You are on page 1of 51

Pemeriksaan Keuangan :

Pemeriksaan yang
umum-umum ?

NO 110/Desember 2007 - Januari 2008/Tahun XXVII


*Hasil Pemeriksaan atas 275 LKPD Tahun 2007

MAJALAH DWIWULANAN BPK RI - ISSN 0216-8154 NO 115/November - Desember 2008/Tahun XXVIII


NO 115/ November - Desember 2008 /Tahun XXVIII
1
Ketua BPK RI pada rapat laporan pertanggungjawaban keuangan negara yang akuntabel di Balai Samudera, Jakarta 22 Oktober 2008
NO 115/ November - Desember 2008 /Tahun XXVIII 1
DAFTAR ISI
edisi MAJALAH PEMERIKSA
115

EDITORIAL

Pemeriksaan keuangan: Pemeriksaan yang umum-umum?


4

TERKINI

KRISIS KEUANGAN GLOBAL DAN INDONESIA oleh Anwar Nasution


Dalam proses globalisasi, kesulitan perekonomian Amerika Serikat telah menjalar de-
ngan cepat ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Perekonomian semua negara kini
terperangkap dalam spiral yang menukik tajam ke bawah yang sangat berbahaya.
5

SAMBUTAN KETUA BPK-RI


PADA PENANDATANGANAN KESEPAKATAN BERSAMA 20
ANTARA BPK-RI DENGAN POLRI JAKARTA,
21 NOVEMBER 2008

Pemeriksaan Keuangan :
Pemeriksaan yang
umum-umum ?

Majalah Pemeriksa 115


PEMERIKSAAN KEUANGAN:
NO 110/Desember 2007 - Januari 2008/Tahun XXVII
*Hasil Pemeriksaan atas 275 LKPD Tahun 2007

MAJALAH DWIWULANAN BPK RI - ISSN 0216-8154 NO 115/November - Desember 2008/Tahun XXVIII


PEMERIKSAAN YANG UMUM-UMUM?
LAPORAN UTAMA
Perencanaan Audit Laporan Keuangan di ANAO
Selama tujuh bulan penulis melakukan program secondment (magang) untuk melakukan audit laporan keua- 24
QJDQGL$XVWUDOLDQ1DWLRQDO$XGLW2I¿FH

CARKeyS: Pendekatan Untuk Mencapai Efisiensi Pemeriksaan Laporan Keuangan


8QWXN PHQFDSDL H¿VLHQVL DXGLW DXGLWRU SHUOX PHQJLQWHJUDVLNDQ GDQ PHQHUMHPDKNDQ
informasi yang diperoleh dalam tahap awal audit (preliminary survey) dan menentukan 31
model pendekatan audit sehingga diharapkan dapat mencapai seluruh tujuan audit.

LK WTP Belum Memuaskan


“Dalam pelaksanaan pemeriksaan serta penyusunan laporan hasil pemeriksaan, pemeriksa wajib menggu-
nakan kemahiran profesionalnya secara cermat dan seksama”. 34
Pemeriksaan Laporan Keuangan oleh BPK: Sebuah Wewenang dan Tanggung Jawab
demi tercapainya Transparansi dan Akuntabilitas Penyelenggaraan Keuangan Negara
Pemeriksaan Laporan Keuangan yang dilakukan oleh BPK sebagai satu-satunya Lembaga
Eksternal Pemerintah merupakan “gerbang” tercapainya Transparansi dan Akuntabilitas
42
Penyelenggaraan Keuangan Negara.

Suka Duka Audit LKPD


Apa yang salah dengan keinginan itu? Apakah tidak boleh seorang auditor ber-”impro-
visasi” dalam memainkan komposisi prosedur auditnya? Apakah auditor harus selalu patuh 46
pada “conductor” untuk menghasilkan alunan laporan audit yang harmonis?

Action Plan untuk Pemerintah Sumbar 47

2 NO 115/ November - Desember 2008 /Tahun XXVIII


RUBRIK
AGENDA
36
Diterbitkan oleh Biro Humas & LN,
Badan Pemeriksa Keuangan,
STT No. 722/SK/Ditjen PPG/STT

Susunan Dewan Redaksi


Majalah Pemeriksa

BPK se-Asia Tingkatkan Kualitas Penjaminan Mutu Audit Keuangan Penghargaan MAPIN kepada BPK
Pelindung
38 POTRET BPK
Dharma Bhakti
RINGKASAN EKSEKUTIF HASIL PEMERIKSAAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
48 SEMESTER I TAHUN 2008
Pemimpin Redaksi
53 PEMERIKSAAN KINERJA Cris Kuntadi

Mengukur Kinerja Pemerintah Daerah dalam Pemeriksaan Kinerja


Anggota Redaksi
Pemeriksaan Kinerja pada ANAO
Yudhi Ramdan
M. Yusuf Jhon
Ekowati Tyas Rahayu
Dian Desilia
60 PEMERIKSAAN INVESTIGATIF
Bestantia Indraswati
63 OPINI
R. Edi Susila
64 Mengenal dan Memahami Media Massa
Bagi profesi humas, mengenal dan memahami media ma- Gunawan Wisaksono
ssa adalah satu hal yang penting dilakukan. Media massa
ibarat rekan kerja yang sangat dibutuhkan oleh humas un-
tuk menyebarkan informasi ke masyarakat luas. Staf Redaksi
PEMERINTAHAN Nurmalasari
70 SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA ENTITAS PEMERINTAHAN
Barlis Baharuddin
TEKNOLOGI
77 Desain Grafis
Sutriono
Rianto Prawoto

81 GENDIT: GENDIT & AUDITOR PEREMPUAN Alamat Redaksi dan Tata Usaha
82 AGAMA: HIJRAH DAN REFORMASI DIRI Gedung BPK-RI Jln. Gatot Subroto
84 KESEHATAN: Cara mengidentifikasi jenis plastik yang aman No.31 Jakarta Telp. (021)5704395-6
Pes.214/208 Fax.(021)57950285

RESENSI
ANTI-MONEY LAUNDERING:
International Law and Practice
Penulis: Wouter H. Muller dkk
Penerbit: John Wiley & Sons, England, Email: ksbhumas@bpk.go.id
2007

Redaksi menerima kiriman artikel (disertai dengan softcopy dan foto penulis) sesuai dengan misi majalah PEMERIKSA.
Redaksi berhak mengoreksi/mengubah naskah yang diterima sepanjang tidak mengubah isi naskah.
Isi majalah ini tidaklah berarti sama dengan pendirian Badan Pemeriksa Keuangan.

NO 115/ November - Desember 2008 /Tahun XXVIII 3


EDITOR AL
Pemeriksaan keuangan: Pemeriksaan yang umum-umum?
Pemeriksaan menurut amanat UU No. 15 Siapa yang salah? Apakah terperiksa yang sering
tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan melakukan kesalahan dalam tataran umum penyajian
Tanggung Jawab Keuangan Negara meliputi tiga jenis dan pengungkapan laporan keuangan? Atau sedemikian
yaitu pemeriksaan keuangan, pemeriksaan kinerja dan primitifnya si pejabat pengelola keuangan negara sehingga
pemeriksaan dengan tujuan tertentu. Pemeriksaan kecurangan dan tindak pidananya dapat dengan mudah
keuangan adalah pemeriksaan atas laporan keuangan atau ditemukan oleh pemeriksa laporan keuangan yang nota
sering disebut sebagai general audit (pemeriksaan umum). bene masih tahap pemeriksaan umum? Atau mungkin
Pemeriksaan keuangan disebut sebagai pemeriksaan sekali, justru pemeriksa yang tidak mengetahui batasan
umum karena pemeriksa masih melihat apa yang disajikan dan rambu-rambu tiga jenis pemeriksaan tersebut.
dan diungkapkan oleh terperiksa (auditee). Ini berarti Alasan terakhir ini bisa jadi benar. Apabila
pemeriksaan tersebut belum sampai melihat hal-hal lain melihat hasil pemeriksaan, sudah tidak jelas lagi temuan
di balik penyajian dan pengungkapan yang mungkin pemeriksaan jika dikaitkan dengan
mengandung beberapa permasalahan. jenis pemeriksaan yang dilakukan.
Anehnya? Meskipun pemeriksa baru melakukan Alangkah naifnya kita sebagai
pemeriksaan umum, toh laporan hasil pemeriksaannya pemeriksa yang mestinya berdiri
telah mengandung berbagai permasalahan yang, paling depan memberikan contoh
bahkan, sampai pada aspek tindak pidana (leading by example) ternyata pada
korupsi yang mestinya diungkapkan tataran umum saja, belum
dalam pemeriksaan bisa memahami tiga jenis
investigatif. pemeriksaan (CK).
Pemeriksa juga tidak
jarang mengungkap
temuan terkait
NHPDKDODQ LQHÀVLHQVL
dan ketidakefektifan yang
mestinya menjadi ’wilayah’
pemeriksaan kinerja.

4 NO 115/ November - Desember 2008 /Tahun XXVIII


TERKINI

1
KRISIS KEUANGAN GLOBAL DAN INDONESIA
Oleh: Prof. Dr. Anwar Nasution

KRISIS KEUANGAN GLOBAL DAN INDONE- stri perbankan itu sendiri. Di lain pihak, kontraksi ekspansi
SIA1 kredit perbankan terjadi karena adanya resesi perekonomian
1. Pengantar yang mengurangi permintaan kredit oleh dunia usaha mau-
pun sektor rumah tangga.
Dalam proses globalisasi, kesulitan perekonomian Ame-
rika Serikat telah menjalar dengan cepat ke seluruh dunia, Untuk mengatasi krisis keuangan dan resesi perekonomi-
termasuk Indonesia. Perekonomian semua negara kini ter- an global tersebut diperlukan koordinasi kebijakan penang-
perangkap dalam spiral yang menukik tajam ke bawah yang gulangan bersama. Koordinasi mensinerjikan kemampuan
sangat berbahaya. Kesulitan ekonomi itu adalah berupa individu masing-masing negara dan sekaligus membantu
penurunan harga aset dan penurunan tingkat laju pertum- upaya pemulihan kembali kepercayaan masyarakat. Namun,
buhan ekonomi serta kebangkrutan dunia usaha. Agunan yang terjadi adalah bahwa setiap negara telah menempuh
tidak dapat disita jika kredit ternyata tidak dapat dilunasi dan kebijakan ekonominya sendiri-sendiri maupun upaya yang
kalaupun dapat disita, harganya jauh di bawah nilai pokok berbeda-beda tanpa koordinasi. Negara-negara anggota Uni
kredit. Sementara itu, tingkat pengangguran tenaga kerja se- Eropa pun bertindak sendiri-sendiri karena Maastricht Treaty
makin meningkat sedangkan tingkat harga-harga komoditi 1991 dan 1993 maupun Stability Pact hanya memberikan ke-
primer maupun barang-barang dan jasa-jasa lainnya mero- wenangan tunggal dalam kebijakan moneter kepada Bank
sot dengan tajam. Menurut perkiraan, pemulihan kembali Sentral Eropa (ECB-European Central Bank). Kebijakan
pertumbuhan ekonomi global memerlukan waktu antara 3 ÀVNDO QHJDUDQHJDUD DQJJRWD GLEDWDVL NDUHQD DGDQ\D SHP-
hingga 5 tahun. EDWDVDQEHVDUQ\DGHÀVLWDQJJDUDQQHJDUDPDNVLPXPVHEH-
sar 3 persen dari PDB serta menetapkan jumlah maksimum
Kebijakan moneter menjadi tidak dapat berfungsi karena utang negara sebesar 60 persen dari PDB. Kebijakan lain-
krisis perbankan. Krisis itu terjadi karena adanya erosi modal nya, termasuk pengawasan industri keuangan dan tindakan
perbankan, penurunan nilai buku pinjamannya dan semakin penyelamatannya diserahkan sepenuhnya kepada masing-
sulitnya memperoleh dana. Hal-hal ini terjadi karena ga- masing negara anggota. Juga belum ada koordinasi kebija-
bungan antara penurunan indeks harga saham serta pening- NDQ PRQHWHU GDQ ÀVNDO DQWDUD QHJDUDQHJDUD EHVDU VHSHUWL
katan kredit bermasalah serta erosi kepercayaan akan surat- Uni Eropa, Inggris, Amerika Serikat, Jepang dan China.
surat berharga yang merupakan kolateral pinjam meminjam
antara dunia usaha, termasuk pinjaman antarbank. Karena Rangkaian kebijakan ekonomi yang diambil secara send-
bank tidak lagi percaya akan kelayakan usaha (creditworthiness) iri-sendiri oleh setiap negara itu, antara lain, menyangkut
mitra usahanya dan tidak yakin bahwa ia dapat memobilisir batas maksimum deposito bank yang diasuransikan, pro-
dana jika memerlukan, bank menjadi takut memberikan kre- gram penyelamatan bank untuk mengatasi masalah likuidi-
dit dan pinjaman antarbank serta mulai mengakumulir uang tas dan solvabilitasnya, kebijakan moneter, pengaturan in-
tunai. Walaupun bank sentral seluruh dunia sudah menurun- GXVWUL NHXDQJDQ PDXSXQ VWLPXOXV ÀVNDO GDQ PHQHQWXNDQ
kan tingkat suku bunga nominal pinjaman diskonto hampir struktur pengeluaran negara guna membantu golongan
menjadi nol persen, bank komersil tidak dapat meneruskan masyarakat miskin yang paling menderita akibat dari krisis
kemudahan itu kepada nasabahnya. Pada gilirannya, erosi itu. Kerja sama dalam kebijakan moneter yang sudah mulai
kepercayaan akan surat-surat berharga seperti ini telah me- dijalin antara bank sentral Amerika Serikat dengan sekelom-
nimbulkan kekeringan likuiditas perbankan dan perekono- pok bank sentral negara-negara kaya baru dalam penurunan
mian, kontraksi kredit lembaga keuangan serta peningkatan tingkat suku bunga kredit dari bank sentral dan penyediaan
tingkat suku bunga kredit. Padahal, likuiditas dan kredit ada- fasilitas swap untuk mengatasi likuiditas dalam mata uang
lah bagaikan darah bagi dunia usaha maupun pengeluaran US Dollar2. Namun demikian belum ada koordinasi tentang
rumah tangga serta bagi perekonomian secara keseluruhan. besarnya penurunan tingkat suku bunga maupun harmo-
Pada gilirannya, kontraksi kredit perbankan akan menimbul- QLVDVLNHELMDNDQNXUVGHYLVDPDXSXQNHELMDNDQÀVNDOXQWXN
kan resesi perekonomian yang sekaligus menyulitkan indu-
2 “Central Bank. Dangerous divergence”, the Economist, March 22, 2008, hal
1 Perbaikan makalah yang ditulis untuk mengenang Almarhum Dr. Syahrir, 77-79.
Penasehat Presiden R.I. Bidang Ekonomi.

NO 115/ November - Desember 2008 /Tahun XXVIII 5


mencegah terus merosotnya kegiatan ekonomi global itu. risiko kredit, bank sangat selektif dalam memilih nasabah
kredit dengan memperhatikan kecukupan modal serta agu-
Makalah ini, yang selanjutnya dibagi dalam enam bagian, nan kredit, kemampuannya melunasi kredit maupun ka-
WHUXWDPD PHPEDKDV NHELMDNDQ PRQHWHU ÀVNDO GDQ XSD\D rakter penerima kredit untuk melunasi kembali utangnya.
penyehatan bank yang dilanda oleh krisis global yang tengah Aturan prudensial perbankan maupun aturan internal bank
berlangsung dewasa ini. Selanjutnya makalah ini akan dibagi itu sendiri menetapkan batas maksimum pemberian kredit
dalam lima bagian. Bagian kedua membahas awal pemulaan (BMPK) pada suatu perusahaan ataupun suatu kelompok
krisis. Bagian ketiga membahas dampak umum krisis ekono- SHUXVDKDDQWHUDÁLDVLPHPEDQJXQLQVIUDVUXNWXUVLVWHPSH-
mi global bagi perekonomian Indonesia: lalu lintas modal, mantauan risiko, membuat aturan pemotongan pokok mau-
ekspor dan impor serta pengiriman tenaga kerja ke luar pun bunga kredit (haircut), marjin mapun aturan tentang
negeri. Bagian keempat membahas upaya untuk mencegah kebijakan mengenai agunan kredit. Bank terus menerus me-
kepanikan deposan dengan meningkatkan jumlah deposito mantau penggunaan kredit yang diberikannya berdasarkan
yang dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Bagi- aturan prudensial tersebut. Dengan adanya perkembangan
an kelima membahas upaya untuk penyelamatan bank, baik teknologi dan munculnya lembaga-lembaga keuangan bu-
untuk mengatasi kesulitan likuiditas jangka pendek maupun kan bank (LKBB) baru, bank pemberi kredit dapat meng-
untuk menyehatkan modalnya. Bagian keenam membahas geser risiko kredit kepada pihak lain. Pihak lain itu adalah
NHELMDNDQ ÀVNDOXQWXNPHQFHJDK NHPHURVRWDQ OHELK ODQMXW perusahaan asuransi yang menjamin kredit serta LKBB yang
tingkat laju pertumbuhan ekonomi dan mengurangi beban mengeluarkan dan mengedarkan ABCP dan MSB tersebut
golongan masyarakat berpendapatan rendah. Bagian ketu- disebut sebagai bank bayangan (shadow banks).
juh membahas pembangunan arsitektur keuangan regional
dan internasional. Salah satu bentuk dari LKBB tersebut adalah SPV (Spe-
cial Purpose Vehicle) yang tujuannya hanya untuk menarik
2. Awal Krisis kembali pokok dan bunga kredit dan meneruskannya ke-
Krisis perekonomian dunia dewasa ini adalah berawal pada pemberi kredit, sebagai debt collector. Bentuk lain adalah
dari krisis pemilikan rumah (subprime mortgages) di Amerika SIV (Structured Investment Vehicle) yang membeli kredit jangka
Serikat yang mulai merebak pada tanggal 9 Agustus 2007 panjang yang kurang likuid dan merubahnya menjadi surat
dengan kolapsnya Bear Stearns karena gagal memenuhi berharga ABCP atau MSB berjangka pendek. SIV men-
kewajibannya yang telah jatuh waktu. Tanggal 5 dan 16 gurangi risiko kredit dengan cara menggabungkan berbagai
September 2008, Lehman Brothers menjadi bangkrut dan bentuk tagihan kredit dalam satu pool, mengasuransikannya
perusahaan asuransi AIG memperoleh suntikan dana $85 serta mengelompokkannya menurut tingkat risiko (tranch-
miliar dari Pemerintah untuk dapat bertahan. Bear Stearns ing). Shadow banking system tersebut mengandalkan pembel-
dan Lehman Brothers adalah investment bankers terkemuka anjaan usahanya pada utang (KLJKO\ OHYHUDJHG ÀQDQFLQJ), tidak
yang bergerak dalam transaksi derivatif yakni sekuritas yang tunduk pada pengaturan yang ketat oleh bank sentral dan
dijamin oleh kredit pemilikan rumah, tagihan kredit ken- tidak mendapatkan fasilitas kredit daripadanya3.
daraan pemilikan bermotor, tagihan kartu kredit (credit cards)
ataupun pinjaman beasiswa. Pada umumnya, asset yang Krisis terjadi karena besarnya ekspansi kredit pemilikan
terdiri dari semua jenis kredit ini adalah kurang likuid dan rumah selama masa jabatan Gubernur Bank Sentral Green-
berjangka panjang. Sekuritas yang dijamin oleh berbagai span selama 10 tahun terakhir. Pada masa itu, tingkat suku
tagihan kredit tersebut disebut sebagai ABCP (Asset-Backed bunga bank sangat rendah dan tingkat laju pertumbuhan
Commercial Paper). Sekuritas yang dijamin oleh kredit peru- ekonomi Amerika Serikat sangat tinggi. Ekspansi ekonomi
mahan disebut MSB (Mortgage-Baked Securities). ABCP dan Amerika Serikat pada masa itu adalah dibelanjai oleh be-
MSB diberi peringkat (rating) yang tinggi oleh perusahaan sarnya pemasukan modal asing ke negara itu. Pemasukan
pemeringkat (rating agencies) sehingga sangat populer sebagai PRGDO DVLQJ WHUVHEXW WHODK GDSDW PHQXWXS GHÀVLW JDQGD
instrumen investasi oleh investment funds yang tersebar ke se- SHUHNRQRPLDQ QHJDUD LWX \DNQL GHÀVLW DQJJDUDQ EHODQMD
luruh penjuru dunia maupun sebagai agunan atau kolateral QHJDUDGDQVHNDOLJXVGHÀVLWQHUDFDSHPED\DUDQOXDUQHJHUL
bagi pinjaman antarbank. Karena membeli ABCP dan MSB 'HÀVLW QHUDFD SHPED\DUDQ QHJDUD LWX PHQLQJNDW GDUL 
yang bermasalah di Amerika Serikat, berbagai bank komer- persen dari PDB pada tahun 1999 menjadi -6,2 persen pada
sil, perusahaan asuransi maupun lembaga-lembaga keuangan tahun 2006 dan sedikit menurun menjadi -5,3 persen pada
di Eropa Barat telah mengalami kesulitan likuiditas maupun
solvabilitas sehingga terpaksa dibantu ataupun diambil alih 3 Lihat Brunnermeier, Markus K. 2008. Deciphering the 2007-08 Liqiiidity
oleh Pemerintah, dihentikan usahanya ataupun diambil alih and Credit Crunh. akan dimuat dalam Journal of Economic Perspectives. 19
Mei, Stulz, Rene M. 2007. “Hedge Funds: Past, Prersent and Future”. Journal
oleh perusahaan lain. of Economic Perspectives. 21(2). Spring. Hal. 175-194, John Kambhu, Til
Schuermann, dan Kevin Stiroh, “Hedge Funds, Financial Intermediation, and
Secara tradisional bank komersil pemberi kredit me- Systemic Risk”, Economic Policy Review, Federal Reserve Bank of New York,
nahan kredit dalam pembukuannya sebagai asset hingga 13(3), December 2007, hal. 1-18 dan Goldstein, Morris. 2008. The Subprime
masa jatuh tempo pembayarannya. Untuk mengurangi and Credit Crisis. Washington, D.C.: Peterson Institute for International Eco-
nomics. April 3.

6 NO 115/ November - Desember 2008 /Tahun XXVIII


tahun 2007. Dengan adanya pemasukan modal asing yang $25 miliar untuk dapat mengatasi kesulitan likuiditas mereka
besar itu sekaligus telah merubah sumber pembelanjaan dan mencegah kebangkrutan. Ketiga perusahaan mobil rak-
kredit perumahan dari tadinya hanya berasal dari sumber sasa itu memiliki 105 pabrik perakitan di Amerika Serikat,
lokal menjadi mendunia. Karena rendahnya tingkat suku menyerap 240 ribu tenaga kerja dan 13 ribu dealer. Oleh
bunga dan dapat digesernya risiko kredit pada shadow bank- karenanya, penghentian kegiatan ketiga perusahaan otomo-
ing system, telah menyebabkan pemilihan nasabah kredit oleh tif raksasa tersebut akan menyebabkan banyak pengang-
bank komersil menjadi kurang berhati-hati. Dalam keadaan guran tenaga kerja. Kesulitan industri otomotif itu akan juga
ekonomi yang tumbuh tinggi dan tingkat suku bunga yang berdampak pada pemasok komponen dan suku cadangnya
rendah, nilai agunan maupun kemampuan nasabah untuk maupun pada harga-harga berbagai jenis komoditi primer
melunasi kreditnya kurang mendapatkan perhatian karena yang diperlukannya.
diperkirakan bahwa harga rumah akan terus menerus me-
ningkat sehingga dapat mengembalikan pokok dan bunga 3. Dampak umum krisis ekonomi global bagi Indone-
utang. sia
Keterkaitan perekonomian suatu negara dengan pere-
Krisis kepercayaan atas kemerosotan indeks harga sa- konomian dunia tercermin dari transaksi neraca pembayaran
ham dan ABCP dan MSB telah mendorong masyarakat luar negerinya. Neraca pembayaran luar negeri itu mencatat
untuk memindahkan kekayaannya (ÁLJKW WR TXDOLW\) pada transaksi barang dan jasa, balas jasa faktor produksi, teruta-
bentuk investasi yang dirasakan lebih aman, seperti mata ma modal dan tenaga kerja, maupun lalu lintas modal antara
uang dollar Amerika Serikat (US dollar), Yen dan Euro ser- suatu negara dengan luar negeri.
ta obligasi Pemerintah Amerika Serikat. Dewasa ini, mata
uang US dollar dianggap sebagai mata uang dunia karena 3.1 Ketergantungan pada pemasukan modal asing
sebahagian besar dari harga-harga komoditi perdagangan Karena kecanggihan teknologi komunikasi dan proses-
dunia adalah dinyatakan dalam satuan mata uang tersebut. sing data, dampak negatip yang paling cepat dirasakan akibat
Transaksi perdagangan maupun pembayaran utang piutang dari krisis perekonomian global adalah pada sektor keuan-
antar negara juga lebih banyak dilakukan dalam satuan mata gan. Pelarian modal asing untuk mengatasi kesulitan keuan-
uang itu. Sementara itu, sebagian terbesar dari cadangan luar gan kantor pusatnya di negara asalnya langsung menurunkan
negeri dunia pun ditempatkan dalam bentuk asset dikeluar- indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Peranan
kan oleh Pemerintah maupun dunia usaha Amerika Serikat modal asing itu sangat dominan baik di BEI maupun di pasar
ataupun surat berharga asing yang dinyatakan dalam mata SBI (Surat Berharga Bank Indonesia)7. Kemerosotan indeks
uang US Dollar4. harga saham yang tercepat di BEI, sebesar 22,17 persen ter-
jadi selama tiga hari, pada tanggal 6-8 Oktober 2008. Untuk
Pada awalnya, Ketua Federal Reserve Bank (Gubernur mencegah penurunan harga yang lebih tajam Pemerintah te-
Bank Sentral) Amerika Serikat memperkirakan jumlah keru- lah mengambil tiga tindakan. Pertama, menghentikan kegia-
gian kredit yang terkait dengan subprime mortgages hanya men- tan bursa selama 5 hari antara tanggal 8 hingga 13 Oktober.
capai $50-100 miliar. Studi Greenlaw dan rekan-rekannya Kedua, merubah aturan main di BEJ dengan menerapkan
memperkirakan penurunan kredit shadow banks sebesar $200 asymmetric auto rejection (batas atas 20 persen dan batas bawah
miliar5. Perkiraan itu terus meningkat dan Noriel Roubini 10 persen). Ketiga, bagaikan “Gebrakan Sumarlin” pada
memperkirakan setidaknya mencapai $3000 miliar. Menurut masa Orde Baru, Pemerintah meminta BUMN yang sudah
beliau kerugian yang terbesar justru terjadi bukan di sektor menjual saham di BEJ untuk melakukan buyback atau mem-
keuangan sedangkan kerugian akibat dari penurunan nilai beli sahamnya kembali.
kredit perumahan (mortgages) hanya mencapai $300-400 mi-
liar sedangkan penurunan nilai asset lainnya sekitar $600- Dalam masa satu tahun terakhir, nilai tukar Rupiah ter-
700 miliar6. Kini, tiga perusahaan otomotif raksasa Amerika hadap US Dollar telah merosot tajam sebesar 23 persen.
Serikat, General Motors, Ford dan Chrysler pun telah minta Walaupun telah menjadi semakin menurun, jumlah cadan-
bantuan suntikan dana dari Pemerintah minimum sebesar gan luar negeri BI dewasa ini dirasakan masih aman karena
masih lebih tinggi daripada kewajiban pembayaran pinjaman
4 Lihat Cooper, Richard N. 2008. “Global Imbalances: Globalization, Demog-
raphy, and Sustainability” dan Feldstein, Martin, “Resolving the Global Imbal-
luar negeri berjangka pendek. Jumlah cadangan luar negeri
ances: The Dollar and the U.S. Saving Rate”. Kedua artikel itu dimual dalam BI tersebut telah merosot dari $56 miliar pada akhir Desem-
The Journal of Economic Perspectives. 22(3), Summer. hal. 93-112 dan 113- ber 2007 menjadi sekitar $50 miliar pada bulan Nopember
126. 2008 atau cukup untuk membelanjai sekitar 4 bulan impor.
5 David Greenlaw, Jan Hatzius, Anil Kayshyap dan Hyun Song Shin. 2008. Penurunan cadangan luar negeri BI terjadi karena adanya
“Leveraged Losses: Lessons from the Mortgage Market Meltdown”. US Mon-
etary Policy Forum Conference Draft. www.chicagogsb.edu/usmp/docs/
intervensi di bursa valuta asing untuk menstabilisir nilai
usmp/2008confdraft.pdf.
6 Roubini, Noriel. 2006. ‘A Coming The Recession in the US Economy’, RGE 7 Sewaktu masa krisis tahun 1997-98, secara khusus Indonesia meminta Sin-
Monitor. Stern School of Business, NYU. July 17 dan 2008 US and Global gapura untuk membeli SBI guna menambah cadangan devisa BI yang pada
Economic Outlook and Implications for Financial Markets. RGE Monitor. Stern waktu itu tidak mencukupi untuk memenuhi pembayaran kewajiban utang
School of Business, NYU. January. www.rgemonitor.com. jangka pendeknya.

NO 115/ November - Desember 2008 /Tahun XXVIII 7


tukar Rupiah dan membelanjai pelarian modal ke luar ne- Ketergantungan dunia usaha, perbankan dan Pemerintah
geri. Salah satu indikator semakin tingginya pinjaman luar Indonesia pada pemasukan modal asing terjadi karena jum-
negeri jangka pendek industri perbankan Indonesia adalah lah tabungan nasional kita tidak cukup untuk membelanjai
dari peningkatan rasio loan-to-deposit (LDR)-nya. LDR yang NHSHUOXDQLQYHVWDVLGLGDODPQHJHULPDXSXQPHQXWXSGHÀ-
semakin meningkat itu mencerminkan bahwa industri per- sit anggaran negara. Rendahnya jumlah tabungan nasional
bankan di Indonesia semakin tergantung pada pinjaman di itu mencerminkan rendahnya penerimaan negara dari pajak
luar negeri untuk membelanjai kredit dalam negerinya. De- dan belum berkembangnya investor institusional di dalam
wasa ini, kewajiban membayar pinjaman luar negeri men- negeri. Investor institusional itu adalah terdiri dari dana
jadi semakin mahal karena meningkatnya suku bunga di luar pensiun, Jamsostek, perusahaan asuransi maupun tabungan
negeri dan melemahnya nilai tukar Rupiah. Sementara itu, jangka panjang seperti Bank Tabungan Pos di Jepang.
penerimaan proyek yang dibiayainya menurun dengan tajam
apakah karena adanya kemerosotan tingkat harga komoditi Walaupun sekiranya IGGI/CGI masih ada, negara-nega-
primer ataukah karena penurunan permintaannya. Hal se- ra yang secara tradisional memberikan pinjaman resmi mau-
perti inilah yang tengah dialami oleh Bumi Resources se- pun pinjaman komersil untuk Indonesia juga tengah menga-
hingga menurunkan harga sahamnya. lami krisis keuangan yang sama. Negara-negara yang secara
tradisional menjadi kreditur Indonesia itu adalah Amerika
Ketergantungan pada dana asing bukan saja dialami oleh Serikat, Jepang, Australia dan negara-negara Eropa. Tadi-
dunia usaha dan industri perbankan, tapi juga oleh Pemerin- nya, negara-negara itu merupakan anggota IGGI/CGI dan
tah. Oleh karena itu, erosi kepercayaan investor pada Indo- kemudian menjadi pembeli utama SUN, baik di pasar global
nesia yang tercermin dari kemerosotan indeks harga saham maupun di BEI ataupun pemberi pinjaman komersil bagi
dan pelemahan nilai tukar Rupiah telah sekaligus menimbul- keperluan dunia usaha di Indonesia. Sementara itu, negara-
kan dampak negatip pada strategi Pemerintah dalam beru- negara yang dewasa ini memiliki cadangan luar negeri besar,
WDQJXQWXNPHQXWXSGHÀVLWDQJJDUDQQ\D6HWHODKNULVLVVH- seperti China dan negara-negara penghasil minyak di Timur
karang ini, SUN (Surat Utang Negara) menjadi tidak laku di Tengah belum merupakan kreditur Indonesia yang berarti.
pasar uang dan modal komersil di luar negeri dan kalaupun Tabel 1 memuat daftar negara-negara kaya yang telah meru-
laku, investor menuntut imbal jasa (yield) yang tinggi diatas pakan kreditur tradisional Indonesia ataupun yang belum.
15 persen, lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan im- Dampak krisis global sekarang ini pada pengurasan ca-
bal jasa tahun 2004 (sedikit diatas 7 persen). Karena IGGI/ dangan devisa hanya terbatas pada pelarian modal asing
CGI sudah dibubarkan dan SUN tidak lagi laku dijual di berjangka pendek yang digunakan membeli surat-surat ber-
pasar komersil, maka tidak ada pilihan lain bagi Pemerin- harga yang dijual di pasar uang dan modal Indonesia, seperti
tah kecuali minta pinjaman dana dari IMF, Bank Dunia dan SBI, SUN dan saham. Berbeda dengan di Amerika Serikat,
ADB maupun dari berbagai negara donor seperti Australia. baik dilihat dari nilai asset maupun luasnya jaringan kantor
Di lain pihak, kemampuan keuangan lembaga-lembaga keu- cabang, industri keuangan di Indonesia masih didominir
angan multilateral itu sangat rendah dewasa ini. oleh industri perbankan. Industri perbankan itu menguasai
Penarikan modal jangka pendek dari Indonesia terjadi lebih dari 81 persen nilai asset industri keuangan nasional
karena adanya krisis kepercayaan, antara lain, karena belum sedangkan asset LKBB hanya sekitar 19 persen. Industri
adanya kemajuan yang berarti akan tata kelola (governance) du- perbankan Indonesia juga belum melakukan investasi dalam
nia usaha maupun transparansi serta akuntabilitas keuangan bentuk ABCP ataupun MSB yang dikeluarkan di Amerika
negara kita sejak krisis ekonomi tahun 1997-1998. Sistem Serikat. Kecuali NV Indover, belum ada bank nasional yang
akuntansi maupun sistem hukum kita belum banyak men- memiliki kewajiban luar negeri yang sangat besar seperti
galami perubahan yang berarti. Krisis Aliran Dana YPPI, bank-bank Islandia yang sangat agresif membuka jaringan
pengakuan Anggota DPR-RI Agus Condro (PDI-P) dalam kantor cabang operasional di Inggris maupun di negara-ne-
jual beli jabatan di bank sentral serta skandal NV Indover, gara lain di Eropa. Kegiatan NV Indover bank telah dihenti-
bank milik BI di Negeri Belanda, masih terus menerus ter- kan oleh bank sentral Negeri Belanda pada tanggal 6 Okto-
jadi setelah krisis ekonomi tahun 1997. Opini pemeriksaan ber 2008 karena tidak dapat melunasi kewajibannya sebesar
Laporan keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah masih $92 juta. Kini bank itu berada dibawah Protokol Darurat
mendapatkan opini disclaimer sedangkan penerimaan pajak yang dikelola oleh kurator untuk segera dilikuidasi. Peranan
negara dan berbagai jenis penerimaan bukan pajak maupun pasar modal maupun industri perbankan bayangan (shadow
OHPEDJD WHUDÀOLDVL SDGD LQVWDQVL SHPHULQWDK PDVLK EHOXP banks) masih sangat kecil ataupun belum ada di Indonesia.
GDSDWGLDXGLW/HPEDJDWHUDÁLDVLLWXGDSDWEHUXSD\D\DVDQ Beberapa jenis LKBB yang ada di Indonesia baru, seperti
koperasi maupun usaha bisnis yang membebani instansi perusahaan pembiayaan (PXOWLÀQDQFH), menonjol dalam peny-
negara. Karena tidak adanya rekening Pemerintah yang ter- ediaan kredit kendaraan bermotor, terutama sepeda motor.
padu, Menteri Keuangan tidak mengetahui posisi keuangan Walaupun bertumbuh dengan cepat, peranan kartu kredit
negara maupun likuiditasnya setiap saat. Sementara itu, juga masih sangat terbatas.
tidak ada catatan mengenai kekayaan dan utang negara.

