Professional Documents
Culture Documents
Mengunjungi Obyek Wisata Pemandian
Siwarak Tito Argo Semarang.
Disusun Oleh :
********************************
ILMU EKONOMI & STUDI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2009
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Pariwisata merupakan sektor yang sangat kompleks karena bersifat multidimensi baik fisik,
social budaya, ekonomi dan politik. Pariwisata merupakan hal yang sangat kompleks dan bersifat unik,
karena pariwisata bersifat multidimensi baik fisik, sosial ekonomi, politik, dan budaya. Pariwisata juga
menawarkan jenis produk dan wisata yang beragam, mulai dari wisata bahari/tirta, wisata sejarah,
wisata arkeologi, wisata budaya, wisata agama, wisata ziarah, wisata kesehatan, wisata wredha (orang
tua), wisata remaja, wisata perkebunan (wisata agro), wisata nostalgia, wisata pendidikan/ilmiah,
wisata alam, wisata petualangan, wisata dirgantara, wisata berburu, wisata belanja, dan wisata industri.
Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan orang untuk sementara waktu, yang
diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain meninggalkan tempatnya semula, dengan suatu
perencanaan dan dengan maksud bukan untuk berusaha atau mencari nafkah di tempat yang
dikunjungi, tetapi sematamata untuk menikmati kegiatan pertamasyaan dan rekreasi atau untuk
memenuhi keinginan yang beraneka ragam. (Richard Sihite, 2000:4647)
Dengan demikian pariwisata merupakan salah satu jenis industri baru yang mampu
mempercepat pertumbuhan ekonomi dan penyediaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standar
hidup serta menstimulasi sektorsektor produktif lainnya. Selanjutnya, sebagai sektor yang komplek,
pariwisata juga merealisasi industriindustri klasik seperti industri kerajinan tangan dan cinderamata,
penginapan dan transportasi
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki sumber daya alam yang melimpah, baik daratan,
udara maupun di perairan. Di samping itu Indonesia juga merupakan suatu negara yang memiliki
keanekaragaman budaya dan nilai sejarah yang sangat tinggi, hal itu terwujud dari banyaknya
peninggalanpeninggalan sejarah di berbagai tempat. Semua potensi tersebut mempunyai peranan yang
sangat penting bagi pengembangan kepariwisataan, khususnya wisata alam.
RUMUSAN MASALAH
Sebuah objek wisata didirikan pada umunya untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.
Pihak pengelolapun menginginkan bahwa supaya konsumen yang datang sebagai objek wisata tersebut
dapat dipertahankan dalam jangka waktu yang cukup lama. Ini bukan tugas yang mudah perubahan
perubahan yang dapat terjadi setiap saat baik perubahan pada diri konsumen seperti selera maupun
aspekaspek psikologis setelah perubahan kondisi lingkunganyang mempengaruhi aspekaspek
psikologis, social dan cultural konsumen itu sendiri.
Demikian juga halnya dengan perkembangan industri hiburan dan pariwisata yang mengarah
pada gejala persaingan yang melatar belakangi perlunya objek wisata Pemandian Siwarak Tirto Argo
Semarang mempertahankan konsumenkonsumennya. Meskipun Pemandian Siwarak Tirto Argo selalu
berusaha memperbaiki kualitas untuk meningkatkan kepuasan konsumen namun harus diakui bahwa
dengan meningkatnya persaingan bidang industri hiburan dan pariwisata, tingkat persaingan dalam
mempertahankan konsumen menjadi semakin tinggi
TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN
Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini antara lain :
1. Untuk menganalisis pengaruh factor tujuan terhadap keputusan konsumen untuk memilih
objek wisata siwarak tirto argo sebagai tujuan wisata.
2. Untuk menganalisis pengaruh harga terhadap keputusan konsumen untuk memilih objek
wisata siwarak tirto argo sebagai tujuan wisata.
3. Untuk menganalisis pengaruh lokasi terhadap keputusan konsumen untuk memilih objek
wisata siwarak tirto argo sebagai tujuan wisata.
4. Untuk menganalisis pengaruh fasilitas terhadap keputusan konsumen untuk memilih objek
wisata siwarak tirto argo sebagai tujuan wisata.
Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini adalah :
1. Sebagai masukan dan pertimbangan dalam mengembangkan dan menyempurnakan
kebijakankebijakan pemerintah terutama yang berhubungan dengan usahausaha untuk
mempertahankan dan apabila perlu meningkatkan jumlah wisatawan yang datang.
2. Hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai bahan masukan dan pengetahuan untuk
memecahkan masalah yang berkaitan dengan perilaku konsumen.
2.1 TINJAUAN PUSTAKA
Landasan Teori
Definisi Pariwisata
Pariwisata adalah perjalanan dari suatu tempat, bersifat sementara, dilakukan perorangan
maupun kelompok, sebagai usaha untuk mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan
dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu. Seseorang yang melakukan
perjalanan dianggap sebagai perjalanan wisata apabila bersifat sementara, sukarela karena tidak ada
paksaan, dan tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah atau bayaran.
Beberapa pengertian mengenai istilah pariwisata yang dikemukakan oleh beberapa ahli ekonomi
diantaranya adalah Hunziker dan Kraph yang menyatakan pariwisata adalah sejumlah hubungan dan
gejalagejala yang dihasilkan dari tinggalnya orangorang asing asalkan tinggalnya mereka itu tidak
menyebabkan timbulnya tempat tinggal serta usahausaha yang bersifat permanent atau sementara
sebagai usaha mencari pekerjaan penuh.
Pariwisata merupakan komoditas yang dibutuhkan oleh setiap individu dapat meningkatkan
daya kreatif, menghilangkan kejenuhan kerja, relaksasi, berbelanja, bisnis, mengetahui peninggalan
bersejarah, kesehatan, dan pariwisata spiritualisme, seiring dengan meningkatnya waktu luang sebagai
akibat lebih singkatnya hari kerja dan didukung oleh meningkatnya penghasilan, maka aktifitas
kepariwisataan akan semakin meningkat.
Hornby menyebutkan rumusan wisata sebagai sebuah perjalanan dimana seseorang dalam
perjalanannya singgah sementara di beberapa tempat dan akhirnya kembali lagi ke tempat asal yang
merupakan ia memulai perjalanan.
Sedangkan Kodhyat merumuskan pariwisata sebagai fenomena yang ditimbulkan oleh salah
satu bentuk kegiatan manusia, yaitu kegiatan yang disebut perjalanan (travel). Perjalanan untuk
memenuhi rasa ingin tahu, untuk keperluan yang bersifat rekreatif dan edukatif dikategorikan sebagai
kegiatan wisata.
Sedangkan menurut Spillane (1989) mendefinisikan pariwisata sebagai kegiatan melakukan
perjalanan dengan tujuan mencari kepuasan, mencari sesuatu, memperbaiki kesehatan, menikmati olah
raga, menunaikan tugas, berziarah, dan lainlain.
Kemudian menurut Salah Wahab (1976) dalam Winarto dan Widowati, (2003), pariwisata adalah salah
satu industri yang mampu menyediakan pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam hal penyediaan
lapangan kerja, pendapatan, tarif hidup, dan dalam mengaktifkan sector produksi lain di dalam negara
penerima wisatawan.
Selanjutnya dalam UU No. 9 tahun 1990 tentang kepariwisataan menyebutkan wisata adalah
kegiatan perjalanan atau sebagian dari suatu kegiatan tersebut yang dilakukan sukarela serta bersifat
sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata.
Wisatawan adalah orang yang melakukan perjalanan wisata. Menurut Burchat dan Medelik
(1981), wisatawan memiliki 4 ciri utama, cirri tersebut adalah (Kohdyat,1996):
1. Wisatawan adalah orang yang melakukan perjalanan ke dan tinggal di berbagai tempat
tujuan.
2. Tempat tujuan wisatawan berbeda dari tempat tinggal dan tempat kerjanya seharihari,
karena itu kegiatan wisatawan tidak sama dengan kegiatan penduduk yang berdiam dan
bekerja di tempat tujuan wisatawan.
3. Wisatawan bermaksud pulang kembali dalam beberapa hari atau bulan, karena itu
perjalanan bersifat sementara dan berjangka pendek.
4. Wisatawan melakukan perjalanan bukan untuk mencari tempat tinggal, untuk menetap di
tempat tujuan atau bekerja untuk mencari nafkah.
