Professional Documents
Culture Documents
Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, saya telah berhasil menyusun
sebuah makalah tentang PERTANIAN yang saya beri judul “TANAMAN
TEBU”
PENDAHULUAN
Saat ini pemerintah sedang menggalakkan penanaman tebu untuk mengatasi
rendahnya produksi gula di Indonesia. Usaha pemerintah sangatlah wajar dan tidak
berlebihan mengingat dulu Indonesia pernah mengalami masa kejayaan sebagai
pengekspor gula sebelum perang. Bisakah masa keemasan ini terulang kembali?
Untuk itu PT. Natural Nusantara berusaha ikut serta mengembalikan masa kejayaan
melalui peningkatan produksi tebu baik secara kuantitas, kualitas dan kelestarian
(aspek K-3).
SYARAT TUMBUH
Tanah yang cocok adalah bersifat kering-kering basah, yaitu curah hujan kurang dari
2000 mm per tahun. Tanah tidak terlalu masam, pH diatas 6,4. Ketinggian kurang
dari 500 m dpl.
PEMBUKAAN KEBUN
Sebaiknya pembukaan dan penanaman dimulai dari petak yang paling jauh dari jalan
utama atau lori pabrik
Ukuran got standar ; Got keliling/mujur lebar 60 cm; dalam 70 cm, Got
malang/palang lebar 50 cm; dalam 60 cm. Buangan tanah got diletakkan di sebelah
kiri got. Apabila got diperdalam lagi setelah tanam, maka tanah buangannya
diletakkan di sebelah kanan got supaya masih ada jalan mengontrol tanaman.
Juringan/cemplongan (lubang tanam) baru dapat dibuat setelah got – got malang
mencapai kedalaman 60 cm dan tanah galian got sudah diratakan. Ukuran standar
juringan adalah lebar 50 cm dan dalam 30 cm untuk tanah basah, 25 cm untuk tanah
kering. Pembuatan juringan harus dilakukan dua kali, yaitu stek pertama dan stek
kedua serta rapi.
Jalan kontrol dibuat sepanjang got mujur dengan lebar + 1 m. Setiap 5 bak dibuat
jalan kontrol sepanjang got malang dengan lebar + 80 cm. Pada juring nomor 28,
guludan diratakan untuk jalan kontrol (jalan tikus)
TURUN TANAH/KEBRUK
Yaitu mengembalikan tanah stek kedua ke dalam juringan untuk membuat
kasuran/bantalan/dasar tanah. Tebalnya tergantung keadaan, bila tanahnya masih
basah + 10 cm. di musim kemarau terik tebal + 15 – 20 cm.
PERSIAPAN TANAM
- Lakukan seleksi bibit di luar kebun
- Bibit stek harus ditanam berhimpitan agar mendapatkan jumlah anakan semaksimal
mungkin. Bibit stek + 70.000 per ha.
- Sebelum ditanam, permukaan potongan direndam dahulu dengan POC NASA dosis
2 tutup + Natural GLIO dosis 5 gr per 10 liter air.
- Sebelum tanam, juringan harus diari untuk membasahi kasuran, sehingga kasuran
hancur dan halus.
CARA TANAM
1. Bibit Bagal/debbeltop/generasi
Tanah kasuran harus diratakan dahulu, kemudian tanah digaris dengan alat yang
runcing dengan kedalaman + 5-10 cm. Bibit dimasukkan ke dalam bekas garisan
dengan mata bibit menghadap ke samping. Selanjutnya bibit ditimbun dengan tanah.
2. Bibit Rayungan (bibit yang telah tumbuh di kebun bibit), jika bermata (tunas)
satu: batang bibit terpendam dan tunasnya menghadap ke samping dan sedikit miring,
+ 45 derajat. Jika bibit rayungan bermata dua; batang bibit terpendam dan tunas
menghadap ke samping dengan kedalaman + 1 cm.
3. Sebaiknya, bibit bagal (stek) dan rayungan ditanam secara terpisah di dalam petak-
petak tersendiri supaya pertumbuhan tanaman merata.
WAKTU TANAM
Berkaitan dengan masaknya tebu dengan rendemen tinggi tepat dengan timing masa
giling di pabrik gula. Waktu yang tepat pada bulan Mei, Juni dan Juli.
