Professional Documents
Culture Documents
d. IP Kumulatif : 2,99
Hukum Perdata
Dunia bisnis, merupakan dunia yang paling ramai dibicarakan di berbagai forum, baik
ekonominya, dan tulang punggung dari kemajuan ekonomi adalah dunia bisnis.1
masyarakat yang akan disalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit. Sehingga
salah satu kunci keberhasilan manajemen bank adalah seberapa jauh bank mampu
Jenis pelayanan bank yang umumnya dilakukan dunia perbankan antara lain
menghimpun dana dan pemberian kredit. Pelayanan jasa perbankan tidak hanya
menghimpun dana dan pemberian kredit tetapi bank juga memberikan pelayanan dalam
hal pengurusan dan pendirian dana pensiun. Jenis dana pensiun yang dikelola oleh bank
Pelayanan dalam hal pengurusan dan pendirian dana pensiun berarti bank dapat
pengelolaan dana, penerimaan pensiun, dan atau pembayaran uang pensiun bagi yang
berhak. Tidak semua bank bisa mendirikan program dana pensiun, karena untuk
mendirikan dan pengesahan dana pensiun, bank umum yang bersangkutan harus
memenuhi persyaratan yang ada dalam ketentuan Pasal 6 Keputusan Menteri Keuangan
PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah yang beralih nama menjadi Bank Jawa
Tengah merupakan salah satu bank yang telah mendapatkan pengesahan untuk
mendirikan program dana pensiun yaitu Dana Pensiun Lembaga Keuangan. Program
1
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya (Edisi Revisi 2001), (Jakarta: Rajawali Pers, 2001),
halaman 1.
2
Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT Bank Jawa Tengah mempunyai 3 fungsi dan
merupakan gabungan dari program pensiun, tabungan, dan asuransi. Fungsi program
tabungan menjadi salah satu sumber dana bagi PT Bank Jawa Tengah, sehingga dengan
adanya program Dana Pensiun Lembaga Keuangan di PT. Bank Jawa Tengah dapat
Iuran dana pensiun, sebagai fungsi tabungan dapat dijadikan sumber dana sama
seperti jasa simpanan yang lain yang dijadikan sumber dana. Sumber dana dari pihak ke-
3 tersedia banyak di masyarakat dan persyaratan untuk mencapainya juga tidak sulit, asal
bank dapat menarik minat para penyimpan dengan segala strategi, seperti dengan
memberikan pelayanan yang baik dan semaksimal mungkin. Bank harus tetap
dalam hubungan tersebut lahir hak dan kewajiban dalam masing-masing pihak,
Konsumen, Pasal 1 angka 2 yang merumuskan: Konsumen adalah setiap orang pemakai
barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri,
keluarga, orang lain, maupun mahkluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.
menjamin adanya kepastian hukum untuk memberi perlindungan kepada konsumen. Dari
jaminan untuk mendapatkan perlindungan hukum yang ditujukan kepada para nasabah
3
oleh undang-undang, sehingga dari hal itu menimbulkan pergerakan konsumen
yaitu munculnya peraturan hukum konsumen itu sendiri dan perlindungan konsumen
yang pengertian dan permasalahan yang dibicarakan didalamnya jelas berbeda, pada
kenyataannya justru batasan antara hukum konsumen dan hukum perlindungan konsumen
tersebut dianggap sama. Pembatasan yang ada pada hukum perlindungan konsumen, yang
merupakan salah satu cabang ilmu hukum yang baru, namun bercorak universal. Dalam
pelaksanaannya masih banyak kekurangan yang ada maka akan lebih jelas apabila kita
lihat batasannya.
perlindungan atau pengayoman terhadap konsumen. Tipis sekali perbedaan antara hukum
konsumen semakin disoroti oleh masyarakat luas, seiring dengan keadaan pasar yang
kompetitif, kelangsungan suatu usaha mutlak tergantung dari ada tidaknya perhatian yang
besar terhadap kebutuhan pelanggan juga hak dari pengguna barang dan atau jasa
tersebut. Upaya ini tampaknya mahal, sulit dan justru membelenggu para pelaku bisnis.
