Professional Documents
Culture Documents
TATA
KECANTIKAN
RAMBUT
JILID 2
SMK
TATA
KECANTIKAN
RAMBUT
JILID 2
Untuk SMK
Penulis : Rostamailis
Hayatunnufus
Merita Yanita
ROS ROSTAMAILIS
t Tata Kecantikan Rambut Jilid 2 untuk SMK /oleh
Rostamailis, Hayatunnufus, Merita Yanita ---- Jakarta : Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal
Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen
Pendidikan Nasional, 2008.
xii, 178 hlm
Daftar Pustaka : Lampiran. A
Daftar Istilah : Lampiran. B
Daftar Gambar : Lampiran. C
ISBN : 978-979-060-043-0
ISBN : 978-979-060-045-4
Diterbitkan oleh
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
Departemen Pendidikan Nasional
Tahun 2008
KATA SAMBUTAN
Buku teks pelajaran ini telah melalui proses penilaian oleh Badan
Standar Nasional Pendidikan sebagai buku teks pelajaran untuk
SMK dan telah dinyatakan memenuhi syarat kelayakan untuk
digunakan dalam proses pembelajaran melalui Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 45 Tahun 2008 tanggal 15 Agustus
2008.
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayahnya kepada penulis, di dalam
penyusunan buku ini dengan judul “Tata Kecantikan Rambut”. Dalam
buku ini penulis mencoba membahas tentang “Kecantikan Secara Umum
Dan Tata Kecantikan Rambut”.
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa perkembangan dunia
kecantikan dewasa ini sangat pesat, sejalan dengan kemajuan teknologi
yang menghendaki kita selalu berperan aktif untuk mengikuti
perkembangan baik melalui peningkatan pengetahuan maupun
keterampilan. Untuk itulah penulis mencoba menyusun buku ini guna
membantu para siswa SMK yang belajar dalam bidang kecantikan
rambut.
Harapan penulis semoga buku ini bermanfaat dan dapat membantu
proses pembelajaran pada SMK.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar Direktur Pembinaan SMK i
Kata Pengantar Penulis ii
Daftar Isi iii
Sinopsis iv
Deskripsi Konsep Penulisan v
Peta Kompetensi vi
JILID 1
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Pengertian Tata Kecantikan Rambut 2
1. Kecantikan Secara Umum 2
2. Tata Kecantikan Rambut 2
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecantikan Rambut 3
1. Faktor-Faktor Umum 3
2. Faktor-Faktor Khusus 10
C. Cara Mempertahankan Kecantikan Rambut 14
viii
BAB V PERAWATAN KULIT KEPALA DAN RAMBUT 112
A. Mencuci Rambut 112
1. Jenis Air 113
2. Diagnosa Kulit Kepala Dan Rambut 116
3. Penyampoan 118
4. Melaksanakan Penyampoan 119
5. Melaksanakan Pembilasan 121
6. Merapikan Area Kerja, Alat Dan Kosmetika 121
7. Etika Konsulatasi Dan Komunikasi 122
B. Creambath 123
1. Manfaat Creambath 123
2. Langkah-langkah Creambath 123
C. Mengeringkan Rambut Dengan Alat Pengering 136
1. Persiapan Pekerja Untuk Proses Pengeringan Rambut 137
2. Teknik Pengeringan Rambut 138
D. Merawat Kulit Kepala Dan Rambut Secara Kering 139
E. Merawat Dan Membentuk Hair Piece 140
1. Sejarah Hair Piece Dan Wig 140
2. Bahan Pembuatan Hair Piece Dan Wig 142
3. Manfaat Hair Piece Dan Wig 143
4. Memilih Hair Piece Dan Wig 143
5. Cara Memakai Hair Piece Dan Wig 144
6. Mencuci Hair Piece 147
7. Membentuk Hair Piece Dan Full Wig 148
F. Uji Kompetensi/Soal 150
JILID 2
ix
B. Menata Sanggul Daerah 229
1. Desain Sanggul Daerah 229
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penataan Sanggul Daerah 229
3. Melakukan Penataan Sanggul Daerah (Macam-Macam 230
Sanggul Daerah)
C. Uji Kompetensi/Soal 296
x
H. Merekrut Dan Memilih Staf 447
I. Merencanakan Serangkaian Program Pelatihan 447
J. Etika Jabatan 448
K. Uji Kompetensi/Soal 453
PENUTUP 459
LAMPIRAN :
DAFTAR PUSTAKA A
DAFTAR ISTILAH B
DAFTAR GAMBAR C
DAFTAR TABEL D
xi
SINOPSIS
iv
DESKRIPSI KONSEP PENULISAN
v
PETA KOMPETENSI
vi
Kode : KEC. TR. 02.007.01
Mengkoordinasikan Tugas-Tugas Di
Industri/Usaha Salon
Kode : KEC. TR. 02.008.01
Mengkoordinasikan Kelompok Kerja Di
Industri/Usaha Salon
Kode : KEC. TR. 02.006.01
Mengelola Keuangan
Kode : KEC. TR. 02.012.01
Merekrut Dan Memilih Staf
vii
BAB VI
PRA
ATATA
D
DAN
PENATAAAN RAM
MBUT
Be
erbagai cara
a dan upaya a untuk mennciptakan pe enataan rammbut yang
baik dan sempurn na agar sese
eorang dapaat tampil seccara prima te
erus akan
berkemmbang. Den ngan semakkin berkemba angnya dun nia penataann rambut,
semakkin dituntut kemampuan untuk me enciptakan kreasi baru. Namun
demikian, teknik--teknik terd
dahulu aka an tetap menjadi
m dassar bagi
pengeembangan model-mode
m el yang terrcipta. Beberapa tekn nik dasar
pratata
a dan tekn nik penataan rambut akan
a diuraikan dalam bab ini,
sehinggga tergambbar dengan jelas
j ide ata
au dalam menentukan
m penataan
yang terbaik
t denggan desain tertentu.
t nunjang utama berhasil tidaknya
Pen
suatu penataan adalah prattata, sehing i harus betul-betul
gga teknik ini
dikuassai.
A. Prratata
Isttilah pratataa secara ha arfiah berassal dari kata a “pra” yanng berarti
menda ahului atau sebelum da an “tata” yaitu mengatu ur menurut cara-cara
c
tertenttu, maka pra atata merupa akan tindaka an pendahuluan yang mencakup
m
pengg gulungan ra ambut men nurut pola-p pola tertenttu dengan maksud
memu udahkan pen nataan yang g akan dibua at. Pratata disebut juga
a dengan
setting
g.
Daaya tahan ikal rambutt yang terb bentuk sete elah melalu ui proses
setting
g/dipratata berbeda-bed
b a yaitu:
x Co ohesive set,, adalah jen nis setting yang hasiln nya akan hiilang jika
dirrendam dala am air dingin. Cohesive e set disebuut juga denggan water
seet.
x Te emporary set, yaitu jeniss setting yan ng ikalnya dapat bertaha an dalam
api segera hilang dalam air panas.
airr dingin, teta
x Pe ermanent se et, adalah jenis
j setting
g yang ikalnya dapat bertahan
waalaupun direndam dalam m air panas.
1. Tu
ujuan dan Prrinsip Pratataa
Pratata atau setting
s dilakkukan dengan tujuan untuk
u memp
permudah
dan membantu proses pe enataan seelanjutnya agar meng
ghasilkan
penata
aan yang ba
aik dan serassi.
151
Pada dasarnya pratata ini merupakan tindakan membasahi rambut,
menarik atau menggulungnya dan kemudian mengeringkannya. Karena
itu prinsip dasar pratata adalah: basah-tarik/gulung-kering.
a. Fungsi pembasahan
Fungsi pembasahan adalah untuk mematahkan ikatan hidrogen,
dimana rambut akan melunak, sehingga lebih mudah untuk dirubah ke
dalam bentuk yang baru. Sebaiknya dalam membasahi rambut benar-
benar basah dengan jalan mencuci rambut memakai shampo yang
disesuaikan dengan jenis rambut yang bersangkutan sehingga kosmetika
yang akan dikenakan berfungsi dengan baik.
Apabila rambut lurus dibasahi, ditarik atau digulung dengan
penggulung rambut dan kemudian dikeringkan sehingga menjadi
berbentuk ikal, maka secara teknis dikatakan bahwa posisi molekul
keratin rambut dari alfa keratin diubah menjadi beta keratin. Sebaliknya
jika karena satu dan lain hal rambut kembali kepada bentuk semula,
dikatakan bahwa posisi keratin rambut dari beta keratin kembali kepada
alfa keratin. Dengan demikian, alfa keratin adalah bentuk asli molekul
keratin rambut, sedangkan beta keratin adalah keadaan keratin rambut
yang sudah tertarik dan terubah bentuknya.
Air selalu dipergunakan dalam proses pratata. Baik dalam pencucian
rambut maupun dalam campuran setting lotion yang digunakan. Air yang
dikenakan kepada rambut akan masuk ke dalam kulit rambut melalui
celah-celah imbrikasi. Molekul-molekul air akan mendesak molekul
rambut, sehingga jarak antar molekul keratin rambut menjadi lebih besar
oleh adanya penyiapan molekul-molekul air diantaranya. Hal ini
menjadikan batang rambut menjadi mengembang dan kepadatannya
akan berkurang sehingga rambut menjadi lebih lunak. Air juga berfungsi
sebagai zat pelicin yang memudahkan terjadinya pergeseran molekul
keratin rambut dari posisi alfa kepada posisi beta. Adanya air dalam kulit
rambut akan membantu gaya tarik mencapai perubahan posisi intra
molekul tadi.
b. Fungsi penarikan
Penarikan berfungsi dalam proses pratata adalah untuk mengubah
alfa keratin menjadi beta keratin, menurut arah penggulunganya. Hal ini
terjadi ketika hidrogen dalam alfa ketika masih dalam keadaan patah.
Tarik adalah rambut disisir tegak lurus ke atas menjauhi dari kulit kepala,
tidak mengumpul pada ujungnya pada posisi tegak lurus.
c. Fungsi penggulungan
Penggulungan rambut dengan rollers pada dasarnya merupakan
penarikan rambut dengan mengikuti arah tertentu. Ada 2 macam gaya
yang bergerak berlawanan terhadap rambut yang digulung dalam rollers.
Dibagian atas batang rambut, terjadi gaya tarik yang menyebabkan
keratin rambut merenggang. Sedangkan dibagian bawah batang rambut
152
terjadi gaya tekan sehingga keratin rambut menghimpit padat. Terjadilah
pergeseran-pergeseran molekul keratin rambut sejalan dengan arah
berlakunya kedua buah gaya tersebut di atas. Proses pergeseran yang
demikian ini akan terus berlangsung hingga rambut menjadi kering dan
tercapai suatu keseimbangan dalam bentuk baru.
Meskipun pratata ini merupakan tindakan yang berfungsi
mempersiapkan dan membantu penataan, oleh karena itu pratata tidak
dapat berdiri sendiri seperti halnya dengan pemangkasan dan penataan,
namun untuk dapat menghasilkan penataan yang berkualitas dan serasi,
dasar-dasar pratata ini perlu dipahami.
153
2) Penggulung rambut
Penggulung rambut terdiri dari penggulung silinder dan penggulung
konoid.
3) Penjepit rambut
Penjepit rambut selain digunakan untuk mengokohkan roll
penggulung, juga dipakai untuk pembuatan pincurl. Penjepit rambut ada
yang terbuat dari bahan metal dan ada juga yang terbuat dari plastik.
Sedangkan bentuknya, ada yang bertangkai satu dan ada pula yang
berkaki dua. Selain penjepit rambut, untuk mengokohkan roll penggulung
dapat juga digunakan tusuk plastik. Kemudian ada jepit bebek yang dapat
berfungsi untuk menjepit rambut dalam proses penataan, serta jepit
bergerigi yang berguna untuk menjepit rambut pada saat membuat
parting, blocking untuk pratata, pemangkasan dan pengeritingan.
154
4) Botol aplikator dan botol spray (spray bottle)
Untuk tempat setting lotion.
6) Drogkap, hairdrayer
Berfungsi untuk mengeringkan rambut yang sudah digulung dan
ditutup dengan jala.
155
b. Lenan
Lenan yang diperlukan dalam melakukan pratata antara lain, handuk,
cape dan baju kerja.
c. Kosmetika pratata
Kosmetika pratata berfungsi untuk melapisi batang rambut pada
proses pratata. Lapisan yang sangat tipis akan mempertahankan tingkat
kelembaban rambut sehingga rambut setelah kering mudah ditata. Jenis
kosmetika pratata dewasa ini sangatlah beragam, antara lain jelly (gel),
cairan (setting lotion), busa (foam, mouse).
1) Gel (jelly)
Kosmetika ini berbentuk transparan dan agak kental. Kosmetika ini
cocok bagi jenis rambut tipis dan bertekstur halus, karena akan
menambah ketebalan rambut untuk sementara. Pemakaiannya jangan
terlalu berlebihan, karena akan berakibat rambut terlalu kaku dan sulit
untuk ditata. Glaze adalah kosmetika yang sejenis dengan gel atau jelly
yang berfungsi sama.
2) Setting lotion
Kosmetika ini berbentuk cairan bening yang umum dipakai sebelum
penggulungan pratata, baik pada pratata dasar maupun pratata desain.
Kosmetika ini berfungsi mempertahankan bentuk ikal yang terjadi lebih
lama.
3) Blow lotion
Kosmetika ini berbentuk cairan bening dan digunakan sebelum
melakukan pengeringan dengan pengering genggam. Kosmetika ini akan
mempertahankan ikal yang terjadi sekaligus melindungi rambut dari
panasnya alat pengering tersebut.
4) Mouse
Kosmetika ini berbentuk busa dan berfungsi menciptakan volume
serta membentuk ikal yang alami pada rambut. Kosmetika ini disarankan
untuk digunakan bagi jenis rambut tipis dengan tekstur halus, karena sifat
156
kosmetika ini akan memberikan extrabody. Kosmetika ini dapat
digunakan pada rambut dalam keadaan kering atau basah.
157
rambu ut serta yangg berada daalam imbrikaasi rambut, juga menghhilangkan
kotoraan yang men nempel padaa kulit kepala g rambut. Di samping
a dan batang
itu air yang meng genai pada rambut aka an masuk ke e dalam kulit rambut
melaluui celah-cela
ah imbrikasi sehingga ra
ambut menja adi mengembbang dan
melunak. Dalam hal ini men mbut mudah digulung oleh roll
njadikan ram
set/gulungan set.
b. Meengenakan setting
s lotion
n
Se
etelah rambuut dicuci denngan bersih, maka dalam m keadaan setengah
basah/lembab (tow
wel dry), rammbut diberi setting
s lotion
n/jelly/setting
g cream.
Gamba
ar. 6.6. Contoh Pembagian Ra ambut
S
Sumber : S. Chitrawati (1993)
d. Meenggulung ra
ambut
Paada saat melakukan pen
nggulungan rambut terja
adi penarikan
n rambut.
Rambut yang berrada pada bagian
b atas dari penggu
ulungan akaan tertarik
dan le
ebih panjang dari semula, sedanggkan rambutt yang bera ada pada
bagian
n yang men nempel pada dinding roll
ro set akann memendek karena
158
terkena tekanan/himpitan dari dinding roll set/penggulungan. Hal tersebut
terjadi karena adanya sifat elastisitas dari rambut, sehingga rambut
mudah dibentuk oleh roll set dalam keadaan basah.
Pada waktu hendak menggulung rambut, maka “blocking” dilakukan
pada bagian-bagian dengan ketebalan dan ketipisan yang sama. Jika
rambut bagian bawah terlalu pendek, penggulungannya dapat dilakukan
dengan “pincurl” atau “roto” atau dapat juga dengan “tape” (pita perekat)
khusus untuk rambut.
Penggulungan rambut dilakukan setelah melaksanakan parting
/blocking dengan urutan-urutan sebagai berikut:
1) Bagian depan tengah, yaitu “front section”.
2) Bagian kanan dan kiri, yaitu “side section”.
3) Bagian belakang tengah atas, yaitu “crown section”.
4) Bagian belakang kanan dan kiri, yaitu “back section”.
e. Mengeringkan rambut
Rambut yang sudah selesai digulung kemudian dibungkus dengan
jala rambut. Telinga model ditutup dengan tutup telinga dan siap untuk
dikeringkan dalam kap pengering dengan menempatkan seluruh bagian
atas kepala menurut posisi sebenarnya. Setelah rambut selesai dipratata
dan sudah dikeringkan dengan drogkap, roller dilepaskan dari rambut.
Cara melepas roller pertama sekali lepas dulu rambut pada bahagian
bawah/tengkuk, tiap-tiap baris pada bagian tengah, kiri dan kanan,
lepaskan rambut dan terus ke arah atas, sehingga rambut bagian
belakang terlepas dari roller bersamaan. Kemudian bagian depan kiri/
kanan, yang terakhir bagian ubun-ubun/crown, melepaskannya dari
belakang. Hal ini dikerjakan dengan tujuan agar rambut tidak terbelit-belit
oleh roller. Seandainya melepaskan rambut sembarangan saja, tanpa
berurutan maka rambut akan terbelit oleh roller, sehingga hair-dresser
akan mengalami kesulitan, apalagi rambut model bisa bundet/kusut dan
terputus-putus disertai rasa sakit karena kulit tertarik oleh roller, ketika
hair-dresser berusaha melepaskan roller dari rambut.
Setelah rambut terlepas semua, mula-mula dengan jari-jari kedua
tangan melakukan gerakan massage ringan dan meremas-remas rambut
tersebut tetapi dengan gerakan yang sangat halus, gerakan ini bertujuan
untuk melonggarkan rambut yang masih keras karena setting lotion, serta
melepaskan kulit yang tegang karena roller tadi. Setelah itu dengan sikat
yang halus, sikatlah rambut dari bawah/tengkuk dahulu, kemudian
penyikatan menuju ke arah atas sampai rambut seluruh kepala sudah
159
disikat. Ulangi dengan sisir besar, seluruh rambut dikepala disisir ke arah
belakang.
2) Penyikatan rambut
Tindakan penyikatan rambut bertujuan untuk memisahkan helaian-
helaian rambut yang menempel satu sama lain karena pengaruh
kosmetika pratata. Lakukan penyikatan secara seksama dan merata pada
keseluruhan rambut. Penyikatan dilakukan dari berbagai arah dengan
menggunakan sisir sikat halus. Hanya, perlu diketahui bahwa sebaiknya
penyikatan tidak dilakukan ke arah wajah. Hindari pemakaian sikat yang
terbuat dari kawat. Hati-hati jika melakukan penyikatan pada daerah
belakang dekat tengkuk dan hindari sikat mengenai tengkuk atau telinga,
mengingat daerah tersebut akan menjadi lebih sensitif yang disebabkan
oleh panas pada waktu proses pengeringan di bawah kap pengering
(drogkap).
160
x Pengaturan waktu dia atur sesuai dengan waktu yang diiinginkan,
untuk rambbut pendek kurang lebihh 15-20 men
nit dan untu
uk rambut
panjang lebih kurang 20
2 sampai 30 menit.
x Pengaturan panas diatur, hin ngga panass yang diiinginkan/
dianjurkan jangan sampai mem mpergunakaan temperattur yang
tinggi.
4. Te eknik Pratataa
Pa
ada dasarnya a teknik prattata dapat dibedakan meenjadi 2, yakkni:
a. Pratata dasar (original sett)
Te
eknik yang digunakan n pada prratata dasa ar bertujua an untuk
memu udahkan pe embentukan suatu tata rambut secara um mum dan
sederh hana, namun n sudah memenuhi syarrat-syarat ke eindahan.
Te
eknik pengg gulungan ya ang dipaka eknik penggulungan
ai adalah te
secara a original se
et. Pembuata an ikalnya dapat
d memakai satu jenis ukuran
roller atau bebera apa ukuran yang berbe eda, tanpa menggunaka
m an variasi
lain.
G
Gambar. 6.7. Pratata
P Dasar
Sumber : Puspoyo,
P Widjaanarko, Endan ng (1995)
Baanyak varias
si yang da apat diperoleh dengan merekayassa teknik
pengg a, terlebih-lebih alat pen
gulungannya nggulung siliinder terdap
pat dalam
berbaggai ukuran dan dengan diamete er yang beerbeda-beda. Berikut
adalah
h contoh peenggulungan n rambut yang
y mengh hasilkan volu ume dan
lemba
ah, yang memmperlihatkan n secara jela
as perbedaa
an antara ked duanya.
161
Gambar. 6.8. Conto
oh Penggulung
gan Dengan Haasil Yang Berbe
eda
Sumber : Puspoyo,
P Widja
anarko, Endan
ng (1995)
engambilan rambut co
2) Pe ondong ke
e arah belakang, yan
ng akan
me
enghasilkan lembah.
3) Pe
enggabungan teknik a dan d b, yang akan menghasilkan ikaal dengan
variasi antara bukit dan lembah. Sepe
erti gambar di
d bawah.
Gambar. 6.10
0. Contoh Peng
ggabungan Tekknik a Dan b
Sumber : Puspoyo,
P Widja
anarko, Endan
ng (1995)
162
b. Pratata desain
n
Pratata atau setting diarrahkan untuk membanttu tercapainya suatu
bentukk penataan rambut te ertentu yang g dikehenddaki. Pratata a desain
secaraa umum terd
diri dari bebe
erapa jenis, diantaranya
a; finger wavve, pincurl
dan skkip wave.
Gambar. 6.1
11. Contoh Fing
ger Wave Dan Tekniknya
Sumber : Puspoyo,
P Widja
anarko, Endan
ng (1995)
163
e) Jari tengah meenggantikan posisi jari te
elunjuk dan jari
j telunjuk bergeser
ke bawah untuk pembua atan ridge berikutnya.. Dengan menekan
leng
gkungan ba agian keduaa, sementa ara sisir ke
embali menggarahkan
ram
mbut ke bela akang, maka akan terb bentuk ridge
e kedua. Geelombang
ng terjadi harus merupakkan satu kessatuan yang
yan g berkesinam
mbungan,
denngan besar gelombang
g yang sama atau dapat disesuaikan n dengan
dessain yang dikehendaki.
d Letak kedua ridge te ersebut pada
a daerah
crown. Perhatikkan gambar (a) dan (b) did bawah ini.
(a)
(b)
f) Rid
dge ketiga dimulai dari batas
b pertum
mbuhan pad da bagian sisi kanan.
Sepperti sebelum
mnya, jari teengah meng ggantikan po
osisi jari telu
unjuk dan
jari telunjuk bergeser
b laggi ke bagiaan bawahn nya untuk membuat
lenggkungan laain. Pada ridge
r ketiga
a inilah gellombang diilanjutkan
menuju arah sissi kiri.
g) Lannjutkan pembuatan gelo ombang den ngan arah dari sisi kiri ke
k kanan
dann seterusnyya dari sisi kanan ke kiri dengan n cara yan ng sama.
Pemmbuatan ge elombang dilanjutkan
d sampai seeluruh ramb but pada
daeerah tengkukk selesai dila
akukan. Liha
atlah gambar berikut.
164
Gambar. 6.13.
