You are on page 1of 14

Oleh :

Achlis B.R
Erik Hendriyatmoko
Hendri Prasakti I
Nafi kurniawan
Muhammad rifki
Septian gilang
Stephen Maurice
 Latar Belakang
Pemahaman mendalam terhadap latar belakang historis, dan konseptual
tentang Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 bagi setiap warga negara,
merupakan suatu bentuk kewajiban sebelum kita dapat melaksanakan nilai-
nilainya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kewajiban
tersebut merupakan konsekuensi formal dan konsekuensi logis dalam kedudukan
kita sebagai warga negara. Karena kedudukan Pancasila sebagai Dasar Negara
(Filsafat Negara), maka setiap warga negara wajib loyal (setia) kepada dasar
negaranya.
Pancasila dalam kedudukannya sebagai Ideologi negara, diharapkan
mampu menjadi filter dalam menyerap pengaruh perubahan jaman di era
globalisasi ini. Keterbukaan ideologi Pancasila terutama ditujukan dalam
penerapannya yang berbentuk pola pikir yang dinamis dan konseptual.
Suatu ideologi negara, merupakan hasil refleksi manusia berkat
kemampuanya mengadakan distansi (menjaga jarak) terhadap dunia
kehidupannya. Antara keduanya, yaitu ideologi dan kenyataan hidup
masyarakat terjadi hubungan dialektis, sehingga berlangsung pengaruh
timbal balik yang terwujud dalam interaksi yang disatu pihak memacu
ideologi makin realistis dan di lain pihak mendorong masyarakat makin
mendekati bentuk yang ideal. Ideologi mencerminkan cara berfikir
masyarakat, namun juga membentuk masyarakat menuju cita-cita.
• Rumusan Masalah
Pancasila merupakan ideologi terbuka. Dalam ideologi terbuka terdapat cita-
cita dan nilai-nilai yang mendasar, bersifat tetap dan tidak berubah. Pancasila
dikatakan memiliki dimensi terbuka memiliki dimensi identitas karena memiliki
nilai-nilai yang dianggap baik, benar oleh masyarakat indonesia.
Ideologi terbuka diartikan bahwa nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan
dari luar, melainkan digali dan diambil dari kekayaan rohani, moral dan budaya
masyarakatnya sendiri. Dasarnya dari konsensus masyarakat, tidak diciptakan
oleh negara, melainkan ditemukan dalam masyarakatnya sendiri, sehingga dapat
berkembang sesuai dengan perkembangan masyarakat dan kecerdasan kehidupan
bangsa.
 
• Pancasila Kesepakatan Bangsa Indonesia
Sebelum pembahasan lebih lanjut tentang Pancasila sebagai ideologi terbuka,
terlebih dahulu yang harus kita pahami adalah bahwa “Pancasila telah menjadi
kesepakatan bangsa Indonesia” sejak berdirinya Negara (Proklamasi) Kesatuan
Republik Indonesia tahun 1945. Dengan demikian, siapapun yang menjadi warga
negara Indonesia hendaknya menghargai dan menghormati kesepakatan yang
telah dibangun oleh para pendiri negara (founding fathers) tersebut dengan
berupaya terus untuk menggali, menghayati dan mengamalkannya dalam
kehidupan sehari-hari, baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
Pancasila yang sila-silanya diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang
Dasar 1945, telah menjadi kesepakatan nasional sejak ditetapkan tanggal 18
Agustus 1945, dan akan terus berlanjut sepanjang sejarah Negara Republik
Indonesia. Kesepakatan tersebut merupakan perjanjian luhur atau kontrak sosial
bangsa yang mengikat warga negaranya untuk dipatuhi dan dilaksanakan dengan
semestinya.
Untuk membuktikan bahwa Pancasila merupakan hasil kesepakatan bangsa
Indonesia dengan legalitas yang kuat, kiranya perlu dilengkapi dengan justifikasi
yuridik, filsafat dan teoritik serta sosiologik dan historik.
 Justifikasi Juridik
Bangsa Indonesia telah secara konsisten untuk selalu berpegang kepada Pancasila
dan UUD 1945, sebagaimana telah diamanatkan adanya rumusan Pancasila ke
dalam undang-undang dasar yang telah berlaku di Indonesia dan beberapa
Ketetapan MPR Republik Indonesia.

