Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
i. Latar Belakang
Perkembangan zaman yang sangat cepat menuntut adanya perubahan
kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan.Penyelenggaraan Pendidikan
sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan dapat mewujudkan proses
berkembangnya kualitas pribadi peserta didik sebagai generasi penerus, yang
diyakini akan menjadi faktor determinan bagi tumbuh kembangnya bangsa dan
Negara Indonesia sepanjang zaman.
Kurikulum sebagaimana yang ditegaskan dalam Pasal 1 ayat 19 Undangundang Nomor 20 Tahun 2003 adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah
lanjutan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis
pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.
Kurikulum sekolah yang dikembangkan di SMP Negeri 1 Sukoharjo,
merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan
bahan
pelajaran
serta
cara
yang
digunakan
sebagai
pedoman
mengakomodasi
h.
i.
Pertama/Madrasah Tsanawiyah;
j.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 61 Tahun 2014
tentang Kurikulum Satuan Pendidikan;
k. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 62 Tahun 2014
l.
tentang Kepramukaan
m. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 68 Tahun 2014
tentang Peran Guru TIK dan Guru Keterampilan Komputer dan pengolah
Informasi Dalam Implementasi Kurikulum 2013;
n.
Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 57 Tahun 2013 Tentang
Bahasa, Sastra dan Aksara Jawa.
iii. Tujuan Penyusunan Kurikulum
1. Sebagai acuan dan pedoman bagi Sekolah (Pendidik dan Tenaga
Kependidikan) dalam rangka penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran
yang
bermutu,
terukur,
berkesinambungan,
dan
dapat
dipertanggungjawabkan.
2. Sebagai acuan dan pedoman bagi pemangku kepentingan (stakeholders)
dalam
rangka
ikut
serta
memberikan
partisipasi
maupun
2.
3.
diarahkan
untuk
membangun
karakter
dan
wawasan
5.
6.
7.
8.
Perkembangan Ipteks
Pendidikan
perlu
mengantisipasi
dampak
global
yang
membawa
memiliki
keragaman
potensi,
kebutuhan,
tantangan,
dan
itu,
kurikulum
perlu
memperhatikan
keseimbangan
antara
Penghayatan
dan
apresiasi
pada
budaya
setempat
E.
2.
3.
4.
berdasarkan prinsip bahwa peserta didik berada pada posisi sentral dan
aktif dalam belajar.
7. Kurikulum harus tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,
budaya, teknologi, dan seni.
8 Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan kehidupan.
9. Kurikulum harus diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan
dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
10. Kurikulum didasarkan kepada kepentingan nasional dan kepentingan
daerah.
11 Penilaian hasil belajar ditujukan untuk mengetahui dan memperbaiki
pencapaian kompetensi, Instrumen penilaian hasil belajar adalah alat untuk
mengetahui kekurangan yang dimiliki setiap peserta didik atau sekelompok
peserta didik. Kekurangan tersebut harus segera diikuti dengan proses
memperbaiki kekurangan dalam aspek hasil belajar yang dimiliki seorang
atau sekelompok peserta didik.
BAB II
VISI, MISI, DAN TUJUAN
A.
dan rapi.
1.
2.
3.
masyarakat.
Menyiapkan lulusan yang bermanfaat, berbudi pekerti luhur, kreatif, dan
4.
5.
6.
pencapaian
SKL sesuai
SNP
yang
diperkaya
dan
memuaskan ( excepted)
i. Melaksanakan pengembangan bahan dan sumber pelajaran sesuai
j.
k.
l.
o.
Mewujudkan
implementasi
model
evaluasi
pembelajaran,
Melaksanakan
r.
C. Tujuan Sekolah
Sesuai dengan visi dan misi sekolah, tujuan SMP Negeri 1 Sukoharjo pada
akhir tahun pembelajaran 2014/2015 adalah sebagai berikut .
1. Sekolah mampu menghasilkan lulusan yang memiliki prestasi akademik dan
nonakademik yang tinggi;
2. Sekolah mampu memenuhi pemetaan standar kompetensi, kompetensi
dasar, dan indikator bertaraf nasional untuk semua mata pelajaran yang
responsif gender.
3. Sekolah mampu memenuhi/ menghasilkan RPP bertaraf nasional semua
mata pelajaran yang responsif gender.
