You are on page 1of 13

SISTEM KOMPUTERISASI AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA

PERUSAHAAN DAGANG

1. Latar Belakang Masalah


Persediaan merupakan salah satu jenis aktiva yang relatif aktif
perubahannya disamping Piutang Usaha. Pada sebagian besar perusahaan dagang,
persediaan merupakan bagian terbesar dari aktiva lancar atau bahkan dari jumlah
seluruh aktiva. Oleh karena itu perlu adanya perencanaan dan pengawasan yang
baik terhadap persediaan. Adanya persediaan yang cukup untuk melayani
permintaan pelanggan merupakan faktor dominan untuk mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan. Sebaliknya, penumpukan persediaan dalam
jumlah yang berlebihan memiliki risiko di dalam penyediaan modal kerja, risiko
kerusakan persediaan, biaya penyimpanan dan sebagainya.
Adanya beberapa sistem pencatatan persediaan dan metode penilaian
harga pokok persediaan mengakibatkan manajer perusahaan memiliki kebebasan
yang banyak dalam mencari metode apa yang paling sesuai dengan perusahaan
mereka. Meskipun begitu, dikarenakan persediaan merupakan aktiva yang relatif
aktif, pencatatan yang berulang-ulang tentu dapat mengakibatkan kesalahan
pencatatan yang relatif tinggi. Oleh karena itu, penggunaan teknologi yang
modern akan dapat membantu mengurangi tingkat kesalahan pencatatan
persediaan tersebut.
Sistem komputerisasi persediaan akan mempermudah karyawan dalam
memasukkan nilai persediaan yang ada di perusahaan. Pemilihan metode penilaian
harga pokok persediaan dan sistem pencatatan persediaan bisa dipilih dengan opsi
yang ada, sehingga karyawan tidak perlu pusing memikirkan persediaan yang
dimasukkan (input) ke dalam komputer harus menggunakan metode apa. Dengan
sistem komputerisasi, akuntansi persediaan diharapkan akan dapat dihitung
dengan lebih efektif dan efisien.

2. Perumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, penulis mengambil perumusan masalah
sebagai berikut: “Bagaimanakah sistem komputerisasi akuntansi persediaan pada
perusahaan dagang?”

3. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah: “Untuk mengetahui dan
menganalisa sistem komputerisasi akuntansi persediaan pada perusahaan dagang.”

1
2

4. Kerangka Berpikir
Pembelian Barang Persediaan Penjualan Barang Persediaan

Bagian Gudang Bagian Penjualan

Input Data

Sistem Komputerisasi
Persediaan

Dokumen-dokumen yang diperlukan untuk dicetak Penyimpanan data di database komputer

5. Tinjauan Pustaka/Penelitian Terdahulu


Rika Petrisia (2005), tujuan penelitiannya adalah menganalisa dan
kemudian mengajukan alternatif pemecahan masalah yang timbul dari sistem yang
sedang berjalan dengan mengajukan usulan rancangan sistem informasi yang
terkomputerisasi. Dengan demikian lebih mengoptimalkan dalam proses
pengolahan data yang akan direalisasikan, serta pembuatan berbagai macam
aplikasi laporan kegiatan penjualan tunai untuk membantu pimpinan dalam
memantau kegiatan. Kegiatan yang dilakukan yaitu menganalisa sistem yang ada
yaitu mempelajari dan mengetahui apa yang akan dikerjakan sistem yang ada.
Menspesifikasikan sistem, yaitu perincian masukan yang digunakan, database
yang ada, proses yang dilakukan dan keluaran yang dihasilkan. Merancang sistem
secara rinci, berdasarkan hasil analisa sistem yang ada, sehingga menghasilkan
model baru yang akan diusulkan, dengan disertai rancangan database dan
spesifikasi program. Hasil penelitiannya adalah menyatakan bahwa dengan sistem
yang terkomputerisasi dapat mendukung dalam proses penjualan, karena
prosesnya lebih cepat, dan lebih memudahkan penggunanya (dalam hal ini
bagian penjualan) dalam aktivitasnya. Sistem yang terkomputerisasi juga dapat
menyimpan data-data yang ada sekarang maupun data-data lama ke dalam
database, sehingga pencarian informasi yang dibutuhkan segera terpenuhi
dengan lengkap dan akurat.
Adi Setiawan S. (2005), tujuan penelitiannya adalah untuk
memperkenalkan tentang metoda-metoda penerimaan informasi dengan cepat dan
mudah melalui sebuah komputer yang ada didalam CV. SURYA KONTRAKTA.
Dengan demikian lebih mengoptimalkan dalam proses pengolahan data yang akan
direalisasikan, serta pembuatan berbagai macam aplikasi laporan kegiatan
3

