Professional Documents
Culture Documents
BAB I
A. Identitas
Menyebarkan diri dalam bidang keahlian semua sektor kehidupan adalah wajib kifayah bagi
umat Islam dan mendalami ilmu agama untuk menyempurnakan ibadah, mu’amalah dan akhlak
adalah wajib ‘ain bagi umat Islam. Muhammadiyah dapat mengembangkan peranannya menjadi
gerakan moral intelektual Islam, sekaligus memberdayakan amal usaha kemanusiaan dan
kesejahteraan umat.
Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah ( PUTM ) adalah bagian dari gerakan amal usaha
Muhammadiyah yang mempunyai program khusus, yaitu mendidik dan mempersiapkan ulama’
tarjih muhammadiyah yang memiliki kompetensi utama dalam mengembangkan keilmuan pada
tafaqquh fid-din, keulamaan, da’wah, pendidikan dan kepemimpinan Islami, yang mampu
mengintegrasikan ilmu dan agama.
Maka para thalabah akan diberikan berbagai macam keahlian yang bersifat multidisipliner
dan /atau interdisipliner.
1. Visi PUTM
2. Misi PUTM
C. Lokasi PUTM
Secara geografis PUTM kelas putra berada dikampung Ngipiksari kecamatan Pakem
kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta, menempati lahan seluas ± 2500 m2. Seluruh
tanah tersebut digunakan sebagai prasarana pendidikan dan asrama mahasiswa (thalabah).
Adapun lokasi PUTM kelas putri berada di kampung Tundan Ngrame Kecamatan
Tamantirto Utara, Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta, menempati lahan+ 700 m2
dan seluruh lahan tersebut digunakan sebagai prasarana pendidikan dan asrama mahasisiwi
(thalibat).
D.Tujuan PUTM
1. Membentuk peserta didik untuk menjadi sarjana muslim yang beriman, bertaqwa, dan
berakhlak mulia, yang mempunyai kemampuan akademik, professional dan beramal
menuju terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
2. Membentuk peserta didik menjadi kader ulama’ dan pemimpin yang berkepribadian
Muhammadiyah.
E. Lambang PUTM
1. Biru tua-kuning emas dan putih. Warna ini dipergunakan untuk mendorong peserta didik
belajar dengan tekun agar dapat menjadi ulama’ sebagaimana dicita-citakan para Ulama’
Muhammadiyah.
BAB II
Pada tahun 1968, Persyarikatan Muhammadiyah sudah berumur 56 tahun. Para pendiri
Persyarikatan sebagian besar sudah wafat, sedang kader-kadernya sangat kurang, karena
sebagian besar pemuda Islam lebih berminat belajar di sekolah/ perguruan tinggi umum,
padahal Persyarikatan Muhammadiyah sangat membutuhkan ulama’-ulama’ yang handal
untuk meneruskan cita-cita Persyarikatan.
Ketika itulah muncul ide untuk mendirikan Pendidikan Ulama’ dengan gratis, sehingga
tidak memberatkan para peserta didik. Maka pada tahun 1968, tepatnya pada
tangga 1 Juli 1968 didirikanlah Pendidikan Ulama’ Tarjih oleh Majelis Tarjih PP
Muhammadiyah, dengan biaya swadaya dari para aghniya’ di Yogyakarta.
Karena satu dan lain hal, Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah (PUTM) tidak
menerima thalabah pada setiap tahun melainkan pada setiap angkatan.
3. Angkatan ketiga, tahun 1990-1993; angkatan ini dikelola PWM DIY, menerima 25
orang mahasiswa, yang dapat menyelesaiakan studynya hanya tiga belas orang
setelah melalui ujian akhir. Angkatan pertama hingga ketiga diselenggarakan di
Suranatan.
7. Angkatan ketujuh, tahun 2005-2009. Berdasarkan hasil keputusan sidang pleno PP.
Muhammadiyah, penyelenggaraan pendidikan selanjutnya diambil alih oleh PP
Muhammadiyah, sedangkan pengelolaanya diserahkan kepada Majelis Tarjih dan
5
9. Angkatan kesembilan, tahun 2009-2012; mulai angkatan ini PUTM menerima dua
kelas yaitu, kelas putra dan kelas putri : Kelas putra menerima 25 orang mahasiswa,
ditempatkan dijalan Kaliurang, kelas putri menerima 16 orang ditempatkan
dikampung Tundan Ngrame kelurahan Tamantirto Utara Kecamatan Kasihan
Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sekalipun menerima putra dan putri penyebutan mereka tetap menggunakan istilah “
Thalabah ”sebagai singkatan” thalabah dan thalibah”. Semua alumni PUTM diwajibkan
berbakti kepada persyarikan Muhammadiyah selama empat tahun ditempatkan didaerah
yang membutuhkan.
B. Pimpinan PUTM
Sejak awal berdirinya PUTM hingga saat ini telah terjadi pergantian pimpinan sebagai berikut:
1. Kurun waktu 1968-1971 dan 1975-1978 Mudir PUTM dijabat oleh KH. Umar Efendi.
2. Kurun waktu 1990-1993 dan 1993-1997 Mudir PUTM dijabat oleh KH. M. Suprapto
Ibnu Juraimi.
3. Kurun waktu 1999-2002 Mudir PUTM dijabat oleh KH. Drs. Ghozali Mukri.
4. Kurun waktu 2003-2006 dan 2006-2009 Mudir PUTM dijabat oleh KH. Suprapto Ibnu
Juraimi.
5. Kurun waktu 2009 – saat ini Mudir PUTM dijabat oleh Prof. Drs. H. Sa’ad Abdul Wahid.
2. Kurun waktu 1990-1997 Pimpinan BPH dijabat oleh KH. Mukhlas Abror.
3. Kurun waktu 1997-2001, Pimpinan BPH dijabat oleh Drs. Saad Abdul Wahid.
5. Kurun waktu 2005 – saat ini pimpinan BPH dijabat oleh Drs. H. Fahmi Muqoddas,
M.Hum.
BAB III
A. Organisasi PUTM
1. Mudir PUTM
2. Wakil Mudir PUTM(Bidang akademik , kethalabahan dan alumni untuk kelas putra dan
putri.
PUTM dapat mengembangkan organisasi tersebut di atas sesuai dengan kebutuhan dan
perkembangan dengan persetujuan MTT PP Muhammadiyah dan BPH PUTM
2. Wakil Mudir bidang akademik dan kethalabahan dan alumni bertugas membantu Mudir
dalam mengkoordinasikan peningkatan mutu pelaksanaan pendidikan dan pengajaran,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat serta pembinaan dan pelayanan
kesejahteraan Thalabah dengan mengedepankan konsep Islamisasi kampus dan
pemberdayaan alumni.
4. Pengasuh asrama dan musyrif bertugas membimbing , membina dan mengawasi para
Thalabah dalam aktifitas pelaksanaan ibadah, aktifitas belajar, serta mu’amalah, baik
dalam kampus maupun di luar kampus serta aktifitas lainnya.
BAB IV
Pendidikan Ulama Tarjih menyelenggarakan program akademik jenjang Strata Satu (S.1),
dengan landasan aqidah Islamiyah, berasaskan Al-Qur’an dan As-Sunnah.
1. Menjadi Sarjana muslim yang beriman dan bertaqwa, berakhlak mulia, yang mempunyai
kemampuan akademik, professional dan beramal menuju terwujudnya masyarakat Islam
yang sebenar-benarnya.
4. Menguasai dasar-dasar ilmiah dan pengetahuan serta wawasan yang luas tentang
ketarjihan, sehingga mampu menentukan, memahami, menjelaskan dan merumuskan cara
pengambilan keputusan dan penyelesaian masalah yang dihadapinya.
B. Pelaksanaan Program
2. Tahun Akademik
Tahun Akademik penyelenggaraan pendidikan dimulai pada awal bulan Juli dan berakhir
bulan Juni tahun berikutnya, yang terbagi dalam dua semester , semester gasal dan semester
genap.
