Professional Documents
Culture Documents
Berdasarkan pendapat menurut Tim Sosiologi (2002), interaksi sosial dikategorikan ke dalam dua
bentuk, yaitu (p. 49) :
1. Interaksi sosial yang bersifat asosiatif, yakni yang mengarah kepada bentuk - bentuk asosiasi
(hubungan atau gabungan) seperti :
a. Kerja sama
Adalah suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
b. Akomodasi
Adalah suatu proses penyesuaian sosial dalam interaksi antara pribadi dan kelompok - kelompok
manusia untuk meredakan pertentangan.
c. Asimilasi
Adalah proses sosial yang timbul bila ada kelompok masyarakat dengan latar belakang kebudayaan yang
berbeda, saling bergaul secara intensif dalam jangka waktu lama, sehingga lambat laun kebudayaan asli
mereka akan berubah sifat dan wujudnya membentuk kebudayaan baru sebagai kebudayaan campuran.
d. Akulturasi
Adalah proses sosial yang timbul, apabila suatu kelompok masyarakat manusia dengan suatu
kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur - unsur dari suatu kebudayaan asing sedemikian rupa
sehingga lambat laun unsur - unsur kebudayaan asing itu diterima dan diolah ke dalam kebudayaan
sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian dari
kebudayaan itu sendiri.
2. Interaksi sosial yang bersifat disosiatif, yakni yang mengarah kepada bentuk - bentuk pertentangan
atau konflik, seperti :
a. Persaingan
Adalah suatu perjuangan yang dilakukan perorangan atau kelompok sosial tertentu, agar memperoleh
kemenangan atau hasil secara kompetitif, tanpa menimbulkan ancaman atau benturan fisik di pihak
lawannya.
b. Kontravensi
Adalah bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan dan pertentangan atau konflik. Wujud
kontravensi antara lain sikap tidak senang, baik secara tersembunyi maupun secara terang - terangan
yang ditujukan terhadap perorangan atau kelompok atau terhadap unsur - unsur kebudayaan golongan
tertentu. Sikap tersebut dapat berubah menjadi kebencian akan tetapi tidak sampai menjadi
pertentangan atau konflik.
c. Konflik
Adalah proses sosial antar perorangan atau kelompok masyarakat tertentu, akibat adanya perbedaan
paham dan kepentingan yang sangat mendasar, sehingga menimbulkan adanya semacam gap atau
jurang pemisah yang mengganjal interaksi sosial di antara mereka yang bertikai tersebut.
h
h
Menurut Tim Sosiologi (2002), ada empat ciri - ciri interaksi sosial, antara lain (p. 23) :
a. Jumlah pelakunya lebih dari satu orang
b. Terjadinya komunikasi di antara pelaku melalui kontak sosial
c. Mempunyai maksud atau tujuan yang jelas
d. Dilaksanakan melalui suatu pola sistem sosial tertentu
Berdasarkan pendapat menurut Tim Sosiologi (2002), interaksi sosial dapat berlangsung jika memenuhi
dua syarat di bawah ini, yaitu (p. 26) :
a. Kontak sosial
Adalah hubungan antara satu pihak dengan pihak lain yang merupakan awal terjadinya interaksi sosial,
dan masing - masing pihak saling bereaksi antara satu dengan yang lain meski tidak harus bersentuhan
secara fisik.
b. Komunikasi
Artinya berhubungan atau bergaul dengan orang lain.
Faktor
m mm
c
`idak semua tindakan manusia dinyatakan sebagai tindakan sosial misalnya : Seorang pemuda
yang sedang mengkhayalkan gadis impiannya secara diam ± diam . Menurut MAX WEBER ,
tindakan sosial adalah tindakan seorang individu yang dapat mempengaruhi individu ± individu
lainnya dalam masyarakat . `indakan sosial dapat dibedakan menjadi 4 macam yaitu :
R
A. Kontak Sosial yang dilakukan menurut cara pihak ± pihak yang berkomunikasi . Cara
kontak sosial itu ada 2 macam yaitu :
1. Kontak Langsung : Pihak komunikator menyampaikan pesannya secara langsung
kepada pihak komunikan .
2. Kontak `idak Langsung : Pihak komunikator menyampaikan pesannya kepada
pihak komunikan melalui perantara pihak ketiga .
B. Kontak Sosial yang dilakukan menurut terjadinya proses komunikasi . Ada 2 macam
kontak sosial .
1. Kontak Primer
2. Kontak Sekunder
3.
Komunikasi artinya berhubungan atau bergaul dengan orang lain. Orang yang menyampaikan
komunikasi disebut komunikator , orang yang menerima komunikasi disebut komunikan . `idak
selamanya kontak sosial akan menghasilkan interaksi sosial yang baik apabila proses
komunikasinya tidak berlangsungnya secara komunikatif . Contoh : Pesan yang disampaikan
tidak jelas , berbelit ± belit , bahkan mungkin sama sekali tidak dapat dipahami .
Individu yang satu memberikan pengaruh , rangsangan \ Stimulus kepada individu lainnya .
Wujud interaksi bisa dalam dalam bentuk berjabat tangan , saling menegur , bercakap ±
cakap \ mungkin bertengkar .