4. Sekolah mampu memenuhi standar isi kurikulum satuan pendidikan,
meliputi: kurikulum satuan, silabus lengkap, sistem penilaian lengkap, dan
RPP lengkap, yang semuanya bertaraf nasional yang responsif gender;
5. Sekolah mampu memenuhi standar proses pembelajaran bertaraf nasional
meliputi: pelaksanaan pembelajaran dengan metode CTL, pendekatan
belajar tuntas, dan pendekatan pembelajaran individual secara lengkap
termasuk pembelajaran di luar kelas/ sekolah yang responsif gender;
10
11
BAB III
MUATAN KURIKULER
A.
Muatan Nasional
Muatan kurikulum pada tingkat nasional terdiri atas kelompok mata
pelajaran A, kelompok mata pelajaran B ditambah dengan kelompok mata
pelajaran C (peminatan), termasuk bimbingan konseling dan ekstrakurikuler
wajib pendidikan kepramukaan.
Mata pelajaran umum Kelompok A merupakan program kurikuler yang
bertujuan untuk mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan,
dan kompetensi keterampilan peserta didik sebagai dasar dan penguatan
kemampuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Mata pelajaran umum Kelompok B merupakan program kurikuler yang
bertujuan untuk mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan,
dan kompetensi keterampilan peserta didik terkait lingkungan dalam bidang
sosial, budaya, dan seni.
Muatan dan acuan pembelajaran mata pelajaran umum Kelompok B
bersifat nasional dan dikembangkan oleh Pemerintah dan dapat diperkaya
dengan muatan lokal oleh pemerintah daerah dan/atau satuan pendidikan.
Mata pelajaran umum Kelompok A terdiri atas:
1.
2.
3.
Bahasa Indonesia;
4.
Matematika;
5.
6.
7.
Bahasa Inggris.
12
MATA PELAJARAN
ALOKASI WAKTU
PER MUNGGU
VII
VIII
IX
KELOMPOK A
1.
2.
3.
Bahasa Indonesia
4.
Matematika
5.
6.
7.
Bahasa Inggris
KELOMPOK B
1.
2.
Seni Budaya
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan
Kesehatan
3.
Prakarya
Bahasa Jawa
40
40
B. Muatan Lokal
Muatan lokal
sumber daya pendidikan yang tersedia; Jika mulok ditetapkan sebagi mapel
yang berdiri sendiri, sekolah dapat menambah beban belajar mulok maksimal
dua jam per minggu; Kebutuhan sumber daya pendidikan sebagai implikasi
penambahan beban belajar mulok ditanggung oleh pemda yang menetapkan;
Pengembangan mulok oleh sekolah dilakukan oleh tim pengembang kurikulum
di sekolah dengan melibatkan komite sekolah, nara sumber, dan pihak lain
terkait; Pengembangan mulok oleh daerah dilakukan oleh tim pengembang
Kurikulum Satuan Pendidikan SMP Negeri 1 Sukoharjo 2014/2015
13
Pengembangan mulok
C.
bantuan
14
bagi peserta didik baru, dan obyek- obyek yang p e r l u dipelajari, untuk
menyesuaikan diri serta mempermudah dan memperlancar peran di
lingkungan baru secara efektif dan berkarakter.
b.
tepat
di
dalam
natan/jurusan/program studi,
kelas,
kelompok
belajar,
pemi-
g.
15
memperoleh
kembali
hak-hak
dirinya
yang
tidak
kewibawaan
(high
touch:
sentuhan
tingkat
tinggi
yang
Melalui jenis layanan atau kegiatan pendukung BK tertentu Guru BK atau konselor
menyelenggarakan kegiatan pembelajaran yang mendorong dan menfasilitasii sasaran
pelayanan atau klien melakukan kegiatan belajar. Kegiatan belajar yang dilakukan oleh
peserta didik pada umumnya (dalam hal ini sasaran pelayanan BK atau klien) dimaknai
sebagai usaha menguasai sesuatu yang baru dengan lima dimensinya, yaitu: (a) dari tidak
tahu menjadi tahu, (b) dari tidak bisa menjadi bisa, (c) dari tidak mau menjadi mau, (d) dari
tidak biasa menjadi terbiasa, dan (e) dari tidak bersyukur dan ikhlas menjadi bersyukur dan
ikhlas. Sedangkan proses pembelajaran dimaknai sebagai upaya pendidik untuk mebuat
peserta didk belajar.
