You are on page 1of 19

MODUL

Pengantar Kewirausahaan

Oleh:

Erni Unggul S.U, SE, M.Si


BAB I
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP KEWIRAUSAHAAN

1. PENGERTIAN, TUJUAN DAN RUANG LINGKUP

Pengertian Wirausaha :
Orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan bisnis, mengumpulkan
sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dan tindakan yang cepat dalam
memastikan kesuksesan.

Pengertian Kewirausahaan :
Semangat , sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan
yang mengarah pada upaya cara kerja teknologi dan produk baru dengan meningkatkan
efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan keuntungan yang lebih
besar.

Tujuan Kewirausahaan:
•Meningkatkan Jumlah wirausaha yang berkualitas
•Menyadarkan masyarakat atau memberikan kesadaran berwirausaha yang tangguh dan kuat
terhadap masyarakat
•Menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat
•Membudayakan semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan di kalangan
masyarakat

Sasaran Kewirausahaan:
•Instansi pemerintah, BUMN, organisasi profesi dan kelompok masyarakat
•Pelaku ekonomi: pengusaha kecil, koperasi
•Generasi Muda: anak-anak putus sekolah, calon wirausahawan.

Manfaat Kewirausahan:
•Menambah daya tampung tenaga kerja
•Sebagai generator pembangunan lingkungan, pribadi, distribusi, pemeliharaan lingkungan
dan kesejahteraan
•Memberi contoh bagaimana bekerja keras, tekun dan memeiliki pribadi unggul yang patu
diteladai
•Mendidik karyawan jadi orang mandiri, disiplin tekun, jujur dalam menghadapi pekerjaan
•Mendidik masyarakat hidup efisien dan sederhana

Keuntungan :
•Terbuka lebar kesempatan untuk menjadi bos dalam perusahaan
•Terbuka peluang untuk memperoleh manfaat dan keuntungan secara maksimal
•Terbuka peluang untuk memperlihatkan potensi wirausaha secara penuh
•Terbuka peluang untuk membantu masyarakat dalam usaha
•Terbuka peluang untuk mencapai tujuan usaha yang dikehendaki

Kelemahan
•Tanggung jawab sangat besar dan berat di dalam menghadapi permasalahan bisnis
•Bekerja keras dan waktunya sangat panjang
•Memperoleh pendapatan yang tidak pasti dan memiliki resiko yang sangat besar.

Ruang Lingkup
•Lapangan Agraris
•Lapangan Peternakan
•Lapangan Perkebunan
•Lapangan Pemberi jasa
•Lapangan Pertambangan dan energi
•Lapangan Industri dan Kerajinan

2. MEMAHAMI KARAKTERISTIK WIRAUSAHAWAN


a. Sikap dan Perilaku Disiplin
Sikap dan perilaku disiplin merupakan modal dasar untuk keberhasilan seseorang di
dalam berwirausaha. Menurut Murphy dan Peck, bahwa guna mencapai sukses dalam
karir seseorang harus dimulai dengan kerja keras, penampilan yang baik, keyakinan diri,
membuat keputusan, pendidikan, dorongan ambisi dan pintar berkomunikasi.

b. Komitmen Tinggi
Seorang wirausaha harus memiliki komitmen tinggi terhadap tugasnya . Artinya
seorang wirausaha itu setiap saat pikirannya tidak lepas dari perusahaannya atau
bisnisnya

c. Jujur
Jujur dalam berwirausaha artinya mau dan mampu mengatakan sesuatu sebagaimana
adanya.
Akibat yang di terima kalau orang tidak jujur di dalam berwirausaha:
1. Tidak dipercaya masyarakat konsumen
2. Menjadi rendah diri dan rasa malu
3. Mudah tersinggung atau emosi
4. Cepat iri dan dengki
5. Suka dendam
6. Prasangka buruk dan dusta
7. Tidak punya teman
8. Kehancuran dalam usahanya