6 Contoh Pembuatan
P Gellombang
Sumber : Puspoyo,
P Widja
anarko, Endan
ng (1995)
Peerlu diingatkaan sebelumnya, bahwa a latihan pem mbuatan fing ger wave
harus banyak dilakukan karen na finger wave merupakkan dasar pe embuatan
ikal attau gelomba ang yang daapat dipadukkan dengan teknik lain dan bisa
diguna akan pada disain
d penattaan sanggu ul atau desa ain penataan rambut
lepas (terurai).
Finnger wave dapat dibu uat dibagiaan mana sa aja, sesuai dengan
kebutu uhan desain n itu sendiri. Penataa an sanggul pada bagia an muka
(depan n) atau bagian sisi kana
an atau kiri, banyak diilh
hami oleh pe embuatan
finger wave. Demikian juga a, beberapa a desain ra ambut pada a bagian
belaka ang sering menggunaka
m an teknik ini, baik dibuaat langsung maupun
dibuatt pada rambut tambahan n (hairpiece). Finger waave dapat pu ula dibuat
secara a tegak luru
us (horizontaal) atau benntuk desain yang lain. Jika
J tidak
dikehe endaki gelombang yan ng permane en, dapat digunakan
d k
kosmetika
pratataa yang pada umumnya berbenttuk gel (jellly), dengan n proses
penge erjaan seperrti teknik prratata yang lain. Penge eringan dilaakukan di
bawah h kap pengeering dengann dilindungi oleh
o pemaka aian jala ram
mbut yang
lebih rapat.
r
De engan keteraampilan yanng baik, seorrang hairdreesser dapat membuat
desain n penataan dengan menggunaka
m an teknik inii tanpa mengikuti
m
prosed dur seperti di
d atas. Ia dapat membu uat finger wave
w dengann bantuan
jepit ra
ambut besarr (jepit bebe
ek) dan hair spray untukk menetapka an bentuk
yang terjadi.
t Dan kami yakin,, jika anda banyak
b melaakukan latihhan, anda
pun da apat melakuukannya!
165
x erlebih dahu
Te ulu kenakan
n kosmetikaa secara merata
m pada
a seluruh
ram
mbut. Siapka
an belahan rambut pada
a sisi kiri.
Ga
ambar. 6.14. Te
eknik Mengena
akan Kosmetikaa Pada Rambu
ut
Sumber : Puspoyo,
P Widja
anarko, Endan
ng (1995)
x Ba
aris (ridge) pertama
p fingger wave diilaksanakan dari sebela
ah kanan
me
enuju ke kiri, secara berrtahap denga
an besar gellombang yanng sama.
x Se
elanjutnya, buatlah
b gariss kedua yang dimulai dari sisi seb
belah kiri
meenuju ke kanan, den ngan besa arnya gelommbang yan ng sama
sepanjang ga aris tersebutt secara beerkesinambuungan, tanp pa putus/
pa
atah.
166
Gambar. 6.16.
6 Contoh Membuat
M Garis Rambut
Sumber : Puspoyo,
P Widja
anarko, Endanng (1995)
x akukan hal ya
La ang sama untuk baris-baris berikutnnya, yang mana baris
ketiga dimulai pembuatan nnya dari sissi sebelah kanan,
k baris keempat
dim
mulai dari siisi sebelah kiri menuju ke kanan. Demikian
D seeterusnya
sampai selesaai dikerjakan.
Gambar. 6.17
7. Contoh Bariss Berikutnya Paada Rambut
Sumber : Puspoyo,
P Widjaanarko, Endan ng (1995)
Banyaaknya baris (ridge) pad da seluruh kepala terg gantung pad da besar
kecilnyya ikal/gelom
mbang yang g diharapkan n. Variasi pin
ncurl dapat dilakukan
d
pada ujung ram mbut jika dikehendaki, terutama pada ramb but yang
panjanngnya meleb bihi tengkuk. Arah ikal pada
p pincurll disesuaikan
n dengan
arah ikkal finger wa
ave pada baris terakhir.
167
Beriku
ut ini adalah
h alternatif dalam
d pembbuatan finge
er wave, yang mana
gelombang ikal dibuat secara a miring (dia
agonal). Ca
ara pembuattan sama
sepertti yang sudah dijelasskan di ata as, perbedaaanya hanyya pada
pembuuatan/penen ntuan arahnyya.
Gambar. 6.18.
6 Contoh Pe
embuatan Fing
ger Wave
Sumber : Puspoyo,
P Widja
anarko, Endan
ng (1995)
b) Fin
nger wave teegak lurus
Fingerr wave tegak lurus sa angat berbe eda dengan n finger wa ave yang
mendaatar, yang mana
m baris dan
d gelomba ang terlihat berdiri
b tegakk. Namun
demikian, teknik pembuatann nya sama dengan
d tekn
nik pembuattan finger
wave yang
y horizonntal (mendatar), yakni:
x Bu uat lengkungan (shape e) pada sissi sebelah kanan,
k jika belahan
be
erada pada sisi kanan. Baris perta ama pembu uatan ikal/ge elombang
dim
mulai dari parting
p dekat telinga. Ikal pertama dibuat mengarah ke
aris pertama akan berakhir di belaka
tulang pipi. Ba ang telinga kanan.
k
Gambar. 6.1
19. Contoh Carra Membuat Le
engkungan
Sumber : Puspoyo,
P Widjaanarko, Endan
ng (1995)
168
Gam
mbar. 6.20. Con
ntoh Pembuata
an Ikal/Gelomb
bang Tegak Lurrus
Sumber : Puspoyo,
P Widja
anarko, Endan
ng (1995)
Gambar. 6.21
1. Contoh Pem
mbuatan Belahaan (sibakan)
Sumber : Puspoyo,
P Widja
anarko, Endan
ng (1995)
2) P
Pincurl (sculppture curl)
Pin
ncurl disebu ut juga den ngan sculptuure curl meerupakan saalah satu
bentukk pratata desain yang paling ban nyak digunaakan. Pincuurl dibuat
dengaan jari-jari ta epit rambut yang telah dibentuk
angan, ekorr sisir, penje
lingkaran (pincurl)), dan kemudian dipertaahankan ben ntuknya dengan jepit.
Biasannya pincurl dilakukan pada rambut yang telah mengalamii tapering
169
pendeek maupun setengah panjang, juga a dapat dila akukan padaa rambut
yang telah
t mempu unyai ikal assli maupun ikkal buatan.
Pin
ncurl diguna
akan untuk dapat lebih h memperta ahankan beentuk ikal
yang dibuat, menghasilka
m an ikal yangy kelihatan lebihh alami,
memp pertahankan bentuk ikkal yang datar tetap p pada tempatnya,
memb bentuk bermmacam-maca am variasi ikkal dan me enghasilkan ikal atau
gelombang denga an volume (b bukit) dan inddentation (le
embah) padaa rambut.
a) Strruktur pincurrl
Struktur pincurl terdiri dari 3 komponen po okok sebagaai berikut:
x Da asar ikal. Da asar ikal me erupakan lanndasan ikal yang tidak bergerak
da
an berada di atas kulit ke epala.
x Pa angkal ikal. Pangkal ika al adalah bagian ikal yang
y berada
a di atas
da
asar dan leku uk pertama ikal
i yang bersangkutan.
x Linngkar ikal. Lingkar
L ikal adalah
a bagia
an rambut yang
y membe entuk ikal
pe
enuh. Letak ketiga komp ponen pincu
url di atas menentukan
m sifat dan
be
entuk ikal.
Gambar. 6.22
2. Dasar Ikal
Sumber : Puspoyo,
P Widja
anarko, Endanng (1995)
Ketigaa komponen ini masing--masing me empunyai fun ngsi tersend diri yakni;
dasar ikal berfunggsi sebagai penunjang,, pangkal ikkal berfungsii sebagai
pembe eri arah dan
n mobilitas ikal, lingkar ikal menenttukan besarr kecilnya
ikal yaang terbentu
uk serta dayya tahannya a. Mobilitas ikal ditentuukan oleh
posisi lingkar dala
am hubunga an dengan pangkalnya.
p . Oleh karen na hanya
ada 3 kemungkin nan yang menyangkut
m posisi lingkkar dalam hubungan
h
denga an pangkaln nya, maka hanya terdapat 3 kelo ompok ikal sebagai
berikut:
x Ika al tak berpa
angkal (no stem curl). Adalah jenis ikal yang g seluruh
a berada di atas dasar ikal. Ikal yang terbentuk bersifat
lingkar ikalnya
kuat dan tahan lama. Teta api mobilitass ikal sangatt kecil, bahkkan dapat
diaanggap tidak
k ada.
170
Gam mbar. 6.23. Ikal Tak Berpangkkal
Sumber : Puspoyo,
P Widjaanarko, Endanng (1995)
x al berpangk
Ika kal setengahh (half steam
m curl). Ad dalah jenis ikali yang
setengah ikaln
nya berada di
d atas dasarnya, ikal ya ang terbentuk bersifat
lun
nak dan kura
ang tahan la
ama, tetapi mobilitas
m ikall lebih besarr.
x Ika
al berpangka
al penuh (fulll steam curl
rl). Adalah je
enis ikal yang g seluruh
ika
alnya beradaa di luar da
asarnya, ikaal yang terbe entuk bersiffat makin
lun
nak dan makkin kurang ta
ahan lama, tetapi
t mobilittas ikal palin
ng besar.
Daalam pratata
a desain pe enggunaan ketiga
k kelom
mpok terseb but dapat
dilakukan dala
am berbagai kombinasi yang
y saling menunjang.
171
Gamb bar. 6.25. Ikal Berpangkal
B Penuh
Sumber : Puspoyo,
P Widjaanarko, Endan
ng (1995)
x asar segitiga
Da a (triangle ba
ase). Biasan
nya ditempa
atkan dibagia
an depan
kepala guna mencegah pecahnya tata rambut dibagian tersebut.
Pe
embuatan dasar
d ikal dapat dilakukan seca ara tumpanng tindih
sehingga ikal yang terbentuk akan saling me enunjang daan saling
meengisi.
172
G
Gambar. 6.27. Dasar
D Segitiga
Sumber : Puspoyo,
P Widja
anarko, Endanng (1995)
x Da
asar busur (arc
( base). Digunakan untuk penattaan bagiann puncak,
samping mauupun belaka ang kepala. Khususnya a ditempatkkan pada
pe
enataan yan
ng disebut frenchturist,
f arah dasarr yang dibu
uat harus
sama dengan arah pratata
a yang akan dibentuk.
173
G
Gambar. 6.29. Dasar Busur
Sumber : Puspoyo,
P Widjaanarko, Endanng (1995)
x Peegang untaia
an rambut ya
ang akan diipincurl dian
ntara telunjukk dan ibu
jarri.
174
Gambar. 6.31. Cara Mem
megang Untaian n Rambut
Sumber : Puspoyo,
P Widja
anarko, Endan
ng (1995)
x La
akukan pembbuatan lingkkaran yang halus,
h rata, tanpa
t pelintiiran pada
un
ntaian rambu
ut tersebut.
x Guunakan ujun
ng sisir untu
uk membantu menetapkan dasar dan
d arah
pin
ncurl.
175
Gambar. 6.33.
6 Cara Mennggunakan Uju
ung Sisir
Sumber : Puspoyo,
P Widja
anarko, Endan
ng (1995)
176
Gambar. 6.35. Cara Pembuatan Pincurl
Sumber : Puspoyo,
P Widja
anarko, Endan
ng (1995)
177
Riddge curl adalah
a pincurl yang te erletak padda bagian belakang
pungg gung bukit sebuah
s shapping atau finger
f wave.. Pembuata an pincurl
jenis in
ni harus dila
akukan denggan hati-hati, jangan sammpai merusa ak bentuk
bukit pada
p finger wave terse
ebut. Pembu uatan ridge curl dapat dilakukan
d
cara:
a) Sia apkan ramb but untuk pembuatan lengkung pada bagian yang
diinginkan, dengan terlebiih dahulu menentukan belahan
b padda bagian
de
epan. Shape dibuat sepe erti pada pemmbuatan finger wave tegak lurus
(veertikal).
b) Am mbil sebagia an ujung rammbut denga an hati-hati, untuk dibua at bentuk
pinncurl. Bany yaknya pinccurl yang dibuat
d padaa sebuah lengkung
dissesuaikan de engan besar shape itu sendiri
s dan besar ikal ya
ang akan
dibbuat.
x Me
erapikan are
ea kerja, alatt dan kosmeetika
Se
etiap selesaai melakukkan pratata a biasakan untuk merapikan/
membbersihkan are
ea kerja (dissapu, dipel).. Susunlah semua
s perallatan dan
bahan
n kosmetika menurut jenisnya masin ng-masing.
enataan Ram
B. Pe mbut
Daalam seni tata rias rambbut, istilah penataan dap
pat dibedaka
an dalam
gertian, yakni arti yang luas dan arrti yang sem
2 peng mpit. Penataa
an dalam
178
arti yang luas meliputi semua tahap dan semua segi yang dapat diberikan
kepada seseorang dalam rangka memperindah penampilan dirinya
melalui pengaturan rambutnya. Pengaturan dimaksud melibakan
berbagai proses seperti penyampoan, pemangkasan, pengeritingan,
pewarnaan, pelurusan, pratata dan penataan itu sendiri. Walaupun
masing-masing proses tersebut di atas dapat dibedakan, namun dalam
pelaksanaannya jarang dijumpai adanya satu proses yang tunggal dan
berdiri sendiri, selain proses penataan dalam arti sempit. Dalam arti yang
sempit penataan dapat dikatakan sebagai tahap akhir proses penataan
rambut dalam arti yang luas. Pada umumnya tindakan tersebut dapat
berupa penyisiran, penyanggulan dan penempatan berbagai hiasan
rambut baik secara sendiri-sendiri maupun sebagai suatu keseluruhan.
a. Faktor intern
1) Faktor perwujudan fisik
Adalah tekstur rambut, bentuk kepala dan wajah, bentuk tubuh dalam
keseluruhan dan usia yang bersangkutan.
Contoh: seorang yang memiliki rambut dengan tekstur jelek tidak
mungkin dapat dihasilkan penataan yang sama baiknya seandainya
tekstur rambutnya lebih bagus.
Leher yang sangat jenjang akan membatasi kemungkinan pola
penataan puncak walaupun pola tersebut sedang menjadi mode.
2) Faktor pendidikan
Tingkat pendidikan umum seseorang juga membatasi kemungkinan
penataan. Pada umumnya mereka yang berkesempatan menikmati
pendidikan dasar yang cukup, cenderung hanya ingin menirukan mode
tata rambut apa saja yang sedang digemari pada waktu itu, tanpa
mempertimbangkan apakah mode tersebut sesuai dan tepat untuk
dirinya. Hal ini sering menyulitkan penata rambut, yaitu antara menuruti
kemauan peminta jasa atau mengorbankan prinsip-prinsip penataan yang
baik.
179
4) Faktor kepribadian
Berbagai aliran modern dalam penataan rambut menghendaki agar
pembuatan suatu desain penataan tidak lagi hanya dilandaskan atas
dasar segi fisik saja. Penataan yang baik harus juga mampu menonjolkan
segi positif kepribadian modelnya. Karena kepribadian setiap orang tidak
sama maka suatu desain tata rambut yang baik untuk pribadi tertentu
belum tentu akan sesuai dan baik untuk yang lain.
b. Faktor ekstern
1) Faktor sejarah
Manusia membuat sejarah dan sebaliknya sejarah pun menciptakan
manusia dengan berbagai sifatnya. Berdasarkan faktor sejarah itu orang
dapat menciptakan dan meniru mode rambut.
2) Faktor kebudayaan
Setiap bangsa atau kelompok masyarakat mempunyai tolak ukur
tersendiri terhadap apa yang dipandangnya baik dan buruk. Sebagai
contoh suku Khirgis yang hidup mengembara di daerah Mongolia
menyukai penataan rambut yang memberi kesan wajah kuda bagi yang
mengenakannya. Sebagai suku pengembara sebagian besar kehidupan
suku ini sangat tergantung kepada kuda. Sehingga menimbulkan
anggapan bahwa kuda adalah makhluk ciptaan Tuhan yang sempurna.
Pandangan yang menghasilkan norma keindahan tersendiri ini juga
memberi warna tersendiri bagi tata rambut mereka.
3) Faktor ekonomi
Tingkat perkembangan ekonomi suatu masyarakat juga
mempengaruhi terhadap variasi dan kemungkinan teknis penataan. Jika
tingkat kemakmuran baik penataan rambut cenderung mengarah kepada
penataan yang lebih meriah dan ini juga dimungkinkan dengan
tersedianya peralatan penataan yang serba lengkap.
4) Faktor sosial
Sejak zaman dahulu tata rambut juga dipergunakan sebagai atribut
yang menandakan perbedaan tingkat dan status sosial para warga
masyarakat dalam suatu masyarakat tertentu. Tata rambut dari wig yang
dipakai penguasa ataupun para pendeta di Mesir purba terbuat dari
bahan dan mengikuti gaya penataan yang berbeda dengan yang
diperuntukkan bagi rakyat kebanyakan. Di Indonesia sendiri juga dikenal
tata rambut tradisional yang dipergunakan untuk membedakan status
sosial seorang wanita melalui penataan rambutnya. Sanggul gelung
malang yang dikenal di Palembang, pada zaman Sriwijaya hanya
dikenalkan oleh para permaisuri dan putri keraton.
180
5) Faktor lingkungan sekitar
Dalam lingkungan masyarakat tradisional yang masih tertutup
penataan rambut tidak dapat lain daripada tata rambut tradisional yang
berlaku secara turun temurun dalam lingkungan masyarakat tersebut.
Tata rambut yang dibuat untuk menghadiri pesta pernikahan tentu tidak
akan sesuai dengan yang dikenakan pada upacara pemakaman.
Faktor intern dan ekstern seperti tersebut di atas saling kait mengait
serta tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Dalam melakukan
penataan kedua kelompok faktor tersebut tadi harus selalu
diperhitungkan.
2. Pola Penataan
Betapapun mode tata rambut terus berubah dan berganti, tetapi
alternatif bagi suatu penataan tidak pernah dapat meyimpang dari 5 pola
pokok penataan sebagai berikut:
a. Penataan simetris
Penataan simetris adalah penataan yang memberi kesan seimbang
bagi model yang bersangkutan. Penataan simetris sudah digemari sejak
181
zaman n Mesir Pu urba dan te erutama ole eh bangsa Yunani. Ke egemaran
terhad
dap segala sesuatu yan ng simetris dapat dime engerti jika kita
k ingat
bahwa a kupu-kupu, burung, buunga, ikan hias dan makkhluk lain isi bumi ini,
oleh Tuhan
T a Pencipta diberi unsu
Maha ur-unsur keiindahan yan ng serba
simetrris pola maupun letaknya
a. Lihatlah contoh
c di baw
wah ini.
Gamba
ar. 6.38. Contoh
h Penataan Sim
metris
Sumber : DEPD DIKBUD (1999)
b. Pe enataan asimmetris
Peenataan asim metris banyyak dibuat dengan tuju uan membe eri kesan
dinamis bagi suatu desain tata ramb a penataan simetris
but. Apabila
menimmbulkan kesan seimbang dan statiss, maka pena ataan asimeetris akan
menciptakan kesa an adanya ketidakseimb
k bangan. Darri ketidakseimbangan
lahir impresi akan adanya gerak
g yang cenderung kepada diicapainya
suatu keseimbang gan. Hal ini akan menimbulkan efe ek dinamis bagi tata
rambu ut yang bersaangkutan.
Se namis penattaan asimetrris juga banyak digunakkan untuk
elain efek din
mendrramatisir ek kspresi wajaah model. Juga banya ak digunaka an untuk
menciptakan kesan keseimb bangan yan ng lebih haarmonis bag gi bentuk
wajah yang tidak simetris.
s Sep perti contoh gambar berrikut.
182
Gambarr. 6.39. Contoh
h Penataan Asimetris
Sumber : DEPD DIKBUD (1999)
c. Peenataan puncak
Peenataan pun
ncak menitikk beratkan pembuatan
p k
kreasi tata rambut
r di
daerah
h ubun-ubun (parietal). Pola pena ataan punca ak selain digunakan
sebagai penataan gi bentuk kepala, wajah dan leher, juga akan
n korektif bag
menduukung pena ampilan pe erhiasan leher dan te elinga mod del yang
bersan
ngkutan. Alangkah
A s
sayangnya, jika seoorang model ingin
membbanggakan kalung ma aupun anting-antingnya kemudia an harus
menja
adi kecewa karena
k penaata rambutnyya tidak meenyadari ada anya pola
penata
aan puncak sebagai jalaan keluarnya
a. Lihat conto
oh.
Gamba
ar. 6.40. Contoh Penataan Pu
uncak
Sumber : DEPD DIKBUD (1999)
183
d. Peenataan belaakang
Pe
enataan be elakang me enitikberatka
an penataan rambut dibagian
mahko ota atau ba
agian belakaang kepala. Pola pena ataan belaka
ang akan
sangaat memudahk kan penataaan rambut pa agian besar sanggul-
anjang. Seba
sanggul Indonesiaa dibuat denngan pola penataan
p be
elakang. Kessan yang
ditimbulkan adalah
h feminin da
an anggun.
e. Peenataan depan
Pe
enataan dep pan menitikb beratkan pe enataan ram mbut di daerah dahi.
Pola penataan
p in
ni belum pe ernah dikem mukakan dallam literaturr tentang
penataaan rambut.. Namun pe erkembangan n model tata rambut kh hususnya
menjeelang tahun-ttahun terakh hir 1980, bannyak menge etengahkan penataan
di daeerah dahi dengan
d hassil yang tidaak kalah inndahnya. Ka arena itu
sekaraang sudah pada
p waktun nya untuk menjadikan
m p
pola penataa
an depan
ini se
ebagai satu kategori penataan
p tersendiri. Po
ola penataa an depan
memb beri kesan anggun dan gerakg alamiah bagi sua atu kreasi da
alam satu
keselu
uruhan. Kecu uali itu juga dapat digun nakan sebag gai penataan korektif
bagi bentuk
b dahi yang
y terlamp pau menonjo ol.
184
Gamba
ar. 6.42. Conto
oh Penataan De
epan
Sumber : DEPD DIKBUD (1999)
185
Bentuk tata rambut siang hari harus lebih sederhana, mudah diatur
dan menarik. Penggunaan warna-warni dan hiasan rambut dibatasi
hingga seminimal mungkin. Hiasan rambut yang dapat dipergunakan
antara lain terbatas kepada jepit, jepit sisir dan ikat rambut yang
sederhana. Penggunaan syal atau scarf baik yang diikatkan dirambut
maupun sebagai penutup leher masih dapat dibenarkan.
b. Penataan cocktail
Arti sebenarnya daripada cocktail adalah jenis minuman yang terbuat
dari alkohol, ataupun campuran dari berbagai macam buah yang diberi
alkohol dan dihidangkan sebagai pembangkit selera makan. Karena
minuman semacam ini biasanya dihidangkan dalam pertemuan resmi,
maka penataan cocktail adalah penataan yang digunakan dalam
kesempatan resmi pada waktu pagi, siang atau menjelang sore hari saja.
