Professional Documents
Culture Documents
I
lmu peternakan adalah ilmu yang mempelajari segala yang bersangkutan dengan usaha
manusia untuk beternak atau mengusahakan peternakan dari berbagai jenis ternak untuk
memperoleh manfaat daripadanya. Dengan kata beternak disini digunakan dalam arti
yang luas, mengandung maksud memelihara, merawat, mengatur kehidupan, perkawinan
kelahiran, penjagaan kesehatannya serta pula penggunaan hasil dari ternak yang diusahakan,
yang biasa disebut dalam bahasa Inggris dengan Istilah “Animal Husbandry”. Sedangkan
beternak dalam arti sempit (khusus) lebih menitik beratkan pada usaha manusia untuk
mengatur perkembang-biakan ternak, yaitu diantara lain mengatur perkawinannya, memilih
bibit ternak yang digunakan, penjagaan terhadap kemandulan dan terhadap ternak yang sedang
bunting. Beternak dalan arti khusus disebut juga dengan istilah pemulia-biakan atau dalam
bahasa Inggris “Animal Breeding”.
Dari uraian tersebut diatas dapatlah dikatakan, bahwa memelihara ternak domba hanya
dengan memberikan tempat (kandang), memberikan makanan dan minumnya saja belum dapat
dikatakan beternak domba, demikian pula memelihara ternak domba hanya dengan jalan
melepaskan saja dipadang pengembalaan belum dapat dikatakan beternak domba atau seorang
peternak.
Ternak domba dengan sifat alaminya sangat cocok dibudidayakan di daerah pedesaan
yang sebagian besar penduduknya adalah petani berpenghasilan rendah. Sebab ternak domba
sendiri memiliki sifat dapat beranak kembar dan fasilitas serta pengelolaannya lebih sederhana
dibandingkan dengan ternak ruminansia besar. Bagi petani yang berdomisili dipedesaan,
usaha ternak domba berfungsi sebagai tabungan yang dapat dimanfaatkan setiap saat.
Dalam hal tatalaksana pemeliharaan ternak domba, pemeliharaan domba yang masih
kecil atau muda dengan pemeliharaan domba dewasa, haruslah berbeda atau dibedakan.
Sebagai contoh “pemberian makanan hijauan bagi ternak muda akan berbeda dengan
pemberian hijauan yang diberikan kepada ternak domba dewasa”, demikian pula halnya
dengan tatalaksana pemeliharaan domba yang sedang bunting akan berbeda dengan tatalaksana
pemeliharaannya dengan domba muda maupun domba dewasa.
Untuk lebih membantu siswa dalam memfokuskan perhatian pada saat membahas
Tatalaksana Pemeliharaan ternak domba, maka disusun Paket Satuan Keterampilan (RPS)
yang tersusun secara sistematis dari mulai semester tiga dan empat. Mudah-mudahan setelah
membaca dan mempelajari PSK ini siswa kelas 2 (dua) semester tiga dan empat akan memiliki
kompetensi, yaitu Mengetahui dan memahami Usaha Teknologi Produksi Ternak Kecil
komoditas ternak domba.
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 1
PAKET SATUAN KETERAMPILAN
PSK. 01/PS.03/PD.UTPTK/SM.03/2008
Domba yang kita kenal sekarang merupakan hasil domestikasi yang menurut
sejarahnya diturunkan dari tiga jenis / species domba liar ( Ovis Aries), yakni :
1. Muoflon (Ovis musimon), merupakan jenis domba liar yang berasal dari Eropa
Selatan dan Asia Kecil.
2. Argali (Ovis ammon), merupakan jenis domba liar yang berasal dari Asia
Tengah dan memiliki tubuh besar yang mencapai tinggi 1,20 m.
3. Urial (Ovis vignei), merupakan jenis domba liar yang berasal dari Asia
Dari ketiga jenis domba liar tersebut, kita mengenal beberapa bangsa domba yang
tersebar diseluruh dunia, misalnya ;
1). Domba asli Indonesia, domba ini sangat kecil, lambat dewasa, disebut pula domba
kampung. Baik warna maupun tanda-tanda lainnya tidak seragam dan hasil dagingnya
sedikit.
2). Domba Ekor Gemuk (DEG), berasal dari Indonesia Bagian Timur (Madura, Sulawesi,
Lombok). Bentuk badan sedikit lebih besar dari domba asli, yang jantan bertanduk dan
betina tidak bertanduk. Tanda khas ialah ekornya yang panjang dan lebar dan menjadi
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 2
sangat besar, tetapi semakin keujung ekornya mengecil karena tidak terdapat
penimbunan lemak.
3). Domba Priangan, terkenal dengan nama domba garut, diperkirakan berasal dari
persilangan segitiga antara domba lokal/asli Indonesia, domba merino dan domba ekor
gemuk dari Afrika selatan (Kaapstad). Yang jantan bertanduk besar, melengkung ke
belakang berbentuk spiral, pangkal tanduk kanan kiri hampir bersatu sedangkan yang
betina tidak bertanduk. Biasanya domba ini yang jantan dijadikan tipe aduan.
4) Domba Merino, asal dari Asia kecil, besarnya sedang, yang jantan bertanduk besar dan
berbelit, betina tidak bertanduk. Seluruh badannya tertutup bulu wool sampai ke muka.
5) Domba Rambouillet, yakni domba merino yang telah lama diternakan di Perancis,
sehingga mengalami beberapa perubahan bentuk karena adaptasi. Badan lebar, dalam
dan padat tulang-tulangnya kuat. Kepala diangkat agak keatas, gerak geriknya cepat.
Yang jantan bertanduk besar, yang betina tidak bertanduk.
6) Domba Soutdown, berasal dari Inggris, tubuh padat, lebar dan dalam dengan
perdagingan yang padat. Leher pendek dan tebal, garis punggung lurus, kaki pendek,
tidak bertanduk.
7) Dll. (tugas saudara untuk mencari bangsa domba lainnya)
Latihan :
Pilih salah satu jawaban yang paling benar !
1. Domba mempunyai kelenjar yang khas dan berguna untuk :
a. mengetahui jalan ke kandang c. mencari jejak kelompoknya
b. merangsang nafsu makan d. merangsang berahi
2. Domba termasuk kedalam family :
a. bovidae c. capra hircus
b. ovis aries d. ovis aries dan capra hircus
3. Domba termasuk kedalam species :
a. mamalia c. ovis aries
b. mouflon d. capra hisrcus
4. Domba garut adalah hasil persilangan dari :
a. lokal, dorset dan karakul c. hamshire, merino dan domba lokal
b. ekor gemuk, kraf steal dam merino d. kraf sreal, lokal dan merino
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 3
5. Jumlah puting susu domba pada ternak yang normal adalah :
a. 1 buah c. 3 buah
b. 2 buah d. 4 buah
6. Domba mempunyai kelenjar sekresi yang khas, dengan fungsi untuk mencari jejak
kelompoknya yang disebut :
a. Glandula suborbitalis c. Fossa loerimatis
b. Glandula interdigitalis d. Glandula mandibullaris
7. Ternak kambing dan domba mempunyai sifat-sifat yang berbeda, misalnya :
a. Kambing dan Domba mempunyai sifat berkelompok
b. Kambing dan Domba mempunyai sifat berpencar
c. Domba suka berpencar dan kambing berkelompok
d. Meningkatkan produktifitas ternak
ESSEY !
