You are on page 1of 14

Rohis FEUI Angkatan 2009: “Permadani” (Persaudaraan Muslim Muda Ekonomi)

Rangkuman MPK Islam


MANUSIA DAN AGAMA

A. Manusia dan alam semesta


Alam adalah segala sesuatu yang dapat ditangkap oleh pancaindra, perasaan dan
pikiran kendati pun samar-samar. Sunatullah atau hukum Allah yang menyebabkan
alam semesta selaras, serasi dan seimbang, dipatuhi sepenuhnya oleh makhluk yang
menjadi unsur alam semesta itu. Sifat utama Sunatullah :
1. Pasti
QS. Al-Furqan ayat 2, artinya :
“yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai
anak, dan tidak ada sekutu baginya dalam kekuasaan(Nya), dan Dia telah
menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan
serapi-rapinya.”
QS. Ath-Thalaaq ayat 3, artinya :
“dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan
Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan
(keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang
(dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah Mengadakan ketentuan bagi tiap-
tiap sesuatu.”
2. Tetap
Sifat sunatullah yang tetap, tidak berubah-ubah. QS. Al-An’am ayat 115, artinya :
“telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al-Quran) sebagai kalimat yang benar
dan adil. tidak ada yang dapat merubah rubah kalimat-kalimat-Nya dan Dia lah
yang Maha Mendenyar lagi Maha mengetahui.”
QS. Al-Isra ayat 77, artinya :
“(kami menetapkan yang demikian) sebagai suatu ketetapan terhadap Rasul-
rasul Kami yang Kami utus sebelum kamu[864] dan tidak akan kamu dapati
perubahan bagi ketetapan Kami itu.”
3. Objektif
QS. Al-Anbiya ayat 105, artinya :
“dan sungguh telah Kami tulis didalam Zabur[973] sesudah (kami tulis dalam)
Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hambaKu yang saleh.”

Saleh artinya baik/benar. Orang yang baik dan benar adalah orang yang bekerja
menurut Sunatullah yang menjadi ukuran kebaikan/kebenaran itu. Orang yang
berkarya sesuai/menuruti Sunatullah adalah orang yang saleh.

B. Manusia menurut Agama Islam


QS. Al-A’raf ayat 179, artinya :

Permadani: Bersahabat, Bermanfaat, Bersemangat


Rohis FEUI Angkatan 2009: “Permadani” (Persaudaraan Muslim Muda Ekonomi)

“dan Sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin
dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk
memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka
mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat
Allah). mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi.
mereka Itulah orang-orang yang lalai.”

Manusia adalah makhluk yang sangat menarik. Al-Quran tidak menggolongkan


manusia ke dalam kelompok binatang selama manusia mempergunakan akal,
pemikiran, kalbu, jiwa, raga serta pancaindra secara baik dan benar.

Asal-usul manusia. Dalam QS Al An'am ayat 2, artinya :

“Dialah yang menciptakan kamu dari tanah, sesudah itu ditentukannya ajal
(kematianmu), dan ada lagi suatu ajal yang ada pada sisi-Nya (yang Dia sendirilah
mengetahuinya), kemudian kamu masih ragu-ragu (tentang berbangkit itu).”

Beberapa ciri manusia :

1. Makhluk yang paling unik


QS. At Tiin ayat 4, artinya :

“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-


baiknya .”

Bardasarkan ayat tersebut, manusia merupakan mekhluk yang paling sempurna,


namun manusia juga memiliki banyak kelemahan, seperti yang ditunjukkan pada
ayat-ayat berikut.

QS. Yunus ayat 12, artinya :

“dan apabila manusia ditimpa bahaya Dia berdoa kepada Kami dalam Keadaan
berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu
daripadanya, Dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah Dia tidak
pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah
menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik
apa yang selalu mereka kerjakan.”

QS. Ibrahim ayat 34, artinya :

“dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu
mohonkan kepadanya. dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat
kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat
mengingkari (nikmat Allah).”

Permadani: Bersahabat, Bermanfaat, Bersemangat


Rohis FEUI Angkatan 2009: “Permadani” (Persaudaraan Muslim Muda Ekonomi)

QS. Al-Ma’arij ayat 19-21, artinya :

“19. Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir.20. apabila
ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah,21. dan apabila ia mendapat kebaikan ia
Amat kikir,”

2. Manusia mempunyai potensi beriman kepada Allah

QS. Al A'raaf ayat 172

“dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari


sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya
berfirman): "Bukankah aku ini Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau
Tuban kami), Kami menjadi saksi". (kami lakukan yang demikian itu) agar di hari
kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya Kami (Bani Adam) adalah orang-
orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)",”

3. Manusia diciptakan Allah untuk mengabdi kepada-Nya

QS. Adz Dzariyaat ayat 56, artinya :

“dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
mengabdi kepada-Ku.”