Contohnya terdapat pada :


1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
................ dalam suatu susunan negara Republik Indonesia, yang berkedaulatan
rakyat dengan berdasar kepada : Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang
adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan, serta dengan mewujudkan
suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
2. Konstitusi Republik Indonesia Serikat (1949)
3. Undang-Undang Dasar Sementara Republik Indonesia (1950)
4. Ketetapan MPR RI No.XVII/MPR/1998 tentang HAK ASASI MANUSIA
5. Ketetapan MPR RI No.V/MPR/2000 tentang PEMANTAPAN
PERSATUAN DAN KESATUAN NASIONAL
6. Ketetapan MPR RI No.V/MPR/2000 tentang PEMANTAPAN
PERSATUAN DAN KESATUAN NASIONAL
 Justifikasi Teoritik - Filsafati
Yaitu merupakan usaha manusia untuk mencari kebenaran Pancasila dari
sudut olah pikir manusia, dari konstruksi nalar manusia secara logik. Pada
umumnya olah pikir filsafati dimulai dengan suatu aksioma, yakni suatu
kebenaran awal yang tidak perlu dibuktikan lagi, karena hal tersebut dipandang
suatu kebenaran yang hakiki. Para pendiri negara dalam membuktikan kebenaran
Pancasila dimulai dengan suatu aksioma bahwa :”Manusia dan alam semesta ini
adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa dalam suatu partalian yang selaras atau
harmoni”. Aksioma ini dapat ditemukan rumusannya dalam Pembukaan UUD
1945 pada aline kedua, keempat dan pasal 29, sebagai berikut:
 Alinea Kedua,
“Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan didorongkan oleh keinginan
luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia
menyatakan dengan ini kemerdekaannya.”
 Alinea Keempat,
“............, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada : Ketuhanan Yang Maha
Esa, ................. “
 Justifikasi Sosiologik – Historik
Menurut penggagas awal (Ir. Soekarno), bahwa Pancasila digali dari bumi
Indonesia sendiri dan dikristalisasikan dari nilai-nilai yang berkembang dalam
kehidupan rakyat Indonesia yang beraneka ragam. Nilai-nilai tersebut dapat
diamati pada kelompok masyarakat yang tersebar di seluruh Indonesia yang
dalam implementasinya sangat disesuaikan dengan kultur masyarakat yang
bersangkutan. Dengan demikian, nampak jelas bahwa sesungguhnya Pancasila
telah menjadi living reality (kehidupan nyata) jauh sebelum berdirinya negara
republik Indonesia. Beberapa contoh nilai-nilai Pancasila yang telah berkemang
di dalam kehidupan masyarakat antara lain :
 Jawa
a.      tepo seliro (tenggang rasa),
b.      sepi ing pamrih rame ing gawe (mau bekerja keras tanpa pamrih),
c.       gotong royong (berat ringan ditanggung bersama)
 Bugis/ Makasar
      Tak sakrakai allowa ritang ngana langika (Matahari tak akan tenggelam di
tengah langit).

Dsb…
• Pengertian Pancasila
Dalam rangka lebih memahami tentang Pancasila sebagai ideologi terbuka,
maka perlu dijelaskan lebih dahulu apa itu Pancasila. Banyak tokoh nasional
yang telah merumuskan konsep Pancasila sesuai dengan sudut pandang mereka
masing-masing. Namun jika dicermati,  secara umum definisi konsep tersebut
relatif sama. Berikut adalah beberapa pengertian tentang Pancasila yang
dikemukakan oleh para ahli.
a.      Muhammad Yamin.
Pancasila berasal dari kata Panca yang berarti lima dan Sila yang berarti
sendi, atas, dasar atau peraturan tingkah laku yang penting dan baik.  Dengan
demikian Pancasila merupakan lima dasar yang berisi pedoman  atau aturan
tentang tingkah laku yang penting dan baik.
b.      Ir. Soekarno
Pancasila adalah isi jiwa bangsa Indonesia yang turun-temurun sekian abad
lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan Barat. Dengan demikian, Pancasila
tidak saja falsafah negara, tetapi lebih luas  lagi, yakni falsafah bangsa 
Indonesia.
c.       Notonegoro
Pancasila adalah Dasar Falsafah Negara Indonesia. Berdasarkan pengertian
ini dapat disimpulkan Pancasila pada hakikatnya merupakan dasar falsafah dan 
Ideologi negara yang diharapkan menjadi pendangan hidup bangsa Indonesia 
sebagai dasar pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan serta sebagai
pertahanan bangsa dan negara Indonesia.
 