8 NO 115/ November - Desember 2008 /Tahun XXVIII


3.2 Ekspor dan Impor bagi produsen komoditi saingan impor di Pulau Jawa dan
Dampak kedua yang juga langsung dirasakan akibat dari Bali.
krisis global adalah penurunan ekspor yang sangat tajam
akibat dari adanya penurunan harga maupun jumlah per- Kebijakan kedua yang perlu dilakukan untuk mendor-
mintaannya. Harga migas per barrel kini hanya sekitar $50 ong ekspor adalah dengan meningkatkan daya saing serta
atau sepertiga dari harganya yang tertinggi sekitar $150 pada produktivitas perekonomian nasional kita. Daya saing pere-
tahun yang lalu dan diperkirakan akan terus merosot men- konomian Indonesia adalah lebih rendah dibandingkan den-
jadi $25 pada tahun 2009. Harga hasil-hasil pertambangan gan Cina maupun negara-negara tetangga kita seperti Sin-
kita (seperti tembaga, nikel, timah, aluminium dan batubara) gapura, Malaysia dan Thailand8. Kebijakan yang ketiga adalah
maupun hasil pertanian (seperti kelapa sawit dan karet) su- untuk memperbaiki prasarana perekonomian kita seperti
dah tinggal seperlima dari harga tertingginya pada satu atau jalan, listrik maupun pelayanan pelabuhan udara serta laut.
dua tahun yang lalu. Resesi perekonomian dan peningka- Menurut perkiraan, Indonesia memerlukan investasi sebesar
tan tingkat pengangguran global akan sekaligus mempen- $50 miliar untuk dapat meningkatkan kapasitas pembangkit
garuhi permintaan akan ekspor barang-barang hasil industri tenaga listrik sebesar 40 ribu MWe beserta jaringan trans-
pengolahan maupun kerajinan kita. Ekspor komponen dan misinya pada tahun 20259. Kebijakan yang keempat untuk
suku cadang kendaraan bermotor, yang berkembang pesat mendorong ekspor adalah memangkas ekonomi biaya tinggi
di Indonesia akhir-akhir ini, akan sangat terganggu karena seperti menyederhanakan perizinan dan meninjau kembali
kesulitan yang dialami oleh seluruh industri otomotif secara restribusi dan pajak daerah yang distortif serta mengambat
global. Ekspor Indonesia menjadi lebih sulit dikembangkan kelancaran lalu lintas perdagangan antardaerah.
karena, berbeda dengan Tata di India ataupun Haier Group
di Cina, belum ada di antara konglomerat Indonesia yang Gabungan dari berbagai kesulitan di atas akan menu-
telah berkaliber internasional sehingga mampu memasuki runkan tingkat laju pertumbuhan ekonomi nasional. Selu-
pasar dunia. Kegiatan usaha para konglomerat kita dari sejak ruh dunia termasuk IMF, OECD, Bank Dunia dan ADB
awal Orde Baru hingga kini masih tetap sebagai pemangsa terus merevisi ke bawah tingkat pertumbuhan perekonomi-
rente dan belum ada peningkatan nilai tambah komoditi an dunia. Pada bulan September 2008 ADB memperkirakan
yang mereka hasilkan. Indonesia masih tetap merupakan tingkat perumbuhan ekonomi negara-negara anggotanya
penghasil komoditi primer penghasil barang tambang dan (kecuali Jepang) dapat mencapai 7,5 persen untuk tahun
pertanian serta tenaga kerja kasar bagi dunia. Hanya Mittal 2009. Tiga bulan kemudian proyeksi itu diturunkan men-
yang memulai usahanya di Surabaya dapat menjadi raksasa jadi 5,8 persen. Indonesia pun telah mengoreksi ke bawah
yang merajai pabrik peleburan besi dunia. proyeksi pertumbuhan tingkat laju pertumbuhan ekonomin-
Dalam keadaan resesi seperti sekarang ini, hendaknya ya. Asumsi APBN tahun 2009 tentang tingkat laju pertum-
dapat diupayakan agar setidaknya pangsa pasar tradisional buhan ekonomi untuk tahun 2009 telah direvisi dari tadinya
ekspor kita dapat dipertahankan melalui berbagai kebijakan sekitar 6,3 persen menjadi sekitar 5,5-6,1 persen dan turun
yang merangsang ekspor. Kebijakan pertama adalah dengan lagi menjadi sekitar 4,5-5,0 persen10. The Economic Intellegence
memberikan insentif keuangan kepada produsen dan ek- Unit memperkirakan tingkat laju pertumbuhan ekonomi In-
sportir. Untuk itu perlu diakhiri kebijakan BI yang, di masa donesia tahun 2009 hanya sebesar 3,7 persen. Dalam kead-
sebelum krisis, dengan sengaja menguatkan nilai tukar riil aan sistem keuangan global yang belum stabil dewasa ini,
Rupiah (real effective exchange rate) guna membuat harga ko- sangat sulit untuk melakukan prediksi. Krisis itu sekaligus
moditi impor menjadi lebih murah sehingga menyumbang akan menimbulkan disparitas regional maupun kesenjangan
SDGD XSD\D SHQXUXQDQ WLQJNDW ODMX LQÁDVL 6HEHOXP NULVLV antarkelompok pendapatan masyarakat. Berbagai indikator
yang berlangsung dewasa ini, kebijakan yang menguatkan ekonomi lainnya juga sudah mulai menunjukkan tanda-tan-
nilai tukar riil Rupiah seperti itu dapat dilakukan oleh BI da pelemahan sejak kuartal I tahun 2008 (Tabel-2).
karena baik ekspor maupun cadangan luar negeri BI dapat
meningkat dengan cepat hanya karena adanya peningkatan Gabungan antara erosi nilai Rupiah dan penurunan
tingkat harga-harga internasional komoditi primer yang kita kegiatan ekonomi nasional akan menurunkan impor. Im-
ekspor. Sementara itu, pemasukan modal asing yang mem- por yang akan menurun itu adalah terutama barang modal,
beli SUN, SBI maupun saham serta surat-surat berharga In- bahan baku serta suku cadang keperluan industri pengola-
donesia pada waktu itu ikut menyumbang pada pemupukan han, maupun alat-alat berat keperluan perkebunan maupun
cadangan devisa. Kebijakan yang menguatkan nilai tukar riil pertambangan. Semakin mahalnya harga barang konsumsi
Rupiah seperti itu telah menimbulkan penyakit ekonomi buatan Cina dan buah-buahan impor juga ikut menurunkan
yang disebut sebagai the Dutch disease yang membuat produk- impor.
si dalam negeri menjadi kolaps karena tidak dapat bersaing
dengan barang impor. The Dutch disease itu sekaligus men- 8 Global Competitiveness Report 2007. Geneva: World Economic Forum.
imbulkan ketimpangan ekonomi regional, menguntungkan 9 Terry, Lacey. 2008. “No Recession in Indonesia”, the Jakarta Post. Thusday,
pada daerah-daerah penambangan sumber daya alam mau- November 27, 2008. hal. 7.
pun perkebunan di luar Jawa, tapi menimbulkan malapetaka 10 “Target Pertumbuhan Dipangkas”. Jurnal Nasional. Rabu, 26 November
2008. hal. 1.

NO 115/ November - Desember 2008 /Tahun XXVIII 9


3.3 Pasar Tenaga Kerja
Peningkatan pengangguran tenaga kerja dan jumlah Ternyata bahwa pengalaman pahit dari krisis 1997-98
masyarakat miskin merupakan dampak ketiga yang akan belum mengubah kebijakan dan perilaku kita. Ada berbagai
segera kita alami. Mengikuti negara-negara lain, sudah mu- pelajaran yang dapat ditarik dari krisis ekonomi tahun 1997-
lai perkebunan, pertambangan, industri pengolahan dan 9812. Pelajaran yang pertama adalah bahwa kurs devisa yang
konstruksi serta industri jasa di Indonesia, termasuk lem- relatif stabil dan tingkat suku bunga yang senantiasa lebih
baga-lembaga keuangan, yang mengurangi kegiatan dan tinggi di dalam negeri relatif terhadap luar negeri, sebelum
penyerapan tenaga kerjanya. Resesi global sekaligus akan krisis tahun 1997, telah merangsang bank dan dunia usa-
memutuskan hubungan kerja Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ha untuk meminjam dari luar negeri. Pelajaran yang kedua
di luar negeri dan memulangkan mereka ke Indonesia. Pe- adalah bahwa pinjaman luar negeri berjangka pendek dalam
mutusan hubungan kerja dan pemulangan TKI seperti ini mata uang asing yang digunakan untuk membelanjai kegia-
tidak saja akan menambah berat tekanan pada pasar tenaga tan ekonomi jangka panjang yang hanya menghasilkan pen-
kerja di Indonesia tapi sekaligus mengurangi pendapatan de- dapatan Rupiah telah menimbulkan “currency mismatch” mau-
visa kita dari penghasilan mereka di luar negeri (remittances). pun “maturity mismatch” yang memicu krisis ekonomi tahun
Pada tahun 2008, sebanyak 196.635 orang TKI bekerja di 1997-98. Sebahagian dari ‘modal asing’ itu adalah cadangan
seluruh dunia, di antaranya sebanyak 105.166 bekerja di luar negeri BI yang ditempatkan pada anak perusahaannya,
$VLD 3DVLÀN GDQ $PHULND  RUDQJ GL 7LPXU 7HQJDK NV Indover di Negeri Belanda dan Hong Kong, yang dialir-
dan Afrika serta 62 orang di Eropa. Sebanyak 66.816 orang kan oleh bank itu kembali ke Indonesia dalam bentuk kredit
dari TKI tersebut bekerja di Malaysia, 60.014 orang di Saudi kepada konglomerat milik kroni-kroni Orde Baru. Pelajaran
Arabia, hampir 18 ribu orang bekerja di Taiwan sedangkan yang ketiga ialah bahwa kualitas pengaturan dan pemeriksaan
Uni Arab Emirates dan Kuwait masing-masing menyerap bank perlu diperbaiki agar dapat dibedakan mana bank yang
hampir 11 ribu orang, lebih dari 9 ribu orang bekerja di ”viable” dan mana yang ”non-viable”. Pelajaran yang keem-
Hong Kong dan 8.000 orang bekerja di Singapura11. pat ialah bahwa perusahaan negara, BUMN dan BUMD,
hendaknya dapat dibuat menjadi korporatis dan tidak lagi
4. Jaminan atas deposito pada perbankan merupakan perpanjangan tangan birokrasi pemerintahan.
Setelah terjadinya krisis keuangan global, secara sendiri-
sendiri, semua negara telah meningkatkan batas maksimum Berbagai kelemahan-kelemahan struktural itu belum
jumlah deposito masyarakat pada perbankan yang dijamin banyak berubah. Karena kelemahan dalam sistem hukum
oleh perusahaan penjaminan simpanan (deposit insurance). dan sistem akuntansi kita, implementasi aturan pruden-
Tujuannya adalah untuk menghindari terjadinya perpin- sial perbankan di Indonesia belum sebaik di negara-nega-
dahan dana antarlembaga keuangan ataupun antarnegara ra tetangga, seperti Malaysia, Singapura, Hong Kong dan
dalam rangka mencari keselamatan dananya (ÁLJKW WR TXDOL- Australia. Stabilitas kurs devisa, stabilitas keuangan maupun
ty). Perpindahan dana seperti ini bukan saja akan menam- stabilitas sosial-politik adalah juga lebih rawan di Indonesia
bah parahnya krisis keuangan tapi juga akan menimbulkan daripada di negara-negara tetangga itu. Sebagaimana telah
masalah bagi perekonomian secara keseluruhan. Amerika disebut di atas, sewaktu terjadi kenaikan harga-harga ko-
Serikat meningkatkan jumlah maksimum deposito yang moditi primer sebelum terjadinya krisis, BI juga dengan sen-
dijamin oleh asuransi dari $100.000 per rekening menjadi gaja menguatkan nilai riil kurs devisa guna menekan tingkat
US$250.000 dan menjamin seluruh deposito bagi yang tidak ODMXLQÁDVL'LODLQSLKDNVHPXDQHJDUDWHWDQJJDWHUPDVXN
memperoleh balas jasa bunga (blanket guarantee for on-interest Cina, tetap menggunakan kebijakan kurs untuk mendorong
bearing accounts). Mulai tanggal 30 September 2008 Irlandia pertumbuhan ekspornya. Gabungan hal-hal ini serta adanya
juga menjamin seluruh deposito pada 6 bank yang ada di perbedaan yang menyolok antara jumlah deposito yang di-
negara itu. Inggris terpaksa mengikuti Irlandia, negara te- jamin oleh asuransi di Indonesia dengan di negara-negara
tangganya, dan Jerman mengumumkan hal yang sama pada tetangga, dapat merupakan pemicu pelarian modal dari In-
tanggal 5 Oktober dan kemudian disusul oleh negara-negara donesia untuk mencari tempat yang lebih aman bagi peny-
Eropa lainnya termasuk Austria, Hongaria, Denmark, Slo- impanan kekayaan masyarakat di negara-negara tetangga
vakia dan Slovenia. itu.

Indonesia hanya meningkatkan jumlah deposito yang di- Adanya asuransi deposito menimbulkan moral hazard
jamin oleh LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) menjadi Rp2 yakni akan memberikan insentif bagi bank untuk lebih be-
miliar. Di lain pihak, negara-negara tetangga kita di kawasan rani memutarkan dana masyarakat pada kegiatan usaha yang
$VLD3DVLÀN WHODK PHQJLNXWL QHJDUDQHJDUD ODLQ GL (URSD mengandung risiko yang lebih besar dengan harapan untuk
mengintrodusir blanket gurantee. Negara-negara tetangga itu memperoleh keuntungan yang lebih besar pula. Jika terjadi
adalah Australia, Jepang, Korea Selatan, Hong Kong, Malay-
sia dan Singapura. 12 Lihat, misalnya: Matsumoto, Yasuyuki 2007.Financial Fragility and Insta-
bility in Indonesia. London, Routledge dan Fisher, Stanley. 2004. “Financial
11 Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI), http:// Crises: Review of Eichengreen and Tirole”. Journal of Economic Literature.
www.bnp2tki.go.id. XLII(4). December. hal. 1094-1097.

10 NO 115/ November - Desember 2008 /Tahun XXVIII


kerugian toh ada asuransi yang akan menanggungnya. Un- dan menggerakkan sektor riil.
tuk mengurangi moral hazard diperlukan penerapan aturan
perbankan yang lebih ketat. Aturan prudensial perbankan Sebagaimana telah disebut di muka, kesulitan likuiditas
itu, antara lain, meliputi rasio kecukupan modal atau CAR dan solvabilitas perbankan yang telah mengganggu keampu-
(&DSLWDO$GHTXDF\5DWLR) dan berbagai rasio keuangan lainnya, han kebijakan moneter tersebut terjadi karena adanya gang-
batas maksimum pemberian guan pada mekanisme transmis-
kredit, untuk mencegah inya sehingga kebijakan bank
agar dana masyarakat yang sentral tidak dapat diteruskan
dimobilisir oleh bank han- oleh bank-bank komersil kepa-
ya digunakan untuk mem- da nasabahnya. Kesulitan likuid-
belanjai kegiatan usaha itas maupun solvabilitas industri
pemilik dan pengurusnya, keuangan termasuk perbankan
maupun aturan tentang ba- juga telah melanda di Indone-
tas pinjamannya dari luar sia. Kesulitan likuiditas terse-
negeri untuk menghindar- but bukan saja meningkatkan
kan terjadinya ‘currency and tingkat suku bunga pinjaman
maturity mismatches’ seperti antarbank. Kemerosotan nilai
di masa krisis 1997-98. surat-surat berharga sekaligus
membuat bank menjadi sangat
Pembelanjaan asuransi takut pada risiko (risk-averse).
deposito juga berbeda Karena industri perbankan leb-
antarnegara. Namun pada ih suka untuk menahan uang tu-
umumnya, sebagian dari nai dan menempatkan deposito
dana asuransi deposito adalah bersumber dari premi asur- mereka pada bank sentral daripada meminjamkannya pada
ansi yang dibayar oleh bank dan bagian lainnya ditanggung bank lain, pinjaman antarbank praktis menjadi terhenti. Se-
oleh Pemerintah. Cara pengambilan deposito oleh deposan mentara itu, kemerosotan nilai saham dan surat berharga
dari bank yang sudah bankrut juga berbeda antar negara. milik bank serta peningkatan kredit bermasalahnya menu-
Nasabah bank Northen Rock yang dibubarkan di Inggris me- runkan modal bank sehingga mengganggu rasio kecukupan
merlukan waktu berbulan-bulan untuk mendapatkan kem- modal atau CAR-nya.
bali depositonya13. Cara pengambilan yang birokratis seperti
ini dapat mengurangi kepercayaan masyarakat pada lembaga 5.1 Upaya Penanganan Kesulitan Likuiditas
penjamin simpanan sehingga memberikan insentif untuk Sebagai bankir bagi bank-bank komersil (bankers’ bank)
menarik depositonya dari bank sebelum ada masalah. bank sentral merupakan pemasok utama likuiditas bagi in-
dustri perbankan jika mereka mengalami kesulitan untuk
5. Upaya penyelamatan bank mendapatkan dana di pasar uang. Bank sentral menciptakan
Untuk memulihkan kegiatan usaha industri perbankan, uang primer. Ada dua bentuk penggunaan uang primer yang
Pemerintah berbagai negara, termasuk Indonesia telah terpenting. Yang pertama adalah berupa uang yang diedar-
mengambil tiga bentuk kebijakan. Kebijakan yang pertama, kannya pada masyarakat dan yang ditahannya sendiri untuk
adakah untuk memulihkan kesulitan likuiditasnya dengan keperluannnya. Di Indonesia, pengedaran uang merupakan
menambah jumlah dan jenis fasilitas diskonto dari bank sen- hak monopoli Bank Indonesia. Uang primer juga digunakan
tral dan sekaligus dengan menurunkan tingkat suku bunga dalam bentuk deposito bank-bank komersil pada bank sen-
nominalnya, yang dewasa ini hampir mendekati nol persen. tral. Sebagian dari deposito bank komersil pada bank sentral
Di berbagai negara, tingkat suku bunga riil diskonto dari itu adalah berupa cadangan minimum atau Giro Wajib Mini-
bank sentral sudah negatif. Kebijakan yang kedua adalah mum (GWM) yang ditetapkan oleh bank sentral. Sebagian
dengan menguatkan modal bank apakah dengan menyun- lainnya merupakan ekstra cadangan (excess reserves) untuk
tikkan modal dari Departemen Keuangan atau menasion- berjaga-jaga bilamana bank memerlukannya. Deposito yang
alisirnya ataupun membeli kreditnya yang bermasalah, teru- ditempatkan oleh bank-bank komersil di bank sentral hanya
tama kredit pemilikan rumah. Kebijakan yamg ketiga adalah mendapatkan balas jasa bunga yang sangat rendah. Bank
menambah kepercayaan masyarakat untuk menyimpan sentral menetapkan besarnya rasio GWM untuk membatasi
deposito pada industri perbankan dengan meningkatkan kemampuan bank komersil menciptakan uang giral dengan
jumlah deposito bank yang dijamin oleh asuransi deposito. memberikan kredit dan melakukan investasi.
Pemulihan kesulitan likuiditas dan solvabilitas industri per-
bankan tersebut dimaksudkan untuk memulihkan fungsi ke- Dilihat dari sumbernya, komponen uang primer yang
bijakan moneter untuk mempengaruhi permintaan aggregat terpenting adalah, pertama, berupa cadangan luar negeri ne-
gara yang ditatausahakannya. Komponen kedua dari uang
13 “Deposit Insurance. A useful fiction”. The Economist. October 4th 2008, hal. primer itu adalah berupa kredit dalam negeri bank sentral.
77.

NO 115/ November - Desember 2008 /Tahun XXVIII 11


Sebagai bankir Pemerintah, bank sentral memberikan kre- 1 persen. Penurunan GWM tersebut diharapkan akan me-
dit kepada Pemerintah. Sebagai bankir bagi bank-bank ko- ningkatkan kemampuan industri perbankan untuk membe-
mersil, bank sentral juga memberikan berbagai jenis kredit rikan kredit pada dunia usaha. Sebagian dari ekspansi kredit
kepada bank-bank komersil. Dalam keadaan darurat, bank perbankan itu akan menggantikan penurunan dana asing
sentral dapat memberikan kredit secara langsung kepada yang membelanjai kegiatan usaha nasional.
dunia usaha.
Selain menghadapi kesulitan likuiditas dalam mata uang
Krisis likuiditas perekonomian terdiri dari krisis likuidi- nasional, bank-bank juga menghadapi masalah likuiditas
tas dalam satuan mata uang nasional dan satuan mata uang dalam valuta asing (valas). Untuk melonggarkan likuiditas
atau valuta asing (valas). Krisis likuiditas dalam satuan mata dalam valas, BI telah mengambil enam langkah kebijakan.
uang nasional dengan mudah dapat diatasi oleh bank sentral Pertama, menurunkan GWM dalam valuta asing bagi bank
tiap negara yang memiliki hak monopoli pengaturan uang devisa diturunkan dari tadinya 3 persen menjadi 1 persen
primer, termasuk pengedaran uang dan penetapan rasio dari dana pihak ketiga. Penurunan GWM valas dan pening-
GMW serta pemberian kredit kepada bank-bank komersil. katan tingkat suku bunga deposito valas di dalam negeri di-
Di lain pihak, untuk mengatasi krisis likuiditas valas, bank maksudkan untuk menarik pemasukan modal asing. Kedua,
sentral perlu memiliki cadangan devisa yang memadai dan memperpanjang tenggat waktu maksimum swap valas dari
memiliki fasilitas kredit dengan bank sentral asing maupun tadinya selama 7 hari menjadi satu bulan. Ketiga, mencabut
kreditur luar negeri. Fasilitas kredit dengan bank sentral as- ketentuan posisi saldo harian pinjaman luar negeri jangka
ing termasuk fasiltas swap atau tukar menukar valuta atau- pendek. Keempat menyediakan pasokan valas bagi perusa-
pun mata uang. haan dalam negeri yang memiliki underlying transactions. Ke-
lima, membatasi pembelian valas oleh nasabah bank dan
Untuk memulihkan kesulitan likuiditas jangka pendek in- pihak asing, maksimum sebesar $100 ribu. Pembelian di atas
dustri perbankan dalam mata uang nasionalnya, bank sentral limit ini hanya dibolehkan bagi yang memiliki underlying trans-
di seluruh dunia telah melakukan berbagai tindakan. Secara actions. Keenam, mengimbau BUMN untuk menjual valuta
historis, dalam keadaan normal, fasilitas kredit bank sentral asing hasil penjualan ekspornya.
dalam satuan mata uang nasional kepada bank-bank yang
sehat adalah fasilitas diskonto yang dijamin dengan kolateral Daripada terus menerus melakukan intervensi di bur-
bermutu tinggi. Karena adanya erosi kepercayaan terhadap sa valuta asing untuk menstabilisir nilai tukar Rupiah, se-
surat-surat berharga, pinjaman antarbank terganggu karena baiknya BI melelang devisa kepada perbankan dalam negeri
pihak yang melakukan transaksi tidak yakin mengenai kese- untuk memenuhi kebutuhannya sendiri ataupun keperluan
hatan (creditworthiness) mitra transaksinya ataupun kemampu- nasabahnya. Pelelangan seperti itu perlu dilakukan secara
annya untuk memobilisir dana pada saat yang diperlukan. ÁHNVLEHODJDUWLGDNPHQLPEXONDQNHSDQLNDQPDV\DUDNDW
Untuk mengatasi kemandegan pasar uang antarbank seperti
itu, bank sentral Amerika Serikat mengintrodusir fasilitas Dewasa ini, BI belum diikutkan oleh the Federal Reserve
kredit baru berupa the Federal Reserve’s Term Auction Facility Bank Amerika Serikat dalam fasilitas currency-swap (pertu-
(TAF) pada bulan Desember 200714. TAF memperpanjang karan valuta) yang telah dijalinnya dengan berbagai bank
masa waktu kredit yang lebih lama daripada jangka waktu sentral negara-negara maju maupun bank sentral berbagai
fasilitas diskonto. Sama dengan kredit diskonto, TAF juga negara-negara berkembang seperti Brazil, Mexico, Korea
dijamin oleh kolateral yang disediakan oleh debitur. Berbeda Selatan dan Singapura. Masing-masing negara berkembang
dengan fasilitas diskonto biasa, TAF memiliki ciri seperti itu diberikan fasilitas kredit oleh bank sentral Amerika Se-
operasi pasar atau OMO (open market operation). Ciri OMO rikat sebesar $30 miliar tanpa persyaratan apapun. Fasilitas
itu tercermin dari digunakannya cara pelelangan untuk men- swap ini menyediakan keperluan likuiditas dalam mata uang
galokasikan dana fasilitas TAF yang jumlahnya terbatas dan US dollar. Indonesia baru merupakan anggota dari 8 negara
sekaligus menentukan tingkat suku bunganya. ASEAN+3 (Jepang, Korea Selatan dan Cina). Fasilitas bila-
teral swap tersebut diciptakan berdasarkan perjanjian Chiang
Di Indonesia, pada tanggal 14 Oktober 2008, Bank In- Mai Initiave tahun 2003 untuk mengatasi kesulitan neraca
donesia melonggarkan likuiditas perbankan dalam Rupiah pembayaran luar negeri negara-negara Asia yang dilanda kri-
dengan cara menurunkan GWM Rupiah dari 9,08 persen sis ekonomi tahun 1997-98. Selain bersifat bilateral, penggu-
menjadi 7,5 persen dari dana pihak ketiga, dimana sebesar 5 naan fasilitas swap itu tetap memerlukan restu IMF dengan
persen daripadanya wajib ditempatkan di BI dan sisanya se- persyaratan penggunaan (condiotionality)-nya15.
besar 2,5 persen dalam bentuk SBI maupun SUN. Besarnya
GWM itu semakin diturunkan lagi menjadi 5 persen dewasa Karena suksesnya kontrol devisa di Cina dan Malaysia
ini. GWM valas diturunkan dari tadinya 3 persen menjadi sehingga terhindar dari krisis ekonomi tahun 1997-98, bany-
ak orang mengusulkan penggunaan kebijakan yang sama di
14 Olivier Armantier, Sandra Krieger, and James McAndrews. 2008. “ The Fed-
eral Reserve’s Term Auction Facility”. Current Issues in Economics and Finance 15 Nasution, Anwar,. 2005. “Monetary Cooperation in East Asia”, Journal of
14(5). Federal Reserve Bank of New York. December. Asian Economics 16 (2005) 422-442.

12 NO 115/ November - Desember 2008 /Tahun XXVIII


Indonesia. Karena kurang senang pada program IMF, Alm. angannya18. Kesulitan pokok dalam cara penyehatan yang
Presiden Suharto meminta nasihat Steve Hanke penggagas kedua adalah dalam hal penilaian aset bermasalah yang di-
kebijakan kontrol devisa. Namun, orang lupa bahwa ber- ambil alih itu. Melalui pembelian aset bank dan nasabah-
beda dengan Cina dan Malaysia, Indonesia tidak memiliki nya tersebut, Pemerintah negara Barat telah melanggar
setidaknya dua persyaratan untuk melaksanakan kebijakan asas kapitalisme perorangan dengan menasionalisir bank
seperti itu, yakni (i) industri perbankan nasional sehat dan serta perusahaan di negaranya. Indonesia pada masa krisis
(ii) birokrasi pemerintahan yang andal untuk dapat mene- 1997-98 menempuh keduanya. Pemerintah Amerika Seri-
rapkannya16. Zaman Orde Lama juga telah diterapkan kon- kat membentuk the Resolution Trust untuk mengambil alih,
trol devisa penuh seperti di Cina sekarang ini dan didirikan mengelola dan menjual kembali aset saving and loans negara
BLLD untuk mengadministrasikannya. Kebijakan itu gagal itu yang mengalami kesulitan keuangan pada saat itu. The
karena hanya menjadi menimbulkan distorsi ekonomi serta Resolution Trust tersebut yang ditiru oleh Indonesia sebagai
menjadi sumber KKN sehingga Pemerintah Orde Baru BPPN pada saat krisis tahun 1997-98.
mengintrodusir kebijakan devisa bebas pada awal tahun
1980-an. Indonesia pun sudah memiliki protokol dalam men-
ghadapi bank-bank yang mengalami krisis seperti yang ter-
Salah satu hal kelemahan birokrasi kita yang terus me- jadi pada PT Bank Century yang ditutup karena kalah kliring
nerus terjadi sejak dari zaman Orde Lama hingga hari ini pada tanggal 13 Nopember 2008. Untuk masa mendatang
adalah tidak mampunya mendeteksi dan mencegah transfer hendaknya rekapitalisasi perbankan yang bermasalah perlu
pricing ataupun overvaluation impor dan undervaluation ekspor mencontoh Amerika Serikat dan jangan lagi mengulangi
sebagai cara untuk menghindarkan pembayaran pajak mau- pengalaman buruk BLBI pada tahun 1997-98. Ada dua per-
pun kontrol devisa. Kegiatan kriminal seperti ini semakin bedaan yang menonjol antara kebijakan yang dilakukan oleh
meningkat setelah krisis ekonomi 1997-98 dan tercermin Amerika Serikat dan negara-negara lain itu dalam mengatasi
dari pemindahan pusat kegiatan konglomerat Indonesia ke krisis keuangannya dewasa ini dengan BLBI di Indonesia
Singapura. Perkebunan, pertambangan dan pabrik serta tahun 1997-98. Pertama adalah mengenai besarnya biaya
usahanya tetap ada di Indonesia, tapi operasinya dikenda- pembangunan kembali atau rekapitalisasi industri keuangan
likan dari Singapura. Kasus Asian Agri yang tidak pernah itu. Diukur sebagai persentase terhadap PDB-nya masing-
diusut tuntas tersebut memberikan indikasi ke arah transfer masing, besarnya biaya rekapitalisasi di Amerika Serikat ha-
pricing itu. nya sekitar 1 persen ($700 miliar) sedangkan di Indonesia
mencapai 50 persen.
5.2 Penyehatan Modal Bank
Upaya untuk menambah modal bank merupakan porsi Perbedaan yang kedua antara rekapitalisasi Amerika Se-
Departemen Keuangan dan bukan bank sentral. Ada dua rikat dengan BLBI adalah dalam cara pembelanjaan rekapi-
cara yang telah dilakukan oleh berbagai negara untuk me- talisasi. Pemerintah Amerika Serikat minta agar pemilik lem-
nyehatkan modal bank agar dapat memenuhi keperluan baga keuangan yang bermasalah yang bertanggung jawab
rasio kecukupan modal sebesar 8 persen yang disepakati dan baru kemudian Pemerintah mengulurkan bantuan untuk
oleh komite dalam kesepakatan Basel (Basel Accord)17. Cara menyelamatkan lembaga keuangan itu guna menghindarkan
yang pertama adalah dengan menyuntikkan modal kepada risiko sistemik. Artinya, pemilik lembaga keuangan diminta
bank yang mengalami kesulitan. Cara yang kedua adalah terlebih dahulu untuk mengosongkan isi kantongnya dan di-
dengan membeli aset yang bermasalah sehingga membersi- buat miskin, seperti pembelian saham Bear Stearns dengan
hkan buku perbankan. Inggris dan Jerman menempuh cara tingkat harga yang jauh di bawah tingkat harga pasarnya.
yang sama sedangkan, awalnya, Amerika Serikat menempuh Sebaliknya, BLBI di Indonesia bukan saja menyelamatkan
cara yang kedua dan kini beralih pada dua-duanya. Amerika lembaga keuangannya. BLBI telah juga dipergunakan oleh
Serikat telah menyediakan dana sebesar $700 miliar untuk pemilik bank yang bermasalah untuk melunasi utangnya,
menyehatkan kembali industri keuangannya. Pada tanggal memindahkan kekayaannya ke luar negeri dan membuatnya
23 Nopember 2008 yang lalu, bank raksasa Citigroup juga bertambah kaya. Perbedaan cara ini terjadi, antara lain, ka-
mendapatkan suntikan modal dari Pemerintah Amerika Se- rena kualitas pengawasan dan pemeriksaan bank di Amerika
rikat sebesar $300 miliar untuk menyehatkan kondisi keu- Serikat jauh lebih baik daripada di Indonesia. Sementara
itu, integritas manusianya pun berbeda antara bumi dengan
langit.