4. Manusia diciptakan Allah untuk menjadi khalifah-Nya di bumi

QS. Al Baqarah ayat 31, artinya :

“dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-benda) seluruhnya,


kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu berfirman:
"Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-
orang yang benar!"”

QS. Al Ahzab ayat 72, artinya:

“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat[1233] kepada langit, bumi


dan gunung-gunung, Maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan
mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh
manusia. Sesungguhnya manusia itu Amat zalim dan Amat bodoh,”

5. Manusia dilengkapi perasaan dan kemauan

6. Secara individual manusia bertanggung jawab atas segala perbuatannya

QS. Ath Thuur ayat 21

Permadani: Bersahabat, Bermanfaat, Bersemangat


Rohis FEUI Angkatan 2009: “Permadani” (Persaudaraan Muslim Muda Ekonomi)

“dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka
dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka[1426], dan
Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. tiap-tiap manusia
terikat dengan apa yang dikerjakannya.”

7. Berakhlak

C. Kebutuhan Manusia terhadap agama

Manusia telah dibekali akal, naluri dan pancaindra oleh Allah. Namun, tiga hal tersebut
masih belum cukup kuat bagi manusia untuk menemukan apa sebenarnya fungsi dan
tujuan hidupnya di dunia ini. Manusia diciptakan oleh Allah untuk beribadah, maka
manusia memerlukan agama sebagai pedoman hidupnya yang utama. Akal, naluri dan
pancaindra mungkin dapat menuntun manusia untuk dapat berpikir secara logis. Tiga
hal ini juga masih belum cukup memadai sebagai penuntun manusia menemukan
kebenaran. Untuk itu, agama kembali berperan sebagai pedoman utama dalam
menemukan kebenaran yang hakiki.

Agama atau din memuat petunjuk-petunjuk Allah bagi manusia. Di antara petunjuk-
petunjuk itu, yang paling utama adalah bahwa manusia diwajibkan beribadah kepada
Allah semata dan tidak menyekutukan Allah. Selain itu, agama juga memuat tata cara
tentang bagaimana beribadah kepada Allah. Manusia jelas membutuhkan Allah
sebagai penciptanya, untuk itu, manusia perlu mengenal agama agar tetap dapat
terhubung dengan Allah.

Alam semesta diciptakan Allah dengan luas yang tak terhingga, termasuk di dalamnya
terdapat makhluk gaib seperti jin dan malaikat. Untuk dapat memahaminya, tentu
manusia membutuhkan agama sebagai pedoman hidup sekaligus mendampingi proses
berpikirnya ketika menggunakan akal, naluri dan pancaindra. Jika manusia hanya
menggunakan akal, naluri dan pancaindra dengan mengesampingkan agama, manusia
bisa saja terjebak pada sebuah kesesatan. Sebaliknya, dengan didampingi pemahaman
agama yang benar, akal yang sehat akan membuat seseorang menyadari bahwa di
balik individu yang memiliki segudang potensi, dibalik alam semesta yang sangat
mengagumkan, pastilah ada yang lebih agung lagi sebagai penciptanya. Orang yang
sampai pada kesimpulan ini adalah orang yang berhasil memakai akalnya secara benar
dan sehat, seperti yang telah dialami Ibrahim as (QS 6:74-79). Disamping orang seperti

Permadani: Bersahabat, Bermanfaat, Bersemangat


Rohis FEUI Angkatan 2009: “Permadani” (Persaudaraan Muslim Muda Ekonomi)

ini, terdapat pula orang-orang yang tersesat karena akalnya sendiri. Mereka telah
mengabaikan agamanya atau mungkin keliru, sehingga banyak bermunculan
kepercayaan seperti animisme, dinamisme, dll.

MAKNA AGAMA ISLAM

A. Pengertian Agama Islam


Islam kata turunan yang berarti ketundukan, ketaatan, kepatuhan (kepada Alllah),
berasal dari kata salama, artinya patuh/menerima. Kata dasarnya adalah salima yang
berarti sejahtera, tidak tercela, tidak bercacat.
QS Ali 'Imran ayat 19, artinya :
“Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. tiada berselisih
orang-orang yang telah diberi Al Kitab[189] kecuali sesudah datang pengetahuan
kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang
kafir terhadap ayat-ayat Allah Maka Sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.”
QS Ali 'Imran ayat 85, artinya :
“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, Maka sekali-kali tidaklah akan
diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat Termasuk orang-orang yang rugi.”