Jenis Pariwisata
Tujuan dari wisatawan melakukan perjalanan mempengaruhi dan menentukan jenis pariwisata
yang memungkinkan untuk dikembangkan di daerah tujuan wisata yang nantinya akan menarik
wisatawan untuk mengunjunginya. Menurut Spillane terdapat beberapa jenis pariwisata, yaitu:
a) Pariwisata untuk menikmati perjalanan (pleasure tourism)
Jenis pariwisata ini dilakukan oleh orang yang meninggalkan tempat tinggalnya untuk berlibur
mencari udara segar yang baru, untuk mengendorkan syarafnya, untuk menikmati keindahan alam,
untuk menikmati hikayat rakyat suatu daerah, untuk menikmati hiburan, dan sebagainya. Jenis
pariwisata ini menyangkut begitu banyak unsur yang bersifat berbeda karena pengertian utility pleasure
yang berbeda sesuai karakter, cita rasa, latar belakan kehidupan, dan temperamen individu.
b) Pariwisata untuk rekreasi (recreation tourism)
Jenis pariwisata ini dilakukan oleh orang yang menghendaki pemanfaatan harihari libur untuk
istirahat, untuk memulihkan kembali kesegaran jasmani dan rohani, yang akan menyegarkan keletihan
dan kelelahannya.
c) Pariwisata untuk kebudayaan (cultural tourism)
Jenis pariwisata ini ditandai oleh rangkaian motivasi seperti keinginan untuk belajar di pusat
pusat pengajaran dan riset, untuk mempelajari adatistiadat, cara hidup masyarakat negara lain, untuk
mengunjungi peninggalanpeninggalan bersejarah, peninggalan peradaban masa lalu dan penemuan
besar masa kini, pusatpusat kesenian dan keagamaan dan mengikuti festival seni musik, film, tater,
tarian, dan sebagainya.
d) Pariwisata untuk olah raga (sport tourism)
Pariwisata olah raga bagi mereka yang ingin berlatih dan mempraktikannya sendiri, seperti
pendakian gunung, berburu, memancing, dan sebagainya. Untuk mengunjungi tempat wisata yang
menyediakan tempat pariwisata untuk olah raga ini.
e) Pariwisata untuk konvensi (convention tourism)
Jenis pariwisata ini mengalami perkembangan yang luar biasa dan menjadi penting dalam
sumbanganya dalam devisa negara. Banyak negara yang mulai tertarik dan menggarap jenis pariwisata
ini dengan banyaknya hotel dan bangunanbangunan yang khusus dilengkapi untuk menunjang
convention tourism.
Aspek Ekonomis Pariwisata
Pariwisata dalah salah satu dari industri yang mampu menyediakan pertumbuhan ekonomi yang
cepat dalam hal kesempatan kerja, pendapatan, taraf hidup dan dalam mengaktifkan sektor produksi
lain di daerah penerima wisatawan. Dikatakan begitu, karena jenis industri ini memiliki mata rantai
kegiatan yang panjang.
Aktivitas industri pariwisata mampu menggerakkan kegiatankegiatan terkait, menggerakkan
industriindustri lain bahkan merambah pada sektorsektor lain seperti sektor pertanian, peternakan,
perkebunan, kerajinan rakyat, dan sebagainya. Dengan begitu, Pariwisata memainkan peran penting
sebagai pemicu pertumbuhan yang berimbang karena kompleksnya hakekat industri pariwisata.
Pertumbuhan berimbang ini tidak lain terlaksana oleh munculnya produksi usaha baru (inovasi) dan
perluasannya. Selain itu, pariwisata juga memegang peran utama dalam hal kebijaksanaan kesempatan
kerja, dikarenakan oleh permintaan pariwisata cenderung berkembang luas dalam jangka panjang.
Potensi pariwisata yang baik dan berdaya saing tinggi pada suatu negara dapat dijadikan sebagai
kegiatan ekonomi yang mampu meningkatkan likuiditas keuangan negara.
Lebih jauh dalam UU No. 9 tahun 1990 tentang kepariwisataan pada butir B menyebutkan bahwa
kepariwisataan mempunyai peran penting untuk memperluas dan memeratakan kesempatan berusaha
dan lapangan kerja, medorong pembangunan daerah, memperbesar pendapatan nasional dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat serta memupuk rasa cinta tanah air, memperkaya
kebudayaan nasional dan memantapkan pembinaannya dalam rangka memperkokoh jati diri bangsa
dan mempererat persahabatan antar bangsa.