3. Bentuk Pendidikan
Pendidikan diberikan dalam bentuk perkuliahan, pemberian tugas, praktik lapangan, seperti
diskusi, latihan ketarjihan, latihan ibadah, praktik astronomi dan kegiatan ilmiah lainnya.
Kegiatan pendidikan tersebut dilaksanakan berdasarkan kurikulum yang telah disusun.
Sistem Kredit Semester adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang dinyatakan dengan
beban studi thalabah , beban kerja dengan pengajar dan beban penyelenggaraan pendidikan.
2. Semester
Semester adalah satuan waktu terkecil untuk menyatakan lamanya suatu program pendidikan
dalam suatu jenjang pendidikan, satu semester setara dengan 16 minggu kerja.
Satuan kredit semester yang disingkat sks adalah takaran penghargaan terhadap pengalaman
belajar yang diperoleh selama satu semester melalui kegiatan terjadwal perminggu sebanyak satu
jam perkuliahan atau dua jam praktikum atau empat jam kerja lapangan yang masing-masing
diiringi oleh sekitar 1-2 jam kegiatan mandiri.
a. Memberi kesempatan kepada yang pandai dan yang tekun belajar agar dapat
menyelesaikan studinya dalam waktu yang lebih singkat.
b. Jumlah kredit semester tiap semester yang diambil tidak perlu sama antara satu thalabah
dengan thalabah yang lainnya.
c. Waktu penyelesaian studi bisa tidak sama antara satu thalabah dengan thalabah lain.
b. Besarnya satuan kredit untuk setiap kegiatan pendidikan tidak selalu sama
c. Kegiatan pendidikan terdiri dari kegiatan wajib dan kegiatan pilihan, kegiatan wajib ialah
sesuai kegiatan yang wajib diikuti oleh semua thalabah. Kegiatan pilihan ialah kegiatan
yang disediakan untuk dipilih oleh thalabah sendiri.
d. Banyaknya satuan kredit yang diambil oleh thalabah pada semester tertentu ditentukan
oleh hasil studi (indeks prestasi) pada semester sebelumnya.
a. Jumlah beban kredit untuk program Strata 1 (S.1) adalah 144-160 sks
b. Thalabah yang dipersiapkan sebagai calon sarjana harus menyelesaikan program studinya
dengan menyusun tugas akhir (skripsi).
c. Waktu yang disediakan untuk menyelesaikan strata 1 (S1) adalah 8 (delapan) semester
atau kurang dan paling lama 14 (empat belas) semester.
8. Pengawasan/Bimbingan:
1. Mengawasi dan membimbing shalat berjama’ah, shalat tahajjud, puasa sunnah dan ibadah
lainnya
2. Memberikan pengarahan secara tepat kepada thalabah dalam menyususn beban studi.
5. Musyrif wajib memberikan pengawasan dan bimbingan secara teratur selama mereka
dalam masa studi.
b. Menetapkan jumlah kredit yang boleh diambil thalabah dalam semester yang
bersangkutan sesuai dengan IP yang diperoleh pada semester yang baru lalu.
c. Memberikan persetujuan terhadap rencana studi semester yang disusun oleh thalabah
dalam KRS
a. Perencanaan beban studi adalah penyusunan program akademik oleh thalabah dengan
bimbingan Musyrif, berdasarkan syarat dan peraturan yang berlaku atau IP yang
diperoleh sebelumnya
b. Semua perencanaan beban studi wajib mendapatkan persetujuan dari Musyrif dan
maksimal 24 sks per semester
a. Beban kredit semester adalah jumlah sks yang diambil thalabah dalam satu semester.
b. Pada semester pertama diberlakukan system paket, dan setiap thalabah baru diwajibkan
mengambil mata kuliah paket yang telah ditentukan oleh PUTM.
c. Beban kredit semester berikutnya ditentukan oleh Musyrif atas dasar indeks prestasi (IP)
studi thalabah pada semester sebelumnya dan paling banyak 24 sks.
d. Indeks prestasi adalah bilangan yang menunjukan tingkat keberhasilan thalabah secara
kuantitatif.
a. Mubaligh Hijrah (MH) ialah suatu bentuk pengintegrasian kegiatan pengabdian kepada
masyarakat dan kegiatan tabligh/dakwah, pendidikan yang dilakukan oleh thalabah
dengan bimbingan dari pihak PUTM dan masyarakat. Dan kegiatan ini termasuk
intrakulikuler.
b. Thalabah yang telah menempuh perkuliahan pada semester 1 dan 2 wajib mengikuti
Mubaligh Hijrah setelah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan, dengan beban kredit 4
sks.
12
b. Laporan Akhir; dengan menelaah hasil penyusunan laporan dan isi laporan
a. Bidang Pembekalan
b. Non skripsi/ risalah adalah penyelesaian tugas-tugas akhir, dengan dibebani tugas-tugas
tertentu sebagai equivalensi skripsi/risalah, yaitu pembuatan makalah dan mengambil
mata kuliah pengganti skripsi/risalah.
Tujuan penilaian hasil belajar adalah untuk mengetahui tingkat pencapaian pendidikan yang
telah ditetapkan. Penilaian hasil belajar ditentukan berdasarkan hasil penilaian terhadap hasil
ujian dari mata kuliah yang tercantum dalam KRS pada semester terkait dan hasil penyelesaian
tugas-tugas yang diberikan kepada thalabah.
Ujian-ujian baik ujian mid semester , ujian akhir semester, maupun ujian lainnya, dapat
dilaksanakan dengan cara:
a. Ujian tertulis
b. Ujian lisan
c. Ujian praktik
d. Ujian pendadaran
Tingkat prestasi studi digambarkan dalam koefisien indeks prestasi (IP) sebagai nilai rata-
rata yang dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Untuk menghitung jumlah indeks prestasi tersebut nilai huruf masing-masing mata kuliah
yang ditempuh di ubah menjadi angka. Penghitungan IP dilakukan sekurang-kurangnya pada
akhir semester, Indeks Prestasi akhir semester digunakan untuk menentukan banyaknya sks yang
dapat diambil pada semester berikutnya, yang ditentukan dengan pedoman sebagai berikut:
Prestasi studi diakhir program studi ditunjukkan oleh Indeks Prestasi Kumulatif (IPK).
Penghitungan IPK dilakukan dengan rumus seperti pada perhitungan IP di atas dengan jumlah
sks menyeluruh dari semester satu hingga semester akhir (keseluruhan sks pada keseluruhan
matakuliah). Thalabah yang dinyatakan lulus dapat diberikan predikat sebagai berikut:
a. IPK 3.51 s.d 4.00 = pujian (cumloude) dengan masa studi maksimum lima tahun (10
semester)
Pengumuman Hasil Studi Semester diberikan kepada thalabah setelah selesai ujian semester
oleh KTU berupa Kartu Hasil Studi (KHS). Penyampaian KHS ditentukan jadwalnya dalam
kalender akademik.
20. Yudisium
Setiap peserta yang telah memenuhi persyaratan wisuda akan diwisuda dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. Menyerahkan surat keterangan yang menyatakan bahwa yang bersangkutan telah lulus
yudisium dan telah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan PUTM.
Thalabah yang dapat diterima sebagai thalabah PUTM adalah mereka yang memenuhi
persyaratan sebagaimana ditentukan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 30
Tahun 1990 yaitu:
3) Thalabah yang telah diterima akan diberi nomor Induk Thalabah dengan kode =
digit tahun angkatan yang dikeluarkan oleh PUTM.
BAB V
Fasilitas PUTM
Sebagai lembaga pendidikan, PUTM belum melengkapi dirinya dengan berbagai fasilitas
yang memadai, baik sarana maupun prasarana, atau fasilitas pendukung lain yang dibutuhkan
untuk kelancaran jalannya aktifitas pendidikan. Adapun fasilitas yang telah disiapkan antara lain
ialah:
A. Masjid
17
Masjid yang berdiri di tengah-tengah komplek PUTM ini boleh dikata mempunyai multi
fungsi. Disamping sebagai tempat shalat berjama’ah juga sebagai tempat perkuliahan, serta
untuk aktifitas sosial. Sekalipun tempat perkuliahan tersebut kurang memenuhi syarat, namun
para thalabah tetap mempunyai semangat belajar.