Empat (4) sisi potensial yang dimiliki manusia untuk maju (menurut Stephen Covey,
dalam bukunya The First Thing’ First):
1. Self awareness adalah sikap mawas diri
2. Cousience adalah mempertajam suara hati, supaya menjadi manusia berkehendak
baik, seraya memunculkan keunikan serta memiliki misi dalam hidup
3. Independent Will adalah pandangan independent untuk bekal bertindak dan kekuatan
untuk mentrandensi
4. Creatif Imagination adalah berfikir dan mengarah ke depan untuk memecahkan
masalah dengan imajinasi, khayalan serta adaptasi yang tepat
3. WIRAUSAHA DAN WIRASWASTA

a. Pengertian Wiraswasta
Wiraswasta terdiri dari tiga kata: wira, swa dan sta, masing – masing berarti, wira
adalah manusia unggul, teladan, berbudi luhur, berjiwa besar, berani, pahlawan/pendekar
kemajuan dan memiliki keagungan watak ; swa artinya sendiri; dan sta artinya berdiri.
Bertolak dari ungkapan etimologis diatas, maka wiraswasta berarti keberanian, keutamaan,
serta keperkasaan dalam memenuhi kebutuhan serta memecahkan permasalahan hidup dengan
kekuatan yang ada pada diri sendiri. (WAsty Sumanto, 1984:43)
Gambaran ideal manusia wiraswasta adalah orang yang dalam keadaan bagaimanapun
daruratnya, tetap mampu berdiri atas kemampuan sendiri untuk menolong dirinya keluar dari
kesulitan yang dihadapinya, termasuk mengatasi kemiskinan tanpa bantuan instansi
pemerintah atau instansi social. Dan dalam keadaan yang biasa (tidak darurat) manusia –
manusia wiraswasta bahkan akan mampu menjadikan dirinya maju, kaya, berhasil lahir dan
batin.

b. Pengertian Wirausaha
Menurut Joseph Schumeter, Entrepreneur atau wirausaha adalah orang yang
mendobrak system ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru,
dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau mengolah bahan baku baru.
Dalam definisi ini ditekankan bahwa seorang wirausaha adalah orang yang melihat
adanya peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluang
tersebut.

Kesimpulannya adalah bahwa istilah wiraswasta sama saja dengan wirausaha, walaupun
rumusannya berbeda – beda tetapi isi dan karakteristiknya sama. Namun ada perbedaan focus
antara kedua istilah tersebut. Wiraswasta lebih focus pada obyek, ada usaha yang mandiri,
sedang wirausaha lebih menekankan pada jiwa, semangat, kemudian diaplikasikan dalam
segala aspek kehidupan.

BAB II
FAKTOR – FAKTOR KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN WIRAUSAHA
1. KEBERHASILAN WIRAUSAHAWAN
Untuk menjadi seorang wirausahawan, diperlukan dukungan dari orang lain yang
berhubungan dengan bisnis yang kita kelola. Seorang wirausaha harus mau menghadapi
tantangan dan resiko yang ada. Resiko dijadikan sebagai pemacu untuk maju, dengan
adanya resiko, seorang wirausaha akan semakin maju.
Menurut Murphy dan Peek yang diterjemahkan dalam bukunya oleh Bukhari Alam,
ada delapan anak tangga yang meliputi keberhasilan seorang wirausaha dalam
mengembangkan profesinya, yaitu:
a. Kerja keras
Kerja keras merupakan modal keberhasilan seorang wirausaha. Setiap pengusaha yang
sukses menempuh kerja keras yang sungguh – sungguh dalam usahanya.
b. Kerjasama dengan orang lain
Kerjasama dengan orang lain dapat diwujudkan dalam lingkungan pergaulan sebagai
langkah pertama untuk mengembangkan usaha. SEorang wirausaha harus murah hati,
mudah bergaul, ramah dan disenangi masyarakat dan menghindari perbuatan yang
merugikan orang lain.
c. Penampilan yang baik
Penampilan yang baik ditekankan pada penampilan perilaku yang jujur dan disiplin
d. Yakin
Seorang wirausaha harus dapat yakin kepada diri sendiri, yaitu keyakinan untuk maju
dan dilandasi ketekunan serta kesabaran
e. Pandai membuat keputusan
Seorang wirausaha harus dapat membuat keputusan. Jika dihadapkan pada alternative
sulit, dengan cara pertimbangan yang matang, jangan ragu – ragu dalam mengambil
keputusan yang baik sesuai dengan keyakinan.
f. Mau menambah Ilmu pengetahuan
Dengan menambah ilmu pengetahuan, terutama di bidang usaha, diharapkan seorang
wirausaha dapat mendukung kemampuan dan kemajuan dalam usaha

g. Ambisi untuk maju


Tanpa ambisi yang kuat, seorang wirausaha tidak akan dapat mencapai keberhasilan.
Ambisi yang kuat, harus diimbangi dengan usaha yang keras dan disiplin diri yang
baik
h. Pandai berkomunikasi
Seorang wirausaha harus dapat menarik orang lain dengan tutur kata yang baik, sopan,
jujur dan percaya diri. Dengan demikian akan memberi kesan kepada orang lain
menjadi tertarik daan orang akan percaya dengan apa yang disampaikan.

