Professional Documents
Culture Documents
Romawi ialah peradaban dunia yang letaknya terpusat di kota Roma masa kini.
Peradaban Romawi dikembangkan Suku Latia yang menetap di lembah Sungai Tiber.
Suku Latia menamakan tempat tinggal mereka ‘Latium’. Latium merupakan kawasan
lembah pegunungan yang tanahnya baik untuk pertanian. Penduduk Latium kemudian
disebut bangsa Latin. Pada mulanya, di daerah Latium inilah bangsa Latin hidup dan
berkembang serta menghasilkan peradaban yang tinggi nilainya.
Kota Roma yang menjadi pusat kebudayaan mereka terletak di muara sungai Tiber.
Waktu berdirinya Kota Roma yang yang terletak di lembah Sungai Tiber tidak diketahui
secara pasti. Legenda menyebut bahwa Roma didirikan dua bersaudara keturunan
Aenas dari Yunani, Remus dan Romulus.
“Menurut berita2 lama, Roma didirikan oleh Remus dan Romulus pada tahun
750. Remus dan Romulus ini anak Rhea silva, turunan Aenas –seorang
pahlawan Troya jang dapat melarikan diri waktu Troya dikalahkan dan dibakar
oleh bangsa Jujani”
Sebelum itu, sekira tahun 492, Daerah Latium sebagai tempat berdirinya kota Roma
dikuasai oleh kerajaan Etruskia, yang terletak disebelah utaranya sampai pada tahun
500 SM. Pada tahun 500 SM bangsa Latium memberontak terhadap kerajaan Etruskia
dan berhasil memerdekaan diri serta mendirikan negara sendiri yang berbentuk republik.
Maka sejak itu, Roma menjadi republik dan kepala negaranya disebut konsul yang
dipilih setiap tahun sekali. Konsul selain menjadi penguasa negara juga ketua senat dan
panglima besar.
Seni Romawi sebenarnya merupakan pencampuran dua unsur seni budaya, yaitu
Romawi yang merupakan daerah kekuasaan Etruskia dan seni Yunani. Pada
hekakatnya budaya ini bukan berasal dari rakyat biasa melinkan dari golongan
bangsawan. Golongan seniman besar, seperti yang terdapat di Yunani di Roma tidak
ada. Justru bangsa Romawi mendatangkan seniman-seniman dari Yunani. Oleh karena
itu, pengaruh Yunani di Romawi sangat kuat. Politik maupun seni dan budaya Roma di
bawah bangsa Etruskia. Dengan begitu seni Romawi pada dasarnya adalah
pencampuran unsur-unsur budaya Etruskia dan Yunani yang kemudian menjadi seni
budaya baru.
Bangunan atap kubah untuk pertama kali diciptakan kurang lebih tahun 30 SM
untuk bangunan Thermae di Baaie. Mereka juga membangun bangunan umum seperti
jalan raya. Jalan raya yang terkenal adalah jalan Via Apia.
Rumah-rumah dewa atau kuil yang dibangun memiliki ukuran besar. Kuil-kuil
yang berukuran besar tersebut antara lain Tempel Jupiter (abad ke-6 SM), Appolo dan
Venus di Roma. Untuk setiap bangunan kuil tersebut di gunakan tinga-tiang penyangga.
Batang tiang penyanggga atap menggunakan menggunakan kepala tiang dengan ciri-
ciri Yunanni seperti Doria, Ionia, dan Korinthia.
Bangsa Romawi juga ahli dalam pembuatan patung terutama patung setangah
dada atau potret. Bentuk wajah dibuat dengan sangat teliti, sedangkan tubuh dan
lainnya lebih sederhana. Kecakapan membuat patung ini berhubungan dengan
kebiasaan keluarga-keluarga terkemuka bangsa Romawi yang senang membuat patung
nenek moyang dalam jumlah banyak dan sangat teliti. Biasanya patung nenak moyang
disimpan di rumah dan ditempatkan dalam satu ruangan khusus yang disebut Atrium.
Atrium ini juga dilengkapi dengan altar.