Ada tiga hal yang dapat dilakukan dalam masa keti-


16 Akira Ayoshi, Karl Habermeier, Bernard Laurens, Inci Otker-Robe, Jorge
Ivan Canales-Kriljenko, and Andrei Kirilenko. 2000. Capital Controls: Coun-
dakpastian di tengah krisis seperti sekarang ini. Pertama,
try Experiences with Their Use and Liberalization. Occasional Paper No. 190. menunda penerapan akuntansi berdasar mark-to-market. Sis-
Washington, D.C.: IMF.
17 Tarullo, Daniel K. 2000. Banking on Basel. The Future of International Fi- 18 Mishkin, Frederic S. 2006. “How Big a Problem is Too Big to Fall? A Review
nancial Regulation. Washington, D.C.: Peterson Institute for International of Gary Stern and Ron Feldman’s Too Big to Fall: The Hazards of Bank Bailouts”.
Economics. August. Journal of Economic Literature. XLIV(4). December. hal. 988-1004.

NO 115/ November - Desember 2008 /Tahun XXVIII 13


tem penilaian aset bank seperti ini adalah bersifat pro-cyclical, .HELMDNDQ ÀVNDO KDQ\D PHUXSDNDQ NHELMDNDQ WHPSRUHU
artinya, semakin memerosotkan nilai buku saham dan aset yang bersifat sementara dan tidak dapat digunakan sebagai
bank yang tengah jatuh harga pasarnya di tengah krisis. Ke- kebijakan yang bersifat permanen, terus menerus karena akan
dua, meningkatkan rasio kecukupan modal dari tingkat 8 mengganggu solvabilitas perekonomian secara keseluruhan.
persen dewasa ini untuk dapat menghadapi risiko kredit, ri- 6WLPXOXVÀVNDOMXJDWLGDNGDSDWPHQJNRPSHQVLUSHQXUXQDQ
siko pasar maupun risiko operasional yang semakin mening- HNVSRU.HDPSXKDQNHELMDNDQÀVNDODGDODKWHUJDQWXQJSDGD
kat di tengah krisis. Karena peningkatan ketiga bentuk krisis berbagai faktor, seperti besarnya nilai stimulus, waktu atau
itu, dengan mudah rasio kecukupan modal dapat berubah timing maupun sasaran yang ditujunya. Untuk mengkoordi-
dari 15 persen menjadi 5 persen. Modal bank-bank nasional nasikan besarnya stimulus, waktu serta sasaran kebijakan
tersebut dapat ditingkatkan dengan mempercepat pengga- ÀVNDOLWXODKNHQDSDGLSHUOXNDQNRRUGLQDVLDQWDUQHJDUD'L-
bungan usaha atau merjer bank bank nasional yang berjum- OLKDWGDULEHVDUQ\DQLODLVWLPXOXVÀVNDOQHJDUD\DQJPDPSX
lah 102 dewasa ini. Yang dimerjer itu bukan saja bank-bank PHQJLQWURGXVLU VWLPXOXV ÀVNDO \DQJ EHVDU DGDODK QHJDUD
milik swasta yang pada umumnya memiliki modal kecil. yang memiliki surplus neraca berjalan (current account) dan
Merjer juga diperlukan oleh bank-bank milik negara yang cadangan luar negeri yang besar tapi pengeluaran konsumsi
jumlahnya ada 5. Sementara itu, perlu semakin dipikirkan masyarakatnya relatif rendah. Dewasa ini, negara seperti itu
apa peranan dan kontribusi 26 BPD yang masih ada pada adalah Jerman dan Cina sehingga dunia mengharapkan kerja
perekonomian daerahnya, selain hanya menjadi kasir Pemda sama kedua negara raksasa ini untuk dapat menggerakkan
dan penyedia kredit serba guna bagi karyawan Pemda. Un- kembali perekonomian global. Selain kedua negara ini, ne-
tuk sementara, Pemerintah pun dapat menambah modal gara lain anggota BRIC (Brazil, Rusia, India dan Cina) yang
bank yang viable. selain berpenduduk padat tapi juga kaya, diharapkan dapat
meningkatkan pengeluaran konsumsi rumah tangga dan in-
Hal ketiga yang perlu dilakukan adalah agar bank-bank vestasi sektor swastanya untuk mengatasi krisis global itu.
lebih berhati-hati dalam menempatkan dananya. Di lain Informasi terakhir menggambakan bahwa cadangan devisa
pihak, seyogyanya otorita juga jangan lagi menggunakan Cina sudah mencapai $2 triliun, Rusia, setengah triliun US
bank-bank negara maupun bank-bank nasional sebagai ba- dollar dan India sebesar $237,52 milliar20.
gian dari strategi gali lubang, tutup lubang seperti penempa-
tan dan berbagai bank nasional pada NV Indover di Negeri 6DVDUDQÀVNDOWHUFHUPLQGDULVWUXNWXUSHQJHOXDUDQPDX-
Belanda yang beroperasi sebagai hedge funds. Pada akhirnya SXQSHQHULPDDQQHJDUD6DVDUDQDWDXWXMXDQNHELMDNDQÀVNDO
kerugian seperti itu akan digeser kepada masyarakat melalui itu hendaknya ditujukan untuk mencapai dua tujuan seka-
anggaran negara. ligus, yakni: mencegah terjadinya kontraksi ekonomi yang
lebih mendalam dan mengurangi beban kelompok masy-
6. Kebijakan Fiskal DUDNDW PLVNLQ 6HFDUD VSHVLÀN DGD WLJD VDVDUDQ NHELMDNDQ
.HELMDNDQ ÀVNDO PHUXSDNDQ NHELMDNDQ \DQJ SDOLQJ DP- ÀVNDO\DQJGDSDWGLLQWURGXVLUXQWXNPHQFDSDLNHGXDWXMXDQ
puh untuk mengatasi krisis dan menggerakkan kembali ganda ini. Pertama adalah menciptakan program dan proyek
perekonomian dalam keadaan dimana kebijakan moneter pembangunan yang cepat mempunyai dampak untuk meng-
tidak berfungsi untuk mempengaruhi permintaan agregat. gerakkan kembali perekonomian nasional. Pertumbuhan
Permintaan aggregat itu dapat berupa pengeluaran Pe- kembali perekonomian akan mengurangi pesimisme konsu-
merintah Pusat maupun Daerah, pengeluaran invetasi dunia men maupun dunia usaha akibat dari penurunan nilai aset
usaha maupun pengeluaran konsumsi rumah tangga. Ber- mereka dan kemerosotan kegiatan perekonomian. Sasaran
beda dengan program stabilisasi IMF yang biasa19, dewasa yang kedua adalah membantu golongan masyarakat yang
ini semua negara berupaya untuk mencegah terjadinya resesi menderita akibat dari penurunan kegiatan perekonomian.
HNRQRPLGHQJDQPHQJLQWURGXVLUVWLPXOXVÀVNDOQ\DVHQGLUL Dalam hal ini termasuk bantuan kepada pengusaha kecil
VHQGLUL6WLPXOXVÀVNDOLWXGDSDWEHUXSDHNVSDQVLSHQJHOXD- dan menengah yang menimbulkan dampak multiplier yang
ran negara maupun keringanan pembayaran pajak (tax cut). maksimum karena selain banyak menyerap tenaga kerja juga
Dalam hal ini, setiap negara memiliki programnya sendiri mengutamakan penggunaan produk dalam negeri. Ketiga
sendiri tanpa adanya koordinasi antarnegara. Sebagaimana PHODNXNDQLQYHVWDVLXQWXNPHQLQJNDWNDQSURGXNWLÀWDVGDQ
kita alami pada saat krisis tahun 1997-98 salah satu elemen tingkat laju pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Dalam
pokok dari program stabilisasi IMF adalah untuk “mengen- kategori ini termasuk investasi dalam infrastuktur, kesehatan
cangkan ikat pinggang” dengan memangkas pengeluaran dan pendidikan masyarakat. Infrastruktur perekonomian
negara. Struktur “pengencangan ikat pinggang” yang tidak bukan saja berupa jalan raya dan jembatan serta pelabuhan
adil telah meningkatkan tingkat pengangguran tenaga kerja laut maupun udara. Infrastruktur termasuk perbaikan ling-
dan menimbulkan ketimpangan pendapatan masyarakat se- kungan hidup yang telah tercemar akibat dari perambahan
hingga menyebabkan program IMF menjadi tidak populer. hutan dan pertambangan maupun urbanisasi. Tidak kurang
pentingnya adalah pengembangan alternatif untuk meman-
19 Gosh, Atish, Charis Christofides, Jun Kim, Laura Papi, Uma Ramakrisnan,
Alun Thomas, and Juan Zalduendo, 2005. The Design of IMF-Supported Pro- 20 “Cadangan devisa China tembus US$2 triliun”, Bisnis Indonesia, Jum’at, 28
grams. Occasional paper No. 241. Washington, D.C.: IMF. Nopember 2008, Ekonomi Global, hal 3.

14 NO 115/ November - Desember 2008 /Tahun XXVIII


faatkan berbagai sumber daya alam yang kita miliki, seperti PLVNLQ GDQ PHQLQJNDWNDQ HÀVLHQVL PDXSXQ SHUWXPEXKDQ
panas bumi dan tenaga surya maupun angin. ekonomi.

6WLPXOXVÀVNDO&LQDEHUQLODLVHEHVDUWULOLXQ\XDQDWDX Yang berubah dari satu rezim pemerintahan ke rezim


$585,76 miliar yang setara dengan 1,5 persen dari PDB ODLQQ\DDGDODKVWUDWHJLEHUXWDQJXQWXNPHPEHODQMDLGHÀVLW
nya. Sebesar 45 persen dari padanya akan digunakan un- anggaran negara itu. Dalam masa pemerintahan Orde Baru,
tuk pembangunan infrastruktur perekonomian seperti ke- VHOXUXK GHÀVLW $3%1 KDQ\D GLEHODQMDL ROHK SLQMDPDQ OXDU
reta api super cepat, jalan raya, pelabuhan udara maupun negeri berjangka panjang dan bersyarat lunak dari sumber
pembangunan tenaga listrik dan jaringan distrubusinya. resmi. Untuk memudahkan negosiasi, dibentuklah IGGI/
Sebesar 25 persen untuk rekonstruksi wilayah yang ditim- CGI yang merupakan konsorsium semua negara-negara
pa bencana alam baru-baru ini. Sebesar 9,25 persen untuk donor. Disamping dilakukan oleh Kedutaan Besarnya mas-
pembangunan wilayah pedesaan, 8,75 persen untuk peles- ing-masing, pengawasan sehari-hari penggunaan pinjaman
tarian lingkungan, 7 persen untuk perumahan dan 4 persen dari IGGI/CGI dan penaksiran keperluan utang pada ta-
untuk kesehatan dan budaya21 6WLPXOXV ÀVNDO WDKXQ  hun berikutnya dilakukan oleh kantor Bank Dunia dan IMF
untuk mencegah kontraksi lebih lanjut ekonomi kan menca- GL-DNDUWD$3%1\DQJGHÀVLWQ\DGLEHODQMDLROHKSLQMDPDQ
pai Yuan23.000 miliar ($252 miliar). Diantaranya termasuk luar negeri dari sumber resmi itu dinamakan oleh Orde Baru
Yuan4.000 miliar ($43,8 miliar) berupa ekspansi pengeluaran sebagai “anggaran belanja berimbang” yang sering ditam-
maupun keringanan pajak, sebesar Yuan3.000 miliar berupa bah dengan embel-embel “dinamis”. Pada masa Orde Baru,
kredit untuk membantu dunia usaha apakah untuk membeli Pemerintah tidak pernah menjual obligasi atau SUN di pasar
surat-surat berharga yang mereka keluarkan ataukah mem- komersil dan penggunaan kredit ekspor pun hanya terbatas
berikan pinjaman lunak. Bantuan untuk menguatkan modal pada proyek petrokimia Chandra Asri milik kroni penguasa
industri perbankan dinaikkan dari Yuan2.000 miliar menjadi politik pada masa itu. Jika Pemerintah mengalami kesulitan
Yuan12.000 miliar. Masing-masing sebesar Yuan1.000 miliar pembayaran utang luar negerinya, Pemerintah melakukan
dari ekspansi pengeluaran negara itu akan digunakan sebagai diplomasi bilateral dengan negara-negara donor terbesar,
subsidi bagi pengurangan pajak pemilikan rumah maupun seperti Jepang dan Amerika Serikat, untuk memberikan ke-
investasi dunia usaha serta untuk bantuan kepada Pemerin- bijakan keringanan pembayaran utang. Keringanan itu da-
tah Daerah dalam rangka penciptaan lapangan kerja atau- pat berupa pemberian utang baru dengan syarat-syarat yang
pun asuransi kerja (employment insurance)22. lebih ringan sehingga meringankan persyaratan utang secara
keseluruhan. Jalan yang terakhir adalah minta keringanan
Perkembangan APBN Indonesia dan cara pembelanjaan pembayaran utang melalui Paris Club.
GHÀVLW DQJJDUDQ GLPXDW GDODP 7DEHO  :DODXSXQ WLQJNDW
harga-harga komoditi primer telah mengalami kenaikan Strategi Pemerintah dalam berutang untuk menutup de-
(boom) sebelum masa krisis, penerimaan negara dari pajak be- ÀVLW$3%1PHQJDODPLSHUXEDKDQPHQGDVDUSDGDHUDUHIRU-
lum banyak meningkat karena administrasi perpajakan kita masi. Perubahan strategi berutang itu, antara lain, karena
yang masih lemah. Salah satu elemen kebijakan stabilisasi didorong oleh peningkatan rasa nasionalisme yang sempit
IMF tahun 1997-98 yang terus menerus dipertahankan oleh sehingga tidak mau dikenakan conditionality atau persyaratan
Pemerintah Indonesia hingga saat sekarang ini adalah untuk penggunaan utang. Kekecewaan terhadap IMF, telah men-
PHPEDWDVLGHÀVLW$3%1DQWDUDKLQJJDSHUVHQGDULQLODL dorong pelunasan utang kepada lembaga itu sebelum jatuh
Produk Domestik Bruto kita. Bagaimana cara pembelan- tempo. Utang pada IMF yang bunganya sebesar 4 persen se-
MDDQGHÀVLW$3%1WHODKEHUXEDKGDULZDNWXNHZDNWX8Q- tahun dibayar dengan penjualan SUN di pasar internasional
WXN PHQFHJDK WHUMDGLQ\D PRQHWLVDVL GHÀVLW $3%1 VHSHUWL dengan kupon yang mendekati 8 persen setahun.
pada masa Orde Lama, UU Bank Indonesia Tahun 1999
melarang pembelian SUN di pasar primer. Pada masa Orde 7. Pembangunan Arsitektur Keuangan Regional dan
/DPDLWXVHEDKDJLDQEHVDUGDULGHÀVLW$3%1DGDODKGLWXWXS Internasional
dengan pencetakan uang atau penjualan langsung surat ut- Indonesia bukanlah negara kaya dalam bentuk materi
ang negara pada BI. Karena keterbatasan kemampuannya, maupun gagasan pemikiran. Namun demikian, Indonesia
Pemerintah Indonesia sangat terbatas untuk menyediakan telah diundang menjadi anggota negara-negara kaya, G-20
MXPODKVWLPXOXVÀVNDOXQWXNPHQJDWDVLNULVLV.DUHQDNHWHU- sejak beberapa tahun yang lalu. Dalam kaitan itu, Indone-
batasan tersebut maka prioritas pengeluaran negara maupun sia perlu menjalankan diplomasi lebih aktif untuk mengejar
struktur penerimaannya perlu dipertajam untuk mengurangi sasaran nasionalnya. Salah satu dari tujuan nasional Indo-
distorsi ekonomi, mengurangi beban kelompok masyarakat nesia itu dewasa ini adalah bagaimana caranya ikut masuk
daftar pengguna fasilitas currency swap dengan the Federal Re-
21 “China offers stimulus plan details”. The Wall Street Journal. Friday-Sunday, serve Bank Amerika Serikat untuk dapat mengatasi kesulitan
November 28-30, 2008. hal. 9 dan “Aso unveils barriers to ‘tsunami; of woe”. likuiditas valuta asing dan menstabilisir nilai tukar Rupiah.
Finacial Times, December 13-14, 2008, hal. 3
22 “Japan announces package of emergency measures”. Financial Times Hal kedua yang dapat dilakukan oleh Indonesia adalah
Weekend. December 13-14, 2008, hal. 1

NO 115/ November - Desember 2008 /Tahun XXVIII 15


untuk mendorong negara-negara kaya anggota ASEAN+3 Asia Timur adalah diinvestasikan di luar kawasan itu, teru-
untuk semakin menyempurnakan fasilitas currency swap yang tama di Amerika Serikat. Keempat, mengajak negara-negara
tersedia di kawasan ini, baik mengenai jumlahnya maupun Asia untuk mengkoordinasikan kebijakan penanggulangan
FDUDSHQJJXQDDQQ\D\DQJOHELKÁHNVLEHOGDULChiang Mai Ini- krisis guna mensinerjikan upaya individu tiap negara. Koor-
tiatives. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Jepang, Cina dan dinasi kebijakan itu termasuk kebijakan moneter, penetapan
Korea Selatan di Fukuoka pada tanggal 13 Desember 2008 NXUVGHYLVDNHELMDNDQÀVNDOPDXSXQNHELMDNDQHNRQRPLQ\D
Ketiga negara ini menguasai lebih dari 75 persen ekonomi Kebijakan penetapan kurs devisa yang saling bersaing (beggar
Asia Timur dan ekspor mereka terutama ditujukan ke pasar thy neighbors) akan sangat merugikan kepentingan bersama.
Amerika Serikat. Untuk menstabilisir kurs mata uang Won,
dalam KTT tersebut Jepang dan Cina masing-masing men- Di lingkungan internasional, Indonesia dapat mengajak
ingkatkan jumlah fasilitas currency swap kepada Korea Sela- semua pihak untuk membangun arsitektur keuangan inter-
tan dari sebelumnya sebesar $13 miliar menjadi $50 miliar23. nasional yang menguntungkan bagi semua pihak. Untuk
Ketiga negara juga sepakat untuk tidak meningkatkan tarif menyediakan modal, Indonesia perlu mengajak negara-ne-
perdagangan antar negara setidaknya dalam masa 12 bulan gara kaya memberikan kontribusinya. Sebagaimana dapat
mendatang. Di lain pihak belum ada kesepakatan mengenai dilihat dari Tabel 1, negara-negara kaya itu adalah negara-ne-
NRRUGLQDVLNHELMDNDQÀVNDOGDQNXUVDQWDUNHWLJDQHJDUDLWX gara penghasil minyak dan gas bumi seperti negara-negara
Dewasa ini, nilai tukar Yen terhadap dollar, sebesar Y88.4 anggota OPEC, Norwegia dan Rusia. Sebagian daripadan-

yang terendah selama 13 tahun terakhir, dibandingkan ya merupakan negara-negara yang menjalankan strategi
dengan diatas Y140 pada tahun 1998 sehingga menyebab- pengembangan ekspor, seperti Jepang, Korea Selatan dan
kan erosi kompetisi ekpor Jepang di pasar dunia. Intervensi Cina, Taiwan, Hong Kong dan Singapura. Selain dari mo-
kurs yang tidak terkoordinir menyebabkan ’beggar your neigh- dal, juga diperlukan international regulator untuk memoni-
bors’ akan saling menyulitkan semua pihak. tor implementasi perjanjian aturan main internasional dan
mendorong lalulintas modal antar negara dan bukan untuk
Hal ketiga yang dapat diperankan oleh Indonesia adalah menciptakan regulasi perekonomian dunia seperti 40 tahun
menyakinkan negara-negara Asia bahwa sekaranglah waktu- yang lalu.25 Usul seperti ini luput dari perhatian KTT G-20
nya bagi mereka untuk menggunakan cadangan luar negeri di Washington, D.C., baru-baru ini.
mereka yang besar itu untuk membangun infrastruktur eko-
nomi di Asia bagi kepentingan regional bersama24. Menurut
perkiraan ADB, sebesar 90 persen dari cadangan luar negeri Jakarta, 15 Desember 2008.

23 “Summit tests response to crisis”. The Wall Street Journal. Fiday-Sunday,


December 12-14, 2008.
24 Nasution, Anwar. “Global Savings-Investment Imbalances: What Role for 25 Carmen Reinhart dan Kenneth Rogoff. 2008. We need an international
East Asia”. Asian Economic Papers 6:2, hal 1-13. regulator. Financial Times. Wednesday, November 19, 2008. hal. 13.

16 NO 115/ November - Desember 2008 /Tahun XXVIII


7DEHO6RYHUHLJQZHDOWKIXQGV


6XPEHU 7UXPDQ (GZLQ 0  7KH 5LVH RI 6RYHUHLJQ :HDOWK )XQGV ,PSDFWV RQ 86 )RUHLJQ 3ROLF\ DQG (FRQRPLF
,QWHUHVWV 7HVWLPRQ\ EHIRUH WKH &RPPLWWHH RQ )RUHLJQ $IIDLUV 86 +RXVH RI 5HSUHVHQWDWLYHV :DVKLQJWRQ 0D\ 
:DVKLQJWRQ'&3HWHUVRQ,QVWLWXWH7DEHOKDO

NO 115/ November - Desember 2008 /Tahun XXVIII 17


7DEHO,QGLNDWRU0DNURHNRQRPL,QGRQHVLD

-HQLV3HQJHOXDUDQ      7Z,E 7Z,,E
3HUWXPEXKDQ3'%       
,QIODVL,+. \HDURQ\HDU       
1LODL7XNDU 5S86 5DWDUDWD       
6XNX%XQJD6%, %XODQ %,5DWHVHMDN-XOL       
D
6WUXNWXU3'%0HQXUXW3HQJHOXDUDQ  
.RQVXPVL       
5XPDK7DQJJD       
3HPHULQWDK       
,QYHVWDVL       
3HPEHQWXNDQ0RGDO7HWDS'RPHVWLN%UXWR       
3HUXEDKDQ6WRN       
'LVNUHSDQVL6WDWLVWLN       
(NVSRU%HUVLK       
(NVSRU%DUDQJGDQ-DVD       
,PSRU%DUDQJGDQ-DVD       
3'%       
6WUXNWXU3'%0HQXUXW/DSDQJDQ8VDKD  D
3HUWDQLDQ3HUNHEXQDQ3HWHUQDNDQ.HKXWDQDQGDQ
      
3HULNDQDQ
3HUWDPEDQJDQGDQ3HQJJDOLDQ       
,QGXVWUL3HQJRODKDQ       
/LVWULN*DVGDQ$LU%HUVLK       
.RQVWUXNVL       
3HUGDJDQJDQ+RWHOGDQ5HVWRUDQ       
3HQJDQJNXWDQGDQ.RPXQLNDVL       
.HXDQJDQ5HDO(VWDWHGDQ-DVD3HUXVDKDDQ       
-DVDMDVD       
3'%       

7LQJNDW3HQJDQJJXUDQ7HUEXND       


7LQJNDW.HPLVNLQDQ      
3'%3HU.DSLWD 5LEX5S       
3'%3HU.DSLWD 86       
$JUHJDW0RQHWHU
3HUWXPEXKDQ0 $NKLU3HULRGH       
3HUWXPEXKDQ0 $NKLU3HULRGH       
3HUWXPEXKDQ8DQJ3ULPHU $NKLU3HULRGH       
6XNX%XQJD
38$% 2YHUQLJKW       
'HSRVLWR       
.UHGLW0RGDO.HUMD       
.UHGLW,QYHVWDVL       

1HUDFD3HPED\DUDQ
'65 'HEW6HUYLYH5DWLR       
7UDQVDNVL%HUMDODQ3'%       
&DGDQJDQ'HYLVD6HWDUD,PSRUGDQ3HPED\DUDQ
      
8WDQJ/XDU1HJHUL3HPHULQWDK %XODQ

6XPEHU%DQN,QGRQHVLD/DSRUDQ3HUHNRQRPLDQ,QGRQHVLDKDOWDEHO
D %36%HULWD5HVPL6WDWLVWLN1R7K;,$JXVWXVKDOWDEHO
E %DQN,QGRQHVLD,QGLNDWRU7HUNLQL(NRQRPLGDQ0RQHWHU2NWREHU


18 NO 115/ November - Desember 2008 /Tahun XXVIII



7DEHO$QJJDUDQ3HQGDSDWDQGDQ%HODQMD1HJDUD
*'3 

     D  D 
1R ,WHPV 5HDOLVDVL 5HDOLVDVL 5HDOLVDVL 5HDOLVDVL
$3%1 $3%13 5$3%1
$3%1 $3%1 $3%1 $3%1
 3HQGDSDWDQ1HJDUD       
 3HQJHOXDUDQ5XWLQ       
 7DEXQJDQ3HPHULQWDK         

 3HQJHOXDUDQ3HPEDQJXQDQ        

 %HODQMDNH'DHUDK        
 7RWDO%HODQMD1HJDUD         
 .HVHLPEDQJDQ3ULPHU       
 6XUSOXV'HILVLW                
 3HPELD\DDQ       
 3HPELD\DDQ'DODP1HJHUL       
 3HPELD\DDQ/XDU1HJHULQHW             
 3LQMDPDQ3URJUDP       
 3LQMDPDQ3UR\HN       
&LFLODQ3RNRN
              
8WDQJ/XDU1HJHUL

.HWHUDQJDQ
 3HQGDSDWDQQHJDUDWHUPDVXNKLEDK
 6HMDN WDKXQ  EHODQMD SHPHULQWDK PHQJJXQDNDQ IRUPDW EDUX \DNQL DQJJDUDQ EHODQMD WHUSDGX XQLILHG EXGJHW 
\DQJPHQJKLODQJNDQNODVLILNDVLSHQJHOXDUDQUXWLQGDQSHQJHOXDUDQSHPEDQJXQDQ2OHKNDUHQDLWXGDWDSHQJHOXDUDQ
SHPEDQJXQDQWDKXQPHQJJXQDNDQGDWD%HODQMD0RGDO
 7HUPDVXNGDQDRWRQRPLNKXVXV

6XPEHU%DQN,QGRQHVLD/DSRUDQ3HUHNRQRPLDQ,QGRQHVLD
D 'HSDUWHPHQ.HXDQJDQ'DWD'DWD3RNRN$3%1+DO7DEHO



NO 115/ November - Desember 2008 /Tahun XXVIII 19


SAMBUTAN KETUA BPK-RI
PADA
PENANDATANGANAN KESEPAKATAN BERSAMA
ANTARA BPK-RI DENGAN POLRI
JAKARTA, 21 NOVEMBER 2008

Yth. Saudara Ketua Mahkamah Agung, yang sangat penting. Walaupun kerjasama antara BPK-RI
Yth. Saudara Jaksa Agung, dengan POLRI sudah terjalin lama, baru kali ini ada kesepa-
Yth. Saudara Kapolri, katan formal antar kedua instansi. Kesepakatan ini menjadi
Yth Saudara Ketua KPK, semakin penting karena sukses tidaknya reformasi sistem
Yth. Saudara Ketua PPATK, sosial yang kita lakukan dewasa ini adalah juga sangat ter-
Yth. Para Pimpinan Teras POLRI dan BPK-RI, gantung pada kualitas pekerjaan kedua instansi kita, yakni:
Yth. Para Kapolda dan Kalan BPK-RI, BPK-RI dan POLRI. Sebagaimana disebut dalam Pasal
Yth. Saudara-Saudara Para Undangan, 23E, UUD 1945 mendirikan BPK-RI hanya untuk satu tu-
Hadirin dan Hadirat yang saya muliakan juan yakni untuk: ”memeriksa pengelolaan dan tanggungja-
wab tentang keuangan negara”. Sementara itu, tugas POLRI
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, menurut UU No. 2 Tahun 2002 adalah: ”merupakan alat
Selamat Pagi dan Salam Sejahtera Bagi Kita Semua, negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ket-
ertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan
Mengawali acara ini, marilah kita panjatkan Puji Syukur perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyar-
kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah akat dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri”.
melimpahkan RahmatNya kepada kita semua sehingga pada Tanpa adanya transparansi dan akuntabilitas keuangan ne-
siang hari ini kita dapat berkumpul di Auditorium BPK-RI. gara maupun ketertiban hukum tidak mungkin untuk dapat
Tujuan pokok pertemuan kita siang ini adalah untuk menyak- mewujudkan sistem politik yang demokratis, otonomi dae-
sikan acara penandatanganan kesepakatan bersama antara rah maupun memanfaatkan globalisasi seperti yang dicita
Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI) citakan oleh reformasi sistem sosial yang telah kita mulai
dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) sejak berakhirnya pemerintahan Orde Baru pada awal tahun
tentang Tindak Lanjut Penegakan Hukum terhadap Hasil 1998.
Pemeriksaan BPK-RI Yang Berindikasi Tindak Pidana. Sebagaimana diketahui, baik POLRI maupun BPK-RI
Kesepakatan yang ditandatangani hari ini memiliki arti telah mengalami reformasi yang sangat mendasar. Refor-

