Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Untuk memahami seseorang dengan baik, kita perlu memahami masyrakat
dimana orang tersebut hidup. Bahkan untuk memhami diri kita sendiri
dengan lebih baik,kita perlu memahami masyarakat dimana kita hidup.
Sebab, masyarakat mempunyai pengaruh besar terhadap kehidupan seorang
individu. Karena itu, mari kita mulai belajar sosiologi. Tapi apa itu
sosiologi?
.Dalam buku itu, Comte menyebutkan ada tiga tahap perkembangan intelektual, yang masing-
masing merupakan perkembangan dari tahap sebelumya.
1. Tahap teologis; adalah tingkat pemikiran manusia bahwa semua benda di dunia
mempunyai jiwa dan itu disebabkan oleh suatu kekuatan yang berada di atas manusia.
2. Tahap metafisis; pada tahap ini manusia menganggap bahwa didalam setiap gejala
terdapat kekuatan-kekuatan atau inti tertentu yang pada akhirnya akan dapat diungkapkan.
Oleh karena adanya kepercayaan bahwa setiap cita-cita terkait pada suatu realitas tertentu
dan tidak ada usaha untuk menemukan hukum-hukum alam yang seragam.
3. Tahap positif; adalah tahap dimana manusia mulai berpikir secara ilmiah.
Rintisan Comte tersebut disambut hangat oleh masyarakat luas, tampak dari tampilnya sejumlah
ilmuwan besar di bidang sosiologi. Mereka antara lain Pitirim Sorokin, Herbert Spencer, Karl
Marx, Emile Durkheim, George Simmel, dan Max Weber (semuanya berasal dari Eropa).
Masing-masing berjasa besar menyumbangkan beragam pendekatan mempelajari masyarakat
yang amat berguna untuk perkembangan Sosiologi.
Banyak ilmuwan-ilmuwan besar pada zaman dahulu, seperti Sokrates, Plato dan Aristoteles
beranggapan bahwa manusia terbentuk begitu saja. Tanpa ada yang bisa mencegah, masyarakat
mengalami perkembangan dan kemunduran.
Pendapat itu kemudian ditegaskan lagi oleh para pemikir di abad pertengahan, seperti Agustinus,
Ibnu Sina, dan Thomas Aquinas. Mereka berpendapat bahwa sebagai makhluk hidup yang fana,
manusia tidak bisa mengetahui, apalagi menentukan apa yang akan terjadi dengan
masyarakatnya. Pertanyaan dan pertanggungjawaban ilmiah tentang perubahan masyarakat
belum terpikirkan pada masa ini.
Berkembangnya ilmu pengetahuan di abad pencerahan (sekitar abad ke-17 M), turut berpengaruh
terhadap pandangan mengenai perubahan masyarakat, ciri-ciri ilmiah mulai tampak di abad ini.
Para ahli di zaman itu berpendapat bahwa pandangan mengenai perubahan masyarakat harus
berpedoman pada akal budi manusia.
Perubahan yang terjadi akibat revolusi benar-benar mencengangkan. Struktur masyarakat yang
sudah berlaku ratusan tahun rusak. Bangasawan dan kaum Rohaniawan yang semula bergemilang
harta dan kekuasaan, disetarakan haknya dengan rakyat jelata. Raja yang semula berkuasa penuh,
Perubahan drastis yang terjadi semasa abad revolusi menguatkan pandangan betapa perlunya
penjelasan rasional terhadap perubahan besar dalam masyarakat. Artinya :
• Perubahan masyarakat bukan merupakan nasib yang harus diterima begitu saja, melainkan
dapat diketahui penyebab dan akibatnya.
• Harus dicari metode ilmiah yang jelas agar dapat menjadi alat bantu untuk menjelaskan
perubahan dalam masyarakat dengan bukti-bukti yang kuat serta masuk akal.
• Dengan metode ilmiah yang tepat (penelitian berulang kali, penjelasan yang teliti, dan
perumusan teori berdasarkan pembuktian), perubahan masyarakat sudah dapat diantisipasi
sebelumnya sehingga krisis sosial yang parah dapat dicegah.
Sosiologi modern tumbuh pesat di benua Amerika, tepatnya di Amerika Serikat dan Kanada.
Mengapa bukan di Eropa? (yang notabene merupakan tempat dimana sosiologi muncul pertama
kalinya).