1). Sebutkan yang menjadi perbedaan antara ternak Domba dengan Kambing ?
2). Definisi Jenis pada ternak adalah ?
3). Definisi dari Bangsa adalah ?
4). Definisi Tipe yaitu ?
5). Ciri ciri ternak domba asli Indonesia, salah satunya adalah :
6). Ciri-ciri dari ternak Ekor gemuk adalah, kecuali ...... :
7). Ciri-ciri dari ternak Domba priangan adalah !
8). Ciri-ciri ternak domba bertipe pedaging yaitu !
- Tulis 10 Bangsa ternak domba selain yang sudah ada di paket, uraikan setiap bangsa dimulai
dari asal-usul keturunan atau persilangan, ciri-cirinya dan Tipenya. !
- Perhatikan ternak-ternak yang ada di wilayah saudara, serta cermati dan simpulkan masuk
kedalam tipe apakah domba tersebut ! ( setiap siswa minimal mencermati 10 ekor ternak )
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 4
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 5
PAKET SATUAN KETERAMPILAN
PSK. 02/PS.03/PD.UTPTK/SM.03/2008
Semua keuntungan tersebut dapat diperoleh apabila semua tatalaksana beternak domba
dijalankan secara intensif. Berdasarkan hal tersebut maka peternak bisa tetap optimis karena
peluang pasar semakin meningkat. Dengan demikian usaha ternak domba memiliki hari depan
yang lebih baik.
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 6
7. Pustaka yang perlu dibaca :
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 7
PAKET SATUAN KETERAMPILAN
PSK. 03/PS.03/PD.UTPTK/SM.03/2008
Untuk memberikan taksiran harga jual atau beli ternak domba, dapat digunakan rumus
sebagai berikut :
Contoh kasus :
Seorang petani-ternak akan membeli ternak domba untuk dipelihara. Domba yang
diinginkan seberat 20 kg untuk bibit, dan informasi pasar harga daging domba eceran di pasar
adalah Rp. 50.000.-
Berapa patokan harga beli yang layak ?
= Rp. 450.000
Catatan : 1). Bagi siswa yang akan membeli, patokan harga dianjurkan tidak lebih dari
Rp. 450.000.-
2). Bagi siswa yang akan menjual ternak domba, patokan harga diusahakan lebih
tinggi dari Rp. 450.000.-
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 8
7. Pustaka yang perlu dibaca :
1). Menjual Ternak Domba bisa ke beberapa konsumen dan yang paling baik dijual kepada ?
2). Pelajari cara-cara menentukan berat badan domba, selanjutnya seringlah berlatih untuk
menentukan harga ternak domba !
3). Survai ke pasar berapa harga eceran ternak domba per kgnya !
4). Bila diketahui berat badan domba 20 kg dengan harga eceran daging dipasar Rp. 27 kg,
maka berapa taksiran bila kita sebagai penjual !
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 9
PAKET SATUAN KETERAMPILAN
PSK. 04/PS.03/PD.UTPTK/SM.03/2008
D omba muda atau istilahnya Cempe dan Lamb adalah anak domba yang berumur baru
lahir sampai dengan umur 3 bulan sedangkan istilah Cempe Pasca Sapih adalah anak
domba yang berumur 3 sampai 6 bulan. Selanjutnya ternak usia 6 – 12 bulan, sudah
digolongkan domba muda.
Kondisi cempe yang baru lahir masih lemah dan masih mengalami krisis. Oleh karena
itu cempe harus dirawat secara intensif. Selama masa krisis ini, cempe sangat peka terhadap
keadaan lingkungan luar yang kurang menguntungkan. Perawatan yang harus dilakukan
adalah sbb :
1). Cempe ditempatkan dalam kandang yang bersih, berventilasi baik, sinar matahari pagi
dapat masuk kandang sehingga cukup hangat.
2). Lantai kandang diberi beeding dari jerami atau sisa-sisa rumput kering dan setiap hari
diganti agar lantai tetap kering dan hangat.
3). Ukuran kandang harus cukup luas agar cempe dapat bermain dengan leluasa.
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 10
4). Apabila terjadi hujan terus menerus, kandang diberi lampu atau sekeliling kandang ditutup
dengan karung/kain agar cempe tidak kedinginan.
5). Apabila cempe sulit menyusu, cepat beri bantuan agar dapat menyusu pada induknya.
6). Apabila induknya mati, cempe harus diberi susu buatan dengan susunan sebagai berikut :
- susu sapi 0,25 liter dicampur dengan minyak ikan sebanyak 1 sendok teh, telur ayam 1
butir, gula pasir 0,5 sendok makan.
- aduk secara merata dan berikan secara langsung dengan menggunakan botol dot.
- susu buatan ini diberikan 3 sampai 4 kali dalam sehari
7). Cempe harus diberi makanan tambahan berupa dedak atau hampas tahu.
Cempe yang telah berumur 3 bulan, sebaiknya disapih atau dipisah dan tidak menyusu
lagi pada induknya. Dengan demikian induk domba dapat dipersiapkan lagi untuk dikawinkan.
Penyapihan cempe dapat diawali pada usia 2,5 bulan, dengan cara sehari diberi susu dan
sehari diliburkan. Selanjutnya sehari menyusu, dua hari diliburkan, dan seterusnya. Dengan
cara demikian tepat pada usia 3 bulan, cempe sudah tidak lagi menyusu dan dipisah dari
induknya serta dikandangkan bersama kelompoknya.
Anak domba (cempe) sebelum disapih terlebih dulu darus diberikan indentifikasi ternak
dengan cara dipasang ear-tagging atau tattoo dsb untuk kepentingan seleksi selanjutnya.
Contoh :
- Berat lahir 3 kg
- Sesudah 7 hari, bobot badan menjadi 4 kg
Berapa PBB ternak perhari ?
Jawab :
PBB = B.Ak - B.Aw .
Lama Pemeliharaan
PBB = 4 - 3 = 1 kg .
7 hari 7 hari
PBB = 0,14 kg / hari
Makin besar angka yang diperoleh makin produktif atau pertumbuhan anak makin cepat.
Dengan kata lain bahwa pertumbuhan adalah pertambahan bobot hidup dari sejak awal
sampai pada tingkat dewasa sebagai akibat peningkatan masa tubuh dalam jangka / selang
waktu tertentu dan terus berlangsung sampai tercapai bentuk tubuh akhir. Selanjutnya
pertumbuhan dinilai / diukur berdasarkan pertambahan BB perselang waktu tertentu.
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 11
7. Pustaka yang perlu dibaca :
Latihan :
1. Pada anak yang baru dilahirkan perlu diberikan kolostrum dengan tujuan :
a. untuk kekebalan tubuh aktif c. sebagai antibody
b. untuk ketahanan tubuh d. semua jawaban benar.