Industri pariwisata memiliki sifat khusus. Menururt Spillane (1989), sifat tersebut adalah:
a. Produk wisata tidak dapat dipindahkan karena orang tidak dapat membawa produk wisata
pada wisatawan, tetapi wisatawan itu sendiri yang harus mengunjungi, mengalami dan
datang menikmati produk wisata tersebut.
b. Produk dan konsumsi terjadi pada waktu yang bersamaan. Tanpa wisatawan yang sedang
menggunakan jasa wisata itu tidak akan terjadi kegiatan produksi wisata.
c. Pariwisata tidak mempunyai standar ukuran yang obyektif karena pariwisata memiliki
berbagai ragam jenis pariwisata.
d. Wisatawan tidak dapat mencicipi, mengetahui, ataupun menguji produk itu sebelumnya
karena wisatawan hanya melihat dari brosur ataupun alat promosi lainnya.
e. Produk wisata mengandung resiko tinggi karena memerlukan modal besar, sedangkan
permintaannya sangat peka dan rentan terhadap situasi ekonomi, politik, sikap masyarakat,
kesenangan wisata dan sebagainya.
Kepuasan Konsumen
Pengertian Kepuasan Konsumen menurut Mowen dan Michael (2002) adalah sebagai
keseluruhan sikap yang ditunjukkan konsumen atas barang atau jasa setelah mereka memperoleh atau
menggunakannya.
Perilaku konsumen (customer behavior) merupakan kegiatankegiatan individu yang secara
langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang dan jasa termasuk di dalamnya
proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatankegiatan tersebut ( Darmamesta
dan Handoko, 2000).
Teori tingkah laku konsumen dapat dibedakan dalam dua macam pendekatan : pendekatan nilai
guna (utility) kardinal dan pendekatan nilai guna ordinal. Dalam pendekatan niali guna kardinal
dianggap manfaat atau kenikmatan yang diperoleh seorang konsumen dapat dinyatakan secara
kuantitatif. Berdasarkan kepada pemisalan ini, dan dengan anggapan bahwa konsumen akan
memaksimumkan kepuasan yang dapat dicapainya, diterangkan bagaimana seseorang akan menentukan
konsumsinya ke atas berbagai jenis barang yang terdapat di pasar. Dalam pendekatan nilai guna
ordinal, manfaat atau kenikmatan yang diperoleh masyarakat dari mengkonsumsi barangbarang tidak
dikuantifikasi.
Tingkah laku seorang konsumen untuk memilih barangbarang yang akan memaksimumkan
kepuasannya ditunjukkan dengan bantuan kurva kepuasan sama, yaitu kurva yang menggambarkan
gabungan barang yang akan memberikan nilai guna (kepuasan yang sama) (Sadono Sukirno; 2005).
Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen dapat diartikan sebagai kegiatan individu secara langsung terlibat dalam
mendapatkan serta menggunakan barangbarang dan jasajasa, termasuk didalamnya proses
pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan tersebut ( Basu Swastha, 1992 ).
Perilaku konsumen (customer behavior) merupakan kegiatankegiatan individu yang secara
langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang dan jasa termasuk di dalamnya
proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatankegiatan tersebut ( Darmamesta
dan Handoko, 2000).
Perilaku konsumen (consumer behavior) sebagai interaksi dinamis antara pengaruh dan
kognisi, perilaku dan kejadian disekitar kita dimana manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup
mereka ( J. Paul Peter da Jerry C. Olsen, 1999 ).
Paling tidak ada 3 definisi dari pengertian tersebut yaitu :
1. perilaku konsumen adalah dinamis,
2. hal tersebut adalah melibatkan interaksi pengaruh dan kognisi perilaku dan kejadian sekitar dan
3. hal tersebut melibatkan pertukaran.
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen merupakan tindakan
yang dilakukan oleh individu atau kelompok yang berhubungan dengan proses pengambilan keutusan
dalam mendapatkan dan menggunakan barang atau jasa.
Model Perilaku Konsumen
Banyak perilaku yang mempengaruhi perilaku konsumen dan kecenderungannya untuk saling
berinteraksi.Model perilaku konsumen dikembangkan sebagai usaha untuk memahaminya
Salah satu model perilaku konsumen adalah model dari Engel, dkk (1990).Model perilaku
konsumen tersebut terbagi ke dalam empat hal yaitu:
a. Stimulus, yang merupakan masukan untuk konsumen dari pemasar untuk mempengaruhi
reaksi konsumen. Stimulus ini dapat berupa produk, harga, promosi, dan distribusi.
