Professional Documents
Culture Documents
PENETAPAN
Nomor :
WAHYUHADI,SE
Kabupaten Sukoharjo
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas terselesaikannya penyusunan
Kurikulum SMP Negeri 1 Sukoharjo sebagai pedoman dalam penyelenggaraan pendidikan.
Sebagaimana ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
Kurikulum ini berisi Pendahuluan, Kurikulum Nasional( Rasional,Kerangka Dasar,
Strukutur Kurikulum, Deskripsi Mata Pelajaran, KI, KD), Kurikulum Daerah, Kegiatan
Kurikuler, Kalender Pendidikan, dan lampiran Keputusan Kepala Sekolah tentang Pembentukan
Tim Penyusun Kurikulum SMP Negeri 1 Sukoharjo, Penentuan Kriteria kenaikan Kels, Kriteria
Kelulusan, Analisis Konteks, Silabus dan RPP.
Dalam kesempatan ini SMP Negeri 1 Sukoharjo menyampaikan penghargaan dan ucapan
terima kasih kepada Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan ( LPMP) Provinsi Jawa Tengah,
Dinas Pendidikan Kabupaten Sukoharjo, segenap guru dan karyawan, serta berbagai pihak dan
lembaga terkait yang telah membantu dan bekerja sama sehingga Buku Kurikulum SMP Negeri
1 ini dapat terselesaikan.
Meskipun telah diusahakan secara maksimal dalam penyusunannya, kami menyadari
bahwa Buku Kurikulum SMP Negeri 1 Sukoharjo ini masih memiliki keterbatasan. Oleh karena
iti kritik dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan demi kesempurnaan penyusunan
kurikulum berikutnya.
Tim Penyusun,
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
..1
C. Misi..(sekolah).........................................................................................................................2
D. Tujuan
E. Strategi
3. Beban Belajar
4. Penilaian, Penentuan KKM, Kenaikan/ Kelulusan
D.. Deskripsi Mata Pelajaran, KI, KD .............................................................................
E. Bimbingan Konseling
( BK ) ......................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perkembangan zaman yang sangat cepat menuntut adanya perubahan kurikulum yang
disesuaikan dengan kebutuhan. Dengan demikian kurikulum akan selalu mengalami
perkembangan
kurikulum harus mengikuti ketentuan lain yang berkaitan dengan kurikulum sebagaimana
tertuang dalam UU No. 20/2003 dan PP No. 32 /2013 sebagai pengganti PP No. 19/2005
tentang Standar Nasional Pendidikan.
Pengembangan Kurikulum 2013 dilaksanakan atas dasar beberapa prinsip utama.
Pertama, Standar kompetensi lulusan diturunkan dari kebutuhan. Kedua, Standar isi
diturunkan dari standar kompetensi lulusan melalui kompetensi inti (KI) yang bebas mata
pelajaran. Ketiga semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan peserta didik. Keempat, mata pelajaran diturunkan dari
kompetensi yang ingin dicapai. Kelima, semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti.
Keenam, keselarasan tuntutan kompetensi lulusan, isi, proses pembelajaran, dan penilaian.
Kurikulum 2013 disusun antara lain agar dapat memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk :
1. belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
dan berkepribadian luhur;
2. belajar untuk berilmu, cakap, kritis, kreatif, dan inovatif;
3. belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif;
4. belajar untuk hidup sehat, mandiri, dan percaya diri;
5. belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain;
6. belajar untuk hidup toleransi, peka sosial, demokratis, dan bertanggung jawab, dan
7. belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif,
kreatif, efektif, dan menyenangkan.
Komponen Kurikulum 2013 terdiri atas : 1)Kurikulum Nasional ( rasional, kerangka
dasar, struktur kurikulum, deskripsi mata pelajaran,KI,KD,dan Silabus ), 2) Kurikulum
Daerah( KD ,Silabus), 3) Kegiatan Kurikuler ( Intrakurikuler dan ekstrakurikuler), dan 4)
Kalender Pendidikan.
Landasan penyusunan kurikulum 2013 adalah landasan yuridis, landasan filosofis,
dan landasa empiric. Landasan yuridis merupakan ketentuan hukum yang dijadikan dasar
untuk pengembangan kurikulum dan yang mengharuskan adanya pengembangan kurikulum
baru. Landasan filosofis adalah landasan yang mengarahkan kurikulum kepada manusia
apa yang akan dihasilkan kurikulum.Landasan teoritik memberikan dasar-dasar teoritik
pengembangan kurikulum sebagai dokumen dan proses. Landasan empiric memberikan
arahan berdasarkan pelaksanaan kurikulum yang sedang berlaku di lapangan.
Visi Pendidikan
Menciptakan insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif. Cerdas yang dimaksud
adalah cerdas komprehensif, yaitu cerdas spiritual dan cerdas sosial/ emosional dalam
ranah sikap, cerdas intelektual dalam ranah pengetahuan, serta cerdas kinestetis dalam
ranah keterampilan.
Visi SMP Negeri 1 Sukoharjo adalah Menjadi Sekolah yang unggul dalam prestasi,
luhur budi pekerti, sehat jasmani rohani, dan mampu bersaing secara global serta
berwawasan kelestarian lingkungan hidup.
Visi tersebut dijabarkan ke dalam indikator visi yang meliputi :
1.
2.
Terwujudnya lulusan yang cerdas, kompetitif, cinta tanah air, beriman, bertaqwa, dan
berbudi pekerti luhur
3.
4.
5.
Terwujudnya standar prasarana dan sarana pendidikan yang relevan dan mutakhir.
6.
7.
8.
9.
10. Terwujudnya lingkungan sekolah yang nyaman, aman, rindang, asri, bersih, dan rapi.
Misi SMP Negeri 1 Sukoharjo
Misi merupakan segala tindakan, usaha yang dilakukan oleh sekolah untuk
mewujudkan visi yang telah dirumuskan. Misi bercirikan (a) berbentuk layanan untuk
memenuhi tuntutan visi dan (b) berupa rumusan tindakan sebagai arahan untuk
mewujudkan visi (Depdiknas, 2006: 7).
Misi SMP Negeri 1 Sukoharjo adalah sebagai berikut :
8
1.
2.
Menyiapkan siswa cerdas, kompetitif, dan mampu bersaing dan berkolaborasi secara
global serta menjadi pelopor pelestarian lingkungan hidup.
Menyiapkan warga sekolah yang sehat jasmani dan rohani, sejahtera lahir batin,
senantiasa bersifat religius, bersikap demokratis dan bertindak professional.
d. Mewujudkan kemampuan seni yang tangguh dan kompetitif yang berdaya saing
secara nasional
e. Mewujudkan kemampuan KIR yang cerdas dan kompetitif serta berdaya saing
nasional
f.
Mewujudkan nilai-nilai agama bagi hidup dan kehidupan peserta didik dan mampu
beradaptasi dengan perkembangan budaya global sesuai jati diri bangsa
Melaksanakan
perkembangan teknologi.
j.
Mewujudnya standar prasarana dan sarana pendidikan yang relevan dan mutakhir
yang bertaraf nasional
implementasi
model
evaluasi
pembelajaran,
pengembangan
p. Melaksanakan
Mewujudkan budaya bersih, indah, asri, nyaman, sehat, aman, dan santun
Pelatihan Guru dan Pendampingan dilakukan secara terus menerus sesuai Rencana
Tindak Lanjut pasca pelatihan.
3.
Kurikulum bukan hanya merupakan sekumpulan daftar mata pelajaran karena mata
pelajaran hanya merupakan sumber materi pembelajaran untuk mencapai kompetensi.
2.
Kurikulum didasarkan pada standar kompetensi lulusan yang ditetapkan untuk satu
satuan pendidikan, jenjang pendidikan, dan program pendidikan. Sesuai dengan
kebijakan pemerintah mengenai Wajib Belajar 12 Tahun maka Standar Kompetensi
Lulusan yang menjadi dasar pengembangan kurikulum adalah kemampuan yang
harus dimiliki peserta didik setelah mengikuti proses pendidikan selama 12 tahun.
3.
4.
Kurikulum didasarkan atas prinsip bahwa setiap sikap, keterampilan, dan pengetahuan
yang dirumuskan dalam kurikulum berbentuk Kompetensi Dasar dapat dipelajari dan
dikuasai setiap peserta didik (mastery learning) sesuai dengan kaidah kurikulum
berbasis kompetensi.
11
12
6.
7.
13
BAB II
KURIKULUM NASIONAL
A. Latar Belakang
1. Pengertian Kurikulum
Undang-Undang
Nomor
20 Tahun
2003
tentang
Sistem
Pendidikan
Nasional
70%.
Oleh
sebab itu
tantangan
besar
yang
dihadapi
adalah
bagaimana
mengupayakan agar sumberdaya manusia usia produktif yang melimpah ini dapat
ditransformasikan menjadi sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi dan
keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban.
b. Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu yang
terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi,
kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat
internasional. Arus globalisasi akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris
dan perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern
seperti dapat terlihat di World Trade Organization (WTO), Association of Southeast
Asian Nations (ASEAN) Community, Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), dan
ASEAN Free Trade Area (AFTA). Tantangan eksternal juga terkait dengan pergeseran
kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains serta mutu, investasi, dan
transformasi bidang pendidikan. Keikutsertaan Indonesia di dalam studi International
Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) dan Program for
International Student Assessment (PISA) sejak tahun 1999 juga menunjukkan bahwa
capaian anak-anak Indonesia tidak menggembirakan dalam beberapa kali laporan
yang dikeluarkan TIMSS dan PISA. Hal ini disebabkan antara lain banyaknya materi
uji yang ditanyakan di TIMSS dan PISA tidak terdapat dalam kurikulum Indonesia.
c.
2)
pola
pembelajaran
satu
arah
(interaksi
guru-peserta
didik)
menjadi
15
3)
4)
aktif
mencari
semakin
diperkuat
dengan
model
pembelajaran
pendekatan sains);
5)
6)
7)
8)
9)
d
Pendekatan
Kurikulum
2013
untuk
Sekolah
Menengah
Penguatan Materi
Penguatan materi dilakukan dengan cara pendalaman dan perluasan materi yang
relevan bagi peserta didik.
16
17
Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan secara
spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia yang
berkualitas. Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan
filosofi sebagai berikut.
a. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa
masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013
dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan
untuk membangun kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi
kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan. Mempersiapkan peserta didik
untuk kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian kurikulum, hal ini
mengandung makna bahwa kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk
mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa. Dengan demikian, tugas
mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama suatu kurikulum. Untuk
mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik, Kurikulum
2013 mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan kesempatan luas bagi
peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan bagi kehidupan di masa
kini dan masa depan, dan pada waktu bersamaan tetap mengembangkan
kemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan orang yang peduli
terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.
b
Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan
filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah
sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik.
Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir rasional
dan kecemerlangan akademik dengan memberikan makna terhadap apa yang
dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan makna yang
ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan psikologis
serta kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan kemampuan berpikir
rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013 memposisikan keunggulan
budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan dan
dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi, dalam interaksi sosial di masyarakat
sekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa kini.