2. KEGAGALAN WIRAUSAHAWAN
Penyebab kegagalan dalam usaha pada umumnya disebabkan oleh 4 faktor utama, antara
lain:
1. Kurangnya dana untuk modal
2. Kurangnya pengalaman dalam bidang bisnis
3. Tidak adanya perencanaan yang tepat dan matang
4. Tidak cocoknya minat terhadap bidang usaha yang sedang digeluitinya.
Menurut Alex S. Niti Semito, kegagalan wirausahawan dalam menjalankan bisnisnya
terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Kegagalan yang dapat dihindarkan
Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi, karena pengusaha dapat menghindari dsan dapat
diantisipasi sebelumnya
Misal: salah mengelola perusahaan, tidak ada rencana yang matang, pelayanan yang
kurang baik, dll
2. Kegagalan yang tidak dapat dihindarkan
Yaitu kegagalan yang sulit atau hamper tidak dapat dihindari seperti bencana alam,
peperangan, kebakaran, kecelakaan.

Sebab – sebab kegagalan dalam menjalankan usaha:


- Kurang ulet dan cepat putus asa
- Kurang tekun dan kurang teliti
- Tidak jujur dan kurang cekatan
- Kekeliruan dalam memilih lapangan usaha
- Kurang inisiatif dan kurang kreatif
- Memulai usaha tanpa pengalaman dengan modal pinjaman
- Mengambil kredit tanpa pertimbangan yang matang
- Kurang dapat menyesuaikan dengan selera konsumen
- Pelayanan yang kurang baik
- Banyaknya piutang ragu – ragu
- Banyaknya pemborosan dan penyimpangan
- Kekeliruan menghitung harga pokok
- Menyamakan perusahaan sebagai badan social
- Sulit memisahkan antara harta pribadi dengan harta perusahaan
- Kemacetan yang sering terjadi
- Kurangnya pengawasan

BAB III
KARAKTERISTIK WIRAUSAHAWAN

Seorang wirausaha yang sukses harus mempunyai karakteristik yang baik dan
menarik, Karakteristik seorang wirausaha akan terlihat dan berkembang melalui ilmu
pengetahuan, pengalaman yang diperoleh dari hasil interaksi dengan lingkungannya. Jadi
karakteristik adalah sesuatu yang berhubungan dengan watak, perilaku, tabiat, sikap orang
terhadap perjuangan hidup untuk mencapai kebahagiaan lahir dan batin.
Karakteristik seorang wirausaha yang baik, akan membawa kea rah kebenaran,
keselamatan serta menaikan derajat dan martabatnya. Karakteristik wirausahawan yang perlu
dimiliki dan perlu dikembangkan adalah sebagai berikut:
1. Berwatak luhur
2. Bekerja keras dan disiplin
3. Mandiri dan realistis
4. Prestatif dan komitmen tinggi
5. Berfikir positif dan bertanggungjawab
6. Dapat mengendalikan emosi
7. Tidak ingkar janji, menepati janji dan waktu
8. Belajar dari pengalaman
9. Memperhitungkn resiko
10. Merasaan kebutuhan orang lain
11. Bekerjasama dengan orang lain
12. Menghasilkan sesuatu untuk orang lain
13. Memberi semangat kepada orang lain
14. Mencari jalan keluar bagi setiap permasalahan
15. Merencanakan sesutau sebelum bertindak.

Keberhasilan dalam bidang bisnis selalu berhubungan dengan hal – hal sebagai berikut:
a. Sikap dan perilaku disiplin, merupakan modal dasar untuk keberhasilan seseorang didalam
berwirausaha.
b. Komitmen tinggi, artinya seorang wirausaha itu setiap saat pikirannya tidak lepas dari
perusahannya atau bisnisnya.
c. Jujur, artinya mau dan mampu mengatakan sesuatu sebagaimana adanya.
d. Kreatif, adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa
gagasan maupun karya nyata yang relative berbeda dengan apa yang telah ada
sebelumnya.
e. Inovatif, yaitu merupakan suatu proses mengubah peluang menjadi gagasan dan ide – ide
yang dapat dijual.
f. Mandiri dan realistis, artinya bahwa kwberhasilan eorang wirausaha datangnya dari diri
sendiri dan ide yang realistis dan bukan dari orang lain.
BAB IV
SIFAT – SIFAT YANG HARUS DIMILIKI OLEH WIRAUSAHA

