You are on page 1of 8

KESELAMATAN

MANUSIA
- Siapakah Yesus itu?
- Apakah Jaminanku masuk Surga?

John Stephen Lee


Copyright©2007

Artikel ini dapat diperbanyak untuk kalangan sendiri


KESELAMATAN MANUSIA

Sebagian besar dari kita percaya bahwa akan ada suatu kehidupan lain
setelah kita meninggal nanti. Namun yang mungkin masih menjadi
pertanyaan adalah kemana kita akan pergi setelah kita meninggal, apakah
akan ke surga ataukah akan ke neraka? Tentu semua orang akan memilih
tempat yang disebutkan pertama—Surga! Karena seperti yang telah
disepakati bersama, Surga adalah tempat yang penuh kedamaian,
kebahagiaan, kesejahteraan, tidak ada sakit penyakit, tidak ada kelaparan,
dan lain sebagainya. Namun perlu kita renungkan dan tanyakan dalam hati
kita masing-masing: Apakah saya sudah dijamin masuk Surga? Bila ya,
apakah jaminanku?

Orang yang sekedar percaya Tuhan belum tentu akan masuk Surga.
Mengapa? Adam sebagai manusia pertama yang diciptakan Tuhan, jatuh ke
dalam dosa. Kejatuhan Adam ke dalam dosa bukan berarti Tuhan gagal,
karena menciptakan manusia yang berdosa. Adam jatuh ke dalam dosa
karena keinginannya sendiri! Tuhan memberikan ijin kepada iblis untuk
menguji kesetiaan Adam, dan Tuhan pun memberikan kebebasan kepada
Adam untuk memilih. Adam, seperti manusia pada umumnya di jaman
sekarang ini, cenderung untuk melanggar peraturan atau larangan yang
dibuat. Adam jatuh kedalam dosa. Tuhan Maha Adil, sehingga Ia harus
menghukum manusia yang telah melanggar hukumNya: Upah dosa adalah
maut, maka manusia harus binasa selamanya. Manusia yang lebih memilih
iblis karena lebih memilih melanggar hukum Tuhan daripada mentaatinya,
diusir dari tempat tinggalnya di Taman Eden, bersama-sama dengan iblis.
Manusia, sebagai akibat dosa, harus berjuang untuk dapat hidup dan harus
mengalami kematian. Sejak itulah, dosa diwariskan kepada setiap keturunan
Adam sebagai suatu kutuk yang disebut sebagai Dosa Warisan atau Dosa
Asal.

Sehingga sejak lahir, manusia sudah mempunyai sifat dosa. Ini dapat terlihat
bagaimana seorang anak kecil pun sudah begitu pandainya dalam berbohong
tanpa perlu diajarkan! Dengan dosa dalam hidup kita, bisakah kita masuk
Surga? Tentu tidak mungkin! Lalu akan timbul pertanyaan: bagaimana
dengan “orang-orang suci”—ahli agama, yang katanya sudah mencapai taraf
kesempurnaan? Mereka juga tidak akan luput dari dosa! Tidak ada satu
orangpun di dunia ini yang selama hidupnya tidak pernah berbuat dosa—
entah itu secara sadar atau tidak disadari. Yang namanya manusia selalu
terdiri dari daging, sehingga tidak akan pernah luput dari yang namanya
keinginan daging, keinginan mata, dan keangkuhan hidup. Pikiran-pikiran
kotor atau jahat, pasti pernah muncul dalam pikiran kita, entah itu secara
sengaja atau tidak disengaja. Orang yang kita lihat sebagi orang yang baik,
soleh dan taat pun pasti pernah berbuat dosa, entah itu dalam pikiran,
perbuatan, perkataan, maupun tingkahlakunya. Jadi tidak ada seorang
manusiapun yang layak masuk Surga dengan usahanya sendiri! Lalu
bagaimana supaya kita bisa masuk Surga? Yaitu dengan menghapus Dosa
Asal tersebut! Bagaimana?