PENYIRAMAN
Penyiraman tidak boleh berlebihan supaya tidak merusak struktur tanah. Setelah satu
hari tidak ada hujan, harus segera dilakukan penyiraman.
PENYULAMAN
1. Sulam sisipan, dikerjakan 5 – 7 hari setelah tanam, yaitu untuk tanaman rayungan
bermata satu.
2. Sulaman ke – 1, dikerjakan pada umur 3 minggu dan berdaun 3 – 4 helai. Bibit dari
rayungan bermata dua atau pembibitan.
3. Penyulaman yang berasal dari ros/pucukan tebu dilakukan ketika tanaman berumur
+ 1 bulan
4. Penyulaman ke-2 harus selesai sebelum pembubunan, bersama sama dengan
pemberian air ke – 2 atau rabuk ke-2 yaitu umur 1,5 bulan
5. Penyulaman ekstra bila perlu, yaitu sebelum bumbun ke -2
PEMBUMBUNAN TANAH
> Pembumbunan ke-1 dilakukan pada umur 3-4 minggu, yaitu berdaun 3 – 4 helai.
Pembumbunan dilakukan dengan cara membersihkan rumput-rumputan, membalik
guludan dan menghancurkan tanah (jugar) lalu tambahkan tanah ke tanaman sehingga
tertimbun tanah.
> Pembumbunan ke – 2 dilakukan jika anakan tebu sudah lengkap dan cukup besar +
20 cm, sehingga tidak dikuatirkan rusak atau patah sewaktu ditimbun tanah atau + 2
bulan.
> Pembumbunan ke-3 atau bacar dilakukan pada umur 3 bulan, semua got harus
diperdalam ; got mujur sedalam 70 cm dan got malang 60 cm.
KLENTEK
Yaitu melepaskan daun kering, harus dilakukan 3 kali, yaitu sebelum gulud akhir,
umur 7 bulan dan 4 minggu sebelum tebang.
TEBU ROBOH
Batang tebu yang roboh atau miring perlu diikat, baik silang dua maupun silang
empat. Ros – ros tebu, yang terdiri dari satu deretan tanaman, disatukan dengan
rumpun – rumpun dari deretan tanaman di sisinya, sehingga berbentuk menyilang.
PEMUPUKAN
1. Sebelum tanam diberi TSP 1 kuintal/ha
2. Siramkan pupuk SUPER NASA yang telah dicampur air secara merata di atas
juringan dosis ± 1 – 2 botol/1000 m² dengan cara :
Alternatif 1 : 1 botol SUPERNASA diencerkan dalam 3 liter air dijadikan larutan
induk. Kemudian setiap 50 lt air diberi 200 cc larutan induk tadi untuk menyiram
juringan.
Alternatif 2 : setiap 1 gembor vol 10 lt diberi 1 peres sendok makan SUPERNASA
untuk menyiram 5 – 10 meter juringan.
3. Saat umur 25 hari setelah tanam berikan pupuk ZA sebanyak 0,5-1 kw/ha.
Pemupukan ditaburkan di samping kanan rumpun tebu
4. Umur 1,5 bulan setelah tanam berikan pupuk ZA sebanyak 0,5 – 1 kw/ha dan KCl
sebanyak 1-2 kw/ha. Pemupukan ditaburkan di sebelah kiri rumpun tebu.
5. Untuk mendapatkan rendemen dan produksi tebu tinggi, semprot POC NASA
dosis 4 – 6 tutup dicampur HORMONIK 1 – 2 tutup per-tangki pada umur 1 dan 3
bulan
2. Hama Tikus
Kendalikan dengan gropyokan, musuh alami yaitu : ular, anjing atau burung hantu
4. Penyakit Dongkelan
Penyebab jamur Marasnius sacchari, yang bias mempengaruhi berat dan rendemen
tebu. Gejala, tanaman tua sakit tiba-tiba, daun mengering dari luar ke dalam.
Pengendalian dengan cara penjemuran dan pengeringan tanah, harus dijaga, sebarkan
Natural GLIO sejak awal.
