Professional Documents
Culture Documents
SKRIPSI
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Administrasi Perkantoran
Pada Universitas Negeri Semarang
Oleh
SETYOWATI
3301403001
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2007
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diajukan ke sidang
Hari : Selasa
Mengetahui :
NIP: 131993879
ii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas
Hari : Selasa
Penguji Skripsi
NIP: 131813655
Anggota I Anggota II
Mengetahui:
NIP: 131658236
iii
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar- benar hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau
seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini
Semarang, 2007
Setyowati
NIM: 3301403001
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Jangan kau kira kesuksesan seperti buah kurma yang kau makan, engkau
Nabi SAW)
yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusuk
masa depanku.
3. Almamaterku.
v
PRAKATA
skripsi yang berjudul “Pengaruh Motivasi belajar terhadap Hasil Belajar Siswa
Kelas VII SMPN 13 Semarang” dengan lancar. Selesainya skripsi ini tidak
terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak yang sangat berguna bagi
2. Drs. Agus Wahyudin, M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi yang telah memberikan
ini.
serta dengan sabar telah banyak memberikan arahan, bimbingan dan motivasi
waktunya serta dengan sabar telah banyak memberikan arahan, bimbingan dan
6. Agus Setyono D, S.Pd, MM, Selaku kepala sekolah yang telah memberikan
vi
7. Muarifiah, S.Pd, Guru BK (Bimbingan Konseling) yang telah membantu
bantuan dan masukannya dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat
pihak yang telah memberikan bantuan baik secara material maupun spiritual.
Semarang, 2007
Penulis
vii
SARI
Setyowati. 2007. Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas
VII SMPN 13 Semarang. Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran.
Jurusan Manajemen. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang 69
halaman.
viii
Besarnya Motivasi belajar yang mempengaruhi Hasil Belajar siswa kelas VII
SMPN 13 Semarang ini sebesar 29, 766% sedangkan 71,344 dipengaruhi oleh
faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh peneliti dikarenakan keterbatasan dana,
waktu serta kemampuan.
Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa ada
pengaruh yang signifikan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa kelas VII
SMPN 13 Semarang. Adapun saran yang dapat penulis berikan antara lain
diharapkan sekolah menambah jumlah fasilitas, terutama peralatan laboratorium,
siswa hendaknya meningkatkan kesadaran dan usahanya dalam rangka
memperoleh informasi non formal, dan harapkan siswa selalu melatih dirinya
untuk berani tampil dalam mengungkapkan pendapatnya di depan umum.
DAFTAR ISI
ix
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................................... ii
PERNYATAAN............................................................................................... iv
PRAKATA....................................................................................................... vi
SARI................................................................................................................. vii
DAFTAR ISI.................................................................................................... xi
x
2.1.1.5 Strategi belajar yang efektif ............................. 12
Belajar .............................................................. 20
xi
3.3.3 Metode Observasi ......................................................... 35
xii
BAB V PENUTUP ...................................................................................... 66
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Belajar .......................................................................................................... 44
Siswa……………………………………………………………………..…..52
xiv
DAFTAR GAMBAR
1. Kerangka Berfikir…………………………………………………………….30
xv
BAB I
PENDAHULUAN
Pada perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat dan arus
pendidikan. Salah satu cara yang ditempuh adalah melalui peningkatan mutu
perbaikan tersebut tidak ada artinya tanpa dukungan dari guru, orang tua
murid dan masyarakat yang turut serta dalam meningkatkan mutu pendidikan.
hasil yang sudah dicapai maka siswa akan lebih berusaha meningkatkan hasil
1
2
pribadi berupa motivasi dan harapan untuk berhasil (Keller dalam H Nashar,
siswa untuk mencapai tujuan belajar. Perubahan itu terjadi pada seseorang
sungguh dilakukan dalam satu waktu tertentu atau dalam waktu yang relatif
lama.
baik atau optimal. Namun dalam pencapaian hasil belajar yang baik masih saja
mengalami kesulitan dan prestasi yang didapat belum dapat dicapai secara
dilakukan yaitu dengan peningkatan motivasi belajar. Dalam hal belajar siswa
akan berhasil kalau dalam dirinya sendiri ada kemauan untuk belajar dan
belajar maka siswa akan tergerak, terarahkan sikap dan perilaku siswa dalam
belajar.