Hanya Tuhan sendirilah yang dapat membuat kita masuk Surga. Tuhan
sebagai Empunya Surga, mempunyai hak untuk mengundang kita masuk
kedalamnya, bukan? Namun masalahnya, kita sebagai manusia berdosa tidak
akan layak bertemu dengan Tuhan Yang Maha Suci yang tidak dapat
toleransi dengan dosa. Kita harus diubahkan terlebih dahulu supaya layak
untuk bertemu Tuhan. Dosa yang ada pada diri manusia harus disucikan
terlebih dahulu, namun manusia tidak akan pernah mampu menyucikan
dirinya sendiri. Karena itulah Tuhan sendirilah yang akan menyucikan kita,
dengan cara Tuhan menghapus dosa kita. Sama seperti orang yang berhutang
uang kepada seorang Tuan, namun si penghutang tak mampu membayarnya
sampai mati sekalipun, jadi satu-satunya cara adalah mengharap kebaikan
Sang Tuan untuk menghapus hutang tersebut. Untuk itulah, Yesus yang
adalah Tuhan, turun ke dunia dengan menggunakan wujud seorang manusia.
Ia menanggalkan jubah ke-ilahi-anNya. Yesus sebagai Manusia ikut
menerima hukuman Allah akibat dosa yang tidak pernah diperbuatNya
karena kasihNya yang begitu besar kepada manusia tidak dapat hilang,
sehingga Ia merencanakan suatu penyelamatan manusia. Segala dosa dan
kutuk manusia ditanggung oleh Yesus.

Tuhan begitu mengasihi manusia, sehingga Ia rela mati diatas kayu salib
untuk menebus dosa kita, membayar segala hutang dosa kita dengan
darahNya yang suci! Hanya dengan darahNya, segala hutang dosa kita lunas.
Dosa Asal kita dihapuskan dan manusia diperdamaikan dengan Tuhan.
Mengapa dengan darah? Karena didalam darahlah terletak nyawa setiap
makhluk hidup, tanpa darah tidak ada kehidupan. Yesus menjadi seorang
Manusia Sejati, yang tidak pernah berbuat dosa satu kalipun, sehingga Dia
layak untuk menggantikan manusaia yang seharusnya mati karena dosa-
dosanya dengan darahNya yang suci. Sama seprti dosa masuk dalam bumi
karena satu orang—Adam, demikian juga dosa dihapus dari muka bumi
karena satu orang—Yesus. Selain dosa manusia yang ditebus, kematian
manusia pun ditanggung Yesus karena Tuhan yang seharusnya tidak pernah
bisa mati, namun dalam rupa seorang manusia, Yesus telah mati, sehingga
yang percaya kepadaNya tidak akan mati, tetapi akan memeperoleh
kehidupan kekal di Surga kelak. Kematian manusaia yang percaya
kepadaNya telah digantikan oleh Yesus.

Sebagai ilustrasi, ada seorang manusia yang sedang bekerja di atas gedung
bertingkat. Dia terlalu asyik akan pekerjaannya sehingga ia lupa bahwa ia
berada di atas gedung, sehingga secara tidak sadar ia jatuh dari tempatnya
berdiri. Sudah sewajarnya kalau ia mati atas kelalaiannya sendiri bukan?
Namun ternyata ia tidak mati! Ia masih hidup! Mengapa? Ternyata dibawah
gedung itu ada Anak Domba, sehingga ketika ia jatuh, ia jatuh menimpa
Anak Domba tersebut, dan Anak Domba tersebut menjadi rata dengan tanah,
dan mati! Anak Domba itu mati karena kelalaian pekerja tadi. Demikian
pula Yesus, yang meninggalkan Ke-Tuhan-anNya dan menjadi manusia.
Tuhan mati karena dosa kita. Sehingga oleh kematianNya, semua manusia
yang percaya telah diselamatkan.

Tetapi iblis, yang dulu adalah malaikat di surga yang merasa disingkirkan
karena Tuhan menciptakan manusia sehingga ia berusaha menyaingi Tuhan,
tidak akan tinggal diam dengan penyelamatan manusia ini. Iblis terus
berusaha agar manusia menjadi teman seumur hidupnya sehingga tidak
dapat masuk Surga, karena iblis tahu bahwa tempat untuknya adalah neraka.
Maka iblis berusaha mengaburkan pengorbanan Yesus ini, sehingga banyak
orang yang tidak percaya akan Yesus. Dengan ketidakpercayaan manusia
kepada Yesus, maka mereka tetap harus memikul dosa mereka sendiri
termasuk Dosa Asal karena dosa mereka tidak ditebus oleh darah Yesus, dan
akhirnya mereka akan menjadi teman iblis untuk tinggal di neraka selama-
lamanya.

