You are on page 1of 5

A.

Menyusun Dan Membuat Perjanjian Lisensi Atau Waralaba


sebagai suatu transaksi yang melahirkan perjanjian, lisensi atau waralaba selalu
mwlibatakn dua pihak. Kedua belah pihak tersebut memiliki kepetingan
yngberdiri sendiri kadang kala bertolak belakang, meskipun secara konseptual kita
dapat mengatakan bahwa kedua belah tersebut yaitu pemberi lisensi dan pemberi
waralaba maupun penerima lisensi dan penerima waralab, pasti akan mencari
keuntungan yang sebesar-besarnya. Maksud untuk mencari keuntungan inilah
yang dapat menjadi pokok perselisihan yang dapat terjadi diantara kedua belah
pihak. Berikut ini akan dibahas hal-hal secara umum diatur dalam suatu pemberi
lisensi,termasuk didalamnya hal-hal yang berhubungan dengan hak dan kewajiban
yang ada. Pemberi lisensi maupun penerima lisensi agar lisensi agar lisensi yang
diberikan dan diterima tersebut bermanfaat bagi kedua belah pihak:
1. indentifikasi dari pihak pemberi lisensi dan pihak penerima lisensi
Mengidentifikasikan kewenangan bertindak dari pihak pemberi lisensi
maupun pihak peneriam lisensi. Untuk itu perlu diperhatikan ketentuan anggaran
dasar dari pihak pemberi dan pihak penerima lisensi.
2. Identifikasi atas jenis hask atas kekayaaan intelektual yang dilisensikan
Pemberi lisensi and penerima lisensi harus mengetahui dengan jelas hak atas
kekayaan intelektual yang dilisensikan.
3. Luasnya ruang lingkup hak atas kekayaan intelektual yang dilisensikan

4. Tujuan pembrian lisensi hak atas kekayaan intelektual


5. Eksklusifitas pemberi lisensi
6. Spesifikasi khusus yang berhubungan dengan wlaiayah pemberi
lisensi,baik dalam bentuk kewenangan untuk melakukan produksi dan atau
untuk melaksanakan pejualan dari barang dan atau jasa yang mengadung
hak atas kekayaan intelektual yang dilisensikan
7. Hak pemberi lisensi atas laporan-laporan berkala dan untuk melasanakan
inspeksi-inspeksi atas pelaksanaan jalannya pemberi lisensi dan kewajiban
penerima lisensi untuk memenuhiny
8. Ada tidaknya kewajiban bagi penerima lisensi untuk membeli barang
modal tertentu ataupun barang-barang tertentu lainnya dalam rangka
pelasanaan lisensi dari pemberi lisensi
9. Pengawasan oleh pemberi lisensi
10. Kerahasiaan atas hak atas kekayaan intelektual yang dilisensikan
11. Ketentuan non kompetisi
12. Kewajibn memberikan perlindungan atas hak kekayaan intelektual yang
dilisensikan
13. Kewajiban pendaftaran lisensi
14. Kompensasi dalam royalti dan pembayaran
15. Pilihan hukum
16. Penyelesaian perselisihan
17. Pengakhiran pemberian lisensi