3
ini diharapkan siswa mendapat motivasi belajar sehingga mengerti dengan apa
yang menjadi tujuan dalam belajar. Disamping itu, keadaan siswa yang baik
dan mampu menyelesaikan tugas dengan baik, kebalikan dengan siswa yang
namun juga memperlancar belajar dan hasil belajar (Catharina Tri Ani,
2006:157). Secara historik, guru selalu mengetahui kapan siswa perlu diberi
motivasi belajar, hasil belajar yang dicapai akan minimum sekali (Rochman
tercapai secara optimal maka seorang guru harus mengganggap bahwa siswa-
diberikannya itu.
4
Menurut Biggs & Tefler dalam Dimyati dan Mudjiono (1994) motivasi
belajar pada siswa dapat menjadi lemah, lemahnya motivasi atau tiadanya
motivasi belajar akan melemahkan kegiatan, sehingga mutu hasil belajar akan
menjadi rendah. Oleh karena itu, motivasi belajar pada diri siswa perlu
diperkuat terus menerus. Dengan tujuan agar siswa memiliki motivasi belajar
memahami apa yang dipelajari dan dikuasai serta tersimpan dalam jangka
waktu yang lama. Siswa menghargai apa yang telah dipelajari hingga
masyarakat.
menjaga agar proses belajar siswa tetap jalan. Hal ini menjadikan siswa gigih
dalam belajar.
5
jika motivasi siswa untuk berhasil lebih kuat daripada motivasi untuk tidak
Sebaliknya ia akan mencari soal yang lebih mudah atau bahkan yang lebih
sukar.
bekerja lebih keras daripada orang yang memiliki motivasi untuk tidak gagal.
Dengan demikian siswa yang memiliki motivasi untuk berhasil harus diberi
pekerjaan yang menantang dan sebaliknya jika siswa yang memiliki motivasi
untuk tidak gagal sebaiknya diberi pekerjaan yang kira-kira dapat dikerjakan
Apabila motif atau motivasi belajar timbul setiap kali belajar, besar
siswa tidak berkembang karena tidak memiliki motif yang sesuai dengan
bakatnya itu. Apabila siswa itu memperoleh motif sesuai dengan bakat yang
dimilikinya itu, maka lepaslah tenaga yang luar biasa sehingga tercapai hasil-
Semarang) pada kelas VII merupakan sekolah negeri pada jenjang menengah
pertama dan pada tingkatan yang pertama. SMPN 13 Semarang kelas VII ini
kesulitan belajarnya, terlihat dari adanya siswa-siswa yang enggan belajar dan
1.2. Permasalahan
berikut:
1.2.1. Adakah pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa kelas
1.2.2. Seberapa besar pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa
LANDASAN TEORI
8
9
pengertian belajar yaitu suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk
lingkungan.
adalah suatu proses perubahan dalam diri manusia yang tampak dalam
a. Pembelajar
b. Rangsangan / Stimulus
diminati.
c. Memori
belajar sebelumnya.
d. Respon
tersebut.
yaitu:
eksternal.