pembelian untuk membantu pimpinan dalam memantau kegiatan. Hasil


penelitiannya adalah dengan sistem komputerisasi pembelian, kecepatan dalam
penyajian suatu informasi akan lebih banyak membantu pihak CV. SURYA
KONTRAKTA dalam pengambilan langkah-langkah kebijaksanaan dan
keputusan untuk kepentingan perusahaan. Pada sistem komputerisasi pembelian,
proses pembuatan laporan juga dapat dilakukan relatif lebih cepat dan data yang
diperoleh relatif lebih akurat.

6. Rencana Analisis Data


Adapun rencana analisis data yang penulis akan gunakan adalah analisis
sistem yang akan dibuat, yaitu dengan menggunakan Entity Relational Diagram,
Logical Record Structure, Conceptual Data Model, Database Relation, Database
Specification, Normalization, Sequence Diagram, Class Diagram, Activity
Diagram. Sedangkan pembuatan sistemnya sendiri penulis menggunakan bahasa
pemrograman Borland Delphi.
EARNING MANAGEMENT – SUATU TELAAH PUSTAKA

1. Latar Belakang Masalah


Istilah Earning Management atau manajemen laba mulai menarik
perhatian peneliti, khususnya peneliti akuntansi, karena sering dihubungkan
dengan perilaku manajer atau para pembuat laporan keuangan. Sekilas,
manajemen laba tampak berhubungan erat dengan tingkat perolehan laba atau
prestasi usaha suatu organisasi. Hal ini mengingat tingkat keuntungan atau laba
yang diperoleh sering dikaitkan dengan prestasi manajemen, disamping memang
merupakan hal yang lumrah bahwa besar kecilnya bonus yang akan diterima oleh
manajer suatu perusahaan bergantung dari besar kecilnya laba yang diperoleh.
Oleh sebab itu tidaklah mengherankan bila manajer sering berusaha menonjolkan
prestasinya melalui tingkat keuntungan atau laba yang dicapai.
Istilah earning management muncul pada saat adanya percobaan dalam
mengaitkan hubungan antara suatu variabel ekonomi tertentu dan upaya-upaya
manajer untuk mengambil manfaat atas variabel tersebut. Pembahasan tentang
earning management tidak bisa dilepaskan dari pembahasan tentang teori baru di
akuntansi, yaitu teori akuntansi positif (positive accounting theory). Teori
akuntansi positif mempunyai peranan yang sangat penting dalam mempengaruhi
manajer untuk memilih suatu metode akuntansi, sebab teori ini dapat memberikan
pedoman kepada para pembuat keputusan kebijakan akuntansi dalam melakukan
perkiraan-perkiraan atau penjelasan-penjelasan akan konsekuensi dari keputusan
tersebut.
Earning management diduga muncul atau dilakukan oleh manajer atau
para pembuat laporan keuangan dalam proses pelaporan keuangan suatu
organisasi karena mereka mengharapkan suatu manfaat dari tindakan yang
dilakukan. Earning management menjadi menarik untuk diteliti karena dapat
memberikan gambaran akan perilaku manajer dalam melaporkan kegiatan
usahanya pada suatu periode tertentu, yaitu adanya kemungkinan munculnya
motivasi tertentu yang mendorong mereka untuk mengatur data keuangan yang
dilaporkan. Yang perlu dicatat adalah bahwa earning management tidak harus
dikaitkan dengan upaya untuk memanipulasi data atau informasi akuntansi, tetapi
lebih cenderung dikaitkan dengan pemilihan metode akuntansi untuk mengatur
keuntungan yang bisa dilakukan karena memang diperkenankan menurut
peraturan akuntansi (dalam hal ini adalah Standar Akuntansi Keuangan).

2. Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah yang penulis ambil dari latar belakang di atas
adalah:
a. Faktor-faktor apa yang menyebabkan manajer mengatur data keuangan yang
dilaporkan dengan melakukan earning management?
b. Bagaimanakah langkah-langkah atau metode-metode yang bisa digunakan
oleh para manajer dalam mengatur laba?

