You are on page 1of 7

ACARA V

PEMBUATAN GARAM KOMPLEKS DAN


GARAM RANGKAP DARI TEMBAGA

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan Praktkum :
 Membuat dan mengenal sifat garam rangkap tembaga(II) amonium
sulfat heksahidrat CuSO4(NH4)2 SO4.6H2O.
 Membuat dan memriksa sifat garam kompleks tetraamin tembaga
(II) sulfat monohidrat, [Cu(NH3)4]SO4. H2O.

2. Waktu,tanggal :

Selasa,20 oktober 2009

3. Tempat :

Laboraturium Kimia Dasar, FMIPA – Universitas Mataram.

B. LANDASN TEORI
Pelarutantembaga,hidroksida,karbonatdansebagainya,dalamasam menghasilkan
ion akua hijau kebiruan yang dapat ditulis [Cu(H2O)6]2+.dua dari molekul – molekul
H2O berada lebih jauh dari pada tempat yang lainnya. Diantara berbagai kristal ;
hidrat lainnya,sulfat biru,CuSO4. 5H2O yang paling dikenal , ia dapat terhidrasi
menjadi zat anhidrat yang benar – benar putih. Penambahan ligan kepada larutan akua
menyebabkan pembentukan kompleks dengan pertukaran molekul air secara berurutan
dengan NH3. Misalnya spesies [ Cu(NH3) (H2O)5 ]2+ [ Cu(NH3)4 (H2O)2 ]2+ dibentuk
dengan cara normal,namun penambahan molekul NH3 yang kelima dan keenam sulit.
Molekul keenam hanya dapat ditambahkan hanya dalam cairan amonia (Cotton,2007:
482).

Jika larutan amonia ditambahkan kedalam larutan ion Cu2+, larutan biru berubah
menjadi biru tua karena terjadinya pendesakn ligan air oleh ligan amonia,menurut
reaksi (sugiyarto,2003: 5.6)
[Cu(H2O)6]2+(aq) + 5NH3(aq) [ Cu(NH3)(4–5) (H2O)(2-1) ]2+ + 5H2O
Reaksi ion Cu2+ dengan OH- pada berbagai konsentrasi bergantung pada
metodenya. Penambahan ion hidroksida kedalam larutan tembaga(II) sulfat (0,1–0,5)
Secara bertetes – tetes dengan kecepatan ~ 1 ml/ menit mengakibatkan terjadinya
endapan gelatin biru muda dari garam tembag(II) hidroksi sulfat, [CuSO4.n
Cu(OH)]2,bukan endapan Cu(OH)2. Menurut persamaan reaksi.
(n + 1) [Cu(H2O)6]2+(aq) + SO42-(aq) + 2nOH-(aq) [CuSO4.nCu(OH)]2(s) +
6(n+1) H2O
Reaksi pengendapan sempurna terjadi pada pH 8,dan nilai n bervariasi bergantung
pada temperatur reaksi dan laju pertambahan reaktan. Sebagai contoh dengan laju
pertambahan reaktan ~ 1 ml/ menit, reaksi tersebut menghasilkan CuSO4. 3Cu(OH)2.
Jika reaksi berlangsung pada suhu 20°,dan CuSO4. 4Cu(OH)2 pada suhu 24° C (

Ligan didalam ion kompleks berupa ion – ion negatif seperti F- dan CN- atau
berupa molekul – molekul polar denagn muatan negatifnya mengarah pada ion puast
seperti H2O atau NH3. Ligan ini akan menimbulkan medan listrik yang akan menolak
elektron terutama elektron dari ion pusat,karena elektron d ini terdapat di orbital
paling luar dari ion pusat bertambah. Amoniak mempunyai pasangan elektron bebas
atau lone pair electron (sukardjo,1985 : 21 – 22 ).

C. ALAT DAN BAHAN


1. Alat - alat
 Gelas kimia 100 ml
 Timbangan analitik
 Kaca arloji
 Cawan penguap
 Batang pengaduk pemanas
2. Bahan
 CuSO4. 5H2O
 (NH4)2 SO4
 NH3 pekat
 Etanol

D. SKEMA KERJA
1. Pembuatan garam rangkap tembaga(II) amonium sulfat heksahidrat
CuSO4(NH4)2 SO4.5H2O

CuSO4(NH4)2 SO4.5H2O

 + (NH4)2 SO4

 + H2O
Hasil
 Diuapkan s/d 20 ml

Hasil
 Didinginkan

Hasil
2. Pembuatan garam rangkap kompleks tetraamin tembaga(II) sulfat monohidrat [
[Cu(NH3)4] SO4 .H2O

7,5 ml HNO3 pekat 15M


 + H2 O
 CuSO4. H2O + etanol (7,5 ml)
Hasil
 dibiarkan semalam

Hasil
 dekantasi
 Bilas dengan NH3 dan etanol
Hasil
 Bilas dengan etanol

Hasil

E. HASIL PENGAMATAN
1. Pembuatan garam rangkap tembaga(II) amonium sulfat heksahidrat
CuSO4(NH4)2 SO4.5H2O.

CuSO4(NH4)2 SO4.5H2O

 + (NH4)2 SO4

 + H2O
Larutan berwarna biru keruh, setelah semuanya larut, warnaya biru
tua(bening)
 Diuapkan s/d 20 ml

Warna larutan tetap biru tua (bening)


 Didinginkan

Menjadi padatan
Gram kristal = 14,24 g

2. Pembuatan garam rangkap kompleks tetraamin tembaga(II) sulfat monohidrat [


[Cu(NH3)4] SO4 .H2O

7,5 ml NH3 pekat 15M


 + H2 O
 CuSO4. H2O + etanol (7,5 ml)
NH3 + H2O warnanya tetap bening,ditambah CuSO4. H2O warnanya
menjadi biru setelah diaduk,lama kelamaan warnanya berubah menjadi
biru muda dan menjadi kental.
 dibiarkan semalam

Pada dasar gelas terdapat endapan dan diantasnya biru muda(endapannya


berwarna biru muda) Hasil.

 dekantasi
 Bilas dengan NH3 dan etanol
Warna biru tua( pada gelas) dan endapan berwarna biru mudaHasil
 Bilas dengan etanol

Pada endapan biru muda terdapat butiran – butiran yang berwarna biru tua yang
kelamaan hilan dan berwarna biru kehijauan,gram endapan = 4,52 gram.

