You are on page 1of 21

PEMBABAKAN ZAMAN

PRASEJARAH

Disusun Oleh:
M Ferdiansyah (X-2) PEMBABAKAN ZAMAN
PRASEJARAH
Sman 68,

Salemba Raya
Pembabakan Zaman Prasejarah berdasarkan Geologi

Geologi adalah ilmu yang mempelajari bumi secara keseluruhan. Berdasarkan


geologi, terjadinya bumi sampai sekarang dibagi ke dalam empat zaman. Zaman-zaman
tersebut merupakan periodisasi atau pembabakan prasejarah yang terdiri dari:

ARKAEKUM / zaman tertua


Zaman ini berlangsung kira-kira 2500 juta tahun, pada saat itu kulit bumi masih panas,
sehingga tidak ada kehidupan. Dari penjelasan ini tentu Anda ingin bertanya kapan
muncul kehidupan? Untuk itu simak uraian berikutnya.

PALEOZOIKUM / zaman primer atau zaman hidup tua


Zaman ini berlangsung 340 juta tahun. Makhluk hidup yang muncul pada zaman ini
seperti mikro organisme, ikan, ampibi, reptil dan binatang yang tidak bertulang
punggung.

MESOZOIKUM / zaman sekunder atau zaman hidup pertengahan

Zaman ini berlangsung kira-kira 140 juta tahun. Pada zaman pertengahan ijenis reptil
mencapai tingkat yang terbesar seperti gambar 5 sehingga pada zaman ini sering
disebut juga dengan zaman reptil. Setelah berakhirnya zaman sekunder ini, maka
muncul kehidupan yang lain yaitu jenis burung dan binatang menyusui yang masih
rendah sekali tingkatannya. Sedangkan jenis reptilnya mengalami kepunahan.
Selanjutnya berlangsunglah zaman hidup baru seperti yang diuraikan pada materi
berikut ini.

NEOZOIKUM / zaman hidup baru


Zaman ini dibedakan menjadi 2 zaman, yaitu:

Tersier / zaman ketiga


Zaman ini berlangsung sekitar 60 juta tahun. Yang terpenting dari zaman ini ditandai
dengan berkembangnya jenis binatang menyusui seperti jenis primata, contohnya kera.

Kuartier / zaman keempat


Zaman ini ditandai dengan adanya kehidupan manusia sehingga merupakan zaman
terpenting. Dan zaman ini dibagi lagi menjadi dua zaman yaitu yang disebut dengan
zaman Pleistocen dan Holocen.

Untuk memahami zaman tersebut, maka Anda dapat menyimak pada uraian berikut ini :

Zaman Pleitocen / Dilluvium berlangsung kira-kira 600.000 tahun yang


ditandai dengan adanya manusia purba.

Zaman Holocen / Alluvium berlangsung kira-kira 20.000 tahun yang lalu


dan terus berkembang sampai dewasa ini. Pada zaman ini ditandai
dengan munculnya manusia jenis Homo Sapiens yang memiliki ciri-ciri
seperti manusia sekarang.
Pembabakan Zaman Prasejarah berdasarkan Arkeologi

Arkeologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan masa lampau melalui benda-benda
artefak. Dari hasil penelitian para ahli arkeologi, maka tabir kehidupan masyarakat
prasejarah Indonesia dapat diketahui. Berdasarkan penggalian arkeologi maka
prasejarah dapat dibagi menjadi 2 zaman, seperti pada uraian materi berikut ini.

Zaman Batu
Zaman batu menunjuk pada suatu periode di mana alat-alat kehidupan manusia
umumnya/dominan terbuat dari batu, walaupun ada juga alat-alat tertentu yang terbuat
dari kayu dan tulang. Dari alat-alat peninggalan zaman batu tersebut, melalui Metode
Tipologi (cara menentukan umur berdasarkan bentuk atau tipe benda peninggalan),
maka zaman batu dibedakan lagi menjadi 3 periode/masa, yaitu:

Batu Tua/Palaeolithikum
Merupakan suatu masa di mana alat-alat hidup terbuat dari batu kasar dan belum
diasah/diupam, sehingga bentuknya masih sederhana.
Contohnya: kapak genggam.

