Professional Documents
Culture Documents
Pemeriksaan yang
umum-umum ?
EDITORIAL
TERKINI
Pemeriksaan Keuangan :
Pemeriksaan yang
umum-umum ?
BPK se-Asia Tingkatkan Kualitas Penjaminan Mutu Audit Keuangan Penghargaan MAPIN kepada BPK
Pelindung
38 POTRET BPK
Dharma Bhakti
RINGKASAN EKSEKUTIF HASIL PEMERIKSAAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
48 SEMESTER I TAHUN 2008
Pemimpin Redaksi
53 PEMERIKSAAN KINERJA Cris Kuntadi
81 GENDIT: GENDIT & AUDITOR PEREMPUAN Alamat Redaksi dan Tata Usaha
82 AGAMA: HIJRAH DAN REFORMASI DIRI Gedung BPK-RI Jln. Gatot Subroto
84 KESEHATAN: Cara mengidentifikasi jenis plastik yang aman No.31 Jakarta Telp. (021)5704395-6
Pes.214/208 Fax.(021)57950285
RESENSI
ANTI-MONEY LAUNDERING:
International Law and Practice
Penulis: Wouter H. Muller dkk
Penerbit: John Wiley & Sons, England, Email: ksbhumas@bpk.go.id
2007
Redaksi menerima kiriman artikel (disertai dengan softcopy dan foto penulis) sesuai dengan misi majalah PEMERIKSA.
Redaksi berhak mengoreksi/mengubah naskah yang diterima sepanjang tidak mengubah isi naskah.
Isi majalah ini tidaklah berarti sama dengan pendirian Badan Pemeriksa Keuangan.
1
KRISIS KEUANGAN GLOBAL DAN INDONESIA
Oleh: Prof. Dr. Anwar Nasution
KRISIS KEUANGAN GLOBAL DAN INDONE- stri perbankan itu sendiri. Di lain pihak, kontraksi ekspansi
SIA1 kredit perbankan terjadi karena adanya resesi perekonomian
1. Pengantar yang mengurangi permintaan kredit oleh dunia usaha mau-
pun sektor rumah tangga.
Dalam proses globalisasi, kesulitan perekonomian Ame-
rika Serikat telah menjalar dengan cepat ke seluruh dunia, Untuk mengatasi krisis keuangan dan resesi perekonomi-
termasuk Indonesia. Perekonomian semua negara kini ter- an global tersebut diperlukan koordinasi kebijakan penang-
perangkap dalam spiral yang menukik tajam ke bawah yang gulangan bersama. Koordinasi mensinerjikan kemampuan
sangat berbahaya. Kesulitan ekonomi itu adalah berupa individu masing-masing negara dan sekaligus membantu
penurunan harga aset dan penurunan tingkat laju pertum- upaya pemulihan kembali kepercayaan masyarakat. Namun,
buhan ekonomi serta kebangkrutan dunia usaha. Agunan yang terjadi adalah bahwa setiap negara telah menempuh
tidak dapat disita jika kredit ternyata tidak dapat dilunasi dan kebijakan ekonominya sendiri-sendiri maupun upaya yang
kalaupun dapat disita, harganya jauh di bawah nilai pokok berbeda-beda tanpa koordinasi. Negara-negara anggota Uni
kredit. Sementara itu, tingkat pengangguran tenaga kerja se- Eropa pun bertindak sendiri-sendiri karena Maastricht Treaty
makin meningkat sedangkan tingkat harga-harga komoditi 1991 dan 1993 maupun Stability Pact hanya memberikan ke-
primer maupun barang-barang dan jasa-jasa lainnya mero- wenangan tunggal dalam kebijakan moneter kepada Bank
sot dengan tajam. Menurut perkiraan, pemulihan kembali Sentral Eropa (ECB-European Central Bank). Kebijakan
pertumbuhan ekonomi global memerlukan waktu antara 3 ÀVNDO QHJDUDQHJDUD DQJJRWD GLEDWDVL NDUHQD DGDQ\D SHP-
hingga 5 tahun. EDWDVDQEHVDUQ\DGHÀVLWDQJJDUDQQHJDUDPDNVLPXPVHEH-
sar 3 persen dari PDB serta menetapkan jumlah maksimum
Kebijakan moneter menjadi tidak dapat berfungsi karena utang negara sebesar 60 persen dari PDB. Kebijakan lain-
krisis perbankan. Krisis itu terjadi karena adanya erosi modal nya, termasuk pengawasan industri keuangan dan tindakan
perbankan, penurunan nilai buku pinjamannya dan semakin penyelamatannya diserahkan sepenuhnya kepada masing-
sulitnya memperoleh dana. Hal-hal ini terjadi karena ga- masing negara anggota. Juga belum ada koordinasi kebija-
bungan antara penurunan indeks harga saham serta pening- NDQ PRQHWHU GDQ ÀVNDO DQWDUD QHJDUDQHJDUD EHVDU VHSHUWL
katan kredit bermasalah serta erosi kepercayaan akan surat- Uni Eropa, Inggris, Amerika Serikat, Jepang dan China.
surat berharga yang merupakan kolateral pinjam meminjam
antara dunia usaha, termasuk pinjaman antarbank. Karena Rangkaian kebijakan ekonomi yang diambil secara send-
bank tidak lagi percaya akan kelayakan usaha (creditworthiness) iri-sendiri oleh setiap negara itu, antara lain, menyangkut
mitra usahanya dan tidak yakin bahwa ia dapat memobilisir batas maksimum deposito bank yang diasuransikan, pro-
dana jika memerlukan, bank menjadi takut memberikan kre- gram penyelamatan bank untuk mengatasi masalah likuidi-
dit dan pinjaman antarbank serta mulai mengakumulir uang tas dan solvabilitasnya, kebijakan moneter, pengaturan in-
tunai. Walaupun bank sentral seluruh dunia sudah menurun- GXVWUL NHXDQJDQ PDXSXQ VWLPXOXV ÀVNDO GDQ PHQHQWXNDQ
kan tingkat suku bunga nominal pinjaman diskonto hampir struktur pengeluaran negara guna membantu golongan
menjadi nol persen, bank komersil tidak dapat meneruskan masyarakat miskin yang paling menderita akibat dari krisis
kemudahan itu kepada nasabahnya. Pada gilirannya, erosi itu. Kerja sama dalam kebijakan moneter yang sudah mulai
kepercayaan akan surat-surat berharga seperti ini telah me- dijalin antara bank sentral Amerika Serikat dengan sekelom-
nimbulkan kekeringan likuiditas perbankan dan perekono- pok bank sentral negara-negara kaya baru dalam penurunan
mian, kontraksi kredit lembaga keuangan serta peningkatan tingkat suku bunga kredit dari bank sentral dan penyediaan
tingkat suku bunga kredit. Padahal, likuiditas dan kredit ada- fasilitas swap untuk mengatasi likuiditas dalam mata uang
lah bagaikan darah bagi dunia usaha maupun pengeluaran US Dollar2. Namun demikian belum ada koordinasi tentang
rumah tangga serta bagi perekonomian secara keseluruhan. besarnya penurunan tingkat suku bunga maupun harmo-
Pada gilirannya, kontraksi kredit perbankan akan menimbul- QLVDVLNHELMDNDQNXUVGHYLVDPDXSXQNHELMDNDQÀVNDOXQWXN