Pada permulaan abad ke-20, gelombang besar imigran berdatangan ke Amerika Utara. Gejala itu
berakibat pesatnya pertumbuhan penduduk, munculnya kota-kota industri baru, bertambahnya
kriminalitas dan lain lain. Konsekuensi gejolak sosial itu, perubahan besar masyarakat pun tak
terelakkan.
Perubahan masyarakat itu menggugah para ilmuwan sosial untuk berpikir keras, untuk sampai
pada kesadaran bahwa pendekatan sosiologi lama ala Eropa tidak relevan lagi. Mereka berupaya
menemukan pendekatan baru yang sesuai dengan kondisi masyarakat pada saat itu. Maka lahirlah
sosiologi modern.
Definisi Sosiologi
Berikut ini definisi-definisi sosiologi yang dikemukakan beberapa ahli.
• Pitirim Sorokin Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal
balik antara aneka macam gejala sosial (misalnya gejala ekonomi, gejala keluarga, dan
gejala moral), sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal
• Roucek dan Warren Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia
dalam kelompok-kelompok.
• William F. Ogburn dan Mayer F. Nimkopf Sosiologi adalah penelitian secara ilmiah
terhadap interaksi sosial dan hasilnya, yaitu organisasi sosial.
• J.A.A Von Dorn dan C.J. Lammers Sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang struktur-
struktur dan proses-proses kemasyarakatan yang bersifat stabil.
• Max Weber Sosiologi adalah ilmu yang berupaya memahami tindakan-tindakan sosial.
• Selo Sumardjan dan Soelaeman Soemardi Sosiologi adalah ilmu kemasyarakatan yang
mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial termasuk perubahan sosial.
• Paul B. Horton Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan penelaahan pada kehidupan
kelompok dan produk kehidupan kelompok tersebut.
• Soejono Sukamto Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada segi-segi
kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum
kehidupan masyarakat.
• William Kornblum Sosiologi adalah suatu upaya ilmiah untuk mempelajari masyarakat
dan perilaku sosial anggotanya dan menjadikan masyarakat yang bersangkutan dalam
berbagai kelompok dan kondisi.
• Allan Jhonson Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan dan perilaku,
terutama dalam kaitannya dengan suatu sistem sosial dan bagaimana sistem tersebut
mempengaruhi orang dan bagaimana pula orang yang terlibat didalamnya mempengaruhi
sistem tersebut.
8. gagasan radikal yang menyertai perubahan-perubahan pada revolusi PRancis yang disuarakan
golongan menengah adalah……..
a. kritik tentang pemotongan hak-hak d. keadilan dan kesamaan
b. persamaan hak e. pengakuan dalil-dalil ilmiah
c. peningkatan kesejahteraan
9. Fenomena yang muncul sebagai dampak kesenjangan social antara kaum buruh dan penguasa
pada akhir abad pertengahan adalah……..
a. Pengangguran c. pertentangan kelas e. urbanisasi
b. Kemiskinan d. pertumbuhan kota-kota
C. Tugas Mandiri
Cari biografi dari beberapa tokoh sosiologi dunia dan Indonesia, kemukakan pokok pikiran dari
tokoh tersebut dalam bentuk forto folio. Forto folio harus memenuhi persyaratan:
- Minimal 5 tokoh
- Tidak mengubah sejarah
- Diketik dengan menggunakan kertas A4
- Ditulis dengan spasi 1,5
- Referensi dari perpustakaan dan internet
- Menggunakan bahasa Indonesia yang baik
- Dibuat rangkap,salah satunya dikumpulkan
Pengetahuan adalah kesan di dalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan pancaindera atau
segala sesuatu yang kita ketahui dari berbagai sumber, yaitu bernalar, pengalaman, wewenang
dan intuisi. Sedangkan ilmu merupakan kumpulan pengetahuan yang ilmiah yang didapat melalui
langkah-langkah sistematis, dapat diperiksa, serta ditelaah secara mendalamoleh orang lain.