Batu Tengah Madya/Mesolithikum


Merupakan masa peralihan di mana cara pembuatan alat-alat kehidupannya lebih baik
dan lebih halus dari zaman batu tua. Contohnya: Pebble/Kapak Sumatera.

Dengan adanya keberadaan manusia jenis Papua Melanosoide di Indonesia sebagai


pendukung kebudayaan Mesolithikum, maka para arkeolog melakukan penelitian
terhadap penyebaran pebble dan kapak pendek sampai ke daerah teluk Tonkin daerah
asal bangsa Papua Melanosoide. Dari hasil penyelidikan tersebut, maka ditemukan
pusat pebble dan kapak pendek berasal dari pegunungan Bacson dan daerah
Hoabinh, di Asia Tenggara. Tetapi di daerah tersebut tidak ditemukan flakes,
sedangkan di dalam Abris Sous Roche banyak ditemukan flakes bahkan di pulau
Luzon (Filipina) juga ditemukan flakes. Ada kemungkinan kebudayaan flakes berasal

dari daratan Asia, masuk ke Indonesia melalui Jepang, Formosa dan Philipina.
Berdasarkan uraian materi di atas dapatlah disimpulkan:
a. Kebudayaan Bacson - Hoabinh yang terdiri dari pebble, kapak pendek serta alatalat
dari tulang masuk ke Indonesia melalui jalur barat.
b. Kebudayaan flakes masuk ke Indonesia melalui jalur timur.
Untuk lebih memahami penyebaran kebudayaan Mesolithikum ke Indonesia, maka
simaklah gambar 1.6 peta penyebaran kebudayaan tersebut ke Indonesia.

Gambar 1.6.

Peta jalur penyebaran kebudayaan Mesolithikum.


Setelah mengamati gambar 1.6, sekarang coba Anda bandingkan peta jalur
penyebaran kebudayaan Mesolithikum dengan peta penyebaran kebudayaan
Plaeolithikum.
Dari uraian materi yang telah disajikan, maka tentu Anda dapat membandingkan
penyebaran kebudayaan Mesolithikum lebih banyak dibandingkan dengan
penyebaran kebudayaan Palaeolithikum. Dengan demikian masyarakat prasejarah
selalu mengalami perkembangan. Pergantian zaman dari Mesolithikum ke zaman
Neolithikum membuktikan bahwa kebudayaannya mengalami perkembangan dari

tingkat sederhana ke tingkat yang lebih kompleks.


Untuk mengetahui bentuk pebble, amati gambar 8 berikut ini.

Gambar 8. Peninggalan Zaman Mesolithikum.

Batu Muda/Neolithikum

Merupakan suatu masa di mana alat-alat kehidupan manusia dibuat dari batu yang
sudah dihaluskan, serta bentuknya lebih sempurna dari zaman sebelumnya.
Contohnya: kapak persegi dan kapak lonjong.

Sebagian besar kapak lonjong dibuat dari batu kali, dan warnanya kehitam-hitaman.
Bentuk keseluruhan dari kapak tersebut adalah bulat telur dengan ujungnya yang
lancip menjadi tempat tangkainya, sedangkan ujung lainnya diasah hingga tajam.
Untuk itu bentuk keseluruhan permukaan kapak lonjong sudah diasah halus.
Ukuran yang dimiliki kapak lonjong yang besar lazim disebut dengan Walzenbeil dan

yang kecil disebut dengan Kleinbeil, sedangkan fungsi kapak lonjong sama dengan
kapak persegi. Daerah penyebaran kapak lonjong adalah Minahasa, Gerong, Seram,
Leti, Tanimbar dan Irian. Dari Irian kapak lonjong tersebar meluas sampai di Kepulauan
Melanesia, sehingga para arkeolog menyebutkan istilah lain dari kapak lonjong

dengan sebutan Neolithikum Papua.