B. Asrama Thalabah
Asrama thalabah yang berdiri ditengah-tengah komplek ini, mempunyai dua ruang, yang
dihuni oleh 35 orang thalabah, satu kamar tidur, satu ruang tamu dan ruang kerja. Maka Badan
Pelaksana Harian (BPH) PUTM bekerjasama dengan Majelis Tarjih dan Tajdid
PP Muhammadiyah, bekerja keras ingin mewujudkan asrama Thalabah yang representatif.
Alhamdulillah pada bulan Ramadhan 1430 H, dapat dicanangkan batu pertama bagi
bangunan asrama tersebut, dengan dua lantai yang terdiri dari 26 kamar. Insya Allah pada tahun
akademik yang akan datang sudah dapat dipergunakan.
C. Perpustakaan
D. Fasilitas Kesejahteraan
Dalam melayani kesejahteraaan bagi segenap civitas akademika, PUTM tidak menyediakan
poliklinik khusus, melainkan mengadakan kerjasama dengan PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
PKU Muhammadiyah dapat melayani kesehatan setiap hari dan jam kerja.
BAB VI
Kethalabahan
Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan minat yang meliputi: olah raga, kesenian
dan kegemaran lainnya.
C. Kesejahteraan Thalabah
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan kesejahteraan kepada mahasiswa baik jasmani
maupun rohani, seperti: pengajian, pengabdian kepada masyarakat, kesehatan dan
sebagainnya.
D. Organisasi Kethalabahan
Organisasi kethalabahan ini merupakan wahana dan sarana penyaluran aspirasi dan
pengembangan diri yang meliputi : pengembangan kecerdasan intelektual, emosional,
spiritual keagamaan untuk memperluas wawasan dan meningkatkan integritas pribadi.
c. UKM Pramuka
BAB VII
STRUKTUR KURIKULUM
PENDIDIKAN ULAMA TARJIH MUHAMMADIYAH
PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH
A. Struktur Kurikulum
Elemen
Indikator Mata Kuliah
Kompetensi
Jumlah 32 sks
6. Metodologi
Studi Islam (2 sks)
7. Fiqh Muamalat
(4 sks)
8. Fiqh Jinayat (2
sks)
9. Fiqh Siyasah (2
sks)
10. Hukum Pidana
(2 sks)
11. Hukum Perdata
(2 sks)
12. Hukum Tata
Negara (2 sks)
13. Tahfidz al-
Qur’an (non sks)
14. Manhaj Tarjih (4
sks)
15. Bahasa Inggris
(4 sks)
16. Ilmu Dakwah (2
sks)
17. Metodologi
Dakwah (2 sks)
18. Ilmu
Komunikasi (2 sks)
19. Ilmu Pendidikan
(2 sks)
20. Psikologi
Pendindikan (2 sks)
21. Evaluasi
Pendidikan (2 sks)
22. Metodologi
Pengajaran (2 sks)
23. Manajemen dan
Kepemimpinan Islam (2
sks)
24. Teknologi
Informasi (2 sks)
25. Perkembangan
Pemikiran Islam (2 sks)
26. Kristologi (2
sks)
Jumlah 76 sks
22
Jumlah 2 sks
Ttd
23
VI 1. Teknologi Informasi 2
2. Perkembangan Pemikiran Islam 2
3. Kristologi 2
4. Metodologi Dakwah 2
5. Manajemen dan Kepemimpinan 2
Islam 2
6. Psikologi Pendidikan 2
7. Metodologi Pengajaran 2
8. Evaluasi Pendidikan 2
9. Ilmu Komunikasi 2
10. Ilmu Jiwa Sosial 4
11. Tugas Akhir non sks
12. Praktek Berijtihad non sks
13. Kajian Tafsir VI (Rawai'ul-Bayan) non sks
14. Kajian Hadits IV (Nailul-Awthar) non sks
15. Tahfidz al-Qur'an ----------
24
Ttd
Ttd
27
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1
STATUTA
PENDIDIKAN ULAMA TARJIH MUHAMMADIYAH
(PUTM)
PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH
28
YOGYAKARTA
2010
STATUTA
MUQADDIMAH
Sesungguhnya ilahiyah adalah hak Allah semata. Agama Islam adalah hidayah Allah
kepada umat manusia sepanjang masa, universal dan selalu relevan di setiap zaman. Oleh karena
itu, al-Qur’an dan as-Sunnah perlu terus dimaknai sebagai hudan, furqan (penetap dan
pembeda), rahmah, ayat, isyarat, yang dipandu keimanan kita.
Menyebarkan diri dalam bidang keahlian semua sektor kehidupan adalah wajib kifayah
bagi umat Islam dan mendalami ilmu agama untuk menyempurnakan ibadah, mu’amalah, dan
akhlak adalah wajib ‘ain bagi umat Islam. Muhammadiyah dapat mengembangkan peranannya
menjadi gerakan moral intelektual Islam, sekaligus memberdayakan amal usaha kemanusiaan
29
dan kesejahteraan umat. Pemberdayaan umat perlu menjadi sasaran lanjut semua program studi
di PUTM.
Sifat ijtihad yang komprehensif lebih memerlukan keahlian dalam banyak bidang, bersifat
multidisipliner dan/ atau interdisipliner, maka perlu lebih dikembangkan ijtihad jama’i.
Kemampuan kepemimpinan yang dibina bukan kemampuan elitis, tetapi kepemimpinan yang
menyatu dan membaur dengan umat yang dipimpinnya; serta mementingkan musyawarah
mufakat yang berdasarkan pada al-Qur’an dan as-Sunnah.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bersama ini yang dimaksud dengan:
17. Kebebasan akademik, kebebasan mimbar dan otonomi keilmuan adalah kebebasan yang
dimiliki anggota sivitas akademika untuk melaksanakan kegiatan yang terkait dengan
pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi secara bertangungjawab dan
mengacu pada moralitas al-Qur’an dan as-Sunnah.
18. RAPB atau Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja adalah dokumen yang merencanakan
pendapatan dan pengeluaran untuk menjalankan Rencana Aktivitas Tahunan Pendidikan.
BAB II
Pasal 2
(1) PUTM sebagai Perguruan Tinggi Muhammadiyah berasaskan Islam
(2) Penyelenggaraan pendidikan berdasarkan al-Qur’an dan as-Sunnah.
BAB III
b. Membentuk peserta didik menjadi kader ulama’ dan pemimpin yang berkepribadian
Muhammadiyah;
c. Mengembangkan dan menyebarluaskan Risalah Islamiyah dalam rangka li-i’la’i
kalimatillah dan meningkatkan kesejahteraan umat manusia.
BAB IV
IDENTITAS PENDIDIKAN
Pasal 4
(1) PUTM memiliki kompetensi utama dalam pengembangan keilmuan pada: tafaqquh fiddin,
keulamaan, dakwah, pendidikan dan kepemimpinan islami.
(2) Motto PUTM adalah integritas ilmu dan amal.
(3) Lambang PUTM:
BAB V
Pasal 5
(1) PUTM menyelenggarakan pendidikan/pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat selama empat tahun.
(2) Tahun akademik penyelenggaraan pendidikan PUTM dimulai bulan Juli dan diakhiri bulan
Juni tahun berikutnya.
(3) Pendidikan diselenggarakan dalam bentuk model-model pembelajaran terbaik dan terkini
dengan memanfaatkan seluruh sumber belajar yang relevan.
(4) Proses pembelajaran diselenggarakan menggunakan Sistem Kredit Semester (SKS) yang
pelaksanaannya disesuaikan dengan model pembelajaran yang berlaku di PUTM.
(5) Pelaksanaan seleksi penerimaan thalabah/mahasiswa baru diatur dengan Surat Keputusan
Mudir
(6) Periode wisuda diselenggarakan sesuai kebutuhan yang berorientasi pada layanan akademik
terbaik
Pasal 6
Program penugasan bagi thalabah yang telah menyelesaikan pendidikan dilaksanakan di amal-
amal usaha Muhammadiyah dan atau dalam kegiatan-kegiatan Muhammadiyah selama 4 tahun.