2. Anak domba disapih sekitar umur ………….
a. 2 bulan c. 3 bulan
b. 4-6 bulan d. langsung disapih supaya terbiasa
3. Colostrum biasanya dikeluarkan oleh induk selama :
a. 1 minggu c. 3 minggu
b. 2 minggu d. 4 minggu
4. Cempe yang normal, akan dapat berdiri sekitar ……….. menit setelah dilahirkan.
a. 20 menit c. 30 menit
b. 40 menit d. 50 menit
5. Selama cempe masih dalam kandungan induknya, maka didalam ususnya tertimbun
kotoran berwarna hitam, yaitu yang disebut dengan :
a. colostrum c. bakteri
b. laxantia d. muconium
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 12
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 13
PAKET SATUAN KETERAMPILAN
PSK. 05/PS.03/PD.UTPTK/SM.03/2008
M ulai usia 6 sampai 12 bulan, domba sudah digolongkan domba muda yang memerlukan
pemeliharaan tersendiri. Domba muda jantan dan betina harus dipisahkan dalam
kandang kelompoknya masing-masing, karena pada usia 6-8 bulan domba muda baik jantan
maupun betina sudah mencapai dewasa kelamin (Baliq).
Agar dapat melatih otot-otot tubuh, domba muda jangan dikandangkan terus menerus,
seminggu sekali atau dua kali sebaiknya domba-domba tersebut dikeluarkan untuk belajar
merumput sendiri dipadang pengembalaan.
Selama domba muda tidak dikeluarkan atau berada dalam kandang, kebutuhan pokok
akan hijauan adalah 10 – 12 % dan konsentrat 1 – 2 % dari berat badan. Pada pelaksanaan
di lapangan pemberian hijauan haruslah 2 kali lipatnya, dengan maksud agar ternak dapat
memakan sesuai dengan kebutuhan pokoknya dengan cara memilih pakan hijauan yang kita
sediakan.
Domba muda jantan yang dikandangkan terpisah, sudah mulai dapat disiapkan untuk
calon pejantan dengan cara seleksi. Pilih calon pejantan yang memiliki pertumbuhan tubuh
paling baik dalam kelompoknya, mempunyai dada yang dalam dan lebar, badan panjang,
perdagingan baik, punggung lurus dan merata, serta kakinya kuat. Selain itu pula libido
sexnya harus tinggi dan scrotum harus simetris.
Untuk domba calon induk (betina) yang diharapkan jadi induk yang produktif, sebaiknya
dipilih dari domba muda betina yang memiliki pertumbuhan paling baik, kondisi tubuh baik,
aktif dan kuat. Tatalaksana pemeliharaan yang baik sangat mendukung seleksi calon pejantan
maupun calon induk yang baik.
Untuk domba jantan, sebenarnya mulai usia 8 bulan sudah dapat dijadikan domba
pemacek. Namun agar tidak terlalu muda domba pemacek sebaiknya mulai digunakan sesudah
mencapai usia 12 bulan. Sedangkan untuk domba betina mulai dikawinkan pada usia diatas 15
bulan. Dengan demikian ia akan melahirkan anak untuk pertamakalinya setelah usia 20 bulan.
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 14
8. Langkah Kerja / Penugasan / Latihan / Pengamatan :
Latihan :
Jawablah dengan singkat !
1). Umur domba yang sudah digolongkan kepada domba muda, yaitu ……… bulan.
2). Jelaskan kenapa domba muda jantan dan betina harus sudah dikandangkan terpisah !
3). Berapa persen hijauan dan konsentrat diberikan untuk domba-domba muda tersebut !
4). Jelaskan kenapa dalam pemberian hijauan pada pelaksanaan dilapangan harus diberikan dua
kali lipatnya !
5). Sebutkan calon penjantan ternak domba yang baik !
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 15
PAKET SATUAN KETERAMPILAN
PSK. 06/PS.03/PD.UTPTK/SM.03/2008
P emeliharaan domba betina dewasa (Ewe ; baca YU) dimulai dari usia 12 bulan dan
seterusnya. Domba betina dewasa sudah digolongkan induk yang sudah dapat
dikawinkan untuk pertama
pengembangbiakan.
kalinya dan selanjutnya dapat berguna untuk
Agar dapat dijadikan induk yang baik, domba betina dewasa harus sering dikeluarkan
untuk merumput sendiri. Dengan merumput sendiri selain akan lebih ekonomis, domba juga
dapat memilih makanan yang disukai daripada dipelihara didalam kandang terus menerus.
Perawatan calon induk domba juga perlu memperoleh prioritas khusus, termasuk
mencukupi pemberian makanan hijauan pakan dan makanan penguat. Kekurangan makanan,
pemeliharaan dan perawatan dapat mengakibatkan permasalahan, seperti :
- Domba sulit menjadi bunting bila dikawinkan
- Sering terjadi kesulitan dalam melahirkan anak yang pertama kalinya.
- Cempe yang dilahirkan kecil dan lemah
D omba jantan Dewasa (Ram) mulai usia 8 bulan sudah digolongkan dewasa kelamin.
Karena itu harus dikandangkan secara terpisah dari kandang kelompok betina, sebab
domba jantan usia 8 bulan sudah mulai tampak aktivitas berahinya.
Latihan domba jantan perlu dilakukan, agar domba menjadi lebih jinak dan mudah untuk
dikuasai serta dirawat. Cara melatih domba jantan hanya dengan cara dipegang-pegang setiap
hari, agar lebih mengenal dan terbiasa dengan yang memelihara. Setelah mengenal lebih akrab,
domba jantan bisa mulai dibiasakan dengan menggunakan tali leher. Apabila di pegang tali
lehernya sudah tidak berontak, domba tersebut dapat dilatih dengan menuntun ke luar kandang.
Dengan cara demikian domba jantan akan menjadi terbiasa jika di tuntun oleh orang lain selain
pemeliharanya.
Batas usia domba jantan sebagai pemacek untuk mengawini domba betina dewasa bisa
mulai pada usia 12 bulan dapat di pergunakan sebagai pemacek 2 kali setiap minggu dan pada
usia 15 bulan 3 kali seminggu. Pada umur diatas 20 bulan di pergunakan sebagai pemacek 4
kali seminggu, tetapi sesudah diistirahatkan 2 minggu untuk mengembalikan vitalitasnya.
Pemberian makanan yang berkualitas, termasuk makanan penguat, sangat penting untuk
mendukung vitalitas domba pemacek. Pemberian hijauan pakan tidak kurang dari 10 kg/ekor
atau 10-12 % dari BB yang disiapkan dua kali lipatnya dan untuk makanan penguat 0,50
kg/ekor per hari, atau 1-2 % dari BB.
Pemeliharaan dan perawatannya tidak berbeda dengan pemeliharaan domba betina
dewasa, seperti pemeliharaan badan, pemeliharaan kuku, gerak badan. Dengan pemeliharaan
dan perawatan secara teratur kondisi tubuh domba pemacek akan tetap sehat dan siap
dipergunakan sebagai domba pemacek yang baik serta efisien.