Bentuknya dapat sedikit lebih meriah daripada penataan pagi atau
siang hari, tetapi lebih sederhana daripada tata rambut sore atau malam
hari. Karena perbedaannya yang relatif kecil saja terhadap penataan
siang hari, maka dalam berbagai lomba penataan rambut, penataan
cocktail jarang sekali dipertandingkan sebagai satu tipe penataan
tersendiri. Biasanya cocktail style sudah tercakup dalam day style.
d. Penataan gala
Penataan gala atau gala style merupakan tata rambut yang sesuai
untuk dikenakan dalam menghadiri pesta-pesta gala, atau pesta-pesta
besar. Bentuknya dapat lebih rumit. Penggunaan warna-warni dan hiasan
rambut dapat lebih rumit. Penggunaan warna-warni dan hiasan rambut
dapat lebih bebas. Satu-satunya unsur yang membedakan penataan gala
dengan penataan sore dan malam hari adalah bahwa dalam tata rambut
gala harus terdapat unsur kecenderungan (trend) mode terbaru pada
waktu itu. Karena itu gala style juga sering dinamakan high fashion style
atau juga haute coiffure style.
e. Penataan fantasi
Penataan fantasi atau fantasy style merupakan tata rambut yang lebih
menampilkan kemahiran sang penata rambut daripada penjelamaan
suatu kreasi dengan tujuan mempercantik perwujudan, lahiriah seseorang
melalui tata rambutnya. Bentuknya biasanya rumit, sulit, kompleks dan
besar.
186
Pe
enggunaan warna-warn ni dan hiassan rambut sama sekkali tidak
dibata
asi. Karena sebenarnya
s merupakan n suatu demmontrasi kete
erampilan
seoranng penata rambut dala am mewujudkan fantassinya menja adi suatu
kreasi yang dapatt dilihat, makka yang men njadi pertimbbangan utam
ma dalam
penataaan fantasi adalah
a unsur keaslian desain ciptaa an.
Pe
enataan fan ntasi masih dibedakan lebih lanju ut dalam 3 macam
penataaan sebagaii berikut:
1) Peenataan bebas
Pe
enataan beb bas atau freef style dalam
d kate
egori ini meerupakan
penataaan yang paling
p umumm dan paling g banyak dilakukan, khhususnya
dalam arena perlo ombaan. Se eperti diteran
ngkan di ataas penataann ini tidak
dibata
asi oleh ketentuan apa apun, kecuuali oleh ke eterampilan seorang
penataa rambut dalam
d mewu ujudkan fan ntasinya me enjadi sesua
atu yang
dapat dilihat.
Pe
enataan beb bas cenderung menjadi sedemikian n besar dan rumitnya
sehing
gga seringka ali model yaang bersang gkutan tidak menjadi leb
bih cantik
oleh penataan
p ram
mbutnya.
Ga
ambar. 6.43. Pe
enataan Fantassi Bermakna Adam
A Dan Haw
wa
Sumber : DEPDDIKBUD (1999)
2) Peenataan aleggoris
Pe
enataan ale egoris meru upakan tata a rambut yang dibua at untuk
melakukan sindira an terhadap p seorang to okoh masya arakat atau terhadap
keadaaan sosial te
ertentu. Sebu uah contoh klasik adalaah kreasi tatta rambut
yang menggunak kan hiasan sangkar emas e dengaan burung hidup di
dalamnya. Tata rambut
r aleggoris tersebu ut hendak menunjukka
m n betapa
makmur dan seja ahtera seora ang wanita yang
y diperisstri oleh sua
ami yang
kaya raya.
r Tetapi jika istri terrsebut tidak lagi memilikki kebebasa an seperti
yang dimiliki oleh
h para istri pada umum mnya, nasibbnya tidak le ebih baik
daripa
ada seekor burung keccil yang berrsangkar em mas dan be ertengger
suasa.
Un
ntuk membu uat penataa an alegoris seorang pe enata ramb but harus
memp punyai kepe ekaan terha adap adanya kepincangan sosial tertentu.
Kepekkaan itu ma asih harus disertai
d rasa
a humor yan ng cukup tinggi dan
kemammpuan teknis untuk men nuangkannya dalam seb buah kreasi.
187
Kaarena adanyya persyaraatan demikiaan itu, penataan alego
oris tidak
mudah
h dibuat dan
n juga belum
m pernah dipe
ertandingkan.
Gambar. 6.44. Pe
enataan Alegorris
Sumber : DEPD DIKBUD (1999)
3) Peenataan histooris
Peenataan his storis atau historical style
s biasannya merupa akan tata
rambuut yang dicip
ptakan untukk memperingati seorang g tokoh seja
arah atau
ang penting. Salah satu contoh penataan historris adalah
suatu peristiwa ya
kreasi Leonard yaang diciptaka
annya bagi ratu
r Marie Antoniette
A pa
ada tahun
1786. Tata rambu ut yang diberinya nama d la Belle Poule ini
a Coiffure de
dimaksud untuk mempering gati armadaa laut Pariss pada za aman itu.
Lambaang kejayaan armada a laut dimaaksud terce ermin dalam m disain
penata
aan penuh ombak
o denga an sebuah kapal
k layar berada
b dipunncaknya.
Ga
ambar. 6.45. Pe
enataan Historiis
Sumber : DEPD DIKBUD (1999)
Da
ari kelima kategori
k tipe
e penataan n di atas, terlihat
t jelas bahwa
masing-masing ka ategori memmiliki nilai pe
enerapan daan nilai terapp dengan
intensitas yang be
erbeda-beda a. Yang dimaksud dengan nilai tera ap adalah
188
sejauh mana tipe-tipe penataan di atas dapat diterapkan penggunaannya
dalam masyarakat umum.
Penataan yang termasuk dalam kategori penataan siang hari memiliki
nilai terap yang terbesar. Menyusul kemudian penataan tipe cocktail yang
penggunaannya lebih terbatas kepada kesempatan menghadiri pesta
pada pagi, siang dan menjelang malam hari. Penataan sore dan malam
hari juga masih diharuskan mempunyai nilai terap. Penataan gala
memiliki nilai terap yang terkecil. Karena ruang lingkup penggunaannya
hanya terbatas kepada pesta-pesta gala yang biasanya berhubungan
dengan peristiwa memperkenalkan mode-mode terbaru. Itulah sebabnya
mengapa tata rambut gala harus mengandung unsur kecenderungan
(trend) perkembangan mode yang terbaru.
Penataan yang tidak lagi dipersyaratkan memiliki nilai aplikasinya
adalah penataan yang termasuk dalam kategori tipe fantasi. Baik jenis
penataan bebas, penataan alegoris maupun penataan historis.
189
Pada umumnya para wanita dari kelompok ini mempunyai kedudukan
sosial ekonomi yang baik, kebanyakan berasal dari kalangan ningrat,
bangsawan. Sesuai dengan sifatnya kelompok ini terutama akan
menyukai warna-warni tenang, sejuk, dengan kombinasi yang halus
sederhana. Dalam pergaulan sehari-hari merupakan pribadi yang tidak
angkuh dan sangat berhati-hati dalam memelihara segala sikap
prilakunya agar tidak sampai melukai hati dan perasaan orang lain.
c. Kelompok casual
Suatu kelompok yang mempunyai pribadi yang sederhana, praktis
sehingga dalam menentukan penampilannya, pribadi ini lebih
menitikberatkan kepada kepraktisan sesuatu daripada keindahan dan
kecantikan semata. Pada umumnya kelompok ini terdiri dari para gadis
remaja, para ibu muda, kalangan seniman-seniwat, pelukis, pengarang,
para peneliti dan lain-lain.
Karena sikapnya yang sangat menjunjung tinggi kepraktisan,
pemilihan mode-mode tata rambut yang terbaru untuknya hendaknya
disesuaikan dengan sifatnya yang demikian itu.
d. Kelompok conservatif
Kelompok conservatif pada umumnya terdiri dari mereka yang
pandangannya terhadap mode tidak lebih dan tidak kurang daripada
sekedar mengikuti secara patuh. Seleranya cenderung kepada warna
baku seperti putih, merah jambu, hijau, kelabu, biru dan kuning, karena
mudah mencari kombinasinya kelompok ini dapat mengerti dan
menghargai sikap kelompok lainnya, termasuk kelompok high fashion.
Kelompok conservatif biasanya terdiri dari mereka yang berusia
setengah baya serta pada umumnya mempunyai profesi seorang guru,
dokter, anggota parlemen, ahli farmasi dan juga direktur museum.
Dalam kelompok ini, kita harus mempunyai kebijakan dalam
mengenalkan kreasi terbaru. Hendaknya dihindarkan adanya kesan
bahwa dibidang mode anda lebih tahu dari padanya, seorang conservatif
tidak ingin digurui. Tetapi pendekatan yang bijaksana dan berhati-hati
akan membuatnya terpikat juga dan mencoba menggunakan mode-mode
tersebut.
190
a. Beentuk-bentuk k wajah
Waajah dengan n bentuk ovval adalah yang
y paling ideal, untukk itu seni
menatta rambut untuk menjjadikan pad da bentuk wajah idea al sangat
diperlu
ukan. Berikuut akan dijelaskan tenta ang berbaga ai bentuk waajah yang
sering dijumpai pada
p bangssa kita, gun na mencapa ai keserasiaan antara
bentukk-bentuk ini dengan tataataan rambuttnya.
Se
eperti diketaahui, bentukk wajah man nusia sanga at beragam. Namun,
yang umum dike enal hanya 7 bentuk, yakni y oval (bulat telur)), oblong
(panja
ang), bulat, persegi
p empa at, hati, bela
ah ketupat daan buah peaar.
1) Beentuk oval
Beentuk wajah oval merupakan
m bentuk ya ang ideal, dengan
perban
ndingan ukuuran panjang g satu setenngah kali lebar muka. Penataan
P
apa pu
un dapat ditterapkan, se
ehingga tidakk perlu ada koreksi untu
uk bentuk
wajah ini.
2) Beentuk lonjong
g (oblong)
entuk wajah ini mempu
Be unyai panjang satu settengah kali melebihi
lebarn ga bentuk muka kelihata
nya, sehingg an sempit. Penataan
P yang cocok
untuk bentuk wa h membuat kesan wajjah lebih
ajah seperti ini adalah
pendeek. Penataan derung ke arah dahi, ya
n harus cend ang mana ika
al rambut
ukan untuk memenuhi bagian atass dan samp
diperlu ping kepala, dengan
tujuan mengurangi kepanjan ngan wajahnya. Hindari penataan n dengan
volume pada bagian atas kepala.
3) Beentuk bulat
Be
entuk wajah ini memilikii panjang ya
ang hampir sama denggan lebar.
Penataaan yang cocok
c adala
ah membua at kesan ya
ang lembutt dengan
volume rambut pada bagian atas kepala yang men ngarah ke belakang.
b
Hindari volume pada
p kedua sisi, sehinggga muka akan
a keliha
atan lebih
panjan
ng.
Gamb
bar. 6.46. Conttoh Bentuk Ova
al, Bentuk Lonjjong, Bentuk Bulat
Sumber : Puspoyo,
P Widja
anarko, Endanng (1995)
191
4) Beentuk perseggi empat
Beentuk wajah ini mempun nyai garis pe
ertumbuhan rambut dida ahi lurus,
dengaan garis raha
ang persegi. Penataan yang
y cocok adalah mem mbuat ikal
yang lembut
l denggan volume rambut pad da bagian attas. Permassalahanya
hampir sama deng gan bentuk wajah bulat.. Hindari volume pada kedua
k sisi
dan arahkan
a ram
mbut ke arrah pipi hin ngga menuttupi pelipis.. Jangan
paksakan pemangkasan yan ng terlalu pendek,
p usaahakan rambut lebih
panjan
ng dari garis
s dagu, kare
ena bagian tersebut
t dappat dibuat ikal lembut
untuk menghilangkan kesan persegi.
p
5) Be entuk hati
Beentuk wajah ini mempun nyai kelebarran pada da
aerah pelipiss, dengan
dahi yang
y sempit, dan bentukk dagu meru uncing. Penaataan harus memberi
kesan daerah dag ar dan daerah dahi serta pelipis men
gu lebih leba njadi lebih
kecil. Arahkan ram mbut ke bellakang deng gan volume rambut pen nuh pada
bagian n atas. Belahan pinggir atau tanpa belahan san ngat ideal ba
agi wajah
denga an bentuk ha ati, dan hindari belahan tengah. Untaian
U rambut pada
pelipiss dan dahi akan mem mberi kesa an lembut dan hindarri rambut
sepanjang garis ra ahang.
Gam
mbar. 6.47. Co
ontoh Bentuk Persegi
P Empat Dan
D Bentuk Ha
ati
Sumber : Puspoyo,
P Widja
anarko, Endan
ng (1995)
192
Gamba
ar. 6.48. Conto
oh Bentuk Bela
ah Ketupat Dan
n Bentuk Buah Pear
Sumber : Puspoyo,
P Widja
anarko, Endan
ng (1995)
Se
elain ketujuh
h bentuk wa ajah yang sudah dikem mukakan di atas,
a ada
hal-ha
al lain yang juga
j bisa menjadi pengghambat dala am pencapaaian hasil
penataaan yang se empurna. Beerikut coba diuraikan
d ha
al-hal yang dimaksud
d
terseb
but, sekaligus penjelasan
n mengenai alternatif pilihan penata
aannya.
1) Wa ajah kecil
ntuk memberikan kesan agar wajah tidak keliha
Un atan kecil, maka perlu
dibuatt penataan rambut secara lembut ke e arah luar wajah
w denga an desain
penataaan yang tiddak terlalu besar.
b Deng gan demikian, diharapka an kesan
wajah akan terlihaat lebih leba
ar. Perlihatka elinga agar leher dan
an sedikit te
wajah berkesan leebih lebar.
193
2) Wa ajah lebar
Peenataan yang penuh ke arah wajah h akan memberikan kesan wajah
lebih kecil,
k terutam
ma pada pellipis dan pip
pi. Hindari pe
enataan ram
mbut yang
terlalu besar, kareena kan lebih
h memperleb bar wajah.
3) Wa ajah panjang
g
Jikka bentuk wajah
w panjaang dan bentuk leher juga
j panjanng, maka
disara
ankan mema akai poni un
ntuk mengurangi kesan n panjangnyya wajah.
Panjan ng rambut sebaiknya
s s
sebatas lehe
er, dengan model
m page
eboy atau
mengg gembung dibbagian bawaah.
G
Gambar. 6.51. Wajah
W Panjang
Sumber : Puspoyo,
P Widja
anarko, Endan
ng (1995)
194
4) Waajah gemuk
Jikka bentuk wajah
w pende ek dan gemmuk, rambutt sebaiknya panjang
pada bagian sisi agar dapat menutupi kedua
k ng dan pipi. Panjang
kenin
rambu gan bagian kedua sisi.
ut bagian bellakang disessuaikan deng
G
Gambar. 6.52. Wajah
W Gemuk
Sumber : Puspoyo,
P Widja
anarko, Endan
ng (1995)
5) Raahang perseegi
Unntuk bentuk rahang yan ng persegi, bagian
b dahi sebaiknya dibiarkan
tanpa poni. Buatla
ah ketebalan
n/volume pad aris rahang. Ikal yang
da kedua ga
lembut dibagian sisi akan men
ngurangi kessan keperse
egiannya.
6) Raahang menoonjol
Jikka bentuk rahang
r perssegi dan sangat meno onjol, buatla
ah suatu
penataaan yang menarik
m perh
hatian pada bagian lain
nnya, misalnnya pada
bagian ajar dengan mata, dengan mengg
n yang seja gunakan sirkkam atau
195
pengikkat rambut ke arah belakang. Penataan yang lembut harus
dicipta
akan untuk mengurangi
m kesan rahan
ng yang terla
alu menonjol.
Ga ambar. 6.54. Ra
ahang Menonjool
Sumber : Puspoyo,
P Widja
anarko, Endan
ng (1995)
8) Da agu kecil
Jikka bentuk da
agu kecil, ta
arik rambut ke arah ata
as dengan ketebalan
k
dibagian tersebu ut, dan be erikan pena ataan deng gan volumee penuh
(meng ggembung) pada
p bagian belakang kepala.
196
Gambar. 6.56
6. Dagu Kecil
Sumber : Puspoyo,
P Widja
anarko, Endanng (1995)
9) Da ahi lebar
Jikka bentuk dahi
d lebar, sebaiknya poni dibuatt panjang dan
d tebal
enutupi alis dengan kep
(wispyy) hampir me panjangan rambut
r seba
atas leher
yang jatuh secara lembut.
197
Gambar. 6.58. Dahi Sempit
Sumber : Puspoyo,
P Widja
anarko, Endanng (1995)
G
Gambar. 6.59. Hidung Besar
Sumber : Puspoyo,
P Widja
anarko, Endan
ng (1995)
12) L
Leher panjan
ng
eher yang panjang akan kelih
Le hatan lebih
h pendek dengan
kepanjangan rammbut yang sedang
s dan ditata mennutupi leherr. Hindari
rambu
ut pendek attau penarikaan/pengikata
an rambut ke
k atas, kareena akan
mengeesankan leher lebih panjang.
198
G
Gambar. 6.60. Leher
L Panjang
Sumber : Puspoyo,
P Widja
anarko, Endan
ng (1995)
G
Gambar. 6.61. Leher
L Pendek
Sumber : Puspoyo,
P Widja
anarko, Endan
ng (1995)
199
Gambar. 6.62
2. Pipi Bulat
Sumber : Puspoyo,
P Widja
anarko, Endan ng (1995)
200
G
Gambar. 6.64. Berkaca Mata
Sumber : Puspoyo,
P Widja
anarko, Endan
ng (1995)
2) Koosmetika
Koosmetika yanng dapat dippakai dalam melaksanakkan penataa an adalah
sebagai berikut:
a) Haair spray, merupaka an kosme etika yang berfungssi untuk
meempertahankan bentuk penataan yang y dibuat.. Ada berbaagai jenis
ha
air spray yanng tersedia, namun
n dalam pemanfaa atannya pilih
hlah yang
sesuai dengan n jenis rambut pelanggan.
b) Haair shine, meerupakan ko osmetika yaang berfungssi untuk memberikan
waarna lebih ce
emerlang pada rambut.
c) Coolor spray, merupakan
m k
kosmetika y
yang berfunggsi untuk meenambah
waarna sebag gai penutup p uban ata aupun sebagai variassi dalam
pe
enampilan pe a diperlukan.
enataan, jika
d) Styyling foam, kosmetika ini berbenttuk busa, ya ang berfunggsi untuk
meemudahkan dalam prose es penataann.
e) Jelly, pemaka aian jelly be
ertujuan untuuk memberii kesan bassah pada
ram
mbut.
201
x Menerapkan tertib kerja berdasarkan peraturan kesehatan dan
keselamatan kerja
Bila pratata telah selesai dilakukan langkah selanjutnya adalah
analisa makna penataan rambut. Untuk tercapainya penataan yang baik
perlu mengatur tertib kerja yang jelas. Agar proses penataan dapat
dikerjakan dengan tepat dan cepat sesuai waktu yang telah
direncanakan.
2) Desain penataan
Bagi seorang ahli penata rambut, desain penataan tidak harus
digambar di atas kertas, tapi artinya bahwa desain tersebut sudah ada
202
dalam bayangan pikiran penata rambut. Rencana penataan yang
bagaimana kiranya yang sesuai dengan tamu/pelanggan.
Desain penataan tentu saja dikaitkan dengan faktor-faktor yang
mempengaruhi penataan, pola penataan, tipe penataan, kepribadian dan
faktor sosial pelanggan. Hal-hal tersebut sesuai dengan uraian yang telah
dijelaskan di atas.
3) Kondisi rambut
Tekstur rambut dan panjang pendeknya rambut harus
dipertimbangkan karena tekstur rambut dan panjang pendeknya rambut
memiliki tingkat kesulitan yang tinggi dalam pelaksanaan penataan.
d. Teknik penataan
Setelah rambut dipratata sesuai desain penataan, untuk itu agar
penataan (styling) berhasil dengan tepat, perlu diperhatikan dan
diterapkan tertib kerja berdasarkan peraturan kesehatan dan
keselamatan kerja (lihat halaman 30). Teknik penataan dapat dilakukan
dengan langkah sebagai berikut:
1) Arah penataan rambut
Dengan bantuan sisir atau sikat, arahkan rambut ke posisi yang
dikehendaki. Sibakan atau belahan rambut akan mengawali penataan,
dan dalam menentukan belahan rambut ini sebaiknya pertimbangkan
203
bentukk wajah attaupun perrmintaan pe
elanggan se
esuai kebia
asaannya
sehari-hari.
204
b) Beelahan pingggir
Belahaan pinggir sangat
s ideal bagi wajah berbentukk bulat atau u persegi
empatt, karena akan
a menggurangi kebbulatan wajjah. Belaha an dapat
dilakukan pada bahagian kan nan atau kirri, tergantun
ng desain ya
ang akan
dibuatt.
c) Ta anpa belahan
n
Pilihan
n ini dapatt diterapkan
n pada bentuk wajah h apa pun, dengan
penyeesuaian padaa volume serta ikal yang
g dihasilkan.
G
Gambar. 6.68. Tanpa
T Belahan
Sumber : Puspoyo,
P Widja
anarko, Endan
ng (1995)
205
Pe
enyasakan rambut
r meruupakan tind
dakan untukk menambah h volume
rambu ut atau ekstrrabody pada a desain tertentu, yang
g mana volu ume atau
ketinggian dapat membantu kesemp purnaan da alam desa ain yang
dikehe endaki.
da 2 jenis penyasaka
Ad an rambut, yang masing-masing memiliki
kekhususan tujuan atau makssud dalam pencapaian
p hasil penata
aan akhir.
Kedua a jenis penya
asakan terseebut adalah:
a) Me enenun (wea aving)
Istilah menenun n dipakai pada teknik penyassakan ini, karena
pelakssanaannya seperti
s pada nenun kain. Pengambila
a teknik men an rambut
(blockking) dilakuk
kan secara lapis demi lapis,
l dipegang dengan n cermat,
dan arah
a penyasakan yang g sejajar satu
s dengan n lainnya, sehingga
hasilnyya akan saling berkaitan
n.
b) Meenopang (prropping)
Propping atau menopang ad dalah penyaasakan yang dilakukan n dengan
pengaambilan ram
mbut (blockin
ng) lapis de
emi lapis dengan
d jumlah yang
sama. Arah peny yasakan rambut dimulai dari teng gah batang
g rambut.
Biarka
an bagian selebihnya
s (batang rammbut dan ujung
u rambuut) tanpa
sasakaan. Pada umumnya, jeenis penyasaakan ini dila
akukan padaa rambut
pendeek.
206
Gambar. 6.70. Men nopang (Propping)
Sumber : Puspoyo,
P Widja
anarko, Endan
ng (1995)
W
Walaupun tek
knik weavingg dan proppiing ini berlainan jenisnya
a, namun
keduaanya memiliki tujuan yang
y sama. Kedunya mengambil blocking
rambuut yang sam ma besar, kurang leb bih satu settengah sam mpai dua
setenggah sentimeeter, dipegan
ng secara ceermat denga an menggun nakan jari
telunju
uk dan ja ari tengah. Arah pen ngambilan rambut he endaknya
disesuuaikan dengan arah yan ng dikehendaki, yang su udah diarahkkan pada
teknik penggulunggan rambut sebelumnya
s .
Peemakaian siisir khusus untuk mem mbuat sasakkan sangat penting,
karenaa sisir dengan gigi ya ang jarang atau sikat rambut tid dak akan
mengh hasilkan pen
nyasakan ya ang baik.