11
metode belajar yang dipakai oleh si pelajar maka metode yang dipakai
belajar.
c. Faktor-faktor individual
kesehatan.
a. Spesifikasi (specification)
b. Pembuatan (Generativity)
garis besar.
strategi belajar yang dapat digunakan untuk belajar yang efektif, yaitu:
a. Membuat Catatan
Strategi yang paling banyak digunakan pada waktu belajar dari bacaan
b. Belajar kelompok
dan Review)
belajar yang didorong oleh hasrat untuk mencapai prestasi atau hasil
berbuat yang lebih baik, berprestasi dan kreatif (Abraham Maslow dalam
berbuat mencapai tujuan, sehingga perubahan tingkah laku pada diri siswa
diharapkan terjadi.
yang pada gilirannya akan terbentuk cara belajar siswa yang sistematis,
b. Kemampuan Belajar
dengan kondisi fisik dan kondisi psikologis, tetapi biasanya guru lebih
sakit.
masyarakat.
belajar.
sebagai berikut:
dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang
akan dikerjakan.
c. Menyeleksi perbuatan
Tanpa motivasi maka tidak akan timbul suatu perbuatan seperti belajar.
18
inginkan.
siswa.
metode penyajian.
Prinsip yang mendasar dari motivasi adalah anak akan belajar keras
oleh dirinya sendiri dan bukan dirumuskan atau ditetapkan oleh orang
lain.
setelah melalui kegiatan belajar (H. Nashar, 2004: 77). Hasil belajar adalah
yang dicurahkan oleh siswa untuk mencapai tujuan belajar (Keller dalam
20
apabila dalam dirinya telah terjadi suatu perubahan, akan tetapi tidak
tujuan belajar dan hasil belajar sebagai produk dari proses belajar, maka
a. Faktor Intern (yang berasal dari dalam diri orang yang belajar)
1. Kesehatan
tinggi dan bakatnya ada dalam bidang yang dipelajari, maka proses
21
Minat dapat timbul karena adanya daya tarik dari luar dan juga
atau pendorong.
4. Cara belajar
yang kurang.
1. Keluarga
2. Sekolah
keberhasilan belajar.
3. Masyarakat
tinggi dan moralnya baik, hal ini akan mendorong anak giat
belajar.
4. Lingkungan sekitar
Catharina Tri Ani (2006:7-12) secara garis besar membaginya menjadi tiga
ranah, yaitu:
23
a. Ranah Kognitif
evaluasi.
b. Ranah Afektif
karakterisasi nilai.
c. Ranah Psikomotor
terjadi.
menjadi 5 yaitu:
e. Sikap (Attitudes)
situasi. Efek sikap ini dapat diamati dari reaksi pembelajar (positif atau
keputusan (judgement) yang harus ada dalam setiap evaluasi berdasar data
tertentu.
yang bersangkutan.
a. Teknik Tes
Dalam hal belajar siswa akan berhasil belajarnya kalau dalam dirinya
ada kemauan untuk belajar, keinginan atau dorongan inilah yang disebut
aspirasi ini diharapkan siswa dapat belajar dan mengerti dengan apa yang
kreativitas belajar.
sakit atau banyak persoalan maka siswa tersebut tidak akan mempunyai
gairah dalam belajar. Disamping itu, kondisi lingkungan siswa yang berupa
dengan lingkungan yang aman, tentram, tertib dan indah, maka semangat
pengalaman hidup dan yang terakhir adalah pembelajar yang baik berkat
Partisipasi dan teladan dalam memilih perilaku yang baik sudah merupakan
Meninjau hasil belajar yang harus dicapai oleh siswa dan juga
instruksional yang dapat diambil oleh guru dalam membantu belajar siswa
hal ini siswa harus mempelajari berbagai bidang ilmu pengetahuan baik
lingkungan hidup, mampu bersaing dengan dunia luar. Di samping itu ada
motorik. Dan yang terakhir dan penting adalah sikap, siswa mampu bersikap
29
depannya.
sehingga tercapai tujuan yang diharapkan oleh siswa yaitu hasil belajarnya
yang ditunjukkan dengan prestasi belajar akan meningkat. Jadi dalam hal ini
hasil belajar yang dicapai akan semakin menurun. Dari keterangan tersebut,
berikut:
30
Motivasi Belajar
Hasil belajar
1. Cita-cita/aspirasi 1. Informasi verbal
siswa 2. Keterampilan
2. Kemampuan siswa intelek
3. Kondisi jasmani dan 3. Strategi kognitif
rohani siswa 4. Keterampilan
4. Kondisi Lingkungan Motorik
5. Unsur- unsur dinamis 5. Sikap
belajar Gagne dan Briggs
6. Upaya Guru (1979)
membelajarkan siswa.