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hak-hak dan keawajiban pemberi
lisensi danpenrima lisensi meliputi:
Kewajiban Pemberi Lisensi
1. Memberikan segalama macam informasi yang berhubungan dengan hak
tas kekayaan intelektual yang dilisensikan, yang diperlukan oleh penerima
lisensi untuk melaksanakan lisensi yang diberikan tersebut
2. Memberikan batuan pada penerima lisensi mengenai cara pemanfaatan dan
atau penggunaan hak atas kekayaan intelektual yang dilisensikan tersebut
Hak Pemberi Lisensi
1. Melakukan pengawasan jalanya pelaksanaandan pengunaan atau
pemanfaatan lisensi oleh penerima lisensi
2. Memperoleh laporan-laporan secara berkala atas jalanya kegiatan usaha
penerima lisensi yang mempergunakan hak atas kekayaan intelektual
yang dilisensikan tersebut
3. Melaksanakan inspeksi pda daerah kerja penerima lisensi guna
memastikan bahwa hak atas kekayaan intelektual yang dilisensikan telah
dilaksanakan sebagaimana mestinya
4. Mewajibkan penerima lisensi dalam hal tertentu, untuk membeli barang
modal dan atau barang-barang lainya dari pemberi lisensi
5. Mewajibkan peneriam lisensi untuk menjaga kerahasiaan hak atas
kekayaan intelektual yang dilisensikan
6. Mewajibkan agar penerima lisensi tidak melakukan kegiatan yang sejenis,
seruap, ataupun yang secara langsung maupun tidaklangsung dapat
menimbulkan persaingan dengan kegiatan usaha yang dipergunakan hak
atas kekayaan intelektual yang dilisensikan
7. Menerima pembayaran royalti dalam bentuk, jenis, dan jumlah yang
dianggap layak
8. Melakukan pendaftaraan atas lisensi yang diberikan kepada penerima
lisensi
9. Atas pengakhiran lisensi, meminta kepada penerima lisensi untuk
mengembalikan seluruh data, informasi maupun keterangan yang
diperoleh penerima lisensi selama masa pelaksanaan lisensi
10. Atas pengakhiran lisensi, melarang penerima lisensi untuk memanfaatkan
data, informasi maupun keterangan yang diperoleh penerimalisensi
selama masa pelaksanaan lisensi
11. Atas pengakhiran lisensi, melarang penerima lisensi untuk tetap
melakukan kegiatan yang sejenis, serupa, ataupun yang secara langsung
maupun tidk langsung dapat menimbulkan persaingan dengan
mempergunakan hak atas kekayaan intelektual yang dilisensikan
12. Pemberi lisensi tidak menghapuskan hak pemberi lisensi untuk tetap
memanfaatkan, mengunakan, atau melaksanakan sendiri hak ats kekayaan
intelektual yang dilisensikan tersebut
Kewajiban Penerima Lisensi
1. Melaksanakan seluruh instruksi yang diberikan oleh pemberi lisensi
kepadanya guna melaksanakn hak atas kekayaan intelektual yang
dilisensikan tersebut
2. Memberikan keleluasaan bagi pemberi lisensi untuk melakukan
pengawasan atau inspeksi berkala maupun secara tiba-tiba, guna
memastikan bahwa penerima lisensi telah melaksanakan hak atas
kekayaan intelektual yang dilisensikan dengan baik
3. Memberikan laporan-laporan baik secara berkala maupun asa permintaan
khusus dari pemberi lisensi
4. Membeli barang modal tertentu ataupun barang-barang tertentu lainya
dalam rangka pelksanaan lisensi dari pemberi lisensi
5. Menjaga kerahasiaan atas hak kekayaan intelektual yang dilisensikan, baik
selama maupun setelah berakhirnya masa pemberian lisensi
6. Melaporkan segala pelanggaran hak atas kekayaan intelektual yang
ditemukan dalam praktek
7. Tidakmemanfaatkan hak kekayaan intelektual yang dilisensikan selian
dengan tujuan untukmelaksanakan lisensi yang diberikan
8. melakukan pendaftaran lisensi bagi kepentingan pemberi lisensi dan
jalanya pemberi lisensi tersebut
9. Tidak melakukan kegiatan sejenis, seruap ataupun yang secra langsung
dapt menimbulkan persaingan dengan kegiatan usaha yang
mempergunakan hak atas kekayaan intelektual yang dilisensikan
10. Melakukan pembayaran royalti dalam bentuk, jenis, dan jumlah yang telah
disepakati bersama
11. Atas pengakhiran lisensi, mengembalikan seluruh data, informasi maupun
keterangan yang diperolenya
12. Atas pengakhiran lisensi tidak mamafaatkan lebih lanjut seluruh data,
informasi maupun keterangan yang diperoleh oleh penerima lisensi selama
masa pelaksanan lisensi
13. Atas pengakhiran lisensi, tidak melakukan kegiatan yang sejenis, serupa,
ataupun yang secara langsung maupun tidak langsung dapat menimbulkan
persaingan dengan mempergunakan hak atas kekayaan intelektual
Hak Penerima Lisensi
1. Memperoleh segala macam informasi yang berhubungan dengan hak atas
kekayaan intelektual yang dilisensikan, yang diperlukan olehnya untuk
melaksanakan lisensi yang diberikan tersebut
2. Memperoleh bantuan dari pemberi lisensi atas segala macam cara
pemanfaatan dan atau penggunaan hak atas kekayaan intelektual yang
dilisensikan tersebut