Beberapa Karakteristik Ajaran Islam


1. Ajarannya sederhana, rasional, praktis dan membangkitkan kemampuan berpikir
manusia untuk menggunakan penalarannya.
2. Kesatuan antara kebendaan dan kerohanian
3. Islam memberikan petunjuk bagi seluruh aspek kehidupan manusia
4. Keseimbangan antara individu dan masyarakat
QS An Najm ayat 39, artinya :
“dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah
diusahakannya,”
QS Adz Dzariyaat ayat 19, artinya :
“dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan
orang miskin yang tidak mendapat bagian[1417].”

Permadani: Bersahabat, Bermanfaat, Bersemangat


Rohis FEUI Angkatan 2009: “Permadani” (Persaudaraan Muslim Muda Ekonomi)

5. Islam bersifat menyeluruh dan Universal


QS Al Faatihah ayat 2, artinya :
“segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.”
6. Al-Qur’an dan Sunnah berisi pedoman yang abadi dari Allah yang dibawea oleh Rasul-
Nya. Tidak terikat oleh batas ruang dan waktu.

B. Sumber Ajaran Agama Islam


Allah telah menetapkan sumber ajaran islam yang wajib ditaati setiap muslim.
QS An Nisaa' ayat 59, artinya :
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di
antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka
kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-
benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama
(bagimu) dan lebih baik akibatnya.”

1. Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah sumber ajaran islam yang utama dan pertama. Al-Qur’an memuat
sumber nilai dan norma-norma islam. Ayat-ayat Al-Qur’an yang diturunkan selama
kurang lebih 23 tahun, dibedakan antara ayat-ayat yang turun di Mekkah (Makkiyah)
dan ayat-ayat yang turun di Madinah (Madaniyah). Al-Qur’an memuat baerabagai
petunjuk mengenai akidah, petunjuk mengenai syariah, petunjuk tentang akhlak,
kisah-kisah umat manusia di zaman lampau, berita akan masa yang akan datang,
benih-benih pengetahuan serta hukum yang berlaku bagi alam semesta.
2. Al-Hadis
Al-Hadis adalah sumber kedua agama dan ajaran islam. Apa yang telah dijelaskan
dalam Al-Qur’an dirinci lebih lanjut oleh Rasulullah dengan sunnah beliau. Karena itu,
sunnah Rasul yang kini terdapat dalam al-Hadis merupaka penafsiran serta penjelasan
otentik tentang Al-Qur’an. Hadis atau sunnah yang dihimpun dalam kitab-kitab hadis
(al-Hadis) terdiri dari segala perkataan (qaul), perbuatan(fi’il) dan sikap diam nabi
tanda setuju(taqrir). Selain itu, juga dikenal Hadis Qudsi, yaitu perkataan Allah yang
disampaikan melalui Nabi Muhammad SAW yang terpisah dari Al-Qur’an dan
disampaikan menggunakan bahasa Nabi sendiri. Sebagai utusan Allah, Nabi

Permadani: Bersahabat, Bermanfaat, Bersemangat


Rohis FEUI Angkatan 2009: “Permadani” (Persaudaraan Muslim Muda Ekonomi)

Muhammad SAW memiliki wewenang untuk menjelaskan dan merinci wahyu Allah
yang bersifat umum, seperti yang telah dijelaskan dalam QS An Nahl ayat 44, artinya :
“keterangan-keterangan (mukjizat) dan kitab-kitab. dan Kami turunkan kepadamu
Al Quran, agar kamu menerangkan pada umat manusia apa yang telah diturunkan
kepada mereka dan supaya mereka memikirkan,”
Peranan Hadis sebagai sumber agama dan ajaran Islam yang kedua setelah Al-Qur’an :
a. menegaskan lebih lanjut ketentuan yang berada dalam Al-Qur’an
b. sebagai penjelasan isi Al-Qur’an
c. menambahkan/mengembangkan sesuatu yang tidak ada/samar-samar
ketentuannya dalam Al-Qur’an
C. Ijtihad
Ijtihad adalah usaha yang sungguh-sungguh yang dilakukan oleh sesorang yang atau
beberapa orang yang memiliki ilmu pengetahuan dan pengalaman tertentu yang
memenuhi syarat untuk mencari, menemukan dan menetapkan nilai dan norma yang
belum jelas atau tidak ada patokannya di dalam Al-Qur’an dan Al-Hadis.