(kapak persegi)

(kapak lonjong)

Dari waktu ke waktu manusia terus mengalami perkembangan.Ditandai dengan


perkembangan alat-alat mereka yang makin sempurna. Bukti-buktinya adalah mereka
dapat menyempurnakan batu-batu yang awalnya kasar menjadi halus,lebih tajam dan
lebih indah.Mereka membuat demikian karena berkembang mencari kemudahan.Itu
merupakan salah satu sifat manusia.
Berikut kesimpulan data dari uraian diatas :

Zaman Logam

Perlu ditegaskan bahwa dengan dimulainya zaman logam bukan berarti berakhirnya
zaman batu, karena pada zaman logampun alat-alat dari batu terus berkembang bahkan
sampai sekarang. Dengan berkembangnya tingkat berpikir manusia, maka manusia
tidak hanya menggunakan bahan-bahan dari batu untuk membuat alat-alat
kehidupannya, tetapi juga mempergunakan bahan dari logam yaitu perunggu dan besi
untuk membuat alat-alat yang diperlukan Sebenernya nama zaman logam hanyalah
untuk menyatakan bahwa pada zaman tersebut alat-alat dari logam telah dikenal dan
dipergunakan secara dominan. Zaman logam disebut juga dengan zaman perundagian.

Perkembangan zaman logam di Indonesia berbeda dengan di Eropa, karena zaman


logam di Eropa mengalami 3 fase/bagian, yaitu zaman tembaga, zaman perunggu, dan
zaman besi. Sedangkan di Indonesia khususnya dan Asia Tenggara umumnya tidak
mengalami zaman tembaga tetapi langsung memasuki zaman perunggu dan besi
secara bersamaan. Dan hasil temuan yang lebih dominan adalah alat-alat dari perunggu
sehingga zaman logam disebut juga dengan zaman perunggu.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka kebudayaan logam yang dikenal di Indonesia


berasal dari Dongson, nama kota kuno di Tonkin yang menjadi pusat kebudayaan
perunggu di Asia Tenggara. Karena itu kebudayaan perunggu di Indonesia disebut juga
dengan Kebudayaan Dongson.
18
Munculnya kepandaian mempergunakan bahan logam, tentu dikuti dengan kemahiran
teknologi yang disebut perundagian, karena logam tidak dapat dipukul-pukul atau
dipecah
seperti batu untuk mendapatkan alat yang dikehendaki, melainkan harus dilebur terlebih
dahulu baru kemudian dicetak.
Teknik pembuatan alat-alat perunggu pada zaman prasejarah terdiri dari 2 cara yaitu:

1. Teknik a cire perdue caranya adalah membuat bentuk benda yang dikehendaki
dengan
lilin, setelah membuat model dari lilin maka ditutup dengan menggunakan
tanah, dan dibuat lubang dari atas dan bawah. Setelah itu dibakar, sehingga lilin
yang terbungkus dengan tanah akan mencair, dan keluar melalui lubang bagian
bawah. Untuk selanjutnya melalui lubang bagian atas dimasukkan cairan perunggu,
dan apabila sudah dingin, cetakan tersebut dipecah sehingga keluarlah benda yang
dikehendaki.

2. Teknik bivalve caranya yaitu menggunakan cetakan yang ditangkupkan dan dapat
dibuka, sehingga setelah dingin cetakan tersebut dapat dibuka, maka keluarlah benda
yang dikehendaki. Cetakan tersebut terbuat dari batu ataupun kayu.