20 NO 115/ November - Desember 2008 /Tahun XXVIII


masi POLRI dilakukan berdasarkan UU No. 2 Tahun 2002 Kedua, Rakyat akan semakin sadar membayar pajak sete-
Tentang Kepolisian Negara R.I. tanggal 8 Januari 2002 se- lah tahu untuk apa pajak dan hutang negara digunakan serta
dangkan reformasi BPK-RI dilakukan berdasarkan UU No. tahu tentang kewajiban kontijensi yang akan dihadapinya.
15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan tanggal Sementara itu, DPR pun akan dapat menjalankan hak bud-
30 Oktober 2006. Dimasa pergolakan politik-keamanan ser- jetnya lebih baik. Ketiga, mengurangi rasa kecurigaan, rasa
ta pemerintahan otoriter masa lalu, POLRI adalah merupa- ketidak adilan maupun kecemburuan antar sesama daerah
kan bagian dari Angkatan Bersenjata Republik Indonesia maupun antara daerah dengan Pusat yang selama ini telah
(ABRI). Pada masa itu, POLRI hanya merupakan salah satu menyebabkan gejolak politik dan pemberontakan. Keempat,
komponen alat negara dalam pemeliharaan keamanan dan meningkatkan peringkat Surat Utang Negara (SUN) dan Su-
ketertiban masyarakat maupun dalam penegakan hukum. rat Utang Pemda yang pada gilirannya dapat menurunkan
Pada masa itu, aparat teritorial ABRI non POLRI, seperti beban pembayaran kuponnya.
Babinsa, Koramil dan Kodim jauh lebih berperan daripada Upaya peningkatan peringkat SUN menjadi sangat pent-
organisasi POLRI. ing setelah berubahnya strategi pinjaman negara. Dimasa
Dewasa ini, POLRI telah dijadikan sebagai lembaga 2UGH%DUXVHOXUXKGHÀVLW$3%1KDQ\DGLEHODQMDLGDULSLQMD-
yang berdiri sendiri yang langsung berada dibawah Presiden. man luar negeri dari sumber resmi berjangka panjang dengan
Kapolri bukan saja memimpin penyelenggaraan kegiatan persyaratan lunak dari negara-negara donor yang tergabung
operasional kepolisian dan pembinaan kemampuannya. Ka- dalam IGGI/CGI. Setelah reformasi muncul tuntutan poli-
polri sekaligus menetapkan, menyelenggarakan dan men- tik untuk tidak lagi menerima bantuan dari IGGI/CGI mau-
gendalikan kebijakan teknis kepolisian. Kewenangan Kapol- pun pinjaman dari IMF yang dianggap memiliki persyaratan
ri itu jauh lebih luas daripada kewenangan Kepala Polisi di yang terlalu berat dampak politiknya. Mulai tahun 2004 In-
negara-negara lain. Di berbagai negara lain itu, pengendalian GRQHVLDWHODKPHQXWXSGHÀVLW$3%1GHQJDQPHQMXDO681
dan pembinaan kepolisian adalah dilakukan oleh Departe- di pasar komersil dalam negeri dan luar negeri. Dewasa ini,
men Pertahanan ataupun oleh Departemen Dalam Negeri. peralatan POLRI dan TNI pun adalah dibelanjai dengan
menggunakan pembiayaan kredit ekspor yang tingkat suku
Hadirin yang saya muliakan, bunganya sedikit dibawah tingkat suku bunga pasar.
Seperti halnya dengan POLRI, BPK-RI dalam pemer-
intahan otoriter dimasa lalu adalah berada dibawah kendali Hadirin yang saya muliakan,
Pemerintah dan bukan merupakan lembaga yang bebas dan Dalam negara kesatuan Republik Indonesia, POLRI
mandiri sesuai dengan ketentuan UUD 1945. Pemerintah maupun BPK-RI adalah merupakan instansi vertikal. Ar-
mengendalikan BPK melalui kendali atas organisasinya, per- tinya, POLRI melaksanakan peran dan fungsi kepolisian di
sonilnya, anggarannya, objek pemeriksaan maupun laporan seluruh wilayah negara Republik Indonesia. BPK-RI pun
pemeriksaannya. Dimasa lalu itu, berbagai instansi pemer- diberikan tugas oleh UUD 1945 serta UU No. 15 Tahun
intah (seperti Ditjen Pajak dan Bea Cukai, Bank Indonesia 2006 untuk memeriksa setidaknya tiga lapis pemerintahan
dan bank-bank negara serta sektor perminyakan termasuk di Indonesia, yakni: Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota
Pertamina) bukan merupakan objek pemeriksaan BPK-RI. serta melaporkan hasil pemeriksaannya kepada DPR-RI,
Demikian juga dengan berbagai jenis pungutan dan PNBP DPD-RI dan DPRD Provinsi/Kabupaten/Kota.
serta kegiatan bisnis berbagai instansi pemerintah adalah Pemeriksaan keuangan daerah oleh BPK-RI adalah me-
juga diluar kewenangan pemeriksaan BPK-RI. BPK-RI rupakan salah satu komponen perekat negara kesatuan Re-
pun tidak berwenang untuk memeriksa uang negara yang publik Indonesia dan untuk mencegah terjadinya kembali
disimpan dalam ribuan rekening yang tidak terkonsolidir pengalaman pahit dimasa lalu. Pada tahun 1950an, pimpi-
dan, bahkan, disimpan pada rekening pribadi para pejabat nan PRRI/Permesta melakukan barter yang katanya untuk
negara, termasuk yang sudah lama meninggal dunia. Seka- mencari sumber pembelanjaan bagi pembangunan daerahn-
rang sudah semakin jelas bahwa ternyata bahwa Pemerintah ya. Mereka juga aktip mencari bantuan dari berbagai negara
pun tidak punya daftar inventaris kekayaan maupun hutang donor di luar negeri. Ternyata bahwa hasil barter dan ban-
negara. Sementara itu, dalam pemerintahan otoriter masa tuan asing itu mereka gunakan bukan untuk membangun
lalu, nada laporan pemeriksaan BPK-RI tidak boleh ”meng- daerah, tapi untuk membeli peralatan perang berontak me-
ganggu stabilitas nasional”. lawan Pemerintah Pusat.
Perubahan ketiga UUD 1945 serta UU No. 15 Tahun Sebagai lembaga negara yang diharapkan dapat
2006 telah memulihkan kembali kemandirian dan kebeba- menegakkan transparansi dan akuntabilitas keuangan ne-
san BPK-RI. Pemulihan kemandirian dan kebebasan BPK- gara, BPK-RI telah memberikan setidaknya tiga contoh dan
RI itu diharapkan akan dapat membantu untuk mengoreksi teladan (‘lead by example’). Keteladan yang pertama adalah
berbagai dampak negatip dari buruknya sistem manajemen dalam pembelanjaan kegiatannya. Mulai sejak tahun 2005,
dan pertanggung jawaban keuangan negara selama ini. seluruh pembelanjaan kegiatan BPK-RI hanya bersum-
Dengan semakin baiknya sistem manajemen keuangan ne- ber dari anggarannya sendiri. Sejak itu, BPK-RI tidak lagi
gara itu diharapkan, pertama, Pemerintah akan setiap saat meminta biaya pemeriksaan dari auditees, walaupun di luar
mengetahui posisi keuangan maupun kondisi likuiditasnya. negeri lembaga seperti BPK-RI dapat mengenakan biaya

NO 115/ November - Desember 2008 /Tahun XXVIII 21


pemeriksaan kepada auditees dengan tarip komersil. Bersa- wajib di telaah atau reviu oleh BPK negara lain. Reviu terse-
maan dengan itu, BPK-RI pun telah menghentikan kegiatan but akan menelaah apakah mutu pemeriksaan BPK telah
usaha milik yayasannya sebagai salah satu sumber anggaran sesuai dengan standar, sistem yang berlaku secara interna-
non-bujeter. sional. Reviu dimaksud dilakukan oleh BPK New Zealand
Dalam masa empat tahun terakhir, DPR-RI dan Pemer- pada tahun 2004 dan akan dilakukan oleh BPK Negeri Be-
intah telah dapat meningkatkan anggaran BPK-RI lebih landa untuk tahun 2009.
dari 5 kali lipat, dari Rp329 miliar pada tahun 2005 men-
jadi Rp1.613 miliar pada tahun 2008. Ini hanya dapat ter- Hadirin yang saya hormati,
jadi setelah mereka melihat adanya peningkatan kualitas Penandatanganan kesepakatan bersama antara BPK-RI
pekerjaan BPK-RI dalam menghemat pengeluaran negara dengan POLRI yang dilakukan hari ini adalah merupakan
dan meningkatkan penerimaannya serta ikut dalam upaya wujud nyata komitmen dari kedua instansi terkait dalam
memperbaiki sistem pengelolaan dan pertanggungan jawab upaya meminimalisir penyimpangan keuangan negara. Kes-
keuangan negara. Peningkatan anggaran itu telah mening- epakatan bersama ini bertujuan agar segera dapat dilaku-
katkan penghasilan karyawan BPK-RI, perbaikan fasilitas kan proses penegakan hukum oleh POLRI terhadap hasil
kerja maupun pendidikan serta pelatihan personilnya. pemeriksaan BPK-RI sesuai peraturan perundang-undan-
Keteladanan BPK-RI yang kedua tercermin dalam gan yang berlaku. Selain itu, dengan kesepakatan ini akan
Pasal 32 UU No. 15 Tahun 2006 yang menetapkan bahwa semakin dapat dicapai kepastian hukum terhadap hasil
pemeriksaan dan tanggungjawab keuangan BPK dilaku- pemeriksaan BPK-RI.
kan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP). KAP memeriksa Perlu diketahui bahwa dalam masa empat tahun pimpi-
BPK-RI itu adalah ditunjuk oleh DPR-RI berdasarkan usul nan sekarang ini menjabat di BPK-RI, sejak awal Desem-
BPK-RI dan Pemerintah. Sejak tahun 2006 KAP yang me- ber 2004, telah banyak hasil pemeriksaan yang berindikasi
meriksa laporan keuangan BPK adalah KAP Hadori Yunus pidana yang telah dilaporkan kepada POLRI. Dari tahun
dan Rekan. KAP tersebut telah memberikan opini tanpa 2004 hingga Mei 2008 temuan pemeriksaan BPK yang su-
pengecualian atas pemeriksaan laporan keuangan BPK un- dah dilaporkan kepada POLRI adalah sebanyak 17 temuan
tuk tahun 2007. dengan nilai sebesar Rp19,37 trliliun. Tujuan kesepakatan
Keteladanan BPK-RI yang ketiga dalam mewujud- bersama antara BPK-RI dengan POLRI ini selain untuk
kan transparansi dan akuntabilitas keuangan negara adalah memenuhi tuntutan undang-undang adalah juga sebagai
tercermin dalam Pasal 33 UU No. 15 Tahun 2006. Pasal ini upaya untuk menunjukkan kepada masyarakat luas dan dun-
menetapkan bahwa secara periodik, mutu pemeriksaan BPK ia internasional akan seriusnya lembaga-lembaga negara di

22 NO 115/ November - Desember 2008 /Tahun XXVIII


Indonesia pada upaya pemberantasan korupsi. FAIMLAC, negara-negara anggota bertukar informasi dan
Dalam kesepakatan bersama tersebut diatur pula bahwa pengalaman dalam pemberantasan korupsi dan pencucian
hasil pemeriksaan BPK-RI yang diserahkan kepada POLRI uang serta menarik kembali uang hasil korupsi itu melalui
disyaratkan akan adanya pemaparan. Hal ini merupakan ba- (1) pertukaran informasi mengenai strategi pemberantasan,
bak baru dalam kerjasama antara BPK-RI dengan POLRI. praktek-praktek dan metodologi pemeriksaan (2) kerjasa-
Apabila pada saat pemaparan dirasa- ma yang saling menguntungkan
kan terdapat bukti permulaan yang dengan BPK negara lain dalam
tidak cukup, BPK-RI dapat segera pemberantasan korupsi di mas-
melengkapinya. Dengan demikian, Penandatanganan kesepakatan ing-masing negara, serta (3) tukar
kedepan, diharapkan tidak lagi akan bersama antara BPK-RI dengan menukar informasi dan saling
terjadi kasus dihentikan ditingkat membantu penarikan kembali
penyidikan maupun ditingkat pe- POLRI yang dilakukan hari ini uang hasil korupsi yang telah
nuntutan. Demikian juga dengan adalah merupakan wujud nyata dipindahkan ke negara lain. Ne-
permohonan perhitungan kerugian gara-negara yang telah berhasil
negara yang diajukan POLRI harus komitmen dari kedua instansi untuk menarik kembali hasil ko-
melalui pemaparan sehingga pada terkait dalam upaya meminimalisir rupsi mantan Kepala Negaranya
saat itu juga dapat langsung diketa- penyimpangan keuangan negara. adalah Peru, Nigeria dan Phili-
hui apakah perhitungan kerugian ne- pina. Dalam pertemuan di Cairo
gara yang dimintakan masuk dalam Kesepakatan bersama ini bertujuan bulan Juli y.l., disepakati bahwa
kompetensi BPK-RI. Selain itu, juga agar segera dapat dilakukan proses pertemuan FAIMLAC selanjut-
diatur bahwa dalam rangka men- nya akan diselenggarakan di In-
MDPLQ HIHNWLÀWDV SHQDQJDQDQ KDVLO penegakan hukum oleh POLRI ter- donesia pada bulan Juli 2009.
hasil pemeriksaan yang diserahkan hadap hasil pemeriksaan BPK-RI
kepada POLRI akan memberitahu- sesuai peraturan perundang-unda- Hadirin yang saya muliakan,
kan secara tertulis perkembangan- Dalam tiga tahun terakhir,
nya. Khusus untuk kasus-kasus yang ngan yang berlaku. didalam negeri, BPK-RI telah
menjadi perhatian publik atau per- mengadakan kesepakatan bersa-
hatian POLRI dan BPK-RI, pihak ma dengan sejumlah institusi ne-
POLRI dapat menyampaikan perkembangan penanganan- gara yang terkait dengan pemberantasan korupsi seperti Ke-
nya secara lisan melalui pemaparan. jaksaan Agung, KPK, dan PPATK. Tujuan dari kerjasama
Saya mengharapkan agar tindak lanjut kesepakatan ber- antara BPK-RI dengan sejumlah lembaga penegak hukum
sama antara BPK-RI dengan POLRI tidak hanya berhenti di tersebut adalah untuk mensinergikan tugas, kewenangan,
tingkat pusat saja namun juga harus ditindaklanjuti oleh in- dan kemampuan masing-masing. Kewenangan dan kemam-
stitusi BPK-RI dan Kepolisian yang berada di tingkat daerah puan BPK-RI adalah dalam bidang pemeriksaan keuangan
di seluruh Indonesia. Oleh karena itu setelah penandatan- negara. Dilain pihak, penegak hukum, termasuk Kepolisian,
ganan kesepakatan ini diharapkan para Kepala Perwakilan Kejaksaan, dan KPK memiliki mandat dan kompetensi se-
BPK-RI maupun para Kapolda segera memulai kerjasama bagai penyidik.
pemberantasan tindak pidana keuangan negara yang terjadi Desain kesepakatan antara BPK-RI dengan POLRI di-
di daerah. Di era otonomi daerah saat ini, transfer dana dari harapkan tetap saling menghormati dan menjunjung tinggi
pemerintah pusat kepada pemerintah daerah setiap tahun tugas dan kewenangannya masing-masing. Mengacu pada
telah menjadi semakin besar. Namun hal tersebut tidak di- pengalaman yang baik dengan KPK, BPK-RI pun mengajak
imbangi dengan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan POLRI untuk dapat melakukan audit investigasi bersama
keuangan yang baik oleh pemerintah daerah. Sejak tahun guna mensinerjikan kewenangan dan kompetensinya mas-
2004 hingga 2007 transparansi dan akuntabilitas keuangan ing-masing untuk dapat mempercepat penanganan kasus
daerah justru telah semakin memburuk keadaannya, sehing- tindak pidana tertentu.
ga terdapat banyak penyimpangan-penyimpangan.
Demikian sambutan saya.
Hadirin yang saya muliakan, :DELOODKL7DXÀN:DOKLGD\DK
Perlu diketahui, komitmen BPK-RI untuk mencegah Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
dan memberantas tindak pidana khususnya terkait dengan
korupsi dan pencucian uang (money laundering) tidak hanya BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
terbatas dalam tataran kerjasama dengan institusi di dalam REPUBLIK INDONESIA
negeri. Dalam tataran internasional, BPK-RI adalah men- Ketua,
jadi anggota International Organization of Supreme Audit In-
stitutions (INTOSAI) Working Group on Fights Againts Interna- Prof. Dr. Anwar Nasution
tional Money Laundering and Corruption (FAIMLAC). Melalui

NO 115/ November - Desember 2008 /Tahun XXVIII 23


LAPORAN UTAMA

Perencanaan Audit Laporan


Keuangan di ANAO
Oleh: Firdaus Amyar, SE, MA, Ak Kasubag Pelaksanaan Balai Diklat BPK-RI di Makssar

Selama tu- Director yang juga merupakan Signing Kita juga dapat bekonsultasi secara
juh bulan pe- Officer (penanda tangan opini laporan langsung dengan PSB bila di lapangan
nulis melaku- keuangan). Di atas Executive Director mengalami kendala teknis pemeriksaan
kan program terdapat Group Executive Director yang seperti prosedur audit, penentuan uji
secondment langsung bertanggung jawab kepada petik, materialitas, kebijakan akuntansi
(magang) un- Auditor-General (Ketua ANAO). dan lain-lain. Penulis pernah berkon-
tuk melaku- Auditor General merupakan pe- sultasi secara on-line dengan PSB keti-
kan audit lapo- megang jabatan tertinggi di ANAO. ka mengalami kesulitan dalam penen-
ran keuangan Auditor General merupakan pembuat tuan materialitas di salah satu entitas.
di Australian keputusan akhir dari seluruh major PSB merespon dan memberikan solusi
National Audit issues. Auditor General mendapatkan secara tepat dan cepat.
Office. Penulis berkesempatan untuk saran dan pendapat dari para Group Signing Officer beranggotakan
melakukan satu siklus audit laporan Executive Director, Signing Officer, dan senior executive yang berpengalaman.
keuangan penuh (perencanaan, in- Qualification Committee (yang diketuai Untuk auditee yang memiliki risiko
terim, hard close/pre-final, dan final/ oleh Deputy Auditor General). rendah dapat diemban oleh senior ma-
year-end) pada tiga entitas di Australia Qualification Committee (QC) nager (supervisor) yang berpengalaman.
(Department of Education Science terdiri dari Group Executive Director Peran dari signing officer adalah untuk
and Training, Health Services Austra- (dua orang), Kepala Professional Services memastikan bahwa perencanaan audit
lia Ltd, dan House of Representatives). Branch (PSB) dan seluruh Signing Offi- berada pada arah yang tepat, mereviu
Seluruh auditor dalam tim penugasan cer. Tugas utama komite ini adalah un- hasilnya, mengeluarkan managemen
merupakan pegawai ANAO dan pe- tuk memberikan nasihat atau pendapat letter dengan rekomendasi yang sesuai
nulis diikutsertakan sebagai salah satu kepada Signing Officer terhadap ma- dan melakukan komunikasi dengan
anggota tim. salah-masalah yang mempengaruhi auditee. Komunikasi ini meliputi ha-
Tulisan berikut merupakan hasil kualifikasi laporan keuangan ataupun dir dalam rapat audit bersama Komite
pengalaman penulis saat melakukan pelanggaran terhadap peraturan perun- Audite dimana strategi audit disampai-
perencanaan audit (audit planning) di dang-undangan yang akan dilaporkan kan, penyampaian hasil ineterim audit
ANAO. Sebelum menjelaskan peren- dalam laporan audit (opini audit). dan penyampaian hasil audit terakhir.
canaan audit, penulis sedikit mengu- Professional Services Branch Signing Officer merupakan penanda-
raikan struktur organisasi ANAO. (PSB) mempunyai tugas utama untuk tangan opini audit.
mengembangkan dan memantau met-
Struktur Organisasi ANAO odologi audit dan melaksanakan pro- Perencanaan Audit Laporan Keuan-
Struktur Organisasi pemeriksaan gram quality assurance untuk penyelek- gan (Audit Planning)
ANAO dipecah menjadi dua kelom- sian objek-objek audit setiap tahunnya. Selama melaksanakan program se-
pok, yaitu AASG (Assurance Audit PSB punya peranan penting untuk condment, penulis ikut terlibat dalam
Services Group) dan PASG (Perform- mengidentifikasi inkonsistensi praktik satu siklus audit penuh, termasuk per-
ance Audit Services Group). Berdasar- akuntansi di lembaga pemerintahan encanaan. Satu tim penugasan umum-
kan pembagian tersebut, ANAO hanya terhadap standar akuntansi dan menca- nya terdiri dari: seorang signing officer,
mengenal dua macam audit utama ri solusi yang tepat untuk masalah yang seorang manajer audit (supervisor),
yaitu Audit Laporan Keuangan yang sama (konsistensi). PSB diketuai oleh seorang ketua tim, tiga orang anggota
dikelola oleh AASG dan Audit Kinerja senior executive yang sudah berpengala- tim (jumlahnya tergantung besar/kecil-
yang dikelola oleh PASG. Ada audit man dan didukung oleh National Tech- nya entitas yang diperiksa)
pendukung yaitu IT audit yang bias- nical Director (NTD). Minimal setiap Tujuan dari Perencanaan Audit
anya dilaksanakan pada entitas yang bulan, PSB juga melakukan technical adalah untuk: (1) mendapatkan pema-
laporan keuangannya akan diaudit update kepada seluruh auditor untuk haman terhadap entitas yang diperiksa;
oleh ANAO. Masing-masing branch/ berbagai masalah dan issue kebijakan (2) mengidentifikasi dan menga-
group diketuai oleh beberapa Executive akuntansi atupun audit yang muncul. nalisa risiko-risiko yang terjadi; dan

24 NO 115/ November - Desember 2008 /Tahun XXVIII


(3) mengembangkan pendekatan audit Dalam menyusun tim, ANAO pemeriksaan.
untuk menjawab risiko-risiko yang te- mengevaluasi tingkat kompetensi, pen- 1.2 Menentukan perlu atau tid-
lah teridentifikasi. galaman dari setiap anggota tim, peran aknya menunjuk Second Signing Of-
Lama dan luasnya perencanaan dan tanggung jawab serta perbedaan ficer (SSO).
audit tergantung dari material atau kemampuan dan kecakapannya. Kes- Perlu tidaknya menunjuk SSO
tidaknya entitas yang diperiksa (audi- emuanya dievaluasi dan dituangkan ditentukan oleh Eksekutif AASG.
tee). Semakin material entitas, semakin dalam formulir (template) yang sudah 1.3 Menggunakan IT Audit se-
lama waktu yang dibutuhkan untuk disediakan oleh ANAO dan dapat di- bagai bagian dari Tim Penugasan
perencanaan audit. Tingkat meteri- akses seluruh anggota tim. Dalam rangka menentukan apa-
alitas entitas ditentukan dari berbagai Untuk entitas yang memerlukan kah diperlukannya bantuan IT Audit,
faktor, diantaranya adalah jumlah ang- pengetahuan teknis khusus, ANAO ANAO harus melaksanakan penilaian
garan yang dikelola, risiko entitas dan memastikan semua anggota tim memi- terhadap dampak keseluruhan IT ter-
risiko audit. Untuk entitas yang mate- liki pengetahuan yang diperlukan. Jika hadap entitas dan/atau laporan keuan-
rial, perencanaan audit umunya mulai anggota tim tidak memiliki pengeta- gan.
dilakukan pada Oktober (tanggal per- huan khusus yang diperlukan, ANAO Untuk entitas yang material, um-
laporan keuangan di Australia berakhir harus memastikan seluruh anggota tim umnya dilakukan dahulu IT Audit
pada 30 Juni) sampai dengan Januari. pernah mengikuti pelatihan/kursus sebagai bagian dari tim audit laporan
Jadi sekitar 5 bulan ketika tahun angga- teknis yang sesuai (contohnya adalah keuangan sebelum dilakukannya audit
ran yang akan diperiksa telah berjalan, pengetahuan tentang asuransi, pensiun laporan keuangan. Karena semua enti-
mulai dilakukan perencanaan audit. dan lain-lain). tas telah terkomputerisasi dan meng-
Rata-rata memakan waktu satu sampai Manajer Audit (Supervisor) harus gunakan program aplikasi komputer
empat minggu (tergantung tingkat me- mengadakan rapat perencanaan audit dalam proses akuntansinya, tim IT au-
terialitasnya). yang harus dihadiri oleh Signing Offic- dit melakukan test terhadap lingkun-
Kertas kerja pemeriksaan untuk er dan Second Signing Officer (jika ada), gan pengendalian sistem secara umum
mendokumentasikan Perencanaan Au- IT Audit dan tenaga ahli yang diperlu- dan pengendalian aplikasi khusus.
dit tersedia secara elektronik (ANAO kan (jika ada). Rapat tersebut umum- Dengan mempertimbangkan fak-
memakai aplikasi software TeamMate nya dilaksanakan setelah diadakannya tor-faktor di bawah ini dilakukan pe-
buatan Price WaterhouseCoopers). Temp- rapat Perencanaan dengan entitas yang nilaian pendahuluan atas lingkungan
lates, standard, dan panduan untuk diperiksa. Rapat harus mencakup hal- IT (diklasifikasikan sebagai MINOR,
perencanaan audit yang dikeluarkan hal sebagai berikut: MODERATE, atau MAJOR):
ANAO maupun institusi lainnya juga (a) mereviu hal-hal yang muncul (a) Tingkat ketergantungan proses
tersedia secara elektronik sehingga: ter- selama pelaksanaan audit sebel- kegiatan utama entitas kepada
jadinya konsistensi perencanaan audit umnya, termasuk efektivitas dan IT;
untuk semua tim; perubahan, reviu efisiensi audit sebelumnya. (b) Kompleksitas proses komputer
dan feedback dapat secara cepat dilaku- (b) menyepakati dan mendoku- (contohnya perhitungan, pros-
kan oleh manajer audit/supervisor. mentasikan peran dan tujuan es otomatis jumlah transaksi,
tim penugasan audit. konektivitas dengan pihak luar);
Langkah-langkah yang dilakukan (c) Sikap kecurigaan kita atas salah dan
penulis selama melaksananakan peren- saji material laporan keuan- (c) Kompleksitas struktur IT enti-
canaan audit pada tiga entitas tersebut gan entitas, termasuk salah saji tas (misalnya tanggung jawab
di atas adalah sebagai berikut: karena kecurangan (fraud) atau tersentralisasi pada satu grup
1. Tim Penugasan Audit error. atau terdesentralisasi dengan
1.1 Menentukan Tim Penugasan (d) Mengidentifikasi dan mencari banyak grup)
Audit strategi untuk merespon risiko
Pertama-tama adalah mengidenti- yang teridentifikasi. Tim IT Audit harus membuat do-
fikasi tim penugasan audit (termasuk (e) Mengidentifikasi perubahan kumentasi hasil penilaian IT untuk
IT audit dan tim spesialist jika diperlu- signifikan dari tahun lalu dan MAJOR dan MODERATE yang di-
kan). Independensi profesional semua mengevaluasi dampaknya pada laksanakan oleh Manajer Audit IT.
anggota tim harus dipertimbangkan entitas dan laporan keuangan 1.4 Menentukan kebutuhan akan
dengan kewajiban ditandatanganinya entitas. tenaga ahli dalam penugasan audit
Deklarasi Independensi oleh setiap (f ) Menentukan apakah ada risiko Selama perencanaan, tentukan apa-
anggota tim. Salah satu isinya adalah tertentu yang signifikan terse- kah diperlukan tenaga spesialist dari
menyatakan bahwa anggota tim tidak but memerlukan pertimbangan ANAO atau tenaga ahli lainnya yang
punya keterkaitan dan konflik kepent- audit khusus. masuk dalam tim penugasan audit se-
ingan (conflict of interest) dengan enti- Risalah hasil rapat harus dido- perti tenaga ahli perpajakan, penilai
tas yang diperiksa. kumentasikan dalam kertas kerja dan sebagainya.

NO 115/ November - Desember 2008 /Tahun XXVIII 25


Jika memang memerlukan tenaga posisi atau jabatan di ANAO. Entitas Tim harus memastikan bahwa
ahli dari luar ANAO, diperlukan per- dapat menolak diperiksa oleh Auditor hasil risiko audit yang kita nilai telah
setujuan dari Signing Officer. Perjan- dari ANAO kalau auditor tersebut ti- direviu oleh Eksekutif di ANAO dan
jian kesepakatan perlu dibuat antara dak memiliki security clearance. Contoh ditandatangani oleh Signing Officer.
ANAO dan tenaga ahli tersebut. tingkat security yang dikeluarkan oleh Tim juga harus memastikan faktor-
Tim harus mendokumentasikan ANAO adalah TOP SECRET untuk faktor risiko tersebut telah termuat
secara detail sifat pekerjaan yang akan Signing Officer. Artinya Signing Of- dalam Analysis of Business Risks (ABR)
dilaksanakan, informasi yang akan di- ficer dapat mengakses semua data dari dan Bridge (Bridge merupakan tem-
berikan dan siapa yang akan memberi- entitas yang diperiksa sampai dengan plate yang digunakan sebagai jem-
kan kepada tanaga ahli. yang berstatus top secret. batan antara risiko salah saji materi-
Auditor harus mempertimbangkan al dengan prosedur audit yang akan
dan mendokumentasikan materialitas 2. Persiapan dilakukan untuk mengurangi risiko
dan risiko bawaan (inherent risk) dari 1.1 Menyiapkan biaya audit dan tersebut pada tingkat yang dapat di-
pekerjaan yang dilakukan oleh expert. mengembangkan rencana untuk mem- terima).
1.5 Memenuhi persyaratan inde- onitor biaya tersebut. 2.4 Menentukan materialitas
pendensi dan conflict of interest selu- Biaya pemeriksaan audit berdasar- Materialitas audit ditentukan
ruh anggota penugasan audit kan beban kerja. Anggaran (biaya) pada saat perencanaan. ANAO punya
ANAO mempertimbangkan inde- pemeriksaan yang dibagi dalam tugas panduan yang lengkap untuk men-
pendensi, kode etik dan conflict of in- pokok berdasarkan jam dan aktivitas ghitung tingkat materialitas. Juga
terest seluruh anggota tim penugasan perorangan. Anggaran yang telah disu- disediakan template dalam program
audit dengan memakai panduan yang sun harus disetujui oleh Signing Officer Microsoft Excel yang dapat dengan
disediakan ANAO. Hasil pertimban- dan Manajer Audit dan dikomunikasi- mudah kita gunakan. Berikut hal-
gan tersebut akan didokumentasikan. kan ke setiap anggota tim sehingga se- hal yang dilakukan ketika menentu-
Jika sudah yakin dengan independ- tiap anggota bertanggung jawab untuk kan tingkat materialitas:
ensi semua anggota tim penugasan, mengikuti anggaran yang telah dialo- (a) Tim harus menentukan ting-
ANAO memastikan setiap anggota tim kasikan oleh masing-masing individu. kat overall materiality untuk
sadar akan tanggung jawabnya untuk Manajer audit dan pemimpin tim ber- laporan keuangan secara ke-
melaporkan setiap adanya perubahan tanggung jawab untuk memonitor ang- seluruhan berdasarkan pro-
keindependensiannya atau potensi con- garan tersebut dengan pekerjaan aktual sedur analitis pendahuluan,
flict of interest selama penugasan audit di lapangan karena penambahan atau perhitungan Analysis of Busi-
kepada Manajer Audit dan/atau Sign- pengurangan jumlah jam kerja audit ness Risks (ABR) dan juga pe-
ing Officer. akan mempengaruhi anggaran (biaya) nilaian profesional (profesional
Setiap anggota tim wajib menan- pemeriksaan. judgement) dengan memper-
datangani pernyataan Deklarasi Inde- 1.2 Menyiapkan dan melaksana- timbangkan kondisi entitas
pendensi sebelum melakukan penu- kan Rapat Perencanaan Audit dengan yang diperiksa. Overall mate-
gasan audit. entitas riality digunakan dalam penen-
Manajer Audit (Supervisor) bertang- Tim penugasan audit harus tuan batas koreksi audit (audit
gung jawab untuk menkoordinasikan menyiapkan dan melaksanakan rapat adjustment) apakah material
prosedur dan langkah penyelesaian Perencanaan Audit dengan entitas. Ra- atau tidak. Semua koreksi audit
masalah independensi dari seluruh pat tersebut harus dihadiri oleh Sign- yang bernilai dibawah overall
anggota tim penugasan audit. ing Officer dan Manajer Audit (Super- materiality dikategorikan tidak
visor). material dan sebaliknya.
6.6 Menentukan persyaratan se- Hasil rapat tersebut haru dido- (b) Tim harus menentukan plan-
curity level kumentasikan dalam Risalah Rapat ning materiality berdasarkan
ANAO menentukan dan mendo- dan dimasukkan dalam Kertas Kerja overall materiality.
kumentasikan tingkat security clearance Pemeriksaan. Untuk mengurangi risiko keseluru-
untuk masing-masing anggota tim pe- 2.3 Menghitung risiko audit ter- han salah saji yang terdeteksi ataupun
nugasan sebelum memulai audit. hadap entitas yang telah dinilai oleh tidak pada laporan keuangan melebihi
Di ANAO setiap auditor yang akan eksekutif ANAO. tingkat materialitas yang telah ditentu-
melakukan tugas audit harus mem- Risiko audit harus ditentukan dan kan (overall materiality), kita membuat
punyai tingkat security (security level) didokumentasikan dalam Audit Pro- “planning materiality”. Contohnya
terhadap entitas yang diperiksa. Serti- file. Tim harus menentukan apakah adalah, ketika kita menentukan over-
fikat tersebut dikeluarkan oleh Bagian risiko audit entitas low, moderate atau all materiality sebesar Rp50juta kita
Security di ANAO dengan memper- high dan memberikan alasan penilaian beranggapan nilai di bawah Rp50juta
timbangkan dokumen-dokumen se- tersebut. Hasil penilainnya harus ditu- tidak material. Tetapi dalam peker-
perti keterangan kepolisian dan juga angkan dalam Audit Strategy. jaan lapangan ditemukan nilai sebesar