Sejarah Agama Islam

1. Islam Pada Masa Silam


Nah menurut keterangan dalam Al-quran, Agama Islam telah ada sejak zaman
dahulu kala. Keterangan2 tersebut adalah:
- Para Rasul diutus agar tidak ada alasan bagi manusia saat di tanya Allah SWT di
akhira kelak(QS 4:165)
- Allah tidak akan menyiksa manusia jika pada mereka belum di utus seorang rasul
(QS 17:15)
- Agama dari Nabi Ibrahim, Ismail, dan nabi2 lainnya adalah agama Islam karena
Allah SWT tidak akan menerima agama selain Islam(QS 3:85)
2. Islam Risalah Nabi Muhammad SAW.
Nah PAda masa nabi Muhammad SAW ni ada beberapa peristiwa pwnting yang
sangat berpengaruh pada pada perkembangan Agama Islam, di antaranya:
- Nabi Muhammad SAW menerima wahyu dari Allah SWT melalui melalui malaikat
Jibril pada saat beliau sedang menyendiri di gua Hira’
- Agama Islam mulai disebarkan pada tahun 612 M dengan cara sembunyi2
- Tiga tahun kemudian nabi Muhammad SAW mulai menyebarkan agama islam
dengan cara terang2an
- Hijrah pertama sahabat Nabi ke Ethiopia(Absenia)
- Peristiwa Isra’Mi’raj pada tahun ke-10 kenabian nabi Muhammad SAW, 620 M

Permadani: Bersahabat, Bermanfaat, Bersemangat


Rohis FEUI Angkatan 2009: “Permadani” (Persaudaraan Muslim Muda Ekonomi)

- Hijrah pertama nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya ke madinah tahun
622 M, masa ini di tetapkan sebagai awal perhitungan tahun hijriah
- Terjadi perang perang besar diantaranya BAdar, Uhud, dan Khandak
- Perjanjian Hudaibiyah, 6H/628M
- Penaklukan mekkah ( fathul mekkah) pada tahun 8 H/630 M
- Nabi Muhammad SAW melaksanakan haji wada’ pada tahun 10H/632 M
- Nabi Muhammad SAW wafat pada tahun 8 H/632M
3. Islam pad masa khulafaurasyidin
Pada masa ini Agama islam mulai menyebar keseluruh penjuru dunia.
Setelah nabi Muhamad SAW wafat kepemimpinan secara berturut-turut digantikan
oleh Au bakar Sidik, umar Bin khatab, Usman bin Afan, dan Ali bin Ai thalib
4. Islam pada masa dynasty Umayiah
- Dinasti ini didirian oleh mu’awaiyah pada tahun 41H/661M
- Pasukan muslim yang dipimpin oleh Thariq bin ziyad berhasilmenaklukan spanyol
selatan
- Islam mulai memasuki Asia tengah pada than 712 M
- Abbdurrahman behasil melarikan diri ke Spanyol dan disana membangun dinasti
umayyah yang baru dengan pusat cordoba
5. Masa dinasti Abbasiyah
- Didirikan oleh Abu Abbas As-Saffaah pada tahun 132 H/750M
- Pada masa ini umat Islam mulai berdagang ke negeri China
- Pendirian baitul Hikmah oleh Khalifah Almakmun pada tahun (830 M)
6. Islam di Indonesia
- Islam telah mulai masuk ke Indonesia sejak abad ke-7 M lansung dari Arab
- Daerah yang pertama kali mendapat pengaruh Islam adalh daerah pesisir
sumatera
- Dari sana Islam menyebar ke seluruh penjuru nusantara
- Islam di Pulau jawa di sebarkan oleh para Wali Songo dan ulama2 lainnya

Permadani: Bersahabat, Bermanfaat, Bersemangat


Rohis FEUI Angkatan 2009: “Permadani” (Persaudaraan Muslim Muda Ekonomi)