Bentuk interaksi antara individu dengan kelompok : Misalnya : Seorang ustadz sedang
berpidato didepan orang banyak . Bentuk semacam ini menunjukkan bahwa kepentingan
individu berhadapan dengan kepentingan kelompok .
Bentuk interaksi seperti ini berhubungan dengan kepentingan individu dalam kelompok lain .
Contoh : Satu Kesebelasan Sepak Bola bertanding melawan kesebelasan lain .
A. Imitasi
Imitasi adalah pembentukan nilai melalui dengan meniru cara- cara orang lain. Contoh :
Seorang anak sering kali meniru kebiasan ± kebiasan orang tuanya .
B. Identifikasi
Identifikasi adalah menirukan dirinya menjadi sama dengan orang yang ditirunya . Contoh :
Seorang anak laki ± laki yang begitu dekat dan akrab dengan ayahnya suka
mengidentifikasikan dirinya menjadi sama dengan ayah nya .
C. Sugesti
Sugesti dapat diberikan dari seorang individu kepada kelompok . Kelompok kepada
kelompok kepada seorang individu . Contoh : Seorang remaja putus sekolah akan dengan
mudah ikut-ikutan terlibat ³ Kenalan Remaja ³ . `anpa memikirkan akibatnya kelak .
D. Motivasi
Motivasi juga diberikan dari seorang individu kepada kelompok.Contoh : Pemberian tugas
dari seorang guru kepada muridnya merupakan salah satu bentuk motivasi supaya mereka
mau belajar dengan rajin dan penuh rasa tanggung jawab .
E. Simpati
Perasaan simpati itu bisa juga disampaikan kepada seseorang / kelompok orang atau suatu
lembaga formal pada saat ±saat khusus. Misalnya apabila perasaan simpati itu timbul dari
seorang perjaka terhadap seorang gadis / sebaliknya kelak akan menimbulkan perasaan cinta
kasih / kasih saying.
F. Empati
Empati itu dibarengi perasaan organisme tubuh yang sangat dalam. Contoh jika kita melihat
orang celaka sampai luka berat dan orang itu kerabat kita, maka perasaan empati
menempatkan kita seolah-olah ikut celaka.
! Keteraturan Sosial
Keteraturan sosial artinya menaati nilai dan norma yang berlaku. Contoh : sebuah jalan
raya yang dilalui oleh berbagai jenis dan ukuran kendaraan, serta bermuatan orang dalam
jumlah besar dan arah tujuan. Unsur-unsur keteraturan sosial :
1. tertib sosial
2. order
3. Keajegan
4. Pola
Faktor-faktor yang mendorong dan menghambat pola keteraturan sosial
b. Akomodasi
a. persaingan
b. kontravensi
c. konflik
Menurut John Lewis Gillm dan John Philp Billn pengertian lembaga sosial adalah suatu
lembaga sosial merupakan suatu organisasi pola pemikiran dan pola prilaku yang
terwujud melalui aktivitas kemasyarakatan.
a. Keluarga Luas
b. Asosiasi / perkumpulan
Adalah proses panjang sejak seorang individu dilahirkan sampai tua untuk belajar
menanamkan dalan kepribadiannya segala perasaan, hasrat, nafsu, serta emosi yang
diperlukan
Adalah suatu proses sosial yang terjadi bila seseorang menghayati dan melaksanakan
norma-norma kelompok tempat dia hidup.
Adalah menyesuaikan alam dan pikiran serta sikapnya dengan adat istiadat, system
norma dan peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya.
Adalah merupakan proses perubahan suatu kebudayaan dalam jangka waktu yang lama
dan bertahap.
Adalah proses penyebaran unsur-unsur. Kebudayaan individu yang satu kepada individu
yang lain. Ada 2 tipe difusi yaitu:
a. Hubungan symbiotic
b. Penetration pacifique
c. Penetration violence
d. Stimulus diffusion
e. Kultur complex
6. Proses akulturasi
Adalah proses sosial yang timbul bila suatu kelompok manusia dengan suatu kebudayaan
tertentu dengan unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing. 3 kontak kebudayaan asing
yang besar yaitu :
c. akulturasi Indonesia±barat
7. Proses asimilasi
Adalah proses sosial yang timbul bila ada golongan-golongan manusia dengan latar
belakang kebudayaan yang berbeda. Factor-faktor yang dapat mempermudah terjadinya asimilasi
adalah : a. toleransi
Adalah proses pembaruan dalam penggunaan sumber-sumber alam, energi dan modal.
Serta pengatuiran system tenaga kerja yang baru
ã ã
1. Komunikasi
2. Virus H-Ach
b. penemuan-penemuan baru
konflik berupa :
2. Peperangan
Menurut Margono selamat mengatakan bahwa motivational for ces \ kekuatan pendorong
yang mempengaruhi perubahan yaitu :
2. Adanya pengetahuan tentang perbedaan antara apa yang ada dengan yang seharusnya
bisa ada
3. Adanya tekanan ± tekanan dari luar seperti kompetisi , keseharusan menyesuaikan
diri
2)
{ã
m m
m
`hu, 26/06/2008 - 12:11am ² godam64
Interaksi sosial pada manusia kepada manusia lainnya dapat dilakukan dengan berbagai cara
seperti berbicara, bertatap muka, bertransaksi dagang, belajar pada orang lain, menyakiti orang
lain, dan lain sebagainya. Interaksi sosial antar individu merupakan proses yang rumit dan
kompleks yang melibatkan faktor-faktor psikologis berikut di bawah ini (disertai pengertian /
definisi) :
1. Imitasi
Imitasi adalah meniru orang lain mulai dari sikap, perilaku, gaya, cara berfikir, penampilan,
keterampilan, kemampuan, dan lain-lain. Imitasi yang baik perlu didahului oleh penerimaan,
penghormatan, pengaguman, dll pada sesuatu yang hendak ditiru tersebut.