Kebudayaan logam bukanlah suatu zaman yang berkembang tersendiri, melainkan


suatu hasil budaya yang timbul pada zaman Megalithikum.Setiap bangunan yang
diciptakan oleh masyarakat tentu memiliki fungsi tertentu.
Pembabakan Zaman Prasejarah berdasarkan Ciri-ciri Kehidupan masyarakat
Makhluk manusia adalah makhluk yang hidup berkelompok dan mempunyai organisme
yang secara biologis berbeda dan lebih lemah dari jenis binatang. Namun otak manusia
berevolusi paling jauh bila dibandingkan dengan makhluk lainnya. Kemampuan otak
manusia yang berupa proses berpikir menyebabkan manusia dapat memilah-milah
tindakan yang dapat menguntungkan kelangsungan hidupnya.

Dalam rangka kelangsungan hidupnya maka manusia merupakan makhluk pembentuk


kebudayaan dan manusia juga sebagai pembentuk masyarakat. Karena pada
hakekatnya manusia tidak dapat hidup sendiri tetapi harus berkelompok.
Berikut adalah contoh-contoh produk yang dihasilkan pada
masa Logam:

Nekara
Nekara dapat juga disebut Genderang Nobat atau Genderang Ketel, karena bentuknya
semacam berumbung, yang terbuat dari perunggu yang berpinggang dibagian
tengahnya, dan sisi atasnya tertutup. Bagi masyarakat prasejarah, nekara dianggap
sesuatu yang suci. Dari pernyataan tersebut, tentunya Anda bertanya mengapa nekara
dianggap suci?
Di daerah asalnya Dongson, pemilikan nekara merupakan simbol status, sehingga
apabila pemilikya meninggal, maka dibuatlah nekara tiruan yang kecil yang dipakai
sebagai bekal kubur.
Sedangkan di Indonesia nekara hanya dipergunakan waktu upacara-upacara saja
antara lain ditabuh untuk memanggil arwah/roh nenek moyang, dipakai sebagai
genderang perang dan dipakai sebagai alat memanggil hujan.
Daerah penemuan Nekara di Indonesia antara lain, pulau Sumatera, Pulau Jawa,
Pulau Bali, Pulau Sumbawa, Pulau Sangean, Pulau Roti dan pulau Kei serta pulau
Selayar.

Di antara nekara-nekara yang ditemukan di Indonesia, biasanya beraneka ragam


sehingga melalui hiasan-hiasan tersebut dapat diketahui gambaran kehidupan dan
kebudayaan yang ada pada masyarakat prasejarah. Pada umunya nekara yang
ditemukan di Indonesia ukurannya besar-besar, contoh nekara yang ditemukan di
desa Intaran daerah Pejeng Bali, memiliki ketinggian 1,86 meter dengan garis
tengahnya 1,60 meter, nekara tersebut dianggap suci, sehingga ditempatkan di Pure
Penataran Sasih. Dalam bahasa bali sasih artinya bulan, maka nekara tersebut
dinamakan nekara Bulan Pejeng.
Nekara yang ditemukan di pulau Alor selain bentuknya kecil juga ramping, disebut
dengan Moko. Fungsi Moko selain sebagai benda pusaka, juga dipergunakan sebagai
mas kawin atau jujur.
Arca perunggu

Arca perunggu/patung yang berkembang pada zaman logam memiliki bentuk


beranekaragam, ada yang berbentuk manusia, ada juga yang berbentuk binatang.
Pada umumnya arca perunggu bentuknya kecil-kecil dan dilengkapi cincin pada
bagian atasnya. Adapun fungsi dari cincin tersebut sebagai alat untuk
menggantungkan arca itu sehingga tidak mustahil arca perunggu yang kecil
dipergunakan sebagai Liontin/bandul kalung.

Daerah penemuan arca perunggu di Indonesia adalah Bangkinang (Riau), Palembang


(Sumsel) dan Limbangan (Bogor).