Pengertian dan Hakekat Syariah


- Nah temen2 Syari’at ntu bisa disebut syir’ah. Artinya secara bahasa adalah sumber
air mengalir yang didatangi manusia atau binatang untuk minum.
- Kata “syara’a” berarti memakai syari’at. Juga kata “syara’a” atau “istara’a” berarti
membentuk syari’at atau hukum. Dalam hal ini Allah berfirman, “Untuk setiap umat
di antara kamu (umat Nabi Muhammad dan umat-umat sebelumnya) Kami jadikan
peraturan (syari’at) dan jalan yang terang.” [QS. Al-Maidah (5): 48]“Kemudian Kami
jadikan kamu berada di atas suatu syari’at (peraturan) tentang urusan itu (agama),
maka ikutilah syari’at itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang yang tidak
mengetahui.” [QS. Al-Maidah (5): 18].“Allah telah mensyari’atkan (mengatur) bagi
kamu tentang agama sebagaimana apa yang telah diwariskan kepada Nuh.” [QS. Asy-
Syuuraa (42): 13].
- Sedangkan arti syari’at menurut istilah adalah “maa anzalahullahu li ‘ibaadihi minal
ahkaami ‘alaa lisaani rusulihil kiraami liyukhrijan naasa min dayaajiirizh zhalaami ilan
nuril bi idznihi wa yahdiyahum ilash shiraathil mustaqiimi.” Artinya, hukum-hukum
(peraturan) yang diturunkan Allah swt. melalui rasul-rasulNya yang mulia, untuk
manusia, agar mereka keluar dari kegelapan ke dalam terang, dan mendapatkan
petunjuk ke jalan yang lurus.
- Syari’at Islam adalah hukum-hukum peraturan-peraturan) yang diturunkan Allah swt.
untuk umat manusia melalui Nabi Muhammad saw. baik berupa Al-Qur’an maupun
Sunnah Nabi yang berwujud perkataan, perbuatan, dan ketetapan, atau pengesahan.
Pembagian Syari’at Islam
Nah, Hukum yang diturunkan melalui Nabi Muhammad SAW. untuk segenap manusia
dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
1. Ilmu Tauhid, yaitu hukum atau peraturan-peraturan yang berhubungan dengan dasar-
dasar keyakinan agama Islam, yang tidak boleh diragukan dan harus benar-benar menjadi
keimanan kita. Misalnya, peraturan yang berhubungan dengan Dzat dan Sifat Allah swt.
yang harus iman kepada-Nya, iman kepada rasul-rasul-Nya, malaikat-malaikat-Nya, kitab-
kitab-Nya, dan iman kepada hari akhir termasuk di dalamnya kenikmatan dan siksa, serta
iman kepada qadar baik dan buruk. Ilmu tauhid ini dinamakan juga Ilmi Aqidah atau Ilmu
Kalam.

2. Ilmu Akhlak, yaitu peraturan-peraturan yang berhubungan dengan pendidikan dan


penyempurnaan jiwa. Misalnya, segala peraturan yang mengarah pada perlindungan
keutamaan dan mencegah kejelekan-kejelekan, seperti kita harus berbuat benar, harus
memenuhi janji, harus amanah, dan dilarang berdusta dan berkhianat.

3. Ilmu Fiqh, yaitu peraturan-peraturan yang mengatur hubungan manusia dengan


Tuhannya dan hubungan manusia dengan sesamanya. Ilmu Fiqh mengandung dua bagian:
pertama, ibadah, yaitu yang menjelaskan tentang hukum-hukum hubungan manusia dengan
Tuhannya. Dan ibadah tidak sah (tidak diterima) kecuali disertai dengan niat. Contoh ibadah
misalnya shalat, zakat, puasa, dan haji. Kedua, muamalat, yaitu bagian yang menjelaskan
tentang hukum-hukum hubungan antara manusia dengan sesamanya. Ilmu Fiqh dapat juga
disebut Qanun (undang-undang).

Permadani: Bersahabat, Bermanfaat, Bersemangat


Rohis FEUI Angkatan 2009: “Permadani” (Persaudaraan Muslim Muda Ekonomi)

Perbedaan Syariah dan Fiqh Islam


- Fiqh menurut bahasa adalah tahu atau paham sesuatu.
- Kata Faqiih adalah sebutan untuk seseorang yang mengetahui hukum-hukum syara’
yang berhubungan dengan perbuatan orang mukallaf, hukum-hukum tersebut
diambil dari dalil-dalilnya secara terperinci.
- Fiqh Islam menurut istilah adalah ilmu pengetahuan tentang hukum-hukum Allah
atas perbuatan orang-orang mukallaf, hukum itu wajib atau haram dan sebagainya.
Tujuannya supaya dapat dibedakan antara wajib, haram, atau boleh dikerjakan.
- Ilmu Fiqh adalah diambil dengan jalan ijtihad. Ibnu Khaldun dalam Muqaddimah-nya
menulis, Fiqh adalah pengetahuan tentang hukum-hukum Allah, di dalam perbuatan-
perbuatan orang mukallaf (yang dibebani hukum) seperti wajib, haram, sunnah,
makruh, dan mubah. Hukum-hukum itu diambil dari Al-Qur’an dan Sunnah serta dari
sumber-sumber dalil lain yang ditetapkan Allah swt. Apabila hukum-hukum tersebut
dikeluarkan dari dali-dalil tersebut, maka disebut Fiqh.