1
2

c. Bagaimanakah penelitian-penelitian yang sudah dilakukan dalam membahas


tentang earning management?

3. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan manajer mengatur data
keuangan yang dilaporkan dengan melakukan earning management.
b. Untuk mengetahui langkah-langkah atau metode-metode yang bisa digunakan
oleh para manajer dalam mengatur laba.
c. Untuk mengetahui penelitian-penelitian yang sudah dilakukan dalam
membahas tentang earning management

4. Kerangka Berpikir
Laporan Keuangan Perusahaan

Terdapat earning management?


Tidak Selesai

Ya

Analisis metode-metode yang digunakan manajer dalam melakukan


Analisisearning
faktor-faktor
management
yang menyebabkan manajer melaku

Analisis dilakukan dengan menelaah


penelitian yang pernah dilakukan
tentang earning management dan
melakukan studi pustaka

5. Tinjauan Pustaka/Penelitian Terdahulu


Dewi Saptantinah Puji Astuti (2005), tujuan penelitiannya adalah untuk
menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen perusahaan untuk
melakukan earning management di seputar right issue, dan meneliti apakah
terdapat perbedaan discretionary accrual (DA) sebelum dan sesudah right issue,
3

yaitu apakah discretionary accrual (DA) sebelum right issue memiliki


kecenderungan lebih tinggi jika dibandingkan dengan sesudah right issue.
Beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi manajemen dalam melakukan
earning management yang digunakan dalam penelitian ini adalah struktur
kepemilikan, yang terdiri dari kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial,
leverage dan size; dalam penelitian ini size digunakan sebagai variabel kontrol dan
earning management diproksi dengan discretionary accruals. Uji-t berpasangan
digunakan untuk meneliti perbedaan discretionary accruals sebelum dan sesudah
right issue. Hasilnya menunjukkan bahwa leverage berpengaruh terhadap
earnings management secara positif dan signifikan. Hal ini berarti bahwa semakin
tinggi leverage, maka semakin besar motivasi manajemen dalam melakukan
earnings management. Sebagai tambahan, hasil dari penelitian ini menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan antara discretionary accruals sebelum dan sesudah
right issue, yaitu discretionary accruals sebelum right issue memiliki
kecenderungan relatif lebih tinggi dibandingkan dengan sesudah right issue.
I Putu Adnyana Usadha dan Gerianta Wirawan Yasa (2008), tujuan
penelitiannya adalah untuk memperoleh bukti empiris apakah perusahaan
pengakuisisi melakukan earning management sebelum pelaksanaan merger dan
akuisisi. Analisis dilakukan dengan melakukan uji-t dan uji dua-sampel
berpasangan. Analisis yang diperoleh adalah terdapat indikasi earning
management yang dilakukan oleh perusahaan pengakuisisi sebelum merger dan
akuisisi dengan cara income increasing accruals. Penelitian ini juga membuktikan
adanya penurunan kinerja keuangan perusahaan setelah merger dan akuisisi
dilakukan.

6. Rencana Analisis Data


Rencana analisis data yang digunakan adalah dengan melakukan telaah
studi pustaka dan melakukan telaah dari penelitian-penelitian yang pernah
dilakukan.
ANALISIS EDP AUDIT PADA SISTEM KOMPUTERISASI STIE
AMM MATARAM