)
16
dengan
klien/sasaran
layanan
yang
nyaman,
hangat
dan
Hasil Pelayanan
Hasil pelayanan BK diperoleh dalam dimensi triguna (makna guna, daya
guna, dan karya guna) yang bertolak belakang terhadap materi hafalan,
dengan orientasi perilaku kehidupan efektif sehari-hari (KES) yang
mengandung unsur-unsur AKURS, yaitu (1) acuan : sasaran pokok
perilaku dengan tujuan yang jelas dan positif; (2) kompetensi :
kemampuan menyelenggarakan perilaku yang dimaksud; (3) usaha :
kegiatan untuk mencapai tujuan perilaku dengan menerapkan kompetensi
yang dimaksud; (4) rasa : perasaan positif yang menyertai usaha yang
dilakukan; dan (5) sungguh-sungguh : suasana penuh bertanggung jawab
yang menyertai perilaku dalam usaha yang dimaksud.
c.
Pengelolaan Pelayanan
Dalam pelaksanaan kegiatan layanan dan kegiatan pendukung BK,
diterapkan
tahap-tahap
pengorganisasian
pengelolaan
aspek-aspek
persiapan
P3MT
teknis,
(perencanaan,
pelaksanaan,
kegiatan
pendukung
pelaksanaan
pelayanan,
tertentu
Guru
program
melalui
BK atau
(LAPELPROG)
jenis
layanan
dan
kegiatan
Konselor menyusun
yang
secara
laporan
padat
tetapi
17
konsep
dan
komponen
dasar
berkenaan
dengan
sebagai pendidik yang diikuti secara aktif oleh peserta didik dalam wadah
suasana belajar. Terintegrasikannya berbagai komponen dalam proses
pembelajaran tersebut, dalam hal ini berbentuk kegiatan pelayanan BK,
tampak pada gambar berikut.
D.
1.
18
b)
c)
area
Menggunakan aplikasi web browser
Menggunakan mesin pencarian
Menggunakan Email
Menggunakan Blog
Pengenalan
System
2)
animasi
3)
chatting interaktif
4) Memasukan materi soal menggunakan fasilitas moodle, untuk diujikan
kepada siswa secara online
2.
5)
6)
19
b.
20
pembuatan
media
pembelajaran,
pengolahan
nilai
21
mencari,
mengolah
menyimpan,
menyajikan,
dibuktikan
lampiran
daftar
konsultasi
dan
materi
konsultasi.
Pengembangan diri peserta didik yang sesuai dengan kebutuhan,
potensi, bakat, minat dan kepribadian peserta didik di sekolah
dengan memanfaatkan teknologi informasi.
Uraian Tugas Guru
Guru
TIK
memiliki
tugas
dan
tanggung
jawab
dalam
pelaksanaan
pembimbingan dan pelayanan TIK terhadap peserta didik, guru, dan tenaga
kependidikan. melaksanakan layanan bimbingan TIK kepada peserta didik .
siswa untuk :
1.
2.
melaksanakan
fasilitasi
kepada
tenaga
kependidikan
untuk
3.
22
23
No
1
4
5
6
7
8
9
10
11
5.
24
JTM
No
1
25
JTM
MATA PELAJARAN
ALOKASI WAKTU
PER MUNGGU
VII
VIII
IX
KELOMPOK A
1.
2.
3.
Bahasa Indonesia
4.
Matematika
5.
6.
7.
Bahasa Inggris
KELOMPOK B
1.
2.
Seni Budaya
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan
Kesehatan
3.
Prakarya
Bahasa Jawa
26
Bimbingan Konseling *
40+4
40+4
Keterangan :
* ) Bimbingan Konseling (BK) 2 jam pelajaran masuk kelas , pada kelas VII
dan VIII
**) Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) tidak masuk kelas
Bimbingan Konseling dan TIK tidak masuk dalam struktur kurikulum sehingga
jumlah jam per minggu 42 jam
E. Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh
peserta didik di luar jam belajar kegiatan intrakurikuler dan kegiatan
kokurikuler, di bawah bimbingan dan pengawasan satuan pendidikan,
bertujuan
untuk
mengembangkan
potensi,
bakat,
minat,
kemampuan,
Pendidikan
Dasar
dan
Pendidikan
Menengah,
maka
kegiatan
27
Ekstrakurikuler Wajib
a. Prosedur Pelaksanaan
1)
keberhasilan
lebih
ditentukan
oleh
proses
dan
28
Teknik Penilaian
a) Teknik penilaian sikap dilakukan melalui observasi, penilaian diri,
dan penilaian antarpeserta didik.
b) Teknik penilaian keterampilan dilakukan melalui demonstrasi
keterampilannya.