(Dimyati dan
Mudjiono,1994: 89-92)
2.3. Hipotesis
”Ada pengaruh yang signifikan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa
METODE PENELITIAN
dari unit analisa yang ciri-cirinya dapat diduga. Dalam penelitian ini
populasinya adalah seluruh siswa kelas VII yang ada pada Sekolah
No Kelas Populasi
1. VII A 44
2. VII B 44
3. VII C 44
4. VII D 44
5. VII E 44
6. VII F 44
7. VII G 44
Jumlah 308
Sumber: Daftar siswa kelas VII tahun ajaran 2006/2007
Sampel adalah sebagian wakil dari populasi yang diteliti (Arikunto, 1998:
31
32
mempunyai hak yang sama besar untuk dipilih menjadi anggota sampel
menentukan berapa persen sampel dari populasi yang akan diambil. Untuk
N
n=
1 + Ne 2
Dimana
n = Ukuran sampel
N = Ukuran Populasi
N = 308 siswa
e = 10%
N
n=
1 + Ne 2
308
n=
1 + 308(0,1) 2
308
n=
4,08
n = 75,490196
33
Variabel penelitian adalah atribut dari seseorang atau objek yang mempunyai
”Variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek
Dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel bebas (X) dan
gejala. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah motivasi belajar dengan
2. Kemampuan siswa
b. Variabel Terikat (Y) adalah variabel yang dipengaruhi oleh suatu gejala.
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar dengan indikator
sebagai berikut:
1. Informasi verbal
2. Keterampilan intelek
34
3. Strategi kognitif
4. Keterampilan motorik
5. Sikap
pengumpulan data yang sesuai dengan masalah yang diteliti. Dalam penelitian
Dari pengertian diatas dapat diketahui bahwa angket adalah suatu cara
variabel yang berupa catatan atau transkrip nilai. Teknik ini digunakan
3.4.1. Validitas
valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dengan kata lain
dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat (Suharsimi
Arikunto, 1998:160).
n∑ XY − (∑ X )(∑ Y )
rxy =
{n∑ X 2
{
− (∑ X 2 )} n∑ Y 2 − (∑ Y )
2
}
Dimana:
n = Jumlah responden
satu dan nol, misalnya angket atau soal bentuk uraian (Suharsimi
⎧ k ⎫⎧⎪ ∑ σ b ⎫⎪
2
r11 = ⎨ ⎬⎨1 − ⎬
⎩ (k − 1) ⎭⎪⎩ σ t2 ⎪⎭
Dengan keterangan:
∑σ 2
b = jumlah varian butir
σ t2 = varian total
Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau
37
ditafsirkan dengan tabel kriteria yang telah dibuat. Adapun langkah analisa
n
%= x100%
N
Dimana :
N = nilai total
signifikan terhadap Y.
signifikan terhadap Y.
berikut:
Untuk membantu proses pengolahan data secara cepat dan tepat, maka
Objek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 13
tentang variabel motivasi belajar (X) terhadap Hasil Belajar Siswa (Y),
3. Pengumpulan data
a. Angket
item yang terdiri dari 20 item variabel motivasi dan 10 item dari
39
40
siswa.
