Professional Documents
Culture Documents
KARYA TULIS
Disusun dan Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan dalam Mengikuti Tes Kenaikan
DISUSUN OLEH :
NAMA : AGUNG.FITRIYANTO
KELAS : XI.IA.1
PENGESAHAN
Karya tulis ini telah diterimadan disetujui oleh pembimbing, serta diketahui
Hari :
Tanggal :
Mengetahui, Menyetujui,
2
MOTTO
1. Yesterday is a History , Tomorrow is a Mystery , But To day is a GIFT
2. Anda harus tahan terhadap ulat jika ingin dapat melihat kupu-kupu. (Antoine
De Saint)
3. Yang terparah dalam dunia usaha adalah keadaan tidak ada keputusan.
(Napoleon).
3
PERSEMBAHAN
4. Teman-teman tersayang
4
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur Allhamdulilah kehadirat Allah Swt penulis dapat
menyelesaikan karya tulis ini yang merupakan salah satu syarat untuk mengikuti tes
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih belum sempurna,oleh karena itu
penulis akan menerima dengan senang hati segala saran dan kritik yang bersifat
Akhirnya satu harapan dari penulis, semoga karya tulis ini dapat memberikan manfaat
bagi pembaca.
Penulis
5
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………. i
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………........ii
HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………… iv
KATA PENGANTAR…………………………………………….. v
DAFTAR ISI……………………………………………………… vi
BAB I PENDAHULUAN……………………………………... 1
Tujuan Penulisan………………………………………. 1
Gugusan Fungsi…………………………………………3
Aldehida ……………………………...............................6
Keton ……………………………………........................8
6
Ester ……………………………………………….........10
Eter ……………………………………...........................11
Hidroksil ………………………………...........................13
Keisomeran Kedudukan,……………………………........16
Kesimpulan………………………………………………
Saran-saran……………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………..
7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Penulis ingin mengetahui lebih banyak tentang turunan alkana, dan juga
observasi.
1. Literature
2. ICT
8
BAB I : Latar Belakang Masalah, Alasan Pemilihan Judul, Tujuan Penulisan
F. Daftar Pustaka
9
BAB II
PEMBAHASAN ISI
Gugus fungsi (istilah dalam kimia organik) adalah kelompok gugus khusus pada
atom dalam molekul, yang berperan dalam memberi karakteristik reaksi kimia pada
molekul tersebut. Senyawa yang bergugus fungsi sama memiliki reaksi kimia yang
Berikut adalah daftar gugus fungsi yang sering dijumpai. Di dalam penulisan rumus,
simbol R dan R' selalu menyatakan ikatan hidrogen atau rantai hidrokarbon, atau
Kelas Rumus
Gugus Rumus Awalan Akhiran Contoh
kimiawi struktural
Metana
Asetil klorida
(Etanoil klorida)
10
Alkohol Hidroksil ROH hidroksi- -ol
Metanol
Asetaldehida
(Etanal)
Asam
Karboksil RCOOH karboksi- asam -oat
Asam asetat
karboksilat
(Asam etanoat
alkil
Haloalkana Halo RX halo-
Kloroetana
halida
(Etil klorida)
alkil alkil
Eter Eter ROR' alkoksi- Dietil eter
eter
(Etoksi etana)
alkil
Ester Ester RCOOR'
Etil butirat
alkanoat
(Etil butanoat)
11
Keton Keton RCOR' keto-, okso- -on
Metil etil
keton(Butanon)
R=gugus
R=gugusalkyl
alkyl(C(CnHnH )
2n+1 )
2n+1
1. Aldehida
12
a. Tata Nama Aldehida
Nama alkanal diturunkan dari nama alkana yang sesuai dengan mengganti
akhiran a menjadi al. Tata nama isomer alkanal pada dasarnya sama seperti
tatanama alkanol, tetapi posisi gugus fungsi ( -CHO ) tidak perlu dinyatakan
CH3-CH-CH2-CHO
CH3
3-metilbutanal
Nama lazim aldehida diturunkan dari nama lazim asam karboksilat yang
sesuai dengan mengganti akhiran at menjadi aldehida dan membuang kata asam.
b. Reaksi-reaksi Alkanal
o Oksidasi
Pereaksi Tollens adalah suatu larutan basa dari ion kompleks perak-amonia.