Fiqh Islam terbagi menjadi enam bagian:


1. Bagian Ibadah, yaitu suatu bagian yang membicarakan hukum-hukum yang dipakai untuk
mendekatkan diri kepada Allah swt. dan untuk mengagungkan kebesaran-Nya, seperti
shalat, zakat, puasa, dan haji.
2. Bagian Ahwal Syakhshiyah (al-ahwaalu asy-syakhsyiyyatu), yaitu suatu bagian yang
membicarakan hukum-hukum yang berhubungan dengan pembentukan dan pengaturan
keluarga dan segala akibat-akibatnya, seperti perkawinan, mahar, nafkah, perceraian (talak-
rujuk), iddah, hadhanah (pemeliharaan anak), radha’ah (menyusui), warisan, dan lain-lain.
Oleh kebanyakan para mujtahidin, bagian kedua ini dimasukkan ke dalam bagian
mu’amalah.
3. Bagian Mu’amalah (hukum perdata), yaitu suatu bagian yang membicarakan hukum-
hukum yang mengatur harta benda hak milik, akad (kontrak atau perjanjian), kerjasama
sesama orang seperti jual-beli, sewa menyewa (ijarah), gadai (rahan), perkonsian (syirkah),
dan lain-lain yang mengatur urusan harga benda seseorang, kelompok, dan segala sangkut-
pautnya seperti hak dan kekuasaan.
4. Bagian Hudud dan Ta’zir (hukum pidana), yaitu bagian yang membicarakan hukum-hukum
yang berhubungan dengan kejahatan, pelanggaran, dan akibat-akibat hukumnya.
5. Bagian Murafa’at (hukum acara), yaitu bagian yang membicarakan hukum-hukum yang
mengatur cara mengajukan perkara, perselisihan, penuntutan, dan cara-cara penetapkan
suatu tuntutan yang dapat diterima, dan cara-cara yang dapat melindungi hak-hak
seseorang.
6. Bagian Sirra wa Maghazi (hukum perang), yaitu bagian yang membicarakan hukum-
hukum yang mengatur peperangan antar bangsa, mengatur perdamaian, piagam perjanjian,
dokumen-dokumen dan hubungan-hubungan umat Islam dengan umat bukan Islam.
Jadi, Fiqh Islam adalah konsepsi-konsepsi yang diperlukan oleh umat Islam untuk
mengatur kepentingan hidup mereka dalam segala segi, memberikan dasar-dasar terhadap
tata administrasi, perdagangan, politik, dan peradaban. Artinya, Islam memang bukan hanya
akidah keagamaan semata-mata, tapi akidah dan syariat, agama dan negara, yang berlaku
sepanjang masa dan sembarang tempat.

Permadani: Bersahabat, Bermanfaat, Bersemangat


Rohis FEUI Angkatan 2009: “Permadani” (Persaudaraan Muslim Muda Ekonomi)

Hubungan Fiqh dan Syari'ah

 Syariah sangat lengkap; tidak hanya berisikan dalil-dalil furu', tetapi mencakup
kaidah-kaidah umum dan prinsif-prinsif dasar dari hukum syara, seperti; Ushul al
Fiqh dan al Qawa'id al Fiqhiyyah.
 Syari'ah lebih universal dari Fiqh.
 Syari'ah wajib dilaksanakan oleh seluruh umat manusia sehingga kita wajib
mendakwahkannya, sementara fiqh seorang Imam tidak demikian halnya.
 Syari'ah seluruhnya pasti benar, berbeda dengan fiqh.
 Syari'ah kekal abdi, sementara fiqh seorang Imam sangat mungkin berubah.

Implementasi Syariah dalam Kehidupan Sehari – Hari

 Melaksanakan kewajiban – kewajiban sebagai seorang muslim seperti shalat, zakat,


haji bagi yang mampu dan lain sebagainya.
 Mematuhi perintah untuk tidak melanggar perintah – perintah-Nya seperti berzina,
mencuri, bergosip dan lainnya.
 Memahami adab pergaulan sesema manusia seperti adab berkeluarga, adab
bertetangga, adab berbangsa dan bernegara dan lain sebagainya.

Pengertian Akhlak
1. Berdasar etimologi (lughawi, bahasa):
- Dari kata khalaqa  akar kata khuluqa:  perangai, tabiat, adat
- Dari kata khalqun:  kejadian, buatan, ciptaan
2. Berdasar terminologi (istilah):
Daya kekuatan/jiwa yang mendorong perbuatan dengan mudah/spontan tanpa
dipikir/direnungkan lagi (menurut Ibn Qudamah)
- Akhlakul karimah/mahmudah : baik
- Akhlakul madzumah : jahat/tercela
Akhlak islami adalah sebagaimana dicontohkan Rasululloh saw:
 Diberi gelar oleh Allah: khuluqin adziim (memiliki akhlak yang agung)
 Aisyah menyebutkan: akhlak Rosululloh adalah Al Quran
QS Al Ahzab: 3,
Sesungguhnya pada diri Rosululloh ada suri tauladan yang baik bagi kalian

Contoh akhlak rosululloh:


