You are on page 1of 50

LAPORAN PKP – PDGK 4501

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN


PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI PENJUMLAHAN
BILANGAN BULAT POSITIF DAN NEGATIF
SERTA MATERI TEKNOLOGI TRANSPORTASI
MASA LALU DAN MASA KINI
DI KELAS IV SD NEGERI 2 CIBOGOGIRANG
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah
Pemantapan Kemampuan Profesional
(PDGK 4501)

Disusun Oleh:

Nama :HUSEN
NIM : 815101265
Program Studi : 089/PGSD – S1
Pokjar : Purwakarta
Masa Registrasi : 2010.1

UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ BANDUNG
2010
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Laporan : Penggunaan Media Gambar untuk Meningkatkan


Pemahaman Siswa pada Materi Penjumlahan
Bilangan Bulat Positif dan Negatif serta Materi
Teknologi Transportasi Masa Lalu dan Masa Kini
di Kelas IV SD Negeri 2 Cibogogirang.
Nama Mahasiswa : HUSEN
NIM : 815101265
Program Studi : PGSD – S1
Pokjar : Purwakarta
Masa Registrasi : 2010.1
Tempat Penelitian : SD Negeri 2 Cibogogirang
Kecamatan Plered Kabupaten Purwakarta

Purwakarta, 11 April 2010


Mengetahui,
Supervisior, Peneliti

Dr. H. AGUS MUHARAM HUSEN


NIP. 195808111978031003 NIM. 815101265

i
BIODATA MAHASISWA

UPBJJ : Bandung
Masa Registrasi : 2010.1
Pokjar : Purwakarta
Nama Mahasiswa : HUSEN
NIM : 815101265
Program Studi : PGSD – S1
Tempat Mengajar : SD Negeri 2 Cibogogirang
Kecamatan Plered Kabupaten Purwakarta
Teman Sejawat : Deden Pitriantini, S.Pd.I.
Supervisor : Dr. H. Agus Muharam

Jadwal Bimbingan/Tutorial : 1. Minggu, 21 Februari 2010


2. Minggu, 28 Februari 2010
3. Minggu, 7 Maret 2010
4. Minggu, 14 Maret 2010
5. Minggu, 21 Maret 2010
6. Minggu, 28 Maret 2010

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Penelitian Tindakan Kelas
ini untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional
(PKP) dengan judul “Penggunaan Media Gambar untuk Meningkatkan
Pemahaman Siswa pada Materi Penjumlahan Bilangan Bulat Positif dan Negatif
serta Materi Teknologi Transportasi Masa Lalu dan Masa Kini di Kelas IV SD
Negeri 2 Cibogogirang” yang merupakan salah satu syarat dalam Mata Kuliah
Pemantapan Kemampuan Profesional (PDGK 4501) pada UNIVERSITAS
TERBUKA UPBJJ BANDUNG. Shalawat serta salam semoga dilimpahkan
kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya dan kepada
seluruh umatnya sampai akhir jaman.
Penelitian dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 2 Cibogogirang Kecamatan
Plered Kabupaten Purwakarta. Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional
(PKP) ini telah diupayakan seoptimal mungkin, tetapi kekurangan dan kekhilafan
baik dari segi materi, kata, dan penulisan semata-mata karena kekurangan dan
keterbatasan yang ada pada penulis.

Dalam pelaksanaan laporan ini dapat disusun berkat kerjasama semua


pihak, maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tak
terhingga kepada:

1. UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ BANDUNG.


2. Bapak DR. H. Agus Muharam sebagai supervisor.
3. Dnas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Purwakarta.
4. Bapak Hasanudin, A.Md.Pd, Kepala SD Negeri 2 Cibogogirang.
5. Ibu Deden Pitriantini, S.Pd.I selaku rekan sejawat.
6. Rekan-rekan sekelompok mahasiswa praktikan.

iii
Akhirnya atas segala bantuan bimbingan serta kritik dan masukan dari
semua pihak penulis menngucapkan banyak terima kasih, semoga laporan PKP ini
dapat memberi manfaat bagi pengembangan ilmu pendidikan khususnya dan
pembaca pada umumnya. Hanya kepada Allah jualah kita semua berserah diri,
semoga langkah kita senantiasa atas bimbingan-Nya dan mendapat ridha-Nya.

Purwakarta, April 2010


Penulis

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. i


BIODATA MAHASISWA .............................................................................. ii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1


A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 3
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran .......................................... 4
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran ........................................ 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................... 5
A. Pendidikan dan Pembelajaran .............................................................. 5
1. Pengertian Pendidikan dan Pembelajaran ...................................... 5
2. Media Pembelajaran ....................................................................... 6
B. Mata Pelajaran Matematika dan IPS di Sekolah Dasar ........................ 8
1. Mata Pelajaran Matematika............................................................ 8
2. Mata Pelajaran IPS ......................................................................... 9
BAB III PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN ..................... 11
A. Subjek Penelitian.................................................................................. 11
1. Waktu dan Lokasi Penelitian ......................................................... 11
2. Mata Pelajaran yang Diteliti........................................................... 11
3. Karakteristik Kelas dan Siswa ....................................................... 12
B. Deskripsi Per-Siklus ............................................................................. 12
1. Perencanaan dan Pelaksanaan ........................................................ 12
2. Pengamatan dan Pengumpulan Data .............................................. 13
3. Instrumen ....................................................................................... 14
4. Refleksi .......................................................................................... 14
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 15
A. Deskripsi Per-Siklus ............................................................................. 15
B. Pembahasan .......................................................................................... 19
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 21
A. Kesimpulan .......................................................................................... 21
B. Saran ..................................................................................................... 22

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 23


LAMPIRAN ..................................................................................................... 24

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan meliputi pengajaran keahlian
khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu
pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan. Salah satu dasar utama
pendidikan adalah untuk mengajar kebudayaan melewati generasi.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan memiliki tugas dan tanggung jawab
penuh dalam menjalankan amanat pendidikan. Sekolah merupakan suatu institusi
yang dirancang untuk membawa siswa pada proses belajar, di bawah pengawasan
guru atau tenaga pendidik profesional. Sekolah terdiri atas jenjang-jenjang
pendidikan, yaitu tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat
perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang
dikembangkan. Proses pendidikan memang tidak sepenuhnya dapat terlaksana di
sekolah, karena terdapat faktor keluarga dan lingkungan masyarakat yang juga
memiliki pengaruh penting dalam pendidikan peserta didik. Namun, sebagai
lembaga formal sekolah memiliki tanggung jawab yang besar terhadap
pembentukan karakter dan perilaku peserta didik.
Sedangkan pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran
merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses
pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta
pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain,
pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar
dengan baik.

1
2

Setiap proses, apapun bentuknya, memiliki tujuan yang sama, yaitu


mencapai hasil yang memuaskan. Begitu pula proses pembelajaran yang
diselenggarakan dengan tujuan agar siswa mencapai pemahaman yang optimal
terhadap materi yang diajarkan.
Berdasarkan hal tersebut, berbagai upaya perlu dilakukan untuk
meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap suatu materi ajar. Kurangnya
pemahaman siswa terhadap suatu materi ajar, dapat disebabkan oleh berbagai
faktor. Salah satunya ialah kurangnya penggunaan media ajar yang sesuai. Demi
meningkatkan pemahaman peserta didiknya, guru yang ideal senantiasa berupaya
dengan berbagai strategi, termasuk di antaranya ialah dengan menggunakan media
belajar yang efektif dan menyenangkan bagi siswa. Media belajar merupakan
sarana bagi guru untuk mempermudah penyampaian ilmu pengetahuan kepada
peserta didiknya. Media belajar juga merupakan sarana bagi siswa untuk
mempermudah pencapaian hasil belajar yang diinginkan. Media belajar yang tepat
akan membuat peserta didik lebih termotivasi, lebih aktif, dan lebih mudah
mencerna ilmu pengetahuan yang diberikan gurunya selama proses pembelajaran,
serta membuat proses pembelajaran lebih menyenangkan.
Mata pelajaran Matematika dan IPS merupakan salah satu mata pelajaran
utama eksak dan non-eksak di sekolah dasar. Pembelajaran mata pelajaran ini
biasa diajarkan secara konvensional hampir di setiap sekolah dasar, dengan
metode klasik, seperti ceramah dan diskusi kelompok, yang pada umumnya
kurang memanfaatkan media belajar dalam prosesnya, sehingga menciptakan
kejenuhan dalam lingkungan belajar. Pada prosesnya, pembelajaran macam ini
kurang membentuk sikap antusias pada diri siswa. Siswa cenderung bosan dan
kurang memahami dengan hanya mendengarkan dan mendengarkan. Dan hal
tersebut menyebabkan kurangnya pemahaman siswa terhadap suatu materi ajar.
Untuk menciptakan suasana belajar yang disukai oleh siswa, guru perlu
melakukan suatu inovasi. Salah satunya ialah dengan memanfaatkan media
gambar dan garis bilangan yang menarik dan mempermudah proses pembelajaran.
Dengan demikian diharapkan siswa dapat lebih antusias dalam mengikuti proses
pembelajaran serta dapat lebih memahami materi ajar yang disampaikan.
3