3) Media Penilaian:
a) Jurnal/buku harian.
b)
Portofolio.
4) Proses penilaian:
a) Proses penilaian dilaksanakan setiap kali latihan dan setiap hari di
dalam proses pembelajaran.
b) Proses penilaian Pendidikan Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler
Wajib menitikberatkan pada ranah nilai sikap. Keterampilan
kepramukaan
merupakan
pendukung
terhadap
penilaian
pemangku
dan/atau
Kelas/Guru
Pembina
Pramuka.
f)
Rekapitulasi
Penilaian
dilakukan
oleh
Guru
Kelas/Guru
29
Wirausaha
Aktivitas usaha yang dilakukan oleh Gugus Depan yang berupa
jasa, pembuatan produk, dan/atau kemitraan dengan pihak lain.
2. Ekstrakurikuler Pilihan
Kegiatan Ekstrakurikuler
a. Pengertian
Pengertian dari beberapa istilah yang terdapat dalam pedoman ini
sebagai berikut.
1) Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh
peserta didik di luar jam belajar kegiatan intrakurikuler dan kegiatan
kokurikuler, di bawah bimbingan dan pengawasan satuan pendidikan,
bertujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan,
kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara optimal
untuk mendukung pencapaian tujuan pendidikan.
2) Kegiatan Ekstrakurikuler wajib adalah Kegiatan Ekstrakurikuler yang
wajib diselenggarakan oleh satuan pendidikan dan wajib diikuti oleh
seluruh peserta didik.
3) Kegiatan Ekstrakurikuler pilihan adalah Kegiatan Ekstrakurikuler yang
dapat dikembangkan dan diselenggarakan oleh satuan pendidikan dan
30
dapat diikuti oleh peserta didik sesuai bakat dan minatnya masingmasing.
b.
Bentuk
Bentuk Kegiatan Ekstrakurikuler dapat berupa:
1). Krida, misalnya: Kepramukaan, Latihan Kepemimpinan Siswa (LKS),
Palang Merah Remaja (PMR), Usaha Kesehatan Sekolah (UKS),
Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra), dan lainnya;
2)
3)
c.
Lingkup
Lingkup Kegiatan Ekstrakurikuler meliputi:
1) Individual, yakni Kegiatan Ekstrakurikuler yang diikuti oleh peserta
didik secara perorangan.
2) Berkelompok, yakni Kegiatan Ekstrakurikuler yang diikuti oleh peserta
didik secara:
a) Berkelompok dalam satu kelas (klasikal).
b) Berkelompok dalam kelas paralel
c) Berkelompok antarkelas.
Penjadwalan
Kegiatan Ekstrakurikuler Pilihan dirancang di awal tahun pelajaran
oleh pembina di bawah bimbingan kepala sekolah/madrasah atau
wakil kepala sekolah/madrasah. Jadwal Kegiatan Ekstrakurikuler
diatur agar tidak menghambat pelaksanaan kegiatan intra dan
kokurikuler.
31
3)
Penilaian
Kinerja peserta didik dalam Kegiatan Ekstrakurikuler perlu mendapat
penilaian dan dideskripsikan dalam raport. Kriteria keberhasilannya
meliputi proses dan pencapaian kompetensi peserta didik dalam
Kegiatan Ekstrakurikuler yang dipilihnya. Penilaian dilakukan secara
kualitatif. Peserta didik wajib memperoleh nilai minimal baik pada
Pendidikan Kepramukaan pada setiap semesternya. Nilai yang
diperoleh pada Pendidikan Kepramukaan berpengaruh terhadap
kenaikan kelas peserta didik. Bagi peserta didik yang belum mencapai
nilai minimal perlu mendapat bimbingan terus menerus untuk
mencapainya.