Hal-hal yang saudara perlu diperhatikan dalam pemeliharaan domba betina dan jantan
dewasa adalah sbb :
A. Pemeliharaan Badan.
Domba perlu mendapatkan perawatan badan secara berkala, sebab setiap saat tubuhnya
dapat menjadi kotor karena daki atau faeces kambing itu sendiri.
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 16
1). Daki
Kulit domba terdiri dari tiga lapisan. Lapisan paling atas adalah lapisan mati. Dari kulit
tersebut dikeluarkan keringat. Sesudah keringat diuapkan, maka bagian organis dan
anorganis pada kulit atau lapisan mati itu tercampur dengan debu yang membentuk daki.
2). Faeces
Setiap saat domba membuang kotoran dan berbaring dilantai kandang atau tempat
merumput. Maka sebagian tubuh akan terkena kotoran dan melekat pada kulit dan bulu,
apalagi bagi domba yang bulunya lebat.
Kotoran domba sendiri atau yang berasal dari keringat dan debu yang membentuk daki
akan sangat mengganggu kesehatan ternak domba, sebab hal tersebut dapat mengakibatkan
gangguan, seperti :
- Lubang keringat tertutup, sehingga keringat tidak dapat keluar. Peristiwa ini akan
mengakibatkan pengaturan nafas didalam tubuh dan peredaran darah terganggu.
- Mengandung berbagai bakteri dan parasit yang dapat menyebabkan perasaan gatal-
gatal dan tidak tenang.
Perawatan kulit :
- Secara berkala memandikan dan menyikat kulit dan bulu. Pada saat domba
dimandikan, sebaiknya sekaligus disikat kulit dan bulunya agar kotoran dapat hilang.
- Bulu-bulu yang menggumpal perlu dipotong untuk menghindari melekatnya
kotoran.
B. Pemeliharaan Kuku
Kuku domba yang tidak terpelihara akan sangat mengganggu karena dapat
mengakibatkan :
- Kedudukan tulang tracak menjadi salah yang akan mengakibatkan titik berat badan
domba jatuh pada tracak bagian belakang.
- Bentuk punggungnya seperti busur
- Mudah terjangkit penyakit kuku
- Domba jadi pincang.
Pemeliharaan kuku perlu memperoleh perhatian Saudara, terutama untuk domba yang
dipelihara dalam kandang terus menerus sepanjang hari. Hal ini berbeda dengan domba yang
biasa digembalakan atau sehari-hari merumput sendiri.
Bagi domba yang dipelihara dalam kandang terus menerus, kuku dengan lantai kandang
hanya sedikit sekali bergesek. Keadaan demikian akan menimbulkan kedudukan kuku atau
posisi kaki yang salah. Kuku domba akan tumbuh terus dan pada akhirnya menjadi panjang.
Perubahan kedudukan kuku yang salah mengakibatkan tergesernya bidang dasar tracak.
Dengan demikian titik berat badan jatuh pada kuku bagian belakang yang lunak. Keadaan
semacam ini akan mempengaruhi bentuk tubuh domba seperti : punggung melengkung seperti
busur. Disamping itu, kuku yang lunak mudah sakit sehingga domba menjadi pincang.
Untuk menjaga kedudukan kuku yang serasi, maka setiap 4 bulan sekali kuku tersebut
harus dipotong, terutama kuku kaki belakang. Kuku kaki depan umumnya lebih keras dari
pada kuku kaki belakang karena selalu basah terkena air kencing dan kotoran. Tetapi baik
kuku depan maupun kuku kaki belakang pertumbuhannya akan sama saja, maka keduanya
perlu Saudara melakukan pemotongan. Pemotongan harus dilakukan dengan alat khusus atau
pisau pemotong kuku (pisau rennet). Maksud pemotongan kuku ternak domba adalah untuk
mengembalikan pada bentuk kuku yang normal.
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 17
Kuku domba yang dipotong adalah bagian lapisan tanduk pada telapak kaki sampai
menjadi rata atau menjadi sedikit cekung. Dengan cara demikian berat badan domba terbagi
rata pada keempat kakinya.
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 18
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 19
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 20
PAKET SATUAN KETERAMPILAN
PSK. 07/PS.03/PD.UTPTK/SM.03/2008
Berahi (Bronst) :
Berahi atau bronst adalah suatu bahagian dari kejadian-kejadian reproduksi, yakni
suatu hasrat dari mahluk hidup untuk berkawin yang terdapat pada jantan maupun betina.
Berahi pada ternak domba dimulai setelah mencapai dewasa kelamin (baliq). Timbulnya
berahi pada ternak domba betina dipengaruhi oleh kerja hormon-hormon reproduksi sehingga
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 21
timbulnya berahi itu mempunyai jarak waktu tertentu. Berahi pada ternak betina merupakan
suatu tanda bahwa ternak bersangkutan minta dikawin. Lainnya halnya dengan ternak jantan
yang tidak mempunyai batasan-batasan waktu, artinya ternak domba jantan kapan dan dimana
saja berahinya dapat timbul, sebab ternak jantan timbul berahi bukan karena kerja hormon-
hormon reproduksi, tetapi oleh adanya rangsangan yang dikeluarkan oleh betina yang sedang
bronst, disamping karena adanya penimbunan sperma yang belum dikeluarkan.
Rata-rata masa berahi ternak betina berlangsung selama 30-40 jam (1-2 hari) dan akan
timbul tiap berselang 15-21 hari atau rata-rata siklus estrus 17 hari. Tanda tanda bronst pada
ternak domba yaitu selalu gelisah, mencari domba lainnya, berdiam diri bila dinaiki temannya,
selalu ribut, ekor selalu dikibas-kibaskan, nafsu makan berkurang, berusaha melepaskan diri
dari kandang, sering kencing dan alat kelaminnya mengalami perubahan 3A / 3B serta bagi
domba yang sedang menyusui, produksi susunya menurun.
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 22
Penugasan / Pengamatan :
1. Lihat dan perhatian 30 ekor ternak betina (domba) yang ada dihadapanmu, selanjutnya
hitung dan pisahkanlah ternak yang sudah dan belum mencapai dewasa kelamin. !
2. Kemudian ternak yang sudah dewasa kelamin tersebut anda hitung dan pisahkan antara
yang sudah dan yang belum Dewasa Tubuh !
3. Diantara ternak yang sudah mencapai dewasa kelamin, pisahkan dan hitung oleh anda
yang ternak yang sedang mengalami bronst / berahi !