207
a) Cu urling iron
Curling g iron adala
ah alat pembuat ikal se ecara cepat, praktis dann mudah.
ni dikenal sebagai alat ca
Alat in atok, dapat digunakan untuk
u pembu uatan ikal
pada poni bagian n sisi kanan dan kiri ke epala bagiann ujung rambut, atau
untuk seluruh ba agian rambu ut. Alat ini bekerja se ecara elektrronis dan
memb butuhkan ban ntuan tenaga a listrik untu
uk mengoperrasikannya.
Teknikk pemanfaattan alat ini dalam pembu uatan ikal rambut adalahh sebagai
berikut:
x Am mbil bagian rambut
r yang
g akan diikal, kemudian gulungkan pada alat
terrsebut ke ara
ah yang dihaarapkan.
x Bia arkan beberrapa menit.
x Me engingat alaat ini terbua
at dari meta al yang dapat mengantar panas
daan tidak mem mpunyai pettunjuk penga atur panas, maka janga an terlalu
lamma melakuka an pengguluungan.
x De engan teknik ini, ikal yang
y dihasilkan tidak akan
a bertahan lama,
terrutama bagi rambut lurus.
x Un ntuk menda apatkan hassil yang lebih baik, pada p alat ini
i dapat
dittambahkan pemakaian
p s
steam.
b) Heeated styling
g brushes (siikat penggulung yang dipanaskan)
Heated styling brushes attau sikat penggulung g yang dip panaskan
memp punyai fungssi yang samma seperti alat
a curling iron. Bentuk alat ini
hampir sama dengan curling iron, hanya pada alat in ni terdapat bulu/sikat
b
halus yang berfu ungsi untuk lebih mem megang ram mbut pada posisinya
disaat melakukan n penggulun ngan. Adapun teknik pemanfaatan
p n alat ini
sama sepeti curlin
ng iron.
208
Gambar. 6.7
72. Cara Memeegang Sikat Pe
enggulung
Sumber : Puspoyo,
P Widja
anarko, Endanng (1995)
209
d) Crimping iron
Crimping iron adalah alat pembuat ikal dengan bentuk gelombang patah-
patah. Alat ini terdiri atas 2 buah lempengan dengan bentuk khusus,
yakni bentuk zig-zag atau patah-patah.
Adapun teknik pemanfaatan alat tersebut adalah sebagai berikut:
x Untaian rambut yang akan dibuat bentuk tersebut diletakkan diantara
kedua lempengan tadi.
x Tekan selama beberapa menit sampai bentuk terwujud. Sebaiknya
ikuti petunjuk tertulis mengenai cara pemakaian alat ini.
C. Uji Kompetensi
Untuk mengukur kemampuan siswa dalam kompetensi pratata dan
penataan rambut perlu dilakukan tes.
x Kompetensi yang diharapkan dari materi ini adalah:
1. Siswa dapat melakukan pratata (setting)
2. Siswa dapat melakukan penataan rambut (styling) dengan tepat
dan benar
x Soal:
Petunjuk: Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat dan benar.
1. Jelaskanlah prinsip dasar pratata.!
2. Sebutkanlah alat yang dibutuhkan dalam melakukan pratata.!
3. Jelaskanlah dengan ringkas proses dari pratata.!
210
4. Sebutkanlah 4 hal penting yang harus diperhatikan dalam
melakukan pratata.!
5. Uraikan dengan ringkas 5 pola penataan rambut.!
6. Ada 5 kategori tipe penataan, jelaskanlah masing-masing tipe
tersebut dengan ringkas.!
7. Lakukanlah proses penataan sesuai dengan bentuk wajah, umur
dan kesempatan pelanggan.!
x Tugas Kelompok
Siswa membuat kliping tentang bentuk-bentuk penataan rambut
dengan pola penataan puncak dan belakang, masing-masing
kelompok terdiri dari 2 orang.
x Tugas Mandiri
Ciptakan bentuk tataan rambut untuk pesta ulang tahun remaja
dengan bentuk wajah bulat.
211
BAB VII
ME
ENATA SANGG
GUL
1. Pe
eralatan, Len
nan dan Kossmetika
a. Ala
at dan lenaan yang dig gunakan dalam penataa an rambut (up-style)
(
ad
dalah sebaga ai berikut:
1) Sisir besar, sisir ini digunakan
d u
untuk menghilangkan kekusutan
k
rambut sebbelum dimulai proses pe enataan.
2) Sisir sasakk sisir ini dig
gunakan unttuk menyasa ak rambut agar
a hasil
sasakan le
ebih baik.
3) Sisir pengghalus sasakk (perapi sa asak), sisir ini digunakkan untuk
merapikann atau meng ghaluskan ha asil sasakann agar muda ah dalam
pembentuk kan sanggul.
4) Jepit bebeek, jepit ini berguna
b unttuk memban ntu menjepitt sewaktu
pembentuk kan tatanan rambut.
5) Jepit kecil (jepit hitamm), jepit ini berguna un ntuk menjepit rambut
yang telah dibentuk da an menguatkkan bentuk tataan.
t
6) Hair pin (jepit halus), yang be erguna untu uk menahan n rambut
rambut hallus yang lep pas sewaktu penataan.
212
7) Harnal, harnal berfungsi untuk merapikan dan menguatkan tataan
rambut.
8) Arnet, untuk menjaga kemungkinaan berubahnya bentuk tatanan
rambut.
9) Topeng plastik, dipergunakan untuk melindungi wajah agar tidak
terkena hair spray.
10) Cape sanggul, dipergunakan sebagai penutup bahu fungsinya
untuk melindungi pakaian agar tidak kotor.
213
Di bawah ini adaa beberap pa contoh penataan ram mbut (up-styyle) tanpa
sasaka an:
a. Teeknik roller (mmelingkar/m menggulung)
Rooller dapat diartikan
d denngan melingkar/menggu ulung, pembuatannya
dilakukan dengan n cara meng ggulung dan n melingkarr hingga me enyerupai
gulung gan, adapun n caranya ad dalah:
1) Buuatlah partin ng pada ba agian depan n kemudian n ditarik ke ebelakang
ma ahkota kepa ala (crown) kemudian
k dissisir rapi ke bawah.
b
2) Seetelah di parting pe enataan dim mulai dari belakang dengan
pe
engambilan section ram mbut seleba ar kurang le ebih 2 cm. Rambut
dissisir lurus keatas.
k Rammbut diputarr dengan arrah jarum ja am pada
pa
arting yang te elah ditentukkan.
3) Un ntuk section berikutnya pengambilan rambut se elebar kuran ng lebih 2
cm
m, disisir ke earah atas dan disatukan di baw wah putaran n section
pe
ertama, sehin ngga 2 sectiion menjadi satu dalam satu s putarann.
4) Aggar rapi perlu u diperhatikaan setiap secction harus disisir
d rapi.
5) Seection terakh hir, setelah semua
s rambut ke atas dan disatukan n dengan
se
ection lainnya a dibantu de engan jari-jari tangan rambut dipunttir sampai
keujung, kemu udian putara an rambut dimasukkan ke k dalam dan dibantu
de
engan jepitan atau harn nal untuk penguat, unttuk merapikan roller,
gu
unakan ujung g sisir berekor.
Gambar. 7.1
1. Penataan Te
eknik Roller Dan Hasilnya
Sumber : Puspoyo,
P Widja
anarko, Endanng (1995)
214
b. Te eknik puntiran
Teeknik puntira
an adalah isttilah lain darri bentuk puttaran yang diikatkan,
d
dililitkaan hingga rambut
r mennyerupai stuupa. Teknik puntiran ini cocok
untuk rambut yang tebal, karrena puntiran n yang dihaasilkan nantinya akan
rapi da an bagus.
Ad dapun cara pembuatann
p nya sebagai berikut:
1) Ram mbut di partting menjadi sepuluh ba agian atau lebih,
l sesua ai dengan
kete ebalan dan desain
d penaataan yang dibuat
d
2) Settiap parting rambut
r dipuntir mulai da
ari pangkal sampai
s ujunng rambut
den ngan bantua an jari-jari ta
angan, untuuk mempero oleh hasil yang rapi,
maka puntiran pada akar ra ambut dibanntu dengan ujung
u sisir be
erekor
3) Ten ntukan partin
ng yang akan dikerjakan n terlebih dahulu
4) Ram mbut yang telah dililittkan kemud dian disema atkan pada pangkal
ram mbut dilanjuttkan sampai semua parrting selesai dan sematkkan pada
lilita
an rambut
Pe
enataan rammbut teknikk puntiran, dapat dip
perhatikan langkah-
langka
ahnya seperrti gambar be
erikut.
215
Gambar.
G 7.2. Contoh
C Penataa an Rambut Terrknik Puntiran
S
Sumber : Pivott Point (1996)
c. Teeknik overlap
p (sisik ikan))
Pe
enataan rammbut overlap p adalah pennataan yang
g ditata sela
apis demi
selapiss dan tumppang tindih seperti sisik ikan. Dalam pelaksa anaannya
ai dengan 2 section rambut sebagai patokan tataan.
dimula
Ad
dapun cara pembuatann
p nya sebagai berikut
216
1) Bu
uatlah sectioon bagian de epan dengan n bentuk seggitiga.
2) Se
etelah sectio on 1 diamb bil, maka raambut dibag gi menjadi 2 bagian
kemudian disillangkan.
3) Se
ection berikuutnya diambiil dengan jarrak kurang le ebih 2 cm, kemudian
k
dissilangkan paada section 1 dan disatu ukan, agar diperoleh ben ntuk yang
me enyerupai sisik ikan yang tumpang tindih.
t
4) Sissa rambut yang belum ditata, pengambilan
p nnya sama dengan
se
ection sebelu umnya, disilangkan dan n disatukan, untuk mendapatkan
ha
asil sisik ikan
n yang bagu us, hendaknnya rambut diangkat teg gak lurus
da
an sejajar deengan tinggi puncak kepa ala atau lebiih.
etelah semua rambut dikerjakan, ujjung rambut diikat men
5) Se njadi satu
de
engan meng ggunakan ka aret dan lipa
atkan ke da alam, usahakan agar
karet tidak terlihat dari luar.
6) Raapikan ramb but dengan bantuan
b ekoor sisir dan beri hair sprray untuk
me empertahankan bentuk tataan.
t
1) Ke
elabang kelu uar (kelabang
g timbul)
a) Ra
ambut disisir rapi buatlaah patokan penataan dengan
d pengambilan
se
ection segitig
ga.
enataan dimulai dengan kelabang 3 ikatan yaitu
b) Pe u; ikatan diaambil dari
agian bawah, ambil section
ba s A dari
d garis rambut, tambahkan
kebagian B dand ambil ikatan yang di ampai semua rambut
d bawah, sa
selesai dikerjaakan. Hasil kelabang keluar ini akan
a terliha
at sangat
ba
agus bila dila
akukan padaa rambut yanng sama pan
njang.
Gambar.
G 7.3. Contoh
C Kelabanng Keluar (Kelaabang timbul)
Sumber : Pivott Poin (1996)
217
2) Keelabang keda
alam (kelaba ang datar)
a) Raambut disissir kemudian buatlah h patokan penataan dengan
engambilan section segitiga, guna
pe akan bagia an tengah belakang
ram
mbut, dibagii menjadi 3 ikatan kemudian dikelabbang/dijalin.
b) Muulailah deng
gan kelaban ng ikatan. Ambil
A sectio
on tambahan n rambut
da
ari garis ram
mbut ketitik garis tenga ah, kemudia an kelabang g, begitu
seterusnya dengan peng gambilan raambut sela ang seling (kiri dan
kanan) berganntian sampaii semua ram mbut selesai dikerjakan.
Gambar.
G 7.4. Contoh
C Kelabanng Kedalam (Ke elabang data)
S
Sumber : Pivott Point (1996)
218
Gambar. 7.5. Cara Meletakkan Posisi Tangan
Sumber : Milady Publishing Company (1991)
219
Urutan yang dilakukan waktu menyasak rambut adalah:
1) Tentukan pola penataan yang akan dibuat.
2) Sisir rambut sebelum disasak.
3) Bagi atau parting rambut sesuai dengan penataan yang akan dibuat.
4) Pergunakan sisir sasak yang kuat (sisir tulang) untuk menyasak
rambut.
5) Ambil satu section rambut dengan menggunakan ekor sisis, jepit
dengan telunjuk dan jempol kemudian rambut disisir. Posisi rambut
tegak lurus.
6) Rambut mulai disasak dari ujung kepangkal, perhatikan agar hasil
sasakan tidak berbatang (tidak kusut) karena sasakan yang demikian
akan sukar dihaluskan, sehingga akan mempengaruhi hasil penataan
rambut.
7) Setelah penyasakan selesai, kemudian haluskan sasakan dengan
menggunakan sisir penghalus sasak. Bentuklah rambut sesuai
dengan desain penataan rambut yang akan dibuat.
220
a) Bagi rambut menjadi 2 bagian, depan (poni) dan belakang. Bagi
rambut bagian depan menjadi beberapa bagian, kemudian gulung
setiap bagian dengan menggunakan rol berukuran sedang.
Sisakan rambut depan yang terdapat pada sisi kiri dan kanan.
Tarik rambut belakang kearah kiri atas, Seperti gambar berikut.
221
c) Tarik rambut depan sebelah kanan ke belakang, dapat dilihat pada
gambar berikut ini.
d) Tarik rambut depan sebelah kiri kearah belakang dan rapikan, pasang
sanggul. Selanjutnya lepaskan rol, buatlah beberapa bulatan tak
beraturan agar jatuhnya tampak alami, seperti pada gambar berikut
ini.
222
Gambar. 7.12. Cara Menyematkan Aksesoris
Sumber : Deddy, M (2005)
223
Keterangan Gambar:
a) Pada bagian depan samping kiri dan kanan sisirlah ke arah atas,
lipat dan jepit (gambar 1,2).
b) Bentuklah pada bagian tengah depan menurut selera dan bentuk
wajah kita (gambar 3).
c) Pada bagian belakang bagi menjadi 3 bagian samping kiri, kanan
dan bagian tengah ikatlah di atas tengkuk lipat dan jepit bagian
samping kiri dan kanan, sisa rambut belitkan pada ikatan karet
bagian tengah sehingga tertutup (gambar 4).
d) Gulung kearah dalam ikatan rambut dan jepitlah supaya kelihatan
rapi kenakan jaring rambut atau harnet (gambar 5).
224
Gambar. 7.15. Cara Membagi Rambut
Sumber : Deddy, M (2005)
b) Sisir dan tarik rambut depan disebelah kanan atas kearah kiri.
Tata ujungnya sehingga membentuk lingkaran disisi kanan atas
rambut, kemudian jepit, seperti pada gambar di bawah ini.
225
Gambar. 7.17. Cara Menarik Sisir Rambut Depan Bawah
Sumber : Deddy, M (2005)
e) Sisir dan tarik rambut depan yang disisir kearah kanan, kemudian
tata ujungnya supaya membentuk lingkaran, bisa dilihat pada
gambar berikut ini.
226
Gambar. 7.19. Cara Menyisir Dan Menarik Rambut Depan
Sumber : Deddy, M (2005)
227
Gambar. 7.21. Cara Menyematkan Rangkaian Melati Pengasih
Sumber : Deddy, M (2005)
228
itu penataan rambut artistik ini bisa dibuat sesuai dengan tema riasan
yang akan ditampilkan.
229
Penataan sanggulnya sangat berbeda dan tidak sama untuk masing-
masingnya itu.
b. Ciri-ciri dari suatu suku, biasanya antara suku yang satu pada suatu
daerah juga dapat dibedakan oleh tata sanggulnya.
c. Ciri dari suatu daerah, ada daerah yang fanatik dengan penataan
sanggul yang ada di daerahnya, artinya susah untuk menerima
pembaharuan. Sebaliknya ada pula beberapa daerah yang menerima
masukan mode-mode sanggul yang dibawa oleh para penjajah/
pendatang.
230
3. Melakukan Penataan Sanggul Daerah (Macam-macam Sanggul
Daerah)
a. Sanggul daerah Aceh Tengah (Gayo)
Pengaruh adat istiadat daerah Gayo menampilkan wujud kebudayaan
yang sangat menarik, artistik dan bervariasi. Hal ini dapat dilihat dari
pakaian yang dikenakan pengantin, ornamen, anyam-anyaman dan hasil
kesenian lainnya.
Pakaian pengantin yang bercorak aneka ragam itu terlihat pada upuh
kio, ketawak, upuh jerak, upuh ulen-ulen dan upuh pera. Segi artistik
yang menarik terdapat, baik pada sempul (sanggul) yang dikenakan oleh
pengantin setelah 1 hari pernikahan berlangsung maupun pada
perhiasannya, seperti pating emas, lelayang dan renggiep. Adapun di
daerah tersebut terdapat beberapa jenis sanggul yang dibedakan atas
keperluan dan tingkat usianya.
Jenis sanggul Daerah Gayo (Aceh Tengah):
1) Sanggul pengantin:
x Sempol gampang bulet sempelah ilang.
x Sempol gampang kemang.
3) Sanggul remaja:
x Sempol tajuk renggali.
x Sempol punyut.
231
2) Caara mengerjaakan
Pe
ertama-tamaa rambut dibberi minyak rambut,
r kem
mudian disisiir ke atas
atau ke
k puncak ke epala. Bagi rambut yang g panjang, sebagian
s dia
antaranya
langsuung disisakaan untuk ta ali sempol, sedangkan n bagi ramb but yang
pendeek harus diseediakan tali sempol tam
mbahan dan dipilin di attas ubun-
ubun. Kemudian, rambut disisir ke atas dan diikat dengan tali pengikat
setinggi daun teliinga bagian
n atas. Bagii rambut yaang panjangg, sempol
gampa ang kemang g itu dapat langsung dibentuk
d dan bagi rambut yang
pendeek, sematkaanlah cemarra dengan benang wo ool berwarnna hitam.
Benanng wool ini dipakai se ebagai peng gganti cemaara untuk keperluan
k
shalat atau sembaahyang.
3) Ca
ara memben ntuk sanggul:
a) Tangan kaanan pada pangkal
p cemmara dan tangan kiri meemegang
ujung cem
mara. Belitka
an ujung ce emara, kem mudian lepasskan dan
bentuklah sanggul seb
belah kiri. Pe
erhatikanlah gambar berrikut ini.
Gambar.
G 7.23. Posisi Tangan Dalam Memeg gang Cemara
Sumber : Jafar, AS dkk (1998))
232
Gamba
ar. 7.24. Cara Membentuk
M Sanggul
Sumber : Jafar, AS dkk (1998))
Gamb
bar.7.25. Cara Melilitkan Sang
ggul
Sumber : Jafar, AS dkk (1998))
233
4) Cara memasang ornamen:
a) Lelayang
Lelayang terbuat dari emas, perak, atau imitasi yang berbentuk
segitiga sama kaki. Lelayang dipasang di bawah sanggul atau di
sebelah bawah kerah baju dengan telap malo. Telap malo ini
melambangkan keberanian, sedangkan lelayang melambangkan
bahwa pengantin mulai menjadi ibu rumah tangga, yang akan
menghadapi banyak resiko, juga lelayang ini berfungsi sebagai
penolak bala.
b) Tekan kune
Tekan kune adalah perhiasan yang dipasang pada dahi dan langsung
diikatkan pada rambut. Tekan kune ini, selain berfungsi sebagai
pemanis pengantin, juga melambangkan bahwa pengantin sudah
meninggalkan masa remaja dan melambangkan kemantapan serta
ketenangan.
c) Pating emas
Pating emas terbuat dari emas atau perak. Pating ini dipakai
sebanyak 3 buah, 2 di kiri-kanan sanggul dan 1 buah dibagian depan
tengah sanggul. Pating emas boleh bermata, boleh tidak. Pating ini
melambangkan kekuatan atau kekukuhan rumah tangga.
d) Pating renggiep
Pating renggiep dipakai ditengah-tengah sanggul bagian belakang.
Pating melambangkan agar pengantin berperilaku atau berbudi
bahasa yang baik.
234
Gambar. 7.27. Tampak Samping
Sumber : Jafar, AS dkk (1998)
235
1930, sesudah itu adalah masa transisi karena diwaktu itu orang-orang
sudah mengenal sunting untuk penganten yang berasal dari Kabupaten
Padang Pariaman.
Semenjak tahun 1930 di Kabupaten Tanah Datar, orang juga sudah
mulai memaki sunting ini untuk keperluan penganten. Untuk sanggul ini
dibutuhkan rambut yang panjang, dimana waktu itu gadis-gadis Sumatera
Barat pada umumnya mempunyai rambut yang panjang sampai kelutut
malahan sampai menyapu lantai. Kalau tidak berambut panjang maka
akan diejek, ibarat burung puyuh tidak berekor seperti pantun;
Bajak laban sungkan laban
Pembajak sawah dilakuak
Duduk tampan, tagak pun tampan
Cacek saketek pendek abuak
3) Cara membuatnya
a) Sebagai pengganti rambut panjang bisa kita pakai Cemara yang
panjangnya 125 cm, mula-mula rambut disisir semuanya ke
belakang diikat menjadi satu sedikit di bawah crown.
b) Kemudian diikatkan cemara lalu sedikit dipelintir arah ke kanan
lalu pangkal ikatan kita jepit dengan jari telunjuk dan jari tengah
dan diputar ke kiri.
c) Jepit dipangkal ikatan tadi lalu kita ambil pertengahan rambut kita
masukkan ke kiri lubang rambut.
d) Bentuk seperti pita di sebelah kiri lalu ujungnya kita masukkan
pula, sehingga berbentuk pita (dasi).
e) Di sebelah kanan ujungnya kita kaitkan ke pangkal ikatan rambut
kemudian kita pasang harnet tadi.
236
4) Orrnamen/perhhiasan yang digunakan
a) 3 atau 5 bu
uah kemban ng goyang.
b) 2 bunga mawar
m merahh atau putih, segar atau korsase.
c) Bunga melati susun.
Gamba
ar. 7.29. Sanggul Tampak Sam mping
Sumber : Jafar, AS dkk (1998))
237
Jika seorang wanita Batak membiarkan rambutnya terurai atau tidak
ditata, ia akan menjadi buah mulut atau dianggap sebagai wanita
pemalas.
Bentuk sanggul wanita Batak pada mulanya sama, yaitu berbentuk
bulat menonjol dan diletakkan sedikit di atas tengkuk atau sedikit
melewati pusar rambut.
Sanggul anak gadis biasanya terdiri dari 2 bulatan konde yang
terletak di belakang telinga. Akan tetapi, karena keadaan serta situasi tiap
sub suku, masyarakat Batak memiliki jenis sanggul yang khas, di
samping sanggul bulat yang umum. Berikut ini akan diperkenalkan
sanggul-sanggul Batak, baik nama maupun cara penataannya.
Dalam salah satu peribahasa Batak disebutkan bahwa Soripada na
bisuk do ina na boi mangaramoti busanana, yang artinya kira-kira ‘Tuan
putri yang bijaksana adalah ibu yang dapat bertanggung jawab dalam
keluarganya’. Ungkapan ini mendorong wanita Batak agar bertindak aktif,
dinamis, cepat, tepat dan bijaksana. Oleh karena itu, penampilan dalam
berhias pun harus disesuaikan agar praktis, demikian pula dalam menata
rambut.