5. Penyakit Nanas
Disebabkan jamur Ceratocytis paradoxa. Menyerang bibit yang telah dipotong. Pada
tapak (potongan) pangkas, terdapat warna merah yang bercampur dengan warna
hitam dan menyebarkan bau seperti nanas. Bibit tebu direndam dengan POC NASA
dan Natural GLIO.
6. Penyakit Blendok
Disebabkan oleh Bakteri Xanthomonas albilincans Mula-mula muncul pada umur 1,5
– 2 bulan setelah tanam. Daun-daun klorotis akan mengering, biasanya pada pucuk
daun dan umumnya daun-daun akan melipat sepanjang garis-garis tadi. Jika daun
terserang hebat, seluruh daun bergaris-garis hijau dan putih. Rendam bibit dengan air
panas dan POC NASA selama 50 menit kemudian dijemur sinar matahari. Gunakan
Natural GLIO sejak awal sebelum tanam untuk melokalisir serangan.
RENDEMEN TEBU
Proses kemasakan tebu merupakan proses yang berjalan dari ruas ke ruas yang
tingkat kemasakannya tergantung pada ruas yang yang bersangkutan. Tebu yang
sudah mencapai umur masak, keadaan kadar gula di sepanjang batang seragam,
kecuali beberapa ruas di bagian pucuk dan pangkal batang.
Usahakan agar tebu ditebang saat rendemen pada posisi optimal yaitu sekitar bulan
Agustus atau tergantung jenis tebu. Tebu yang berumur 10 bulan akan mengandung
saccharose 10 %, sedang yang berumur 12 bulan bisa mencapai 13 %.
TEBU KEPRASAN
- Yaitu menumbuhkan kembali bekas tebu yang telah ditebang, baik bekas tebu giling
atau tebu bibitan (KBD).
- Kebun yang akan dikepras harus dibersihkan dari kotoran bekas tebangan yang lalu.
Sebelum mengepras , sebaiknya tanah yang terlalu kering di airi dulu. Kepras petak –
petak tebu secara berurutan. Setelah dikepras siramkan SUPER NASA (dosis sama
seperti di atas). Lima hari atau seminggu setelah dikepras, tanaman diairi dan
dilakukan penggarapan (jugaran) sebagai bumbun ke-1 dan pembersihan rumput –
rumput.
- Lakukan penyemprotan POC NASA dan HORMONIK pada umur 1,2 dan 3 bulan
dengan dosis seperti di atas.Pemeliharaan selanjutnya sama dengan tanam tebu
pertam
DAUR KEHIDUPAN
Daur kehidupan tanaman tebu melalui 5 fase :
Dimulai dengan pembentukan taji pendek dan akar stek pada umur 1 minggu dan
diakhiri pada fase kecambah pada umur 5 minggu.
Merupakan fase yang terjadi setelah pertumbuhan vegetatif menurun dan sebelum
batang tebu mati.Pada fase ini gula didalam batang tebu mulai terbentuk hingga
titik optimal,kurang lebih terjadi pada bulan Agustus,dan setelah itu
remdemennya berangsur-angsur menurun.Tahap pemasakan inilah yang disebut
dengan tahap penimbunan rendemen gula.
5. Fase Kematian
VARIETAS TEBU
Varietas tebu pada garis besarnya dapat dibedakan menjadi 3,yaitu:
3. Varietas Dalam (masak akhir),mencapai masak optimal pada umur lebih dari 14
bulan.
PS 59 XXX XXX
PS 58 XXX
PS 56 XXX
BZ 148 XXX
POJ 3016
PS 41
BL
POJ 2878
PS-86-2
PS-86-10029
PS-88-19432
PS-86-1
Varietas yang diunggulkan saat ini adalah BL,yang mirip dengan varietas
POJ-2878.Kedua varietas ini tahan terhadap penyakit mosaic dan tahan
blendok,namun BL agak peka pohkabung dan serangan hama penggerek pucuk.
Potensi produktivitas varietas BL ini bias mencapai rata-rat 121,4 kuintal gula per
hektar dan hasil hablur tertinggi yang bisa dicapai adalah 169,2 kuintal per hektar.
Dengan varietas BL ini,potensi pada lahan sawah dengan ekologi
unggulan,produksi tebu rata-rata 1.504 kuintal per hektar (tertinggi 2.093
kuintal),rendemen rata-rata 8,07 persen (tertinggi 8,86 persen) dan produksi hablur
rata-rata 121,4 kuintal per hektar (tertinggi 169,2 kuintal).