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 23
PAKET SATUAN KETERAMPILAN
PSK. 08/PS.03/PD.UTPTK/SM.03/2008
P erkawinan pada ternak domba adalah suatu usaha untuk memasukan sperma
kedalam alat kelamin betina. Setiap perkawinan yang dilakukan bertujuan
menimbulkan kebuntingan. Untuk terjadi kebuntingan maka perkawinan itu harus
diikuti kejadian yang disebut dengan pertunasan atau pembuahan, yakni bersenyawanya sel
mani (Spermatozoide) dengan sel telur (Ovum) yang biasanya terjadi didalam ductus ovii / tuba
fallopii / saluran telur.
a. Umur Balig/dewasa kelamin ; jantan 6 bulan, untuk betina umur 7-8 bulan.
b. Umur dewasa kelamin ; jantan 12 bulan, untuk betina umur 18-20 bulan.
c. Umur kawin pertama yang ideal ; jantan 12 bulan, untuk betina umur 15 bulan
d. Siklus berahi / estrus ; betina 17 hari
e. Lamanya bronst/berahi 30-40 jam (1-2 hari)
f. Saat terbaik untuk dikawinkan pada betina ialah hari kedua masa berahi atau tepatnya 18-20
jam dari mulai timbulnya berahi.
g. Perkawinan setelah melahirkan 2-3 bulan, bila terlihat tanda-tanda berahi.
h. Lamanya bunting 144-156 hari atau rata-rata 150 hari (5 bulan)
i. Menyapih anak 3 bulan.
j. Batas umur diternakan pada betina 5 tahun, jantan 6-8 tahun
k. Jumlah anak sekali melahirkan (Litter size) 1-2 ekor, kecuali pada beberapa kejadian lebih
dari dua ekor.
l. Anak domba = Cempe atau Lamb
m. Lambing = Melahirkan anak
n. Lambing interval = Selang waktu antara satu kelahiran dengan kelahiran berikutnya atau
disebut pula dengan Interval kelahiran
o. Litter size = Sejumlah anak yang dilahirkan dari satu kebuntingan / kelahiran.
p. Ewe (baca ; YU) = Domba Dewasa Betina
q. R a m = Domba Dewasa Jantan
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 24
dikandang kawin individual dan berkumpul selama 3 siklus berahi. Perkawinan
individual ini memerlukan pengaturan dan pengawasan lebih seksama.
b). Pasture Matting, yaitu perkawinan bebas yang terjadi di padang pengembalaan.
Perbandingan jantan dan betina 1 : 20.
c). Couple matting / perkawinan kelompok (flock matting), yaitu perkawinan alam
dimana seekor pejantan dengan beberapa ekor betina dibiarkan bersama-sama dalam
satu kandang koloni terus menerus. Supaya hasil perkawinan lebih menyakinkan,
pejantan harus dimasukan kedalam kandang betina selama 2 bulan atau minimalnya 3
kali siklus berahi ternak betina. Perbandingan antara jantan dan betina yaitu untuk
pejantan umur kurang dari 15 bulan bisa mengawini 10 ekor betina, pejantan umur
kurang dari 3 tahun dengan 35 ekor betina, dan pejantan umur lebih dari 3 tahun dapat
mengawini 50 ekor betina.
Untuk mengetahui domba-domba betina dalam kelompok tersebut telah dikawini oleh
pejantan atau belum, maka pejantan perlu diberi tanda dengan cara sbb :
1. Pejantan diberi pewarna menggunakan cat atau bahan lainnya.
Pewarna tersebut ditempel di dada sebelah bawah pejantan dengan menggunakan
kain atau busa dengan cara diselendangkan.
2. Contoh pewarna yang digunakan yaitu kuning, merah, biru atau hitam.
3. Pewarna diganti setiap 16 hari sekali dengan warna yang berbeda.
Dan selama 16 hari ini pewarnaan harus diperbaharui 2 hari sekali supaya pewarna
tidak habis.
4. Dengan cara ini, betina-betina yang telah dikawin akan terkena cat
pada bulu bagian kemudi.
5. Bila betina terkena kuning, berarti betina tersebut dikawin pejantan
paling awal sehingga akan bunting dan melahirkan paling dahulu.
6. Jika didapat ada betina yang terkena 2 macam warna, yaitu kuning dan
merah, membuktikan bahwa betina tadi sudah dikawin 2 kali, dan betina tersebut
akan bunting dan melahirkan pada tahap berikutnya.
7. Bagi betina yang terkena 3 macam warna, yakni kuning, merah dan
biru, berarti betina telah dikawin 3 kali sehingga betina akan bunting yang paling
akhir dari kelompoknya.
8. Bagi betina yang tidak terkena ketiga warna tadi, menandakan ternak
tersebut tidak menimbulkan berahi dan tidak dikawin, maka untuk selanjutnya
ternak betina tersebut diberi kesempatan satukali periode kembali selama dua bulan.
Dan bila masih tidak dikawin juga, betina tersebut dikeluarkan dari usaha ternak
(afkir).
9. Bila ternak betina terkena pewarna sampai 3 kali, namun prosentase
kelahiran sedikit, menandakan pejantannya tidak mampu menunasi dan perlu segera
di afkir. dan sebaliknya bila betina-betina tidak ada yang terkena pewarna itupun
pejantan harus segera diganti.
10. Pada akhir bulan kedua, betina-betina yang terkena pewarna
dipisahkan dan dikandangkan sesuai dengan pewarnaan tadi, dengan maksud
supaya dapat diketahui kapan akan melahirkan.
2). Perkawinan buatan, yaitu usaha memasukan sperma dengan perantara alat-alat,
perkawinan ini disebut istilah populernya kawin suntik ( A.I = Artificial Inseminasion) atau
I.B. =Inseminasi Buatan ). Khusus untuk peternakan domba perkawinan buatan ini jarang
dilakukan, kalaupun dilakukan hanya untuk bahan penelitian.
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 25
memasuki kedewasaan tubuh. Masa berahi ternak domba betina berlangsung selama 30-40
jam atau 1-2 hari dan domba akan mengovulasikan telur pada akhir masa berahi.
Kesuburan seekor domba betina dapat diukur dari keteraturan dan kemampuan beranak
dengan cepat. Sementara kesuburan pejantan dapat diukur dari sifat kejantanannya dalam
jumlah sperma yang dihasilkan. Pejantan yang normal akan memancarkan sperma sebanyak
0,5 cc yang berisikan kurang lebih 500 juta sel jantan pada setiap ejakulasi.
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 26
1. Definisi perkawinan pada ternak adalah ?
2. Definisi perkawinan Alam pada ternak kecil adalah ?
3. Perkawinan ternak bisa dilakukan dengan 2 cara, sebutkan satu persatu !
4. Perkawinan alam ada 3 cara. Sebutkan satu persatu dan jelaskan masing-masingnya !
5. Ternak betina sudah dapat dikawinkan untuk yang pertama kalinya, apabila ...
6. Rata-rata siklus berahi pada ternak berlangsung selama ...
7. Kapan ternak betina sudah bisa mulai dikawinkan yang pertama kali ?
8. Kapan ternak jantan mulai dikawinkan yang pertama kalinya ?
9. Masa berahi ternak domba betina selama ......
Penugasan / Pengamatan :
1. Hapalkan data-data perkembang-biakan sebelum saudara mengawinkan ternak.
2. Lakukan perkawinan alam pada ternak dengan cara hand matting !
3. Lakukan perkawinan alam pada ternak dengan cara couple matting !
4. Lakukan perkawinan alam pada ternak dengan cara pasture matting !
5. Pahami dan kuasai tahapan-tahapan cara perkawinan couple mating !
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 27
PAKET SATUAN KETERAMPILAN
PSK. 09/PS.03/PD.UTPTK/SM.03/2008
D omba betina yang sudah mengalami coitus/perkawinan akan mengalami masa bunting.