Adanya berbagai marga sesuai dengan daerah tinggalnya maka
terdapat berbagai jenis sanggul batak.
238
Gamb
bar. 7.31. Ram
mbut Dibelah Lu
urus
Sumber : Jafar, AS dkk (1998))
Gamba
ar. 7.32. Cara Menyatukan
M Ra
ambut
Sumber : Jafar, AS dkk (1998))
Rambut dimasukkan ke
k dalam seb
belah kanan n sehingga berbentuk
b
pusaran da
an sebagai alat
a penguatt diberi penitti atau harna
al.
239
Gambar. 7.33
3. Cara Memassukkan Rambu ut Ke Dalam
Sumber : Jafar, AS dkk (1998))
anggul Batak
b) Sa k Karo: rayam
gul Batak karo disebut sa
Sangg anggul Raya
am.
x Be entuk sangguul
Sangggul untuk remaja putri berbentuk
b siiput, sedang
gkan untuk kaum
k ibu
berben
ntuk bulat. Sanggul remmaja diletakkkan di bawwah pusaran
n rambut,
sedangkan sanggul kaum ibu diletakkan did atas tengkkuk.
x ara memben
Ca ntuk sanggul
Seluruh rambut disisir ke belakang
g agak ke attas.
Seluruh raambut diputtar ke arah kiri, kemud dian dimasu
ukkan ke
bagian da
alam sehingg ga berbentuuk siput dan letakkan persis di
bawah pus
saran.
Gamba
ar. 7.34. Cara Membentuk
M Sanggul
Sumber : Jafar, AS dkk (1998))
240
c) Saanggul Batakk Angkola-M
Mandailing ad
dalah sanggul bujing ma
ajeges
Bentuk sanggul ini bulat menonjol dan n letaknya di belakangg tengah
kepala
a dan diberi hiasan supi--supi.
x Ca
ara membenntuk sanggul
Semua ram mbut diikat di
d belakang bagian
b tenga
ah kepala.
Rambut diputar denga a berbentuk lingkaran
an baik dan rapi hingga
yang bagia
an dalamnya a menonjol ke
k luar.
Gamba
ar. 7.35. Cara Membentuk
M Sanggul
Sumber : Jafar, AS dkk (1998))
x Orrnamen sang
ggul
Pada sang ggul remaja putri dipakaii anting-antin
ng atau supii-supi.
Pada sang ggul kaum ib
bu dipakai hiasan krabu.
Ga
ambar. 7.36. Model
M Aksesoriss
Sumber : Jafar, AS dkk (1998))
anggul Batak
d) Sa k Nias : Niass
Sangg entuk bulat dan terletakk di belakang tengah kepala
gul ini berbe k di
bawah
h pusaran. Hiasannya
H beerupa tusuk konde emass disekeliling
g konde.
x Ca
ara membenntuk sanggul:
Semua rammbut disisir ke belakang g agak ke attas hingga berbentuk
b
ikal.
Rambut diputar hingga a berbentuk bulat dan le
etaknya agakk ke atas.
Hiasan dib
beri disekeliliing rambut dan
d kepala.
241
Gamba
ar. 7.37. Cara Membentuk
M Sanggul
Sumber : Jafar, AS dkk (1998))
x Ca
ara membenntuk sanggul
Rambut disisir, lalu diikat, dan dita
aruh di sebe
elah kanan atas
a yang
kemudian ditekuk di beelakang kup ping.
Ujung rammbut dililitkkan dan diijatuhkan sampai
s ke tengkuk,
sedangkan
n sisanya dililitkan dua kali
k tepat pad da pusat ikatan.
Gamba
ar. 7.38. Cara Membentuk
M Sanggul
Sumber : Jafar, AS dkk (1998))
242
x Perawatan sanggul
Dahulu sabun (shampo) belum ada, tetapi rambut harus dirawat agar
tumbuh subur. Untuk itu, wanita Batak mempergunakan berbagai cara
antara lain:
Untuk mencuci rambut dipakai merang yang sudah dibakar dan
direndam satu atau beberapa malam.
Untuk menyuburkan rambut serta melicinkannya, dipakai daun
kembang sepatu atau daun mengkudu, yang kalau diremas-remas
berlendir kemudian dikeramas di atas kepala sambil mengurut-urut
kepala.
Untuk mewangikan rambut dipakai ramuan utama, yaitu sejenis jeruk
yang disebut unte pangir (jeruk purut). Jeruk ini diremas-remas
bersama kulitnya, lalu disiramkan pada kepala dan dibiarkan sebentar
lalu disiramkan lagi. Selain pengharum, bau jeruk ini juga berguna
untuk mengusir roh-roh jahat.
Untuk melemaskan dan menyuburkan rambut diberi santan kental
atau minyak kemiri yang telah dimasak dengan daun pandan, setelah
didiamkan kurang lebih 1 ½ jam, baru disiram dengan air.
Untuk mengeringkan rambut biasanya dilakukan dengan mengangin-
anginkannya di bawah pohon atau ditempat yang teduh.
243
Gambar. 7.39. Tampak Muka
Sumber : Jafar, AS dkk (1998)
244
Gambar. 7.41. Tampak Belakang
Sumber : Jafar, AS dkk (1998)
245
Pada masa Kerajaan Sriwijaya, sanggul malang ini umumnya hanya
dipakai oleh permaisuri, putri-putri keluarga raja, serta kaum bangsawan
dari lingkungan istana. Orang awam tidak dapat begitu saja memakai tata
rias rambut dengan sanggul malang.
Seorang gadis yang baru melangsungkan akad nikah dan acara
munggah, bersama mempelai pria, ia mendapat penghormatan atau
penobatan menjadi sepasang warga negeri yang mempunyai tanggung
jawab. Pada waktu acara munggah berlangsung, kedua mempelai diberi
gelar, disamping namanya sendiri yang telah dimilikinya sejak kecil. Pada
waktu itulah mempelai wanita diberi kehormatan memakai sanggul gelung
malang. Jelaslah bahwa pada waktu itu gelung malang hanya dipakai
pada acara tertentu atau acara resmi. Sanggul ini dinamakan gelung
malang karena letaknya yang horizontal (malang) dan tinggi di atas
puncak kepala.
b) Sanggul/Gelung Cioda
Sanggul ini biasanya digemari oleh gadis-gadis remaja maka kini.
Sanggul ini terdiri dari dua buah dan diletakkan dibagian kiri dan kanan
kepala. Kadang-kadang rambut dikepang dahulu, baru dibentuk sanggul
pada bagian kanan dan kiri atau dikepang dahulu, baru dibentuk sanggul
pada bagian kanan dan kiri atau dikumpulkan dibagian tengah kepala.
Perlu ditambahkan bahwa asal-usul sanggul ini tidak diketahui secara
jelas.
246
taddi sehingga berfungsi sebagai
s penngikat rambu ut dan agar letaknya
leb
bih kokoh. Terkahir,
T lipa
atan rambut tadi diselipkkan pada bagian atas
deepan yang diangkat sedikit.
Unntuk keperluuan sehari-hhari, biasanya cukup diselipkan
d sisir (suri)
paada sanggul itu. Pada waktu
w itu sanggul malan ng tidak memerlukan
tussuk rambut, harnal atau jepitan.
Leetak gelung malang
m agakk tinggi, yaitu
u kira-kira dii atas punca
ak kepala.
Gamba
ar. 7.42. Cara Membentuk
M Sanggul
Sumber : Jafar, AS dkk (1998))
b) Paada acara resmi terttentu, tata rias ramb but gelung malang
me empergunak kan hiasan rambut se esuai dengan ketentuan yang
beerlaku. Wala aupun bentuk dan nama n gelun
ng itu sam ma, tetap
dip perlukan hia
asan yang diletakkan pa ada tempat yang
y kokoh. Dengan
deemikian, carra membentuk gelung itu agak berbeda b sedikit dari
bia asanya. Bed danya ialah rambut pad da gelung malang
m diika
at dengan
tali (karet gelaang) sesuai dengan kea adaan lebattnya rambutt. Setelah
ram mbut terkum
mpul di atas puncak kepa ala dan diika
at, rambut dipilin
d dan
dilipat ke ara ah kanan, sesampai ditengah
d ambut lalu diikatkan
ra
deengan bagia an rambut yang diamb bil dari baggian tengah h depan.
Ra ambut ini berfungsi
b ke
e tengah la agi sehinggga berbentu uk angka
deelapan, yang g biasanya disumbal dengan bunga rampai. Bunga
ram mpai ini berrupa pandan n yang diselipi dengan berbagai
b bu
unga atau
irissan pandan n. Letaknya pada bagian atas da an bergantu ung pada
keadaan ram mbut serta keterampila an sipenata a rias. Sissa ujung
ram mbutnya diikkatkan ditenggah-tengah sanggul taddi agar lebih aman.
247
Gambar. 7..43. Cara Mem
mbentuk Gelungg Sanggul
Sumber : Jafar, AS dkk (1998))
c) Tuusuk Cempaka
Tusukk hiasan yang biasanya berjumlah
h 4 buah dan
d bentukn
nya mirip
dengaan bunga cem
mpaka.
248
Gambar. 7.44. Tampak Muka
Sumber : Jafar, AS dkk (1998)
249
Gambar. 7.46. Tampak Belakang
Sumber : Jafar, AS dkk (1998)
1) Pengertian
Sanggul dalam bahasa Lampung disebut juga dengan Belattung, kali
ini penulis memperkenalkan Belattung Gelang. Pada kesempatan ini
Belattung yang kita ambil adalah dari daerah Lampung. Sebagaimana
dijelaskan Hendra (2005:75) bahwa Pepadun, pada tanggal 17 April 2001
telah diadakan suatu kesepakatan di aula Dinas Pendidikan Propinsi
Lampung tentang, macam-macam sanggul Lampung serta cara
berpakaian pengantin Lampung Pepadun.
Ternyata masyarakat Lampung dari zaman dahulu telah mengenal
cara merias diri, salah satunya adalah menata rambut yang dijadikan
suatu bentuk yang disebut dengan sanggul atau Belattung.
Belattung Gelang bila dilihat dari bentuk dan pemasangannya, maka
sanggul gelang ini ada persamaan dengan sanggul malang dari daerah
Palembang.
Adapun persamaan kedua sanggul tersebut karena adanya pengaruh
dari daerah Palembang dimana pada saat itu Kerajaan Sriwijaya datang
ke Kerajaan Tulang Bawang melalui pelabuhan Tulang Bawang di daerah
Menggala.
Pada zaman dahulu umumnya wanita berambut panjang sehingga
jarang mempergunakan cemara. Sedangkan pada zaman modern
sekarang ini rata-rata wanita berambut pendek, tetapi masih tetap
disanggul dan mereka tidak meninggalkan sanggul tradisional atau
sanggul asli, misalnya pada acara perkawinan maka sanggul yang
dikenakan oleh pengantin putri adalah Sanggul Gelang.
250
Gambar. 7.47. Sanggul Belattung Gelang Tampak Belakang
Sumber : Puspoyo, Widjanarko, Endang (2005)
2) Jenis-jenis sanggul
Daerah Lampung juga memiliki beberapa jenis sanggul lainnya, di
samping sanggul Belattung Gelang, yakni sebagai berikut:
a) Belattung Gelang (sanggul yang berbetuk seperti gelang).
b) Belattung Tebak (sanggul yang bentuknya malang).
c) Belattung Miring (sanggul yang bentuknya seperti sanggul gelang
hanya asimetris).
d) Belattung Kipas (sanggul yang bentuknya mirip kipas).
e) Belattung Ucung (sanggul yang letaknya dipusaran rambut dan
bentuknya seperti disumpel).
f) Belattung Sisir (sanggul yang bentuknya digelung dengan
menggunakan sisir).
251
3) Keunikan sanggul
Masing-masing sanggul ini memiliki keunikan sendiri-sendiri, bila
ditinjau menurut keperluannya maka sanggul ini dapat kita pilah menjadi:
a) Pengantin, menggunakan sanggul Gelang yang letaknya di bawah
atau sanggul Tebak.
b) Remaja Putri (Muli) menggunakan sanggul Gelang yang letaknya
dimahkota kepala.
c) Orang tua dalam acara resmi saat ini menggunakan sanggul Tebak.
d) Dahulu orang tua sehari-hari menggunakan sanggul Kipas atau
miring.
e) Wanita yang akan pergi ke air (ke kali) menggunakan sanggul ucung-
ucung (sanggul sumpel).
f) Wanita yang akan pergi ke kebun menggunakan sanggul sisir, karena
sanggul ini sifatnya praktis tidak perlu menggunakan jepit.
252
c) Jadikan saatu dengan rambut
r yang diikat perta ama tadi.
d) Sisa ramb but dapat dib gsung tetapi bila rambu
bentuk lang ut pendek
tambahan cemara 80 cm. c
e) Kemudian rambut dipu utar ke arah kiri lalu naikk ke atas dan
n ke arah
kanan, turuun ke bawah h.
f) Sisa ramb but masukka an ketengah h sanggul dan d jadikan sebagai
pengikat (lihat gamba ar), ikatan pertama
p lebiih kurang 3 jari dari
tengkuk ya ang nantinya sebagai patokan
p agaar rambut tiddak jatuh
sampai ke epundak dan rambut bagianb atas disasak se edikit lalu
diikat kembbali dijadikan satu denga an ikatan pe ertama.
Gambar. 7.4
49. Langkah-La
angkah Membu uat Sanggul
Sumber : Puspoyo,
P Widja
anarko, Endan
ng (2005)
g. Sa
anggul daera
ah Bengkulu
u
Sa
anggul daera
ah Bengkulu
u disebut san
nggul Sikek.
253
2) Bentuk sanggul Sikek
Bentuk sanggul ini indah dan akan mudah memasyarakat, baik untuk
kaum muda dan dewasa termasuk ibu-ibu. Disebut sanggul “sikek”
karena sanggul ini menggunakan ornamen pokok yaitu sikek yang berarti
“sisir”.
4) Ornamen khusus
Agar lebih cepat memasyarakat, maka seyogyanya tidak semua
ornamen digunakan, tetapi hanya ornamen khas saja yaitu:
a) Sikek bulan.
b) Sepasang kembang ‘me’.
c) Sepasang tonglei.
254
Gambar. 7.51. Sanggul Sikek Tampak Belakang
Sumber : Puspoyo, Widjanarko, Endang (2005)
255
Gambar. 7.5
52. Langkah-langkah Membua at Sanggul
Sumber : Puspoyo,
P Widjaanarko, Endan
ng (2005)
h. Sa
anggul daera
ah Bengkaliss, Riau
Sa
anggul daera but Siput Ekor Kera.
ah Bengkaliss, Riau diseb
1) Maacam-macam m sanggul
aerah Riau memiliki jum
Da mlah sanggul sebanyakk 15 macam
m dan ini
terbag
gi menjadi 3 (tiga) golong
gan yakni:
a) Unntuk remaja (Anak dara).
b) Unntuk pengantin.
c) Unntuk dewasa a.
Me
enurut orang g-orang tua yang berassal dari Ria au yang massih hidup
sekara
ang sanggu ul ini sudah dipakai turrun temurun n sejak dahhulu kala
hingga
a kini, teruttama pada upacara-up pacara adatt dan upaca ara yang
resmi. Siput artiny
ya sanggul Ekor Kera (dibaca;
( Kre
e) artinya Ekkor Kera.
Siput Ekor Kera dipakai
d uk upacara adat dan untuk harian. Sejarah
untu
tentan
ng Siput Eko or Kera ini masih disellidiki, sebab
b belum ada a sumber
yang diperoleh
d secara lengkap.
256
b) Sanggul untuk pengantin
x Siput Lipat Pandan (Kabupaten Kampar).
x Siput Buntut cigak Ekor Kera (Bengkalis).
x Siput Lintang (Siak).
x Siput Tanduk (Polo Penjengat Tanjung Pinang, Kepulauan Riau).
257
La
angkah-langk kahnya adalah sebagai berikut:
a) Raambut diikat setinggi 7 jari dari teng
gkuk. Kalau rambut yang g pendek
meemakai cemara 100 cm.
b) Buuat sawok ay yam mengerram pada tengkuk.
c) Beentuk siput yang
y rapih.
put tidak boleh kena kerrah dibaju.
d) Sip
e) Ayyam mengerram kelihatan n setelah se
elesai siput.
f) Beentuklah aya am mengeram dibagian tengkuk
t yanng baik.
g) Beerilah harnett dan dirapikan.
h) Beesar sanggul disesuaikan dengan ba adan dan ke epala model.
Aggar lebih jela
as perhatikannlah gambarr langkah be erikut.
Gambar. 7.5
53. Langkah-langkah Membua at Sanggul
Sumber : Puspoyo,
P Widjaanarko, Endan
ng (2005)
258
i. Sanggul daerah Betawi
Sanggul daerah Betawi disebut Cepol.
259
telah terpegang diikat dengan
d ram
mbut sendiri, yang diam
mbil dari
sebelah bawah.
Gamba
ar. 7.55. Cara Memegang
M Ra
ambut
Su
umber : Santosso, Tien (1999))
c) Ta
angan kiri dibalik
d dan menghadap
p ke bawah sehingga terbentuk
t
an
ngka delapan
n.
260
d) Sisa rambut (ujung rambut) dililitkan ke atas dan ditumpuk dengan
seluruh pangkal rambut, kemudian disisir rapi, lalu ujungnya
dimasukkan ke dalam untuk alat pengikat.
261
Gambar. 7.59. Tampak Samping
Sumber : Santoso, Tien (1999)
262
konde cepol selesai, kemudian diberi roja melati yang diletakkan di
sebelah kanannya. Bentuk konde cepol ini tidak boleh terlalu besar, tetapi
harus padat, mencuat ke luar dan letaknya agak tinggi.
263
c) Ra
ambang (Harnet) 1 buah
h.
3) Pe
eralatan yang g digunakan
n yakni
a) Sisir, Sisir sikat.
b) Jepit ramb but.
c) Cemara.
d) Harnal.
e) Hair spray y.
anggul daera
k. Sa ah Jawa Barrat
Sa
anggul daera
ah Jawa Barrat disebut Ciwidey.
C
264
1) Asal-usul sanggul Ciwidey
Di Jawa Barat terdapat satu kecamatan bernama Ciwidey, termasuk
wilayah kotamadya Bandung dan letaknya kurang lebih 50 km di sebelah
Selatan Bandung. Salah satu sanggul yang terkenal di Jawa Barat
bernama Ciwidey. Belum jelas siapa orang pertama yang menggunakan
istilah itu. Nama sanggul itu agaknya tak dapat dilepaskan dari nama
daerah itu.
Nama sanggul Ciwidey mulai dikenal di daerah Jawa Barat pada
tahun 1947. Sanggul itu diperkenalkan oleh kanjeng Haji
Wiranatakusumah. Sebelum sanggul Ciwidey dikenal di daerah Jawa
Barat, pada zaman Pangeran Sumedang telah dikenal nama sanggul
Pasundan atau sanggul Kasundan atau disebut juga kebesaran, yang
umumnya dipakai oleh kaum ningrat hingga rakyat biasa. Kemudian
sanggul itu berubah menjadi nama sanggul Ciwidey. Siapa yang
mengubahnya dan bila diubahnya belum dapat diketahui secara pasti.
Jika dilihat dari segi bentuknya, sanggul Ciwidey dipengaruhi oleh
bentuk huruf Arab, yaitu alif, ditambah dengan huruf nun atau dikenal
dengan istilah sunda; alif pakait sareng nun. Dalam hal ini terlihat
pengaruh agama islam. Hal ini dapat dimengerti karena hampir seluruh
penduduk asli Jawa Barat pemeluk agama Islam.
Pada zaman dahulu umumnya wanita yang berambut panjang jarang
menggunakan cemara. Pada zaman modern sekarang ini rata-rata wanita
berambut pendek, tetapi masih tetap disanggul rambutnya dan mereka
tidak meninggalkan sanggul tradisional atau sanggul asli, yaitu sanggul
Pasundan atau Ciwidey.
Bentuk sanggul Ciwidey terletak dikepala bagian belakang, dengan
bentuk sanggul agak bulat dan bagian bawahnya tidak menyentuh leher.
Pada bagian kedua sisi menggunakan “jabing” (=sunggar, bhs. Jawa).
Sanggul ini menggunakan perhiasan sepasang “cucuk gelung” atau tusuk
konde yang terbuat dari tanduk binatang, imitasi, emas, perak atau
lainnya yang dipakai di kanan dan kiri sanggul.
Pemakaian jenis perhiasan tergantung pada golongan masyarakat
pemakainya. Jika pemakainya dari golongan ningrat, hiasannya berupa
emas dan apabila pemakainya golongan biasa atau golongan bawah,
hiasanya terbuat dari tanduk atau imitasi. Ornamen/perhiasan itu adalah
berupa; Cucuk Gelung/tusuk konde yang terbuat dari tanduk kerbau,
imitasi, emas atau perak.
265
Gambar. 7.62. Bentuk Sanggul Tampak Belakang
Suumber : Santosso, Tien (1999))
eralatan yang
2) Pe g digunakan
n
a) Sisir, sisir sikat.
s
b) Jepit ramb but.
c) Cemara 80 0-90 cm.
d) Harnal.
e) Hair spray y.
Gambar. 7.63.
7 Langkah Kerja
K Membuatt Ciwidey
Suumber : Santosso, Tien (1999))
266
l. Sanggul daerah D.I.Y. Yogyakarta
Sanggul daerah D.I.Y. Yogyakarta disebut Ukel Tekuk.
b) Putri dewasa
x Memakai ukel tekuk dengan hiasan sebagaimana pada putri
remaja.
x Memakai kain dengan semekan.
x Memakai kebaya pendek tanpa bef.
x Memakainya sebagai pakaian sehari-hari dalam keraton.
x Memakai kain seredan. Putri yang sudah menikah.
x Memakai ukel tekuk dengan hiasan pethat emas dan bunga
ceplok jebehan.
x Memakai kain batik wiron.
x Memakai kebaya beludru/sutra panjang dengan pelisir pita emas
dan memakai peniti susun tiga.
x Sanggul ini dipakai pengiring raja ketika menghadiri resepsi diluar
keraton.
267
Gambar. 7.64. Sanggul Tampak Depan
Sumber : Santoso, Tien (1999)
c) Inang pengasuh
x Memakai ukel tekuk tanpa hiasan.
x Memakai kain batik tanpa wiron dan memakai semekan.
x Tidak memakai baju.
x Memakai sampir barong dan wedung atau paturon barong.
2) Makna sanggul
Dalam uraian terdahulu telah dijelaskan penggunaan sanggul
menurut umur dan keperluan. Kaum wanita yang memakai sanggul
sekarang menandakan bahwa ia telah lepas dari dunia remaja dan mulai
menginjak masa kedewasaannya. Hal ini juga merupakan perlambang
bahwa gadis itu bagaikan bunga yang sedang mekar dan harum
semerbak. Seorang gadis dewasa harus sanggup memikul tugas dan
tanggung jawabnya yang berarti ia sudah layak menjadi ibu rumah
tangga.
3) Ornamen/perhiasan
Perhiasan yang dipakai adalah Ceplok Jebehan yang terdiri dari:
a) Pada bagian tengah sanggul agak ke atas dipasang ceplok.
b) Pada kiri kanan sanggul dipasang dua tangkai bunga jebehan yang
menjuntai ke bawah.
c) Pada bagian atas sanggul dipasang pethat berbentuk gunung.