Perkembangan perekonomian yang pesat menghasilkan berbagai jenis dan variasi dari
masing-masing jenis barang dan atau jasa yang dapat dikonsumsi namun, fenomena
tersebut pada sisi lain mengakibatkan kedudukan pelaku usaha dan konsumen menjadi
4
tidak seimbang, dimana konsumen pada posisi yang lemah. Konsumen menjadi obyek
aktivitas bisnis untuk meraup keuntungan yang sebesar-besarnya oleh pelaku usaha
melalui kiat promosi, cara penjualan serta penerapan perjanjian standar yang merugikan
konsumen.
Faktor utama yang menjadi kelemahan konsumen yaitu tingkat kesadaran konsumen
akan haknya yang masih rendah, oleh karena itu selain melalui pembentukan undang-
diperlukan upaya pemberdayaan konsumen, pembinaan sikap, baik dari pelaku usaha
maupun konsumen. Pembinaan sikap dapat dilakukan melalui pendidikan sebagai salah
perlindungan konsumen yaitu hak dari konsumen merupakan kewajiban dari pelaku
usaha begitu juga kewajiban konsumen merupakan hak dari pelaku usaha. Hak konsumen
mengatur apa saja yang menjadi hak dan kewajiban dari para pelaku usaha, yang masing-
dalam kategori konsumen maka semua apa yang menjadi hak dan kewajiban dari
juga berlaku untuk nasabah, adanya hak bagi nasabah sebagai konsumen jasa bank maka
5
bank sebagai pelaku usaha mempunyai keharusan untuk memberi perlindungan hukum
alasan bagi penulis untuk mencoba menelaah melalui penelitian dengan judul :
Berdasarkan uraian tersebut dalam latar belakang penelitian diatas maka dapat
Semarang?
2. Hambatan apa saja yang dihadapi oleh PT. Bank Jateng Cabang Utama Semarang
”SETIA”?
terhadap masalah yang muncul dalam penulisan, sekaligus agar penulisan hukum yang
6
1. Untuk mengetahui pelaksanaan perlindungan hukum terhadap konsumen jasa
simpanan “SETIA” dana pensiun lembaga keuangan di PT. Bank Jateng Cabang
Utama Semarang.
terhadap konsumen jasa simpanan “SETIA” di PT. Bank Jateng Cabang Utama
Semarang.
Secara garis besar manfaat penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Manfaat Teoritis
perlindungan konsumen nasabah bank dana pensiun lembaga keuangan serta hak-
2. Manfaat Praktis
Adapun manfaat praktis yang diharapkan dari hasil penelitian ini, yaitu:
dan masyarakat Indonesia berdasarkan Pancaila dan UUD 1945 serta dalam
7
Diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai
A. BANK
1. Pengertian bank
Pengertian bank ditelusuri dari sejarah mengenai terminologi bank, ditemukan bahwa
kata bank berasal dari bahasa Italy, yang berarti bence, yaitu suatu bangku tempat
duduk, sebab pada zaman pertengahan pihak bankir Italy yang memberikan
pinjaman-pinjaman melakukan usahanya tersebut dengan duduk di bangku-bangku
halaman pasar.2
2
Munir Fuady, Hukum Perbankan Modern Buku Kesatu, (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2003),
halaman 13
3
Zainal Asikin, Pokok-pokok Hukum Perbankan di Indonesia, (Jakarta: Raja Grafindo Persada), halaman
4
8
G.M. Stuart juga mengemukakan pengeritan bank yang tidak jauh berbeda
dengan pengertian diatas dimana, bank yaitu badan yang bertujuan memuaskan
kebutuhan kredit baik dengan alat-alat pembayaran sendiri maupun yang diperoleh
dari orang lain atau dengan jalan mengeluarkan alat-alat penukaran baru yang berupa
uang giral.