Lamanya bunting setiap ternak domba bervariasi antara 144-152 hari, dengan rata-rata
150 hari (5 bulan).
Tanda tanda kebuntingan dapat dilihat dari perubahan fisik dan tingkah laku domba,
misalnya ;
1). Tidak timbulnya bronst pada siklus berikutnya.
2). Performance lebih tenang dan apabila dinaiki oleh pejantan akan menghindar.
3). Nafsu makan bertambah dan adakalanya memakan yang bukan makanannya.
4). Sering menggosok-gosokan badannya ke dinding kandang atau ke pohon.
5). Pada pertengahan kebuntingan, perut sebelah kanan kelihatan membesar.
6). Ambing besar dan kelihatan menurun
7). Pertumbuhan anak didalam kandungan untul 100 hari yang pertama berlangsung lambat,
kemudian tumbuh cepat selama 6-8 minggu terakhir.
Perawatan dan pemeliharaan pada ternak yang mulai bunting muda (1-2 bulan) belum
membutuhkan pemeliharaan khusus/istimewa, kecuali penyesuaian kebutuhan makanan.
Selanjutnya pada bulan-bulan berikutnya ternak bunting perlu penanganan yang lebih, seperti :
1). Dua bulan menjelang beranak, domba dianjurkan dipisahkan dari kelompoknya dalam
kandang tersendiri. Dengan demikian akan terhindar dari kemungkinan adanya
penandukan / benturan dari domba lainnya.
2). Exercise perlu dilepas di lapangan pengembalaan untuk merumput sendiri. Dengan cara
demikian domba dapat berolahraga dan sanggup menjamin kesehatan tubuh, serta
memperlancar foetus pada saat melahirkan.
3). Beri makanan yang cukup dan tambahan makanan penguat yang baik kualitasnya. Hal ini
ini berguna untuk membantu pembentukan ambing, terutama pada domba yang baru
pertama kali beranak. Selain itu membantu pembentukan colostrum yang sangat esensial
bagi anak domba yang baru dilahirkan.
Hal-hal yang perlu dipersiapkan dan dilakukan bila Induk melahirkan, yaitu :
1). Lantai kandang diberi alas jerami kering yang bersih.
2). Pada saat domba akan lahir biasanya memerlukan waktu kurang lebih 15 menit dan jarang
mengalami kesulitan dalam melahirkan sehingga tidak memerlukan pertolongan. Akan
tetapi bila terjadi kesukaran dalam melahirkan yang biasanya disebabkan oleh letak yang
tidak normal, misalnya kepala tertunduk atau kakinya terlipat dan sebagainya, maka
pertolongan dengan cara mengembalikan posisi anak ke posisi yang normal.
3). Apabila anak domba setelah dilahirkan sulit untuk bernafas, maka langkah selanjutnya
adalah membantu dengan cara meniup mulutnya atau memijat dan menekan-nekan sisi
dada dan mengangkat tubuh bagian belakang.
4). Sebelum anak domba menyusu pada induknya, sebaiknya bagian belakang pelvis dan
ambing induk dibersihkan dengan air hangat yang dicampur dengan desinfektan.
5). Setelah induk melahirkan, bersihkan ambing, bagian ekor, dan kaki belakang dari adanya
kotoran lender/cairan peranakan, dengan air hangat yang dicampur desinfektan.
6). Awasi placenta yang mau jatuh/keluar setelah terjadi kelahiran. Jangan sampai tergantung
terlalu panjang supaya tidak terinjak, yang bisa mengakibatkan prolapsus uteri (Uterus
tersembul keluar). Plasenta biasanya akan keluar setelah 24 jam (sehari) setelah
melahirkan. Bila menggantung agak panjang potong dan setelah keluar semua segera
ambil dan kubur.
7). Setelah melahirkan, induk banyak mengeluarkan cairan, karena itu berilah air minum yang
cukup. Untuk mengembalikan tenaga induknya, air minum dicampur dengan gula.
8). Biarkan induk beristirahat yang cukup sambil diberi hijauan dan leguminose yang segar.
9). Jika anak yang dilahirkan kembar maka induk akan berbaring lagi. Berbaringnya induk
setelah selesai membersihkan lender merupakan suatu tanda bahwa naka yang dilahirkan
lebih dari seekor.
Latihan :
1. Lama bunting ternak domba sekitar ..... hari s/d .... hari, atau rata-rata .... hari.
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 29
2. Tanda-tanda dapat dilihat dari perubahan fisik dan tingkah laku domba, misalnya .....
3. Perawatan dan pemeliharaan pada ternak yang mulai bunting muda (1-2
bulan) belum membutuhkan pemeliharaan khusus/istimewa, kecuali penyesuaian kebutuhan
makanan. Selanjutnya pada bulan-bulan berikutnya ternak bunting perlu penanganan yang
lebih, seperti .....
4. Tiap-tiap kebuntingan berakhir dengan partus (kelahiran). Tanda-tanda
sudah dekat melahirkan, yaitu …..
5. Hal-hal yang perlu dipersiapkan dan dilakukan bila Induk melahirkan, yaitu
…..
6. Kesulitan-kesulitan yang terjadi dalam proses kelahiran anak domba,
umumnya disebabkan oleh beberapa factor, misalnya …..
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 30
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 31
PAKET SATUAN KETERAMPILAN
PSK. 10/PS.03/PD.UTPTK/SM.03/2008
S ecara umum pemilihan bibit atau seleksi adalah suatu usaha manusia untuk
memilih ternak yang baik, sesuai dengan maksud dan tujuan peternakan. Di
Indonesia seleksi pada umumnya diarahkan pada tiga tujuan, yakni domba potong,
domba bibit dan domba adu. Pada usaha peternakan domba, seleksi bertujuan untuk
memperoleh bangsa-bangsa domba yang memiliki sifat-sifat baik, seperti persentase
kelahiran dan kesuburan yang tinggi, memiliki kecepatan tumbuh dan persentase karkas
yang baik. Dengan demikian keberhasilan usaha ternak domba tak bisa dipisahkan dengan
pemilihan induk ataupun pejantan yang memiliki sifat-sifat baik seperti tersebut diatas, sebab
dengan seleksi terhadap bibit diharapkan akan bisa menjamin karakter ekonomi tertentu.
Kriteria yang penting dan biasa dilakukan peternak sebagai pedoman seleksi yaitu
dengan melihat kesuburan dan persentase kelahiran, temperamen / produksi susu, rekording
dan kesehatan.
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 32
Produksi susu dan Temperamen ;
Untuk memberikan jaminan hidup dan pertumbuhan anak domba yang baik sampai bisa
disapih, maka diharapkan induk yang bersangkutan harus mampu mensuplai air susu yang
cukup.
Untuk menentukan bahwa seekor induk memiliki kemampuan memproduksi susu
dengan baik adalah apabila produksi susu itu minimal berlangsung 10-12 minggu (3 bulan).