Pendidikan
ditujukan
untuk
mengembangkan
kecerdasan
intelektual
dan
bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran adalah pembelajaran
disiplin ilmu (essentialism). Filosofi ini mewajibkan kurikulum memiliki nama
matapelajaran yang sama dengan nama disiplin ilmu, selalu bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan intelektual dan kecemerlangan akademik.
d. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik
dari
masa
lalu
dengan
berbagai
kemampuan
intelektual,
kemampuan
Dengan
filosofi
ini,
Kurikulum
2013
bermaksud
untuk
Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori pendidikan berdasarkan standar (standardbased education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-based
curriculum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar nasional
sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci menjadi standar isi, standar proses,
standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana
dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian
pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman
belajar seluas-luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan untuk
bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak.
Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaan yang dilakukan guru (taught curriculum)
dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di sekolah,
kelas, dan masyarakat; dan (2) pengalaman belajar langsung peserta didik (learnedcurriculum) sesuai dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta
didik. Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi
dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.
3. Landasan Yuridis
19
b.
Nasional,
beserta
segala
ketentuan
yang
dituangkan
Rencana
Kompetensi Inti
Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi SKL dalam bentuk
kualitas yang haru dimiliki mereka yang telah menyelesaikan pendidikan pada satuan
pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu. Gambaran mengenai kompetensi
utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan
(afektif, kognitif, dan psikomotor) yang harus dipeljari peserta didik untuk suatu jenjang
sekolah, kelas, mata pelajaran. Kompetensi inti harus menggambarkan kualitas yang
seimbang antara pencapaian hard skills dan soft skills. Kompetensi inti dirancang
seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas tertentu. Melalui
kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas yang berbeda
dapat dijaga. Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
1.Menghargai dan
menghayati ajaran agama
yang dianutnya
1.Menghargai dan
menghayati ajaran agama
yang dianutnya
1.Menghargai dan
menghayati ajaran agama
yang dianutnya
2. Menghargai dan
menghayati perilaku jujur,
disiplin, tanggungjawab,
peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya
diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan
pergaulan dan
keberadaannya
2. Menghargai dan
menghayati perilaku jujur,
disiplin, tanggungjawab,
peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya
diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan
pergaulan dan
keberadaannya
2. Menghargai dan
menghayati perilaku jujur,
disiplin, tanggungjawab,
peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya
diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan
pergaulan dan
keberadaannya
3. Memahami pengetahuan
(faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
3. Memahami dan
menerapkan pengetahuan
(faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
3. Memahami dan
menerapkan pengetahuan
(faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
21
2. Mata Pelajaran
Berdasarkan kompetensi inti disusun mata pelajaran dan alokasi waktu yang sesuai
dengan karakteristik satuan pendidikan. Susunan mata pelajaran dan alokasi waktu
untuk Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah sebagaimana tabel berikut.
MATA PELAJARAN
KELOMPOK A
1.
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3.
Bahasa Indonesia
4.
Matematika
5.
Ilmu Pengetahuan Alam
6.
Ilmu Pengetahuan Sosial
7.
Bahasa Inggris
KELOMPOK B
1.
Seni Budaya
2.
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan
3.
Prakarya
4.
Mulok Bahasa Jawa
JUMLAH ALOKASI WAKTU PER MINGGU
3
3
6
5
5
4
4
3
3
6
5
5
4
4
3
3
6
5
5
4
4
3
3
2
2
40
3
3
2
2
40
3
3
2
2
40
Keterangan:
Matapelajaran Seni Budaya dapat memuat Bahasa Daerah.
Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum di
atas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah antara lain Pramuka (Wajib), Usaha Kesehatan Sekolah, dan Palang
Merah Remaja.
Kegiatan ekstrakurikuler seperti Pramuka (terutama), Unit Kesehatan Sekolah,
Palang Merah Remaja, dan yang lainnya adalah dalam rangka mendukung
pembentukan kompetensi sikap sosial peserta didik, terutamanya adalah sikap
peduli. Disamping itu juga dapat dipergunakan sebagai wadah dalam penguatan
pembelajaran berbasis pengamatan maupun dalam usaha memperkuat kompetensi
22
keterampilannya dalam ranah konkrit. Dengan demikian kegiatan ekstra kurikuler ini
dapat dirancang sebagai pendukung kegiatan kurikuler.
Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya
dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri atas mata
pelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh
pusat dan dilengkapi dengan konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah
daerah.
o
Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan
kebutuhan peserta didik pada satuan pendidikan tersebut.
untuk
jenjang
SD/SDLB/MI,
SMP/SMPLB/MTs,
dan
SMA/SMALB/SMK/MA.
o Bahasa Jawa sebagai muatan lokal wajib di Jawa Tengah diajarkan secara
terpisah dari mata pelajaran Seni Budaya. Jam pelajaran muatan lokal tetap
dialokasikan pada struktur kurikulum 2013. Alokasi jam Mata Pelajaran
Muatan Lokal Bahasa Jawa adalah 2(dua) jam per minggu.
o Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial dikembangkan sebagai
mata pelajaran integrative science dan integrative social studies, bukan
sebagai pendidikan disiplin ilmu. Keduanya sebagai pendidikan berorientasi
aplikatif, pengembangan kemampuan berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin
tahu, dan pengembangan sikap peduli dan bertanggung jawab terhadap
lingkungan social dan alam. Di samping itu, tujuan pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial menekankan pada pengetahuan tentang bangsanya,
semangat kebangsaan, patriotism, serta aktivitas masyarakat di bidang
ekonomi dalam ruang wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.Ilmu
Pengetahuan Alam juga ditujukan untuk pengenalan lingkungan biologi dan
alam sekitarnya,serta pengenalan berbagai keunggulan wilayah nusantara.
o Prakarya terdiri atas empat aspek, yakni kerajinan, rekayasa, budidaya, dan
pengolahan.Masing-masing diajarkan terpisah dan setiap satuan pendidikan
menyelenggarakan pembelajaran prakarya paling sedikit dua aspek prakarya
23
sesuai dengan kemampuan dan potensi daerah pada satuan pendidikan itu.
( SMP Negeri 1 Sukoharjo mengajarkan 2 aspek yaitu budidaya dan
pengolahan.
Jumlah alokasi waktu jam pembelajaran setiap kelas merupakan jumlah minimal yang
dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Khusus untuk matapelajaran Pendidikan Agama di Madrasah Tsanawiyah dapat
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan yang ditetapkan oleh Kementerian Agama.
3. Beban Belajar
Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik dalam
satu minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran.
a. Beban belajar di Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah
dinyatakan
dalam jam pembelajaran per minggu. Beban belajar satu minggu Kelas VII, VIII, dan
IX adalah 38 jam pembelajaran. Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 40
menit.
b. Beban belajar di Kelas VII, VIII, dan IX dalam satu semester paling sedikit 18 minggu
dan paling banyak 20 minggu.
c. Beban belajar di kelas IX pada semester ganjil paling sedikit 18 minggu dan paling
banyak 20 minggu.
d. Beban belajar di kelas IX pada semester genap paling sedikit 14 minggu dan paling
banyak 16 minggu.
e. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu dan
paling
banyak 40 minggu.
4. Penilaian, Penentuan KKM, dan Kelulusan/ Kenaikan
Pengaturan mengenai penilaian, penentuan KKM, dan kelulusan/ kenaikan adalah
sebagaimana diuraikan di bawah ini.
a. Penilaian
1) Penilaian setiap mata pelajaran meliputi kompetensi pengetahuan, kompetensi
keterampilan, dan kompetensi sikap. Kompetensi pengetahuan dan kompetensi
keterampilan menggunakan skala 14 (kelipatan 0.33), sedangkan kompetensi
sikap menggunakan skala Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (K),
yang dapat dikonversi ke dalam Predikat A - D seperti pada Tabel 1 di bawah ini.
24
Predikat
A
AB+
B
BC+
C
CD+
D
2)
Pengetahuan
Nilai Kompetensi
Keterampilan
4
3.66
3.33
3
2.66
2.33
2
1.66
1.33
1
4
3.66
3.33
3
2.66
2.33
2
1.66
1.33
1
Sikap
SB
B
C
K
ada 3 (tiga)
macam, yaitu:
di
akhir
semester. Materi
UAS
mencakup
seluruh
rentang nilai
Nilai
Predikat
0,00
Nilai
1,00
D.
1,00
Nilai
1,33
D+
1,33
Nilai
1,66
C-.
1,66
Nilai
2,00
2,00
Nilai
2,33
C+
2,33
Nilai
2,66
B-
2,66
Nilai
3,00
3,00
Nilai
3,33
B+
3,33
Nilai
3,66
A-
10
3,66
Nilai
4,00
perbandingan pembobotan = 4
Siswa A memperoleh nilai pada Mata Pelajaran Agama dan Budi
pekerti sebagai berikut:
NH
= 70,
NUTS
= 60,
NUAS
= 80
Nilai Rapor
= {(2x70)+(1x60)+(1x80)} : 4
= (140+60+80) : 4
= 280: 4
Nilai Rapor
= 70
Nilai Konversi = (70 :100) x 4 = 2,8 = Baik
Deskripsi
= sudah menguasai seluruh kompetensi dengan baik namun
masih perlu peningkatan dalam .... ( dilihat dari Nilai Harian yang kurang
baik atau pengamatan dalam penilaian proses ).
2. Penilaian Keterampilan
a. Penilaian Keterampilan dilakukan oleh Guru Mata Pelajaran (Pendidik).
b. Penilaian Keterampilan diperoleh melalui penilaian kinerja yang terdiri atas:
1) Nilai Praktik
2) Nilai Portofolio
3) Nilai Proyek
c. Penilaian Keterampilan dilakukan pada setiap akhir menyelesaikan satu
KD.
d. Penentuan Nilai untuk Kompetensi Keterampilan menggunakan rentang
nilai seperti penilaian Pengetahuan pada tabel 2
e. Penghitungan Nilai Kompetensi Keterampilan adalah dengan cara:
27
dengan
4) Nilai Praktik disarankan diberi bobot lebih besar dari pada Nilai
Portofolio
dan
Proyek
karena
lebih
mencerminkan
proses
6) Contoh Penghitungan
Jumlah nilai maksimal
Pembobotan 2 : 1 : 1 untuk Nilai Praktik : Nilai Portofolio : Nilai
Proyek (jumlah perbandingan pembobotan = 4
Siswa A memperoleh nilai pada Mata Pelajaran Agama dan Budi
pekerti sebagai berikut :
Nilai Praktik
= 80
Nilai Portofolio
= 75
Nilai Proyek
= 80
Nilai Rapor
= (2x800 + (1x75) + (1x80) X 4
400
= (160+75+80) X 4
400
Nilai Rapor
= (315:400) X 4
Nilai Konversi
= 3,15 = B+
Deskripsi
= sudah baik dalam mengerjakan praktik dan
proyek, namun masih perlu ditingkatkan kedisiplinan merapikan tugastugas dalam satu portofolio.
3. Penilaian Sikap
a. Penilaian Sikap (spiritual dan sosial) dilakukan oleh Guru Mata Pelajaran
(Pendidik)
b. Penilaian Sikap diperoleh menggunakan instrumen:
1)
Penilaian observasi
2)
3)
4)
Nilai
Predikat
28
Nilai Sikap
f.
0,00
Nilai
1,00
1,00
Nilai
1,33
D+
1,33
Nilai
1,66
C-.
1,66
Nilai
2,00
2,00
Nilai
2,33
C+
2,33
Nilai
2,66
B-
2,66
Nilai
3,00
3,00
Nilai
3,33
B+
3,33
Nilai
3,66
A-
10
3,66
Nilai
4,00
KURANG
CUKUP
BAIK
SANGAT
BAIK
= sangat kurang;
= kurang konsisten;
= mulai konsisten;
= konsisten;
dengan
x4
peserta didik.