Pengetahuan
n Tidak Ilmiah Diperolehmelalui otoritas, tradisi, akal sehat, media, atau
pengalaman pribadi
Pengetahuan ilmiah sering disebut sebagai ilmu. Ilmu membantu masyarakat untuk
memahami masalah yang dihadapi dan mencari pemecahannya secara lebih objektif. Menurut
Paul B Horton,ada beberapa langkah dalam penelitian ilmiah yang mudah disusun secara
sistematis, yaitu:
1) merumuskan masalah
2) meninjau kepustakaan
3) merumuskan hipotesis
4) merencanakan desain penelitian
5) mengumpulkan data
6) menganalisis data
7) menarik kesimpulan
Sosiologi adalah ilmu karena merupakan pengetahuan tentang masyarakat yang diperoleh
melalui metode ilmiah.
Berdasarkan data yang digunakan, metode dalam sosiologi bisa dibedakan menjadi
metode kuantitatif dan metode kualitatif. Metode kuantitatif adalah metode Penelitian yang
menggunakan bahan-bahan/data yang dapat dinyatakan dalam angka-angka. Sedangkan
metode kualitatif adalah metode Penelitian yang menggunakan bahan-bahan/data yang tidak
dinyatakan dalam angka-angka (misal dengan kata-kata, gambar atau symbol). Metode yang
termasuk dalam metode kualitatif adalah:
b) metode histories, yaitu metode pengamatan yang menganalisis peristiwa-
peristiwa masa silam untuk merumuskan prinsip-prinsipumum
c) Metode komparatif, yaitu metode pengamatan denganmembandingkan
antara bermacam-bermacam masyarakat serta bidang-bidangnya untuk
memperoleh perbedaan dan persamaan sebagai petunjuk tentang perilaku
suatu masyarakat. Misalnya, perbandingan pertanian Indonesia pada masa
lalu danmasa kini.
d) Metode studi kasus, yaitu suatu metode pengamatan tentang suatu
keadaan,kelompok, masyarakat setempat,lembaga-lembaga,
maupunindividu-individu.Alat-alat yang dipergunakan dalam studi kasus
adalah: wawancara (interview ), daftar pertanyaan (questionaire),observasi
partisipasi (pengamat ikut serta dalamkehidupan sehari-hari masyarakat
yang diamati)
Sementara itu, dilihat dari sisi cara kerjanya, metode penelitian dalam sosiologi bias
dibedakan menjadi :metode eksperimen, metode survey/sigi, metode observasi partisipatif, dan
metode analisis sekunder. Berikut gambaran umum mengenai keempat metode tersebut!
Dalam sosiologi,ada banyak teori yang berusaha menjelskan realitas social. Namun,
umumnya disepakati bahwa ada tiga teori utama. (lihat table di bawah ini)
Fakta sosial adalah cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang berada di luar
individu dan mempunya kekuatan memaksa dan mengendalikan individu tersebut.
Atau dengankata lain fakta social adalah kenyataan masyarakat. Contoh, di sekolah
seorang murid diwajidkan untuk datang tepat waktu, menggunakan seragam, dan
bersikap hormat kepada guru. Kewajiban-kewajiban tersebut dituangkan ke dalam
sebuah aturan dan memiliki sanksi tertentu jika dilanggar. Dari contoh tersebut bisa
dilihat adanya cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang ada di luar individu
(sekolah), yang bersifat memaksa dan mengendalikan individu (murid).
Tokohnya adalah Emile Durkheim. Yang dimaksud dengan fakta social adalah
kenyataan masyarakat. Fakta social terdiri atas dua, yaitu:
♦ Struktur Sosial, adalah pola hubungan antar manusia dan anatar kelompok
manusia
♦ Lembaga Sosial,adalah system tata kelakuan dan hubungan yang berpusat pada
aktivitas-aktivitas untukmemenuhi kompleks-kompleks kebutuhan khusus dalam
kehidupan bermasyarakat
Tokohnya adalah Max Weber. Menurut Weber, ada beberapa cirri pokok tindakan
sosialdan hubungan social yang menjadi sasaran penelitian dalam sosiologi,yaitu:
Tokohnya adalah B.F Skinner. Yang dimaksud dengan perilaku social adalah
hubungan antara individu dengan objek social maupun non social. Fokus sosiologi
adalah tingkahlaku inidividu yang mengakibatkan terjadinya perubahan lingkungan
atau factor-faktor lingkungan yang mengakibatkan perubahan tingkah laku.