B. Pembuatan Dan Penyusunan Perjanjian Waralaba
Ketentuan yang mengatur mengenai hal-hal minimum yang harus diatur dalam
perjanjian waralaba dapat kita temukan di dalam rumusan pasal 7 keputusan
menteri perindustrian dan perdangan nomor: 259/mpp/kep/7/1997 tanggal 30
juli 1997. Dalam ketentuan pasal 7 ayat 1 keputusan menteri perindustrian dan
perdagangan dikatakan bahwa :
Perjajanjian waralaba antara pemberi waralaba dengan penerima waralaba
sekurang-kurangnya memuat klausa mengenai:
a. Nama, alamat, dan tempat kedudukan perusahaan masing-masing
pihak,khusus yang berhubungan dengan identitas pemberi waralaba,
ketentuan pasal 9 keputusan menteri perindustrian dan perdagangan
menyatakan bahwa :
1. Pemberian waralaba dari luar negeri harus mempuyai bukti legalitas dari
instansi berwenang di negara asalnya dan diketahui oleh pejabat
perwakilan RI setempat
2. Pemberi waralaba dari dalam negeri wajib memiliki SIUP dan atau izan
usa dari departemen teknis lainya
b. Nama dan jabatn masing-masing pihak berwenang mendatangani
perjanjian. Ketentuan ini pada prinsipnya berhubungan dengan
kewenangan bertindak para pihak yangmerupakan persyaratan sahnya
suatu perjanjian menurut ketentuan umum yang diatur dalam kitab
Undang_undang hukum perdata
c. Nama dan jenis hak atas kekayaan intelektual,penemuan atau ciri khas
usaha misalnya sistem manajemen, cara penjualan atau penataan atas cara
distribusi yang merupakan karakteristik khusus yang menjadi obyek
waralaba
d. Hak dan keawjiban masing-masing pihak serta bantuan dan fasilitas yang
diberikan kepada penerima waralaba
e. Wilayah pemasaran
f. Jangka waktu perjajian dan tata cara perpanjangan perjanjian serta syarat-
syarat perpanjangan perjanjian
g. Cara penyelesaian perselisihan
h. Ketentuan-ketentuan poko yang disepakati yang dapat mengakibatkan
pemutusan perjanjian atau berkhirnya perjajian
i. Ganit rugi dalam hal terjadi pemutusan perjanjian
j. Tata cara pembayaran imbalan
k. Penggunaan barang atau bahan hasil produksi dalam negeri yang
dihasilkan dan dipasok oleh pengusah kecil
l. Pembinaan,bimbingan dan pelatihan kepada penerima waralaba
m. Pilhan hukum
C. Lisensi Atau Waralaba
1. Pemberian lisensi tidak diatur secara spesifik tetapi tunduk dan diatur
dalam berbagi macam peraturan perundangan undangan yang tersebut. Hal
ini membawa konsekuensi hukum bahwa luas cakupan dan ruang lingkup
pemberian lisensi harus memperhatikan luasnya perlindungan hak atas
kekayaan intelektual yang diberikan oleh negara kepada pemberi lisensi
2. Pemerian waralaba senantiasa diikuti dengan pemberian bantuan
manajemen dan fasilitas dalam satu perjanjian dengan pemberian royalti
yang sudah ditentukan besarnya
3. Pembayaran imbalan dalam perjanjian waralaba hanya dapat dilakukan
dalam bentuk direct compensation, yang besarnya digantungkan pada
persyaratan dan atau penjualan barang dan atau jasa. Ini berarti dalam
pemberian waralaba tidak dimungkinkan pemberian imbalan yang tidak
didasarkan atau dikaitkan dengan persyaratan dan atau penjualan barang
dan atau jasa. Dalam pemberian lisensi, pembatsan tersebut tidaklah
berlaku.
4. Kewajiban untuk melaksanakan kegiatan waralaba oleh pihak penerima
waralaba, sekurang-kurangnya satu tempat usaha
5. Perjajian pemberian waralaba harus dibuat untuk jangka waktu sekurang-
kurangnya 5 tahun. Ketetuan ini tidak berlaku bagi pemberi lisensi, pihak
pemberi lisensi dapat dan berhak untuk menentukan sendiri jangka waktu
pemberian lisensi
6. Waralaba melibatkan keikutsertaan pemrintah, dalam hal ini departemen
perindustrian dan perdagangan, secara lebih mendalam, termasuk di
dalamnya penerbitan surat tanda pendaftaran usaha waralaba
7. Adanya kewajiban bagi penerima waralaba untuk menyampaikan laporan
perkembangan kegiatan waralaba secara periodik kepada departemen
perindustrian dan perdagangan sebagai suatu bagian dari monitoring
8. Sebagai bagian dari keterlibatan aktif dari pemerintah, ketentuan waralaba
juga mengatur mengenai lokasi atau wilayah pelaksanaan waralaba
9. Perjanjian waralaba wajib untuk dibuat dalam bahasa indonesia. Perjanjian
lisensi tidak tunduk akan pada ketentuan ini
10. Perjajian waralaba wajib tunduk dan terhadapnya diberlakukan ketentuan
hukum indonesia. Ketentuan ini bersifat memaksa agar nantinya perjanjian
waralaba tersebut dapat dilindungi di indonesia
11. Clean break secara khusus diatur dalam ketentuan waralaba. Ketentuan ini
secara tegas tidak memungkinkan pelaksanaan waralaba oleh penerima
waralaba baru sebelum segala hak dan kewajiban pemberi waralaba dan
penerima waralaba berdasarkan perjajian waralaba sebelumnya telah
diselesaikan

You might also like