Berdasarkan uraian di atas, penulis merasa tertarik untuk meneliti


penggunaan media garis bilangan dan media gambar terhadap siswa di SD Negeri
2 Cibogogirang, khususnya pada mata pelajaran materi penjumlahan bilangan
bulat dan teknologi transportasi, sebagai salah satu upaya meningkatkan
pemahaman siswa. Dengan demikian, penulis bermaksud untuk melakukan
penelitian yang mengambil judul “Penggunaan Media Gambar untuk
Meningkatkan Pemahaman Siswa pada Materi Penjumlahan Bilangan Bulat
Positif dan Negatif serta Materi Teknologi Transportasi Masa Lalu dan Masa Kini
di Kelas IV SD Negeri 2 Cibogogirang (Penelitian pada Mata Pelajaran
Matematika dan IPS di Kelas 4 SD Negeri 2 Cibogogirang Plered – Purwakarta).

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan pertanyaan yang dicarikan jawabannya
melalui penelitian, yang dirumuskan dalam suatu kalimat pertanyaan, merupakan
hal yang dipertanyakan. (Arikunto, 2006:61)
Mengacu pada apa yang telah diuraikan sebelumnya, penulis menyusun
suatu rumusan masalah penelitian yaitu, “Apakah media garis bilangan dan media
gambar dapat meningkatkan pemahaman siswa pada pembelajaran mata pelajaran
Matematika dan IPS?”
Dari rumusan masalah tersebut, maka muncul pertanyaan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana penggunaan media garis bilangan pada materi penjumlahan
bilangan bulat?
2. Apakah media garis bilangan dapat meningkatkan pemahaman siswa pada
materi penjumlahan bilangan bulat?
3. Bagaimana penggunaan media garis bilangan pada materi teknologi
transportasi?
4. Apakah media gambar dapat meningkatkan pemahaman siswa pada materi
teknologi transportasi?
4

C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Tujuan penelitian merupakan keinginan yang ada pada peneliti untuk hal-
hal yang akan dihasilkan oleh penelitian, dirumuskan dalam kalimat pernyataan,
merupakan jawaban yang ingin dicari. (Arikunto, 2006:61)
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat, penulis menentukan
tujuan penelitian ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana penggunaan media garis bilangan pada
materi penjumlahan bilangan bulat.
2. Untuk mengetahui apakah media garis bilangan dapat meningkatkan
pemahaman siswa pada materi penjumlahan bilangan bulat.
3. Untuk mengetahui bagaimana penggunaan media garis bilangan pada
materi teknologi transportasi.
4. Untuk mengetahui apakah media gambar dapat meningkatkan pemahaman
siswa pada materi teknologi transportasi.

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Manfaat penelitian merupakan hasil yang akan disumbangkan untuk
kemajuan ilmu pengetahuan, merupakan follow up kesimpulan. (Arikunto,
2006:61)
Dari penelitian ini, penulis berharap agar pendidik (guru), khususnya guru
Kelas, di masa mendatang dapat lebih inovatif dalam memanfaatkan media yang
ada untuk menumbuhkembangkan minat dan pemahaman siswa. Dengan
mudahnya menemukan dan mempersiapkan media saat ini, guru dapat
memanfaatkan kesempatan dan sarana yang ada demi peningkatan mutu
pendidikan.
Diharapkan juga agar siswa lebih tertarik dan lebih terpancing untuk
belajar lebih giat, khususnya pada mata pelajaran Matematika dan IPS, dengan
dimanfaatkannya media garis bilangan dan media gambar sebagai media
pembelajaran. Pemahaman siswa pun diharapkan dapat optimal.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Pendidikan dan Pembelajaran


1. Pengertian Pendidikan dan Pembelajaran
Dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional disebutkan:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.

Dalam bahasa Inggris istilah pendidikan menggunakan kata “education”,


yang biasanya dihubungkan dengan pendidikan di sekolah. Kata “education”
berhubungan dengan kata dari bahasa Latin “educere” yang berarti
“mengeluarkan suatu kemampuan”. Karena itu, pendidikan berarti ”membimbing
untuk mengeluarkan suatu kemampuan yang tersimpan dalam diri anak”
(Sadulloh, 2007 : 2).
Menurut McLeod yang termaktub dalam buku Psikologi Pendidikan
karangan Muhibbin Syah (2008:10) dinyatakan bahwa: ”Pendidikan berarti
perbuaatan atau proses perbuatan untuk memperoleh pengetahuan.”
Sedangkan Rupert C. Lodge, dalam buku Metodologi Pengajaran Agama
Islam karangan Ahmad Tafsir (2008:5), menyatakan bahwa: ”Dalam pengertian
yang luas pendidikan itu menyangkut seluruh pengalaman. Sedangkan dalam arti
sempit, ia berpendapat bahwa pendidikan adalah pendidikan yang dilaksanakan di
sekolah.”
Marimba, dalam buku Metodologi Pengajaran Agama Islam karangan
Ahmad Tafsir (2008:5), mendefinisikan pendidikan: ”Bimbingan atau pimpinan
secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik
menuju terbentuknya kepribadian yang utama.“

5
6

Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau


potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat.
”Belajar merupakan proses mental dan emosional atau proses berpikir dan
merasakan. Seseorang dikatakan belajar apabila pikiran dan perasaannya aktif.
Terdapat tiga atribut pokok belajar, yaitu: proses, perilaku, dan pengalaman”
(Winataputra, 2005 : 2.3).
Sikun Pribadi, guru besar IKIP Bandung, berpendapat: ”Pembelajaran
adalah suatu kegiatan yang menyangkut pembinaan anak mengenai segi kognitif
dan psikomotor semata.” (Tafsir, 2008:7)
Pembelajaran merupakan suatu sistem lingkungan belajar yang terdiri dari
komponen-komponen berikut: tujuan pembelajaran, materi pelajaran, kegiatan
belajar mengajar, metode, media, sumber belajar, dan evaluasi.
Yang menjadi komponen utama dalam pembelajaran adalah tujuan
pembelajaran, karena semua komponen lainnya mengacu kepada
tujuan pembelajaran. Karena itu, untuk melaksanakan suatu proses
pembelajaran, hal yang harus dirumuskan pertama kali adalah tujuan
pembelajaran. (Sutikno, 2008:37)

Tujuan utama belajar adalah bahwa apa yang dipelajari itu berguna di
kemudian hari, yakni membantu anak didik untuk dapat belajar terus dengan cara
yang lebih mudah. Apa yang dipelajari dalam situasi tertentu harus
memungkinkannya untuk memahami hal-hal lain. Belajar hanya akan terjadi
dengan kegiatan anak didik itu sendiri. Anak didik bukanlah bejana yang harus
diisi oleh guru dengan berbagai pengetahuan.
2. Media Pembelajaran
Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada
penerima pesan. Secara garis besar, media adalah manusia, materi, atau kejadian
yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,
keterampilan, atau sikap.
“Dalam aktifitas pembelajaran, media dapat didefinisikan sebagai sesuatu
yang dapat membawa informasi dan pengetahuan dalam interaksi yang
berlangsung antara pendidik dengan siswa.” (Sutikno, 2008:101)
7

Akhmad Sudrajat dalam artikel Media Pembelajaran (http://akhmad


sudrajat/wordpress.com/, 12 Januari 2008) menyebutkan berbagai jenis media
belajar, diantaranya:
a. Media Visual: grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik
b. Media Audial: radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan
sejenisnya
c. Projected still media: slide, projector, dan sejenisnya
d. Projected motion media: film, televisi, video (VCD, DVD, VTR),
komputer dan sejenisnya.
Terdapat beberapa karakteristik media, antara lain :
a. Kemampuan dalam menyajikan gambar (presentation)
b. Faktor ukuran (size); besar atau kecil
c. Faktor warna (color): hitam putih atau berwarna
d. Faktor gerak: diam atau bergerak
e. Faktor bahasa: tertulis atau lisan
f. Faktor keterkaitan antara gambar dan suara: gambar saja, suara saja,
atau gabungan antara gambar dan suara.

