Professional Documents
Culture Documents
Maruahal Sihombing
NPM : 0806477560
Fakultas Teknik
Pasca Sarjana Program Studi Teknik Sipil
Kekhususan Manajemen Proyek
Salemba, Jakarta
Topik Penelitian
Jika permasalahan ini dibiarkan berlarut-larut, tidak menutup kemungkinan perusahaan EPC di Indonesia juga dapat
mengalami kejadian yang serupa seperti yang dialami perusahaan-perusahaan EPC di dunia lain. Banyaknya proyek
yang mengalami kegagalan akibat tingginya risiko pada proyek EPC, menjadi sangat menarik untuk diteliti mengenai
risiko apa saja yang menjadi penyebab terjadinya kegagalan yang menyebabkan penyimpangan waktu dan biaya
Proyek X pada PT Y dengan scope pekerjaan EPC Yang berlokasi di Balongan, Indramayu, Jawa Barat dimana proyek
X tersebut adalah proyek pembangunan fasilitas pengelolaan minyak yang merupakan pengembangan dari proyek
yang telah ada sebelumnya. Proyek X yang menjadi studi kasus penelitian dikarenakan keterlambatan progress
terhadap kontrak
Untuk lebih detail keterlambatan progress dijelaskan pada tabel di bawah ini (Progress November 2009) :
Faktor
Penyebab
Terlambat
paling besar
Delay Pek.
Konstruksi
Latar Belakang Masalah
Walaupun keterlambatan hanya terjadi pada tahap konstruksi, namun hal ini dapat menjadi masalah yang sangat
besar karena tahap konstruksi tersebut memiliki bobot yang cukup besar yaitu sebesar 40%. Selain dikarenakan
bobotnya yang cukup besar, tahap konstruksi tersebut masih akan berlangsung cukup lama karena masih berjalan
sebesar 78.15%.
Pada Proyek X, major item pekerjaan adalah pekerjaan piping → dari sisi bobot pekerjaan maka pekerjaan piping adalah
bobot yg paling besar sedangkan sipil, electrical, instrument dan insulation sebagai suportingnya dan mechanical sebagai
sarana pengolahan processnya.
Piping adalah major item penghubung setiap system yang ada. Sehingga jika piping ini terlambat, bisa dikatakan hampir
smua pekerjaan setelah piping yg berhubungan dengan process pabrik ini praktis tidak bisa dikerjakan. dan bisa
dikatakan project ini terlambat secara keseluruhan baik dari progress dan process
Sistim pengelolaan yang digunakan pada proyek ini adalah sistim akutansi biaya yang dilaporkan dari laporan kinerja
dan prediksi biaya proyek, sedangkan dari sistem jadwal dilaporkan status penyelesaian proyek, informasi keduanya
saling melengkapi namu menghasilkan informasi yang berbeda mengenai status proyek, dengan demikian dibutuhkan
suatu sistim yang mampu mengintegrasikan antara informasi waktu dan biaya dan untuk kepentingan tersebut
konsep earn value dapat digunakan sebagai alat ukur kinerja yang dapat mengintegrasikan keduanya.
Konsep “Earn Value” merupakan salah satu alat yang digunakan dalam pengelolaan proyek yang mengintegrasikan
biaya dan waktu. Konsep “Earn Value” menyayikan tiga dimensi yaitu penyelesaian fisik dari proyek (the percent
complete) yang mencerminkan rencana penyerapan biaya (budget cost) biaya aktual yang sudah dikeluarkan (actual
cost) serta apa yang didapatkan dari biaya yang sudah dikeluarkan atau disebut earn value. Dari ketiga dimensi
tersebut dengan konsep earn value dapat dihubungkan antara kinerja biaya dengan waktu yang berasal dari
perhitungan varian dari biaya dan waktu
Perumusan Masalah
Faktor faktor yang dominan apa saja yang menyebabkan keterlambatan pekerjaan
piping
Memberikan rekomendasi yang optimal supaya CPI dan SPI sesuai dengan yang
diharapkan dalam proyek
Hasil penelitian dapat dipergunakan sebagai referensi untuk monitoring proyek proyek
yang lain dalam pekerjaan EPC
Batasan Penelitian
Penelitian difokuskan hanya untuk pekerjaan piping di proyek X dengan analisa data
data yang ada dan pemahaman yang lain ditinjau dari sisi proyek X secara keseluruhan
Metode Penelitian
STUDI KASUS
KETERLAMBATAN PROYEK
Alur Penelitian
PENGUMPULAN OLAH DATA PROYEK/ANALISA
DATA PROYEK DENGAN METODE EVM
DETAILKAN/TERJEMAHKAN
DAPATKAN SARAN TERBAIK
SARAN MENJADI VARIAVEL
OPTIMALISASI SARAN
DAPATKAN
DENGAN MENGGUNAKAN
VARIABEL
SOTFWARE @RISK
FORMULASIKAN
VARIABEL
KESIMPULAN
SELESAI