Dari perhitungan validitas data uji coba angket yang disebarkan pada
dikatakan reliabel.
b. Dokumentasi
Untuk mengetahui jumlah siswa dan hasil belajar siswa kelas VII
c. Observasi
4. Penyebaran angket
Setelah diketahui jumlah populasi yang terdiri 308 siswa dari kelas VII
mulai hari Senin, tanggal 26 Maret 2007 sampai hari Sabtu, tanggal 31
dikatakan valid jika rxy > rtabel . Dari hasil perhitungan bahwa sebanyak
instrumen.
diperoleh rxy sebesar 0,86 yang memiliki signifikansi 0,012 < 0,05, jadi
2002:154).
42
Apabila suatu alat pengukur dipakai dua kali atau lebih untuk mengukur
gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten,
diandalkan apabila r11 lebih dari 0,6. Dari perhitungan tersebut diperoleh
r11 sebesar 0,86 > 0,6, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen berupa
69 - 84 Tinggi 0 0
53 - 68 Cukup 59 78,67
37 - 52 Rendah 16 21,33
Jumlah 75 100
Lebih jelasnya data motivasi belajar pada tabel diatas dapat disajikan
Sangat
Rendah
0%
Sangat Tinggi
Sangat
Tinggi Tinggi
0% Cukup
Rendah
Tinggi Rendah
22%
0% Sangat Rendah
Cukup
78%
cukup (53- 68) dan hanya sebagian kecil saja yang dalam kategori rendah
(37-52). Dengan demikian secara umum motivasi belajar pada siswa SMP
kelas VII SMPN 13 Semarang, mulai dari indikator yang pertama yakni
kategori sangat tinggi mendapat skor sebesar 87,3 % yang berarti bahwa
keinginan siswa kelas VII SMPN 13 Semarang untuk meraih hasil belajar
45
itu dalam kategori tinggi. Item yang ketiga tentang keyakinan siswa kelas
belajar lebih baik mendapat skor 77,7% yang berarti bahwa keyakinan
pada saat belajar di Sekolah itu masuk dalam kategori rendah. Yang kedua
Semarang pada saat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru itu
penjelasan guru belum dapat dikuasai oleh siswanya, siswa tidak bisa
siswanya yang tingkat IQnya rendah. Yang ketiga tentang kesiapan siswa
saat menerima materi pelajaran mendapat skor sebesar 91,3% yang berarti
bahwa tingkat kesiapan siswa pada saat menerima meteri pelajaran masuk
dalam kategori sangat tinggi, di SMPN 13 Semarang ini siswa kelas VII
46
telah benar-benar siap menerima materi siswa. Jadi kesimpulan dari tiga
Kemudian tentang kondisi jasmani dan rohani siswa yang terdiri dari
tiga item yang pertama tentang penambahan stamina pada tubuh siswa
adalah sebesar 78,7% yang berarti bahwa dalam diri siswa persiapan untuk
skor sebesar 67,0% yang berarti bahwa siswa kelas VII SMPN 13
sakit itu masuk dalam kategori cukup mengenai usaha yang dilakukan.
tinggi yang berarti bahwa kondisi siswa kelas VII SMPN 13 Semarang
mengajar. Jadi dari ketiga item tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat
kondisi jasmani dan rohani siswa itu masuk dalam kategori tinggi berarti
pertama tentang kondisi kelas pada saat cuaca panas mendapat skor
47
sebesar 58,3% masuk dalam kategori cukup yang berarti bahwa kondisi
kelas yang panas pada saat cuaca panas, cukup sering mengganggu siswa
Yang kedua adalah kondisi kenyamanan kelas pada saat kegiatan belajar
mengajar mendapat skor 64,3% masuk dalam kategori cukup yang berarti
bahwa kondisi kelas VII SMPN 13 Semarang cukup nyaman pada saat
aksesoris kelas yang dapat mendorong siswa dalam belajar mendapat skor
sebesar 45,7% masuk dalam kategori rendah yang berarti bahwa pada
kelas VII SMPN 13 Semarang aksesoris yang ada di kelas VII tersebut
saat proses belajar mengajar mendapat skor sebesar 77,7% masuk dalam
kategori tinggi yang berarti bahwa siswa tidak terlalu terganggu terhadap
dalam mengelola kelas pada saat mengajar sudah masuk dalam kategori
cukup bagus.