Winataputra (2005:5.5) mengemukakan beberapa alasan mengapa media


pembelajaran sangat penting sehingga harus terintegrasi dalam proses
pembelajaran, yaitu:
a. Banyak hasil penelitian yang menunjukkan bahwa proses
pembelajaran akan lebih berhasil bila siswa turut aktif dalam
pembelajaran tersebut, dan hal ini hanya dapat terjdi dengan adanya
media.
b. Salah satu temuan menyatakan bahwa rata-rata jumlah informasi
yang diperoleh seseorang melalui indera memiliki komposisi sebagai
berikut:
1) 75% melalui penglihatan (visual)
2) 13% melalui pendengaran (audio)
3) 6% melalui sentuhan
4) 6% melalui penciuman dan pengecap.
c. Temuan lainnya menunjukkan bahwa pengetahuan yang dapat
diingat seseorang antara lain bergantung pada melalui indera apa ia
memperoleh pengetahuannya.

Dalam bukunya yang lain, Materi dan Pembelajaran IPS SD, Winataputra
(9.23:2008) mengemukakan sifat media pengajaran sebagai berikut:
a. Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berpikir, sehingga
mengurangi verbalisme.
b. Memperbesar perhatian dan minat siswa terhadap materi
pembelajaran.
8

c. Membuat pembelajaran lebih menetap dan tidak mudah dilupakan.


d. Memberikan pengalaman yang nyata kepada siswa.
e. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan berkelanjutan.
f. Membantu tumbuhnya pengertian dan perkembangan berbahasa.
g. Menarik minat siswa untuk membicarakannya lebih lanjut.

Sebagai mediator, guru harus mampu memilih dan menggunakan media


yang sesuai dengan tujuan, materi, metode, dan evaluasi, serta tetap bertujuan
untuk memperlancar pencapaian tujuan dan mampu menarik minat siswa.
Media gambar merupakan salah satu jenis media yang paling disukai
peserta didik, terutama peserta didik usia anak-anak (tingkat Sekolah Dasar).
Media gambar lebih memudahkan mereka dalam memahami materi pembelajaran,
apalagi peserta didik kelas bawah yang sebagian besar belum lancar baca tulis.
Menilik pada pernyataan Winataputra di atas, dapat dilihat bahwa media visual
memiliki peranan yang paling besar dalam memudahkan peserta didik untuk
memperoleh informasi.

B. Mata Pelajaran Matematika dan IPS di Sekolah Dasar


1. Mata Pelajaran Matematika
Matematika (dari bahasa Yunani: μαθηματικά - mathēmatiká) secara
umum ditentukan sebagai kajian pola dari struktur, perubahan, dan ruang; tak
resminya, seseorang dapat mengatakannya sebagai penulisan bilangan dan angka.
Dalam pandangan formalis, matematika adalah pemeriksaan aksioma yang
menegaskan struktur abstrak menggunakan logika simbolik dan notasi
matematika; pandangan lain tergambar dalam filosofi matematika.
Struktur spesifik yang diselidiki oleh matematikus sering mempunyai
berasal dari ilmu pengetahuan alam, sangat umum di fisika, tetapi mathematikus
juga menegaskan dan menyelidiki struktur untuk sebab hanya dalam ilmu pasti,
karena struktur mungkin menyediakan, untuk kejadian, generalisasi pemersatu
bagi beberapa sub-bidang, atau alat membantu untuk perhitungan biasa.
Akhirnya, banyak matematikus belajar bidang dilakukan mereka untuk
sebab yang hanya estetis saja, melihat ilmu pasti sebagai bentuk seni daripada
sebagai ilmu praktis atau terapan.
9

Secara umum, semakin kompleks suatu fenomena, semakin kompleks pula


alat (dalam hal ini jenis matematika) yang melalui berbagai perumusan (model
matematikanya) diharapkan mampu untuk mendapatkan atau sekedar mendekati
solusi eksak seakurat-akuratnya.
Tingkat kesulitan suatu jenis atau cabang matematika bukan disebabkan
oleh jenis atau cabang matematika itu sendiri, tetapi disebabkan oleh sulit dan
kompleksnya fenomena yang solusinya diusahakan dicari atau didekati oleh
perumusan (model matematikanya) dengan menggunakan jenis atau cabang
matematika tersebut.
Sebaliknya berbagai fenomena fisik yg mudah di amati, misalnya jumlah
penduduk di seluruh Indonesia, tak memerlukan jenis atau cabang matematika
yang canggih. Kemampuan aritmetika sudah cukup untuk mencari solusi (jumlah
penduduk) dengan keakuratan yang cukup tinggi.
Dalam topik pembahasan matematika, terdapat satu topik yang paling
mendasar, yaitu bilangan bulat. Bilangan bulat adalah bilangan yang tidak
mempunyai pecahan desimal, misalnya 8, 21, -7, -34, 0, dan lainnya. Bilangan
bulat terdiri atas bilangan bulat positif dan bilangan bulat negatif. Bilangan bulat
positif yaitu bilangan bulat yang nilainya lebih besar atau sama dengan 0 (nol),
sedangkan bilangan bulat negatif adalah bilangan bulat yang nilainya lebih kecil
daripada 0 (nol).
2. Mata Pelajaran IPS
Ilmu Pengetahuan Sosial, biasa disingkat IPS, adalah istilah yang
digunakan untuk menggambarkan penulisan dengan cakupan yang luas dalam
berbagai lapangan meliputi perilaku dan interaksi manusia di masa kini dan masa
lalu. IPS tidak memusatkan diri pada satu topik secara mendalam melainkan
memberikan tinjauan yang luas terhadap masyarakat.
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang
diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji
seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu
sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah,
Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan
10

untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung
jawab, serta warga dunia yang cinta damai.
Di masa yang akan datang peserta didik akan menghadapi tantangan berat
karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap saat.
Oleh karena itu mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan
pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial
masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis.
Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu
dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam
kehidupan di masyarakat. Dengan pendekatan tersebut diharapkan peserta didik
akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu
yang berkaitan.
Karena sifatnya yang berupa penyederhanaan dari ilmu-ilmu sosial, di
Indonesia IPS dijadikan sebagai mata pelajaran untuk siswa sekolah dasar (SD),
dan sekolah menengah tingkat pertama (SMP/SLTP). Sedangkan untuk tingkat di
atasnya, mulai dari sekolah menengah tingkat atas (SMA/SMU) dan perguruan
tinggi, ilmu sosial dipelajari berdasarkan cabang-cabang dalam ilmu tersebut
khususnya jurusan atau fakultas yang memfokuskan diri dalam mempelajari hal
tersebut.
Ilmu Pengetahuan Sosial secara umum mempelajari berbagai bidang ilmu
seperti: Sejarah, Ekonomi, Geografi, Sosiologi, Antropologi, Psikologi, dan Tata
Negara.
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek Penelitian
1. Waktu dan Lokasi Penelitian
a. Mata Pelajaran Matematika (Eksak)
Proses pelaksanaan dan perbaikan pembelajaran dilaksanakan di
SD Negeri 2 Cibogogirang Kecamatan Plered Kabupaten Purwakarta pada
tanggal 4 dan 9 Maret 2010.
Jadwal pelaksanaan perbaikan pembelajaran untuk setiap
pertemuan adalah sebagai berikut :
1) Tanggal 4 Maret 2010 perbaikan pembelajaran siklus I,
waktu 1 x 35 menit.
2) Tanggal 9 Maret 2010 perbaikan pembelajaran siklus II,
waktu 1 x 35 menit.
b. Mata Pelajaran IPS (Non Eksak)
Proses pelaksanaan dan perbaikan pembelajaran dilaksanakan di
SD Negeri 2 Cibogogirang Kecamatan Plered Kabupaten Purwakarta pada
tanggal 12 dan 17 Maret 2010.
Jadwal pelaksanaan perbaikan pembelajaran untuk setiap
pertemuan adalah sebagai berikut :
1) Tanggal 12 Maret 2010 perbaikan pembelajaran siklus I,
waktu 1 × 35 menit.
2) Tanggal 17 Maret 2010 perbaikan pembelajaran siklus II,
waktu 1 x 35 menit.
2. Mata Pelajaran yang Diteliti
Mata pelajaran yang dilakukan perbaikannya pada penelitian ini adalah
mata pelajaran Matematika dan IPS di kelas IV semester 2.
Untuk mata pelajaran matematika, mengangkat materi Penjumlahan
Bilangan Bulat Positif dan Negatif. Sedangkan untuk mata pelajaran IPS,
mengangkat materi Teknologi Transportasi Masa lalu dan Masa Kini.

