You are on page 1of 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Penyelamatan tanah, air dan hutan akhir-akhir ini menjadi topik utama di semua belahan
dunia. Kekhawatiran akan menurunnya daya dukung lingkungan hidup serta timbulnya
bencana akibat dari rusaknya hutan sebagai salah satu unit pengkonservasi tanah dan hutan
menjadi momok yang sangat menakutkan di sebagian besar negara.
Kerusakan hutan sebagai salah satu unit konservasi air perlu ditindaklanjuti, mengingat
air adalah kebutuhan primer bagi setiap makhluk hidup. Sumber air yang terdapat di bumi
harus kita jaga, mengingat peran penting dari air. Terdapat berbagai macam sumber air yang
tersedia di permukaan bumi, namun tidak semua dari sumber itu dapat digunakan dan
dieksploitasi untuk kebutuhan makhluk hidup dan juga untuk irigasi. Mengetahui sumber air
untuk irigasi sangat diperlukan untuk meminimalisasi terjadinya bencana alam akibat
kesalahan pemilihan sumber air unutuk irigasi.
Irigasi adalah suatu seni yang sudah tua, teknik sudah digunkan berabad-abad lalu sebagai
salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan pokok manusia. Hingga saat ini irigasi masih
digunakan sebagai salah satu alternatif untuk memenuhi kebutuhan makhluk hidup (dalam
hal ini yang paling utama adalah pertanian)
Berdasarkan data yang kami temukan ternyata pertanian adalah salah satu sektor yang
paling bergantung pada air irigasi. Sekitar 70% areal persawahan untuk menghasilkan luaran
yang optimum menggunakan irigasi sebagai sumber pengairannya.

B. Tujuan

Dengan mengetahui sumber air yang digunakan untuk irigasi kami berharap dapat
memilih dan memilah jenis sumber air yang layak untuk irigasi sehingga tidak mengganggu
kestabilan alam serta untuk menambha pengetahuan penyusun mengenai sumber air untuk
irigasi.

C. Tinjauan Pustaka

1
Irigasi secara umum didefinisikan sebagi penggunaan air pada tanah untuk keperluan
penyediaan cairan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman (Vaughn E. Hanson dkk.
Dasar-Dasar dan Praktik Irigasi, 1984).
Irigasi adalah penyaluran air yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman ke tanah yang
diolah dan mendistribusikannya secara sistematis. Perancangan irigasi disusun terutama
berdasarkan kondisi meteorologi di daerah yang bersangkutan dan kadr air yang diperlukan
untuk pertumbuhan tanaman (Suyono Sosrodarsono. Hidrologi untuk Pengairan. 1977).
Irigasi adalah usaha penyediaan, pengaturan dan pembuatan bangunan air untuk
menunjang usaha pertanian, termasuk didalamnya tanaman pangan, hortikultura, perkebunan
dan peternakan (Direktorat Jenderal Pengelolaan Lahan dan Air, 2009).
Irigasi merupakan suatu sistem yang tidak bersifat mandiri, melainkan saling bekaitan
dengan sistem lainnya yang lebih luas. Sebagai contoh irigasi sebagai unit produksi
merupakan subsistem dari pertanian dan merupakan unit hidrologis dari subsistem Daerah
Aliran Sungai (DAS). (Efendi Pasandaran dan Donald C. Taylor, 1982).
Sedangkan irigasi berdasarkan keputusan menteri no. 32 tahun 2007 irigasi adalah usaha
penyediaan, pengaturan dan pembuangan air irigasi untuk menunjang pertanian yang jenisnya
meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa dan irigasi
tambak.
Pembahasan mengenai irigasi tidaklah terlepas dari air, berdasarkan peraturan mentri
no.32 tahun 2007 disebutkan bahwa air adalah semua air yang terdapat pada, di atas, di atas
ataupun di bawah permukaan air termasuk dala pengertian ini air permukaan, air tanah air
hujan, dan air laut yang berada di darat.
Terdapat berbagai macam sumber air di permukaan bumi yaitu:
1. Presipitasi, air yang berasal dari awan karena kondisi sudah jenuh.
2. Air atmosfer selain presipitasi pada beberapa negara memilki kontribusi yang penting
dalam sumber air sebagai penyokong hidup tanaman, sebagai contoh di padang pasir
najib embun berperan sangat penting dalam pertumbuhan anggur pada musim panas.
3. Air banjir (air tadah hujan) dalam keadaan tertentu air tadah hujan befungsi seperti
semacam irigasi yang tidak disalurkan manusia. Ketika menggenangi tanah air
tersebut diserpa oleh tanah dan ditampung untuk selanjutnya digunakan oleh tanaman.
4. Air tanah adalah air yang berada di bawah permukaan tanah yang disimpan dalam
rongga tanah.pergerakan air tanah ke permukaan terjadi karena adanya kapilarisasi
dari permukaan tanah.
5. Irigasi
2
Kegagalan dalam memperhitungkan kelima sumber diatas dan proporsi untuk masing-
masing tanaman akan menyebabkan gagalnya suatu rancangan irigasi.
Pengertian sumber air secara khusus adalah sebagai tempat atau wadah air alami ataupun
buatan yang terdapat pada, di atas ataupun di bawah permukaan tanah (Direktorat Jenderal
Pengelolaan Lahan dan Air, 2009).
Sedangkan pengertian sumber air irigasi adalah tempat atau wadah air alami maupun
buatan yang terdapat pada, di atas ataupun di bawah permukaan tanah yang digunakan untuk
irigasi (Direktorat Jenderal Pengelolaan Lahan dan Air, 2006).