268
d) Jepitan dan harnal.
e) Harnet yanng terbuat da
ari bahan nillon.
f) Tali sepatu
u/karet.
5) Ca
ara memben ntuk sunggakkan
a) Rambut pa ada kedua sisi
s (di atas telinga) dissisir kearah atas dan
tengah. Se etelah rapi rambut
r diika
at menjadi satu
s dibagia
an tengah
belakang kepala.
k
b) Setelah ra ambut diikat, sedikit dilonggarkan paada kedua sisi
s untuk
mendapatk kan bentuk sunggar ya ang dimaksuud. Bantuan n ibu jari
dan keemp pat jari yang
g lain menjeepit rambut pada
p rambutt dikedua
sisi dilakuk
kan, dengan menarik keluar sedikit, tanpa dipakksakan.
269
7) Perawatan sanggul
Untuk merawat sanggul secara tradisional dipergunakan berbagai
ramuan daun-daunan, antara lain:
a) Batang padi kering yang sudah dibakar dan direndam dalam air, yang
kemudian dijadikan bahan sebagai pengganti shampo.
b) Daun dadap serep dipakai untuk mendinginkan rambut.
c) Air asam kawak dipakai untuk menghilangkan ketombe.
d) Air santan dipakai untuk mengkilapkan, melemaskan dan
menyuburkan rambut.
e) Daun pandan atau daun mangkokan dicampur dengan minyak kelapa
untuk membuat minyak cem-ceman, guna memperlambat tumbuhnya
uban, mengkilapkan rambut serta mengharumkan rambut.
2) Macam-macam sanggul
a) Ukel Ageng Bangun Tulak
Sanggul resmi atau sanggul kebesaran ini bentuknya memanjang seperti
kupu-kupu tarung. Menurut kepercayaan suku Jawa, kupu-kupu yang
hinggap dirambut, terutama kupu-kupu kuning, merupakan perlambang
bahwa rezeki dan kebahagiaan akan datang. Untuk itu cara penggunaan
sanggul:
x Bagi putra-putri remaja, ukel ageng dipakai dengan pandan.
x Bagi umum, ukel ageng dipakai dengan pandan dan dicampur
dengan bunga mawar serta kenanga.
x Bagi putra-putri yang sudah bersuami, ukel ageng dipakai dengan
bunga mawar tulak melati.
Ukel Ageng Bangun Tulak cocok dipakai sehari-hari, pada situasi resmi,
dan pada dodotan kebesaran.
270
b) Saanggul Bokor Mengkurep p
Sangggul ini berbe
entuk bokorr yang menelungkup dan biasanya
a dipakai
oleh pengantin.
p
c) Ukkel konde
Sangggul ini term
masuk sang ggul yang sering
s dipa
akai acara resmi di
Indoneesia sekaran
ng. Ukel age
eng ini meru
upakan sangggul tradisio
onal yang
tetap digemari
d sam
mpai sekara
ang.
3) Ca
ara memben ntuk sanggul
Sa
anggul tradis sional ini meemerlukan rambut
r yang
g panjang dan
d untuk
rambu
ut yang tidak k panjang memerlukan
m cemara. Ag
gar sanggull berhasil
denga
an baik maka a peralatan sanggul
s itu adalah:
a
a) Sissir (sisir yang salah sa atu ujungnyya melengku ung untuk keperluan
k
meembuat sung ggar).
b) Minyak rambut.
c) Jepitan dan ha arnal.
d) Ha
arnet yang te erbuat dari bahan
b nilon.
e) Ta
ali sepatu/karet.
Se
ebelum sang ggul dibentuuk, rambut harus
h diberi minyak aga ar mudah
diatur.. Pada waktuu membuat sunggar, pe ertama-tama rambut yan ng berada
di kannan-kiri kepa
ala (di atas telinga) dinaaikkan ke attas kemudia an dijepit.
Rambut yang tela ah dinaikkann di kanan-kkiri kepala ittu ditarik de
engan ibu
jari ata
au dengan sisir
s lengkung hingga ram mbut berbenntuk lengkun ngan atau
berupa a sunggar.
Gamba
ar. 7.66. Cara Membentuk
M Sanggul
Su
umber : Santosso, Tien (1999))
Seelanjutnya, rambut
r disissir ke belakaang dan dissatukan dengan cara
mengiikatnya den ngan karet dand tingginyya 5 jari tangan kita (diukur dari
guide line). Kemu udian, cema ara diikatkan n pada ramb but yang telah diikat
denga an karet itu (letak ramb but di atas cemara). Rambut
R dann cemara
disisir rapi, diberi minyak rammbut dan aga ak dipelintir sampai kira
a-kira tiga
peremmpat dari pa anjang cema ara. Dengan n tangan kirri, dibentuk lingkaran
pada tempat uju ung rambutt itu diputa arkan, agarr karet itu tertutup.
271
Lingkaran yang di tangan kiri digeser ke tengah hingga membentuk ukel
konde yang diinginkan.
4) Hiasan sanggul
a) Ukel konde mempunyai 2 hiasan tusuk konde yang terbuat dari kulit
penyu. Tusuk konde itu diletakkan pada kanan-kiri sanggul (rata
dengan sanggul dan tidak boleh menjorok ke luar). Di tengah-tengah
sanggul (bagian atas) itu diletakkan hiasan penetep (tusuk kecil).
Pada sanggul orang dewasa kalangan bangsawan dapat dipakai
cuduk bunga hidup, biasanya berupa bunga melati, di atas sanggul
sebelah kiri. Cunduk yang diletakkan di atas sanggul sebelah kanan,
biasanya dipakai oleh penari atau pesinden. Pada sanggul wanita
yang masih gadis tidak boleh dipakai cunduk bunga hidup.
b) Ukel konde selalu dipakai atau diserasikan dengan kebaya pendek,
kain wiron dan selendang juga dipakai pemanis penampilan
keseluruhan.
272
Pa
ada kesemp patan ini, ha
anya diuraikan sanggu ul yang berrasal dari
Minahasa, yaitu sanggul konde Pinkan. Konde artinya sanggul,
sedangkan kata pinkan
p asal dari nama seorang
bera g nama gad dis cantik
yang berasal dari Minahasa. Ornamen/p perhiasan sa
anggul hanyya bunga
mawar segar, berw
warna merah.
3) Pe
eralatan yang g digunakan
n
Pe
eralatan yang g digunakan
n adalah seb
bagai berikutt:
a) Sissir, Sisir sika
at.
b) Jepit rambut.
epangan atau kelabang, 2 buah (sep
c) Ke pasang).
d) Ha
arnal.
e) Ha
air spray.
4) Ca
ara memben ntuk sanggul
Ca
ara memben ntuk sanggul itu adalah sebagai
s berikut:
a) Pe
ertama-tama a bagian dep pan rambut diarahkan
d ke
e muka.
b) Pa
angkal rambu ut itu disasa
ak sepanjangg kurang lebih 5 cm.
c) Ke
emudian dike embalikan ke e arah belakkang sambil dirapikan.
d) Un
ntuk membe entuk 2 kond de, bagian belakang
b ram
mbut kepala a dibagi 2
secara vertikal.
Gamba
ar. 7.67. Cara Membentuk
M Sanggul
Su
umber : Santosso, Tien (1999))
Sa
anggul gadiis-gadis ata au ibu-ibu muda dibu uat konde dua dan
letaknya di belak kang kuping agak ke bawahb menuutupi sebagian leher
belakaang. Sanggu ul kaum ibu setengah
s um
mur dibuat konde
k satu berbentuk
b
lingkaran pada te engah belaka ang agak ke e bawah daan letaknya di bawah
kupingg. Rambut depan yang g berada di d atas telinnga dibentuuk sedikit
sepertti belahan te
elur yang disebut koip.
asan konde dipakai bunga hidup yang
Hia y disesuaikan dengaan warna
baju pemakainya
p a. Bunga ro ose (kemba ang mawar) merupakan hiasan
kondee yang paling disenangi, tetapi hiassan bunga ini tidak dih haruskan.
Bungaa-bunga lain pun boleh dipakai
d seba agai hiasan konde.
k
273
Letak bunga juga mempunyai arti. Untuk seorang gadis, hiasan bunga
itu diletakkan disebelah kiri dan untuk wanita yang sudah menikah hiasan
bunga itu diletakkan disebelah kan konde.
1) Pengertian
Sanggul ini biasa dipakai oleh wanita-wanita dalam perkawinan dalam
upacara-upacara resmi, hanya perbedaannya pada perkawinan;
ornamennya lebih banyak.
Pungut Tetembu: Arti dari pada Pungut ialah sanggul. Terutama
dalam bahasa Buol adalah pelepah, sejenis daun palam yang masih
kuncup. Apabila dibuka akan berbentuk seperti setengah bulan (Bulan
sabit). Di daerah ini banyak sekali terdapat tumbuhan tersebut.
Pelepah daun yang berupa lengkungan setengah bulan ini sangat
membantu pekerjaan masyarakat di daerah Toli-toli. Misalnya untuk
mengambil air dan keperluan lainnya. Karena bergunanya tetembu ini
dan begitu melekat dihati masyarakat ini, sehingga mereka ciptakan
sanggul seperti bentuk lengkungan pelepah setengah bulan.
274
d) Kemudian rambut itu kita lekuk ke atas, dibentuk sesuai dengan
cetakan tersebut di atas berilah harnet.
275
Gamb
bar. 7.69. Cara Mengambil rammbut
Su
umber : Santosso, Tien (1999))
Gamba
ar. 7.70. Cara Membentuk
M Raambut
Su
umber : Santosso, Tien (1999))
c) Semua ram mbut ditarik ke belakangg agak ke attas atau kurrang lebih
lima jari dari batas ra ambut tengkkuk. Kemudian rambur itu dilipat
dan dililit agar
a sangguul dapat berd
diri. Ujung rambut
r yangg berlebih
dijadikan beuete
b di sebelah kanann sebagai hiiasan. Ujungg sanggul
diusahakan agar terlih hat dari dep
pan dan ram mbut yang disisakan
d
pertama ta adi diikatkann pada ujunng sanggul supaya dap pat betul-
betul berdiiri. Selanjutn
nya, dipasan
ng hiasan sanggul.
276
Gamb
bar. 7.71. Cara
a Melilitkan ram
mbut
Su
umber : Santosso, Tien (1999))
asan sanggu
3) Hia ul
a) Bunga siba ali atau patttodo sibali, yaitu
y sejeniss bunga yan ng terbuat
dari emas, diletakkan dikiri
d kanan sanggul.
b) Bunga ma awar, aster, melati dan sebagainya a, yang terddiri dari 5
warna diraangkai lalu diletakkan
d p
pada nan sanggul sebelah
kiri kan
bawah. Keelima warna itu, yaitu me erah, kuning g, ungu, merrah muda
dan putih, melambang gkan lima rukkun Islam.
c) Pada san nggul ditusu ukkan pinan ng goyang sebanyak menurut
derajat kebangsawan dipengantin n, tetapi paliing banyak sembilan
buah bagi bangsawa an menenga ah, sanggullnya ditutup p dengan
simpolong, yaitu hiasan sang ggul yang bentuknya a seperti
simpolong tattaong. Bagi merekka yang be erdarah puttih, tidak
dipakaikan
n simpolong,, tetapi tattonng atau tand duk.
d) Di atas ubun-ubun pen ngantin dipa asang bando o atau pettin
nra dan di
depan pettinra itu disuntingkan
d satu per satu bunga a melati.
Menurut kepercayaan
k n apabila melati
m itu meekar di atass kepala,
pertanda baik
b bagi penngantin.
e) Pada dahi pengantin n diberi dad dasa atau paes
p dalam
m bahasa
Jawa. Da adasa pad da pengantin Bugis bentuknya a lancip,
sedangkan n pada peng gantin Ujung Pandang be entuknya bu ulat.
277
G
Gambar. 7.72. Hasil Sanggul
Su
umber : Santosso, Tien (1999))
G
Gambar. 7.73. Tampak
T Muka
Su
umber : Santosso, Tien (1999))
278
Gambar. 7.74. Tampak Samping
Sumber : Santoso, Tien (1999)
279
b) Cemara disatukan dengan rambut asli, lalu dibuat tekukan yang agak
lonjong ke atas kiri, kemudian ditekukkan lagi ke arah kanan hingga
berbentuk pita. Perhatikan gambar di bawah ini.
280
3) Hiasan sanggul
Agar sanggul terlihat cantik dan indah perlu diberi hiasan sebagai
berikut:
a) Pada lubang sanggul kanan dan kiri diletakkan mogam, yaitu sejenis
daun pandan yang dipotong secukupnya dan bagian tengahnya dilipat
memanjang, lalu dijahitkan (ditempel) bunga melati disekeliling pinggir
daun pandan itu. Mogam itu sebanyak 4 buah dan diletakkan dibagian
depan, belakang dan kiri kanan lubang sanggul.
b) Di tengah sanggul bagian belakang diletakkan rangkaian bunga
melati sebanyak 7 rangkai.
c) Pada sanggul disematkan bunga goyang Kalimantan, yang terdiri dari
3 buah bunga tertai bertingkat 3 atau 5 buah bunga goyang.
281
Gambar. 7.79. Tampak Belakang
Sumber : Santoso, Tien (1999)
1) Pengertian
Umumnya zaman dulu Suku ada Kutai secara umum menggunakan
bahan tradisional untuk mencuci maupun merawat rambut. Bahan
tumbuh-tumbuhan yang digunakan langsung dipakai tanpa ada proses
kimia. Agar sanggul Gelong Tali Kuantan terlihat indah, maka dibutuhkan
ornamen/perhiasan berupa:
a) Kutu (kuncup) melati.
b) Kembang goyang satu buah.
282
Gambar. 7.80. Cara Membuat Sanggul Tali Kuantan
Sumber : Santoso, Tien (1999)
1) Pengertian
Pemakai sanggul oleh para gadis-gadis remaja, kadang-kadang juga
wanita muda untuk suatu upacara “akad nikah”, pada upacara ini
pengantin baru dirayakan dengan pesta adat yang penuh dengan tata
cara.
Untuk kelengkapan sanggul rangkap, biasa dikenakan sekaligus
busananya yang disebut “Baju Rangkap”, yaitu terdiri dari: kain sarung
yang mempunyai motif sulaman “naga-nagaan” terletak pada bagian
bawah, serta “kembang-kembang” bagian atasnya. Baju kebaya berwarna
putih, berenda, agak tipis.
Kebaya luar, yang biasanya terbuat dari bahan beludru dengan
sulaman emas/perak pada pinggirnya, berwarna-warni. Jadi bila memakai
baju-rangkap sebaiknya tata rias sanggulnya juga “sanggul rangkap” dan
sebaliknya. Ornamen/perhiasan yang digunakan adalah:
a) Bunga Melati, melati ini dirangkai secara “karang Jagung” yaitu dibuat
dengan mempergunakan sebatang lidi yang masih basah/muda
(janur), panjang kira-kira 50 cm, dililit sekitar sanggul.
b) Kembang Goyang Rangkap, 1 atau 2 buah ditusukkan pada tengah
sanggul di atas.
283
b) Pada pem makaian sanggul ini, rambut
r asli gadis-gadis jaman
dahulu ad dalah panja ang sehingg ga tidak memerlukan
m rambut/
cemara tambahan. Tetapi sekkarang keb banyakan berambut
b
pendek, dapat dipergunakan seb buah cemarra yang berukuran 1
meter atauu bila mengg gunakan cem mara kurang dari 1 mete er harus 2
buah.
c) Rambut as sli bagian depan
d dapat dibuat “suunggaran” (JJawa) ke
atas, lalu setelah dib buat pengika at tepat dip
puncak/crowwn kepala
cemara dis sisipkan, lingkar ke kiri buat bulata
an lalu ujung
g cemara
ditarik dari dalam membuat lingkkaran lagi hanya lebih kecil dari
bawah, ma aka terbentu uklah sangguul rangkap in
ni.
Gambar. 7.8
82. Sanggul Ra
angkap Tampak Samping
Su
umber : Santosso, Tien (1999))
284
Gambar. 7.83. Langkah
h Pembuatan Sanggul
S
Suumber : Santosso, Tien (1999))
t. anggul daera
Sa ah Dayak, Ka
alimantan Tengah
Sa
anggul daera alimantan Tengah diseb
ah Dayak, Ka but Jambul Lipet.
L
1) Seejarah sangg
gul Jambul Lipet
L
Saanggul Jam mbul Lipet berasal dari daerah Kalimantan Tengah
tepatn
nya daerah Dayak.
D Wanita Dayak da alam merawwat rambutnyya benar-
benar secara tradisional, arttinya merekka mempero olehnya darri ladang/
hutan disekitar te
empat tingg
gal. Oleh ka arena itu ra
ambut wanitta Dayak
tumbuuh dengan suubur.
2) Pe
eralatan yang g digunakan
n
a) Sisir, Sisir sikat.
b) Jepit ramb but.
c) Cemara.
d) Harnal.
e) Hair spray y.
Ga
ambar. 7.84. Contoh
C Sanggul
Su
umber : Santosso, Tien (1999))
3) Ca
ara membuaat sanggul
a) Rambut baagian depann (2/3 bagian) rambut disasak
d rapi,, sisa 1/3
bagian belakang diika
at rapi, sasa
akan jangan
n tinggi, dissesuaikan
dengan be
entuk wajah dan kepala.
285
b) Jika rambu ut disasak, lu
ungsen disissakan setelaah rambut dirapihkan,
jika tidak disasak
d lungssen disisaka
an dahulu.
c) Sasakan dirapikan sepertis biasa, bagian tengah disisakan,
d
dibagian kanan dijepit rapi menutu up karet.
d) Taruh cem mara dibagiaan ikatan ram mbut bagiann belakang, ikat kuat
dengan talli sepatu/karret.
e) Cemara ja angan samp pai rambutnyya pecah ag gar diberi hair
h spray
sampai rap pi (paling ba
awah).
f) Mulai melip pat cemara ke arah kiri, ke atas puttar ke kanann, kembali
ke atas dengan bagian n ujung ditingggal tengah.
g) Masukkan ujung ramb but ke dalamm dengan rap pi dan kuat, tusukkan
harnal keliling dengan n kuat dan jangan sam mpai harnall tersebut
kelihatan dari
d luar.
h) Terakhir ambil rambutt bagian ten ngah, rapikaan dengan hair
h spray
sampai meruncing,
m d
dengan perrlahan-lahan
n masukkan n seluruh
rambut ters sebut ke baw wah cemara a disebelah kiri.
k
i) Pasang ha arinet supayya lebih rapii, sebelum memasukka
m n rambut
bagian ata as tadi.
j) Sanggul se elalu berben
ntuk bulat.
k) Supaya memperinda
m h rambut dipasang tusuk kond de emas
berbentuk uang (beng ggol) zaman n dulu, bisa
a juga deng gan tusuk
konde mod dern/imitasi.
u. Sa
anggul Daera
ah Sika, Nussa Tenggara
a Timur
Sa
anggul daera
ah Sika, Nussa Tenggara
a Timur diseb
but Lenggen
ng.
1) Asaal-usulnya
Sa
anggul Leng ggeng beraasal dari kaabupaten Sikka,
S Flore
es, Nusa
Tengggara Timur. Sikka
S berasal dari baha
asa Portugis, “Sicca” yan
ng berarti
kering. seperti kita
a maklumi, pada abad XVI,
X pedaga ang Portugiss, pernah
berkuaasa di Flores. Kekuasaan ini te elah mempengaruhi kehidupan
masyaarakat, termmasuk kebud dayaan padda umumnya a dan baha asa pada
khususnya.
286
Pemakaian/penggunaan Sanggul Lenggeng oleh remaja di Sikka,
melambangkan bahwa ia telah meninggalkan masa kanak-kanak dan
memasuki masa dewasa. Ada kepercayaan bahwa gadis remaja yang
telah mendapat haid dan telah bersanggul, berarti dari ketergantungan
pada orang tuanya dan telah dapat dianggap berdiri sendiri.
Orang tua remaja yang akan memasuki jenjang hidup baru sebagai
orang dewasa, akan memperingati peristiwa itu dengan pesta yang
disebut “dong pelang nora lenggeng alang”. Dengan demikian
penggunaan sanggul Lenggeng untuk pertama kalinya, adalah melalui
upacara adat.
Pemakaian Sanggul Lenggeng tersebut juga menjadi simbol yang
menandakan bahwa sidara siap untuk berumah tangga dan menjadi
seorang ibu.
287
Gambar. 7.86. Langkah
h Pembuatan Sanggul
S
Suumber : Santosso, Tien (1999))
Gamba
ar. 7.87. Sanggul Tampak Sam mping
Suumber : Santosso, Tien (1999))
v. Sa
anggul daera
ah Nusa Ten
nggara Barat
Sa
anggul daera nggara Barat disebut Sa
ah Nusa Ten amuu Mbanta
a.
288
Etnis Sasak mendiami Pulau Lombok, yakni di kabupaten Lombok
Barat, Lombok Tengah dan Lombok Timur. Etnis Samawa mendiami
Pulau Sumbawa bagian Barat, yakni di kabupaten Sumbawa. Mbojo
mendiami Pulau Sumbawa bagian Timur, yakni di kabupaten Bima dan
kabupaten Dompu.
Budaya serta adat istiadat ketiga etnis tersebut tidak dapat lepas dari
budaya penduduk pendatang dari berbagai etnis seperti Bali, Jawa,
Bugis, Arab, Cina dan lain sebaginya. Hal ini dapat dilihat dari berbagai
kesenian, adat perkawinan, busana, tata rambut dan hal lain.
Penataan rambut penduduk Nusa Tenggara Barat sangat dipengaruhi
oleh budaya penduduk pendatang, dimana yang paling banyak
berpengaruh adalah budaya serta kesenian dari Bali dan Sulawesi, di
samping etnis Samawa dan etnis Mbojo. Hubungan antara penduduk asli
dan pendatang sangat baik dan sudah terjadi pembauran.
Penduduk pendatang yang paling banyak jumlahnya adalah suku
Bali, mereka sebagian besar menetap di Kabupaten Lombok Barat,
sehingga dalam penataan rambut sehari-hari, etnis Sasak sangat
dipengaruhi oleh tata rambut dari Bali (Pusung Taga). Demikian pula
ornamen rambut yang dipakai sama dengan sanggul dari Bali,
menggunakan bunga hidup maupun bunga imitasi, seperti bunga
kenanga-semanggi dan bunga kamboja. Sampai busana sehari-hari pun
sama dengan busana wanita Bali.
Tata rambut bagi remaja menggunakan sanggul kecil dibagian atas
tengah dengan bentuk seperti sanggul Cepol dari Betawi. Kemungkinan
besar sanggul ini dipengaruhi dari daerah lain disekitar Nusa Tenggara
Barat yang diperkenalkan oleh pendatang dari Maluku atau Nusa
Tenggara Timur dan Timor Timur. Busana khas bagi remaja adalah
busana Lambung yakni busana berwarna hitam dengan hiasan bordir
289
pada bagian tepinya dan menggunakan 1 selendang/kain penutup bagian
pinggang dengan menggunakan rantai ikat, pinggang sebagai pengikat
selendang yang melilit badan/pinggang.