26 NO 115/ November - Desember 2008 /Tahun XXVIII


Rp30juta yang ternyata material bagi formance Audit Services Group) signifikan sehingga berpotensi tidak
pengguna laporan keuangan. Untuk Tim audit laporan keuangan going concern, pertimbangkan apakah
itulah diperlukan planning materiality harus mendiskusikan dengan bagian ada:
untuk pekerjaan lapangan yang nilain- yang melaksanakan audit kinerja pada (a) kejadian atau kondisi yang
ya dibawah overall materiality untuk entitias yang sama atas kemungkinan dapat meragukan keberlang-
mengantisipasi hal tersebut. Planning pengaruh laporan hasil audit kinerja sungan operasi entitas (con-
materiality adalah jumlah yang lebih terhadap audit laporan keuangan yang tohnya Parlemen telah setuju
kecil dari tingkat overall materiality dilaksanakan. Diskusi tersebut mem- pembubarannya atau ada re-
(atau jumlah yang lebih rendah dari bahas masalah-masalah sebagai berikut: view Parlemen yang punya
tingkat materialitas untuk item tert- (a) temuan-temuan yang berpotensi dampak signifikan atas sum-
entu), dan juga digunakan untuk me- menjadikan laporan kauangan enitas ber dana entitas pada masa
nentukan risiko salah saji material dan salah saji secara material; (b) risiko mendatang).
untuk mendisain prosedur audit lanju- bisnis entitas yang telah teridentifikasi (b) akan ada restrukturisasi se-
tan untuk merespon risiko yang telah yang berpotensi mempunyai dampak lama tahun berjalan sebagai
ditentukan. pada laporan keuangan; (c) kelema- hasil dari Administrative Ar-
(c) Tim harus menentukan mate- han-kelemahan internal kontrol yang rangement Order, Parliament
rialitas spesifik untuk akun ter- relevan dengan audit laporan keuan- Review dan lain-lain.
tentu jika memang diperlukan. gan. 2.9 Identifikasi dan nilai risiko atas
Artinya berdasarkan pertim- Tim harus memastikan hal-hal di transaksi pihak ketiga yang material.
bangan tertentu akun tertentu atas didokumentasikan dalam ABR Tim harus mendapatkan dari ma-
bisa saja tingkat materialitasnya dan Bridge. najemen daftar nama pihak ketiga
berbeda dengan overall maupun 2.7 Mereviu risalah rapat dan kon- terkait dan:
planning materiality. trak-kontrak serta perjanjian entitas (a) Reviu kertas kerja sebelumnya
(d) Materialitas harus didiskusikan yang signifikan. terhadap nama-nama pihak
dengan seluruh anggota tim Tim harus mendapatkan hasil ketiga yang diketahui;
penugasan pada saat rapat pe- risalah rapat dari manajemen serta (b) Reviu prosedur entitas untuk
rencanaan audit. Seluruh tim komite dan kontrak serta perjanjian mengidentifikasi pihak keti-
penugasan dan Signing Officer yang signifikan yang punya pen- ga;
harus menyetujuinya dan ha- garuh ke laporan kuangan. (c) Selidiki hubungan manajemen
rus didokumentasikan hasilnya. Tim harus mereviu dan men- dengan pihak-pihak lain;
Dokumentasi tersebut men- ganalisa kontrak-kontrak tersebut (d) Reviu risalah rapat manaje-
cakup dasar penilaian dan ala- dengan diantaranya mempertim- men terhadap pihak ketiga
san-alasannya. bangkan tanggal-tanggal penting, yang terkait;
(e) Tingkat materialitas harus di- pihak yang mengadakan perjanjian (e) Reviu korespondensi dan fak-
revisi jika selama audit terdapat dan hak serta kewajibannya, default tur dari perusahan/konsultan
informasi-informasi yang meny- clauses (klausul kontrak), durasi, hukum; dan
ebabkan tingkat materialitas ha- dampak akuntansinya, amandemen, (f ) Reviu kontrak dan perjanjian
rus berubah. Perubahan tersebut dan lampiran kontrak. sebagai bukti hubungan den-
harus selalu didokumentasikan Tim harus memastikan fotoko- gan pihak ketiga.
dan disetujui oleh Signing Of- pi kontrak signifikan dimasukkan Tim harus mengevaluasi aktivitas
ficer. daam permanent file. kontrol entitas untuk identifikasi,
Fotokopi kontrak signifikan ha- otorisasi dan perlakuan akuntansi
2.5 Lakukan prosedur analitis pen- rus disimpan dalam permanent file, yang tepat terhadap transaksi pihak
dahuluan lebih lagi jika kontrak tersebut san- ketiga.
Template dan tabel disediakan oleh gat releven dengan temuan audit. Tim harus memastikan semua
ANAO untuk menjawab prosedur Jika fotokopi kontrak signifikan risiko yang teridentifikasi telah
tersebut. Prosedur analitis pendahu- tidak disimpan dalam permanent file, dipertimbangkan dalam persiapan
luan diperlukan untuk melihat perger- catat syarat dan kondisi yang ada rapat dengan auditee.
akan atau posisi nilai akun secara kom- dalam kontrak dalam kertas kerja 2.10 Mempertimbangkan dan
paratif antara posisi laporan keuangan audit. Mendokumentasikan isu khusus
saat diperiksa dengan posisi tahun-ta- 2.8 Menentukan apakah kegiatan Pertimbangkan dan dokumenta-
hun sebelumnya. Penjelasan harus di- operasi entitas akan berlanjut (going sikan isu khusus dalam audit yang
berikan bila terjadi perubahan secara concern) atau berubah diangkat oleh PSB yang mempunyai
significant (material) atas akun-akun Untuk membuat penilaian pen- dampak dalam laporan keuangan.
tertentu. dahuluan apakah entitas memiliki Pastikan juga pertimbangan atas
2.6 Konsultasi dengan PASG (Per- risiko entitas akan berubah secara isu-isu tersebut telah direfleksikan

NO 115/ November - Desember 2008 /Tahun XXVIII 27


dalam ABR dan relevan Bridges. Au- baharui pemahaman terhadap enti- dan system IT mana yang perlu dieve-
dit manajer bertanggung jawab un- tas dan lingkungannya - Analysis of luasi, dimengerti dan divalidasi sebagai
tuk menjamin masalah ini ditangani Business Risks (ABR) bagian dari perencanaan audit.
dengan tepat. ABR adalah sarana dimana auditor 3.3 Mendapatkan, mendokumen-
2.11 Mempertimbangkan damp- mendapatkan pemahaman lingkungan tasikan, dan menilai peraturan perun-
ak dari audit yang dilakukan oleh bisnis entitas dan risiko-risiko terkait. dang-undangan yang terkait dengan
pihak lain, auditor lain, internal au- ABR meliputi: (1) Kekuatan pasar dan dan dikeluarkan oleh entitas
dit atau tenaga ahli. risiko lingkungan entitas; (2) Stake- Tim harus mengidentifikasi dan
Jika entitas menggunakan orga- holder kunci dan pengaruhnya terha- mendokumentasikan peraturan pe-
nisasi jasa untuk proses bisnis atau dap operasi bisnis entitas; (3) Tujuan rundang-undangan yang mana entitas
akuntansi yang signifikan, kita harus bisnis, strategi dan risiko bisnis; (4) harus patuh dan nilai risiko dari keti-
menilai dan mereviu hasil kerjanya. Risiko kinerja keuangan. daktaatannya dan dampaknya terha-
Begitu juga untuk hasil kerja dari ANAO telah menyediakan template, dap laporan keuangan. Termasuk juga
internal audit, auditor lain, dan te- tabel, prosedur dan panduan yang ha- peraturan perundang-undangan yang
naga ahli. ANAO menyediakan pan- rus diikuti oleh setiap tim penugasan dikeluarkan dan dikelola oleh enti-
duan, template dan tabel yang disertai ketika akan melakukan Analisa Risiko tas dan dampaknya terhadap laporan
langkah-langkah untuk menilai hasil Bisnis (ABR) keuangan.
kerja pihak-pihak tersebut. Yang ter- 3.2 Identifikasi Unit Manajemen, Buat link terhadap risiko yang teri-
penting adalah kita mendokumen- Proses Bisnis dan Proses Akuntansi dentifikasi ke ABR atau Brdige yang
tasikan dan membuat kesimpulan Setelah menyelesaikan ABR, tim relevan.
atas dampak dari penggunaan hasil harus mengidentifikasi unit-unit
kerja pihak-pihak tersebut terhadap manajemen (bagian-bagian bisnis), 4. Pengendalian Lingkungan – Ting-
audit kita. Kita juga harus mereflek- proses bisnis dan akuntansi enti- kat Entitas
sikannya dalam Bridge yang direfer- tas. ANAO menyediakan template, 4.1 Mendapatkan pemahaman
ensi ke kertas kerja. tabel, prosedur dan panduan untuk dan mengevaluasi lima komponen
2.12 Menyelesaikan Profil Audit melakukan hal-hal tersebut diatas. internal control pada tingkat enti-
(Audit Profile) Hal-hal yang dilakukan adalah: tas.
Dalam profil audit, minimum (1) Tentukan proses bisnis kunci ANAO telah menyediakan
yang harus diidentifikasi adalah: dari entitas; template, tabel dan prosuder untuk me-
(1) Portofolio dimana audit ter- (2) Tentukan unit manajemen kun- nilai pengendalian lingkungan dalam
hubung. Portofolio disini maksud- ci (bagian unit); Internal Control Assessment.
nya adalah entitas termasuk dalam (3) Identifikasi proses bisnis mana Kita harus menyimpulkan dan
bagian dari depertemen atau organ- yang berhubungan dengan ma- memberi peringkat terhadap lima
isasi pemerintah mana; (2) Apakah sing-masing unit manajemen; komponen internal control pada ting-
entitas termasuk auditee yang ma- (4) Identifikasi proses akuntansi kat entitas. Kelima kontrol tersebut
terial; (3) Peraturan perundang-un- kunci; adalah: (1) Monitoring Kontrol (Moni-
dangan yang berhubungan dengan (5) Identifikasi siklus akuntansi toring of Controls); (2) Aktivitas Kon-
entitas; (4) Tipe pegawai/karya- dan akun-akunnya yang berhu- trol (Control Activities); (3) Komuni-
wan (in house, co-sourced); (5) Seluruh bungan dengan proses bisnis. kasi dan Sistem Informasi (Information
anggota tim dan peranannnya mas- Identifikasi pula system IT/apli- System and Communication); (4) Proses
ing-masing; (6) Jadwal untuk audit; kasi yang digunakan. Penilaian Risiko (Risk Assesment Proc-
(7) Tingkat risiko, ditentukan oleh Tentukan unit manjemen, atau ess); (5) Lingkungan Kontrol (Control
Eksekutif ANAO; (8) Contact person bagiannya yang akan dibuatkan prose- Environment)
penting dari entitas. Maksudnya dur audit. Dalam melakukan hal terse- Kelima komponen internal control
adalah nomor telepon, e-mail dari but perlu dipertimbangkan antara lain tersebut harus dirating dan hasil rat-
orang-orang penting seperti misalnya kepentingan keuangannya (financial ingnya harus didokumentasikan. Con-
ketua audit komite, kepala bagian significance), risiko salah saji material, toh rating yang diberikan adalah “Dept
keuangan dll; (9) Opini audit; (10) peraturan perundangan yang meng- ABC’s internal control environtment was
Nama dari second signing officer (jika atur unit manajemen terkait, risiko assessed as effective with a moderate in-
ada); (11) Hard copy dari file reference spesifik. ternal control risk assessment (lingkun-
number (korespondensi file dengan Tentukan proses bisnis mana yang gan internal control Departemen ABC
entitas tentang masalah audit) merukapakan kunci dari kegiatan ope- dininali efektif dengan penilaian risiko
· rasional entitas, dan bagaimana proses kontrol moderat).
3. Memperoleh Pemahaman Terha- bisnis kunci ini dicatat dalam proses
dap Entitas akuntansi entitas. Ini akan membantu 4.2 Memberikan penilaian dan
3.1 Memperoleh dan memper- dalam menentukan proses akuntansi tanggapan atas Risiko Kecurangan

28 NO 115/ November - Desember 2008 /Tahun XXVIII


(Fraud Risks) kecurangan harus didokumentasikan tuk mengkonfirmasi isi dari en-
Pada saat rapat tim perencanaan dalam kertas kerja. gagement letter; dan
audit, tim harus memastikan diskusi (9) dasar dan jumlah perhitungan
dihadiri oleh seluruh anggota tim pe- 5. Komunikasi dengan Entitas biaya audit.
nugasan termasuk Signing Officer men- 5.1 Menyiapkan Engagement Let- 5.2 Siapkan Audit Strategy (Cli-
genai potensi salah saji material karena ter (Surat Perikatan) entitas ent Service Strategy/CSS)
kecurangan (fraud) pada entitas. Tim Engagement letter merupakan per- Audit Strategy (CSS) merupakan
harus mendokumentasikan risalah ra- janjian tertulis antara auditor dengan output dari Perencanaan Audit yang
pat. auditee. Engagement letter harus di- nantinya akan disampaikan kepada en-
Selama rapat perencanaan audit tandatangani dan disetujui oleh ke- titas. CSS disampaikan kepada manaje-
dengan entitas, diskusi harus dilak- dua belah pihak baik auditor maupun men entitas dan Komite Audit. Tem-
sanakan dengan entitas mengenai iden- auditee. Engagement letter diterbitkan plate (format baku) sudah disediakan
tifikasi risiko salah saji material karena sebelum memulai audit. Di ANAO oleh PSB.
kecurangan. Tim harus mendokumen- template (format baku) engagement let- Jika untuk alasan tertentu CSS ti-
tasikan risalah rapat. ter disediakan oleh bagian PSB. dak dibuat, rubahlah engagement letter
Untuk menilai risiko salah saji Jika situasi berubah selama audit untuk memasukkan keterangan yang
material karena kecurangan, penting yang mana situasi baru tersebut ber- diperlukan untuk dikomunikasikan ke
untuk mengidentifikasi faktor risiko dampak pada isi/kondisi (terms of) dari entitas. Perubahan engagement letter
yang ada di entitas. Tim harus menye- engagement letter, Signing Officer harus tersebut harus melalui persetujuan Sig-
lesaikan Fraud Work Program yang mempertimbangkan untuk menerbit- ning Officer.
telah disediakan ANAO. Fraud Work kan engagement letter lanjutan (further Isi dari Audit Strategy adalah:
Program tersedia untuk membantu engagement letter). (1) Executive Summary.
mengidentifikasi faktor risiko yang da- Kita juga harus memastikan enti- Dalam executive summary di-
pat mengindikasikan risiko salah saji tas menerima secara formal (tertulis) jelaskan tentang pendekatan audit
material karena kecurangan pelaporan isi dari engagement letter. Penerimaan dan biaya audit.
keuangan dan salah saji asset. secara formal dari entitas harus dima- (2) Laporan Keuangan Entitas
Saat menilai internal control pada sukkan dalam kertas kerja di file kor- Di bagian ini dijelaskan Kerangka
tingkat entitas, tim harus mempertim- espondensi. Laporan Keuangan dan tugas dan
bangkan kekuatan dari internal control Engagement letter harus dibaca oleh kewajiban ANAO melakukan audit
untuk mencegah dan mendeteksi ke- auditee secara bersamaan dengan Audit sesuai dengan peratura perundan-
curangan terhadap faktor risiko yang Strategy yang memuat pendekatan au- gan yang berlaku.
telah diidentifikasi di atas. dit yang akan dilakukan auditor. (3) Proses Audit Laporan Keuan-
Tim harus menyimpulkan risiko Isi yang termuat dalam engagement gan, yang menjelaskan antara
salah saji material apakah tinggi (high), letter yang disyaratkan oleh Australian lain:
sedang (medium), atau rendah (low) Auditing Standard (AUS 204) adalah: (a) Materalitas
dan dokumentasikan alasan penilaian (1) Tujuan audit; (b) Risiko yang Signifikan
tersebut. (2) Tanggung jawab management (c) Internal Kontrol
Jika kecurangan teridentifikasi atas laporan keuangan; (d) Fraud and Error
atau terdapat informasi yang menindi- (3) Lingkup (scope) audit, termas- (e) Internal Audit
kasikan terdapat kecurangan, signing uk referensi terhadap peraturan (f ) Keperluan audit yang lainnya
officer harus mengkomunikasikan ma- perundangan yang terkait dan (4) Kualitas Audit.
salah tersebut secepat mungkin pada standard audit; Dalam bagian ini dijelaskan semua
tingkatan manajemen yang berwenang (4) Betuk dan jenis laporan audit nama-nama anggota tim yang terlibat
di entitas yang diperiksa. yang akan dihasilkan; dalam audit, peranan dan tanggung ja-
Jika auditor menidentifikasi ke- (5) Penjelasan sejauh mana audit wabnya serta kontak detailnya (nomor
curangan yang melibatkan manage- menggunakan pendekatan un- telepon kantor, e-mail dinas, dll)
ment, pegawai yang mempunyai per- tuk mendeteksi salah saji mate- (5) Jangka waktu penyelesaian au-
anan signifikan dalam internal control, rial; dit.
atau pihak lainnya yan mana kecuran- (6) Akses yang tidak terbatas untuk Dalam bagian ini dijelaskan jangka
gan tersebut mengakibatkan salah saji semua catatan, dokumentasi waktu penyelesaian satu siklus pe-
material pada laporan keuangan, audi- dan informasi lain yang diper- nuh audit (planning, interim, pre-
tor harus mengkomunikasikan masalah lukan untuk kepentingan audit; final, dan final), tujuan dari setiap
tersebut pada pihak yang bertanggung- (7) harapan untuk mendapatkan sikus dan output apa saja yang akan
jawab atas pengelolaan entitas (dalam representasi manajemen secara dihasilkan, kepada siapa laporan
hal ini manajemen yang lebih tinngi). tertulis; setiap siklus ditujukan, dan waktu
Semua hasil diskusi dan penilaian (8) Permintaan kepada entitas un- penyelesaian setiap siklus audit.

NO 115/ November - Desember 2008 /Tahun XXVIII 29


(6) Biaya audit akuntansi yang signifikan. Contohnya Brdige.
(7) Tanggung jawab entitas untuk adalah proses bisnis dan akuntansi Bridge harus diperbaharui selama
menyelesaiakan laporan keuan- pendapatan dan piutang, aset tetap dan pelaksanaan audit untuk merefleksikan
gan dan membantu penyelesa- lain-lain. Pekerjaan ini kadang disebut risiko yang teridentifikasi lebih lanjut,
ian audit supaya lebih efektif juga Process Documentaion yang artinya perubahan audit dan informasi yang
dan efisien. pendukumentasian atas proses bisnis relevan lainnya.
(8) Program Kerja Audit ANAO dan akuntansi yang beraku di enti-
untuk tahun berjalan yang tas. Pemahaman proses tersebut dapat 7. Pastikan seluruh langkah peren-
menjelaskan entitas merupakan dibuat dalam bentuk flow-chart, narasi, canaan audit telah dijalankan
bagian dari Program Kerja Audit atau gabungan flow-chart dan narasi. ANAO menyediakan check list yang
ANAO dan tingkatan pejabat Setelah dilakukan process documen- menerangkan bahwa seluruh prosedur
penanggung jawab audit. tation, tim melakukan walkthrough un- dan langkah dalam perencanaan audit
Lampiran-lampiran yang di- tuk masing-masing proses bisnis dan telah selesai dilakukan. Jika semua telah
masukkan diantaranya yaitu ringkasan akuntansi yang signifikan. selesai dilaksanakan harus di signed-off
Perubahan Kebijkan Akuntansi dan Walkthrough adalah proses penga- oleh Manajer Audit dan Signing Officer
better practice guidance yang dikeluar- matan dan pemahaman proses dan ditempatkan di TeamMate File se-
kan ANAO. akuntansi (bisnis) secara langsung di hingga dapat diakses dengan mudah
6. Program Audit entitas. Misalkan kita ingin melihat se- secara on-line oleh seluruh anggota
6.1 Tentukan tingkat risiko keselu- cara langsung bagaimana proses pem- tim penugasan selama berlangsungnya
ruhan entitas belian barang dari dimulainya Purchase pelaksanaan audit.
Dari penilaian Analisa Risiko Bisnis Order sampai diterimanya barang.
(ABR) dan internal kontrol pada level Kesimpulan
entitas, tentukan dan dokumentasikan 6.3 Selesaikan Bridge untuk se- ANAO memandang Perencanaan
tingkat risiko keseluruhan (overall tiap siklus bisnis (akuntansi) Audit merupakan bagian yang sangat
risks) apakah rendah (minimum), se- Auditor berkewajiban untuk mengi- penting dari keseluruhan siklus au-
dang (moderate), atau tinggi (high). Hal dentifikasi dan menilai risiko salah dit. Perencanaan merupakan tempat
ini berhubungan dengan langkah pada saji material. Bridge diperlukan untuk kita mengenal entitas baik lingkungan
poin 3.1. mendokumentasikan risiko salah saji dan kegiatannya, mengevaluasi risiko
6.2 Mendokumentasikan dan men- material yang telah teridentifikasi un- yang terjadi dan akan dihadapi, serta
gevaluasi proses bisnis dan akuntansi tuk kemudian dibuatkan prosedur au- mengembangkan prosedur audit yang
yang signifikan dit sebagai upaya untuk mengurangi tepat untuk mengatasi risiko-risiko
Berdasarkan langkah 3.2 tentang risiko tersebut pada tingkatan yang tersebut. Perencanaan audit yang ma-
pemahaman unit manajemen yang dapat diterima. tang akan memudahkan auditor untuk
ada di entitas, tim harus menindakla- Setelah dievaluasi dan didokumen- melaksanakan pekerjaan interim mau-
jutinya dengan mendokumentasikan tasikannya proses bisnis dan akuntansi pun final (substantive test) secara efektif
dan mengevaluasi proses bisnis dan entitas, auditor harus menyelesaikan dan efisien.

Hasil Pemeriksaan BPK yang telah dilaporkan kepada Kepolisian

30 NO 115/ November - Desember 2008 /Tahun XXVIII


LAPORAN UTAMA

CARKeyS: Pendekatan Untuk Mencapai Efisiensi


Pemeriksaan Laporan Keuangan
Oleh: Cris Kuntadi, M.M., C.P.A.

Untuk mencapai efisiensi audit, peroleh keyakinan tentang integritas in- Tujuan dalam pengujian atas pen-
auditor perlu mengintegrasikan dan formasi. Auditor juga berkepentingan gendalian adalah untuk mengarahkan
menerjemahkan informasi yang diper- terhadap integritas informasi dan efek- auditor menentukan apakah untuk
oleh dalam tahap awal audit (prelimi- tivitas pengendalian yang dilakukan periode pengendalian yang diuji berja-
nary survey) dan menentukan model oleh manajemen. Dalam mengevaluasi lan seperti yang diharapkan, diterapkan
pendekatan audit sehingga diharapkan efektivitas pengendalian, auditor tidak selama periode yang diuji, dilaksanakan
dapat mencapai seluruh tujuan audit. hanya menekankan pada bagaimana dari waktu ke waktu, meliputi seluruh
Rencana pendekatan audit meng- pengendalian tersebut disusun, tetapi transaksi atau kejadian yang berkaitan,
gambarkan sifat umum, waktu, dan juga penerapan atas pengendalian didasarkan pada informasi yang dapat
luasnya pendekatan prosedur audit dalam praktiknya untuk mencapai tu- dipercaya, dan berakibat pada koreksi
yang dilakukan dan rasionalitas un- juan pengendalian yang ditetapkan. atas kesalahan yang ditemukan.
tuk memilihnya. Ini merupakan “jem- Dalam mendokumentasikan dan Jika auditor percaya bahwa tujuan
batan” antara seluruh keputusan audit mengevaluasi pengendalian, auditor pengendalian yang tertentu dapat dica-
dengan informasi rencana lainnya yang harus memperhatikan keterbatasan pai dengan lebih dari satu pengendal-
ada dalam program audit. Kemudian, pengendalian untuk dapat menjamin ian, auditor tidak perlu menguji selu-
pendekatan audit dibuat secara detail administrasi yang efisien dan keleng- ruh pengendalian tapi hanya terhadap
sehingga reviewer dapat menilai keaku- kapan dan kewajaran pembukuan. pengendalian yang dapat dipercaya.
ratan dan menyediakan instruksi yang Auditot harus tetap memperhatikan Pengujian atas pengendalian dapat di-
jelas kepada auditor pelaksana rencana faktor-faktor yang dapat menurunkan lakukan dengan mengajukan pertan-
audit. Salah satu pendekatan yang dira- efektivitas pengendalian. Penelitian yaan, observasi, dan inspeksi terhadap
sa cukup memadai untuk dapat menca- berikut perlu dipertimbangkan dalam bukti fisik yang dihasilkan dari kinerja
pai tujuan audit adalah CARKeyS yang mengevaluasi efektivitas pengendalian: pengendalian. Mengajukan pertanyaan
telah diterapkan oleh Audit New Zea- xPengendalian otorisasi dapat dis- (inquiry) dapat dilakukan terhadap pe-
land denga susunan sebagai berikut: alahgunakan oleh pejabat untuk gawai yang membuat rekonsiliasi ba-
C Controls (pengendalian)  kepentingan pribadi. gaimana reconcile item (perkiraan yang
Pengujian atas pengendalian xManajemen sering membuat harus disamakan, misalnya saldo bank
(compliance tests) pengecualian atas pengendalian harus sama dengan saldo buku) dapat
AR Analytical Review  Prosedur yang diterapkan. diidentifikasi, alasan penyamaan terse-
review analitis xKarena pengendalian tergantung but dan prosedur yang dipakai untuk
Key Key items  Pemilihan masa- pada faktor manusia, biasanya meyakinkan bahwa catatan akuntansi
lah/perkiraan tertentu untuk menimbulkan kesalahan karena segera dikoreksi ketika ada hal yang ti-
diaudit, biasanya saldo yang judgment (pertimbangan) atau dak sama. Auditor juga perlu menguji
lebih besar dari tolerable error interpretasi dan kesalahan dalam rekonsiliasi dilaksanakan secara benar
(kesalahan yang dapat ditol- pemahaman, kecerobohan, kel- dan tepat waktu.
erir). elahan, atau kebingungan. Auditor juga bisa melakukan ob-
S Sampling  Pemilihan sampel xJika kemampuan dan integri- servasi bagaimana rekonsiliasi dibuat.
yang representative (substan- tas pegawai dapat dikendalikan Tetapi mungkin pegawai yang melaku-
tive procedures) dalam penyaringan dan pen- kan rekonsiliasi akan lebih hati-hati
didikan, kualitas ini mungkin ketika diperhatikan cara membuat re-
CONTROL (C) berubah karena tekanan baik dari konsiliasi oleh auditor.
Manajemen berkepentingan terha- dalam maupun luar organisasi. Ketika melakukan pengujian pen-
dap informasi yang digunakan dalam xTanpa memperhatikan seberapa gendalian, auditor perlu menggunakan
pengambilan keputusan usaha secara kompeten pegawai, pengendal- pertimbangan profesionalnya untuk
relevan dan dapat dipercaya (reliable). ian dapat menjadi jauh dari efek- menentukan luasnya pengujian terse-
Pengendalian merupakan mekanisme tif jika pegawai tidak memahami but. Beberapa faktor yang perlu diper-
utama di mana manajemen dapat mem- fungsi mereka. timbangkan dalam menentukan luas-

NO 115/ November - Desember 2008 /Tahun XXVIII 31


nya pengujian antara lain: keadaan yang tidak biasa, ada beberapa Jangan mengasumsikan analisa
a. Seberapa sering pengendalian di- fluktuasi atas hubungan dimana au- yang kompleks akan lebih baik dari
lakukan. ditor perlu melihat lebih mendalam pada yang sederhana. Meskipun audi-
b. Tingkat keyakinan auditor terha- sebelum memutuskan kesesuaiannya tor telah mencurahkan kamampuan-
dap pengendalian sebagai dasar dnegan tujuan audit. nya dalam persiapan pengujian, jangan
untuk membatasi pengujian sub- Hal yang paling penting adalah lantas mengasumsikan bahwa inter-
stantif. bahwa fluktuasi dapat diterima dan pretasi yang diberikan telah dapat di-
c. Tingkat keyakinan atas bukti/do- yang tidak normal ditindaklanjuti se- gunakan untuk menarik kesimpulan
kumentasi yang dihasilkan oleh cara mendalam untuk melihat apakan yang kuat.
pengendalian. hal tersebut dalat mengganggu tujuan 3. Gunakan analisa yang dilakukan
d. Kebutuhan atas keyakinan bah- audit karena tidak dapat ditolerir (in- klien jika memungkinkan
wa pengendalian berjalan secara tolerable). Tindak lanjut dapat dilaku- 4. Usahakan analytical review yang
efektif. kan dengan: sederhana
e. Keberadaan perpaduan pengen- ¾Diskusi masalah dengan mana- Pertimbangkan kelayakan pengu-
dalian yang mungkin menguran- jemen klien. Keterangan dari mana- jian sebelum melakukannya. Jangan
gi tingkat keyakinan jemen harus diverifikasi kecuali ket- sampai pada keadaan dimana auditor
erangan tersebut beralasan dan auditor ingin memperoleh data yang banyak
ANALYTICAL REVIEW (AR) harus lebih berhati-hati dengan ket- karena tidak mudah untuk mendap-
“Effective analytical review is impor- erangan yang dipaksakan (glib explana- atkannya dari klien. Buatlah pengu-
tant.” Itulah kalimat utama tentang tions). jian sederhana. Tidak ada nilai lebih
pentingnya prosedur audit ini. Analyti- ¾ Kegiatan analytical review leb- dalam kompleksitas dan hanya pen-
cal review merupakan suatu alat uji yang ih mendalam atau pengujian alternatif gujian yang dapat membantu menca-
manfaatnya tergantung pada keadaan seperti sampling, melihat file, dan lain- pai tujuan audit. Tetapi jangan pula
dan kondisi obyek yang diperiksa. An- lain. terlalu menganggap mudah analytical
alytical review merupakan kemampuan review karena tujuannya adalah un-
dasar yang digunakan bukan hanya Beberapa Inti Masalah yang Perlu tuk memperoleh bukti yang cukup
dalam konteks auditing tetapi juga Diingat dengan risiko yang kecil sehingga au-
dalam hubungannya dengan kegiatan 1. Ingat tujuan ditor memberikan opini wajar tanpa
operasional maupun keuangan di sek- Analytical review harus disesuaikan pengecualian padahal ada kesalahan
tor publik maupun swasta. dengan keadaan klien dalam hal: material di dalamnya. Risiko mungkin
Analytical review adalah alat yang ¾ Penting untuk memahami ditimbulkan ketika auditor mengambil
dipakai untuk mempelajari dan mem- secara jelas tentang tujuan dimana kesimpulan yang salah dari data yang
bandingkan hubungan antara data analytical review digunakan untuk salah atau kekurangan pengetahuan
(keuangan dan non-keuangan) baik membantu dan apakah perkiraan me- mungkin lebih besar dalam menerap-
dalam proses perencanaan audit, se- nampilkan kesalahan (overstatement kan analytical review dibandingkan
bagai teknik review akhir, maupun atau understatement). dalam masalah sampling: pertimban-
sebagai tes substantive (alternatif atau ¾Hanya melakukan analytical re- gan dalam analytical review membu-
tambahan untuk sampling atau tes-tes view jika hal tersebut dapat membantu tuhkan pengalaman yang cukup.
yang lain). Analytical review juga dis- dalam mencapai tujuan audit. Analyti- 5. Auditor harus mempunyai data
ebutb sebagai suatu perbandingan ten- cal review atas gaji, misalnya, biasanya yang reliable
tang apa yang telah diperoleh dengan relatif kurang informatif dan meng- Auditor harus dapat menetapkan
apa yang diharapkan: suatu tes kelay- habiskan banyak waktu dan mungkin analytical review sebagai suatu persa-
akan (test of reasonableness). Perband- akan lebih baik langsung pada pengu- maan dan harus puas dengan reliability
ingan tersebut dapat dilakukan secara jian substantif atas file pegawai yang hubungan fungsional sebelum auditor
bulanan, tahunan atau apapun dalam disampel untuk melihat keberadaan- dapat mencapaiu tujuan audit.
mencapai tujuan audit. nya (existence), tingkat upah, otorisasi 6. Tidak adanya fluktuasi yang di-
lembur dan lain-lain. harapkan perlu ditelusuri sebagaimana
Fluktuasi 2. Bedakan antara tahap persiapan adanya fluktuasi yang tidak diharap-
Jika analytical review menghasil- dan interpretasi. kan.
kan perbedaan nilai yang signifikan, Hanya melihat perbedaan di dalam Ini umumnya berhubungan dengan
mungkin ada suatu hasil dari perband- daftar tidak berarti apapun. Meng- mendefinisikan di muka, fluktuasi sig-
ingan yang tidak dapat ditolerir dan interpretasikan dan menindaklanjuti nifikan apa yang perlu dijelaskan dan
berpengaruh terhadap tujuan audit. hal-hal yang luar biasa merupakan inti ditindaklanjuti. Auditor hanya dapat
Dalam melaksanakan, auditor mung- dari analytical review, di mana auditor melakukan ini jika mengetahui apa
kin menghadapi hasil atau fluktuasi menetapkan keyakinannya atas bukti- tujuannya dan jenis fluktuasi yang bisa
yang material atas tren. Kecuali dalam bukti. ditolerir.

32 NO 115/ November - Desember 2008 /Tahun XXVIII


Pengujian substantif mungkin tidak
diperlukan manakala ketiga pengujian
sebelumnya telah memberikan keyaki-
nan yang memadai untuk memberi-
kan keyakinan atas kewajaran laporan
keuangan.
Dalam menentukan perlu tidaknya
melakukan sampling, auditor dapat
menggunakan Statistical Sampling
Worksheet. Dalam Statistical Sampling
Worksheet, informasi yang diperlukan
dibagi dalam beberapa tahap yaitu:
a. Sifat pengujian substantif
1) Tolerable error yang telah diten-
7. Auditor harus memvalidasi ket- do yang secara individual penting, dan tukan sebelumnya
erangan dari manajemen mengurangi atau meniadakan pengu- 2) Total nilai populasi, seperti total
Analytical review tidak dapat dis- jian lebih mendalam. Karena perkiraan biaya
elesaikan tanpa validasi dengan pen- individu dalam neraca saldo atau kelas 3) Risk assessment
jelasan manajemen. Luasnya validasi transaksi yang melebihi tolerable error Risk assessment didasarkan pada
atas penjelasan manajemen tergantung dipentingkan, maka gunakan tolerable keyakinan atas efektivitas pengendal-
pada keadaan, kelayakan penjelasan, error (TE) sebagai langkah pertama ian dan risiko kesalahan yang terjadi.
konsistensinya dengan informasi yang dalam mendefinisikan key items. Au- Semakin rendah risiko, semakin kecil
lain dan lain-lain. ditor mungkin juga menyimpulkan jumlah sample (berkaitan dengan hasil
8. Jangan hanya berfikir bahwa bahwa perkiraan tertentu yang lebih pengujian atas pengendalian).
analytical review merupakan pengujian kecil dari TE perlu dijadikan key items b. Kombinasi prosedur
substantif. dan diuji karena, sebagai contoh, au- 1) Total nilai key items yang telah
Terpisah dari kegunaannya dalam ditor percaya perkiraan tersebut men- diaudit
perencanaan dan review, analytical re- gandung kesalahan audit yang pent- 2) Total cakupan key items.
view dapat mengarahkan auditor se- ing. 3) Nilai populasi dikurangi key
lama pekerjaan lapangan untuk: Key items dapat meliputi: items
¾ Lebih memahami bisnis klien a. Transaksi yang membutuhkan 4) Dasar ukuran sample
¾ Mengembangkan pemaha- pertimbangan subyektif (seperti 5) Tabel Faktor Risiko Audit
man atas pengendalian lingkungan penyesuaian penilaian persedi- c. Menentukan jumlah sampel.
yang lebih mendalam dan keyakinan aan) Sampel yang diambil merupakan
atas efektifnya pengendalian tersebut. b. Transaksi yang besar atau tid- perkalian antara Dasar Ukuran Sampel
Dalam hal ini, analytical review hampir ak biasa dicatat pada saat atau dengan Tabel Faktor Risiko Audit. Jika
mendekati pengujian ketaatan (compli- mendekati tutup buku atau tang- hasil perkalian tersebut lebih rendah
ance test). gal penilaian interim (seperti dari 10, maka auditor tidak perlu lagi
penjualan yang besar sebelum melakukan pengujian substantif kare-
Key items (Key) atau setelah tutup tahun pada na prosedur sebelumnya sudah dapat
Menentukan unsur kunci perkiraan tanggal persediaan fisik). memberikan keyakinan atas kewajaran
yang diaudit mungkin merupakan pen- c. Saldo yang sudah lama seperti laporan keuangan.
dekatan yang paling efektif dan efisien piutang yang berumur lama. Inti pengambilan sample ini adalah
karena cakupan jumlah uang yang be- d. Transaksi yang memerlukan dengan mengurangkan populasi yang
sar dapat dicapai. Ketika pemilihan da- campur tangan manajemen ting- akan diperiksa dengan key items yang
pat menghasilkan cakupan yang cukup kat tinggi, seperti transaksi pihak telah diperiksa. Selanjutnya dilihat
sehingga hanya ada sedikit risiko yang yang berkepentingan. berapa cakupan populasi yang telah
tertinggal dari perkiraan yang mung- e. Transaksi yang besar dan tidak diperiksa. Jika cakupan tersebut belum
kin mengandung kesalahan, pengujian umum lainnya. dapat memberikan keyakinan yang me-
lebih mendalam mungkin tidak diper- madai, maka auditor perlu menambah
lukan lagi. SAMPLING sample yang diperlukan berdasarkan
Beberapa hal yang perlu dilakukan Pengujian substantif (substantive hasil statistical sampling worksheet.
adalah melakukan prosedur review test) merupakan alternatif terakhir
analitis, menerapkan pendekatan agar dalam melakukan pemeriksaan. Pen-
audit dapat lebih efektif dan efisien, gujian substantif dilakukan setelah
mengidentifikasikan transaksi dan sal- ketiga prosedur sebelumnya dilakukan.