- Menyatukan kabilah-kabilah dalam pengangkatan Hajar Aswad
- Mendoakan orang yang berbuat jahat saat ia dilempari dengan batu di Thaif
- Mendoakan orang yang meludahi Nabi
- Dalam pembukaan kota Makkah, mengampuni seluruh penduduk Makkah

Karakteristik akhlak Islam


1. Mengajarkan perbuatan baik dan menjauhkan perbuatan buruk
2. Sumber moral, ukuran baik buruk adalah Allah SWT
3. Bersifat universal dan komprehensif
Bersifat menyeluruh

Permadani: Bersahabat, Bermanfaat, Bersemangat


Rohis FEUI Angkatan 2009: “Permadani” (Persaudaraan Muslim Muda Ekonomi)

4. Mengarahkan fitroh manusia dan meluruskan perbuatan manusia

Implementasi akhlak dalam kehidupan


1. Akhlak kepada Allah
a. Mensyukuri nikmat Allah (QS Al Baqoroh, 2: 52)
b. Malu berbuat dosa (QS An Nahl: 19)
c. Allah sebagai tempat pengharapan (QS Al Huud: 56)
d. Optimis terhadap pertolongan Allah (QS Yusuf: 87)
Yang berputus asa dari rahmat Allah: orang-orang kafir
e. Bersifat husnudzan kepada Allah (QS Fushilat: 22 – 23)
f. Yakin akan janji-janji Allah (QS Al An’am: 160)

2. Akhlak kepada diri sendiri


Beberapa cara memperbaiki diri:
- Taubatun nashuha (QS At Tahrim: 8)
- Muroqobah: senantiasa merasa dlm pengawasan Allah (QS Al Baqoroh: 235)
- Muhasabah: evaluasi diri (QS Al Hasyr: 18)
- Mujahadah: bersungguh-sungguh melawan hawa nafsu (QS Al ankabut: 69, QS
Yusuf: 53)

3. Akhlak kepada orang lain


a. Akhlak kepada orang tua:
- Taat dan patuh kepada orang tua
QS Lukman: 15,
Harus taat dan patuh pada orang tua, namun jika orang tua memaksa berbuat jahat, kita
tidak boleh mengikuti
4. Akhlak kepada masyarakat
- Amar ma’ruf nahi munkar
- Menyebarkan rahmat dan kasih sayang
5. Akhlak kepada lingkungan
- Mengelola dan memelihara lingkungan hidup
- Menjaga dan melestarikan lingkungan hidup

Pengertian Akidah
- Secara bahasa, kata “‘aqidah” diambil dari kata dasar “al-‘aqdu” yaitu ar-
rabth(ikatan), al-Ibraam (pengesahan), al-ihkam(penguatan), at-tawatstsuq(menjadi
kokoh, kuat), asy-syaddu biquwwah(pengikatan dengan kuat), at-
tamaasuk(pengokohan) dan al-itsbaatu(penetapan). Di antaranya juga mempunyai
arti al-yaqiin(keyakinan) dan al-jazmu(penetapan).
- “Al-‘Aqdu” (ikatan) lawan kata dari al-hallu(penguraian, pelepasan). Dan kata
tersebut diambil dari kata kerja: ” ‘Aqadahu” “Ya’qiduhu” (mengikatnya), ” ‘Aqdan”
(ikatan sumpah), dan ” ‘Uqdatun Nikah” (ikatan menikah). Allah Ta’ala berfirman,
“Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud
(untuk bersumpah), tetapi dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang
kamu sengaja …” (Al-Maa-idah : 89).
- Aqidah artinya ketetapan yang tidak ada keraguan pada orang yang mengambil
keputusan. Sedang pengertian aqidah dalam agama maksudnya adalah berkaitan

Permadani: Bersahabat, Bermanfaat, Bersemangat


Rohis FEUI Angkatan 2009: “Permadani” (Persaudaraan Muslim Muda Ekonomi)

dengan keyakinan bukan perbuatan. Seperti aqidah dengan adanya Allah dan
diutusnya pada Rasul. Bentuk jamak dari aqidah adalah aqa-id. (Lihat kamus bahasa:
Lisaanul ‘Arab, al-Qaamuusul Muhiith dan al-Mu’jamul Wasiith: (bab: ‘Aqada). Jadi
kesimpulannya, apa yang telah menjadi ketetapan hati seorang secara pasti adalah
aqidah; baik itu benar ataupun salah.
- Secara Istilah (Terminologi) akidah adalah perkara yang wajib dibenarkan oleh hati
dan jiwa menjadi tenteram karenanya, sehingga menjadi suatu kenyataan yang
teguh dan kokoh, yang tidka tercampuri oleh keraguan dan kebimbangan.

Pemahaman Akidah secara Komprehensif

Aqidah mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia.