Begitu pula dengan sifat temperamen, induk yang mempunyai temperamen yang baik
akan merawat anaknya dengan rajin dan selalu siap untuk menyusui anaknya. Dengan
demikian induk yang baik bukan saja induk yang melahirkan dan mampu beranak secara
prolifik dalam satu kelahiran, namun temperamenpun sangat menentukan bagi pertumbuhan
anak domba.
Simpulannya bahwa antara produksi susu, prolifik, pandai mengasuh anaknya dan
mempunyai temperamen yang baik harus seimbang dimiliki oleh induk, sebab bila satu
diantaranya tidak dimiliki oleh induk domba, maka pertumbuhan anak yang dilahirkan akan
terhambat.
1. Calon induk :
tidak memiliki kecacatan fisik
bentuk perut normal
punggung lurus / rata
kaki lurus dan rata
telinga kecil hingga sedang
berbulu halus dan bersih mengkilap
alat kelaminnya berukuran normal
ambing normal dan puting simetris
mempunyai sifat keibuan yang baik
bentuk tubuh simetris
garis perut bagian bawah rata
ekor tumbuh normal
usia tidak lebih dari 1 tahun
keturunan dari induk yang melahirkan anak 2 ekor atau lebih
berat tubuh sekitar 20 – 45 kg
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 33
Selain ciri dan kriteria tersebut diatas, maka bila memilih ternak pilihlah ternak domba
yang mempunyai sifat-sifat unggul, misalnya ;
1). Tingkat kesuburannya tinggi, yakni dalam 2 tahun mampu melahirkan sampai 3 kali dan
mempunyai kemungkinan untuk beranak kembar atau lebih
2). Kecepatan pertumbuhannya baik, yakni dalam waktu pendek dapat menghasilkan
persentase karkas atau daging yang tinggi baik kualitas maupun kuantitasnya.
3). Memiliki kemapuan beraklimatisasi yang tinggi, sehingga tidak mudah terserang
penyakit.
4). Mempunyai angka mortalitas yang rendah, terutama kematian cempe/lamb dan
kematian pada induk saat melahirkan.
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 34
Pengamatan dan penugasan ;
a. Pilihlah ternak domba yang ada disekitar kampus SPP-SNAKMA Cikole, minimal 2
ekor untuk jenis kelamin jantan dan 3 ekor untuk betina dengan syarat umur ternak
tidak lebih dari 1,5 tahun. .
b. Catat dalam buku tugas, Bangsa dan Tipe ternak, tanggal lahir, tipe kelahiran, jenis
kelamin, nama induk dan pejantan (bapaknya), beserta ciri-ciri spesifik dari ternak
tersebut.
c. Cermati dan perhatikan kondisi, bentuk tubuh dan tingkah laku ternak.
d. Nilailah oleh saudara, apakah ternak tersebut baik atau jelek untuk dijadikan bibit, baik
untuk calon induk maupun untuk pejantan.
e. Kemukakan alasan-alasan saudara terhadap penilaian tersebut.
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 35
PAKET SATUAN KETERAMPILAN
PSK. 11/PS.03/PD.UTPTK/SM.03/2008
andang adalah tempat tinggal ternak, yang berfungsi untuk melindungi ternak dari matahari,
hujan, angin, dan binatang buas, selain itu kandang berfungsi untuk menghemat tenaga, waktu
dan dapat mengontrol ternaknya dari berbagai penyakit. Kandang harus menarik dan rapi,
sehingga kandang tersebut menyenangkan sebagai tempat tinggal ternak domba. Perlu diingat
bahwa kandang merupakan salah satu sarana utama yang ikut menentukan keberhasilan
beternak domba.
Syarat teknis kandang ternak domba yang harus diperhatikan dalam pembuatan
kandang yaitu Biologi ternak, bangunan kandang harus disesuaikan dengan biologis ternak,
tehnik kontruksi, bangunan kandang harus sehat, mudah dibersihkan, sirkulasi udara baik,
ternak terhindar dari pengaruh cuaca yang buruk dan kuat, ekonomis, biaya pembuatan
kandang semurah mungkin tapi memenuhi persyaratan seperti dimaksud diatas, dan
lingkungan kandang harus jauh dari penduduk, menghindari dari pohon yang besar dan
ketersedian air cukup.
Pada hakikatnya tipe kandang ternak domba umumnya dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu
kandang panggung dan kandang lemprak (lantai tanah yang diberi alas atau beeding dari
jerami atau hijauan). Tipe-tipe kandang dapat diuraikan lagi menjadi beberapa model seperti;
b. Model kandang individual
c. Model kandang koloni
d. Model kandang kawin
e. Model kandang bunting, melahirkan dan menyusui.
f. Model kandang ganda (tail to tail)
g. Model kandang ganda (head to head).
- Tempat pakan :
Dasar 25 cm
Tinggi 50 cm
Lebar 50 cm
Tinggi dari lantai 20 cm
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 36
- Peralatan kandang lainnya :
Kemiringan tangga 45 derajat
Tinggi kandang dari lantai 50 cm
Celah lantai 1,5 – 2 cm
Dalam lubang tanah untuk kotoran 50 cm.
Tata letak kandang diusahakan supaya lebih tinggi dibandingkan lingkungan sekitar
khususnya kebun rumput. Tanah disekitarnya harus dapat meresap air, mudah dibuat saluran
air sehingga dimusim penghujan tidak menggenang dilingkungan perkandangan. Arah
kandang menghadap ke timur sehingga sinar matahari pagi dapat masuk kedalam kandang.
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 37
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 38
7. Pustaka yang perlu dibaca :
Latihan :
1. Yang termasuk dalam teknis kandang, yaitu :
a. kontruksi kandang harus kuat c. menarik dan rapi
b. mampu untuk memenuhi kebutuhan d. tempat makan/palung
2. Pada usaha ternak domba, pembuatan kandang termasuk pada biaya :
a. variable b. lain-lain c. tetap d. tak terduga
3. Syarat-syarat teknis kandang domba harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut, kecuali :
a. biologis ternak c. Ekonomis
b. manajemen kandang d. teknis kontruksi
4. Model kandang domba untuk pejantan dewasa, biasanya menggunakan kandang ;
a. koloni c. lemprak
b. individu d. kawin
5. Untuk kandang domba bunting dan melahirkan, biasanya disatukan dengan istilah kandang :
a. kawin c. karantina
b. panggung d. menyusui
6. Melindungi ternak domba dari matahari, predator, angin dsb adalah sebagian dari :
a. Tehnis kandang c. Bagian-bagian kandang
b. Fungsi kandang d. Perlengkapan kandang
Penugasan :
- Buatlah kandang ternak domba dari bahan yang telah disediakan (Perkelompok), untuk
kandang :
1. Kandang Individual panggung
2. kandang koloni panggung
3. kandang lemprak
dengan menggunakan ukuran yang telah dipelajari !