4)
Evaluasi
Evaluasi
Kegiatan
Ekstrakurikuler
dilakukan
untuk
mengukur
Sikap
Penilaian Sikap Spiritual
2.
1. Kejujuran
32
2. Kedisplinan
3. Tanggung jawab
4. Kepedulian
5. Toleransi
6. Gotong royong
7. Kesantunan
8. Percaya diri
Tabel 1: Konversi Kompetensi Pengetahuan, Keterampilan, dan Sikap
Interval Nilai Kompetensi
Predikat
Interval
Interval
Predikat Sikap
Interval
( KI 3 & KI 4)
Pengetahuan
Keterampilan
( KI 1 & KI 2 )
Sikap
( KI 3 )
( KI 4 )
Sangat Baik
A-
3.83
( SB )
B+
3.50
2.83
Baik
B-
2.50
(B)
C+
2.17
1.83< x <
1.83
Cukup
C-
1.50
1.50
(C)
D+
1.17
1.17
Kurang
(K)
33
Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM)
VII
VIII
2,80
2,80
3,00
3,00
3.00
3.00
2,80
2,80
3,00
3,00
2,80
2,80
3,00
3,00
3,00
3,00
3,00
3,00
2,80
2,80
3,00
3,00
IX
Kelompok A
1.
2.
3.
Bahasa Indonesia
4.
Matematika
5.
6.
7.
Bahasa Inggris
Kelompok B
1.
Seni Budaya
2.
3.
Prakarya
Bahasa Jawa
34
c) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diadakan remedial klasikal sesuai dengan
kebutuhan apabila lebih dari 75% peserta didik memperoleh nilai kurang dari
2.66;
d) Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, pembinaan terhadap peserta didik yang
secara umum profil sikapnya belum berkategori baik dilakukan secara
holistik (paling tidak oleh guru mata pelajaran, guru BK, dan orang tua).
Untuk Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun. Kriteria
kenaikan kelas diatur sebagai berikut :
a) peserta didik menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b) Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas apabila terdapat minimal salah
satu kompetensi dari tiga mata pelajaran tidak tuntas.
c) memperoleh nilai minimal baik pada penilain akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok A maupun kelompok B, pada aspek pengetahuan,
keterampilan, serta pada aspek sikap spiritual dan sosial;
d) kenaikan ditentukan oleh rapat dewan guru;
e) kehadiran peserta didik di kelas mencapai minimal 85%.
H. Kriteria Kenaikan dan Kelulusan
1. Kenaikan
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun. Kriteria kenaikan kelas diatur
sebagai berikut :
a.
b.
Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas apabila terdapat minimal salah satu
kompetensi dari tiga mata pelajaran tidak tuntas.
c.
Memperoleh nilai minimal baik pada penilain akhir untuk seluruh mata pelajaran
kelompok A maupun kelompok B, pada aspek pengetahuan, keterampilan,
serta pada aspek sikap spiritual dan sosial;
d.
e.
Kelulusan
Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan diselenggarakan setiap akhir
semester genap. Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan di SMP/MTs,
setelah :
a.
b.
memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran;
35
c.
d.
e.
BAB IV
BEBAN BELAJAR
Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta
didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran.
a. Beban belajar di SMP Negeri 1 Sukoharjo dinyatakan dalam jam
pembelajaran per minggu. Beban belajar satu minggu Kelas VII, VIII, adalah
40 jam pembelajaran. Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 40 menit.
b. Beban belajar di Kelas VII, dan VIII dalam satu semester paling sedikit 18
minggu dan paling banyak 20 minggu.
c. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu dan
paling banyak 40 minggu.
Adapun rinciannya sebagai berikut :
Minggu
Kelas
Satu Jam
Jumlah Jam
Pembelajaran
Pembelajaran
Tatap Muka/Menit
Per Minggu
Efektif
Waktu
Pembelajaran/
Per Tahun
Ajaran
VII
40
40
36 40
1224 1296
VIII
40
40
36 - 40
1224 - 1296
36
BAB V
KALENDER PENDIDIKAN
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan
pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan
mencakup
permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu
pembelajaran efektif dan hari libur.