kredit (berupa giro, deposito, dan tabungan), memberikan kredit (jangka pendek,
kiriman uang atau transfer, wessel, letter of credit atau L/C, bank garansi dan
sebagainya. Keuntungan bank semacam ini adalah hasil selisih bunga dan provisi
diatas jelaslah bahwa usaha bank pada dasarnya suatu usaha simpan pinjam untuk
Tahun 1967 tentang Pokok-pokok Perbankan yang memberikan definisi bank sebagai
lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah memberikan kredit dan jasa-jasa
Tahun 1967 diatas, maka akan memberikan kesan bahwa bank tersebut dapat
berbentuk usaha peseorangan. Oleh sebab itu sejak keluarnya Undang-undang Nomor
9
7 Tahun 1992 sampai diubah dengan Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang
undang Nomor 7 Tahun 1992, dalam ketentuan Pasal 1 angka 2 menyatakan bahwa:
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau
didirikan dalam bentuk badan usaha yang berbadan hukum bukan usaha perorangan.
Penegasan seperti itu dapat dilihat dalam ketentuan Pasal 21 Undang-undang Nomor
10 Tahun 1998 yang menentukan beberapa bentuk badan hukum bank yaitu
Ketiga badan hukum tersebut, terlihat bahwa bank merupakan subyek hukum
2. Macam-macam bank
Undang Dasar 1945 (penjelasan Pasal 23 ayat 3), yang kemudian diatur dengan
10
2. Bank Umum yaitu bank yang dalam pengumpulan dananya terutama menerima
simpanan dalam bentuk giro dan deposito dan dalam usahanya terutama
menerima simpanan dalam bentuk giro dan deposito dan dalam usahanya
menerima simpanan dalam bentuk deposito dan atau mengeluarkan surat kertas
berharga jangka menengah dan jangka panjang dan dalam usahanya terutama
dan Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 diatas dimana dilihat dari segi fungsinya
jelaslah bahwa bank sentral tidak termasuk kedalam dua jenis bank karena fungsi,
tugas, dan peranan bank sentral adalah sebagai lembaga otoritas moneter yang
bank. Pembagian macam bank diatas hanya mendasarkan pada segi fungsi bank,
11
Ketentuan pasal 6 Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 menentukan bahwa usaha
deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan/ atau bentuk lainnya yang
b. Memberikan kredit;
d. Membeli, menjual, atau menjamin atas resiko sendiri maupun untuk kepentingan
1. Surat-surat wesel termasuk wesel yang diakseptasi oleh bank yang masa berlakunya tidak
2. Surat pengakuan hutang dan kertas dagang lainnya yang masa berlakunya tidak lebih
5. Obligasi;
7. Instrument surat berharga lainnya yang berjangka waktu sampai dengan 1 (satu) tahun.
nasabah;
f. Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana kepada
12
g. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan
kontrak;
j. Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk
l. Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit, dan kegiatan wali amanat;
n. Melakukan kegiatan lainnya yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak
berlaku.
B. DANA PENSIUN
Pengertian dari Dana Pensiun Pemberi Kerja, menurut Pasal 1 angka 2 Undang-
undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun adalah dana pensiun yang
13
dibentuk oleh orang atau badan yang memperkerjakan karyawan, selaku pendiri,
untuk menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti atau Program Pensiun Iuran
Pasti, bagi kepentingan sebagian atau seluruh karyawannya sebagai peserta, dan yang
Keuangan adalah Dana pensiun yang dibentuk oleh bank atau perusahaan asuransi
jiwa untuk menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti bagi perorangan, baik
karyawan maupun pekerja mandiri yang terpisah dari Dana Pensiun Pemberi Kerja
Pengertian DPLK adalah badan hukum yang dibentuk oleh Bank atau Perusahaan
Asuransi Jiwa, yang menyelenggarakan Program Pensiunan Iuran Pasti (PPIP) bagi
pesertanya, yaitu suatu program yang tidak memerlukan Past Service Liabilities
(PSL) dan dapat diikuti oleh karyawan suatu perusahaan swasta maupun pekerja
mandiri4
menyelenggarakan program DPLK adalah Bank atau Perusahaan Asransi Jiwa dengan
badan pendirinya. Bank yang dimaksud adalah pengertian bank menurut Peraturan
Pemerintah Nomor 77 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun Lembaga Keuangan yaitu bank
Perbankan.