siswa untuk belajar mendapat skor 89,0% dengan kriteria sangat tinggi
tinggi yang berarti bahwa orang tua selalu memberikan kesempatan untuk
mendapat skor sebesar 45,0% dengan kriteria rendah yang berarti bahwa
Kegiatan extrakurikuler ini seringnya dilakukan pada sore hari jadi siswa
yang diberikan oleh guru mendapat skor sebesar 67,7% dengan kriteria
cukup yang berarti bahwa metode yang digunakan oleh guru kurang
efektif sehingga siswa kurang dapat menerima materi pelajaran yang telah
guru mendapat skor 68,3% dengan kriteria cukup yang berarti bahwa guru
banyak fakta di lapangan banyak siswa belajar itu hanya kalau ada tugas
rumah yang diberikan oleh guru. Item yang tiga yakni tentang usaha-usaha
yang berarti bahwa guru banyak memberikan motivasi pada saat proses
guru memberikan motivasi untuk giat belajar. Dan yang terakhir adalah
skor sebesar 56,7% dengan kriteria cukup yang berarti siswa kurang
ini disebabkan siswa kurang paham terhadap materi yang diberikn oleh
Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa motivasi yang ada pada siswa
kelas VII SMPN 13 Semarang baik itu motivasi yang berasal dari luar
hasil belajar sebesar 288, nilai minimal sebesar 112. Adapun analisis
item indikator.
informasi guru sudah dapat dikatakan bagus. Informasi dari guru yang
yang bagus setelah menerima materi dari guru dengan skor sebesar
65,0 % masuk dalam kategori cukup yang berarti bahwa siswa belum
guru. Hal ini disebabkan baik karena tingkat IQnya siswa yang kurang
kurang diterima oleh siswa. Jadi kemampuan siswa kelas VII SMPN
oleh guru mendapat skor sebesar 68,3% masuk dalam kategori cukup
52
yang berarti bahwa siswa kelas VII SMPN 13 Semarang masih kurang
pelajaran yang telah disampikan oleh guru mendapat skor sebasar 71,3
diberikan oleh guru sudah bagus berarti tingkat IQnya bagus namun
guru mendapat skor sebesar 55,0% masuk dalam kategori cukup yang
oleh guru dengan gerak reflek. Jadi kemampuan siswa kelas VII
keinginan siswa dalam hal memperbaiki hasil belajar yang kurang baik
mendapat skor sebesar 96,0% masuk dalam kategori sangat tinggi yang
berarti bahwa usaha siswa dalam hal memperbaiki hasil belajar yang
skor sebasar 37,3 yang masuk dalam kategori rendah yang berarti
bagus. Jadi kesimpulan dari indikator sikap ini, bahwa siswa selalu
menghargai terdapat nilai yang bagus yang telah diperolehnya hal ini
bagus tersebut.
yang telah didapatnya sekarang cukup tinggi jadi dalam hal ini masih
c. Uji Normalitas
terlihat bahwa dari uji normalitas menyatakan bahwa skor hasil belajr
lebih besar dari α =0,05 sehingga data hasil belajar berasal dari
29,766 yang berarti masih ada variabel lain yang mempengaruhi hasil
55
belajar sebesar 81,344 yang variabel tersebut tidak diungkap oleh peneliti
mengungkapnya.
4.2. Pembahasan
pendidikan, hasil belajar merupakan suatu hal yang paling pokok, karena
pendidikan artinya bahwa apabila hasil belajar siswa yang bagus sudah
barang tentu tujuan pendidikan juga berhasil dan sebaliknya apabila hasil
dikatakan berhasil.