1. Latar Belakang Masalah


Dalam era globalisasi, teknologi memegang peranan penting dalam
menampilkan setiap informasi dalam segala bidang. Kecepatan informasi yang
berbasis komputer untuk saat ini sudah tidak lagi menjadi barang langka bagi
masyarakat, bahkan masyarakat pedesaan sekalipun. Penggunaan teknologi
informasi tersebut akhirnya juga menjadi suatu keharusan dalam berbagai bidang
usaha. Salah satu penggunaan teknologi informasi tersebut adalah sistem
komputerisasi dalam pengolahan data keuangan.
STIE AMM merupakan salah satu badan usaha yang menggunakan
kemampuan teknologi sistem komputerisasi dalam menjalankan setiap
kegiatannya, mulai dari pengisian KRS secara komputerisasi, pengisian dan
pencetakan KHS, pengelolaan buku-buku perpustakaan, bahkan pengolahan data
keuangan. Dengan adanya sistem komputerisasi tersebut, diharapkan kegiatan
yang ada dapat dikerjakan secara efektif dan efisien.
Selain kecepatan sistem komputerisasi dalam menjalankan kegiatan-
kegiatan pengolahan data, sistem komputerisasi terkadang juga menimbulkan
masalah yang cukup signifikan. Hal ini bisa disebabkan karena kesalahan dalam
pemasukan data, atau bisa juga adanya masalah pada sistem itu sendiri. Oleh
karena itu, telaah lebih lanjut tentang sistem yang digunakan, terutama dalam
pengolahan data keuangan sangat diperlukan oleh sebuah usaha. STIE AMM yang
menggunakan sistem komputerisasi terutama untuk data keuangannya perlu
menelaah lebih lanjut kemampuan sistem tersebut, sejauh mana kemampuan
sistem tersebut dalam mengelola data keuangan, apakah terdapat kesalahan dalam
pengolahan datanya atau tidak. Untuk itu diperlukan analisis terhadap sistem yang
digunakan oleh STIE AMM dalam mengelola keuangannya.

2. Perumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, penulis mengambil perumusan masalah
sebagai berikut:
a. Bagaimanakah EDP Audit pada sistem komputerisasi data keuangan STIE
AMM Mataram?
b. Apakah terdapat kelemahan terhadap prosedur pemrograman pada sistem
komputerisasi data keuangan STIE AMM Mataram?

3. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah:
a. Untuk mengetahui bagaimana melakukan EDP Audit pada sistem
komputerisasi data keuangan STIE AMM Mataram.
b. Untuk mengetahui adanya kelemahan atau tidak terhadap prosedur
pemrograman pada sistem komputerisasi data keuangan STIE AMM Mataram.

1
2

4. Kerangka Berpikir
Perencanaan Pemeriksaan

Pemahaman terhadap lingkungan komputer yang dipakai

Evaluasi terhadap pengendalian intern komputerisasi

Uji ketaatan terhadap ketentuan dan uji substantif

Mengakhiri Pemeriksaan

5. Penelitian Terdahulu
Dimas Ismail (2005), tujuan penelitiannya adalah untuk mengetahui
apakah sistem Pengolahan Data Elektronik atas penjualan yang diterapkan
perusahaan telah memadai, dan untuk mengetahui manfaat sistem Pengolahan
Data Elektronik penjualan atas pengendalian penjualan. Hasil dari penelitian ini
adalah bahwa Pengolahan Data Elektronik penjualan bermanfaat atas
pengendalian penjualan yang dilakukan oleh PT. Ultrajaya Milk Industri &
Trading Company, Tbk. Sedangkan saran yang dikemukakan adalah prosedur
pemeriksaan intern pelanggan sebaiknya dilakukan sesuai dengan prosedur,
dilakukannya pemisahan tugas dengan jelas, serta perubahan password secara
berkala.
Eva Asiana (2006), tujuan penelitiannya adalah untuk mengetahui
kememadaian pengolahan data elektronik dan untuk mengetahui kememadaian
sistem pengendalian internal piutang yang diterapkan oleh PT. PLN (Persero) Unit
Bisnis Distribusi Bandung Timur. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa
pengolahan data elektronik sangat berperan terhadap sistem pengendalian internal
piutang, dimana terdapat hubungan yang positif antara pengolahan data elektronik
dengan kememadaian sistem pengendalian internal piutang. Selain itu perusahaan
juga perlu mempertimbangkan tentang sumber daya manusia (brain ware) untuk
bagian pengolahan data, harus lebih ditekankan orang-orang yang mengerti
tentang komputer dan aplikasinya. Selain itu konfirmasi atas saldo piutang juga
harus dipertimbangkan untuk kepuasan pelanggan.