2. Sugesti
Sugesti adalah mempengaruhi seseorang atas suatu pandangan, pemahaman, sikap, dsb ketika
yang menerima sugesti dalam keadaan tidak berpikir rasional karena diberi sugesti oleh orang
yang dikagumi, dihormati, berwibawa, karismatik, pemuka agama, penguasa, golongan
mayoritas, dan lain sebagainya.
3. Simpati
Simpati adalah ketertarikan seseorang kepada orang lain yang seolah-olah merasakan perasaan
orang lain. Contoh : Membantu korban bencana alam.
4. Empati
Empati adalah rasa simpati yang sangat mendalam yang mampu memberikan pengaruh pada
kejiwaan dan atau fisik seseorang. Contoh : rasa rindu yang terlalu dalam bisa menyebabkan
seorang gadis menjadi panas dingin akibat tidak direstuinya hubungan cinta dengan kekasihnya.
5. Identifikasi
Identifikasi adalah imitasi yang mendalam sehingga ingin menjadi sama dengan pihak lain baik
secara disengaja maupun tanpa disengaja. Contoh : Seseorang ingin menjadi seperti `ukul
Arwana akan berupaya bergaya tingkah laku seperti `ukul.
a) Nilai Etika adalah semua nilai yang diterapkan oleh masyarakat dalam wujud moral,
kesusilaan, benar salah, baik buruk, dan sebagainya.
b) Nilai Ekonomis adalah semua nilai yang dapat mendatangkan keuntungan ekonomis.
c) Nilai Kejasmanian adalah nilai ± nilai yang meliputi pencarian kebenaran, pengetahuan, dan
sebagainya.
ã
Dilihat dari segi fungsinya nilai sosial mempunyai beberapa fungsi.
Dalam bahasa Latin, norma berarti ³siku ± siku´ (yang dipakai untuk mengukur), aturan dan
pedoman dasar.
Menurut (Kamus Latin ± Indonesia, Ende ± Flores, Nusa Indah).
Berdasarkan arti kata norma menurut asal katanya dapat menggunakan padanan kata untuk
norma, yaitu kaidah (patokan, standar, dan ukuran)
Norma sosial yang berlaku dalam masyarakat dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
a) Norma Agama
Norma Agama adalah suatu norma yang bersumber dari ajaran atau akidah suatu agama.
b) Norma Kesusilaan
Norma Kesusilaan adalah norma yang bersumber dari hati nurani atau akal manusia.
c) Norma Kesopanan
Norma Kesopanan adalah norma yang bersumber dari aturan tingkah laku yang berlaku di
masyarakat, seperti cara berpakaian, cara bersikap dalam pergaulan, dan berbicara.
Norma Kebiasaan merupakan hasil perbuatan manusia yang dilakukan berulang ± ulang.
e) Norma Hukum
Norma Hukum adalah himpunan petunjuk hidup atau perintah dan larangan yang mengatur tata
tertib dalam suatu masyarakat atau Negara.
ã
c) Sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan ± kebutuhan pokok masyarakat dalam rangka
mencapai masyarakat yang sejahtera, tentram, tertib dan aman.
© Ê
m
Bentuk nyata keselarasan Sosial adalah adanya keselarasan atau kerja sama dalam interaksi
social kebudayaan dapat tergambar dari struktur sosial maupun proses sosial yang dinamis dalam
masyarakat.
`ertib sosial adalah kondisi yang menunjukan keselarasan antara tindakan anggota
masyarakat dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat.
b. Order
± sering di sebut perintah atau pesanan. Order merupakan suatu system norma dan
nilai yang diakui dan dipatuhi oleh masyarakat. Misalnya peraturan-peraturan yang berlaku di
sekolah, adapt istiadat yang berlaku dalam kehidupan masyarakat tertentu.
c. Keajegan
Keajegan adalah suatu keadaan yang memperlihatkan kondisi keteraturan sosial yang tetap
dan berlangsung terus menerus. Misalnya fenomena kehidupan sehari-hari, seperti siswa
berangkat ke sekolah, ayah berangkat kerja, pedagang ke pasar, orang berkendaraan mengenakan
helm, dan sebagainya.
d. Pola
Pola merupakan suatu bentuk interaksi sosial yang mencerminkan kondisi status sosial
seseorang. Misalnya kelompok remaja anak orang kaya sering menghabiskan waktu luang di
kafe, sedangkan remaja dikalangan tidak mampu cukup nongkrong di pos ronda atau di warung
kaki lima. Orang-orang kaya menghabiskan waktu olahraga dengan bermain golf, orang biasa
cukup berolahraga yang tidak mengeluarkan biaya seperti : jalan-jalan, sepeda santai, dan
sebagainya.
