You are on page 1of 17

Seks di Luar Nikah

( Seks Bebas )

di susun oleh :
KELOMPOK III
 
Pengertian Hubungan Seks Di Luar Nikah (Seks Bebas)

 Hubungan seks di luar nikah adalah


persetubuhan antara pria dan wanita di luar
pernikahan. Dengan persetubuhan
dimaksudkan bahwa secara fisik terjadi
pemasukan penis pada vagina. Secara psikis
atau kejiwaan, persetubuhan memaksudkan
dua pihak saling menyerahkan dirinya (emosi
dan badannya). Secara spiritual (agama-agama)
persetubuhan itu menuntut penyerahan diri
secara utuh dari dua belah pihak namun juga
mengandung konsekuensi tanggung jawab.
 Persetubuhan yang dimaksudkan dalam paper
ini terjadi bukan dalam relasi pribadi-pribadi
yang telah bersatu dalam ikatan perkawinan.
Namun itu terjadi bukan karena salah satu
pihak memaksa pihak yang lain untuk
bersetubuh. Melainkan persetubuhan itu
terjadi karena pria dan wanita yang
melakukannya atas dasar suka-sama suka,
tanpa keterlibatan emosional, dan dilakukan
dengan beberapa partner untuk saling mencari
kenikmatan.
Faktor – faktor yang Turut Menjadi Penyebab
Permasalahan

hal-hal yang mempengaruhi terjadinya seks


bebas di kalangan remaja itu.
 Secara fisik, remaja memiliki organ-organ

seksual yang sudah mulai aktif. Artinya sudah


berfungsi sebagaimana adanya. Pada wanita
mereka sudah mulai menstruasi, dan sudah
memproduksi sel telur yang bila dibuahi akan
menimbulkan kehamilan. Pada laki-laki organ
seksnya bisa memproduksi dan mengeluarkan
sperma sehingga siap untuk membuahi sel
telur.
 Faktor Fisik Remaja dibagi menjadi beberapa hal
 Ideologi Hedonisme dan Individualisme
Hedonisme yakni pandangan bahwa manusia seakan-akan
memiliki hak atas segala nikmat yang ditawarkan dan
bahwa kehidupan tidak berhasil bila tanpa segala
kemungkinan nikmat dipergunakan.
 Maraknya Pornografi
Dewasa ini pornografi amat marak. Pornografi amat mudah
diperoleh dalam masyarakat dewasa ini. Sehingga orang
dengan mudah dibangkitkan nafsu seksualnya, dan
membangkitkan nafsu seksualnya. Diantaranya adalah
remaja yang memiliki rasa penasaran yang tinggi ingin
menikmati sajian pornografi dari internet ataupun buku
bacaan atau gambar porno bahkan VCD porno. Karena rasa
penasarannya remaja ingin tahu banyak tentang pornografi
dan ujung-ujungnya bisa jadi remaja bukan hanya ingin
menonton melainkan menikmatinya entah dengan teman
sebaya ataupun dengan pelacur atau yang lainnya.
 Masyarakat yang Permisif
Dewasa ini warga masyarakat seolah
merasa biasa mendengar atau membaca
berita, atau mengetahui bahwa seorang laki-
laki yang sudah beranak istri datang ke
pelacuran, nonton VCD porno, selingkuh
dengan tetangga dst ataupun seorang
perempuan beristri selingkuh dengan
tetangga. Masyarakat seolah santai-santai
saja terhadap persoalan moral itu.
 Faktor Psikologis
Secara psikis mereka sudah mulai tertarik
pada lain jenisnya. Remaja mulai mengagumi
lawan jenisnya. Remaja perempuan mulai
tertarik dan berusaha mengambil simpati dari
remaja atau pemuda pujaannya. Remaja putra
juga mulai tertarik para remaja atau pemudi
dan berusaha mengambil simpati bahkan
melakukan pendekatan kepada remaja
perempuan. Ketertarikan itu kerapkali juga
membawa remaja kepada khayalan-khayalan
akan kebersamaan dengan orang yang
diidamkannya.
 Faktor social
Manusia adalah makhluk sosial. Ia hidup bersama
orang lain karena itu manusia tidak bisa lepas
dari pengaruh lingkungan sekitarnya. Dewasa ini
masyarakat kita dilanda oleh kemajuan ilmu dan
teknologi yang amat pesat. Khususnya teknologi
komunikasi terjadi kemajuan yang luar biasa.
Orang dapat memperoleh informasi dengan
mudah lewat internet, TV, radio dst. Orang juga
dengan mudah dapat menjalin komunikasi
dengan orang yang berada di tempat yang jauh
dengan HP, telpon, internet dll. Namun
kemudahan itu rupanya juga memiliki pengaruh
yang amat besar terhadap hidup manusia sendiri
Perilaku Seksual Bebas :

 Tidak hanya dengan satu orang


 Tidak terikat perkawinan
 Tanpa tanggung jawab
 Hanya untuk kepuasan
Hubungan Seksual Pada Masa Remaja Cenderung Bebas,
Mengapa?

 Dorongan seksual kuat


 Lingkungan merangsang
 Interaksi bebas
 Jiwa labil
 Tidak ada ikatan
 Tidak ada tanggungjawab
Pro Kontra Hubungan Seksual Pranikah

Alasan kontra :
 1). Risiko terjadi kehamilan
 2). Terpaksa aborsi bila terjadi kehamilan yang tak

diharapkan
 3). Berakibat kawin terpaksa
 4). Anak yang tidak diharapkan
 5). Hilangnya keperawanan dapat menimbulkan

masalah
 6). Timbul perasaan malu dan takut terhadap orang

banyak
 7). Cenderung seks bebas
 8). Bahaya tertular PMS, khususnya AIDS
Alasan pro:
 1). kepuasan seksual
 2). latihan sebelum menikah
 3). memimpin pasangan ke pernikahan
Akibat :
 Kehamilan pranikah
 Perkawinan terpaksa antar remaja
 Kelahiran bayi yang tidak diinginkan
 Aborsi
 Penularan PMS, HIV/AIDS
Langkah awal untuk menanggulangi terjadinya hubungan seks di
luar nikah adalah:

 1. Memberikan suatu pemahaman yang benar


tentang makna dan kedudukan hubungan seksual
bagi manusia. Remaja harus memahami martabat
hubungan seksual antara pria dan wanita. Hubungan
seksual pada hakekatnya hanya boleh dilakukan
dalam perkawinan.
Selain itu juga memberikan pemahaman tentang
bahaya hubungan seksual di luar nikah itu bagi
mereka.
Hal itu bisa dilakukan dengan mengadakan seminar
– seminar, diskusi ataupun sarasehan tentang makna
persetubuhan kepada remaja
 2. Untuk antisipasi masalah hubungan
seksual di luar nikah orang tua juga harus
dilibatkan untuk memberikan pendidikan
seksual yang tepat bagi anak-anak. Keluarga
sebagai tempat pertama untuk pendidikan
harus berusaha untuk memberikan
pendidikan seksual sederhana sejak kecil
supaya pada usia remajanya nanti pribadinya
matang sehingga tidak mudah jatuh tergoda
untuk melakukan hubungan seksual di luar
nikah
Langkah – Langkah untuk menangani para remaja yang telah melakukan
persetubuhan di luar nikah adalah:

 1. Melakukan pertobatan dan berjuang


dengan sungguh untuk menghindari
persetubuhan di luar nikah lagi.
 2. Membimbing mereka pada pemahaman

yang benar tentang makna, hakekat. dan


bahaya persetubuhan bagi fisik dan psikis
pribadi.
 TERIMA KASIH

You might also like