Professional Documents
Culture Documents
KONSEP
E-BISNIS
Disusun Oleh :
ANDRI KURNAEDI 10507454
ARIF NOOR IMAN 10507457
FERI FAISAL M 10507430
KEAMANAN DALAM
PERDAGANGAN
ELEKTRONIK
DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS KONSEP E-BISNIS
MI-10 ‘07 MANAJEMEN INFORMATIKA
UNIKOM
2010
[KEAMANAN DALAM PERDAGANGAN ELEKTRONIK] MI-10 2007
DAFTAR ISI
A. PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
B. PENGAMANAN DALAM E. COMMERCE .......................................................... 2
C. PIHAK-PIHAK DALAM TRANSAKSI E. COMMERCE .......................................... 7
D. LEMBAGA OTORITAS SERTIFIKAT (CERTIFICATE AUTHORITIES) .................... 8
E. PERJANJIAN ASURANSI ANTARA LEMBAGA OTORITAS SERTIFIKAT DENGAN
PERUSAHAAN ASURANSI ............................................................................. 10
F. KESIMPULAN ............................................................................................... 13
A. PENDAHULUAN
Teknologi informasi atau information technology (IT) telah mengubah
masyarakat, telah menciptakan jenis-jenis dan peluang-peluang bisnis yang baru, serta
menciptakan jenis pekerjaan dan karier baru dalam pekerjaan manusia.
Salah satu bagian yang paling berkembang pesat dari bidang teknologi
informasi adalah internet (interconnection networking), yang pada awalnya diciptakan
sebagai saluran swasta untuk kepentingan kegiatan penelitian dan akademis, Internet
sekarang lebih banyak dieksploitasi oleh bisnis untuk berbagai macam pelayanan
komersial. Saat ini, salah satu aktivitas dunia maya yang paling berkembang dalam
kaitan dengan penggunaan internet adalah electronic commerce.
Sangat wajar, mengingat melalui Internet masyarakat memiliki ruang gerak
yang lebih luas dalam memilih produk (barang dan jasa) yang akan dipergunakan,
tentunya dengan berbagai kualitas dan kuantitas yang sesuai dengan keinginannya.
Tidak adanya jaminan bahwa transaksi e-commerce terbebas dari upaya perusakan
pemanipulasian data, tentu akan berdampak pada menurunnya kepercayaan masyarakat
terhadap sistem ini. Padahal, dalam transaksi bisnis di era global seperti sekarang ini,
kepastian dan keamanan merupakan salah satu pilar penopang berkembangnya aktivitas
ekonomi.
Oleh karena itu, dalam rangka mengantisipasi munculnya permasalahan
keamanan dalam transaksi e. commerce, lahirlah berbagai solusi keamanan, seperti :
Symmetric Cryptosystems, Asymmetric Cryptosystems, RSA Algoritma, Digital
Signature, Secure Electronic Transaction (SET).
8. Enkripsi
Enkripsi adalah proses pengkodean pesan untuk menyembunyikan isi.
Pada algoritma enkripsi modern menggunakan kunci (key). Contohnya, pesan
M (plaintext) di enkodekan dengan fungsi E dan sebuah kunci K untuk menjadi
ciphertext. Pesan didekripsi dengan menggunakan fungsi D dan kunci L. Kunci
kriptografi adalah parameter yang digunakan dalam algoritma enkripsi dimana
hasil enkripsi tidak dapat didekripsi jika tanpa kunci yang sesuai. Berikut
beberapa mode Cipher :
a. Cipher Block Chaining
Untuk ukuran block data yang tetap, yang populer adalah 64 bit. Pesan
dibagi ke dalam block, dan block terakhir di padding ke ukuran standard
yang digunakan, dan setiap block dienkrip secara independent. Block
pertama tersedia untuk transmisi setelah enkripsi selesai.
b. Stream Chiper
Menghasilkan key stream dari setiap enkripsi kunci dengan initialization
vector.
Ada dua tipe algoritma enkripsi :
a. Symmetric (secret-key)
Pengirim dan penerima harus berbagi kunci dan tidak diberikan kepada
orang lain yang biasa disebut sebagai One-way function.
lembaga otoritas sertifikat. Informasi yang terdapat dalam sertifikat yang diterbitkan
lembaga otoritas sertifikat dapat berupa :
Identitas lembaga otoritas sertifikat yang menerbitkannya.
Pemegang atau pemilik atau subscriber dari sertifikat tersebut.
Batas waktu berlaku sertifikat tersebut.
Kunci publik dari pemilik sertifikat.
menutup asuransi, ini berkaitan dengan prinsip kepentingan yang dapat diasuransikan.
Lembaga otoritassertifikat sebagai tertanggung harus memiliki kepentingan atas objek
yang diasuransikan.
F. KESIMPULAN
Transaksi e-commerce tidak luput dari risiko kerugian. Perjanjian asuransi
antara lembaga otoritas sertifikat dengan perusahaan asuransi merupakan cara tepat
untuk mengalihkan risiko kerugian, terutama pada transaksi e-commerce yang
menggunakan kunci kriptografi dan secure electronic transaction. Upaya ini sekaligus
sebagai salah satu sarana perlindungan hukum bagi pihak-pihak yang berkepentingan di
dalamnya.
Sekalipun perjanjian asuransi antara lembaga otoritas sertifikat dengan
perusahaan asuransi merupakan perjanjian asuransi yang sifatnya baru, namun harus
tetap memenuhi prinsip-prinsip yang ada dalam Kitab Undang-Undang Hukum
Dagang, agar terjamin keabsahannya.
DAFTAR PUSTAKA
http://swa.co.id/category/my-article/
http://aryadimas46.ngeblogs.com/2009/11/22/masalah-keamanan-dalam-sistem-
informasi/
http://one.indoskripsi.com/category/mata-kuliah/e-commerce
http://skripsi.unila.ac.id/2009/07/22/perlindungan-hukum-bagi-pembeli-dalam-
transaksi-jual-beli-melalui-internet/
http://avinanta.staff.gunadarma.ac.id