2) Keselarasan sosial merupakan suatu kondisi masyarakat yang sedemikian rupa tertib
dan teraturnya sehingga mampu menangkal segala bentuk ancaman, tantangan,
hambatan dan gangguan baik yang berasal dari dalam maupun luar lingkungan
masyarakatnya.
3) Keselarasan sosial dapat berwujud sebagai akibat adanya suatu system pengendalian
sosial atau control sosial yang di dasari oleh seperangkat nilai dan norma sosial yang di
sepakati dan si taati oleh seluruh anggota masyarakat secara konsekuen.
6_ttp://budakbangka.blogspot.com
! Summary rating: 3 stars (25 `injauan)
! Kunjungan : 1302
! kata:300
!
Ô #
`ahap ini ditandai dengan:
1. Semakin sempurnanya seorang anak menirukan peran-peran yang dilakukan oleh orang
dewasa.
2. Mulai terbentuk kesadaran tentang nama diri dan siapa nama orang tua, kakak, dan
sebagainya.
3. Anak mulai menyadari tentang apa yang dilakukan seorang ibu dan apa yang diharapkan
seorang ibu dari anak. Dengan kata lain, kemampuan untuk menempatkan diri pada posisi
orang lain juga mulai terbentuk pada tahap ini.
4. Kesadaran bahwa dunia sosial manusia berisikan banyak orang. Sebagian dari orang
tersebut merupakan orang-orang yang dianggap penting bagi pembentukan dan
pertahanan diri, yakni dari mana anak menyerap norma dan nilai (Significant other).
Ô #$
Peniruan yang dilakukan sudah mulai berkurang dan digantikan oleh peran yang secara langsung
dimainkan sendiri dengan penuh kesadaran. Kemampuannya menempatkan diri pada posisi
orang lain pun meningkat sehingga memungkinkan adanya kemampuan bermain secara bersama-
sama. Dia mulai menyadari adanya tuntutan untuk bekerja sama dengan teman-temannya. Pada
tahap ini lawan berinteraksi semakin banyak dan hubungannya semakin kompleks. Individu
mulai berhubungan dengan teman-teman sebaya di luar rumah. Peraturan-peraturan yang berlaku
di luar keluarganya secara bertahap juga mulai dipahami. Bersamaan dengan itu, anak mulai
menyadari bahwa ada norma tertentu yang berlaku di luar keluarganya.
********************8
{ntuk menganalisa secara ilmiah tentang gejala-gejala dan kejadian sosila budaya di masyarakat sebagai
proses-proses yang sedan berjalan atau bergeser kita memrlukan beberapa konsep. Konsep-konsep
tersebut sangta perlu untuk menganalisa proses pergeseran masyarakat dan kebudayaan serta dalam
sebuah penelitian antropologi dan sosiologi yang disebut dinamik sosial á
Konsep-konsep penting tersebut antara lain internalisasi á
, sosialisasi á
, dan
enkulturasi á
. Kemudian ada juga evolusi kebudayaan á
yang mengamati
perkembangan kebudayaan manusia dari bentuk yang sederhana hingga bentuk yang semakin lama
semakin kompleks. Serta juga ada difusi á yaiu peneybaran kebudayaan secara geografi,
terbawa oleh perpindahan bangsa-bangsa di muka bumi. Proses lain adalah proses belajar unsur-unsur
kebudayaan asing oleh warga suatu masyarakat, yaitu proses akulturasi á
dan asimilasi
á
Akhirnya ada proses pemabahruan atau inovasi á
yang berhubungan erat
dengan penemuan baru ( dan
).
ð
ð
. Manusia mempunyai bakat tersendiri dalam gen-nya untuk mengembangkan
berbagai mavam perasaan, hasrat, nafsu, serta emosi kepribadiannya. Tetapi wujud dari kepribadiannya
itu sangat dipengaruhi oleh berbagai macam stimuli yang ada di sekitar alam dan lingkungan sosial dan
budayanya.
Maka proses internalisasi yang dimaksud adalah proses panjang sejak seorang individu dilahirkan sampai
ia hampir meninggal, dimana ia belajar menanamkan dalam kepribadiannya segala hasrat, perasaan,
nafsu, serta emosi yang diperlukan sepanjang hidupnya.
ð . Proses ini bersangkutan dengan proses belajar kebudayaan dalam hubungan dengan
sistem sosial. Dalam proses itu seorang individu dari masa anak-anak hingga masa tuanya belajar pola-
pola tindakan dalam interaksi dengan segala macam individu di sekililingnya yag menduduki beraneka
macam peranan sosial yang mungkin ada dalam kehidupan sehari-hari.
ð
. Dalam proses ini seorang individu mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran serta
sikapnya dengan adat-istiadat, sistem norma, serta peraturan-peraturan yang hidup dalam
kebudayaannya. Kata enkulturasi dalam bahas Indonesia juga berarti ͞pembudayaan͟. Sorang individu
dalam hidupnya juga sering meniru dan membudayakan berbagai macam tindakan setelah perasaan dan
nilai budaya yang memberi motivasi akan tindakan meniru itu telah diinternalisasi dalam
kepribadiannya.