Bejana Perunggu
Bejana perunggu di Indonesia ditemukan di tepi Danau Kerinci (Sumatera) dan Madura,
yang bentuknya seperti periuk tetapi langsing dan gepeng.
Kedua bejana yang ditemukan mempunyai hiasan yang serupa dan sangat indah
berupa gambar-gambar geometri dan pilin-pilin yang mirip huruf J.
Untuk memperjelas pemahaman Anda tentang bejana perunggu maka berikut ini
disajikan salah satu gambar bejana yang ditemukan di Kerinci.
Sampai sekarang fungsi bejana perunggu tidak
diketahui secara pasti, kemungkinan di-sebabkan
penemuan bejana yang terbatas maka mempersulit
penyelidikan tentang fungsi bejana dalam kehidupan
masyarakat prasejarah.

e. Perhiasan Perunggu
Jenis perhiasan dari perunggu yang ditemukan sangat beragam bentuknya yaitu
seperti kalung, gelang tangan dan kaki, bandul kalung dan cincin. Di antara bentuk
perhiasan tersebut terdapat cincin yang ukurannya kecil sekali, bahkan lebih kecil
dari lingkaran jari anak-anak. Untuk itu para ahli menduga fungsinya sebagai alat
tukar (mata uang).
Manik manik

Manik -manik yang berasal dari jaman


perunggu ditemukan dalam jumlah yang
besar sebagai bekal kubur, sehingga
memberikan corak istimewa pada zaman
perunggu.
Untuk mengetahui bentuk manik-manik,
silahkan Anda amati gambar 1.16 berikut ini.

Berikut adalah Kesimpulan bahasan data yang diuraikan diatas:


Kehidupan masyarakat (manusia) pada zaman prasejarah terbagi menjadi 3 periode,
yaitu:

Masa berburu dan mengumpulkan makanan


Pada masa ini secara fisik manusia masih terbatas usahanya dalam menghadapi kondisi
alam. Tingkat berpikir manusia yang masih rendah menyebabkan hidupnya berpindah-
pindah tempat dan menggantungkan hidupnya kepada alam dengan cara berburu dan
mengumpulkan makanan.

Masa bercocok tanam


Pada masa ini kemampuan berpikir manusia mulai berkembang. Sehingga timbul upaya
menyiapkan persediaan bahan makanan yang cukup dalam suatu masa tertentu. Dalam
upaya tersebut maka manusia bercocok tanam dan tidak lagi tergantung kepada alam.

Masa perundagian
Pada masa ini masyarakat sudah mengenal teknik-teknik pengolahan logam.
Pengolahan logam memerlukan suatu tempat serta keahlian khusus. Tempat untuk
mengolah logam dikenal dengan nama perundagian dan orang yang ahli
mengerjakannya dikenal dengan sebutan Undagi.
B. Corak Kehidupan Masyarakat Prasejarah Indonesia

Kebudayaan dan masyarakat merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Masyarakat dapat bertahan hidup karena menghasilkan kebudayaan, kebudayaan itu
ada karena dihasilkan oleh masyarakat. Dan melalui kebudayaanlah segala corak
kehidupan masyarakat dapat diketahui.

Sistem kepercayaan
Sistem kepercayaan masyarakat prasejarah diperkirakan mulai tumbuh pada masa
berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut atau disebut dengan masa
bermukim dan berladang yang terjadi pada zaman Mesolithikum.
Mengenai bukti adanya kepercayaan pada zaman Mesolithikum dapat Anda tulis
pada titik-titik di bawah ini.
Buktinya adalah ....
Bukti lain yang turut memperkuat adanya corak kepercayaan pada zaman prasejarah
adalah ditemukannya lukisan perahu pada nekara. Lukisan tersebut menggambarkan
kendaraan yang akan mengantarkan roh nenek moyang ke alam baka. Hal ini berarti
pada masa tersebut sudah mempercayai akan adanya roh.
Kepercayaan terhadap roh terus berkembang pada zaman prasejarah hal ini tampak
dari kompleksnya bentuk-bentuk upacara penghormatan, penguburan dan pemberian
sesajen. Kepercayaan terhadap roh inilah dikenal dengan istilah Aninisme.
Aninisme berasal dari kata Anima artinya jiwa atau roh, sedangkan isme artinya
paham atau kepercayaan. Di samping adanya kepercayaan animisme, juga terdapat
kepercayaan Dinamisme.
Dinamisme adalah kepercayaan terhadap benda-benda tertentu yang dianggap
memiliki kekuatan gaib. Contohnya yaitu kapak yang dibuat dari batu chalcedon (batu
indah) dianggap memiliki kekuatan. Dengan demikian kepercayaan
masyarakat prasejarah adalah Animisme dan Dinamisme.