2) KKM tidak dicantumkan dalam buku pencapaian kompetensi, melainkan pada
buku penilaian guru.
3) Peserta didik yang sudah mencapai atau melampaui KKM, diberi program
Pengayaan.
4) Keterangan ketuntasan :
6) Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas apabila terdapat minimal salah
satu kompetensi dari tiga mata pelajaran tidak tuntas.
c. Penentuan KKM
Menurut
30
kebutuhannya. Berdasarkan acuan tersebut SMP Negeri 1 Sukoharjo dengan pihakpihak yang terkait ( stakeholder) menetapkan KKM untuk kelas VII Tahun Pelajaran
2013/2014 sebagai berikut:
MATA PELAJARAN
Kelompok A
1.
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3.
Bahasa Indonesia
4.
Matematika
5.
Ilmu Pengetahuan Alam
6.
Ilmu Pengetahuan Sosial
7.
Bahasa Inggris
Kelompok B
1.
Seni Budaya
2.
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan
Kesehatan
3.
Prakarya
4
Bahasa Jawa
d.
1)
2,80
3,00
3.00
2,80
3,00
2,80
3,00
3,00
3,00
2,80
3,00
Kelulusan/ Kenaikan
Kelulusan
Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan diselenggarakan setiap akhir
semester genap. Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan di
SMP/MTs, setelah :
memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran;
c)
d)
e)
2) Kenaikan
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun. Kriteria kenaikan kelas
diatur sebagai berikut :
a)
b) Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas apabila terdapat minimal salah satu
kompetensi dari tiga mata pelajaran tidak tuntas.
c) memperoleh nilai minimal baik pada penilain akhir untuk seluruh mata pelajaran
kelompok A maupun kelompok B, pada aspek pengetahuan, keterampilan, serta
pada aspek sikap spiritual dan sosial;
d) kenaikan ditentukan oleh rapat dewan guru;
e) kehadiran peserta didik di kelas mencapai minimal 90 %.
D. Deskripsi Mata Pelajaran, Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar
1. Deskripsi Mata Pelajaran
a. Pendidikan Agama
Meliputi :
Agama Islam, Kristen, dan Katolik, mengingat kondisi sosial budaya masyarakat di
lingkungan sekitar sekolah
Tujuan :
1) Memberikan wawasan terhadap keberagaman agama di Indonesia; dan
2) Meningkatkan keimanan dan ketakwaan siswa sesuai keyakinan
agamanya
masing-masing
b. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
Tujuan :
Memberikan pemahaman terhadap siswa tentang kesadaran hidup berbangsa
dan bernegara serta pentingnya penanaman rasa persatuan dan kesatuan
c. Bahasa Indonesia
Tujuan :
Membina
keterampilan
berbahasa
secara
lisan
dan
tertulis
serta
dapat
Matematika
Tujuan :
Memberikan pemahaman logika dan kemampuan dasar Matematika dalam
rangka penguasaan Ipteks.
Tujuan :
-
Memberikan
pengetahuan
sosiokultural
masyarakat
yang
majemuk,
Bahasa Inggris
Tujuan :
Membina keterampilan berbahasa dan berkomunikasi secara lisan dan tertulis
untuk menghadapi perkembangan Ipteks dalam menghadapi laju perkembangan
zaman di era modern ini.
h. Seni Budaya
Meliputi : Seni Rupa, Seni Musik, Seni Tari, dan Seni Teater
Tujuan :
Mengembangkan apresiasi seni, daya kreasi, dan kecintaan pada seni budaya
nasional
kebiasaan
hidup
sehat,
meningkatkan
kebugaran
dan
j. Prakarya
Meliputi 4 aspek, yakni kerajinan, rekayasa, budidaya, dan pengolahan. Masingmasing aspek diajarkan terpisah dan setiap satuan pendidikan menyelenggarakan
pembelajaran prakarya paling sedikit dua aspek prakarya sesuai dengan
kemampuan dan potensi daerah pada satuan pendidikan itu.
Tujuan:
k. Muatan
lokal
merupakan
kegiatan
kurikuler
untuk
mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah Bahasa
Jawa sebagai muatan lokal wajib di Jawa Tengah diajarkan secara terpisah
dari mata pelajaran Seni Budaya. Berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa
Tengah nomor :423.5/5/2010 dan 423.5/27/2011 tentang Kurikulum Mata
Pelajaran Muatan Lokal Bahasa Jawa, Bahasa Jawa telah ditetapkan sebagai
Muatan Lokal di Jawa Tengah yang diberikan untuk jenjang SD/SDLB/MI,
SMP/SMPLB/MTs, dan SMA/SMALB/SMK/MA.
Tujuan:
Untuk mengembangkan kompetensi berbahasa Jawa, dan melestarikan bahasa
Jawa
34
Kompetensi inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait yaitu
berkenaan dengan sika keagamaan ( Kompetensi Inti 1), sikap social
(Kompetensi Inti 2), pengetahuan(Kompetensi Inti 3), keterampilan(Kompetensi
Inti 4). Keempat kelompok itu menjadi acuan dari Kompetensi Dasar dan harus
dikembangkan dalam setia pembelajaran secara integratif. Kompetensi yang
berkenaan dengan sika keagamaan dan social dikembangkan secara tidak
langsung(indirect teaching) yaitu pada waktu peserta didik belajar tentang
pengetahuan(Kompetensi Inti 3) dan penerapan pengetahuan (Kompetensi Inti
4).
3. Kompetensi Dasar (KD)
Kompetensi Dasar meruakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap
kelas yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi dasar adalah konten atau
kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang bersumber
pada kompetensi inti yang harus dikuasai peserta didik. Rumusan kompetensi dasar
dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal,
serta ciri dari suatu mata pelajaran. Mata pelajaran sebagai sumber dari konten untuk
menguasai kompetensi bersifat terbuka dan tidak selalu diorganisasikan berdasarkan
disiplin ilmu yang sangat berorientasi hanya pada filosofi esensialisme dan perenialisme.
Mata pelajaran dapat dijadikan organisasi konten yang dikembangklan dari berbagai
disiplin ilmu atau nondisilin ilmu yang diperbolehkan menurut filosofi rekonstruksi social,
progresifisme, ataupun humanism. Karena filosofi yang dianut dalam kurikulum adalah
eklektik seperti dikemukakan di bagian landasan filosofi. Maka nama mata elajaran dan
isi mata elajaran untuk kurikulum yang akan dikembangkan tidak perlu terikat pada
kaidah filosofi esensialisme dan erenialisme. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Sekolah Menengah ertama/ Madrasah Tsanawiah yang merupakan satu kesatuan ide
masing-masing mata pelajaran dimuat dalam table- table berikut :
1. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
1.1 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
KELAS VII
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
35
KELAS VIII
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
KELAS IX
KOMPETENSI INTI
1. Menghargai dan menghayati
ajaran agama yang dianutnya
KOMPETENSI DASAR
1.1 Menghayati Al-Quran sebagai implementasi dari
pemahaman rukun iman
1.2 Beriman kepada Hari Akhir
1.3 Beriman kepada Qadha dan Qadar
1.4 Menerapkan ketentuan syariat Islam dalam
pelaksanaan penyembelihan hewan
1.5 Menunaikan ibadah qurban dan aqiqah sebagai
implementasi
2.1 Menghargai sikap optimis, ikhtiar, dan tawakal sebagai
implementasi dari pemahaman Q.S. Az-Zumar (39):
53; Q.S. An-Najm (53): 39-42; Q.S. Ali Imran (3): 159
dan hadits terkait.
2.2 Menghargai perilaku toleran dan menghargai
perbedaan dalam pergaulan di sekolah dan
masyarakat sebagai implementasi dari pemahaman
Q.S. Al-Hujurat (49): 13 dan hadits terkait.
2.3 Menghargai perilaku jujur dalam kehidupan sehai-hari
sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. Ali Imran
(3): 77; Q.S. Al-Ahzab (33): 70 dan hadits terkait.
2.4 Menghargai perilaku hormat dan taat kepada orang tua
da guru sebagai implementasi dari pemahaman Q.S.
Al- Isra (17): 23 dan Q.S. Luqman (31): 14 dan hadits
terkait.
2.5 Menghargai perilaku yang mencerminkan tata krama,
sopan-santun, dan rasa malu sebagai implementasi
dari pemahaman Q.S. Al- Baqarah (2): 83 dan hadits
terkait.
2.6 Menghargai sikap empati, peduli, dan gemar menolong
kaum dhuafa sebagai implementasi dari pemahaman
makna ibadah qurban dan aqiqah
2.7 Menghargai sikap mawas diri sebagai implementasi
40
sudut pandang/teori
1.2.
KELAS VII
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
2.
tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong),
santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami pengetahuan
(faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
KELAS VIII
KOMPETENSI INTI
1. Menghargai dan menghayati
ajaran agama yang dianutnya
KOMPETENSI DASAR
1.1 Mensyukuri makna hidup beriman dan
berpengharapan.
1.2 Menghayati peran Roh Kudus dalam proses hidup
beriman.
1.3 Mensyukuri hidup sebagai orang beriman
1.4 Menghayati keteladanan Tuhan Yesus
1.5 Menghargai ibadah, doa dan membaca Alkitab sebagai
43
44
KELAS IX
KOMPETENSI INTI
1. Menghargai dan menghayati
ajaran agama yang dianutnya
KOMPETENSI DASAR
1.1 Menghayati karya Allah dalam pertumbuhan gereja
sebagai umat-Nya di dunia yang bergumul untuk
menjadi saksi-Nya yang setia
1.2 Mensyukuri Karya Allah melalui perubahan-perubahan
baru yang dihadirkan gereja di tengah-tengah dunia.
1.3 Mensyukuri teladan Yesus Kristus dalam hal toleransi
antar manusia pada umumnya dan secara khusus
antar umat beragama.
1.4 Menerima berbagai bentuk pelayanan gereja di tengah
masyarakat pada masa kini
1.5 Menerima perannya sebagai anggota gereja dan
masyarakat
masyarakat .
KOMPETENSI DASAR
3. Memahami pengetahuan
(faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
3.4
3.5
3.6
3.7
3.8
4.5
KELAS VIII
KOMPETENSI INTI
1. Menghargai dan menghayati
ajaran agama yang dianutnya
KOMPETENSI DASAR
1.1 Menghayati nilai-nilai Kerajaan Allah yang diwartakan
Yesus Kristus melalui sabda dan tindakan
1.2 Menghayati makna sengsara, wafat dan kebangkitan
Yesus Kristus sebagai konsekuensi atas perjuanganNya menegakkan nilai-nilai Kerajaan A llah
1.3 Menghayati pribadi Yesus Kristus sebagai Allah yang
menjelma menjadi manusia
1.4 Menghayati panggilan dan perutusan Yesus Kristus
kepada murid-murid-Nya untuk mewartakan Kerajaan
Allah
1.5 Menghayati peranan Roh Kudus sebagai daya hidup
Gereja
1.6 Menghayati makna Gereja sebagai Paguyuban umat
beriman
1.7 Menghargai orang-orang yang terlibat dalam pelbagai
pelayanan Gereja demi terwujudnya karya
penyelamatan Allah
1.8 Menghayati bahwa Gereja sebagai tanda dan sarana
keselamatan bagi semua orang
1.9 Menghayati makna dan konsekuensi sakramen
inisiasi dalam hidup menggereja
1.10 Menghayati sakramen tobat sebagai tanda dan
sarana rekonsiliasi antara manusia dengan Allah dan
sesama
1.11 Menghayati konsekuensi sakramen pengurapan
orang sakit sebagai wujud pendampingan Gereja
terhadap orang yang menderita sakit
48
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
3.7
3.8
3.9
3.10
3.11
KELAS IX
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
2.
