dan Peningkatan Kualitas Calon Kader Ulama Muhammadiyah

Pasal 3

Kewajiban Para Pihak

(3) Pihak Pertama berkewajiban


a. menyediakan thalabah PUTM untuk
diberdayakan sebagai tenaga Musyrif/ Edukatif di Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah
Yogyakarta;
71

b. memperkuat pembinaan dan pendidikan


thalabah PUTM untuk melahirkan SDM yang berdaya guna;
c. melakukan upaya-upaya pengembangan dan
peningkatan kerjasama.
(2) Pihak Kedua berkewajiban:

g. menerima thalabah PUTM untuk diberdayakan sebagai tenaga Musyrif/ Edukatif di


Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta;
h. memberikan pembinaan dan fasilitas/honorarium sesuai ketentuan yang berlaku;
i. melakukan upaya-upaya pengembangan dan peningkatan kerjasama.

Pasal 4

Jangka Waktu

Nota kesepakatan ini berlaku selama 5 (lima) tahun, terhitung sejak ditandatangani oleh masing-
masing pihak yang bersepakat, dan akan ditinjau kembali serta dapat dipertimbangkan untuk
diperpanjang kembali.

Pasal 5

Perselisihan

Apabila terjadi perselisihan antara kedua belah pihak akan diselesaikan secara musyawarah
untuk mufakat.

Pasal 6
Ketentuan Lain
Hal-hal yang belum diatur dalam nota kesepakatan serta penjelasan lebih rinci dari nota
kesepakatan ini akan diatur kemudian dalam bentuk Perjanjian Kerjasama (PK) dan akan
menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari nota kesepakatan ini.

Pasal 7

Penutup

Nota kesepakatan ini dibuat rangkap 2 (dua), masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang
sama dan ditandatangani oleh masing-masing pihak yang bersepakat.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


72

Wakil Ketua Direktur


Majelis Tarjih dan Tajdid Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah
Pimpinan Pusat Muhammadiyah Yogyakarta

ttd ttd

Drs. H. M. Fahmi Muqoddas, M.Hum. Muhammad Ikhwan Ahada, S.Ag.

Lampiran 9

DAFTAR ALUMNI PUTM

1. Daftar Alumni PUTM Angkatan Pertama Tahun 1968-1971

NO NAMA UTUSAN/ASAL
1. M. Suprapto Ibnu Juraimi Suronatan, Yogyakarta
2. Ahmad Syatibi Moyudan Sleman, Yogyakarta
3. Muhammad Hasyim Magelang, Jawa Tengah
4. Muhammad Ali Yogyakarta
5. Ilyas Yunus Riau

2. Daftar Alumni PUTM Angkatan Kedua Tahun 1975-1978

NO NAMA UTUSAN/ASAL
1. Hamdan Hambali Temanggung, Jawa Tengah

3. Daftar Alumni PUTM Angkatan Ketiga Tahun 1990-1993

NO NAMA UTUSAN/ASAL
1. Kadirun Cilacap, Jawa Tengah
2. Haidar Waluyo Cilacap, Jawa Tengah
3. Komaruz Zaman Banguntapan Bantul Yogyakarta
4. Ahmad Fauzan Gunungkidul Yogyakarta
5. Muhammad Irji’ Lamongan Jawa Timur
6. Manar Muhammadiyah Jawa Barat
7. Muhammad Romadhoni Yogyakarta
8. Yahaya Tukino Yogyakarta
9. Widodo Prambanan
10. Sunaryo Piyungan Yogyakarta
11. Harun Syah Daud Riau
12. Solihul Hadi Bantul Yogyakarta
73