BAB VI
KURIKULUM
Pasal 7
(1) Penyelenggaraan pendidikan dilakukan berdasarkan satuan kurikulum yang disusun
berdasarkan kompetensi utama dalam kerangka pencapaian visi, misi, dan tujuan PUTM.
(2) Evaluasi kurikulum dilakukan setiap empat tahun sekali, sedangkan isi matakuliah dievaluasi
paling lama setiap dua tahun sekali untuk menyesuaikan perubahan bidang ilmu terkait dan
pemenuhan standar mutu akademik tertentu.
BAB VII
PENILAIAN HASIL BELAJAR
Pasal 8
34
(1) Penilaian hasil belajar mengacu pada teknik penilaian yang sesuai dengan metode
pembelajaran yang digunakan dengan tetap memperhatikan peraturan yang berlaku dan
mekanisme penilaian tersebut ditetapkan dalam standar penilaian tertentu.
(2) Penilaian hasil belajar secara umum dinyatakan dengan huruf A, B, C, D, dan E yang
masing-masing berbobot 4, 3, 2, 1 dan 0; dan untuk kebutuhan tertentu dapat dikembangkan
penghalusan gradasi nilai yang diatur dalam panduan akademik.
(3) Derajat kelulusan (yudisium) dinyatakan dengan derajat memuaskan, sangat memuaskan,
cum laude, atau summa cum laude yang persyaratannya akan diatur dalam ketetapan
tersendiri.
(4) Ujian skripsi, ujian komprehensif, atau penyajian karya tugas akhir lainnya diadakan dalam
rangka melengkapi penilaian hasil belajar yang dilakukan pada akhir studi untuk
memperoleh gelar sarjana.
BAB VIII
Pasal 9
(1) Kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan merupakan
kebebasan yang dimiliki anggota sivitas akademika untuk melaksanakan kegiatan yang
terkait dengan pendidikan maupun pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi secara
bertanggungjawab dan mandiri.
(2) Pelaksanaan kebebasan akademik dan kebebasan mimbar akademik diatur dan dilaksanakan
berdasarkan pedoman yang disusun oleh Mudir PUTM.
(3) Pengembangan ilmu pengetahuan dan aktivitas akademik berpedoman pada otonomi
keilmuan dengan dilandasi iman dan taqwa kepada Allah subhanahu wata’ala.
(4) Perwujudan otonomi keilmuan diatur oleh Mudir PUTM.
BAB IX
Pasal 10
Jenjang Akademik
Pasal 11
Gelar dan Sebutan Akademik
(1) Peserta didik yang telah menyelesaikan program pendidikan, diberi gelar Sarjana sesuai
dengan program yang dipilih untuk penyelesaian akademiknya di UAD atau UMY.
(2) Sebutan gelar dan cara pemakaiannya serta penyingkatan diatur sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
Pasal 12
Penghargaan
(1) PUTM dapat memberikan penghargaan kepada dosen, karyawan dan thalabah/mahasiswa
PUTM yang telah menunjukkan kesetiaan, prestasi atau telah berjasa terhadap PUTM.
(2) PUTM dapat memberikan penghargaan atau tanda jasa kepada anggota masyarakat yang
telah berjasa terhadap pengembangan PUTM.
(3) Penghargaan yang diberikan disesuaikan dengan prestasi, kesetiaan dan jasa yang
disumbangkan.
(4) Penghargaan yang dimaksud ayat (1) dan (2) dapat berupa piagam, lencana, uang, benda,
atau kenaikan pangkat istimewa.
(5) Penghargaan dan tanda jasa tersebut pada ayat (1) dan ayat (2) dianugerahkan oleh Mudir
berdasarkan persetujuan BPH.
(6) Pedoman pemberian penghargaan dan/ atau tanda jasa yang dimaksud pada ayat (1) dan (2)
diatur berdasarkan Surat Keputusan Mudir.
BAB X
PELAKSANA HARIAN
36
Pasal 13
(1) BPH PUTM dalam menetapkan kebijakan strategis yang menimbulkan dampak keluar
dikoordinasikan dengan PP Muhammadiyah melalui Majelis Tarjih dan Tajdid PP
Muhammadiyah
(2) BPH PUTM bertugas untuk melaksanakan tugas dan fungsi Pimpinan Pusat Muhammadiyah
dalam hal:
a. menggali sumber dana dan mengadakan sarana dan prasarana serta kesejahteraan bagi
PUTM;
b. bersama pimpinan PUTM menyusun Rencana Anggaran Tahunan.
c. mengangkat dan memberhentikan tenaga kependidikan dan tenaga non kependidikan
tetap persyarikatan atas usul Mudir;
d. memberi sanksi atas pelanggaran yang dilakukan oleh tenaga kependidikan dan tenaga
non kependidikan;
e. memberikan pertimbangan kepada Pimpinan PUTM dalam hal memimpin,
menyelenggarakan dan mengembangkan PUTM;
f. mewakili persyarikatan dalam hal yang berhubungan dengan pihak-pihak eksternal.
g. bersama Mudir mengembangkan Statuta dan Rencana Strategis.
(3) Anggota BPH terdiri dari unsur Persyarikatan, Aisyiyah dan tokoh-tokoh fungsional dalam
masyarakat yang memahami pendidikan keulamaan dan pendidikan tinggi di
Muhammadiyah.
(4) BPH diangkat dan diberhentikan oleh Pimpinan Pusat Muhamadiyah berdasarkan usul dari
Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
(5) Anggota BPH tidak dibenarkan merangkap sebagai pimpinan PUTM, agar fungsi BPH dan
fungsi akademik PUTM dapat berjalan dengan baik dan tidak terjadi konflik kepentingan.
BAB XI
Organisasi
Pasal 14
(1) Organisasi PUTM terdiri atas:
37
a. Mudir PUTM;
b. Wakil Mudir Kelas Putra
c. Wakil Mudir Kelas Putri
d. Unsur-Unsur Pelaksana Lapangan: Pengasuh Asrama, Musyrif/Musyrifah dan Tenaga
Kependidikan
e. Unit Pelaksana Teknis: Kepala Tata Usaha
(2) BPH dapat mengembangkan organisasi sebagaimana tersebut dalam ayat (1) sesuai dengan
kebutuhan dan perkembangan dengan pertimbangan MTT PP Muhammadiyah
Pimpinan PUTM
Pasal 15
(1) PUTM dipimpin oleh seorang Mudir dan dibantu oleh Wakil Mudir yang terdiri atas Wakil
Mudir Kelas Putra, dan Wakil Mudir Kelas Putri.
(2) Mudir bertanggung jawab kepada MTT PP Muhammadiyah.
(3) Mudir bertugas memimpin PUTM dalam penyelenggaraan pendidikan, penelitian,
pengabdian kepada masyarakat, pengembangan al-Islam dan Kemuhammadiyahan, dan
kerjasama dengan lembaga-lembaga lain.
(4) Mudir bersama BPH menyusun Rencana Induk Pengembangan dan Rencana Anggaran
Tahunan untuk disahkan oleh MTT PP Muhammadiyah
(5) Mudir dapat mendelegasikan tugas dan wewenangnya kepada Wakil Mudir sesuai bidang
tugas masing-masing.
(6) Bilamana Mudir berhalangan tidak tetap, Wakil Mudir bertindak sebagai Pelaksana Harian
Mudir.
(7) Bilamana Mudir berhalangan tetap, BPH mengusulkan kepada MTT PP Muhammadiyah
untuk ditetapkan pejabat Mudir oleh PP Muhammadiyah.
(8) Wakil Mudir bertanggung jawab langsung kepada Mudir.
(9) Wakil Mudir membantu Mudir dalam penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian
kepada masyarakat, pengembangan al-Islam dan Kemuhammadiyahan, serta pembinaan
thalabah dan alumni.
38
(10) Kepala Tata Usaha dan Kerumahtanggaan membantu Mudir dalam mengkoordinasikan
pengelolaan sumber-sumber keuangan, pelayanan administrasi dan kerumahtanggaan.