kan resesi perekonomian yang sekaligus menyulitkan indu-
2 “Central Bank. Dangerous divergence”, the Economist, March 22, 2008, hal
1 Perbaikan makalah yang ditulis untuk mengenang Almarhum Dr. Syahrir, 77-79.
Penasehat Presiden R.I. Bidang Ekonomi.
Indonesia hanya meningkatkan jumlah deposito yang di- Adanya asuransi deposito menimbulkan moral hazard
jamin oleh LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) menjadi Rp2 yakni akan memberikan insentif bagi bank untuk lebih be-
miliar. Di lain pihak, negara-negara tetangga kita di kawasan rani memutarkan dana masyarakat pada kegiatan usaha yang
$VLD3DVLÀN WHODK PHQJLNXWL QHJDUDQHJDUD ODLQ GL (URSD mengandung risiko yang lebih besar dengan harapan untuk
mengintrodusir blanket gurantee. Negara-negara tetangga itu memperoleh keuntungan yang lebih besar pula. Jika terjadi
adalah Australia, Jepang, Korea Selatan, Hong Kong, Malay-
sia dan Singapura. 12 Lihat, misalnya: Matsumoto, Yasuyuki 2007.Financial Fragility and Insta-
bility in Indonesia. London, Routledge dan Fisher, Stanley. 2004. “Financial
11 Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI), http:// Crises: Review of Eichengreen and Tirole”. Journal of Economic Literature.
www.bnp2tki.go.id. XLII(4). December. hal. 1094-1097.
yang terendah selama 13 tahun terakhir, dibandingkan ya merupakan negara-negara yang menjalankan strategi
dengan diatas Y140 pada tahun 1998 sehingga menyebab- pengembangan ekspor, seperti Jepang, Korea Selatan dan
kan erosi kompetisi ekpor Jepang di pasar dunia. Intervensi Cina, Taiwan, Hong Kong dan Singapura. Selain dari mo-
kurs yang tidak terkoordinir menyebabkan ’beggar your neigh- dal, juga diperlukan international regulator untuk memoni-
bors’ akan saling menyulitkan semua pihak. tor implementasi perjanjian aturan main internasional dan
mendorong lalulintas modal antar negara dan bukan untuk
Hal ketiga yang dapat diperankan oleh Indonesia adalah menciptakan regulasi perekonomian dunia seperti 40 tahun
menyakinkan negara-negara Asia bahwa sekaranglah waktu- yang lalu.25 Usul seperti ini luput dari perhatian KTT G-20
nya bagi mereka untuk menggunakan cadangan luar negeri di Washington, D.C., baru-baru ini.
mereka yang besar itu untuk membangun infrastruktur eko-
nomi di Asia bagi kepentingan regional bersama24. Menurut
perkiraan ADB, sebesar 90 persen dari cadangan luar negeri Jakarta, 15 Desember 2008.
6XPEHU 7UXPDQ (GZLQ 0 7KH 5LVH RI 6RYHUHLJQ :HDOWK )XQGV ,PSDFWV RQ 86 )RUHLJQ 3ROLF\ DQG (FRQRPLF
,QWHUHVWV 7HVWLPRQ\ EHIRUH WKH &RPPLWWHH RQ )RUHLJQ $IIDLUV 86 +RXVH RI 5HSUHVHQWDWLYHV :DVKLQJWRQ 0D\
:DVKLQJWRQ'&3HWHUVRQ,QVWLWXWH7DEHOKDO
1HUDFD3HPED\DUDQ
'65'HEW6HUYLYH5DWLR
7UDQVDNVL%HUMDODQ3'%
&DGDQJDQ'HYLVD6HWDUD,PSRUGDQ3HPED\DUDQ
8WDQJ/XDU1HJHUL3HPHULQWDK%XODQ
6XPEHU%DQN,QGRQHVLD/DSRUDQ3HUHNRQRPLDQ,QGRQHVLDKDOWDEHO
D%36%HULWD5HVPL6WDWLVWLN1R7K;,$JXVWXVKDOWDEHO
E%DQN,QGRQHVLD,QGLNDWRU7HUNLQL(NRQRPLGDQ0RQHWHU2NWREHU
Yth. Saudara Ketua Mahkamah Agung, yang sangat penting. Walaupun kerjasama antara BPK-RI
Yth. Saudara Jaksa Agung, dengan POLRI sudah terjalin lama, baru kali ini ada kesepa-
Yth. Saudara Kapolri, katan formal antar kedua instansi. Kesepakatan ini menjadi
Yth Saudara Ketua KPK, semakin penting karena sukses tidaknya reformasi sistem
Yth. Saudara Ketua PPATK, sosial yang kita lakukan dewasa ini adalah juga sangat ter-
Yth. Para Pimpinan Teras POLRI dan BPK-RI, gantung pada kualitas pekerjaan kedua instansi kita, yakni:
Yth. Para Kapolda dan Kalan BPK-RI, BPK-RI dan POLRI. Sebagaimana disebut dalam Pasal
Yth. Saudara-Saudara Para Undangan, 23E, UUD 1945 mendirikan BPK-RI hanya untuk satu tu-
Hadirin dan Hadirat yang saya muliakan juan yakni untuk: ”memeriksa pengelolaan dan tanggungja-
wab tentang keuangan negara”. Sementara itu, tugas POLRI
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, menurut UU No. 2 Tahun 2002 adalah: ”merupakan alat
Selamat Pagi dan Salam Sejahtera Bagi Kita Semua, negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ket-
ertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan
Mengawali acara ini, marilah kita panjatkan Puji Syukur perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyar-
kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah akat dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri”.
melimpahkan RahmatNya kepada kita semua sehingga pada Tanpa adanya transparansi dan akuntabilitas keuangan ne-
siang hari ini kita dapat berkumpul di Auditorium BPK-RI. gara maupun ketertiban hukum tidak mungkin untuk dapat
Tujuan pokok pertemuan kita siang ini adalah untuk menyak- mewujudkan sistem politik yang demokratis, otonomi dae-
sikan acara penandatanganan kesepakatan bersama antara rah maupun memanfaatkan globalisasi seperti yang dicita
Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI) citakan oleh reformasi sistem sosial yang telah kita mulai
dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) sejak berakhirnya pemerintahan Orde Baru pada awal tahun
tentang Tindak Lanjut Penegakan Hukum terhadap Hasil 1998.
