Professional Documents
Culture Documents
Karya Tulis Ilmiah ini ditulis dalam rangka mengikuti lomba Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK 2008) yang diselenggarakan oleh ikatan
mahasiswa kimia Institut Pertanian Bogor (Imasika-IPB).
Disusun Oleh :
Muhammad Ardyansyah Pratama NIS 0708 10045
Genta Byandha NIS 0708 10027
Mutiara Qori A NIS 0607 10064
Fikri Irawan NIS 0708 10025
1
FORMULIR PENDAFTARAN
5. Guru Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Dra. Nur’aini Lubis
b. Alamat Rumah dan No. Tel/ Hp : 081311200201
c. NIP :
d. Alamat Rumah dan No. Telp/HP :
(Muh.Ardyansyah.Pratama)
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT, karena atas berkat
dan rahmat-Nya lah, maka penulis dapat menyelesaikan penulisan penelitian yang
berjudul “Kajian Pemanfaatan Pasta Biji Jarak ( Jatropha Curcas L ) Sebagai
Salah Satu Energi Alternatif Terbarukan”.
Adapun penulisan penelitian ini dilaksanakan dalam rangka mengikuti
lomba IPTEK 2008 dengan tema “Peran Sumber Energi Alternatif Terbaharukan
dalam Perencanaan dan Pembangunan Energi Nasional”
Penulisan ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menggantikan peranan
energi fosil yang digunakan oleh masyarakat pada umumnya. Namun semua ini
masih jauh dari sempurna oleh karena itu saran yang konstruktif sangatlah
diperlukan Pada kesempatan ini kami menyampaikan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada yang terhormat:
Bapak Ir. H. Anom Wiratnoyo, MM. selaku Kepala Sekolah SMA Insan
Kamil Bogor
Ibu Dra. Nur’aini Lubis selaku pembimbing utama yang telah bersedia
mengorbankan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan
bimbingan pada kami
Orang Tua yang telah memberikan dorongan moril dan materil serta doa
selama kami dalam melaksanakan pengamatan
Akhir kata tiada gading yang tak retak, maka penulisan karya tulis ilmiah
ini tidak luput dari kesalahan. Semoga laporan pengamatan ini dapat bermanfaat
bagi berbagai pihak, terutama untuk menggantikan sumber energi yang semakin
menipis
Penulis
3
ABSTRAKSI
4
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa (1) biji jarak (Jatropha Curcas)
yang tidak dapat dikonsumsi ini dapat diubah menjadi bahan bakar alternatif,
penganti minyak tanah; (2) berdasarkan pengujian sifat fisik dan kimia pasta biji
jarak berkomposisi : air 5,5% : minyak 48,6% : protein 17,9% : karbonhidrat 13%
: serat 12,5% : abu 2,5%(3)penggunaan parafi dapat mempercepat menyalanya
energi ini;(4)berdasarkan hasil analisa energi biji jarak ini dapat diperkirakan
harga jual belinya adalah Rp,-;berdasarkan analisa pembuatan ini tidak memakan
biaya apapun lagi selain pembelian biji jarak.
5
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Energi terbarukan dapat diartikan sebagai energi masa depan yang dapat
dipulihkan kembali. Keterbatasan jumlah sumber energi fosil yang biasa
digunakan untuk keperluan sehari-hari menjadi penyebab utama pentingnya peran
energi terbarukan di masa yang akan datang. Selain penyediaan yang terus
menerus dan berkelanjutan, energi masa depan harus merupakan energi yang
ramah lingkungan.
Indonesia merupakan salah satu negara tropis yang memiliki sumber daya
alam yang sangat bervariasi. Usaha pertanian merupakan salah satu usaha yang
sangat berpotensi untuk dikembangkan di Indonesia karena Indonesia memiliki
potensi sumber daya lahan, agroklimat dan sumber daya manusia yang memadai.
Kondisi iklim tropis dengan curah hujan yang cukup, ketersediaan lahan yang
masih luas, serta lahan berkembangnya optimalisasi produksi dapat mendukung
kelayakan pengembangan usaha agribilitasi.
Terjadinya krisis energi, khususnya bahan bakar minyak (BBM) yang
diinduksi oleh meningkatnya harga BBM dunia telah membuat Indonesia perlu
mencari sumber-sumber bahan bakar alternatif yang mungkin dikembangkan di
Indonesia.
Usaha pencarian energi alternatif sebagai subsitusi penggunaan BBM
menjadi sebuah tindakan yang sangat perlu dilakukan mengingat semakin tidak
kondusifnya harga BBM yang kenaikannya berdampak terhadap gejolak
perekonomian nasional.
