Professional Documents
Culture Documents
LEMBAGA BERITA
LEMBAGA SOSIAL
LEMBAGA EKONOMI
AKTIVITAS Menyalurkan informasi
dari rakyat ke rakyat, dari negara ke
rakyat, dan dari rakyat ke negara
FUNGSI Mediator
TUJUAN Menyeimbangkan arus
informasi
KEWAJIBAN Tidak Berpihak
MUATAN Faktual
AKTIVITAS Merekonstruksikan semua
kejadian dan ide
FUNGSI Menyediakan informasi
TUJUAN Menghilangkan kecemasan
informasi
KEWAJIBAN Melayani hak mengetahui
yang dimiliki khalayak dan Melayani hak
menyatakan pendapat yang dimiliki khalayak
MUATAN Faktual
AKTIVITAS Memberdayakan Khalayak
FUNGSI Mengawasi, Advokasi, Memimpin
opini publik, Mendidik, dan Mewariskan nilai-
nilai dari satu generasi ke berikutnya.
TUJUAN Mencerdaskan masyarakat,
membela yang tertindas, mengingatkan yang
berkuasa, mengembangkan opini publik
KEWAJIBAN Mengutamakan kepentingan
khalayak
MUATAN faktual
AKTIVITAS Melayani Pemasang Iklan
FUNGSI Menghibur
TUJUAN Menjadikan media massa sebagai
hiburan
KEWAJIBAN Melayani keinginan
konsumen
MUATAN Faktual dan Fiksi
Ke 4 posisi media massa tersebut menunjukkan
kekuatan media massa yang cukup besar sebagai
salah satu pilar demokrasi di indonesia.
Dalam melaksanakan 4 fungsi diatas media massa
berinteraksi dengan lembaga sosial lain. Ia
mempengaruhi dan dipengaruhi lembaga lain.
Sehingga diperlukanlah REGULASI. Regulasi juga
berfungsi sebagai kontrol terhadap kekuatan media
massa yang cukup besar tersebut.
BENTUK REGULASI Peraturan Pemerintah ,
Keputusan Pemerintah, dan Undang-Undang. Yang
pada akhirnya disebut sebagai Hukum Media Massa.
untuk mengendalikan media massa.
Dalam konteks ini, hukum media massa
merupakan instrumen untuk membatasi media
massa agar tidak melenceng dari keinginan,
misalnya pemerintah. Pada titik inilah hukum
media massa disebut memiliki karakter politik.
untuk mengatur media massa agar berperilaku
wajar sesuai dengan keinginan masyarakat.
Agar media massa tidak merugikan
masyarakat. Dalam konteks inilah hukum
media massa disebut memiliki karakter sosial.
Hukum media massa dijabarkan melalui
pasal-pasal yang terdapat dalam UU yang
berkaitan dengan keberadaan organisasi
media massa.
organisasi media massa tidak bisa
dikenakan tindakan hukum, hanya person
yang bisa dikenakan tindakan hukum
kalau ada organisasi media massa yang
dianggap melanggar pasal-pasal dalam UU,
maka yang bisa dikenakan tindakan hukum
adalah individu yang menjadi
Penanggungjawab media massa tersebut.
Sebagai individu, wartawan bisa dikenakan
tindakan hukum bila dia melanggar beberapa
pasal yang terdapat dalam Kitab Undang-
Undang Hukum Pidana (KUHP).