Kemasyarakatan
Pada masa berburu dan mengumpulkan makanan, masyarakatnya hidup
berkelompok-kelompok dalam jumlah yang kecil. Tetapi hubungan antara
kelompoknya sudah erat karena mereka harus bersama-sama menghadapi kondisi 44
alam yang berat, sehingga sistem kemasyarakatan yang muncul pada masa tersebut
sangat sederhana.
Tetapi pada masa bercocok tanam, kehidupan masyarakat yang sudah menetap
semakin mengalami perkembangan dan hal inilah yang mendorong masyarakat untuk
membentuk keteraturan hidup. Dan aturan hidup dapat terlaksana denga baik karena
adanya seorang pemimpin yang mereka pilih atas dasar musyawarah.
Selanjutnya sistem kemasyarakatan terus mengalami perkembangan khususnya pada
masa perundagian. Karena pada masa ini kehidupan masyarakat lebih kompleks.
Masyarakat terbagi-bagi menjadi kelompok-kelompok sesuai dengan bidang
keahliannya.
Masing-masing kelompok memiliki aturan-aturan sendiri, dan di samping adanya
aturan yang umum yang menjamin keharmonisan hubungan masing-masing
kelompok. Aturan yang umum dibuat atas dasar kesepakatan bersama/musyawarah
dalam kehidupan yang demokratis.
Dengan demikian sistem kemasyarakatan pada masa prasejarah di Indonesia telah
dilandasi dengan musyawarah dan gotong royong..

Pertanian
Sistem pertanian yang dikenal oleh masyarakat prasejarah pada awalnya adalah
perladangan/huma, yang hanya mengandalkan pada humus, sehingga bentuk
pertanian ini wujudnya berpindah tempat.
Selanjutnya masyarakat mulai mengembangkan sistem persawahan, sehingga tidak
lagi bergantung pada humus, dan berusaha mengatasi kesuburan tanahnya melalui
pengolahan tanah, irigasi dan pemupukan. 45
Sistem persawahan dikenal oleh masyarakat prasejarah Indonesia pada masa
Neolithikum, karena pada masa tersebut kehidupan masyarakat sudah menetap dan
teratur.
Pada masa perundagian sistem persawahan mengalami perkembangan mengingat
adanya spesialisasi/pembagian tugas berdasarkan keahliannya. Sehingga
masyarakat prasejarah semakin mahir dalam persawahan.
Demikianlah uraian materi tentang corak pertanian yang dikenal oleh masyarakat
Prasejarah.

Pelayaran
Anda masih ingat tentang migrasi bangsa-bangsa ke Indonesia seperti yang Anda
pelajari pada kegiatan belajar 3 modul 1? Dengan adanya perpindahan bangsabangsa
dari daratan Asia ke Indonesia membuktikan bahwa sejak abad sebelum
masehi, nenek moyang bangsa Indonesia sudah memiliki kemampuan berlayar.
Kemampuan berlayar terus mengalami perkembangan, mengingat kondisi geografis
Indonesia terdiri dari pulau-pulau sehingga untuk sampai kepada pulau yang lain
harus menggunakan perahu. Jenis perahu yang dipergunakan adalah perahu
bercadik.Dari pembuatan perahu bercadik yang sederhana tetapi sudah mampu
mengarungi
samudera pada jaman prasejarah tersebut. Hal tersebut patutlah untuk dibanggakan
kehebatan kemampuan berlayar nenek moyang bangsa Indonesia menjadi modal
dasar dari kemampuan berdagang. Sehingga pada awal abad masehi bangsa Indonesia
sudah turut ambil bagian dalam jalur perdagangan internasional