Pasal 16
Pasal 17
(1) Masa jabatan pimpinan PUTM selama 5 tahun dan dapat dipilih kembali untuk 1 (satu) masa
jabatan berikutnya dalam jabatan yang sama.
39
(2) Pelantikan Mudir dilakukan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah diikuti dengan serah
terima jabatan dan disertai berita acara serah terima dan laporan pertanggungjawaban secara
tertulis.
BAB XII
TENAGA KEPENDIDIKAN
Pasal 18
Dosen
(1) Dosen terdiri dari dosen tetap persyarikatan, dosen luar biasa dan dosen tamu.
(2) Dosen tetap persyarikatan merupakan dosen yang diangkat dan ditetapkan oleh Badan
Pelaksana Harian atas usulan Mudir.
(3) Dosen luar biasa merupakan dosen yang terikat oleh lembaga, instansi swasta maupun
pemerintah di luar PUTM yang karena keahliannya diserahi tugas berdasarkan Surat
Keputusan Mudir untuk membina dan mengembangkan matakuliah tertentu dengan
mendapatkan honorarium sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
(4) Dosen Tamu adalah seseorang karena reputasinya, karyanya atau keahliannya khusus
diundang oleh Mudir untuk berpartisipasi dalam suatu program akademik tertentu untuk
jangka waktu tertentu.
(5) PUTM dalam rangka kerjasama yang lebih luas dapat mengangkat dosen selain yang
dimaksud dalam ayat (1) dalam suatu kerjasama yang saling menguntungkan dengan
konsekuensi akademik dan finansial diatur bersama sesuai ketentuan yang berlaku di PUTM.
Pasal 19
Tenaga Penunjang
(1) Tenaga penunjang terdiri dari penunjang akademik dan penunjang administratif.
(2) Tenaga penunjang akademik terdiri dari Murobbi (pengasuh), musyrif, pengembang di
bidang pendidikan, pustakawan, dan teknisi sumber belajar.
(3) Tenaga penunjang administratif terdiri dari para karyawan yang bekerja dalam bidang
pendukung layanan akademik.
(4) Persyaratan, tatacara pengangkatan, dan hak serta wewenang tenaga penunjang diatur
berdasarkan Surat Keputusan Mudir.
40
Pasal 20
Persyaratan Dosen dan Tenaga Penunjang
(1) Syarat untuk menjadi dosen dan tenaga penunjang tetap persyarikatan adalah:
a. muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT;
b. memiliki pemahaman yang cukup mengenai Muhammadiyah;
c. anggota Persyarikatan dan bersedia melaksanakan seluruh kebijakan Persyarikatan;
d. memiliki kualifikasi untuk diangkat sebagai dosen atau tenaga penunjang di PUTM;
e. mempunyai akhlaq dan kepribadian Islam yang tinggi;
f. memiliki tanggung jawab yang besar terhadap masa depan bangsa, negara, dan agama
Islam;
g. Untuk dosen serendah-rendahnya berpendidikan S1 bergelar Sarjana atau yang sederajat.
(2) Tatacara dan persyaratan untuk seleksi dosen, dan tenaga penunjang ditetapkan berdasarkan
Surat Keputusan Mudir.
BAB XIII
MAHASISWA DAN ALUMNI
Pasal 21
Persyaratan Thalabah/Mahasiswa
Pasal 22
Hak Thalabah/Mahasiswa
(1) Thalabah/Mahasiswa mempunyai hak:
a. menggunakan kebebasan akademik secara bertanggung jawab untuk menuntut dan
mengkaji ilmu sesuai dengan norma dan susila yang berlaku dalam lingkungan akademik;
b. memperoleh pengajaran sebaik-baiknya dan layanan bidang akademik sesuai dengan
standar akademik yang telah ditetapkan oleh Lembaga;
c. memanfaatkan fasilitas Lembaga untuk memperlancar tugas-tugas akademi;
d. ikut serta dalam kegiatan organisasi mahasiswa, baik pada tingkat internal maupun
eksternal.
(2) Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur oleh Pimpinan PUTM.
Pasal 23
Kewajiban Thalabah/Mahasiswa
(1) Mahasiswa berkewajiban untuk:
a. mematuhi semua ketentuan dan peraturan yang berlaku di PUTM;
b. menghargai ilmu pengetahuan, menjaga kewibawaan dan nama baik PUTM serta
menjunjung tinggi budaya Muhammadiyah dalam usaha menjalankan nilai-nilai
keislaman dalam kehidupan.
(2) Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud ayat (1) diatur oleh Pimpinan PUTM.
Pasal 24
Organisasi Kemahasiswaan
(1) Organisasi kemahasiswaan di PUTM dibentuk untuk meningkatkan dan mengembangkan
keimanan, penalaran, minat, bakat, kemampuan kepemimpinan, pengamalan ilmu dan/ atau
memberikan darma bakti kepada masyarakat dan persyarikatan.
(2) Ragam organisasi, bentuk dan susunan organisasi, tatacara pemilihan pengurus, kewajiban
dan tanggung jawab pengurus organisasi kemahasiswaan diatur dengan memperhatikan
saran dan pertimbangan Pimpinan PUTM sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
42
Pasal 25
Alumni
(1) Thalabah/Mahasiswa yang telah menyelesaikan pendidikan di PUTM disebut alumni dan
menjadi anggota organisasi alumni yang bertujuan untuk membina hubungan dengan
Lembaga dan upaya untuk menunjang pencapaian tujuan PUTM.
(2) Keberadaan dan fungsi organisasi alumni diatur oleh musyawarah alumni dengan
memperhatikan saran dan pertimbangan Pimpinan PUTM.
BAB XIV
KODE ETIK DAN SANKSI
Pasal 26
(1) Semua warga PUTM wajib mentaati kode etik, disiplin dan peraturan-peraturan yang berlaku
di PUTM.
(2) Peraturan kode etik dan disiplin ditetapkan oleh Ketua BPH atas usul Mudir.
(3) Dosen, karyawan, ataupun mahasiswa yang melanggar kode etik dan disiplin dapat dijatuhi
sanksi sesuai peraturan yang berlaku.
(4) Pedoman penjatuhan sanksi untuk dosen dan karyawan diatur dalam peraturan bersama
Mudir dan Ketua BPH.
(5) Pedoman penjatuhan sanksi untuk mahasiswa diatur berdasarkan Surat Keputusan Mudir.
BAB XV
SARANA, PRASARANA, DAN PEMBIAYAAN
Pasal 27
43
Pasal 28
BAB XVI
PENJAMINAN MUTU
Pasal 29
Pengelolaan Mutu
(1) Pengelolaan mutu PENDIDIKAN di PUTM dilakukan sepenuhnya untuk pencapaian
masyarakat utama yang berlandaskan pada nilai-nilai keislaman.
44
(2) Pengawasan pencapaian kinerja mutu di PUTM dilakukan melalui penilaian berkala oleh
Mudir dengan mekanisme penjaminan mutu berkelanjutan.
(3) Langkah-langkah perbaikan dan pengembangan selanjutnya ditetapkan oleh Mudir sehingga
terjadi peningkatan mutu berkelanjutan yang tercermin pada kualitas alumni.
(4) Evaluasi dan verifikasi terhadap mutu dilakukan melalui mekanisme audit mutu baik internal
maupun eksternal oleh suatu tim auditor yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan
Mudir.
BAB XVII
KERJASAMA
Pasal 30
(1) PUTM dapat menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi, dunia industri dan dunia usaha
atau lembaga-lembaga lain baik di dalam maupun di luar negeri yang mendukung tujuan
PUTM.
(2) Kerjasama yang bertujuan untuk peningkatan kualitas pendidikan dan pencapaian tujuan
pendidikan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat berbentuk:
a. penyelenggaraan bersama aktivitas akademik baik pengajaran, penelitian, maupun
pengabdian kepada masyarakat;
b. pemanfaatan bersama sumber daya dalam pelaksanaan kegiatan akademik;
c. bentuk-bentuk kerjasama lain yang dipandang perlu.
(3) Kerjasama dimaksud dalam ayat (1) dilakukan sepanjang tidak mengganggu tujuan dan tugas
pokok PUTM, dilaksanakan dengan tujuan saling menguntungkan, dan tidak bertentangan
dengan peraturan yang berlaku.