NO 115/ November - Desember 2008 /Tahun XXVIII 33


LAPORAN UTAMA

LK WTP
Belum Memuaskan
Oleh: Hasan Bakri Sinaga (Perwakilan BPK RI di Kendari)

Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester I Tahun Anggaran Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah (PSAP) No.
2008 yang memuat informasi secara menyeluruh tentang 01 Penyajian Laporan Keuangan paragraf 13 menyatakan
hasil pemeriksaan BPK RI dalam periode 1 Januari sampai bahwa tanggung jawab penyusunan dan penyajian laporan
dengan 30 Juni 2008 telah disampaikan kepada Ketua DPR keuangan berada pada pimpinan entitas. Tanggung jawab ini
RI, Ketua DPD RI, serta para Ketua DPRD Provinsi/Ka- dituangkan dalam bentuk Surat Representasi Manajemen
bupaten/Kota di seluruh Indonesia. Dengan penyerahan kepada BPK RI.
IHPS I TA 2008 dan Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI Tanggung jawab BPK RI adalah pada pernyataan pen-
kepada lembaga Perwakilan, maka IHPS I TA 2008 dan dapat atas laporan keuangan berdasarkan pemeriksaan yang
LHP tersebut dinyatakan terbuka untuk umum sebagaima- dilakukan. Pemeriksaan meliputi atas Standar Akuntansi
na ditentukan Pasal 19 ayat (1) UU No. 15 Tahun 2004. Pemerintahan (SAP) yang digunakan dan estimasi signifikan
Dari 468 Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) yang dibuat oleh entitas, serta penilaian terhadap penyajian
Tahun 2007 yang seharusnya diterima untuk diperiksa oleh laporan keuangan secara keseluruhan.
BPK RI pada Semester I Tahun 2008, Pemerintah daerah
baru menyerahkan 436 LKPD dan sebanyak 275 LKPD Pengguna Laporan Keuangan
telah selesai diperiksa, sedangkan sebanyak 32 LKPD be- Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan bertu-
lum diterima dan sisanya masih dalam proses penyelesaian juan umum untuk memenuhi kebutuhan informasi dari se-
pemeriksaan. Dari 275 LKPD yang telah selesai diperiksa mua kelompok pengguna. Dengan demikian, LKPD tidak
dengan opini sebagai berikut: dirancang untuk memenuhi kebutuhan spesifik dari mas-
ing-masing kelompok pengguna. Terdapat beberapa kelom-
Tabel 1: Opini LKPD 2007 yang telah selesai diperiksa pok utama pengguna laporan keuangan pemerintah, namun
BPK RI Semester I Tahun 2008 tidak terbatas pada:
No. Opini Jumlah a) masyarakat;
Entitas b) para wakil rakyat, lembaga pengawas, dan lembaga
pemeriksa;
1 Wajar Tanpa Pengecualian 3 c) pihak yang memberi atau berperan dalam proses do-
nasi, investasi, dan pinjaman;
2 Wajar Dengan Pengecualian 173 d) pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

3 Tidak Memberikan 48 PSAP & Kerangka Konseptual yang Belum Diterap-


Pendapat kan dalam Laporan Keuangan
Dari hasil reviu terhadap Laporan Hasil Pemeriksaan
4 Tidak Wajar 51 LKPD 2007 dengan opini WTP tersebut, diketahui bahwa
terdapat beberapa PSAP dan Kerangka Konseptual Akuntan-
Jumlah 275 si Pemerintah yang tidak diterapkan antara lain:
1. PSAP No. 01 Penyajian Laporan Keuangan paragraf
Sumber: IHPS I TA 2008 26 menyatakan bahwa: Setiap komponen laporan keuangan
harus diidentifikasi secara jelas. Disamping itu, informasi
Dari tabel di atas, yang memperoleh opini Wajar Tanpa berikut harus dikemukan secara jelas dan diulang pada setiap
Pengecualian (WTP) dari BPK RI hanya diperoleh tiga enti- halaman laporan bilamana perlu untuk memperoleh pemaha-
tas yaitu Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Gorontalo, man yang memadai atas informasi yang disajikan:
Pemerintah Kota Tangerang dan Pemerintah Kota Banjar. a) Nama entitas pelaporan atau sarana identifikasi lain-
Artinya, ketiga Laporan Keuangan tersebut telah disusun nya;
dan disajikan sesuai dengan SAP yang merupakan dasar me- b) Cakupan laporan keuangan, apakah satu entitas tung-
madai untuk menyatakan pendapat. gal atau konsolidasian dari beberapa entitas pelapo-
Apakah Laporan Keuangan tersebut sudah dapat me- ran;
menuhi kebutuhan informasi para pengguna laporan? c) Tanggal pelaporan atau periode yang dicakup oleh
laporan keuangan, yang sesuai dengan komponen-
Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan komponen laporan keuangan;

34 NO 115/ November - Desember 2008 /Tahun XXVIII


d) Mata uang pelaporan; dan c) Belanja tidak diklasifikasikan menurut klasifikasi or-
e) Tingkat ketetapan yang digunakan dalam penyajiana ganisasi dan fungsi dalam CaLK.
angka-angka pada laporan keuangan. d) Halaman muka (on the face) LRA dan Laporan Arus
2. PSAP No. 01 Penyajian Laporan Keungan Kas tidak diperbandingkan dengan tahun sebelum-
paragraf 98 dan PSAP No. 04 Catatan Atas Laporan nya.
Keuangan paragraf 11 menyatakan bahwa: Catatan
atas Laporan Keuangan disajikan secara sistematis. Setiap pos Kesimpulan
dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Laporan Arus Tidak diterapkannya beberapa PSAP dan kerangka kon-
Kas harus mempunyai referensi silang dengan informasi terkait septual tersebut di atas dalam penyajian dan pengungkapan
dalam Catatan atas Laporan Keuangan. laporan keuangan maka:
3. PSAP No. 02 Laporan Realisasi Anggaran Para- 1) Pengguna laporan keuangan tidak memperoleh pema-
graf 18 menyatakan bahwa: Entitas pelaporan menyajikan haman yang memadai atas informasi mata uang pelaporan
klasifikasi belanja menurut jenis belanja dalam Laporan Re- yang digunakan. (tidak diterapkan PSAP No. 01 paragraf 26
alisasi Anggaran. Klasifikasi belanja menurut organisasi disa- huruf d)
jikan dalam Laporan Realisasi Anggaran atau di Catatan atas 2) Pengguna laporan keuangan kesulitan mencari infor-
Laporan Keuangan. Klasifikasi belanja menurut fungsi disa- masi terkait dalam Catatan atas Laporan Keuangan dengan
jikan dalam Catatan atas Laporan Keuangan dan Paragraf 34 halaman muka (on the face) laporan keuangan, karena tidak
menyatakan bahwa Belanja diklasifikasikan menurut klasifi- adanya referensi silang. (tidak diterapkan PSAP No. 01 para-
kasi ekonomi (jenis belanja), organisasi, dan fungsi. graf 98 & PSAP No. 4 paragraf 11)
4. Satu di antara karakteristik kualitatif laporan 3) Laporan keuangan belum menyajikan secara wajar
keuangan yang terdapat dalam Kerangka Konseptual atas informasi tambahan yang diperlukan oleh pengguna
Akuntansi Pemerintah adalah laporan keuangan da- laporan. Klasifikasi belanja menurut fungsi digunakan un-
pat dibandingkan. Informasi yang termuat dalam laporan tuk analisis historis dan formulasi kebijakan. Klasifikasi
keuangan akan lebih berguna jika dapat dibandingkan den- menurut organisasi untuk kepentingan akuntabilitas. (tidak
gan laporan keuanga periode sebelumnya atau laporan keuan- diterapkan PSAP No. 02 paragraf 18 & paragraf 34)
gan entitas pelaporan lainya. Perbandingan dapat dilakukan 4) Pengungkapan atas laporan keuangan tidak berdasar-
secara internal dan ekternal. Perbandingan secara internal kan Prinsip Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah
dapat dilakukan bila suatu entitas menerapkan kebijakan yaitu pengungkapan penuh (full disclousure). (tidak diterap-
akuntansi yang sama. Perbandingan secara eksternal dapat di- kan PSAP No. 02 paragraf 18 & paragraf 34)
lakukan bila entitas yang diperbandingkan menerapkan kebi- 5) Laporan keuangan tidak dapat dibandingkan dengan
jakan akuntansi yang sama. Apabila entitas pemerintah akan tahun sebelumnya. (tidak diterapkan Karakteristik Kualitatif
menerapkan kebijakan akuntansi yang lebih baik dari kebija- Laporan Keuangan point c)
kan akuntansi yang sekarang diterapkan, perubahan tersebut
diungkapkan pada periode terjadinya perubahan. Pemeriksa seharusnya mengajukan usulan koreksi atas
penyajian dan pengungkapan laporan keuangan kepada en-
Untuk lebih jelasnya disajikan sebagai berikut: titas yang diperiksa apabila ditemukan ketidaksesuaian den-
gan SAP. Jika entitas tidak bersedia menerima usulan koreksi
Tabel 2 Ringkasan PSAP dan Kerangka Konseptual yang yang diajukan oleh pemeriksa, maka akan menjadi pertim-
Tidak Diterapkapkan bangan dalam memberikan pendapat. Hal ini tidak sesuai
No. Entitas a*) b*) c*) d*) dengan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN)
Pernyataan Standar Pemeriksa No. 01 Standar Umum yang
1 Provinsi - - ¥ ¥ ketiga adalah “Dalam pelaksanaan pemeriksaan serta peny-
Gorontalo usunan laporan hasil pemeriksaan, pemeriksa wajib meng-
gunakan kemahiran profesionalnya secara cermat dan sek-
2 Kota Tangerang ¥ - ¥ - sama”.

3 Kota Banjar ¥ ¥ ¥ - Daftar Pustaka


Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi
Pemerintah, Jakarta, 2005.
*) Keterangan : Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia, Peraturan BPK RI No. 01
a) Informasi mata uang pelaporan tidak dikemukakan Tahun 2007 tentang Standar Pemeriksaan Keuangan Negara, Jakarta,
secara jelas pada halaman muka (on the face) Laporan 2007.
Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia, Ikhtisar Hasil Pemeriksaan
Realisasi Anggaran (LRA) & Laporan Arus Kas.
Semester I Tahun Anggaran 2008, Jakarta, 2008.
b) Halaman muka LRA, Neraca, dan Laporan Arus Komite Standar Akuntansi Pemerintah, Buletin Teknis Nomor 04 tentang
Kas tidak mempunyai referensi silang dengan infor- Penyajian dan Pengungkapan Belanja Pemerintah, Jakarta, 2006.
masi terkait dalam Catatan atas Laporan Keuangan
(CaLK).

NO 115/ November - Desember 2008 /Tahun XXVIII 35


AGENDA

BPK se-Asia Tingkatkan Kualitas


Penjaminan Mutu Audit Keuangan

͞dŚĞďĞƐƚƟŵĞƚŽƉůĂŶƚĂƚƌĞĞŝƐƚǁĞŶƚLJLJĞĂƌƐĂŐŽ͟ĚĞŵŝ- O’Brien;^ƵďũĞĐƚDĂƩĞƌdžƉĞƌƚ͕W<ĂŶĂĚĂͿĚĂŶĚŝŚĂĚŝƌŝŽůĞŚ
kian dikatakan oleh Wakil ketua BPK RI, Abdullah Zainie da- ƐĞŵďŝůĂŶŶĞŐĂƌĂĚĂƌŝƐĞƉƵůƵŚLJĂŶŐĚŝƌĞŶĐĂŶĂŬĂŶ͕LJĂŝƚƵŚƵ-
ůĂŵ ƐĂŵďƵƚĂŶŶLJĂ ƉĂĚĂ ƉĞŶƵƚƵƉĂŶ dŚĞ // ʹ ^K^/ Quality tan, Cambodia, China, Indonesia, Laos PDR, Mongolia, Nepal,
ƐƐƵƌĂŶĐĞZĞǀŝĞǁDĞĞƟŶŐdi Auditorium Gedung Umar Wira- Philippines, dan Vietnam.
hadikusumah BPK RI, Rabu (3/12). ĂůĂŵƉĞŵďƵŬĂĂŶƌĞǀŝĞǁŵĞĞƟŶŐ͕ŶǁĂƌEĂƐƵƟŽŶŵĞŶ-
^ĞƉĞƌƟ ĚŝŬĂƚĂŬĂŶ ŽůĞŚ ŬĞƚƵĂ W< Z/ ŶǁĂƌ EĂƐƵƟŽŶ da- gatakan bahwa kegiatan ini menjadi kesempatan untuk bertu-
ůĂŵƐĂŵďƵƚĂŶŶLJĂƉĂĚĂƉĞŵďƵŬĂĂŶdŚĞ//ʹ^K^/Quality kar pengalaman antar sembilan anggota SAI dalam mengim-
ƐƐƵƌĂŶĐĞ ZĞǀŝĞǁ DĞĞƟŶŐ͕ Selasa (25/11), Abdullah Zainie ƉůĞŵĞŶƚĂƐŝŬĂŶ ƉĞĚŽŵĂŶ ƉĞŶũĂŵŝŶĂŶ ŵƵƚƵ͘ ,Ăů ŝŶŝ ƉĞŶƟŶŐ
juga mengatakan bahwa kualitas penjaminan mutu audit seha- ŬĂƌĞŶĂŵĞŶƵƌƵƚW<͕ƌĞŶĚĂŚŶLJĂŬƵĂůŝƚĂƐůĂƉŽƌĂŶŬĞƵĂŶŐĂŶĚĂŶ
ƌƵƐŶLJĂďŝƐĂŵĞŶũĂĚŝƐĂůĂŚƐĂƚƵLJĂŶŐŬƵĂƚ͕ƐĞƉĞƌƟƉŽŚŽŶƟŶŐ- ĂƵĚŝƚŶLJĂ ƚĞůĂŚ ŵĞŶLJĞďĂďŬĂŶ ƚĞƌũĂĚŝŶLJĂ ŬƌŝƐŝƐ ĞŬŽŶŽŵŝ ϭϵϵϳ
ŐŝLJĂŶŐƚƵŵďƵŚĚĞŶŐĂŶ^/;^ƵƉƌĞŵĞƵĚŝƚ/ŶƐƟƚƵƟŽŶͿ͕LJĂŶŐ dan kondisi keuangan global saat ini. Selain itu UU Keuangan
ŵĞŶLJĞĚŝĂŬĂŶƉĞŶũĂŵŝŶĂŶƚĞƌďĞƐĂƌƚĞŶƚĂŶŐŬƵĂůŝƚĂƐĚĂƌŝƉƌŽƐĞƐ Negara Tahun 2004 dan UU BPK RI Tahun 2006 memperkuat
audit, cara kerja, produk dan servis untuk memenuhi mandat wewenang sekaligus tanggung jawab BPK dalam mendorong
ĚĂŶƐƚĂŶĚĂƌƉĞŵĞƌŝŬƐĂĂŶƐĞƌƚĂŚĂƌĂƉĂŶŵĂƐLJĂƌĂŬĂƚĚĞŵŝƚĞƌ- transparansi dan akuntabilitas. Selain itu dengan menerapkan
ĐŝƉƚĂŶLJĂ ƚƌĂŶƐƉĂƌĂŶƐŝ ĚĂŶ ĂŬƵŶƚĂďŝůŝƚĂƐ͘ ͟KůĞŚ ŬĂƌĞŶĂ ŝƚƵůĂŚ sistem penjaminan mutu audit secara konsisten dan berke-
Quality Assurance tree ŝŶŝ ƐĞŚĂƌƵƐŶLJĂ ĚŝƚĂŶĂŵ ϮϬ ƚĂŚƵŶ ůĂůƵ lanjutan diharapkan menjadi salah satu cara untuk menjamin
ƐĞŚŝŶŐŐĂ ŬƵĂůŝƚĂƐ ĂƵĚŝƚ ƚĂŬ ĂŬĂŶ ŵĞŶũĂĚŝ ƉĞƌƚĂŶLJĂĂŶ ƐĞůĂŵĂ ŬƵĂůŝƚĂƐ ŬĞƌũĂ ĚĂŶ ŚĂƐŝů ĂƵĚŝƚ Ěŝ ƚĞŶŐĂŚ ƚĞƌďĂƚĂƐŶLJĂ ƐƵŵďĞƌ
ŬƌŝƐŝƐ͕͟ŬĂƚĂĂŝŶŝĞ͘ ĚĂLJĂ͘<ĞŐŝĂƚĂŶŝŶŝũƵŐĂĚŝŐƵŶĂŬĂŶŽůĞŚW<Z/ƐĞŬĂůŝŐƵƐƵŶƚƵŬ
Pertemuan ini merupakan pertemuan tahap ke-5 dari tu- mempersiapkan diri menghadapi peer review pada Januari
ũƵŚŝŵƉůĞŵĞŶƚĂƐŝ//Ͳ^K^/YƵĂůŝƚLJƐƐƵƌĂŶĐĞƉƌŽŐƌĂŵĚĂŶ 2009 oleh BPK Belanda.
merupakan pertemuan lanjutan dari rangkaian pertemuan IDI- ^ĞůĂŶũƵƚŶLJĂ͕ ƉĞƌƚĞŵƵĂŶ ĚŝĂĚĂŬĂŶ Ěŝ ƌŽǁŶĞ WůĂnjĂ ,Ž-
^K^/LJĂŶŐďĞƌŬĂŝƚĂŶĚĞŶŐĂŶƉĞŶĂŶĚĂƚĂŶŐĂŶĂŶŬĞƐĞƉĂŬĂ- tel. Tim Quality Assurance  ŵĞŵƉƌĞƐĞŶƚĂƐŝŬĂŶ ůĂƉŽƌĂŶŶLJĂ
tan bersama oleh sepuluh anggota SAI tentang Peningkatan mengenai hasil pilot review dari masing-masing SAI sekaligus
Kualitas Penjaminan Mutu Audit Keuangan., pada Desember ŵĞŶLJĞůĞƐĂŝŬĂŶ//Ͳ^K^/Quality Assurance Handbook.
2007 di Phnom penh, Cambodia. Selain membahas tentang Penjaminan Mutu Audit Keuan-
ƐŝĂŶ KƌŐĂŶŝnjĂƟŽŶ ŽĨ ^ƵƉƌĞŵĞ ƵĚŝƚ /ŶƐƟƚƵƟŽŶ ;^K^/Ϳ ŐĂŶ͕ ƉĞƐĞƌƚĂ ũƵŐĂ ĚŝĂũĂŬ ƵŶƚƵŬ ŵĞŶŐĞŶĂů ďƵĚĂLJĂ /ŶĚŽŶĞƐŝĂ
ŵĞƌƵƉĂŬĂŶŽƌŐĂŶŝƐĂƐŝW<ƌĞŐŝŽŶĂůƐĞͲ^/LJĂŶŐƉĂĚĂĂǁĂůƚĂ- dengan melakukan perjalanan di beberapa tempat wisata di
ŚƵŶŝŶŝďĞŬĞƌũĂƐĂŵĂĚĞŶŐĂŶ/EdK^/ĞǀĞůŽƉŵĞŶƚ/ŶŝƟĂƟǀĞ Jakarta dan Bandung. Di Jakarta mereka mengunjungi museum
(IDI), salah satu organisasi di Bawah organisasi BPK se-dunia Fatahillah dan Ancol, sedangkan di Bandung peserta diajak un-
ƵŶƚƵŬŵĞŶLJƵƐƵŶ͕ŵĞůĂŬƵŬĂŶƵũŝĐŽďĂĚĂŶŵĞŶĞƌĂƉŬĂŶQuality tuk mengunjungi Gedung Sate, Museum Konfrensi Asia Afrika,
Assurance System Handbook di Lingkungan BPK se-Asia. dan saung Angklung Mang Udjo. Di Saung Anglung Mang Udjo
Pertemuan ini dihadiri oleh Mrs. Else Karin Kristensen mereka diajak untuk memainkan salah satu alat musik asli Jawa
;ĞƉƵƚLJ ŝƌĞĐƚŽƌ ŐĞŶĞƌĂů ŽĨ /EdK^/Ϳ͕ Dƌ WƌŝŶƚŽŵ WŚŽŽŬƵŵ Barat, angklung.
(Program Manager IDI), Dƌ zƵũŝƌŽ /ĐŚŝŬĂǁĂ ;ƌĞƉƌĞƐĞŶƚĂƟǀĞ
of the ASOSAI Training Administrator, BPK Jepang), Dƌ :ŽŚŶ Agatha Arvi F

36 NO 115/ November - Desember 2008 /Tahun XXVIII


AGENDA

Penandatanganan Kesepakatan Bersama


antara BPK RI dengan POLRI
ĂůĂŵƌĂŶŐŬĂŵĞǁƵũƵĚŬĂŶŬŽŵŝƚŵĞŶW<Z/ƵŶƚƵŬŵĞŶĐĞŐĂŚĚĂŶŵĞŵďĞƌĂŶƚĂƐƟŶĚĂŬƉŝĚĂŶĂŬŚƵƐƵƐŶLJĂƚĞƌŬĂŝƚĚĞŶŐĂŶ
korupsi dan pencucian uang (money launderingͿƐĞƌƚĂƵŶƚƵŬŵĞŵŝŶŝŵĂůŝƐŝƌƚĞƌũĂĚŝŶLJĂƉĞŶLJŝŵƉĂŶŐĂŶŬĞƵĂŶŐĂŶŶĞŐĂƌĂ͕W<Z/
bekerja sama dengan POLRI menandatangani suatu kesepakatan bersama. Kesepakatan bersama ini bertujuan agar segera dapat
diberlakukan proses penegakan hukum oleh POLRI terhadap hasil pemeriksaan BPK RI sesuai peraturan perundang-undangan
LJĂŶŐďĞƌůĂŬƵƐĞŚŝŶŐŐĂĚĂƉĂƚĚŝĐĂƉĂŝŬĞƉĂƐƟĂŶŚƵŬƵŵƚĞƌŚĂĚĂƉŚĂƐŝůƉĞŵĞƌŝŬƐĂĂŶW<Z/͘
WĞŶĂŶĚĂƚĂŶŐĂŶĂŶ<ĞƐĞƉĂŬĂƚĂŶĞƌƐĂŵĂĂŶƚĂƌĂW<Z/ĚĞŶŐĂŶWK>Z/ƚĞŶƚĂŶŐƟŶĚĂŬůĂŶũƵƚƉĞŶĞŐĂŬĂŶŚƵŬƵŵƚĞƌŚĂĚĂƉŚĂƐŝů
ƉĞŵĞƌŝŬƐĂĂŶW<ͲZ/LJĂŶŐďĞƌŝŶĚŝŬĂƐŝƟŶĚĂŬƉŝĚĂŶĂ͕ĚŝůĂŬƵŬĂŶŽůĞŚ<ĞƚƵĂW<ŶǁĂƌEĂƐƵƟŽŶ dan Kapolri :ĞŶĚĞƌĂůWŽůŝƐŝĂŵ-
ďĂŶŐ,ĞŶĚĂƌƐŽĂŶƵƌŝ pada tanggal 21 Oktober 2008 di Auditorium BPK RI Gedung Umar Wirahadikusumah Jl Gatot Subroto 31
Jakarta Pusat. Acara ini dihadiri oleh Wakil Ketua BPK RI, para Anggota BPK RI, Pejabat Eselon I dan Eselon II terkait, para Kepala
Perwakilan, Wakapolri, Pejabat Mabes POLRI, serta para Kapolda.
WK>Z/ĂĚĂůĂŚůĞŵďĂŐĂLJĂŶŐďĞƌĚŝƌŝƐĞŶĚŝƌŝLJĂŶŐůĂŶŐƐƵŶŐďĞƌĂĚĂĚŝďĂǁĂŚWƌĞƐŝĚĞŶ͘<ĂƉŽůƌŝďƵŬĂŶƐĂũĂŵĞŵŝŵƉŝŶƉĞŶLJĞ-
ůĞŶŐŐĂƌĂĂŶŽƉĞƌĂƐŝŽŶĂůŬĞƉŽůŝƐŝĂŶĚĂŶƉĞŵďŝŶĂĂŶŬĞŵĂŵƉƵĂŶŶLJĂ͕ƚĞƚĂƉŝƐĞŬĂůŝŐƵƐŵĞŶĞƚĂƉŬĂŶ͕ŵĞŶLJĞůĞŶŐŐĂƌĂŬĂŶĚĂŶŵĞŶ-
ŐĞŶĚĂůŝŬĂŶŬĞďŝũŬĂĂŶƚĞŬŶŝƐŬĞƉŽůŝƐŝĂŶ͘WĞƌƵďĂŚĂŶŬĞƟŐĂhhϭϵϰϱƐĞƌƚĂhhEŽ͘ϭϱƚĂŚƵŶϮϬϬϲƚĞůĂŚŵĞŶĞŐĂƐŬĂŶŬĞŵĂŶĚŝƌŝĂŶ
ĚĂŶ ŬĞďĞďĂƐĂŶ W< Z/͕ LJĂŶŐ ĚŝŚĂƌĂƉŬĂŶ ĚĂƉĂƚ ŵĞŵďĂŶƚƵ ƵŶƚƵŬ ŵĞŶŐŽƌĞŬƐŝ ďĞƌďĂŐĂŝ ĚĂŵƉĂŬ ŶĞŐĂƟĨ ĚĂƌŝ ďƵƌƵŬŶLJĂ ƐŝƐƚĞŵ
manajemen dan pertanggungjawaban keuangan negara selama ini.
<ŽŵŝƚŵĞŶW<Z/ƵŶƚƵŬŵĞŶĐĞŐĂŚĚĂŶŵĞŵďĞƌĂŶƚĂƐƟŶĚĂŬƉŝĚĂŶĂŬŚƵƐƵƐLJĂŶŐƚĞƌŬĂŝƚĚĞŶŐĂŶŬŽƌƵƉƐŝĚĂŶƉĞŶĐƵĐŝĂŶƵĂŶŐ
(money launderingͿƟĚĂŬŚĂŶLJĂƚĞƌďĂƚĂƐĚĂůĂŵƚĂƚĂƌĂŶŬĞƌũĂƐĂŵĂĚĞŶŐĂŶŝŶƐƟƚƵƐŝĚĂůĂŵŶĞŐĞƌŝ͘ĂůĂŵƚĂƚĂƌĂŶ/ŶƚĞƌŶĂƐŝŽŶĂů͕
BPK RI menjadi anggota /ŶƚĞƌŶĂƟŽŶĂůKƌŐĂŶŝnjĂƟŽŶŽĨ^ƵƉƌĞŵĞƵĚŝƚ/ŶƐƟƚƵƟŽŶ;/EdK^/ͿtŽƌŬŝŶŐ'ƌŽƵƉŽŶ&ŝŐŚƚƐŐĂŝŶƐ/ŶƚĞƌ-
ŶĂƟŽŶĂůDŽŶĞLJ>ĂƵŶĚĞƌŝŶŐĂŶĚŽƌƌƵƉƟŽŶ;&/D>Ϳ. Sedangkan di dalam negeri, BPK RI telah mengadakan kesepakatan ber-
ƐĂŵĂĚĞŶŐĂŶƐĞũƵŵůĂŚŝŶƐƟƚƵƐŝŶĞŐĂƌĂLJĂŶŐƚĞƌŬĂŝƚĚĞŶŐĂŶƉĞŵďĞƌĂŶƚĂƐĂŶŬŽƌƵƉƐŝƐĞƉĞƌƟ<ĞũĂŬƐĂĂŶŐƵŶŐ͕<W<͕ĚĂŶWWd<͘
ĐĂƌĂƉĞŶĂŶĚĂƚĂŶŐĂŶĂŶŬĞƐĞƉĂŬĂƚĂŶďĞƌƐĂŵĂŝŶŝĚŝĂŬŚŝƌŝĚĞŶŐĂŶũƵŵƉĂƉĞƌƐLJĂŶŐĚŝůĂŬƵŬĂŶĚŝƌƵĂŶŐŬŽŶĨĞƌĞŶƐŝƉĞƌƐW<Z/
oleh Ketua BPK RI dan Kapolri serta dihadiri oleh beberapa media massa baik cetak maupun elektronik.