b. Proses informasi, merupakan tahap dimana konsumen melakukan pemrosesan informasi
suatu produk yang diberikan lingkungan eksternalnya.
c. Proses pengambilan keputusan, yang mengidentifikasikan proses dari identifikasi masalah
sampai pemecahannya,yang terbagi dalam lima tahapan, yaitu: pengenalan masalah
(Problem recognition), penelusuran informasi (information search), evaluasi (alternative
evaluation), pilihan (choice), dan hasil (outcomes).
d. Pengaruh lingkungan eksternal, terbagi dalam dua bagian yaitu :pengaruh lingkungan yang
meliputi kebudayaan, kelas sosial, pengaruh individu, keluarga, dan situasi. Sedangkan
perbedaanperbedaan individu mencakup sumberdaya yang dimiliki konsumen, motivasi
dan keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup serta demografi.
Pengertian Tujuan
Tujuan disini dimaksudkan adalah motivasi konsumen untuk mengunjugi obyek wisata siwarak
tirto argo. Motivasi tersebut meliputi untuk tujuan wisata atau rekreasi, olahraga ,maupun yang lain
Pengertian Harga
Harga adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari
produk dan layanan (Basuswastha,1993). Dalam hal ini harga yang dimaksud adalah biaya masuk
kedalam obyek wisata obyek wisata siwarak tirto argo
Pengertian Lokasi
Strategi lokasi adalah salah satu determinan paling penting dalam perilaku konsumen. Dalam
hal ini semakin jauh dari pusat kota, sebuah obyek wisata akan semakin diminati, sebab menelaah
kegunaan dari pengadaan obyek wisata tersebut adalah untuk hiburan.
Pengertian Fasilitas
Fasilitas yang dimaksud adalah seberapa menarik dan menyenangkannya sebuah obyek yang
dijadikan sebagai tempat pariwisata, dalam hal ini adalah obyek wisata siwarak tirto argo
Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu dilakukan oleh Khoirotun tahun 2003 berjudul Analisa Faktorfaktor yang
Mempengaruhi Perilaku konsumen dalam memilih bengkel resmi sepeda motor honda.Penelitian ini
dilakukan terhadap 100 orang responden dengan menggunakan empat variabel, yaitu:
Pelayanan,Fasilitas,Harga,lokasi.
Dari hasil uji Validitas didapatkan hasil bahwa keempat variabel valid.Sedangkan dari hasil uji
Reliabilitas, keempat variabel tersebut berstatus reliable.sedang, dari hasil analisis regresi linear
berganda diketahui bahwa ada pengaruh bersamasama keempat variabel terhadap keputusan
pembelian.
Fitria Perdana Sari (2003) melakukan penelitian berjudul analisis faktorfaktor yang
mempengaruhi keputusan membeli konsumen di ABSAH swalayan terpadu semarang.penelitian ini
dilakukan oleh 100 orang responden. Dari hasil uji validitas dan reliabilitas diketahui bahwa keempat
variabel yaitu harga,pelayanan,lokasi,keragaman barang,adalah valid dan handal. Berdasarkan analisis
regresi linear berganda diketahui bahwa keempat variabel tersebut berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan membeli konsumen.
Dari kedua penelitian terdahulu diatas berhubungan dengan penelitian sekarang dalam hal
perumusan masalah dan analisis data yang digunakan. Namun, ada perbedaan pada obyek yang diteliti.
Obyek penelitian kali ini adalah menggunakan obyek pariwisata dengan studi kasus tempat wisata tirto
argo
Kerangka Pemikiran
Variabelvariabel yang digunakan dalam pemikiran penelitian “Analisis Kepuasan Konsumen
Dalam Mengunjungi Obyek Wisata Pemandian Siwarak Tito Argo Semarang.”, adalah antara lain
variable tujuan , variable harga, variable lokasi, dan variable fasilitas. Yang dapat dijabarkan sebagai
berikut.
