Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
R esearch to study the influence of exactly plant spacing and depth of tillage
on growth and yield of radish was done conducted field experimental at
Ngargoyoso, Karanganyar (1080 m elevation) in andosol soil type. The
experimental design was randomized completely block with the factor : plant
spacing (30x10, 30x20, 30x30, 30x40) in cm and depth of tillage (0 cm, 15 cm
and 30 cm). All of treatment combination replicated three times. The variables
observed were plant growth and yield and than analysed F-test and DMR-test at 5
% signification level. The research showed that plant spacing factor evaluated
have very significant effect on numbers of leaves, fresh weight of biomass, dried
weight of biomass and weight of radish per plot. But depth of tillage factor and
their interaction have no significant effect on growth and yield of radish. The
widest plant spacing (30x40 cm) increasing the weight of fresh biomass and
weight of dried biomass than the other plant spacing. The highest weight of radish
per plot was obtained by the closer plant spacing (30x10 cm).
1
Fakultas Pertanian UNS.
B1, vitamin B2, vitamin C, niasin, dan perkecambahan di dalam tanah.
dan air. Oleh karena itu lobak Keuntumgam lain dalam pengolahan
dianjurkan untuk dikonsumsi dalam tanah adalah juga dapat menjaga
menu makanan sehari-hari, guna keseimbangan antara air, udara, dan
mencukupi kebutuhan vitamin dan suhu di dalam tanah. Pengolahan
mineral yang essensial bagi tubuh. tanah perlu dilakukan untuk
Salah satu jenis sayuran yang menciptakan lingkungan yang cukup
belum banyak digarap dalam skala baik, sebagai awal kegiatan budidaya
komersial dan intensif adalah lobak. (Anonim, 1989).
Tanaman lobak dapat digunakan Penelitian ini bertujuan untuk
sebagai penawar rasa terhadap mengetahui dan mendapatkan
makanan lainnya terutama makanan informasi dari pengaruh kerapatan
hewani yang mempunyai kandungan tanam dan kedalaman olah tanah
lemak tinggi. Lobak juga mempunyai terhadap hasil umbi lobak (Raphanus
khasiat yang penting bagi tubuh guna sativus L.).
memperbaiki jaringan agar tetap
berfungsi dengan baik. Komponen BAHAN DAN METODE
serat yang terkandung di dalamnya Penelitian ini merupakan
mempunyai efek yang baik dalam percobaan lapang yang dilaksanakan
menekan senyawa kolesterol yang di Desa Selorejo, Kecamatan
dapat menyebabkan serangan Ngargoyoso, Kabupaten Karang-
penyakit jantung koroner (Nur anyar. Lokasi penelitian berada pada
Berlian, 1994). ketinggian kurang lebih 1080 meter
Kerapatan tanam merupakan di atas permukaan laut dengan jenis
faktor yang mempengaruhi tanah andosol. Percobaan lapang
pertumbuhan tanaman, karena dilakukan pada bulan November
penyerapan energi matahari oleh 2000 sampai dengan bulan Januari
permukaan daun yang sangat 2001.
menentukan pertumbuhan tanaman Penelitian ini menggunakan
juga sangat dipengaruhi oleh rancangan faktorial dengan pola
kerapatan tanam ini juga, jika dasar Rancangan Acak Kelompok
kondisi tanaman terlalu rapat maka Lengkap (RAKL). Faktor yang diuji
dapat berpengaruh terhadap adalah kerapatan tanam dan
pertumbuhan tanaman karena dapat kedalaman olah tanah. Faktor I :
perkembangan vegetatif dan hasil kerapatan tanam (K) terdiri atas 4
panen akibat menurunnya laju taraf yaitu K1 berjarak tanam 30 cm
fotosintesis dan perkembangan daun x 10 cm, K2 berjarak tanam 30 cm x
(Gardner et. al. 1991). 20 cm, K3 berjarak tanam 30 cm x
Mengolah tanah yang 30 cm dan K4 berjarak tanam 30 cm
didefinisikan sebagai perlakuan x 40 cm. Faktor II : kedalaman olah
terhadap tanah pertanian dengan tanah (D) terdiri atas 3 taraf, yaitu :
menggunakan suatu alat pertanian D1 : kedalaman olah tanah 0 cm
sedemikian rupa sehingga dapat (tanpa pengolahan tanah), D2 :
diperoleh persiapan tanah sebaik- kedalaman olah tanah 15 cm dan D3
baiknya untuk keperluan budidaya. kedalaman olah tanah 30 cm. Kedua
Pengolahan tanah juga sangat faktor tersebut menghasilkan 12
membantu dalam perbaikkan struktur kombinasi perlakuan yang masing-
tanah dan porositasnya serta masing kombinasi perlakuan diulang
membantu perkembangan perakaran sebanyak 3 kali.
Benih menggunakan lobak umbi per petak, namun tidak
varietas lokal. Pupuk yang menunjukan adanya pengaruh pada
digunakan adalah pupuk kandang panjang umbi, volume umbi per
yang sudah matang dengan dosis 20 tanaman, berat umbi per tanaman
ton/ha dan pupuk anorganik sebesar dan indeks panen. Hal ini
2 ton/ha. Pemeliharaan yang dimungkinkan adanya faktor lain
dilakukan berupa penyiraman, yang sangat menentukan terhadap
penyiangan dan pengguludan serta parameter umbi, yang ternyata tidak
pengendalian hama-penyakitnya. terpengaruh oleh faktor jumlah daun,
Pemanenan dilakukan pada umur berat segar brangkasan dan berat
sembilan minggu setelah tanam (9 kering brangkasan. Sepertinya
MST). dalam percobaan ini
Variabel yang diamati adalah mengindikasikan tidak adanya
jumlah daun, berat segar brangkasan, korelasi antara pertumbuhan
berat kering brangkasan, panjang vegetatif dengan pembentukan
umbi, volume umbi per tanaman, umbinya.
berat umbi per tanaman, berat umbi Adapun Perlakuan kedalaman
per petak dan indeks panen. Data pengolahan tanah maupun interaksi
yang diperoleh dianalisis dengan uji keduanya tidak memberikan
F dan dilanjutkan dengan uji DMRT, pengaruh yang nyata terhadap semua
bila ada pengaruh nyata. komponen yang diamati. Hal ini
memperlihatkan bahwa kedalaman
HASIL DAN PEMBAHASAN pengolahan tanah bukanlah faktor
Analisis sidik ragam dari yang utama dalam berbudidaya
perlakuan terhadap jumlah daun, tanaman lobak. Sehingga percobaan
berat segar brangkasan, berat kering ini mengisyaratkan bahwa dalam
brangkasan, panjang umbi, volume membudidayakan tanaman lobak
umbi per tanaman, berat umbi per akan lebih menguntukngan dengan
tanaman, berat umbi per petak dan “tanpa pengolahan tanah” yang
indeks panen disajikan pada tabel 1. cukup banyak menyita tenaga dan
Hasil analisis menunjukkan biaya.
adanya pengaruh signifian sangat nyata Hasil percobaan terhadap
dari kerapatan tanam terhadap tanaman lobak ternyata juga
jumlah daun, berat segar brangkasan, menunjukkan bahwa kerapatan
berat kering brangkasan dan berat tanam maupun kedalaman olah tanah
Tabel 2 : Uji DMRT 5% dari perlakuan kerapatan tanam terhadap jumlah daun,
berat segar brangkasan, berat kering brangkasan dan berat umbi per petak.