F. ANALISIS DATA

1. Persamaan reaksi

CuSO4. 5H2O + (NH4)2 SO4 + H2O CuSO4 (NH4)2 SO4. 6H2O

CuSO4. 5H2O + 4NH3 Cu(NH3)4 SO4 .5H2O

2. Perhitungan
a. CuSO4 (NH4)2 SO4. 6H2O

Berat CuSO4. 5H2O = 9,98 gram

Berat CuSO4 (NH4)2 SO4. 6H2O = 14,24 (setelah dikurangi berat kertas saring)

Hasil toritis = mol × Mr


= 0,04 × 399
= 15,96 gram

% rendemen =

= 89,22 %
b. Pembuatn Cu(NH3)4 SO4 .H2O
CuSO4. 5H2O + 4NH3 [Cu(NH3)4 ] SO4 .5H2O
Mula 0,028 mol 0,14
rx 0,028 mol 0,028 0,028 mol

setimbang - 0,112 0,288 mol

gr Cu(NH3)4 SO4 .H2O = mol × Mr

= 0,028 mol 245,5 gr/mol

= 6,87 gr

% Rendemen =

= 65,57 %

G. PEMBAHASAN

Tembaga mudah larut dalam asam nitrat dan dalam asam sulfat dengan adanya
oksigen. Ia juga larut dalam larutan KCN atau amonia dengan adanya oksigen seperti
dicirikan dengan potensialnya.

Cu + 2NH3 -0,12 v [Cu(NH3)2]2+- 0,01 v [Cu(NH3)4]2+

Percobaan pertama yaitu pembuatan garam rangkap tembaga(II) amonium sulfat


heksahidrat ditambahkan kedalam larutan ion Cu2+,larutan biru berubah menjadi biru
tua karena terjadinya pendesakan ligan air oleh ligan amonia menurut persamaan
reaksi
[Cu(H2O)6]2+(aq) + 5NH3(aq) [ Cu(NH3)(4–5) (H2O)(2-1) ]2+ + 5H2O
Biru tua
Kemudian ditambah air,dalam air hampir semua garam tembaga(II) berwarna biru
oleh karena warna ion kompleks koordinasi keenam [Cu(H2O)6]2+. Suatu perkecualian
yang terkenal adalah tembaga(II) klorida yang berwarna kehijauan oleh karena ion
kompleks koordinasi empat [ CuCl4 ]2- .

[ CuCl4 ]2- (aq) + 6H2O [Cu(H2O)6]2+(aq) + 4Cl- (aq)


Biru
Pelarutan tembaga dalam air,menyebabkan dua dari molekul H2O berada lebih jauh
dari pada empat lainnya,reaksi pengendapn bergantung pada temperatur,reaksi, dan
laju penambahan reaktan,didapat gram kristal = 14,24 gr. Untuk pembuatan garam
kompleks tetraamin tembaga(II) sulfat monohidrat Cu(NH3)4 SO4 .H2O, NH3 + H2O
kemudian ditambahkan CuSO4. H2O, seperti yang dijelaskan diatas jika amonia
ditambahkan kedalam larrutan ion Cu2+,larutan yang semula biru berubah menjadi
biru tua karena terjadinya pendesakan ligan air oleh ligan amonia, penambahan ligan
kepada kepada larutan akua menyebabkan pembentukan kompleks dengan pertukaran
molekul air secara berurutan,misal dengan NH3. Reaksi ion Cu2+ disini dengan OH-
(pada etanol) dengan berbagai konsentrasi bergantung pada metodenya,penambahan
ion hidroksida ke dalam larutan tembaga(II) sulfat mngakibatkan terjadinya endapan
gelatin biru muda dari garam tembaga(II) hidroksi sulfat [CuSO4.n Cu(OH)]2,
menurut persamaan reaksi.

(n + 1 ) [Cu(H2O)6]2+(aq) + SO42-(aq) + 2nOH- [CuSO4 n Cu(OH)]2 + 6(n+1)


H2 O

H. KESIMPULAN

1. Dalam air,hampir semua garam tembaga(II) berwarna biru oleh karena


penambahan warna ion kompleks koordinasi keenam [Cu(H2O)6]2+
2. Penambahan amonia kedalam larutan Cu(II),menyebabkan larutan biru menjadi
biru tua karena terjadinya pendesakan ligan air oleh ligan amonia
3. Penambahan ligan kepada larutan akua,menyebabkan pembentukan molekul air
secara berurutan.
4. Penambahan ion hidroksida kedalam larutan tembaga(II) sulfat menyebabkan
terjadinya endapan gelatin biru.
5. Reaksi pengendapan bergantung pada temperatur reaksi dan laju penambahn
reaktan.
DAFTAR PUSTAKA

Cotton. 2007. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta : Universitas Indonesia Press.

Sugiyarto H, kristian. 2003. Dasar – Dasar Kimia Anorganik Logam. Jakarta : UI Press.

Sukardjo. 1985. Kimia Koordinasi. Yogyakarta: Bina Aksara.

You might also like