(4) Secara khusus PUTM juga menjalin kerjasama dengan badan, lembaga, majelis dan
Perguruan Tinggi Muhammadiyah di lingkungan Persyarikatan Muhammadiyah, baik di
tingkat pusat, wilayah maupun daerah.
(5) Kerjasama sebagaimana disebut dalam ayat (4) dapat berupa kerjasama yang telah disebut
dalam pasal 30 ayat (2) dapat juga berupa hal-hal lain yang lebih luas, antara lain
pengembangan sumber daya umat, pemanfaatan sumber daya perguruan tinggi untuk
keperluan persyarikatan Muhammadiyah dan hal-hal lain yang dipandang strategis dalam
kaitannya dengan pengembangan kehidupan beragama Islam.
45
(6) Semua bentuk kerjasama dituangkan dalam naskah kerja sama yang ditandatangani oleh
pihak-pihak terkait.
BAB XVII
KETENTUAN PERALIHAN DAN PENUTUP
Pasal 31
(1) Segala ketentuan yang ada saat diberlakukannya Surat Keputusan Bersama ini masih tetap
berlaku sepanjang tidak bertentangan dan belum diganti berdasarkan Surat Keputusan
Bersama ini.
(2) Pelaksanaan Surat Keputusan Bersama ini selanjutnya diatur oleh Mudir setelah mendapat
pertimbangan Badan Pelaksana Harian.
(3) Perubahan terhadap Surat Keputusan bersama ini dapat dilakukan agar selalu berorientasi
pada cita ideal penegakan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin dengan persetujuan
Badan Pelaksana Harian.
(4) Segala sesuatu yang bersifat strategis dan belum diatur dalam Surat Keputusan Bersama ini
akan ditetapkan oleh Mudir setelah mendapat persetujuan Badan Pelaksana Harian.
Ditetapkan Di : Yogyakarta
Pada Tanggal : 10 Shafar 1431 H / 25 Januari 2010
Ketua Sekretaris
Majelis Tarjih dan Tajdid
PP Muhammadiyah
ttd
ttd
Prof. Dr. H. Syamsul Anwar, M.A
Drs.H.Dahwan, M.Si.
Lampiran 2
MUKADIMAH
Bahwasanya Muhammadiyah adalah gerakan amar ma’ruf nahi munkar yang bertujuan
untuk mewujudkan masyarakat utama di Negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar 1945.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Muhammadiyah menyelenggarakan pendidikan tinggi
yang bertujuan untuk menghasilkan sarjana muslim yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia
dan memiliki pengetahuan yang luas serta menguasai keterampilan untuk diabdikan kepada
kesejahteraan umat manusia.
Dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi, dosen menempati posisi yang sangat tinggi,
dosen menempati posisi yang sangat strategis dan menentukan. Oleh karena itu, untuk
mewujudkan tujuan pendidikan tersebut di atas maka Majelis Pendidikan Tinggi menetapkan
kode etik dosen PTM.
BAB I
KEPRIBADIAN DOSEN PTM
Pasal 1
Kepribadian Dosen Perguruan Tinggi Muhammadiyah adalah
BAB II
TANGUNG JAWAB DOSEN PTM
Pasal 2
Tangung Jawab sebagai Dosen PTM
1. Menghayati dan mengamalkan ilmu yang dimiliki disertai konsenterasi dalam satu kata
dengan perbuatan.
2. Secara terus-menerus meningkatkan diri dalam penguasaan ilmu pengetahuan.
3. Menegakkan akhlaqul karimah secara konsisten pada diri sendiri dan mahasiswa.
4. Tidak takabur dengan ilmu yang dimilkinya dan tidak meremehkan kemampuan orang
lain, termasuk mahasiswa.
5. Senantiasa membina hubungan baik dengan sejawat dan tidak menyimpang dari norma-
norma agama dan susila.
6. Menjaga martabat dan nama baik diri sendiri, kolega serta Perguruan Tinggi
Muhammadiyah dan Persyarikatan sesuai dengan aturan dan etika yang ada.
Pasal 3
Tangung Jawab dalam Bidang Pengajaran
Pasal 4
Tangung Jawab dalam Bidang Penelitian
Pasal 5
Tangung Jawab dalam Bidang Pengabdian pada Masyarakat
BAB III
DEWAN PENGAWAS KODE ETIK
Pasal 6
Kelembagaan Pengawas Kode Etik
1. Untuk mengawasi pelaksanaan kode etik dosen PTM, perlu disusun Dewan Kehormatan
Kode Etik di Tinggkat Pusat.
2. Anggota Dewan Kehormatan Kode Etik ditunjuk oleh Majelis Pendidikan Perguruan
Tinggi untuk masa kerja 5 tahun.
3. Ketua Dewan Kehormatan Kode Etik ditentukan oleh anggota pada rapat pertama Badan
Pengawas Kode Etik.
Pasal 7
Mekanisme Kerja
49
1. Dewan Kehormatan Kode Etik membahas kasus pelanggaran kode etik atas dasar laporan
atau pengaduan.
2. Keputusan Dewan Kehormatan Kode Etik diambil dengan suara bulat.
Pasal 8
Sanksi
1. Sanksi yang diambil oleh Dewan Kehormatan Kode Etik adalah bisa berupa:
BAB IV
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 9
Semua ketentuan yang mengatur mengenai kode etik dosen Perguruan Tinggi Muhammadiyah
(PTM) yang telah ada pada saat ditetapkannya Keputusan ini dinyatakan tidak berlaku.
BAB V
PENUTUP
Pasal 10
Hal-hal yang belum diatur dalam Keputusan ini akan diatur lebih lanjut dalam ketentuan-
ketentuan tersendiri.
Pasal 11
50
Pasal 12
Keputusan ini mulai berlakku sejak tanggal ditetapkan, agar semua orang dapat mengethauinya,
memerintahkan pemberitahuan keputusan ini dengan penetapannya dalam warta PTM.
Lampiran 3
KEPUTUSAN
MUDIR PENDIDIKAN ULAMA TARJIH MUHAMMADIYAH
No. 01. TAHUN 2010
TENTANG
TATA TERTIB THALABAH
DI KAMPUS PENDIDIKAN ULAMA TARJIH MUHAMMADIYAH
Bismillahir-Rahmaanir-Rahiim.
Menimbang:
a. Bahwa PUTM memilki tujuan membentuk peserta didik untuk menjadi sarjana muslim
yang beriman dan bertaqwa, berakhlak mulia, yang mempunyai kemampuan professional
dan beramal menuju terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, dan
membentuk peserta didik menjadi kader ulama dan pemimpin yang berkepribadian
Muhammadiyah, serta mengembangkan dan menyebarluaskan risalah Islamiyah dalam
rangka li ilai kalimatillah dan meningkatkan kesejahteraan umat manusia.
b. Untuk memenuhi tujuan tersebut, maka Mudir memandang perlu untuk menetapkan tata
tertib mahasiswa (thalabah) di kampus PUTM.
Mengingat:
Memutuskan
Menetapkan:
Keputusan Mudir
Tentang
Di Kampus
Pasal 1
1. Thalabah diwajibkan:
d. Mengawali kuliah dan kegiatan akademik lainnya dengan membaca “Basmalah” dan
mengakhiri dengan membaca “Hamdalah”
f. Menempatkan diri pada tempat duduk dalam deretan yang terpisah, apabila mengikuti
kuliah bersama antara putra dan putri.
2. Thalabah di larang:
a. Terlambat masuk kuliah dan/atau meninggalkan kuliah sebelum kuliah berakhir tanpa
izin.
Pasal 2
1. Thalabah diwajibkan:
2. Thalabah dilarang:
c. Memakai busana yang ketat dan/atau transparan, dan mengunakan kosmetik secara
berlebihan, (bagi Thalibat)
Pasal 3
2. Thalabah/thalibat dilarang:
a. Berdua-duan dengan lain jenis yang bukan mahramnya di tempat yang sepi
(berkhalwat).