Setiap permulaan tahun pelajaran, tim penyusun program di sekolah
menyusun kalender pendidikan untuk mengatur waktu kegiatan
pembelajaran selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun
pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Pengaturan waktu belajar di sekolah/madrasah mengacu kepada Standar
Isi, dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik
sekolah/madrasah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta
ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah.
Beberapa aspek penting yang menjadi pertimbangan dalam
menyusun kalender pendidikan sebagai berikut :
a)
b)
c)
d)
37
e)
f)
g)
h)
i)
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur, dan kegiatan lainnya
tertera pada Tabel berikut ini.
Tabel 1: Alokasi Waktu pada Kalender Pendidikan
NO
1.
KEGIATAN
Minggu efektif belajar
ALOKASI WAKTU
Minimum 34
minggu dan
maksimum 38
minggu
KETERANGAN
Digunakan untuk
kegiatan
pembelajaran efektif
pada setiap satuan
pendidikan
2 Satu minggu setiap
semester
Antara semester I dan
II
2.
3.
Maksimum
minggu
Maksimum 2
minggu
4.
Maksimum 3
minggu
Digunakan untuk
penyiapan kegiatan
dan administrasi akhir
dan awal tahun
pelajaran
5.
2 4 minggu
38
6.
7.
8.
Kegiatan khusus
sekolah/madrasah
Maksimum 2
minggu
Maksimum 1
minggu
Maksimum 3
minggu
DINAS PENDIDIKAN
KALENDER PENDIDIKAN
SMP NEGERI 1 SUKOHARJO
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
JULI 2014
Minggu
1
3
Senin
14
Selasa
15
Rabu
9
1
0
1
16
1
7
1
Kamis
Jumat
3
4
TANGGAL
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
URAIAN KEGIATAN
27
1 13 Juli 2014
28
29
21 31 Juli 2014
30
31
39
1 8 5
1 1 2
5 2 9 6
Sabtu
AGUSTUS 2014
1 1 24/3
3 0 7
1
Minggu
1 1
4 1 8
25
Senin
1 1
5 2 9
26
Selasa
1 2
6 3 0
27
Rabu
1 2
7 4 1
28
Kamis
1 2
1 8 5 2
29
Jumat
1 2
9
6 3
30
Sabtu
2
SEPTEMBER 2014
1 2
7 4 1
28
Minggu
1 2
1 8 5 2
29
Senin
1 2
2 9 6 3
30
Selasa
1 1 2
3 0 7 4
Rabu
1 1 2
4 1 8 5
Kamis
1 1 2
5 2 9 6
Jumat
1 2 2
6 3 0 7
Sabtu
OKTOBER 2014
1 1
5 2 9
26
Minggu
1 2
6
3 0
27
Senin
1 2
7 4 1
28
Selasa
1 2
1 8 5 2
29
Rabu
1 2
2 9 6 3
30
Kamis
1 1 2
3 0 7 4
31
Jumat
1 1 2
4 1 8 5
Sabtu
HBE = 6
TANGGAL
URAIAN KEGIATAN
17 Agustus 2014
HBE = 24
TANGGAL
22 -30 September
2014
HBE = 26
TANGGAL
LU= 2
URAIAN KEGIATAN
LU=0
URAIAN KEGIATAN
1 Oktober 2014
5 Oktober 2014
6- 11 Oktober 2014
18 Oktober 2014
25 Oktober 2014
28 Oktober 2014
HBE = 26
NOVEMBER 2014
1 23/3
2 9 6
0
Minggu
LU= 21
TANGGAL
LU = 1
URAIAN KEGIATAN
40
1 1
3 0 7
Senin
1 1
4 1 8
Selasa
1 1
5 2 9
Rabu
1 2
6 3 0
Kamis
1 2
7 4 1
Jumat
1 2
1 8 5 2
Sabtu
DESEMBER 2014
1 2
7 4 1
Minggu
1 2
1 8 5 2
Senin
1 2
2 9 6 3
Selasa
1 1 2
3 0 7 4
Rabu
1 1 2
4 1 8 5
Kamis
1 1 2
5 2 9 6
Jumat
1 2 2
6 3 0 7
Sabtu