4
PT. Bank Jateng, Buku Pedoman DPLK Bank Jateng, halaman 7
14
Berdasarkan Undang-undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun,
pendirinya.
Dana pensiun didukung oleh badan hukum tersendiri dan diurus serta dikelola
yang terutama bersumber dari iuran terlindungi dari hal-hal yang tidak diinginkan
Penyelenggaraan program pensiun berdasarkan asas ini baik bagi karyawan maupun
bagi pekerja mandiri, haruslah dengan pemupukan dana yang dikelola secara terpisah
dari kekayaan pendiri, sehingga cukup memenuhi pembayaran hak peserta. Dengan
yang dapat mengakibatkan tidak tercapainya maksud utama pemupukan dana yaitu
untuk memenuhi hak peserta, maka perlu dilakukan pembinaan dan pengawasan.
penghasilan yang menjadi hak peserta, maka berlaku asas penundaan manfaat yang
15
mengharuskan pembayaran hak peserta hanya dapat dilakukan setelah peserta pensiun
Pembentukan dana pensiun dilakukan atas prakarsa pemberi kerja untuk menjanjikan
komitmen yang harus dilakukannya sampai dengan pada saat dana pensiun terpaksa
dibubarkan.
C. PERLINDUNGAN KONSUMEN
Secara umum dapat dikatakan bahwa ada banyak pihak yang terlibat dalam
Dalam praktek di masyarakat secara umum ada tiga pihak atau pelaku utama
a. Konsumen
Adalah setiap orang yang menggunakan barang dan/ atau jasa dan bahan alamiah
b. Pelaku usaha
masyarakat konsumen.
16
c. Pemerintah
antara lain :
Yang dimaksud adalah Departemen atau instansi yang berkait dengan produk
bank milik pemerintah dan swasta tunduk pada Bank Indonesia sebagai lembaga
Sifat dan tujuan dari hukum itu, salah satunya adalah memberikan perlindungan/
batasannya5.
5
Sidharta, Hukum Perlindungan Konsumen Indonesia, (Jakarta: PT. Grasindo, 2000), hal 14
17
Definisi dari hukum perlindungan konsumen adalah keseluruhan asas-asas dan
dan masalahnya dengan para penyedia barang dan atau jasa konsumen6.
yang dimaksud perlindungan konsumen adalah segala upaya yang menjamin adanya
melindungi konsumen yang telah ada pada saat undang-undang ini diundangkan,
dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak diatur secara khusus dan/ atau tidak
1999 bukan merupakan awal dan akhir dari peraturan yang mengatur perlindungan
66
Az Nasution, Op cit halaman 66
18
a. Dapat ditanggulangi hubungan-hubungan hukum dan masalah-masalah yang
b. Berarti kedudukan konsumen dan pelaku usaha adalah sama didepan hukum.
