Professional Documents
Culture Documents
Saleh artinya baik/benar. Orang yang baik dan benar adalah orang yang bekerja
menurut Sunatullah yang menjadi ukuran kebaikan/kebenaran itu. Orang yang
berkarya sesuai/menuruti Sunatullah adalah orang yang saleh.
“dan Sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin
dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk
memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka
mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat
Allah). mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi.
mereka Itulah orang-orang yang lalai.”
“Dialah yang menciptakan kamu dari tanah, sesudah itu ditentukannya ajal
(kematianmu), dan ada lagi suatu ajal yang ada pada sisi-Nya (yang Dia sendirilah
mengetahuinya), kemudian kamu masih ragu-ragu (tentang berbangkit itu).”
“dan apabila manusia ditimpa bahaya Dia berdoa kepada Kami dalam Keadaan
berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu
daripadanya, Dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah Dia tidak
pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah
menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik
apa yang selalu mereka kerjakan.”
“dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu
mohonkan kepadanya. dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat
kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat
mengingkari (nikmat Allah).”
“19. Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir.20. apabila
ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah,21. dan apabila ia mendapat kebaikan ia
Amat kikir,”
“dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
mengabdi kepada-Ku.”
“dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka
dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka[1426], dan
Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. tiap-tiap manusia
terikat dengan apa yang dikerjakannya.”
7. Berakhlak
Manusia telah dibekali akal, naluri dan pancaindra oleh Allah. Namun, tiga hal tersebut
masih belum cukup kuat bagi manusia untuk menemukan apa sebenarnya fungsi dan
tujuan hidupnya di dunia ini. Manusia diciptakan oleh Allah untuk beribadah, maka
manusia memerlukan agama sebagai pedoman hidupnya yang utama. Akal, naluri dan
pancaindra mungkin dapat menuntun manusia untuk dapat berpikir secara logis. Tiga
hal ini juga masih belum cukup memadai sebagai penuntun manusia menemukan
kebenaran. Untuk itu, agama kembali berperan sebagai pedoman utama dalam
menemukan kebenaran yang hakiki.
Agama atau din memuat petunjuk-petunjuk Allah bagi manusia. Di antara petunjuk-
petunjuk itu, yang paling utama adalah bahwa manusia diwajibkan beribadah kepada
Allah semata dan tidak menyekutukan Allah. Selain itu, agama juga memuat tata cara
tentang bagaimana beribadah kepada Allah. Manusia jelas membutuhkan Allah
sebagai penciptanya, untuk itu, manusia perlu mengenal agama agar tetap dapat
terhubung dengan Allah.
Alam semesta diciptakan Allah dengan luas yang tak terhingga, termasuk di dalamnya
terdapat makhluk gaib seperti jin dan malaikat. Untuk dapat memahaminya, tentu
manusia membutuhkan agama sebagai pedoman hidup sekaligus mendampingi proses
berpikirnya ketika menggunakan akal, naluri dan pancaindra. Jika manusia hanya
menggunakan akal, naluri dan pancaindra dengan mengesampingkan agama, manusia
bisa saja terjebak pada sebuah kesesatan. Sebaliknya, dengan didampingi pemahaman
agama yang benar, akal yang sehat akan membuat seseorang menyadari bahwa di
balik individu yang memiliki segudang potensi, dibalik alam semesta yang sangat
mengagumkan, pastilah ada yang lebih agung lagi sebagai penciptanya. Orang yang
sampai pada kesimpulan ini adalah orang yang berhasil memakai akalnya secara benar
dan sehat, seperti yang telah dialami Ibrahim as (QS 6:74-79). Disamping orang seperti
ini, terdapat pula orang-orang yang tersesat karena akalnya sendiri. Mereka telah
mengabaikan agamanya atau mungkin keliru, sehingga banyak bermunculan
kepercayaan seperti animisme, dinamisme, dll.
1. Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah sumber ajaran islam yang utama dan pertama. Al-Qur’an memuat
sumber nilai dan norma-norma islam. Ayat-ayat Al-Qur’an yang diturunkan selama
kurang lebih 23 tahun, dibedakan antara ayat-ayat yang turun di Mekkah (Makkiyah)
dan ayat-ayat yang turun di Madinah (Madaniyah). Al-Qur’an memuat baerabagai
petunjuk mengenai akidah, petunjuk mengenai syariah, petunjuk tentang akhlak,
kisah-kisah umat manusia di zaman lampau, berita akan masa yang akan datang,
benih-benih pengetahuan serta hukum yang berlaku bagi alam semesta.