1. Percaya Diri
Orang yang tinggi percaya dirinya adalah orang yang sudah matang jasmani dan
rokhaninya. Karakteristik kematangan seseorang adalah ia tidak tergantung pada orang
lain, memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi, obyektif, dan kritis, emosionalnya stabil,
tidak gampang tersinggung dan naik pitam.
2. Berorientasi pada tugas dan hasil
Berbagai motivasi akan muncul dalam bisnis jika kita berusaha menyingkirkan prestise.
Kita akan mampu bekerja keras, enerjik, tanpa malu dilihat teman, asal yang kita kerjakan
adalah halal.
3. Pengambilan Resiko
Wirausaha penuh resiko dan tantangan, seperti persaingan, harga turun naik, barang tidak
laku dan sebagainya. Namun semua tantangan ini harus dihadapi dengan penuh
perhitungan.
4. Kepemimpinan
Pemimpin yang baik harus mau menerima kritik dari bawahan, ia harus bersifat
responsive.
5. Keorisinilan
Yang dimaksud orisinal di sini ialah I tidak hanya mengekor pada orang lain, tetapi
memiliki pendapat sendiri, ada ide yang orisinil, ada kemampuan untuk melaksanakan
sesuatu. Orisinil tidak berarti baru sama sekali, tetapi produk tersebut mencerminkan hasil
kombinasi baru atau reintegrasi dari komponen – komponen yang sudah ada, sehingga
melahirkan sesuatu yang baru.
6. Berorientasi ke masa depan
Untuk menghadapi pandangan jauh ke depan, seorang wirausaha akan menyusun
perencanaan dan strategi yang matang, agar jelas langkah – langkah yang kan
dilaksanakan.
7. Kreativitas
Menurut Conny Setiawan (1984:8), kreativitas diartikan sebaga kemampuan untuk
menciptakan suatu produk baru. Produk baru artinya tidak perlu seluruhnya baru, tapi
dapat merupakan bagian – bagian produk saja.
Contoh: Seorang wirausaha membuat berbagai kreasi dalam kegiatan usahanya, seperti
susunan barang, pengaturan rak pajangan, menyebarkan brosur promosi dsb.
Jadi kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi – kombinasi baru atau
melihat hubungan – hubungan baru antara unsure, data, variable; yang sudah ada
sebelumnya.
8. Konsep 10 D dari Bygrave
• Dream
Seorang wirausaha mempunyai visi bagaimana keinginannya terhadap masa depan
pribadi dan bisnisnya dan yang paling penting adalah dia mempunyai kemampuan
untuk mewujudkan impian tsb.
• Decisiveness
Seorang wirausaha adalah orang yang tidak bekerja lambat. Kecepatan dan ketepatan
dia mengambil keputusan adalah merupakan factor kunci (key factor) dalam
kesuksesan bisnisnya.
• Doers
Seorang wirausaha tidak mau menunda – nunda kesempatan yang dapat di manfaatkan
• Determination
Seorang wirausaha dalam melaksanakan kegiatannya memiliki rasa tanggung jawab
yang tinggi dan tidak mau menyerah, walaupun dia dihadapkan pada halangan atau
rintangan yang tidak mungkin diatasi
• Dedication
Dedikasi seorang wirausahawan sangat tinggi, semua perhatian dan kegiatannya
dipusatkan semata – mata untuk kegiatan bisnisnya.
• Devotion
Devotion berarti kegemaran atau kegila – gilaan. Hal inilah yang mendorong dia
mencapai keberhasilan yang sangat efektif untuk menjual produk yang ditawarkannya,
karena seorang wirausahawan akan mencintai pekerjaan bisnisnya.
• Details
Seorang wirausahawan akan selalu memperhatikan factor – factor kritis. Dia tidak
akan mengabaikan factor – factor kecil tertentu yang dapat menghambat kegiatan
usahanya.
• Destiny
Seorang wirausaha bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yng hendak
dicapainya.
• Dollars
Wirausahawan tidak sangat mengutamakan kekayaan, motivasinya bukan memperoleh
uang, akan tetapi uang dianggap sebagai ukuran kesuksesan bisnisnya.
• Distribute
Seorang wirausahawan bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya terhadap
orang – orang kepercayannya, yaitu orang – orang yang kritis dan mau diajak untuk
mencapai sukses dalam bidang bisnis

9. Beberapa Kelemahan Wirausaha Indonesia


Kelemahan tsb adalah:
• Sifat mentalitet yang meremehkan mutu
• Sifat mentalitet yang suka menerabas
• Sifat tak percaya kepada diri sendiri
• Sifat tak berdisiplin murni
• Sifat mentalitet yang suka mengabaikan tanggung jawab yang kokoh
Masyarakat kita begitu cepat ingin menikmati waktu santai walaupun penghasilannya
belum begitu tinggi.