d.      Berdasarkan Terminologi.
Pada 1 juni 1945, dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUKI), Pancasila yang memiliki arti lima asas dasar 
digunakan oleh Presiden Soekarno untuk memberi nama pada lima prinsip dasar
negara Indonesia yang diusulkannya. Perkataan tersebut dibisikkan oleh
temannya seorang ahli bahasa yang duduk di samping Ir. Soekarno, yaitu 
Muhammad Yamin.
Pada tanggal, 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia merdeka dan keesokan
harinya (18 Agustus 1945) salah satunya disahkan Undang Undang Dasar Negara
Republik Indonesia yang di dalamnya memuat isi rumusan lima prinsip dasar
negara yang diberi nama Pancasila. Sejak saat itulah perkataan Pancasila menjadi
bahasa Indonesia dan dijadikan istilah yang sudah umum.
 Arti Ideologi Terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbuka berarti ideologi yang tidak dipaksakan
dari luar tetapi terbentuk justru atas kesepakatan masyarakat, sehingga
merupakan milik masyarakat. Ciri khas ideologi terbuka ialah bahwa nilai-nilai
dan cita-citanya tidak dipaksakan dari luar, melainkan digali dan diambil dari
kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakatnya sendiri. Dasarnya dari
konsensus masyarakat, tidak diciptakan oleh negara, melainkan ditemukan dalam
masyarakatnya sendiri. Oleh sebab itu, ideologi terbuka adalah milik dari semua
rakyat dan masyarakat dapat menemukan dirinya di dalamnya. Ideologi terbuka
bukan hanya dapat dibenarkan melainkan dibutuhkan. Nilai-nilai dasar menurut
pandangan negara modern bahwa negara modern hidup dari nilai-nilai dan sikap-
sikap dasarnya.
Ideologi terbuka adalah ideologi yang dapat berinteraksi dengan
perkembangan zaman dan adanya dinamika secara internal. Sumber semangat
ideologi terbuka itu sebenarnya terdapat dalam Penjelasan Umum UUD 1945,
yang menyatakan, “... terutama bagi negara baru dan negara muda, lebih baik
hukum dasar yang tertulis itu hanya memuat aturan-aturan pokok, sedangkan
aturan-aturan yang menyelenggarakan aturan pokok itu diserahkan kepada
undang-undang yang lebih mudah cara membuatnya, mengubahnya dan
mencabutnya“.
• Batas-batas Keterbukaan Ideologi Pancasila
Sungguhpun demikian, keterbukaan ideologi Pancasila ada batas-
batasnya yang tidak boleh dilanggar, yaitu sebagai berikut :

a.Stabilitas nasional yang dinamis.


b.Larangan terhadap ideologi marxisme, leninisme dan komunisme.
c.Mencegah berkembangnya paham liberal.
d.Larangan terhadap pandangan ekstrim yang menggelisahkan kehidupan
masyarakat.
e.Penciptaan norma yang baru harus melalui konsensus.
 
 
 Bukti Pancasila adalah Ideologi Terbuka
Bukti pancasila adalah ideologi terbuka, yaitu :
- Pancasila memiliki pandangan hidup dan tujuan serta cita–cita masyarakat Indonesia.
- Tekad untuk mengembangkan kekreatifitasan dan dinamis untuk mencapai tujuan
nasional.
- Pengalaman sejarah bangsa Indonesia.
- Terjadi atas dasar keinginan bangsa (masyarakat) Indonesia sendiri tanpa campur
tangan atau paksaan dari sekelompok orang.
- Isinya tidak operasional.
- Menginspirasikan kepada masyarakat agar bertanggung jawab sesuai dengan nilai –
nilai Pancasila.
- Menghargai pluralitas, sehingga dapat diterima oleh semua masyarakat yang memiliki
latar belakang dan budaya yang berbeda.
- Pancasila merupakan ideologi terbuka karena Pancasila bersifat fleksibel & dapat
disesuaikan dengan perubahan zaman. Contohnya : semenjak Pancasila dibentuk
sebagai ideologi Negara, nilai atau isi dari Pancasila sampai zaman sekarang tidak
berubah baik isi maupun nilai yang terdapat didalamnya.
- Pancasila merupakan ideologi yang menghargai kebebasan & tanggung jawab
masyarakat merupakan ideologi yang menghargai kebebasan & tanggung jawab
masyarakat.

Sikap Positif terhadap Pancasila sebagai Ideologi Terbuka
a. Dalam kehidupan politik
 Mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggungjawab
 Menyelenggarakan pemilu dengan baik dan penuh tanggung jawab
 Menjalankan kegiatan pemerintahan dengan jujur dan konsekuen

b. Dalam kehidupan ekonomi


 Memanfaatkan sumber daya alam dengan sebaik-baiknya.
 Menghilangkan gangguan dalam ekonomi (korupsi,kolusi,monopoli,dll).
 Membuat peraturan yang memperkuat perekonomian (UU
Antimonopoli,dll).
c. Dalam kehidupan sosial
 Sila pertama : Menghargai dan menghormati antar pemeluk agama
 Sila kedua : Membantu sesame
 Sila ketiga : Mengutamakan persatuan/kerukunan
 Sila keempat : Mengutamakan musyawarah
 Sila kelima : Menjaga keseimbangan hak dan kewajiban
TERIMA KASIH ^_^

You might also like