= Hubungan secara Parsial
= Hubungan secara simultan
Dimana :
Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah antara lain :
1 Variabel tujuan diduga memiliki hubungan positif dan pengaruh signifikan terhadap
keputusan konsumen dalam memilih obyek wisata siwarak tirto argo
2 Variabel harga diduga memiliki hubungan negative dan pengaruh signifikan terhadap
keputusan konsumen dalam memilih obyek wisata siwarak tirto argo
3 Variabel lokasi diduga memiliki hubungan positif dan pengaruh signifikan terhadap
keputusan konsumen dalam memilih obyek wisata siwarak tirto argo
4 Variabel fasilitas diduga memiliki hubungan positif dan pengaruh signifikan terhadap
keputusan konsumen dalam memilih obyek wisata swarak tirto argo
3.1 Metode Penelitian
Variabel Penelitian Definisi Operasional
Variabel penelitian dalam penelitian definisi operasional antara lain :
a. Variabel independen (bebas)
Yaitu variabel yang mempengaruhi dan penyebab hal lain terjadi. Dalam penelitian ini yang menjadi
variable independen adalah:
X1: Tujuan
X2: Harga
X3: Lokasi
X4: Fasilitas
b Variabel dependen (tidak bebas), yaitu variabel yang situasi dan kondisinya tergantung
atau dipengaruhi oleh variabel independen. Dan variable dependen dalam penelitian ini
adalah keputusan konsumen dalam memelih objek wisata. Sedang definisi operasional dari
variabel adalah sebagai berikut:
1. Tujuan
Adalah motivasi konsumen dalam berkunjung ke siwarak tirto argo. Dalam berekreasi ataupun
untuk tujuan lain.
2. Harga
Adalah jumlah uang yang ditagihkan untuk sebuah jasa yang ditawarkan. Dalam hal ini
konsumen akan memperoleh keuntungan dari pelayanan objek wisata yang ditawarkan.
3. Lokasi
Lokasi siwarak tirto argo adalah tempat untuk memperoleh hiburan. Faktorfaktor yang
dipertimbangkan antara lain kenyamanan objek wisata tersebut dan juga seberapa jauh jarak antar
tempat tinggal dan area objek wisata
4. Fasilitas
Adalah berupa atribut dari fisik objek wisata tersebut dalam hal ini siwarak tirto argo dan juga
segala sesuatu yang membuat konsumen datang, memudahkan konsumen merasa nyaman.
Penentuan Sample
Sample dalam penelitian ini adalah populasi yang memiliki karakteristik hendak diselidiki dan
dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi. (Djarwanto Ps dan Pangestu Subagyo,1998). Jumlah
sample yang diambil sebanyak 110 orang. Dengan mempertimbangkan faktorfaktor waktu dan tenaga.
Jenis Data yang Digunakan
Data adalah sesuatu yang diketahui atau dianggap mempunyai sifat bisa memberikan gambaran
tentang suatu keadaan atau persoalan (J. Supranto,1990). Data yang digunakan adalah data primer,
merupakan data yang diperoleh langsung dari sumbernya, yaitu jawaban dari para responden penelitian.
Data yang digunakan adalah:
a. Identitas responden
b. Tanggapan responden tentang tujuan, harga, lokasi dan fasilitas terhadap keputusan memilih
siwarak tirto argo sebagai tempat pariwisata.
Metode Pengumpulan Data
Tekhnik pengumpulan data primer dalam pengumpulan data ini adalah (J. Supranto,1990):
a. Kuisioner
Merupakan tekhnik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengajukan lembaran kuesioner atau
daftar pertanyaan yang bersifat tertutup yaitu jawaban alternatif yang telah disediakan kecuali daftar
pertanyaan mengenai identitas responden yang bersifat terbuka.
b. Wawancara
Yaitu pengumpulan data dengan tekhnik tanya jawab langsung dengan responden yang diarahkan pada
materi yang dibahas, untuk memperoleh informasi yang relevan dengan penelitian. Tekhnik ini
dilakukan terhadap pimpinan perusahaan maupun yang berkaitan dengan materi yang di bahas tersebut.
Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi analisis kualitatif dan
kuantitatif, penjelasan dari kedua analisis tersebut adalah sebagai berikut:
a. Analisis Kualitatif
Analisis kualitatif ini didasarkan atas hasil jawaban responden dengan menggunakan tabulasi
data. Setelah melalui proses analisis kualitatif, maka akan dapat dianalisis secara kuantitatif, sehingga
dapat diketahui seberapa besar pengaruh faktorfaktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian.
b. Analisis Kuantitatif
Merupakan analisis yang berupa angkaangka sehingga dapat diukur dan dihitung. Dalam
analisa kuantitatif dimaksudkan untuk memperhitungkan atau memperkirakan besarnya pengaruh
secara kuantitatif dari perubahan suatu atau beberapa kejadian terhadap kejadian lainnya (J.