Lebih lanjut, Ritzer menunjukkan adanya empat tingat realitas social yang menjadi
pusat kajian sosiologi, diantaranya:
MAKROSKOPIK
MIKROSKOPIK
7. Sosiologi mempelajari gejala umum yang ada pada setiap interaksi antara mausia, sosiologi
berarti merupakan ilmu………
a. pengetahaun yang empiris d. pengetahaun yang abstrak
b. pengetahaun yang umum e. pengetahaun yang normatif
c. pengetahaun yang khusus
8. Materi sosiologi berdasarkan teori yang sudah ada yang diperbaiki, diperhalus, dan diperluas
sesuai dengan cirri………..
a. Empiris c. nonetis e. kategoris
b. Kumulatif d. teoritis
9. Suatu studi sosiologi dikatakan ilmiah bila menempuh beberapa tahapan di bawah ini, kecuali...
a. perumusan masalah d. pengumpulan dan analisis data
b. pengkajian objek e. pengambilan kesimpulan
c. perumusan hipotesis
13. Jelaskan maksudnya sosiologi sebagai ilmu dan sosiologi sebagai metode!
………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………….
14. Jelaskan perbedaan konsep paradigma EmileDurkheim dengan Paradigma menurut Max Weber!
………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………….
15. Ritzer menunjukkan adanya empat tingat realitas social yang menjadi pusat
kajian sosiologi, Jelaskan!
………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………….
► Masyarakat
Masyarakat merupakan terjemahan darikata society berasal dari bahasa latin, societas,
yang berarti hubungan persahabatan dengan yang lain. Societas diturunkan dari kata socius yang
berarti teman, sehingga arti society berhubungan erat dengan kata sosial. Secara implisit, kata
society mengandung makna bahwa setiap anggotanya mempunyai perhatian dan kepentingan
yang sama dalam mencapai tujuan bersama. Sedangkan dalam Bahasa Arab masyarakat berasal
dari syaraka yang artinya ikut serta atau berpartisipasi
Karl Marx, Masyarakat adalah sutau struktur yang mengalami ketegangan organisasi
ataupunperkembangan karena adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yangterpecah-
pecah secara ekonomis
J.L.Gilling dan J.P Gillin, masayarakat adalah kelompok yang tersebar dengan perasaan
persatuan yang sama.
Max Weber, Masyarakat adalah suatu struktur atau aksi yang pada pokoknya ditentukan oleh
harapan dan nilai-nilai dominan pada warganya
Selo Soemardjan, Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan
kebudayaan
Paul B Horton, Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang relative mandiri, yang hidup
bersama-sama dalam jangka waktu yang lama, yang mendiami suatu wilayah tertentu, memiliki
kebudayaan yang sama dan melakukan sebagian besar kegiatan dalamkelompok itu.
Masyarakat sering diorganisasikan berdasarkan cara utamanya dalam bermata pencaharian. Pakar
ilmu sosial mengidentifikasikan ada: masyarakat pemburu, masyarakat pastoral nomadis,
masyarakat bercocoktanam, dan masyarakat agrikultural intensif, yang juga disebut masyarakat
peradaban. Sebagian pakar menganggap masyarakat industri dan pasca-industri sebagai
kelompok masyarakat yang terpisah dari masyarakat agrikultural tradisional.
Organisasi (Yunani: ὄργανον, organon - alat) adalah suatu kelompok orang yang memiliki
tujuan yang sama. Baik dalam penggunaan sehari-hari maupun ilmiah, istilah ini digunakan
dengan banyak cara.
Dalam ilmu-ilmu sosial, organisasi dipelajari oleh periset dari berbagai bidang ilmu, terutama
sosiologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi, dan manajemen. Kajian mengenai organisasi sering
disebut studi organisasi (organizational studies), perilaku organisasi (organizational behaviour),
atau analisa organisasi (organization analysis). Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai
organisasi, ada yang cocok sama satu sama lain, dan ada pula yang berbeda.
►Budaya
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan
bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi
dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata
Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau
bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw
Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan
oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah
Cultural-Determinism. Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun
dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut
Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian, nilai, norma, ilmu
pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi
segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan yaitu sistem
pengetahuan yang meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia,
sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan
kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya,
berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa,
peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk
membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Unsur-unsur Budaya
Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan,
antara lain sebagai berikut:
Wujud kebudayaan
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan
artefak.
Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam
masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini
terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta
bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata
kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan
didokumentasikan.
Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan
karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat
diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud
kebudayaan.
Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa
dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur
dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.