Dilain pihak Tuhan ingin agar manusia yang masuk Surga kelak adalah
manusia yang benar-benar taat kepadaNya, untuk itu Ia perlu melakukan
suatu seleksi. Maka Ia pun membiarkan iblis di dunia untuk beberapa waktu
sebagai alat seleksi, sehingga manusia yang tetap taat kepada Tuhan dalam
segala cobaan iblis di dunia ini, akan mendapat undangan untuk masuk ke
dalam Surga.
Sebelumnya iblis sebenarnya telah berusaha menggagalkan Rencana Agung
Tuhan untuk menebus dosa manusia. Ketika Yesus lahir. Iblis berusaha
membunuh bayi Yesus. Iblis merasuk hati Raja Herodes yang saat itu
berkuasa, sehingga ia memerintahkan pembunuhan semua bayi yang
berumur satu tahun kebawah. Namun usaha tersebut dapat digagalkan
Tuhan, dengan cara mengungsikan bayi Yesus. Ketika beranjak dewasa,
usaha iblis untuk membunuh Yesus pun masih terus berlanjut melalui
sekelompok orang yang tidak senang akan ajaran Yesus, walaupun
sebenarnya iblis sendiri mengaku dan percaya bahwa Yesus adalah Tuhan.
Mereka berulangkali berupaya membunuh Yesus dengan pelbagai muslihat.
Namun usaha mereka gagal, karena belum saatnya bagi Yesus untuk mati.
Akhirnya Yesus memang disalib dan mati, namun ini bukan hasil pekerjaan
iblis, tetapi karena memang Yesus telah direncanakan sebelumnya untuk
mati disalib sebagai pengorbanan untuk menebus dosa-dosa manusia yang
percaya kepadaNya.

Yesus mati bukan karena Ia tidak mampu menyelamatkan diriNya sendiri.


KematianNya justru membuktikan kasihNya yang besar kepada manusia,
sehingga KasihNya tidak hanya dalam perkataan tetapi melalui perbuatan
nyata. Bukankah sahabat sejati adalah sahabat yang rela mengorbankan
nyawanya untuk sahabatnya itu? Suatu kerugian besar bila Yesus sampai
turun dari salibNya, karena bila itu terjadi semua manusia tetap dalam
belenggu dosa warisan atau dosa asal. Yesus mampu—kalau mau, untuk
menyelamatkan diriNya sendiri, tapi Ia tidak melakukannya karena
KasihNya yang begitu besar kepada manusia! Iblis salah besar karena
mengira dengan kematian Yesus, gagallah rencana Tuhan. Yesus, didalam
RohNya ketika wafat, turun ke dalam Kerajaan Maut dan memproklamirkan
kemenanganNya atas maut. Yesus bangkit pada hari yang ketiga. Iblis kalah!
Sekali lagi, iblis kalah! Setelah menyelesaikan tugasnya di bumi, Ia kembali
ke dalam tahtaNya yang mulia di Surga, namun kelak Ia akan segera
kembali ke bumi sebagai Raja segala Raja untuk menghakimi seluruh bumi
dan membinasakan iblis dan para pengikutnya.

Yesus lahir ke dunia bukan untuk mendapatkan pujian dan hormat dari
manusia, karena itu Ia memilih lahir dari keluarga tukang kayu yang
sederhana dan dilahirkan di kandang domba yang hina! Ia tidak memilih
lahir sebagai anak raja di istana! Ia lahir untuk menebus manusia. Yesus juga
menjadi teladan bagi manusia lainnya. Yesus adalah Tuhan yang dapat
merasakan kehidupan dan penderitaan manusia, karena Ia pernah menjadi
Manusia sehingga Ia selalu siap untuk menolong manusia yang berseru
kepada NamaNya. Ia tidak berbeda dengan manusia lainnya, yang
membedakan hanyalah bahwa Ia tidak pernah berbuat dosa.