13. Syaifudin Sleman Yogyakarta

4. Daftar Alumni PUTM Angkatan Keempat Tahun 1993-1997

NO NAMA UTUSAN/ASAL
1. Atang Sholihin Garut, Jawa Barat
2. Agus Salim Pemalang, Jawa Tengah
3. Muhammad Mahruz Pemalang, Jawa Tengah
4. Muhammad Wiharto Pemalang, Jawa Tengah
5. Kardiono Kebumen, Jawa Tengah
6. Yusuf Siraj Garut, Jawa Barat
7. Wahyu Wijayanta Gunungkidul, Yogyakarta
8. Hasan Fauzi Kudus, Jawa Tengah
9. Ladun Hakim Kudus, Jawa Tengah
10. Misbahul Qulub Lamongan, Jawa Timur
11. Wahyudi Banjarnegara, Jawa Tengah
12. Muhammad Anwari Blitar, Jawa Tengah
13. Taufiqurrahman Kudus, Jawa Tengah
14. Abdul Muis Jombang, Jawa Timur

5. Daftar Alumni PUTM Angkatan Kelima Tahun 1999-2002

N NAMA UTUSAN/ASAL
O
1. Irfan Nurudin Kota Yogyakarta
2. M. Syaifudin Kendal, Jawa Tengah
3. Sujino Lampung
4. Husen Thoif Klaten, Jawa Tengah
5. Ahmad Hamid Demak, Jawa Tengah
6. Ali Yusuf Kuningan, Jawa Tengah
7. Husnul Ashari Lamongan, Jawa Timur
8. Wakhirin Pemalang, Jawa Tengah
9. Syarif Hidayat Kota Yogyakarta
10. Isnandar Kulonprogo, Yogyakarta
11. Abdul Qodir Demak, Jawa Tengah
12. M. Al-Fath Demak, Jawa Tengah
13. Nur Aflah Demak, Jawa Tengah
74

14. M. Hardi Asy’ari Majalengka


15. Jajang Supriatna Jawa Barat
16. Cucu Syamsudin Garut, Jawa Barat
17. Ujang Suryana Garut, Jawa Barat
18. Ahmad Zaki Lamongan, Jawa Timur
19. Tohari Situbondo
20. Abdul Wahid Demak, Jawa Tengah