JANUARI 2015
1 1
4 1 8
Minggu
1 1
5 2 9
Senin
1 2
6 3 0
Selasa
1 2
7 4 1
Rabu
1 2
1 8 5 2
Kamis
1 2
2 9 6 3
Jumat
1 1 2
3 0 7 4
Sabtu
FEBRUARI 2015
Minggu 1 8 15 22
1 2
2
9
6 3
Senin
1 1 2
3 0 7 4
Selasa
1 1 2
4 1 8 5
Rabu
1 1 2
5 2 9 6
Kamis
24
10 November 2014
25
26
27
28
29
HBE = 25
TANGGAL
LU=0
URAIAN KEGIATAN
28
8 13 Desember 2014
29
30
20 Desember 2014
31
22- 31 Desember
2014
25 Desember 2014
HBE = 18
TANGGAL
LU=1
URAIAN KEGIATAN
25
1 - 3 Januari
2015
26
1 Januari 2015
27
3 Januari 2015
28
Try Out I
29
30
31
HBE = 25
TANGGAL
16-21 Februari 2015
19 Februari 2015
25-28 Februari 2015
LU= 2
URAIAN KEGIATAN
Supervisi Kelas Semester 2
Libur Tahun Baru Imlek 2565
Try Out II
41
6 13
1
7 4
Sabtu
MARET
Jumat
Minggu
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Sabtu
Minggu
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Sabtu
Minggu
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Sabtu
Minggu
Senin
20 27
2 2
1 8
2015
1 2
1 8 5 2
29
1 2
2 9 6 3
30
1 1 2
3 0 7 4
31
1 1 2
4 1 8 5
1 1 2
5 2 9 6
1 2 2
6 3 0 7
1 2 2
7 4 1 8
APRIL 2014
1 1
5 2 9
26
1 2
6 3 0
27
1 2
7 4 1
28
1 2
1 8 5 2
29
1 2
2 9 6 3
30
1 1 2
3 0 7 4
1 1 2
4 1 8 5
MEI 2015
1 1 24/3
3 0 7 1
1 1
4 1 8
25
1 1
5 2 9
26
1 2
6 3 0
27
1 2
7 4 1
28
1 2
1 8 5 2
29
1 2
2 9 6 3
30
JUNI 2015
1 2
7 4 1
28
1 8 1 2
29
HBE = 23
TANGGAL
13 Maret 2015
LU= 1
URAIAN KEGIATAN
Libur Hari Raya Nyepi
9 - 14 Maret 2015
20 Maret 2015
21 Maret 2015
HBE = 21
TANGGAL
3 April 2015
6 -7 April 2015
20 23 April 2015
27 - 30 April 2015
LU= 1
URAIAN KEGIATAN
Libur Umum Wafat Isa AlMasih
Ujian Sekolah
UJIAN NASIONAL
UTAMA
UJIAN NASIONAL
SUSULAN
HBE = 25
LU= 1
TANGGAL
URAIAN KEGIATAN
2 Mei 2015
14 Mei 2015
16 Mei 2015
20 Mei 2015
Peringatan Harkitnas
HBE = 24
TANGGAL
2 Juni 2015
1-8 Juni 2015
LU= 3
URAIAN KEGIATAN
Libur Umum ( HR Waisak
2559)
Ulangan Akhir Semester
Genap/UKK
42
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Sabtu
Minggu
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Sabtu
5
1
2 9 6
1 1
3 0 7
1 1
4 1 8
1 1
5 2 9
1 2
6 3 0
JULI 2015
1
5 2
1
6 3
1
7 4
1
1 8 5
1
2 9 6
1 1
3 0 7
1 1
4 1 8
2
2
3
2
4
2
5
2
6
2
7
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
30
9 - 16 Juni 2015
17 Juni 2015
22 Juni- 8 Juli 2015
HBE = 18
LU= 0
TANGGAL
URAIAN KEGIATAN
26
27
28
9 Juli 2015
29
30
31
HBE =
LU=0
BAB VI
PENUTUP
A.
Simpulan
Dari uraian yang telah dipaparkan di depan terkait pengembangan
kurikulum SMP Negeri 1 Sukoharjo dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu :
1.
43
yang cukup
mata
pengetahuan,
pelajaran
dan
harus
keterampilan
berkontribusi
peserta
didik,
terhadap
mata
sikap,
pelajaran
B.
Saran
44
sesuai
dengan
tuntutan
perkembangan
pendidikan
perkembangan zaman.
45
dan
46