10. Pemanfaatan Waktu


Ada waktu untuk bekerja, ada waktu untuk santai. Tapi seyogyanyalah kita menggunakan
waktu lebih banyak untuk kegiatan produktif. Bagi wirausahawan hari libur tidak banyak,
bahkan mereka menganggap hari libur sebagai peluang bisnis, mereka tidak libur, tapi
melayani kebutuhan masyarakat yang sedang berlibur. Seorang wirausahawan sejati
adalah seorang yang dapat bekerja dalam satu tim, bias mempercayai orang lain, tidak
bekerja sendiri, one-man show.
Bagi wirausahawan, tentu pembicaraan lebih focus pada bisnis, mana ancaman, yang
harus dihindarkan, dan mana peluang yang dapat dimanfaatkan, bertukar pikiran dengan
relasi adalah bahan pembicaraan utama para pelaku bisnis.
BAB V
JALAN MENUJU WIRAUSAHA SUKSES

1. Mau bekerja keras


Kerja keras merupakan modal dasar untuk keberhasilan seseorang. Sikap kerja keras harus
dimiliki oleh seorang wirausahawan. Dalam hal ini, unsur disiplin memainkan peranan
penting.
2. Bekerjasama dengan orang lain
Perbanyaklah teman dengan orang – orang dibawah ataupun dengan orang – orang diatas
kita. Seorang wirausahawan yang mudah bergaul, disenangi oleh masyarakat, sehingga
memudahkannya bekerja sama dalam mencapai keberhasilan.

3. Penampilan baik
Pribadi yang baik dan jujur akan disenangi orang di mana – mana dan akan sukses bekerja
sama dengan siap saja.
4. Yakin
Kita harus memiliki keyakinan diri, bahwa kita akan sukses melakukan suatu usaha,
jangan ragu dan bimbang. Self confidence ini diimplentasikan dalam tindakan sehari –
hari, melangkah pasti, tekun, sabar, tidak ragu – ragu.
5. Pandai membuat keputusan
Jika anda dihadapkan pada alternatif, harus memilih, maka buatlah pertimbangan yang
matang. Kumpulkan berbagai informasi, boleh minta pendapat orang lain, setelah itu
ambil keputusan, jangan ragu – ragu.
6. Mau menambah ilmu pengetahuan
Pendidikan ini bukan berarti harus masuk perguruan tinggi, melainkan pendidikan dalam
bentuk kursus – kursus, penataran di kantor, membaca buku dsb.
7. Ambisi untuk maju
Orang – orang yang gigih dalam menghadapi pekerjaan dan tantangan, biasanya banyak
berhasil dalam menghadapi pekerjaan dan tantangan, biasanya banyak berhasil dalam
kehidupan. Apapun jenis pekerjaan yang dilakukan, profesi apapun yang dihadapi, kita
harus mampumelihat ke depan dan berjuang untuk menggapai apa yang diidam –
idamkan.
8. Pandai berkomunikasi
Pandai berkomunikasi berarti pandai mengorganisasi buah pikiran ke dalam bentuk
ucapan – ucapan yang jelas, menggunakan tutur kata yang enak didengar, mampu menarik
perhatian orang lain. Komunikasi yang baik, diikuti dengan perilaku jujur, konsisten
dalam pembicaraan akan sangat membantu seseorang dalam mengembangkan karir masa
depannya.
BAB VI
ETIKA WIRAUSAHA

1. Gejala tidak jujur di masyarakat


Merosotnya rasa solidaritas, tanggung jawab social , dan tingkat kejujuran dikalangan
kelompok bisnis dan anggota masyarakat, merupakan gejala umum, dan meruntuhkan
teori – teori soliditas, likuiditas, bonafiditas, yang menyangkut kepercayan , bisa
dipercaya dari segi moral, segi keuangan, tepat bila berjanji. Dalam dunia bisnis,
semua orang tidak mengharapkan memperoleh perlakuan tidak jujur dari sesamanya.
Praktek manipulasi tidak akan terjadi jika dilandasi moral yang tinggi. Moral dan
tingkat kejujuran rendah akan menghancurkan tata nilai etika bisnis itu sendiri.