Komponen Kebudayaan
Berdasarkan wujudnya tersebut, kebudayaan dapat digolongkan atas dua komponen utama:
Kebudayaan material
Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret.
Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari
suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata, dan seterusnya.
Kebudayaan material juga mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat terbang,
stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin cuci.
Kebudayaan nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke
generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.
alat-alat produktif
senjata
wadah
alat-alat menyalakan api
makanan
pakaian
tempat berlindung dan perumahan
alat-alat transportasi
Perhatian para ilmuwan pada sistem mata pencaharian ini terfokus pada masalah-masalah mata
pencaharian tradisional saja, di antaranya:
Sistem kekerabatan merupakan bagian yang sangat penting dalam struktur sosial. M. Fortes
mengemukakan bahwa sistem kekerabatan suatu masyarakat dapat dipergunakan untuk
menggambarkan struktur sosial dari masyarakat yang bersangkutan. Kekerabatan adalah unit-unit
sosial yang terdiri dari beberapa keluarga yang memiliki hubungan darah atau hubungan
perkawinan. Anggota kekerabatan terdiri atas ayah, ibu, anak, menantu, cucu, kakak, adik,
paman, bibi, kakek, nenek dan seterusnya. Dalam kajian sosiologi-antropologi, ada beberapa
macam kelompok kekerabatan dari yang jumlahnya relatif kecil hingga besar seperti keluarga
ambilineal, klan, fatri, dan paroh masyarakat. Di masyarakat umum kita juga mengenal kelompok
kekerabatan lain seperti keluarga inti, keluarga luas, keluarga bilateral, dan keluarga unilateral.
Sementara itu, organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik
yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana
partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu
Bahasa
Bahasa adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling berkomunikasi
atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan (bahasa isyarat), dengan tujuan
menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada lawan bicaranya atau orang lain. Melalui
bahasa, manusia dapat menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tingkah laku, tata krama
masyarakat, dan sekaligus mudah membaurkan dirinya dengan segala bentuk masyarakat.
Bahasa memiliki beberapa fungsi yang dapat dibagi menjadi fungsi umum dan fungsi khusus.
Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat untuk berekspresi, berkomunikasi, dan alat untuk
mengadakan integrasi dan adaptasi sosial. Sedangkan fungsi bahasa secara khusus adalah untuk
mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari, mewujudkan seni (sastra), mempelajari
naskah-naskah kuna, dan untuk mengeksploitasi ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kesenian
Sistem kepercayaan
Ada kalanya pengetahuan, pemahaman, dan daya tahan fisik manusia dalam menguasai dalam
menguasai dan mengungkap rahasia-rahasia alam sangat terbatas. Secara bersamaan, muncul
keyakinan akan adanya penguasa tertinggi dari sistem jagad raya ini, yang juga mengendalikan
manusia sebagai salah satu bagian jagad raya. Sehubungan dengan itu, baik secara individual
maupun hidup bermasyarakat, manusia tidak dapat dilepaskan dari religi atau sistem kepercayaan
kepada penguasa alam semesta.
Agama dan sistem kepercayaan lainnya seringkali terintegrasi dengan kebudayaan. Agama
(bahasa Inggris: Religion, yang berasar dari bahasa Latin religare, yang berarti "menambatkan"),
adalah sebuah unsur kebudayaan yang penting dalam sejarah umat manusia. Dictionary of
Philosophy and Religion (Kamus Filosofi dan Agama) mendefinisikan Agama sebagai berikut:
... sebuah institusi dengan keanggotaan yang diakui dan biasa berkumpul bersama untuk
beribadah, dan menerima sebuah paket doktrin yang menawarkan hal yang terkait dengan sikap
yang harus diambil oleh individu untuk mendapatkan kebahagiaan sejati.[1]
Agama biasanya memiliki suatu prinsip, seperti "10 Firman" dalam agama Kristen atau "5 rukun
Islam" dalam agama Islam. Kadang-kadang agama dilibatkan dalam sistem pemerintahan, seperti
misalnya dalam sistem teokrasi. Agama juga mempengaruhi kesenian.
Agama Ibrahim
Yahudi adalah salah satu agama yang —jika tidak disebut sebagai yang pertama— tercatat
sebagai agama monotheistik dan salah satu agama tertua yang masih ada sampai sekarang. Nilai-
Kristen adalah salah satu agama penting yang berhasil mengubah wajah kebudayaan Eropa dalam
1.700 tahun terakhir. Pemikiran para filsuf modern pun banyak terpengaruh oleh para filsuf
Kristen semacam St. Thomas Aquinas dan Erasmus.