6. Daftar Alumni PUTM Angkatan Keenam Tahun 2003-2006

NO NAMA UTUSAN/ASAL
1. Asep Rahmat Fauzi Sukabumi, Jawa Barat

2. Banu Muhammad Bantul , Yogyakarta

3. Budi Jaya Putra Prabumulih, Sumatera Selatan

4. Didin Syafrudin Majalengka, Jawa Barat

5. Eka Prasetya Majalengka , Jawa Barat

6. Islahudin Probolinggo

7. M Aris Jatmiko Nganjuk, Jawa Timur

8. Mbagus Rais OKI, Sumatera Selatan

9. Moh Fahrudin Temanggung , Jawa Tengah

10 Moh Ramadhan Demak, Jawa Tengah

11. Mustofa Kamal Malang, Jawa Timur

12. Prasetya Wahyu Cilacap, Jawa tengah

13. Ruslan Abdul Ghani Cianjur, Jawa Barat

14. Rustam Effendi OKI, Sumatera Selatan

15. Santosa Temanggung, Jawa Tengah

16. Sena Gunungkidul, Yogyakarta

17. Shoiful Fahri Temanggung, Jawa Tengah

18. Subandi Palembang, Sumatera Selatan

19. Sudiyarto Gunungkidul, Yogyakarta

20. Sugeng Riyanto Kota Yogyakarta

21. Tedi Supriyadi Majalengka, Jawa Barat


75

22. Teguh Isnaini Temanggung, Jawa Tengah

23. Teguh Restiono Demak, Jawa Tengah

24. Tri Yuliyanto Bantul, Yogyakarta

25. Zaenuddin Jawa Barat

7. Daftar Alumni PUTM Angkatan Ketujuh Tahun 2005-2009

NO NAMA UTUSAN/ASAL
1. Ahmad Naufal Jakarta

2. Agus Aminudin Demak, Jawa Tengah

3. Ali Rahman Kalimantan Selatan

4. Asrul Luwu Utara, Sulawesi Selatan

5. Chusnul Aqib Lamongan, Jawa Timur

6. Endi Prasetyo Tulung Agung, Jawa Timur

7. Fahim Ahkam Batu Raja, Sumatera Selatan

8. Hadi Sururudin Lampung

9. Haidir Lampung

10 Husain Musthafa Pangkep, Sulawesi Selatan

11. Husnul Azhar Lamongan, Jawa Timur

12. Khairul Anam MUBA, Sumatera Selatan

13. Khairuman Karang asem, Bali

14. M. Hadi Sofwan Temanggung, Jawa Tengah

15. M. Nadzirin Kulonprogo, Yogyakarta

16. Mas’udi Makassar, Sulawesi Selatan

17. Minggusta Julia Dharma Jawa Timur

18. M. Sholeh Pamekasan, Madura

19. Muh. Muttaqin Kudus, Jawa Tengah

20. Nadhif Kudus, Jawa Tengah

21. Najamudin Nusa Tenggara Barat


76

22. Syahrul Wajo, Sulawesi Selatan

23. Syakiran Kulonprogo, Yogyakarta

24. Toyyib Akhbar Kudus, Jawa Tengah

25. Zainudin Palangkaraya, Kalimantan Timur

8. Daftar PUTM Angkatan Kedelapan Yang Masih Menjalankan Perkuliahan Tahun 2007-
2010

NO NAMA UTUSAN/ASAL
1. Aqil Azizi Aceh

2. Barahim Riau

3. Fuad Riadi Tulung Agung, Jawa Timur

4. Ihsan MZ Makassar, Sulawesi Selatan

5. Muhammad Furqan Kalimantan Barat

6. Muslim Arma Sulawesi Selatan

7. Nitaque Andang Jaya Pemalang, Jawa Tengah

8. Rohmansyah Sukabumu, Jawa Barat

9. Salehudin Tegal, Jawa Tengah

10 Sumarito Bantul, Yogyakarta

9. Daftar PUTM Angkatan Kesembilan Yang Masih Menjalankan


Pekuliahan (Kelas Putra) Tahun 2009-2012

NO NAMA UTUSAN/ASAL
1. Riduan Hadi Pranata Musi Rawas, Sumatera Selatan

2. Fatkhurrahim Musi Rawas, Sumatera Selatan

3. Ardiansyah Cianjur. Jawa Barat

4. Agus Salim Sukabumi, Jawa Barat

5. Sukahar Ahmad Syafi’i Pati, Jawa Tengah


77

6. Firman Budi Satria Kudus, Jawa Tengah

7. Huzaifatur Rahman Banyumas, Jawa Tengah

8. Prihatin Kudus, Jawa tengah

9. Fikri Nor AM Kudus, Jawa Tengah

10 Aiman S A Yogyakarta

11. Fahmi Firmansyah Lampung

12. Muh. Husain Kamarudin Enrenkang, Sulawesi Selatan

13. Faidz Rofdi Lamongan, Jawa Timur

14. Musta Farid Wajo, Sulawesi Selatan

15. M. Juaini Sindereng Rappang, Sulawesi Selatan

16. Ayub Sulawesi Selatan

17. Divta Iqbal Fathroni Bengkulu

18. Ahmad Asep, Bst Lampung

19. Feri Efendi Malang, Jawa Timur

20. Qaem Aula Syahid Sulawesi Selatan

21. Muhammad Akbar Sulawesi Selatan

22. Mad Rais Bogor, Jawa Barat

23. Ahmad Saddam Al-Aziz Malang, Jawa Timur

24. Syahrul Ramadhan Pasuruan, Jawa Timur

25. Tri Sulistyo Kulonprogo, Yogyakarta

Daftar Angkatan ke-9 Yang Masih Menjalankan Pekuliahan (Kelas Putri)