D. Pembatasan Masalah

a. Apa yang dimaksud dengan irigasi?


b. Sumber-sumber air untuk irigasi

E. Metodologi

Dalam penyusunan makalah ini penyusun melakukan study literatur dengan membaca
buku yang sesuai dengan tema makalah kami dan melakukan pencarian melalui internet
untuk mendukung issue yang kami angkat dalam makalah ini.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Irigasi

3
Irigasi adalah usaha penyediaan, pengaturan dan pembuatan bangunan air untuk
menunjang usaha pertanian, termasuk didalamnya tanaman pangan, hortikultura, perkebunan
dan peternakan.
Tujuan irigasi secara umum adalah untuk:
1. Menambah air kedalam tanah untuk menyediakan cairan yang diperlukan untuk
pertumbuhan tanaman.
2. Menyediakan jaminan panen pada saat musim kemarau yang pendek
3. Mendinginkan tanah dan atmosfer, sehingga menimbulkan kondisi lingkungan yang
baik untuk pertumbuhan tanaman.
4. Mengurangi bahaya pembekuan.
5. Mencuci dan mengurangi garam dalam tanah.
6. Mengurangi bahaya erosi tanah.
7. Melunakan pembajakan dan gumpalan tanah.
8. Memperlambat pembentukan tunas dengan pendinginan karena penggumpalan.

Sedangkan tujuan irigasi secara spesifik adalah untuk mengambil air dari sumbernya
(diverting), membawa atau mengalirkan air dari sumber ke lahan pertanian (conveying),
mendistribusikan air kepada tanaman (distributing), dan mengatur serta mengukur aliran air
(regulating and measuring).
Konsep irigasi yang akan diterapkan harus sesuai dengan keadaan lingkungan.
Berdasarkan ketersediaan air irigasi, konsep irigasi dibagi menjadi tiga yaitu:
1. Irigasi aliran kontinue, pemberian air irigasi secara terus menerus biasa diterapkan di
daerah dengan kondisi air irigasi melimpah.
2. Irigasi putus-putus, pemberian air irigasi secara berkala dengan interval tertentu
disesuaikan dengan kebutuha tanaman biasa diterapkan pada lahan dengan kondisi air
irigasi kurang atau tidak berlimpah.
3. Irigasi aliran balik, penggunaan iar irigasi secara berulang biasa dilakukan di daerah
dengan kondisis air irigasi sangat kurang.
Pemberian air irigasi dapat dilakukan dengan lima cara yaitu dengan cara penggenangan
(flooding), menggunakan alur besar atau kecil, mengguanakan air bawah tanah sebagai
subirigasi sehingga air permukaan tanah naik, penyiraman (sprinkling) dan sistem cucuran
(trickle).

4
B. Sumber Air yang Digunakan untuk Irigasi

Pada dasarnya hujan dan salju adalah sumber dari semua air. Bagian air yang tidak
digunakan pada saat ia jatuh akan mengalami proses aliran di sepanjang permukaan tanah
atau terserap oleh tanah dan memperkaya air tanah. Air hujan atau salju yang tidak terpakai
merupakan sumber potensial unutuk menjadi air permukaan maupun air tanah unutuk irigasi.