Pemeriksaan BPK-RI Yang Berindikasi Tindak Pidana. Sebagaimana diketahui, baik POLRI maupun BPK-RI
Kesepakatan yang ditandatangani hari ini memiliki arti telah mengalami reformasi yang sangat mendasar. Refor-
Selama tu- Director yang juga merupakan Signing Kita juga dapat bekonsultasi secara
juh bulan pe- Officer (penanda tangan opini laporan langsung dengan PSB bila di lapangan
nulis melaku- keuangan). Di atas Executive Director mengalami kendala teknis pemeriksaan
kan program terdapat Group Executive Director yang seperti prosedur audit, penentuan uji
secondment langsung bertanggung jawab kepada petik, materialitas, kebijakan akuntansi
(magang) un- Auditor-General (Ketua ANAO). dan lain-lain. Penulis pernah berkon-
tuk melaku- Auditor General merupakan pe- sultasi secara on-line dengan PSB keti-
kan audit lapo- megang jabatan tertinggi di ANAO. ka mengalami kesulitan dalam penen-
ran keuangan Auditor General merupakan pembuat tuan materialitas di salah satu entitas.
di Australian keputusan akhir dari seluruh major PSB merespon dan memberikan solusi
National Audit issues. Auditor General mendapatkan secara tepat dan cepat.
Office. Penulis berkesempatan untuk saran dan pendapat dari para Group Signing Officer beranggotakan
melakukan satu siklus audit laporan Executive Director, Signing Officer, dan senior executive yang berpengalaman.
keuangan penuh (perencanaan, in- Qualification Committee (yang diketuai Untuk auditee yang memiliki risiko
terim, hard close/pre-final, dan final/ oleh Deputy Auditor General). rendah dapat diemban oleh senior ma-
year-end) pada tiga entitas di Australia Qualification Committee (QC) nager (supervisor) yang berpengalaman.
(Department of Education Science terdiri dari Group Executive Director Peran dari signing officer adalah untuk
and Training, Health Services Austra- (dua orang), Kepala Professional Services memastikan bahwa perencanaan audit
lia Ltd, dan House of Representatives). Branch (PSB) dan seluruh Signing Offi- berada pada arah yang tepat, mereviu
Seluruh auditor dalam tim penugasan cer. Tugas utama komite ini adalah un- hasilnya, mengeluarkan managemen
merupakan pegawai ANAO dan pe- tuk memberikan nasihat atau pendapat letter dengan rekomendasi yang sesuai
nulis diikutsertakan sebagai salah satu kepada Signing Officer terhadap ma- dan melakukan komunikasi dengan
anggota tim. salah-masalah yang mempengaruhi auditee. Komunikasi ini meliputi ha-
Tulisan berikut merupakan hasil kualifikasi laporan keuangan ataupun dir dalam rapat audit bersama Komite
pengalaman penulis saat melakukan pelanggaran terhadap peraturan perun- Audite dimana strategi audit disampai-
perencanaan audit (audit planning) di dang-undangan yang akan dilaporkan kan, penyampaian hasil ineterim audit
ANAO. Sebelum menjelaskan peren- dalam laporan audit (opini audit). dan penyampaian hasil audit terakhir.
canaan audit, penulis sedikit mengu- Professional Services Branch Signing Officer merupakan penanda-
raikan struktur organisasi ANAO. (PSB) mempunyai tugas utama untuk tangan opini audit.
mengembangkan dan memantau met-
Struktur Organisasi ANAO odologi audit dan melaksanakan pro- Perencanaan Audit Laporan Keuan-
Struktur Organisasi pemeriksaan gram quality assurance untuk penyelek- gan (Audit Planning)
ANAO dipecah menjadi dua kelom- sian objek-objek audit setiap tahunnya. Selama melaksanakan program se-
pok, yaitu AASG (Assurance Audit PSB punya peranan penting untuk condment, penulis ikut terlibat dalam
Services Group) dan PASG (Perform- mengidentifikasi inkonsistensi praktik satu siklus audit penuh, termasuk per-
ance Audit Services Group). Berdasar- akuntansi di lembaga pemerintahan encanaan. Satu tim penugasan umum-
kan pembagian tersebut, ANAO hanya terhadap standar akuntansi dan menca- nya terdiri dari: seorang signing officer,
mengenal dua macam audit utama ri solusi yang tepat untuk masalah yang seorang manajer audit (supervisor),
yaitu Audit Laporan Keuangan yang sama (konsistensi). PSB diketuai oleh seorang ketua tim, tiga orang anggota
dikelola oleh AASG dan Audit Kinerja senior executive yang sudah berpengala- tim (jumlahnya tergantung besar/kecil-
yang dikelola oleh PASG. Ada audit man dan didukung oleh National Tech- nya entitas yang diperiksa)
pendukung yaitu IT audit yang bias- nical Director (NTD). Minimal setiap Tujuan dari Perencanaan Audit
anya dilaksanakan pada entitas yang bulan, PSB juga melakukan technical adalah untuk: (1) mendapatkan pema-
laporan keuangannya akan diaudit update kepada seluruh auditor untuk haman terhadap entitas yang diperiksa;
oleh ANAO. Masing-masing branch/ berbagai masalah dan issue kebijakan (2) mengidentifikasi dan menga-
group diketuai oleh beberapa Executive akuntansi atupun audit yang muncul. nalisa risiko-risiko yang terjadi; dan
Untuk mencapai efisiensi audit, peroleh keyakinan tentang integritas in- Tujuan dalam pengujian atas pen-
auditor perlu mengintegrasikan dan formasi. Auditor juga berkepentingan gendalian adalah untuk mengarahkan
menerjemahkan informasi yang diper- terhadap integritas informasi dan efek- auditor menentukan apakah untuk
oleh dalam tahap awal audit (prelimi- tivitas pengendalian yang dilakukan periode pengendalian yang diuji berja-
nary survey) dan menentukan model oleh manajemen. Dalam mengevaluasi lan seperti yang diharapkan, diterapkan
pendekatan audit sehingga diharapkan efektivitas pengendalian, auditor tidak selama periode yang diuji, dilaksanakan
dapat mencapai seluruh tujuan audit. hanya menekankan pada bagaimana dari waktu ke waktu, meliputi seluruh
Rencana pendekatan audit meng- pengendalian tersebut disusun, tetapi transaksi atau kejadian yang berkaitan,
gambarkan sifat umum, waktu, dan juga penerapan atas pengendalian didasarkan pada informasi yang dapat
luasnya pendekatan prosedur audit dalam praktiknya untuk mencapai tu- dipercaya, dan berakibat pada koreksi
yang dilakukan dan rasionalitas un- juan pengendalian yang ditetapkan. atas kesalahan yang ditemukan.