Mousoleum merupakan bangunan yang berupa makam yang indah. Pada sisi dalam
ruang Mousoleum dihiasai ddengan berbagai ornamen yang indah.
6. Amphiteater
7. Thermen
8. Bangunan istana
9. Gerbang kemenengan
Pada masa Gothik (100 – 1400 M), kebudayaan Romawi tidak dapat dipisahkan
dari perkembangan agama kristen. Agama kristen atau Nasrani sebenarnya telah
berkembang sejak jaman pemerintahan Tiberius. Agama ini disiarkan oleh Yesus (Isa)
dari nazareth, yang dilahirkan di Palestina. Agama Kristen ini berbeda dengan
kepercayaan rakyat Romawi yang poltheis. Agama Nasrani memiliki kepercayaan
monoteis. Dengan pertimbangan-pertimbangan politik dan kemanan negara, Tiberius
menjatuhkan hukuman mati kepada Yesus pada tahun 33. Tetapi kematian Yesus ini
tidak berarti agama Kristen lenyap dari kehiduapan masyarakat Romawi, malahan
sebaliknya.
Setelah Yesus atau Nabi Isa disalib dibukit Gologota, agama kristen berkembang
sampai Mesir, Syria, Asia Kecil, dan ke Roma. Hampir selama tiga abad para pengikut
agama Kristen dalam ketakutan dan dikejar-kejar oleh penguasa Roma. Pada tahun 395
agama kristen ditetapkan sebagai agama negara. Dari masyarakat pemeluknya lambat
laun timbul suatu bentuk kelompok kegerejaan yang disusun menurut organisasi-
organisasi yang ada di Imperium Romanum (penguasa Roma).
Ketika penguasa Roma masih memusuhi para pengikut agam kristen, di Roma
sendiri secara sembunyi-sembunyi berkembang seni Katamba. Sejak saat itulah lahir
seni Katakomba yang meruapakn tanda lahirnya seni kristen awal. Katakomba sendiri
merupakan kuburan-kuburan bawah tanah.
Kemudian dalam masyarakat Romawi pada masa Gothik ini selalu melakukan
kebiasaan untuk berkumpul di ruangan terowongan dengan tujuan mengadakan
kegiatan agama. Dari seringnya diadakan perkumpulan, kemudian berkembang
kebiasaan masyarakat untuk menghiasi dinding dengan motif jaman kuno. Motif-motif
klasik yang digambar dalam dinding-dinding terowongan ini, kemudian tergeser oleh
perkembangan motif-motif modern atau baru. Motif-motif yang baru ini biasanya
berbentuk manusia dan binatang yang digambarkan secara simbolik untuk kepentingan
agama kristen. Karya seni kristen awal ini anatara lain lukisan-lukisan kristus sebagai
“gembala yang baik”. Pada umumnya yang mengembangkan seni Katakomba ini adalah
bukan seniman. Bagi mereka yang erpenting adalah dapat mengungkapkan arti dan ide
melalui lukisan dan sebagai bakti mereka kepada agama kristen. Namun, justru
“seniman-seniman” Katakomba ini menjadi pelopor seni nonrelistik pada abad
pertengahan.
Ketika gereja mengalami kemerdekaan kembali pada abad ke-4, kemudian
agama kristen dijadikan agama resmi, mulailah perkembangan seni banguan gereja.
Pada masa itu, para arsitek membangun gereja dengan menggunakan konsep dasar
seni bangunan basilika bangsa Romawi, yaitu suatu bangunan untuk pertemuan-
pertemuan umum berbentuk persegi panjang. Perkembangan selanjutnya adalah
bagunan gereja dengan menara lonceng pada bad ke-6.
Seni bangunan pada bangunan gereja adalah bangunan geraja dengan denah
memusat dan berkubah serta menggunakan denah memanjang atau basilika dengan
langit-langit datar atau dengan lengkung silang. Contoh seni bangunan pada masa
gereja adalah bangunan gereja St.Andrea di Mantua dan gereja St.Novella di Feirence.