NO NAMA UTUSAN/ASAL
1. Nur Hafizah Millati Padang Panjang, Sumatera Barat

2. Nurun Nisa Baihaqi Cianjur, Jawa Barat

3. Nurul Sya’diyah Bogor, Jawa Barat

4. Farida Fardani Az- Kudus, Jawa Tengah


78

Zukhruf

5. Mu’arofah Kudus, Jawa Tengah

6. Ana farida Kudus, Jawa Tengah

7. Basyirah Titik M Kudus, Jawa Tengah

8. Mari’atul qiftiyah Lamongan, Jawa Timur

9. Iva fauziah Bantul, Yogyakarta

10 Rizki Nurjanah Banyumas, Jawa Tengah

11. Siti Arifatun Na’imah Probolinggo, Jawa Tengah

12. Lina Nurmayanti Probolinggo, Jawa Tengah

13. Ain Nurwindasari Gersik, Jawa Tengah

14. Nailul Fauziah Kadipaten Bogor, Jawa Barat

15. Triyaumil Falihah Kudus, Jawa Tengah

16. Umi Ayu S Kudus, Jawa tengah

Lampiran 10

DAFTAR STAF PENGAJAR

PENDIDIKAN ULAMA TARJIH MUHAMMADIYAH

NO NAMA
1. Prof. Dr .Syamsul Anwar, MA
2. Prof. Dr. Taufiq Daldiri
3. Prof. Drs. Sa’ad Abdul Wachid
4. Prof. Drs Asymuni Abdurrahman
5. Muchlas Abror, BA
6. Drs. Muhammad Muqaddas, Lc, M.Ag
7. Drs. Rosyad Shaleh
8. Drs. Zaini Munir Fadloli, M.Ag
9. Drs. Fahmi Muqaddas, M.Hum
10. Drs. Dahwan Muhroji, M.Si
11. Drs. Ahmad Syatibi
12. Dra. Aisyah, M.Ag
79

13. Evi Sofiyah Inayati, S.Psy


14. Drs. Yusuf A Hasan, M. Ag
15. Drs. Oman Fatkhhurrahman, MA
16. Drs. Ahmad Muhajir, Lc, MA
17. Drs. Fuad Zen, MA
18. Drs. Adabi Darban, S.U
19. Ruslan F, S.Ag, MA
20. Drs. Muchsin Haryanto, M.Ag
21. Drs. A. Supriatna, M.Si
22. Drs. Hajamurusydi, S.U
23. Drs. WR Lasiman, MA
24. Drs. Ghazali Mukri
25. Drs. Setyadi Rahman
26. Ridlwan Hamidi, Lc
27. Budi Jaya Putra, S.Sy, S.Th.I
28. Mukhammad Fachrudin, S.Sy
29. Duroh, BA
30. Lailatis Syarifah, Lc
31. Aida Nasution, Lc
32. Mahmud Abdul Fatah

Lampiran 11

Foto Komplek dan Kegiatan PUTM

Gedung Kampus PUTM Asrama PUTM


80

Masjid At-Taqwa Kampus PUTM Pembangunan Gedung Asrama Baru

Dua Lantai Kapasitas 26 Kamar

Peletakan Batu Pertama Peletakan Batu Pertama


Pembangunan Asrama Thalabah Pembangunan Asrama Thalabah
81

Sarasehan Politik dan Agama Sarasehan Wacana Islam Kontemporer


Thalabah PUTM Thalabah PUTM

Kegiatan Pengumpulan Dana Kegiatan IMM


Peduli Palestina Thalabah PUTM Komisariat PUTM
82

Pelantikan Pengurus IMM Pelatihan Ustadz-Ustadzah TPA


Komisariat PUTM Di Masjid Kampus PUTM

Kunjungan Pengurus
Muhammadiyah International Kunjungan Ma’had ‘Ali
Di Kampus PUTM
Jawa Timur
83

Pengajian dan Pelepasan Thalabah PUTM Pemberian Cindera Mata Kepada Takmir
Angkatan Ke – 7 Masjid Se-Kaliurang Dalam Acara
Pengajian dan Pelepasan Thalabah PUTM
Angkatan Ke – 7

Pemberangkatan Mubaligh Hijrah Out Bond Thalabah PUTM


Thalabah PUTM Setiap Bulan Ramadhan
84

Kerja Bakti Thalabah Dalam Pembangunan Khataman Kitab


Masjid PKU Pakem Di Isi Dengan Kerja Bakti dan
Makan Bersama Ustadz Syatibi
85

You might also like