Pereaksi tollens dibuat dengan cara menetesi larutan perak nitrat dengan larutan
amonia, sedit demi sedikit hingga endapan yang mula-mula terbentuk larut
kembali. Pereaksi Fehling terdiri dari dua bagian yaitu Fehling A dan Fehling B.
13
Fehling A adalah larutan tembaga sulfat, sedangkan fehling B merupaka
dicampurkan dengan larutan NaOH, membentuk suatu larutan yang berwarna biru
tua.
Ikatan rangkap -C=O dari gugus fungsi aldehida dapat diadisi gas hidrogen
bilangan oksidasi atom karbon gugus fungsi. Oleh karena itu adisi hidrogen
tergolong reduksi.
c. Penggunaan Aldehida
14
2. Keton
Nama alkanon diturunkan dari nama alkana yang sesuai dengan mengganti
Nama lazim keton adalah alkil alkil keton. Kedua gugus alkil disebut secara
b. Sifat-sifat Keton
o Oksidasi
mengoksidasi keton. Oleh karena itu aldehida dan keton dapat dibedakan dengan
15
Reduksi keton menghasilkan alkohol primer.
c. Penggunaan Keton
aseton adalah sebagai pelarut untuk lilin, plastik, dan sirlak. Juga sebgai pelarut
keton siklik merupakan bahan untuk membuat parfum karena berbau harum.
3. Asam Karboksilat
Nama asam alkanoat diturunkan dari nama alkana yang sesuai dengan
mengganti akhiran a menjadi oat dan memberi awalan asam. Misalnya alkana
CH3-CH-CH2-COOH
CH3
asam 3-metilbutanoat
16
Nama lazim asam karboksilat. Misalnya asam metanoat nama lazimnya
dan di perkebunan karet untuk menggumpalkan lateks (getah pohon karet). Asam
asetat adalah asam yang terdapat dalam cuka makanan. Kadar asam asetat yang
4. Ester
Ester turunan alkana diberi nama alkil alkanoat. Yang disebut alkil pada
nama itu adalah gugus karbon yang terikat pada atom O ( gugus R' ), sedangkan
alkanoat adalah gugus R-COOH-. Atom C gugus fungsi masuk ke dalam bagian
alkanoat.
b. Pembuatan Ester
17
Ester dapat dibuat dari asam karboksilat dan alkohol dengan pengaruh asam
sulfat pekat. Reaksi ini disebut reaksi pengesteran (esterifikasi) dan merupakan
reaksi kesetimbangan.
bunga atau buah-buahan sehingga disebut ester buah-buahan. Lilin (wax, bukan
lilin parafin) adalah ester dari asam karboksilat berantai panjang dengan alkohol
berantai panjang. Salah satu golongan ester yan banyak terdapat di alam adalah
lemak (fat). Beberapa contoh lemak dan minyak adalah lemak sapi, minyak
d. Sifat-sifat Ester
o Hidrolisis
o Penyabunan
18
Reaksi ester (khususnya lemak dan minyak) dengan suatu basa kuat seperti
NaOH atau KOH menghasilkan sabun. Oleh karena itu reaksinya disebut reaksi
hasil sampingan.
5. Eter
Bagi kebanyakan orang kata eter dikaitkan dengan anestesi. Eter yang dimaksud
adalah hanyalah salah satu anggota kelompok eter, yaitu senyawa yang mempunyai
dua gugus organik melekat pada atom oksigen tunggal. Rumus umum eter ialah R-O-
R’, yang R dan R’-nya bisa sama atau berbeda, gugusnya dapat berupa alkil atau aril.