Semenjak pengorbanan Yesus, manusia tidak lagi menanggung dosa nenek


moyangnya, tapi menanggung sendiri segala perbuatannya. Bila berbuat baik
maka mendapat pahala sebaliknya bila berbuat dosa, maka ia harus
menanggung akibat dosa yang diperbuatnya itu. Sangatlah tidak adil bila kita
masih menanggung dosa yang tidak pernah kita perbuat. Tuhan tidak akan
pernah membiarkan hal itu. Tuhan Maha Adil. Namun tidak berarti setelah
menerima Anugerah Allah melalui penyucian dosa oleh Darah Yesus,
manusia dapat terbebas dari segala dosa dan cobaan, karena justru dengan
pencobaan-pencobaan yang dihadapi akan membentuk manusia menjadi
lebih sempurna: tekun dan tabah dalam menghadapi pencobaan. Sama
seperti seorang anak yang bila selalu dimanja sejak kecil, maka sampai besar
kelak ia tidak akan mampu menghadapi masalah walau kecil sekalipun.
Tuhan tidak ingin manusia sebagai ciptaanNya yang mulia menjadi seperti
itu, namun Tuhan juga tidak akan membiarkan manusia dicobai melewati
batas kemampuannya, sehingga iblis diharuskan meminta ijin dari Tuhan
setiap akan mencobai manusia. Tuhan pun selalu siap untuk menolong dan
memberikan jalan keluar setiap manusia dicobai. Walaupun iblis diberikan
kebebasan di bumi, namun ia tidak akan pernah mampu melawan Tuhan
Sang Pencipta, ini terlihat dari kemenangan Yesus akan maut.

Mungkin akan timbul pertanyaan: mengapa Yesus yang adalah Tuhan, harus
mati disalib? Salib pada jaman romawi dulu merupakan bentuk hukuman
mati yang hanya diperuntukkan untuk orang-orang terkutuk. Yesus
menanggung kutuk manusia! Tuhan tidak akan membohongi manusia
dengan mengganti Yesus sehingga bukan Yesus yang disalib. Karena jika
memang bukan Yesus yang disalib, berarti Tuhan membohongi manusia,
khususnya orang-orang yang telah menyalibkannya. Tuhan tidak akan
pernah berbohong! Itu cuma siasat iblis menggagalkan keselamatan manusia
dengan cara membuat manusia tidak mempercayai pengorbanan Yesus di
atas kayu salib. Dengan Salib,Yesus telah menutup jurang yang amat dalam
yang memisahkan manusia dengan Tuhan. Dengan Salib, manusia
diperdamaikan dengan Tuhan sehingga dapat datang kepada Tuhan. Salib
hanyalah merupakan simbol, karena bukan Salib yang menyelamatkan tetapi
Yesus yang disalib, itulah yang menyelamatkan.

Namun iblis masih belum menyerah. Iblis tetap berusaha mengagalkan


Rencana Tuhan dengan cara membuat manusia tidak percaya kepada Yesus.
Iblis menyebarkan berita bahwa Yesus bukan Tuhan tapi hanya seorang nabi
biasa, bahwa tidak ada yang namanya Yesus, dan bahwa Yesus tidak mati
disalib! Atau dengan cara membangkitkan tokoh manusia lain sebagai
penyelamat manusia, atau membuat manusia sibuk dengan urusan dunia
sehingga lupa akan urusan rohaninya sampai waktu kesudahan jaman tiba.
Iblis berusaha keras dengan bekerja lembur setiap hari, karena iblis tahu
bahwa waktu dan kesempatannya semakin singkat dan hari
penghukumannya semakin mendekat, yaitu ketika Yesus datang kembali ke
bumi sebagai Raja segala raja kelak.

Sebenarnya manusia itu sendirilah yang rugi, bila ia tidak mau mempercayai
penyelamatan dosa manusia melalui pengorbanan Yesus. Yesus rela untuk
disalib karena KasihNya yang begitu besar bagi kita, apakah kita tidak
menyesal bila kita melewatkan, bahkan menolak, penyelamatan kita melalui
Yesus yang lahir, menderita dan mati bagi kita? Tuhan tidak akan pernah
memaksa manusia supaya mereka percaya pada Yesus. Namun justru
manusia itu sendiri yang rugi jika tidak percaya pada Yesus. Sekali lagi,
manusia sendiri yang rugi! Pengorbanan Yesus hanyalah untuk kebaikan
manusia.