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 39
9. Hasil Kerja / Hasil Penugasan / Hasil Latihan / Hasil Pengamatan :
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 40
PAKET SATUAN KETERAMPILAN
PSK. 12/PS.03/PD.UTPTK/SM.03/2008
Contoh :
Seorang peternak memperoleh hasil silang antara domba kacang/lokal dengan domba dorset,
perbandingan darah pada hasil silang tersebut adalah 1,562 % darah lokal/kacang dan 98,437 %
darah dorset.
Tentukanlah generasi dari hasil silang kedua jenis domba tersebut !
Jawab ;
Grading-up ;
Betina lokal (BL) X Pejantan Unggul (PU), hasil keturunannya yaitu ;
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 41
F1 = Betina persilangan (BP), dengan prosentase darah : 50 % darah L, 50 % darah U
F2 = BP X PU (sebangsa Bapaknya), menghasilkan darah 25 % L, 75 % U
F3 = BP X PU, menghasilkan darah 12,5 % L, 87,5 % U
F4 = BP X PU, menghasilkan darah 6,25 % L, 93,73 % U
F5 = BP X PU, menghasilkan darah 3,125 % L, 96, 875 % U
F6 = BP X PU, menghasilkan darah 1,562 % L, 98,437 % U
Catatan :
Pada F5 atau F6, hasil anak akan menyerupai bapaknya yaitu bangsa domba yang unggul.
Bila keturunannya jantan, maka pejantan tersebut dijadikan ternak potong / penggemukan.
Ada beberapa cara untuk menentukan umur seekor ternak. Yaitu dengan melihat kartu
catatan kelahiran, dengan melihat pertumbuhan tanduk, dan dengan melihat keadaan dan
pertumbuhan gigi-geliginya. Yang paling tepat adalah dengan cara melihat catatan
kelahirannya. Apabila suatu perusahaan peternakan atau peternak tidak mempunyai catatan
kelahiran, yang paling mudah dan mendekati kebenarannya adalah dengan melihat gigi-
geliginya dibandingkan dengan melihat pertumbuhan tanduk yang sulit dan hasilnya kurang
dipercaya. Keadaan dan pertumbuhan gigi-geligi pada domba dapat menaksir umur seekor
ternak domba, karena pergantian dan pergeseran dari gigi ternak domba terjadi pada umur-
umur tertentu.
Gigi dibedakan atas gigi sulung atau gigi susu, yaitu gigi pada anak-anak sejak lahir
sampai gigi itu berganti dengan gigi tetap. Selanjutnya gigi tetap adalah pengganti gigi
sulung. Jumlah gigi pada ternak domba dewasa berjumlah 32 buah, sedangkan jumlah gigi
sulung berjumlah 4, pasang atau 8 buah, yang semuanya berada dirahang bawah, sedangkan
gigi rahang atas kosong.
Seluruh gigi pada ternak domba dibedakan menjadi beberapa bagian, yaitu ;
1). Gigi seri ( dentis incisivi ; kode I ).
2). Gigi taring ( dentis canini ; kode C ).
3). Gigi geraham berganti ( dentis praemolaris ; kode P ).
4). Gigi geraham tetap (dentis molaris ; kode M ).
Gigi tetap ini tidak akan mengalami pergantian disepanjang hidupnya, tetapi gigi tetap
ini semakin lama akan aus. Karena pertumbuhan dan pergantian gigi domba ini waktunya
teratur sehingga hal ini dapat digunakan untuk memperkirakan umur yang mendekati suatu
kebenaran. Perlu diperhatikan bahwa untuk menentukan umur ternak berdasarkan gigi-geligi
yang dilihat hanya ke-aus-an dari gigi serinya saja (Dentis canini).
Gigi seri ternak domba berjumlah 4 pasang atau 8 buah, sehingga untuk mempermudah
maka gigi seri ini dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu ;
1. gigi seri dalam ( kode ; I1 ) = jumlah gigi 2 buah
2. gigi seri tengah dalam ( kode ; I2 ) = jumlah gigi 2 buah
3. gigi seri tengah luar ( kode ; I3 ) = jumlah gigi 2 buah
4. gigi seri luar ( kode ; I4 ) = jumlah gigi 2 buah
Sebagai gambaran bila ternak domba berumur kurang lebih dari 1 tahun, maka akan
akan terlihat gigi seri sulungnya (I1) telah berganti dengan gigi tetap, sehingga gigi tersebut
akan lebih besar dibandingkan dengan I2, I3 dan I4. Hal yang sama juga jika melihat gigi seri
sulungnya yang I1 dan I2 telah berganti, maka gigi tersebut akan lebih besar dibandingkan
dengan I3 dan I4. sehingga diperkirakan domba tersebut berumur 2 tahun, bila gigi sulung
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 42
tersebut semuanya telah berganti dengan gigi tetap maka diperkirakan domba tersebut berumur
4 tahun. Selanjutnya bila semua gigi seri tetap sudah tergesek maka diperkirakan umur
ternak tersebut berumur 5 tahun, dan bila tepi dalam semua gigi seri tetap tergesek hampir
dekat dengan gusi bagian dalam, maka diperkirakan domba tersebut berumur 7-8 tahun
(sudah tua).
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 43
7. Pustaka yang perlu dibaca :
1. Sistem beternak dengan cara mengawinkan ternak antara dua bangsa yang berbeda
a. pure bredding b. cross bredding c. close bredding d. rekording
2. Sistem beternak dengan cara mengawinkan antara ternak yang satu family disebut :
a. pure breeding b. close breeding c. up-grading d. cross breeding
3. Untuk mengetahui umur ternak domba bila tidak ada catatan recording, yaitu dengan ;
a. melihat gigi serinya c. melihat tinggi dan berat badannya.
b. melihat tanggal lahir d. menanyakan langsung ke pemiliknya.
4. Sistem perkawinan domba yang masih dalam satu keluarga disebut ;
a. in breeding b. up-grading c. pure breeding d. cross breeding
5. Definisi Pemuliabiakan adalah .....
6. Pengertian antara pemulia-biakan dengan perkembang-biakan dapat dibedakan mengenai
tujuan peternakannya, tetapi maksud pemulia-biakan dengan perkembang-biakan sama
yaitu untuk .....
7. Pure-breeding adalah .....
8. In-breeding adalah .....
9. Out-crossing, adalah .....
10. Cross-breeding, yaitu .....
11. Up-grading, yaitu ....., contohnya sbb .....
12. untuk menentukan umur ternak dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu .....
13. Memperkirakan umur domba dengan melihat susunan gigi yaitu dengan cara melihat .....
14. Gigi dibedakan atas gigi ..... atau gigi ....., yaitu gigi pada anak-anak sejak lahir sampai
gigi itu berganti dengan gigi tetap.
15. Selanjutnya gigi tetap adalah .....
16. Jumlah gigi pada ternak domba dewasa berjumlah ..... buah, sedangkan jumlah gigi
sulung berjumlah ..... pasang atau ..... buah, yang semuanya berada dirahang .....,
sedangkan gigi rahang atas .....
17. Jumlah gigi ternak domba yang berada dirahang atas adalah ..... buah
18. Jumlah gigi ternak domba yang berada dirahang bawah adalah .... buah.
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 44
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 45
psk-utptk/kls.2/snakma/ram 46