ð
ð
ð ! " " ! Bersamaan dengan penyebaran dan migrasi kelompok-
kelompok manusia di muka bumi, turut pula tersebar unsur-unsur kebudayaan dan sejarah dari proses
penyebaran unsur penyebaran kebudayaan seluruh penjuru dunia yang disebut proses difusi (diffusion).
Salah satu bentuk difusi dibawa oleh kelompok-kelompok yang bermigrasi. Namun bisa juga
tanpaadanaya migrasi, tetapi karena ada individu-individu yang membawa unsur-unsur kebudayaan itu,
dan mereka adalah para pedagang dan pelaut.
°
ð
°
Akulturasi. Poses sosial yang timbul bila suatu kelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu
dihadapkan dengan unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing dengan demikian rupa, sehingga unsur-
unsur kebudayaan asing tersebut lambat laun diterima dan dioalh kedalm kebudayaan sendiri tanpa
menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri.
Asimilasi. Proses sosial yang timbul bila ada golongan-golongan manusia dengan latar kebudayaan yang
berbeda-beda. Kemudian saling bergaul langsung secara intensif untuk waktu yang lama, sehingga
kebudayaan golongan-golongan tadi masing-masing berubah sifatnya yang khas, dan juga unsur-
unsurnya masing-masing berubah wujudnya menjadi unsur-unsur kebudayaan yang campuran.
ð
Inovasi dan Penemuan. Inovasi adalah suatu proses pembaruan dari penggunaan sumber-sumber alam,
energi dan modal, pengaturan baru dari tenaga kerja dan penggunaan teknologi baru yang semua akan
menyebabkan adanya sistem produksi, dan dibuatnya produk-produk baru. Proses inovasi sangat erat
kaitannya dengan teknologi dan ekonomi. Dalam suatu penemuan baru biasanya membutuhkan proses
sosial yang panjang dan melalui dua tahap khusus yaitu discovery dan invention.
Discovery adalah suatu penemuan dari suatu unsur kebudayaan yang baru, baik berupa suatu alat baru,
ide baru, yang diciptakan oleh individu atau suatu rangkaian dari beberapa individu dalam masyarakat
yang bersangkutan. Discovery baru menjadi invention apabila masyarakat sudah mengakui, menerima,
dan menerapkan penemuan baru itu.
Pendorong Penemuan Baru. Faktor-faktor pendorong bagi individu dalam suatu masyarakat untuk
memulai dan mengembangkan penemuan-penemuan baru anatar lain :
Keluarga sebagai perantara sosialisasi primer
Berdasarkan jenisnya, sosialisasi dibagi menjadi dua: sosialisasi primer (dalam keluarga) dan
sosialisasi sekunder (dalam masyarakat). Menurut $ kedua proses tersebut berlangsung
dalam institusi total, yaitu tempat tinggal dan tempat bekerja. Dalam kedua institusi tersebut,
terdapat sejumlah individu dalam situasi yang sama, terpisah dari masyarakat luas dalam jangka
waktu kurun tertentu, bersama-sama menjalani hidup yang terkukung, dan diatur secara formal.
!
Ê
dan
mendefinisikan sosialisasi primer sebagai sosialisasi pertama
yang dijalani individu semasa kecil dengan belajar menjadi anggota masyarakat (keluarga).
Sosialisasi primer berlangsung saat anak berusia 1-5 tahun atau saat anak belum masuk ke
sekolah. Anak mulai mengenal anggota keluarga dan lingkungan keluarga. Secara bertahap dia
mulai mampu membedakan dirinya dengan orang lain di sekitar keluarganya.
Dalam tahap ini, peran orang-orang yang terdekat dengan anak menjadi sangat penting sebab
seorang anak melakukan pola interaksi secara terbatas di dalamnya. Warna kepribadian anak
akan sangat ditentukan oleh warna kepribadian dan interaksi yang terjadi antara anak dengan
anggota keluarga terdekatnya.
!
Sosialisasi sekunder adalah suatu proses sosialisasi lanjutan setelah sosialisasi primer yang
memperkenalkan individu ke dalam kelompok tertentu dalam masyarakat. Salah satu bentuknya
adalah
dan
. Dalam proses resosialisasi, seseorang diberi suatu identitas
diri yang baru. Sedangkan dalam proses desosialisasi, seseorang mengalami 'pencabutan'
identitas diri yang lama.
(
Setiap kelompok masyarakat mempunyai standar dan nilai yang berbeda. contoh, standar 'apakah
seseorang itu baik atau tidak' di sekolah dengan di kelompok sepermainan tentu berbeda. Di
sekolah, misalnya, seseorang disebut baik apabila nilai ulangannya di atas tujuh atau tidak
pernah terlambat masuk sekolah. Sementara di kelompok sepermainan, seseorang disebut baik
apabila solider dengan teman atau saling membantu. Perbedaan standar dan nilai pun tidak
terlepas dari tipe sosialisasi yang ada. Ada dua tipe sosialisasi. Kedua tipe sosialisasi tersebut
adalah sebagai berikut.