Ujicoba pada lahan tegal pun menunjukkan hasil tebu rata-rata 1.250 kuintal per
hektar (tertinggi 2.112 kuintal),rendemen rata-rata 7,58 persen (tertinggi 8,25
persen),dan hasil hablur rata-rata 97,3 kuintal per hektar (tertinggi 172,3 kuintal).
Bahkan pada pola keprasan,varietas BL juga menunjukkan hasil yang cukup
menjanjikan.Dari uji coba dihasilkan tebu rata-rata 1.222 kuintal per hektar (tertinggi
2.012 kuintal),rendemen rata-rata 7,81 persen (tertinggi 8,74 persen),dan hasil hablur
rata-rata 94,5 kuintal per hektar (tertinggi 152,1 kuintal).
Jenis Lahan Produksi tebu rata2 Rendemen rata2 Hasil Hablur rata2
(kuintal per hektar) (kuintal per hektar)
Sawah 1.504 (max. 2.093) 8,07 % (max. 8,86 %) 121,4 (max. 169,2)
Tegal 1.250 (max. 2.112) 7,58 % (max. 8,25 %) 97,3 (max. 97,3)
Pola Keprasan 1.222 (max. 2.012) 7,81 % (max. 8,74 %) 94,5 (max. 152,1)
Pada penanaman tanaman tebu yang baru, aplikasi SOZOFM -1 dengan dosis 5 tetes
perliter air akan sangat membantu mempercepat pertumbuhan perakaran yang kuat
dan anakan yang banyak, juga mengatasi stress sehingga pertumbuhan tanaman
relative lebih cepat.
RENDEMAN TEBU
Rendemen tebu adalah kadar kandungan gula didalam batang tebu yang
dinyatakan dengan persen. Bila dikatakan rendemen tebu 10 %,artinya ialah bahwa
dari 100 kg tebu yang digilingkan di Pabrik Gula akan diperoleh gula sebanyak 10
kg.
1. Rendemen Contoh
Rendemen ini merupakan contah yang dipakai untuk mengetahui apakah
suatu kebun tebu sudah mencapai masak optimal atau belum. Dengan kata lain
rendemen contah adalah untuk mengetahui gambaran suatu kebun tebu berapa
tingkat rendemen yang sudah ada sehingga dapat diketahui kapan kapan saat
tebang yang tepat dan kapan tanaman tebu mencapai tingkat rendemen yang
memadai.
2. Rendemen Sementara
Cara mendapatkan rendemen sementara ini adalah dengan mengambil nira
perahan pertama tebu yang digiling untuk dianalisis di laboratorium untuk
mengetahui berapa besar rendemen sementara tersebut.
3. Rendemen Efektif
Rendemen efektif disebut juga rendemen nyata atau rendemen terkoreksi.
Rendemen efektif adalah rendemen hasil perhitungan setelah tebu digiling
habis dalam jangka waktu tertentu.Perhitungan rendemen efektif ini dapat
dilaksanakan dalam jangka waktu 15 hari atau disebut 1 periode giling
sehingga apabila pabrik gula mempunyai hari giling 170 hari,maka jumlah
periode giling adalah 170/15 = 12 periode.Hal ini berarti terdapat 12 kali
rendemen nyata/efektif yang bisa diperhitungkan dan diberitahukan kepada
petani tebu.
Pemanfaatan :
1. Meredakan Jantung Berdebar
Bahan: 3 genggam akar tebu hitam;
Cara membuat: dicuci dan direbus dengan 2 gelas air sampai
mendidih hingga tinggal 1 gelas;
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari.
2. Sakit Panas
Bahan: tebu hitam secukupnya;
Cara membuat: diperas untuk diambil airnya
Cara menggunakan: diminum.
3. Batuk
Bahan: 3-5 ruas tebu hitarn;
Cara membuat: disesap dan diminum aimya.
Cara menggunakan: dibakar, kemudian dikupas dan diperas untuk
diambil aimya;
Komposisi :
KANDUNGAN KIMIA : Batang tebu (Sacharum officinarum) mengandung air
gula yang berkadar sampai 20%.