Untuk etnis Samawa tata rambutnya dipengaruhi oleh penduduk
pendatang, yang berasal dari Sulawesi, sehingga bentuk tata rambutnya
seperti halnya sanggul dari Sulawesi Selatan, yakni Sempolong Tettong.
Untuk etnis Mbojo tata rambutnya dipengaruhi dengan masuknya agama
Islam ke Pulau Lombok sampai Pulau Sumbawa yang disebarkan oleh
pendatang dari Sumatera dan Sulawesi. Bentuk sanggul menyerupai
sanggul yang berasal dari Sumatera Selatan yakni sanggul Malang
dengan bentuk seperti angka 8 yang rebah dengan letak yang sedikit
berbeda. Sanggul ini merupakan sanggul sehari-hari dan juga sanggul
yang dikenakan oleh pengantin wanita.
Pada kesempatan kali ini, kami akan memperkenalkan lebih jauh
mengenai sanggul dari Nusa Tenggara Barat yang berasal dari etnis
Mbojo. Sanggul ini dapat dijumpai sehari-hari yang dikenakan oleh
remaja putri sampai orang tua dalam bentuk yang sama. Perbedaan
dapat dilihat dari busana yang dikenakan. Desain busana bagian atas
sama, dengan bentuk yang sangat sederhana, dipengaruhi oleh disain
dari Sulawesi (baju Bodo) dan tentunya dari daerah lainnya di Nusa
Tenggara Barat. Pada umumnya kaum remaja dapat menggunakan
busana bagian bawah berupa sarung yang dibuat dari bahan yang sama
dengan busana bagian atas. Jika para orang tua selalu mengenakan
busana bagian bawah berupa sarung tenun khas daerah ini.
Tata rambut dari etnis Mbojo dikenal dengan nama Samuu Mbojo
dengan artian: Samuu adalah sanggul dan Mbojo adalah Bima (nama
kota kabupaten). Samuu Mbojo terdiri dari Samuu Tuu dan Samuu
Mbanta.
Samuu Tuu adalah sanggul bagi pengantin wanita di daerah tersebut,
dengan bentuk sanggul mendekati sanggul dari daerah Sulawesi Selatan
(Sempolong Tettong). Sedang Samuu Mbojo adalah tata rambut
berbentuk sanggul bagi remaja dan orang tua dengan bentuk sanggul
menyerupai sanggul Malang dari Palembang.
Sejak zaman dahulu secara turun temurun tata rambut ini tetap
dipertahankan, dimana pembuatannya dilakukan dengan menggunakan
rambut sendiri, sehingga sampai sekarang wanita berambut panjang
masih dapat ditemui di daerah Nusa Tenggara Barat. Untuk saat ini
rambut tambahan yang dikenal dengan cemara dapat digunakan. Pilih
cemara dengan kepanjangan 80-90 cm, disesuaikan dengan besarnya
kepala. Pada umumnya sanggul tidak terlalu besar.
290
dipakai seperti bunga kenanga kunig atau kemboja. Atau biasa juga
mereka menggunakan bahan dari emas atau suasa yang berbentuk
bunga-bunga seperti di atas.
3) Bentuk sanggul
Menyerupai sanggul dari Palembang (Sanggul Malang), dengan
bentuk angka 8 rebah. Letak sanggul dibagian belakang, tidak menyentuh
tengkuk.
Bentuk sanggul simetris dibagian belakang kepala, tampak sedikit jika
dipandang dari depan. Hiasan atau ornamen bunga akan tampak dari
pandangan depan, dimana hal ini akan memperindah. Besar sanggul
disesuaikan dengan besarnya kepala si pemakai.
291
memerlukan ketelitian, mengiangat bahwa sanggul bagian kanan
dan kiri harus sama besarnya, dimana bagian sebelah kiri
cenderung akan lebih besar, terlebih jika rambut asli yang agak
panjang. Bagian ini memerlukan pelintiran yang lebih untuk
menyamakan ketebalan rambut pada lingkaran sanggul sebelah
kanannya.
d) Awal pembuatan sanggul dimulai dari membentuk sanggul bagian
kiri, dengan cara membuat sebuah lingkaran berbentuk lonjong
mengarah ke bentuk bulat. Arahkan rambut mulai dari kiri bawah
lalu naik ke atas membentuk lingkaran bagian kiri sanggul. Pada
pembuatan bagian sanggul ini, tangan kiri berperan memegang
bagian dalam sanggul (lihat gambar).
Selanjutnya membuat bulatan untuk sanggul bagian kanan dalam
bentuk yang sama, dengan cara membawa rambut ke arah kanan
atas, menurun dan mengarah ke bagian tengah sanggul (tempat
ikatan pangkal cemara). Posisi ini adalah tahap akhir dari
pembuatan sanggul.
Setelah kedua lingkaran terbentuk, posisi ujung rambut berada
pada bagian atas. Ujung rambut tersebut berfungsi sebagai
pengencang dan pemersatu kedua lingkaran yang terbentuk, sisa
ujung rambut tersebut dililitkan ke bagian bawah beberapa kali
sampai rambut tersebut habis. Darl atau Lungsen (dalam bahasa
Jawa, diikatkan mengelilingi sanggul bagian tengah seperti halnya
sisa ujung cemara “darl” akan mempertahankan dan memperkuat
bentuk sanggul).
e) Pastikan sanggul terpasang dengan seksama. Kencangkan
dengan penggunaan beberapa buah harnal dan jepit rambut.
Untuk lebih rapi, gunakan harnet yang berfungsi sebagai penahan
bentuk sanggul yang sudah dibuat, sekaligus merapikan sanggul
tersebut.
f) Setelah pemakaian harnet selesai, pilih beberapa kuntum bunga
sebagai hiasan sanggul Mbanta yang sehari-hari dikenakan oleh
sebagian besar mayarakat Nusa Tenggara Barat. Bunga (Jungge)
diletakkan dibagian atas sanggul, dengan menyisipkan diantara
rambut asli dengan sanggul yang dibuat. Banyaknya tergantung
dari besar kecilnya sanggul, umumnya masing-masing 5-7
kuntum, pada sebelah kanan bunga berwarna kuning, dan
sebelah kiri yang berwarna putih. Putih melambangkan kesucian
dan kuning melambangkan kesuburan. Untuk bangsawan
menggunakan masing-masing 9 kuntum bunga dengan warna
yang sama. Para wanita berumur, umumnya mereka tidak
menggunakan bunga tetapi menggunakan Jungge Kere Dudu
(Kere Dudu = Bulu Landak), sebelum digunakan Jungge Kere
Dudu terlebih dahulu ditusuk dengan kunyit yang berwarna kuning
dan bawang putih secara berselang seling. Jungge Kere Dudu
292
berfungsi sebagai
s pengencang sanggul denga
an hiasan ku
uning dan
putih dari kunyit
k dan bawang putih
h.
nggul daerah
w. San h Maluku Utara
Sa
anggul daera
ah Maluku Utara
U disebutt Ekor Burun
ng.
293
keperkasaan, kelincahan dapat mengatasi segala tantangan keganasan
alam, melambangkan seorang wanita dengan wawasan yang luas dapat
mengatasi berbagai kesulitan hidup dan kehidupan dalam berumah
tangga.
5) Perawatan sanggul/rambut
Setiap minggu diadakan perawatan rambut 2 kali bacoho (keramas).
Bahan-bahan bacoho: kelapa yang diparut dicampur dengan belahan
jeruk purut 2 buah, segenggam umbi rumput teki yang sudah ditumbuk,
294
dedau unan rumputt digo (daunn susapu) ya
ang biasa diicabut dengaan susah
payah karena ak karnya masu ah, setelah dibobeto/
uk jauh ke dalam tana
sililoa (minta izin pada sang s pencipta). Agar dapat be ermanfaat
mengu uatkan akarr rambut da an menyubu urkan rambuut, diambil pada
p hari
jum’at pagi setelah
h fajar terbit.
Gamb
bar.7.91. Pembentukan Sang ggul
Su
umber : Santosso, Tien (1999))
295
x Merapikan area kerja, alat dan kosmetika
Bila telah selesai melakukan penataan sanggul, rapikan kembali area
kerja, peralatan dan kosmetika. Tempatkan alat dan kosmetika tersebut
pada tempatnya masing-masing dengan benar.
C. Uji Kompetensi
Untuk mengukur kemampuan siswa dalam kompetensi menata
sanggul sangat perlu diberikan tes kompetensi.
x Kompetensi yang diharapkan dari materi di atas adalah:
1. Siswa dapat menata sanggul (up style).
2. Siswa dapat menata sanggul daerah.
x Soal :
Petunjuk: jawablah soal di bawah ini dengan tepat dan ringkas.
1. Peralatan apa saja yang dibutuhkan dalam menata rambut,
jelaskan dengan ringkas.!
2. Terangkan fungsi hair spray pada penataan rambut.!
3. Sebutkan ornamen yang dibutuhkan pada penataan sanggul
sempol gampang kemang.!
4. Penataan sanggul daerah sebaiknya disesuaikan dengan model
dan warna busana, kenapa demikian beri alasanmu.!
5. Sebutkan 5 macam sanggul daerah Indonesia yang kamu
ketahui.!
x Tugas kelompok
Tatalah rambut pelanggan dengan bentuk sanggul daerah Malang
lengkap dengan ornamen dan busana yang akan dipakai.
x Tugas mandiri
Tatalah rambut pelanggan untuk kesempatan pesta malam.
296
BAB VIII
PEMANGK
KASAN RAMBUT
R T
297
a) Bentuk wajah bulat.
b) Bentuk wajah buah pear.
c) Bentuk wajah persegi.
d) Bentuk wajah oval.
e) Bentuk wajah segitiga.
f) Bentuk wajah segitiga terbalik.
3) Perbedaan usia
Perbedaan usia dibedakan atas usia muda dan usia tua.
b. Illmu biologi
Ilmu biologi dalam penerapannya adalah untuk menganalisis dan
mengetahui beberapa hal:
1) Arah pertumbuhan rambut
Arah pertumbuhan rambut dilihat dari tumbuhnya (tegak/miring)
batang rambut, bisa dilihat pada gambar:
298
Pe
ertumbuhan rambut ini dapat pula a dilihat darri pola pertu
umbuhan
rambu
ut Gambar se
eperti gambar berikut.
Arah pertumbuha
p n Arah pertum
mbuhan pada a puncak
dan ke
k belakang
g kepala pola
p belah ke
etupat
Gambar. 8.2
2. Pola Pertummbuhan Rambu ut
Sumbe er : Astati, Sutrriari (2001)
2. Ma atematika
Ilm
mu matematika digunaka an sebagai kunci pemb buatan maca am garis,
sudut, pengetahua an derajat daan perhitunggan lainnya.
Daalam tekniik pemang gkasan, matematika
m diterapkan n dalam
pembu uatan sepertti:
a. Se eleksial aksis
s
1) Pe engertian seleksial aksiss
Seeleksial aksiis adalah allat yang dig gunakan seb bagai garis petunjuk
arah yang
y digunaakan untuk mengecek
m apakah gariss pemangkassan yang
kita bu
uat pada kep pala model atau
a boneka sudah luruss dan tepat.
Seeleksial aksiis ini sanga
at membantu u bagi yangg baru belajjar dasar
peman ngkasan. Bissa dibuat se
endiri di atass transparansi (plastik) berukuran
b
10cm x 10cm, kemudian n gambar garis-garis yang be ersilangan
memb bentuk seperrti arah mataa angin. Sepperti gambar berikut:
299
Gambar. 8.3. Seleksial Aksis
Sumber : Astati, Sutriari (2001)
300
c) Titik poros di atas telinga.
b. Sudut proyeksi
Penerapan sudut proyeksi pada pemangkasan adalah besar sudut
yang akan digunakan sesuai dengan berapa banyak tingkatan rambut
yang diinginkan sebagai contoh:
1) Pemangkasan solid
Adalah pemangkasan dengan sudut proyeksi 00 dengan kata lain tidak
ada pengangkatan dari kulit kepala. Lihatlah pada gambar berikut ini.
90 0
0
45 450
301
2) Pemangkasan graduasi
Adalah pemangkasan dengan sudut proyeksi 00-600, sudut
pengangkatan rambut dimulai dari 00 bertahap hingga 600: dimulai dari 0;
15; 30; 45; 60.
Lihat pada Gambar di bawah ini.
900
0
45 2
3) Pemangkasan layer
Adalah pemangkasan dengan sudut proyeksi 900-1800, tingkatan
rambut yang dihasilkan lebih tinggi lagi. Perhatikanlah pada gambar di
bawah ini.
900
450 1350
3600 1800
3150 2250
2700
Gambar. 8.7. Pemangkasan Layer 900-1800
Sumber : Astati, Sutriari (2001)
c. Pengaruh trigoneometri
Trigoneometri adalah ilmu ruang, kaitannya dalam pemangkasan
ialah; kita harus dapat membayangkan bahwa kepala manusia bentuknya
seperti bola, ini terlihat disaat kita mengukur panjang pendeknya rambut
dari kulit kepala, (menggambarkan struktur rambut). Dalam
menggambarkan sturktur rambut, bisa kita kombinasikan dengan
selesksial aksis dengan tujuh level (yang tingginya tujuh tingkatan).
302
B. Alat Pemangkasan dan Fungsinya
Memangkas rambut tidak harus dengan pencucian atau keramas,
tetapi jangan sekali-kali memangkas rambut dalam keadaan kering. untuk
itu sebelum memulai pemangkasan terlebih dahulu persiapkanlah alat-
alat yang dibutuhkan dalam pemangkasan seperti:
1. Macam-macam Sisir
a. Sisir besar, untuk menyisir rambut setelah rambut dishampo.
b. Sisir berekor, untuk membuat parting/membagi rambut.
c. Sisir pangkas, untuk menyisir/melicinkan rambut ketika rambut
akan dipangkas.
d. Sisir blow, untuk memblow ketika mengeringkan rambut setelah
dipangkas.
2. Gunting Rambut
a. Gunting rambut 4 ½, untuk memangkas rambut secara umum,
untuk trap layer dan untuk sudut.
b. Gunting rambut “5”, untuk pangkasan lurus.
c. Gunting rambut 5 ½ untuk garis pangkasan lengkung.
d. Gunting bergigi (bilah 2), untuk menggunting atau penipis garis
pangkasan lengkung.
e. Gunting bergigi (bilah 1), untuk menipiskan garis pangkas lurus.
f. Razor, untuk pemangkasan atau menipiskan rambut.
303
Gambar. 8.9. Macam-Macam Gunting
Sumber : Milady Publishing Company (1991)
304
Gambar. 8.11. Botol Hair Spray
Sumber : Penulis (2007)
305
C. Cara Memegang Gunting
Memegang gunting dengan baik dan benar merupakan salah satu hal
penting untuk memangkas dengan baik dan bekerja lebih cepat serta
professional, adapun teknik memegang gunting itu adalah sebagai
berikut:
1. Masukan jari manis ke dalam lubang gunting dan hadapkan ujung
gunting kearah ibu jari.
2. Masukkan ibu jari ke dalam lubang satunya dengan bagian ujung ibu
jari yang nantinya akan mengendalikan buka tutupnya ujung gunting.
3. Untuk pemangkasan yang lebih mantap jari telunjuk dapat diletakkan
di atas gunting.
306
3. Menggunting hanya dengan ujung gunting dengan menggerakkan ibu
jari.
4. Bila memangkas rambut menghadap sebelah kanan tubuh, maka
tekan rambut dengan punggung tangan dan ujung gunting
mengarahkan ke kanan. Jika kita gunting mengarah ke kiri
kemungkinan hasilnya akan melengkung.
5. Bila memangkas rambut menghadap sebelah kiri tubuh, maka tekan
rambut dengan punggung tangan sedangkan ujung gunting mengarah
ke kiri, hasilnya akan benar-benar lurus.
6. Bila memangkas di sebelah kanan tubuh dan rambut dijepit diantara
jari, posisi gunting berada di bawah telapak tangan dan mengarah ke
bahu kiri. Hati-hati dalam menjepit rambut jika tidak tepat hasilnya
tidak rata.
7. Memangkas dengan posisi punggung tangan menghadap ke
belakang.
8. Menipiskan rambut dengan ujung gunting, posisi telapak tangan
menghadap ke bawah atau bisa dengan posisi telapak tangan
menghadap ke samping.
307
a. Pa
arting rambut menjadi 4 bagian
Meembuat pato okan pangka
asan.
1) Turunkan lapisan ram mbut pada bagian bellakang kura
ang lebih
dengan ke etebalan 1-1..5 cm.
2) Sisirlah ram
mbut hinggaa licin.
3) Pangkas rambut terssebut sesu uai dengan kepanjangan yang
diinginkan.
Gambar. 8.1
14. Cara Memb buat Patokan Pangkasan
P
Suumber : Astati, Sutriari (2001))
308
Gambar. 8.15. Cara
C Menurunkkan Lapisan Da an Memangkass
Su
umber : Astati, Sutriari (2001))
d. Ha
asil pangkas
san belakangg
1) Hasil pangkasan harus sama rata denga an patokan (lapisan
pertama).
2) Penyisiran
n harus selalu dilakuka
an setiap menurunkan
m n lapisan
rambut yanng akan dipa
angkas.
309
3) Pengecekaan selalu dilakukan, carra melakukan pengecekan: ambil
ujung ramb
but bagian paling
p luar kiiri dengan ka
anan, tarik rambut itu
sama-samma ketengah dengan sud dut penarikan n yang sama a.
e. Meemangkas bagian
b samping kiri/kana an
1) Turunkan bagian ram mbut bagian n samping (kiri/kanan)) dengan
garis pang gkas lurus, menyambung
m g dengan gaaris pangkass terakhir
pada bagia an belakang.
2) Sisirlah ram
mbut hingga a licin.
3) Pangkas rambut
r terse
ebut sama panjang me enyambung dengan
rambut pad da pangkasa an terakhir bagian
b belakkang.
4) Lanjutkan lapisan berikutnya dan pangkas hingga sele esai baik
untuk samping kiri mau upun kanan.
Gambar. 8.1
18. Cara Mema angkas Bagian Sampimg
Suumber : Astati, Sutriari (2001))
310
f. Ha
asil pangkas
san samping
Gamba
ar. 8.19. Hasil Pangkasan
P Sam
mping
Suumber : Astati, Sutriari (2001))
g. Ha
asil pangkas
san setelah dikeringkan
d
Gambar. 8.20
0. Hasil Pangkasan Setelah Dikeringkan
D
Suumber : Astati, Sutriari (2001))
2. Po ola Turun
Paangkasan de engan pola turun atau dengan kata lain pema angkasan
solid form diag gonal ke depan,
d mennghasilkan bentuk paangkasan
meme endek dari belakang
b dann makin ke depan makkin memanjaang, serta
memb bentuk sudu ut dikedua sisis depan, karena itu pangkasan ini juga
dikena al dengan isttilah pola sudut lebih.
Jikka pangkasan ini dilihat dari ara ah belakangg arah garis desain
pangkkasan akan nampak menurun. m Sejak tahun 1920 sammpai saat
311
sekaraang ini bany
yak para penata rambutt mengguna akan pola pa
angkasan
turun ini, salah satunya yang g terkenal kreasi
k Vidal Sasson yaang diberi
nama The Long Geometric
G Cuut.
Prosedur pemangkasan pola p turun ini adalah:
a. Peembuatan de esign line (garis desain) dengan ara ah diagonal ke depan
sesuai dengann arah selekssial aksis.
Gambar.
G 8.22. Cara Membua at Patokan Rammbut
Sumbe er : Astati, Sutrriari (2001)
312
c. Ca
ara memang gkas lapisan pertama
1) Pangkasla ah rambut ya ang telah ditturunkan taddi dengan ca
ara posisi
tangan me enjepit ramb but sejajar de
engan gariss pangkas yaang telah
dibuat (dia
agonal ke de epan) sebaga ai patokan.
2) Panjang ra ambut bagia an tengah terlihat
t penddek dan semmakin ke
depan terliihat semakin n panjang, namun
n sebeenarnya adalah sama
panjang.
3) Rambut bagian kanan n digunting dari arah bawah
b ke atas
a arah
tengah.
4) Rambut bagian sebelah kiri digu unting dari atas tengahh kearah
bawah.
5) Rambut bagian
b tenggah terlihatt pendek dan rambu ut paling
kanan/kiri terlihat
t terpa
anjang.
Gambar. 8.2
23. Cara Mema angkas Lapisan n Pertama
Suumber : Astati, Sutriari (2001))
d. Me
emangkas lapisan ke
edua dan selanjutnya
a tanpa melakukan
m
pe
engangkatan
n
Gambar.
G 8.24. Cara Memangkas Lapisan Ke edua
Sumbeer : Astati, Sutrriari (2001)
313
e. Meemangkas bagian
b samping kiri dan kanan
Meemangkas ra an samping kiri dan kan
ambut bagia nan dilakuka
an secara
bergan
ntian.
1) Tu
urunkan rambut sesuai dengan
d gariss pangkas diiagonal ke depan.
d
2) Pa
angkas ramb but itu sesua
ai dengan ga aris pangkas sehingga semakin
ke depan ramb but semakin n panjang.
3) La
anjutkan sela apis demi selapis hingg ga selesai kemudian
k ga
anti pada
agian kiri atau kanan.
ba
Gambar. 8.2
25. Cara Mema angkas Bagian n Samping
Suumber : Astati, Sutriari (2001))
f. Pe
engecekan kepanjangan
k n rambut seccara silang (ccross cheekked).
314
Gambar. 8.2
26. Cara Mencek Kepanjanga an Rambut
Suumber : Astati, Sutriari (2001))
g. Ha
asil pangkas
san sebelum dan sesuda
ah dikeringka
an
Ga
ambar. 8.27. Hasil Pangkasan n
Su
umber : Astati, Sutriari (2001))
3. Poola Naik
Po
ola naik me erupakan kebalikan
k dari pola tu urun, pangkkasan ini
mema anjang dari belakang dan
d terus memendek
m k depan dan
ke d tidak
memb bentuk suduut yang lancip di depa an, oleh Ch harles Rosss dikenal
dengaan pangkasaan the minu us angle cutt, jika dilihatt dari arah belakang
garis desain
d pangkasan akan nampak naik ke atas.
Prosedur pemangkasan pola naik ini adalah:
a
a. Beentuk garis pangkasan dengan patokan seleksial s akksis dan
pe
embuatan deesign line.
315
Gambar. 8.2
28. Cara Memb bentuk Garis Pangkasan
P
Suumber : Astati, Sutriari (2001))
Gambar. 8.29.
8 Cara Memmbuat Patokan Rambut
Suumber : Astati, Sutriari (2001))
c. Meemangkas bagian
b belakang dan hassilnya
1) Turunkan selapis rambut bagian belakang se
esuai denga
an bagian
samping ya
ang telah di pangkas.
316
2) Sisirlah ram
mbut hinggaa licin.
3) Pangkas rambut den ngan posisi jari tanga an menjepiit sejajar
dengan ga aris pangkass (diagonal kebelakang).
k
4) Mengguntiing rambut dengan pa atokan ramb but yang te erpanjang
rambut sa amping yan ng telah dip pangkas, mengarah
m ke
e bawah
diagonal ke belakang.
5) Lanjutkan lapisan kedu ga selesai sebagian.
ua dan seterrusnya hingg
6) Lanjutkan pengguntingan pada bagianb sebeelahnya yan ng belum
digunting (kiri atau kanan), hasilh pangkkasan men nunjukkan
diagonal ke belakang (oval).