Pemanfaatan tanaman jarak, terutama bijinya, sebagai salah satu sumber
energi alternatif berguna menggantikan posisi BBM yang sekarang semakin
menipis. Jarak akan menjadi salah satu energi yang dapat dikatakan sebagai energi
masa depan karena energi ini memenuhi kriteria yang ada, yaitu energi yang
ramah lingkungan karena bahan bakunya berasal dari tanaman dan mudah
dibudidayakan serta cepat berkembang sehingga dapat di produksi oleh
6
masyarakat dengan mudah terutama masyarakat yang memiliki lahan. Bagi
pemerintah tanaman ini dapat ditanam dilahan-lahan kritis, sehingga dapat
membantu penghijauan dan konservatif juga dapat menyerap tenaga kerja.
Namun bukan berarti setiap pengembangan bahan bakar biodiesel tepat
untuk dilakukan jika dilakukan tanpa perencanaan yang tepat. Pengembangan
penelitian, penyediaan bahan baku dan industri biodiesel merupakan high
investasi sehingga perlu perhitungan serta langkah-langkah strategis yang tepat.
Mengingat potensi jarak pagar (Jatropha Curcas L) cukup baik sebagai
penghasil minyak dan sudah mulai di kembangkan sebagai biodiesel, namun
proses pembuatan biodiesel masih memerlukan biaya cukup tinggi maka perlu
pengamatan lain pada potensi biji jarak dalam bentuk pasta.
Rumusan Masalah
1. Apakah pasta yang terbuat dari biji tanaman jarak dapat digunakan sebagai
bahan alternatif pengganti bahan bakar minyak?
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah untuk memberikan
alternatif lain potensi biji jarak dalam bentuk pasta yang digunakan sebagai
sumbu kompor.
Memberikan tambahan informasi dan masukan bagi pemerintah sebagai
bahan pertimbangan pengambilan kebijakan terutama dalam bidang pemanfaatan
energi.
Hipotesis
Pasta biji jarak dapat digunakan sebagai bahan alternatif pengganti bahan
bakar minyak.
7
TELAAH PUSTAKA
8
Mesua ferrea Penaga lilin Ngasari (Sunda-Jawa)
Calophyllum inophyllum Bintangur Penago (Lampung)
Schleichera oleosa Kosambi Kesambi
Moringa oleifera Kelor Kilor (Lampung)
Canarium commune Kenari Java almond (Ingg.)
Xanthophyllum lanceatum Siur-siur Siur (Sumsel, Jambi)
Samadera indica Gatep pait Rapus (Bangka)
Gmelina asiatica Bulangan Wareng (Sunda, Jawa)
Hodgsonia macroarpa Akar kepayang Bilungking (Minang)
Anona muricata Sirsak Nangka belanda
Nephelium lappaceum Rambutan Balatu (Sulsel)
Croton tiglium Cerakin Kemalakian (Sunda)
Litsea sebifera Tangkalak Malai (Bangka)
Hevea braziliensis Karet -
Sterculia foetida Kelumpang Kepoh (Sunda, Jawa)
Carbera manghas Bintaro -
Ximinea americana Bidaro -
Sumber: www.creitb.or.id
Jarak pagar (Jatropha Curcas L.) menjadi sangat populer ketika muncul
permasalahan energi alternatif ramah lingkungan.
Menurut Erliza, dkk (2007) tanaman jarak termasuk ke dalam:
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Jatropha
Spesies : Jatropha curcas Linn.
Selanjutnya Eliza, dkk (2007) menyatakan jarak pagar telah lama dikenal
masyarakat diberbagai daerah di Indonesia, yaitu sejak diperkenalkan oleh bangsa
Jepang pada tahun 1942-an, dimana masyarakat diperintahkan untuk melakukan
penanaman jarak sebagai pagar perkarangan.
Beberapa nama daerah (nama lokal) yang diberikan kepada tanaman jarak
pagar ini antara lain Jawa (jarak gundul, jarak pagar), NAD (baklawah, nawaih),
9
Sunda (jarak kosta, jarak budge), Timor ( paku kare), Bugis (peleng kaliki),
Madura (kalekhe paghar), Bali (jarak pager), Nusatenggara (lulu mau, paku kase,
jarak pageh), Alor (kuman nema), Sulawesi (jarak kosta, jarak wolanda, bindalo,
bintalo, tondo utomene), Maluku (ai huwa kamala, balacai, kadoto).