tuk memilihnya. Ini merupakan “jem- Dalam mendokumentasikan dan Jika auditor percaya bahwa tujuan
batan” antara seluruh keputusan audit mengevaluasi pengendalian, auditor pengendalian yang tertentu dapat dica-
dengan informasi rencana lainnya yang harus memperhatikan keterbatasan pai dengan lebih dari satu pengendal-
ada dalam program audit. Kemudian, pengendalian untuk dapat menjamin ian, auditor tidak perlu menguji selu-
pendekatan audit dibuat secara detail administrasi yang efisien dan keleng- ruh pengendalian tapi hanya terhadap
sehingga reviewer dapat menilai keaku- kapan dan kewajaran pembukuan. pengendalian yang dapat dipercaya.
ratan dan menyediakan instruksi yang Auditot harus tetap memperhatikan Pengujian atas pengendalian dapat di-
jelas kepada auditor pelaksana rencana faktor-faktor yang dapat menurunkan lakukan dengan mengajukan pertan-
audit. Salah satu pendekatan yang dira- efektivitas pengendalian. Penelitian yaan, observasi, dan inspeksi terhadap
sa cukup memadai untuk dapat menca- berikut perlu dipertimbangkan dalam bukti fisik yang dihasilkan dari kinerja
pai tujuan audit adalah CARKeyS yang mengevaluasi efektivitas pengendalian: pengendalian. Mengajukan pertanyaan
telah diterapkan oleh Audit New Zea- xPengendalian otorisasi dapat dis- (inquiry) dapat dilakukan terhadap pe-
land denga susunan sebagai berikut: alahgunakan oleh pejabat untuk gawai yang membuat rekonsiliasi ba-
C Controls (pengendalian) kepentingan pribadi. gaimana reconcile item (perkiraan yang
Pengujian atas pengendalian xManajemen sering membuat harus disamakan, misalnya saldo bank
(compliance tests) pengecualian atas pengendalian harus sama dengan saldo buku) dapat
AR Analytical Review Prosedur yang diterapkan. diidentifikasi, alasan penyamaan terse-
review analitis xKarena pengendalian tergantung but dan prosedur yang dipakai untuk
Key Key items Pemilihan masa- pada faktor manusia, biasanya meyakinkan bahwa catatan akuntansi
lah/perkiraan tertentu untuk menimbulkan kesalahan karena segera dikoreksi ketika ada hal yang ti-
diaudit, biasanya saldo yang judgment (pertimbangan) atau dak sama. Auditor juga perlu menguji
lebih besar dari tolerable error interpretasi dan kesalahan dalam rekonsiliasi dilaksanakan secara benar
(kesalahan yang dapat ditol- pemahaman, kecerobohan, kel- dan tepat waktu.
erir). elahan, atau kebingungan. Auditor juga bisa melakukan ob-
S Sampling Pemilihan sampel xJika kemampuan dan integri- servasi bagaimana rekonsiliasi dibuat.
yang representative (substan- tas pegawai dapat dikendalikan Tetapi mungkin pegawai yang melaku-
tive procedures) dalam penyaringan dan pen- kan rekonsiliasi akan lebih hati-hati
didikan, kualitas ini mungkin ketika diperhatikan cara membuat re-
CONTROL (C) berubah karena tekanan baik dari konsiliasi oleh auditor.
Manajemen berkepentingan terha- dalam maupun luar organisasi. Ketika melakukan pengujian pen-
dap informasi yang digunakan dalam xTanpa memperhatikan seberapa gendalian, auditor perlu menggunakan
pengambilan keputusan usaha secara kompeten pegawai, pengendal- pertimbangan profesionalnya untuk
relevan dan dapat dipercaya (reliable). ian dapat menjadi jauh dari efek- menentukan luasnya pengujian terse-
Pengendalian merupakan mekanisme tif jika pegawai tidak memahami but. Beberapa faktor yang perlu diper-
utama di mana manajemen dapat mem- fungsi mereka. timbangkan dalam menentukan luas-
LK WTP
Belum Memuaskan
Oleh: Hasan Bakri Sinaga (Perwakilan BPK RI di Kendari)
Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester I Tahun Anggaran Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah (PSAP) No.
2008 yang memuat informasi secara menyeluruh tentang 01 Penyajian Laporan Keuangan paragraf 13 menyatakan
hasil pemeriksaan BPK RI dalam periode 1 Januari sampai bahwa tanggung jawab penyusunan dan penyajian laporan
dengan 30 Juni 2008 telah disampaikan kepada Ketua DPR keuangan berada pada pimpinan entitas. Tanggung jawab ini
RI, Ketua DPD RI, serta para Ketua DPRD Provinsi/Ka- dituangkan dalam bentuk Surat Representasi Manajemen
bupaten/Kota di seluruh Indonesia. Dengan penyerahan kepada BPK RI.
IHPS I TA 2008 dan Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI Tanggung jawab BPK RI adalah pada pernyataan pen-
kepada lembaga Perwakilan, maka IHPS I TA 2008 dan dapat atas laporan keuangan berdasarkan pemeriksaan yang
LHP tersebut dinyatakan terbuka untuk umum sebagaima- dilakukan. Pemeriksaan meliputi atas Standar Akuntansi
na ditentukan Pasal 19 ayat (1) UU No. 15 Tahun 2004. Pemerintahan (SAP) yang digunakan dan estimasi signifikan
Dari 468 Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) yang dibuat oleh entitas, serta penilaian terhadap penyajian
Tahun 2007 yang seharusnya diterima untuk diperiksa oleh laporan keuangan secara keseluruhan.