2.1
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
3.7
3.8
3.9
3.10
KOMPETENSI DASAR
3. Memahami pengetahuan
(faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
3.7
3.8
KELAS VIII
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
1.1
1.2
2.
4.1
KELAS IX
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
3.1
3.7
KOMPETENSI DASAR
2.
2.1
2.2
3. Memahami pengetahuan
(faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
KELAS VIII
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
1.
2.
2.1
3.
4.
57
pertama Buddha
4.2 Menceritakan riwayat para siswa utama Buddha
4.3 Melaksanakan puja di tempat-tempat suci dan waktu
dhammayatra.
4.4 Menceritakan sejarah penyiaran agama Buddha pada
zaman Mataram Kuno, Sriwijaya, zaman penjajahan
dan kemerdekaan.
KELAS IX
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
1.1
1.2
2.1
2.2
2.3
4.1
KOMPETENSI DASAR
3. Memahami pengetahuan
(faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
(menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori
4.3
4.4
4.5
4.6
4.7
KELAS: VIII
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
KELAS IX
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
3.7
61
KOMPETENSI DASAR
3. Memahami pengetahuan
(faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
KELAS VIII
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
4.
64
KELAS IX
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
KELAS: VII
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
3. Memahami pengetahuan
(faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
4.1
KELAS VIII
KOMPETENSI INTI
1. Menghargai dan menghayati
KOMPETENSI DASAR
1.1 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa
67
KELAS IX
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
3.
69
mata
KOMPETENSI DASAR
3. Memahami pengetahuan
permasalahan nyata
4.7 Menyelesaikan permasalahan nyata yang terkait
penerapan sifat-sifat persegi panjang, persegi,
trapesium, jajargenjang, belah ketupat, dan layanglayang
4.8 Mengumpulkan, mengolah, menginterpretasi, dan
menyajikan data hasil pengamatan dalam bentuk
tabel, diagram, dan grafik
4.9 Melakukan percobaan untuk menemukan peluang
empirik dari masalah nyata serta menyajikannya dalam
bentuk tabel dan grafik
KELAS VIII
KOMPETENSI INTI
1.
KOMPETENSI DASAR
1.1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya
3.9
3.10
3.11
3.12
3.13
3.14
KELAS IX
73
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
2.
3.
KOMPETENSI DASAR
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan
Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi, kehidupan
dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam
lingkungan serta mewujudkannya dalam pengamalan
75
3. Memahami pengetahuan
(faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
makhluk hidup
3.10 Mendeskripsikan tentang penyebab terjadinya
pemanasan global dan dampaknya bagi ekosistem
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji
dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori
4.1 Menyajikan hasil pengukuran terhadap besaranbesaran pada diri, makhluk hidup, dan lingkungan fisik
dengan menggunakan satuan tak baku dan satuan
baku
4.2 Menyajikan hasil analisis data observasi terhadap
benda (makhluk) hidup dan tak hidup
4.3 Mengumpulkan data dan melakukan klasifikasi
terhadap benda-benda, tumbuhan, dan hewan yang
ada di lingkungan sekitar
4.4 Melakukan pengamatan dengan bantuan alat untuk
menyelidiki struktur tumbuhan dan hewan
4.5 Membuat dan menyajikan poster tentang sel dan
bagian-bagiannya
4.6 Melakukan pemisahan campuran berdasarkan sifat
fisika dan kimia
4.7 Melakukan penyelidikan untuk menentukan sifat
larutan yang ada di lingkungan sekitar menggunakan
indikator buatan maupun alami.
4.8 Melakukan pengamatan atau percobaan sederhana
untuk menyelidiki proses fotosintesis pada tumbuhan
hijau
4.9 Melakukan pengamatan atau percobaan untuk
menyelidiki respirasi pada hewan.
4.10 Melakukan percobaan untuk menyelidiki suhu dan
perubahannya serta pengaruh kalor terhadap
perubahan suhu dan perubahan wujud benda
4.11 Melakukan penyelidikan terhadap karakteristik
perambatan kalor secara konduksi, konveksi, dan
radiasi
4.12 Menyajikan hasil observasi terhadap interaksi makhluk
hidup dengan lingkungan sekitarnya
4.13 Menyajikan data dan informasi tentang pemanasan
global dan memberikan usulan penanggulangan
masalah.
KELAS: VIII
KOMPETENSI INTI
1. Menghargai dan menghayati
ajaran agama yang dianutnya
KOMPETENSI DASAR
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan
Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi, kehidupan
77
KELAS IX
KOMPETENSI INTI
1.
KOMPETENSI DASAR
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan
Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi, kehidupan
dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam
lingkungan serta mewujudkannya dalam pengamalan
ajaran agama yang dianutnya
KOMPETENSI DASAR
2.1
3.
Memahami pengetahuan
(faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa
82
KELAS: VIII
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
2.
83
3.
4.
KELAS: IX
KOMPETENSI INTI
1. Menghargai dan menghayati
ajaran agama yang dianutnya
KOMPETENSI DASAR
1.1 Mensyukuri karunia Tuhan YME yang telah
memberikan kesempatan kepada bangsa Indonesia
untuk melakukan perubahan dalam aspek geografis,
ekonomi, budaya dan politik
1.2 Mensyukuri adanya kelembagaan sosial, budaya,
84
KOMPETENSI DASAR
3. Memahami pengetahuan
(faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
dansesuaikonteks.
4.4 Menangkap makna pemaparan jati diri lisan dan tulis
sangat pendek dan sederhana.
4.5 Menyusunteks lisan dan tulis untuk memaparkan dan
menanyakan jati diri, dengan sangat pendek dan
sederhana, dengan memperhatikan fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar
dansesuaikonteks.
4.6 Menyusun teks lisan dan tulis untuk menyatakan dan
menanyakan nama binatang, benda, dan bangunan
publik yang dekat dengan kehidupan siswa sehari-hari,
dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks,
danunsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks.
4.7 Menyusun teks tulis label nama (label) dan daftar
barang (list), dengan memperhatikan fungsi sosial,
struktur teks dan unsur kebahasaan yang benar dan
sesuai konteks.
4.8 Menyusun teks lisan dan tulis untuk menyatakan dan
menanyakan sifat orang, binatang, dan benda, dengan
memperhatikan fungsi sosial, struktur teks dan unsur
kebahasaan yang benar dan sesuai konteks.
4.9 Menyusun teks lisan dan tulis untuk menyatakan dan
menanyakan tingkah laku/tindakan/fungsi dari orang,
binatang, dan benda, dengan unsur kebahasaan yang
benar dan sesuai konteks.
4.10 Menangkap makna teks instruksi (instruction), tanda
atau rambu (short notice), tanda peringatan
(warning/caution), lisan dan tulis sangat pendek dan
sederhana.
4.11Menyusun teks instruksi (instruction), tanda atau
rambu (short notice), tanda peringatan
(warning/caution), lisan dan tulis, sangat pendek dan
sederhana, dengan memperhatikan fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan
sesuai konteks.
4.12 Menangkap makna dalam teks deskriptif lisan dan
tulis, sangat pendek dan sederhana.
4.13 Menyusun teks deskriptif lisan dan tulis,
sangatpendekdansederhana, tentang orang,
binatang, dan benda, dengan memperhatikan fungsi
sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan, secara
benar dan sesuai konteks.
4.14 Menangkap makna lagu.
88
KELAS VIII
KOMPETENSI INTI
1. Menghargai dan menghayati
ajaran agama yang dianutnya
KOMPETENSI DASAR
1.1 Mensyukuri kesempatan dapat mempelajari bahasa
Inggris sebagai bahasa pengantar komunikasi
internasional yang diwujudkan dalam semangat
belajar.
(menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori
KELAS IX
KOMPETENSI INTI
1. Menghargai dan menghayati
ajaran agama yang dianutnya
KOMPETENSI DASAR
1.1 Mensyukuri kesempatan dapat mempelajari bahasa
Inggris sebagai bahasa pengantar komunikasi
internasional yang diwujudkan dalam semangat
92
belajar.
2. Menghargai dan menghayati
perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong),
santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya
KOMPETENSI DASAR
96
4.
KELAS VII
SENI MUSIK
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
97
KELAS VIII
SENI RUPA
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
1.
2.
3.
KELAS VIII
SENI MUSIK
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
99
KELAS IX
SENI RUPA
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
2.
100
3.
KELAS IX
SENI MUSIK
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
1.
2.
4.
KOMPETENSI DASAR
KELAS VIII
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
.
104
3.
KELAS IX
KOMPETENSI INTI
1. Menghargai dan menghayati
ajaran agama yang dianutnya
2.
KOMPETENSI DASAR
1.1 Menghayati dan mengamalkan nilai-nilai agama
yang dianut dalam melakukan aktivitas jasmani,
permainan, dan olahraga, dicerminkan dengan:
a. Pembiasaan perilaku berdoa sebelum dan
sesudah pelajaran.
b. Selalu berusaha secara maksimal dan tawakal
dengan hasil akhir.
c. Membiasakan berperilaku baik dalam berolahraga
dan latihan.
2.1 Berperilaku sportif dalam bermain.
2.2 Bertanggung jawab dalam penggunaan sarana dan
prasarana pembelajaran serta menjaga
keselamatan diri sendiri, orang lain, dan lingkungan
sekitar.
2.3 Menghargai perbedaan karakteristik individual dalam
melakukan berbagai aktivitas fisik.
2.4 Menunjukkan kemauan kerjasama dalam melakukan
berbagai aktivitas fisik.
106
4.
4.6
4.7
4.8
4.9
KOMPETENSI DASAR
108
KELAS VIII
BUDIDAYA
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
1.
2.
109
3.
4.
KELAS IX
BUDIDAYA
KOMPETENSI INTI
1. Menghargai dan menghayati ajaran
agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku
jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya
KOMPETENSI DASAR
1.1 Menghayati keberagaman produk budidaya di
daerah setempat dan nusantara sebagai anugerah
Tuhan
2.1 Menunjukkan rasa ingin tahu, sikap santun,
memiliki motivasi internal dan peduli lingkungan
dalam menggali informasi tentang keberagaman
produk budidaya daerah setempat sebagai wujud
cinta tanah air dan bangga pada produk Indonesia
2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri
dalam merancang dan melaksanakan kegiatan
budidaya
2.3 Menunjukkan kemauan bekerjasama, gotong
royong, bertoleransi, disiplin dan bertanggung
jawab dalam penggunaan alat dan bahan, serta
teliti dan rapi saat melaksankan kegiatan budidaya
3.1 Memahami konsep dan prosedur budidaya ternak
110
E. BIMBINGAN KONSELING ( BK )
2.
111
1).
2). Layanan Informasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu
peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar,
karir/ jabatan, dan pendidikan lanjutan secara terarah, objektif dan bijak.
3). Layanan Penempatan dan Penyaluran yaitu layanan bimbingan dan konseling
yang membantu peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang
tepat di dalam kelas, kelompok belajar, peminatan/lintas minat/pendalaman minat,
program latihan, magang, dan kegiatan ekstrakurikuler secara terarah, objektif
dan bijak.