Eter merupakan isomer atau turunan dari alkohol (unsur H pada OH diganti oleh alkil
- Senyawa eter rantai C pendek berupa cair pada suhu kamar dan TD nya naik
- dengan rantai panjang sulit larut dalam air dan larut dalam pelarut organik.
19
- Mudah terbakar
- Unsur C yang sama TD eter > TD alkana dan < TD alkohol (metil, n-pentil eter
Penggunaan eter :
- Dietil eter : sbg obat bius umum, pelarut dari minyak, dsb.
- Eter-eter tak jenuh : pada opersi singkat : ilmu kedokteran gigi dan ilmu
kebidanan.
Tatanama eter
- Eter diberi nama berdasarkan gugus alkil atau arilnya menurut urutan abjad,
20
Untuk eter dengan stuktur kompleks, kadang-kadang diperlukan nama gugus –OR
sebagai gugus alkoksi. Misalnya, dalam sistem IUPAC eter diberi nama sebagai
6.Hidroksil
Hidroksil adalah gugus fungsional -OH yang digunakan sebagai subsituen di sebuah
senyawa organik. Molekul yang mengandung gugus hidroksil dikenal dengan sebutan
alkohol.
Radikal hidroksil
Radikal hidroksil, ·OH adalah bentuk netral dari ion hidroksida. Radikal ini sangat
reaktif dan dapat mengganggu kelangsungan hidup. radikal hidroksil yang paling
sering dijumpai berasal dari dekomposisi dari hidroperoksida (ROOH) atau dalam
kimia atmosfer, dengan reaksi oksigen yang tereksitasi dengan air. Radikal ini juga
penting dalam kimia radiasi, karena radikal tersebut dapat membentuk hidrogen
21
peroksida dan oksigen, yang mana dapat memulai pengkaratan dan radioaktof pada
lingkungan.
Dalam sintesis organik, radikal hidroksil didapatkan dari fotolisis dari 1-hidroksi-
2(1H)-piridintiona.
Radikal hidroksil dikenal sebagai "deterjen" troposfer karena dapat bereaksi dengan
OH + RH → H2O + R·
Radikal alkil akan bereaksi cepat dengan oksigen dan membentuk radikal peroksi.
R· + O2 → RO2
Reaksi di troposfer ini berpengaruh oleh banyaknya cahaya matahari, polusi atmosfer.
Kepentingan biologis
biasanya berbahaya bagi makhluk hidup. Tidak seperti superoksida, yang dapat
22
dapat dieliminasi dengan reaksi enzimatik. Hal ini disebabkan difusi pada sisi aktif
Radikal hidroksil dapat merusak semua tipe makromolekul seperti karbohidrat, asam
nukleat, lipid dan asam amino. Cara satu-satunya untuk melindungi sel adalah dengan
*Keisomeran struktur
dengan formula molekul yang sama mempunyai atom-atom yang diikatkan dalam
rantai yang disusun dengan cara yang berbeza untuk mencipta struktur yang
23
berlainan. Umpamanya, 3-metilpentan ialah isomer 2-metilpentan. Pentana
bahagian cecincin benzena yang berbeza. Hanya terdapat satu isomer fenol
mana kumpulan metil tambahan dapat ditempatkan pada tiga kedudukan yang
24
sikloheksana ialah alkana manakala 1-Heksena ialah alkena dan oleh itu,
telah mengenali pengaruh struktur molekul individual pada sifat gabungan molekul.
menjadi (+) dan (-) berdasarkan arah muka hemihedral kristalnya (1848).
Kedua senyawa memiliki sifat fisika (misalnya titik leleh) dan kimia yang sama,
tetapi ada perbedaan dalam sifat optik dalam larutan masing-masing senyawa.