BPK RI pada Semester I Tahun 2008, Pemerintah daerah
baru menyerahkan 436 LKPD dan sebanyak 275 LKPD Pengguna Laporan Keuangan
telah selesai diperiksa, sedangkan sebanyak 32 LKPD be- Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan bertu-
lum diterima dan sisanya masih dalam proses penyelesaian juan umum untuk memenuhi kebutuhan informasi dari se-
pemeriksaan. Dari 275 LKPD yang telah selesai diperiksa mua kelompok pengguna. Dengan demikian, LKPD tidak
dengan opini sebagai berikut: dirancang untuk memenuhi kebutuhan spesifik dari mas-
ing-masing kelompok pengguna. Terdapat beberapa kelom-
Tabel 1: Opini LKPD 2007 yang telah selesai diperiksa pok utama pengguna laporan keuangan pemerintah, namun
BPK RI Semester I Tahun 2008 tidak terbatas pada:
No. Opini Jumlah a) masyarakat;
Entitas b) para wakil rakyat, lembaga pengawas, dan lembaga
pemeriksa;
1 Wajar Tanpa Pengecualian 3 c) pihak yang memberi atau berperan dalam proses do-
nasi, investasi, dan pinjaman;
2 Wajar Dengan Pengecualian 173 d) pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
͞dŚĞďĞƐƚƟŵĞƚŽƉůĂŶƚĂƚƌĞĞŝƐƚǁĞŶƚLJLJĞĂƌƐĂŐŽ͟ĚĞŵŝ- O’Brien;^ƵďũĞĐƚDĂƩĞƌdžƉĞƌƚ͕W<ĂŶĂĚĂͿĚĂŶĚŝŚĂĚŝƌŝŽůĞŚ
kian dikatakan oleh Wakil ketua BPK RI, Abdullah Zainie da- ƐĞŵďŝůĂŶŶĞŐĂƌĂĚĂƌŝƐĞƉƵůƵŚLJĂŶŐĚŝƌĞŶĐĂŶĂŬĂŶ͕LJĂŝƚƵŚƵ-
ůĂŵ ƐĂŵďƵƚĂŶŶLJĂ ƉĂĚĂ ƉĞŶƵƚƵƉĂŶ dŚĞ // ʹ ^K^/ Quality tan, Cambodia, China, Indonesia, Laos PDR, Mongolia, Nepal,
ƐƐƵƌĂŶĐĞZĞǀŝĞǁDĞĞƟŶŐdi Auditorium Gedung Umar Wira- Philippines, dan Vietnam.
hadikusumah BPK RI, Rabu (3/12). ĂůĂŵƉĞŵďƵŬĂĂŶƌĞǀŝĞǁŵĞĞƟŶŐ͕ŶǁĂƌEĂƐƵƟŽŶŵĞŶ-
^ĞƉĞƌƟ ĚŝŬĂƚĂŬĂŶ ŽůĞŚ ŬĞƚƵĂ W< Z/ ŶǁĂƌ EĂƐƵƟŽŶ da- gatakan bahwa kegiatan ini menjadi kesempatan untuk bertu-
ůĂŵƐĂŵďƵƚĂŶŶLJĂƉĂĚĂƉĞŵďƵŬĂĂŶdŚĞ//ʹ^K^/Quality kar pengalaman antar sembilan anggota SAI dalam mengim-
ƐƐƵƌĂŶĐĞ ZĞǀŝĞǁ DĞĞƟŶŐ͕ Selasa (25/11), Abdullah Zainie ƉůĞŵĞŶƚĂƐŝŬĂŶ ƉĞĚŽŵĂŶ ƉĞŶũĂŵŝŶĂŶ ŵƵƚƵ͘ ,Ăů ŝŶŝ ƉĞŶƟŶŐ
juga mengatakan bahwa kualitas penjaminan mutu audit seha- ŬĂƌĞŶĂŵĞŶƵƌƵƚW<͕ƌĞŶĚĂŚŶLJĂŬƵĂůŝƚĂƐůĂƉŽƌĂŶŬĞƵĂŶŐĂŶĚĂŶ
ƌƵƐŶLJĂďŝƐĂŵĞŶũĂĚŝƐĂůĂŚƐĂƚƵLJĂŶŐŬƵĂƚ͕ƐĞƉĞƌƟƉŽŚŽŶƟŶŐ- ĂƵĚŝƚŶLJĂ ƚĞůĂŚ ŵĞŶLJĞďĂďŬĂŶ ƚĞƌũĂĚŝŶLJĂ ŬƌŝƐŝƐ ĞŬŽŶŽŵŝ ϭϵϵϳ
ŐŝLJĂŶŐƚƵŵďƵŚĚĞŶŐĂŶ^/;^ƵƉƌĞŵĞƵĚŝƚ/ŶƐƟƚƵƟŽŶͿ͕LJĂŶŐ dan kondisi keuangan global saat ini. Selain itu UU Keuangan
ŵĞŶLJĞĚŝĂŬĂŶƉĞŶũĂŵŝŶĂŶƚĞƌďĞƐĂƌƚĞŶƚĂŶŐŬƵĂůŝƚĂƐĚĂƌŝƉƌŽƐĞƐ Negara Tahun 2004 dan UU BPK RI Tahun 2006 memperkuat
audit, cara kerja, produk dan servis untuk memenuhi mandat wewenang sekaligus tanggung jawab BPK dalam mendorong
ĚĂŶƐƚĂŶĚĂƌƉĞŵĞƌŝŬƐĂĂŶƐĞƌƚĂŚĂƌĂƉĂŶŵĂƐLJĂƌĂŬĂƚĚĞŵŝƚĞƌ- transparansi dan akuntabilitas. Selain itu dengan menerapkan
ĐŝƉƚĂŶLJĂ ƚƌĂŶƐƉĂƌĂŶƐŝ ĚĂŶ ĂŬƵŶƚĂďŝůŝƚĂƐ͘ ͟KůĞŚ ŬĂƌĞŶĂ ŝƚƵůĂŚ sistem penjaminan mutu audit secara konsisten dan berke-
Quality Assurance tree ŝŶŝ ƐĞŚĂƌƵƐŶLJĂ ĚŝƚĂŶĂŵ ϮϬ ƚĂŚƵŶ ůĂůƵ lanjutan diharapkan menjadi salah satu cara untuk menjamin
ƐĞŚŝŶŐŐĂ ŬƵĂůŝƚĂƐ ĂƵĚŝƚ ƚĂŬ ĂŬĂŶ ŵĞŶũĂĚŝ ƉĞƌƚĂŶLJĂĂŶ ƐĞůĂŵĂ ŬƵĂůŝƚĂƐ ŬĞƌũĂ ĚĂŶ ŚĂƐŝů ĂƵĚŝƚ Ěŝ ƚĞŶŐĂŚ ƚĞƌďĂƚĂƐŶLJĂ ƐƵŵďĞƌ
ŬƌŝƐŝƐ͕͟ŬĂƚĂĂŝŶŝĞ͘ ĚĂLJĂ͘<ĞŐŝĂƚĂŶŝŶŝũƵŐĂĚŝŐƵŶĂŬĂŶŽůĞŚW<Z/ƐĞŬĂůŝŐƵƐƵŶƚƵŬ
Pertemuan ini merupakan pertemuan tahap ke-5 dari tu- mempersiapkan diri menghadapi peer review pada Januari
ũƵŚŝŵƉůĞŵĞŶƚĂƐŝ//Ͳ^K^/YƵĂůŝƚLJƐƐƵƌĂŶĐĞƉƌŽŐƌĂŵĚĂŶ 2009 oleh BPK Belanda.