4). Layanan Penguasaan Konten yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
membantu peserta didik menguasai konten tertentu, terutama kompetensi dan
atau kebiasaan dalam melakukan, berbuat atau mengerjakan sesuatu yang
berguna dalam kehidupan di sekolah/madrasah, keluarga, dan masyarakat sesuai
dengan tuntutan kemajuan dan berkarakter-cerdas yang terpuji, sesuai dengan
potensi dan peminatan dirinya.
5). Layanan Konseling Perseorangan yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
membantu peserta didik dalam mengentaskan masalah pribadinya melalui
prosedur perseorangan.
6). Layanan Bimbingan Kelompok yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
membantu peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan hubungan
sosial, kegiatan belajar, karir/jabatan, dan pengambilan keputusan, serta
melakukan kegiatan tertentu sesuai dengan tuntutan karakter yang terpuji melalui
dinamika kelompok.
7). Layanan Konseling Kelompok yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
membantu peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah yang
dialami sesuai dengan tuntutan karakter-cerdas yang terpuji melalui dinamika
kelompok.
112
8). Layanan Konsultasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu
peserta didik dan atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan
cara-cara dan atau perlakuan yang perlu dilaksanakan kepada pihak ketiga
sesuai dengan tuntutan karakter-cerdas yang terpuji.
9) Layanan Mediasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta
didik dalam menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan dengan
pihak lain sesuai dengan tuntutan karakter-cerdas yang terpuji.
10) Layanan Advokasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu
peserta didik untuk memperoleh kembali hak-hak dirinya yang tidak diperhatikan
dan/atau mendapat perlakuan yang salah sesuai dengan tuntutan karakter-cerdas
yang terpuji.
113
114
3). Program Bulanan yaitu program pelayanan bimbingan dan konseling meliputi
seluruh kegiatan selama satu bulan yang merupakan jabaran program
semesteran.
4). Program Mingguan yaitu program pelayanan bimbingan dan konseling meliputi
seluruh kegiatan selama satu minggu yang merupakan jabaran program bulanan.
5). Program Harian yaitu program pelayanan bimbingan dan konseling yang
dilaksanakan pada hari-hari tertentu dalam satu minggu. Program harian
merupakan jabaran dari program mingguan dalam bentuk Satuan Layanan atau
Rencana Program Layanan dan/atau Satuan Kegiatan Pendukung atau Rencana
Kegiatan Pendukung pelayanan bimbingan dan konseling.
b. Penyelenggaraan Layanan
Sebagai pelaksana pelayanan bimbingan dan konseling, Guru Bimbingan dan
Konseling atau Konselor bertugas dan berkewajiban menyelenggarakan layanan
yang mengarah pada (1) pelayanan dasar, (2) pelayanan pengembangan, (3)
pelayanan peminatan studi, (4) pelayanan teraputik, dan (5) pelayanan diperluas.
1). Pelayanan Dasar, yaitu pelayanan mengarah kepada terpenuhinya kebutuhan
siswa yang paling elementer, yaitu kebutuhan makan dan minum, udara segar,
dan kesehatan, serta kebutuhan hubungan sosio-emosional. Orang tua, guru
dan orang-orang yang dekat (significant persons) memiliki peranan paling
dominan dalam pemenuhan kebutuhan dasar siswa. Dalam hal ini, Guru
Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada umumnya berperan secara tidak
langsung dan mendorong para significant persons berperan optimal dalam
memenuhi kebutuhan paling elementer siswa.
2). Pelayanan Pengembangan, yaitu pelayanan untuk mengembangkan potensi
peserta didik sesuai dengan tahap-tahap dan tugas-tugas perkembangannya.
Dengan pelayanan pengembangan yang cukup baik siswa akan dapat menjalani
kehidupan dan perkembangan dirinya dengan wajar, tanpa beban yang
memberatkan, memperoleh penyaluran bagi pengembangan potensi yang
dimiliki secara optimal, serta menatap masa depan dengan cerah. Upaya
pendidikan pada umumnya merupakan pelaksanaan pelayanan pengembangan
bagi peserta didik. Pada satuan-satuan pendidikan, para pendidik dan tenaga
kependidikan memiliki peran dominan dalam penyelenggaraan pengembangan
115
terhadap siswa. Dalam hal ini, pelayanan bimbingan dan konseling yang
dilaksanakan oleh Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor selalu
diarahkan dan mengacu kepada tahap dan tugas perkembangan siswa.
3). Pelayanan Arah Peminatan/Lintas Minat/Pendalaman Minat Studi Siswa, yaitu
pelayanan
yang
secara
khusus
tertuju
kepada
peminatan/lintas
minat/pendalaman minat peserta didik sesuai dengan konstruk dan isi kurikulum
yang ada. Arah peminatan/lintas minat/pendalaman minat ini terkait dengan
bidang bimbingan pribadi, sosial, belajar, dan karir dengan menggunakan
segenap perangkat (jenis layanan dan kegiatan pendukung) yang ada dalam
pelayanan
Bimbingan
dan
Konseling.
Pelayanan
peminatan/lintas
oleh
gangguan
terhadap
pelayanan
dasar
dan
pelayanan
116
1). Semua kegiatan mingguan (kegitan layanan dan/ atau pendukung bimbingan dan
konseling) diselenggarakan di dalam kelas (sewaktu jam pembelajaran
berlangsung) dan/atau di luar kelas (di luar jam pembelajaran)
a) Di dalam jam pembelajaran:
(1) Kegiatan tatap muka dilaksanakan secara klasikal dengan rombongan
belajar siswa dalam tiap kelas untuk menyelenggarakan layanan
informasi, penempatan dan penyaluran, penguasaan konten, kegiatan
instrumentasi, serta layanan/kegiatan lain yang dapat dilakukan di dalam
kelas.
(2)
Volume kegiatan tatap muka klasikal adalah 2 (dua) jam per kelas
(rombongan belajar per minggu dan dilaksanakan secara terjadwal.
luar
jam
pembelajaran
ekuivalen
dengan
(dua)
jam
117
BAB III
KURIKULUM DAERAH
A. Kompetensi Dasar
KELAS VII
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
Sikap Spiritual
118
Pengetahuan
Keterampilan
120
4.1 Menangkapmaknatekspercakapan,
pengumuman, menelepon,
milangangka 1-100, geguritan,
tembang durma, aksara jawa, teks
pengalaman pribadi, dan cerita
wayang Ramayana hasilobservasi,
tanggapan deskriptif, eksposisi,
eksplanasi, dan secaralisan maupun
tulisan
4.2 Menyusun teks percakapan,
pengumuman, menelepon,
milangangka 1-100, geguritan,
B. Silabus.
Kelas/Semester
: VII/ 1
Kompetensi Inti :
KI 1
KI 2
KI 3
KI 4
KOMPETENSI
DASAR
INDIKATOR
MATERI
POKOK
PEMBELA
JARAN
1.1
Menghargai
dan
mensyukuri
keberadaan
bahasa
Terintegrasi
pada KD di
KI 3 dan 4
Jawa
sebagai
anugerah
Tuhan Yang
Maha Esa,
sebagai
kearifan
lokal dan
warisan
budaya
yang
mendukung
bahasa
Jawa
1.2 Menghargai
dan
mensyukuri
keberadaan
bahasa
Jawa
sebagai
anugerah
Tuhan Yang
122
PENILAI
AN
ALOKASI
WAKTU
SUMBER
Maha Esa,
sebagai
sarana
memahami
informasi
lisan dan
tulis.
1.3 Mengharagai
dan
mensyukuri
keberadaan
bahasa
Jawa
sebagai
anugerah
Tuhan Yang
Maha Esa,
sebagai
sarana
menyajikan
informasi
lisan dan
tulis.
2.1 Memiliki
perilaku jujur,
disiplin,
tanggung
jawab, dan
santun dalam
menanggapi
hal-hal atau
kejadian
berdasarkan
observasi
secara
pribadi atau
bekerja
sama.
2.2 Memiliki
perilaku
percaya
diri dan
tanggung
123
jawab dalam
membuat
tanggapan
atas karya
budaya
masyarakat
Jawa yang
luhur dan
penuh
makna
secara
pribadi atau
bekerja
sama.
2.3 Memiliki
perilaku
kreatif,
tanggung
jawab, dan
santun
dalam
berdialog
kejadian di
masyarakat.
2.4 Memiliki
perilaku jujur
dan kreatif
dalam
memaparkan
langkah
langkah
proses
kejadian
2.5 Memiliki
perilaku
percaya diri,
peduli dan
santun dalam
merespon
objek.
3.1 Memahami
teks
wayang,
3.1.1.
mampu
mengung-
1. Teks
Piwulang
(Tembang)
Disajikan
tembang
Macapat:
124
Tugas
individu
Ter-
4 x 2 jam
pel
teks
piwulang
(tembang),
cerita
pendek, dan
teks berhuruf
Jawa baik
melalui lisan
maupun
tulisan.
3.2
Membedaka
n teks
wayang,
teks
piwulang
(tembang),
cerita
pendek, dan
teks berhuruf
Jawa baik
melalui lisan
maupun
tulisan.
3.3
Mengklasifik
asi teks
wayang,
teks
piwulang
(tembang),
cerita
pendek, dan
teks berhuruf
Jawa baik
melalui lisan
maupun
tulisan.
3.4
Mengidentifik
asi
kapkan isi
teks
piwulang
(tembang)
3.2.1 mampu
membedakan teks
piwulang
berwujud
tembang dan
gancaran
(Cangkriman)
1. Siswa
membac
a dengan
cermat
teks
piwulang
2. Siswa
menanya
kan kata
sulit dalam
teks
piwulang
3.Siswa
mendiskusi
kan isi teks
piwulang
4.Siswa
menyelaras
-kan hasil
diskusi
dengan
kelompok
lain.
5. Siswa
Mempresentasikan
hasil
diskusi.
3.3.1 Mampu
mengelompokkan teks
ke dalam
jenis teks
yang sesuai
3.4.1 mampu
menyebutkan nilai-nilai
yang
terkandung
dalam teks
4.1.1 Mampu
mengungkapkan
piwulang
luhur yang
terdapat
dalam teks
piwulang
125
struktur
Unjuk
kerja
tertulis
kekurangan
teks
4.2.1 Mampu
wayang,
menyebutteks
kan arti kata
piwulang
dalam teks
(tembang),
piwulang
cerita
pendek, dan
teks berhuruf
Jawa baik
melalui lisan
maupun
4.3.1.
tulisan.
Mampu
4.1 Menangkap
meringkas
makna teks
teks isi
wayang,
dalam teks
teks
piwulang
piwulang
(tembang),
cerita
pendek, dan
teks berhuruf 4.4.1
Jawa baik
Siswa dapat
melalui lisan
memparafras
maupun
ekan teks
tulisan.
piwulang
4.2 Menelaah
dan merevisi
teks
wayang,
teks
4.5.1
piwulang
Siswa dapat
(tembang),
menyampaik
cerita
an isi teks
pendek, dan piwulang.
teks berhuruf
Jawa baik
melalui lisan
maupun
tulisan.
4.3 Meringkas
teks
3.1.3. mampu
wayang,
mem-baca
teks
teks cerpen
2. Teks
Cerita
pendek
Tugas
individu
Terstruktur
Unjuk
kerja
tertulis
Disajikan
teks cerpen
1. Siswa
membaca
dengan
126
4 x 2 jam
pel
piwulang
(tembang),
cerita
pendek, dan
teks berhuruf
Jawa baik
melalui lisan
maupun
tulisan.