Sementara itu, nilai dan norma agama Islam banyak mempengaruhi kebudayaan Timur Tengah
dan Afrika Utara, dan juga sebagian wilayah Asia Tenggara.
Filosopi dan Agama seringkali saling terkait satu sama lain pada kebudayaan
Asia. Agama dan filosofi di Asia kebanyakan berasal dari India dan China dan
menyebar disepanjang benua Asia melalui difusi kebudayaan dan migrasi.
Agama Hindu dari India, mengajarkan pentingnya elemen nonmateri sementara sebuah pemikiran
India lainnya, Carvaka, menekankan untuk mencari kenikmatan di dunia.
Konghucu dan Taoisme, dua filosofi yang berasal dari China, mempengaruhi baik religi, seni,
politik, maupun tradisi filosofi di seluruh Asia.
Pada abad ke-20, di kedua negara berpenduduk paling padat se-Asia, dua aliran filosofi politik
tercipta. Mahatma Gandhi memberikan pengertian baru tentang Ahimsa, inti dari kepercayaan
Hindu maupun Jaina, dan memberikan definisi baru tentang konsep antikekerasan dan antiperang.
Pada periode yang sama, filosofi komunisme Mao Zedong menjadi sistem kepercayaan sekuler
yang sangat kuat di China.
Agama tradisional
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Agama tradisional
Agama tradisional, atau terkadang disebut sebagai "agama nenek moyang", dianut oleh sebagian
suku pedalaman di Asia, Afrika, dan Amerika. Pengaruh bereka cukup besar; mungkin bisa
dianggap telah menyerap kedalam kebudayaan atau bahkan menjadi agama negara, seperti
misalnya agama Shinto. Seperti kebanyakan agama lainnya, agama tradisional menjawab
kebutuhan rohani manusia akan ketentraman hati di saat bermasalah, tertimpa musibah, tertimpa
musibah dan menyediakan ritual yang ditujukan untuk kebahagiaan manusia itu sendiri.
Secara sederhana, pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia tentang benda,
sifat, keadaan, dan harapan-harapan. Pengetahuan dimiliki oleh semua suku bangsa di dunia.
Mereka memperoleh pengetahuan melalui pengalaman, intuisi, wahyu, dan berpikir menurut
logika, atau percobaan-percobaan yang bersifat empiris (trial and error).
Perubahan budaya juga dapat timbul akibat timbulnya perubahan lingkungan masyarakat,
penemuan baru, dan kontak dengan kebudayaan lain. Sebagai contoh, berakhirnya zaman es
berujung pada ditemukannya sistem pertanian, dan kemudian memancing inovasi-inovasi baru
lainnya dalam kebudayaan.
►Penetrasi kebudayaan
Yang dimaksud dengan penetrasi kebudayaan adalah masuknya pengaruh suatu kebudayaan ke
kebudayaan lainnya. Penetrasi kebudayaan dapat terjadi dengan dua cara:
Masyarakat merupakan sekumpulan orang yang hidup bersama di suatu wilayah dengan nilai-
nilai dan norma serta kebudayaan yang telah disepakati bersama. Dengan demikian, kamu juga
merupakan anggota dari masyarakat. Gambar di bawah ini menggambarkan bagimana masyarakat yang
ada disekeliling kita begitu mempengaruhi setiap tindakan,perilaku, danpolahidup kita. Fenomena social
yang hadir disekitar lingkungan kita sehari-hari diantaranya adalah keluarga, tetangga, teman bermain,
sekolah, agama, media massa (televise, radio, kora, majalah, tabloid, internet danlain-lain)
Tetangga
KAMU
Sekolah
Sekarang dengan pengetahun sosiologi yang telah dipelajari, coba kalian buat catatan tentang
fenomena social di atas berpengaruh terhadap dirimu. Kamu bias melakaukan wawancara sederhana
dengan orang-orang di sekitar lingkunganmu atau menulisberdasarkan pengalaman pribadimu. Setelah
selesai, bandingkanlah dengan teman-temanmu yang lain untuk mengetahui bagaimana tiap-tiap
fenomena social lingkungan setempat mempengaruhi masyarakat dan anggotanya.