Pasal 4
1. Thalabah/Thalibat diwajibkan:
c. Segera bangun , dan mengerjakan shalat tahajjud setelah adzan awal (malam)
dikumandangkan.
Pasal 5
Tingkatan Pelanggaran
a. Merokok di kampus.
Pasal 6
Sanksi Pelanggaran
Pasal 7
Penutup
Hal-hal yang belum diatur dalam keputusan ini akan diatur kemudian. Keputusan ini berlaku
sejak tanggal ditetapkan, dengan catatan akan di tinjau kembali apabila terdapat kekeliruan
dalam penetapan ini.
01 Januari 2010 M
Mudir
ttd
Lampiran 4
Keputusan
Mudir Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah
No. 02 tahun 2010
Tentang
Tata Tertib Penggunaan Barang Inventaris
Bissmillahir-Rahmani-Rahim
Menimbang:
a. Bahwa PUTM wajib memelihara, menjaga, dan mengatur penggunaan barang-barang
inventaris milik PUTM dengan sebaik-baiknya.
b. Untuk memenuhi tujuan tersebut, maka memandang perlu untuk menetapkan peraturan
tata-tertib penggunaan barang-barang inventaris milik PUTM.
Mengingat:
Memutuskan
58
Menetapkan:
Keputusan Mudir
Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah
Tentang
Tata Tertib Penggunaan Barang Inventaris
Pasal 1
Pemeliharaan Inventaris
Pasal 2
Penggunaan Barang Inventaris
2. Barang inventaris boleh dipinjam dan dibawa keluar kampus paling lama tiga hari, dan
harus dengan izin Mudir.
4. Mobil boleh dipinjam dengan catatan, semua biaya ditanggung peminjam dan dengan
sopir PUTM.
Pasal 3
Kewajiban Peminjam
2. Apabila terjadi kerusakan karena kesalahan peminjam atau hilang maka peminjam wajib
memperbaikinya atau menggantinya.
Pasal 4
Penutup
59
Hal-hal yang belum di atur dalam keputusan ini, akan diatur kemudian. Keputusan ini, berlaku
sejak tanggal ditetapkan, dengan catatan akan ditinjau kembali apabila terdapat kekeliruan dalam
penetapan ini.
ttd
Lampiran 5
3. Mudir bersama BPH (Badan Pelaksana Harian) menyusun Anggaran Tahunan untuk
di sahkan Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.
4. Mudir dapat mendelegasikan tugas dan wewenang kepada Wakil Mudir sesuai
dengan bidang tugasnya.
5. Mengusulkan nama-nama dosen dan asisten kepada BPH untuk ditetapkan sebagai
dosen PUTM, setiap tahun.
8. Membentuk Panitia dan Pengawas Ujian, baik ujian akhir semester maupun ujian
masuk.
10. Menverifikasi usulan kurikulum, baik mata kuliah inti, maupun pendukung.
1. Bertindak sebagai Pelaksana Harian Mudir, bilamana Mudir berhalangan tidak tetap.
5. Memeriksa ketersediaan silabi, SAP dan bahan ajar; 1 minggu sebelum perkuliahan
dimulai.
6. Menyusun jadwal kuliah paling lambat dua minggu sebelum kuliah dimulai.
7. Memeriksa ketersediaan daftar hadir kuliah, daftar hadir mengajar, daftar realisasi
SAP dan bahan ajar, satu minggu sebelum perkuliahan dimulai.
9. Memeriksa jumlah kehadiran dosen, kehadiran thalabah dalam kuliah dan kesesuaian
dosen mengajar dengan SAP tiap akhir semester.
11. Memeriksa kehadiran thalabah minimal 75 % dari jumlah tatap muka yang ada setiap
semester.
61
22. Menyiapkan kartu thalabah setiap akhir semester, dan sebagainya yang ada kaitannya
dengan akademik dan kethalabahan.
2. Mengarsip kurikulum yang telah disahkan Mudir dan memasukkannya kedalam file.
(catatan khusus)
3. Mengarsip SAP yang telah disahkan Mudir dan memasukkannya dalam file
(computer)
6. Mendistribusikan jadwal kuliah dan SK mengajar kepada para dosen dua minggu
sebelum perkuliahan dimulai.
62
7. Menyiapkan formulir daftar hadir kuliah, daftar hadir mengajar, sarana dan prasarana
perkuliahan.
9. Melaporkan kondisi akhir persiapan perkuliahan dan diserahkan kepada wakil Mudir
sebelum perkuliahan dimulai.
10. Memeriksa daftar hadir kuliah dan memasukkan data kehadiran tersebut ke dalam
computer bersama dengan kehadiran dosen, tiap pertemuan kuliah.
12. Menyusun daftar peserta ujian paling lambat 5 hari sebelum ujian di mulai.
13. Memeriksa sarana dan prasarana ujian 1 hari sebelum ujian dimulai.
15. Memasukan nilai ujian kedalam computer setelah diverifikasi wakil Mudir.
Lampiran 6
NOTA KESEPAHAMAN
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
DENGAN
MAJELIS TARJIH DAN TAJDID PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH
Pada hari ini Selasa tanggal dua puluh tujuh bulan Jumadats-Tsaniyah tahun seribu empat ratus
dua puluh sembilan Hijriyah bertepatan dengan tanggal satu bulan Juli tahun dua ribu delapan
Masehi bertempat di Kampus Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah (PUTM) Ngipiksari
Pakem Sleman Yogyakarta, kami yang bertanda tangan di bawah ini:
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Universitas Ahmad Dahlan yang selanjutnya
disebut PIHAK PERTAMA
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat
Muhammadiyah yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA
Kedua belah pihak bersepakat untuk mengadakan perjanjian kerjasama dalam rangka mencetak
kader ulama Tarjih Muhammadiyah yang berkualitas dengan ketentuan-ketentuan sebagai
berikut:
Pasal 1
Maksud dan tujuan kerjasama ini adalah untuk saling membantu dalam hal pengembangan dan
peningkatan kualitas kader ulama Tarjih yang menempuh studi di Pendidikan Ulama Tarjih
Muhammadiyah (PUTM) berdasarkan atas kerjasama yang saling mendukung, melengkapi,
menyempurnakan, dan menguntungkan kedua belah pihak.
Pasal 2
Ruang Lingkup
Pasal 4
Jangka Waktu
Nota kesepahaman ini berlaku selama 5 (lima) tahun, terhitung sejak ditandatangani oleh
masing-masing pihak yang bersepakat, dan akan ditinjau kembali serta dapat dipertimbangkan
untuk diperpanjang kembali.
Pasal 5
Perselisihan
Apabila terjadi perselisihan antara kedua belah pihak akan diselesaikan secara musyawarah
untuk mufakat.
Pasal 6
Ketentuan Lain
Hal-hal yang belum diatur dalam nota kesepahaman serta penjelasan lebih rinci dari nota
kesepahaman ini akan diatur kemudian dalam bentuk Perjanjian Kerjasama (PK) dan akan
menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari nota kesepahaman ini.
Pasal 7
Penutup
Nota kesepahaman ini dibuat rangkap 2 (dua), masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang
sama dan ditandatangani oleh masing-masing pihak yang bersepakat.
66
ttd ttd
Lampiran 7
NOTA KESEPAHAMAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
DENGAN
MAJELIS TARJIH DAN TAJDID PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH
Pada hari ini Selasa tanggal dua puluh tujuh bulan Jumadats-Tsaniyah tahun seribu empat ratus
dua puluh sembilan Hijriyah bertepatan dengan tanggal satu bulan Juli tahun dua ribu delapan
Masehi bertempat di Kampus Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah (PUTM) Ngipiksari
Pakem Sleman Yogyakarta, kami yang bertanda tangan di bawah ini:
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang
selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA
67
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat
Muhammadiyah yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA
Kedua belah pihak bersepakat untuk mengadakan perjanjian kerjasama dalam rangka mencetak
kader ulama Tarjih Muhammadiyah yang berkualitas dengan ketentuan-ketentuan sebagai
berikut:
Pasal 1
Maksud dan tujuan kerjasama ini adalah untuk saling membantu dalam hal pengembangan dan
peningkatan kualitas kader ulama Tarjih yang menempuh studi di Pendidikan Ulama Tarjih
Muhammadiyah (PUTM) berdasarkan atas kerjasama yang saling mendukung, melengkapi,
menyempurnakan, dan menguntungkan kedua belah pihak.