5
Selain itu air irigasi pun bisa bersumber dari air buangan (waste water), yaitu air yang tidak
digunakan secara konsumtif oleh pertanian, industri dan perkotaan.
Air permukaan dan air tanah merupakan sumber air utama yang digunakan masyarakat
untuk memenuhi kebutuhan pertanian, industri, rumah tangga dan kebutuhan-kebutuhan
lainnya. Namun demikian sampai saat ini sebagian besar kebutuhan air masih mengandalkan
dari sumber air permukaan. Oleh karena itu sumber air permukaan perlu dikelola dengan baik
sehingga mampu memberikan manfaat bagi pengembangan sektor pertanian.
Sumber air secara umum digambarkan dalam bagan berikut,

Bagan 1. Bagan Sumber Daya Air

Keterangan:
1 jumlah total darisemua kompon en alam yang bisa menjadi sumber air.
2 bagian dari SDA yang bisa diadakan oleh manusia sesuai dengan kondisi sosial,
ekonomi dan kebudayaan masyarakat yang dipengaruhi oleh faktor teknologi.
3 bagian dari SDA yang sudah diketahui secara pasti untuk bisa digunakan tanpa
melihat faktor sosial, ekonomi dan teknologi yang berlaku.
Perancangan irigasi harus memperhatikan asal atau sumber dari air irigasi. Dalam usaha
memaksimalkan hasil dan meminimalkan biaya maka sumber irigasi harus memperhatikan
aspek ketersediaan air, debit minimum, kualitas dan suhu air, pengambilannya mudah serta
lokasi pengambilannya dekat dengan daerah yang akan dirigasi.

Secara garis besar sumber irigasi terdiri dari dua macam yaitu:
1. Air permukaan
Air permukaan adalah semua sumber air yang berada di permukaan tanah seperti danau,
sungai, air laut, air terjun dan lain-lain. Sumber air sendiri didefinisikan sebagai tempat atau
wadah air alami ataupun buatan yang terdapat pada, di atas ataupun di bawah permukaan
tanah.
6
Air pemukaan alami
a. Sungai, pengembangan sungai yang ekstensif dapat dicapai dengan cara pemompaan
atupun dengan cara menggunakan kincir baik itu kincir angin maupun kincir air untuk
mengangkat permukaan air ke tanah yang lebih tinggi untuk keperluan irigasi. Selain itu
pembuatan saluran baru dari sungaipun bisa dijadikan sebgai alternatif untuk pembuatan
irigasi sebagai sumber pengairan.

Gambar 1. Aliran sungai yang berpotensi untuk menjadi sumber irigasi

b. Air asin (laut), netralisasi air asin dengan teknologi tertentu unutuk kebutuhan makhluk
hidup sehingga pada suatu saat air netralisasi dari air asin dapat digunakan sebagai salah
satu sumber air untuk irigasi.untuk keperluan irigasi sendiri air asin yang dikonversi
tidaklah harus murni, boleh mengandung garam dengan konsentrasi yang masih dapat
ditolelir oleh tanaman.
c. Terjunan air (air terjun) merupakan air permukaan yang sangat potensial untuk
dimanfaatkan sebagai air irigasi. Terjunan air seperti ini pada umumnya belum
termanfaatkan secara optimal karena kendala teknologi dan pengetahuan. Jika sumber ini
dimanfaatkan dengan menggunkana teknologi seperti pembuataan bak penampungan,
ataupun dibuat saluran terbuka maka ir dapat dimanfaatkan untuk pengairan tanaman
pangan, hortikultura serta tanaman perkebunan.
Proses terbentuknya irigasi permukaan digambarkan seperti berikut:

7
gambar 2. Prose terbentuknya irigasi permukaan

Buatan,
Pembuatan irigasi buatan dalam hal ini waduk dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya
kekurangan air apabila aliran alami suatu sungai tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
irigasi. Kapasitas suatua wadu ditentukan oleh keadaan alami dari ngarai atau lembah dimana
air akan ditampung, ketinggiannya akan hampir sama dengan bendungan yang dibuat untuk
menampung sejumlah air. Untuka bendungan dalam skala besar persediaan air yang
ditampung akan membantu tidak saat musim tertentu saja namun silihat dari aspek ekonomi
pada pertanian skala rendah tidak terlalu menguntungkan.
Pertanian dengan skala rendah biasa menggunakan penampungan kecil untuk membnatu
pengairan pada kondisi tertentu saja, biasanya petani membendung sungai kecil untuk
pengairan sawah pada kondisi tertentu saja. Pembuatan waduk ataubendungan seperti ini
biasanya tidak bersifat permanen.
Waduk buatan juga dapat memanfaatkan lubang galian bekas tambang yang dapat
menampung air hujan. Air tampungan tersebut berpotensi untuk dijadikan sumber air irigasi.
Pemanfaatan lubang galian bahan tambang untuk dijadikan penampungan air untuk irigasi
telah dilakukan di propinsi Bangka Belitung.