6. Rencana Analisis Data


Adapun rencana analisis data yang digunakan adalah dengan melakukan
audit melalui komputer atau audit within the computer.
ANALISIS MANAJEMEN LABA SEBELUM DAN SESUDAH
RIGHT ISSUE PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BURSA
EFEK INDONESIA

1. Latar Belakang Masalah


Dalam menjalankan usahanya, perusahaan memerlukan modal, terutama
untuk keperluan operasional rutin. Untuk mendapatkan modal tersebut,
perusahaan dapat menerbitkan saham dan menjual kepada publik melalui
penjualan saham kepada masyarakat dengan Initial Public Offering, Seasoned
Equity Offering, atau Right Issue. Salah satu untuk mendapatkan modal tersebut
adalah dengan menjual saham perusahaan kepada pemegang saham lama (right
issue).
Agar perusahaan bisa memperoleh kepercayaan dari pemegang saham
lama, maka perusahaan harus memiliki kinerja yang bagus. Meskipun begitu,
terkadang agar kinerja perusahaan terlihat bagus, manajemen berusaha untuk
mengatur laba, yaitu dengan melakukan manajemen laba. Ada beberapa cara
dalam melakukan manajemen laba, dan yang paling sering dilakukan adalah
dengan melakukan kebijakan akrual atau discretionary accrual. Kebijakan yang
dilakukan oleh perusahaan adalah dengan menunda atau mempercepat pengakuan
pendapatan, dalam hal ini jika perusahaan menginginkan laba yang lebih tinggi,
tentunya perusahaan mempercepat pengakuan pendapatan tersebut. Kebijakan
manajemen perusahaan tersebut tidak dapat dikatakan menyimpang, selama masih
dalam batasan standar yang berlaku umum.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis ingin mengetahui adanya
praktik manajemen laba pada perusahaan yang go public di Bursa Efek Indonesia
sebelum dan sesudah melakukan right issue. Penulis menganggap penting karena
pada penelitian yang lain yang mengungkap adanya praktik manajemen laba
ketika perusahaan melakukan Initial Public Offering (IPO), terdapat indikasi
perusahaan melakukan manajemen laba sebelum dan sesudah IPO. Hal ini terkait
karena perusahaan ingin menunjukkan kinerja yang baik pada perusahaannya.

2. Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah yang penulis ambil dari latar belakang di atas
adalah:
“Apakah perusahaan yang go public melakukan praktik manajemen laba sebelum
dan sesudah right issue?”

3. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut:
“Untuk mengetahui adanya indikasi praktik manajemen laba pada perusahaan
yang go public sebelum dan sesudah right issue.”

1
2

4. Kerangka Berpikir
Laporan Keuangan Perusahaan sebelum melakukan right issue
Laporan Keuangan Perusahaan sesudah melakukan ri

Analisis manajemen laba pada perusahaan sebelum melakukan


Analisis
rightmanajemen
issue laba pada perusahaan sesudah melaku

Membandingkan kedua hasil dengan uji statistik

5. Tinjauan Pustaka/Penelitian Terdahulu


Dewi Saptantinah Puji Astuti (2005), tujuan penelitiannya adalah untuk
menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen perusahaan untuk
melakukan manajemen laba di seputar right issue, dan meneliti apakah terdapat
perbedaan discretionary accrual (DA) sebelum dan sesudah right issue, yaitu
apakah discretionary accrual (DA) sebelum right issue memiliki kecenderungan
lebih tinggi jika dibandingkan dengan sesudah right issue. Beberapa faktor yang
mempengaruhi motivasi manajemen dalam melakukan manajemen laba yang
digunakan dalam penelitian ini adalah struktur kepemilikan, yang terdiri dari
kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, leverage dan size; dalam
penelitian ini size digunakan sebagai variabel kontrol dan manajemen laba
diproksi dengan discretionary accruals. Uji-t berpasangan digunakan untuk
meneliti perbedaan discretionary accruals sebelum dan sesudah right issue.
Hasilnya menunjukkan bahwa leverage berpengaruh terhadap manajemen laba
secara positif dan signifikan.
I Putu Adnyana Usadha dan Gerianta Wirawan Yasa (2008), tujuan
penelitiannya adalah untuk memperoleh bukti empiris apakah perusahaan
pengakuisisi melakukan manajemen laba sebelum pelaksanaan merger dan
akuisisi. Analisis dilakukan dengan melakukan uji-t dan uji dua-sampel
berpasangan. Analisis yang diperoleh adalah terdapat indikasi manajemen laba
yang dilakukan oleh perusahaan pengakuisisi sebelum merger dan akuisisi dengan
cara income increasing accruals. Penelitian ini juga membuktikan adanya
penurunan kinerja keuangan perusahaan setelah merger dan akuisisi dilakukan.