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi


Sejak zaman Neolithikum, masyarakat Indonesia telah megenal pengetahuan yang
tinggi, dimana masyarakat telah dapat memanfaatkan angin musim sebagai tenaga
penggerak dalam aktivitas perdagangan dan pelayaran juga mengenal astronomi
atau ilmu perbintangan sebagai petunjuk arah pelayaran atau sebagai petunjuk waktu
dalam bidang pertanian.
Selain berkembangnya ilnu pengetahuan, teknologi juga dikenal oleh masyarakat
prasejarah terutama pada zaman perundagian, yaitu teknologi pengecoran logam.
Sehingga pada masa perundagian masyarakat sudah mampu menghasilkan alatalat
kehidupan yang terbuat dari logam.

Kesenian
Kesenian dikenal oleh masyarakat prasejarah sejak zaman Mesolithikum yang
dibuktikan dengan adanya lukisan-lukisan pada dinding-dinding gua. Untuk
selanjutnya kesenian mengalami perkembangan yang pesat pada zaman Neolithikum,
karena pada masa bercocok tanam terdapat waktu senggang dari menanam hingga
panen. Yang dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menyalurkan jiwa seni, dari seni
membatik, gamelan bahkan wayang.
Dari uraian tersebut maka dapatlah disimpulkan bahwa seni membatik, gamelan
dan wayang adalah kesenian asli bangsa Indonesia.

Perkembangan Manusia Purba Indonesia

Kehidupan manusia jaman dahulu dapat ditaksirkan melalui beberapa cara,yaitu :


melalui sisa tulang-belulang manusia,hewan,dan tumbuhan yang telah mengering atau
fossil.Dan daiketahui melalui peninggalan-peninggalan kebudayaan mereka dan alat-alat
mekanis mereka.

Disini akan diurutkan berdasarkan temuan-temuan para ilmuan:

Meganthropus Paleojavanicus

Jenis manusia ini dikenal dengan sebutan manusia raksasa dari jawa.Fosil ini
ditemukan oleh ilmuan bernama Von Koenigswald pada 1941 di dekat desa
Sangiran,Lembah sungai bengawan solo.Ditemukannya di bagian pleistosen
bawah.mereka masih terlalu primitif dan hanya bisa mengumpulkan
makanan.makanan mereka berupa tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan.
Adapun ciri-ciri mereka sebagai berikut :

o Memiliki tulang pipi yang tebal


o Memiliki otot kunyah yang kuat
o Memiliki tonjolan kening yang menyolok
o Memiliki tonjolan belakang yang tajam
o Tidak memiliki dagu
o Memiliki perawakan yang tegap
o Memakan jenis tumbuhan

Pitchecanthropus

Merupakan mayoritas manusia yang pernah tinggal di Indonesia.Berasal dari


pleistosen bawah dan tengah (menendakan bahwa lebih muda dari
Meganthropus).Mereka sudah pandai berburu sehingga mereka bisa dibilang
Omnivora. Ciri-ciri mereka sebagai berikut :

o Tinggi badan sekitar 165 – 180 cm


o Volume otak berkisar antara 750 – 1350 cc
o Bentuk tubuh & anggota badan tegap
o Alat pengunyah dan alat tengkuk sangat kuat
o Bentuk graham besar dengan rahang yang sangat kuat
o Bentuk tonjolan kening tebal
o Bentuk hidung tebal
o Bagian belakang kepala tampak menonjol

Ada beberapa jenis Pithecantropus di Indonesia,Diantaranya :

 Pithecantropus Mojokertensis ,ditemukan Von Koenigswald di


Mojokerto pada 1936.
 Pithecantropus Robustus , Ditemukan oleh Von Koenigswald 1936-
1941 di daerah Lembah Bengawan Solo.
 Pithecantropus Erectus , ditemukan oleh Eugene Dubois pada
1890 di Trinil,Ngawi,Madiun.
(pithecantropus sp.)