Dengan pengorbanan Yesus di atas kayu salib, kita mendapat jaminan bahwa
Tuhan mengasihi kita, dan jaminan bahwa kita kelak akan masuk Surga!
Yesus mati untuk semua orang! Adalah salah besar anggapan bahwa Yesus
adalah Tuhannya orang Kristen! Yesus datang ke dunia tidak menyebarkan
agama Kristen. Yesus adalah Tuhan semua orang, semua bangsa di seluruh
penjuru dunia! Sangat tidak adil jika Yesus mati hanya untuk orang Kristen.
Tuhan tidak akan pernah bersikap tidak adil!

Terlepas dari masalah kebenaran masing-masing agama, tidak ada satu


agamapun di dunia ini yang dapat menyelamatkan manusia—termasuk
agama Kristen! Agama cuma usaha manusia sendiri yang merasa sadar
bahwa diluar dirinya ada Kuasa yang lebih besar. Namun agama tidak dapat
menyelamatkan manusia! Manusia dapat mengenal Tuhan karena Tuhan
sendiri yang memperkenalkan diriNya. Demikian pula ibadah yang benar
jika Tuhan sendiri yang mengatakannya. Dengan agama yang dibuat dan
diajarkan oleh manusia yang terbatas kemampuannya, tidak akan dapat
mengetahui dan memahami pikiran Tuhan yang tak terbatas kemampuannya,
jauh lebih tinggi dari kemampuan manusia. Usaha apakah yang dapat
dilakukan manusia yang fana ini untuk menghapus dosa kita? Menerima
Yesus menjadi Tuhan dan Juruselamatnya secara pribadi, yang telah
menebus dosa-dosanya. Hal itu bukan berarti harus menjadi orang Kristen
karena sekali lagi, Yesus bukanlah Tuhannya orang Kristen tetapi Tuhan dan
Juruselamat semua manusia!

Tuhan adalah maha kasih. Dia tidak akan pernah mau memaksa manusia
supaya taat kepadaNya. Tuhan menghargai kebebasan manusia. Manusia
diberikan kesempatan dan kebebasan untuk memilih. Tuhan pun tidak ingin
memaksa manusia ciptaanNya agar percaya kepadaNya. Tuhan ingin agar
manusia percaya kepadaNya melalui iman, bukan karena bukti. Sehingga di
jaman sekarang ini, sering timbul anggapan bahwa Tuhan itu tidak ada,
karena Tuhan tidak memberikan bukti secara nyata mengenai
keberadaanNya. Karena bila Tuhan memberikan bukti maka tentulah semua
manusia akan menjadi percaya kepadaNya, dan itu membuat manusia lolos
tanpa seleksi sehingga menjadikannya sebagai manusia yang “tidak
bermutu”.

Biarlah kita menyisakan waktu kita sebentar untuk merenung dan


memikirkan: Kta masih mempunyai sedikit waktu sebelum Yesus kelak akan
datang kembali penuh dengan kemuliaanNya untuk menghakimi semua
manusia. Semua yang mengenal dan mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan
dan Juruselamatnya akan diselamatkan, karena mereka telah dilepaskan dari
dosa asal sehingga Yesus pun akan mengenal mereka. Tetapi pengakuan
yang terlambat akan sia-sia. Karena kelak semua lutut akan bertelut dan
semua lidah akan mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan.

Yesus yang sebagai manusia telah mati dan bangkit kembali pada hari yang
ketiga, telah kembali ke Surga dan mengenakan kembali Jubah Ke-
IlahianNya. Yesus tetap hidup sampai sekarang, sehingga kita bukan
mengikuti ajaran orang yang sudah mati, orang yang tidak dapat
menyelamatkan dirinya sendiri. Yesus hidup dan menang atas maut! Ia ingin
kita pun demikian. Ia dengan sabar menunggu di depan pintu hati manusia,
menunggu undangan untuk masuk ke dalam hati tiap pribadi. Undanglah Ia
masuk ke dalam hati saudara untuk menjadi Raja dan Tuhan dalam
hidupmu, maka Ia akan merubah hidupmu, dan melepaskan setiap ikatan dan
belenggu dosa serta semua kelemahanmu. Ia mengasihi kita semua. Ia adil
terhadap semua orang, sehingga tidak ada orang kaya dan miskin, orang
pintar dan bodoh dihadapanNya. Semua orang dapat datang kepadaNya. Ia
mengasihi kita semua. Bagaimanakah tanggapan kita? Menerima atau
menolak untuk menjadikan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita?
Renungkanlah dan ambillah keputusan sebelum terlambat!

You might also like