11
12

3. Karakteristik Kelas dan Siswa yang Diteliti


Kelas yang menjadi subjek penelitian adalah Kelas IV A, salah satu
rombongan belajar di SD Negeri 2 Cibogogirang. Kelas ini menampung 27 siswa,
yang terdiri atas 16 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan.
Secara umum, proses pembelajaran di kelas ini hampir selalu berlangsung
dengan lancar dan kondusif. Lokasi sekolah yang berada di lingkungan pedesaan
dan jauh dari jalan raya membuat proses belajar sehari-hari lebih nyaman, tidak
terganggu oleh kebisingan. Namun tetap saja, perlu diadakan tindakan lebih lanjut
guna terus meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas ini.
Bila dilihat dari sudut prestasi akademik, siswa di kelas ini dapat dibagi ke
dalam tiga karakter, yaitu 6 siswa berprestasi, 7 siswa sedang, dan 14 siswa
kurang berprestasi. Salah satu tujuan penelitian ini adalah guna mengurangi
jumlah siswa yang kurang berprestasi.

B. Deskripsi Per-Siklus
1. Perencanaan dan Pelaksanaan
Media gambar dalam pembelajaran IPS dapat membantu memperjelas
materi pembelajaran yang disampaikan kepada siswa dan mencegah terjadinya
verbalisme pada diri siswa, sehingga pesan guru sebagai mediator dan pasilitator
dapat dilakssanakan dengan baik.
Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam proses perbaikan
pembelajaran dengan menggunakan media gambar adalah sebagai berikut:
a. Mata Pelajaran Matematika (Eksak)
1) Mengajukan pertanyaan tentang materi sebelumnya sebagai
kegiatan awal.
2) Membimbing siswa dalam penggunaan alat peraga garis bilangan
3) Mengkondisikan siswa mengerjkan LKS.
4) Mengadakan tanya jawab tentang peggunaan gari bilangan bulat.
5) Menyimpulkan materi.
Sesuai dengan masalah yang dihadapi siswa, yaitu kurangnya
perhatian siswa pada proses pembelajaran maka yang menjadi perhatian
13

dalam perbaikan pembelajaran matematika adalah memotivasi siswa


dengan menggunakan alat peraga gambar penjumlahan dalam garis
bilangan bulat.
b. Mata Pelajaran IPS (Non Eksak)
1) Mengajukan pertanyan tentang materi sebelumnya sebagai
kegiatan awal.
2) Membahas materi pelajaran menggunakan media gambar alat
transportasi masa lalu dan masa kini.
3) Memberi motivasi kepada siswa menjawab lembaran LKS.
4) Membimbing siswa mengerjakan LKS.
5) Memberi pengayaan kepada siswa yang telah menguasai materi.
Sesuai dengan masalah yang dihadapi bahwa siswa tidak mau dan
tidak mampu menjawab pertanyaan dari guru. Maka yang menjadi
perhatian dalam perbaikan pembelajaran IPS adalah memotivasi siswa
dengan media gambar agar mau dan mampu menjawab pertanyaan secara
aktif dan efisien.
2. Pengamatan dan Pengumpulan Data
Pembelajaran matematika tentang konsep penjumlahan bilangan bulat
dilaksanakan di semester II tahun pelajaran 2009/2010. Dari hasil evaluasi hasil
belajar 27 siswa di kelas IV diperoleh data bahwa yang mendapat nilai tertinggi
hanya 12 orang, dengan tingkat penguasaan 50%. Hal ini menunjukkan sangat
rendahnya pemahaman siswa terhadap materi tersebut. Adapun kendala yang
dihadapi siswa adalah kurang dipahaminya konsep matematika dan guru
memberikan contoh yang tidak dapat diaplikasikan dengan kehidupan sehari-hari.
Untuk mengatasi kesulitan tersebut di atas, maka digunakan alat peraga
gambar garis bilangan, dimana pendekatan ini bertitiktolak pada ha-hal yang
bersifat nyata bagi siswa. Dengan penggunaan media gambar garis bilangan,
diharapkan dapat memotivasi siswa sehingga prestasi belajar siswa dapat
meningkat.
Begitu juga pada pelaksanaan pembelajaran IPS tentang transportasi masa
lalu dan masa kini yang dilakukan di semester II tahun pelajaran 2009/2010. Dari
14

27 siswa, hanya 13 siswa yang mendapat nilai tertinggi, dengan tingkat


penguasaan 60%. Selebihnya, 14 orang siswa, hanya mencapai tingkat
penguasaan 50%.
Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan perbaikan pembelajaran
dengan menggunakan media gambar untuk memperlancar tercapainya tujuan
belajar.
3. Instrumen
Instrumen yang digunakan pada penelitian dan proses perbaikan ini adalah
berupa tes prestasi belajar yang diberikan kepada siswa untuk mengukur
pencapaian hasil belajar siswa, serta lembar observasi yang digunakan untuk
mengamati bagaimana proses pembelajaran berlangsung.
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan,
atau bakat yang dimiliki secara individu maupun kelompok. Tes prestasi adalah
tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari
sesuatu. (Arikunto, 2006:150)
Sedangkan observasi adalah suatu usaha sadar untuk mengumpulkan data
yang dilakukan secara sistematis dengan prosedur yang terstrandar. (Arikunto,
2006:222)
4. Refleksi
Refleksi adalah kegiatan mengulas secara kritis tentang perubahan yang
terjadi pada siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung. Pada tahap
refleksi ini, peneliti yang dibantu oleh teman sejawat selaku observer, harus dapat
menjawab pertanyaan mengapa, bagaimana, dan sejauhmana langkah serta hasil
yang dicapai selama proses belajar berlangsung. Dalam refleksi, data hasil
pengamatan menjadi acuan guna menentukan upaya dan tindakan yang akan
dilakukan selanjutnya.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Per-Siklus
Pelaksanaan perbaikan dilakukan dua siklus untuk masing-masing mata
pelajaran. Pada setiap siklus, penulis mengadakan suatu observasi sederhana
untuk melihat tingkat motivasi dan keaktifan siswa terhadap proses pembelajaran.
Berikut keadaan tingkat motivasi dan keaktifan siswa terhadap proses
pembelajaran:
Tabel 1
Lembar Hasil Observasi tentang Motivasi dan Keaktifan Siswa
terhadap Proses Pembelajaran Matematika
Hasil Perbaikan
NO Nama Siswa Sebelum Ket
Siklus I Siklus II
1 Acep Abdul Manan ++ ++ ++
2 Agum Maulana + + +
3 Ahmad Ambari - + +
4 Ahmad Sujai - - +
5 Ai Melasari ++ ++ ++
6 Amirulloh - ++ ++
7 Asep Samsudin + ++ ++
8 Cucu Pahriah ++ ++ ++
9 Dadang Hermawan - + ++
10 Dede Abdul Ajis - + ++
11 Dede Alwi ++ ++ ++
12 Dede hasan Sadli + ++ ++
13 Dede Rohimat - + ++
14 Dede Samsul M - ++ ++
15 Dede Yusuf - + +
16 Deli Zakiya Azhari - + +
17 Elis Elisa - + +
18 Erni Herdianti ++ ++ ++
19 Hilda Siti Homisah + + +
20 Ibnu Arif Rahman - + +
21 Ihsan Nurhidayah ++ ++ ++
22 Iis Nurjanah + + ++
23 Iis Siti Aisyah - + +
24 Ismi Siti Zakiya - + +
25 Ispa Asmawi - + ++
26 Lia Hikmah - + ++
27 Maya Kuspitasari + ++ ++
Keterangan : - = kurang + = cukup ++ = baik