^ŝƟ<ŚĂƐŶĂŚ

ĂďĂŬĂƌƵ
<ĞƌũĂƐĂŵĂĂŶƚĂƌĂW<ĚĂŶWK>Z/ŝŶŝďĞƌƚƵũƵĂŶƵŶƚƵŬŵĞŵƉĞƌĐĞƉĂƚĚŝůĂŬƵŬĂŶŶLJĂƉƌŽƐĞƐƉĞŶĞŐĂŬĂŶŚƵŬƵŵƚĞƌŚĂĚĂƉŚĂƐŝů
ƉĞŵĞƌŝŬƐĂĂŶW<ƐĞƐƵĂŝŬĞƚĞŶƚƵĂŶƉĞƌƵŶĚĂŶŐͲƵŶĚĂŶŐĂŶ͕ƐĞƌƚĂƵŶƚƵŬŵĞǁƵũƵĚŬĂŶƚĞƌĐĂƉĂŝŶLJĂŬĞƉĂƐƟĂŶŚƵŬƵŵƚĞƌŚĂĚĂƉŚĂƐŝů
ƉĞŵĞƌŝŬƐĂĂŶW<͘^ĞůĂŝŶƚƵũƵĂŶƚĞƌƐĞďƵƚ͕ŬĞƐĞƉĂŬĂƚĂŶďĞƌƐĂŵĂŝŶŝũƵŐĂƐĞďĂŐĂŝƵƉĂLJĂƵŶƚƵŬŵĞŶƵŶũƵŬŬĂŶŬĞƉĂĚĂŵĂƐLJĂƌĂŬĂƚ
luas dan dunia internasional tentang keseriusan lembaga-lembaga negara di Indonesia dalam memberantas korupsi. Sejak 2004
ŚŝŶŐŐĂ DĞŝ ϮϬϬϴ͕ ƚĞůĂŚ ďĂŶLJĂŬ ŚĂƐŝů ƉĞŵĞƌŝŬƐĂĂŶ W< LJĂŶŐ ďĞƌŝŶĚŝŬĂƐŝ ƉŝĚĂŶĂ LJĂŶŐ ƚĞůĂŚ ĚŝůĂƉŽƌŬĂŶ ŬĞƉĂĚĂ WK>Z/͘ dĞŵƵĂŶ
tersebut berjumlah 17 temuan dengan nilai Rp19,37 triliun.
Kesepakatan ini merupakan babak baru dalam kerja sama antara BPK dengan POLRI. Kesepakatan ini mengatur bahwa hasil
ƉĞŵĞƌŝŬƐĂĂŶW<LJĂŶŐĚŝƐĞƌĂŚŬĂŶŬĞƉĂĚĂWK>Z/ŚĂƌƵƐĚŝƐĞƌƚĂŝƉĞŵĂƉĂƌĂŶͬƉĞŶũĞůĂƐĂŶŵĞŶŐĞŶĂŝƉĞŵĞƌŝŬƐĂĂŶƚĞƌƐĞďƵƚ͘ƉĂďŝůĂ
ƉĂĚĂƐĂĂƚƉĞŵĂƉĂƌĂŶĚŝƌĂƐĂŬĂŶƚĞƌĚĂƉĂƚďƵŬƟƉĞƌŵƵůĂĂŶLJĂŶŐƟĚĂŬĐƵŬƵƉ͕W<ĚĂƉĂƚƐĞŐĞƌĂŵĞůĞŶŐŬĂƉŝŶLJĂ͘ĞŶŐĂŶĚĞŵŝŬŝĂŶ͕
ĚŝŚĂƌĂƉŬĂŶƟĚĂŬĂŬĂŶƚĞƌũĂĚŝůĂŐŝŬĂƐƵƐĚŝŚĞŶƟŬĂŶĚŝƟŶŐŬĂƚƉĞŶLJŝĚŝŬĂŶŵĂƵƉƵŶĚŝƟŶŐŬĂƚƉĞŶƵŶƚƵƚĂŶ͘
WĞƌŵŽŚŽŶĂŶ ƉĞƌŚŝƚƵŶŐĂŶ ŬĞƌƵŐŝĂŶ ŶĞŐĂƌĂ LJĂŶŐ ĚŝĂũƵŬĂŶ WK>Z/ ũƵŐĂ ŚĂƌƵƐ ŵĞůĂůƵŝ ƉĞŵĂƉĂƌĂŶ͕ ƐĞŚŝŶŐŐĂ ĚĂƉĂƚ ůĂŶŐƐƵŶŐ
ĚŝŬĞƚĂŚƵŝ ĂƉĂŬĂŚ ƉĞƌŚŝƚƵŶŐĂŶ ŬĞƌƵŐŝĂŶ ŶĞŐĂƌĂ LJĂŶŐ ĚŝŵŝŶƚĂ ŵĂƐƵŬ ĚĂůĂŵ ŬŽŵƉĞƚĞŶƐŝ W<ͲZ/͘ ^ĞůĂŝŶ ŝƚƵ͕ ũƵŐĂ ĚŝĂƚƵƌ ďĂŚǁĂ
ƵŶƚƵŬŵĞŶũĂŵŝŶĞĨĞŬƟĮƚĂƐƉĞŶĂŶŐĂŶĂŶŚĂƐŝůͲŚĂƐŝůƉĞŵĞƌŝŬƐĂĂŶLJĂŶŐĚŝƐĞƌĂŚŬĂŶ͕WK>Z/ĂŬĂŶŵĞŵďĞƌŝƚĂŚƵŬĂŶƐĞĐĂƌĂƚĞƌƚƵůŝƐ
ƉĞƌŬĞŵďĂŶŐĂŶŶLJĂ͘
dĞƌĚĂƉĂƚƟŐĂƌƵĂŶŐůŝŶŐŬƵƉƉĞůĂŬƐĂŶĂĂŶŬĞƌũĂƐĂŵĂŝŶŝ͘Pertama͕ƉĞŶLJĞƌĂŚĂŶŚĂƐŝůƉĞŵĞƌŝŬƐĂĂŶW<LJĂŶŐďĞƌŝŶĚŝŬĂƐŝƟŶĚĂŬ
ƉŝĚĂŶĂŬĞƉĂĚĂ<ĞƉŽůŝƐŝĂŶƵŶƚƵŬĚŝƟŶĚĂŬůĂŶũƵƟƐĞƐƵĂŝŬĞƚĞŶƚƵĂŶƉĞƌĂƚƵƌĂŶƉĞƌƵŶĚĂŶŐͲƵŶĚĂŶŐĂŶ͘WĂĚĂƉĞŶLJĞƌĂŚĂŶŚĂƐŝůƉĞŵĞ-
ƌŝŬƐĂĂŶ͕W<ŵĞŶLJĞƌĂŚŬĂŶŚĂƐŝůƉĞŵĞƌŝŬƐĂĂŶƐĞĐĂƌĂƚĞƌƚƵůŝƐŬĞƉĂĚĂ<ĞƉŽůŝƐŝĂŶEĞŐĂƌĂ͘WĞŶLJĞƌĂŚĂŶŚĂƐŝůƉĞŵĞƌŝŬƐĂĂŶĚŝĚĂĞƌĂŚ
dapat dilakukan oleh Kepala Perwakilan BPK RI kepada Kepala Kepolisian Daerah.
Kedua͕ ŬĞƌũĂ ƐĂŵĂ ŬĞĚƵĂ ƉŝŚĂŬ ĚĂůĂŵ ƉƌŽƐĞƐ ƟŶĚĂŬ ůĂŶũƵƚ ƉĞŶĂŶŐĂŶĂŶ ƉĞƌŬĂƌĂ ƚĞƌŬĂŝƚ ĚĞŶŐĂŶ ƉĞŶĞŐĂŬĂŶ ŚƵŬƵŵ͘ hŶƚƵŬ
ŬĞƉĞŶƟŶŐĂŶƉĞŶĞŐĂŬĂŶŚƵŬƵŵ͕<ĞƉŽůŝƐŝĂŶĚĂƉĂƚŵĞŵŝŶƚĂW<ƵŶƚƵŬŵĞŶƵŶũƵŬŚůŝŐƵŶĂĚŝĚĞŶŐĂƌŬĞƚĞƌĂŶŐĂŶĚĂŶƉĞŶĚĂƉĂƚ-
ŶLJĂƚĞŶƚĂŶŐŚĂůͲŚĂůLJĂŶŐďĞƌŬĂŝƚĂŶĚĞŶŐĂŶŚĂƐŝůƉĞŵĞƌŝŬƐĂĂŶW<͘<ĞƟŐĂ͕ŬĞƌũĂƐĂŵĂĚŝďŝĚĂŶŐƉĞŶĚŝĚŝŬĂŶĚĂŶƉĞůĂƟŚĂŶƵŶƚƵŬ
ŵĞŶŝŶŐŬĂƚŬĂŶŬĞŵĂŵƉƵĂŶƐƵŵďĞƌĚĂLJĂŵĂŶƵƐŝĂƉĂĚĂŬĞĚƵĂƉŝŚĂŬ͘

ĞƐƚĂŶƟĂ

NO 115/ November - Desember 2008 /Tahun XXVIII 37


0

POTRET BPK

Peresmian pembukaan kantor perwakilan BPK RI provinsi Jawa Te- Dialog publik “ Mendukung Terciptanya Transparasi dan Akuntabili-
ngah, Semarang 18 Desember 2008. tas Pengelolahan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara/Daerah di
Semarang 18 Desember 2008.

Foto bersama setelah penandatangan MoU antara BPK RI dan BPK Foto bersama setelah penyerahan gambar karikatur dari ketua BPK
Polandia pada 28 Oktober 2008 RI kepada keluarga Soerasno di Yogyakarta 19 Desember 2008.

Warga Kristiani BPK berfoto bersama Ketua BPK RI dan Ibu pada Pemukulan gong oleh Ketua BPK RI dengan didampingi oleh Sekjen
acara peringatan Natal bersama 20 Desember 2008. BPK RI pada acara pembukaan Rapat Kerja BPK 22 Desember 2008

38 NO 115/ November - Desember 2008 /Tahun XXVIII


Rapat Kerja Pelaksana BPK RI yang berlangsung pada 22 dan 23 Penandatanganan kesepakatan bersama SIMAK BPK RI yang disak-
Desember 2008. sikan oleh Kaditama revbang di auditorium BPK.

Ketua BPK RI, Prof. Dr. Anwar Nasution memberikan sambutan pada Penandatanganan MoU antara Ketua BPK RI dan BPK Norwegia di
acara MoU BPK RI dengan BPK Norwegia 4 November 2008. Oslo, 4 November 2008.

Paduan Suara Dharmawanita Persatuan BPK RI berfoto pada acara Sekretaris Jenderal BPK RI Dharma Bhakti menadatangani berita
Rapat Kerja Pelaksana BPK RI, 23 Desember 2008. acara serah terima jabatan pada acara pelantikan di auditorium
BPK.

NO 115/ November - Desember 2008 /Tahun XXVIII 39


AGENDA

Pertemuan Pejabat di Lingkungan Lembaga Negara


dan Bank Indonesia
ĂůĂŵ ƌĂŶŐŬĂ ŵĞŶŝŶŐŬĂƚŬĂŶ ŚƵďƵŶŐĂŶ LJĂŶŐ ůĞďŝŚ ĞƌĂƚ ĂŶƚĂƌĂ ƐĂƚƵ ůĞŵďĂŐĂ ĚĞŶŐĂŶ ůĞŵďĂŐĂ LJĂŶŐ ůĂŝŶŶLJĂ͕ ŵĂŬĂ ĞƉƵƟ
Menteri Setneg Bidang Hubungan Lembaga, ^ƵŵĂƌǁŽƚŽ͕ŵĞŵƉƵŶLJĂŝŐĂŐĂƐĂŶƵŶƚƵŬŵĞŶŐĂĚĂŬĂŶƉĞƌƚĞŵƵĂŶĂŶƚĂƌůĞŵďĂŐĂ͕
ŬŚƵƐƵƐŶLJĂĚŝůŝŶŐŬƵŶŐĂŶ^ĞŬƌĞƚĂƌŝĂƚ:ĞŶĚĞƌĂů͘WĞƌƚĞŵƵĂŶŝŶŝďĞƌƚƵũƵĂŶƵŶƚƵŬƐĂůŝŶŐŵĞŵďĂŐŝƉĞŶŐĂůĂŵĂŶLJĂŶŐĂĚĂƉĂĚĂƐƵĂƚƵ
ůĞŵďĂŐĂƐĞŚŝŶŐŐĂůĞŵďĂŐĂLJĂŶŐůĂŝŶŶLJĂŵĞŶŐĞƌƟƉĞƌŵĂƐĂůĂŚĂŶLJĂŶŐĚŝŚĂĚĂƉŝŽůĞŚůĞŵďĂŐĂƚĞƌƐĞďƵƚ͕ƐĞŬĂůŝŐƵƐŵĞŶŐƵƌĂŝŬĂŶ
tugas dan fungsi masing-masing lembaga.
hŶƚƵŬƉĞƌƚĂŵĂŬĂůŝŶLJĂ͕ƉŝŚĂŬ^ĞƚŶĞŐƐĞďĂŐĂŝƚƵĂŶƌƵŵĂŚŵĞŶŐĂĚĂŬĂŶƉĞƌƚĞŵƵĂŶŝŶŝĚŝ,ŽƚĞů^ĂƌŝWĂŶWĂĐŝĮĐ͕:ĂŬĂƌƚĂ͕ĚĂŶ
ĚŝŚĂĚŝƌŝŽůĞŚůĞŵďĂŐĂͲůĞŵďĂŐĂWZ͕DWZ͕W͕D͕<ŽŵŝƐŝzƵĚŝƐŝĂů͕WƌĞƐŝĚĞŶ;^ĞƚŶĞŐͿ͕DĂŚŬĂŵĂŚ<ŽŶƐƟƚƵƐŝ͕ĂŶŬ/ŶĚŽŶĞƐŝĂ
;ƐĞďĂŐĂŝĂŶŬ^ĞŶƚƌĂůͿ͕ĚĂŶW<Z/LJĂŶŐĚŝǁĂŬŝůŝŽůĞŚĂŐŝĂŶ,ƵďƵŶŐĂŶĂůĂŵEĞŐĞƌŝ͘
WĂĚĂŬĞƐĞŵƉĂƚĂŶƐĞůĂŶũƵƚŶLJĂ͕^ƵďĂŐŝĂŶ,ƵďƵŶŐĂŶ>ĞŵďĂŐĂĂůĂŵEĞŐĞƌŝƉĂĚĂŝƌŽ,ƵŵĂƐĚĂŶ>ƵĂƌEĞŐĞƌŝW<Z/ŵĞŶLJĞ-
ůĞŶŐŐĂƌĂŬĂŶƉĞƌƚĞŵƵĂŶƌƵƟŶƉĞũĂďĂƚĚŝůŝŶŐŬƵŶŐĂŶůĞŵďĂŐĂEĞŐĂƌĂ͘WĞƌƚĞŵƵĂŶƚĞƌƐĞďƵƚďĞƌůĂŶŐƐƵŶŐƉĂĚĂϭϴ:ƵůŝϮϬϬϴĚŝZƵĂŶŐ
Pola Gd. Arsip BPK RI Pusat Jl. Jenderal Gatot Subroto No. 31 Jakarta Pusat. Pertemuan ini dihadiri oleh Abdullah Zainie (Wakil
Ketua BPK RI), ĂŚĂƌƵĚĚŝŶƌŝƚŽŶĂŶŐ (Anggota III BPK RI), ŚĂƌŵĂŚĂŬƟ (Sekretaris Jenderal BPK RI ), dan ^ŽĞŬŽLJŽ (Tortama
III BPK RI).
DĂƚĞƌŝLJĂŶŐĚŝƉĂƉĂƌŬĂŶĂĚĂůĂŚPeran BPK RI Menuju Transparansi dan Akuntabilitas Keuangan Negara dalam Sistem Keta-
tanegaraan Negara Kesatuan͕LJĂŶŐĚŝƐĂŵƉĂŝŬĂŶŽůĞŚtĂŬŝů<ĞƚƵĂW<Z/͘ĐĂƌĂĚŝŵƵůĂŝĚĞŶŐĂŶƉĞŵďĂĐĂĂŶůĂƉŽƌĂŶƉĞůĂŬƐĂŶĂĂŶ
ŬĞŐŝĂƚĂŶŽůĞŚ^ĞŬũĞŶW<Z/͕ĚĂŶƐĂŵďƵƚĂŶĞƉƵƟDĞŶƚĞƌŝ^ĞŬƌĞƚĂƌŝƐEĞŐĂƌĂŝĚĂŶŐ,ƵďƵŶŐĂŶ>ĞŵďĂŐĂƐĞůĂŬƵ<ŽŽƌĚŝŶĂƚŽƌ
Forum Sekjen di Lingkungan Lembaga Negara, Sumarwoto.
Dalam pemaparan, dijelaskan untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan
ŶĞŐĂƌĂŽůĞŚƉĞŵĞƌŝŶƚĂŚͬŝŶƐƚĂŶƐŝͬůĞŵďĂŐĂ͕W<ŵĞŶĚŽƌŽŶŐWĞŵĞƌŝŶƚĂŚĚĂŶƉĂƌĂƉŝŵƉŝŶĂŶŝŶƐƚĂŶƐŝͬůĞŵďĂŐĂƵŶƚƵŬŵĞŶLJƵƐƵŶ
rencana aksi (ĂĐƟŽŶƉůĂŶ) perbaikan akuntabilitas pertanggungjawaban keuangan negara. Rencana aksi tersebut minimal melipu-
Ɵ͗;ϭͿƉĞƌďĂŝŬĂŶƐŝƐƚĞŵĂŬƵŶƚĂŶƐŝĚĂŶƉĞůĂƉŽƌĂŶŬĞƵĂŶŐĂŶ͖;ϮͿƐŝƐƚĞŵƚĞŬŶŽůŽŐŝŝŶĨŽƌŵĂƐŝ͖;ϯͿƉĞŶĞƌƟďĂŶƌĞŬĞŶŝŶŐWĞŵĞƌŝŶƚĂŚ͖
;ϰͿŝŶǀĞŶƚĂƌŝƐĂƐŝĚĂŶƉĞŶŝůĂŝĂŶĂƐĞƚĚĂŶƵƚĂŶŐ͖;ϱͿƉĞŶũĂŵŝŶĂŶŵƵƚƵ;quality assuranceͿŽůĞŚƉĞŶŐĂǁĂƐŝŶƚĞƌŶ͖ĚĂŶ;ϲͿƉĞŶŝŶŐŬĂ-
ƚĂŶŬƵĂůŝƚĂƐƐƵŵďĞƌĚĂLJĂŵĂŶƵƐŝĂƉĞŶŐĞůŽůĂŬĞƵĂŶŐĂŶŶĞŐĂƌĂͬĚĂĞƌĂŚ͘
dŝĚĂŬŚĂŶLJĂŵĞŶĚŽƌŽŶŐƉĞŶLJƵƐƵŶĂŶŶLJĂ͕W<ũƵŐĂŵĞŵĂŶƚĂƵŝŵƉůĞŵĞŶƚĂƐŝƌĞŶĐĂŶĂĂŬƐŝƚĞƌƐĞďƵƚĚĂŶŵĞůĂƉŽƌŬĂŶŶLJĂŬĞ-
pada lembaga perwakilan. Langkah-langkah BPK dalam meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dan pertang-
gungjawaban keuangan negara telah disusun dalam Rencana Strategis (Renstra) BPK Tahun 2005 - 2010. Langkah-langkah terse-
ďƵƚLJĂŝƚƵ͗;ϭͿŵĞŶŝŶŐŬĂƚŬĂŶŬĞŐŝĂƚĂŶƉĞŵďĞƌĂŶƚĂƐĂŶ<<E͕;ϮͿŵĞŶŝŶŐŬĂƚŬĂŶƚƌĂŶƐƉĂƌĂŶƐŝĚĂŶĂŬƵŶƚĂďŝůŝƚĂƐŬĞƵĂŶŐĂŶŶĞŐĂƌĂ͕
(3) membantu Pemerintah mengimplementasikan paket UU di bidang keuangan negara, dan (4) membantu Pemerintah untuk
ŵĞůĂŬƵŬĂŶƌĞĨŽƌŵĂƐŝŝŶƐƟƚƵƐŝŽŶĂů͕ƚĞƌŵĂƐƵŬƌĞƐƚƌƵŬƚƵƌŝƐĂƐŝhDEĚĂŶĂĚĂŶ>ĂLJĂŶĂŶhŵƵŵ͘
WĞƌƚĞŵƵĂŶŝŶŝŵĞŵƉĞƌŽůĞŚĂŶƚƵƐŝĂƐLJĂŶŐƟŶŐŐŝĚĂƌŝƉĂƌĂƉĞƐĞƌƚĂLJĂŶŐŚĂĚŝƌĚĂŶĚŝƐĂŵďƵƚďĂŝŬŽůĞŚĞƉƵƟDĞŶƚĞƌŝ^ĞŬ-
ƌĞƚĂƌŝƐEĞŐĂƌĂŝĚĂŶŐ,ƵďƵŶŐĂŶ>ĞŵďĂŐĂƐĞůĂŬƵ<ŽŽƌĚŝŶĂƚŽƌ&ŽƌƵŵ^ĞŬũĞŶĚŝ>ŝŶŐŬƵŶŐĂŶ>ĞŵďĂŐĂEĞŐĂƌĂ͘DĞŶƵƌƵƚŶLJĂ͕ƉĞƌ-
ƚĞŵƵĂŶŝŶŝŵĞƌƵƉĂŬĂŶƐĂƚƵǁĂĚĂŚ͕ďƵŬĂŶŚĂŶLJĂƵŶƚƵŬďĞƌĚŝƐŬƵƐŝƚĞƚĂƉŝũƵŐĂŵĞƌƵƉĂŬĂŶǁĂĚĂŚƵŶƚƵŬproblem solving.
^ŝƟ<ĂƐŶĂŚ

WĞŬĂŶďĂƌƵʹBPK RI Kantor Perwakilan Provinsi Riau kembali mengge-


lar pemaparan kasus (expose) dengan Kejaksaan Tinggi Riau dan Kejaksaan
Negeri Bengkalis pada hari Rabu, 17 Desember 2008 bertempat di Ruang
ZĂƉĂƚ<ĂŶƚŽƌWĞƌǁĂŬŝůĂŶ͘<ĂůŝŝŶŝ͕ŬĂƐƵƐLJĂŶŐĚŝƉĂƉĂƌŬĂŶŵĞŶŐĞŶĂŝƵŐĂĂŶ
Tindak Pidana Korupsi Pelaksanaan Pembangunan Kebun Kelapa Sawit Rak-
LJĂƚdĂŚƵŶŶŐŐĂƌĂŶϮϬϬϱʹϮϬϬϲƉĂĚĂ<ĂďƵƉĂƚĞŶ<ĂŵƉĂƌLJĂŶŐĚŝƉĂƉĂƌŬĂŶ
oleh Kejaksaan Tinggi Riau serta Kegiatan Pembebasan Tanah Pelabuhan
Bandar Sri Laksamana Bengkalis Tahun Anggaran 2007 oleh Kejaksaan Neg-
eri Bengkalis.
Expose dibuka langsung oleh Kepala Kantor Perwakilan, Dr. H. Eko Sem-
bodo. Kepala Kantor Perwakilan berharap para pemeriksa dapat menggali
ďĂŶLJĂŬŚĂůĚĂůĂŵexposeŝŶŝƚĞƌŬĂŝƚƉĞƌŵĂƐĂůĂŚĂŶĚƵŐĂĂŶƟƉŝŬŽƌ͘ĐĂƌĂŝŶŝ
ƐĞůĂŝŶĚŝŚĂĚŝƌŝŽůĞŚdŝŵWĞŶLJŝĚŝŬĚĂƌŝ<ĞũĂŬƐĂĂŶdŝŶŐŐŝZŝĂƵĚĂŶ<ĞũĂŬƐĂĂŶ
Negeri Bengkalis juga dihadiri oleh Personil dari Sub Bagian Hukum dan Humas serta delapan orang pemeriksa pada BPK RI Kan-
ƚŽƌWĞƌǁĂŬŝůĂŶWƌŽǀŝŶƐŝZŝĂƵLJĂŶŐƐĞLJŽŐLJĂŶLJĂĂŬĂŶĚŝƚƵƌƵŶŬĂŶƐĞďĂŐĂŝƟŵƉĞŵĞƌŝŬƐĂ͘WĞŵĂƉĂƌĂŶŬĂƐƵƐŝŶŝďĞƌůĂŶŐƐƵŶŐŵƵůĂŝ
pukul 09.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB.

40 NO 115/ November - Desember 2008 /Tahun XXVIII


AGENDA

pengembangan teknologi penginderaan


jauh dalam pelaksanaan tugasnya.

Selain kategori instansi pemerintah/


lembaga, penghargaan ini juga
diberikan untuk dua kategori lain, yaitu:
instansi pendidikan kepada Universitas
Diponegoro dan perusahaan swasta
kepada Barista Geoinformatik. BPK RI
dinilai telah berhasil memperkenalkan
dan mengembangkan penggunaan GIS
dan RS dalam pemeriksaannya. Hal ini
dimulai dengan keterlibatan BPK RI dalam
program pilot study on the use of GIS for
audit of disaster-related aid dalam rangka
International Organization of Supreme
Audit Institutions (INTOSAI) Task Force on
The Accountability and Audit of Disaster
Related Aid (AADRA) dan pemanfaatan/
pengembangan di bidang pemeriksaan
kehutanan. Saat ini teknologi tersebut
digunakan untuk pemeriksaan di bidang
kehutanan dan diharapkan ke depannya
dapat digunakan di bidang lain, seperti
pertambangan, dan sebagainya.

“Manfaat penginderaan jauh


cukup tinggi untuk membantu para
auditor BPK RI dalam melakukan tugas
pemeriksaan,” tegas Sekjen BPK RI
dalam sambutannya usai menerima
penghargaan. GIS adalah salah satu
teknologi yang dapat digunakan oleh
BPK RI Raih Penghargaan auditor untuk meningkatkan kualitas hasil pemeriksaan. GIS
Pengembangan GIS dan Remote ini menggunakan aplikasi komputer dan peta citra satelit
sebagai data yang akan diolah. Penggunaan teknologi GIS
Sensing untuk Audit dapat memperkaya metodologi dan teknik pemeriksaan dalam
beberapa hal, antara lain: (1) Penentuan Sampel Pemeriksaan.
Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Penggunaan teknologi GIS dapat memperluas cakupan areal
(BPK RI) meraih penghargaan dari Masyarakat Penginderaan yang akan diuji dengan menggunakan peta citra satelit. (2)
Jauh Indonesia (MAPIN) kategori instansi pemerintah/lembaga Alat Mengolah Data/Bukti Pemeriksaan. Teknologi GIS dan RS
dengan pengembangan Geographic Information System (GIS) dapat dimanfaatkan untuk membantu auditor dalam mengolah
dan Remote Sensing (Penginderaan Jauh/RS). Penghargaan data terkait dengan penggundulan hutan, penebangan di luar
ini diberikan oleh Ketua MAPIN, Ketut Wikantika, kepada areal yang diijinkan, tumpang tindih lahan (perkebunan dan
Sekretaris Jenderal BPK RI, Dharma Bhakti, di Aula Timur, hutan), dan lain-lain.
Kampus ITB, Bandung, pada 10 Desember 2008. Acara ini
menjadi bagian dalam Pertemuan Ilmiah Tahunan XVII (PIT XVII)
dengan tema “Kebijakan dan Trend Teknologi Penginderaan Bestantia
Jauh dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan”.
Menurut Ketut, penghargaan ini diberikan kepada lembaga-
lembaga yang mendorong pemasyarakatan penggunaan dan

NO 115/ November - Desember 2008 /Tahun XXVIII 41


LAPORAN UTAMA

Pemeriksaan Laporan Keuangan oleh BPK:


Sebuah Wewenang dan Tanggung Jawab demi tercapainya Transparansi
dan Akuntabilitas Penyelenggaraan Keuangan Negara

Oleh: Romi Suryana, SE Seksi Jawa Barat II.B Perwakilan BPK RI di Bandung

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)


(UUDS 1950), kemudian kembali menjadi Badan
Pemeriksa Keuangan berdasarkan UUD Tahun 1945,
merupakan lembaga negara Indonesia yang memiliki
namun landasan pelaksanaan kegiatannya masih
wewenang memeriksa pengelolaan dan tanggung
tetap menggunakan ICW dan IAR.
jawab keuangan Negara. Pasal 23 ayat (5) UUD
Dalam amanat-amanat Presiden yaitu
Tahun 1945 menetapkan bahwa untuk memeriksa
Deklarasi Ekonomi dan Ambeg Parama Arta,
tanggung jawab tentang Keuangan Negara
telah dikemukakan keinginan-keinginan untuk
diadakan suatu Badan Pemeriksa Keuangan yang
menyempurnakan Badan Pemeriksa Keuangan,
peraturannya ditetapkan dengan Undang-Undang.
sehingga dapat menjadi alat kontrol yang efektif.
Hasil pemeriksaan itu disampaikan kepada Dewan
Untuk mencapai tujuan itu maka pada tanggal 12
Perwakilan Rakyat.
Oktober 1963, Pemerintah telah mengeluarkan
BPK sejak awal dibentuknya berdasarkan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang No.
UUD 1945, mengalami beberapa perubahan seiring
7 Tahun 1963 tentang Badan Pemeriksa Keuangan
dengan berubahnya konstitusi dan UUD Pemerintahan
Gaya Baru. Untuk mengganti PERPU tersebut,
Negara Indonesia. BPK pertama kali berkedudukan
dikeluarkanlah UU No. 17 Tahun 1965 yang antara
di kota Magelang dan hanya mempunyai 9 orang
lain menetapkan bahwa Presiden, sebagai Pemimpin
pegawai Pada saat itu, BPK menggunakan peraturan
Besar Revolusi pemegang kekuasaan pemeriksaan dan
perundang-undangan yang dulu berlaku bagi
penelitian tertinggi atas penyusunan dan pengurusan
pelaksanaan tugas Algemene Rekenkamer (Badan
Keuangan Negara. Ketua dan Wakil Ketua BPK
Pemeriksa Keuangan Hindia Belanda), yaitu ICW
RI berkedudukan masing-masing sebagai Menteri
dan IAR.
Koordinator dan Menteri. Akhirnya oleh MPRS
Dengan dibentuknya Negara Kesatuan
dengan Ketetapan No.X/MPRS/1966 Kedudukan
Republik Indonesia Serikat (RIS) berdasarkan
BPK RI dikembalikan pada posisi dan fungsi semula
Piagam Konstitusi RIS maka dibentuk Dewan
sebagai Lembaga Tinggi Negara. Sehingga UU yang
Pengawas Keuangan (berkedudukan di Bogor) yang
mendasari tugas BPK RI perlu diubah dan akhirnya
merupakan salah satu alat perlengkapan negara RIS.
baru direalisasikan pada Tahun 1973 dengan UU No.
Dengan terbentuknya Negara Kesatuan Republik
5 Tahun 1973 Tentang Badan Pemeriksa Keuangan.
Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1950, maka
Dalam era Reformasi sekarang ini, Badan
Dewan Pengawas Keuangan RIS digabung dengan
Pemeriksa Keuangan telah mendapatkan dukungan
Badan Pemeriksa Keuangan berdasarkan UUDS
konstitusional dari MPR RI dalam Sidang Tahunan
1950. Dengan dikeluarkannya Dekrit Presiden RI
Tahun 2002 yang memperkuat kedudukan BPK
maka Dewan Pengawas Keuangan berdasarkan UUD
RI sebagai lembaga pemeriksa eksternal di bidang
1950 kembali menjadi Badan Pemeriksa Keuangan
Keuangan Negara, yaitu dengan dikeluarkannya
berdasarkan Pasal 23 (5) UUD Tahun 1945. Meskipun
TAP MPR No.VI/MPR/2002 yang antara lain
Badan Pemeriksa Keuangan berubah-ubah menjadi
menegaskan kembali kedudukan Badan Pemeriksa
Dewan Pengawas Keuangan RIS berdasarkan
Keuangan sebagai satu-satunya lembaga pemeriksa
konstitusi RIS Dewan Pengawas Keuangan RI

42 NO 115/ November - Desember 2008 /Tahun XXVIII


eksternal keuangan negara dan peranannya perlu 2003 Tentang keuangan Negara UU No.1 Tahun
lebih dimantapkan sebagai lembaga yang independen 2004 Tentang Perbendaharaan Negara UU No. 15
dan profesional. Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Untuk lebih memantapkan tugas BPK RI, Tanggung Jawab Keuangan Negara.
ketentuan yang mengatur BPK RI dalam UUD Tahun
1945 telah diamandemen. Sebelum amandemen Dari paparan di atas, terlihat jelas bahwa
BPK RI hanya diatur dalam satu ayat (pasal 23 ayat semenjak BPK berdiri 60 tahun yang lalu BPK
5) kemudian dalam Perubahan Ketiga UUD 1945 telah melakukan tugas mulia berupa pemeriksaan
dikembangkan menjadi satu bab tersendiri (Bab atas pertanggungjawaban pengelolaan keuangan
VIII A) dengan tiga pasal (23E, 23F, dan 23G) dan Negara. Pemeriksaan yang dilakukan BPK meliputi
tujuh ayat. Untuk menunjang tugasnya, BPK RI pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja, dan
didukung dengan seperangkat Undang-Undang di Pemeriksaan Khusus dengan Tujuan Tertentu diluar
bidang Keuangan Negara, yaitu; UU No.17 Tahun pemeriksaan keuangan dan kinerja. Tetapi apa lacur,
hingga 60 tahun BPK berdiri, hampir 400 Pemda
belum bisa tuntas membuat laporan keuangan
bahkan boleh dikatakan laporan keuangan
tersebut tidak layak audit. Ketidaksiapan
dalam pembuatan laporan keuangan yang
sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
memang diakui oleh Menteri Keuangan.
Penyebabnya, belum ada perhatian penuh
seluruh lembaga pemerintah yang besar
terhadap laporan keuangan pemerintah tersebut.
Instansi pemerintah sampai saat ini masih
mengutamakan pelayanan publik, sementara
persoalan laporan keuangan menjadi urusan
belakangan. Laporan keuangan pemerintah
secara umum masih di bawah standar akuntasi
keuangan karena masih dipengaruhi kebiasaan
pengelolaan uang negara yang tidak disertai
dengan pelaporan dan hal ini terkait dengan
budaya dan kebiasaan di birokrasi yang sudah
berlangsung sejak puluhan tahun. Kondisi
inilah yang berpengaruh terhadap pemberian
opini oleh BPK terhadap Laporan Keuangan
Pemerintah baik di Pusat maupun di Daerah.
Pemeriksaan Keuangan diartikan sebagai istilah
yang menggambarkan sifat Financial Audit
yaitu yang mencakup sasaran menyeluruh
meliputi aktvia, hutang, dan modal. Untuk
menghindari kerancuan maka istilah audit
keuangan lebih baik jika digantikan dengan
audit atas laporan keuangan. Audit atas
Laporan Keuangan (Financial Audit) adalah
audit yang dilakukan untuk memberikan
pernyataan pendapat akuntan/auditor yang
independent mengenai kewajaran penyajian