Di Indonesia terdapat berbagai jenis tanaman jarak antara lain Jarak
Kepyar (Ricinus Communis), Jarak Bali (Jatropha Podagrica), Jarak Ulung
(Jatropha Gossypifolia L) dan jarak pagar (Jatropha Curcas). Diantara jenis
tanaman jarak tersebut yang memiliki potensi sebagai penghasil minyak bakar
(Biofuel) adalah jarak pagar (Jatropha Curcas).
Menurut Erliza, dkk (2007) tanaman jarak merupakan tanaman perdu
dengan tinggi tanaman 1- 7 m, bercabang tidak teratur. Batangnya berkayu,
berbentuk silindris bila terluka mengeluarkan getah. Daunnya berupa daun
tunggal, berlekuk, bersudut 3 atau 5, tulang daun menjari dengan 5 – 7 tulang
utama, warna daun hijau (permukaan bagian bawah lebih pucat dibanding bagian
atas). Panjang tangkai daun antara 4 – 15 cm.
Bunga tanaman jarak berwarna kuning kehijau-hijauan, berupa bunga
majemuk berbentuk malai dan berumah satu. Bunga jantan dan bunga betina
tersusun dalam rangkaian berbentuk cawan, tumbuh di ujung batang atau ketiak
daun. Bunganya mempunyai 5 kelopak berbentuk bulat telur dengan panjang
kurang lebih 4 mm. Benang sari mengumpul pada pangkal dan berwarna kuning.
Tangkai putik pendek berwarna hijau dan kepala putik melengkung keluar
berwarna kuning, bunga mempunyai 5 mahkota berwarna keunguan. Setiap
tandan terdapat lebih dari 15 bunga. Tanaman ini mulai berbunga setelah berumur
3-4 bulan.
Buah tanaman jarak berupa buah kotak berbentuk bulat telur, berdiameter
2 – 4 cm, berwarna hijau ketika masih muda dan abu-abu kecoklatan atau
kehitaman ketika masak. Pembentukan buah setelah berumur 4-5 bulan,
mencapai produktivitas penuh pada usia lima tahun, tanaman ini dapat bertahan
hingga lima puluh tahun. Buah jarak terbagi menjadi 3 ruang yang masing-masing
ruang di isi oleh 3 biji. Biji berbentuk bulat lonjong dengan warna coklat
kehitaman. Biji inilah yang mengandung minyak dengan rendemen sekitar 30 –
50% dan mengandung toksin sehingga tidak dapat dimakan (lihat gambar 1).
1
(sumber: http://www.metafro.be/prelude/prelude_pic/Jatropha_curcas2.jpg)
Bioenergi
1
tumbuhan/hewan, produk dan limbah industri, budidaya pertanian-
perkebunan-peternakan-perikanan.
Selanjutnya menurut Ucok (2007) bentuk akhir bioenergi adalah
bahan bakar nabati (biofuel), listrik biomassa (biomass based electricity),
kalor dendrodermal (untuk pengeringan).
Herman dan Anastasia (2007) mengatakan, di Indonesia pemanfaatan
energi terbarukan dapat digolongkan menjadi tiga kategori, yaitu : Pertama adalah
energi yang sudah dikembangkan secara komersial, seperti biomassa, panas bumi
dan tenaga air. Kedua adalah energi yang sudah dikembangkan tetapi masih
terbatas, seperti energi surya dan energi angin. Ketiga adalah energi yang sudah
dikembangkan, tetapi baru sampai pada tahap penelitian, misalnya energi pasang
surut dan energi gelombang laut.
Sedangkan jenis-jenis energi terbarukan itu sendiri secara garis besar dapat
dibedakan menjadi dua golongan. Pertama adalah energi yang berasal dari bahan-
bahan organik, misalnya biomassa. Kedua adalah energi yang berasal dari alam,
Jenis Titik Kekentalan (10 Angka Saponification Nilai Kalori
Minyak Bakar (0C) -6 m2/s) Iodine Value (MJ/Kg)
Jarak Pagar 340 75,7 103 198 39,65
Kelapa 270-300 51,9 10,4 268 37,54
Kelapa
Sawit 314 88,6 54,2 199,1 39,54
Rapeseed 317 97,7 98,6 174,7 40,56
Bunga
Matahari 316 65,8 132 190 39,81
Minyak
Tanah 50-55 2,2 - - 43,5
Minyak
Solar 55 02-Agust - - 45
misalnya tenaga surya.