Homo

Adalah jenis manusia yang sudah pintar.Ini adalah jenis manusia yang paling
muda.Kepintarannya diketahui dari cara ia mengolah makanannya dan
perkembangannya.Mereka mengolah makanannya dengan cara dimasak.Ciri-ciri
mereka adalah sebgai berikut:

Tinggi tubuhnya antara 130-210cm


Berat badan kira-kira 150 kg
Otak lebih sempurna dan besar
Otot tengkuk mengalami penyusutan.

Berikut penjelasan dan contoh Homo :

Homo erectus

(Latin: "manusia yang berdiri tegak") adalah spesies yang telah punah dari genus Homo.
Pakar anatomi Belanda Eugene Dubois (1980-an) pertama kali menggambarkannya
sebagai Pithecanthropus erectus berdasarkan fosil tempurung kepala dan tulang paha
yang ditemukannya di Trinil, Jawa Tengah. Sepanjang abad ke-20, antropolog berdebat
tentang peranan H. erectus dalam rantai evolusi manusia. Pada awal abad itu, setelah
ditemukannya fosil di Jawa dan Zhoukoudian, para ilmuwan mempercayai bahwa
manusia modern berevolusi di Asia. Hal ini bertentangan dengan teori Charles Darwin
yang mengatakan bahwa manusia modern berasal Afrika. Namun, pada tahun 1950-an
dan 1970-an, beberapa fosil yang ditemukan di Kenya, Afrika Timur, ternyata
menunjukkan bahwa hominins memang berasal dari benua Afrika. Sampai saat ini para
ilmuwan mempercayai bahwa H. erectus adalah keturunan dari makhluk mirip manusia
era awal seperti Australopithecus dan keturunan spesies Homo awal seperti Homo
habilis.

(homo erectus)

H. erectus dipercaya berasal dari Afrika dan bermigrasi selama masa Pleistocene awal
sekitar 2,0 juta tahun yang lalu, dan terus menyebar ke seluruh Dunia Lama hingga
mencapai Asia Tenggara.

Tulang-tulang yang diperkirakan berumur 1,8 dan 1,0 juta tahun telah ditemukan di
Afrika (Danau Turkana dan Olduvai Gorge), Eropa (Georgia), Indonesia (Sangiran, Trinil,
Sambungmacan, dan Ngandong; semuanya di tepi Bengawan Solo), dan Tiongkok
(Shaanxi). H. erectus menjadi hominin terpenting mengingat bahwa spesies inilah yang
pertama kali meninggalkan benua Afrika.

Ras Homo dibagi ke beberapa bagian berdasarkan letak geologi tempat mereka
tinggal.Dibagi ke beberapa subspesies,antara lain :

Ras Mongoloid ,dengan ciri fisik berkulist kuning dan berhidung pesek.Mereka
menyebar di daerah Asia Tenggara dan Timur ,serta bagian selatan.

Ras Kaukasoid, dengan ciri-ciri berkulit putih,hidung mancung,dan badan


jangkung.Mereka menyebar di Timur Tengah dan Eropa

Ras Negroid, memiliki ciri-ciri berkulit hitam,berbibir tebal,dan berambut


kriting.Saat ini menyebar di daerah Afrika,Australia,dan Papua.

Ras Austro Melanosoid,saat ini mendiami daerah pasifik dan diantara benua
Australia dan Asia.

Ras Kaukasoid, Ras Indian,merupakan penduduk asli benua Amerika.

You might also like