merupakan pertemuan lanjutan dari rangkaian pertemuan IDI- ^ĞůĂŶũƵƚŶLJĂ͕ ƉĞƌƚĞŵƵĂŶ ĚŝĂĚĂŬĂŶ Ěŝ ƌŽǁŶĞ WůĂnjĂ ,Ž-
^K^/LJĂŶŐďĞƌŬĂŝƚĂŶĚĞŶŐĂŶƉĞŶĂŶĚĂƚĂŶŐĂŶĂŶŬĞƐĞƉĂŬĂ- tel. Tim Quality Assurance ŵĞŵƉƌĞƐĞŶƚĂƐŝŬĂŶ ůĂƉŽƌĂŶŶLJĂ
tan bersama oleh sepuluh anggota SAI tentang Peningkatan mengenai hasil pilot review dari masing-masing SAI sekaligus
Kualitas Penjaminan Mutu Audit Keuangan., pada Desember ŵĞŶLJĞůĞƐĂŝŬĂŶ//Ͳ^K^/Quality Assurance Handbook.
2007 di Phnom penh, Cambodia. Selain membahas tentang Penjaminan Mutu Audit Keuan-
ƐŝĂŶ KƌŐĂŶŝnjĂƟŽŶ ŽĨ ^ƵƉƌĞŵĞ ƵĚŝƚ /ŶƐƟƚƵƟŽŶ ;^K^/Ϳ ŐĂŶ͕ ƉĞƐĞƌƚĂ ũƵŐĂ ĚŝĂũĂŬ ƵŶƚƵŬ ŵĞŶŐĞŶĂů ďƵĚĂLJĂ /ŶĚŽŶĞƐŝĂ
ŵĞƌƵƉĂŬĂŶŽƌŐĂŶŝƐĂƐŝW<ƌĞŐŝŽŶĂůƐĞͲ^/LJĂŶŐƉĂĚĂĂǁĂůƚĂ- dengan melakukan perjalanan di beberapa tempat wisata di
ŚƵŶŝŶŝďĞŬĞƌũĂƐĂŵĂĚĞŶŐĂŶ/EdK^/ĞǀĞůŽƉŵĞŶƚ/ŶŝƟĂƟǀĞ Jakarta dan Bandung. Di Jakarta mereka mengunjungi museum
(IDI), salah satu organisasi di Bawah organisasi BPK se-dunia Fatahillah dan Ancol, sedangkan di Bandung peserta diajak un-
ƵŶƚƵŬŵĞŶLJƵƐƵŶ͕ŵĞůĂŬƵŬĂŶƵũŝĐŽďĂĚĂŶŵĞŶĞƌĂƉŬĂŶQuality tuk mengunjungi Gedung Sate, Museum Konfrensi Asia Afrika,
Assurance System Handbook di Lingkungan BPK se-Asia. dan saung Angklung Mang Udjo. Di Saung Anglung Mang Udjo
Pertemuan ini dihadiri oleh Mrs. Else Karin Kristensen mereka diajak untuk memainkan salah satu alat musik asli Jawa
;ĞƉƵƚLJ ŝƌĞĐƚŽƌ ŐĞŶĞƌĂů ŽĨ /EdK^/Ϳ͕ Dƌ WƌŝŶƚŽŵ WŚŽŽŬƵŵ Barat, angklung.
(Program Manager IDI), Dƌ zƵũŝƌŽ /ĐŚŝŬĂǁĂ ;ƌĞƉƌĞƐĞŶƚĂƟǀĞ
of the ASOSAI Training Administrator, BPK Jepang), Dƌ :ŽŚŶ Agatha Arvi F
^ŝƟ<ŚĂƐŶĂŚ
ĂďĂŬĂƌƵ
<ĞƌũĂƐĂŵĂĂŶƚĂƌĂW<ĚĂŶWK>Z/ŝŶŝďĞƌƚƵũƵĂŶƵŶƚƵŬŵĞŵƉĞƌĐĞƉĂƚĚŝůĂŬƵŬĂŶŶLJĂƉƌŽƐĞƐƉĞŶĞŐĂŬĂŶŚƵŬƵŵƚĞƌŚĂĚĂƉŚĂƐŝů
ƉĞŵĞƌŝŬƐĂĂŶW<ƐĞƐƵĂŝŬĞƚĞŶƚƵĂŶƉĞƌƵŶĚĂŶŐͲƵŶĚĂŶŐĂŶ͕ƐĞƌƚĂƵŶƚƵŬŵĞǁƵũƵĚŬĂŶƚĞƌĐĂƉĂŝŶLJĂŬĞƉĂƐƟĂŶŚƵŬƵŵƚĞƌŚĂĚĂƉŚĂƐŝů
ƉĞŵĞƌŝŬƐĂĂŶW<͘^ĞůĂŝŶƚƵũƵĂŶƚĞƌƐĞďƵƚ͕ŬĞƐĞƉĂŬĂƚĂŶďĞƌƐĂŵĂŝŶŝũƵŐĂƐĞďĂŐĂŝƵƉĂLJĂƵŶƚƵŬŵĞŶƵŶũƵŬŬĂŶŬĞƉĂĚĂŵĂƐLJĂƌĂŬĂƚ
luas dan dunia internasional tentang keseriusan lembaga-lembaga negara di Indonesia dalam memberantas korupsi. Sejak 2004
ŚŝŶŐŐĂ DĞŝ ϮϬϬϴ͕ ƚĞůĂŚ ďĂŶLJĂŬ ŚĂƐŝů ƉĞŵĞƌŝŬƐĂĂŶ W< LJĂŶŐ ďĞƌŝŶĚŝŬĂƐŝ ƉŝĚĂŶĂ LJĂŶŐ ƚĞůĂŚ ĚŝůĂƉŽƌŬĂŶ ŬĞƉĂĚĂ WK>Z/͘ dĞŵƵĂŶ
tersebut berjumlah 17 temuan dengan nilai Rp19,37 triliun.