1
Biji (dengan cangkang) jarak pagar mengandung 20-40% minyak nabati,
namun bagian inti biji (biji tanpa cangkang) dapat mengandung 45-60% minyak
kasar. Berdasarkan analisis terhadap komposisi asam lemak (lihat tabel 1) dari 11
provenans jarak pagar, diketahui bahwa asam lemak yang dominan adalah asam
oleat, asam linoleat, asam stearat, dan asam palmitat. Komposisi asam oleat dan
asam linoleat bervariasi, sementara dua asam lemak yang tersisa, yang kebetulan
Asam lemak Perbandingan Komposisi (%-berat)
Myristic acid 14:00 0 - 0.1
Palmitic acid 16:00 14.1 -15.3
Stearic acid 18:00 3.7 - 9.8
Arachidic acid 20:00 0 - 0.3
Behemic acid 22:00 0 - 0.2
Palmitoleic acid 16:01 0 - 1.3
Oleic acid 18:01 34.3 -45.8
Linoleic acid 18:02 29.0 -44.2
Linolenic acid 18:03 0 - 0.3
merupakan asam lemak jenuh, berada pada komposisi yang relatif tetap (Heller
1996).
Tabel 2. Perbandingan sifat kimia, fisika biji tanaman jarak dan biji tanaman lain
Adapun kandungan biji jarak apabila dibandingkan dengan biji tanaman lain
secara fisika kimia menurut Erliza,dkk (2007) dapat diketahui sebagai berikut.
(Lihat tabel 3)
Tabel 3. komposisi asam lemak essensial dari biji jarak
Biji jarak dapat dijadikan bahan baku untuk bahan bakar biodiesel,
minyak pelumas; campuran minyak jarak dengan minyak sawit dapat digunakan
dalam pembuatan sabun berkualitas tinggi; selain itu minyak jarak digunakan
dalam industri insektisida, fungisida dan molluskasida (Jones dan Miller, 1992
dalam Puslitbangbun, 2005).
1
Minyak jarak juga potensial digunakan untuk mengendalikan hama-hama
Helicoverpa armigera pada kapas, Sesamia calamistis pada sorghum dan
Sitophilus zeamays pada jagung. Sebagai molluskasida, ekstrak minyak jarak
cukup berhasil untuk mengendalikan keong mas (Pomacea sp) dan siput penyebar
penyakit Schistosomiasis (parasityang banyak menyerang manusia didaerah tropis
dan sub-tropis (Puslitbangbun, 2006).
Disamping itu minyak jarak sering digunakan sebagai obat tradisional di
daerah pedesaan misalnya untuk obat sakit kulit dan untuk meredakan rasa sakit
karena reumatik.
Hingga saat ini, sejumlah masyarakat di pedesaan masih menggunakan
minyak jarak untuk menyulut obor. Melihat kandungan biji jarak cukup potensial
jika dijadikan bentuk pasta.
Kami pun dapat membandingkan antara pemakaian yang lebih baik
diantara biodiesel dan petrodiesel
1
Emisi CO rendah, total hidrokarbon, CO tinggi, total
sulfur dioksida, dan nitroksida hidrokarbon, sulfur
dioksida dan nitrosida
Penanganan Flamable lebih rendah Flamable lebih tinggi
Lingkungan Toxistas rendah Toxistas 10 kali lebih
tinggi
keberadaan Terbarukan Tak terbarukan
Sumber : www.creitb.or.id
1
METODOLOGI PENELITIAN
Penulisan karya tulis ini disusun berdasarkan studi literatur dan telaah
pustaka yang sesuai dengan topik penulisan. Literatur-literatur yang digunakan
merupakan literatur yang bersifat primer (journal) dan literatur yang bersifat
sekunder (text book). Pengamatan pembuatan pasta dilakukan oleh penulis di
Laboratorium Biologi SMA Insan Kamil, Bogor. Hasil pengamatan tersebut
diharapkan dapat menjadi data pendukung dalam penulisan karya tulis ini.
Masalah yang menjadi dasar dalam penulisan ini timbul setelah diketahui
bahwa peran energi terbarukan sangat penting untuk masa yang akan datang.
Keterbatasan jumlah sumber energi fosil yang biasa digunakan oleh masyarakat
luas menjadi penyebab utama pentingnya energi terbarukan. Untuk itu, Indonesia
perlu mencari subsidi dari sumber-sumber domestik yang ramah lingkungan dan
dapat diperbaharui (renewable).