15
16

Tabel 2
Lembar Hasil Observasi tentang Motivasi dan Keaktifan Siswa
terhadap Proses Pembelajaran IPS
Hasil Perbaikan
NO Nama Siswa Sebelum Ket
Siklus I Siklus II
1 Acep Abdul Manan ++ ++ ++
2 Agum Maulana + + +
3 Ahmad Ambari - + +
4 Ahmad Sujai - - +
5 Ai Melasari + ++ ++
6 Amirulloh - ++ ++
7 Asep Samsudin + ++ ++
8 Cucu Pahriah + + +
9 Dadang Hermawan - + +
10 Dede Abdul Ajis - + ++
11 Dede Alwi ++ ++ ++
12 Dede hasan Sadli - ++ ++
13 Dede Rohimat - - +
14 Dede Samsul M - + ++
15 Dede Yusuf - + +
16 Deli Zakiya Azhari - + +
17 Elis Elisa - + +
18 Erni Herdianti ++ ++ ++
19 Hilda Siti Homisah + + +
20 Ibnu Arif Rahman - + +
21 Ihsan Nurhidayah ++ ++ ++
22 Iis Nurjanah + + ++
23 Iis Siti Aisyah - + +
24 Ismi Siti Zakiya - - +
25 Ispa Asmawi - - +
26 Lia Hikmah - + ++
27 Maya Kuspitasari + ++ ++
Keterangan : - = kurang + = cukup ++ = baik

Data di atas menunjukkan adanya peningkatan nilai motivasi dan keaktifan


siswa sejak sebelum perbaikan, siklus pertama, hingga siklus kedua.
Hal ini relevan dengan keadaan nilai hasil belajar yang didapat pada setiap
akhir pembelajaran, sebagaimana berikut:
17

Tabel 3
Daftar Nilai Tes Akhir Pembelajaran Matematika
Hasil Perbaikan
NO Nama Siswa Sebelum Ket
Siklus I Siklus II
1 Acep Abdul Manan 70 75 80 KKM: 58
2 Agum Maulana 60 65 70
3 Ahmad Ambari 50 55 70
4 Ahmad Sujai 40 50 65
5 Ai Melasari 70 70 80
6 Amirulloh 50 60 65
7 Asep Samsudin 60 65 75
8 Cucu Pahriah 70 70 80
9 Dadang Hermawan 40 55 55
10 Dede Abdul Ajis 50 55 55
11 Dede Alw 70 70 75
12 Dede hasan Sadli 60 70 85
13 Dede Rohimat 40 50 75
14 Dede Samsul M 50 60 70
15 Dede Yusuf 40 55 55
16 Deli Zakiya Azhari 40 50 75
17 Elis Elisa 50 65 65
18 Erni Herdianti 70 80 80
19 Hilda Siti Homisah 60 65 75
20 Ibnu Arif Rahman 50 65 60
21 Ihsan Nurhidayah 70 75 80
22 Iis Nurjanah 60 65 70
23 Iis Siti Aisyah 40 50 65
24 Ismi Siti Zakiya 40 55 70
25 Ispa Asmawi 30 45 50
26 Lia Hikmah 50 60 80
27 Maya Kuspitasari 60 70 80
Jumlah 1440 1670 1905
Rata-rata 53,33 61,85 70,56
Persentase Keberhasilan 44% 59% 85%

Grafik 1
Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Matematika

80
60 Sebelum
40 Siklus 1
20 Siklus 2
0
Rata-rata
18

Tabel 4
Daftar Nilai Tes Akhir Pembelajaran IPS
Hasil Perbaikan
NO Nama Siswa Sebelum Ket
Siklus I Siklus II
1 Acep Abdul Manan 70 75 80 KKM: 60
2 Agum Maulana 60 65 70
3 Ahmad Ambari 50 60 75
4 Ahmad Sujai 40 50 75
5 Ai Melasari 70 70 80
6 Amirulloh 50 70 65
7 Asep Samsudin 70 70 75
8 Cucu Pahriah 70 70 80
9 Dadang Hermawan 40 50 50
10 Dede Abdul Ajis 50 65 70
11 Dede Alw 70 70 75
12 Dede hasan Sadli 60 70 80
13 Dede Rohimat 40 60 80
14 Dede Samsul M 50 70 70
15 Dede Yusuf 40 55 60
16 Deli Zakiya Azhari 40 45 50
17 Elis Elisa 50 65 65
18 Erni Herdianti 70 80 80
19 Hilda Siti Homisah 60 65 70
20 Ibnu Arif Rahman 50 65 80
21 Ihsan Nurhidayah 70 75 70
22 Iis Nurjanah 60 65 70
23 Iis Siti Aisyah 40 50 70
24 Ismi Siti Zakiya 40 50 75
25 Ispa Asmawi 30 40 50
26 Lia Hikmah 50 60 80
27 Maya Kuspitasari 60 70 80
Jumlah 1450 1700 1925
Rata-rata 53,70 62,96 71,30
Persentase Keberhasilan 44% 74% 89%

Grafik 2
Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPS

80
60 Sebelum
40 Siklus 1
20 Siklus 2
0
Rata-rata
19

Pada siklus pertama, nilai yang diperoleh masih kurang memuaskan,


sehingga penulis melakukan refleksi dan beberapa perbaikan untuk siklus kedua,
termasuk menggunakan media gambar di dalamnya.
Berdasarkan data di atas, dapat dilihat bahwa seluruh siswa berhasil
mencapai tujuan belajarnya pada siklus kedua, dengan rata-rata nilai hasil belajar
Matematika 70,56 dab IPS 71,30 dengan tingkat keberhasilan matematika 85%
dan IPS 89%. Maka pembelajaran matematika dan IPS ini mengalami kemajuan
dan dapat dikatakan “Tuntas”.

B. Pembahasan
Dari hasil analisis di atas, dapat diuraikan beberapa hal sebagai berikut:
1. Pembelajaran Matematika
Siswa memiliki masalah dalam hal motivasi dan keaktifan dalam belajar
matematika karena sistem pembelajaran yang konvensional dan tidak
maksimalnya penggunaan media belajar yang menarik.
Untuk mengatasi masalah tersebut, penulis melakukan upaya perbaikan
dengan menggunakan media garis bilangan. Upaya ini dilakukan dalam dua siklus
bersama teman sejawat yang berperan sebagai observer.
Pendekatan yang dilakukan ialah pada materi penjumlahan bilangan bulat
positif dan negatif, yang dalam pelaksanaannya penulis berusaha memanfaatkan
media garis bilangan untuk meningkatkan motivasi dan keaktifan siswa, hingga
dapat diperoleh hasil belajar yang maksimal.
Nilai rata-rata yang dicapai oleh siswa pada setiap akhir pembelajaran
terus meningkat secara signifikan sejak sebelum proses perbaikan hingga akhir
siklus kedua. Ini tergambarkan dengan peningkatan nilai hasil belajar sekitar 8,52
poin pada siklus pertama dan 8,71 poin pada siklus kedua. Adapun rata-rata
pencapaian pada akhir siklus kedua adalah 70,56, di mana 85% siswa berhasil
mencapai hasil belajar yang cukup memuaskan. Artinya, ketuntasan belajar telah
tercapai.
20

2. Pembelajaran IPS
Siswa memiliki masalah dalam hal minat dan perhatian dalam belajar IPS
karena sistem pembelajaran yang konvensional dan tidak maksimalnya
penggunaan media belajar yang menarik.
Untuk mengatasi masalah tersebut, penulis melakukan upaya perbaikan
dengan menggunakan media gambar. Upaya ini dilakukan dalam dua siklus
bersama teman sejawat yang berperan sebagai observer.
Pendekatan yang dilakukan ialah pada materi teknologi transportasi, yang
dalam pelaksanaannya penulis berusaha memanfaatkan media gambar guna
meningkatkan minat dan perhatian siswa, hingga dapat diperoleh hasil belajar
yang maksimal.
Nilai rata-rata yang dicapai oleh siswa pada setiap akhir pembelajaran
terus meningkat secara signifikan sejak sebelum proses perbaikan hingga akhir
siklus kedua. Ini tergambarkan dengan peningkatan rata-rata nilai hasil belajar
9,26 poin pada siklus pertama dan 8,34 poin pada siklus kedua. Adapun hasil rata-
rata yang dicapai pada akhir siklus kedua adalah 71,30, di mana 89% siswa
berhasil mencapai hasil belajar yang cukup memuaskan. Artinya, ketuntasan
belajar telah tercapai.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari keseluruhan hasil perbaikan, maka dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran dengan penggunaan media gambar garis bilangan ternyata
berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar matematika pada siswa kelas IV
SD Negeri 2 Cibogogirang. Hal ini diketahui dari peningkatan rata-rata nilai hasil
belajar pada siklus pertama sebesar 8,52 poin dan sebesar 8,71 poin pada siklus
kedua, dengan 85% siswa berhasil mencapai ketuntasan belajar. Peningkatan skor
siswa diasumsikan merupakan akibat dari perlakuan yang telah diberikan kepada
siswa dengan menggunakan media gambar garis bilangan.
Penggunaan media gambar juga berpengaruh terhadap peningkatan hasil
belajar IPS pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Cibogogirang. Hal ini diketahui dari
peningkatan rata-rata nilai hasil belajar pada siklus pertama sebesar 9,26 poin dan
sebesar 8,34 poin pada siklus kedua, dengan 89% siswa berhasil mencapai
ketuntasan belajar. Peningkatan skor siswa diasumsikan merupakan akibat dari
pemanfaatan media gambar pada proses perbaikan.
Mengacu pada rumusan masalah penelitian:
1. Apakah media garis bilangan dapat meningkatkan pemahaman siswa pada
materi penjumlahan bilangan bulat pada mata pelajaran Matematika?
2. Apakah media gambar dapat meningkatkan pemahaman siswa pada materi
teknologi transportasi pada mata pelajaran IPS?
Maka dari penelitian ini diperoleh jawaban sebagai berikut:
1. Media garis bilangan dapat meningkatkan pemahaman siswa pada materi
penjumlahan bilangan bulat pada mata pelajaran Matematika.
2. Media gambar dapat meningkatkan pemahaman siswa pada materi
teknologi transportasi pada mata pelajaran IPS.