Keduanya memutar bidang polarisasi cahaya, dengan kata lain mempunyai keaktifan
optik. Rotasi jenis kedua senyawa, yang mengkur kekuatan rotasi kedua senyawa,
memiliki nilai absolut yang sama, namun tandanya berlawanan. Karena molekul
berada bebas dalam larutan, perbedaan ini tidak dapat dijelaskan karena perbedaan
struktur kristal. Sayangnya waktu itu, walaupun teori atom sudah ada, teori valensi
belum ada. Dengan kondisi seperti ini Pasteur tidak dapat menjelaskan penemuannya.
menemukan bahwa dua jenis asam laktat yang diketahui waktu itu keduanya adalah
25
stereoisomer harus dibuat untuk menjelaskna fenomena ini. Konse baru ini
menyatakan bahwa kedua senyawa yang memiliki rumus struktur yang sama dalam
berbeda.
Di tahun 1874, van’t Hoff dan Le Bel secara independen mengusulkan teori atom
karbon tetrahedral. Menurut teori ini, kedua asam laktat yang dapat digambarkan di
Gambar 4.4. Salah satu asam laktat adalah bayangan cermin asam laktat satunya.
Dengan kata lain, hubungan kedua senyawa seperti hubungan tangan kanan dan
tangan kiri, dan oleh karena itu disebut dengan antipoda atau enantiomer. Berkat teori
van’t Hoff dan Le Bel, bidang kimia baru, stereokimia, berkembang dengan cepat.
Kedua isomer atau antipoda, berhubungan layaknya tangan kanan dan kiri
Pada atom karbon pusat di asam laktat, empat atom atau gigus yang berbeda terikat.
Atom karbon semacam ini disebut dengan atom karbon asimetrik. Umumnya,
26
jumlah stereoisomer akan sebanyak 2n, n adalah jumlah atom karbon asimetrik. Asam
tartarat memiliki dua atom karbon asimetrik. Namun, karena keberadaan simetri
molekul, jumlah stereoisomernya kurang dari 2n, dan lagi salah satu stereoisomer
secara optik tidak aktif (Gambar 4.5). Semua fenomena ini dapat secara konsisten
Namun karena adanya simetri, meso-asam tartarat secara optik tidak aktif.
gambar 4.4.
27
Jawab.
b. Isomer geometri
Van’t Hoff menjelaskan keisomeran asam fumarat dan maleat karena batasan rotasi di
ikatan ganda, suatu penjelasan yang berbeda dengan untuk keisomeran optik. Isomer
jenis ini disebut dengan isomer geometri. Dalam bentuk trans subtituennya (dalam
kasus asam fumarat dan maleat, gugus karboksil) terletak di sisi yang berbeda dari
ikatan rangkap, sementara dalam isomer cis-nya subtituennya terletak di sisi yang
sama.
Dari dua isomer yang diisoasi, van’t Hoff menamai isomer yang mudah melepaskan
air menjadi anhidrida maleat isomer cis sebab dalam isomer cis kedua gugus karboksi
dekat satu sama lain. Dengan pemanasan sampai 300 °C, asam fuarat berubah
menjadi anhidrida maleat. Hal ini cukup logis karena prosesnya harus melibatkan
28
isomerisasi cis-trans yang merupakan proses dengan galangan energi yang cukup
Karena beberapa pasangan isomer geometri telah diketahui, teori isomer geometri
Gambar 4.6 Isomer geometri asam maleat (bentuk cis) mempunyai dua gugus
karboksil yang dekat, dan mudah melepas air menjadi anhidrida (anhidrida maleat).
Jawab: Dua atom khlorin dapat terikat pada atom karbon yang sama, atau pada atom
karbon yang
berbeda. Dan pada kasus yang kedua akan ada isomer geometri.
29
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
30
1. Penulis lebih tahu tentang turunan alkana.
B. SARAN-SARAN
lain.
DAFTAR PUSTAKA
1. http//www.google.com
2. http//www.bse.com
3. http//www.depdiknas.co.id
31
4. http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/sifat_senyawa_organik
32