NO 115/ November - Desember 2008 /Tahun XXVIII 43


laporan keuangan auditan atas penggunaan dana Pengecualian) kepada hanya 16 K/L atau sekitar
APBN/D (rutin/proyek) ataupun suatu entitas 19% dari 87 K/L yang diperiksa. Sedangkan 16 K/
organisasi perusahaan. Sedangkan Audit kinerja L yang laporannya dinilai baik itu hanya menguasai
secara substansial tidak berbeda dengan Audit anggaran 12% dari APBN. Kementerian/lembaga
Operasional yang didalamnya mencakup pengertian Negara yang laporan keuangannya mendapat WTP
Audit Manajemen dan Audit atas Program (sifatnya antara lain Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang
lebih kecil dan khusus lingkupnya), dalam hal dua tahun berturut-turut mendapat penilaian opini
ini sama-sama mengandung unsur evaluasi atas WTP, Lembaga Administrasi Negara (LAN),
efektivitas. Audit kinerja dapat didefinisikan sebagai Komisi Yudisial, Mahkamah Konstitusi dan berapa
penilaian terhadap operasi suatu organisasi apakah kementerian dan lembaga negara lainnya. Pada
dapat berjalan dengan efisien ekonomis, dan efektif. pemerintah daerah, hasil pemeriksaan dengan opini
BPK sampai dengan Tahun 2007 belum dapat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) pada LKPD 2004
melakukan Pemeriksaan atas seluruh Laporan ada 17 laporan, hal ini berbeda jauh pada LKPD
Keuangan Pemerintah Daerah jika berdasarkan 2007 yang hanya menjadi 3 laporan saja. Opini
kuantitas Pemerintah Daerah akan berjumlah 473 hasil pemeriksaan LKPD pada 2004 dengan opini
Laporan yang terdiri dari 33 Laporan Keuangan Disclaimer hanya 7 laporan, meningkat tajam pada
Pemerintah Daerah (LKPD) Provinsi, 349 LKPD 2007 menjadi 50 laporan atau kurang lebih meningkat
Kabupaten dan 91 LKPD Kota. Salah satu faktor lima kali lipat.
penyebabnya adalah ketidaksiapan Pemerintah
Daerah dalam menyusun Laporan Keuangan sesuai Dari hasil pemeriksaan laporan keuangan
dengan Standar Akuntansi Keuangan seperti yang antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah,
disebutkan pada bagian sebelumnya. Bagaimana hampir tidak ada kaitan dan keterpaduan antara
mungkin akan dilakukan pemeriksaan, jika Laporan APBN pemerintah pusat dan APBD provinsi dan
Keuangan saja belum dibuat, padahal auditor BPK kabupaten/kota. Sebagian dari masalah daerah
telah siap melakukan pemeriksaan keuangan. Hal ini tersebut terjadi karena seringnya pemerintah pusat
mencerminkan betapa jauhnya ketertinggalan kita menerbitkan peraturan yang saling bertentangan,
dengan Negara lain yang telah sampai pada tahap sering berubah dan diinterpretasikan berbeda-beda
pemeriksaan kinerja. antara satu pemerintah daerah dengan pemerintah
Pemeriksaan atas Laporan Keuangan daerah yang lain.
dilakukan oleh BPK Pusat pada tahun 2007 terhadap BPK memberikan opini disclaimer (tidak
87 laporan keuangan Kementerian/Lembaga (LKKL). menyatakan pendapat) pada hasil pemeriksaan BPK
Sedangkan di daerah BPK melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan pemerintah pusat tahun 2007.
keuangan atas 275 Laporan Keuangan Pemerintah Dengan demikian selama empat tahun berturut-
Daerah (LKPD). Dari pemeriksaan tersebut, BPK turut BPK memberikan opini “Tidak Menyatakan
menyimpulkan kondisi laporan keuangan di pusat Pendapat” atas LKPP pemerintah pusat. Alasan BPK
dan daerah mengalami penurunan kualitas dari memberi opini disclaimer pada LKPP Tahun 2004-
tahun ke tahun. Hal ini menunjukkan belum ada 2007, adalah :
kemajuan berarti dalam peningkatan transparansi 1. Terbatasnya akses BPK atas informasi tentang
serta akuntabilitas keuangan negara. Sebagian besar penerimaan dan piutang pajak dan biaya perkara
permasalahan terkait dengan kelemahan sistem yang dipungut oleh Mahkamah Agung;
pengendalian intern dan ketidakpatuhan terhadap 2. Kelemahan sistem akuntansi dan pelaporan
peraturan perundang-undangan. Bukan hal yang keuangan negara, serta belum tertibnya penempatan
aneh jika temuan yang berulang dari tahun ke tahun uang negara dan belum adanya single treasury
tersebut mencerminkan kelambanan pemerintah account pemerintah;
memperbaiki administrasi keuangan 3. Tidak adanya inventarisasi aset serta utang maupun
Negara. BPK memberikan opini penilaian baik piutang Negara;
(Dalam kategori WTP atau Wajar Tanpa 4. Belum handal dan terintegrasinya sistem teknologi

44 NO 115/ November - Desember 2008 /Tahun XXVIII


informasi Negara. hasil pemeriksaan BPK.
Kualifikasi atas opini Disclaimer tersebut
menunjukkan kelemahan sistem pengendalian internal Sebagai penutup, Pemeriksaan Laporan
pemerintah dan ketidakpatuhan terhadap ketentuan Keuangan yang dilakukan oleh BPK sebagai satu-
paraturan perundang-undangan. Sebagaimana satunya Lembaga Eksternal Pemerintah merupakan
kita ketahui Pengendalian Intern oleh Pemerintah “gerbang” tercapainya Transparansi dan Akuntabilitas
dilaksanakan berdasarkan PP 60 Tahun 2008. Penyelenggaraan Keuangan Negara. BPK adalah
Sistem Pengendalian Intern Pemerintahan (SPIP) satu-satunya lembaga pemerintah yang berhak untuk
adalah suatu sistem yang dapat memberi keyakinan melakukan pemeriksaan atas Pengelolaan Keuangan
memadai bahwa penyelenggaraan kegiatan pada Negara. Hasil Pemeriksaan atas Pemeriksaan
suatu Instansi Pemerintah dapat mencapai tujuannya Laporan Keuangan Pemerintah inilah yang dijadikan
secara efisien dan efektif, melaporkan pengelolaan dasar penentuan akan dilaksanakannya tahapan
keuangan negara secara andal, mengamankan aset pemeriksaan selanjutnya, berupa pemeriksaan kinerja
negara, dan mendorong ketaatan terhadap peraturan ataupun pemeriksaan dengan tujuan tertentu, ataupun
perundang undangan. digunakan oleh badan/lembaga yang berwenang untuk
Sistem ini dalam penerapannya harus dilakukan penyidikan jika berkaitan dengan tindak
memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan serta pidana korupsi. Dengan demikian, transparansi dan
mempertimbangkan ukuran, kompleksitas, dan sifat akuntabilitas penyelenggaraan Keuangan Negara ini
dari tugas dan fungsi InstansiPemerintah. Sehingga merupakan misi bersama, antara Pemerintah sebagai
seiring dengan pemberian Opini Disclaimer oleh pengelola keuangan Negara dan BPK sebagai
BPK yang disebabkan lemahnya Pengendalian Intern pemeriksa yang berwenang atas pengelola keuangan
maka akan membuka peluang yang sangat besar Negara. Pemerintah harus bertanggungjawab atas
bagi terjadinya penyimpangan dalam pelaksanaan pengelolaan keuangan Negara secara formal dan
anggaran (APBN/APBD). material, demikian juga BPK harus menjunjung tinggi
Pemberian opini Disclaimer atas LKPP selama asas professional dan mandiri dalam melakukan
reformasi, sangat kontradiktif dengan pengharapan pemeriksaan. Jika hal tersebut dilakukan dengan
masyarakat untuk pencapaian kehidupan yang lebih komitmen yang dijunjung tinggi, maka Transparansi
baik dalam pengelolaan dana publik yang terpercaya dan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Negara
dan transparan yang menunjang tata kelola bukanlah wacana lagi, tetapi menjadi bukti
pemerintahan yang bersih. tercapainya amanat Reformasi di Republik Indonesia
Sepuluh tahun reformasi, upaya pemerintah tercinta ini.
untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas
keuangan negara masih sangat lamban. Untuk Referensi penulis :
tĂƉĞĚŝĂ͖ŚƩƉ͗ͬͬǁĂƉĞĚŝĂ͘ŵŽďŝͬŝĚͬŚŝŶĚŝĂͺďĞůĂŶĚĂ͖^ĞũĂƌĂŚĂĚĂŶWĞŵĞƌŝŬƐĂ
mempercepat perbaikan opini dalam pemeriksaan Keuangan
LKPP dan LKPD, Badan Pemeriksa Keuangan Konferensi Sektor Publik "dŽǁĂƌĚƐĂŶĐĐŽƵŶƚĂďůĞ͕ZĞƐƉŽŶƐŝǀĞ͕ĸĐŝĞŶƚ͕ĂŶĚ
īĞĐƟǀĞ'ŽǀĞƌŶŵĞŶƚ͟
mengambil 3 inisiatif tindakan kebijakan,yaitu: di Hotel Borobudur Jakarta, Rabu (23/7)
1. Mewajibkan seluruh entitas pemerintah membuat “Dialog publik dengan pejabat pemerintahan Jawa Barat̺Banten͟ĚŝZƵĂŶŐ
Rapat Paripurna DPRD
management representative letter (MLR). Surat Jawa Barat, Kamis (21/8).
ini berisi pernyataan kebenaran isi laporan xWĞƌĂƚƵƌĂŶƉĞƌƵŶĚĂŶŐĂŶLJĂŶŐƌĞůĞǀĂŶ͖ĚŝŬƵƟƉƐĞĐĂƌĂůĞŶŐŬĂƉ͘
keuangan yang diserahkan kepada BPK;
2. Mewajibkan semua entitas pemerintah membuat
rencana kerja terperinci dan terjadwal;
3. Menyarankan Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan
Perwakilan Daerah, dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah membentuk panitia
akuntabilitas publik yang bertugas
mendorong tindak lanjut rekomendasi serta saran

NO 115/ November - Desember 2008 /Tahun XXVIII 45


LAPORAN UTAMA

Suka Duka
Audit LKPD
Oleh: Muhammad Hammam, Staf Seksi Sulteng IA

B aru-baru ini penulis membuka KƵƚůŽŽŬ džƉƌĞƐƐ dan


membaca surat elektronik dari Kasubag Publikasi
tentang permintaan tulisan untuk dimuat pada Ma-
ũĂůĂŚWĞŵĞƌŝŬƐĂ͘dĞŶƚƵƐĂũĂƉĞŶƵůŝƐƟĚĂŬŵĞŶũĂĚŝďĞƐĂƌŬĞƉĂůĂ
karena surat elektronik tersebut dikirimkan kepada everyone
LJĂŶŐĂƌƟŶLJĂƐĞŵƵĂƉĞŐĂǁĂŝƉĂĚĂůŝŶŐŬƵŶŐĂŶW<Z/ŵĞŶĚĂƉĂƚ
surat elektronik tersebut.
Tertarik dengan ajakan tersebut, penulis berniat untuk
ƚƵƌƵƚ ďĞƌƉĂƌƟƐŝƉĂƐŝ͕ ŶĂŵƵŶ ƉĞŶŐĂůĂŵĂŶ͕ ƉĂŶŐŬĂƚ͕ ŐŽůŽŶŐĂŶ
ĚĂŶũĂďĂƚĂŶƐĂLJĂLJĂŶŐŚĂŶLJĂƐƚĂĨĚĂŶŚĂŶLJĂĂŶĂŬbau kencur
LJĂŶŐďĂƌƵŵĂƐƵŬkemarin sore ƚĞŶƚƵƟĚĂŬƉĂŶƚĂƐŬĂůĂƵƚĞƌůĂůƵ
ďĞƌŚĂƌĂƉĚĂƉĂƚŵĞŶƵůŝƐƵŶƚƵŬƚŽƉŝŬƵƚĂŵĂ͘dƵůŝƐĂŶŝŶŝŚĂŶLJĂ
mencoba melihat sisi lain dari pemeriksaan laporan keuangan ůĞŵďƵƌƟĂƉŵĂůĂŵŶLJĂ͘dŝŵŚĂƌƵƐďĞƌŬĞũĂƌĂŶĚĞŶŐĂŶďĂŶLJĂŬŶ-
;LJĂŶŐŵĞŶũĂĚŝƚŽƉŝŬĚĂƌŝDĂũĂůĂŚWĞŵĞƌŝŬƐĂͿLJĂŶŐĚĂƉĂƚƉĞŶƵ- LJĂůĂŶŐŬĂŚLJĂŶŐĂĚĂƉĂĚĂWƌŽŐƌĂŵWĞŵĞƌŝŬƐĂĂŶ;WϮͿĚĞŶŐĂŶ
lis sajikan. ǁĂŬƚƵLJĂŶŐƚĞƌďĂƚĂƐ͕ŬĂůĂƵƟĚĂŬĚŝŬĂƚĂŬĂŶǁĂŬƚƵLJĂŶŐƐĂŶŐĂƚ
terbatas. Selain itu, perkembangan organisasi pada pemer-
Capek ŝŶƚĂŚ ĚĂĞƌĂŚ ĚŝŵĂŶĂ ƐĞŵĂŬŝŶ ďĂŶLJĂŬ ^<W LJĂŶŐ ŵĞŶŐƵƌƵƐ
^ĞďĂŶLJĂŬ ĚƵĂ ŬĂůŝ ƉĞŶƵůŝƐ ŵĞůĂŬƐĂŶĂŬĂŶ WĞŵĞƌŝŬƐĂĂŶ ĂŬƵŶƚĂŶƐŝŶLJĂ ŵĂƐŝŶŐͲŵĂƐŝŶŐ ŵĞŶũĂĚŝ ĨĂŬƚŽƌ ƉĞŶĂŵďĂŚ ďĂŶ-
>ĂƉŽƌĂŶ<ĞƵĂŶŐĂŶWĞŵĞƌŝŶƚĂŚĂĞƌĂŚ͕ŚĂůLJĂŶŐƉĂůŝŶŐƚĞƌĂƐĂ LJĂŬŶLJĂƉĞŬĞƌũĂĂŶLJĂŶŐŚĂƌƵƐĚŝůĂŬƵŬĂŶƉĞŵĞƌŝŬƐĂ͘
ĂĚĂůĂŚĐĂƉĞŬ͘ĂƉĞŬLJĂŶŐĚŝƌĂƐĂďƵŬĂŶŚĂŶLJĂƐĞĐĂƌĂƉŝŬŝƌĂŶ͕ ^ƚĂŶĚĂƌďŝĂLJĂƉĞŵĞƌŝŬƐĂĂŶƚĂŚƵŶϮϬϬϵLJĂŶŐďĂƌƵĚŝŬĞůƵ-
ƚĞƚĂƉŝũƵŐĂĐĂƉĞŬĮƐŝŬĚĂŶĐĂƉĞŬŵĞŶƚĂů͘ ĂƌŬĂŶLJĂŶŐŵĞŶŐŝŶĚŝŬĂƐŝŬĂŶĂŬĂŶƐĞŵĂŬŝŶďĞƌŬƵƌĂŶŐŶLJĂďĂŝŬ
Capek secara pikiran penulis rasakan karena untuk dapat waktu maupun personel untuk pemeriksaan LKPD Kabupat-
ŵĞŵĂŚĂŵŝ ůĂƉŽƌĂŶ  ŬĞƵĂŶŐĂŶ LJĂŶŐ ĚŝďƵĂƚ ŽůĞŚ WĞŵĞƌŝŶƚĂŚ en/Kota menjadi momok tersendiri bagi penulis pribadi. Pen-
ĂĞƌĂŚ;WĞŵĚĂͿ͕ĚĂůĂŵŚĂůŝŶŝĚĂůĂŵǁŝůĂLJĂŚWƌŽǀŝŶƐŝ^ƵůĂǁĞ- gurangan personel dan waktu pemeriksaan dari 30 hari dan
si Tengah, membutuhkan pemahaman ekstra. Hal ini terjadi ƟŐĂŽƌĂŶŐĂŶŐŐŽƚĂƟŵŵĞŶũĂĚŝϮϱŚĂƌŝĚĞŶŐĂŶŚĂŶLJĂĚƵĂĂŶŐ-
ŬĂƌĞŶĂŚĂŶLJĂƐĞĚŝŬŝƚŽƌĂŶŐĚŝůŝŶŐŬƵŶŐĂŶWĞŵĚĂLJĂŶŐŵĞŶŐĞƌ- ŐŽƚĂƟŵŵĞƌƵƉĂŬĂŶŚĂůLJĂŶŐƐƵŶŐŐƵŚŵĞŶŐŐĞůŝŬĂŶƐĞŬĂůŝŐƵƐ
ƟďĂŐĂŝŵĂŶĂĚĂŶƵŶƚƵŬĂƉĂůĂƉŽƌĂŶŬĞƵĂŶŐĂŶĚŝďƵĂƚ͘,ĂůŝŶŝ mengerikan. Menggelikan karena dengan standar lama saja
tentu saja membuat pemeriksa membutuhkan pemikiran ek- ƉĞŵĞƌŝŬƐĂĂŶŵĂƐŝŚďĞůƵŵĚĂƉĂƚŽƉƟŵĂů͕ŵĞŶŐĞƌŝŬĂŶŬĂƌĞŶĂ
ƐƚƌĂƵŶƚƵŬĚĂƉĂƚŵĞŶŐĞƌƟůĂƉŽƌĂŶLJĂŶŐĚŝďƵĂƚƚĞƌƐĞďƵƚ͘ bila standar baru tersebut benar-benar dilaksanakan, peker-
Capek secara pikiran juga terjadi karena perkembangan ũĂĂŶƉĞŵĞƌŝŬƐĂĂŶƚĞŶƚƵƐĞŵĂŬŝŶƟĚĂŬŽƉƟŵĂů͘
ƉĞƌĂƚƵƌĂŶ LJĂŶŐ ŵĞŶŐĂƚƵƌ ďĂŐĂŝŵĂŶĂ WĞŵĚĂ ŵĞůĂŬƐĂŶĂŬĂŶ ĂƉĞŬ ĮƐŝŬ ƐĂLJĂ ƉŝŬŝƌ ĐƵŬƵƉ ƐĂLJĂ ŐĂŵďĂƌŬĂŶ ƐĞƉĞƌƟ ŝŶŝ͕
akuntansi berubah dengan cepat. Belum sempat Pemda ber- ŬĂƌĞŶĂĚĂůĂŵƉĞůĂŬƐĂŶĂĂŶƉĞŵĞƌŝŬƐĂĂŶ><WďĂŐŝŽƌĂŶŐLJĂŶŐ
ƐĂŶŐŬƵƚĂŶ ŵĞŶLJĞůĞƐĂŝŬĂŶ ŵŝŐƌĂƐŝ ĚĂƌŝ ƉĞƌĂƚƵƌĂŶ ƐĞďĞůƵŵŶLJĂ ƐƵŬĂŵĞůŝŚĂƚŚĂůďĂƌƵƐĞƉĞƌƟƉĞŶƵůŝƐ͕ŬĞŝŶĚĂŚĂŶĂůĂŵŵĞŶũĂĚŝ
ŬĞƉĞƌĂƚƵƌĂŶLJĂŶŐďĂƌƵ͕ƉĞƌĂƚƵƌĂŶLJĂŶŐůĞďŝŚďĂƌƵůĂŐŝƐƵĚĂŚ pemikat tersendiri.
ƚĞƌďŝƚ͘ĂŚŬĂŶ͕WĞŵĚĂĚĂƉĂƚŵĞůĞǁĂƟƐƵĂƚƵƉĞƌĂƚƵƌĂŶŬĂƌĞŶĂ Capek terakhir, capek mental. Capek mental terjadi saat
belum sempat peraturan tersebut dijalankan, peraturan baru rasa kangen kepada keluarga mulai muncul. 30 hari pergi cukup
sudah terbit. ƵŶƚƵŬŵĞŶLJĂĚĂƌŝďĂŚǁĂǁĂŬƚƵďĞƌƐĂŵĂŬĞůƵĂƌŐĂĂĚĂůĂŚǁĂŬ-
ĂƉĞŬ ƐĞĐĂƌĂ ƉŝŬŝƌĂŶ ƚĞŶƚƵ ŵĞƌƵƉĂŬĂŶ ŚĂů LJĂŶŐ ǁĂũĂƌ͕ ƚƵLJĂŶŐƉĂŶƚĂƐƵŶƚƵŬĚŝƉĞƌũƵĂŶŐŬĂŶ͘:ĂƵŚĚĂƌŝŬĞůƵĂƌŐĂLJĂŶŐ
karena memang begitulah pekerjaan seorang pemeriksa. biasa dirasakan, orang tua di Jepara dan penulis di Palu, se-
ĂƉĞŬ ƐĞĐĂƌĂ ƉŝŬŝƌĂŶ ďĞƌŝŬƵƚŶLJĂ ƚĞƌũĂĚŝ ƐĂĂƚ Ɵŵ ƐƵĚĂŚ makin terasa saat harus 30 hari jauh juga dari teman-teman
ƉƵůĂŶŐ͕ ŬĞƟŬĂ ƉƌŽƐĞƐ ŬŽƌĞŬƐŝ ŚŝŶŐŐĂ ŵĞŶũĂĚŝ >ĂƉŽƌĂŶ ,ĂƐŝů ƐĞƉĞƌũƵĂŶŐĂŶ͘DŝŶŝŵŶLJĂŚŝďƵƌĂŶƐĂĂƚĚŝĚĂĞƌĂŚ;ďĂŚŬĂŶďŽůĞŚ
WĞŵĞƌŝŬƐĂĂŶ;>,WͿƚĞƌŶLJĂƚĂŵĞƌƵƉĂŬĂŶƉĞŬĞƌũĂĂŶLJĂŶŐůĞďŝŚ ƐĂLJĂ ŬĂƚĂŬĂŶ ůĞďŝŚ ƌĂŵĂŝ ŬĂŵƉƵŶŐ ƐĂLJĂͿ ŵĞŵďƵĂƚ ƐĞŵĂŬŝŶ
melelahkan daripada saat berada di lapangan. Tenggat wak- menjadi rasa kangen ini.
ƚƵ LJĂŶŐ ƚĞůĂŚ ĚŝƚĞƚĂƉŬĂŶ hŶĚĂŶŐͲƵŶĚĂŶŐ ;ĚƵĂ ďƵůĂŶ ƐĞƚĞůĂŚ Terakhir dari curhat penulis ini, penghasilan tambahan
laporan keuangan disampaikan) menjadi tekanan tersendiri LJĂŶŐ ĚŝƉĞƌŽůĞŚ ĚĂƌŝ ŵĞůĂŬƐĂŶĂŬĂŶ ƚƵŐĂƐ ƉĞŵĞƌŝŬƐĂĂŶ ;ƵĂŶŐ
ďĂŐŝƐĞŵƵĂƉŝŚĂŬLJĂŶŐƚĞƌůŝďĂƚĚĂůĂŵƉĞŶLJƵƐƵŶĂŶ>,W͘^ĞůĂŝŶ ůĞůĂŚ ƉĞŵĞƌŝŬƐĂĂŶͿ ƐĞƌĂƐĂ ƟĚĂŬ ƐĞƟŵƉĂů ĚĞŶŐĂŶ ůĞůĂŚ LJĂŶŐ
ŝƚƵ͕ WƌŽƐĞƐ ĚŝƐŬƵƐŝ ĚŝŵĂŶĂ Ɵŵ ŵĞŶĐŽďĂ ƵŶƚƵŬ ŵĞŶũĂŐĂ ĂŐĂƌ benar-benar dirasakan saat memeriksa. Sistem at cost LJĂŶŐ
ƚĞŵƵĂŶͲƚĞŵƵĂŶƉĞŵĞƌŝŬƐĂĂŶƟĚĂŬĚŝͲdrop adalah saat dima- ĚŝďĞƌůĂŬƵŬĂŶ ĚĞŶŐĂŶ ƐƚĂŶĚĂƌ ďŝĂLJĂ ƉĞŵĞƌŝŬƐĂĂŶ LJĂŶŐ Ěŝ ďĂ-
ŶĂ ƉŝŬŝƌĂŶ ŚĂƌƵƐ ĚŝŬĞƌĂŚŬĂŶ ƵŶƚƵŬ ŵĞŵďƵŬƟŬĂŶ ďĂŚǁĂ ŬŝƚĂ ǁĂŚ ƐƚĂŶĚĂƌ ďŝĂLJĂ ƉĞƌũĂůĂŶĂŶ ĚŝŶĂƐ͕ ŵĞŶũĂĚŝŬĂŶ ƉĞŬĞƌũĂĂŶ
benar-benar bekerja. ŵĞŵĞƌŝŬƐĂŵĞŶũĂĚŝƟĚĂŬŵĞŶĂƌŝŬ͘>ĞďŝŚƌŝŶŐĂŶďĞŬĞƌũĂĚŝŬĂŶ-
ĂƉĞŬ ĮƐŝŬ ƉĞƌƚĂŵĂ ƚĞƌũĂĚŝ ƐĂĂƚ ďĞƌĂŶŐŬĂƚ ŵĞŶƵũƵ ĚĂĞ- tor (sebagai penunjang ataupun pendukung) daripada harus
ƌĂŚLJĂŶŐĚŝƉĞƌŝŬƐĂ͘ĞŶŐĂŶŵĞĚĂŶďĞƌŐƵŶƵŶŐĚĂŶũĂƌĂŬLJĂŶŐ ƉĞƌŐŝ ŵĞŵĞƌŝŬƐĂ ĚĞŶŐĂŶ ƚĂŵďĂŚĂŶ ƉĞŶŐŚĂƐŝůĂŶ LJĂŶŐ ƟĚĂŬ
ũĂƵŚ͕ŬĞďĞƌĂŶŐŬĂƚĂŶŵĞŶƵũƵĚĂĞƌĂŚLJĂŶŐĚŝƉĞƌŝŬƐĂĂĚĂůĂŚƉĞƌ- seberapa.
ũĂůĂŶĂŶ ũĂƵŚ LJĂŶŐ ŵĞůĞďŝŚŝ ũĂƌĂŬ ƉƵůĂŶŐ ŬĂŵƉƵŶŐ ƐĂLJĂ ŬĂůĂƵ ^ĞŬĂůŝ ůĂŐŝ ŝŶŝ ŚĂŶLJĂ ŽƉŝŶŝ ĚĂƌŝ ƐƚĂĨ ďŝĂƐĂ LJĂŶŐ ŵĂƐŝŚ bau
dari Jakarta menuju Jepara. kencurLJĂŶŐƟĚĂŬďĞŐŝƚƵŵĞŶŐĞƌƟďĂŐĂŝŵĂŶĂƐĞŚĂƌƵƐŶLJĂŬĞ-
ĂƉĞŬ ĮƐŝŬ ďĞƌŝŬƵƚŶLJĂ ƚĞŶƚƵ ƐĂũĂ ŚĂƌŝͲŚĂƌŝ ƐĂĂƚ ƉĞŵĞƌŝŬ- bijakan diambil.
ƐĂĂŶďĞŐŝƚƵƉĂŶũĂŶŐ͕ƐĂĂƚũĂŵŬĞƌũĂLJĂŶŐďŝĂƐĂŶLJĂƐƵĚĂŚůĞďŝŚ
ƉĂŶũĂŶŐĚĂƌŝƉĂĚĂŝŶƐƚĂŶƐŝůĂŝŶŶLJĂďĞƌƚĂŵďĂŚƉĂŶũĂŶŐĚĞŶŐĂŶ

46 NO 115/ November - Desember 2008 /Tahun XXVIII


LAPORAN UTAMA

ĐƟŽŶWůĂŶƵŶƚƵŬWĞŵĞƌŝŶƚĂŚ^ƵŵďĂƌ
Oleh: BPK RI Kantor Perwakilan Provinsi Sumbar

K
etua BPK RI, Anwar Nasution, menjadi pemaparan ditutup dengan penyerahan Dokumen Action
pembicara dalam Dialog Publik bertajuk Plan Provinsi Sumbar oleh Gubernur Sumbar kepada Kepala
Mendorong Terciptanya Transparansi dan Kantor Perwakilan Provinsi Sumbar. Dokumen Action Plan
Akuntabilitas Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan tersebut berisi Rencana Aksi menuju Laporan Keuangan
Negara/Daerah tanggal 26 Agustus di Kantor Gubernur dengan Opini WTP, yang mana rencana aksinya dibagi
Sumatera Barat (Sumbar). Acara ini dihadiri oleh para pejabat kedalam tiga kelompok yaitu:
eksekutif dan legislatif pemda-pemda se-Provinsi Sumatera
Barat dan Provinsi Jambi. Setelah kegiatan selesai, Ketua 1) Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan BPK,
BPK menginstruksikan Kepala Kantor Perwakilan Provinsi 2) Penyempurnaan Kelemahan Kebijakan, Prosedur, Sistem
Sumbar agar menindaklanjutinya dengan melakukan upaya dan Mekanisme yang menjadi penyebab Temuan Audit,
intensif untuk mendorong Pemerintah Daerah di Provinsi dan
Sumbar segera menciptakan action plan menuju transparansi 3) Upaya pemenuhan ketentuan peraturan pengelolaan dam
dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah. pertanggungjawaban keuangan daerah.
Selanjutnya, para pejabat dari BPK RI Kantor Perwakilan
Provinsi Sumbar dan para pejabat dari Pemerintah Provinsi Langkah selanjutnya yang sekarang sedang dilaksanakan
Sumbar melaksanakan serangkaian pertemuan, yang diakhiri oleh BPK RI Kantor Perwakilan Provinsi Sumbar adalah
dengan pertemuan antara Kepala Kantor Perwakilan Provinsi memberikan masukan untuk penyempurnaan Action Plan
Sumbar dan Gubernur Sumbar beserta beberapa pejabat Provinsi Sumbar, sehingga kegiatan-kegiatan yang akan
dari kedua pihak pada tanggal 25 September 2008, untuk dilaksanakan Pemerintah Provinsi Sumbar diharapkan
membicarakan upaya-upaya maksimal yang dapat dilakukan berjalan secara efisien dan efektif menuju ke arah yang
oleh kedua pihak dalam koridor fungsinya masing-masing. dikehendaki.
Hal ini dalam rangka mendorong Pemerintah Provinsi
Sumbar melaksanakan pengelolaan dan tanggung jawab
keuangan daerah secara transparan dan akuntabel.
BPK RI Kantor Perwakilan Provinsi Sumbar
berpandangan, dalam rangka transparansi dan akuntabilitas,
hal prioritas yang perlu dicapai saat ini adalah Pemerintah
Provinsi Sumbar mampu menyusun laporan keuangan
pemerintah yang sesuai dengan Standar Akuntansi
Pemerintah (SAP) sehingga akan mendapatkan opini Wajar
Tanpa Pengecualian (WTP).
Pemikiran prioritas ini disambut oleh Pemerintah
Provinsi Sumbar, sehingga pada tanggal 3 November 2008
Kepala Kantor Perwakilan Provinsi Sumbar memberikan
pemaparan di hadapan Gubernur dan Wakil Gubernur
Sumbar, Ketua DRPD dan Wakil Ketua DPRD Provinsi
Sumbar, para Kepala SKPD di lingkungan Provinsi Sumbar
tentang: (1) Kondisi ideal, dengan opini WTP, (2) Kondisi
yang terjadi di Provinsi Sumbar, yang mengakibatkan opini
WDP, (3) Hal-hal yang perlu dibenahi oleh Provinsi Sumbar
untuk mendapatkan opini WTP, dan (4) Imbauan kepada Gubernur Sumbar, Gamawan Fauzi, menyerahkan Dokumen
Action Plan Provinsi Sumbar kepada Kepala Perwakilan BPK
Provinsi Sumbar membuat Action Plan dalam rangka RI di Padang, Maulana Ginting.
pembenahan untuk mendapatkan opini WTP.
Pada saat itu juga diadakan forum tanya-jawab tentang
pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah. Acara

NO 115/ November - Desember 2008 /Tahun XXVIII 47


Di Indonesia, istilah money laundering diterjemahkan dengan “pencucian
uang” dimana money laundering telah dikategorikan sebagai kejahatan,
baik yang dilakukan perseorangan maupun korporasi.
Istilah Anti-money laundering (AML) dalam en.wikipedia.org : “is a
term mainly used in the financial and legal industries to describe the legal
controls that require financial institutions and other regulated entities to
prevent or report money laundering activities”.
Dapat dipahami, money laundering merupakan suatu praktik menyamarkan
atau menyembunyikan asal usul pendapatan atau kekayaan, sehingga
dapat digunakan tanpa diketahui bahwa pendapatan atau kekayaan
tersebut pada mulanya berasal dari praktik illegal. Landasan hukum
yang digunakan
dalam upaya pemberantasan money laundering dengan cukup jelas
diatur dalam UU No. 25/2003
tentang Tindak Pidana Pencucian Uang.
Buku ini memetakan secara global mengenai praktik money laundering di semua belahan negara (dari benua
Amerika hingga Asia) melalui para politisi atau pengambil kebijakan negaranya masing-masing, baik konsep
hukum dan upaya pemberantasannya. Sebagai ilustrasi singkat, America dalam upaya memerangi praktik
money laundering membuat suatu aturan yang mengikat semua elemen-elemen yang ada, sehingga
upaya money laundering bisa segera diketahui. Elemen-elemen atau badan usaha yang menjadi perhatian
Pemerintah America, diantaranya Private Banker, Thrift Institution, Broker or Dealer in Securities or Commodities,
Insurance Company, Travel Agency, Commercial Bank or Trust Company, and etc. Badan Pemerintahan yang
mengatur upaya pemberantasan money laundering ditangani oleh OFAC (Office of Foreign Assets Control).
Job description OFAC, diantaranya: mendata SDN (Specially Designated National and Blocked Persons), SDT
(Specially Designated Terrorists), dan SDNT (Specially Designated Narcotics Traffickers), memeriksa transaksi
keuangan antara personal/korporasi dengan Bank, melakukan peng-update-an data terbaru dari personal/
korporasi yang ada, dsb.
OFAC ini bekerja sama juga dengan badan-badan yang telah ditunjuk yaitu SEC Headquarters, Board
of Governors of the Federal, Federal Reserve Bank of New York.
Praktik money laundering mulai dirasakan mencuat kembali dekade 2001 akhir pasca peristiwa World
Trade Center (WTC) di New York.
Kelebihan buku ini adalah kita bisa mengetahui upaya atau konsep penanganan praktik money laundering

/design: trie//picture: wwwf.or.id/


dari semua negara, sembari kita bisa membuat perbandingan dengan landasan hukum atau Undang Undang
yang telah kita miliki. Bila di America memiliki OFAC, di Indonesia memiliki PPATK
(Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan) yang berwenang menangani pelaporan kasus money
laundering dengan melakukan penyelidikan terhadap berbagai transaksi yang mencurigakan dari lembaga-
lembaga keuangan seperti bank, pasar modal, dan asuransi untuk mencari aliran dana yang pada akhirnya
akan menuju pada aktor intelektual pemilik dana money laundering.

ANTI-MONEY LAUNDERING:
International Law and Practice
Penulis: Wouter H. Muller dkk
Penerbit: John Wiley & Sons, England,
2007,
xx + 813 hlm

48 NO 115/ November - Desember 2008 /Tahun XXVIII


/design: trie//picture: wwwf.or.id/

NO 115/ November - Desember 2008 /Tahun XXVIII 49

You might also like