21
22

B. Saran
Beberapa saran yang dapat penulis sampaikan, antara lain:
1. Pemilihan dan penggunaan alat peraga yang sesuai berkontribusi positif
dalam perbaikan pembelajaran, karena itu diharapkan agar senantiasa
untuk melakukan perbaikan pada setiap pembelajaran, misalnya dengan
pemilihan alat dan media yang sesuai.
2. Tingkatkan terus inovasi pendidikan,terutama dalam hal pemilihan dan
pemanfaatan media belajar yang sesuai.
3. Kurangnya sarana prasarana jangan dijadikan alasan untuk tidak
berinovasi, karena media belajar bisa didapat dari berbagai sumber yang
murah, bahkan tanpa biaya, yaitu dengan memanfaatkan apa yang ada di
lingkungan sekitar.
4. Untuk lebih meningkatkan kualitas guru yang profesional, perlu terus
dilakukan kegiatan yang berkesinambungan melalui Kelompok Kerja Guru
(KKG) dalam upaya berbagi pendapat dan tukar pengalaman.
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek.


Jakarta: Rineka Cipta.

Effendi, Suhanda. 2006. Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD dan MI Kelas 4.


Bandung: Sarana Panca Karya Nusa.

Mustaqim, Burhan. 2008. Ayo Belajar Matematika Untuk SD dan MI Kelas IV.
Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.

Sadulloh, U., Robandi, B., Muharam, A. 2007. Pedagogik. Cipta Utama.

Syah, Muhibbin. 2006. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sudrajat, Akhmad. Media Pembelajaran. http://akhmadsudrajat/wordpress.com/.


tanggal 12 Januari 2008.

Sutikno, M. S., 2008. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Prospect.

Tafsir, Ahmad. 2008, Metodologi Pengajaran Agama Islam. Bandung: PT


Remaja Rosdakarya.

UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Winataputra, Udin S. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas


Terbuka

_________. 2008. Materi dan Pembelajaran IPS SD. Jakarta: Universitas Terbuka

23
LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Pernyataan dari Teman Sejawat.


2. Format Kesediaan sebagai Teman Sejawat.
3. RPP Siklus 1 Mata Pelajaran Matematika (Eksak).
4. Lembar Observasi Hasil Perbaikan Pembelajaran Siklus 1 Mata Pelajaran
Matematika (Eksak).
5. RPP Siklus 2 Mata Pelajaran Matematika (Eksak).
6. Lembar Observasi Hasil Perbaikan Pembelajaran Siklus 2 Mata Pelajaran
Matematika (Eksak).
7. RPP Siklus 1 Mata Pelajaran IPS (Non-Eksak).
8. Lembar Observasi Hasil Perbaikan Pembelajaran Siklus 1 Mata Pelajaran IPS
(Non-Eksak).
9. RPP Siklus 2 Mata Pelajaran IPS (Non-Eksak).
10. Lembar Observasi Hasil Perbaikan Pembelajaran Siklus 2 Mata Pelajaran IPS
(Non-Eksak).
11. Foto Copy TBS (Tanda Bukti Setor)\
12. Foto Copy Kartu Mahasiswa
SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :HUSEN
NIM : 815101265
Program Studi : PGSD-SI
Tempat Mengajar : SD Negeri 2 Cibogogirang
Pokjar : Cibogogirang Kec. Plered Kab. Purwakarta

Menyatakan bahwa:

Nama : DEDEN PITRIANTINI, S.Pd.I.


Tempat Mengajar : SD Negeri 2 Cibogogirang
Jabatan : Guru

Adalah teman sejawat yang akan membantu dalam pelaksanaan perbaikan


pembelajaran yang merupakan tugas Mata Kuliah PDGK 4501 Pemantapan
Kemampuan Profesional (PKP).
Demikian pernyataan ini dibuat untuk dgunakan sebagaimana mestinya.

Purwakarta, 11 April 2010


Teman Sejawat Yang membuat pernyataan

DEDEN PITRIANTINI, S.Pd.I. HUSEN


NIP. 197211072008012002 NIM. 815101265
Kepada :
Kepala UPBJJ-UT Bandung
di
Bandung

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : DEDEN PITRIANTINI, S.Pd.I.


NIP : 197211072008012002
Tempat Mengajar : SD Negeri 2 Cibogogirang
Alamat Sekolah : Desa Cibogogirang Kec.Plered Kab. purwakarta

Menyatakan bersedia sebagai teman sejawat untuk mendampingi dalam


pelaksanaan PKP atas nama :

Nama :HUSEN
NIM : 815101265
Program Studi : PGSD-SI
Tempat Mengajar : SD negeri 2 Cibogogirang
Alamat Sekolah : Desa Cibogogirang Kec. Plered Kab. Purwakarta
Telp :-

Demikian agar surat pernyataan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Mengetahui, Purwakarta, 22 Februari 2010


Kepala Sekolah Teman Sejawat

HASANUDIN DEDEN PITRIANTINI, S.Pd.I.


NIP. 195807271978031003 NIP. 197211072008012002
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS I

Mata Pelajaran : Matematika


Kelas / Semester : IV (Empat) / 2 (Dua)
Alokasi Waktu : 1 x 35 menit

Kompetensi Dasar
 Menjumlahkan bilangan bulat

Hasil Belajar
 Siswa dapat melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat positif
dan negatif.

Indikator Perbaikan
 Siswa dapat mengerjakan operasi penjumlahan bilangan bulat dengan
menggunakan gambar garis bilangan.

Tujuan Perbaikan
Setelah perbaikan, diharapkan:
 Meningkatkan pemahaman siswa pada materi penjumlahan bilangan bulat
positif dan negatif dengan menggunakan media gambar garis bilangan

Langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (5 menit)
a. Guru mengkondisikan kelas, melakukan pengabsenan dan mengatur
tempat duduk siswa
b. Melakukan tanya jawab tentang bilangan bulat yang pernah dibahas pada
pertemuan sebelumnya.
Adapun pertanyaan yang diajukan antara lain:
1) Apa yang disebut dengan bilangan bulat?
2) Disebut apa bilangan bulat yang nilainya kurang dari nol?
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti (20 menit)
a. Guru membagikan media gambar garis bilangan kepada siswa yang berisi
materi dan soal latihan tentang penjumlahan bilangan bulat.
b. Guru menjelaskan isi materi, yaitu bagaimana cara menjumlahkan
bilangan bulat dengan menggunakan garis bilangan, siswa memperhatikan
sambil menelaah media yang ada dihadapannya masing-masing.
c. Siswa mengisi soal-soal latihan.
3. Kegiatan Penutup (10 menit)
a. Guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.
b. Guru memberikan tindak lanjut berupa Pekerjaan Rumah (PR) terpadu
siswa
Sarana dan Sumber Belajar
 Media : Gambar garis bilangan.
 Sumber : Buku Ayo Belajar Matematika Kelas 4 SD/MI, Pusat Perbukuan
Depdiknas 2009.

Penilaian
 Awal :-
 Proses : Mengamati antusiasme siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran.
 Akhir : Mengisi soal penjumlahan bilangan bulat dengan menggunakan
garis bilangan.