4.4 Menyusun
teks
wayang,
teks
piwulang
(tembang),
cerita
pendek, dan
teks berhuruf
Jawa baik
melalui lisan
maupun
tulisan.
4.5 Menyajikan
teks
wayang,
teks
piwulang
(tembang),
cerita
pendek, dan
teks berhuruf
Jawa baik
melalui lisan
maupun
tulisan.
dengan
intonasi yang
benar.
3.1.4. mampu
menyebutkan unsur
instrinsik
teks
3.1 Memahami
teks
wayang,
teks
piwulang
(tembang),
cerita
pendek, dan
3.4.3 mampu
menyebut
kan
kesalahan
tulis dalam
cerpen
3.4.4 mampu
menyebutka
intonasi
yang benar
teks cerpen
2.Siswa
menanyaka
nunsur
instrinsik
cerpen
3.Siswa
mendiskusikan unsur
intrinsik
cerpen
4. Siswa
mempresen
tasikan
hasil diskusi
3.2.2.
mampu
membedakan watak
tokoh dalam
cerita
pendek.
3.3.2 Mampu
menunjukkan
indicator
unsur
instrinsik
cerita
pendek.
3.3.3.
mampu
menunjuk
kan ragam
bahasa
dalam
cerpen
127
teks berhuruf
Jawa baik
melalui lisan
maupun
tulisan.
3.2
Membedaka
n teks
wayang,
teks
piwulang
(tembang),
cerita
pendek, dan
teks berhuruf
Jawa baik
melalui lisan
maupun
tulisan.
3.3
Mengklasifik
asi teks
wayang,
teks
piwulang
(tembang),
cerita
pendek, dan
teks berhuruf
Jawa baik
melalui lisan
maupun
tulisan.
n kesalahan
penerapan
ragam
bahasa
dalam teks
4.1.2 Mampu
mengung
kapkan
amanat yang
terdapat
dalam teks
cerpen
4.1.3.
mampu
Menyebut
kan arti
tembung
entar yang
terdapat
dalam
cerpen
3. Teks
berhuruf
Jawa
(penerapan
sandhangan
swara dan
panyigeg)
Tugas
individu
Terstruktur
Unjuk
kerja
tertulis
4.2.2 Mampu
menyebutkan unsurunsur
instrinsik
cerpen.
4.3.1
mampu
menentu
kan pokokpokok
urutan
cerita
Disajikan
wacana
sederhana
berhuruf
4.3.2 Mampu
meringkas
teks cerita
128
4 x 2 jam
pel
3.4
Mengidentifik
asi
kekurangan
teks
wayang,
teks
piwulang
(tembang),
cerita
pendek, dan
teks berhuruf
Jawa baik
melalui lisan
maupun
tulisan.
4.1 Menangkap
makna teks
wayang,
teks
piwulang
(tembang),
cerita
pendek, dan
teks berhuruf
Jawa baik
melalui lisan
maupun
tulisan.
pendek
jawa
4.4.1
mampu
menyusun
kalimat acak
menjadi
cerita yang
sesuai
dengan
cerpen
4.5.2.
mampu
mencerita
kan kembali
isi cerpen.
4.5.3
mampu
membuat
kalimat yang
beragam
bahasa jawa
seperti
dalam
cerpen
1..Siswa
mendengrkan
penjelasan
guru
tentang
sandhanga
n swara
dan sigeg
3.1.1
mampu
menyebutkan macammacam
sandhang
an swara
dan
panyigeg.
3.1.2 mampu
menyebut
kan cara
pengguna-an
sandhang-an
swara dan
panyigeg
3.1.3 mampu
2.
Melafalkan
nama dan
suara
sandangan
swara dan
panyigeg
3.
Siswa
menerapkan
sandhangan swara
dan sigeg
dalam
penulisan
kalimat
sederhana
4.
Siswa
melatinkan
wacana
berhuruf
jawa
5.
Siswa
mendiskusi
kan
kekuranglengkapan
wacana
berhuruf
jawa
129
4.2 Menelaah
dan merevisi
teks
wayang,
teks
piwulang
(tembang),
cerita
pendek, dan
teks berhuruf
Jawa baik
melalui lisan
maupun
tulisan.
4.3 Meringkas
teks
wayang,
teks
piwulang
(tembang),
cerita
pendek, dan
teks berhuruf
Jawa baik
melalui lisan
maupun
tulisan.
4.4 Menyusun
teks
wayang,
teks
piwulang
(tembang),
cerita
pendek, dan
teks berhuruf
Jawa baik
melalui lisan
maupun
membaca
teks berhuruf
jawa
bersandangan swara
dan
panyigeg
3.2.3 mampu
membedakan teks
berhuruf
jawa
mengguna
kan
sandhang
an swara
dengan
panyigeg
6.
Siswa
dapat
menyempurnakan teks
wacana
berhuruf
jawa
4.Tembang
campur
sari
Purwakan
thi
7.Siswa
menjawab
pertanyaan
berdasar
kan teks
Disajikan
tembang
campursari
3.3.4.
Mampu
mengelom
pokkan kata
berhuruf
jawa
bersandangan swara
dan
panyigeg
1.
3.4.4
menyebutkan
kekurang
lengkapan
penulisan
teks berhuruf
Jawa
3.4.5.
Mampu
melengkapi
3.
Siswa
dapat
mengungka
pkan ciri-ciri
tembang
campursari
2.
Siswa
mendiskusikan isi
tembang
campursari
Siswa
dapat
mendiskusikan
bahasa
dalam
tembang
campursari
4.
Siswa
130
Tugas
individu
Terstruktur
Unjuk
kerja
tertulis
4 x 2 jam
pel
tulisan.
4.5 Menyajikan
teks
wayang,
teks
piwulang
(tembang),
cerita
pendek, dan
teks berhuruf
Jawa baik
melalui lisan
maupun
tulisan.
kalimat
berhuruf
Jawa yang
rumpang
4.1.1
mampu
membaca
teks berhuruf
jawa
4.1.2
Mampu
menjawab
pertanyaan
berdasar
kan isi teks
4.2.3 Mampu
memper
baiki
kesalahan
penulisan
dan ejaan
pada teks
berhuruf
Jawa
4.3.3 Mampu
mengungkapkan isi
teks secara
ringkas
4.4.4.
Mampu
menata kata
acak
berhuruf
jawa menjadi
kalimat
4.5.1 Mampu
menulis
kalimat
berhuruf
jawa
mengguna
kan
sandhang
dapat
menjawab
pertanyaan
tembang
campursari
5.
Melagukan
tembang
campursari
131
3.1 Memahami
teks
wayang,
teks
piwulang
(tembang),
cerita
pendek, dan
teks berhuruf
Jawa baik
melalui lisan
maupun
tulisan.
an swara
dan
panyigeg
3.1.1.
mampu
mengungkapkan isi
tembang
campursari
3.1.2 mampu
menyebutkan kalimat
yang
mengguna
kan
purwakanthi
dalam
tembang
campur sari
3.2.1
mampu
membedakan ciri-ciri
tembang
campursari
dengan
macapat
3.2
Membedaka
n teks
wayang,
teks
piwulang
(tembang),
cerita
pendek, dan
teks berhuruf
Jawa baik
melalui lisan
maupun
tulisan.
3.2.2 mampu
membedakan ciri-ciri
tembang
campursari
dengan
geguritan
132
3.3
Mengklasifik
asi teks
wayang,
teks
piwulang
(tembang),
cerita
pendek, dan
teks berhuruf
Jawa baik
melalui lisan
maupun
tulisan.
3.3.1 Mampu
mengelompokkan
campursari
berdasar
kan tema
3.4
Mengidentifik
asi
kekurangan
teks
wayang,
teks
piwulang
(tembang),
cerita
pendek, dan
teks berhuruf
Jawa baik
melalui lisan
maupun
tulisan.
4.1 Menangkap
makna teks
wayang,
teks
piwulang
(tembang),
cerita
pendek, dan
teks berhuruf
Jawa baik
melalui lisan
maupun
tulisan.
3.4.1 Mampu
membetulkan
kesalahan
tulis dalam
teks
campursari
3.4.2 mampu
menyebutkan
kesalahan
penerepan
kata dalam
teks
campursari
4.1.6.
Mampu
menyebutkan amanat
yang
terdapat
dalam
tembang
campursari
133
4.2 Menelaah
dan
merevisi
teks
wayang,
teks
piwulang
(tembang),
cerita
pendek,
dan teks
berhuruf
Jawa baik
melalui lisan
maupun
tulisan.
4.3 Meringkas
teks
wayang,
teks
piwulang
(tembang),
cerita
pendek,
dan teks
berhuruf
Jawa baik
melalui lisan
maupun
tulisan.
4.4 Menyusun
teks
wayang,
teks
piwulang
(tembang),
cerita
pendek, dan
teks berhuruf
Jawa baik
melalui lisan
maupun
4.2.4 mampu
menyebutkan unsur
keindahan
dalam
tembang
campursari
4.3.1 Mampu
menceritakan secara
ringkas isi
cerita
4.3.2 mampu
memparafras
ekan
tembang
campursari
134
tulisan.
4.5 Menyajikan
teks
wayang,
teks
piwulang
(tembang),
cerita
pendek, dan
teks berhuruf
Jawa baik
melalui lisan
maupun
tulisan.
4.5.1 mampu
menirukan
lagu
tembang
campursari
3.1 Memahami
teks
wayang,
teks
piwulang
(tembang),
cerita
pendek, dan
teks berhuruf
Jawa baik
melalui lisan
maupun
tulisan.
3.2 Membeda
kan teks
wayang,
teks
piwulang
(tembang),
cerita
pendek, dan
teks berhuruf
Jawa baik
melalui lisan
maupun
tulisan.
135
3.3
Mengklasifik
asi teks
wayang,
teks
piwulang
(tembang),
cerita
pendek, dan
teks berhuruf
Jawa baik
melalui lisan
maupun
tulisan.
3.4 Mengidentif
i
kasi
kekurangan
teks
wayang,
teks
piwulang
(tembang),
cerita
pendek,
dan teks
berhuruf
Jawa baik
melalui
lisan
maupun
tulisan.
4.1 Menangkap
makna teks
wayang,
teks
piwulang
(tembang),
cerita
pendek, dan
teks berhuruf
Jawa baik
melalui lisan
136
maupun
tulisan.
4.2 Menelaah
dan merevisi
teks
wayang,
teks
piwulang
(tembang),
cerita
pendek, dan
teks berhuruf
Jawa baik
melalui lisan
maupun
tulisan.
4.3 Meringkas
teks
wayang,
teks
piwulang
(tembang),
cerita
pendek, dan
teks berhuruf
Jawa baik
melalui lisan
maupun
tulisan.
4.4 Menyusun
teks
wayang,
teks
piwulang
(tembang),
cerita
pendek, dan
teks berhuruf
Jawa baik
melalui lisan
maupun
137
tulisan.
4.5 Menyajikan
teks
wayang,
teks
piwulang
(tembang),
cerita
pendek, dan
teks berhuruf
Jawa baik
melalui lisan
maupun
tulisan.