Kesepakatan ini merupakan babak baru dalam kerja sama antara BPK dengan POLRI. Kesepakatan ini mengatur bahwa hasil
ƉĞŵĞƌŝŬƐĂĂŶW<LJĂŶŐĚŝƐĞƌĂŚŬĂŶŬĞƉĂĚĂWK>Z/ŚĂƌƵƐĚŝƐĞƌƚĂŝƉĞŵĂƉĂƌĂŶͬƉĞŶũĞůĂƐĂŶŵĞŶŐĞŶĂŝƉĞŵĞƌŝŬƐĂĂŶƚĞƌƐĞďƵƚ͘ƉĂďŝůĂ
ƉĂĚĂƐĂĂƚƉĞŵĂƉĂƌĂŶĚŝƌĂƐĂŬĂŶƚĞƌĚĂƉĂƚďƵŬƟƉĞƌŵƵůĂĂŶLJĂŶŐƟĚĂŬĐƵŬƵƉ͕W<ĚĂƉĂƚƐĞŐĞƌĂŵĞůĞŶŐŬĂƉŝŶLJĂ͘ĞŶŐĂŶĚĞŵŝŬŝĂŶ͕
ĚŝŚĂƌĂƉŬĂŶƟĚĂŬĂŬĂŶƚĞƌũĂĚŝůĂŐŝŬĂƐƵƐĚŝŚĞŶƟŬĂŶĚŝƟŶŐŬĂƚƉĞŶLJŝĚŝŬĂŶŵĂƵƉƵŶĚŝƟŶŐŬĂƚƉĞŶƵŶƚƵƚĂŶ͘
WĞƌŵŽŚŽŶĂŶ ƉĞƌŚŝƚƵŶŐĂŶ ŬĞƌƵŐŝĂŶ ŶĞŐĂƌĂ LJĂŶŐ ĚŝĂũƵŬĂŶ WK>Z/ ũƵŐĂ ŚĂƌƵƐ ŵĞůĂůƵŝ ƉĞŵĂƉĂƌĂŶ͕ ƐĞŚŝŶŐŐĂ ĚĂƉĂƚ ůĂŶŐƐƵŶŐ
ĚŝŬĞƚĂŚƵŝ ĂƉĂŬĂŚ ƉĞƌŚŝƚƵŶŐĂŶ ŬĞƌƵŐŝĂŶ ŶĞŐĂƌĂ LJĂŶŐ ĚŝŵŝŶƚĂ ŵĂƐƵŬ ĚĂůĂŵ ŬŽŵƉĞƚĞŶƐŝ W<ͲZ/͘ ^ĞůĂŝŶ ŝƚƵ͕ ũƵŐĂ ĚŝĂƚƵƌ ďĂŚǁĂ
ƵŶƚƵŬŵĞŶũĂŵŝŶĞĨĞŬƟĮƚĂƐƉĞŶĂŶŐĂŶĂŶŚĂƐŝůͲŚĂƐŝůƉĞŵĞƌŝŬƐĂĂŶLJĂŶŐĚŝƐĞƌĂŚŬĂŶ͕WK>Z/ĂŬĂŶŵĞŵďĞƌŝƚĂŚƵŬĂŶƐĞĐĂƌĂƚĞƌƚƵůŝƐ
ƉĞƌŬĞŵďĂŶŐĂŶŶLJĂ͘
dĞƌĚĂƉĂƚƟŐĂƌƵĂŶŐůŝŶŐŬƵƉƉĞůĂŬƐĂŶĂĂŶŬĞƌũĂƐĂŵĂŝŶŝ͘Pertama͕ƉĞŶLJĞƌĂŚĂŶŚĂƐŝůƉĞŵĞƌŝŬƐĂĂŶW<LJĂŶŐďĞƌŝŶĚŝŬĂƐŝƟŶĚĂŬ
ƉŝĚĂŶĂŬĞƉĂĚĂ<ĞƉŽůŝƐŝĂŶƵŶƚƵŬĚŝƟŶĚĂŬůĂŶũƵƟƐĞƐƵĂŝŬĞƚĞŶƚƵĂŶƉĞƌĂƚƵƌĂŶƉĞƌƵŶĚĂŶŐͲƵŶĚĂŶŐĂŶ͘WĂĚĂƉĞŶLJĞƌĂŚĂŶŚĂƐŝůƉĞŵĞ-
ƌŝŬƐĂĂŶ͕W<ŵĞŶLJĞƌĂŚŬĂŶŚĂƐŝůƉĞŵĞƌŝŬƐĂĂŶƐĞĐĂƌĂƚĞƌƚƵůŝƐŬĞƉĂĚĂ<ĞƉŽůŝƐŝĂŶEĞŐĂƌĂ͘WĞŶLJĞƌĂŚĂŶŚĂƐŝůƉĞŵĞƌŝŬƐĂĂŶĚŝĚĂĞƌĂŚ
dapat dilakukan oleh Kepala Perwakilan BPK RI kepada Kepala Kepolisian Daerah.
Kedua͕ ŬĞƌũĂ ƐĂŵĂ ŬĞĚƵĂ ƉŝŚĂŬ ĚĂůĂŵ ƉƌŽƐĞƐ ƟŶĚĂŬ ůĂŶũƵƚ ƉĞŶĂŶŐĂŶĂŶ ƉĞƌŬĂƌĂ ƚĞƌŬĂŝƚ ĚĞŶŐĂŶ ƉĞŶĞŐĂŬĂŶ ŚƵŬƵŵ͘ hŶƚƵŬ
ŬĞƉĞŶƟŶŐĂŶƉĞŶĞŐĂŬĂŶŚƵŬƵŵ͕<ĞƉŽůŝƐŝĂŶĚĂƉĂƚŵĞŵŝŶƚĂW<ƵŶƚƵŬŵĞŶƵŶũƵŬŚůŝŐƵŶĂĚŝĚĞŶŐĂƌŬĞƚĞƌĂŶŐĂŶĚĂŶƉĞŶĚĂƉĂƚ-
ŶLJĂƚĞŶƚĂŶŐŚĂůͲŚĂůLJĂŶŐďĞƌŬĂŝƚĂŶĚĞŶŐĂŶŚĂƐŝůƉĞŵĞƌŝŬƐĂĂŶW<͘<ĞƟŐĂ͕ŬĞƌũĂƐĂŵĂĚŝďŝĚĂŶŐƉĞŶĚŝĚŝŬĂŶĚĂŶƉĞůĂƟŚĂŶƵŶƚƵŬ
ŵĞŶŝŶŐŬĂƚŬĂŶŬĞŵĂŵƉƵĂŶƐƵŵďĞƌĚĂLJĂŵĂŶƵƐŝĂƉĂĚĂŬĞĚƵĂƉŝŚĂŬ͘
ĞƐƚĂŶƟĂ
POTRET BPK
Peresmian pembukaan kantor perwakilan BPK RI provinsi Jawa Te- Dialog publik “ Mendukung Terciptanya Transparasi dan Akuntabili-
ngah, Semarang 18 Desember 2008. tas Pengelolahan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara/Daerah di
Semarang 18 Desember 2008.