! ã
Sosialisasi tipe ini terjadi melalui lembaga-lembaga yang berwenang menurut ketentuan yang
berlaku dalam negara, seperti pendidikan di sekolah dan pendidikan militer.
!
Sosialisasi tipe ini terdapat di masyarakat atau dalam pergaulan yang bersifat kekeluargaan,
seperti antara teman, sahabat, sesama anggota klub, dan kelompok-kelompok sosial yang ada di
dalam masyarakat.
Baik sosialisasi formal maupun sosialisasi informal tetap mengarah kepada pertumbuhan pribadi
anak agar sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di lingkungannya. Dalam lingkungan
formal seperti di sekolah, seorang siswa bergaul dengan teman sekolahnya dan berinteraksi
dengan guru dan karyawan sekolahnya. Dalam interaksi tersebut, ia mengalami proses
sosialisasi. dengan adanya proses soialisasi tersebut, siswa akan disadarkan tentang peranan apa
yang harus ia lakukan. Siswa juga diharapkan mempunyai kesadaran dalam dirinya untuk
menilai dirinya sendiri. Misalnya, apakah saya ini termasuk anak yang baik dan disukai teman
atau tidak? Apakah perliaku saya sudah pantas atau tidak?
Meskipun proses sosialisasi dipisahkan secara formal dan informal, namun hasilnya sangat suluit
untuk dipisah-pisahkan karena individu biasanya mendapat sosialisasi formal dan informal
sekaligus.
(
Sosiologi dapat dibagi menjadi dua pola: sosialisasi represif dan sosialisasi partisipatoris.
(
) menekankan pada penggunaan hukuman terhadap
kesalahan. Ciri lain dari sosialisasi represif adalah penekanan pada penggunaan materi dalam
hukuman dan imbalan. Penekanan pada kepatuhan anak dan orang tua. Penekanan pada
komunikasi yang bersifat satu arah, nonverbal dan berisi perintah, penekanan sosialisasi terletak
pada orang tua dan keinginan orang tua, dan peran keluarga sebagai
.
(participatory socialization) merupakan pola di mana anak diberi imbalan ketika
berprilaku baik. Selain itu, hukuman dan imbalan bersifat simbolik. Dalam proses sosialisasi ini
anak diberi kebebasan. Penekanan diletakkan pada interaksi dan komunikasi bersifat lisan yang
menjadi pusat sosialisasi adalah anak dan keperluan anak. Keluarga menjadi
.
(
(
George Herbert Mead berpendapat bahwa sosialisasi yang dilalui seseorang dapat dibedakan
menlalui tahap-tahap sebagai berikut.
!
ð
`ahap ini dialami sejak manusia dilahirkan, saat seorang anak mempersiapkan diri untuk
mengenal dunia sosialnya, termasuk untuk memperoleh pemahaman tentang diri. Pada tahap ini
juga anak-anak mulai melakukan kegiatan meniru meski tidak sempurna.
Contoh: Kata "makan" yang diajarkan ibu kepada anaknya yang masih balita diucapkan "mam".
Makna kata tersebut juga belum dipahami tepat oleh anak. Lama-kelamaan anak memahami
secara tepat makna kata makan tersebut dengan kenyataan yang dialaminya.
!
ð
`ahap ini ditandai dengan semakin sempurnanya seorang anak menirukan peran-peran yang
dilakukan oleh orang dewasa. Pada tahap ini mulai terbentuk kesadaran tentang anma diri dan
siapa nama orang tuanya, kakaknya, dan sebagainya. Anak mulai menyadari tentang apa yang
dilakukan seorang ibu dan apa yang diharapkan seorang ibu dari anak. Dengan kata lain,
kemampuan untuk menempatkan diri pada posisi orang lain juga mulai terbentuk pada tahap ini.
Kesadaran bahwa dunia sosial manusia berisikan banyak orang telah mulai terbentuk. Sebagian
dari orang tersebut merupakan orang-orang yang dianggap penting bagi pembentukan dan
bertahannya diri, yakni dari mana anak menyerap norma dan nilai. Bagi seorang anak, orang-
orang ini disebut orang-orang yang amat berarti (
)
!
Peniruan yang dilakukan sudah mulai berkurang dan digantikan oleh peran yang secara langsung
dimainkan sendiri dengan penuh kesadaran. Kemampuannya menempatkan diri pada posisi
orang lain pun meningkat sehingga memungkinkan adanya kemampuan bermain secara bersama-
sama. Dia mulai menyadari adanya tuntutan untuk membela keluarga dan bekerja sama dengan
teman-temannya. Pada tahap ini lawan berinteraksi semakin banyak dan hubunganya semakin
kompleks. Individu mulai berhubungan dengan teman-teman sebaya di luar rumah. Peraturan-
peraturan yang berlaku di luar keluarganya secara bertahap juga mulai dipahami. Bersamaan
dengan itu, anak mulai menyadari bahwa ada norma tertentu yang berlaku di luar keluarganya.
!
Pada tahap ini seseorang telah dianggap dewasa. Dia sudah dapat menempatkan dirinya pada
posisi masyarakat secara luas. Dengan kata lain, ia dapat bertenggang rasa tidak hanya dengan
orang-orang yang berinteraksi dengannya tapi juga dengan masyarakat luas. Manusia dewasa
menyadari pentingnya peraturan, kemampuan bekerja sama--bahkan dengan orang lain yang
tidak dikenalnya-- secara mantap. Manusia dengan perkembangan diri pada tahap ini telah
menjadi warga masyarakat dalam arti sepenuhnya.