8
gambar 3. Gambar pemanfaatan lubang bekas galian di daerah Bangka
Belitung

Secara ringkas waduk dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu;


a. Berdasarkan jangka waktu penggunaan waduk di bedakan menjadi dua yaitu waduk
jangka panjang (penggunaan lebih dari dua tahun) dan waduk jangka pendek (waktu
penggunaan kurang dari dua tahun)
b. Berdasarkan tujuan pembuatan dibedakanm enjadi dua yaitu waduk majemuk
(multiple reservoir) dan waduk serbaguna (purpose reservoir).
2. Air tanah
Air tanah adalah air yang berasal dari akuifer yang airnya pernah berhubungan dengan
atmosfer. Akuifer adalah lapisan dengan formasi geologis yang mengandung air dan mampu
memindahkan iar dari satu titik ke titik lain dalam jumlah yang mencukupi untuk
pengembangan ekonomi.
Secara praktikal, pemanfatan air tanah untuk irigasi dapat dikelompokkan menjadi dua
bagian:
(a) Sebagai suplesi pada saat terjadi kekurangan air
(b) Sebagai sumber air utama
Berdasarkan sumber pembentukannya air tanah dibedakan menjadi tiga yaitu meteorik
(air tanah yang berasal dari air hujan dan mebentuk air tanah dengan proses infiltrasi),
connate water ( air yang tersekap dalam pori batuan dan biasnya banyak mengandung
garam), dan juvinle water (air yang terbentuk akibat dari proses kimia dalam tanah).

9
Pengendapan waduk, ketersediaan lokasi penampungan air tanah permukaan menjadi
masalah baru dan hal ini mempengaruhi pengembangan air tanah baik secara ekstensif
maupun intensif. Pemompaan air dari sumber bawah tanah adalah salah satu solusi untuk
memenuhi kebutuhan air irigasi. Sekalipun demikian pengendalian air tanah adalah hal yang
harus dipertimbangkan dalam upaya pemenuhan irigasi. Pengambilan air tanah harus
memperhatikan unsur safe yield. Safe yield adalah debit air tanah yang dapat diambil bagi
keperluan manusia tanpa menguras persediaannya sampai batas tertentu yang dianggap
ekonomis.
Air tanah yang berpotensi untuk sumber irigasi adalah air tanah dalam. Air tanah dalam
adalah air yang berada di dalam lapisan tanah atau batuan di bawah permukaan tanah dengan
kedalaman > 60 meter. Air tersebut terdapat dalam ruang pori dalam lapisan tanah atau
batuan yang mengandung air jenuh (akuifer).
Untuk memanfaatkan tanah sebagai sumber irigasi diperlukan upaya pengangkatan dari
air dari sumbernya ke permukaan serta penyalurannya ke lahan usaha tani. Terdapat empat
komponen penting yang perlu diperhatikan dalam pembangunan irigasi yang bersumber dari
air tanah dalam yaitu:
1. Sumur, sumur dibuat sebagai tempat penampungan dari air tanah dalam dengan
kedalam lebih dari 60 meter dari permukaan tanah.
2. Pompa air dan perlengkapannya, pompa air digunakan untuk mengangkat air dari
sumur ke permukaan tanah.
3. Rumah pompa/ genset, untuk melindungi pompa air serta motor penggeraknya dari
pengaruh cuaca.
4. Jaringan air irigasi tanah, jaringan ini dibuat untuk engalirkan air dari pompa ke lahan
usaha tani