2. Pengertian etika
Etika ialah suatu studi mengenai yang benar dan yang salah dan pilihan moral yang
dilakukan seseorang. Keputusan etika ialah suatu hal yang benar mengenai perilaku
standar. Etika bisnis mencakup hubungan antara perusahaan dengan orang yang
menginvestasi uangnya dalam perusahaan, dengan konsumen, pegawai kreditur,
saingan dan sebagainya. Orang – orang bisnis diharapkan bertindak etis dalam
berbagai aktivitasnya di masayarakat.

3. Keuntungan menjaga etika


Menjaga etika adalah suatu hal yang sangat penting untuk melindungi reputasi
perusahaan. Masalah etika ini selalu dihadapi oleh para manajer dalam keseharian
kegiatan bisnis, namun harus selalu dijaga terus menerus, sebab reputasi sebagai
perusahaan yang etis tidak dibentuk dalam waktu pendek, tapi akan terbentuk dalam
jangka panjang. Dan ini merupakan asset yang tak ternilai sebagai goodwill bagi
sebuah perusahaan.

4. Konsumerisme
Konsumerisme adalah gerakan protes dari para konsumen atau masyarakat, karena
perlakuan para pengusaha/wirausaha yang kurang baik dalam melayani konsumen.
Artinya bahwa konsumerisme ialah suatu tindakan dari individu atau organisasi
konsumen, lembaga pemerintah dan perusahaan sebagai jawaban ketidakpuasan yng
diterima dalam hubungan dengan jual beli
Hak – hak konsumen :
- Hak untuk memilih, jangan hanya ditawarkan komoditi satu jenis saja, tanpa ada
pilihan
- Konsumen berhak memperoleh informasi dari produsen, terhadap barang yang
akan dibeli, baik mengenai bahan, cara pemakaian, daya tahan, dsb.
- Jika ada keluhan konsumen, harus didengar. Jika ada tuntutan konsumen harus
segera diperhatikan oleh produsen
- Apabila konsumen menggunakan produk, harus dijaga keselamatan konsumen,
jangan sampai barang yang telah dibeli membahayakan konsumen terutama dalam
hal mainan anak – anak , atau obat.

5. Masalah polusi
Green Marketing adalah mendesain kegiatan marketing untuk melestarikan
lingkungan, agar menimbulkan citra baik terhadap perusahaan. Usaha melestarikan
lingkungan ini bisa berbentuk kegiatan menanam pepohonan dilingkungan
perusahaan, mengolah air limbah sebelum dibuang ke selokan /sungai , memberi filter
udara pada cerobong asap pabrik, mengurangi polusi tanah, dengan recycling atau
mengolah kembali sampah yng dihasilkan pabrik dsb. Para pengusaha berkeyakinan
bahwa kebijaksanaan green marketing yang dilancarkan oleh perusahaan , akan
berpengaruh terhadap keputusan membeli konsumen terhadap suatu produk.

6. Budaya perusahaan
Untuk menanamkan kebiasaan baik pada karyawan, maka perlu dikembangkan budaya
perusahaan dalam sebuah organisasi. Budaya Perusahaan ialah karakteristik suatu
organisasi perusahaan yang mencakup pengalaman, cerita, kepercayaan dan norma –
norma bersama yang dianut oleh seluruh jajaran perusahaan. Jika pada sebuah
perusahaan ada kebiasaan – kebiasaan yang kurang baik, ini harus cepat diubah.
Kemampuan mengubah budaya perusahaan merupakan kunci keberhasilan menyusun
dan melaksanakan strategi perusahaan untuk masa depan. Dalam hal ini, contoh atau
suri tauladan dari unsur pimpinan sangat berpengaruh terhadap pembentukan budaya
perusahaan.
Oleh sebab itu pengembangan budaya perusahaan hrus dilakukan , karena sangat
bermanfaat untuk : meningkatkan sense of identity, sense of belonging, komitmen
bersama, stabilitas internal perusahaan, pengendalian sifat – sifat yang kurang baik,
dan akhirnya akan menjadi pembeda satu perusahaan dengan perusahaan lain, dan
akhirnya akan menimbulkan citra tersendiri bagi kemajuan perusahaan.
Daftar Pustaka:
- GPPB Kewirausahaan Kota Tegal
- Kewirausahaan, Penerbit ALFABETA Bandung

You might also like