Professional Documents
Culture Documents
METER
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Nilai pH berkisar dari 0 – 14. Dengan pH 7 disebut netral sedang pH kurang dari
7 disebut asam, dan pH lebih dari 7 disebut alkalis. Besaran nilai pH tersebut
didasarkan atas besarnya konstanta disosiasi air murni, yaitu:
HOH H+ + OH-
H+ + OH- = 1.10-14 = konstan
Penentuan nilai pH dapat dikerjakan secara elektrometrik dan
kalorimetrik. Baik dilaboratorium maupun dilapangan. Elektrometrik reaksi tanah
ditentukan antara lain dengan pH meter, sedangkan kalorimetrik dapat dikerjakan
dengan kertas pH dan larutan pH universal. Biasanya nilai pH yang lebih besar
dari 7 menunjukkan adanya karbonat – karbonat Ca atau Mg yang bebas, tanah
yang mempunyai lebih tinggi dari 8,5 hampir selalu mengundang sejumlah Na
yang dapat ditukarkan.
(Menurut Notohadiprawiro, 1985) tanah dapat dipilahkan berdasarkan
reaksi tanah atau pH sebagai berikut:
Reaksi Tanah pH
Luar biasa asam <4
Sangat Asam 4,0 – 5,0
Asam 5,0 – 6,0
Agak Asam 6,0 – 7,0
Agak basa 7,0 – 8,0
Basa 8,0 – 9,0
Sangat basa 9,0 – 10
Luar biasa Asam > 10
BAB III
METODE PRAKTIKUM
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Praktikum pada kali ini, diperoleh data mengenai nilai pH dan kadar
air pada setiap pengukuran.
4.2 Pembahasan
Pengukuran pH meter yang dilakukan pada tiga titik memiliki kadar air
dan Ph yang berbeda yang diukur dalam waktu 10 menit.
pH pada titik 1 adalah 6,8 dengan kadar air 12 %
pH pada titik 2 adalah 7 dengan kadar air 11 %
pH pada titik 3 adalah 6,9 dengan kadar air 10 %
pH tanah pada titik 1,2 dan 3 memiliki derajat yang netral, tanah tersebut
tidak bersifat asam dan tidak bersifat basa. Karena harga pH tanah itu sekitar 4,0 –
10,0. Menurut Kartasapoetra dan Sutedjo, klasifikasi pH adalah sebagai berikut:
Reaksi Tanah pH
Sangat asam <4,5
Asam sekali 4,6 – 5,0
Agak Asam 5,1 – 5,5
Sedikit Asam 5,6 – 6,0
Kurang Asam 6,1 – 6,5
Netral 6,6 – 7,5
Sedikit Alkalis atau basa 7,6 – 8,0
Agak Alkalis atau basa 8,1 - 9,0
Sangat Alkalis > 9,0
Maka jelas kita perhatikan bahwa ketiga titik yang diuji derajat keasaman
bersifat netral. Dimana harga pH adalah log dari harga kebalikan konsentrasi ion
hydrogen. Dalam air terjadi disosiasi H+ + OH- menjadi (H2O → H+ + OH- ). Bila
kita mengambil suatu titik dari 3 hasil pengamatan itu, diperoleh harga rata-rata
6,9 dan tanah tersebut berada dalam kondisi netral.
Menurut Sarfuddin Sarief, jenis tanah pada kondisi ini memiliki kadar
unsur hara yang terkandung cukup tinggi, tetapi tergantung pada bahan induknya.
Tanah jenis ini disebut juga tanah kapur merah atau red lateric limestone soil,
bahan induknya adalah batu kapur dan batu endapan. Daya menahan airnya
sedang begitu juga dengan nilai permeabilitasnya.
Kita ketahui bahwa reaksi tanah sangat mempengaruhi ketersediaan unsur
hara bagi tanaman. Pada reaksi tanah yang netral, yaitu pH 6,6 – 7,5 maka unsur
hara tersedia dalam jumlah yang banyak. pH tanah juga mempunyai pengaruh
langsung ataupun tidak langsung terhadap tanaman. Tanaman langsung dapat
tumbuh dengan baik antara pH 5,0 – 8,0. Pada pH yang kita peroleh pada
tanah ini yaitu 6,9 artinya tanah jenis ini masih terdapat unsure-unsur yang
diperlukan dan mudah diserap bagi tanaman. Hal ini terjadi karena pada pH
tersebut merupakan pH yang tanah yang mendekati nilai normal atau netral.
Dimana, pada pH netral banyak unsure hara mudah larut dalam air. Pada tanah
yang mempunyai derajat keasamanyang tinggi atau ada yang rendah, unsure yang
mempunyai pH 6,9 ini, unsure-unsur yang tersedia pada tanah ini adalah unsure k,
Na, Ca dan Mn.
BAB V
KESIMPULAN
1. pH tanah pada titik 1,2,3 memiliki derajat yang netral, dimana tanah
tersebut tidak bersifat asam dan tidak bersifat basa.
2. pH tanah adalah log dari harga kebalikan konsentrasi ion
hydrogen dan dalam air terjadi disosiasi.
3. Jenis tanah pada keadaan netral, kadar kadar unsure hara pada umumnya
tinggi, tetapi banyak bergantung pada bahan induknya, dan tanah jenis ini
termasuk tanah kapur merah, yang bahan induknya adalah batu kapur,
batuan endapan.
4. Pada pH tanah netral berkisar antara 6,6 – 7,5 unsur yang tersedia adalah
K, Mg. Ca dan Mn.
5. Tanah yang terlalu asam dapat dinaikkan pHnya dengan
menambah unsure kapur didalamnya.
6. Tanah yang terlalu basa dapat diturunkan pHnya dengan menambahkan
unsure belerang kedalamnya.