Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUA
N
Standar Kompetensi
Lulusan
Standar Penilaian Pendidikan
Sarana &
Prasarana
Proses
ISI
Pendidik
STANDAR
STANDAR PENGELOLAAN
PENGELOLAAN OLEH
OLEH SATUAN
SATUAN PENDIDIKAN,
PENDIDIKAN,
PEMDA,
DAN
PEMDA,
DAN PEMERINTAH
PEMERINTAH
DIKDASMEN
DIKDASMEN ::
menerapkan
menerapkanmanajemen
manajemen berbasis
berbasis sekolah
sekolah yang
yang
ditunjukkan
ditunjukkandengan
dengankemandirian,
kemandirian,kemitraan,
kemitraan,partisipasi,
partisipasi,
keterbukaan,
keterbukaan,dan
danakuntabilitas
akuntabilitas
DIKTI
DIKTI ::
menerapkan
menerapkanotonomi
otonomiperguruan
perguruantinggi
tinggiyang
yangdalam
dalambatasbatasbatas
batasyang
yangdiatur
diaturdalam
dalamketentuan
ketentuanperundang-undangan
perundang-undangan
yang
yangberlaku
berlakumemberikan
memberikankebebasan
kebebasandan
danmendorong
mendorong
kemandirian
kemandirian
Standar Pendanaan dan Pengelolaan
TUJUAN KEGIATAN
Setelah mengikuti sesi ini, peserta diharapkan
dapat:
1. Menjelaskan pengertian Manajemen Berbasis
Sekolah (MBS);
2. Menjelaskan Asumsi dan Tujuan MBS;
3. Menjelaskan perubahan yang perlu dilakukan
untuk menuju MBS;
4. Menjelaskan permasalahan implementasi MBS;
5. Mengidentifikasi indikator-indikator pelaksanaan
MBS yang baik di sekolah masing-masing; dan
6. Merancang tahapan pelaksanaan MBS di sekolah
masing-masing.
CAKUPAN MATERI
Materi sesi ini mencakup:
1.Pengertian Manajemen Berbasis Sekolah
(MBS);
2.Asumsi dan Tujuan MBS;
3.Perubahan yang perlu dilakukan untuk
menuju MBS;
4.Permasalahan dalam implementasi MBS;
5.Indikator pelaksanaan MBS yang baik; dan
6.Tahapan pelaksanaan MBS.
AKTIVITAS PENDAMPINGAN
Untuk mencapai tujuan-tujuan sesi ini, peserta
akan:
1. Mendengarkan ceramah dan mencatat butir-butir penting
tentang manajemen berbasis sekolah;
2. Mengajukan pertanyaan untuk memperoleh kejelasan/
informasi lebih lanjut, mengklarifikasi pemahaman, dan
mengajukan pendapat terkait manajemen berbasis
sekolah;
3. Melakukan identifikasi perubahan yang diperlukan di
sekolah masing-masing untuk menuju MBS yang baik; dan
4. Menyusun rancangan tahapan pelaksanaan MBS di
sekolah masing-masing.
Prinsip-prinsip MBS
1.
2.
3.
4.
yang
direncanakan
dan
diimplementasikan secara terpusat sering tidak
mampu memperbaiki inti kegiatan sekolah
yaitu proses belajar mengajar;
Sekolah
kebutuhannya sendiri;
Pengambilan
Tujuan MBS
Penerapan
MBS
ditujukan
untuk
meningkatkan kinerja sekolah yang
dilaksanakan dengan prinsip-prinsip
MBS yang baik
kualitas,
efektifitas,
produktivitas,
efisiensi,
inovasi
dan
kecukupan
pendanaan sekolah
MBS MENUNTUT
PERUBAHAN DALAM:
Sistem / Struktur
Kultur / Kebiasaan
Figur
Hubungan
Peran
PERMASALAHAN MBS
Resistensi terhadap perubahan (Dinas pendidikan dan
sekolah);
Ketidakjelasan pembagian urusan yang menjadi
kewenangan dan tanggungjawab sekolah dan dinas
pendidikan;
Miskin wawasan tentang konsep sekolah sebagai
sistem;
Kesulitan dalam menyusun RKS (RKJM) / RKAS
(RKT);
Kesultan dalam menerapkan MBS;
Kesulitan menerapkan prinsip-prinsip MBS yang baik
(partisipasi, transparansi, akuntabilitas, kemandirian,
kerjasama, sustainibilitas, dsb.)
Sekolah
MBS
PRA & PASCA MPMBS ?
SEBELUM
SESUDAH
Output
(NUN, olah raga, kesenian, dsb.)
Proses
(pembelajaran, bimbingan, dsb.)
Input
(guru, materi ajar, sarpras, dsb.)
Prinsip-prinsip MBS
Rencana Pengembangan
Sekolah
(desain, pelaksanaan, hasil)
3. Sekolah
6.
7.
8.
Kemandirian
(otonomi),
kemitraan,
partisipasi,
keterbukaan, dan
Wawasan ke Depan
2.
Penegakan Hukum
3.
Keadilan
4.
Demokrasi
5.
Kepekaan
6.
Profesional
7.
8.
KEMANDIRIAN-OTONOMI SEKOLAH
1.