Pasal 2
Ruang Lingkup
Pasal 5
Perselisihan
Apabila terjadi perselisihan antara kedua belah pihak akan diselesaikan secara musyawarah
untuk mufakat.
Pasal 6
Ketentuan Lain
Hal-hal yang belum diatur dalam nota kesepahaman serta penjelasan lebih rinci dari nota
kesepahaman ini akan diatur kemudian dalam bentuk Perjanjian Kerjasama (PK) dan akan
menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari nota kesepahaman ini.
Pasal 7
Penutup
Nota kesepahaman ini dibuat rangkap 2 (dua), masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang
sama dan ditandatangani oleh masing-masing pihak yang bersepakat.
69
Ir. H.M. Dasron Hamid, M.Sc. Prof. Dr. H. Syamsul Anwar, M.A.
Lampiran 8
NOTA KESEPAHAMAN
MAJELIS TARJIH DAN TAJDID PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH
DENGAN
Pada hari ini Kamis tanggal sembilan bulan Syawwal tahun seribu empat ratus dua puluh
sembilan Hijriyah bertepatan dengan tanggal sembilan bulan Oktober tahun dua ribu delapan
Masehi bertempat di Rumah Bapak H. Rosil Bakir, MBA., Jl. H. Agus Salim No. 59 Yogyakarta,
kami yang bertanda tangan di bawah ini:
Jabatan : Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat
Muhammadiyah yang selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta
yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA
70
Kedua belah pihak bersepakat untuk mengadakan perjanjian kerjasama dalam rangka
penyelenggaraan program pengabdian thalabah Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah
(PUTM) di Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta dengan ketentuan-ketentuan
sebagai berikut:
Pasal 1
Maksud dan tujuan kerjasama ini adalah untuk saling membantu dalam hal penyelenggaraan
program pengabdian Thalabah Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah (PUTM) di Madrasah
Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta selama Thalabah menyelesaikan pendidikannya di
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dan Universitas Ahmad Dahlan (UAD);
berdasarkan atas kerjasama yang saling mendukung, melengkapi, menyempurnakan, dan
menguntungkan kedua belah pihak.
Pasal 2
Ruang Lingkup
Pasal 3
Pasal 4
Jangka Waktu
Nota kesepakatan ini berlaku selama 5 (lima) tahun, terhitung sejak ditandatangani oleh masing-
masing pihak yang bersepakat, dan akan ditinjau kembali serta dapat dipertimbangkan untuk
diperpanjang kembali.
Pasal 5
Perselisihan
Apabila terjadi perselisihan antara kedua belah pihak akan diselesaikan secara musyawarah
untuk mufakat.
Pasal 6
Ketentuan Lain
Hal-hal yang belum diatur dalam nota kesepakatan serta penjelasan lebih rinci dari nota
kesepakatan ini akan diatur kemudian dalam bentuk Perjanjian Kerjasama (PK) dan akan
menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari nota kesepakatan ini.
Pasal 7
Penutup
Nota kesepakatan ini dibuat rangkap 2 (dua), masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang
sama dan ditandatangani oleh masing-masing pihak yang bersepakat.
ttd ttd
Lampiran 9
NO NAMA UTUSAN/ASAL
1. M. Suprapto Ibnu Juraimi Suronatan, Yogyakarta
2. Ahmad Syatibi Moyudan Sleman, Yogyakarta
3. Muhammad Hasyim Magelang, Jawa Tengah
4. Muhammad Ali Yogyakarta
5. Ilyas Yunus Riau
NO NAMA UTUSAN/ASAL
1. Hamdan Hambali Temanggung, Jawa Tengah
NO NAMA UTUSAN/ASAL
1. Kadirun Cilacap, Jawa Tengah
2. Haidar Waluyo Cilacap, Jawa Tengah
3. Komaruz Zaman Banguntapan Bantul Yogyakarta
4. Ahmad Fauzan Gunungkidul Yogyakarta
5. Muhammad Irji’ Lamongan Jawa Timur
6. Manar Muhammadiyah Jawa Barat
7. Muhammad Romadhoni Yogyakarta
8. Yahaya Tukino Yogyakarta
9. Widodo Prambanan
10. Sunaryo Piyungan Yogyakarta
11. Harun Syah Daud Riau
12. Solihul Hadi Bantul Yogyakarta
73
NO NAMA UTUSAN/ASAL
1. Atang Sholihin Garut, Jawa Barat
2. Agus Salim Pemalang, Jawa Tengah
3. Muhammad Mahruz Pemalang, Jawa Tengah
4. Muhammad Wiharto Pemalang, Jawa Tengah
5. Kardiono Kebumen, Jawa Tengah
6. Yusuf Siraj Garut, Jawa Barat
7. Wahyu Wijayanta Gunungkidul, Yogyakarta
8. Hasan Fauzi Kudus, Jawa Tengah
9. Ladun Hakim Kudus, Jawa Tengah
10. Misbahul Qulub Lamongan, Jawa Timur
11. Wahyudi Banjarnegara, Jawa Tengah
12. Muhammad Anwari Blitar, Jawa Tengah
13. Taufiqurrahman Kudus, Jawa Tengah
14. Abdul Muis Jombang, Jawa Timur
N NAMA UTUSAN/ASAL
O
1. Irfan Nurudin Kota Yogyakarta
2. M. Syaifudin Kendal, Jawa Tengah
3. Sujino Lampung
4. Husen Thoif Klaten, Jawa Tengah
5. Ahmad Hamid Demak, Jawa Tengah
6. Ali Yusuf Kuningan, Jawa Tengah
7. Husnul Ashari Lamongan, Jawa Timur
8. Wakhirin Pemalang, Jawa Tengah
9. Syarif Hidayat Kota Yogyakarta
10. Isnandar Kulonprogo, Yogyakarta
11. Abdul Qodir Demak, Jawa Tengah
12. M. Al-Fath Demak, Jawa Tengah
13. Nur Aflah Demak, Jawa Tengah
74
NO NAMA UTUSAN/ASAL
1. Asep Rahmat Fauzi Sukabumi, Jawa Barat
6. Islahudin Probolinggo
NO NAMA UTUSAN/ASAL
1. Ahmad Naufal Jakarta
9. Haidir Lampung
8. Daftar PUTM Angkatan Kedelapan Yang Masih Menjalankan Perkuliahan Tahun 2007-
2010
NO NAMA UTUSAN/ASAL
1. Aqil Azizi Aceh
2. Barahim Riau
NO NAMA UTUSAN/ASAL
1. Riduan Hadi Pranata Musi Rawas, Sumatera Selatan
10 Aiman S A Yogyakarta
NO NAMA UTUSAN/ASAL
1. Nur Hafizah Millati Padang Panjang, Sumatera Barat
Zukhruf
Lampiran 10
NO NAMA
1. Prof. Dr .Syamsul Anwar, MA
2. Prof. Dr. Taufiq Daldiri
3. Prof. Drs. Sa’ad Abdul Wachid
4. Prof. Drs Asymuni Abdurrahman
5. Muchlas Abror, BA
6. Drs. Muhammad Muqaddas, Lc, M.Ag
7. Drs. Rosyad Shaleh
8. Drs. Zaini Munir Fadloli, M.Ag
9. Drs. Fahmi Muqaddas, M.Hum
10. Drs. Dahwan Muhroji, M.Si
11. Drs. Ahmad Syatibi
12. Dra. Aisyah, M.Ag
79
Lampiran 11
Kunjungan Pengurus
Muhammadiyah International Kunjungan Ma’had ‘Ali
Di Kampus PUTM
Jawa Timur
83
Pengajian dan Pelepasan Thalabah PUTM Pemberian Cindera Mata Kepada Takmir
Angkatan Ke – 7 Masjid Se-Kaliurang Dalam Acara
Pengajian dan Pelepasan Thalabah PUTM
Angkatan Ke – 7