2. Al-Hadis
Al-Hadis adalah sumber kedua agama dan ajaran islam. Apa yang telah dijelaskan
dalam Al-Qur’an dirinci lebih lanjut oleh Rasulullah dengan sunnah beliau. Karena itu,
sunnah Rasul yang kini terdapat dalam al-Hadis merupaka penafsiran serta penjelasan
otentik tentang Al-Qur’an. Hadis atau sunnah yang dihimpun dalam kitab-kitab hadis
(al-Hadis) terdiri dari segala perkataan (qaul), perbuatan(fi’il) dan sikap diam nabi
tanda setuju(taqrir). Selain itu, juga dikenal Hadis Qudsi, yaitu perkataan Allah yang
disampaikan melalui Nabi Muhammad SAW yang terpisah dari Al-Qur’an dan
disampaikan menggunakan bahasa Nabi sendiri. Sebagai utusan Allah, Nabi
Muhammad SAW memiliki wewenang untuk menjelaskan dan merinci wahyu Allah
yang bersifat umum, seperti yang telah dijelaskan dalam QS An Nahl ayat 44, artinya :
“keterangan-keterangan (mukjizat) dan kitab-kitab. dan Kami turunkan kepadamu
Al Quran, agar kamu menerangkan pada umat manusia apa yang telah diturunkan
kepada mereka dan supaya mereka memikirkan,”
Peranan Hadis sebagai sumber agama dan ajaran Islam yang kedua setelah Al-Qur’an :
a. menegaskan lebih lanjut ketentuan yang berada dalam Al-Qur’an
b. sebagai penjelasan isi Al-Qur’an
c. menambahkan/mengembangkan sesuatu yang tidak ada/samar-samar
ketentuannya dalam Al-Qur’an
C. Ijtihad
Ijtihad adalah usaha yang sungguh-sungguh yang dilakukan oleh sesorang yang atau
beberapa orang yang memiliki ilmu pengetahuan dan pengalaman tertentu yang
memenuhi syarat untuk mencari, menemukan dan menetapkan nilai dan norma yang
belum jelas atau tidak ada patokannya di dalam Al-Qur’an dan Al-Hadis.
- Hijrah pertama nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya ke madinah tahun
622 M, masa ini di tetapkan sebagai awal perhitungan tahun hijriah
- Terjadi perang perang besar diantaranya BAdar, Uhud, dan Khandak
- Perjanjian Hudaibiyah, 6H/628M
- Penaklukan mekkah ( fathul mekkah) pada tahun 8 H/630 M
- Nabi Muhammad SAW melaksanakan haji wada’ pada tahun 10H/632 M
- Nabi Muhammad SAW wafat pada tahun 8 H/632M
3. Islam pad masa khulafaurasyidin
Pada masa ini Agama islam mulai menyebar keseluruh penjuru dunia.
Setelah nabi Muhamad SAW wafat kepemimpinan secara berturut-turut digantikan
oleh Au bakar Sidik, umar Bin khatab, Usman bin Afan, dan Ali bin Ai thalib
4. Islam pada masa dynasty Umayiah
- Dinasti ini didirian oleh mu’awaiyah pada tahun 41H/661M
- Pasukan muslim yang dipimpin oleh Thariq bin ziyad berhasilmenaklukan spanyol
selatan
- Islam mulai memasuki Asia tengah pada than 712 M
- Abbdurrahman behasil melarikan diri ke Spanyol dan disana membangun dinasti
umayyah yang baru dengan pusat cordoba
5. Masa dinasti Abbasiyah
- Didirikan oleh Abu Abbas As-Saffaah pada tahun 132 H/750M
- Pada masa ini umat Islam mulai berdagang ke negeri China
- Pendirian baitul Hikmah oleh Khalifah Almakmun pada tahun (830 M)
6. Islam di Indonesia
- Islam telah mulai masuk ke Indonesia sejak abad ke-7 M lansung dari Arab
- Daerah yang pertama kali mendapat pengaruh Islam adalh daerah pesisir
sumatera
- Dari sana Islam menyebar ke seluruh penjuru nusantara
- Islam di Pulau jawa di sebarkan oleh para Wali Songo dan ulama2 lainnya
Syariah sangat lengkap; tidak hanya berisikan dalil-dalil furu', tetapi mencakup
kaidah-kaidah umum dan prinsif-prinsif dasar dari hukum syara, seperti; Ushul al
Fiqh dan al Qawa'id al Fiqhiyyah.
Syari'ah lebih universal dari Fiqh.
Syari'ah wajib dilaksanakan oleh seluruh umat manusia sehingga kita wajib
mendakwahkannya, sementara fiqh seorang Imam tidak demikian halnya.
Syari'ah seluruhnya pasti benar, berbeda dengan fiqh.
Syari'ah kekal abdi, sementara fiqh seorang Imam sangat mungkin berubah.