Diantaranya;
1. Aqidah Islam telah memuaskan akal dan memberikan ketenangan pada jiwa manusia.
Sebab, aqidah Islam telah menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan jawaban yang
memuaskan dan shahih.
2. Aqidah Islam telah menciptakan keteguhan dan keberanian pada diri seorang muslim.
Sesuai dengan sabda Rasulullah saw yang berbunyi:

‫ﻗـــــدرﻟﮫﺎ وﻣـــﺎ ورزﻗﮫــــﺎ أﺟﻠﮫـــــﺎ ﺗﺳـــﺘوﻓﻰ ﺣﺘﻰ ﻧﻔسﺗﻣــوت ﻟــن‬

Tidaklah mati seseorang sampai ditetapkan ajalnya, rezekinya dan apa-apa yang menjadi
takdirnya.
3. Aqidah Islam akan membentuk ketakwaan pada diri seorang muslim. Setelah seorang
muslim menyadari hubungannya dengan Allah, dan bahwa Allah swt akan menghisab semua
perbuatannya pada hari kiamat, maka ia akan menghindarkan diri dari perbuatan yang
diharamkan serta melakukan perbuatan baik dan yang dihalalkan. Sebab, ia telah meyakini
bahwa hari perhitungan pasti akan datang.

- Menurut Ibnu Khaldun yang dikutip dari Hanafi, ilmu kalam atau teologi adalah ilmu
yang berisi alasan – alasan yang mempertahankan kepercayaan – kepercayaan iman
dengan menggunakan dalil – dalil pikiran dan berisi bantahan terhadap orang –
orang yang menyeleweng dari kepercayaan – kepercayaan aliran golongan salaf dan
ahli sunnah. Ilmu kalam membicarakan bagaimana kepercayaan – kepercayaan
keagamaan dengan bukti – bukti yang meyakinkan yang didalamnya membahas
tentang cara – cara ma’rifat tentang sifat – sifat Allah dan para rasul-Nya deengan
dalil – dalil yang pasti berguna untuk mencapai kebahagiaan yang abadi. Teologi
merupakan ilmu yang berhubungan dengan masalah ketuhanan. Teologi berbicara
tentang berbagai masalah keimanan serta akibat – akibatnya, masalah kehidupan
akhirat dengan berbagai kenikmatan dan penderitaannya dan hal – hal yang
berkaitan dengan Kalamullah serta status orang – orang yang tidak beriman dan
sebagainya

Permadani: Bersahabat, Bermanfaat, Bersemangat


Rohis FEUI Angkatan 2009: “Permadani” (Persaudaraan Muslim Muda Ekonomi)

Implementasi Akidah dalam Kehidupan


Aqidah harus diimplementasikan dalam aspek kehidupan manusia antara lain :
1) Aqidah dalam individu
Implementasi aqidah dalam individu adalah berupa perwujudan enam rukun iman dalam
kehidupan manusia. Contohnya antara lain merenungkan kekuasaan Allah swt, berbuat
kebaikan karena tiap gerakan kita diawasi Allah dan malaikat, mengamalkan ayat- ayat Al
Quran, menjalani risalah nabi,, bertindak penuh perhitungan agar tidak terjadi kesalahan,
dan berikhtiar sebelum bertawakal.
2) Aqidah dalam kehidupan keluarga
Contoh implementasi aqidah dalam keluarga adalah shalat berjamaah yang dipimpin oleh
ayah, dan berdoa sebelum melakukan sesuatu.
3) Aqidah dalam kehidupan bermasyarakat
Contoh implementasi aqidah dalam kehidupan bermasyarakat adalah tolong menolong,
toleransi, musyawarah, bersikap adil, menyadari bahwa derajat manusia itu sama di depan
Allah swt dan pembedanya adalah nilai ketakwaannya.
4) Aqidah dalam kehidupan bernegara
Contoh implementasi aqidah dalam penanaman aqidah yang ditanamkan ke rakyat suatu
negara. Jika hal itu dilaksanakan, negara tersebut memperoleh kehidupan yang baik.
5) Aqidah dalam pemerintahan
Contoh implementasi aqidah dalam pemerintahan adalah itjihad. Itjihad dilakukan dengan
berasaskan Al Quran. Itjihad dilakukan utntuk mendapat penyelesaian masalah yang tidak
terdapat dalam Al-Quran.

“Perjuangan seorang mukmin sejati tidak akan berhenti kecuali ketika kedua telapak
kakinya telah melewati pintu surga.” (Imam Ahmad bin Hambal)

Selamat Berjuang Kawan


Semoga Sukses !!!

Permadani: Bersahabat, Bermanfaat, Bersemangat

You might also like