2.
3)
4)
5)
Prinsip
Otonomi
dalam
manajemen
sekolah
dapat
diartikan
sebagai
kemandirian pengelolaan urusan-urusan
sekolah
berdasarkan
kemampuan,
kebutuhan dan karakteristik yang dimiliki
oleh sekolah tetapi tetap dalam sistem
pendidikan nasional.
Kemampuan,
meliputi
kemampuan
sumberdaya
manusia
dan
sumberdaya
selebihnya (uang, peralatan, perlengkapan,
bahan,
perbekalan,
dsb.),
manajemen,
organisasi, kepemimpinan dan administrasi.
Kesanggupan,
sangat dipengaruhi oleh
kepentingan yang bersumber dari kebutuhan.
Oleh karena itu, agar tercapai tingkat kesiapan
kesanggupan yang memadai, perlu diupayakan
pemenuhan kepentingan yang bersumber dari
kebutuhan.
2. MBS MEMERLUKAN
KEMITRAAN DENGAN
MASYARAKAT
1.
Syarat : adanya tujuan
bersama
2. Perlu keterbukaan
3. Respek satu sama lain
4. Resiko & tanggung jawab
bersama
RAGAM MASYARAKAT
1. Kelompok Orang Tua
2. Kelompok Asosiasi
3. Kelompok Praktisi
4. Kelompok Akademisi
5. Kelompok Pengusaha
6. Tokoh Masyarakat
7. dsb.
DUKUNGAN MASYARAKAT
Dana / Finansial Moral / Mental Jasa (pemikiran,
keterampilan) Material (barang) dsb. -
3. PARTISIPASI
A. Latarbelakang
Partisipasi masyarakat penting
untuk meningkatkan rasa
memiliki, peningkatan rasa
memiliki akan meningkatkan
rasa tanggungjawab, dan
peningkatan tanggungjawab
akan meningkatkan
dedikasi/kontribusi.
B. Pengertian
Partisipasi
Partisipasi,
C. Tujuan Partisipasi
D. Upaya-Upaya Peningkatan
Partisipasi
Membuat
E. Indikator Keberhasilan
Partisipasi
Keberhasilan partisipasi dapat ditunjukkan oleh
indikator-indikator berikut:
meningkatnya
kontribusi/dedikasi stakeholders,
meningkatnya kepercayaan stakeholders
kepada sekolah,
meningkatnya tanggungjawab dan kepedulian,
meningkatnya kualitas dan kuantitas masukan
(kritik & saran), dan
keputusan benar-benar mengekspresikan
aspirasi dan pendapat stakeholders.
F. PERMASALAHAN LAPANGAN
KONDISI SEKOLAH
FAKTOR POLITIS
FAKTOR SOSIAL
FAKTOR EKONOMI
TUNTUTAN MASYARAKAT
KEPEMIMPINAN-ENTREPRENEURSHIP
UPAYA: IGA, PENCITRAAN PUBLIK,
4. TRANPARANSI
A. Latarbelakang
Sekolah adalah organisasi pelayanan
publik dalam bidang pendidikan yang
diberi mandat oleh masyarakat
sehingga transparansi merupakan
hak publik.
Pengembangan transparansi sangat
diperlukan untuk membangun
keyakinan dan kepercayaan publik
terhadap sekolah.
B. Pengertian
Transparansi
Transparansi
adalah keadaan dimana
D. Upaya-Upaya
Peningkatan Transparansi
C. Tujuan Transparansi
Pengembangan
transparansi
ditujukan untuk membangun
kepercayaan dan keyakinan
publik terhadap sekolah
bahwa sekolah adalah
organisasi pelayanan
pendidikan yang bersih dan
berwibawa.
E. Indikator Keberhasilan
Transparansi
Keberhasilan transparansi
ditunjukkan oleh beberapa
indikator berikut:
5. AKUNTABILITAS
A. Latarbelakang
Sekolah diberi mandat oleh
publik untuk menyelenggarakan
pendidikan sebaik-baiknya
sehingga penyelenggara sekolah
berkewajiban mempertanggungjawabkan proses dan hasil
kerjanya kepada publik.
B. Pengertian Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban
untuk memberikan
pertanggungjawaban
penyelenggara organisasi kepada
pihak yang memiliki hak atau
kewenangan untuk meminta
keterangan atau
pertanggungjawaban
C. Tujuan Akuntabilitas
Tujuan utama akuntabilitas adalah
untuk mendorong terciptanya
akuntabilitas kinerja sekolah
sebagai salah satu prasyarat untuk
terciptanya sekolah yang baik dan
terpercaya.
D. Upaya-Upaya Peningkatan
Akuntabilitas
E. Indikator Keberhasilan
Akuntabilitas
6. INCOME
GENERATING ACTIVITY
A. Latarbelakang
(IGA)
Biaya pendidikan sekolah negeri
B. Pengertian IGA
Kegiatan
C. Tujuan I G A
Untuk meningkatkan pendapatan
D. Upaya-Upaya
Pengembangan IGA
Mengembangkan kapasitas SDM dalam
PEMBENTUKAN TIM
MBS
Tim MBS terdiri dari unsur-unsur
53