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

10
Irigasi adalah usaha penyediaan, pengelolaan dan pendistribusian air untuk usaha
pertanian dalam pemenuhannya untuk pertumbuhan tanaman. Dalam pembangunan irigasi
teknisi harus memperhatikan sumber dari air irigasi kaitannya dengan daerah irigasi untuk
memenuhi aspek efektivitas dan efisiensi. Kaitannya dengan hal ini maka pemilihan sumber
air untuk irigasi harus memperhatikan aspek ketersediaan air, debit minimum, kualitas dan
suhu air, pengambilannya mudah serta lokasi pengambilannya dekat dengan daerah yang
akan diirigasi.
Sumber air secara khusus didefinisikan sebagai wadah dari air yang terdapat pada, di atas
ataupun di bawah permukaan tanah. Sedangkan definisi dari sumber air irigasi adalah wadah
dari air yang terdapat pada, di atas ataupun di bawah permukaan tanah untuk sumber irigasi.
Dari definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa sumber air untuk irigasi dikelompokan
menjadi dua, yaitu air permukaan dan air tanah.
Air permukaan didefinisikan sebagai semua air yang tertampung pada atau di atas
permukaan tanah seperti danau, air laut, dan lain-lain. Air permukaan sebagai sumber air
irigasi dapat terjadi secara alami maupun buatan. Air permukaan alami meliputi sungai,
danau, air laut, sumber tersebut dapat dimanfaatkan sebagai sumber irigasi dengan
menerapkan teknologi tepat guna yang sesuai dengan daerah yang akan dijadikan objek
irigasi. Air permukaan buatan untuk irigasi lebih dikenal dengan waduk. Waduk dibuat untuk
menampung air dyang kemudian dimanfaatkan untuk kebutuhan pertanian. Di beberapa
daerah penampungan dibuat dengan cara memanfaatkan lahan galian. Lahan tersebut selama
musim penghujan digunakan untuk menampung air, sehingga pada musim lainnya dapat
dimanfaatkan untuk pertanian maupun peternakan.
Selain air permukaan sumber air yang dapat digunakan untuk irigasi adalah air tanah
terutam air tanah dalam. Air tanah adalah air yang berada pada akuifer dan pernah mengalami
kontak dengan atmosfer. Air tanah adalah salah satu sumber air yang digunakan untuk
berbagai macam kebutuhan hidup. Eksplorasi air tanah harus memperhatikan safety yield atau
jumlah air yang boleh diambil dari cekungan yang sunber airnya berasal dari air tanah.

B. Saran

Mengingat kondisi sumber perairan di dunia sudah mengalami krisis maka diharapkan
bagi pengguna air (terutama air irigasi yang merupakan pengguna terbesar) diharapakan

11
dapat lebih bijak dalam penggunaan air. Pengelolaan air untuk kebutuhan irigasi harus lebih
teratur untuk meningkatkan efiktifitas dan efisiensi dari pembangunan irigasi sendiri.

12

You might also like

  • Pembatas Conversation
    Pembatas Conversation
    Document1 page
    Pembatas Conversation
    reni rahmawati
    No ratings yet
  • Cerita Fabel Kancil Dan Buaya
    Cerita Fabel Kancil Dan Buaya
    Document3 pages
    Cerita Fabel Kancil Dan Buaya
    reni rahmawati
    83% (6)
  • Acara 5
    Acara 5
    Document12 pages
    Acara 5
    reni rahmawati
    No ratings yet
  • Acara 3
    Acara 3
    Document14 pages
    Acara 3
    reni rahmawati
    No ratings yet
  • Nama
    Nama
    Document1 page
    Nama
    reni rahmawati
    No ratings yet
  • Acara 1
    Acara 1
    Document16 pages
    Acara 1
    reni rahmawati
    No ratings yet
  • Basa Basi
    Basa Basi
    Document3 pages
    Basa Basi
    reni rahmawati
    No ratings yet
  • Eusi
    Eusi
    Document11 pages
    Eusi
    reni rahmawati
    No ratings yet
  • Acara 4
    Acara 4
    Document14 pages
    Acara 4
    reni rahmawati
    No ratings yet
  • KOPER
    KOPER
    Document1 page
    KOPER
    reni rahmawati
    No ratings yet
  • Acara 1
    Acara 1
    Document16 pages
    Acara 1
    reni rahmawati
    No ratings yet
  • Saya Cumja Pengen Download Itu Saja Hehe
    Saya Cumja Pengen Download Itu Saja Hehe
    Document1 page
    Saya Cumja Pengen Download Itu Saja Hehe
    reni rahmawati
    No ratings yet
  • Acara 1
    Acara 1
    Document13 pages
    Acara 1
    reni rahmawati
    No ratings yet
  • Entah 2
    Entah 2
    Document3 pages
    Entah 2
    reni rahmawati
    No ratings yet
  • Halaman I
    Halaman I
    Document4 pages
    Halaman I
    reni rahmawati
    No ratings yet
  • Halman 1
    Halman 1
    Document13 pages
    Halman 1
    reni rahmawati
    No ratings yet
  • Presentasi Kelompok I TID
    Presentasi Kelompok I TID
    Document17 pages
    Presentasi Kelompok I TID
    reni rahmawati
    No ratings yet
  • Kelompok 6
    Kelompok 6
    Document13 pages
    Kelompok 6
    reni rahmawati
    No ratings yet
  • En Am
    En Am
    Document5 pages
    En Am
    reni rahmawati
    No ratings yet