(
Cooley lebih menekankan peranan interaksi dalam teorinya. Menurut dia, Konsep Diri (
) seseorang berkembang melalui interaksinya dengan orang lain. Sesuatu yang kemudian
disebut
terbentuk melalui tiga tahapan sebagai berikut.
Seorang anak merasa dirinya sebagai anak yang paling hebat dan yang paling pintar karena sang
anak memiliki prestasi di kelas dan selalu menang di berbagai lomba.
Dengan pandangan bahwa si anak adalah anak yang hebat, sang anak membayangkan pandangan
orang lain terhadapnya. Ia merasa orang lain selalu memuji dia, selalu percaya pada tindakannya.
Perasaan ini bisa muncul dari perlakuan orang terhadap dirinya. MIsalnya, gurunya selalu
mengikutsertakan dirinya dalam berbagai lomba atau orang tuanya selalu memamerkannya
kepada orang lain. Ingatlah bahwa pandangan ini belum tentu benar. Sang anak mungkin merasa
dirinya hebat padahal bila dibandingkan dengan orang lain, ia tidak ada apa-apanya. Perasaan
hebat ini bisa jadi menurun kalau sang anak memperoleh informasi dari orang lain bahwa ada
anak yang lebih hebat dari dia.
Ê
Dengan adanya penilaian bahwa sang anak adalah anak yang hebat, timbul perasaan bangga dan
penuh percaya diri.
Ketiga tahapan di atas berkaitan erat dengan teori , dimana seseorang akan berusaha
memainkan peran sosial sesuai dengan apa penilaian orang terhadapnya. Jika seorang anak dicap
"nakal", maka ada kemungkinan ia akan memainkan peran sebagai "anak nakal" sesuai dengan
penilaian orang terhadapnya, walaupun penilaian itu belum tentu kebenarannya.
(
Agen sosialisasi adalah pihak-pihak yang melaksanakan atau melakukan sosialisasi. Ada empat
agen sosialisasi yang utama, yaitu keluarga, kelompok bermain, media massa, dan lembaga
pendidikan sekolah.
Pesan-pesan yang disampaikan agen sosialisasi berlainan dan tidak selamanya sejalan satu sama
lain. Apa yang diajarkan keluarga mungkin saja berbeda dan bisa jadi bertentangan dengan apa
yang diajarkan oleh agen sosialisasi lain. Misalnya, di sekolah anak-anak diajarkan untuk tidak
merokok, meminum minman keras dan menggunakan obat-obatan terlarang (narkoba), tetapi
mereka dengan leluasa mempelajarinya dari teman-teman sebaya atau media massa.
Proses sosialisasi akan berjalan lancar apabila pesan-pesan yang disampaikan oleh agen-agen
sosialisasi itu tidak bertentangan atau selayaknya saling mendukung satu sama lain. Akan tetapi,
di masyarakat, sosialisasi dijalani oleh individu dalam situasi konflik pribadi karena dikacaukan
oleh agen sosialisasi yang berlainan.
!
?
Bagi keluarga inti ( ) agen sosialisasi meliputi ayah, ibu, saudara kandung, dan
saudara angkat yang belum menikah dan tinggal secara bersama-sama dalam suatu rumah.
Sedangkan pada masyarakat yang menganut sistem kekerabatan diperluas (
),
agen sosialisasinya menjadi lebih luas karena dalam satu rumah dapat saja terdiri atas beberapa
keluarga yang meliputi kakek, nenek, paman, dan bibi di samping anggota keluarga inti. Pada
masyarakat perkotaan yang telah padat penduduknya, sosialisasi dilakukan oleh orang-orabng
yang berada diluar anggota kerabat biologis seorang anak. Kadangkala terdapat agen sosialisasi
yang merupakan anggota kerabat sosiologisnya, misalnya pengasuh bayi (
). menurut
Gertrudge Jaeger peranan para agen sosialisasi dalam sistem keluarga pada tahap awal sangat
besar karena anak sepenuhnya berada dalam ligkugan keluarganya terutama orang tuanya
sendiri.
!
`eman pergaulan (sering juga disebut teman bermain) pertama kali didapatkan manusia ketika ia
mampu berpergian ke luar rumah. Pada awalnya, teman bermain dimaksudkan sebagai kelompok
yang bersifat rekreatif, namun dapat pula memberikan pengaruh dalam proses sosialisasi setelah
keluarga. Puncak pengaruh teman bermain adalah pada masa remaja. Kelompok bermain lebih
banyak berperan dalam membentuk kepribadian seorang individu.
Berbeda dengan proses sosialisasi dalam keluarga yang melibatkan hubungan tidak sederajat
(berbeda usia, pengalaman, dan peranan), sosialisasi dalam kelompok bermain dilakukan dengan
cara mempelajari pola interaksi dengan orang-orang yang sederajat dengan dirinya. Oleh sebab
itu, dalam kelompok bermain, anak dapat mempelajari peraturan yang mengatur peranan orang-
orang yang kedudukannya sederajat dan juga mempelajari nilai-nilai keadilan.