b. Kedudukan yang sama antara konsumen dan pelaku usaha menjadi tidak
X. METODE PENELITIAN
1.Metode Pendekatan
dan peraturan perundang-undangan lain yang relevan dengan obyek penelitian, juga
7
Ronny Hanitijo Soemitro, Metode Penulisan Hukum Dan Jurimetri, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1982),
Halaman 34
19
penelitian di lapangan yang berkaitan dengan perlindungan konsumen, yaitu Bank
2.Spesifikasi Penelitian
Spesifikasi penelitian ini adalah deskriptif analitis yaitu suatu penelitian yang
apabila kita mengkaitkan antara aturan tersebut dengan teori-teori hukum lain serta
Penelitian yang berbentuk deskripsi analitis ini hanya akan melukiskan keadaan
obyek atau persoalan dan tidak dimaksudkan mengambil atau menarik kesimpulan
Penarikan sampel merupakan suatu proses dalam memilih suatu bagian yang
Suatu populasi untuk sebuah penelitian biasanya sangat besar dan sangat luas,
sehingga sering tidak mungkin untuk meneliti seluruh populasi tersebut. Untuk itu
dalam suatu penelitian sebenarnya tidak perlu meneliti semua unit untuk memperoleh
gambaran yang tepat dan benar mengenai keadaan populasi, tetapi cukup diambil
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik non random sampling
karena tidak semua individu dalam populasi diberi kesempatan untuk menjadi anggota
8
Ibid, Halaman 64
9
Marzuki, Metodologi Riset, (Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia,
1997), Halaman 8
10
Bambang Waluyo, Penelitian Hukum Dalam Praktek, (Jakarta: Sinar Grafika, 1991), Halaman 43
20
sampel. Metode penentuan sampel dilakukan berdasarkan purposive sampling, yaitu
metode pemilihan sampel yang berdasarkan pada ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang
diperkirakan mempunyai hubungan erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat yang ada dalam
berikut:12
pendahuluan.
Populasi yang dimaksud adalah PT. Bank Jateng Cabang Utama Semarang
sebagai salah satu pihak yang melaksanakan perlindungan konsumen di Propinsi Jawa
Tengah sedangkan sampel yang digunakan adalah pihak-pihak yang berkaitan langsung
dengan pelaksanaan perlindungan konsumen dalam hal ini adalah para nasabah dana
penelitian lapangan guna mendapatkan data primer, disamping itu diadakan penelitian
diperoleh dengan:
11
Cholid Nabuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT.Bumi Aksara, 2002), Halaman
114-116
12
Ronny Hanitijo Soemitro,Op.Cit, Halaman 10
21
1. Data Primer
Data Primer adalah data yang diperoleh dengan cara melakukan penelitian di
lapangan, yaitu melakukan penelitian langsung pada instansi atau lembaga terkait
yang menjadi obyek penelitian ini, sehingga dapat diperoleh data secara langsung
dari sumbernya. Adapun data primer ini diperoleh dengan cara wawancara
langsung
Salah satu metode pengumpulan data dengan cara komunikasi, yakni melalui
variasi-variasi pertanyaan yang disesuaikan dengan kondisi dan situasi pada saat
melakukan wawancara.
2. Data Sekunder
yang berwenang serta sumber bacaan lainnya yang berhubungan dengan masalah
13
Rianto Adi, Metodologi Penelitian Sosial dan Hukum, (Jakarta: Granit, 2004), halaman 72
22
yang diteliti, yaitu pelaksanaan perlindungan konsumen dana pensiun lembaga
Analisis data adalah proses pengolahan data ke dalam bentuk yang lebih mudah
pengembangan teori, dimana analisis ini dilakukan secara terus menerus sejak awal
sampai akhir dengan melakukan pendekatan secara umum dari tujuan penelitian.14
14
Soerjono Soekamto, dan H. Abdurrahman, Metode penelitian suatu pemikiran dan penerapan,
(Jakarta : Rineka Cipta) Halaman 28-29
23
DAFTAR PUSTAKA SEMENTARA
Buku
Adi, Rianto, Metodologi Penelitian Sosial dan Hukum, (Jakarta: Granit, 2004)
C.Smith Jr, Datus, Penuntun Penerbitan Buku, (Jakarta: Pusat Penerbitan Grafika
Indonesia, 1975)
Hadikusuma, Hilman, Metode Pembuatan Kertas Kerja atau Skripsi Ilmu Hukum,
(Bandung : Mandar Maju, 1995)
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya (Edisi Revisi 2001), (Jakarta:
Rajawali Pers, 2001)
Munir Fuady, Hukum Perbankan Modern Buku Kesatu, (Bandung: PT. Citra
Aditya Bakti, 2003)
Peraturan Perundang-undangan
24
Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perubahan atas Undang-undang
Nomor 7 Tahun 1992 tentan Perbankan
• Persiapan : 10 hari
100 hari
25
Semarang, 8 April 2009
Mengetahui
Pelaksana
Michael Edward
26