Rangkuman Materi
Bilangan bulat ialah bilangan selain angka nol. Bilangan bulat terdiri atas
bilangan bulat positif dan bilangan bulat negatif. Bilangan bulat positif ialah
bilangan yang nilainya lebih dari nol, sedangkan bilangan bulat negatif adalah
bilangan yang nilainya kurang dari nol.
Bilangan Bulat Negatif Bilangan Bulat Positif

-8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Anak panah yang menuju ke arah kanan, menunjukkan bilangan bulat
positif, dan anak panah yang menuju ke arah kiri, menunjukkan bilangan bulat
negatif.
Adapun cara menjumlahkan bilangan bulat dengan menggunakan garis
bilangan adalah seperti contoh berikut:
1. 2 + 4 = …

-8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Setiap memulai suatu penjumlahan, mulailah dari titik nol. Lalu tarik garis
ke titik 2. Kemudian, tarik lagi garis dari titik 2 empat langkah ke arah
kanan. Titik tersebut adalah jawaban untuk soal tersebut. Maka 2 + 4 = 6
2. 2 + (-4) = …

-8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Kita mulai dari titik nol, lalu tarik garis ke titik 2. Kemudian tarik garis
dari titik 2 empat langkah ke arah kiri, karena bilangan penjumlahnya
negatif. Maka 2 + (-4) = (-2)
3. (-4) + 2 = …

-8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kita mulai dari titik nol, lalu tarik garis ke titik -4. Kemudian tarik garis
dari titik -4 dua langkah ke arah kanan, karena bilangan penjumlahnya
positif. Maka (-4) + 2 = (-2)

Soal Evaluasi
Kerjakan soal penjumlahan berikut dengan menggunakan garis bilangan!
1. 5 + (-8) = …

-8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
2. (-4) + 7 = …

-8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
3. (-6) + 8 = …

-8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
4. 9 + (-8) = …

-8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
5. (-6) + (-2) = …

-8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Kunci Jawaban
1. 5 + (-8) = -3

-8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
-8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

2. (-4) + 7 = 3 1

-8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

3. (-6) + 8 = 2

-8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
4. 9 + (-8) = 1

-8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

5. (-6) + (-2) = -8

-8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Mengetahui, Cibogogirang, 4 Maret 2010


Kepala SD Negeri 2 Cibogogirang Peneliti

Hasanudin ____Husen____
NIP. 195827071978031003 NIM. 815101265
LEMBAR OBSERVASI
SIKLUS I

Mata Pelajaran : Matematika


Kelas/Semester : IV A / II
Hari/Tanggal : Kamis/4 Maret 2010
Fokus Observasi : Penggunaan Alat Peraga Dalam Proses Pembelajaran

Kemunculan
No. Aspek yang diobservasi Komentar
Ada Tidak Ada
1 Guru menyiapkan alat peraga  Penyiapan bahan
dilakukan dengan baik
2. Guru menggunakan alat  Siswa kurang berperan
peraga yang telah disiapkan aktif dalam menyimak
kegunaan alat peraga
3. Siswa secara bergilir  Siswa belum seluruhnya
mempraktikkan alat peraga kebagian
yang telah tersedia mempraktekkan alat
peraga
4. Alat peraga dapat membantu  Baru sebagian siswa
proses pembelajaran yang merasa terbantu
dengan alat peraga
5. Siswa mendemonstrasikan  Baru sebagian siswa
alat peraga yang tersedia yang aktif
6. Siswa melakukan dan  Dilakukan oleh sebagian
mempraktekan alat peraga siswa
yang tersedia

Pengamat
Teman Sejawat

Deden Pitriantini, S.Pd.I.


NIP. 1972 11 07 2008 01 2 002
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS II

Mata Pelajaran : Matematika


Kelas / Semester : IV (Empat) / 2 (Dua)
Alokasi Waktu : 1 x 35 menit

Kompetensi Dasar
 Menjumlahkan bilangan bulat

Hasil Belajar
 Siswa dapat melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat positif
dan negatif.

Indikator Perbaikan
 Siswa dapat mengerjakan operasi penjumlahan bilangan bulat dengan
menggunakan gambar garis bilangan.

Tujuan Perbaikan
Setelah perbaikan, diharapkan:
 Meningkatkan pemahaman siswa pada materi penjumlahan bilangan bulat
positif dan negatif dengan menggunakan media gambar garis bilangan

Langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (5 menit)
a. Guru mengkondisikan kelas, melakukan pengabsenan dan mengatur
tempat duduk siswa
b. Melakukan tanya jawab tentang bilangan bulat yang pernah dibahas pada
pertemuan sebelumnya.
Adapun pertanyaan yang diajukan antara lain:
1) Apa yang disebut dengan bilangan bulat?
2) Disebut apa bilangan bulat yang nilainya kurang dari nol?
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti (20 menit)
a. Guru mencontohkan cara melakukan penjumlahan bilangan bulat di depan
kelas dengan menggunakan garis bilangan.
b. Beberapa orang siswa, satu persatu mendemonstrasikan cara
menjumlahkan bilangan bulat dengan garis bilangan di depan kelas.
c. Siswa mengisi soal-soal latihan.
3. Kegiatan Penutup (10 menit)
a. Guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.
Sarana dan Sumber Belajar
 Media : Gambar garis bilangan.
 Sumber : Buku Ayo Belajar Matematika Kelas 4 SD/MI, Pusat Perbukuan
Depdiknas 2009.

Penilaian
 Awal :-
 Proses : Mengamati antusiasme siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran.
 Akhir : Mengisi soal penjumlahan bilangan bulat dengan menggunakan
garis bilangan.

Soal Evaluasi
Kerjakan soal penjumlahan berikut dengan menggunakan garis bilangan!
1. 5 + 3 = …

-8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
2. 4 + (-3) = …

-8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
3. 8 + (-5) = …

-8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
4. (-3) + 2 = …

-8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
5. (-8) + 6 = …

-8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Kunci Jawaban
1. 5 + 3 = 8

-8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
-8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

7 =1
2. 4 + (-3)

-8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
3. 8 + (-5) = 3

-8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 5 6 748 9

4. (-3) + 2 = -1

-8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

5. (-8) + 6 = -2

-8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Mengetahui, Cibogogirang, 9 Maret 2010


Kepala SD Negeri 2 Cibogogirang Peneliti

Hasanudin ____Husen____
NIP. 195827071978031003 NIM. 815101265
LEMBAR OBSERVASI
SIKLUS I

Mata Pelajaran : Matematika


Kelas/Semester : IV A / II
Hari/Tanggal : Kamis/4 Maret 2010
Fokus Observasi : Penggunaan Alat Peraga Dalam Proses Pembelajaran

Kemunculan
No. Aspek yang diobservasi Komentar
Ada Tidak Ada
1 Guru menyiapkan alat peraga  Penyiapan bahan
dilakukan dengan baik
2. Guru menggunakan alat  Siswa kurang berperan
peraga yang telah disiapkan aktif dalam menyimak
kegunaan alat peraga
3. Siswa secara bergilir  Siswa belum seluruhnya
mempraktikkan alat peraga kebagian
yang telah tersedia mempraktekkan alat
peraga
4. Alat peraga dapat membantu  Baru sebagian siswa
proses pembelajaran yang merasa terbantu
dengan alat peraga
5. Siswa mendemonstrasikan  Baru sebagian siswa
alat peraga yang tersedia yang aktif
6. Siswa melakukan dan  Dilakukan oleh sebagian
mempraktekan alat peraga siswa
yang tersedia

Pengamat
Teman Sejawat

Deden Pitriantini, S.Pd.I.


NIP. 1972 11 07 2008 01 2 002
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS I

Mata Pelajaran : IPS


Kelas / Semester : IV (Empat) / 2 (Dua)
Alokasi Waktu : 1 x 35 menit

Kompetensi Dasar
 Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi
serta pengalaman menggunakannya.

Hasil Belajar
 Siswa dapat menjelaskan perkembangan teknologi transportasi serta
pengalaman menggunakannya.

Indikator Perbaikan
 Siswa mau terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan lebih termotivasi
dengan digunakannya media gambar.

Tujuan Perbaikan
Setelah perbaikan, diharapkan:
 Siswa lebih memahami perkembangan teknologi transportasi di masa lalu da
masa kini.

Langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (5 menit)
a. Guru mengkondisikan kelas, melakukan pengabsenan dan mengatur
tempat duduk siswa
b. Melakukan tanya jawab tentang perkembangan teknologi transportasi.
Adapun pertanyaan yang diajukan antara lain:
1) Sebutkan alat-alat transportasi darat!
2) Alat transportasi apa yang bentuknya seperti capung?
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti (20 menit)
a. Guru menunjukkan satu persatu gambar alat-alat transportasi, sambil
melakukan tanya jawab kecil tentang gambar-gambar tersebut.
b. Guru menjelaskan tentang gambar-gambar yang ditunjukkannya satu
persatu, terkait sejarah, fungsi, dan perkembangannya.
c. Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang perkembangan teknologi
transportasi dengan menggunakan media gambar.
d. Siswa mengerjakan soal-soal evaluasi.
3. Kegiatan Penutup (10 menit)
a. Guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.
b.Guru memberikan tindak lanjut berupa Pekerjaan Rumah (PR) kepada siswa
Sarana dan Sumber Belajar
 Media : Gambar alat-alat transportasi, seperti: mobil, kereta api, delman,
sepeda, kapal laut, kapal selam, perahu, pesawat terbang,
helikopter, dan lain-lain.
 Sumber : Buku Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas 4 SD/MI, Sarana Panca
Karya Nusa 2006.

Penilaian
 Awal :-
 Proses : Mengamati antusiasme siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran.
 Akhir : Mengelompokkan gambar alat-alat transportasi.

Rangkuman Materi
Alat transportasi merupakan salah satu kebutuhan manusia yang sangat
penting. Dengan alat transportasi, manusia bisa mencapai suatu tempat dalam
waktu yang lebih singkat. Alat transportasi juga membantu manusia mengangkut
barang dari satu tempat ke tempat lain. Teknologi transportasi terus berkembang
dari waktu ke waktu.
Alat transportasi terdiri atas: alat trasportasi darat, laut, dan udara. Contoh
alat transportasi darat, antara lain: sepeda, sepeda motor, mobil, dan kereta api.
Contoh alat transportasi laut, antara lain: perahu, kapal laut, dan kapal selam.
Contoh alat transportasi udara, antara lain: pesawat terbang dan helikopter.

Soal Evaluasi
A. Kelompokkan gambar alat-alat transportasi berikut, darat, laut, atau udara!

Alat Transportasi
Darat

Alat Transportasi
Laut

Alat Transportasi
Udara
Tuliskan nomor urut pada gambar-gambar berikut, sesuai dengan urutan
perkembangannya!

…… …… ……
Kereta Layang Kereta Listrik Kereta Uap

…… ……
Kereta Diesel Kereta Cepat

Kunci Jawaban:
A. - Alat transportasi darat: Sepeda, Mobil
- Alat Transportasi laut: Kapal laut, Kapal layar
- Alat transportasi udara: Kapal terbang, Helikopter
B. Kereta Uap – Kereta diesel – Kereta listrik – Kereta cepat – Kereta layang

Mengetahui, Cibogogirang, 12 Maret 2010


Kepala SD Negeri 2 Cibogogirang Peneliti

Hasanudin ____Husen____
NIP. 195827071978031003 NIM. 815101265
LEMBAR OBSERVASI
SIKLUS I

Mata Pelajaran : IPS


Kelas/Semester : IV A / II
Hari/Tanggal : Jum’at, 12 Maret 2010
Fokus Observasi : Penggunaan Media Gambar dalam Proses Pembelajaran

Kemunculan
No. Aspek yang diobservasi Komentar
Ada Tidak Ada
1 Guru menyiapkan media  Penyiapan bahan
dilakukan dengan baik
2. Guru menggunakan media  Siswa kurang berperan
gambar yang telah disiapkan aktif dalam menyimak
kegunaan alat peraga
3. Siswa secara bergilir  Siswa belum seluruhnya
menggunakan media gambar kebagian
yang telah tersedia mempraktekkan alat
peraga
4. Media gambar dapat  Baru sebagian siswa
membantu proses yang merasa terbantu
pembelajaran dengan alat peraga
5. Siswa menelaah media  Baru sebagian siswa
gambar yang tersedia yang aktif
6. Siswa aktif menggunakan  Dilakukan oleh sebagian
media gambar yang tersedia siswa

Pengamat
Teman Sejawat

Deden Pitriantini, S.Pd.I.


NIP. 1972 11 07 2008 01 2 002
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS II

Mata Pelajaran : IPS


Kelas / Semester : IV (Empat) / 2 (Dua)
Alokasi Waktu : 1 x 35 menit

Kompetensi Dasar
 Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi
serta pengalaman menggunakannya.

Hasil Belajar
 Siswa dapat menjelaskan perkembangan teknologi transportasi serta
pengalaman menggunakannya.

Indikator Perbaikan
 Siswa mau terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan lebih termotivasi
dengan digunakannya media gambar.

Tujuan Perbaikan
Setelah perbaikan, diharapkan:
 Siswa lebih memahami perkembangan teknologi transportasi di masa lalu da
masa kini.

Langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (5 menit)
a. Guru mengkondisikan kelas, melakukan pengabsenan dan mengatur
tempat duduk siswa
b. Melakukan tanya jawab tentang perkembangan teknologi transportasi.
Adapun pertanyaan yang diajukan antara lain:
1) Sebutkan alat-alat transportasi darat!
2) Alat transportasi apa yang bentuknya seperti capung?
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti (20 menit)
a. Guru menunjukkan sambil menjelaskan tentang gambar-gambar alat
transportasi, terkait sejarah, fungsi, dan perkembangannya.
b. Siswa secara bargantian memilih gambar yang disukai, lalu menceritakan
pengalaman dan pengetahuannya tentang gambar alat transportasi tersebut.
c. Siswa mengerjakan soal-soal evaluasi.
3. Kegiatan Penutup (10 menit)
a. Guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.

Sarana dan Sumber Belajar


 Media : Gambar alat-alat transportasi, seperti: mobil, kereta api, delman,
sepeda, kapal laut, kapal selam, perahu, pesawat terbang,
helikopter, dan lain-lain.
 Sumber : Buku Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas 4 SD/MI, Sarana Panca
Karya Nusa 2006.

Penilaian
 Awal :-
 Proses : Mengamati antusiasme siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran.
 Akhir : Menjawab pertanyaan tentang alat transportasi.

Soal Evaluasi
Perhatikan gambar berikut, lalu jawab pertanyaannya!
1. Apa nama alat transportasi tersebut?
2. Apa yang menggerakkan alat transportasi
tersebut?
3. Digunakan untuk mengangkut apa alat
transportasi tersebut?
4. Berapa jumlah roda yang digunakan alat
transportasi tersebut?
5. Sebutkan satu saja kelemahan dari alat
transportasi tersebut!

1. Apa nama alat transportasi tersebut?


2. Apa yang menggerakkan alat transportasi tersebut?
3. Digunakan untuk mengangkut apa alat transportasi tersebut?
4. Berapa jumlah roda yang digunakan alat transportasi tersebut?
5. Sebutkan satu saja kelebihan dari alat transportasi tersebut!

Kunci Jawaban:
- 1. Delman
2. Binatang/kuda
3. Penumpang, barang
4. Dua
5. Tidak dapat mengangkut beban terlalu banyak
- 1. Mobil
2. Mesin
3. Manusia
4. Empat
5. dapat melaju dengan cepat, dapat mengangkut beban lebih banyak dari
kendaraan yang tanpa menggunakan mesin

Mengetahui, Cibogogirang, 17 Maret 2010


Kepala SD Negeri 2 Cibogogirang Peneliti

Hasanudin ____Husen____
NIP. 195827071978031003 NIM. 815101265
LEMBAR OBSERVASI
SIKLUS II

Mata Pelajaran : IPS


Kelas/Semester : IV A / II
Hari/Tanggal : Rabu, 17 Maret 2010
Fokus Observasi : Penggunaan Media Gambar dalam Proses Pembelajaran

Kemunculan
No. Aspek yang diobservasi Komentar
Ada Tidak Ada
1 Guru menyiapkan media  Penyiapan bahan
dilakukan dengan baik
2. Guru menggunakan media  Siswa kurang berperan
gambar yang telah disiapkan aktif dalam menyimak
kegunaan alat peraga
3. Siswa secara bergilir  Siswa selruhnya dapat
menggunakan media gambar belajar dengan media
yang telah tersedia gambar
4. Media gambar dapat  Baru sebagian siswa
membantu proses yang merasa terbantu
pembelajaran dengan alat peraga
5. Siswa menelaah media  Baru sebagian siswa
gambar yang tersedia yang aktif
6. Siswa aktif menggunakan  Dilakukan oleh sebagian
media gambar yang tersedia siswa

Pengamat
Teman Sejawat

Deden Pitriantini, S.Pd.I.


NIP. 1972 11 07 2008 01 2 002

You might also like