Pentingnya hasil belajar dapat dilihat dari dua sisi yakni bagi guru
cukup bagus namun masih perlu adanya bimbingan dari guru-guru yang
dari siswa tersebut merasa takut dengan alasan bahwa jawaban yang
salah besar.
atau jawaban itu salah. Dengan alasan hal tersebut dilakukan oleh guru
Hal itu dilakukan guru guna memperlancar cara berfikir siswanya agar
juga harus disertai dengan cara berfikir yang jernih. Siswa-siswa kelas
dalam cara berfikir jernih masih perlu adanya perbaikan. Hal ini
Hal tersebut dapat dilihat pada saat guru menerangkan dengan cara
dari teman-teman mereka. Sebagian besar dari kelas VII mulai dari kelas
VIIA sampai VIIG yang mau atau mampu mengeluarkan atau ide-idenya
58
hanya siswa-siswa tertentu saja. Jadi dalam hal ini keberanian siswa
mendalami dan mengingat setiap materi pelajaran siswa kelas VII SMPN
nilai rapot, namun masih ada sebagian siswa yang mendapatkan nilai
siswa yang selalu rajin dan tekun juga dipengaruhi oleh tinggi rendahnya
tingkat IQ siswa.
yang telah dibahasnya kepada salah satu siswa dan kebanyakan dari
tes, artinya apabila hasil tes masuk tersebut tidak memenuhi standart
maka calon siswa tersebut tidak dapat masuk atau bersekolah di SMPN
13 Semarang.
diberikan oleh guru. Pada siswa kelas VII SMPN 13 Semarang tingkat
berfikir siswa pada saat mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru.
Semarang ini juga dipengaruhi oleh kelincahan siswa pada saat berbicara
lama. Hal tersebut dikarenakan oleh adanya siswa yang berfikir lama
yang tak kalah pentingnya dalam penilaian hasil belajar. Sikap yang baik
siswa. Seberapa besarnya hasil yang telah dicapai siswa, sebasar itu pula
sebagian besar siswa kelas VII SMPN 13 Semarang sudah bagus dengan
siswa dalam hal belajar menuju arah yang positif. Didalam kegiatan
pula.
karena tanpa motivasi belajar, hasil belajar yang dicapai akan minimum
yang baik.
siswa. Dalam hal ini bagi siswa yang mempunyai kemampuan yang
seorang pendaftar harus melakukan ujian tes masuk terlebih dulu. Bagi
calon siswa yang mempunyai skor tes tinggi maka siswa tersebut akan
dengan cara selalu makan pagi sebelum berangkat sekolah dan selalu
62
yang ditandai dengan kondisi kelas yang tertata rapi, bersih sehingga
untuk menjaga kondisi kelas agar selalu nampak rapi dan bersih. Dalam
siswa kelas VII SMPN 13 Semarang, namun fasilitas yang ada hanya
yang signifikan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa kelas VII
SMPN 13 Semarang yang ditunjukkan dari uji simultan dengan uji (F)
siswa akan terdorong untuk belajar mencapai sasaran dan tujuan karena
yakin dan sadar akan kebaikan tantang kepentingan dan manfaatnya dari
yang besar motivasinya akan giat berusaha, tampak gagah, tidak mau
memiliki motivasi rendah, tampak acuh tak acuh, mudah putus asa,
adalah manifestasi dari motivasi itu dalam bentuk tingkah laku yang
tujuan jangka pendek dan jangka panjang dari pelajaran yang sedang
yang memadai. Dari fasilitas- fasilitas tersebutlah siswa kelas VII SMPN
jumlahnya terbatas.
PENUTUP
5.1 Simpulan
1. Motivasi belajar pada kelas VII SMPN 13 Semarang yang terdiri dari cita-
belajar siswa kelas VII SMP Negeri 13 Semarang, terbukti dengan adanya
3. Besarnya pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa kelas VII
menelitinya.