Indonesia yang berpotensi menjadi penghasil minyak nabati yang relatif
belum tersumberdayakan antara lain tanaman jarak. Melalui karya tulis ini dapat
diketahui bahwa biji tanaman jarak memiliki kandungan atau komposisi yang
sangat memungkinkan untuk dijadikan biodiesel. Namun demikian karena
pembuatan biodesel memerlukan biaya cukup tinggi, perlu perhitungan serta
langkah-langkah strategis yang tepat. Alternatif lain pemanfaatan biji jarak dalam
bentuk pasta yang digunakan sebagai sumbu kompor.
Kami memperhitungkan masalah kerapatan yang terdapat dalam pasta
jarak tersebut. Kerapatan adalah hasil bagi antara bobot contoh dibagi dengan
volume contoh. Pengukuran volume contoh itu sendiri dilakukan dengan
menggunakan alat bernama pignometer. Adapun persamaannya sebagai berikut :
1
menggantikan peran energi fosil yang dapat merusak atmosfer serta memberikan
tambahan informasi dan masukan bagi pemerintah sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan terutama dalam bidang pemanfaatan energi.
1
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa biji jarak dapat
dijadikan pasta dengan jalan menggiling biji menggunakan penggilingan daging.
Jika dilihat dari segi kemudahan, cara pembuatan pasta jarak ini terbilang
sangat mudah hanya dengan cara mengupas biji menggiling dan membentuknya.
selain itu tanaman jarak relatif mudah dalam membudidayakannya. Dan jika
dilihat dari segi biaya alat ini relatif murah karena menggunakan perlengkapan
yang biasanya terdapat di masing maing keluarga jaman sekarang. Selain itu biji
jarak dapat di produksi oleh masyarakat dengan berbagai tujuan sebagai contoh
biji jarak dapat langsung digunakan oleh masyarakat dengan mengolahnya sendiri
tanpa memerlukan produk dari luar atau sebagai produsen untuk disebarkan dan
jika di perkirakan dalam pengelolaan biji jarak ini jarang sekali mendapatkan
serangan hama karena sebagian bersar biji jarak merupakan bagian yang
mengandung racun
1
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran
Kami berharap agar pada kondisi sekarang ini yang sedang mengalami
krisis energi dapat diselesaikan dengan adanya energi alternatif pengganti minyak
tanah. Selain itu kami juga berharap kepada pemerintah agar dapat mengangkat
seluruh potensi dalam rangka pengembangan energi alternatif ini dalam
penyediaan alat-alat dasar yang dapat mengolah energi ini dengan mudah agar
dapat secara cepat dirasakan oleh masyarakat, maka dari itu perlu adanya bantuan
yang sangat menentukan dalam penyediaan peralatannya. Selama ini yang
diketahui oleh masyarakat adalah energi alternatif yang belum pernah di salurkan
ke masyarakat adalah pasta jarak, maka dari itu kami berharap agar energi
1
alternatif ini tidak hanya diteliti dan dilombakan saja, tetapi harus dapat dirasakan
oleh masyarakat luas. Perlu adanya dukungan para peneliti dengan cara
mensosialisasikan keuntungan dan kerugiannya pada masyarakat dalam
menggunakan energi alternative sebagai penganti bahan bakar minyak tanah.
2
DAFTAR PUSTAKA
Erliza, dkk. 2007. Jarak Pagar tanaman penghasil biodiesel, Depok: Penebar
swadaya.
Racmat, Ridwan. 2006. 4 Janari. Kompor Sekam Segar. Tabloid Sinar Tani.
Sudrajat, R dan Soleh Salim. 1994. Pedoman Teknis Pembuatan Arang. Bogor:
Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, Departemen Kehutanan.
Retnowati, Endang. 2003. Pembuatan Biodiesel dari Bahan baku Minyak Kelapa
Sawit.Jakarta: Balai Besar Kimia dan Kemasan
2
Mahisworo, et al. 1989. Bertanam rambutan.Jakarta:Penebar Swadaya
Verheij,E.M.W dan Coronel, R.E. 1997. Prosea Sumber Daya Nabati Asia
Tenggara 2 Buah-buahan yang dapat dimakan. Jakarta: Gramedia
Jaya, Indra. 2005. Optimasi Sintesis Biodiesel dari Minyak Jarak Pagar
(Jatropha curcas) Melalui Proses Esterifikasi-Transesterifikasi. Skripsi.
Institut Pertanian Bogor.
2
RIWAYAT HIDUP
2
RIWAYAT HIDUP
2
RIWAYAT HIDUP
2
RIWAYAT HIDUP
2
LAMPIRAN