SEMESTER 2
KOMPETENSI
DASAR
1.1 Menghargai
dan
mensyukuri
keberadaan
bahasa Jawa
sebagai
anugerah
Tuhan Yang
Maha Esa,
sebagai
kearifan lokal
dan warisan
budaya yang
mendukung
bahasa Jawa
1.2 Menghargai
dan
INDIKATOR
MATERI
POKOK
PEMBEL
AJARAN
Terintegrasi
pada KD di
KI 3 dan 4
138
PENILAIAN
ALOKASI
WAKTU
SUMBER
Buku yang
relevan
mensyukuri
keberadaan
bahasa Jawa
sebagai
anugerah
Tuhan Yang
Maha Esa,
sebagai sarana
memahami
informasi lisan
dan tulis.
1.3
Mengharagai
dan
mensyukuri
keberadaan
bahasa Jawa
sebagai
anugerah
Tuhan Yang
Maha Esa,
sebagai sarana
menyajikan
informasi lisan
dan tulis.
2.1Memiliki
perilaku jujur,
disiplin,
tanggung
jawab, dan
santun dalam
menanggapi
hal-hal atau
kejadian
berdasarkan
observasi
secara
pribadi atau
bekerja sama.
2.2 Memiliki
perilaku
percaya diri
dan tanggung
jawab dalam
Terintegrasi
pada KD di
KI 3 dan 4
139
membuat
tanggapan
atas karya
budaya
masyarakat
Jawa yang
luhur dan
penuh makna
secara pribadi
atau bekerja
sama.
2.3 Memiliki
perilaku
kreatif,
tanggung
jawab, dan
santun dalam
berdialog
kejadian di
masyarakat.
2.4 Memiliki
perilaku jujur
dan kreatif
dalam
memaparkan
langkah
langkah
proses
kejadian
2.5 Memiliki
perilaku
percaya diri,
peduli dan
santun dalam
merespon
objek.
3.1 Memahami
teks wayang,
teks piwulang
(tembang),
cerita
pendek, dan
teks berhuruf
Teks cerita
wayang
Siswa
mampu:
Cerita
Mahabhar
a
ta
1.Menjawab
pertanyaan
Jenis
kalimat
Teks cerita
wayang
-Membaca
teks cerita
wayang
Mahabarata
-Bertanya
140
Tugas
individu
Terstruktur
3 x 2 jam
pel
Buku yang
relevan
-vcd
Jawa baik
melalui lisan
maupun
tulisan.
3.2 Membedakan
teks wayang,
teks piwulang
(tembang),
cerita
pendek, dan
teks berhuruf
Jawa baik
melalui lisan
maupun
tulisan.
3.3Mengklasifika
si teks
wayang, teks
piwulang
(tembang),
cerita
pendek, dan
teks berhuruf
Jawa baik
melalui lisan
maupun
tulisan.
3.4 Mengidentifi
kasi
kekurangan
teks wayang,
teks piwulang
(tembang),
cerita
pendek, dan
teks berhuruf
Jawa baik
melalui lisan
maupun
tulisan.
4.1 Menangkap
makna teks
bacaan
2.Menentu
kan topik
bacaan
3.Menjelas
kan karakter
tokoh-tokoh
cerita
Siswa
mampu:
Ragam
bahasa
Cerita
Mahabha-
jawab
tentang isi
bacaan
wayang
Mahabarata
-Mendiskusi
kan tentang
topik dan
tokoh cerita
Cerita
wayang
141
Penilaian
produk/
wayang, teks
piwulang
(tembang),
cerita
pendek, dan
teks berhuruf
Jawa baik
melalui lisan
maupun
tulisan.
4.2 Menelaah
dan merevisi
teks wayang,
teks piwulang
(tembang),
cerita pendek,
dan teks
berhuruf Jawa
baik melalui
lisan maupun
tulisan.
4.3 Meringkas
teks wayang,
teks piwulang
(tembang),
cerita pendek,
dan teks
berhuruf Jawa
baik melalui
lisan maupun
tulisan.
4.3 Menyusun
teks wayang,
teks piwulang
(tembang),
cerita pendek,
dan teks
berhuruf Jawa
baik melalui
lisan maupun
tulisan.
4.3 Menyajikan
teks wayang,
teks piwulang
1.Meringka
s teks
wayang
2.Mencerit
a
kan
kembali
mengguna
kan
bahasa
sendiri
rata
-Meringkas
cerita
wayang
yang
dibacanya
-Mencerita
kan kembali
cerita
wayang
dengan
bahasanya
sendiri
142
unjuk kerja
(tembang),
cerita pendek,
dan teks
berhuruf Jawa
baik melalui
lisan maupun
tulisan.
3.1 Memahami
teks wayang,
teks piwulang
(tembang),
cerita
pendek, dan
teks berhuruf
Jawa baik
melalui lisan
maupun
tulisan.
Teks
- Teks
tembang
piwulang
(tembang
1.Menjelas
kinanthi)
kan ciri-ciri
tembang
Teks
tembang
-Mendengar
kan
tembang
Dasanama
macapat
2.Mengarti
Tembung
-Mendiskusi
kan katasaroja
kata sulit
kan nama
dalam
tembang
tembang
yang
3.Menjawab
didengarnya
pertanyaa
-Bertanya
n
tentang
3.2 Membedakan
jawab
isi
teks wayang,
tentang
tembang
teks piwulang
kosa kata
(tembang),
sulit
cerita
- Menjawab
pendek, dan
pertanyaan
teks berhuruf
berkaitan
Jawa baik
dengan isi
melalui lisan
tembang
maupun
tulisan.
3.3 Mengklasifika
si teks
wayang, teks
piwulang
(tembang),
cerita
pendek, dan
teks berhuruf
Jawa baik
melalui lisan
maupun
tulisan.
3.4 Mengidentifi
143
Unjuk kerja
tertulis
3 x 2 jam
pel
-VCD
-Teks
tembang
kinanthi
kasi
kekurangan
teks wayang,
teks piwulang
(tembang),
cerita
pendek, dan
teks berhuruf
Jawa baik
melalui lisan
maupun
tulisan.
4.1 Menangkap
makna teks
wayang, teks
piwulang
(tembang),
cerita
pendek, dan
teks berhuruf
Jawa baik
melalui lisan
maupun
tulisan.
4.2 Menelaah
dan merevisi
teks wayang,
teks piwulang
(tembang),
cerita
pendek, dan
teks berhuruf
Jawa baik
melalui lisan
maupun
tulisan.
4.3 Meringkas
teks wayang,
teks piwulang
(tembang),
cerita
pendek, dan
teks berhuruf
144
Jawa baik
melalui lisan
maupun
tulisan.
4.3 Menyusun
teks wayang,
teks piwulang
(tembang),
cerita
pendek, dan
teks berhuruf
Jawa baik
melalui lisan
maupun
tulisan.
4.3 Menyajikan
teks wayang,
teks piwulang
(tembang),
cerita
pendek, dan
teks berhuruf
Jawa baik
melalui lisan
maupun
tulisan.
3.1 Memahami
teks wayang,
teks piwulang
(tembang),
cerita
pendek, dan
teks berhuruf
Jawa baik
melalui lisan
maupun
tulisan.
Teks
Teks huruf
bacaan
jawa
(sandhanga
berhuruf
n
jawa
(sandhangan wyanjana,
pasangan)
wyanjana
dan
Jenis kata
pasangan)
1.Menyebut
kan
sandhanga
n wyanjana
3.2 Membedakan 2.Menyebut
teks wayang,
kan
teks piwulang
pasangan
(tembang),
aksara
cerita
jawa
Teks huruf
Jawa
-Mengamati
teks bacaan
berhuruf
Jawa
-Mengidentifi
kasi
sandangan
wyanjana
dalam teks
bacaan.
Mengamati
Menanya
Mengeksplo145
pendek, dan
teks berhuruf
Jawa baik
melalui lisan
maupun
tulisan.
3.3Mengklasifika
si teks
wayang, teks
piwulang
(tembang),
cerita
pendek, dan
teks berhuruf
Jawa baik
melalui lisan
maupun
tulisan.
3.4 Mengidentifi
kasi
kekurangan
teks wayang,
teks piwulang
(tembang),
cerita
pendek, dan
teks berhuruf
Jawa baik
melalui lisan
maupun
tulisan.
4.1 Menangkap
makna teks
wayang, teks
piwulang
(tembang),
cerita
pendek, dan
teks berhuruf
Jawa baik
melalui lisan
maupun
tulisan.
rasikan
Mengasosiasikan
Mengomuni
kasikan
Teks
tembang
- Teks
1.Menceri
piwulang
takan
(tembang)
kembali isi
tembang
mengguna
kan
bahasa
sendiri
2.Menem
bangkan
tembang
Performansi
Teks
tembang
-Menceritera
kan isi
tembang
dengan
mengguna
kan
bahasanya
sendiri
146
Penilaian
produk/
unjuk kerja
4.2 Menelaah
dan merevisi
teks wayang,
teks piwulang
(tembang),
cerita
pendek, dan
teks berhuruf
Jawa baik
melalui lisan
maupun
tulisan.
4.3 Meringkas
teks wayang,
teks piwulang
(tembang),
cerita
pendek, dan
teks berhuruf
Jawa baik
melalui lisan
maupun
tulisan.
4.3Menyusun
teks wayang,
teks piwulang
(tembang),
cerita
pendek, dan
teks berhuruf
Jawa baik
melalui lisan
maupun
tulisan.
4.3 Menyajikan
teks wayang,
teks piwulang
(tembang),
cerita
pendek, dan
teks berhuruf
Jawa baik
kinanthi
dengan
benar
(dengan
lafal,
intonasi,
gestur dan
mimik)
Teks bacaan
berhuruf
jawa
1.Menulis
kalimat
berhuruf
jawa yang
menerapka
n
sandangan
wyanjana
2.Membaca
teks bacaan
berhuruf
jawa yang
menerapkan
sandhangan
wyanjana
Teks huruf
jawa
(sandhang
an
wyanjana,
pasangan)
Teks huruf
Jawa
-Menulis
kalimat
sederhana
berhuruf
jawa yang
mengguna
kan
sandangan
wyanjana
-Membaca
teks berhuruf
Jawa yanh
mengguna
kan
sandhangan
wyanjana
147
melalui lisan
maupun
tulisan.
BAB IV
148
KEGIATAN KURIKULER
A. Kegiatan Intrakurikuler
Kegiatan intrakurikuler di SMP Negeri 1 Sukoharjo adalah kegiatan yang dilaksanakan
sekolah dalam rangka mewujudkan program pendidikan yang telah tersusun pada kurikulum
dengan alokasi waktu sesuai dengan struktur program kurikulum.
B. Kegiatan Kokurikuler
Kegiatan yang tidak terjadwal dalam mata pelajaran, tetapi mempunyai
pengaruh
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang erat kaitannya dengan memperkaya pelajaran.
Pelaksanaannya dilakukan di luar jam pelajaran yang ditetapkan di dalam struktur program,
dan dimaksudkan agar peserta didik dapat lebih mendalami dan memahami apa yang telah
dipelajari dalam kegiatan intrakurikuler. Kegiatan ini dapat berupa penugasan-penugasan
atau pekerjaan rumah yang merupakan penunjang kegiatan intrakurikuler.
Untuk pelaksanaan kegiatan kokurikuler ada beberapa hal yang perlu diperhatikan,
antara lain:
1. Harus jelas hubungan antara pokok bahasan atau subpokok bahasan yang diajarkan
dengan tugas yang diberikan.