66
67
5.2 Saran
berikut:
1. Dengan adanya fasilitas yang terbatas dan pentingnya hal tersebut maka
DAFTAR PUSTAKA
Anni, Chatarina Tri. 2006. Psikologi Belajar. Semarang: UPT UNNES Press.
Djamarah, syaiful Basri. Drs. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rieneka Cipta.
Nashar, Drs. 2004. Peranan Motivasi dan Kemampuan awal dalam kegiatan
Pembelajaran. Jakarta: Delia Press.
Sardiman, A.M. 2000. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta Grafindo
Persada.
Sardiman, A.M. 1989. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta Grafindo
Persada.
Sudjana, Nana. 1996. Dasar-dasar Proses Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar
Baru.
Tahalele, J.F. 1978. Cara mengajar Dengan Hasil Yang Baik. Bandung: CV.
Diponegoro.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
FAKULTAS EKONOMI
Kepada
Yth. Siswa
SMPN 13 Semarang
Dengan hormat,
Bersamaan dengan ini, peneliti mohon bantuan dari anda untuk mengisi
Pengisian angket ini tidak akan mempengaruhi keberadaan anda sebagai siswa
Hormat Saya,
Peneliti
“ Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa
SMPN 13 Semarang”
Angket Penelitian
Nama :
Kelas :
Petunjuk pengisian
Pilihlah salah satu jawaban yang anda anggap paling benar dengan memberi tanda
Motivasi Belajar
A. Cita- Cita
Semarang?
b. Tinggi d. Rendah
a. Selalu c. kadang-kadang
9. Apakah anda selalu mengikuti mata pelajaran dengan kondisi yang terpaksa ?
b. Kadang-kadang d. Sering
10. Apakah cuaca yang panas sering mengganggu proses pembelajaran di dalam
kelas anda?
11. Apakah kondisi kelas anda selalu nyaman digunakan dalam proses
pembelajaran?
a. Banyak c. Jarang
14. Apakah guru-guru anda selalu memotivasi dengan penguat memberi rasa
percaya diri?
15. Apakah orang tua anda selalu memberikan kesempatan untuk mengaktualisasi
a. Selalu c. Kadang-kadang
17. Apakah anda sangat jelas dengan metode pembelajaran yang digunakan oleh
guru anda?
a. Selalu c. Kadang-kadang
19. Apakah guru anda selalu memberikan motivasi belajar di sela-sela proses
pembelajaran?
b. Memberikan motivasi
a. Selalu c. Kadang-kadang
A. Informasi Verbal
a. Selalu c. Kadang-kadang
22. Apakah anda selalu mampu menerima semua informasi dari Guru?
B. Ketrampilan intelek
a. Selalu c. Kadang-kadang
24. Apakah anda selalu memdapatkan ide setelah mendapatkan materi baru?
a. Selalu c. Kadang-kadang
C. Strategi Kognitif
25. Apakah anda selalu bisa memahami setiap materi yang telah dipelajari?
a. Selalu c. Kadang-kadang
a. Selalu c. Kadang-kadang
D. Ketrampilan Motorik
a. Selalu c. Kadang-kadang
28. Apakah anda selalu melakukannya dengan reflek apabila guru menyuruh
a. Selalu c. Kadang-kadang
E. Sikap
29. Jika nilai anda jelek, apakah anda selalu ingin memperbaikinya?
a. Selalu c. Kadang-kadang
30. Apakah anda selalu merayakan setiap mendapat nilai yang bagus?
a. Selalu c. Kadang-kadang
Variables Entered/Removedb
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Xa . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Y
Model Summary
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 39.886 1 39.886 2.780 .119a
Residual 186.514 13 14.347
Total 226.400 14
a. Predictors: (Constant), X
b. Dependent Variable: Y
Coefficientsa
Standardi
zed
Unstandardized Coefficien
Coefficients ts
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 3.565 14.807 .241 .813
X .396 .238 .420 1.667 .119
a. Dependent Variable: Y