Pengertian Akhlak
1. Berdasar etimologi (lughawi, bahasa):
- Dari kata khalaqa akar kata khuluqa: perangai, tabiat, adat
- Dari kata khalqun: kejadian, buatan, ciptaan
2. Berdasar terminologi (istilah):
Daya kekuatan/jiwa yang mendorong perbuatan dengan mudah/spontan tanpa
dipikir/direnungkan lagi (menurut Ibn Qudamah)
- Akhlakul karimah/mahmudah : baik
- Akhlakul madzumah : jahat/tercela
Akhlak islami adalah sebagaimana dicontohkan Rasululloh saw:
Diberi gelar oleh Allah: khuluqin adziim (memiliki akhlak yang agung)
Aisyah menyebutkan: akhlak Rosululloh adalah Al Quran
QS Al Ahzab: 3,
Sesungguhnya pada diri Rosululloh ada suri tauladan yang baik bagi kalian
Pengertian Akidah
- Secara bahasa, kata “‘aqidah” diambil dari kata dasar “al-‘aqdu” yaitu ar-
rabth(ikatan), al-Ibraam (pengesahan), al-ihkam(penguatan), at-tawatstsuq(menjadi
kokoh, kuat), asy-syaddu biquwwah(pengikatan dengan kuat), at-
tamaasuk(pengokohan) dan al-itsbaatu(penetapan). Di antaranya juga mempunyai
arti al-yaqiin(keyakinan) dan al-jazmu(penetapan).
- “Al-‘Aqdu” (ikatan) lawan kata dari al-hallu(penguraian, pelepasan). Dan kata
tersebut diambil dari kata kerja: ” ‘Aqadahu” “Ya’qiduhu” (mengikatnya), ” ‘Aqdan”
(ikatan sumpah), dan ” ‘Uqdatun Nikah” (ikatan menikah). Allah Ta’ala berfirman,
“Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud
(untuk bersumpah), tetapi dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang
kamu sengaja …” (Al-Maa-idah : 89).
- Aqidah artinya ketetapan yang tidak ada keraguan pada orang yang mengambil
keputusan. Sedang pengertian aqidah dalam agama maksudnya adalah berkaitan
dengan keyakinan bukan perbuatan. Seperti aqidah dengan adanya Allah dan
diutusnya pada Rasul. Bentuk jamak dari aqidah adalah aqa-id. (Lihat kamus bahasa:
Lisaanul ‘Arab, al-Qaamuusul Muhiith dan al-Mu’jamul Wasiith: (bab: ‘Aqada). Jadi
kesimpulannya, apa yang telah menjadi ketetapan hati seorang secara pasti adalah
aqidah; baik itu benar ataupun salah.
- Secara Istilah (Terminologi) akidah adalah perkara yang wajib dibenarkan oleh hati
dan jiwa menjadi tenteram karenanya, sehingga menjadi suatu kenyataan yang
teguh dan kokoh, yang tidka tercampuri oleh keraguan dan kebimbangan.
Tidaklah mati seseorang sampai ditetapkan ajalnya, rezekinya dan apa-apa yang menjadi
takdirnya.
3. Aqidah Islam akan membentuk ketakwaan pada diri seorang muslim. Setelah seorang
muslim menyadari hubungannya dengan Allah, dan bahwa Allah swt akan menghisab semua
perbuatannya pada hari kiamat, maka ia akan menghindarkan diri dari perbuatan yang
diharamkan serta melakukan perbuatan baik dan yang dihalalkan. Sebab, ia telah meyakini
bahwa hari perhitungan pasti akan datang.
- Menurut Ibnu Khaldun yang dikutip dari Hanafi, ilmu kalam atau teologi adalah ilmu
yang berisi alasan – alasan yang mempertahankan kepercayaan – kepercayaan iman
dengan menggunakan dalil – dalil pikiran dan berisi bantahan terhadap orang –
orang yang menyeleweng dari kepercayaan – kepercayaan aliran golongan salaf dan
ahli sunnah. Ilmu kalam membicarakan bagaimana kepercayaan – kepercayaan
keagamaan dengan bukti – bukti yang meyakinkan yang didalamnya membahas
tentang cara – cara ma’rifat tentang sifat – sifat Allah dan para rasul-Nya deengan
dalil – dalil yang pasti berguna untuk mencapai kebahagiaan yang abadi. Teologi
merupakan ilmu yang berhubungan dengan masalah ketuhanan. Teologi berbicara
tentang berbagai masalah keimanan serta akibat – akibatnya, masalah kehidupan
akhirat dengan berbagai kenikmatan dan penderitaannya dan hal – hal yang
berkaitan dengan Kalamullah serta status orang – orang yang tidak beriman dan
sebagainya
“Perjuangan seorang mukmin sejati tidak akan berhenti kecuali ketika kedua telapak
kakinya telah melewati pintu surga.” (Imam Ahmad bin Hambal)