6. Rencana Analisis Data


Rencana analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan model
Jones yang sudah dimodifikasi dan uji statistik.
ANALISIS MANAJEMEN LABA DI INDUSTRI PERBANKAN GO
PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA

1. Latar Belakang Masalah


Tahun 2001 tercatat adanya skandal keuangan di perusahaan publik yang
melibatkan manipulasi laporan keuangan oleh PT. Lippo Tbk. dan PT. Kimia
Farma Tbk. (Boediono, 2005). Hal tersebut membuktikan bahwa praktik
manipulasi laporan keuangan tetap dilakukan oleh pihak korporat meskipun sudah
menjauhi krisis tahun 1997-1998.
PT. Lippo Tbk. merupakan salah satu perusahaan publik yang bergerak
dalam bidang perbankan. Industri perbankan mempunyai regulasi yang lebih ketat
dibandingkan dengan industri lain, misalnya suatu bank harus memenuhi kriteria
CAR minimum. Bank Indonesia menggunakan laporan keuangan sebagai dasar
dalam penentuan status suatu bank (apakah bank tersebut merupakan bank yang
sehat atau tidak). Oleh karena itu, manajer mempunyai insentif melakukan
manajemen laba supaya perusahaan mereka memenuhi kriteria yang disyaratkan
oleh BI.
Industri perusahaan merupakan industri dimana kepercayaan investor
sangat mempengaruhi perusahaan tersebut. Ketidakpercayaan investor terhadap
kinerja perusahaan perbankan akan mengakibatkan investor menarik dananya
secara bersama-sama, sehingga dapat menimbulkan rush. Oleh karena itu, perlu
suatu mekanisme untuk meminimalkan manajemen laba yang dilakukan oleh
perusahaan perbankan
Penulis ingin mengetahui adanya manajemen laba pada industri perbankan
yang go public di Bursa Efek Indonesia. Harapan penulis bahwa industri
perbankan di Indonesia sekarang tidak lagi melakukan praktik manajemen laba
untuk merekayasa laporan keuangan mereka. Hal ini mengingat industri
perbankan harus tetap mampu membuat masyarakat percaya bahwa mereka bisa
tetap mempercayakan dana mereka di bank.

2. Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah yang penulis ambil dari latar belakang di atas
adalah:
“Apakah terdapat indikasi praktik manajemen laba pada perusahaan perbankan go
public di Bursa Efek Indonesia”

3. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut:
“Untuk mengetahui adanya indikasi praktik manajemen laba pada perusahaan
perbankan go public di Bursa Efek Indonesia”

1
2

4. Kerangka Berpikir
Laporan Keuangan Perusahaan perbankan yang go public di BEI

Analisis manajemen laba pada perusahaan perbankan yang go public di BEI

Analisis uji statistik dari hasil analisa manajemen laba

Menarik kesimpulan dari analisa uji


statistik dan analisis manajemen
laba

5. Tinjauan Pustaka/Penelitian Terdahulu


Dewi Saptantinah Puji Astuti (2005), tujuan penelitiannya adalah untuk
menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen perusahaan untuk
melakukan earning management di seputar right issue, dan meneliti apakah
terdapat perbedaan discretionary accrual (DA) sebelum dan sesudah right issue,
yaitu apakah discretionary accrual (DA) sebelum right issue memiliki
kecenderungan lebih tinggi jika dibandingkan dengan sesudah right issue.
Beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi manajemen dalam melakukan
earning management yang digunakan dalam penelitian ini adalah struktur
kepemilikan, yang terdiri dari kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial,
leverage dan size; dalam penelitian ini size digunakan sebagai variabel kontrol dan
earning management diproksi dengan discretionary accruals. Uji-t berpasangan
digunakan untuk meneliti perbedaan discretionary accruals sebelum dan sesudah
right issue.
Marihot Nasution dan Doddy Setiawan (2007), tujuan penelitiannya
adalah untuk mengetahui pengaruh mekanisme Good Corporate Governance
(GCG). Hasilnya adalah GCG mempengaruhi manajemen laba perusahaan
perbankan publik yang dideteksi dengan menggunakan model akrual dari Beaver
dan Engel. Hasil ini berarti bahwa mekanisme tersebut dijalankan oleh perusahaan
telah berhasil untuk meminimalisasi praktik manajemen laba.

6. Rencana Analisis Data


3

Rencana analisis data yang digunakan adalah dengan melakukan telaah


studi pustaka dan melakukan telaah dari penelitian-penelitian yang pernah
dilakukan.

You might also like