Gambar. 8.3
30. Cara Mema angkas Bagian n Belakang
Suumber : Astati, Sutriari (2001))
4. Po ola Lingkar
Poola lingkar ini pada hakekatnya adalah pola a naik yan ng dibuat
menya ambung sam mpai ke dah hi. Arah pangkasan mem manjang di belakang
dan memendek
m ke
k depan, menghasilka
m an sebuah lingkaran bulat atau
oval.
Seeoarang pah hlawan Pra ancis yang hidup pada a abad ke IV yang
bernam ma Jeanne d’Arc atau Joan Of Arc, A sangat gemar memangkas
rambu utnya denga an pola pan ngkasan ini. Beberapa kreasi Vida al Sasson
pada zaman
z moddern juga me enggunakan n pola pangkkasan ini, sa
alah satu
kreasinya diberi nama The Ha alo.
Paangkasan ini sangat co ocok untuk rambut yang teksturnya kurang
tebal serta
s pangkaasan ini mem mperlihatkan angan dan keindahan
n kecemerla
mata serta men nonjolkan bentuk
b tula
ang pipi. Sebelum
S m
melakukan
peman ngkasan rambut pelan nggan, kuncci utama ya ang perlu dipahami
adalah h menganaliisa kondisi rambut,
r benntuk wajah dan
d umur pe elanggan.
Berikaan saran/diskkusikan terle ebih dahulu dengan pelanggan mod del mana
yang ia pilih. Kemudian rambu ut dicuci denngan menggunakan shampo, lalu
dibilass sampai berrsih, keringkkan dan lanju utkan dengaan pemangka asan.
317
x Meenyarankan model panggkasan ramb
but
Pa
ada dasarnyya pemangkkasan terdiri dari berma
acam-macamm model.
Sesua
ai dengan kondisi
k rambut pelangggan, diskusikanlah model yang
sesuai dengan bentuk wajah dan
d umur pe elanggan.
Grraduasi ini te
erbagi dari beberapa ma acam bentukk:
a. Grraduasi para alel
Grraduasi para alel adalah pembuatan n graduasi dengan ga aris yang
sejajar, menghasiilkan gradua asi yang sama tinggi dan sudut paangkasan
muka dan belaka ang sama be esar. Graduuasi paralel ini mempun
nyai garis
pola pangkasan
p horizontal,
h g
garis pola pa
angkasan diagonal
d ke belakang
318
(diago
onal min) daan garis polla pangkasaan diagonal ke depan (diagonal
plus, seperti
s pada gambar berrikut ini.
Ga
ambar. 8.32. Garduasi
G Parale
el
Su
umber : Astati, Sutriari (2001))
G
Gambar. 8.33. Graduasi
G Plus
Su
umber : Astati, Sutriari (2001))
319
G
Gambar. 8.34. Graduasi Min
Su
umber : Astati, Sutriari (2001))
3. Paangkasan Ce
embung (Coonvex Cut)
Teeknik pangk
kasan cemb bung ini diggunakan unntuk membuat hasil
aan dapat mengembumg disuatu bagian yang dike
penata ehendaki.
Pangkkasan cembung dilakukan dengan cara membagi 2 rambu ut kearah
samping sehingga
a menjauhi garis
g pembagginya.
Paangkasan dilakukan
d d
dengan ara
ah vertical dari sebellah luar,
sehing
gga akan me
embentuk pa angkasan yaang memanjjang dibagia
an tengah
320
kepala
a, sehinggaa penataan akhir dibag
gian yang lebih panja ang akan
mengh hasilkan ben
ntuk cembung yang leb
bih nyata. Terlihat
T pada
a gambar
berikut.
4. Paangkasan Ce ekung
Pa
angkasan ce ekung digunnakan untukk memberi hasil
h penataaan akhir
yang lebih dekat kepada kulit kepala dibagian terttentu. Pangkkasan ini
dilakukan dengan n cara menaarik rambut kearah
k atas dengan uju ung-ujung
rambuut yang saling bertemu di atas ba agian punca ak kepala, kemudian
k
rambuut digunting dengan araah mendata ar, sehingga akan meng ghasilkan
bentukk pangkasann yang memanjang dibagian sampin ng dan sekita
arnya.
Ka
arena bagia an rambut tengah lebiih pendek dari rambu ut bagian
samping maka ha asil pemangkkasan akan berbentuk cekung
c diten
ngah dan
menge embung disa amping atau
u disekitarnya ambar berikut.
a. Seperti ga
321
5. Paangkasan Zigg-Zag (Zig-Z
Zag Cut)
Pa
angkasan zig-zag
z dig
gunakan untuk
u menyempurnaka an hasil
pangkkasan yang dibuat sebelumnya, de engan cara menggunting ujung
rambuut menurut arah zig-zag atau sepertii mata gerga
aji.
Te
eknik pangkaasan ini akaan memberi kesan yan ng lembut dan
d wajar
sepanjang garis desain
d pang
gkasan, garis pangkasa an yang tida ak dibuat
lurus akan lebih nampak membaur.
m Ke
epanjangan ujung-ujung g rambut
yang berbeda
b ini akan
a saling mengisi. Lih
hat gambar berikut
b ini.
322
Gamba
ar. 8.39. Teknikk Pangkasan Garis V
Sumber : DEPD DIKBUD (1999)
x Meerapikan are
ea kerja, alatt dan kosme
etika
Seelesai melak
kukan pema angkasan ra ua area kerja, sapu
apikan semu
lantai dan kumpulkan rambut yang berserrakan masukan ke tong sampah,
bersihkan semua peralatan dan kosmetikka lalu susunnlah sesuai jenis dan
fungsinya.
eknik Peman
F. Te ngkasan Ba arber
Pe
emangkasann adalah tinndakan untu
uk mengura angi panjang
g rambut
semula dengan teknik
t terten
ntu, adapun
n teknik yan
ng digunakaan dalam
323
pemangkasan rambut pria alat yang digunakan selain gunting, juga ada
teknik pemangkasan menggunakan clipper dan razor. Selain untuk
pemangkasan, razor juga berguna untuk membuang bulu-bulu disekitar
wajah pria, seperti pembuangan jambang, kumis dan jenggot, biasanya
dalam proses pembuangan bulu-bulu disekitar wajah ini dibantu dengan
pengolesan sabun (foam), agar kulit wajah tidak terasa sakit dan terluka.
Pembentukan kumis disarankan pada pelanggan sebaiknya panjang
kumis tidak melebihi garis bibir, supaya kebersihan dan kesehatan
terpelihara dengan baik dan terlihat rapi. Sedangkan jambang dan
jenggot harus dirapikan mengikuti bentuk rahang dan bentuk wajah.
Contoh apabila bentuk wajah persegi dan rahang menonjol maka dapat
ditutupi dengan jambang yang diikuti dengan jenggot. Setelah jambang
selesai dicukur diberikan after showe lotion. Perhatikan bentuk alat dan
cara kerjanya.
324
2. Pegang pisau cukur dengan tangan kanan menggunakan 3 jari,
sedangkan sisir dijepit antara ibu jari dan telunjuk sembari jari tengah
dan jari manis memegang ujung rambut yang siap untuk dipotong.
3. Ketika menyisir rambut pegang pisau cukur pada tangan kiri dan sisir
pada tangan kanan, dan ketika melakukan pemotongan pindahkan
sisir pada tangan kiri dan pisau cukur pada tangan kanan, jangan
meletakkan/menurunkan sisir atau pisau cukur, sewaktu proses
pemotongan jaga rambut tetap dalam kondisi basah, agar rambut
tidak tercabut dan pisau cukur pun tidak tumpul. Seperti yang terlihat
pada gambar.
325
Gambar. 8.42. Cara Merubah Mata Pisau
Sumber : Milady Publishing Company (1991)
x Melaksanakan pemangkasan
Dalam pelaksanaan, keseimbangan pangkasan dapat selalu
diperhaikan dengan memanfaatkan cermin yang ada disekeliling dinding
salon. Karena itu tidak berlebihan jika dikatakan bahwa cermin yang
ditempatkan secara tepat, akan selalu menjadi sahabat terbaik seorang
pemangkas. Penempatan cermin yang terbaik, adalah cermin itu dapat
memantulkan bayangan kepala model dari semua sudut secara lengkap.
Menjauhi model sampai jarak tertentu, ketika memangkas dan pada akhir
pelaksanaan pemangkasan, juga diperlukan karena akan memudahkan
pemangkas memperoleh penglihatan secara total atas kepala model dan
hasil pangkasannya, kepala model yang nampak lebih kecil akan
memungkinkan pemangkas melihatnya dalam suatu perbandingan
proporsi yang lebih menyeluruh.
Jika hendak memangkas rambut menjadi sangat pendek, perlu
diperhatikan jumlah pusaran rambut yang ada dan kemudian
menyesuaikan pangkasan dengan letak dan jumlah pusaran rambut yang
ada. Arah pertumbuhan rambut hendaknya selalu digunakan untuk
menentukan arah pangkasan. Dalam memangkas, jangan melawan arah
pertumbuhan rambut, tetapi ikutilah arah pertumbuhan itu. Pemangkasan
rambut ikal harus selalu diikuti dengan suatu pengulangan pada bagian
rambut tersebut dengan penyemprotan. Hal ini dimaksudkan untuk
menimbulkan kembali ikal aslinya. Suatu tindakan penyempurnaan yang
efektif, jika dapat mewujudkan bentuk aslinya. Sedangkan saat
326
pemangkasan sebaiknya pengambilan rambut dalam jumlah yang tipis
karena ini sebagai pedoman dalam pemangkasan berikutnya..
Pelaksanaan pemangkasan, untuk dapat melihat keseimbangan yang
ada dalam suatu pangkasan bertingkat atau graduation cut, maka rambut
disikat berlawanan dengan arah pangkasan, yang kemudian biarkan jatuh
kembali dalam keadaan bebas. Tengkuk dan seputar bahu pelanggan
jangan sampai tertutupi, sebab dalam pemeriksaan pangkasan ahkir
dapat dilihat dengan baik. Pelaksanaan pemangkasan harus selalu
dilakukan guna melihat kesempurnaan dari pemangkasan yang dicapai.
x Mencuci rambut
Bila pemangkasan telah selesai, cucilah rambut pelanggan sampai
bersih. Keringkan dengan handuk dan rapikan sesuai rencana dari model
yang diinginkan.
G. Uji Kompetensi
Guna mengukur kemampuan siswa dalam kompetensi pemangkasan
rambut perlu diberikan tes kompetensi..
x Kompetensi dasar yang diharapkan dari materi ini adalah:
1. Siswa dapat memahami cara memangkas rambut wanita dan
pria.
2. Siswa trampil memangkas rambut wanita dan pria.
x Soal:
Petunjuk: Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tapat dan ringkas.
1. Peralatan apa saja yang diperlukan dalam melakukan
pemangkasan rambut, untuk wanita dan pria, jelaskan dengan
ringkas.!
327
2. Pola garis pemangkasan dapat dikelompokan atas 4 macam,
uraikan dengan ringkas.!
3. Mengapa pengambilan rambut disaat pemangkasan harus tipis.?
Jelaskan.!
4. Sebutkanlah model pemangkasan yang paling digemari para
remaja dan bagaimana teknik pemangkasannya.? jelaskan
dengan ringkas.!
5. Hal apa yang harus diperhatikan bila menggunakan pisau cukur
(razor), jelaskanlah.
x Tugas kelompok
Siswa melakukan latihan dengan 4 macam pola pemangkasan,
masing-masingnya adalah 4 orang.
x Tugas mandiri
Siswa melakukan pemangkasan sesuai permintaan pelanggan.
328
Lampiran : A
DAFTAR PUSTAKA
e, f, ekel, Anita. (1981). Ilmu Kecantikan Dan Kesehatan Masa Kini. Karya
Utama. Jakarta.
http://www.arbolesornamentales.com/Cocosnucifera.jpg
http://cookislands.bishopmuseum.org/MM/MX1-4/4P232_Aleu-
molu_RR_GMmix_MXa.jpg
http://www.aloevera-centrum.hu/aloevera_kepek/aloe_vera.jpg
http://www.moe.gov.sg/edumall/tl/digital_resources/biology/images/Hibisc
us_tiliaceus_yellow_flower.jpg
http://bp1.blogger.com/_kMQ5IY468vE/Rrq5TNqdMvI/AAAAAAAAAas/DI
uoKcg0o0U/s1600-h/teh.jpg
http://www.pdpersi.co.id/images/news/content/seledri.jpg
A-1
Lampiran : A
http://www.sbs.utexas.edu/roxisteele/Shared%20Documents/Pictures-
PRandDR2007/cuscuta2.jpg
http://articulos.infojardin.com/Frutales/fichas/foto-frutales/nephelium-
lappaceum.jpg
http://www.motherherbs.com/pcat-gifs/products-small/momordica-
charantia.jpg
http://www.biodieselspain.com/pics/jatropha_curcas.jpg
http://www.plantatlas.usf.edu/plantimage/Tamarindus_indica.jpg
http://aoki2.si.gunma-u.ac.jp/BotanicalGarden/PICTs/ kakkouazami.jpeg
http://www.pdpersi.co.id/images/news/content/bayam.jpg
http://toplirik.com/files/tanaman%20obat/inggu.jpg
http://anchafluconchuchu.blogspot.com/2007/09/ipomoea-aquatica-
forsk.html
http://pharm1.pharmazie.uni-greifswald.de/systematik/7_bilder/
yamasaki/yamas782.jpg
http://www.arbolesornamentales.com/Morindacitri.jpg
http://toplirik.com/files/tanaman%20obat/mangkokan.jpg
http://pharm1.pharmazie.uni-greifswald.de/systematik/7_bilder/
yamasaki/yamas782.jpg (lobak)
http://www.arbolesornamentales.com/Morindacitri.jpg
http://toplirik.com/files/tanaman%20obat/mangkokan.jpg
http://home.hiroshima-u.ac.jp/shoyaku/photo/Japan/
Shimane/010902ine.jpg
http://toplirik.com/files/tanaman%20obat/pandan%20wangi.jpg
http://www.tropenland.at/trp/cont/exot/images/Banane/musa-paradisiaca-
fruchtstang.jpg
http://www.wonye.co.kr/gardening/dictionary/images/watermelon.jpg
A-2
Lampiran : A
http://www.nurseryassociates.com/gallery/images/SansevieriaLaurentii10.
jpg
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/b/bf/Hibiscus_rosa
-sinensis.JPG/240px-Hibiscus_rosa-sinensis.JPG
http://id.wikipedia.org/wiki/Rudy_Hadisuwarno
http://www.conectique.com/cetak/?article_id=4263
A-3
Lampiran : A
Sonntag, Linda. (1992). The Hairstyle Hair Care & Beauty Book. Tiger
Books Internasional. London.
Tranggono, Retno IS. (1992). Kiat Apik Menjadi Sehat Dan Cantik. PT
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
www.caribbeanseeds.com/limonesenpalo1.jpg
www.bitkisel-tedavi.com/images/ananas1b.jpg
A-4
Lampiran : B
DAFTAR ISTILAH
1. allergy = suatu akibat yang disebabkan karena makan ikan-ikan laut, atau
pengaruh bahan-bahan kimia. Biasanya terjadi pada kulit yang
tidak tahan terhadap hal-hal di atas.
2. alopecia = botak; akibat dari rontoknya rambut terlalu banyak.
3. alopecia = kerontokan rambut pembawaan (botak yang dibawa dari lahir).
4. alopecia = kebotakan/kerontokan rambut, terjadi pada tempat-tempat
tertentu, berbentuk bulat-bulatan botak setempat. Alopecia areata
= pelade.
5. alopecia = kerontokan/kebotakan rambut pada usia muda.
premature
6. alopecia = kerontokan/kebotakan, karena sudah waktunya
sinilis (karena usia tua).
7. alopecia = kerontokan rambut pada seluruh tubuh serta kulit
universalis kepala.
8. alopecia = kebotakan akibat terkena penyakit kulit/karena bisul.
dynamica
9. ammonium = suatu bahan kimia untuk melemahkan rambut, sama
thioglycolate dengan acid yang terdapat dalam bahan permanent
waving.
10. albino = suatu orang bule tidak mempunyai zat warna/pigmen, maksudnya
seseorang yang dilahirkan tidak mempunyai zat warna/pigmen
pada kulitnya.
11. alopecia = alopecia marginalis = kebotakan pada liminaris belakang kepala
dan dahi, disebabkan oleh tarikkan penggunaan rambut, setiap
hari memakai topi. Alopecia liminaris/marhinalis termasuk
golongan alopecia areata.
12. alopecia = kebotakan akibat tekanan setiap hari. Contoh : Kepala belakang
bagi terkena tekanan bantal, maka
rambut pada bahagian tersebut tidak tumbuh.
13. alopecia = kebotakan rambut menahun serta merata sejak daerah pelipis,
seborheica dahi, kepala. Yang tertinggal rambut belakang kepala. Alopecia
ini disebabkan adanya kelainan kelenjer lemah.
14. alopecia = psedopelade brocq = kebotakan pada daerah cicabrisata kepala
yang folikel/kandung rambutnya terkena peradangan, bila
sembuh pada kulit timbul suatu lapisan seperti parut pada
bahagian yang botak.
15. anatomy = suatu pelajaran yang mempelajari susunan keseluruhan tubuh
yang bisa dilihat oleh mata biasa.
16. analine = suatu bahan yang terkandung dalam cat rambut.
17. aquadest = air bersih yang telah disuling.
18. alopecia = kebotakan menyeluruh rambut yang berada dikepala = rontoknya
totalis rambut di seluruh kepala.
19. antiseptis = cara mengobati luka, agar terhindar daripada yang dapat
antiseptic menimbulkan penyakit pada luka tersebut.
20. afro comb = sisir rambut berbentuk garpu.
21. anagen = masa pertumbuhan rambut.
22. aerosol = preparat yang berbentuk cair dalam tabung, pengeluarannya
dengan tekanan gas.
B-1
Lampiran : B
B-2
Lampiran : B
1. dandruff/roos = ketombe.
2. dandruff = perawatan yang ditujukan untuk merawat rambut dari ketombe.
treatment
3. depilatory = merusak/menghilangkan bau keringat.
4. diagnosa = pendapat/penemuan tentang sesuatu di dalam tubuh manusia.
5. disain set = designed set = men-set rambut disesuaikan dengan bentuk
penataan yang diinginkan.
6. depilatories = mencabut rambut dengan kosmetik atau dengan obat-obatan
(pencabutan rambut sementara), rambut dapat tumbuh lagi.
7. dry towel = towel dry = kering dengan menggunakan handuk.
B-3
Lampiran : B
1. hair = rambut.
2. hair bobbing = suatu istilah yang dipakai untuk gunting rambut.
Biasanya untuk warna-warni atau untuk anak-anak.
3. hair bulb = untuk rambut, adalah bahagian yang berada paling bawah dari
akar rambut, berbentuk bulat.
4. hair clipping = memangkas ujung-ujung rambut yang terbelah-belah dengan
menggunakan gunting.
5. hair-cutting = memangkas rambut dengan suatu model yang disenangi.
6. hair density = tebal tipisnya rambut dengan suatu model yang disenangi.
7. hair dressing = ahli penata rambut.
8. hair spray = kosmetika penataan yang berfungsi untuk mempertahankan
bentuk akhir penataan.
9. hair setting = kosmetika pratata yang berfungsi untuk melapisi batang
rambut dengan lapisan tipis.
10. hair shine = kosmetika pada penataan, untuk membuat rambut bercahaya
dan tampak alami, dikenakan setelah hair spray.
11. hair pin = alat untuk menjepit rambut.
12. hair net = jala rambut.
13. hair drayer = alat pengering rambut.
14. hot rollers = jenis penggulung rambut yang memakai alat pemanas
sebelum digunakan.
15. hair pressing = pengepresan rambut bertujuan membuat rambut yang sangat
ikal menjadi lurus.
16. hot comb = sisir yang terbuat dri logam yang dipanaskan.
17. hair coloring = pemberian warna pada rambut.
18. hair follicle = suatu saluran menyerupai kantung tempat calon rambut yang
tertanam dalam dermis.
19. hair = menghilangkan warna rambut asli untuk dibuat warna baru
lightening yang lebih terang dengan warna semula (warna asli).
20. hair papilla = suatu sudut kecil yang memasuki ke dalam umbi rambut (hair
bulb) yang dialiri oleh pembuluh darah halus dan berhubungan
dengan syaraf rasa.
21. hair piece = rambut pasangan, yang bentuk kop bulat atau oval sebesar
kain gelas, kadang-kadang lebih kecil lagi, yang dapat
dibentuk menjadi bermacam-macam sanggul.
22. hair-root = akar rambut ialah bahagian rambut yang tertanam di dalam
dermis/cutis/corium.
23. hair shaft = umbai rambut yang lepas diseluruh kepala.
24. hair-shaping = memangkas rambut dengan membuat suatu model yang
diinginkan.
25. hair = memangkas rambut dengan membuat suatu straightener
model yang diinginkan.
26. hair-tint = memberi warna pada rambut dengan warna-warni yang
diinginkan.
27. hair trim = merapikan pangkasan rambut yang telah selesai =
memangkas ujung-ujung yang kurang rapi pada pemangkasan
yang telah selesai.
B-4
Lampiran : B
1. internal = cream untuk merawat rambut yang dapat masuk untuk cream
conditioner keadaan sela-sela imbrikasi batang rambut.
2. identation = bentuk lembut pda pembuatan ikal.
1. lanugo = rambut halus yang terdapat pada dahi, kening, tengkuk dan
seluruh tubuh.
2. lemon rince = pembilas rambut untuk menetraliner shampoo, terbuat dari
larutan air hangat dengan sari jeruk.
3. lotion = suatu larutan/cosmetics untuk perawatan kulit.
4. loyer cutting = layering = memangkas dengan membentuk trap menggulung
bertingkat.
1. massage = pengurutan.
2. masa anagen = suatu nama dari istilah pada siklus rambut yang artinya ialah
masa pertumbuhan rambut.
3. masa katagen = masa pergantian atau masa rontok pada siklus kehidupan
rambut.
4. masa telogen = masa istirahat pada siklus kehidupan rambut.
5. matrix = sel-sel epitel pembentuk rambut.
6. medulla = bahagian batang rambut yang ada lapisan pada batang rambut
yang ada di tengah-tengah (paling dalam), disebut pula
sumsum rambut.
7. melanin = pigmen berwarna gelap atau hitam pada epidermis atau
rambut, atau pada selaput mata (ahoroid).
8. monilethria = batang rambut yang tumbuhnya menebal dan menipis dan
moniletjrix pada bahagian yang menipis mudah patah.
9. microskop = alat untuk melihat besar diameter rambut/ kepadatan helai
electric rambut.
B-5
Lampiran : B
B-6
Lampiran : B
B-7
Lampiran : B
B-8
Lampiran : C
DAFTAR GAMBAR
C-1
Lampiran : C
C-2
Lampiran : C
C-3
Lampiran : C
C-4
Lampiran : C
C-5
Lampiran : C
C-6
Lampiran : C
C-7
Lampiran : C
C-8
Lampiran : D
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
D-1
Lampiran : E
BIODATA PENULIS
E-1