2. Tugas yang diberikan tidak menjadi beban yang berlebihan bagi peserta didik, baik untuk
beban fisik maupun psikis, karena diberikan di luar jam tatap muka yang jangkauannya
lebih luas.
3. Pengadministrasian tugas yang diberikan kepada peserta didik harus tertib, termasuk
penilaian dan pemantauannya.
4. Penilaian terhadap hasil tugas peserta didik perorangan diperhitungkan sebagai bahan
dalam penghitungan nilai rapor semester.
C. Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan tidak tercantum dalam jadwal mata
pelajaran serta mempunyai pengaruh secara tidak langsung terhadap kegiatan kurikuler.
berarti bagi kesuksesan peserta didik di sekolah. Dalam kegiatan ini, peserta didik
dapat berlatih aneka macam keterampilan, menyalurkan minat dan hobi, berlatih
berorgnaisasi, mengembangkan kemampuan-kemampuan lain dan menyalurkan
minat rekreasi dan memupuk kesegaran jasmani mereka. Dalam kegiatan ini juga,
peserta didik dapat melatih keterampilan sosial dan personalnya, di luar tugas
penguasaan akademik sehari-hari, sebagaimana tuntutan intrakurikulernya. Bahkan
lebih jauh, peserta didik dapat melatih kepekaan sosialnya, dan berlatih berbagai
jenis kompetensi yang tidak dapat diakomodasi oleh kegiatan-kegiatan yang bersifat
akademik.
Berdasarkan kondisi objektif sekolah maka kegiatan ekstrakurikuler di SMP Negeri
Sukoharjo adalah:
1.
Pramuka
Tujuan:
1)
3)
4)
5)
6)
2.
Tujuan:
a. Sebagai wahana siswa untuk berlatih berorganisasi
150
3)
6.
Olahraga Permainan
Tujuan :
Pengembangan olahraga bulu tangkis;
Membentuk tim bola voli;
Melatih siswa bermain catur.
7.
Kegiatan Seni Budaya
Tujuan :
a. Pengembangan seni rupa, seni musik, seni tari, seni karawitan,dan
b. Pengembangan seni baca Al Quran
1)
2)
3)
NAMA KEGIATAN
Pramuka
PMR
PKS
KIR
Taekwondo
OR Permainan
HARI
Jumat
Rabu
Rabu
Rabu
Kamis, Sabtu
Rabu
151
KETERANGAN
14.00 16.00
11.20 13.00
11.20 13.00
11.20 13.00
14.00 16.00
11.20 13.00
7
8
9
10
11
Seni Musik
Seni Tari
Seni Rupa
Karawitan
Seni Baca Al Quran
Rabu
Rabu
Rabu
Rabu
11.20 13 .00
11.20 13.00
11.20 13.00
11.20 13.00
11.20 13.00
Rabu
c. Alokasi Waktu
Alokasi waktu ekuivalen dengan 2 Jam Pelajaran
d. Penilaian
Kegiatan ekstrakurikuler dinilai dan dilaporkan secara berkala kepada sekolah dan
orang tua dalam bentuk kualitatif:
Kategori
Keterangan
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
152
BAB V
KALENDER PENDIDIKAN
153
Libur jeda tengah semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun pelajaran
digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun.
g) Sekolah/madrasah-sekolah
pada
daerah
tertentu
yang
memerlukan
libur
keagamaan lebih panjang dapat mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa
mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.
h) Bagi sekolah/madrasah yang memerlukan kegiatan khusus dapat mengalokasikan
waktu secara khusus tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif.
154
i)
Hari libur umum/nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap jenjang dan
jenis
pendidikan
disesuaikan
dengan
Peraturan
Pemerintah
Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur, dan kegiatan lainnya tertera
pada Tabel berikut ini.
Tabel 1: Alokasi Waktu pada Kalender Pendidikan
NO
KEGIATAN
Minggu efektif belajar
ALOKASI WAKTU
Minimum 34 minggu
dan maksimum 38
minggu
Maksimum 2 minggu
KETERANGAN
Digunakan untuk kegiatan
pembelajaran efektif pada
setiap satuan pendidikan
Satu minggu setiap
semester
Maksimum 2
minggu
Maksimum 3 minggu
2 4 minggu
Maksimum 2 minggu
Digunakan untuk
penyiapan kegiatan dan
administrasi akhir dan
awal tahun pelajaran
Daerah khusus yang
memerlukan libur
keagamaan lebih panjang
dapat mengaturnya
sendiri tanpa mengurangi
jumlah minggu efektif
belajar dan waktu
pembelajaran efektif
Disesuaikan dengan
Peraturan Pemerintah
Maksimum 1 minggu
Kegiatan khusus
sekolah/madrasah
Maksimum 3 minggu
1.
Jeda tengah semester
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
155
KALENDER PENDIDIKAN
SMP NEGERI 1 SUKOHARJO
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
JULI 2013
Minggu
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
1
2
3
4
5
7
8
9
10
11
12
14
15
16
17
18
19
TANGGAL
21
22
23
24
25
26
28
29
30
31
1 13 Juli 2013
15-17 Juli 2013
156
URAIA
Libur akhir Tahun Pelajaran 2012/2013
Hari-hari Pertama Masuk Sekolah
Sabtu
13
20
27
HBE = 15
AGUSTUS 2013
LU=0
TANGGAL
URAIA
Minggu
11
18
25
1 - 7 Agustus 2013
Senin
12
19
26
8 9 Agustus 2013
Selasa
13
20
27
Rabu
Kamis
Jumat
Sabtu
7
8
9
10
14
15
16
17
21
22
23
24
28
29
30
31
17 Agustus 2013
1
2
3
SEPTEMBER 2013
Minggu
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Sabtu
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
OKTOBER 2013
1
Minggu
6
3
1
Senin
7
4
1
Selasa
1 8
5
1
Rabu
2 9
6
1
1
Kamis
3 0
7
1
Jumat
4 11 8
1
1
Sabtu
5 2
9
HBE = 12
TANGGAL
29
30
8 September 2013
23 -28 September 2013
URAIA
HBE = 25
URAIA
27
1 Oktober 2013
28
1- 5 Oktober 2013
29
7- 12 Oktober 2013
30
15 Oktober 2013
31
NOVEMBER 2013
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
LU=0
TANGGAL
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
2
6
21 Oktober 2013
28 Oktober 2013
HBE = 22
Minggu
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Sabtu
LU= 3
17
18
19
20
21
22
23
LU = 1
TANGGAL
24
25
26
27
28
29
30
5 November 2013
10 November 2013
URAIA
Tahun Baru Hijriah 1434H
Upacara Hari Pahlawan
HBE = 25
157
LU=1
DESEMBER 2013
1
2
Minggu
1 8
5
2
1
2
Senin
2 9
6
3
1
1
2
Selasa
3 0
7
4
1
2
Rabu
4 11 8
5
1
1
2
Kamis
5 2
9
6
1
2
2
Jumat
6 3
0
7
1
2
2
Sabtu
7 4
1
8
JANUARI 2014
1
Minggu
5
2
1
Senin
6
3
1
Selasa
7
4
1
Rabu
1 8
5
1
Kamis
2 9
6
1
1
Jumat
3 0
7
1
Sabtu
4 11 8
FEBRUARI 2014
Minggu
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Sabtu
Minggu
Senin
Selasa
Rabu
2
3
4
5
6
29
9 14 Desember 2013
30
31
21 Desember 2013
23- 31 Desember 2013
25 Desember 2013
HBE = 18
26
2 - 4 Januari 2014
LU=1
1
7
4
1
1 8
5
MARET 2014
2
1
2
2
URAIA
Libur Akhir Semester Gasal
27
1 Januari 2014
28
14 Januari 2014
29
30
31 Januari 2014
Try Out I
Libur Tahun Baru Imlek 2565
31
TANGGAL
16
17
18
19
20
9
10
11
12
URAIA
TANGGAL
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
9
10
11
12
13
2
3
4
5
TANGGAL
23
24
25
26
27
HBE = 21 LU= 3
URAIAN KEGIATAN
Supervisi Kelas Semester 2
Try Out II
28
HBE = 24
LU=0
TANGGAL
16
17
18
19
23/30
24/31
25
26
13 Maret 2014
3 - 8 Maret 2014
10 - 12, 14 Maret 2014
17 - 20 Maret 2014
158
URAIA
Libur Hari Raya Nyepi
Tes Tengah Semester (KLS VII & VIII)
Try Out III
Masa Jeda Semester 2
Kamis
Jumat
Sabtu
6
7
8
13
14
15
20
21
22
27
28
29
APRIL 2014
6
7
8
9
10
11
12
1
2
3
4
5
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Minggu
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Sabtu
MEI 2014
4
11
5 12
6 13
7 14
1
8 15
2
9 16
3 10 17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Minggu
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Sabtu
JUNI 2014
1
8 15
2
9 16
3 10 17
4 11 18
5 12 19
6 13 20
7 14 21
22
23
24
25
26
27
28
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Sabtu
9
1
0
1
1
1
2
URAIA
Try Out IV
Libur Wafat Isa Al Masih
Upacara Hari Kartini
UJIAN NASIONAL UTAMA
UJIAN NASIONAL SUSULAN
HBE = 25
29
30
TANGGAL
28 April 2 Mei 2014
2 Mei 2014
14 Mei 2014
20 Mei 2014
27 Mei 2014
29 Mei 2014
TANGGAL
9-14 Juni 2014
16- 20 Juni 2014
21 Juni 2014
23 Juni- 12 Juli 2014
LU= 1
URAIA
UJIAN NASIONAL SUSULAN
Mengikuti Upacara Hardiknas
Libur Kenaikan Isa Al Masih
Upacara Hari Kebangkitan Nasional
Libur Peringatan Isra Miroj Nabi Muhammad
Libur Hari Raya Waisak 2568
HBE = 24
LU= 3
URAIA
Ulangan Akhir Semester Genap/UKK
Kegiatan Koreksi dan Remidi
Penyerahan LHB Semester Genap
Libur Akhir Semester Genap (Libur Besar)
HBE = 18
JULI 2014
6
7
TANGGAL
Minggu
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Sabtu
Minggu
Senin
22 Maret 2014
24 29 Maret 2014
LU= 0
TANGGAL
13
14
20
21
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
2
2
3
2
4
2
5
2
6
27
28
URAIA
Libur Akhir Semester Genap (Libur Besar)
Permulaan TahunPelajaran Baru 2014/2015
29
30
31
HBE =
LU=0
BAB VI
PENUTUP
1) Simpulan
Dari uraian yang telah dipaparkan di depan terkait pengembangan kurikulum SMP
Negeri 1 Sukoharjo dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu :
160
1. Kurikulum
SMP
Negeri
Sukoharjo
dikembangkan
sebagai
pedoman
161
tetap dialokasikan pada struktur kurikulum 2013. Alokasi jam Mata Pelajaran
Muatan Lokal Bahasa Jawa adalah 2 jam per minggu.
2) Saran
Kurikulum
pembelajaran
di
ini
digunakan
sekolah
sebagai
untuk
pedoman
mencapai
dalam
tujuan-tujuan
pelaksanaan
yang
telah
direncanakan. Oleh karena itu, disarankan kepada semua pihak pengguna agar
dapat memedomani semua isi dan tuntutan yang ada pada kurikulum ini dengan
tetap memperhatikan aspek kedinamisan dalam pengembangan kurikulum
sesuai dengan tuntutan perkembangan pendidikan dan perkembangan zaman.
162