Supranto,1990). Adapun tes yang dipengaruhi adalah:
1. Analisis Validitas dan Reabilitas
Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu
kuesioner dikatakan valid jika v hitung (untuk v tiap butir dapat dilihat pada kolom corrected item total
correlation) lebih besar daripada v table dan sebaliknya jika v hitung lebih kecil dari v table maka
kuesioner tersebut tidak valid (Imam Ghozali, 2001).
Uji Realibitas alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indicator dari variable.
Suatu kuesioner dikatakan realibel atau handal jika nilai Croanboach Alpha > 0,60 (Imam Ghozali).
2. Uji Asumsi Klasik
Hasil perhitungan regtresi sebelum digunakan untuk analisis akan diuji normalitas, problem
autokorelasi, multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas. Hasil regresi variable amatan akan diuji
sebagai berikut (singgih Santoso):
1) Uji normalitas dengan grafik distribusi norma PP – Plot dengan dasar pengambilan
keputusan.
a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal, dan atau tidak mengikuti arah garis
diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
3. Uji multikolinearitas dengan Tolerance dan VIF, analisis dengan keputusan bebas :
a. Mempunyai nilai Variance Inflation Factor (VIF) di sekitar 1
b. Mempunyai angka Tolerance mendekati 1.
4. Uji heteroskedastisitas dengan grafik scatter plot, dengan pengambilan keputusan :
a. Jika ada pola tertentu, seperti titik – titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang
teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka telah terjadi
heteroskedastisitas.
b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik – titik yang menyebar di atas dan di bawah angka 0
pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
5. Analisis Regresi Berganda
Tekhnik analisis dengan menggunakan regresi berganda ini digunakan untuk mengukur tingkat
pengaruh dari masing – masing variable bebas terhadap variable terikat.
Persamaan umum regresi berganda adalah :
Dimana :
Y : Keputusan Mengunjungi Obyek Wisata
X1 : Tujuan
X2 : Harga
X3 : Lokasi
X4 : Fasilitas
6. Pengujian Hipotesis
a. Uji signifikasi secara simultan
F – test = dimaksudkan untuk menguji signifikasi koefisien regresi berganda.
Dengan rumus :
F = R2/k
Dimana :
R² = Koefisien determinasi
K = Jumlah koefisien
N = Banyaknya data
Kriteria pengujian :
Dengan derajat kebebasan = (n – k – 1)
Tingkat keyakinan = 95%
Perumusan hipotesis stastistik yaitu :
Ho : Bj = 0 ; tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara harga, kualitas, barang, pelayanan, dan
promosi terhadap keputusan pembelian.
Ha : Bj ≠ 0 ; terdapat pengaruh yang signifikan antara harga, kualitas, barang, pelayanan dan promosi
terhadap keputusan pembelian.
Kriteria pengujian hipotesis :
Ho diterima, Ha ditolak apabila F hitung ≤ F table
Ha diterima, Ho ditolak apabila F hitung > F table
b. Uji signifikasi terhadap koefisien regresi parsial b1, b2, b3 dan b4 dengan T test.
t test dimaksudkan untuk uji signifikasi koefisien regresi parsial dengan menggunakan rumus sebagai
berikut :
b−β
t = sb
Dimana :
b = Koefisien regresi untuk sampel
Β = Koefisien regresi untuk polulasi
sb = standar deviasi untuk distribusi b.
Dengan menggunakan derajat kebebasan (nk) dan tingkat keyakinan 95% maka criteria
pengujian sebagai berikut :
• Ho:b1=b2=b3=b4=0 ; Tidak ada pengaruh yang signifikan antara tujuan, harga, lokasi, dan
fasilitas terhadap keputusan untuk mengunjungi objek wisata.
• Ho:b1≠b2≠b3≠b4≠0 ; Terdapat pengaruh yang signifikan antara tujuan, harga, lokasi, fasilitas
terhadap keputusan untuk mengunjungi objek wisata.
DAFTAR PUSTAKA
Basu Swastha dan T. Hani Handoko, 1987. Manajemen Pemasaran Analisa Perilaku Konsumen,
BPFE, Yogyakarta
Engel, F James, 1994, Perilaku Konsumen, Binarupa Aksara, Jakarta
Hair, dkk, 1998, Multivariate Data Analysis, Fifty Edition, PreniceHall International, Inc
Yoeti Oka A., 2008, Ekonomi Pariwisata Introduksi, Informasi, dan Implementasi, KOMPAS,
Jakarta