Foto bersama setelah penandatangan MoU antara BPK RI dan BPK Foto bersama setelah penyerahan gambar karikatur dari ketua BPK
Polandia pada 28 Oktober 2008 RI kepada keluarga Soerasno di Yogyakarta 19 Desember 2008.
Warga Kristiani BPK berfoto bersama Ketua BPK RI dan Ibu pada Pemukulan gong oleh Ketua BPK RI dengan didampingi oleh Sekjen
acara peringatan Natal bersama 20 Desember 2008. BPK RI pada acara pembukaan Rapat Kerja BPK 22 Desember 2008
Ketua BPK RI, Prof. Dr. Anwar Nasution memberikan sambutan pada Penandatanganan MoU antara Ketua BPK RI dan BPK Norwegia di
acara MoU BPK RI dengan BPK Norwegia 4 November 2008. Oslo, 4 November 2008.
Paduan Suara Dharmawanita Persatuan BPK RI berfoto pada acara Sekretaris Jenderal BPK RI Dharma Bhakti menadatangani berita
Rapat Kerja Pelaksana BPK RI, 23 Desember 2008. acara serah terima jabatan pada acara pelantikan di auditorium
BPK.
Oleh: Romi Suryana, SE Seksi Jawa Barat II.B Perwakilan BPK RI di Bandung
Suka Duka
Audit LKPD
Oleh: Muhammad Hammam, Staf Seksi Sulteng IA
ĐƟŽŶWůĂŶƵŶƚƵŬWĞŵĞƌŝŶƚĂŚ^ƵŵďĂƌ
Oleh: BPK RI Kantor Perwakilan Provinsi Sumbar
K
etua BPK RI, Anwar Nasution, menjadi pemaparan ditutup dengan penyerahan Dokumen Action
pembicara dalam Dialog Publik bertajuk Plan Provinsi Sumbar oleh Gubernur Sumbar kepada Kepala
Mendorong Terciptanya Transparansi dan Kantor Perwakilan Provinsi Sumbar. Dokumen Action Plan
Akuntabilitas Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan tersebut berisi Rencana Aksi menuju Laporan Keuangan
Negara/Daerah tanggal 26 Agustus di Kantor Gubernur dengan Opini WTP, yang mana rencana aksinya dibagi
Sumatera Barat (Sumbar). Acara ini dihadiri oleh para pejabat kedalam tiga kelompok yaitu:
eksekutif dan legislatif pemda-pemda se-Provinsi Sumatera
Barat dan Provinsi Jambi. Setelah kegiatan selesai, Ketua 1) Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan BPK,
BPK menginstruksikan Kepala Kantor Perwakilan Provinsi 2) Penyempurnaan Kelemahan Kebijakan, Prosedur, Sistem
Sumbar agar menindaklanjutinya dengan melakukan upaya dan Mekanisme yang menjadi penyebab Temuan Audit,
intensif untuk mendorong Pemerintah Daerah di Provinsi dan
Sumbar segera menciptakan action plan menuju transparansi 3) Upaya pemenuhan ketentuan peraturan pengelolaan dam
dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah. pertanggungjawaban keuangan daerah.
Selanjutnya, para pejabat dari BPK RI Kantor Perwakilan
Provinsi Sumbar dan para pejabat dari Pemerintah Provinsi Langkah selanjutnya yang sekarang sedang dilaksanakan
Sumbar melaksanakan serangkaian pertemuan, yang diakhiri oleh BPK RI Kantor Perwakilan Provinsi Sumbar adalah
dengan pertemuan antara Kepala Kantor Perwakilan Provinsi memberikan masukan untuk penyempurnaan Action Plan
Sumbar dan Gubernur Sumbar beserta beberapa pejabat Provinsi Sumbar, sehingga kegiatan-kegiatan yang akan
dari kedua pihak pada tanggal 25 September 2008, untuk dilaksanakan Pemerintah Provinsi Sumbar diharapkan
membicarakan upaya-upaya maksimal yang dapat dilakukan berjalan secara efisien dan efektif menuju ke arah yang
oleh kedua pihak dalam koridor fungsinya masing-masing. dikehendaki.
Hal ini dalam rangka mendorong Pemerintah Provinsi
Sumbar melaksanakan pengelolaan dan tanggung jawab
keuangan daerah secara transparan dan akuntabel.
BPK RI Kantor Perwakilan Provinsi Sumbar
berpandangan, dalam rangka transparansi dan akuntabilitas,
hal prioritas yang perlu dicapai saat ini adalah Pemerintah
Provinsi Sumbar mampu menyusun laporan keuangan
pemerintah yang sesuai dengan Standar Akuntansi
Pemerintah (SAP) sehingga akan mendapatkan opini Wajar
Tanpa Pengecualian (WTP).
Pemikiran prioritas ini disambut oleh Pemerintah
Provinsi Sumbar, sehingga pada tanggal 3 November 2008
Kepala Kantor Perwakilan Provinsi Sumbar memberikan
pemaparan di hadapan Gubernur dan Wakil Gubernur
Sumbar, Ketua DRPD dan Wakil Ketua DPRD Provinsi
Sumbar, para Kepala SKPD di lingkungan Provinsi Sumbar
tentang: (1) Kondisi ideal, dengan opini WTP, (2) Kondisi
yang terjadi di Provinsi Sumbar, yang mengakibatkan opini
WDP, (3) Hal-hal yang perlu dibenahi oleh Provinsi Sumbar
untuk mendapatkan opini WTP, dan (4) Imbauan kepada Gubernur Sumbar, Gamawan Fauzi, menyerahkan Dokumen
Action Plan Provinsi Sumbar kepada Kepala Perwakilan BPK
Provinsi Sumbar membuat Action Plan dalam rangka RI di Padang, Maulana Ginting.
pembenahan untuk mendapatkan opini WTP.
Pada saat itu juga diadakan forum tanya-jawab tentang
pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah. Acara
ANTI-MONEY LAUNDERING:
International Law and Practice
Penulis: Wouter H. Muller dkk
Penerbit: John Wiley & Sons, England,
2007,
xx + 813 hlm