Menurut _, dalam lembaga pendidikan formal seseorang belajar membaca, menulis, dan
berhitung. Aspek lain yang juga dipelajari adalah aturan-aturan mengenai kemandirian
(), prestasi (
), universalisme, dan kekhasan (
). Di lingkungan
rumah seorang anak mengharapkan bantuan dari orang tuanya dalam melaksanakan berbagai
pekerjaan, tetapi di sekolah sebagian besar tugas sekolah harus dilakukan sendiri dengan penuh
rasa tanggung jawab.
! Ä
Gang termasuk kelompok media massa di sini adalah media cetak (surat kabar, majalah, tabloid),
media elektronik (radio, televisi, video, film). Besarnya pengaruh media sangat tergantung pada
kualitas dan frekuensi pesan yang disampaikan.
Contoh:
! °
Selain keluarga, sekolah, kelompok bermain dan media massa, sosialisasi juga dilakukan oleh
institusi agama, tetangga, organisasi rekreasional, masyarakat, dan lingkungan pekerjaan.
Semuanya membantu seseorang membentuk pandangannya sendiri tentang dunianya dan
membuat presepsi mengenai tindakan-tindakan yang pantas dan tidak pantas dilakukan. Dal
777)
8 media sosialisasi
Media Sosialisasi
Sosialisasi dapat terjadi melalui interaksi social secara langsung ataupun tidak langsung. Proses
sosialisasi dapat berlangsung melalui kelompok social, seperti keluarga, teman sepermainan dan
sekolah, lingkungan kerja, maupun Media massa. Adapun media yang dapat menjadi ajang
sosialisasi adalah keluarga, sekolah, teman bermain media massa dan lingkungan kerja.
a. Keluarga
Pertama-tama yang dikenal oleh anak-anak adalah ibunya, bapaknya dan saudara-saudaranya.
Kebijaksanaan orangtua yang baik dalam proses sosialisasi anak, antara lain :
1. berusaha dekat dengan anak-anaknya
2. mengawasi dan mengendalikan secara wajar agar anak tidak merasa tertekan
3. mendorong agar anak mampu membedakan benar dan salah, baik dan buruk
4. memberikan keteladanan yang baik
5. menasihati anak-anak jika melakukan kesalahan-kesalahan dan tidak menjatuhkan hukuman di
luar batas kejawaran.
6. menanamkan nilai-nilai religi baik dengan mempelajari agama maupun menerapkan ibadah
dalam keluarga.
b. Sekolah
Pendidikan di sekolah merupakan wahana sosialisasi sekunder dan merupakan tempat
berlangsungnya proses sosialisasi secara formal. Robert Dreeben berpendapat bahwa yang
dipelajari seorang anak di sekolah tidak hanya membaca, menulis, dan berhitung saja namun
juga mengenai kemandirian (independence), prestasi (achievement), universalisme (universal)
dan kekhasan / spesifitas (specifity).
c. `eman bermain (kelompok bermain)
Kelompok bermain mempunyai pengaruh besar dan berperan kuat dalam pembentukan
kepribadian anak. Dalam kelompok bermain anak akan belajar bersosialisasi dengan teman
sebayanya. Puncak pengaruh teman bermain adalah masa remaja. Para remaja berusaha untuk
melaksanakan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku bagi kelompoknya itu berbeda dengan
nilai yang berlaku pada keluarganya, sehingga timbul konflik antara anak dengan anggota
keluarganya. Hal ini terjadi apabila para remaja lebih taat kepada nilai dan norma kelompoknya.
d. Media Massa
Media massa seperti media cetak, (surat kabar, majalah, tabloid) maupun media elektronik
(televisi, radio, film dan video). Besarnya pengaruh media massa sangat tergantung pada kualitas
dan frekuensi pesan yang disampaikan.
Contoh :
1) adegan-adegan yang berbau pornografi telah mengikis moralitas dan meningkatkan
pelanggaran susila di dalam masyarakat
2) penayangan berita-berita peperangan, film-film, dengan adegan kekerasan atau sadisme
diyakini telah banyak memicu peningkatan perilaku agresif pada anak-anak yang menonton.
3) Iklan produk-produk tertentu telah meningkatkan pola konsumsi atau bahkan gaya hidup
masyarakat pada umumnya.
e. Lingkungan kerja
Lingkungan kerja merupakan Media Sosialisasi yang terakhir cukup kuat, dan efektif
mempengaruhi pembentukan kepribadian seseorang.
1) Lingkungan kerja dalam panti asuhan
Orang yang bekerja di lingkungan panti asuhan lama kelamaan terbentuk kepribadian dengan
tipe memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi, sabar dan penuh rasa toleransi.
2) Lingkungan kerja dalam perbankan
Lingkungan ini dapat membuat seseorang menjadi sangat penuh perhitungan terutama terhadap
hal-hal yang bersifat material dan uang.
lebih lengkap kunjungi : http://budakbangka.blogspot.com/2010/01/ pengertian-sosialisasi.html
_ &Nopember 06, 2009
!
&12345
& 1 2 3 4 5
&
! http://budakbangka.blogspot.c
No comments »